cover ACE - ACE Hardware

advertisement
Tanggal Efektif
Masa Penawaran
Tanggal Penjatahan
:
:
:
30 Oktober 2007
31 Okt, 1 – 2 Nop 2007
5 Nopember 2007
Tanggal Pengembalian Pemesanan
:
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik
:
Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Jakarta :
6 Nopember 2007
5 Nopember 2007
6 Nopember 2007
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK
INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP
PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK (PERSEROAN), PT CLSA INDONESIA DAN PT DINAMIKA
USAHAJAYA (PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS
KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
Kegiatan Usaha
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk impor, interinsulair dan lokal dari segala
macam barang-barang home center antara lain: elektronik, kitchen appliance, tools, gardening, plumbing,
stationary, hobby, building interior, furniture dan alat-alat rumah tangga.
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Gedung Kawan Lama Lantai 5
Jl. Puri Kencana No. 1 Meruya Kembangan
Jakarta 11610 – Indonesia
Telepon: (62-21) 5822222; Fax: (62-21) 5824022
Website : http://www.acehardware.co.id
PENAWARAN UMUM
Sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal
Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran
Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp 422.300.000.000,(empat ratus dua puluh dua miliar tiga ratus juta Rupiah).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO USAHA PERSEROAN
TERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN
PERJANJIAN LISENSINYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”.
PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM
INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN
DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM
PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT CLSA INDONESIA
PT DINAMIKA USAHAJAYA
PENJAMIN EMISI EFEK
PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ciptadana Securities,
PT Danatama Makmur Securities, PT Dhanawibawa Artha Cemerlang, PT Intifikasa Securindo,
PT Kim Eng Securities, PT Makinta Securities, PT Minna Padi Investama, PT Nusadana Capital
Indonesia, PT Okansa Capital Tbk., PT Transpacific Securindo, PT Wanteg Securindo.
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini seluruhnya akan dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Oktober 2007
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”), telah
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum kepada
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “BAPEPAM-LK”)
dengan Surat No. 064/ACE/PW/IPO/IX/07 tanggal 11 September 2007 sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal,
Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan
pelaksanaannya dan perubahan-perubahannya (selanjutnya disebut sebagai “Undang-undang Pasar
Modal”).
Saham-saham yang ditawarkan direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sesuai dengan
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek
Jakarta dengan Surat No. S-995/BEJ-PSJ/10-2007 tanggal 5 Oktober 2007, apabila memenuhi
persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh PT Bursa Efek Jakarta antara lain mengenai jumlah
Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di PT Bursa Efek Jakarta dan masing-masing
Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat
pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum dibatalkan dan uang pemesanan
yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pasar
Modal.
Perseroan, Pemegang Saham Pendiri, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Profesi
Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran
semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah negara
Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau
membuat pernyataan atau penjelasan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus
ini tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan, PT CLSA Indonesia dan
PT Dinamika Usahajaya selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
PT CLSA Indonesia dan PT Dinamika Usahajaya selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para
Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas menyatakan
tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan
dalam Undang-undang Pasar Modal.
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/
PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI
LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS
INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM,
KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN
ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA
TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DEFINISI DAN SINGKATAN .................................................................................................................. iii
RINGKASAN ......................................................................................................................................... vii
BAB I.
PENAWARAN UMUM ......................................................................................................... 1
BAB II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ...................................... 4
BAB III.
PERNYATAAN HUTANG .................................................................................................... 6
BAB IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ..................................................... 10
BAB V.
RISIKO USAHA ................................................................................................................ 29
BAB VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ........ 34
BAB VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN .......................................................................
1. Riwayat Singkat Perseroan .......................................................................................
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ........................................................
3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk
Badan Hukum ............................................................................................................
4. Struktur Organisasi ....................................................................................................
5. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan .................................................................
6. Sumber Daya Manusia ..............................................................................................
7. Keterangan Mengenai Aktiva Tetap ...........................................................................
8. Hubungan Kepemilikan, kepengurusan dan pengawasan Perseroan dengan
pemegang saham berbentuk badan hukum ..............................................................
9. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa ..............................
10. Ikatan Dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ................................................
11. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan ...............................................................
51
52
54
60
BAB VIII.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ........................................................
1. Kegiatan Usaha dan Prospek Perseroan ..................................................................
2. Sejarah dan Perkembangan ......................................................................................
3. Keunggulan Perseroan ..............................................................................................
4. Strategi Perkembangan Perseroan ...........................................................................
5. Hubungan Perseroan dengan Ace Hardware Corporation ........................................
6. Hubungan dengan Kawan Lama ...............................................................................
7. Prospek Usaha ..........................................................................................................
8. Gerai Ritel Perseroan ................................................................................................
9. Penjelasan Departemen Utama ................................................................................
10. Pemasok ....................................................................................................................
11. Persaingan ................................................................................................................
12. Asuransi .....................................................................................................................
13. Properti ......................................................................................................................
14. Hak Kekayaan Intelektual ..........................................................................................
15. Litigasi .......................................................................................................................
61
61
61
62
64
65
65
66
66
67
72
73
73
74
74
74
BAB IX.
INDUSTRI ......................................................................................................................... 75
BAB X.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ......................................................................... 79
i
35
35
38
42
45
45
48
49
BAB XI.
EKUITAS ........................................................................................................................... 81
BAB XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN ...................................................................................................... 86
BAB XIII.
PERPAJAKAN .................................................................................................................. 87
BAB XIV.
PENJAMINAN EMISI EFEK ............................................................................................. 89
BAB XV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ............................................. 92
BAB XVI.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ...................................................................................... 95
BAB XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN ............................. 109
BAB XVIII. LAPORAN PENILAI ........................................................................................................ 153
BAB XIX.
ANGGARAN DASAR ...................................................................................................... 163
BAB XX.
PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................... 189
BAB XXI.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN SAHAM ..................................................................................................... 195
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:
Ace Hardware Corporation
Badan Usaha di Amerika Serikat yang memberikan lisensi kepada
PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
Afiliasi
Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UndangUndang Pasar Modal. Berarti (a) hubungan keluarga karena perkawinan
dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun
vertikal; (b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau
Komisaris dari pihak tersebut;(c) hubungan antara 2 perusahaan dimana
terdapat 1 atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut; (e) hubungan antara 2 perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan
antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.
Agen Pembayaran
Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Anak Perusahaan
Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
BANI
Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
BAPEPAM-LK
Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Beban Bunga
Berarti beban atas hutang yang merupakan beban bunga periodik yaitu
beban bunga yang tidak termasuk beban yang dikapitalisasi berdasarkan
prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia.
BEJ
Singkatan dari Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 angka 4 Undang-Undang Pasar Modal, yang
diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Jakarta, suatu perseroan terbatas
berkedudukan di Jakarta, tempat saham dicatatkan.
BKPM
Badan Koordinasi Penanaman Modal.
BPS
Berarti Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Bursa Efek
Bursa Efek Jakarta (BEJ)
CAGR
Singkatan dari Compound Annual Growth Rate atau tingkat pertumbuhan
rata-rata per tahun.
Daftar Pemegang Saham
Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
DPPS
Singkatan dari Daftar Permohonan Pemesanan Saham.
EBIT
Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih sebelum
bunga dan pajak.
iii
EBITDA
Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi.
Emisi
Berarti penerbitan saham oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual
kepada masyarakat melalui Penawaran Umum.
FKP
Formulir Konfirmasi Penjatahan.
FPPS
Singkatan dari Formulir Permohonan Pemesanan Saham.
Gerai ACE
Gerai-gerai ACE milik Perseroan
Hari Bank
Berarti setiap saat Kantor Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan
kegiatan kliring antar bank.
Hari Bursa
Hari dimana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya
menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut.
Hari Kalender
Berarti semua hari dalam 1 tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa
kecuali, termasuk Hari Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu
ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang karena suatu
keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja
biasa.
Hari Kerja
Hari Senin sampai dengan Hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Kawan Lama
PT Kawan Lama Sejahtera
Kelompok Usaha Kawan
Lama
PT Kawan Lama Sejahtera, PT Kawan Lama Internusa dan PT Home
Center Indonesia.
Karyawan
Orang yang bekerja dan tercatat dalam daftar karyawan, termasuk
karyawan tetap maupun karyawan kontrak Perseroan berdasarkan surat
ketetapan / perjanjian dengan menerima gaji / imbalan secara tetap setiap
bulan dari Perseroan.
KSEI
Singkatan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas
mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian
Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang
berkedudukan di Jakarta.
Kustodian
Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga,
dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.
Likuidasi
Berarti pemberesan harta/benda kekayaan (aset-aset) sebagai tindak
lanjut dari Penutupan Usaha.
Masa Penawaran
Jangka waktu untuk pemesanan Saham yang dapat dilakukan oleh
masyarakat dengan mengajukan FPPS kepada Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dan/atau Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus
dan FPPS, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih dini yang
dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
iv
Masyarakat
Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia
/atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan/atau
badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di
wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di
luar wilayah Republik Indonesia.
Pemegang Rekening
Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di
KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui
oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham
Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan
dan diadministrasikan dalam: ’- Daftar Pemegang Saham Perseroan;
’- Rekening efek pada KSEI; atau ’- Rekening efek pada KSEI melalui
Perusahaan Efek.
Pemerintah
Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penawaran Umum
Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 angka 15 Undang-Undang Pasar Modal.
Penitipan Kolektif
Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu
pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal.
Penjamin Emisi
Pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan
dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan
berdasarkan Penjaminan Emisi Efek yang telah memiliki Rekening Efek
sesuai dengan ketentuan KSEI.
PT CLSA Indonesia dan PT Dinamika Usahajaya
Penjamin Pelaksana Emisi
Penjamin Pelaksana
Emisi Efek
Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT CLSA Indonesia dan
PT Dinamika Usahajaya, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek
Perjanjian No. 12 tanggal 10 September 2007, sebagaimana diubah
dengan Adendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 22 tanggal
25 Oktober 2007, mengenai persyaratan serta ketentuan penjaminan
sehubungan dengan Penawaran Umum di Indonesia.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek Internasional
Perjanjian tanggal 10 September 2007, mengenai persyaratan serta
ketentuan penjaminan sehubungan dengan Penawaran Umum di
Internasional.
Perseroan
PT Ace Hardware Indonesia Tbk, berkedudukan di Jakarta, suatu
Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum dan UndangUndang Negara Republik Indonesia.
PPh
Pajak Penghasilan.
PPN
Pajak Pertambahan Nilai.
v
Prinsip Akuntansi
Berarti prinsip yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia,
Peraturan BAPEPAM-LK dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Konstruksi
yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK.
Prospektus
Dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi
maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham
dalam Penawaran Umum sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal
dan Peraturan Pelaksananya.
ROA
Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang merupakan
perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah aktiva dalam
periode yang sama.
RUPS
Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB
Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Saham
Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan
dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.
Sipil Umum
Berarti kegiatan jasa konstruksi antara lain pekerjaan jalan, jembatan,
pengairan, gedung/bangunan, dan mekanikal elektrikal.
SKS
Surat Kolektif Saham.
Tanggal Emisi
Berarti tanggal distribusi saham ke dalam Rekening Efek Penjamin
Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo yang
diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal
Pembayaran hasil Emisi Saham dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek
kepada Perseroan.
Tanggal Pembayaran
Berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi Saham kepada Perseroan
yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana
Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek kepada Perseroan.
Undang-undang Pasar Modal
Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran
Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahanperubahannya.
vi
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di
dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang
penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan
telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Perseroan
•
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) berkedudukan di Jakarta, didirikan
dengan nama PT Kawan Lama Home Center berdasarkan Akta Pendirian PT Kawan Lama Home
Center No. 17 tanggal 3 Februari 1995, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan dalam Buku Register di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995,
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995
No. 102, Tambahan No. 10484.
•
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, dan perubahan yang terakhir
adalah Akta No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang
dalam proses pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah
Helmi, S.H. berdasarkan Surat Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007
yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Maksud dan tujuan :
•
menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk ekspor, impor, interinsulair dan
lokal dari segala macam barang-barang home center antara lain: elektronik, kitchen appliance, tools,
gardening, plumbing, stationary, hobby, building interior, furniture dan alat-alat rumah tangga.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Gedung Kawan Lama Lantai 5, Jl. Puri Kencana No. 1 Meruya
Kembangan Jakarta 11610.
Perseroan memiliki kantor pusat di Jakarta dan mengoperasikan 24 gerai ritel Ace di segenap penjuru di
Indonesia, dan sampai pada saat Prospektus ini diterbitkan luas total area ritel 64.570 meter persegi.
Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun,
Perseroan dikenal sebagai penyedia berbagai produk home improvement dan lifestyle dengan cakupan
jenis produk yang lengkap dari tingkat menengah sampai atas.
Merek ACE digunakan oleh Perseroan berdasarkan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware Corporation.
Gerai-gerai Perseroan menjual lebih dari 60.000 produk lifestyle dan home improvement yang tercakup
dalam 15 kategori utama. Produk-produk yang dijual mencakup produk-produk bermerek ACE, maupun
merek lain yang dimiliki Kawan Lama ataupun yang hak distribusinya dikuasai secara eksklusif oleh
Kawan Lama, maupun merek-merek yang dibeli dari pihak ketiga, baik yang lokal maupun internasional.
Perseroan mengoperasikan dua jenis utama gerai ritel:
•
ACE Home Center
•
ACE Hardware
vii
Perseroan mengoperasikan fasilitas pergudangan yang luasnya sekitar 7.700 meter persegi, yang disewa
dari Kawan Lama dan juga memiliki infrastruktur distribusi, logistik dan pengadaan yang tersentralisasi.
Pada tahun 2004, Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001-2000 untuk sistem manajemen kualitasnya.
Penawaran Umum
•
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini
melakukan Penawaran Umum sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) Saham Biasa Atas
Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga penawaran
sebesar Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada
saat mengajukan FPPS.
•
Dalam rangka Penawaran Umum ini, saham yang ditawarkan sebanyak 515.000.000 (lima ratus
lima belas juta) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap
saham atau sebesar 30,0292 % (tiga puluh koma nol dua sembilan dua persen) merupakan saham
baru yang berasal dari portepel. Saham-saham ini akan memberikan kepada pemegangnya hak
yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh termasuk hak atas pembagian dividen.
Struktur Permodalan
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal
Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:
Modal Saham Sebelum dan Setelah Penawaran Umum
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) Setiap Saham
Keterangan
Sebelum Penawaran Umum Perdana
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal
a. Modal Dasar
4.800.000.000
480.000.000.000
b. Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1. PT Kawan Lama
Sejahtera
2. Kuncoro Wibowo
3. Masyarakat
1.199.990.000
10.000
-
119.999.000.000
1.000.000
-
Jumlah Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1.200.000.000
120.000.000.000
c. Jumlah Saham dalam
Portepel
3.600.000.000
360.000.000.000
Sesudah Penawaran Umum Perdana
%
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal
%
4.800.000.000
480.000.000.000
99,9992
0,0008
-
1.199.990.000
10.000
515.000.000
119.990.000.000
1.000.000
51.500.000.000
69,9703
0,0006
30,0292
100
1.715.000.000
171.500.000.000
100
3.085.000.000
308.500.000.000
Perseroan tidak bermaksud untuk mengeluarkan, dan/atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain
yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran
dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK.
Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan Penawaran Umum ini, akan digunakan sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Sekitar 43% akan digunakan untuk pembukaan gerai baru dan perluasan gerai yang sudah ada.
Sekitar 26,81% akan digunakan untuk modal kerja terutama menambah nilai persediaan.
Sekitar 20,19% akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman bank, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Sekitar 6% akan digunakan untuk renovasi gerai yang sudah ada.
Sisanya sekitar 4% akan digunakan untuk pengembangan IT.
viii
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara periodik kepada
BAPEPAM-LK dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum dalam RUPS
Perseroan sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-27/PM/
2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil dari
Penawaran Umum tidak seperti yang diungkapkan dalam Prospektus ini, maka Perseroan akan terlebih
dahulu melaporkan rencana tersebut ke BAPEPAM-LK dengan mengemukakan alasan beserta
pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Rencana penggunaan dana selengkapnya dapat dilihat pada Bab II (Rencana Penggunaan Dana) dalam
Prospektus ini.
Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode 7 (tujuh)
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2006, 2005, 2004, 2003 dan 2002.
Laporan Keuangan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005, 2004 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Keuangan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Drs. L.K.Surbakti dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
NERACA
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Juli
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Jumlah Aktiva Lancar
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
171.678
98.972
270.650
169.313
53.047
222.361
101.072
42.648
143.721
50.142
33.157
83.299
53.875
9.756
63.631
40.700
8.346
49.045
Jumlah Kewajiban Lancar
Jumlah Hutang Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
141.154
21.735
107.761
270.650
123.170
17.781
81.410
222.361
71.246
12.075
60.399
143.721
50.819
3.602
28.878
83.299
46.260
1.548
15.823
63.631
35.051
990
13.005
49.045
LABA RUGI
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak
Laba Bersih
31 Juli
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
2002
467.857
301.381
166.476
43.991
37.649
26.351
638.946
421.709
217.237
49.541
38.683
27.011
483.731
333.700
150.031
27.413
25.139
17.521
346.599
239.434
107.165
21.661
18.662
13.056
215.469
146.606
68.862
6.776
4.001
2.819
169.142
115.985
53.158
6.764
2.764
1.944
ix
Pernyataan Hutang
Sesuai dengan Laporan Keuangan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar Rp 162.890 juta dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli 2007
Kewajiban Lancar
141.154
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
21.735
Jumlah Kewajiban
162.890
Risiko Usaha
Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Usaha Perseroan tergantung pada kemampuannya untuk mempertahankan keberadaan perjanjian
lisensinya
Usaha Perseroan bergantung pada hubungan dengan Kawan Lama
Kemungkinan kegagalan dalam mengimplementasikan strategi perkembangannya
Perluasan ragam produk dapat menimbulkan risiko tambahan
Perseroan menghadapi risiko sehubungan dengan perubahan selera konsumen maupun
kecenderungan pembelanjaan
Perseroan menghadapi risiko sehubungan dengan penyewaan properti dan keragaman kondisi dan
persyaratan penyewaan tersebut
Usaha Perseroan bergantung pada infrastruktur distribusi milik sendiri maupun pihak ketiga
Persediaan barang dagang berputaran rendah dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap
usaha Perseroan
Perseroan bergantung pada upaya manajemen kunci
Kegiatan Usaha Perseroan memerlukan sumber daya manusia yang signifikan
Perseroan bergantung pada hak properti intelektual yang dimiliki oleh pihak lain
Dampak negatif yang signifikan terhadap Perseroan dapat terjadi dari keluhan-keluhan, pemberitaan
yang negatif ataupun litigasi terhadap produk-produknya
Risiko valuta asing
Industri ini bersifat kompetitif dengan barrier of entry yang terbatas
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi kondisi perekonomian yang kurang kondusif
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi oleh menurunnya pasar properti Indonesia
Perubahan atas peraturan maupun kebijakan Pemerintah pada sektor ritel
Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus
ini tentang Risiko Usaha.
Keunggulan Perseroan
•
•
•
•
•
•
Perseroan mempunyai keunggulan untuk menarik pelanggan dan pemilik mal
Perseroan telah mengembangkan mereknya sebagai penyedia terkemuka produk-produk home
improvement dan lifestyle di Indonesia
Perseroan telah memiliki pengetahuan dan hubungan mendalam untuk dalam dan luar negeri
Pemesanan yang tersentralisasi memberikan keunggulan skala ekonomis kepada Perseroan untuk
memesan langsung dari penyalur / produsen
Denah gerai dan praktek usaha Perseroan dirancang untuk menciptakan biaya operasi yang rendah
dan produktivitas yang tinggi serta menarik bagi pelanggan
Perseroan mempertahankan fleksibilitas dalam hal memilih lokasi dan ukuran gerai untuk memenuhi
kebutuhan setempat
x
Strategi Perseroan dan Rencana di Masa Mendatang
•
•
•
Membuka gerai ritel baru di posisi yang strategis di segenap penjuru Indonesia disamping memperluas
gerai yang ada
Menawarkan produk-produk tambahan dan jasa komplementer untuk memanfaatkan infrastruktur
Perseroan yang sudah ada
Terus meningkatkan marjin
Untuk keterangan lebih lanjut, dapat dibaca pada Bab VIII (Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan).
Kebijakan Dividen
Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan Pemegang Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan
disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan mempunyai rencana untuk membayarkan dividen kas sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen kas dikaitkan dengan laba bersih setelah pajak dari Perseroan pada tahun
buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi
hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, Direksi Perseroan bermaksud
mengusulkan agar pembayaran dividen kas dilakukan dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Beban Pajak
Dividen Kas
(berdasarkan persentase dari laba bersih)
Dibawah Rp 200 miliar
Dari Rp 200 miliar sampai dengan Rp 500 miliar
Lebih dari Rp 500 miliar
10,00 %
15,00 %
20,00 %
xi
Halaman ini sengaja dikosongkan
xii
BAB I. PENAWARAN UMUM
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini melakukan
Penawaran Umum sebanyak 515.000.000 (Lima ratus lima belas juta) Saham Biasa Atas Nama dengan
nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan
kisaran harga penawaran Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari
saham baru yang berasal dari portepel, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh.
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
Kegiatan Usaha
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk impor, interinsulair dan lokal dari
segala macam barang-barang home center antara lain: elektronik, kitchen appliance, tools, gardening,
plumbing, stationary, hobby, building interior, furniture dan alat-alat rumah tangga.
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Gedung Kawan Lama Lantai 5
Jl. Puri Kencana No. 1 Meruya Kembangan
Jakarta 11610 – Indonesia
Telepon: (62-21) 5822222; Fax: (62-21) 5824022
Website : http://www.acehardware.co.id
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO USAHA PERSEROAN
TERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN
PERJANJIAN WARALABANYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”.
1
PT ACE Hardware Indonesia Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”), telah
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum kepada
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “BAPEPAM-LK”)
dengan Surat No 064/ACE/PW/IPO/IX/07 tanggal 11 September 2007 sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Seluruh saham Perseroan termasuk saham baru akan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sesuai dengan
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan
PT Bursa Efek Jakarta dengan Surat No. S-995/BEJ-PSJ/10-2007 tanggal 5 Oktober 2007, apabila
memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh PT Bursa Efek Jakarta antara lain mengenai
jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di PT Bursa Efek Jakarta dan masingmasing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 satuan perdagangan saham. Apabila syaratsyarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum dibatalkan dan uang
pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UndangUndang Pasar Modal.
Perseroan, Pemegang Saham Pendiri, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Profesi
Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran
semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah negara
Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau
membuat pernyataan atau penjelasan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus
ini tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan, PT CLSA Indonesia dan
PT Dinamika Usahajaya selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak
langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Dengan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-5424/BL/2007 tanggal 30 Oktober 2007, Pernyataan
Pendaftaran Emisi Efek telah menjadi efektif dalam rangka melakukan Penawaran Umum sejumlah
515.000.000 (lima ratus lima belas juta) Saham Baru dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah)
setiap saham. Saham Baru akan memberikan hak kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Saham Sebelum dan Setelah Penawaran Umum
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) Setiap Saham
Keterangan
Sebelum Penawaran Umum Perdana
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
Sesudah Penawaran Umum Perdana
%
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
%
a.
Modal Dasar
4.800.000.000
480.000.000.000
4.800.000.000
480.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
1. PT Kawan Lama Sejahtera
2. Kuncoro Wibowo
3. Masyarakat
1.199.990.000
10.000
-
119.999.000.000 99,9992
1.000.000 0,0008
-
1.199.990.000
10.000
515.000.000
119.990.000.000 69,9703
1.000.000 0,0006
51.500.000.000 30,0292
1.715.000.000
171.500.000.000
3.085.000.000
308.500.000.000
c.
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1.200.000.000
120.000.000.000
Jumlah Saham dalam Portepel
3.600.000.000
360.000.000.000
2
100
100
Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum ini adalah saham
baru yang memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dibandingkan saham lain dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas
pembagian dividen.
Pencatatan di Bursa Efek Jakarta
Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) lembar saham dalam
rangka Penawaran Umum ini atau 30,0292% (tiga puluh koma nol dua sembilan dua persen) dari saham
yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, Perseroan akan mencatatkan sejumlah
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Terdahulu
atau 69,9703% (enam puluh sembilan koma sembilan tujuh nol tiga persen) dari saham yang ditempatkan
dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian setelah Penawaran Umum jumlah saham
yang dicatatkan sebanyak 1.715.000.000 (satu milIar tujuh ratus lima belas juta) lembar saham atau
100,00 % (seratus koma nol-nol persen) dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Saham-saham yang akan dicatatkan atas nama Para Pemegang Saham Terdahulu tersebut, yaitu
sejumlah 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar Saham Biasa Atas Nama tidak akan dijual
oleh para pemiliknya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran Perseroan
sehubungan dengan Penawaran Umum ini menjadi efektif.
Perseroan tidak bermaksud untuk mengeluarkan, dan/atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain
yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran
dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK.
3
BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan Penawaran Umum ini, akan digunakan sebagai berikut:
A) Sekitar 43 % akan digunakan untuk pembukaan gerai baru dan perluasan gerai yang sudah ada
dengan perincian sebagai berikut ini. Pada tahun 2008 direncanakan dibuka gerai baru dengan total
luas = 24.385 m2, terdiri dari :
1. Medan dengan luas 1.990 m2
2. Palembang dengan luas 1.710 m2.
3. Rawamangun Jakarta dengan luas 2.915 m2.
4. Malang Jawa Timur dengan luas 1.500 m2.
5. Manado dengan luas 3.500 m2
6. Cibubur dengan luas 2.600 m2.
7. Permata Hijau Jakarta dengan luas 1.200 m2.
8. Batam dengan luas 3.170 m2
9. Pekanbaru dengan luas 2.800 m2.
10. Fatmawati Jakarta dengan luas 1.500 m2.
11. Sidoarjo Jawa Timur dengan luas 1.500 m2
Disamping pembukaan gerai baru tersebut di atas, juga akan dilakukan perluasan gerai yang sudah
ada, yaitu :
•
Perluasan gerai Galaxy, diperluas dengan 1.777 m2.
•
Perluasan gerai Karawaci, diperluas dengan 2.265 m2.
•
Perluasan gerai Sun Plaza, Medan, diperluas dengan 1.700 m2.
Dengan demikian, total luas tambahan dan perluasan gerai di tahun 2008 adalah 30.127 m2.
Pada tahun 2009 akan dibuka gerai baru dengan total luas 16.000 m2 dan di tahun 2010 akan
dibuka gerai baru dengan luas 15.000 m2. Lokasi gerai baru tersebut belum diketahui.
B) Sekitar 26,81 % akan digunakan untuk modal kerja terutama menambah persediaan.
C) Sebesar 20,19 % akan digunakan untuk melunasi pinjaman bank, baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Perincian pinjaman bank adalah sebagai berikut ini.
Hutang Jangka Pendek:
a.
Kredit dari PT Bank Central Asia Tbk dengan rincian yaitu Pinjaman Berjangka sebesar
Rp 34.000 juta dan Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 20.410 juta dengan jumlah total
sebesar Rp 54.410 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,5% pertahun yang dapat
berubah sesuai dengan keadaan pasar dan pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal
21 Desember 2007. Pelunasan lebih awal atas pinjaman ini tidak dikenakan penalti.
b.
Fasilitas Kredit dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan rincian yaitu Pinjaman
Berjangka sebesar Rp 7.000 juta dan Pinjaman Rekening Koran Rp 446 juta dengan jumlah
total sebesar Rp 7.446 juta yang akan jatuh tempo 20 Juni 2008. Fasilitas ini dikenakan bunga
sebesar SBI 1 bulan ditambah 3,255%. Pelunasan lebih awal atas fasilitas ini dikenakan penalti
sebesar 1 % flat dari jumlah fasilitas.
Hutang Jangka Panjang:
a.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi berdasarkan perjanjian kredit yang mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 170 oleh Eliwaty Tjitra, SH,
tanggal 26 Maret 2007. Pelunasan lebih awal atas pinjaman ini tidak dikenakan pinalti.
4
Fasilitas tersebut memiliki plafon sebesar Rp 20.000 juta dengan suku bunga 11,50% per tahun.
Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2009 dan memiliki jaminan yang sama
dengan hutang bank jangka pendek BCA.
b.
PT Bank Jasa Jakarta
Perusahaan memperoleh beberapa kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta
dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 1.733 juta dan tingkat bunga bervariasi antara 13,50% 16,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan yang bersangkutan.
Pelunasan lebih awal atas pinjaman ini tidak dikenakan pinalti.
c.
PT Bank Akita
Berdasarkan perjanjian pinjaman No. 761/PK-KKB/SMHD/XI/06 tanggal 17 Nopember 2006,
Perusahaan memperoleh kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Akita sebesar Rp 2.240 juta
dengan tingkat bunga efektif sebesar 16% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan
yang bersangkutan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2008. Pelunasan lebih awal
atas pinjaman ini dikenakan pinalti sebesar 3% dari sisa pinjaman.
D) Sekitar 6 % akan digunakan untuk renovasi gerai yang sudah ada.
E) Sekitar 4 % akan digunakan untuk pengembangan IT.
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara periodik kepada
BAPEPAM-LK dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana hasil Penawaran umum dalam RUPS
Perseroan sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-27/PM/
2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil dari
Penawaran Umum tidak seperti yang diungkapkan dalam Prospektus ini, maka Perseroan akan terlebih
dahulu melaporkan rencana tersebut ke BAPEPAM-LK dengan mengemukakan alasan beserta
pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal
29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah
sekitar 4,03% (empat koma nol tiga persen) dari total nilai Penawaran Umum.
Perincian biaya-biaya di bawah ini merupakan persentase dari nilai nominal biaya yang dikeluarkan
dalam Penawaran Umum yang meliputi:
1.
Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari:
•
Auditor Independen sebesar sekitar 0,66% ;
•
Biro Administrasi Efek sebesar sekitar 0,11% ;
•
Konsultan Hukum (domestik dan internasional) sebesar sekitar 7,53% ;
•
Notaris sebesar sekitar 0,23% ; dan
•
Penilai Independen sebesar sekitar 0,08%.
2.
Biaya jasa Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sebesar sekitar 68,25% dengan
rincian : management fee 37,23%, underwriting fee 18,61% dan selling agent fee 12,41%.
3.
Biaya lain-lain seperti biaya road show, percetakan Prospektus, formulir-formulir, iklan, persiapan
RUPSLB dan lain-lain sebesar sekitar 23,14%.
5
BAB III. PERNYATAAN HUTANG
Data kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Juli 2007 yang disajikan berikut ini diambil dari dan harus
dibaca berkaitan dengan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir
Jusuf & Mawar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Pada tanggal 31 Juli 2007, Perseroan mempunyai kewajiban sebesar Rp 162.890 juta dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Juli 2007
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Hubungan Istimewa
Pihak Ketiga
Uang Muka Pelanggan
Hutang Lain-lain
Beban Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
Hutang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun
Jumlah Kewajiban Lancar
61.856
13.669
35.576
3.602
5.075
4.305
7.671
9.399
141.154
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang
JatuhTempo Dalam Satu Tahun
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Jumlah Kewajiban
11.180
10.555
21.735
162.890
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:
KEWAJIBAN
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang Bank Jangka Pendek berupa kredit rekening koran dan pinjaman berjangka yang digunakan
untuk menambah modal kerja Perseroan. Pada tanggal 31 Juli 2007 Total Hutang Bank Jangka Pendek
sebesar Rp 61.856 juta, dengan rincian sebagai berikut :
a.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan perjanjian kredit No. 3.069.04.2 tanggal 17 Pebruari 2004, yang beberapa kali diperbaharui
yang terakhir berdasarkan surat pemberitahuan perpanjangan fasilitas kredit No. 382/DBK/2006 tanggal
21 Maret 2007, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk sebagai
berikut:
•
Fasilitas Rekening Koran dengan plafon sebesar Rp 32.000 juta yang akan jatuh tempo pada
21 Desember 2007;
•
Pinjaman Berjangka dengan plafon sebesar Rp 35.000 juta yang akan jatuh tempo pada 21 Desember
2007; dan
•
Fasilitas Bank Garansi dengan plafon sebesar Rp 17.556 juta dengan jangka waktu pembayaran
2 (dua) bulan.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% yang dapat berubah sesuai dengan
keadaan pasar.
6
Perincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah:
(dalam Rp juta)
31 Juli 2007
34.000
20.410
54.410
Pinjaman Berjangka
Pinjaman Rekening Koran
Jumlah
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana, Perseroan telah mendapat persetujuan dari BCA
sesuai surat No. 1417/GBK/2007 tanggal 5 September 2007.
Berdasarkan surat No.1557/GBK/2007 tanggal 8 Oktober 2007, BCA setuju untuk menghapus pembatasan
mengenai pembagian dividen yang melebihi 25% dari laba bersih.
b.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan akta No. 58 tanggal 20 Juni 2003 dari James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta,
yang telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir dengan surat perjanjian perpanjangan fasilitas kredit
No.450/ppjPK/COD-Thamrin/2006 dan No.451/ppjPK/COD-Thamrin/2006, dan akta perubahan perjanjian
kredit No. 30 tanggal 10 Nopember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII. Fasilitasfasilitas ini berakhir pada tanggal 20 Juni 2007. Berdasarkan surat dari BII tanggal 30 Agustus 2007,
fasilitas-fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Juni 2008.
Perincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah:
(dalam Rp juta)
31 Juli 2007
7.000
446
7.446
Pinjaman Berjangka
Pinjaman Rekening Koran
Jumlah
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana, Perseroan telah mendapat persetujuan dari BII sesuai
surat No. 2007.0779/DIR4-Korporasi tanggal 4 September 2007.
Berdasarkan surat No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007, BII setuju untuk merubah
pembatasan mengenai pembagian dividen sesuai dengan Kebijakan Dividen Perseroan dalam Prospektus
ini.
Hutang Usaha
Hutang Usaha merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian barang dagang kepada pihak hubungan
istimewa dan pihak ketiga. Pada tanggal 31 Juli 2007 Total Hutang Usaha sebesar Rp 49.245 juta dengan
rincian hutang usaha kepada pihak hubungan istimewa sebesar Rp 13.669 juta dan hutang usaha kepada
pihak ketiga sebesar Rp 35.576 juta.
Uang Muka Pelanggan
Uang Muka Pelanggan merupakan uang yang diterima Perseroan dari pelanggan untuk pemesanan
barang dagang. Pada tanggal 31 Juli 2007 Total Uang Muka Pelanggan sebesar Rp 3.602 juta.
Hutang Lain-lain
Hutang Lain-lain terutama merupakan hutang atas biaya angkut persediaan dan biaya sewa ruangan.
Pada tanggal 31 Juli 2007 Total Hutang Lain-lain sebesar Rp 5.075 juta.
7
Beban Masih Harus Dibayar
Beban Masih Harus Dibayar terutama merupakan beban royalti dan gaji dan kesejahteraan karyawan
yang masih harus dibayar. Pada tanggal 31 Juli 2007 Beban Masih Harus Dibayar sebesar Rp 4.305 juta
dengan perincian sebagai berikut :
(dalam Rp juta)
31 Juli 2007
2.294
1.321
690
4.305
Beban Royalti
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Lainnya
Jumlah
Hutang Pajak
Hutang Pajak Perseroan pada tanggal 31 Juli 2007 sebesar Rp 7.671 juta terdiri dari hutang Pajak
Penghasilan Rp 6.402 juta dan sebesar Rp 1.269 juta untuk Pajak Pertambahan Nilai.
Hutang Bank Jangka Panjang
Hutang Bank Jangka Panjang merupakan pinjaman yang digunakan untuk investasi. Pada tanggal
31 Juli 2007 bagian hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp 9.399
juta dan jumlah yang lebih dari satu tahun sebesar Rp 10.555 juta, dengan perincian sebagai berikut :
(dalam Rp juta)
31 Juli 2007
18.147
1.463
344
19.954
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Akita
PT Bank Jasa Jakarta
Sub Jumlah
Bagian Yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun :
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Akita
PT Bank Jasa Jakarta
Sub Jumlah
Bagian Jangka Panjang
(8.324)
(731)
(344)
(9.399)
10.555
Keterangan mengenai Hutang Bank Jangka Panjang :
a.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi berdasarkan perjanjian kredit yang mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 170 oleh Eliwaty Tjitra, SH, tanggal
26 Maret 2007.
Fasilitas tersebut memiliki plafon sebesar Rp 20.000 juta dengan suku bunga 11,50% per tahun.
Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2009 dan memiliki jaminan yang sama dengan
hutang bank jangka pendek BCA.
b.
PT Bank Jasa Jakarta
Perusahaan memperoleh beberapa kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta dengan
nilai seluruhnya sebesar Rp 1.733 juta dan tingkat bunga bervariasi antara 13,50% - 16,00% per
tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan yang bersangkutan.
8
c.
PT Bank Akita
Berdasarkan perjanjian pinjaman No. 761/PK-KKB/SMHD/XI/06 tanggal 17 Nopember 2006,
Perusahaan memperoleh kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Akita sebesar Rp 2.240 juta
dengan tingkat bunga efektif sebesar 16% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang
bersangkutan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2008.
Seluruh hutang bank jangka panjang dan jangka pendek akan dilunasi dengan 20,19% dari dana hasil
penawaran umum setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca
Kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal
31 Juli 2007 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal
Tingkat Diskonto
Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang
Tabel Mortalita
Tingkat cacat
Tingkat Pensiun
Metode
Tingkat Pengunduran Diri
:
:
:
:
:
:
:
:
55 Tahun
9%
9,5%
CSO’80
10% dari tingkat mortalita
100% pada usia pensiun normal
Projected Unit Credit
10% sampai usia 25 tahun, menurun secara proporsional
sebesar 0,5% setiap tahun sampai 0% untuk usia 45 tahun
dan setelahnya (2005 dan 2004:10% sampai usia 25 tahun,
menurun secara proporsional menjadi 0% untuk usia
45 tahun dan 1% setelahnya)
Seluruh kewajiban Perseroan per tanggal 31 Juli 2007 telah diungkapkan di dalam Prospektus ini dan
tidak ada kewajiban baru yang material setelah tanggal Laporan Keuangan sampai dengan tanggal
Laporan Auditor Independen
Setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran,
Perseroan tidak memiliki kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas serta
yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan dan disajikan dalam Prospektus ini
selain hutang usaha dan kewajiban lain yang timbul dari kegiatan operasional Perseroan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikan
kewajiban-kewajibannya.
9
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Pembahasan dan analisa atas kondisi keuangan dan kinerja operasi Perseroan berikut ini harus dibaca
bersama dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan-catatannya untuk periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan 31 Juli 2006 (tidak diaudit) dan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang termuat dalam Bab XVI. (Laporan Auditor
Independen dan Laporan Keuangan Perseroan). Pembahasan dan analisa yang disajikan memuat
pernyataan kedepan yang mengandung risiko-risiko dan ketidakpastian. Pencapaian aktual Perseroan
bisa berbeda secara signifikan dari apa yang diperkirakan dalam pernyataan kedepan tersebut. Faktorfaktor yang dapat menyebabkan hasil akhir berbeda secara signifikan dari apa yang diperkirakan dalam
pernyataan kedepan termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal-hal yang dibahas dibawah ini maupun
bagian lainnya dalam Prospektus ini, khususnya Bab V (Risiko Usaha).
Laporan keuangan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan
untuk tiga tahun yang masing-masing berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 telah
diaudit oleh kantor akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar dengan pendapat wajar tanpa pengeculian.
Laporan keuangan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2006 telah di
review oleh kantor akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar untuk tujuan perbandingan. Laporan
keuangan Perseroan telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
1.
Pendahuluan
Perseroan didirikan pada tahun 1995 dengan nama PT Kawan Lama Home Center dan merupakan
pemain utama ritel produk-produk perbaikan rumah (home improvement) dan gaya hidup (lifestyle) di
Indonesia. Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek ACE berdasarkan Perjanjian Lisensi
yang ditandatangani dengan Ace Hardware Corporation pada tahun 1996 dengan masa berlaku sepanjang
15 tahun. Nama Perseroan diubah menjadi PT Ace Hardware Indonesia pada tanggal 28 Agustus 2001
dengan suatu akta. Perseroan merupakan bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, yang merupakan
importir dan distributor peralatan, sistem keamanan dan furnitur untuk di dalam dan di luar ruangan di
Indonesia.
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan mengoperasikan 24 gerai ritel di berbagai
lokasi pusat perdagangan di segenap penjuru Indonesia, mencakup pulau Jawa dengan 12 gerai di
Jabodetabek, dan tujuh gerai yang berlokasi di ibukota propinsi di Jawa Barat dan Jawa Timur (yakni
Bandung, Cirebon dan Surabaya). Perseroan juga mengoperasikan empat gerai di beberapa ibukota
propinsi (yaitu Medan, Balikpapan, Bali dan Makasar), yang masing-masing terletak di propinsi di pulaupulau Sumatra, Kalimantan, Bali dan Sulawesi dan di zona ekonomi istimewa Batam.
Sampai dengan tanggal 31 Juli 2007, Pendapatan Perseroan terbagi menurut propinsi di Indonesia
sebagai berikut:
31 Juli
2007
Pendapatan Penjualan (dalam jutaan Rp)
31 Desember
2006
2005
2004
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Timur
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Bali
Riau
Banten
(Rp m)
229.940
68.828
55.452
22.766
17.830
16.629
30.427
7.393
18.590
(%)
49,1%
14,7%
11,9%
4,9%
3,8%
3,6%
6,5%
1,6%
4,0%
(Rp m)
350.971
66.268
59.605
33.702
27.543
21.690
43.423
9.466
26.278
(%)
50,9%
14,4%
9,3%
5,3%
4,3%
3,4%
6,8%
1,5%
4,1%
(Rp m)
263.228
37.792
56.040
32.963
22.699
0
37.536
8.080
25.393
(%)
54,4%
7,8%
11,6%
6,8%
4,7%
0,0%
7,8%
1,7%
5,2%
(Rp m)
176.176
27.349
45.841
20.892
16.911
0
31.215
5.966
22.249
(%)
50,8%
7,9%
13,2%
6,0%
4,9%
0,0%
9,0%
1,7%
6,4%
Indonesia
467.857
100%
638.946
100%
483.731
100%
346.599
100%
10
Perseroan mengoperasikan dua jenis utama gerai ritel:
•
ACE Home Centre – gerai ritel dengan luas lebih dari 3.000 meter persegi, dimana Perseroan
mengadaptasi konsep super store “big box” yang dilakukan oleh perusahaan ritel asal Amerika
Serikat seperti Home Depot dan Walmart untuk memenuhi kebutuhan setempat. Pada tanggal
penerbitan Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan 4 (empat) gerai ritel jenis ini, berlokasi di Mal
Artha Gading di Jakarta, di IBCC di Bandung, Royal Plaza dan Pakuwon di Surabaya.
•
ACE Hardware – gerai ritel yang luasnya kurang dari 3.000 meter persegi. Pada tanggal penerbitan
Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan 20 (dua puluh) gerai ritel jenis ini, yang tersebar di
berbagai lokasi di Indonesia, dimana 12 (dua belas) gerai berlokasi di Jabodetabek.
Gerai-gerai Perseroan berlokasi strategis di tempat dengan lalu lintas ritelyang tinggi seperti pusat
perbelanjaan / mal utama dan pusat ritel, yang dijadikan basis distribusi ritel untuk produk-produk
Perseroan berkisar lebih dari 60.000 produk.
Perseroan mengkategorikan produk-produk home improvement dan lifestyle kedalam 15 departemen
sebagai berikut:
Produk-produk Home Improvement
•
Hardware
•
Home Appliance
•
Cleaning Aids
•
Lawn dan Gardening
•
Lighting
•
Outdoor Living
•
Paint dan Sundries
•
Plumbing Supplies dan Fixtures
•
Electrical Supplies
•
Tools
•
Miscellaneous
Produk-produk Lifestlye
• Automotive
• Furniture
• Houseware dan Gift
• Sporting Goods dan Pet supplies
Pendirian
Perseroan didirikan pada tahun 1995 di Jakarta dengan nama PT Kawan Lama Home Center berdasarkan
Akta No. 17 tanggal 3 Pebruari 1995, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, dan telah didaftarkan dalam Buku
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan No. 1668/1995 tanggal 13 September 1995, dan
telah diterbitkan di Berita Negara Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan
No. 10484. Kemudian berdasarkan Akta No. 140 tanggal 28 Oktober 1997, dibuat dihadapan Benny
Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, kemudian
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah
No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, nama PT. Kawan Lama
Home Center diubah menjadi PT. Ace Indoritel Perkakas. Selanjutnya berdasarkan Akta No. 40 tanggal
28 Agustus 2001 oleh Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08339
HT.01.04.TH.2001 tanggal 14 September 2001, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai
UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1490/RUB.09.02/XI/2001 pada tanggal
16 Nopember 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal
24 September 2002 No. 77, Tambahan No. 11366, nama PT. ACE INDORITEL PERKAKAS diubah
menjadi PT Ace Hardware Indonesia.
11
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan terakhir adalah
sehubungan dengan perubahan status dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dan perubahan
nama menjadi PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. serta menyetujui pengeluaran saham dalam
simpanan Perseroan sebanyak 515.000.000,- (lima ratus lima belas juta rupiah) saham baru yang
dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum
PerdanaAnggaran Dasar Perseroan telah diubah berdasarkan Akta No.33 tanggal 29 Agustus 2007yang
dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan
No.W7-09693HT01.04TH2007 tanggal 4 September 2007 yang saat ini sedang dalam proses pendaftaran
perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat Keterangan
No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta.
Perseroan berkantor pusat di Jakarta, di Gedung Kawan Lama, lt. 5, JI Puri Kencana No. 1, MeruyaKembangan, Jakarta 11610, Indonesia.
Perkembangan Kegiatan Usaha
Perseroan memulai kegiatan perdagangan setelah penandatangan Perjanjian Lisensi pada tahun 1996,
dimana Perseroan memperoleh hak eksklusif untuk mempergunakan merek Ace Hardware di Indonesia.
Awalnya gerai Perseroan dikembangkan berdasarkan model Ace Hardware yang ada di Amerika Serikat,
dimana Perseroan menjual produk-produk yang mencakup peralatan/perkakas untuk home improvement
dan finishing, piranti keras dan materi bangunan ringan. Dalam perkembangannya, Perseroan mulai
mengkhususkan konsep tersebut untuk memenuhi permintaan domestik dan juga telah memperluas jaringan
yang sebelumnya berupa gerai-gerai kecil yang biasa digunakan di Amerika Serikat berkembang menjadi
format ritel “big-box” yang komprehensif. Perseroan tidak menandatangani perjanjian waralaba anak (subfranchising arrangements), dimana hal ini memungkinkan Perseroan untuk melakukan pengendalian
operasional yang menyeluruh dan menjamin pelayanan dan pengiriman produk yang konsisten.
Pada tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006,
2005 dan 2004, Perseroan mendapat pasokan sekitar 9,2%, 8,4%, 11,1% dan 8,7% dari Ace Hardware
Corporation. Pada tanggal saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 24 gerai ritel dengan luas
bervariasi dari 795 meter persegi sampai 10.158 meter persegi.
2. Penentu Utama Kinerja Operasi Perseroan
Pendapatan Penjualan
Seluruh pendapatan Perseroan dihasilkan dari penjualan produk-produk home improvement dan lifestyle
melalui gerai-gerai ritelnya di Indonesia. Penjualan dibukukan dalam dua kelompok utama produk untuk
tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
adalah sebagai berikut:
Departemen
Pendapatan Penjualan (dalam jutaan Rp)
Juli 2007
2006
2005
2004
Total Kategori Lifestyle
134.758
28,8%
186.638
29,2%
151.168
31,3%
114.846 33,1%
Total Kategori Home Improvement
333.099
71,2%
452.306
70,8%
332.563
68,7%
231.753 66,9%
Total Penjualan
467.857
100%
638.945
100%
483.731
100%
346.599
100%
Penjualan dibukukan pada saat pencetakan nota melalui mesin point of sale. Sejumlah kecil penjualan
dilakukan dengan pihak yang terkait yaitu dengan PT Home Center Indonesia dan Kawan Lama. Dalam
hal ini, penjualan dibukukan pada saat invoice dikeluarkan dan Perseroan memberikan kredit sampai
dengan 60 hari.
12
Biaya renovasi untuk membuka gerai berkisar antara Rp 735.000 sampai dengan Rp 1.300.000 per
meter persegi tergantung dari sifat dari gerai tersebut. Marketing dan promosi untuk gerai dilakukan
sampai dengan empat bulan sebelum pembukaan gerai yang berarti bahwa gerai akan beroperasi penuh
pada saat pembukaan.
Manajemen mengkategorikan penjualan berdasarkan jenis gerai sebagai kategori utama dan kemudian
berdasarkan departemen sebagai kategori sekunder. Pada tahun 2004, Perseroan membuka gerai di
Mal Puri Indah dan mulai memperkenalkan produk lifestyle yang terdiri dari empat kategori utama yakni
houseware, otomotif, alat-alat olahraga dan furnitur. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produkproduk lifestyle telah meningkat sebesar 62,5% dari Rp 114.846 juta pada tahun 2004 menjadi Rp 186.638
juta pada tahun 2006.
Peningkatan Penjualan dipicu oleh 3 hal utama yaitu:
a. Pertumbuhan penjualan pada gerai yang sama
b. Pertumbuhan gerai baru
c. Pengaruh pengoperasian gerai baru selama 1 tahun penuh (pada tahun berikutya).
Penjualan juga dipengaruhi oleh ketersediaan produk yang diminati konsumen pada situasi tertentu.
Sebagai contoh dapat diambil penjualan generating set pada saat suplai power dari PLN mengalami
gangguan.
Penyajian demo produk pada akhir minggu di gerai-gerai juga memicu peningkatan penjualan produk
tersebut.
Pemasangan iklan di surat kabar dan majalah tentang produk baru atau program khusus akan
meningkatkan penjualan.
Perseroan mengadakan program penjualan dengan harga khusus sebanyak 2 kali dalam 1 tahun yaitu
di bulan April dan September. Tujuan program ini adalah mempercepat penjualan produk yang berputaran
rendah.
Penjualan produk-produk home improvement Perseroan telah meningkat sebesar 95,2%, dari
Rp 231.753 juta pada tahun 2004 menjadi Rp 452.306 juta pada tahun 2006. Perseroan berkeyakinan dua
kelompok produk tersebut terbukti saling menunjang dan mendukung serta menarik basis konsumen yang
luas. Menurut data keanggotaan konsumen Perseroan, jumlah anggota konsumen yang tercatat meningkat
sebesar 111,2% dari 85.348 orang pada tahun 2004 menjadi 180.366 orang pada tahun 2006. Penjualan
ke para konsumen yang ada dalam daftar keanggotaan mencapai kurang lebih 59,2% dari seluruh penjualan
pada tahun 2006 dengan rata-rata pembelian per anggota adalah sebesar Rp2,1 juta.
Grafik penjualan bersih Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 dan
periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut :
13
Harga Pokok Penjualan
Perseroan memperoleh pasokan produk-produknya dari Ace Hardware Corporation, Kawan Lama, dan
pemasok-pemasok pihak ketiga baik dalam dan luar negeri. Harga Pokok Penjualan Perseroan adalah
masing-masing sebesar kurang lebih 64,4%, 66,0%, 69,0% dan 69,1%, dari total pendapatan untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun-tahun fiskal yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006, 2005, dan 2004. Untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006,
masing-masing kurang lebih 8,4%, 16,3%, dan 75,4% dari total pembelian produk Perseroan berasal
dari Ace Hardware Corporation, Kawan Lama, dan pemasok-pemasok pihak ketiga.
Perseroan memperoleh produk-produknya, termasuk produk-produk bermerek yang diageni Kawan Lama,
siap untuk didistribusi dan dijual. Harga Pokok Penjualan secara langsung ditentukan oleh harga yang
dibayar untuk produk-produk terkait kepada para pemasok termasuk biaya transportasi dan bea masuk
impor barang karena secara umum, barang-barang dibeli dengan syarat FOB. Perseroan memandang
bahwa bauran produk merupakan aspek inti dari kinerja usaha dan keuangannya, karena itu manajemen
senior Perseroan berperan aktif dalam menentukan produk-produk yang dijual oleh Perseroan dan juga
menentukan para pemasok.
Perseroan berniat terus memperkenalkan dan memperbaiki penawaran produk, melalui penawaran produk
baru, mengembangkan jenis produk yang ada dan menarik produk lama untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan mengefisiensikan biaya perolehan barang. Marjin laba kotor Perseroan telah meningkat
dari 30,9% pada tahun 2004 menjadi 34,0% pada tahun 2006, disebabkan antara lain peningkatan
penjualan yang dibeli dari pemasok secara langsung, dengan merek yang dilisensi dari pemegang saham
Kelompok Usaha Kawan Lama (lihat Bab VII – 10 Ikatan dan Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga).
Produk-produk ini biasanya memiliki marjin yang lebih tinggi dari pada produk yang dibeli melalui distributor.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat laba kotor adalah peningkatan daya beli Perseroan karena
peningkatan jumlah pembelian. Selain itu, Perseroan juga semakin meningkatkan pemasokan produk
dari Asia, dengan hanya mempertahankan beberapa merek dan produk home improvement dari Eropa
dan Amerika Serikat.
Beban Usaha
Beban penjualan sebagian besar merupakan beban operasional Perseroan dan terutama berupa gaji
dan manfaat karyawan, biaya sewa gerai ritel, pemasaran, distribusi dan royalti. Beban penjualan
menunjukan kurang lebih 18,1 %, 18,3%, 16,8% dan 16,1% dari total penjualan untuk periode tujuh
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan untuk tahun-tahun fiskal yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006, 2005, dan 2004.
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 3,656 orang. Mayoritas
tenaga kerja penjualan dan distribusi dipekerjakan berdasarkan kontrak kerja. Semua kontrak kerja
memenuhi syarat upah minimum regional seperti disyaratkan Undang-Undang Tenaga Kerja.
Gaji karyawan bagian penjualan dan pemasaran adalah 6,2% dari total penjualan pada tahun 2006 dan
mengalami peningkatan dari tahun 2004 yang sebesar 5,2%. Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia
akan menjadi faktor pendorong utama atas perubahan signifikan besaran gaji dan keuntungan Perseroan.
Industri ritel lain juga akan mengalami dampak negatif apabila terjadi perubahan peraturan yang
meningkatkan biaya tenaga kerja.
Perseroan berkeyakinan akan mendapatkan persyaratan sewa yang menarik antara lain karena
mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi menjadi penyewa utama (anchor tenant), berdasarkan
beberapa faktor seperti konsumen yang sangat mengenal merek Ace Hardware, ukuran gerai ritel yang
cukup besar dan kemampuan gerai-gerai tersebut untuk menarik lalu lintas pelanggan ke lokasi tersebut.
Biaya sewa gerai Perseroan sebagai bagian dari total pendapatan telah menurun dari 4,2% pada tahun
2004 menjadi 3,4% pada tahun 2006 karena Perseroan berhasil memperoleh persyaratan sewa yang
atraktif.
14
Belanja iklan Perseroan mencakup iklan melalui media televisi dan koran, iklan berjalan (pada kendaraan
pengiriman) dan brosur. Perseroan membatasi biaya iklan sebesar 2,5% dari penjualan kotor, diluar
tambahan biaya pemasaran untuk mempromosikan pembukaan gerai baru dan peningkatan pengetahuan
konsumen atas lokasi gerai baru tersebut. Dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan ruang
penjualan sampai dengan 28.000 meter persegi sampai dengan akhir tahun 2008, Perseroan berniat
meningkatkan kapasitas pemasaran sesuai dengan perluasan tersebut.
Biaya royalti kepada Ace Hardware Corporation relatif rendah dengan struktur royalti dibuat berjenjang
dimana tarif royalti menurun seiring dengan peningkatan penjualan. Biaya royalti masing-masing sebesar
Rp 4.291 juta, Rp5.660 juta, Rp 4.073 juta dan Rp 3.032 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Juli
2007 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
Biaya Umum dan Administrasi merupakan bagian beban usaha Perseroan dan terdiri atas biaya tetap
kantor pusat, termasuk biaya sewa kantor pusat. Biaya Umum dan Administrasi terutama berupa gaji
dan manfaat karyawan di kantor pusat Perseroan selain dari departemen penjualan dan pemasaran,
utilitas (telpon, listrik, air, dll.) dan biaya fotocopi dan cetakan. Biaya-biaya tersebut relatif cukup stabil,
tidak berbanding lurus dengan perkembangan jumlah gerai ritel. Hampir seluruh karyawan kantor pusat
adalah karyawan tetap dan mereka memenuhi sebagian besar fungsi manajemen dan administrasi.
Untuk menjadi karyawan tetap Perseroan pada umumnya melalui 3 bulan masa percobaan. Biaya Umum
dan Administrasi sebagai bagian dari total penjualan menurun dari 8,5% pada tahun 2004 menjadi 7,9%
pada tahun 2006 dengan peningkatan produktifitas tercapai dari infrastruktur yang sudah ada.
Beban Lain-lain Bersih
Sebagian besar barang dagang yang dijual di gerai Perseroan berasal dari luar negeri. Transaksi yang
terjadi dalam mata uang asing dibukukan dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Pada tanggal
neraca, aktiva dan kewajiban yang berdenominasi mata uang asing akan dikonversikan menggunakan
kurs tengah dari Bank Indonesia. Keuntungan maupun kerugian yang terjadi akan dibukukan pada tanggal
neraca sebagai laba atau rugi selisih kurs. Untuk tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007
sekitar 50,6%, 0,5% dan 0,1% dari pembelian Perseroan terdenominasi dalam mata uang USD, Euro
dan dolar Singapura, sementara seluruh pendapatan Perseroan terdenominasi dalam mata uang Rupiah.
Pada saat ini, Perseroan belum mempunyai rencana dan dalam waktu dekat juga tidak berencana untuk
menggunakan strategi lindung nilai.
Pendapatan lain-lain terdiri terutama dari biaya pendaftaran keanggotaan dan pendapatan bunga/ jasa
giro. “Ace Reward” merupakan program keanggotaan Perseroan. Para anggota membayar uang pangkal
sebesar Rp 100.000 per tahun untuk menjadi anggota dengan biaya perpanjangan keanggotan adalah
sebesar Rp 50.000 per tahun. Dalam program “Ace Reward”, pelanggan akan mendapatkan poin untuk
setiap pembelian yang dapat digunakan untuk pembelian berikutnya. Pelanggan juga akan memperoleh
berbagai manfaat seperti harga khusus, pengiriman tanpa biaya dan pemasangan gratis apabila melebihi
jumlah pembelian tertentu. Dalam keadaan tertentu Perseroan dapat menghapus biaya keanggotaan.
Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak Perseroan terdiri atas pajak yang berlaku dan pajak tangguhan. Pajak tangguhan timbul
karena akibat perbedaan sementara antara nilai bawaan (carrying value) aktiva dan kewajiban dengan
nilai pajak aktiva dan kewajiban tersebut. Biaya pajak Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah 30.2%, 30.3% dan 30.0%.
Beban keuangan dan belanja modal
Beban keuangan Perseroan terdiri atas biaya bunga dan beban keuangan lainnya yang timbul dari
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
15
(per 31 Juli 2007, dalam jutaan Rp)
Pinjaman Bank Jangka Pendek
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
Pinjaman Bank Jangka Panjang
PT Bank Central Asia TBK
PT Bank Akita
PT Bank Jasa Jakarta
Kredit Investasi
18.147
1.463
344
Porsi Lancar
8.323
731
344
Total
54.410
7.446
Total Porsi Tidak Lancar
9.824
732
0
Perseroan telah mendanai penambahan gerai dan perluasan gerai baru-baru ini menggunakan fasilitas
kredit. Pertumbuhan ritel selanjutnya direncanakan akan dibiayai dengan dana hasil Penawaran Umum.
Pembelanjaan Modal
Perseroan telah mempercepat pertumbuhan gerai-gerai ritel baru, sebanyak dua gerai pada tahun 2004,
dua gerai lagi pada tahun 2005, salah satu yang terbesar adalah di Mal Artha Gading dan empat gerai
pada tahun 2006. Enam gerai lain direncanakan dibuka di tahun 2007 dimana empat gerai pada saat
prospektus ini diterbitkan, telah dibuka. Selain menambah jumlah gerai, rata-rata luas gerai Perseroan
juga terus meningkat dari 1.644 meter persegi menjadi 2.765 meter persegi.
Tiap gerai baru memerlukan investasi untuk membiayai fit-out awal gerai, biaya karyawan dan pelatihan,
persediaan barang dagang tambahan, pembayaran sewa dimuka dan alokasi modal kerja. Perseroan
telah membuka 24 gerai sehingga memiliki pedoman biaya pembukaan awal gerai baru. Perluasan
terakhir telah dibiayai oleh hutang dan dana internal. Perseroan bermaksud untuk membiayai perluasan
usaha untuk periode 2008 – 2010 yang sebagian dananya berasal dari Penawaran Umum.
Kebijakan Akuntansi
Penjualan dibukukan berdasarkan akrual.
Bangunan, prasarana dan renovasi bangunan, peralatan kantor dan kendaraan didepresiasikan
menggunakan metode garis lurus, berdasarkan perkiraan umur kegunaan masing-masing sepanjang
20 tahun, 3-5 tahun, 4 tahun dan 4 tahun.
Pencadangan piutang yang diragukan dilakukan berdasarkan kajian atas masing-masing akun debitur
pada akhir tahun. Saldo piutang dihapus dari cadangan atau dari akun pelanggan apabila dianggap
sudah tidak bisa ditagih. Per tanggal 31 Desember 2006, sebagian besar piutang Perseroan terdiri dari
piutang perusahaan kartu kredit 44,7% dan piutang dari pihak terafiliasi, yaitu PT Home Center Indonesia
dan Kawan Lama sebesar 45,0%. Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang tersebut bisa ditagih
dan sehingga Perseroan tidak melakukan penyisihan atas piutang yang diragukan.
3. Hasil Operasi
Pembahasan dan analisa keuangan Perseroan dilakukan berdasarkan Laporan Keuangan untuk periode
tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006, 2005 dan 2004 yang semuanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto
Amir Jusuf & Mawar. Laporan keuangan per tanggal 31 Juli 2006 telah direview oleh Kantor Akuntan
Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar Tabel berikut ini menyajikan ringkasan laporan laba rugi Perseroan
untuk periode sebagai berikut:
(dalam jutaan Rp)
Tujuh bulan yang berakhir 31 Juli
2007
2006 (tidak diaudit)
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
467.857
301.381
166.476
331.243
222.624
108.619
16
Tahun yang berakhir 31 Desember
2006
2005
2004
638.946
421.709
217.237
483.731
333.700
150.031
346.599
239.434
107.165
Beban Usaha
Penjualan
Umum & Administrasi
Total Beban Usaha
Laba Usaha
Penghasilan (Beban) lain-lain
Pendapatan Bunga
Laba (Rugi) Kurs
Beban keuangan
Lain-lain
Total (Beban) lain-lain
Laba Sebelum Pajak
Manfaat (Beban) Pajak
Kini
Tangguhan
848
Biaya Pajak - Bersih
Laba Bersih
84.443
38.042
122.485
62.160
29.053
91.213
117.104
50.592
167.696
81.117
41.501
122.618
55.897
29.607
85.504
43.991
17.406
49.541
27.413
21.661
44
1.317
(10.300)
2.597
(6.342)
36
(245)
(7.350)
3.324
(4.234)
74
(214)
(16.558)
5.840
(10.858)
67
1.224
(8.284)
4.719
(2.274)
38
427
(6.198)
2.733
(3.000)
37.649
13.172
38.683
25.139
18.662
(12.146)
263
(11.298)
(4.276)
601
(4.013)
(12.273)
431
(11.672)
(8.049)
1.059
(7.618)
(6.665)
(5.606)
26.351
9.158
27.011
17.521
13.056
Grafik Laba Bersih Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 dan 31 Juli
2006 serta tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, adalah sebagai
berikut :
4. Ulasan Historis dari Hasil Operasi
Perbandingan periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 dan 31 Juli 2006.
Penjualan
Penjualan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 mencapai
Rp 467,857 juta terdiri dari penjualan ritel dari 21 gerai. Hal ini menunjukan peningkatan sebesar 41,2 %
dari Rp 331,243 juta pada periode yang sama di tahun 2006 dan kenaikan disebabkan oleh penjualan
dari gerai-gerai tambahan yang dibuka pada tahun 2006. Penjualan juga didukung oleh peningkatan
penjualan ritel dari gerai-gerai lama.
17
Tabel dibawah ini menunjukkan kenaikan penjualan pada periode tersebut;
(dalam jutaan Rp)
Tujuh bulan yang berakhir
pada 31 Juli
2007
2006
(tidak diaudit)
Pendapatan dari gerai-gerai yang sudah berjalan
Pendapatan yang diperoleh dari gerai-gerai yang dibuka pada tahun 2006
Total Pendapatan
369.806
80.430
450.236
309.790
16.705
326.495
Pertumbuhan
19,37%
381,47%
37,90%
Note: Tidak termasuk penjualan yang dilakukan kantor pusat terhadap pihak-pihak terafiliasi
Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 mencapai
Rp 301.381 juta terdiri dari harga barang dagang yang dibeli Perseroan. Perbaikan marjin pada periode
tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 meningkat menjadi 35,6%, dibandingkan dengan
marjin 32,8% untuk periode yang sama di tahun 2006. Perseroan berupaya untuk meningkatkan bauran
produk dan seleksi para pemasok yang memberikan marjin yang lebih tinggi dan diskon yang lebih baik
dari pemasok.
Beban Usaha
(dalam jutaan Rp)
Tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli
2007
2006
(tidak diaudit)
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Total
84.443
38.042
122.485
62.160
29.053
91.213
Pertumbuhan
35,8%
30,9%
34,3%
Beban usaha untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar
Rp 122.485 juta meningkat 34,3% dari periode yang sama ditahun 2006 sebesar Rp 91.213 juta. Biaya
ini terutama terdiri dari beban penjualan termasuk gaji dan manfaat karyawan pemasaran dan penjualan,
sewa gerai, pemasaran dan periklanan, biaya distribusi dan royalti, dan juga termasuk biaya umum dan
administrasi yang terdiri antara lain dari gaji dan manfaat karyawan, biaya utilitas (telpon, listrik, air dan
lain-lain), biaya perjalanan dinas. Kenaikan beban usaha terutama disebabkan oleh kenaikan biaya gaji
dan manfaat karyawan dan biaya sewa gerai yang meningkat.
Laba Usaha
Laba usaha untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar
Rp 43.991 juta, meningkat sebesar 152,7% dari laba operasi di periode yang sama pada tahun 2006
sebesar Rp 17.406 juta.
Beban Lain-lain Bersih
Beban lain-lain bersih untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar
Rp 6.342 juta, meningkat sebesar 49,8% dari biaya di periode yang sama pada tahun 2006 sebesar
Rp 4.234 juta. Ini terutama disebabkan karena peningkatan biaya bunga dan beban keuangan lainnya.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 mencapai sebesar
Rp 37.649 juta meningkat sebesar 185,8 % dari laba sebelum pajak di periode yang sama pada tahun
2006 sebesar Rp 13.172 juta. Peningkatan dikarenakan kenaikan penjualan dan perbaikan rasio laba
kotor terhadap pendapatan usaha.
18
Laba Bersih
Laba bersih untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar
Rp 26.351 juta meningkat sebesar 187,7 % dari laba bersih di periode yang sama pada tahun 2006
sebesar Rp 9.158 juta.
Perbandingan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005
Penjualan
Penjualan Perseroan untuk periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
sebesar Rp 638.946 juta, meningkat sebesar Rp 155.215 juta atau 32,1% dari pendapatan 2005 sebesar
Rp 483.731 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pembukaan dua gerai baru di 2005,
khususnya mulai dibukukan pendapatan setahun penuh pada tahun 2006 untuk dua gerai yang dibuka
pada tahun 2005, salah satunya Mal Artha Gading, yang merupakan gerai ritel Perseroan terbesar dengan
luas 10.158 meter persegi. Tiga gerai baru dibuka pada tahun 2006 di Makasar, Bandung dan Surabaya,
dan pembangunan kembali dan pengembangan gerai di Pluit, mulai mengkontribusikan peningkatan
pendapatan pada tahun 2006.
Penjualan sebesar Rp 8.305 juta pada tahun 2006, yaitu setara 1,3% dari total penjualan, merupakan
penjualan kepada pihak terafiliasi.
Tabel berikut menyajikan penjualan Perseroan dari pengoperasian seluruh gerai untuk periode sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
2006
2005
Pertumbuhan
Pendapatan dari gerai lama
Pendapatan dari gerai baru yang dibuka sejak tahun 2004
365.131
265.767
341.988
126.578
6,8%
110,0%
Total
630.899
468.567
34,6%
Note: Tidak termasuk penjualan yang dilakukan kantor pusat terhadap pihak-pihak terafiliasi
Penjualan dari gerai lama hanya tumbuh sebesar 6,8% dari tahun 2005 sampai tahun 2006 yaitu
disebabkan antara lain dari pindahnya gerai di Margorejo Surabaya, dimana gerai tersebut tutup pada
bulan Oktober 2006 dan dibuka kembali sebagai gerai di Royal Plaza Surabaya pada bulan Desember
2006, dimana terjadi kehilangan 2 bulan aktivitas di gerai Surabaya.
Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan pada tahun 2006 mencapai sebesar Rp 421.709 juta, meningkat sebesar
Rp 88.009 juta atau 26,4% dibandingkan total Harga Pokok Penjualan pada tahun 2005 yang mencapai
sebesar Rp 333.700 juta. Peningkatan ini didorong oleh pembukaan gerai baru di luar Jakarta.
Dibandingkan dengan penjualan, rata-rata harga pokok penjualan adalah 66% dari total penjualan di
2006, turun dari 69,0% di 2005. Hal ini disebabkan perbaikan bauran produk dan peningkatan penjualan,
dimana penjualan produk yang eklusif pada gerai Perseroan menghasilkan marjin yang lebih tinggi,
daripada produk generik yang tersedia secara luas di pasar.
Jumlah Rp 80.092 juta atau 17,3% dari seluruh pembelian pada tahun 2006 dibeli dari pihak-pihak
terafiliasi.
Laba Kotor Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar
Rp 217.237 juta meningkat sebesar 44,8 % dari laba kotor di periode yang sama pada tahun 2005
sebesar Rp 150.031 juta peningkatan dikarenakan kenaikan penjualan dan penurunan persentase harga
pokok penjualan.
19
Beban Usaha
2006
117.104
50.592
167.696
Beban Penjualan
Beban Umum & Administrasi
Total
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
2005
Pertumbuhan
81.117
44,4%
41.501
21,9%
122.618
36,8%
Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar
Rp 167.696 juta, meningkat sebesar Rp 45.078 juta atau 36,8% dari tahun 2005 yang mencapai sebesar
Rp 122.618 juta. Peningkatan beban ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban promosi dan
sewa yang ditimbulkan oleh pembukaan gerai-gerai baru yang mengkontribusikan 44,3% dari peningkatan
beban penjualan. Biaya transportasi meningkat karena pembukaan gerai-gerai di daerah dan peningkatan
harga bahan bakar. Peningkatan beban manfaat karyawan, utilitas, perjalanan dan beban terkait dengan
karyawan lainnya juga mendukung peningkatan beban usaha. Marjin laba usaha pada tahun 2006 adalah
7,8% dan mengalami peningkatan sebesar 36,9% dari tahun 2005.
Laba Usaha
Laba usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar
Rp 49.541 juta, yang merupakan peningkatan sebesar Rp 22.128 juta atau 80,7% dari laba usaha pada
tahun 2005 sebesar Rp 27.413 juta. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh gerai-gerai baru yang
mulai menghasilkan laba tidak lama setelah dibuka. Peningkatan jumlah produk yang dijual dengan
lisensi merek dari Pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama sebagai bagian dari seluruh bauran
produk juga mendukung peningkatan laba usaha dimana produk-produk tersebut menghasilkan marjin
yang lebih tinggi.
Beban Lain-lain Bersih
Beban keuangan meningkat 99,9% dari Rp 8.284 juta pada tahun 2005 menjadi Rp 16.558 juta pada
tahun 2006 terutama disebabkan dari peningkatan beban bunga yang berasal dari tambahan pinjaman.
Pinjaman tambahan ini mencakup hutang baru pada tahun 2006 dan peningkatan penggunaan fasilitas
revolving credit dan overdrafts yang dimiliki Perseroan, biaya bunga secara nominal meningkat tapi suku
bunga rata-rata telah mengalami penurunan.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak meningkat Rp 13.545 juta atau 53,9% untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006 dari Rp 25.139 juta pada tahun 2005 menjadi Rp38.683 juta.
Laba Bersih
Laba bersih untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar
Rp 27.011 juta, meningkat sebesar Rp 9.490 juta atau 54,16% dari Rp 17.521 juta pada tahun 2005.
Marjin laba bersih pada tahun 2006 adalah 4,2% dan mengalami peningkatan sebesar 16,7 % dibanding
pada tahun 2005.
Perbandingan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2004
Penjualan
Penjualan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 483.731 juta, meningkat sebesar Rp 137.132 juta atau
39,6% dibandingkan penjualan tahun 2004 sebesar Rp 346.599 juta. Peningkatan ini disebabkan karena
pembukaan gerai-gerai baru pada tahun 2004 dan 2005, termasuk gerai seluas 10.158 meter persegi di
Mal Artha Gading yang dibuka pada bulan Juni 2005, dan tiga gerai yang dibuka di Medan, Bekasi dan
Pondok Indah, Jakarta.
20
Penjualan kepada pihak terafiliasi pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 13.682 juta atau 2,8% dari total
seluruh penjualan.
Faktor-faktor lain yang mendukung peningkatan pendapatan termasuk perbaikan sentimen umum
konsumen dan peningkatan kegiatan pengembangan properti pada tahun 2005 yang disebabkan
perbaikan ekonomi dalam negeri dan penurunan bunga pinjaman.
Tabel berikut menyajikan penjualan Perseroan dari pengoperasian seluruh gerai :
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
2005
2004
Pertumbuhan
Pendapatan dari gerai lama
341.989
303.178
12,8%
Pendapatan dari gerai baru yang dibuka sejak tahun 2004
126.578
33.972
272,6%
Total
468.567
337.150
39,0%
Note: Tidak termasuk penjualan yang dilakukan kantor pusat terhadap pihak-pihak terafiliasi
Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 333.700 juta, meningkat sebesar Rp 94.266
juta atau 39,4% dari Harga Pokok Penjualan tahun 2004 sebesar Rp 239.434 juta. Peningkatan ini
berhubungan dengan kenaikan penjualan, meskipun harga pokok penjualan mengalami sedikit penurunan
dari 69,1% pada tahun 2004 menjadi 69,0% pada tahun 2005.
Beban Usaha
2005
81.117
41.501
122.618
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Total
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
2004
Pertumbuhan
55.897
45,1%
29.606
40,2%
85.503
43,4%
Beban usaha untuk tahun 2005 adalah sebesar Rp 122.618 juta, meningkat sebesar Rp 37.114 juta atau
43,4% dari beban usaha tahun 2004 sebesar Rp 85.503 juta. Peningkatan tersebut didorong oleh strategi
perluasan gerai Perseroan, dimana empat gerai dibuka pada tahun 2004 dan 2005. Biaya pemasaran
dan promosi menyebabkan beban penjualan meningkat sebesar 45,1% dari tahun 2004. Marjin laba
usaha 2005 adalah sebesar 5,7% dan mengalami penurunan dari 6,2% dibandingkan tahun 2004.
Laba Usaha
Laba usaha untuk tahun 2005 adalah sebesar Rp 27.413 juta, meningkat sebesar Rp 5.752 juta atau
26,6% dari laba usaha tahun 2004 sebesar Rp 21.661 juta.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 25.139 juta, meningkat sebesar Rp 6.477 juta
atau 34,7% dari laba sebelum pajak tahun 2004 sebesar Rp 18.662 juta.
Laba Bersih
Laba bersih pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 17.521 juta, meningkat sebesar Rp 4.466 juta atau
34,2% dari laba bersih tahun 2004 sebesar Rp 13.055 juta. Marjin laba bersih pada tahun 2005 sebesar
3,6% menurun dibandingkan marjin laba bersih tahun 2004 sebesar 3,8%.
21
5.
Pergerakan Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas
Jutaan Rupiah
31 Juli
31 Desember
2007
2006
2005
2004
NERACA
Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Total Aktiva
171.678
98.972
270.65
169.313
53.048
222.361
101.072
42.648
143.721
50.142
33.157
83.299
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Total Kewajiban
141.154
21.736
162.89
123.17
17.781
140.951
71.246
12.075
83.321
50.819
3.602
54.421
Ekuitas
Total Kewajiban dan Ekuitas
107.761
270.650
81.410
222.361
60.399
143.721
28.878
83.299
Aktiva
Total aktiva Perseroan per tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 270.650 juta mengalami peningkatan
sebesar Rp 48.249 juta atau 21,7% dari total aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember tahun 2006
sebesar Rp 222,361 juta. Peningkatan total aktiva terutama disebabkan oleh peningkatan piutang lainlain.
Total aktiva Perseroan per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 222.361 juta, meningkat sebesar
Rp 78.640 juta atau 54,7% dari total aktiva Perseroan per 31 Desember 2005 sebesar Rp 143.721 juta.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva lancar yang timbul karena pertambahan
persediaan barang dagang yang diperlukan untuk pembukaan gerai-gerai baru pada tahun 2006.
Peningkatan persediaan adalah sebesar 61,6% atau Rp 38.605 juta dibandingkan persediaan pada
tahun 2005.
Total aktiva lancar pada tahun yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 171.678 juta dan
mengalami peningkatan sebesar Rp 2.365 juta atau 1,4% dibandingkan pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2006 sebesar Rp 169.313 juta, peningkatan terutama disebabkan oleh pertambahan piutang
lain-lain dan uang muka pembelian.
Aktiva lancar per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 169.313 juta, peningkatan 67,5% dibandingkan
tahun 2005 yang terutama disebabkan oleh piutang pihak ketiga, peningkatan persediaan barang dagang,
dan uang muka pembelian persediaan barang dagang, ditambah dengan biaya yang dibayar dimuka.
Pertumbuhan hal-hal tersebut mencerminkan peningkatan kegiatan ritel Perseroan. Selain peningkatan
tersebut, Perseroan juga mempercepat periode tagihan piutangnya dari 11 hari pada tahun 2005 menjadi
8 hari pada tahun 2006.
Persediaan pada tahun yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 90,768 juta dan mengalami
penurunan sebesar Rp 10.508 juta atau 10,4% dibandingkan pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2006 sebesar Rp 101.276 juta, penurunan terutama disebabkan oleh usaha Perseroan
memperbaiki manajemen persediaan.
Persediaan barang dagang meningkat Rp 38.605 juta atau 61,6% dari Rp 62,671 juta pada tahun 2005
menjadi Rp 101.276 juta pada tahun 2006. Persediaan barang dagang juga meningkat pada tahun 2005,
dari Rp 28.388 juta pada tahun 2004 menjadi Rp 62.671 juta, yaitu peningkatan sebesar Rp 34.282 juta
atau 120,8%. Peningkatan persediaan barang dagang dalam kurun waktu dua periode tersebut merefleksikan
pengembangan Perseroan yang berkesinambungan. Days inventory adalah 64 hari, 88 hari, 69 hari dan
43 hari pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006, 2005 dan 2004, oleh karena strategi Perseroan untuk pengembangan diluar Jakarta.
Hal tersebut telah memperpanjang waktu distribusi dan inventory days Perseroan.
22
Beban dibayar di muka, baik jangka panjang maupun jangka pendek, terutama terdiri dari pembayaran
beban sewa dan beban asuransi dibayar dimuka. Beban yang dibayar dimuka per 31 Juli 2007 sebesar
Rp 20.595 juta atau meningkat sebesar Rp 8.956 juta atau 77% dibandingkan dengan beban di bayar
dimuka sebesar Rp 11.639 juta per 31 Desember 2006. Peningkatan ini disebabkan karena penambahan
sewa dibayar dimuka dalam kaitan dengan pembukaan gerai baru.
Beban yang dibayar dimuka jangka pendek tahun 2006, 2005, 2004 masing-masing sebesar
Rp 9.133 juta, Rp 705 juta dan Rp 3.167 juta. Hal ini disebabkan karena cara pembayaran dimuka yang
berbeda untuk sewa gerai pada tahun-tahun tersebut. Menjadi kebiasaan umum di Indonesia, Perseroan
melakukan pembayaran dimuka untuk kewajiban sewa gerai menggunakan beberapa metode yang
berbeda. Metode tersebut adalah (1) pembayaran sekaligus untuk beberapa tahun masa sewa,
(2) pembayaran secara angsuran. Perseroan membayar beban dibayar dimuka tersebut menggunakan
arus kas operasi.
Aktiva tidak lancar Perseroan mencakup aktiva tetap seperti properti dan peralatan, dan beban dibayar
dimuka jangka panjang dan piutang dari pihak terafiliasi. Aktiva tidak lancar per 31 Juli 2007 adalah
sebesar Rp 98.972 juta dan mengalami peningkatan sebesar Rp 45.925 juta atau 86,6% dibandingkan
pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 53.047 juta, peningkatan terutama
disebabkan oleh peningkatan beban dibayar di muka jangka panjang akibat pembukaan gerai baru pada
tahun 2007 dan piutang hubungan istimewa kepada PT Kawan Lama Sejahtera sebagai akibat pengalihan
lahan Alam Sutera kepada PT Kawan Lama Sejahtera pada tanggal 26 Juli 2007. Aktiva tidak lancar
meningkat 24,3% pada tahun 2006 dibanding tahun 2005, yaitu Rp 42.648 juta sebagai akibat dari
peningkatan aktiva tetap Perseroan. Pada tahun 2006, Perseroan membeli tujuh ruko di Pluit, Jakarta
Utara sebagai lokasi gerai baru.
Total Aktiva Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar
Rp 143.721 juta, meningkat sebesar Rp 60.422 juta atau 72,5% dari total aktiva Perseroan per tanggal
31 Desember 2004 sebesar Rp 83.299 juta. Peningkatan ini, terutama disebabkan oleh pertambahan
piutang dagang, persediaan barang dagang dan aktiva tetap, merefleksikan peningkatan kegiatan ritel
Perseroan.
Grafik Total Aktiva Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 dan periode
yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut :
23
Kewajiban
Total kewajiban Perseroan per tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 162.890 juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 21.938 juta atau 15,6% dibandingkan pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2006 sebesar Rp 140,951 juta, peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan hutang
pajak dan hutang dagang.
Total kewajiban Perseroan per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 140.951 juta, meningkat sebesar
Rp 57.630 juta atau 69,2% dibandingkan kewajiban per tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 83.321
juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan kegiatan ritel, yang menghasilkan peningkatan
hutang dagang dari peningkatan kegiatan pembelian dan pengadaan, peningkatan hutang pajak akibat
pertambahan laba dan pertambahan pinjaman bank. Hutang lain-lain meningkat karena peningkatan
pembelian barang modal untuk gerai seperti rak dan komputer.
Total kewajiban Perseroan per tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp 83.321 juta meningkat
sebesar Rp 28.900 juta atau 53,1% dari total kewajiban Perseroan tanggal 31 Desember 2004 sebesar
Rp 54.421 juta. Pertumbuhan total kewajiban terutama disebabkan oleh peningkatan hutang dagang,
kewajiban lain-lain dan pinjaman bank, termasuk pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk pada tanggal 29 Juni 2006 sebesar Rp 8.960 juta untuk membeli tujuh ruko di Pluit
untuk dikembangkan menjadi gerai baru.
Grafik Total Kewajiban Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 2007 dan
periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut :
Ekuitas
Saham diterbitkan dan dibayar penuh
Saldo Laba ditahan
Total
31 Juli
2007
40.000
67.761
107.761
2006
40.000
41.410
81.410
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
2005
2004
40.000
15.823
20.399
13.055
60.399
28.878
Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 107.761 juta, mengalami peningkatan
sebesar Rp 26.351 juta atau 32,4% dibandingkan pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006
sebesar Rp 81,410 juta, peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan laba periode berjalan.
24
Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 81.410 juta, meningkat sebesar
Rp 21.011 juta atau 34.8% dari ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 60.399
juta. Pertumbuhan saldo laba Perseroan merupakan kontributor utama peningkatan ekuitas Perseroan.
Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp 60.399 juta, meningkat sebesar
Rp 31.521 juta atau 109,2% dari ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 28.878
juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan saldo laba dan penambahan modal saham
baru sebesar Rp 24.17 juta oleh pemegang saham Perseroan pada tahun 2005.
6.
Likuiditas dan Sumber Modal
Arus Kas
Arus kas dari kegiatan operasional
Kas bersih masuk dari kegiatan operasional untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2007 adalah Rp 8.908 juta.
Arus kas bersih keluar yang digunakan untuk kegiatan operasional adalah masing-masing sebesar
Rp 16.447 juta dan Rp 25.329 juta pada tahun 2006 dan 2005, dan net arus kas masuk sebesar
Rp 24.796 juta pada tahun 2004. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran pajak pendapatan yang
lebih tinggi di tahun 2005, dan pembayaran lebih besar kepada para pemasok di tahun 2006 dan 2005
seiring dengan peningkatan persediaan barang dagang sehubungan dengan pembukaan gerai-gerai
baru Perseroan.
Arus kas dari kegiatan investasi
Arus kas yang keluar untuk investasi adalah sebesar Rp 6.005 juta untuk periode tujuh bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 terutama disebabkan oleh pembelian dari properti dan perlengkapan.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, arus kas keluar dari
kegiatan investasi masing-masing adalah sebesar Rp 34.813 juta, Rp 10.730 juta dan Rp 5.573 juta.
Peningkatan kas keluar pada tahun 2006 sebesar Rp 24.083 juta atau 224,4% dibandingkan tahun 2005
terutama disebabkan oleh pembelian tanah dan bangunan untuk pengembangan baru termasuk pembelian
tujuh ruko di Pluit, Jakarta Utara dan pembelian peralatan kantor.
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Kas bersih digunakan untuk kegiatan pendanaan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2007 adalah sebesar Rp 6.535 juta.
Arus kas bersih yang dihasilkan kegiatan pendanaan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar Rp 53.333 juta dan Rp 36.612 juta dan kas
keluar sebesar Rp 21.165 juta pada tahun 2004. Peningkatan kas masuk pada tahun 2006 dan 2005
disebabkan oleh pinjaman-pinjaman baru untuk membebani perluasan usaha Perseroan, termasuk
pembelian tanah dan bangunan. Arus kas keluar pada tahun 2004 diakibatkan oleh pelunasan kepada
pihak terafiliasi.
Likuiditas
Rasio likuiditas Perseroan merepresentasikan kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Rasio likuiditas Perseroan untuk periode tujuh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2006, 2005 dan 2004 adalah masing-masing sebesar 121.6%, 137,5%, 141,9% dan 98,7%.
25
Solvabilitas
Solvabilitas merepresentasikan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio
solvensinya diperhitungkan menggunakan dua pendekatan yaitu:
1. Kewajiban dibagi Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas)
2. Kewajiban dibagi Aktiva (Solvabilitas Aktiva)
Rasio Kewajiban dibagi Ekuitas Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah masingmasing sebesar 151,2%, 173,1%, 138,0% dan 188,5%.
Rasio Kewajiban dibagi Aktiva Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah sebesar
60,2%, 63,4%, 58,0% dan 65,3%.
Tingkat Pengembalian Modal (Return on Equity)
Tingkat pengembalian modal atau Return on Equity (ROE) merepresentasikan kemampuan Perseroan
untuk menghasilkan laba dari modal ekuitasnya. ROE untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
masing-masing adalah 24,5%, 33,2%, 29,0% dan 45,0%.
Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Tingkat pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI) merepresentasikan kemampuan
Perseroan untuk menghasilkan laba dari aktivanya. ROI untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
masing-masing adalah 9,7%, 12,2%, 12,2% dan 15,7%.
Sensitivitas Terhadap Valuta Asing
Perseroan pada saat ini tidak memiliki aktiva atau kewajiban besar dalam mata uang asing. Kewajiban
Perseroan dalam mata uang asing terdiri atas hutang dagang dan beban yang masih harus dibayar yang
merupakan 4,9% dari total kewajiban per tanggal 31 Desember 2006. Perseroan tidak melakukan strategi
lindung nilai terhadap mata uang asingnya.
Kontrak Kewajiban dan Komitmen Komersial
Tabel dibawah ini menyajikan ringkasan kontrak kewajiban dan komitmen komersil yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2007 dan akibat dari kewajiban dan komitmen tersebut akan mempengaruhi likuiditas
dan arus kas dimasa mendatang;
Kontrak kewajiban dan
komitmen komersil
(jutaan Rp)
31 Juli 2007
Masa kurang
dari 1 tahun
1-3 tahun
3-5 tahun
Masa
lebih dari
5 tahun
Hutang jangka panjang
10.555
-
10.555
-
-
Hutang jangka pendek
141.154
141.154
-
-
-
26
Penjelasan dan Pandangan Manajemen Terhadap :
1.
Kondisi perekonomian dan kondisi pasar
Kondisi perekonomian dimasa sekarang, menurut statistik Bank Indonesia PDB nominal Indonesia
adalah 5,5% y-o-y 2006. Antara tahun 2000 dan 2006 PDB meningkat dari Rp.1.389.770 miliar
menjadi Rp.3.338.196 miliar (dengan dasar 2006) mencerminkan CAGR sebesar 15,7%.
Berhubungan dengan kenaikan tingkat PDB yang sangat mengesankan tersebut, adalah penurunan
suku bunga. Tingkat suku bunga sebagai acuan yang berlaku sekarang adalah (BI rate) 8.25% per
tahun, turun dari tingkat 12.75 % sejak Desember 2005 dan Bank Indonesia masih melihat ruang
untuk menurunkan kembali BI rate dalam waktu dekat ini. Manajemen berkeyakinan kedua keadaan
tersebut dapat mendorong pertumbuhan permintaan sektor perumahan serta sektor lain dan sebagai
akibat langsung akan mendorong permintaan produk-produk home improvement, manajemen
berkeyakinan bahwa Perseroan merupakan salah satu pemasok di pasar Indonesia. Dengan
penjelasan diatas maka manajemen berkeyakinan bahwa kondisi perekonomian dan konsisi pasar
pada saat ini untuk produk-produk perseroan adalah dalam keadaan yang baik dan masih akan
tumbuh dimasa yang akan datang.
2.
Perubahan kondisi likuiditas atau cash flow, dan pandangan terhadap kondisi tahun yang
akan datang.
Likuiditas dan cash flow perseroan baik karena, semua penjualan dalam bentuk penjualan tunai
atau dibayar dengan kartu kredit, Sebagian pembelian dilakukan secara kredit, dan perseroan
melakukan inventory level control dengan ketat sehingga dapat dihindari miss match dalam Cash
flow.
3.
Perubahan perilaku konsumen terhadap perubahan teknologi baru, kondisi demografi pasar
dan faktor lainnya.
Sebagian besar barang-barang yang dijual oleh Perseroan bukan barang-barang yang mempunyai
sifat cepat usang secara teknologi dan secara fungsional. Barang tersebut berupa perkakas tangan
(hand tools), peralatan rumah tangga, peralatan listrik, perabot rumah tangga dan lain-lain yang
tingkat perubahannya secara fungsional dapat dikatakan sudah tidak signifikan lagi. Perubahan
selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual Perseroan cenderung tidak terlalu cepat terjadi.
Sedangkan kondisi demogafi pasar tidak banyak berpengaruh pada penjualan Perseroan, karena
lokasi-lokasi gerai Perseroan pada saat ini berada dipusat-pusat kota di Indonesia.
4.
Perubahan dalam metode penjualan seperti perjanjian distribusi baru atau perkembangan
tim Penjualan.
Jaringan distribusi Perseroan adalah langsung ke konsumen, jadi metode penjualan ini pada
beberapa kasus adalah metode penjualan terakhir dalam mata rantai distribusi. Perseroan berniat
untuk akan tetap melakukan metode penjualan seperti sekarang karena pada dasarnya
Perseroan berada dalam industri retail, yang langsung ke konsumen.
5.
Perubahan yang terjadi pada kompetitor.
Sampai saat ini Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan belum mempunyai kompetitor langsung
(dalam arti mempunyai ragam produk yang sama banyak), walaupun demikian Perseroan selalu
mewaspadai semua kompetitor tidak langsung untuk menjaga kelangsungan existensi
Perseroan.Perseroan selalu berusaha untuk menyediakan produk yang hanya dapat dibeli di gerainya
27
6.
Perubahan dalam harga, persoalan dengan pemasok, atau peristiwa lainyang mempengaruhi
penjualan perseroan.
Sejak krisis yang terjadi di Asia tenggara yang terjadi pada akhir tahun 1990, belum pernah terjadi
peristiwa yang drastis atau mengkhawatirkan yang dapat mengakibatkan penurunan penjualan
signifikan. Perubahan harga yang terjadi mengikuti tingkat inflasi Indonesia, sehingga tidak banyak
berpengaruh pada volume penjualan Perseroan.
Persoalan dengan pemasok yang menyebabkan penurunan penjualan belum pernah terjadi.
7.
Pengurangan produk baru atau penarikan produk.
Sebagian besar produk-produk yang dijual Perseroan adalah produk-produk eksklusif. Perseroan
selalu berusaha untuk menjual produk unik yang hanya tersedia di gerainya. Sampai dengan tanggal
diterbitkan prospektus ini belum pernah ada penarikan produk-produk Perseroan.
Manajemen risiko yang telah dilakukan Perseroan.
1.
Risiko terhadap pencurian barang.
Perseroan telah memasang security system / CCTV di setiap lokasi gerai termasuk di setiap pintu
masuk karyawan. Telah ditunjuk pula petugas khusus yang memonitor security system tersebut.
2.
Risiko terhadap kebakaran / huru hara.
Perseroan telah mengasuransikan persediaan dan aktiva tetap berupa fixture, peralatan kantor dan
lain-lain terhadap bahaya kebakaran dan huru hara.
3.
Risiko terhadap klaim pelanggan yang mengalami kecelakaan di lokasi gerai.
Perseroan telah menutup asuransi “third party liability” / pertanggungan pihak ke tiga.
4.
Risiko terhadap mata uang asing.
Sebagian besar barang yang diterima oleh perseroan telah dibayar lunas, sehingga risiko
depresiasi mata uang Rupiah sangat minim.
5.
Risiko terhadap persediaan barang berputaran rendah.
Perseroan telah melakukan antisipasi dengan program penjualan harga khusus sebanyak 2 kali
dalam satu tahun.
6.
Risiko terhadap perubahan selera pelanggan.
Perseroan secara aktif mengirim staff pembelian ke pameran-pameran internasional untuk mencari
produk-produk inovatif yang dipercaya akan memenuhi kebutuhan pelanggan.
7.
Risiko terhadap persewaan gerai.
Perseroan selalu mencantumkan klausul tentang opsi perpanjangan sewa dengan tenggang waktu
sewa yang sama dan membatasi kenaikan maksimum harga sewa.
28
BAB V. RISIKO USAHA
Sebelum melaksanakan investasi atas saham Perseroan, para calon investor harus memperhatikan
dengan seksama bahwa Perseroan dan kegiatan usahanya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada
diluar kendali Perseroan. Sebelum menentukan keputusan investasi, para calon investor harus
mempertimbangkan, termasuk hal-hal lain yang disajikan didalam dokumen ini, berbagai pertimbangan
risiko dan investasi yang disajikan dibawah ini yang bukan merupakan daftar yang lengkap atas berbagai
tantangan yang dihadapi Perseroan ataupun akan terjadi di masa depan. Risiko lainnya, baik yang
diketahui maupun yang belum diketahui, akan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap
Perseroan dan nilai Saham. Apabila ada pertimbangan risiko dan investasi yang berkembang menjadi
kejadian aktual, Perseroan, kegiatan usahanya, kondisi keuangan ataupun hasil dari kegiatan operasinya
dapat mengalami dampak negatif yang signifikan. Dalam kasus tersebut, maka harga Saham yang
diperdagangkan dapat mengalami penurunan dan para investor bisa mengalami kerugian atas sebagian
ataupun keseluruhan investasinya.
Risiko Sehubungan dengan Perseroan
Usaha Perseroan tergantung pada kemampuan untuk mempertahankan keberadaan perjanjian
lisensinya
Usaha Perseroan sebagian diatur dalam suatu Perjanjian Lisensi yang akan berakhir di tahun 2011,
namun dapat diperpanjang lagi oleh kedua belah pihak selama 15 tahun sesuai dengan perjanjian.
Menurut Perjanjian Lisensi, Perseroan mendapatkan hak ekslusif untuk menggunakan merek “ACE”
dalam kegiatan operasionalnya dan juga memiliki beberapa hak eksklusif untuk mendistribusikan berbagai
produk-produk “ACE” di Indonesia. Perseroan telah meluangkan banyak waktu dan usaha marketing
untuk membangun kesadaran atas merek ACE. Prospek usaha Perseroan, kinerja keuangan dan posisi
keuangan akan mendapatkan dampak negatif yang signifikan apabila Perjanjian Lisensi ACE tidak
diperpanjang ataupun diperpanjang dengan persyaratan yang tidak menguntungkan.
Usaha Perseroan bergantung pada hubungan dengan Kawan Lama
Sebagian porsi yang signifikan dari produk-produk Perseroan dipasok dari Kawan Lama (lihat Bab VII
bagian berjudul Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dari Prospektus ini untuk
keterangan lebih lanjut mengenai Kawan Lama), baik yang merupakan merek milik Kawan Lama sendiri
atau pun merek lain dimana Kawan Lama memiliki pengaturan distribusi dengan para pemilik merek
tersebut. Untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 dan periode
7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007, produk yang dibeli dari Kawan Lama merepresentasikan
masing-masing 23,7%, 16,9%, 16,2% dan 15,9% dari total nilai pembelian Perseroan. Perseroan
memperkirakan bahwa kontribusi pendapatan dari produk-produk tersebut akan tetap signifikan di masa
depan. Perseroan telah menerima suatu lisensi untuk menggunakan merek tertentu, yaitu Kris dan Krisbow,
yang dimiliki oleh pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama, untuk produk yang dibeli dari pemasok
pihak ketiga sebelum dijual pada gerai penjualan Perseroan. Sebagian kecil dari penjualan Perseroan
adalah ke PT Home Center Indonesia, sebuah perusahaan yang juga dimiliki oleh Kawan Lama. Tidak
ada jaminan bahwa Kawan Lama akan terus memberikan dukungan produk yang sama kepada Perseroan.
Seandainya Perseroan kehilangan hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk tertentu atau
hak untuk menggunakan lisensi atas merek tertentu dari Kawan Lama, maka hal tersebut akan membawa
dampak negatif yang signifikan terhadap prospek usaha dan kinerja keuangan Perseroan.
Kemungkinan kegagalan dalam mengimplementasikan strategi perkembangannya
Sebagian besar gerai-gerai Perseroan berlokasi di Pulau Jawa, termasuk 10 di Jabodetabek. Strategi
perkembangan Perseroan mencakup antara lain rencana untuk mengembangkan usahanya secara
berkesinambungan dengan membuka gerai-gerai baru, termasuk pengembangan sampai dengan 28.000
meter persegi di tahun 2008. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil dalam mengembangkan
29
usaha ke daerah-daerah baru di Indonesia dimana Perseroan belum memiliki pengalaman luas ataupun
tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam kegiatan operasinya, maupun jaminan bahwa tingkat
profitabilitas yang sama akan tercapai dari gerai-gerai di daerah baru tersebut. Apabila Perseroan tidak
berhasil untuk mencapai tingkat laba yang sebanding dengan lokasi lain di Indonesia atau apabila
Perseroan gagal untuk mengelola perkembangan di masa depan, hal tersebut dapat memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap kinerja dan kondisi keuangan Perseroan.
Perluasan ragam produk dapat menimbulkan risiko tambahan
Seperti membuka gerai – gerai ritel baru, Perseroan juga senantiasa secara teratur mengupayakan
pengembangan kategori produk dan jasa yang ditawarkan kepada para konsumen. Selanjutnya bahwa
Perseroan berniat untuk mencari segmen produk baru, atau menawarkan jasa tambahan baru, tidak ada
jaminan bahwa inisiatif baru akan sukses diperkenalkan dan diterima oleh para pelanggan. Dalam hal
Perseroan tidak sukses memperkenalkan segmen-segmen produk baru ini, kinerja keuangan, kegiatan
operasi dan prospek akan terkena dampak negatif.
Perseroan menghadapi risiko sehubungan dengan perubahan selera konsumen maupun
kecenderungan pembelanjaan
Perseroan mempunyai lebih dari 1.200 merek-merek yang berbeda dan menjual lebih dari 60,000 jenis
produk-produk home improvement dan lifestyle dalam 15 segmen produk. Kesuksesan Perseroan
bergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi dengan tepat berbagai keperluan dan kebutuhan
para konsumen untuk segenap kategori produk tersebut. Tidak ada jaminan bahwa produk yang dijual
ke pasar akan diterima oleh para pelanggan atau bahwa produk home improvement dan lifestyle milik
Perseroan akan terus diterima oleh pasar. Jika ada perubahan dalam prioritas konsumen atau
kecenderungan pembelanjaan, maka kinerja keuangan, kegiatan operasi dan prospek usaha Perseroan
akan terkena dampak negatif yang material.
Perseroan menghadapi risiko sehubungan dengan penyewaan properti dan keragaman kondisi
dan persyaratan penyewaan tersebut
Perseroan menyewa 23 gerai dari 24 gerainya, termasuk gudang dan ruang perkantoran untuk kantor
pusat di Jakarta, dan oleh sebab itu Perseroan juga menghadapi berbagai kecenderungan yang terjadi
dalam pasar penyewaan properti Indonesia, termasuk peningkatan harga sewa di pasar dan tarif sewa,
peningkatan beban perbaikan dan kewajiban perbaikan dan beban yang timbul sehubungan dengan
kepatuhan atas berbagai peraturan yang berlaku. Properti sewa Perseroan seluruhnya memiliki jangka
waktu berkisar antara tiga sampai dengan delapan tahun dengan opsi perpanjangan waktu sewa yang
sama. Sebagian dari perjanjian sewa ini juga berisi pasal peningkatan sewa, tidak ada jaminan bahwa
penyewaan ini akan diperpanjang dengan syarat-syarat yang sebanding atau seluruhnya sama. Selain
itu, keberhasilan usaha Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mendapatkan tarif
sewa yang kompetitif untuk lokasi gerainya. Dalam hal terjadi peningkatan tarif sewa di masa depan
yang ternyata lebih tinggi dari kenaikan yang diantisipasi dan/atau kontrak sewa tersebut tidak diperpanjang
ataupun diperpanjang dengan tarif sewa yang tidak kompetitif, maka hal tersebut akan memberikan
dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha Perseroan.
Pada beberapa kasus, Perseroan membayar sewa untuk periode tertentu di muka. Dalam keadaan
Perseroan tidak berhasil mengembangkan gerai ritelnya, Perseroan tidak mendapatkan pengembalian
dari sebagian atau seluruh beban sewa yang telah dibayar tersebut dan hal ini dapat memberikan dampak
negatif terhadap kinerja keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.
Usaha Perseroan bergantung pada infrastruktur distribusi milik sendiri maupun pihak ketiga
Kemampuan Perseroan untuk mendistribusikan barang dagang ke gerai-gerainya dan untuk menjual dan
mendistribusikan barang dagang tersebut kepada konsumen sangat bergantung kepada infrastruktur
operasionalnya. Perseroan bergantung pada pergudangan dan jaringan distribusi untuk berfungsi secara
efisien. Apabila terjadi kegagalan ataupun tidak tersedianya infastruktur tersebut yang disebabkan oleh
bencana alam, aksi terorisme, kebakaran dan/atau kejadian industri lain, hal tersebut dapat memberikan
dampak negatif yang signifikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja keuangan Perseroan.
30
Sebagai tambahan, sebelum mendistribusikan produk-produk melalui infrastruktur logistik milik sendiri
dan dalam beberapa kasus pengiriman produk-produk ke gudang Perseroan, Perseroan bergantung
pada jasa distribusi dan perusahaan pengiriman pihak ketiga untuk mengantar produk-produk. Apabila
terjadi perubahan persyaratan, interupsi ataupun kegagalan dalam jasa dari satu atau lebih dari penyedia
jasa-jasa tersebut diatas, hal tersebut dapat berdampak terhadap kemampuan Perseroan untuk
menyediakan dan mendistribusikan produk-produknya dan akhirnya hal tersebut dapat berdampak negatif
secara signifikan terhadap usaha, kinerja dan posisi keuangan Perseroan.
Persediaan barang dagang berputaran rendah dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap
usaha Perseroan
Kegiatan usaha Perseroan mengharuskan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang dagang
yang tinggi untuk memenuhi tingkat permintaan gerai-gerainya sehari-hari dan tingkat permintaan para
konsumen. Oleh sebab itu, usaha Perseroan juga mengharuskan pengelolaan barang persediaan dengan
hati-hati. Apabila Perseroan tidak berhasil menjual persediaan barang dagang dalam waktu yang tepat,
maka Perseroan mungkin harus menawarkan diskon yang signifikan untuk menjual produk-produk jenis
tertentu yang berputaran rendah, disebabkan oleh diluncurkannya model-model produk yang baru,
kemajuan teknologi dan/atau perubahan pada selera konsumen. Apabila hal tersebut terjadi dapat
memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.
Perseroan bergantung pada upaya manajemen kunci
Keberhasilan Perseroan sampai titik tertentu bergantung pada pengalaman dan keahlian manajemen
para anggota Direksi dan Komisaris dan manajer seniornya, dimana kesemuanya berperan penting
dalam kegiatan operasional sehari-hari dan juga budaya usaha (business culture) Perseroan. Kepergian
satu atau lebih manajemen senior, Direksi maupun Komisaris Perseroan dapat memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan operasi Perseroan.
Kegiatan Usaha Perseroan memerlukan sumber daya manusia yang signifikan
Kegiatan operasional usaha Perseroan memerlukan jumlah karyawan yang signifikan. Sesuai data yang
terakhir, Perseroan mempekerjakan 3.136, 389, 27, 44 dan 60 orang masing-masing pada divisi utama
yaitu operasi, pengadaan dan logistik, pemasaran, pengembangan dan pengawasan dan keuangan dan
support. Sebagian besar karyawan Perseroan mendapatkan keahlian kerja melalui pelatihan internal
yang diberikan oleh Perseroan dan melalui pengalaman kerja untuk periode masa kerja yang signifikan.
Apabila Perseroan tidak berhasil untuk mengadakan sumber daya manusia yang stabil untuk keperluan
kegiatan usahanya baik saat ini maupun di masa depan, maka hal tersebut dapat memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap usaha, prospek perkembangan dan kinerja keuangan Perseroan.
Perseroan bergantung pada hak properti intelektual yang dimiliki oleh pihak lain
Perseroan bergantung pada beberapa hak properti intelektual sehubungan dengan merek-merek yang
lisensinya dipegang oleh pihak lain, yaitu Ace Hardware Corporation dan pemegang saham Kelompok
Usaha Kawan Lama. Tidak ada jaminan bahwa perlindungan dari hak-hak properti intelektual tersebut
akan cukup untuk mencegah pelanggaran ataupun penyimpangan penggunaan properti intelektual
Perseroan atau bahwa pemilik merek-merek akan mencari untuk memperkuat hak-hak tersebut pada
tingkat yang sama seperti jika Perseroan yang memiliki merek-merek tersebut.
Terdapat pula risiko Perseroan mungkin telah melanggar atau akan melanggar hak properti intelektual
dari pihak ketiga. Apabila hal-hal tersebut diatas terjadi, maka litigasi yang bebannya signifikan mungkin
dapat terjadi. Litigasi tersebut dapat mengakibatkan hilangnya hak properti intelektual Perseroan untuk
menggunakan merek-merek yang telah dilisensi oleh Perseroan dan pembayaran ganti rugi. Apabila hal
ini terjadi, maka dapat mengakibatkan dampak negatif yang signifikan terhadap usaha, kinerja dan posisi
keuangan Perseroan.
31
Dampak negatif yang signifikan terhadap Perseroan dapat terjadi dari keluhan-keluhan,
pemberitaan yang negatif ataupun litigasi terhadap produk-produknya
Perseroan bisa mendapatkan dampak negatif yang signifikan disebabkan oleh keluhan-keluhan ataupun
litigasi dari konsumen ataupun pihak berwenang karena kualitas produk, cedera ataupun masalah
keselamatan lainnya dari satu atau lebih produknya, kemasan produknya ataupun pengiklanan produk
tersebut. Bahwa semua produk Perseroan dibuat oleh pihak lain, Perseroan memiliki kontrol yang terbatas
atas kualitas produk dan hal lain sehubungan dengan itu. Dalam hal terjadi klaim kerugian atas produk
ataupun terjadi kewajiban recall produk dimana konsekuensi finansialnya tidak dapat dipenuhi oleh
pemasoknya, Perseroan akan menanggung sebagian atau seluruhnya jika hal ini terjadi maka hal tersebut
dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan Perseroan. Selain itu,
litigasi, keluhan ataupun pemberitaan negatif apapun terhadap tuduhan tersebut dapat berdampak negatif
secara material terhadap reputasi Perseroan dan dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap
prospek usaha, kinerja keuangan dan operasi Perseroan.
Risiko valuta asing
Perseroan menghadapi risiko valuta asing terhadap Rupiah dimana Perseroan membayar sebagian
beban pengadaan barang dagang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro sementara seluruh
pendapatannya dihasilkan dalam mata uang Rupiah. Perseroan pada saat ini tidak menggunakan transaksi
lindung nilai ataupun menggunakan instrumen keuangan untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko
valuta asing tersebut dan depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing ini akan berdampak signifikan
terhadap prospek usaha, operasi dan kinerja keuangan Perseroan.
Risiko Sehubungan dengan Pasar
Industri ini bersifat kompetitif dengan barrier of entry yang terbatas
Industri ritel di Indonesia bersifat sangat kompetitif dan dengan barrier of entry yang rendah. Perseroan
menawarkan produk-produk home improvement dan lifestyle dengan kisaran produk yang luas, dimana
Perseroan bersaing dengan berbagai usaha dari gerai khusus yang kecil sampai pemain ritel umum
besar dan departemen store, dimana sebagian dari pemain tersebut menawarkan produk-produk yang
serupa dengan produk-produk yang ditawarkan oleh Perseroan. Lihat Bab VIII. (Aktifitas Usaha dan
Prospek Perseroan – Persaingan) dan Bab IX. (Industri – Persaingan). Para pesaing ini dapat menerapkan
kebijakan harga yang agresif, melakukan kampanye pemasaran yang besar dan bahkan mencoba
mereplikasi model usaha Perseroan. Selain itu, mungkin juga akan masuk para pemain ritel baru di
pasar yang akan menawarkan format ritel yang mirip dengan format ritel Perseroan sebagai upaya untuk
bersaing langsung dengan Perseroan. Apabila terjadi peningkatan persaingan dari perusahaanperusahaan tersebut, maka hal tersebut dapat berdampak negatif yang signifikan terhadap pangsa pasar,
prospek usaha dan kinerja keuangan Perseroan.
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi kondisi perekonomian yang kurang kondusif
Perseroan menghasilkan seluruh pendapatannya dari Indonesia dan pasar tersebut bersifat cukup sensitif
terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Penurunan kondisi ekonomi Indonesia kemungkinan besar
akan mengurangi pembelanjaan konsumen untuk perbaikan rumah, perbaikan yang dilakukan sendiri
dan penjualan produk home improvement, lifestyle dan produk ritel lainnya. Penurunan pada tingkat
pembelanjaan konsumen akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap prospek usaha,
operasi dan kinerja keuangan Perseroan.
Kinerja Perseroan dapat dipengaruhi oleh menurunnya pasar properti Indonesia
Selama krisis keuangan di kawasan Asia yang dimulai pada tahun 1997, pasar properti Indonesia
terpengaruh secara signifikan. Sejak tahun 2000, pasar properti telah mulai pulih dan memulai berlanjutnya
pertumbuhan dalam industri konstruksi dan pengembangan properti. Namun demikian, tidak ada jaminan
bahwa bahwa pertumbuhan ini akan terus berkesinambungan pada tingkat pertumbuhan yang sama
32
ataupun apabila pertumbuhan ini akan terus ada. Penurunan apapun dalam pasar properti kemungkinan
besar akan berakibat menjadi perlambatan pertumbuhan kegiatan pengembangan properti di Indonesia,
dan hal mana akan berdampak negatif terhadap tingkat permintaan atas produk-produk Perseroan dan
akhirnya terhadap prospek usaha, operasi dan kinerja keuangan Perseroan.
Perubahan atas peraturan maupun kebijakan Pemerintah pada sektor ritel
Kegiatan usaha Perseroan diatur Pemerintah melalui berbagai peraturan. Apabila terjadi perubahan
atas peraturan-peraturan tersebut, seperti kebijakan Pemerintah terhadap perdagangan dan keputusan
Pemerintah terhadap perpajakan seperti tarif Pajak Pertambahan Nilai, akan berdampak negatif terhadap
prospek usaha, operasi dan kinerja keuangan Perseroan.
Perubahan pada Pemerintahan maupun kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah dapat berdampak
secara langsung terhadap kegiatan usaha Perseroan. Kegiatan usaha Perseroan dipengaruhi berbagai
tindakan yang dilaksanakan Pemerintah, termasuk tapi tidak terbatas pada perubahan kebijakan
sehubungan dengan terorisme, perpajakan, investasi, pemberlakuan pengendalian valuta asing dan
kebijakan ketenagakerjaan.
33
BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian / peristiwa penting setelah Tanggal Laporan Auditor Independen yaitu tanggal 11
Oktober 2007 dari kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar atas Laporan Keuangan Perseroan
untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, sampai dengan tanggal 25 Oktober 2007.
34
BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
1. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan didirikan dengan nama PT Kawan Lama Home Center berdasarkan Akta Pendirian No. 17
tanggal 3 Februari 1995, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95
tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
Barat dibawah No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan No. 10484, yang
kemudian diubah berturut-turut dengan:
1.
a.
Akta Risalah Rapat PT Kawan Lama Home Center No. 25 tanggal 5 Desember 1996, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahannya telah
diterima dan dicatat oleh Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan,
Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12831
HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, dalam rapat mana diputuskan merubah seluruh isi
Anggaran Dasar PT Kawan Lama Home Center.
b.
Akta Risalah Rapat PT Kawan Lama Home Center No. 140 tanggal 28 Oktober 1997, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal
3 September 1998, dalam rapat mana diputuskan merubah Pasal 1 Anggaran Dasar diantaranya
merubah nama dari PT Kawan Lama Home Center menjadi PT Ace Indoritel Perkakas.
c.
Akta Risalah Rapat PT Kawan Lama Home Center No. 20 tanggal 15 Januari 1998, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal
3 September 1998, dalam rapat mana diputuskan antara lain merubah Pasal 4 Anggaran Dasar
yaitu memperbesar Modal Dasar yang semula berjumlah Rp 2.000.000.000,- (dua miliar Rupiah)
terbagi atas 2.000 (dua ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu
juta Rupiah) dan Modal Disetor sebanyak 640 (enam ratus empat puluh) saham atau
Rp 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta Rupiah) menjadi Rp 10.000.000.000,- (sepuluh
miliar Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal
Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Modal Disetor sebanyak 7.200 (tujuh ribu dua ratus)
saham atau sejumlah Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua ratus juta Rupiah).
Ketiga akta tersebut telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya
Jakarta Barat di bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83,
Tambahan No. 6217.
2.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Indoritel Perkakas No. 40
tanggal 28 Agustus 2001, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-08339 HT.01.04.TH.2001 tanggal 14 September 2001, kemudian didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP
090215114733 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1490/
RUB.09.02/XI/2001 pada tanggal 16 Nopember 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia pada tanggal 24 September 2002 No. 77, Tambahan No. 11366, dalam rapat
mana diputuskan merubah Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar PT Ace Hardware Indonesia yaitu merubah
nama dari PT Ace Indoritel Perkakas menjadi PT Ace Hardware Indonesia.
35
3.
Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 149 tanggal 30 April 2004, dibuat oleh
Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13044 HT.01.04.TH.2004 tanggal
25 Mei 2004, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya
Jakarta Barat dibawah No. 0898/BH09.02/VI/2004 pada tanggal 11 Juni 2004, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2004 No. 64, Tambahan
No. 7805, dalam rapat mana diputuskan untuk merubah Pasal 4 Anggaran Dasar yaitu meningkatkan
Modal Dasar PT Ace Hardware Indonesia dari Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) menjadi
Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan
modal disetor Perseroan dari Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua ratus juta Rupiah) menjadi
Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah).
4.
Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 97 tanggal 22 Juni 2005, dibuat oleh
Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahan anggaran dasarnya telah diterima
dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-19009 HT.01.04.TH.2005 tanggal 8 Juli 2005, kemudian
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah
No. 754/RUB 09.02/V/2007 pada tanggal 14 Mei 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 944/
EWT/2007 tanggal 13 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,
dalam rapat mana diputuskan untuk mengeluarkan sebagian sisa saham dari Modal Dasar kepada
pemegang saham yaitu sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,(satu juta Rupiah) per-saham atau seluruhnya senilai Rp 10.000.000.00,- (sepuluh miliar Rupiah)
sehingga mengubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar.
5.
Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 110 tanggal 29 Desember 2005, dibuat
oleh Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan
akta perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
No. C-02165 HT.01.04.TH.2006 tanggal 25 Januari 2006, kemudian didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP
09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah No. 1202/RUB
09.02/IX/2007 pada tanggal 29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1189/EWT/X/2007
tanggal 3 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat
mana diputuskan untuk mengeluarkan sebagian sisa saham dari Modal Dasar kepada pemegang
saham yaitu sebanyak 14.177 (empat belas ribu seratus tujuh puluh tujuh) saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per-saham atau seluruhnya senilai Rp 14.177.000.000,(empat belas miliar seratus tujuh puluh tujuh juta Rupiah) sehingga mengubah Pasal 4 ayat 2 dan
ayat 3 Anggaran Dasar.
6.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 165 tanggal 31 Juli 2007, dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI dengan Surat
Keputusan No. W7-09396 HT.01.04-TH.2007 tanggal 27 Agustus 2007 kemudian didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP
09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah No. 1202/RUB
09.02/IX/2007 pada tanggal 29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1190/EWT/X/2007 tanggal
3 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta mengenai:
a. Pengubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) menjadi Rp 100,- (seratus
Rupiah)
b. Persetujuan peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar
Rupiah) menjadi Rp 480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar) dan peningkatan
modal ditempatkan serta disetor dari Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar Rupiah) menjadi
Rp 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah)
36
7.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia No. 33
tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan
Surat Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah
Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat mana diputuskan untuk :
Perubahan seluruh anggaran dasar sehubungan perubahan status perseroan dari perseroan tertutup
menjadi perseroan terbuka;
1. Perubahan nama perseroan menjadi PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
2. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak 515.000.000 (lima ratus
lima belas juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat
melalui Penawaran Umum.
Maksud dan tujuan Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Akta Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia No. 33 tanggal 29 Agustus 2007,
dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yaitu sebagai berikut:
Maksud dan tujuan Perseroan ialah :
a. Menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian;
c. Menjalankan usaha dalam bidang Jasa; dan
d. Menjalankan usaha-usaha di bidang Perbengkelan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk ekspor, impor, interinsulair dan lokal
dari segala macam barang-barang home center antara lain :
elektronik;
kitchen appliance;
tools;
gardening;
plumbing;
stationary;
hobby;
building interior;
furniture; dan
alat-alat rumah tangga
serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor dan keagenan/perwakilan dari perusahaanperusahaan lain dibidang home center dalam maupun luar negeri.
Sehubungan dengan kegiatan usaha tersebut, Perseroan telah memperoleh Surat Ijin Usaha Perdagangan
(SIUP)-Besar No. 01755/1824271 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tanggal 3 Mei 2007 yang harus didaftar ulang
kembali pada tanggal 3 Mei 2012.
Selain itu, Perseroan juga memperoleh Ijin Akta Pengenal Importir-Umum (API-U) No. 090204691 yang
dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan RI, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
DKI Jakarta atas nama Menteri Perdagangan, berlaku sampai tanggal 18 April 2012.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Gedung Kawan Lama lantai 5, Jl. Puri Kencana No.1 Meruya
Kembangan Jakarta 11610.
37
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Tahun 1995
Berdasarkan Akta Pendirian PT Kawan Lama Home Center No. 17 tanggal 3 Februari 1995, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, kemudian
didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah No. 1668/1995
pada tanggal 13 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada
tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan No. 10484, yang kemudian ditegaskan kembali dalam
Akta Risalah Rapat PT Kawan Lama Home Center No. 25 tanggal 5 Desember 1996, dibuat oleh Benny
Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahannya telah diterima dan dicatat oleh
Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12831 HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, yang
telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah
No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, modal Dasar Perseroan
adalah sebesar Rp 2,000,000,000.- (dua miliar Rupiah), terbagi atas 2,000 (dua ribu) lembar Saham
Biasa Atas Nama, masing-masing nilai nominal Rp 1,000,000.- (satu juta Rupiah). Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh Perseroan adalah sebesar Rp 640,000,000.- (enam ratus empat puluh juta Rupiah),
terbagi atas 640 (enam ratus empat puluh) lembar Saham Biasa Atas Nama,
susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
a.
Modal Dasar
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Internusa
Kuncoro Wibowo
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
c.
Jumlah Saham dalam Portepel
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
2.000
2.000.000.000
%
639
1
639.000.000
1.000.000
99,84
0,16
640
640.000.000
100,00
1.360
1.360.000.000
Modal disetor sejumlah Rp 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta rupiah) tersebut telah disetor
penuh dengan uang tunai oleh para pendiri ke kas Perseroan.
Tahun 1998
Berdasarkan Akta Risalah Rapat PT Kawan Lama Home Center No. 20 tanggal 15 Januari 1998, dibuat
oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, kemudian
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah
No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, dalam rapat mana
diputuskan untuk memperbesar Modal Dasar yang semula berjumlah Rp 2.000.000.000,- (dua miliar
Rupiah) terbagi atas 2.000 (dua ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu
juta Rupiah) dan Modal Disetor sebanyak 640 (enam ratus empat puluh) saham atau Rp 640.000.000,(enam ratus empat puluh juta Rupiah) menjadi Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) terbagi atas
10.000 (sepuluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah)
dan Modal Disetor sebanyak 7.200 (tujuh ribu dua ratus) saham atau sejumlah Rp 7.200.000.000,(tujuh miliar dua ratus juta Rupiah), yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Internusa sehingga susunan
permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
38
Keterangan
a.
b.
c.
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
10.000
10.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Internusa
Kuncoro Wibowo
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham dalam Portepel
7.199
1
7.200
2.800
7.199.000.000
1.000.000
7.200.000.000
2.800.000.000
99,986
0,014
100,00
Modal disetor sejumlah Rp 6.560.000.000,- (enam miliar lima ratus enam puluh juta rupiah) tersebut
telah disetor penuh dengan uang tunai oleh para pemegang saham ke kas Perseroan
Tahun 2004
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 149 tanggal 30 April 2004, dibuat
oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13044 HT.01.04.TH.2004 tanggal
25 Mei 2004, kemudian didaftarkan Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Barat dibawah No. 0898/BH09.02/VI/2004 pada tanggal 11 Juni 2004, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2004 No. 64, Tambahan No. 7805, dalam
rapat mana telah diputuskan untuk meningkatkan Modal Dasar PT Ace Hardware Indonesia dari
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah)
dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan modal disetor dari Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua
ratus juta Rupiah) menjadi Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta
Rupiah) yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Internusa, sehingga susunan permodalan dan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Keterangan
a.
b.
c.
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
50.000
50.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Internusa
Kuncoro Wibowo
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham dalam Portepel
15.822
1
15.823
34.177
15.822.000.000
1.000.000
15.823.000.000
34.177.000.000
99,994
0,006
100,00
Modal disetor sejumlah Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta rupiah)
yang terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh tiga) lembar saham atau 100% (seratus
persen) dari nilai saham telah ditempatkan telah disetor penuh dengan uang tunai kepada Perseroan
dengan cara sebagai berikut :
sejumlah Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua ratus juta rupiah) telah disetor penuh dengan uang
tunai sebelumnya oleh pemegang saham PT. Kawan Lama Internusa dan Kuncoro Wibowo kepada
Perseroan sebelum penandatangan akta.
sedangkan sisanya sejumlah Rp 8.623.000.000,- (delapan miliar enam ratus dua puluh tiga juta
rupiah) telah disetor oleh PT. Kawan Lama Internusa dengan cara mengkapitalisasikan laba yang
ditahan oleh Perseroan.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 129 tanggal 30 Juni 2004, dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta, telah dilakukan penjualan seluruh saham PT Ace Hardware Indonesia milik PT Kawan
Lama Internusa kepada PT Kawan Lama Sejahtera yaitu sebanyak 15.822 (lima belas ribu delapan
ratus dua puluh dua) saham atau senilai Rp 15.822.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh
dua juta Rupiah). Penjualan saham mana telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat
PT Ace Hardware Indonesia No. 128 tanggal 30 Juni 2004, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta. Kedua akta tersebut telah dilaporkan dan diterima serta dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi
Hukum Umum, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah
No. C-UM.02.01.12111 tanggal 5 Oktober 2004.
39
Dengan demikian susunan pemegang saham setelah penjualan saham tersebut mengalami perubahan
menjadi sebagai berikut :
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
a.
Modal Dasar
50.000
50.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
15.822
1
15.822.000.000
1.000.000
99,994
0,006
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
15.823
15.823.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
34.177
34.177.000.000
c.
%
Tahun 2005
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 97 tanggal 22 Juni 2005, dibuat
oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan akta perubahan anggaran dasarnya telah
diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-19009 HT.01.04.TH.2005 tanggal 8 Juli 2005, kemudian
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah
No. 754/RUB 09.02/V/2007 pada tanggal 14 Mei 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 944/EWT/VIII/2007 tanggal
13 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat mana
diputuskan untuk mengeluarkan sebagian sisa saham dari Modal Dasar yaitu sebanyak 10.000 (sepuluh
ribu) saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per-saham atau seluruhnya senilai
Rp 10.000.000.00,- (sepuluh miliar Rupiah) yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Sejahtera, dengan
demikian mengubah Modal Ditempatkan dan Disetor yang semula Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar
delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah), terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh
tiga) saham menjadi Rp 25.823.000.000,- terbagi atas 25.823 (dua puluh lima ribu delapan ratus dua
puluh tiga) saham, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai
berikut :
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
a.
Modal Dasar
50.000
50.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
25.822
1
25.822.000.000
1.000.000
99,996
0,004
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
25.823
25.823.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
24.177
24.177.000.000
c.
%
Modal disetor sejumlah Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) tersebut telah disetor penuh dengan
uang tunai oleh para pemegang saham ke kas Perseroan.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 110 tanggal
29 Desember 2005, dibuat oleh Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta, yang laporan akta perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat oleh Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
di bawah No. C-02165 HT.01.04.TH.2006 tanggal 25 Januari 2006, kemudian didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP
09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah No. 1202/RUB 09.02/
IX/2007 pada tanggal 29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman dalam Berita
Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1189/EWT/X/2007 tanggal 3 Oktober
2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat mana diputuskan untuk
mengeluarkan sebagian sisa saham dari Modal Dasar yaitu sebanyak 14.177 (empat belas ribu seratus
tujuh puluh tujuh) saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per-saham atau
40
seluruhnya senilai Rp 14.177.000.000,- (empat belas miliar seratus tujuh puluh tujuh juta Rupiah) yang
diambil bagian oleh PT Kawan Lama Sejahtera, dengan demikian mengubah Modal Ditempatkan dan
Disetor yang semula Rp 25.823.000.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
terbagi atas 25.823 (dua puluh lima ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham menjadi Rp 40.000.000.000,(empat puluh miliar Rupiah) terbagi atas 40.000 (empat puluh ribu) saham, sehingga susunan permodalan
dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
a.
Modal Dasar
50.000
50.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
39.999
1
39.999.000.000
1.000.000
99,998
0,002
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
40.000
40.000.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
10.000
10.000.000.000
c.
%
Modal disetor sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar rupiah) yang terbagi atas 40.000 (empat
puluh ribu) lembar saham atau 100% (seratus persen) dari nilai saham telah ditempatkan dengan cara:
a. sejumlah Rp 25.823.000.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh tiga juta rupiah) telah
disetor penuh sebelum penandatanganan notulen rapat oleh pemegang saham PT. Kawan Lama
Sejahtera dan Kuncoro Wibowo kepada Perseroan.
b. sebesar Rp 14.177.000.000,- (empat belas miliar seratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) telah disetor
oleh PT. Kawan Lama Sejahtera sebagai berikut :
sebesar Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) disetor dengan uang tunai sebelum
penandatanganan notulen rapat berdasarkan bukti-bukti setor,
sisanya sebesar Rp 10.177.000.000,- (sepuluh miliar seratus tujuh puluh tujuh juta rupiah)
disetor dengan cara mengkapitalisasikan laba yang ditahan oleh Perseroan.
Tahun 2007
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 165 tanggal 31 Juli 2007, dibuat dihadapan Eliwaty
Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09396 HT.01.04-TH.2007 tanggal 27 Agustus 2007
kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat
dibawah No. 1202/RUB 09.02/IX/2007 pada tanggal 29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1190/EWT/
X/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, susunan
permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
a.
Modal Dasar
4.800.000.000
480.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
1.199.990.000
10.000
119.999.000.000
1.000.000
99,9992
0,0008
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.200.000.000
120.000.000.000
100,00
360.000.000
360.000.000.000
c.
Jumlah Saham dalam Portepel
Modal disetor sebesar Rp 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham atau 100% (seratus persen) dari nilai saham telah
ditempatkan telah disetor penuh dengan uang tunai kepada Perseroan dengan cara sebagai berikut :
a. sejumlah Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar rupiah) telah disetor penuh sebelum
penandatanganan notulen rapat oleh pemegang saham PT. Kawan Lama Sejahtera dan Kuncoro
Wibowo kepada Perseroan.
b. sebesar Rp 80.000.000.000,- (delapan puluh miliar rupiah) disetor oleh PT. Kawan Lama Sejahtera
sebagai berikut:
41
-
sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar rupiah) disetor dengan uang tunai sebelum
penandatanganan notulen rapat ;
sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar rupiah) disetor dengan cara
mengkapitalisasikan laba yang ditahan oleh Perseroan.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses pendaftaran
perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat Keterangan No.
334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, mengenai:
i. Perubahan seluruh anggaran dasar sehubungan perubahan status Perseroan dari Perseroan tertutup
menjadi Perseroan terbuka.
ii. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
iii. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima
belas juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat melalui
Penawaran Umum, susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
a.
Modal Dasar
4.800.000.000
480.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
1.199.990.000
10.000
119.999.000.000
1.000.000
99,9992
0,0008
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.200.000.000
120.000.000.000
100,00
360.000.000
360.000.000.000
c.
Jumlah Saham dalam Portepel
Modal disetor sebesar Rp 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham atau 100% (seratus persen) dari nilai saham
telah ditempatkan telah disetor penuh kepada Perseroan dengan cara sebagai berikut :
a. sejumlah Rp 61.200.000.000,- (enam puluh satu miliar dua ratus juta rupiah) telah disetor dengan
uang tunai.
b. sebesar Rp 58.800.000.000,- (lima puluh delapan miliar delapan ratus juta rupiah) disetor dengan
kapitalisasi laba ditahan dengan rincian:
sebesar Rp 8.623.000.000,- (delapan miliar enam ratus dua puluh tiga juta rupiah) kapitalisasi
laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per-31 Desember 2003 yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Doktorandus L.K. Surbakti;
sebesar Rp 10.177.000.000,- (sepuluh miliar seratus tujuh puluh tujuh juta rupiah) kapitalisasi
laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per-31 Desember 2004 yang diaudit oleh Kantor
akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar;
sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar rupiah) kapitalisasi laba ditahan berdasarkan
laporan keuangan per-31 Desember 2006 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto
Amir Jusuf & Mawar.
3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan
Hukum
PT KAWAN LAMA SEJAHTERA (PT KLS)
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, satu-satunya pemegang saham Perseroan berbentuk badan
hukum yang memiliki/memegang saham Perseroan sebesar 99,9992% (sembilan puluh sembilan koma
sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh dua persen) saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan adalah PT Kawan Lama Sejahtera, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta. PT Kawan Lama Sejahtera ini
42
memiliki/memegang 1,199,990,000 (satu miliar seratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus
sembilan puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) per-saham atau seluruhnya
Rp 119,999,000,000 (seratus sembilan belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta Rupiah)
atau mewakili 99,9992% (sembilan puluh sembilan koma sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh
dua persen) dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yaitu sebesar
1,200,000,000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham atau seluruhnya Rp 120,000,000,000 (seratus
dua puluh miliar Rupiah).
Riwayat Singkat
PT KLS adalah suatu badan hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas, yang didirikan dan dijalankan
berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
PT KLS berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 4 tanggal 11 September 1981, yang
kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 4 tanggal 26 Mei 1982, keduanya dibuat
dihadapan Koerniatini Karim, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2107 HT.01.01.Th.82 tanggal 1 Nopember 1982,
dan didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berturut-turut dibawah
No. 1076/1983 dan No. 1077/1983 tanggal 26 Februari 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 17 tanggal 1 Maret 1983, Tambahan No. 278.
Anggaran Dasar PT KLS diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Kawan Lama Sejahtera
No. 130 tanggal 30 Juni 2004, dibuat oleh Eliwaty Citra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data akta
perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum
Umum, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-19053 HT.01.04.TH.2004 tanggal 30 Juli
2004, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib daftar
perusahaan dengan No. TDP 090215101421 di kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Barat dibawah
No. 1413/RUB.09.02/IX/2004 tanggal 1 September 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 19 tanggal 8 Maret 2005, Tambahan No. 199.
Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan PT KLS adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Akta Risalah Rapat PT Kawan
Lama Sejahtera No. 30 tanggal 5 Desember 1996, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di
Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-10.663.HT.01.04.TH.’97 tanggal 13 Oktober 1997, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09021601421 di Kantor
Pendaftaran Kodya Jakarta Barat dibawah No. 914/BH.09.02/XII/97 tanggal 30 Desember 1997, serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret 1998, Tambahan
No. 1482, yaitu berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian,
perindustrian, perbengkelan, jasa dan pertambangan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai
berikut :
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk impor, ekspor, interinsulair dan
lokal dari segala macam barang dagang baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan
pihak lain secara komisi serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor dan keagenan/
perwakilan dari perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri dari segala macam barang
dagang;
b. Menjalankan usaha dalam bidang bangunan pada umumnya termasuk sebagai pemborong,
perencana, penyelenggara dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan,
dam-dam, irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air leideng dan
telekomunikasi;
c. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan di darat (transportasi) pada umumnya baik untuk
pengangkutan penumpang maupun barang;
d. Menjalan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
pertambakan termasuk pembibitan dan budidaya udang;
43
e.
f.
g.
h.
Menjalan usaha dalam bidang perindustrian pada umumnya termasuk pabrik-pabrik, home industry
dan kerajinan tangan serta memasarkan hasil-hasil produksinya;
Menjalankan usaha dalam bidang perbengkelan pada umumnya termasuk pemeliharaan dan
perawatan (maintenance) untuk segala macam kendaraan bermotor;
Menjalan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi pada umumnya termasuk tehnik engineering,
kecuali jasa dan konsultasi di bidang hukum;
Menjalan usaha dalam bidang pertambangan yang diijinkan oleh pemerintah.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Kawan Lama Sejahtera No. 87 tanggal 15 Agustus 2007,
dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang saat ini sedang dalam proses pemberitahuan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. berdasarkan Surat Keterangan No. 971/EWT/VIII/
2007 tanggal 15 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,susunan
Direksi dan Komisaris PT KLS saat ini adalah sebagai berikut :
Komisaris :
Komisaris Utama
: Prabowo Widya Krisnadi
Direksi :
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Kuncoro Wibowo
Sartono Budi Santoso
Ijek Widya Krisnadi
Hartanto Djasman
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa PT Kawan Lama Sejahtera
No. 19 tanggal 14 Juni 2000, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-12420 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai
UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215101421 di Kantor
Pendaftaran Kodya Jakarta Barat dibawah No. 0774/RUB.09-02/VII/2000 tanggal 31 Juli 2000, serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24 April 2001, Tambahan No. 2571
jo. Akta Berita Acara Rapat PT Kawan Lama Sejahtera No. 130 tanggal 30 Juni 2004, dibuat oleh Eliwaty
Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data akta perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan
dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
di bawah No. C-19053 HT.01.04.TH.2004 tanggal 30 Juli 2004, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215101421 di
Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Barat dibawah No. 1413/RUB 09.02/XI/2004 tanggal 1 September
2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 8 Maret 2005, Tambahan
No. 199 susunan permodalan PT KLS saat sekarang ini adalah sebagai berikut :
Keterangan
Saham Biasa dengan Nominal Rp 150,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
%
a.
Modal Dasar
400.000.000
200.000.000.000
b.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Kawan Lama Internusa
Kuncoro Wibowo
203.641.600
400
101.820.800.000
200.000
99,9998
0,0002
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
203.642.000
101.821.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
196.358.000
98.179.000.000
c.
44
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perseroan
5. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat
Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, susunan Direksi dan Komisaris Perseroan yang menjabat saat ini adalah sebagai
berikut :
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris
:
:
:
Kuncoro Wibowo
Tjiptono Darmadji
Ijek Widya Krisnadi
:
:
:
:
Prabowo Widya Krisnadi
Paulus Ong
Rudy Hartono
Hartanto Djasman
DIREKSI
Direktur Utama
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
Direktur
45
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan :
KOMISARIS
KUNCORO WIBOWO, KOMISARIS UTAMA
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, lahir di Jakarta tahun 1956, Kuncoro Wibowo
memulai bekerja di Kelompok Usaha Kawan Lama sebagai Sales Manager pada
PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1981 sampai tahun 1983, lalu sebagai
Direktur Pemasaran pada PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1983 sampai
tahun 1985. Kuncoro Wibowo adalah salah seorang pendiri Perseroan dan menjadi
Komisaris Utama sejak tahun 1995 sampai sekarang. Kuncoro Wibowo terlibat
dalam pembuatan rencana strategis Perseroan dan secara aktif menyeleksi
berbagai produk yang dijual Perseroan. Jabatan lain beliau pada saat ini :
Direktur Utama PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1985 sampai sekarang.
Direktur Utama PT Indo Kompresigma sejak tahun 1981 sampai sekarang.
Komisaris Utama PT Home Center Indonesia sejak tahun 2003 sampai sekarang.
Direktur Utama PT Kawan Lama Internusa sejak tahun 1994 sampai sekarang.
TJIPTONO DARMADJI, KOMISARIS INDEPENDEN
Warga Negara Indonesia, 66 tahun, lahir di Tuban tahun 1941. Tjiptono Darmadji
bergabung dengan Perseroan di tahun 2005 sebagai Komisaris sampai sekarang.
Tjiptono Darmadji memberikan nasehat kepada para Direksi mengenai rencana
perusahaan. Jabatan lain beliau pada saat ini:
Komisaris PT Schering Plough Indonesia Tbk sejak tahun 1975 sampai sekarang.
Komisaris PT Kelola Mina Laut sejak tahun 2005 sampai sekarang.
Komisaris PT Ekadharma Internasional sejak tahun 2006 sampai sekarang.
Komisaris PT Grahamas Citrawisata Tbk sejak tahun 2006 sampai sekarang.
IJEK WIDYA KRISNADI, KOMISARIS
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, lahir di Jakarta tahun 1958, Ijek Widya Krisnadi
bergabung dengan Kelompok Usaha Kawan Lama sebagai Sales Manager pada
PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1977 sampai tahun 1981. Ijek Widya
Krisnadi adalah salah satu pendiri dari Perseroan dan menjabat sebagai Komisaris
sejak tahun 1995 sampai sekarang. Ijek Widya Krisnadi terlibat dalam perencanaan
strategis Perseroan. Jabatan lain beliau pada saat ini:
Direktur PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1981 sampai sekarang.
Komisaris PT Indo Kompresigma sejak tahun 1991 sampai sekarang.
Direktur Utama PT Miller Weldindo sejak tahun 1991 sampai sekarang.
Komisaris PT Kawan Lama Multiweldindo sejak tahun 1992 sampai sekarang.
Komisaris Utama PT Kawan Lama Internusa sejak tahun 1994 sampai sekarang.
Komisaris PT Multi Rentalindo sejak tahun 1995 sampai sekarang.
Direktur PT Multiperkakas Krisnalestari sejak 1999 sampai sekarang.
Komisaris PT Home Center Indonesia sejak 2003 sampai sekarang.
46
DIREKSI
PRABOWO WIDYA KRISNADI, DIREKTUR UTAMA
Warga Negara Indonesia, 45 tahun, lahir di Jakarta tahun 1962, Prabowo Widya
Krisnadi bergabung dengan Kelompok Usaha Kawan Lama sebagai Asisten
Manager pada PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1987 sampai tahun 1993.
Kemudian menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 1996 sampai
sekarang, mengatur strategi Perseroan, perencanaan perusahaan dan seluruh
pengaturan Perseroan. Jabatan lain beliau sampai saat ini:
Komisaris Utama PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 1993 sampai sekarang.
Direktur Utama PT Home Center Indonesia sejak tahun 2003 sampai sekarang.
Direktur PT Kawan Lama Internusa sejak tahun 1994 sampai sekarang.
PAULUS ONG, DIREKTUR
Warga Negara Indonesia, 38 tahun, lahir di Jakarta tahun 1969, Paulus Ong
memiliki lebih dari 14 tahun pengalaman di industri ritel, dimulai dengan bekerja
pada Metro Department Store Jakarta sejak tahun 1993 sampai tahun 1998. Paulus
Ong bergabung dengan Perseroan di tahun 2001 menjabat sebagai General
Manager sampai tahun 2005, lalu menjabat sebagai Direktur Operasi sejak tahun
2005 sampai sekarang, mengatur operasi penjualan dan distribusi Perseroan serta
pengembangan dan membuat gerai baru. Jabatan lain beliau sampai saat ini:
Direktur PT Home Center Indonesia sejak tahun 2003 sampai sekarang.
RUDY HARTONO, DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, lahir di Magelang tahun 1957, Rudy Hartono
mulai bekerja sebagai Industrial Designer pada PT New Ruhaak Ind. sejak Juli
1981 sampai Nopember tahun 1981. Rudy Hartono bergabung dengan Kelompok
Usaha Kawan Lama sebagai Sales Engineer pada PT Kawan Lama Sejahtera
sejak akhir tahun 1981 sampai tahun 1983, lalu sebagai Sales Supervisor sejak
tahun 1984 sampai tahun 1986, lalu menjadi Sales Manager sejak tahun 1987
sampai tahun 1990, lalu menjadi General Manager pada PT Fastoolindo
Krisnalestari sejak tahun 1991 sampai tahun 1995. Rudy Hartono bergabung
dengan Perseroan menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1996 sampai sekarang,
mengurus masalah legal dan fungsi compliance Perseroan.
HARTANTO DJASMAN, DIREKTUR
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, lahir di Salatiga tahun 1957, Hartanto Djasman
memulai karirnya sebagai Project Manager pada PT Dumas Shipyard sejak tahun
1982 sampai tahun 1987. Hartanto Djasman bergabung dengan Kelompok Usaha
Kawan Lama sebagai Finance Manager pada PT Kawan Lama Sejahtera sejak
tahun 1987 sampai tahun 2000. Hartanto Djasman bergabung dengan Perseroan
menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2005 sampai sekarang, mengurus
keuangan Perseroan. Jabatan lain beliau sampai saat ini :
Direktur PT Kawan Lama Multi Weldindo sejak tahun1992 sampai sekarang.
Direktur PT Kawan Lama Internusa sejak tahun 1994 sampai sekarang.
Direktur Utama PT Multi Rentalindo sejak tahun 1995 sampai sekarang.
Komisaris PT Multiperkakas Krisnalestari sejak tahun 1999 sampai sekarang.
Direktur Keuangan PT Kawan Lama Sejahtera sejak tahun 2000 sampai sekarang.
Direktur PT Home Center Indonesia sejak tahun 2003 sampai sekarang.
47
6. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai
keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Perseroan menempatkan manajemen dan pengembangan
sumber daya manusia menjadi bagian yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan Perseroan,
oleh karena itu Perseroan mengembangkan kebijakan yang komprehensif terkait dengan sumber daya
manusia, termasuk didalamnya proses penerimaan karyawan, pelatihan dan pengembangan serta
evaluasi kerja. Selain itu kebijakan manajemen sehubungan dengan sumber daya manusia antara lain
diwujudkan dalam pemenuhan peraturan-peraturan Pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti
keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan pemberian gaji yang
telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR).
Dalam hal peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, Perseroan telah mendirikan Pusat Pelatihan
dan Pengembangan yang digunakan oleh karyawan sebagai fasilitas pelatihan dan pusat pengembangan
strategi. Selain itu, Perseroan juga memberikan perhatian untuk mempromosikan program pelatihan
dan pengembangan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan
untuk mendukung kinerja Perseroan di masa yang akan datang.
Perseroan tidak memiliki KKB (Kesepakatan Kerja Bersama), yang ada adalah Peraturan Perusahaan
yang dibuat oleh Perseroan dan telah disetujui oleh perwakilan karyawan Perseroan serta telah disahkan
oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial, Depnakertrans R.I. Sarana dan fasilitas
kesejahteraan yang disediakan Perseroan adalah tempat beribadah, kantin, pemberian makan siang,
penggantian uang obat, asuransi untuk biaya rumah sakit bagi seluruh karyawan baik di kantor pusat
maupun di gerai-gerai.
Per tanggal 31 Juli 2007, Perseroan mempekerjakan 3.656 (tiga ribu enam ratus lima puluh enam) orang
karyawan. Dari jumlah tersebut sejumlah 3.655 (tiga ribu enam ratus lima puluh lima ) orang merupakan
Warga Negara Indonesia dan 1 (satu) orang Warga Negara Philipina yaitu Jose Danilo Sunga Jain,
berdasarkan surat Kepala Sub Direktorat Analisis dan Perijinan Tenaga Kerja Asing Sektor Jasa a.n.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Direktur Penggunaan Tenaga
Kerja Asing, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. RM 09334/M/P2TKDN/PTA/2007 tanggal
19 April 2007, Departemen Tenaga Kerja tidak berkeberatan untuk memberikan persetujuan kepada
Perseroan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing atas nama Jose Danilo Sunga Jain, Kartu Izin
Tinggal Terbatas (KITAS) No.2C1JE 5510-r yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
pada tanggal 14 Mei 2007 yang berlaku sampai dengan 2 Mei 2008, Visa No. 5P/22708/2007 tanggal 2
Mei 2007 yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Singapura yang berlaku untuk 12 bulan
dan Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sesuai SK Menakertrans No. KEP 18157/
MEN/B/IMTA/2007 tanggal 22 Oktober 2007 yang berlaku sampai tanggal 2 Mei 2008. Berikut ini adalah
komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan, jenjang manajemen dan jenjang usia (sumber :
Perseroan).
I . Keterangan atas Tenaga Kerja Warga Negara Indonesia :
Menurut Jenjang Pendidikan
Jumlah Orang
7
426
359
2.711
147
5
3.655
Pasca Sarjana (S2)
Sarjana (S1)
Akademi
SLTA
SLTP
SD
Jumlah
48
%
0,19
11,66
9,82
74,17
4,02
0,14
100,00
Menurut Jenjang Manajemen
Senior Manajemen
Middle Manajemen
Junior Manajemen
Staff
Jumlah
Jumlah Orang
12
19
124
3.500
3.655
%
0,33
0,52
3,39
95,76
100,00
Menurut Jenjang Usia
17 - 20 tahun
20 - 25 tahun
25 - 30 tahun
30 - 35 tahun
> 35 tahun
Jumlah
Jumlah Orang
281
1.517
1.056
525
276
3.655
%
7,69
41,50
28,89
14,36
7,55
100,00
Menurut Masa Kerja
< 1 tahun
1 - 3 tahun
3 - 6 tahun
6 - 10 tahun
> 10 tahun
Jumlah
Jumlah Orang
1.949
898
531
227
50
3.655
%
53,32
24,57
14,53
6,21
1,37
100,00
II .
Keterangan atas Tenaga Kerja Warga Negara Asing :
Nama : Jose Danilo Sunga Jain, tempat tanggal lahir : Davao City, Philipina, 30 September 1959,
Kewarganegaraan : Philipina, untuk mengisi jabatan : Ta. Bid. Business Development.
7. Keterangan Mengenai Aktiva Tetap
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, aktiva tetap utama yang dimiliki Perseroan adalah berupa Tanah,
Bangunan peralatan dan Kendaraan, yaitu sebagai berikut:
Tanah
A.
Di atas 2 bidang tanah di bawah ini, didirikan Rumah Multiguna berdasarkan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) No. 648.3/606-DPU/1995 tanggal 10 Februari 1995 dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tangerang a.n. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tangerang.
No.
Luas (m2)
Lokasi
Sertifikat
1.
140
Desa Pakulonan
Kecamatan Serpong,
Kabupaten Tangerang,
Jawa Barat
2.
500
Desa Pakulonan
Kecamatan SeRpong,
Kabupaten Tangerang,
Jawa Barat
Hak Guna Bangunan No. 738 dikeluarkan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang pada
tanggal 2 Agustus 1996, berlaku sampai dengan
tanggal 31 Januari 2014, Gambar Situasi No. 16040/
1996 tanggal 21 Juni 1996, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia
Hak Guna Bangunan No. 787dikeluarkan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang pada
tanggal 2 Agustus 1996, berlaku sampai dengan
tanggal 31 Januari 2014, Gambar Situasi No. 16089/
1996 tanggal 21 Juni 1996, PT Ace Hardware Indonesia.
49
B.
Di atas ke-7 bidang tanah di bawah ini didirikan bangunan kantor berlantai tiga dengan bagianbagiannya berdasarkan Keputusan Kepala Suku Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan
Kotamadya Jakarta Utara No. 371 tahun 2006 dan No. 372 tahun 2006, keduanya tertanggal
7 September 2006 tentang Pemberian Keterangan Membangun kepada PT Wilhara Prima Realty
qq. PT Ace Hardware Indonesia.
No.
1.
Luas (m2)
77
Lokasi
Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, setempat
dikenal dengan JL. Pluit
Raya No. 168-S
Sertifikat
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9283,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06194/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
2.
74
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9284,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06195/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
3.
74
Kelurahan PluitKecamatan
Penjaringan, Kotamadya
Jakarta Utara, Propinsi
Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, setempat dikenal
dengan JL. Pluit Raya
No. 168-R
Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, setempat
dikenal dengan JL. Pluit
Raya No. 168-Q
4.
74
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9286, dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06197/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
5.
74
Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, setempat
dikenal dengan JL. Pluit
Raya No. 168-P
Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, setempat
dikenal dengan JL. Pluit
Raya No. 168-O
6.
74
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9288,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06199/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
7.
77
Kelurahan PluitKecamatan
Penjaringan, Kotamadya
Jakarta Utara, Propinsi
Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, setempat dikenal
dengan JL. Pluit Raya
No. 168-N
Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara,
Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, setempat
dikenal dengan JL. Pluit
Raya No. 168-M
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9285,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06196/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9287,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06198/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 9289,dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Utara pada tanggal 2 Maret 2005, berlaku sampai
dengan tanggal 14 Mei 2032, Surat Ukur No. 06200/
2005 tanggal 1 Februari 2005, terdaftar atas nama
PT Ace Hardware Indonesia.
50
Kendaraan
No. Merk No. Polisi
No. Rangka
No. BPKB
Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
B 328 KC
BK 328 JB
BK 8357 BQ
BM 8974 H
BK 9303 BL
DK 9685 DI
DD 9319 N
DD 560 WF
DD 561 WF
DD 9359N
MNH15-0917395
MHF11KF70300041593
MHF31KF6050037206
MHCTBR54BYK097705
MHF31KF6030024269
MHF31KF6030026089
MHFC1JU406007193
MHKFMREEJ6K628076
MHKFMREEJGK028078
MHFC1URX360008619
C No.5881298
C No. 6663649 B
D No. 3205597
C No. 0018175
C No. 6575616 B
C No. 5853701 B
D No. 8830023 R
D No.8826240 R
D No.8826239
D No. 8830022 R
Toyota Alphard
Toyota Minibus KF 70
Toyota Pick Up KF 60
Isuzu Panther
Toyota KF60
Toyota KF 60
Toyota Dyna Box
Daihatsu Xenia
Daihatsu Xenia
Toyota Dyna Box
2003
2003
2005
2000
2003
2003
2006
2006
2006
2006
8. Hubungan Kepemilikan, kepengurusan dan pengawasan Perseroan dengan
pemegang saham berbentuk badan hukum
Hubungan kepengurusan dan pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan berbentuk
badan hukum adalah sebagai berikut :
Kuncoro Wibowo
Tjiptono Darmadji
Ijek Widya Krisnadi
Prabowo Widya Krisnadi
Paulus Ong
Rudy Hartono
Hartanto Djasman
Sartono Budi Santoso
Perseroan
PT Kawan Lama Sejahtera
PT Kawan Lama Internusa
KU
KI
K
DU
D
D
D
-
DU
D
KU
D
D
DU
KU
D
D
-
Keterangan:
KU : Komisaris Utama
K
: Komisaris
KI
: Komisaris Independen
PS : Pemegang Saham
DU
D
DI
: Direktur Utama
: Direktur
: Direktur Independen
Hubungan kepemilikan saham pengurus Perseroan dengan pemegang saham berbentuk badan hukum
adalah sebagai berikut :
Perseroan
Nilai saham
%
Kuncoro Wibowo
dr. Tjiptono Darmadji
Ijek Widya Krisnadi
Prabowo Widya Krisnadi
Paulus Ong
Rudy Hartono Ir. Hartanto Djasman
Sartono Budi Santoso
1.000.000
-
PT Kawan Lama Sejahtera
Nilai saham
%
0,0008
-
200.000
-
51
0,0002
-
PT Kawan Lama Internusa
Nilai saham
%
22.288.000.000
15.920.000.000
12.736.000.000
-
35
25
20
-
Di bawah ini adalah diagram hubungan kepemilikan Perseroan dengan Pemegang Sahamnya (pemegang
saham utama dan pengendali baik langsung maupun tidak langsung).
9. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalan hal
transaksi pembelian barang dagang dan sewa ruangan.
Sifat hubungan istimewa :
a. Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham utama.
b. PT Kawan Lama Internusa, PT Home Center Indonesia, PT Multi Rentalindo dan PT Sensormatic
Indonesia merupakan perusahaan afiliasi
Transaksi dilakukan dengan PT Kawan Lama Sejahtera, PT Kawan Lama Internusa, PT Multi Rentalindo,
PT Sensormatic Indonesia dan PT Home Center Indonesia atas pembelian peralatan dan barang dagang
dan sewa ruangan. Pembelian tersebut dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan yang normal.
Rincian akun-akun dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
Piutang Usaha
PT Home Center Indonesia
PT Kaw an Lama Sejahtera
Piutang Lain-lain
PT Kaw an Lama Sejahtera
PT Home Center Indonesia
Uang Muka Pembelian
PT Kaw an Lama Sejahtera
PT Kaw an Lama Internusa
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
2007
%
2006
%
2005
%
2004
%
2.915.088.792
174.484.490
5.720.454.876
196.631.690
10.421.607.878
30.392.984
446.084.873
17.038.220
1,07
0,06
2,57
0,09
7,25
0,02
0,54
0,02
3.089.573.282
5.917.086.566
10.452.000.862
463.123.093
1,14
2,66
7,27
0,56
5.150.000.000
4.000.000.000
–
–
–
–
–
–
1,90
1,47
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
9.150.000.000
–
–
–
3,37
0,00
0,00
0,00
83.251.675
–
–
415.731.900
15.156.932
550.000.000
276.524.182
–
0,03
0,00
0,00
0,19
0,01
0,38
0,33
0,00
83.251.675
415.731.900
565.156.932
276.524.182
0,03
0,19
0,39
0,33
52
Piutang Hubungan Istimewa
Karyawan
1.022.967.087
PT Kaw an Lama Sejahtera
38.559.909.092
PT Home Center Indonesia
–
914.932.314
–
–
636.434.357
429.492.422
–
–
13.765.000.000 17.925.000.000
0,38
14,19
0,00
0,41
0,00
0,00
0,44
0,00
9,58
0,52
0,00
21,52
39.582.876.179
914.932.314
14.401.434.357 18.354.492.422
14,57
0,41
10,02
22,03
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
2007
%
2006
%
2005
%
2004
%
13.096.683.413
572.461.110
–
6.287.712.757
476.234.931
18.742.300
4.071.019.820
5.972.092.429
63.603.100
8.240.441.549
3.060.204.467
10.303.400
0,08
0,00
–
0,04
0,00
0,00
0,05
0,07
0,00
0,15
0,06
0,00
13.669.144.523
6.782.689.988
10.106.715.349 11.310.949.416
0,08
0,05
0,12
0,21
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
Hutang Usaha
PT Kawan Lama Sejahtera
PT Home Center Indonesia
PT Sensormatic Indonesia
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
2007
(7 Bulan)
Rp
Penjualan
PT Home Center Indonesia
PT Kawan Lama Sejahtera
PT Kawan Lama Internusa
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan ) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)
%
%
%
%
2.202.885.730
2.703.424.662
–
7.192.383.315 12.941.508.817
1.111.893.106
741.297.828
921.360
–
–
–
–
0,47
0,58 0
0,00
1,13
,17
0,00
2,68
0,15
0,00
0,00
0,00
0,00
4.906.310.392
8.305.197.781 13.682.806.645
–
1,05
1,30
2,83
0,00
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
2007
(7 Bulan)
Rp
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan ) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)
%
%
%
%
Pembelian
PT Kawan Lama Sejahtera 46.335.192.600 74.884.077.690 61.923.578.257 56.603.623.021
PT Home Center Indonesia
2.336.092.723 4.527.643.532 11.533.642.934
604.689.000
PT Sensormatic Indonesia
156.460.000
138.895.000
158.990.000
–
PT Kawan Lama Internusa
–
541.822.500
1.191.574.400 4.008.774.729
15,90
0,80
0,05
0,00
16,21
0,98
0,03
0,12
16,93
3,15
0,04
0,33
23,65
0,25
0,00
1,67
48.827.745.323 80.092.438.722 74.807.785.591 61.217.086.750
16,75
17,34
20,45
25,58
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
Beban Sewa
PT Kawan Lama Sejahtera
2007
(7 Bulan)
Rp
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
1.377.040.000
2.360.640.000
969.600.000
865.300.000
1,12
1,41
0,79
1,01
1.377.040.000
2.360.640.000
969.600.000
865.300.000
1,12
1,41
0,79
1,01
53
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan ) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)
%
%
%
%
10. Ikatan Dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga
Perjanjian Kredit
No. Perjanjian
Pihak
Deskripsi
Jangka Waktu
1.
Perseroan, sebagai
Debitur dan PT Bank
Internasional
Indonesia.
Bank memberikan Fasilitas Kredit kepada Debitur
sebesar Rp 22.000.000.000,-, terdiri dari :
a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (“Fasilitas PRK”)
hingga jumlah pokok maksimum sebesar
Rp 5.000.000.000,-;
b. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I (“Fasilitas PPB I”)
hingga jumlah pokok maksimum sebesar
Rp 7.000.000.000,-;
c. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II (“Fasilitas PPB II”)
hingga jumlah pokok maksimum sebesar
Rp 9.500.000.000,d. Fasilitas Bank Garansi (“Fasilitas BG”) hingga jumlah
pokok maksimum sebesar Rp 500.000.000,-.
Sejak tanggal
20 Juni 2003,
yang diperpanjang
sampai dengan
tanggal 20 Juni
2007.
Akta Pengakuan
Hutang No. 58
tanggal 20 Juni
2003, dibuat
dihadapan James
Herman Rahardjo,
SH, Notaris di
Jakarta
Perubahan Perjanjian
Kredit (Pinjaman
Rekening Koran)
No. 462/PrbPK/
COD-Thamrin/2007
tanggal 31 Agustus
2007
Perpanjangan
pinjaman Rekening
Koran sejak 6 Juni
2007 sampai
dengan 6 Juni
2008
Perubahan Perjanjian
Kredit (Pinjaman
Promes Berulang)
(Badan Usaha)
No. 463/PrbPK/CODThamrin/2007
tanggal 31 Agustus
2007
Perpanjangan
pinjaman Promes
Berulang I dan II
sejak 6 Juni 2007
sampai dengan 6
Juni 2008
Perubahan Perjanjian
Fasilitas (Bank
Garansi) (Badan
Usaha)No. 464/
PrbPK/COD-Thamrin/
2007 tanggal 31
Agustus 2007
Perpanjangan
pinjaman Bank
Garansi sejak 6
Juni 2007 sampai
dengan 6 Juni
2008
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana,
Perseroan telah mendapat persetujuan dari BII sesuai
surat No. 2007.0779/DIR4-Korporasi tanggal 4 September
2007
Sehubungan dengan adanya ketentuan pembatasan /
negative covenant dalam perjanjian kredit dengan BII
yang dapat merugikan kepentingan kepegang saham
publik, BII telah setuju untuk mencabut ketentuan tersebut
berdasarkan surat No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal
10 Oktober 2007.
2.
Perubahan Perjanjian
Kredit No. 288.3067
9042.2004.021
No. Rekening :
6250002040 tanggal
17 Februari 2004
Perseroan, sebagai
Debitor dan PT Bank
Central Asia Tbk.
(BCA)
BCA setuju untuk memberikan fasilitas kredit kepada
Debitur yang terdiri dari :
- Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) I, dengan jumlah
tidak melebihi Rp 2.000.000.000,-yang ditatausahakan
melalui BCA Kantor Cabang Utama Puri Indah
dengan No. Rekening: 6250002040;
- Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) II, dengan jumlah
tidak melebihi Rp 30.000.000.000,- yang ditatausahakan
melalui BCA Kantor Cabang BNI 46 dengan
No. Rekening: 3193000327;
- Fasilitas Time Loan Revolving, dengan jumlah tidak
melebihi Rp 35.000.000.000,- yang ditatausahakan
melalui BCA Kantor Cabang Korporasi Sudirman
dengan No. Rekening: 0359007061;
- Fasilitas Kredit Investasi, dengan jumlah tidak melebihi
Rp 20.000.000.000,- yang ditatausahakan melalui
BCA Kantor Cabang Korporasi Sudirman dengan
No. Rekening: 0359007061;
54
Akta Perubahan
Perjanjian Kredit
No. 170 tanggal
26 Maret 2007,
dibuat dihadapan
Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta
Perseroan, sebagai
Debitor dari BCA
i. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) I, terhitung sejak
tanggal 21 Desember 2006 dan berakhir pada tanggal
21 Desember 2007
ii. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) II, terhitung sejak
tanggal 21 Desember 2006 dan berakhir pada tanggal
21 Desember 2007
iii. Fasilitas Time Loan Revolving, terhitung sejak tanggal
21 Desember 2006 dan berakhir pada tanggal
21 Desember 2007
Akta Perjanjian Kredit
No.14 tanggal
4 Agustus 2006
dibuat dihadapan
Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta
Perseroan, sebagai
Debitor dari BCA
Fasilitas kredit kepada Debitur berupa fasilitas kredit
investasi dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp 8.960.000.000,-
21 Desember
2007
18 Juli 2009
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana,
Perseroan telah mendapat persetujuan dari BCA sesuai
surat No. 1417/GBK/2007 tanggal 5 September 2007
Sehubungan dengan adanya ketentuan pembatasan /
negative covenant dalam perjanjian kredit dengan BCA
yang dapat merugikan kepentingan kepegang saham
publik, BCA telah setuju untuk mencabut ketentuan
tersebut berdasarkan surat No. 1557/GBK/2007 tanggal
8 Oktober 2007
Perjanjian Lisensi
No. Perjanjian
Pihak
Deskripsi
Jangka Waktu
1.
Perjanjian Lisensi
Perseroan, selaku
penerima lisensi
dengan ACE
Hardware
Corporation, Amerika
Serikat tanggal 21 Mei
1996.
ACE Corp. memberikan kepada Penerima Lisensi hak
eksklusif untuk menggunakan merek dagang “ACE” dan
Penerima Lisensi berkewajiban untuk membangun dan
mengoperasikan secara khusus toko-toko ACE Corp.
sesuai dengan prosedur standar operasional sebagaimana
disyaratkan oleh ACE Corp.ACE Corp. juga memberikan
kepada Penerima Lisensi hak untuk memberikan sublisensi
kepada pihak lain untuk membangun dan mengoperasikan
toko-toko ACE Corp.sesuai dengan prosedur standar
operasional sebagaimana disyaratkan oleh ACE Corp,
dan mengawasi pelaksanaan operasinya ACE Corp. juga
memberikan kepada Penerima Lisensi hak untuk menjual
barang-barang dari ACE Corp. untuk dijual kembali di
toko-toko ACE yang berada di wilayahnyaSehubungan
hak-hak dimaksud di atas, ACE Corp. memberikan kepada
Penerima Lisensi hak eksklusif dan lisensi untuk
menggunakan merek-merek ACE tertentu, juga akses
eksklusif kepada sistim eksklusif ACE Corp., Manual
Prosedur Operasi form-form dan format standar dan
pelaksanaan operasional di dalam wilayah Indonesia.
Perjanjian ini
berlaku efektif dan
mengikat sejak
ditandatangani
sampai selama 15
tahun sejak
ditandatangani.
Perjanjian dapat
diperpanjang
untuk masingmasing periode
yang lama 5 tahun
2.
Perjanjian
Penggunaan Merek
KRIS tertanggal
1 Agustus 2007
Perseroan selaku
Pengguna Merek
KRIS dan
Ijek Widyakrisnadi
sebagai pemegang
merek KRIS.
Ijek Widyakrisnadi merupakan pemegang Merek Kris yang
telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan
Intelektual yang telah memberikan ijin kepada Pihak Kedua
untuk menggunakan Merek Kris di semua lokasi Gerai
ACE yang dibuka oleh Pihak Kedua baik yang saat ini telah
dibuka maupun Gerai ACE yang masih akan dibuka di masa
yang akan datang di wilayah hukum Republik Indonesia.
1 Agustus 2007
dan akan berakhir
pada tanggal 31
Juli 2011
3.
Perjanjian
Penggunaan Merek
KRISBOW
tertanggal
1 Agustus 2007
Perseroan selaku
Pengguna Merek
KRISBOW dan Ijek
Widyakrisnadi
sebagai pemegang
merek KRISBOW.
Pihak Pertama merupakan pemegang Merek Krisbow yang
telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan
Intelektual yang kemudian memberikan ijin kepada Pihak
Kedua untuk menggunakan Merek Krisbow di semua lokasi
Gerai ACE yang dibuka oleh Pihak Kedua baik yang saat ini
telah dibuka maupun Gerai ACE yang masih akan dibuka
di masa yang akan datang di wilayah hukum Republik
Indonesia.
1 Agustus 2007
dan akan berakhir
pada tanggal 31
Juli 2011
55
Perjanjian sewa kantor, gerai dan bagi hasil
No. Perjanjian
Pihak
Deskripsi
Jangka Waktu
1.
Perjanjian Sewamenyewa No. 003/
FIN/KLS_SW/I/98
tanggal 2 Januari
1998
Perseroan, dan PT
Kawan Lama
Sejahtera selaku
pihak yang
menyewakan
Perjanjian tersebut terakhir diubah dengan Addendumj III
Perjanjian sewa Menyewa No. 003/FIN/KLS_SW/I/98
tanggal 1 Mei 2007, dimana parapihak sepakat untuk
merubah lokasi lantai dan luas ruang sewa dan jangka
waktu sewa, yaitu :
a. Obyek sewa : Ruang Kantor di Gedung Kawan Lama
Lantai 5, Jl. Puri Kencana No.1, Meruya Kembangan,
Jakarta Barat
b. Luas : 1.135 m2
1 Januari 2008
sampai dengan
31 Desember
2012
2.
Lease Agreement
tanggal 1 Maret
2000
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Lippo Supermall
selaku Pihak Yang
Menyewakan
Obyek sewa : tempat usaha/dagang di Gedung Supermal
Karawaci Tangerang Lantai Dasar Ruang G#2, XG#2 dan
XG#3A
1 Februari 2003
sampai dengan
31 Januari 2008
Perjanjian tersebut diubah dengan Memorandum of
Understanding tanggal 28 Februari 2003, dengan
Luas Sewa : 1.224,64 m2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Akta Perjanjian
Sewa-Menyewa
No. 57 tanggal 22
Nopember 2002,
dibuat dihadapan
Adi Gunawan, SH,
Notaris di
Balikpapan
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Pelita Panutan
selaku Pihak Yang
Menyewakan
Obyek sewa : 5 bangunan Ruko di Komplek Ruko
Balikpapan Permai, Kelurahan Dumai, Kecamatan
Balikpapan, Kotamadya Balikpapan, yaitu Blok F1 No. 7,
No. 8, No. 9, No. 10 dan No. 11, masing-masing
seluas 78 m2.
1 Desember 2005
sampai dengan
30 Nopember
2008
Perjanjian SewaMenyewa Ruangan
di Istana Plaza
No. 463-K/LLGF/
C7-C8/K
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Kharisma Abadi
Selaras selaku Pihak
Yang Menyewakan
Perjanjian SewaMenyewa No. 013/
SM/MK/VIII/2004
tanggal 25 Agustus
2004
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Metropolitan
Kentjana Tbk.
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Lantai II Ruangan No. Blok B2 dalam
Gedung Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan
b. Luas : 2.077 m2
1 Januari 2005
sampai dengan
31 Desember
2009
Perjanjian SewaMenyewa No. 11/
PSM-MAG/V/05
tanggal 27 Mei
2005
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Swadaya
Panduartha selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai Dasar Blok B7 No. 12
dan di Lantai I Blok B1 No. 41 dalam Gedung Mal Artha
Gading, Jl. Boulevar Artha Gading, Jakarta Utara
27 Mei 2005
sampai dengan
2010
Akta Perjanjian
Sewa No. 27
tanggal 22
Desember 2004,
dibuat dihadapan
Djejem Widjaja, SH,
MH, Notaris di
Jakarta
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
Heryantomo selaku
Pihak Yang
Menyewakan
Akta Perjanjian
Sewa-Menyewa
No. 27 tanggal
23 Pebruari 2005
dibuat dihadapan
Maria Andriani
Kidarsa, SH,
Notaris di Jakarta
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
Ny. Neny Arlina
Pangestu selaku
Pihak Yang
Menyewakan
Perjanjian tersebut diubah dengan Akta Perpanjangan
Perjanjian Sewa Menyewa No. 88 tanggal 24 Agustus 2005,
dibuat dihadapan Adi Gunawan, S.H., Notaris Balikpapan,
dengan syarat dan ketentuan yang diubah jangka waktu
sewa biaya sewa
a. Obyek sewa : Lantai Dasar No. Unit C7-C8 dalam
Gedung Istana Plaza, Jl. Pasirkaliki No. 121-123,
Bandung
1 Maret 2007
sampai dengan
28 Februari 2012
b. Luas : 1.477 m2
b. Luas : 9.758 m2
a. Obyek sewa : Bangunan rumah tinggal beralamat di
Jl. Panglima Polim Raya No. 75-A, Jakarta Selatan
1 Maret 2005
sampai dengan
1 Maret 2010.
b. Luas : 115 m2
a. Obyek sewa : Bangunan Ruko 3Ëš Lantai di Jl. Panglima
Polim Raya No. 73 Blok N3, Kelurahan Pulo,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
b. Luas : 369 m2
56
1 Juli 2006 dan
akan berakhir
pada tanggal 30
Juni 2010
9.
Perjanjian SewaMenyewa No. MW/
Dir/PSM/2003/IX/
241 tanggal 19
September 2003
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Manunggal
Wiratama selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruang / tempat usaha di Sun Plaza
Medan No. Unit 10, 11, 12, 20 dan 21 Level 1 Zone C
yang terletak di Jl. Haji Zainul Arifin, Medan.
15 Maret 2004
sampai dengan
14 Juni 2014
b. Luas : 1.350,02 m2
Perjanjian tersebut diubah dengan AddendumPerjanjian
sewa Menyewa No. MW/Dir/A-PSM/2004/II/331 tanggal
4 Maret 2004, yang telah dilegalisasi oleh Aliya
Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., Notaris di Depok di
bawah No. 2.668/2004 tanggal 4 Maret 2004, dimana jangka
waktu sewa diubah menjadi tanggal mulai masa sewa
15 Maret 2004 dan tanggal berakhir masa sewa 14 Juni
2014 (gratis 3 bulan uang sewa).
10. Perjanjian SewaMenyewa No. 191/
MPI/SM/AMPI/I/2004
tanggal 30 April
2004
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Antilope Madju
Puri Indah selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruang / tempat usaha di Mal Puri Indah
DePT A, Lantai Dasar yang terletak di Jl. Puri Agung,
Puri Indah, Jakarta Barat.
11. Akta SewaMenyewa No. 27
tanggal 16 Agustus
2005, dibuat
dihadapan Dewi
Himijati Tandika,
SH, Notaris di
Jakarta
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
ny. Esther Melyani
Homan selaku kuasa
dari Herman Nagaria,
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruang / tempat usaha (Rukan) 4 Lantai
di Jl. Raya Barat Boulevard Blok XC 9 No. 3-6,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara
12. Perjanjian SewaMenyewa No. 630/
238-241&246-247/
MG/HUK/P/IX/2004
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Sinar Galaxy,
selaku Pihak Yang
Menyewakan
1 Juni 2004 sampai
dengan tanggal
31 Mei 2009
b. Luas : 4.045,60 m2
b. Luas : 946 m2
29 Nopember
2005 dan akan
berakhir tanggal
28 Desember
2010
Kemudian diganti dengan Addendum Perjanjian Sewa
Menyewa No. 642/238-241&246-247/MG/HUK/A/X/2004
tanggal 19 Oktober 2004, dengan syarat dan ketentuan
antara lain sebagai berikut :
5 Maret 2005
sampai dengan
tanggal 4 Maret
2010
a. Obyek sewa : Ruang / tempat usaha di Mal Sinar Galaxy
Surabaya Lantai Dua No. 238-241 & 246-247 yang
terletak di Jl. Raya Kertajaya Indah No. 1, Surabaya.
b. Luas : 794,95 m2
13. Perjanjian Sewa
Menyewa No. 009/
FIN/KLS-SW/V/00
tanggal 8 Mei 2000
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Kawan Lama
Sejahtera, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Addendum I Perjanjian Sewa Menyewa No. 009/FIN/
KLS_SW/00 tanggal 2 Januari 2003, tentang
perpanjangan waktu sewa menyewa selama 60 (enam
puluh) bulan terhiutng sejak tanggal 1 Januari 2003
hingga tanggal 31 Desember 2007.
1 Januari 2003
hingga tanggal
31 Desember
2007
b. Addendum II Perjanjian Sewa Menyewa No. 009/FIN/
KLS_SW/00 tanggal 1 Juni 2004, tentang perubahan :
Obyek yang disewa sebagai Ruangan kantor dan toko
adalah :
- Lantai 1 seluas 4 buah ruko
- Lantai 2 seluas 4 buah ruko
- Lantai 3 seluas 4 buah ruko
14. Berdasarkan surat
Konfirmasi Sewa
(Sifat Sementara)
di Tunjungan Plaza
1 yang dikeluarkan
oleh pengelolanya
PT Pakuwon Jati
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Pakuwon Jati,
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : 1. UG. 15-20, 96-97, 103-106 di Plaza
Tunjungan, Jl. Basuki Rachmad No. 8-12, Surabaya
15. Akta Perjanjian
Sewa-Menyewa
No. 014 tanggal
13 April 2007
Perseroan, selaku
a. Obyek sewa : sebuah bangunan berdiri diatas sebidang
Penyewa dengan
tanah hak milik No. 151/Kemirimuka seluas 6.370 m2
PT Dinamika Property,
yang terletak di Jl. Margonda Raya, Kelurahan Kemiri
selaku Pihak Yang
Muka, Kecamatan Beji, Kotamadya Depok.
Menyewakan
b. Luas : 6.370 m2
b. Luas area : 846,73 m2
57
10 Februari 2007
sampai dengan
PT Pakuwon Jati
berhak sewaktuwaktu untuk
mengambil alih
kembali tempat
yang disewakan
dengan
pemberitahuan
tertulis 1 bulan
sebelumnya
1 Juli 2007 dan
akan berakhir
tanggal 30 Juni
2012
16. Perjanjian SewaMenyewa Ruangan
tanggal 24 Agustus
2005
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Metropolitan Land,
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan dalam Gedung Mal Metropolitan
Bekasi di Lantai 1 unit 112 yang terletak di Jl. K.H. Noer
Alie, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat,
Kota Bekasi
24 Agustus 2005
sampai dengan
2010
b. Luas : 1.750 m2
17. Perjanjian SewaMenyewa Gedung
Panakkung Square
Makassar tanggal
24 April 2006
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Bajamas Mulia
Development, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan di lantai dasar Panakkukang
Square Makassar di Lantai Dasar yang terletak
di Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang,
Makassar.
1 September 2006
dan akan berakhir
tanggal 31
Agustus 2011
18. Perjanjian SewaMenyewa No. 001MF/ACE-TPI/06/05
9 Juni 2005
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Binabintang
Priangan, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
Perjanjian tersebut diubah dengan Addedndum Perjanjian
Sewa Menyewa No. 001-MF/ACE-TPI/06/05 tanggal 12
September 2005, dimana para pihak sepakat untuk
merubah luas ruang sewa (obyek sewa), harga sewa
dan cara pembayaran serta uang jaminan yaitu
sebagai berikut :
a. Obyek sewa : Ruangan di lantai Main Floor dan 1st Floor
The Plaza IBCC, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 296, Bandung
b. Luas :
i. Toko-Main Floor : 3.857 m2
ii. Toko-1st Floor : 3.760 m2
iii. Office/receiving-Main Floor: 455 m2
iv. Office/receiving/Warehouse-1st Floor : 670 m2
1 Maret 2006
dan akan
berakhir tanggal
28 Pebruari 2014
19. Akta Perjanjian
Sewa-Menyewa
No. 35 tanggal
28 Maret 2007,
dibuat dihadapan
Noor Kholis Adam,
SH, Notaris di
Jakarta
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Damai Berkat
Sejahtera, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : 4 unit Ruko yang masing-masing terdiri
dari 4 lantai yang terletak di Jalan Radio Dalam No. 17,
Jakarta Selatan
28 Maret 2007
sampai dengan
2012
20. Perjanjian SewaMenyewa No. 007/
PSM-GJS/DF/2205/
2007 tanggal 2 Juni
2007
Perseroan, selaku
Penyewa dengan
PT Graha Jaya
Sentosa, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Lantai Basement 1 seluas 1.675 m2 dan
Lantai 1 seluas 776 m2 dengan total luas 2.451 m2
Gedung The Promenade yang terletak di Jl. Warung
Buncit Raya No. 98, Jakarta Selatan
1 Juli 2007 sampai
dengan 1
Nopember 2012
21. Akta Perjanjian
Sewa-Menyewa
No. 1 tanggal 14
Mei 2007, dibuat
dihadapan Thomas
Gunawan, SH,
Notaris di Jakarta
Perseroan, selaku
Penyewa, PT Sanitas,
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Lantai 1 dari sebuah gedung bertingkat
dua yang terletak di Jl. Sjarief Abdurachman, Cirebon
b. Luas : 1.869,525 m2
21 September
2007 sampai
dengan tanggal 20
September 2012
22. Perjanjian SewaPerseroan, selaku
Menyewa No. 01/
Penyewa dengan
KLS/FIN/I/06 tanggal PT Kawan Lama
2 Januari 2006
Sejahtera, selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : sebuah gudang yang terletak di
Jl. Cikupamas Raya No. 12, Kawasan Pergudangan
Cikupamas, Cikupa Tangerang, yang di kenal dengan
Gudang Kawan Lama.
1 Januari 2006
sampai dengan
tanggal 31
Desember 2007
23. Perjanjian SewaMenyewa Ruangan
Unit Nomor : H1-18
(Lantai 1) Royal
Plaza Surabaya
No. 0200/PSMROZA/X/2006
tanggal 11 Oktober
2006
Perseroan selaku
Penyewa dan
PT Dwijaya
Manunggal selaku
Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai Rumah Susun Non
Hunian Royal Plaza, Jl. Ahmad Yani No. 16-18,
Surabaya
24. Nota Kesepahaman
(Memorandum of
Understanding)
tanggal 2 Januari
2007
Perseroan selaku
Penyewa dan PT
Pakuwon Permai
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai LG (Lower Ground
Floor) Blok B2.01,20; B7.02-27; B8.02,08,35; Bk1.01-50
Pakuwon Trade Center dan Lantai LG (Lower Ground
Floor) Blok LG.011-015 Supermal Pakuwon Indah yang
terletal di Jl. Puncak Indah Lontar No. 2, Jawa Timur.
b. Luas : 2.881,56 m2
b. Luas : 3.349 m2
b. Luas : 2.904 m2
b. Luas : 5.796 m2
b. Luas : 5.211,370 m2
58
5 tahun dimulai
tanggal 15
Desember 2006
sampai dengan 14
Desember 2012
5 tahun dimulai
tanggal 1 Juni
2007
25. Nota Kesepahaman
(Memorandum of
Understanding)
tanggal 5 April 2007
Perseroan selaku
Penyewa dan PT
Pakuwon Permai
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai G (Ground Floor)
Blok D6.15-26; D7.12-18; D8.16-17,23-25 Pakuwon
Trade Center yang terletak di Jl. Puncak Indah Lontar
No. 2, Jawa Timur.
5 tahun dimulai
tanggal 1 Juli
2007
b. Luas : 1.193,61 m2
26. Perjanjian Sewa
Menyewa
Bangunan Di Istana
Kuta Galeria
tanggal 20 Agustus
2007
Perseroan selaku
Penyewa dan PT
Kuta Galeri Gemilang
selaku Pihak Yang
Menyewakan
a. Obyek sewa : sebuah bangunan yang dikenal dengan
Istana Kuta Galeria yang terletak di Jl. Patih Jelantik,
Denpasar.
27
Perseroan dan
PT Pasarjaya
Tosersajaya
Bahwa dalam pelaksanaan kerjasama ini, PT Pasaraya
Tosersajaya selaku pemilik dari bangunan Pasaraya
Grande di Jalan Iskandarsyah II No. 2, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, setuju untuk memberikan hak kepada
PT Ace Hardware Indonesia untuk menjual produk yang
dimiliki dan atau dipasoknya di dalam Pasaraya Grande yang
terletak di Basement 2 Gedung Timur, dengan luas 3.165 m2.
Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang sampai dengan
31 Desember 2007 berdasarkan surat PT Pasarjaya
Tosersajaya No. 359/TSS.09/BSMT-1/VIII/07 tanggal
28 Agustus 2007
31 Desember
2007
Perseroan selaku
Penyewa dan Anton
Lukmanto selaku
kuasa dari Hadijanto
berdasarkan Surat
Kuasa Khusus
tertanggal 30
Nopember 1999
selaku Pihak Yang
Menyewakan
Obyek Sewa : sebuah bangunan bertingkat dua yang
terletak di Jl. Margonda raya No. 166, Depok
1 Oktober 2007
sampai dengan
tanggal 30
September 2012
Perjanjian
Kerjasama Bagi
Hasil No. 014/B-2/
KNT/02/2006
28. Akta Perjanjian
Sewa Menyewa
No. 7 tanggal
14 Juni 2007,
dibuat dihadapan
Winarti Lukman –
Widjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta,
16 Mei 2007
sampai dengan
31 Desember
2007
b. Luas : 1.224 m2
Luas : 2.250 m2
Perjanjian tersebut ditambah dengan dengan Akta Akta
Perjanjian Tambahan No. 8 tanggtal 14 Juni 2007,
dibuat dihadapan Winarti Lukman – Widjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta, dengan syarat dan ketentuan yang
ditambah antara lain :
Pihak Yang Menyewakan bersedia untuk menyelesaikan
perbaikan beberapa bagian bangunan dan atas
kesediaannya tersebut Perseroan wajib membayar
kepada Pihak Yang Menyewakan
Perjanjian Kendaraan Bermotor
No. Perjanjian
Pihak
Deskripsi
Jangka Waktu
1.
Perseroan selaku
Debitur dan PT
Bank Akita
Bank dengan ini setuju untuk memberikan pinjaman uang/
kredit kepada Debitur dan Debitur dengan ini mengakui telah
menerima pinjaman uang/kredit sejumlah Rp 2.240.000.000,yang digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor
dan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Kendaraan
Bermotor yaitu :
jangka waktu 24
bulan terhitung
mulai tanggal 17
Nopember 2006
sampai dengan
tanggal 17 Oktober
2008
Perjanjian Kredit
Kendaraan Bermotor
No. 761/PK-KKB/
SMHD/XI/06
No. rekening :
11-12-09961-4
17 Nopember 2006
Jenis kendaraan : Sedan
Merek : Mercedes Benz S 500 L
No rangka : WDD2211712A077514
No. Mesin : 27396130060803
Warna : Hitam
Tahun : 2006
Terdaftar atas nama : PT Ace Hardware Indonesia
2.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 11252/Krd/JJ/
09/2005 tanggal
5 September 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 97.600.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil
yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut
yaitu 1 (satu) unit mobil merk Mitsubhisi FE 304, keluaran
tahun 2005, warna kuning,
No. Rangka: MHMFE304B5R039580,
No. Mesin: 4D31-A43982, BPKB akan tercatat atas nama
Debitur yang telah diikat dengan Perjanjian Pemberian
Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia
tanggal 5 September 2005.
59
5 September
2005 sampai
dengan 5
September 2008
3.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 10920/Krd/JJ/
06/2005 tanggal
27 Juni 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 103.000.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil
yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut
yaitu 1 (satu) unit mobil merk Toyota Avanza Type G,
keluaran tahun 2005, warna hitam metalik,
No. Rangka: MHFFMRGK35KO59859, No. Mesin: DA88802,
BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang telah diikat
dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan
Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia tanggal 27 Juni 2005.
27 Juni 2005
sampai dengan
27 Juni 2008
4.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 10726/Krd/JJ/
05/2005 tanggal
23 Mei 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 134.500.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil
yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut
yaitu 1 (satu) unit mobil merk Honda Jazz, keluaran
tahun 2005, warna abu muda metalik,
No. Rangka: MHRGD37205J002676,
No. Mesin: L15A4-2004939, BPKB akan tercatat atas
nama Debitur yang telah diikat dengan Perjanjian
Pemberian Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara
Fidusia tanggal 23 Mei 2005.
23 Mei 2005
sampai dengan
23 April 2008
5.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 11028/Krd/JJ/
05/2005 tanggal
14 Juli 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 167.500.000,- Sebagai jaminan atas hutang yaitu
mobil yang dibeli yang dananya berasal dari hutang
tersebut yaitu 1 (satu) unit mobil merk Toyota Innova
Type E, keluaran tahun 2005, warna silver metalik,
No. Rangka: MHFXW42G252034889, No. Mesin: 6098836,
BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang telah diikat
dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan Penyerahan
Hak Milik Secara Fidusia tanggal 14 Juli 2005.
14 Juli 2005
sampai dengan
14 Juli 2008
6.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 10803/Krd/JJ/
06/2005 tanggal
6 Juni 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 134.500.000,- Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil
yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut
yaitu 1 (satu) unit mobil merk Honda Jazz, keluaran tahun
2005, warna hitam, No. Rangka: MHRGD37205J003111,
No. Mesin: L15A4-2006155, BPKB akan tercatat atas nama
Debitur yang telah diikat dengan Perjanjian Pemberian
Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia
tanggal 6 Juni 2005.
6 Juni 2005
sampai dengan
6 Juni 2008
7.
Perjanjian Kredit
Pemilikan Mobil
(Perjanjian Hutang)
No. 10749/Krd/JJ/
05/2005 tanggal
26 Mei 2005
Perseroan selaku
Debitur dan PT Bank
Jasa Jakarta
Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah
Rp 97.600.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil
yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut
yaitu 1 (satu) unit mobil merk Mitsubishi FE 304, keluaran
tahun 2005, warna kuning,
No. Rangka: MHMFE304B5RO38657, No. Mesin:
4D31-A32392, BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang
telah diikat dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan
Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia tanggal 26 Mei 2005.
26 Mei 2005
sampai dengan
26 Mei 2008
8.
Berdasarkan
perjanjian Merchant
Bank mandiri
No. CNB.LIB/PKS/
37/0933/2004
Perseroan selaku
a. Bank menunjuk Merchant sebagai mitra Bank dan
Merchant dan PT Bank
memberikan kewenangan kepada Merchant untuk
Mandiri Tbk.
melaksanakan transaksi kartu kredit dan atau kartu
debit secara elektronik melalui sarana yang akan
disediakan oleh bank di tempat penjualan Merchant
berupa mesin Electronic Data Capture (EDC)
mulai tanggal 22
Nopember 2004
sampai dengan
diakhiri oleh para
pihak.
11. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan
Pada saat Prospektus ini diterbitkan dan berdasarkan Pernyataan Perseroan yang termaktub dalam
Surat Pernyataan Perseroan tanggal 7 September 2007 Surat Pernyataan masing-masing Direksi dan
Komisaris Perseroan masing-masing tertanggal 7 September 2007 serta surat-surat keterangan yang
diterbitkan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia dibawah No. 07.677/SKB/IX/BAN/WD tanggal
5 September 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. W7.Db.Ht.04.10.3061 tanggal
4 September 2007, Pengadilan Pajak di bawah No. S-928/SP.5/2007 tanggal 6 September 2007,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta di bawah No. 333/SRKT/PAN-PTUN.JKT/2007 tanggal
5 September 2007, Pengadilan Hubungan Inudstrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah
No. W7.Dc.PHI. 408.2007.02 tanggal 12 September 2007dan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
No. W7.Dc.Ht.1635.IX.2007.02 tanggal 12 September 2007 bahwa Perseroan tidak menghadapi perkara
pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, tata usaha negara, perselisihan perburuhan dan kepailitan.
60
BAB VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. Kegiatan Usaha dan Prospek Perseroan
Perseroan memiliki kantor pusat di Jakarta dan mengoperasikan 24 Gerai ACE di segenap penjuru di
Indonesia, dan sampai pada saat Prospektus ini diterbitkan luas total area ritel 64.570 meter persegi.
Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun,
Perseroan dikenal sebagai penyedia berbagai produk home improvement dan lifestyle dengan cakupan
jenis produk yang lengkap dari tingkat menengah sampai atas.
Merek ACE digunakan oleh Perseroan berdasarkan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware Corporation.
Gerai-gerai Perseroan menjual lebih dari 60.000 produk lifestyle dan home improvement yang tercakup
dalam 15 kategori utama. Produk-produk yang dijual mencakup produk-produk bermerek ACE, maupun
merek lain yang dimiliki Kawan Lama ataupun yang hak distribusinya dikuasai secara eksklusif oleh
Kawan Lama, maupun merek-merek yang dibeli dari pihak ketiga, baik yang lokal maupun internasional.
Perseroan mengoperasikan dua jenis utama gerai ritel:
•
ACE Home Center – gerai ritel dengan luas lebih dari 3.000 meter persegi, dan lebih fokus pada
produk-produk lifestyle. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan
4 (empat) gerai ritel jenis ini, berlokasi di Mal Artha Gading di Jakarta, Plaza IBCC di Bandung
seperti juga di Plaza Royal dan Pakuwon Supermal di Surabaya.
•
ACE Hardware – gerai ritel dengan luas lebih kecil dari 3.000 meter persegi. Pada tanggal penerbitan
Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan 20 (dua puluh) gerai ritel jenis ini, yang tersebar di
berbagai lokasi di Indonesia, dengan 12 (dua belas) gerai berlokasi di Jabodetabek.
Perseroan mengoperasikan fasilitas pergudangan dengan luas sekitar 7.700 meter persegi, yang disewa
dari Kawan Lama dan juga memiliki infrastruktur distribusi, logistik dan pengadaan yang tersentralisasi.
Pada tahun 2004, Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001-2000 untuk sistem manajemen kualitas.
Untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, Perseroan mencatat penjualan bersih masing-masing sebesar
Rp 467,9 miliar, Rp 638,9 miliar, Rp 438,7 miliar dan Rp 346,6 miliar. Untuk periode yang sama, laba bersih
Perseroan mencapai masing-masing sebesar Rp26,3 miliar, Rp27,0 miliar, Rp17,5 miliar dan Rp13,1 miliar.
2. Sejarah dan Perkembangan
Perseroan berkantor pusat di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Kawan Lama Home Center pada
tahun 1995 berdasarkan Akta Pendirian No. 17 tanggal 3 Pebruari 1995 yang dibuat dihadapan Benny
Kristianto SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal
17 Mei 1995, dan telah dicatatkan dalam Buku Catatan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan
No. 1668 / 1995 tanggal 13 September 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 102,
tanggal 22 Desember 1995, Tambahan No. 10484. Pada tanggal 28 Oktober 1997, nama Perseroan
dirubah menjadi PT Ace Indoritel Perkakas dan tanggal 28 Agustus 2001 dirubah lagi menjadi PT Ace
Hardware Indonesia. Perseroan membuka gerai ritel pertamanya pada tahun 1996 di Karawaci dan per
tanggal Prospektus ini diterbitkan, mengoperasikan 24 gerai ritel di berbagai lokasi di Indonesia.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses
61
pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat
Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan masih dalam proses
pengurusan untuk mengumumkan adendum terakhir Anggaran Dasar Perseroan di dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Tabel berikut ini menyajikan capaian-capaian utama, penghargaan dan kejadian penting terhadap
Perseroan sejak pendiriannya:
Tanggal
1995
1996
1999
2003
2004
2005
Capaian, Penghargaan dan Kejadian Penting
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2007
•
Pendirian dan penetapan Perseroan
Mendapatkan lisensi dari Ace Hardware Corporation
Membuka gerai ritel pertama di Karawaci
Membuka gerai ritel pertama di luar Jakarta, yaitu di Balikpapan
Memperkenalkan format ruko dan gerai independen
Memperkenalkan program keanggotaan ACE
Membuka gerai ritel ke 10 di Istana Kuta Galleria, Bali
Menerima sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk Kantor Pusat, gudang dan beberapa gerai ritelnya
Menerima penghargaan Million Dollar Club dari Ace Hardware Corporation untuk rata-rata
pembelian
Pengenalan konsep ACE Home Center di ACE Mal Artha Gading
ACE Mal Artha Gading mendapat penghargaan sebagai gerai ritel Hardware terbesar di
Indonesia oleh MURI
Bekerja sama dengan “Index”, gerai furniture dan perlengkapannya, anggota dari Kelompok
Usaha Kawan Lama
Membuka outlet ke 24 di Depok, Jabodetabek
3. Keunggulan Perseroan
Keunggulan Perseroan secara historis maupun prospek ke depan seluruhnya berhubungan langsung
dengan gabungan beberapa keunggulan daya saing Perseroan, termasuk hal-hal berikut:
Perseroan mempunyai keunggulan untuk menarik pelanggan dan pemilik mal.
Walaupun ada sejumlah pemain ritel di Indonesia yang menawarkan produk-produk lifestyle dan home
improvement, Perseroan adalah salah satu pemain yang menawarkan produk-produk yang lengkap
berkisar dari produk tingkat menengah sampai dengan tingkat atas. Produk-produk Perseroan mencakup
beberapa jenis produk khusus dalam kategori yang spesifik. Perseroan berkeyakinan hal ini menciptakan
ragam produk yang unik dan memberikan keunggulan dalam persaingan. Seiring dengan terus
meningkatnya kegiatan renovasi dan pembelanjaan kebutuhan rumah untuk perbaikan gaya hidup,
Perseroan berkeyakinan berada dalam posisi yang ideal untuk memenuhi permintaan para konsumen
atas produk-produk tersebut. Disamping memikat para konsumen yang ingin memenuhi semua keperluan
pembelanjaan produk home improvement dan lifestyle di satu lokasi, besar dan daya tarik gerai ritel
Perseroan memungkinkan Perseroan menjadi calon penyewa yang menarik bagi para manajer properti
yang menyewakan bangunan untuk disewa sebagai gerai ritel Perseroan, terutama pusat perbelanjaan
atau mal. Para manajer properti ingin memanfaatkan volume lalu lintas konsumen yang ditimbulkan oleh
Perseroan dan juga ragam penyewa sehingga hal ini memberikan keunggulan daya saing Perseroan
dalam memperoleh perjanjian sewa tempat dengan persyaratan perjanjian yang menarik pada lokasilokasi yang diminati.
62
Perseroan telah mengembangkan merek ACE sebagai penyedia terkemuka produk-produk home
improvement dan lifestyle di Indonesia
Perseroan berkeyakinan bahwa sejak pendirian, Gerai ACE telah berhasil mengembangkan reputasi
sebagai penyedia solusi satu tempat (‘one stop solution’) yang lengkap dan menarik untuk kebutuhan
produk-produk home improvement dan lifestyle. Perseroan telah melaksanakan berbagai inisiatif
pemasaran untuk mengembangkan merek gerai. Hal ini sangat penting terutama pada awal masa
pengembangan Perseroan dimana dahulu konsep gerai besar modern untuk produk renovasi rumah
dan perangkat rumah masih merupakan konsep baru di pasar Indonesia. Berbagai inisiatif pemasaran
dan pengalaman belanja yang ditawarkan telah membantu memperkuat kesetiaan para konsumen, seperti
dibuktikan oleh jumlah anggota loyalty program yang telah mencapai lebih dari 230.000 orang sampai
saat Prospektus ini diterbitkan.
Sebagai tambahan, dengan pengenalan Gerai ACE, seluruh produk-produk bermerek ACE, dan merekmerek komplementer yang dimiliki oleh pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama yaitu Krisbow
dan Kris dikenal oleh konsumen Indonesia sebagai merek yang merepresentasikan produk-produk
berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Perseroan telah memiliki pengetahuan dan hubungan mendalam untuk dalam dan luar negeri
Dalam kurun waktu 12 tahun, Perseroan telah membuka sejumlah gerai ritel di segenap penjuru Indonesia.
Perseroan telah mengembangkan hubungan-hubungan dan pengetahuan mendalam sehubungan dengan
kegiatan operasi usahanya di dalam negeri, disamping pengadaan produk secara internasional melalui
Ace Hardware Corporation dan pihak-pihak ketiga. Pengetahuan ini memungkinkan Perseroan untuk
mengembangkan sistim membuka tempat gerai ritel baru dengan ekonomis yaitu mengurangi biayabiaya dan jumlah sumber daya manajemen yang diperlukan. Perseroan berkeyakinan bahwa pengetahuan
dan hubungan yang telah terbentuk ini merupakan hal yang tidak mudah untuk ditiru dan
merepresentasikan keunggulan Perseroan, terutama terhadap para pemain baru di pasar ini, baik pemain
dalam negeri maupun pemain internasional.
Pemesanan yang tersentralisasi memberikan keunggulan skala ekonomis kepada Perseroan untuk
memesan langsung dari penyalur/ produsen
Melalui pasokan dan pemesanan produk yang tersentralisasi untuk seluruh gerai, Perseroan menikmati
skala ekonomis dalam hal pembelian, penyimpanan dan distribusi. Hubungan Perseroan dengan Ace
Hardware Corporation khususnya, dimana Perseroan merupakan salah satu dari 50 konsumen terbesar
Ace Hardware Corporation di dunia, memberikan peluang untuk memperoleh diskon pemesanan yang
signifikan dan pembelian secara kredit dengan persyaratan yang menguntungkan. Sebagai tambahan,
besar skala pembelian membuat Perseroan dapat meningkatkan pembelian langsung dari para pemasok
pihak ketiga, terutama secara internasional, daripada distributor-distributor di dalam Indonesia, yang
membuat Perseroan mencapai marjin yang lebih tinggi pada produk-produk yang dijual.
Denah gerai dan praktek usaha Perseroan dirancang untuk menciptakan biaya operasi yang rendah
dan produktivitas yang tinggi serta menarik bagi pelanggan
Sehubungan dengan sifat produk yang ditawarkan Perseroan dan luas gerai ritelnya, Perseroan telah
berhasil memfokuskan diri untuk memaksimalkan efisiensi dan penggunaan ruang, disamping
meminimalkan biaya. Sesuai dengan keadaan gerai, Perseroan dapat mengoperasikan sistem rak dengan
tinggi 3 meter, termasuk penggunaan area jalan pelanggan untuk kegiatan promosi. Beberapa jenis
pengamanan telah menekan insiden pencurian sampai kurang dari 0,5% dari total penjualan, menurut
data Perseroan. Perseroan mendisain gerai ritel dengan sejumlah fitur untuk meningkatkan pengalaman
belanja bagi pelanggan. Di dalam tata letak gerai dengan jelas dibatasi per departemen dan Perseroan
menawarkan fasilitas-fasilitas komplementer, seperti tempat bermain dan rumah makan di sejumlah
Gerai ACE.
63
Perseroan mempertahankan fleksibilitas dalam hal memilih lokasi dan ukuran gerai untuk
memenuhi kebutuhan setempat
Dengan mengoperasikan sistem dua tingkatan dalam hal ukuran gerai, Perseroan mempertahankan
fleksibilitas dalam hal mencari lokasi untuk gerai ritel baru. Hal tersebut memungkinkan Perseroan untuk
mendesain gerai-gerainya untuk memenuhi permintaan setempat dan hal tersebut memungkinkan
Perseroan mengelola beban usahanya secara efisien. Walaupun secara historis Perseroan mencari
lokasi gerai di pusat perbelanjaan atau mal yang memiliki volume lalu lintas tinggi, Perseroan telah
berhasil mengembangkan lokasi-lokasi gerai ruko, seperti gerai ritelnya yang berlokasi di Pluit, dimana
Perseroan telah berhasil mengkonversikan beberapa ruko menjadi Gerai ACE, disamping bangunan
mandiri, seperti geraidi Bali. Perseroan akan senantiasa mencari lokasi-lokasi yang paling cocok untuk
gerai barunya sesuai dengan lokasi dimana gerai tersebut akan berada.
4. Strategi Perkembangan Perseroan
Perseroan bermaksud untuk mengimplementasikan beberapa strategi berikut untuk mendorong
perkembangannya di masa depan:
Membuka gerai ritel baru di posisi yang strategis di segenap penjuru Indonesia disamping
memperluas gerai yang ada
Perseroan bermaksud untuk mengembangkan usaha secara agresif melalui pembukaan gerai baru,
baik di kota-kota dimana Perseroan sudah ada maupun di lokasi strategis baru lain di Indonesia. Perseroan
bermaksud untuk membuka gerai-gerai baru di segenap penjuru Indonesia dan memperluas beberapa
gerai yang sudah ada, untuk menambah area penjualan Perseroan sampai sekitar 28.000 meter persegi
pada tahun 2008. Perseroan akan menentukan jenis dan ukuran gerai berdasarkan tingkat permintaan
yang diperkirakan dan ketersediaan lokasi yang sesuai. Perseroan juga bermaksud untuk membangun
dan membuka sebuah gerai baru di Alam Sutra,Tangerang, di atas tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh Kelompok Usaha Kawan Lama, yang diperkirakan mencapai seluas 15.000 meter persegi pada
pertengahan tahun 2010.
Menawarkan produk-produk tambahan dan jasa komplementer untuk memanfaatkan infrastruktur
Perseroan yang sudah ada
Disamping meningkatkan efisiensi dan menambah gerai baru, Perseroan juga bermaksud untuk
memanfaatkan infrastruktur yang telah dimiliki untuk menawarkan produk dan jasa komplementer selain
meningkatkan jumlah dan kelengkapan kisaran produk. Contoh dari hal ini, Perseroan merencanakan
meluncurkan berbagai kemudahan jasa untuk pelanggan korporat. Dengan memberikan jasa-jasa yang
menarik untuk kelompok target konsumen yang spesifik, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan
pendapatan dari kelompok konsumen ini, selain juga meningkatkan kesetiaan mereka dengan
menawarkan jasa-jasa yang tidak ditawarkan oleh para pesaing Perseroan. Perseroan senantiasa
memajukan produknya dengan memperkenalkan produk-produk baru, mengembangkan produk yang
sudah ada dan menarik produk yang sudah lama.
Terus meningkatkan marjin
Kinerja gerai-gerai Perseroan yang ada tetap menjadi kunci strategis pengembangan Perseroan. Selain
pertumbuhan penjualan melalui peluncuran merek dan produk baru, Perseroan juga bermaksud untuk
meningkatkan marjin operasional dengan mengurangi beban usaha. Perseroan berkeyakinan bahwa
hal tersebut akan dapat tercapai melalui beberapa inisiatif, termasuk memperbaiki sistem manajemen
persediaan, meningkatkan fokus pada pembelian langsung ke pemasok dari pada ke distributor,
mengurangi biaya pembelian melalui peningkatan kemampuan penawaran (bargaining power) dengan
meningkatkan jumlah gerai yang akan meningkatkan volume pembelian dari para pemasok dan dengan
meningkatkan keahlian para karyawan melalui berbagai pelatihan.
64
5. Hubungan Perseroan dengan Ace Hardware Corporation
Pada bulan Mei 1996, Perseroan menandatangani Perjanjian Lisensi dengan ACE Hardware Corporation.
Berdasarkan Perjanjian Lisensi tersebut, Perseroan membayar royalti kepada Ace Hardware Corporation
berdasarkan total penjualan ritel yang berasal dari gerai-gerai ritel ACE. Sebagai kompensasi dari
pembayaran royalti ini, Perseroan berhak untuk menggunakan merek ACE bagi gerai-gerainya dan secara
eksklusif membeli produk-produk ACE dari Ace Hardware Corporation. Selain itu, Perseroan juga berhak
untuk memanfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan Ace Hardware Corporation, seperti menghadiri pameran
yang diadakan dua kali setiap tahun, pengetahuan operasi ritel dan pelatihan untuk tim pengadaan
barang. Walaupun akan berakhir pada tahun 2011, Perjanjian Lisensi ini dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 15 tahun tambahan berdasarkan kesepakatan bersama antara Perseroan dan Ace Hardware
Corporation. Lihat Bab VII (mengenai Ikatan dan Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga).
Ace Hardware Corporation adalah suatu perusahaan tidak tercatat di bursa, perusahaan yang memiliki usaha
ritel didirikan pada tahun 1928 di Amerika Serikat, dan bergerak terutama dalam bidang penjualan produk
hardware dan wara laba dari merek ACE Hardware. . Per tanggal 31 Desember 2006, terdapat lebih dari
4.600 Gerai ACE yang tersebar di seluruh Amerika Serikat dan di 70 negara asing lainnya, namun sifat geraigerai tersebut berbeda dengan gerai-gerai ritel Perseroan, dimana gerai-gerai di Amerika Serikat cenderung
lebih kecil dengan ukuran pada umumnya sampai dengan 1.000 meter persegi dan gerai-gerai tersebut
menawarkan kisaran produk yang cenderung tidak selengkap kisaran produk gerai-gerai Perseroan.
Pada tahun 2006, AceHardware Corporation membukukan penjualan sebesar USD 3,8 miliar, dimana
sebesar USD 158,5 juta berasal dari penjualan dari luar Amerika Serikat. Diestimasi bahwa penjualan
ritel Ace Hardware Corportion dan berbagai operasi wara laba mencapai lebih dari USD 12 miliar di
2006. Ace Hardware Corporation masuk ke pasar internasional pada tahun 1968 dan pada saat ini
berada di lebih dari 70 negara melalui perjanjian waralaba dengan para pihak ketiga di Timur Tengah,
Eropa, Asia, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
6. Hubungan dengan Kawan Lama
PT Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dan terutama bergerak
dalam usaha distribusi penjualan dan pemasokan perangkat komersial dan industri di Indonesia. Kawan
Lama juga memiliki lisensi eksklusif untuk mengimpor dan menjual lebih dari 30 (tiga puluh) merekmerek internasional termasuk Karcher, Metabo, Rubbermaid, Victorinox, Brabantia. Perseroan membeli
produk-produk, baik dari Kawan Lama dan pihak ketiga, dengan perjanjian komersial normal, dengan
jangka waktu kredit sampai dengan 90 hari. Sebagai tambahan, Perseroan menyewa 7.700 meter persegi
fasilitas pergudangan dari Kawan Lama.
Untuk 7 (tujuh) bulan berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan selama 2006, 2005 dan 2004, Perseroan
melakukan transaksi pembelian dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Kawan Lama
sebagai berikut:
Jumlah pembelian (dalam jutaan Rp)
% dari pembelian
Tujuh bulan berakhir
pada tanggal 31 Juli 2007
2006
2005
2004
46.335
16%
74.884
16,2%
61.923
16,9%
56.604
23,6%
Untuk 7 (tujuh) bulan berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan selama 2006, 2005 dan 2004, Perseroan
melakukan transaksi penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Kawan Lama
sebagai berikut:
Jumlah penjualan (dalam jutaan Rp)
% dari penjualan
Tujuh bulan berakhir
pada tanggal 31 Juli 2007
2006
2005
2004
2.703
0,58%
1.112
0,17%
741
0,15%
1.038
0,30%
Sebagai tambahan hubungan usaha dengan Kawan Lama, Perseroan juga melakukan berbagai transaksi
terkait dengan Kelompok Usaha Kawan Lama, termasuk PT Home Center Indonesia.
65
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hubungan Perseroan dengan Kelompok Usaha Kawan Lama,
lihat Bab VII. (Informasi mengenai Perseroan – Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa).
7. Prospek Usaha
Perseroan mengoperasikan salah satu rantai gerai ritel terbesar yang menyediakan produk home
improvement dan lifestyle di Indonesia. Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, Perseroan
merupakan bagian dari penjualan yang komprehensif, yang mencakup peralatan industrial, system
keamanan, furniture indoor dan outdoor. Perseroan menawarkan lebih dari 60.000 produk di bawah
15 kategori prinsipal, yang dibagi menjadi produk home improvement dan lifestyle. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 24 gerai ritel yang berlokasi di Jakarta dan seluruh
Indonesia, dengan luas bervariasi antara 795 meter persegi hingga 10.158 meter persegi.
Penjualan Perseroan dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
(dalam Rp juta)
Penjualan Bersih
31 Juli 2007
2006
2005
2004
2003
2002
467.857
638.946
483.731
346.599
215.469
169.142
Kegiatan usaha Perseroan difokuskan pada operasi gerai ritel yang menjual produk home improvement
dan lifestyle untuk kelas menengah dan atas. Produk-produk Perseroan dijual melalui 24 gerai ritel yang
berlokasi di Jakarta dan seluruh Indonesia.
Uraian mengenai prospek usaha secara makro, persaingan, industri dan prospek usaha Perseroan dapat
dilihat pada Bab IX. Industri.
8. Gerai Ritel Perseroan
Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan 24 Gerai ACE di seluruh Indonesia
yang beroperasi selama 365 hari dalam setahun, dengan rincian sebagai berikut:
Lokasi Gerai
Karawaci
Pasaraya
Puri Mall
Balikpapan Permai
Galaxy
Batam
Panglima Polim
Kelapa Gading
Istana Plaza Bandung
Istana Kuta Galeria
Sun Plaza
Pondok Indah
Artha Gading
Metropolitan
Panakukang
Plaza IBCC
Pluit
Royal Plaza
Tunjungan Plaza
Radio Dalam
Pakuwon
Pejaten
Cirebon
Margonda Raya
Tanggal
Pembukaan
Tanggal
Pembaharuan Sewa
02/04/96
01/06/96
05/07/97
28/11/99
24/01/00
27/05/00
08/09/00
09/11/00
28/11/01
12/10/03
13/03/04
23/09/04
06/06/05
26/12/05
19/03/06
18/06/06
20/10/06
15/12/06
01/02/07
30/06/07
07/06/07
06/09/07
15/09/07
08/10/07
31/01/08
31/12/07
31/05/09
30/11/08
04/03/10
31/12/07
01/03/10
28/12/10
28/02/12
31/12/07
14/06/14
31/12/09
27/05/10
24/08/10
31/08/11
28/02/14
- (2)
15/12/11
(1)
28/03/12
01/06/12
01/11/12
20/09/12
31/06/12
Kota
Tangerang
Jakarta
Jakarta
Balikpapan
Surabaya
Batam
Jakarta
Jakarta
Bandung
Bali
Medan
Jakarta
Jakarta
Bekasi
Makasar
Bandung
Jakarta
Surabaya
Surabaya
Jakarta
Surabaya
Jakarta
Cirebon
Depok
TOTAL
(1)
(2)
Luas (m2)
1.225
3.165
4.046
1.170
795
1.096
1.452
946
1.477
1.224
1.470
2.077
10.158
1.750
3.349
8.742
1.901
5.211
847
1.823
4.075
2.451
1.870
2.250
64.570
perjanjian kontrak sewa, yang sewaktu-waktu dapat berakhir dengan pemberitahuan sebulan sebelumnya
gerai milik sendiri
66
Dengan pengecualian gerai ritel di Pluit, semua tanah dan bangunan untuk gerai ritel Perseroan di sewa
dengan jangka waktu tiga sampai delapan tahun. Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang sewa
dengan jangka waktu yang sama. Lihat Bab VII. Perjanjian dengan pihak ketiga.
9. Penjelasan Departemen Utama
Kegiatan usaha Perseroan dioperasikan melalui lima departemen utama sebagai berikut:
•
Operasi;
•
Pengadaan dan Logistik;
•
Penjualan dan Pemasaran;
•
Pengembangan dan Pengawasan;
•
Keuangan dan Penunjang.
Diagram organisasi Perseroan dapat dilihat pada Bab VII. (Struktur Organisasi Perseroan).
Operasi
Meskipun fungsi penjualan dilaksanakan pada setiap Gerai ACE, pengawasan operasi secara menyeluruh
dari gerai-gerai ritel Perseroan dan fungsi-fungsi lain, terutama yang berhubungan dengan persediaan,
penjualan dan logistik dipusatkan dan dijalankan dari kantor pusat Perseroan di Jakarta, berdasarkan masukan
dari berbagai gerai. Uraian-uraian dari tiap fungsi-fungsi yang dipusatkan ini dijabarkan sebagai berikut.
Keseluruhan kegiatan operasi Perseroan dilaksanakan oleh General Manager Operasi, yang bertanggung
jawab atas kelangsungan gerai-gerai dan memastikan bahwa gerai tersebut mencapai perkiraan anggaran
(budget) dan target yang telah ditetapkan sebelumnya dan melaporkan kegiatan operasi kepada Direksi.
Selain dari berhubungan langsung dengan para manajer gerai ritel, General Manager Operasi juga
bertindak sebagai penghubung dengan dua area manajer, yang berlokasi di Surabaya dan Bandung.
Setiap gerai dijalankan oleh manajer gerai, yang dibantu oleh dua sampai empat orang asisten manajer, yang
bertanggung jawab atas berjalannya gerai sehari hari dan membuat keputusan penting untuk kepentingan
gerai tersebut. Gerai terbagi atas lima belas departemen utama dan tiap departemen di pimpin oleh
1-2 supervisor, 1-2 spesialis produk, yang telah terlatih untuk menyediakan solusi bagi setiap pelanggan
untuk spesifikasi produk dan sampai dengan delapan tenaga penjualan, yang juga ditunjuk sebagai penasehat.
Tenaga kerja di gerai dibayar dengan dasar gaji yang berbeda-beda, komisi dan pembayaran insentif
lain, yang ditentukan berdasarkan kinerja individu, kinerja gerai atau kinerja Perseroan secara keseluruhan.
Lihat Bab. VIII. (Kegiatan Usaha dan Prospek Perseroan – Departemen Utama – Keuangan dan
Penunjang) untuk keterangan lebih lanjut tentang sumber daya manusia dan pelatihan.
Pengadaan dan Logistik
Pengadaan
Departemen Pengadaan menyediakan produk-produk yang dijual Perseroan dioperasikan secara terpusat
dari kantor pusat Perseroan di Jakarta. Fungsi pengadaan mencakup sekitar 50 tenaga pembelian (buyer),
yang terbagi menjadi 15 departemen, sebagai berikut:
Produk-produk Home Improvement
Produk-produk Lifestyle
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Automotive
•
Furniture
•
Houseware dan Gift
•
Sporting Goods dan Pet supplies
Hardware ·
Home Appliance
Cleaning Aids
Lawn dan Gardening
Lighting
Tools
Outdoor Living
Paint dan Sundries
Plumbing Supplies dan Fixtures
Electrical Supplies
Miscellaneous
67
Peran dari departemen pengadaan adalah menyediakan produk-produk dari Ace Hardware Corporation,
Kelompok Usaha Kawan Lama dan pemasok pihak ketiga, dalam dan luar negeri, terutama dari Asia,
Eropa dan Amerika Serikat. Tanggung jawab utama dari para buyer termasuk:
•
Pengadaan produk baru dan telah ada – Para buyer melakukan operasi sesuai pedoman yang
dikeluarkan oleh Perseroan dan setiap tahun menyetujui anggaran secara terpusat, yang memberikan
parameter berdasarkan tingkat persediaan, marjin, perputaran dan pendapatan. Pembeli diharuskan
untuk memutuskan pembelian produk baru ataupun yang telah ada dalam batasan-batasan ini.
Pada saat melakukan pemesanan ulang, buyer dapat menggunakan sistem persediaan terpusat
Perseroan untuk memeriksa tingkat persediaan di semua gerai dan membuat pemesanan
berdasarkan tingkat persediaan tersebut. Pemesanan untuk persediaan dari gudang Perseroan
dibuat harian, sementara pemesanan ke pemasok pihak ketiga dikumpulkan dan dibuat per minggu;
•
Identifikasi produk baru yang dapat dijual di berbagai gerai Perseroan – Buyer bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi dan menyediakan produk-produk baru dari departemennya yang mereka
anggap dapat melengkapi produk yang sedang ditawarkan oleh Perseroan. Pengadaan produk
baru tergantung pada persetujuan dari kepala buyer dari setiap departemen, yang anggarannya
disetujui setiap tahun oleh Direksi. Jika suatu produk baru melebihi anggaran, maka diperlukan
persetujuan Direktur Pengadaan. Salah satu sumber penting produk baru adalah pameran
perdagangan yang diadakan dua kali dalam setahun yang diselenggarakan oleh Ace Hardware
Corporation, dimana lebih dari 3.000 pemasok menawarkan produk mereka kepada pembeli waralaba
(franchisees). Selain itu, para buyer menghadiri sejumlah pameran independen, termasuk pameran
di Asia, Amerika Serikat dan Eropa.
•
Mengembangkan dan memelihara hubungan dengan para pemasok Perseroan – Buyer
bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memelihara hubungan dengan para pemasok
Perseroan, termasuk negosiasi perjanjian komersial dan persetujuan kegiatan pemasaran, seperti
program penjualan dan kegiatan promosi.
•
Memberikan pelatihan tentang keistimewaan produk kepada karyawan gerai.– Setelah dilakukan
pengenalan tipe produk baru, buyer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa staf di gerai-gerai
ritel telah diberi pelatihan secara memadai sehubungan dengan suatu produk. Hal ini biasanya
melibatkan departemen pelatihan yang melaksanakan kursus mengenai produk tertentu bagi
supervisor, yang selanjutnya supervisor tersebut melatih tenaga penjualan tingkat dasar di gerai
ritel;
•
Melakukan koordinasi atas pemasaran dan promosi produk-produk baru– Para buyer juga
bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan departemen penjualan dan pemasaran, maupun
dengan pemasok untuk mengkoordinasikan kegiatan pemasaran dan promosi atas produk baru; dan
•
Memastikan kualitas produk dari pemasok – Khusus untuk produk baru atau pemasok baru,
para buyer bertanggung jawab memeriksa fasilitas-fasilitas para pemasok dan memastikan kualitas
produk yang dibeli oleh Perseroan.
Selain para buyer memfokuskan pada pengembangan penjualan dan permintaan dalam departemennya,
Perseroan juga menunjuk account officer untuk mengelola pembelian dari Ace Hardware Corporation.
Staff tersebut melakukan pengecekan atas pembelian dari Ace Hardware Corporation di seluruh
departemen dan bertanggung jawab mengembangkan dan mempertahankan hubungan secara
keseluruhan.
Logistik
Perseroan mengoperasikan jaringan logistik dan distribusi yang terpusat. Penyimpanan utama atas
persediaan dilakukan Perseroan di fasilitas seluas sekitar 7.700 meter persegi di Tangerang, yang disewa
dari Kawan Lama dan Perseroan juga merencanakan untuk menyewa dan mengoperasikan pusat distribusi
seluas sekitar 1.500 meter persegi di Surabaya pada tahun 2008. Selain persediaan yang disimpan
secara terpusat, setiap gerai diharuskan untuk memiliki persediaan gerainya masing-masing.
68
Ketika pelanggan membeli suatu produk, tingkat persediaan, baik di dalam gerai maupun di Perseroan
secara keseluruhan berubah sesuai pembelian tersebut. Pada saat tingkat persediaan mencapai tingkat
yang telah ditentukan sebelumnya, store manager melalui sistem persediaan yang tersentralisasi
memberikan pemberitahuan dan meminta persetujuan untuk pemesanan baru dari gudang pusat.
Tergantung pada lokasi gerai, pemesanan yang dibuat oleh gudang biasanya diantar dalam 3 hari kerja
untuk area Jabodetabek dan 10 hari kerja jika di lokasi lain. Perseroan menggunakan delapan pengawas
persediaan, yang meninjau pola pembelian dan tingkat persediaan, dengan pendapat untuk membuat
laporan agar para buyer dapat memutuskan pembelian.
Untuk dapat mengantar produk ke berbagai gerai, Perseroan mengoperasikan armada yang terdiri atas
sekitar 35 mobil dari gudang pusat. Mobil ini disewa dari Kelompok Usaha Kawan Lama. Perseroan juga
memberikan layanan antar ke pelanggan, baik dari suatu gerai maupun dari gudang pusat, dengan
biaya tertentu (atau gratis jika pelanggan adalah anggota yang memenuhi persyaratan pembelian dalam
jumlah tertentu). Untuk mengelola layanan antar yang demikian, setiap gerai mengoperasikan dua
kendaraan.
Jadwal pengiriman kepada para pelanggan ditentukan oleh customer service di tiap gerai, pengiriman
dapat menggunakan kendaraan sendiri atau bekerjasama dengan jaringan logistik pusat, jika demikian,
maka pengiriman dilakukan dari gudang Perseroan.
Dalam rangka mengurangi tingkat persediaan, Perseroan mengadakan penjualan dengan potongan
harga (sale) dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan Oktober, dimana Perseroan berusaha
menjual produk lama.
Pemasaran
Departemen pemasaran Perseroan memiliki 30 pekerja professional full time, yang bertanggung jawab
menjalankan strategi pemasaran untuk mempromosikan Gerai ACE, juga merek merek khusus yang
dijual. Tujuan pemasaran merek Perseroan adalah untuk mengembangkan pengenalan merek dan
penerimaan pasar, serta untuk mengedukasi pasar mengenai konsep solusi satu tempat (‘one stop’)
bagi semua kebutuhan produk home improvement dan lifestyle. Mengingat pemasaran dan pengelolaan
merek merupakan faktor kunci bagi kemampuan Perseroan untuk menghasilkan marjin yang lebih baik
bagi produknya, Perseroan mengumpulkan dan menganalisa informasi atas target kelompok pelanggan
dan membuat suatu pola berdasarkan data yang diperoleh dari lebih dari 100.000 anggota aktif loyalty
program.
Tim internal iklan dan promosi Perseroan bekerja sama dengan setiap departement dari tim pengadaan
dan operasi untuk menghasilkan input kreatif yang dibutuhkan untuk mengiklankan dan mempromosikan
berbagai produk dan merek. Promosi ditentukan berdasarkan promosi nasional, promosi wilayah dan
promosi gerai, serta promosi untuk departemen tertentu dalam suatu gerai. Perseroan berusaha
menjalankan 5 kampanye promosi bulanan utama dalam setahun, dengan sejumlah promosi berkelanjutan
yang skalanya lebih kecil pada saat-saat lainnya.
Pengiklanan dan promosi dilaksanakan melalui bauran media yang komprehensif yang berbeda-beda
tergantung dari merek dan sifat produk. Berbagai media yang digunakan oleh Perseroan termasuk:
•
Above-the-line advertising – iklan yang ditempatkan Perseroan di berbagai koran yang
didistribusikan secara luas, majalah, publikasi desain interior, billboards, iklan bergerak, televisi dan
radio.
•
Below-the-line advertising – display visual dalam gerai dan di luar gerai, kegiatan dan promosi
dalam gerai, termasuk promosi hadiah dengan pembelian, yang seluruhnya dilakukan secara
berkesinambungan di berbagai gerai Perseroan, serta brosur yang dikirimkan langsung.
•
Sponsor produk dan kegiatan– Perseroan mensponsori dan berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan
amal, dimana Perseroan bergabung dengan organisasi internasional seperti Unicef dan World Wildlife
Fund (WWF).
69
Selain mengiklankan merek produk yang dijualnya, Perseroan juga mengembangkan merek Gerai ACE
dan Ace Home Center. Perseroan mengoperasikan program keanggotaan, yang pada tanggal penerbitan
Prospektus ini, memiliki lebih dari 230.000 anggota terdaftar, dengan 100.000 di antaranya merupakan
anggota aktif. Dengan iuran awal Rp100.000,- (dan biaya pembaharuan tahunan sebesar Rp 50.000,-)
para anggota berhak mendapatkan akumulasi poin yang dapat ditukar dengan berbagai keuntungan,
diskon khusus untuk member dan keuntungan lainnya termasuk penghapusan biaya keanggotaan dan
instalasi dan pengiriman gratis atas pembelian di atas Rp 1.000.000. Rincian keanggotaan disimpan di
database pusat dan pola pembelian dari anggota program memberikan arahan yang berguna untuk
membantu Perseroan dalam menentukan inisiatif pemasaran.
Selain dari loyalty program, pada tahun 2007, Perseroan berencana untuk memperkenalkan program
keanggotaan korporasi, yang ditujukan bagi pelanggan yang membeli produk dengan skala yang lebih besar.
Program tersebut, yang ditujukan untuk pembelian melebihi Rp 10.000.000 menawarkan sejumlah keuntungan.
Perseroan sedang mempersiapkan skema kartu kredit bagi pelanggan korporasinya, dimana perusahaan
penerbit kartu kredit akan menawarkan para pelanggan korporasi suatu periode kredit atas pembeliannya
sampai 45 hari. Program ini sedang dipersiapkan oleh sebuah tim dengan lima eksekutif Perseroan.
Pengembangan dan Pengawasan
Pengembangan
Departemen ini terutama terlibat pada pengembangan dan perluasan gerai ritel Perseroan, selain
mengindentifikasi kesempatan baru untuk mengembangkan kegiatan usaha Perseroan.
Perseroan mempertimbangkan sejumlah faktor dalam membuka sebuah gerai baru atau pembangunan
kembali atau perluasan gerai ritel yang sudah ada, dimana faktor-faktor tersebut termasuk:
•
•
•
•
•
Sosio-ekonomis dan demografi lain di area yang diusulkan;
Ketersediaan lokasi yang cocok bagi gerai;
Adanya gerai ritel produk home improvement dan lifestyle;
Pembelanjaan modal (capital expenditure) yang diperlukan untuk membuka gerai ritel baru; dan
Akses bagi infrastruktur distribusi dan logistic Perseroan.
Pada saat departemen pengembangan mengidentifikasi kesempatan membuka gerai atau pengembangan
usaha, akan melibatkan riset dan mempersiapkan suatu laporan yang berisi fakta-fakta yang bersangkutan.
Terutama yang berhubungan dengan perluasan atau pengembangan gerai, ditentukan berdasarkan
standar yang sudah ditetapkan oleh Perseroan, dimana telah dikembangkan pada pembukaan 24 gerai
ritelnya sejak 1996.
Para Direksi bertemu secara teratur untuk mendiskusikan kesempatan-kesempatan baru yang diidentifikasi
oleh departemen pengembangan, baik untuk gerai baru, pengembangan dari gerai yang telah ada atau
kesempatan pengembangan usaha baru. Ketika Direksi memutuskan untuk meneruskan suatu proyek
baru, Perseroan akan mencari tempat yang cocok, untuk gerai ritel baru dan menegosiasikan persyaratan
sewa properti. Jangka waktu sewa biasanya antara tiga sampai delapan tahun, tergantung jenis properti
tersebut.
Setelah persyaratan sewa disepakati, yang di tinjau oleh departemen General Affairs atau konsultan dari
luar, Perseroan pada umumnya melakukan persiapan dan membuka gerai baru dalam empat bulan.
Pelatihan staf baru biasanya dimulai dua bulan sebelum pembukaan suatu gerai. Perseroan juga
melakukan kampanye pemasaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan gerai,
dengan spanduk dan selebaran yang mulai didistribusikan tiga bulan sebelum pembukaan. Kegiatan
pemasaran ditingkatkan dalam bulan dibukanya gerai tersebut, dan Perseroan menawarkan sejumlah
promosi dalam periode setelah pembukaan gerai. Gerai baru diberikan target awal produktivitas per
meter persegi, dan target ini ditinjau setiap triwulan oleh Direksi setelah pembukaan gerai.
Selain rencana pengembangan gerai, Direksi juga mempertimbangkan inisiatif pengembangan kegiatan
usaha baru pada suatu maksud tertentu dan menyetujui anggaran dan pelaksanaan rencana untuk
proyek tesebut.
70
Pengawasan
Departemen ini menyediakan pemeriksaan dan pengukuran fungsi, melalui empat prinsip utama:
•
Quality Assurance – peran utama dari tim atas sepuluh pekerja professional ini adalah untuk
meyakinkan bahwa Perseroan secara seragam menerapkan prosedur standar pada semua Gerai
ACE, kantor pusat dan infrastruktur Perseroan lainnya sesuai dengan yang berlaku dan disyaratkan
dalam sertifikat ISO. Tim ini bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa prosedur standar Perseroan
sesuai dengan praktek yang berlaku dan meyakinkan bahwa praktek tersebut sedang dilaksanakan
dalam kesehariannya baik pada Gerai ACE maupun pada kantor pusat;
•
Loss Prevention – tim ini mengkoordinasikan fungsi keamanan Perseroan, terutama yang
berhubungan dengan persediaan pada gerai ritel dan gudang, juga pada aktiva lainnya yang dimiliki
oleh Perseroan. Tim ini mengkoordinasikan pelatihan dan pengaturan dari personel keamanan dalam
gerai Perseroan dan manajemen program keselamatan;
•
Audit – tim ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan audit secara teratur pada persediaan
dan kas kecil pada Gerai ACE dan gudang. Kas kecil di periksa tiap triwulan, dan persediaan di
periksa dua kali dalam setahun. Tim pemeriksa melaporkan hasil langsung kepada Direksi; dan
•
Inventory Control – tujuan dari tim ini adalah untuk menganalisa alur persediaan Perseroan, terutama
untuk membantu buyer dalam memutuskan pembelian.
Keuangan dan Penunjang
Departemen keuangan dan penunjang menyediakan sejumlah bantuan terpusat, termasuk keuangan
dan akuntansi, sumber daya manusia, IT, general affairs dan legal. Sampai tanggal Prospektus ini
diterbitkan, departemen keuangan dan penunjang terdiri dari 60 orang professional.
Keuangan dan Akuntansi
Tim keuangan dan akuntansi Perseroan bertanggung jawab mengeluarkan laporan penjualan harian, juga
laporan keuangan setiap bulannya. Tim ini juga bertanggung jawab untuk mengeluarkan data keuangan
yang di perlukan oleh tim pengadaan dan Direksi untuk membuat anggaran dan rencana lainnya.
Sebagai tambahan, tim keuangan juga bertanggung jawab dalam mengatur tingkat uang tunai Perseroan
pada gerai ritel dan tingkat yang lebih luas. Setiap gerai ritel memiliki kepala kasir, yang membuat laporan
langsung kepada tim keuangan dan akuntansi. Mereka diharuskan membuat laporan harian dari tingkat
uang tunai, sesuai dengan laporan penjualan dan meyakinkan bahwa uang tunai tersebut disimpan
dengan baik di bank yang sesuai. Tim keuangan dan akuntansi juga meyakinkan bahwa pembayaran ke
pemasok di lakukan pada waktu yang tepat.
Sumber Daya Manusia dan Pelatihan
Perseroan melaksanakan program pelatihan yang komprehensif dan pengembangan profesional yang
berkelanjutan bagi para staf Perseroan. Pada umumnya, dua hingga tiga bulan sebelum pembukaan
gerai ritel baru, staf gerai direkrut dan dimutasikan, sehingga merupakan kombinasi antara pegawai
baru dan pegawai dari gerai yang telah ada. Semua staf baru diberikan program pelatihan untuk memahami
tentang cara Gerai ACE beroperasi, serta pelatihan mengenai pengenalan produk di departemen dimana
mereka dialokasikan. Selain dari program pelatihan awal, karyawan juga mengikuti pengarahan sedikitnya
sebulan sekali, baik yang diberikan oleh tim operasional sehubungan produk baru, ataupun dari pelatihan
yang diselenggarakan secara terpusat. Setiap karyawan diharapkan untuk mengikuti sedikitnya dua
minggu pelatihan setiap tahun, dan kinerja staf dievaluasi setiap enam bulan. Karyawan tingkat manajer
diharapkan telah terlatih di setiap bidang yang merupakan tanggung jawab mereka.
Keterangan lebih lanjut mengenai sumber daya manusia Perseroan dapat dilihat pada Bab VII. Keterangan
tentang Perseroan (Sumber Daya Manusia).
71
Teknologi Informasi
Perseroan memiliki bagian pennujang sistim yang kuat dan juga system laporan keuangan berbasis
Oracle. Kantor pusat Perseroan , gerai, gudang/pusat distribusi mempunyai jaringan melalui leased
lines, yang memungkinkan Perseroan mencatat secara tepat waktu dan secara otomatis atas pengaturan
pergerakan barang. Penjualan di setiap gerai di scan pada tempat penjualan (Point-of-Sale) dan tercatat
di pusat. Sistim distribusi pergudangan Perseroan terintegrasi dengan sistim persediaan terpusat. Sistim
ini dapat mengawasi tingkat persediaan sehingga pasokan barang ke setiap gerai dapat
berkesinambungan dan cepat.
Fungsi laporan keuangan dan manajemen pelanggan Perseroan juga terhubung dengan sistim penjualan
dan distribusi. Dengan penggunaan modul Oracle Financial E-Suite maka akun hutang usaha, piutang
usaha dan manajemen kas dan pembelian dapat dilakukan lebih efisien dan semua data akun tesebut
langsung masuk ke buku besar Perseroan. Database pelanggan dari program keanggotaan Perseroan
langsung ter up date pada tempat penjualan sehingga profil pembelanjaan dapat teranalisa untuk
digunakan oleh kegiatan pemasaran dan promosi.
Selain modul Oracle Financial E-Suite, semua sistim aplikasi yang ada di kembangkan oleh bagian
Teknologi Informasi dan pengembangan aplikasi Perseroan.
10. Pemasok
Perseroan mengadakan produk yang dijualnya dari Ace Hardware Corporation, Kawan Lama dan pemasok
pihak ketiga. Perseroan memilih pemasok berdasarkan berbagai faktor termasuk kualitas dan harga
produk mereka, serta kemampuan mereka untuk mengirimkan produk tersebut pada waktu yang telah
ditentukan. Perseroan menginstruksikan beberapa pemasok pihak ketiganya untuk memberikan merek
atas produknya yang dilisensikan dari pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama, termasuk Krisbow
dan Kris.
Sepuluh pemasok utama Perseroan berdasarkan jumlah pembelian merupakan 54,5%, 38,5%, 49,3%
dan 47,3% dari Harga Pokok Penjualan Perseroan untuk tujuh bulan yang berakhir
31 Juli 2007 dan untuk tahun 2006, 2005 dan 2004. Perincian dari sepuluh pemasok utama Perseroan
untuk tahun yang berakhir 31 Juli 2007 adalah sebagai berikut:
No. Nama Pembeli
1.
2.
3..
Kawan Lama
ACE Hardware Corporation
Foshan Co.
Yurisdiksi
Jumlah Pembelian
(Rp juta)
Proporsi Jumlah Harga
Pokok Penjualan(%)
Indonesia
Amerika Serikat
China
43.838
17.695
10.098
22,8
9,2
5,2
Tidak ada pemasok lainnya yang menyediakan lebih dari 5% dari harga pokok penjualan Perseroan
dalam periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2007.
Negosiasi dan pengadaan produk yang akan dibeli dilakukan oleh tim pengadaan terpusat Perseroan.
Dapat dilihat pada Bab VIII. ( Kegiatan dan Prospek Usaha – Departemen Utama - Pembelian).
Pada umumnya, Ace Hardware Corporation dan Kelompok Usaha Kawan Lama memberikan Perseroan
jangka waktu kredit hingga 90 hari dan 60 hari dari tanggal faktur, yang berlaku sejak diterbitkan invoice
yang terjadi pada saat pengiriman barang. Pemasok pihak ketiga internasional biasanya meminta
Perseroan membayar hingga 30% dari biaya pembelian pada saat pemesanan, dimana sisa 70% harus
dibayarkan pada saat barang siap dikirim. Pemasok pihak ketiga dalam negeri, umumnya menyediakan
jangka waktu kredit hingga 90 hari dengan produk-produk tertentu yang diambil secara konsinyasi.
Perseroan memperkirakan bahwa untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006, sekitar 11% dari total
pembelian dilakukan secara konsinyasi.
72
11. Persaingan
Perseroan merupakan salah satu jaringan pengecer terbesar di Indonesia untuk produk home improvement
dan lifestyle. Perseroan berkeyakinan hingga kini tidak terdapat persaingan langsung yang menyediakan
berbagai produk yang lengkap dengan berbagai merek dari produk yang serupa. Namun Perseroan juga
menyadari bahwa ada beberapa pengecer yang menyediakan produk home improvement dan lifestyle
yang mungkin bersaing dengan beberapa produk yang ditawarkan Perseroan. Dengan demikian,
Perseroan menghadapi persaingan tidak langsung dari department store, hypermarket, supermarket,
toko bangunan dan toko hardware khusus, yang menawarkan produk-produk yang menarik target
pelanggan yang sama. Lihat Bab IX. Industri.
Perseroan menyadari akan adanya persaingan tidak langsung, antara lain, adalah:
Nama Perusahaan
Kegiatan Usaha
Mitra 10
Depo Bangunan
Rumah Kita
Toko Perkakas Krisbow (ter-afiliasi)
BJ Bangunan
Carrefour
Hypermart
Hardware dan bahan bangunan
Bahan bangunan
Hardware & Home Improvement
Hardware
Bahan Bangunan
Supermarket & Hypermarket
Hypermarket
12. Asuransi
Perseroan menutup asuransi dengan pihak ketiga sehubungan dengan operasinya, termasuk:
No
Jenis Asuransi
Obyek Asuransi
Tertanggung
Penanggung
No. Polis
1
Property All
Risks Insurance
Metropolitan Mall
Lantai 1,unit 112,
Jl. K.H. Nur Ali RT. 008,
RW. 002, Pekayon Jaya
Bekasi 17148
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.01.0371.
PAR/
09-Jan-07
09-Jan-08
Jumlah
Pertanggung
USD. 640,000.00,
2
Property All Risks
Insurance
Jl. Pluit Indah Raya,
No. 168 M-168 S,
Jakarta Utara
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.07.0578.PAR
18-Jul-07
18-Jul-08
USD. 1,000,000.00,.
3
Property All Risks
Insurance
Komplek Tanah Mas
Blok B No. 3-6,
Jl. Laksamana Bintan,
Sungai Panas, Batam
29423
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.07.0579.PAR
18-Jul-07
18-Jul-08
USD. 475,000.00, .
4
Property All Risks
Insurance
Lippo Supermal Karawaci
Pintu Timur Lantai Dasar
G#2-3, Karawaci,
Tangerang
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.07.0583.PAR/
PT Panin Insurance
18-Jul-07
18-Jul-08
USD. 775,000.00,
5
Property All Risks
Insurance
Jl. Panglima Polim Raya
No. 73, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.07.0582.PAR
18-Jul-07
18-Jul-08
USD. 1.169.38,
6
Property All Risks
Insurance
Mall Puri Indah
Lantai Dasar,
Jl. Puri Agung No. A3,
Jakarta Barat 11610
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.07.0580.PAR
18-Jul-07
18-Jul-08
USD. 1,725,000.00,
7
Property All Risks
Insurance
Royal Plaza Lantai 2,
Jl. A. Yani No. 16-18,
Surabaya 60231
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0106.11.0434.PAR
14-Nop-06
14-Nop-07
USD. 2,920,000.00,
8
Property All Risks
Insurance
Komplek Pertokoan
Mall Balikpapan Permai
Blok F1 No. 09-11,
Jl. Jend. Sudirman
Balikpapan 76114,
Kalimantan Timur
Bank International
Indonesia Tbk. qq.
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0106.11.0434.PAR
15-Des-06
15-Des-07
USD. 600,000.00,
9
Property All Risks
Insurance
Pakuwon Supermal,
Lantai LG & G,
Jl. Puncak Indah Lontar,
No. 2, Surabaya 60123
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.06.0771.PAR
21-Jun-07
21-Jun-08
USD. 2,500,000.00,
10
Property All Risks
Insurance
Galaxi Mall, Lantai 2,
Jl. Dharmahusada Indah
Timur, No. 37, Surabaya
60115
Bank International
Indonesia Tbk. qq.
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.04.0661.PAR
18-Apr-07
18-Apr-08
USD. 475,000.00,
11
Property All Risks
Insurance
Pondok Indah Mall,
Lantai2, Blok B2, Pondok
Pinang, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.04.0664.PAR
14-Apr-07
14-Apr-08
USD. 1,150.000.00, .
12
Property All Risks
Insurance
Plaza IBCC, Lantai Dasar
& Lantai I, Jl. Jend. A. Yani
No. 296, Bandung 40271
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.06.0602.PAR
21-Jun-07
21-Jun-08
USD. 2,920,000.00,
13
Property All Risks
Insurance
Mal Artha Gading,
Lantai Dasar B7/12dan
Lantai 1 B1/4,Jl. Boulevar
ArthaGading, Jakarta
Utara
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.06.0604.PAR
17-Jun-07
17-Jun-08
USD. 4,357.48
73
Jangka Waktu
14
Property All Risks
Insurance
Tunjungan Plaza I Unit 1G
15-20, 97-98, 103-106,
Jl. Basuki Rachmat,
No. 8-12, Surabaya
60261
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.06.0770.PAR
15-Jun-07
15-Jun-08
USD. 350,000.00,
15
Property All Risks
Insurance
Gedung Panakukang Square,
Jl. Adyaksa,Komplek
Panakukang Mas, Makassar
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.03.0902.PAR
22-Mar-07
22-Mar-08
USD. 1,350,000.00,
16
Property All Risks
Insurance
Istana Plaza, Jl. Pasir Kaliki,
No. 121-123, Bandung 40171
Bank International
Indonesia Tbk. qq.
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.01.0367PAR
22-Jan-07
22-Jan-08
USD. 1,432.53
17
Property All Risks
Insurance
Komp. Perumahan Bangunan
Multiguna (Three In One
Building),Jl. Raya Serpong
Blok D No. 3, Tangerang
15325
PT Bank Central
Asia Tbk. Cabang
Puri Indah qq PT Ace
Hardware Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.03.0632PAR
13-Mar-07
13-Mar-08
USD. 150,000.00,
18
Property All Risks
Insurance
Jl. Cikupamas Raya No. 12,
Kawasan Pergudangan,
Cikupamas, Tangerang
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.0107.01.0362PAR
09-Jan-07
09-Jan-08
USD. 7,000,000.00,
19
Property All Risks
Insurance
Glodok Makmur No.18-20,
Jl. Hayam Wuruk,
Jakarta Barat
Bank International
Indonesia Tbk. qq.
PT ACE Hardware
Indonesia qq Kuncoro
Wibowo
PT Panin Insurance
A.0106.12.9160
31-Des-06
31-Des-07
USD. 150,000.00,
20
Property All Risks
Insurance
Sun Plaza Lantai 1,
Zone C 10-11-12-20-21-22,
Jl. H.Z. Arifin, Medan 20152
PT Ace Hardware
Indonesia
PT Panin Insurance
A.01.66.06.001125
12-Des-06
12-Des-07
USD. 950,000.00,
Dari waktu ke waktu, Perseroan telah melakukan klaim asuransi dalam kegiatan usahanya. Perseroan
tidak pernah melakukan klaim lain yang material atau memiliki kewajiban yang material yang timbul dari
operasionalnya selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, 2005 dan 2006
atau tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 July 2007.
13. Properti
Penjelasan mengenai properti Perseroan dapat dilihat dalam Bab VII (Keterangan tentang Perseroan –
Aktiva Tetap).
14. Hak Kekayaan Intelektual
Perseroan tidak memiliki nama dagang, merek atau hak kekayaan intelektual lainnya. Perseroan memiliki
hak untuk menggunakan nama ACE untuk gerai-gerainya dari ACE Hardware Corporation, dan hak
untuk menggunakan merek Kris dan Krisbow dari pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama.
15. Litigasi
Keterangan mengenai litigasi yang melibatkan Perseroan dapat dilihat pada Bab VII
(Keterangan tentang Perseroan – Perkara yang Dihadapi).
74
BAB IX. INDUSTRI
INDUSTRI RITEL DAN HOME IMPROVEMENT DI INDONESIA
Informasi yang tercantum dalam bagian ini dan bagian lain dari Prospektus yang terkait dengan latar
belakang industri didasarkan atas berbagai publikasi publik dan Pemerintah Indoesia. Perseroan tidak
menjamin keakuratan informasi ini, yang mungkin tidak konsisten dengan informasi lain yang diolah dari
dalam maupun luar Indonesia. Informasi ini tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan,
Koordinator Global atau penasehatnya yang terkait dan seharusnya tidak menjadi dasar pertimbangan.
Kegiatan usaha Perseroan difokuskan pada operasi gerai ritel yang menjual produk home improvement
dan lifestyle untuk kelas menengah dan atas. Produk-produk Perseroan dijual melalui 24 gerai ritel yang
berlokasi di Jakarta dan seluruh Indonesia. Berikut ini adalah keterangan mengenai sektor ritel dimana
Perseroan beroperasi.
Industri Ritel di Indonesia
Para pelanggan di Indonesia dapat membeli home improvement dan produk lifestyle melalui sejumlah
penyalur ritel, termasuk department stores, peritel barang dagang umum, peritel produk rumah dan
furniture dan peralatan rumah tangga, peritel barang yang tidak habis dipakai (durables) dan peritel
barang dagang umum. Ada penyaluran penjualan alternatif termasuk home shopping, peritel internet
dan penjualan langsung.
Industri ritel di Indonesia sangat terfragmentasi, dimana sebagian besar adalah gerai independen
tradisional yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Department stores utama baik lokal maupun
asing dan rantai peritel, seperti Matahari Department Store dan Carrefour, telah berkembang dalam
beberapa tahun terakhir, walaupun format ritel seperti ini secara relatif tetap merupakan bagian kecil dari
industri ritel secara umum di Indonesia.
Gerai ritel di Indonesia pada umumnya berupa rumah toko kecil, namun infrastruktur ritel yang lebih
modern seperti pusat perbelanjaan dan hypermarket, menjadi semakin populer. Jumlah luas pusat
perbelanjaan di Jabodetabek meningkat kurang lebih 13% atau sekitar 512.000 meter persegi di tahun
2006 berdasarkan 14 mal baru dengan total luas 4,3 juta meter persegi. Pusat perbelanjaan ini biasanya
berlokasi di wilayah padat penduduk dan memberikan akses yang mudah di satu lokasi bagi para
pelanggan ke sejumlah gerai-gerai khusus seperti Ace Hardware.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Industri Ritel di Indonesia
Menurut statistik Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) nominal
Indonesia tumbuh sebesar 5,5% y-o-y 2006. Antara tahun 2000 dan 2006 produk domestik bruto meningkat
dari Rp 1.389.770 miliar menjadi Rp 3.338.196 miliar (dengan dasar 2006), mencerminkan CAGR sebesar
15,7%.
Pada tahun 2006, PDB per kapita (harga 2006) adalah Rp 15.0 juta, naik 18,3% dari PDB per kapita
pada tahun 2005 sebesar Rp 12.7 juta. Kegiatan ekonomi terbesar berada di ibukota Jakarta, dimana
pada tahun 2005 merupakan PDB per kapita tertinggi (tidak termasuk minyak dan gas) sebesar Rp 49
juta, lebih dari dua kali PDB propinsi tertinggi kedua setelah Jakarta.
75
Dalam enam tahun terakhir, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, upah bulanan
rata-rata (nominal) di Indonesia telah tumbuh dengan CAGR sebesar 11,8% dari Rp 430.197 pada tahun
2000 menjadi Rp 839.996 pada tahun 2006. Pada tahun 2006, upah rata-rata bulanan (nominal) tumbuh
sebesar 14,9%, sedangkan menurut data Bank Indonesia, pada bulan Desember 2006 inflasi meningkat
sebesar 6,6% bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya (year on year). Belanja konsumsi swasta
juga tumbuh dengan CAGR sebesar 16,0% selama enam tahun terakhir menjadi Rp 2.092.655 miliar
(harga 2006).
Industri DIY Home Improvement di Indonesia
Pusat Home improvement merupakan peritel khusus yang melakukan penjualan barang-barang bagi
perbaikan rumah dan proyek konstruksi. Barang-barang tersebut mencakup peralatan dan perlengkapan
pembangunan, pipa air dan peralatan listrik, furnishings, wallpaper, cat, rak dan lemari dan lantai serta
barang dagang umum bagi keperluan rumah. Barang dagang umum mencakup peralatan pembersih,
furnitur luar ruangan, peralatan dan perlengkapan kebun, asesoris kendaraan bermotor, mainan dan alat
olahraga, keperluan hewan piaraan, perlengkapan kolam, perlengkapan dapur, dan peralatan listrik rumah.
Pelanggan toko pusat home improvement mencakup pelanggan umum yang bermaksud untuk melakukan
sendiri proyek perbaikan rumah mereka, maupun pelanggan profesional yang terlibat dalam proyek
tertentu, misalnya membangun dan merenovasi rumah, pembangunan dan pengembangan properti,
dan pelanggan komersial seperti pengelola rumah makan, hotel dan bisnis komersial lainnya.
Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa Gerai ACE merupakan satu-satunya gerai ritel yang menawarkan
berbagai produk home improvement dan barang dagang umum yang komprehensif di Indonesia. Bila
dibandingkan, pasar ritel yang lebih mapan seperti Amerika Serikat, berdasarkan data Asosiasi Hardware
Ritel Amerika Utara (North American Retail Hardware Association), meliputi 20.200 gerai-gerai hardware
dan 10.100 pusat perlengkapan rumah (home centres) di tahun 2005, yang telah mencapai penjualan
masing-masing USD33,5 miliar dan USD163.2 miliar.
Persaingan
Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan tidak menghadapi persaingan secara langsung yang
menawarkan berbagai produk home improvement dan lifestyle untuk kelas menengah atas. Namun,
mengingat banyaknya jenis produk home improvement dan lifestyle yang dijual, Perseroan bersaing
dengan berbagai perusahaan dari gerai khusus kecil hingga peritel umum besar yang menawarkan
alternatif atas produk yang ditawarkan Perseroan, termasuk Depo Bangunan, BJ Bangunan, Mitra 10
dan Rumah Kita, Toko Perkakas Krisbow, Carrefour, dan Hypermart.
76
Gerai khusus kecil berfokus pada penjualan yang terbatas pada jenis produk tertentu, seperti lampu,
peralatan listrik atau perkakas dan sebagainya, sementara gerai yang lebih besar bersaing secara
langsung dengan menjual berbagai produk home improvement yang lebih lengkap.
Untuk barang dagang umum, pesaing ACE di Indonesia termasuk Carrefour dan Hypermart. Operator
ritel lainnya bersaing melawan Perseroan dalam beberapa bagian yang merupakan produk yang
ditawarkan oleh ACE Hardware seperti peralatan olahraga dan mainan.
Faktor yang mempengaruhi industri DIY Home Improvement di Indonesia
Perseroan berkeyakinan bahwa selain faktor yang mempengaruhi industri ritel umum di Indonesia
sebagaimana telah dijelaskan di atas, perkembangan sektor properti Indonesia juga secara langsung
mempengaruhi pasar dimana Perseroan beroperasi.
Perseroan berkeyakinan bahwa sektor properti di Indonesia akhir-akhir ini juga didukung oleh, termasuk
di antaranya, perekonomian yang stabil dan terus bertumbuh, urbanisasi yang berkelanjutan, tingkat
bunga yang relatif lebih rendah, dan harga tanah yang secara relatif lebih terjangkau. Hal ini telah
mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor properti, yang merupakan sumber permintaan akan
peralatan, produk rumah dan bangunan.
Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat terus mendorong permintaan akan perumahan di
Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, populasi Indonesia meningkat sebesar 13,7%
dari 195,3 juta di tahun 1995 menjadi 222,1 juta di tahun 2006, menunjukkan CAGR sebesar 1,2%.
Proporsi populasi yang tinggal di wilayah perkotaan tumbuh dari sebesar 12,4% dari populasi di tahun
1950 menjadi 48,1% di tahun 2005, sesuai dengan statistik Divisi Populasi Perhimpunan Bangsa Bangsa
(United Nations). Divisi Populasi PBB memperkirakan bahwa angka tersebut akan terus meningkat, dan
di tahun 2015 akan menjadi 58,5% dari estimasi populasi sebesar 251,6 juta, atau sekitar 147,4 juta
penduduk.
Rumah tangga baru juga akan terbentuk dengan tingkat yang cepat di Indonesia, yang memberikan
kontribusi bagi permintaan perumahan. Menurut data CEIC, sebuah lembaga riset independen, antara
tahun 1995 dan 2005 jumlah rumah tangga tumbuh dari sebesar 27,7% dari Rp 46.9 juta di 1995 menjadi
Rp 58.3 juta di 2005, menunjukkan CAGR sebesar 2,2%, melebihi tingkat pertumbuhan populasi.
Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2006 sektor perumahan merupakan sekitar 17,6% dari nilai
pekerjaan konstruksi di Indonesia, meningkat dari 14,2% di tahun 2001. Nilai pekerjaan konstrusi
perumahan tumbuh sebesar 12,5% CAGR dari Rp 4.352 miliar di tahun 2001 menjadi Rp 7.845 miliar di
tahun 2005.
77
Sektor
Perumahan
Total Konstruksi
Sumber: Badan Pusat Statistik
(dalam miliar Rp)
Nilai Pekerjaan Konstruksi yang Telah Diselesaikan
2001
2005
CAGR (%)
4,352
7,845
15.9
30,750
44,578
9.7
Menurut data dari Bank Indonesia, pembelanjaan konstruksi tumbuh pada tingkat CAGR sebesar 21,7%
antara tahun 2000 dan 2006 dari Rp76.573 miliar menjadi Rp249.128 miliar (tingkat harga 2006). Pada
waktu yang sama, kontribusi konstruksi bagi GDP juga meningkat dari 5,5% di tahun 2000 menjadi 7,5%
pada tahun 2006.
Tingkat suku bunga pada umumnya menunjukkan kecenderungan yang menurun ke tingkat 8,25% pada
bulan Juli 2007 (Bank Indonesia). Perseroan berkeyakinan bahwa kondisi tingkat suku bunga rendah
dapat terus mendorong permintaan properti dan oleh karenanya akan mengkontribusikan permintaan
akan produk peralatan dan perumahan di Indonesia.
Peraturan dan Perijinan
Perseroan bukan merupakan gerai penjual bahan pokok sehingga tidak terikat oleh peraturan pemerintah.
Perseroan juga tidak termasuk sebagai supermarket yang diatur oleh peraturan pemerintah karena
pengaruhnya terhadap pasar tradisional.
Sampai saat ini, manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa tidak ada peraturan khusus yang mengatur
gerai seperti Gerai ACE. Industri ritel pada umumnya diatur melalui perijinan usaha yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah dan undang-undang konsumen secara umum. Peraturan usaha secara umum
dan undang-undang konsumen diterapkan pada hampir seluruh perusahaan komersial dan tidak spesifik
hanya di sektor ritel.
Prospek Usaha Perseroan di Masa Mendatang bagi Pasar Ritel dan Home Improvement di Indonesia
Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang menguntungkan bagi prospek-prospek
berikut:
•
•
•
•
Permintaan yang meningkat akan perumahan, didorong oleh peningkatan jumlah rumah tangga
dan populasi perkotaan yang semakin berkembang
Konsumsi swasta yang meningkat, termasuk permintaan akan properti residensial yang berkualitas
tinggi, didorong oleh upah yang meningkat dan daya beli yang membaik
Kondisi tingkat suku bunga yang rendah mendorong pengembangan properti dan selanjutnya
mendorong permintaan akan barang dagang produk home improvement dan home product.
Peningkatan kegiatan ekonomi domestik mendorong pengembangan properti residensial dan komersial.
78
BAB X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode 7 (tujuh)
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2006, 2005, 2004, 2003 dan 2002.
Laporan Keuangan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, 2005, 2004 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan
Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2006 telah di review oleh kantor
akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar untuk tujuan perbandingan. Laporan Keuangan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Drs. L.K.Surbakti dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
NERACA
(dalam jutaan Rp)
Keterangan
Per 31 Juli
Per 31 Desember
2007
2006
(tidak
diaudit)
2006
2005
2004
2003
2002
4.395
5.643
10.738
90.768
14.481
45.653
171.678
3.205
13.970
298
60.064
10.296
822
39.827
128.482
8.017
13.135
622
101.276
9.133
37.130
169.313
5.976
13.995
323
62.671
705
17.402
101.072
5.413
1.958
26
28.389
3.167
11.189
50.142
7.349
3.127
111
28.489
3.498
11.300
53.875
6.628
3.012
181
26.152
3.443
1.283
40.700
39.583
6.115
2.554
43.272
7.449
98.972
25.033
260
1.368
21.499
5.232
53.393
915
2.507
1.706
42.673
5.247
53.047
14.401
6.884
1.105
15.459
4.798
42.648
18.354
974
674
8.920
4.235
33.157
0
0
0
7.097
2.659
9.756
0
0
0
6.616
1.730
8.346
270.650
181.875
222.361
143.721
83.299
63.631
49.045
61.856
49.245
3.602
5.075
4.305
7.671
55.626
29.644
1014
2.221
2.412
1.777
54.011
34.984
945
8.378
2.446
6.052
24.995
34.624
1.096
3.733
1.497
2.763
15.390
24.203
1.165
3.179
957
5.718
18.561
22.890
0
2.914
653
1.008
16.697
14.646
0
1.618
852
906
9.399
141.154
5.852
98.547
16.353
123.170
2.537
71.246
207
50.819
235
46.260
332
35.051
11.180
7.196
8.450
5.441
3.484
1.008
0
10.555
0
21.735
12.575
0
19.771
9.332
0
17.781
6.634
0
12.075
118
0
3.602
154
385
1.548
31
959
990
EKUITAS
Modal Saham
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
40.000
67.761
107.761
40.000
23.557
63.557
40.000
41.410
81.410
40.000
20.399
60.399
15.823
13.055
28.878
7.200
8.623
15.823
7.200
5.805
13.005
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
270.650
181.875
222.361
143.721
83.299
63.631
49.045
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Piutang Lain-Lain
Persediaan
Beban Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Uang Muka Pembelian
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang Hubungan Istimewa
Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Aktiva Lain-Lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang Usaha
Uang Muka Pelanggan
Hutang Lain-Lain
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo
Dalam 1 tahun
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Hutang Bank Jangka Panjang dikurangi
Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun
Kewajiban pajak tangguhan
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
79
LABA RUGI
(dalam jutaan Rp)
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Usaha Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan Lain-Lain
Beban Lain-Lain
Laba Bersih Sebelum Pajak
Pajak
Laba Bersih
Tujuh bulan yang
berakhir pada 31 Juli
Tahun yang berakhir
pada 31 Desember
2007
2006
(tidak
diaudit)
2006
2005
2004
2003
2002
467.857
301.381
166.476
84.443
38.042
122.485
43.991
3.958
10.300
37.649
11.299
26.351
331.243
222.624
108.619
62.160
29.053
92.213
17.405
3.360
7.595
13.172
4.013
9.158
638.946
421.709
217.237
117.104
50.592
167.696
49.541
6.552
17.410
38.683
11.672
27.011
483.731
333.700
150.031
81.117
41.501
122.618
27.413
6.360
10.408
25.139
7.618
17.521
346.599
239.434
107.165
55.897
29.607
85.504
21.661
3.353
9.352
18.662
5.606
13.056
215.469
146.606
68.862
40.043
22.044
62.086
6.776
2.074
4.849
4.001
1.183
2.819
169.142
115.985
53.158
28.866
17.528
46.394
6.764
747
4.746
2.764
820
1.944
RASIO–RASIO
(dalam presentase)
Keterangan
Per 31 Juli
Per 31 Desember
2007
2006
(tidak
diaudit)
2006
2005
2004
2003
2002
35,6
9,4
8
5,6
24,5
9,7
32,8
5,3
4,0
2,8
14,4
5,0
34
7,8
6,1
4,2
33,2
12,1
31
5,7
5,2
3,6
29
12,2
30,9
6,2
5,4
3,8
45,2
15,7
32
3,1
1,9
1,3
17,8
4,4
31,4
4
1,6
1,1
14,9
4
Rasio Keuangan
Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar*
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas*
121,6
60,2
151,2
130,4
65,1
176,2
137,5
63,4
173,1
141,9
58
138
98,7
65,3
188,5
116,5
75,1
302,1
116,1
73,5
277,1
Rasio Pertumbuhan
Penjualan Bersih
Laba Usaha
Laba Sebelum Pajak
Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
41,2
152,7
185,8
187,7
48,8
37,7
69,6
-
32,1
80,7
53,9
54,2
54,7
69,2
34,8
39,6
26,6
34,7
34,2
72,5
53,1
109,2
60,9
219,7
366,4
363,3
30,9
13,8
82,5
27,4
0,2
44,8
45,0
29,7
32,6
21,7
-
Laba Kotor Terhadap Pendapatan Usaha
Laba Usaha Terhadap Pendapatan Usaha
Laba Sebelum Pajak Terhadap Pendapatan Usaha
Laba Bersih Terhadap Pendapatan Usaha
Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva
- tidak dapat diperbandingkan
* rasio yang dipersyaratkan oleh kreditur dan telah dipenuhi oleh Perseroan
.
80
BAB XI. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2005,
2004, 2003 dan 2002.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
EKUITAS
Modal Dasar
Modal Saham
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
31 Juli
31 Desember
2007
2006
2005
2004
2003
50.000
40.000
67.761
107.761
50.000
40.000
41.410
81.410
50.000
40.000
20.399
60.399
50.000
15.823
13.055
28.878
50.000
7.200
8.623
15.823
2002
50.000
7.200
5.805
13.005
Berikut ini merupakan keterangan mengenai perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor sejak
Perseroan didirikan sampai saat prospektus ini dibuat:
Berdasarkan Akta Pendirian PT KAWAN LAMA HOME CENTER No. 17 tanggal 3 Februari 1995, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, kemudian
didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah No. 1668/1995
pada tanggal 13 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada
tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan No. 10484, yang kemudian ditegaskan kembali dalam
Akta Risalah Rapat PT KAWAN LAMA HOME CENTER No. 25 tanggal 5 Desember 1996, dibuat oleh
Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahannya telah diterima dan dicatat
oleh Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12831 HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998,
yang telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di
bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, struktur
permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
: Rp 2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) yang terbagi atas 2.000 (dua ribu) saham
biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu juta Rupiah) per
saham;
Modal Ditempatkan : Rp 640.000.000 (enam ratus empat puluh juta Rupiah) yang terbagi atas 640
(enam ratus empat puluh) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 640.000.000 (enam ratus empat puluh juta Rupiah) yang terbagi atas 640
(enam ratus empat puluh) saham, atau 100% dari nilai saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai.
Berdasarkan Akta Risalah Rapat PT KAWAN LAMA HOME CENTER No. 20 tanggal 15 Januari 1998,
dibuat oleh Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998,
kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dengan No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di
bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, dalam rapat
mana diputuskan untuk memperbesar Modal Dasar yang semula berjumlah Rp 2.000.000.000,- (dua
miliar Rupiah) terbagi atas 2.000 (dua ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,(satu juta Rupiah) dan Modal Disetor sebanyak 640 (enam ratus empat puluh) saham atau
81
Rp 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta Rupiah) menjadi Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar
Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,(satu juta Rupiah) dan Modal Disetor sebanyak 7.200 (tujuh ribu dua ratus) saham atau sejumlah
Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua ratus juta Rupiah), yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Internusa
sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
: Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 10.000 (sepuluh
ribu) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu juta
Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 7.200.000.000 (tujuh miliar dua ratus Rupiah) yang terbagi atas 7.200 (tujuh
ribu dua ratus) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 7.200.000.000 (tujuh miliar dua ratus Rupiah) yang terbagi atas 7.200 (tujuh
ribu dua ratus) saham, atau 100% dari nilai saham yang telah ditempatkan dan
disetor penuh dengan uang tunai.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 149 tanggal 30 April 2004, dibuat
oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13044 HT.01.04.TH.2004 tanggal
25 Mei 2004, kemudian didaftarkan Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta
Barat dibawah No. 0898/BH09.02/VI/2004 pada tanggal 11 Juni 2004, serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2004 No. 64, Tambahan No. 7805, dalam
rapat mana telah diputuskan untuk meningkatkan Modal Dasar PT Ace Hardware Indonesia dari
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah)
dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan modal disetor dari Rp 7.200.000.000,- (tujuh miliar dua
ratus juta Rupiah) menjadi Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta
Rupiah) yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Internusa, sehingga susunan permodalan Perseroan
adalah sebagai berikut :
Modal Dasar
: Rp 50.000.000.000 ( lima puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 50.000 (lima
puluh ribu) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu
juta Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 15.823.000.000 (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
yang terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham
biasa;
Modal Disetor
: Rp 15.823.000.000 (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
yang terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham,
atau 100% dari nilai saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan
uang tunai.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 129 tanggal 30 Juni 2004, dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta, telah dilakukan penjualan seluruh saham PT Ace Hardware Indonesia milik PT Kawan
Lama Internusa kepada PT Kawan Lama Sejahtera yaitu sebanyak 15.822 (lima belas ribu delapan
ratus dua puluh dua) saham atau senilai Rp 15.822.000.000,- (lima belas miliar delapan ratus dua puluh
dua juta Rupiah). Penjualan saham mana telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesiasebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat
PT Ace Hardware IndonesiaNo. 128 tanggal 30 Juni 2004, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta. Kedua akta tersebut telah dilaporkan dan diterima serta dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi
Hukum Umum, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah
No. C-UM.02.01.12111 tanggal 5 Oktober 2004,susunan Permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
: Rp 50.000.000.000 ( lima puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 50.000 (lima
puluh ribu) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu
juta Rupiah) per saham;
82
Modal Ditempatkan : Rp 15.823.000.000 (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah) yang
terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 15.823.000.000 (lima belas miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
yang terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham,
atau 100% dari nilai saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan
uang tunai.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 97 tanggal 22 Juni 2005, dibuat
oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan akta perubahan anggaran dasarnya telah
diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-19009 HT.01.04.TH.2005 tanggal 8 Juli 2005, kemudian
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah
No. 754/RUB 09.02/V/2007 pada tanggal 14 Mei 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 944/EWT/2007 tanggal
13 Agustus 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat mana
diputuskan untuk mengeluarkan sebagian sisa saham dari Modal Dasar yaitu sebanyak 10.000 (sepuluh
ribu) saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per-sahan atau seluruhnya senilai
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) yang diambil bagian oleh PT Kawan Lama Sejahtera, dengan
demikian mengubah Modal Ditempatkan dan Disetor yang semula Rp 15.823.000.000,- (lima belas miliar
delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah), terbagi atas 15.823 (lima belas ribu delapan ratus dua puluh
tiga) saham menjadi Rp 25.823.0000.000,- terbagi atas 25.823 (dua puluh lima ribu delapan ratus dua
puluh tiga) saham, sehingga susunan permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut :
Modal Dasar
: Rp 50.000.000.000 ( lima puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 50.000 (lima
puluh ribu) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu
juta Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 25.823.000.000 (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
yang terbagi atas 25.823 (dua puluh lima ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham
biasa;
Modal Disetor
: Rp 25.823.000.000 (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
yang terbagi atas 25.823 (dua puluh lima ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham,
atau 100% dari nilai saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan
uang tunai.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Ace Hardware Indonesia No. 110 tanggal 29 Desember 2005,
dibuat oleh Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan
akta perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-02165
HT.01.04.TH.2006 tanggal 25 Januari 2006, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU
No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dibawah No. 1202/RUB 09.02/IX/2007 pada tanggal
29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses pengumuman dalam Berita Negara Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1189/EWT/X/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang dikeluarkan
oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rapat mana diputuskan untuk mengeluarkan sebagian
sisa saham dari Modal Dasar yaitu sebanyak 14.177 (empat belas ribu seratus tujuh puluh tujuh) saham
dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per-saham atau seluruhnya senilai
Rp 14.177.000.000,- (empat belas miliar seratus tujuh puluh tujuh juta Rupiah) yang diambil bagian oleh
PT Kawan Lama Sejahtera, dengan demikian mengubah Modal Ditempatkan dan Disetor yang semula
Rp 25.823.000.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh tiga juta Rupiah) terbagi atas 25.823
(dua puluh lima ribu delapan ratus dua puluh tiga) saham menjadi Rp 40.000.000.000,- (empat puluh
miliar Rupiah) terbagi atas 40.000 (empat puluh ribu) saham, sehingga susunan permodalan Perseroan
menjadi sebagai berikut :
83
Modal Dasar
: Rp 50.000.000.000 ( lima puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 50.000 (lima
puluh ribu) saham biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu
juta Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 40.000 (empat
puluh ribu) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 40.000 (empat
puluh ribu) saham atau 100% dari nilai saham yang telah ditempatkan dengan
cara:
a. Sejumlah Rp 25.823.000.000 (dua puluh lima miliar delapan ratus dua puluh
tiga juta Rupiah) telah disetor penuh sebelum penandatangan notulen rapat
oleh pemegang saham PT Kawan Lama Sejahtera dan Kuncoro Wibowo
kepada Perseroan.
b. Sejumlah Rp 14.177.000.000 (empat belas miliar seratus tujuh puluh tujuh
juta Rupiah) telah disetor oleh PT Kawan Lama Sejahtera sebagi berikut:
- sejumlah Rp 4.000.000.000 (empat miliar Rupiah) disetor dengan uang
tunai sebelum penandatanganan notulen rapat dan
- sisanya sebesar Rp 10.177.000.000 ( sepuluh miliar seratus tujuh puluh
tujuh juta Rupiah) disetor dengan cara mengkapitalisasi laba yang ditahan
oleh Perseroan.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 165 tanggal 31 Juli 2007, dibuat dihadapan Eliwaty
Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09396 hT.01.04-TH.2007 tanggal 27 Agustus 2007,
kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dengan No. TDP 09.02.1.51.14733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat
dibawah No. 1202/RUB 09.02/IX/2007 pada tanggal 29 Agustus 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Keterangan No. 1190/EWT/
X/2007 tanggal 3 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakartamengenai :
a.
b.
Pengubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) menjadi Rp 100,- (seratus
Rupiah)
Persetujuan peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah)
menjadi Rp 480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah) dan peningkatan modal
ditempatkan serta disetor dari Rp 40.000.000.000,- (empat puluh miliar Rupiah) menjadi
Rp 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah),
sehingga susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut :
Modal Dasar
: Rp 480.000.000.000 (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta) saham biasa, masing-masing
dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham, atau 100% dari nilai saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses
pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan
84
Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat
Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar
: Rp 480.000.000.000 (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta) saham biasa, masing-masing
dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per saham;
Modal Ditempatkan : Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham biasa;
Modal Disetor
: Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham, atau 100% dari nilai saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan uang tunai.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek kepada Ketua Bapepam-LK sehubungan
dengan rencana Perseroan untuk menawarkan sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) Saham
Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga penawaran
sebesar Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat
mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
Seandainya perubahan struktur Ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham kepada
masyarakat tersebut terjadi pada 31 Juli 2007, maka Proforma struktur ekuitas Perseroan setelah
penawaran umum adalah sebagai berikut :
(dalam jutaan Rp)
Keterangan
Modal
Ditempatkan
& Disetor
Agio
Saham
Saldo
Laba
Jumlah
Ekuitas
Posisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal
31 Juli 2007, jika diasumsikan dengan modal dasar
Rp 50.000 juta dan dengan nilai nominal Rp 1000.000
per saham.
40.000
-
67.761
107.761
Perubahan Ekuitas pada tanggal 31 Juli 2007 jika
diasumsikan perubahan modal dasar menjadi
Rp 480.000 juta dan perubahan nilai nominal menjadi
Rp 100 per saham, dividen saham Rp 40.000 juta dan
kenaikan modal disetor sebesar Rp 40.000 juta.
80.000
(40.000)
40.000
Perubahan Ekuitas pada tanggal 31 Juli 2007 jika
diasumsikan Penawaran Umum Saham terjadi pada
tanggal tersebut:Penawaran Umum 515.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga
Penawaran Umum Rp 820 per saham.
51.500
370.800
-
422.300
Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Juli 2007
setelah Penawaran Umum saham kepada masyarakat
dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
171.500
370.800
27.761
570.061
85
BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan Pemegang Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan mempunyai rencana untuk membayarkan dividen kas sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen kas dikaitkan dengan konsolidasi laba bersih setelah pajak dari Perseroan
dan anak-anak perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan kondisi
keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, Direksi Perseroan bermaksud
mengusulkan agar pembayaran dividen kas dilakukan dengan menggunakan dasar sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak
Perkiraan Persentase Dividen Kas
Terhadap Laba Bersih Setelah Pajak
Sampai dengan Rp 200 miliar
Lebih dari Rp 200 miliar s/d Rp 500 miliar
Lebih dari Rp 500 miliar
10,0%
15,0%
20,0%
86
BAB XIII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku efektif
1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal
9 Nopember 1994, tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember
1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima
dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam
negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan
di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat
dibawah ini terpenuhi:
•
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
•
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan
atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3
juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan
dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut:
1)
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2)
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham
perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;
3)
Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan
perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk
kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada
penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di
Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 17 tahun 2000.
Perseroan atas nama para Pemegang Saham Pendiri akan memanfaatkan kemudahan tersebut dan
melakukan penyetoran tambahan pajak penghasilan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah saham Perseroan diperdagangkan di BEJ.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal
29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek
Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui Menteri Keuangan
Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan, apabila penghasilan tersebut diterima
atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia.
87
Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995,
perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang
Pribadi (seri PPh Pasal 23/ Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari
saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang
atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya,
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Pemotongan
pajak penghasilan pasal 23 ini merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terhutang
oleh pemegang saham Wajib pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap.
Dividen yang dibayarkan atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar
20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen kas) atau 20% (dua puluh persen)
dari nilai nominal (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu
negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan
Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996
tentang Penerapan Persertujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif
yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor
Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang.
Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat
tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK
BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.
88
BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK
1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek
Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
No. 12 tanggal 10 September 2007 sebagaimana diubah dengan Adendum Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek No. 22 tanggal 25 Oktober 2007 keduanya dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta,
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini,
secara sendiri-sendiri menyetujui untuk menawarkan dan menjual saham Perseroan kepada masyarakat
sebanyak 515.000.000 saham dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk
membeli sisa saham yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian
penjaminannya masing-masing dengan harga perdana.
Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap, yang menggantikan semua persetujuan yang
mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian yang dibuat oleh para
pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian tersebut.
Selanjutnya, Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat
untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM
No. KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi
dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
No. Nama Penjamin Emisi Efek
PT CLSA Indonesia
PT Dinamika Usahajaya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Penjamin Emisi Efek:
PT Mandiri Sekuritas
PT Indopremier securities
PT Am Capital Indonesia
PT Ciptadana Securities
PT Danatama Makmur Securities
PT Dhanawibawa Artha Cemerlang
PT Intifikasa Securindo
PT Kim Eng Securities
PT Makinta Securities
PT Minna Padi Investama
PT Nusadana Capital Indonesia
PT Okansa Capital Tbk.
PT Transpacific Securindo
PT Wanteg Securindo
Total
89
Porsi Penjaminan
( Saham )
Presentase
(%)
456.100.000
51.500.000
88,56
10,00
4.000.000
1.000.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
0,78
0,19
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
515.000.000
100,0
Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 Tentang Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksudkan dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal
maupun vertikal;
Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;
Hubungan antara 2 perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan
Komisaris yang sama;
Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan
atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
Hubungan antara 2 perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh
pihak yang sama; atau
Hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak
mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan hubungan afiliasi seperti tersebut di atas.
2. Penentuan Harga Penawaran Umum Saham
Untuk tujuan penentuan harga saham Perseroan pada penawaran perdana, dalam tabel di bawah ini
disajikan data-data pendukung untuk tahun 2006 dan prakiraan untuk tahun 2007:
2006
( Auditan )
2007
( Prakiraan)
Jumlah Saham Sebelum Penawaran Umum (Saham)
Jumlah Saham yang Ditawarkan pada Masyarakat (Saham)
Jumlah Saham Setelah Penawaran Umum (Saham)
40.000
-
1.200.000.000
515.000.000
1.715.000.000
Laba Bersih (dalam jutaan Rupiah)
27.011
53.581
-
71
820
11,5
Laba Bersih per Saham (Rp)
Harga Penawaran Umum Saham pada Pasar Perdana (Rp)
Rasio Harga Terhadap Laba Bersih (X)
Catatan: Laba bersih per saham dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
Periode
Jumlah Hari
Jumlah Saham
Rata-rata Tertimbang
239
70
56
400.000.000
1.200.000.000
1.715.000.000
261.917.808
230.136.986
263.123.288
1 Jan 07 - 27 Agt 07
28 Agt 07 - 5 Nop 07
6 Nop 07 - 31 Des 07
365
755.178.082
3. Keterangan Singkat Mengenai Prakiraan Tahun 2007
Peningkatan neraca, laba bersih dan arus kas pada tahun 2007, sebagaimana diperkirakan, disebabkan
oleh beberapa asumsi penting:
•
Pertumbuhan penjualan diperkirakan mencapai Rp 855.400 juta atau meningkat 33,9% dari
tahun 2006.
•
Laba kotor Perseroan diperkirakan mencapai Rp 309.580 juta atau meningkat 42,5% dari
tahun 2006
•
Beban usaha Perseroan diperkirakan mencapai Rp 219.552 juta atau meningkat 30,9% dari
tahun 2006
90
Asumsi Makro :
•
Kurs mata uang Rupiah terhadap Dolar AS adalah Rp 9.200,•
Tingkat inflasi tahun 2007 diperkirakan mencapai 6,5%.
•
Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 diperkirakan mencapai 6,3%.
Peningkatan pendapatan tahun 2007 adalah berdasarkan tiga hal, antara lain:
•
Pertumbuhan penjualan dari gerai yang ada, yaitu 24 gerai yang telah dibuka dimana 6 gerai yaitu
di Tunjungan Plaza, Radio Dalam, Pakuwon, Pejaten, Cirebon dan Margonda Raya adalah gerai
baru yang dibuka di 2007.
•
Dampak keseluruhan tahun atas pendapatan dari gerai yang dibuka pada tahun 2007.
•
Tambahan pendapatan dari penambahan gerai sesuai perencanaan Perseroan.
Semua perhitungan dan asumsi dalam penyusunan prakiraan keuangan tahun 2007 telah dibuat secara
wajar dan konsisten oleh Direksi dan disetujui oleh Komisaris. Direksi dan Komisaris bertanggung jawab
sepenuhnya atas tercapainya prakiraan tersebut bila keadaan sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipakai.
Direksi dan Komisaris bertanggung jawab sepenuhnya atas estimasi tersebut yang merupakan dasar
penentuan harga saham yang diajukan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah melakukan Due Diligence untuk membahas kewajaran prakiraan
tersebut dan dasar-dasar serta asumsi-asumsi yang dipakai. Dengan memperhatikan hasil penelaahan
prakiraan dan Due Diligence yang dilakukan sehubungan dengan prakiraan yang disajikan kepada
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek berpendapat bahwa prakiraan yang
dibuat oleh Perseroan adalah wajar dan akan tercapai jika seluruh data yang diberikan oleh Perseroan
sampai dengan Prospektus ini diterbitkan telah disampaikan dengan jujur dan benar serta seluruh asumsi
yang digunakan dalam menyusun prakiraan tersebut dipenuhi, namun Direksi dan Komisaris Perseroan
bertanggung jawab sepenuhnya atas prakiraan tersebut.
91
BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL
Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum Perdana
Saham ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik
:
Aryanto Amir Jusuf & Mawar
Plaza ABDA Lantai 10
Jl. Jend. Sudirman Kav 59
Jakarta 12190
Telp. : (021) 51401340
Fax. : (021) 51401350
Web : www.aaj.co.id
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Tugas utama auditor independen dalam Penawaran Umum Saham ini adalah melaksanakan audit
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut
Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji material. Dalam hal ini Akuntan Publik
bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap Laporan Keuangan yang diauditnya.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas Prinsip
Akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen tentang penilaian
terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Pengalaman audit pada emiten di pasar modal dalam tiga tahun terakhir antara lain adalah PT Agis Tbk,
PT Bank Kesawan Tbk, PT Bank Lippo Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, PT Bayu Buana Tbk,
PT Broadband Multimedia Tbk, PT Ciputra Surya Tbk, PT Enseval Putera Mega Trading Tbk, PT Grahamas
Citrawisata Tbk, PT Indo Acidatama Tbk, PT Jakarta Real Property Tbk, PT Kageo Igar Jaya Tbk,
PT Kridaperdana Indahraha Tbk, PT Lapindo Ineternational Tbk, Lippo Cikarang Tbk, PT Lippo E-Net
Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Multipolar Corporation Tbk,
PT Panin Sekuritas Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk,
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Sarasa Nugraha Tbk,
PT Sierad Produce Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT Total Bangun Persada Tbk.
Konsultan Hukum
:
Katon & Partners
Komp. Niaga Duta Mas, Blok B2 No. 23
Jl. R.S. Fatmawati No. 39
Jakarta Selatan 12150
Telp. : (021) 72790175-6
Fax. : (021) 7210021
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Hukum dalam Penawaran Umum Saham ini adalah melakukan
pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan memberikan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta
memberikan Pendapat Segi Hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan
Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna
melaksanakan prinsip keterbukaan.
92
Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi
penting yang menyangkut aspek-aspek hukum dari Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana
diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang
berhubungan dengan suatu Penawaran Umum.
Pengalaman pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan memberikan Laporan Pemeriksaan Segi
Hukum serta memberikan Pendapat Segi Hukum atas aspek-aspek hukum untuk emiten di pasar modal
antara lain adalah PT Bank Artha Graha International Tbk, PT Grahamas Citrawisata Tbk, PT Bank InterPacific Tbk dan PT Suba Indah Tbk.
Notaris
:
Fathiah Helmi SH
Graha Irama 6C
Jl. HR Rasuna Said No. 77A
Jakarta 10310
Telp. : (021) 52907304-06
Fax. : (021) 5261136
Email : [email protected]
Tugas dan Kewajiban Pokok:
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum antara lain
menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum kecuali
rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran,
menyiapkan dan membuat Berita Acara rapat-rapat yang dimaksud secara di bawah tangan, menyiapkan
dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Pengalaman notaris dalam menyiapkan dan membuat Berita Acara rapat-rapat, menyiapkan dan mebuat
akta-akta dalam Penawaran Umum dan akta-akta lainnya untuk emiten di pasar modal antara lain
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT Indojasa Pratama Tbk, PT Indosiar Karya Media Tbk, PT Panca
Global Securities Tbk, PT Selapan Jaya Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna
Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, PT Bank Bumi Artha Tbk,
PT Laguna Cipta Griya Tbk.
Biro Administrasi Efek
: PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lantai 2
Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta 13210
Telp. : (021) 47881515
Fax. : (021) 4709697
Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen
sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari
Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta
melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan
pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses
penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran
Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
93
Pengalaman jasa pelayanan admisnistrasi saham untuk emiten atau perusahaan publik di pasar modal
dalam tiga tahun terakhir antara nya adalah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Aneka Kemasindo
Utama Tbk, PT Indoneian Paradise Property Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Trust Finance
Indonesia Tbk, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Alter Abadi Tbk, PT Charoen Pokphand Indoensia Tbk,
PT Mitra Rajasa Tbk, PT Multi Indocitra Tbk, PT Pool Advista Indonesia Tbk, PT Sari Hudada Tbk,
PT Bank Bumi Artha Tbk, PT Ekadharma International Tbk, PT Great Golden Star Tbk, PT Multi Agro
Persada Tbk, PT Radiant Utama Interinsco Tbk, PT Total Bangun Persada Tbk, PT BISI International Tbk.
Penilai Independen
:
Nilai Konsulesia
Kompleks Perkantoran
Jl. Wijaya I, No. 9 G
Jakarta 12170
Telp. : (021) 7252035
Fax. : (021) 7252036
Melaksanakan pemeriksaan fisik, penelitian, penganalisaan data dan menentukan nilai wajar harta
Perseroan dengan tujuan mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar yang wajar dengan
berpedoman pada norma-norma penilaian Indonesia yang berlaku (Standar Penilaian Indonesia) dan
Kode Etik Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI).
Pengalaman jasa penilaian untuk emiten atau perusahaan publik di pasar modal antara lain adalah
PT Courts Indonesia Tbk., PT Indonesia Prima Property Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, PT Jaya Real
Property Tbk, PT Jaya Land Tbk, PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,
PT Holcim Indonesia Tbk dan PT Jakarta Setiabudi Property Tbk.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini dengan
tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak
langsung sesuai dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang
Pasar Modal.
94
BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
95
Halaman ini sengaja dikosongkan
96
Jakarta, 25 Oktober 2007
Nomor
:
075/KP.1/PH/X/2007
Kepada Yth. :
Direksi PT. CLSA INDONESIA
Wisma GKBI Suite 1501
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210
Direksi PT. DINAMIKA USAHAJAYA
Jl. K.S. Tubun II/15
Jakarta 11410
PERIHAL : PENDAPAT HUKUM
Sehubungan dengan rencana PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. (selanjutnya disebut
“PT. AHI”) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas sebanyak 515.000.000 (lima
ratus lima belas juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 100,(seratus rupiah) dengan harga penawaran Rp. 820,- (delapaqn ratus dua puluh rupiah) persaham, berdasarkan berdasarkan Surat Penunjukan No. 053/FINC/ACE/08/07 tanggal 7
Agustus 2007, kami KATON & PARTNERS Law Firm (selanjutnya disebut “K&P”), yang
beralamat di Komp. Niaga Duta Mas Blok B.2 No. 23, Jl. R.S. Fatmawati No. 39, Jakarta
12150, telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan / Bapepam dan LK) sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal
dengan Nomor Pendaftaran : 132/STTD-KH/PM/1997 tanggal 25 April 1997 dan dengan
Nomor Keanggotaan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) : 98041, dengan
ini memberikan Pendapat Dari Segi Hukum (selanjutnya disebut PENDAPAT HUKUM) atas
PT. AHI sebagai pengganti dari PENDAPAT HUKUM kami sesuai surat
No. 068/PH/KP.1/IX/2007 tanggal 10 September 2007
REVISI PENDAPAT HUKUM ini kami buat berdasarkan hasil pemeriksaan atas aspekaspek hukum terhadap dokumen asli, fotokopi dokumen dan salinan maupun berdasarkan
pernyataan tertulis serta informasi yang kami peroleh dari pengurus PT. AHI, maupun dari
instansi terkait yang berwenang dan hasilnya dicantumkan dalam Laporan Hasil Uji Tuntas
Dari Segi Hukum (selanjutnya disebut Laporan Legal Due Diligence atau Laporan LDD) dan
Revisi Laporan LDD.
Setelah meneliti dan memeriksa dokumen-dokumen tersebut di atas serta setelah
memperhatikan Lampiran III surat Kepala Biro Penelitian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) No. S4823/BL/2007 tanggal 21 September 2007, dengan ini kami memberikan REVISI
PENDAPAT HUKUM sebagai berikut :
97
1.
PT. AHI merupakan badan hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas yang
didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
2.
PT. AHI didirikan dengan nama PT. KAWAN LAMA HOME CENTER berdasarkan
Akta Pendirian PT. Kawan Lama Home Center No. 17 tanggal 3 Februari 1995, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95
tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Barat dibawah No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995
No. 102, Tambahan No. 10484. Kemudian berdasarkan Akta Risalah Rapat PT. Kawan
Lama Home Center No. 140 tanggal 28 Oktober 1997, dibuat dihadapan Benny
Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal 3
September 1998, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09021614733 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada
tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, nama PT.
KAWAN LAMA HOME CENTER diubah menjadi PT. ACE INDORITEL PERKAKAS.
Selanjutnya berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT. Ace Indoritel Perkakas No. 40 tanggal 28 Agustus 2001, dibuat oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08339 HT.01.04.TH.2001
tanggal 14 September 2001, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU
No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah
No. 1490/RUB.09.02/XI/2001 pada tanggal 16 Nopember 2001, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 24 September 2002 No. 77,
Tambahan No. 11366, nama PT. ACE INDORITEL PERKAKAS diubah menjadi
PT. ACE HARDWARE INDONESIA, dan kemudian berdasarkan Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia No. 33 tanggal
29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4 September 2007, tentang
perubahan seluruh Anggaran Dasar PT. AHI sehubungan dengan perubahan status dari
perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka, nama PT. ACE HARDWARE
INDONESIA diubah menjadi PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk.
PT. AHI benar telah didirikan secara sah menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan telah memenuhi semua persyaratan untuk pendirian suatu Perseroan Terbatas
yaitu Akta Pendirian, persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Pendaftaran
Pengadilan Negeri yang berwenang dan dalam Daftar Perusahaan serta Pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
keberadaan perusahaan.
98
3.
Anggaran Dasar PT. AHI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
sehubungan dengan perubahan status dari perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka dan perubahan nama menjadi PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk.
serta persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya
515.000.000,- (lima ratus lima belas juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel
yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum berdasarkan Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4
September 2007.
Setiap perubahan Anggaran Dasar PT. AHI dari sejak pendirian hingga perubahan
Anggaran Dasar terakhir telah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar AHI dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Anggaran Dasar AHI telah mengimplementasikan seluruh ketentuan dalam Peraturan
Bapepam IX.J.1 serta telah memuat ketentuan yang berkaitan dengan bentuk
penyetoran modal selain uang, Peraturan Bapepam No. IX.D.1, IX.D.4, IX.E.1.,
IX.E.2. dan Pasal 56-62 Bagian Kedua Bab VII Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal.
4.
Maksud dan tujuan PT. AHI adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4
September 2007.
Sesuai dengan maksud dan tujuan PT. AHI sebagaimana termaktub dalam Pasal 3
Anggaran Dasar PT. AHI dan berdasarkan ijin-ijin yang diperoleh PT. AHI, PT. AHI
saat ini menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perindustrian dari
segala macam barang-barang home center, jasa kecuali jasa hukum dan pajak serta
perbengkelan.
5.
Pada saat didirikan, susunan permodalan dan pemegang saham PT. AHI adalah
sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian PT. Kawan Lama Home Center No. 17
tanggal 3 Februari 1995, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan
dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah
No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan
No. 10484, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta Risalah Rapat PT. Kawan
Lama Home Center No. 25 tanggal 5 Desember 1996, dibuat oleh Benny Kristianto,
S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahannya telah diterima dan dicatat
99
oleh Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan,
Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12831
HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, yang telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan
No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di
bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000
No. 83, Tambahan No. 6217, yaitu sebagai berikut:
Susunan permodalan :
Modal Dasar
: Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) terbagi atas 2.000
(dua ribu) lembar saham, masing-masing lembar saham
bernilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Modal Ditempatkan : Rp. 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta rupiah),
terbagi atas 640 (enam ratus empat puluh) lembar saham.
Modal Disetor
: Rp. 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta rupiah),
terbagi atas 640 (enam ratus empat puluh) lembar saham atau
100% (seratus persen) dari nilai saham yang telah
ditempatkan.
Susunan pemegang saham :
No.
Nama Pemegang Saham
1.
PT. Kawan Lama Internusa
2.
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai Nominal
(Rp.)
Persentase
(%)
639
639.000.000,-
99,84
Kuncoro Wibowo
1
1.000.000,-
0,16
Total
640
640.000.000,-
100
Sedangkan perubahan susunan permodalan dan pemegang saham PT. AHI yang
terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia No. 33 tanggal 29 Agustus
2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4 September 2007, yaitu sebagai berikut :
Susunan permodalan :
Modal Dasar
: Rp. 480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar
rupiah) terbagi atas 4.800.000.000 (empat miliar delapan
ratus juta) lembar saham, masing-masing lembar saham
bernilai nominal Rp. 100,- (seratus rupiah).
100
Modal Ditempatkan : Rp. 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah)
terbagi atas 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar
saham.
: Rp. 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah)
terbagi atas 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar
saham, atau 100% (seratus persen) dari nilai saham yang
telah ditempatkan.
Modal Disetor
Susunan pemegang saham
No.
Nama Pemegang
Saham
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal (Rp.)
Persentase
(%)
1.
PT. Kawan Lama Sejahtera
1.199.990.000
119.999.000.000,-
99,9992
2.
Kuncoro Wibowo
10.000
1.000.000,-
0,0008
Total
1.200.000.000
120.000.000.000,-
100
Setiap perubahan permodalan dan pemegang saham PT. AHI dari sejak pendirian
hingga perubahan permodalan dan pemegang saham terakhir telah dilakukan sesuai
dengan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.
Susunan Pemegang Saham PT. AHI saat ini sebagaimana termaktub dalam Daftar
Pemegang Saham PT. AHI per-tanggal 7 September 2007 yang dikeluarkan oleh
PT. AHI, yaitu sebagai berikut :
No.
Nama Pemegang
Saham
Alamat
Jumlah
Saham
Jumlah Nilai
Nominal (Rp.)
Persentase
(%)
1.
PT. Kawan Lama
Sejahtera
Jl. Puri Kencana No. 1,
Kembangan, Jakarta Barat
11610
1.199.990.000
119.999.000.000,-
99,9992
2.
Kuncoro Wibowo
Jl. Kembang Harum
Utama C.2/9, Jakarta Barat
10.000
1.000.000,-
0,0008
1.200.000.000
120.000.000.000,-
100
Total
Daftar Pemegang Saham PT. AHI yang mencantumkan nama, alamat, jumlah saham
yang dimiliki oleh Pemegang Saham PT. AHI tersebut dikeluarkan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar PT. AHI.
101
7.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace
Hardware Indonesia No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, susunan Direksi dan Komisaris PT. AHI yang menjabat saat
ini adalah sebagai berikut:
Direksi :
Direktur Utama
:
Direktur
:
Direktur
:
Direktur Tidak Terafiliasi :
Prabowo Widya Krisnadi
Paulus Ong
Hartanto Djasman
Rudy Hartono
Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Kuncoro Wibowo
Ijek Widya Krisnadi
Tjiptono Darmadji
:
:
:
Pengangkatan para anggota Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat adalah sah
dan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan perundangundangan yang berlaku serta telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK Nomor
IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.
8.
Untuk memenuhi Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
(sekarang Bapepam dan LK) No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 jo.
Peraturan No. I-A Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Direktur Utama PT. AHI telah menunjuk
Hardjanto Salim untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
PT. AHI yang berlaku efektif sejak tanggal 1 September 2007 berdasarkan Surat
Penunjukan tertanggal 27 Agustus 2007 dan dalam rangka memenuhi Peraturan
No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 jo. Peraturan No. I-A Lampiran
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli
2004, PT. AHI akan membentuk Komite Audit selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham
PT. AHI di Bursa Efek Jakarta.
9.
PT. AHI telah memperoleh semua izin dan persetujuan yang disyaratkan untuk
menjalankan usahanya dari pihak berwenang seperti izin usaha perdagangan besar,
tanda daftar perusahaan, keterangan domisili, angka pengenal importir umum, izin
pemasangan reklame, izin mempekerjakan tenaga kerja asing atas nama Jose Danilo
Sunga Jain, Warga Negara Philipina dan telah diperolehnya Sertifikat ISO 9001:2000
atas sistem manajemen yang diterapkan oleh PT. AHI, dimana izin-izin dan
persetujuan tersebut masih sepenuhnya berlaku. Dalam hal perijinan, PT. AHI tidak
mendapat teguran/peringatan dari pihak berwenang.
102
10.
PT. AHI telah memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan seperti telah memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak, telah ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, telah
melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas asset yang berupa tanah dan
bangunan, telah melunasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), telah melunasi Pajak
Penghasilan Pasal 21/26, Pasal 23/26, Pasal 4 (2) dan Pasal 25 serta telah memenuhi
kewajiban di bidang ketenagakerjaan seperti telah memiliki Peraturan Perusahaan,
telah melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada seluruh tenaga kerja/karyawan
sesuai dengan Upah Minimum Propinsi, telah terdaftar sebagai peserta Jaminan
Sosisal Tenaga Kerja dan telah melakukan pelaporan atas ketenagakerjaan pada Wajib
Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan. Dalam pelaksanaan kewajibannya tersebut
PT. AHI tidak mendapat teguran/peringatan dari pihak berwenang.
11.
Kepemilikan dan/atau penguasaan atas asset/harta kekayaan berupa benda-benda
bergerak maupun benda-benda tidak bergerak yang digunakan PT. AHI untuk
menjalankan usahanya telah didukung/dilengkapi dengan dokumen kepemilikan
dan/atau penguasaan yang sah menurut hukum. Seluruh asset-asset PT. AHI berupa
benda-benda tidak bergerak berupa tanah Hak Guna Bangunan menjadi jaminan atas
pelunasan kewajiban PT. AHI kepada PT. Bank Central Asia Tbk. dan tidak terkait
atas suatu sengketa dan/atau perkara dan tidak ada dari keseluruhan aset PT. AHI
tersebut yang perolehannya dari Aset Yang Diambil Alih (AYDA). Penjaminan
tersebut juga telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan perjanjianperjanjian dengan pihak ketiga lainnya yang telah ditandatangani oleh PT. AHI.
12.
PT. AHI telah menutup pertanggungan asuransi atas keseluruhan asset/harta kekayaan
berupa benda-benda tidak bergerak maupun benda-benda bergerak termasuk atas
barang-barang dagangan dan persediaan-persediaan dengan jumlah dan jangka waktu
yang memadai pada perusahaan asuransi.
13.
Perjanjian-perjanjian antara PT. AHI dengan pihak ketiga seperti perjanjian kredit,
perjanjian lisensi, perjanjian penggunaan merek, perjanjian kerjasama, perjanjian
sewa menyewa, perjanjian kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan perjanjian
merchant adalah sah dan mengikat PT. AHI. Sehubungan dengan rencana Penawaran
Umum, PT. AHI telah mendapat persetujuan dari PT. Bank Central Asia Tbk.
(“BCA”) dan PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) masing-masing sesuai
surat No. 1417/GBK/2007 tanggal 5 September 2007 dan No. 2007.0779/DIR4Korporasi tanggal 4 September 2007 dan rencana Penawaran Umum tersebut tidak
bertentangan dengan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga.
Sehubungan dengan adanya pembatasan/negative covenant dalam perjanjian kredit
antara PT. AHI dengan BII dan BCA, ketentuan pembatasan/negative covenant dalam
masing-masing perjanjian tersebut tidak bertentangan satu sama lain.
Ketentuan pembatasan/negative covenant dalam perjanjian kredit dengan BCA dan
BII yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik, telah disetujui oleh
BCA dan BII untuk dicabut berdasarkan surat No. 1557/GBK/2007 tanggal 8 Oktober
2007 dan surat No. No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007.
103
14.
Produk-produk yang diperdagangan oleh PT. AHI dalam wilayah hukum Republik
Indonesia dengan merek dagang “ACE”, “ACE Hardware”, “ACE Rental Place”, ACE
Home Center dan ACE Express merupakan merek dagang kepunyaan Ace Hardware
Corporation, suatu badan hukum Delaware yang berkedudukan di Illinois, Amerika
Serikat berdasarkan Perjanjian Lisensi (License Agreement) tanggal 21 Mei 2006 yang
dibuat di bawah tangan dan telah dilegalisasi oleh Notaris Publik Negara Bagian Illinois
pada tanggal 8 Oktober 1997 serta telah disahkan oleh Sekretaris Umum Negara Bagian
Illinois pada tanggal 9 Oktober 1997, Pejabat Negara Bagian Illinois pada tanggal 9
Oktober 1997 dan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Chicago, Illinois pada
tanggal 9 Oktober 1997 dan dengan merek dagang Kris dan Krisbow merupakan merek
dagang kepunyaan Ijek Widya Krisnadi berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Penggunaan
Merek Kris keduanya tertanggal 1 Agustus 2007 yang dibuat di bawah tangan. Merekmerek tersebut telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual,
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
15.
Untuk mengantisipasi kemungkinan saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum
Perdana tidak seluruhnya diambil oleh masyarakat, maka telah dibuat Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek antara PT. AHI dengan PT. CLSA Indonesia dan PT. Dinamika
Usahajaya, keduanya berkedudukan di Jakarta selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek
sesuai Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk. No. 12 tanggal 10 September 2007, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta jo. Akta Pengubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. No. 22 tanggal 25 Oktober 2007, dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. AHI dengan PT Mandiri
Sekuritas, PT Indopremier Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ciptadana
Securities, PT Danatama Makmur Securities, PT Dhanawibawa Artha Cemerlang, PT
Intifikasa Securindo, PT Kim Eng Securities, PT Makinta Securities, PT Minna Padi
Investama, PT Nusadana Capital Indonesia, PT Okansa Capital Tbk., PT Transpacific
Securindo dan PT Wanteg Securindo, semuanya berkedudukan di Jakarta, dimana
penjaminan emisi efek oleh para penjamin emisi tersebut dengan cara kesanggupan penuh
(full commitment). Perjanjian-perjanjian tersebut adalah sah dan mengikat menurut
hukum serta dapat dilaksanakan menurut syarat-syarat yang termaksud di dalamnya.
Antara PT. AHI dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek tidak terdapat hubungan afiliasi.
16.
Dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat selain Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek, PT. AHI juga telah menandatangani:
a.
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dengan PT. Adimitra Transferindo
berkedudukan di Jakarta selaku Biro Adminsitrasi Efek sesuai Akta Perjanjian
Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT. Ace
Hardware Indonesia Tbk. No. 13 tanggal 10 September 2007 dibuat dihadapan
Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;
b.
Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dengan PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia sesuai dengan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek
Bersifat Ekuitas Di KSEI No. SP-014/PE/KSEI/0907 tanggal 5 September 2007
yang dibuat di bawah tangan;
104
c.
International Underwriting and Placement Agreement tanggal 10 September
2007, dibuat di bawah tangan dengan PT. CLSA Indonesia untuk keperluan
penawaran saham PT. AHI di luar Indonesia;
d.
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 5 Oktober 2007 dengan PT.
Bursa Efek Jakarta yang dibuat di bawah tangan;
dimana semua perjanjian tersebut adalah sah dan mengikat menurut hukum serta dapat
dilaksanakan menurut syarat-syarat yang termaksud didalamnya.
17.
Pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana PT. AHI telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar PT. AHI yaitu telah memperoleh persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham PT. AHI sebagaimana tertuang dalam Akta No. 33 tanggal 29 Agustus
2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Sedangkan saham baru yang
ditawarkan kepada masyarakat melalui Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum
Perdana ini seluruhnya terdiri dari saham baru yang belum disetor dan akan dikeluarkan
dari portepel dimana setiap saham mempunyai hak dan kedudukan yang sama dengan
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar
PT. AHI.
18.
Penandatanganan semua perjanjian dalam rangka Penawaran Umum Perdana adalah sah
dan tidak bertentangan atau melanggar ketentuan anggaran dasar PT. AHI dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
19.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan Penawaran Umum ini, akan digunakan sebagai berikut:
A.
Sekitar 43% akan digunakan untuk pembukaan gerai baru dan perluasan gerai
yang sudah ada dengan perincian sebagai berikut :
Pada tahun 2008 direncanakan dibuka gerai baru dengan total luas = 24.385 m2,
terdiri dari :
1. Medan dengan luas 1.990 m2
2. Palembang dengan luas 1.710 m2
3. Rawamangun Jakarta dengan luas 2.915 m2
4. Malang Jawa Timur dengan luas 1.500 m2
5. Manado dengan luas 3.500 m2
6. Cibubur dengan luas 2.600 m2
7. Permata Hijau Jakarta dengan luas 1.200 m2
8. Batam dengan luas 3.170 m2
9. Pekanbaru dengan luas 2.800 m2
10. Fatmawati Jakarta dengan luas 1.500 m2
11. Sidoarjo Jawa Timur dengan luas 1.500 m2
Disamping pembukaan gerai baru tersebut di atas, juga akan dilakukan perluasan
gerai yang sudah ada, yaitu:
• Perluasan gerai Galaxy, diperluas dengan 1.777 m2
• Perluasan gerai Karawaci, diperluas dengan 2.265 m2
• Perluasan gerai Sun Plaza, Medan, diperluas dengan 1.700 m2
Dengan demikian, total luas tambahan dan perluasan gerai di tahun 2008 adalah
30.127 m2. Pada tahun 2009 akan dibuka gerai baru dengan total luas 16.000 m2
dan di tahun 2010 akan dibuka gerai baru dengan luas 15.000 m2. Lokasi gerai
baru tersebut belum diketahui.
105
B.
C.
Sekitar 26,81% akan digunakan untuk modal kerja terutama menambah
persediaan.
Sekitar 20,19% akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman bank, baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Perincian pinjaman bank adalah sebagai
berikut :
Perincian hutang yang akan dibayar adalah sebagai berikut :
a.
Hutang Jangka Pendek:
i.
Kredit dari PT. Bank Central Asia Tbk. dengan rincian yaitu
Pinjaman Berjangka sebesar Rp. 34.000.000.000,- dan Pinjaman
Rekening Koran sebesar Rp. 20.410.000.000,- dengan jumlah total
sebesar Rp 54.410.000.000,-. Fasilitas ini dikenakan bunga
sebesar 11,5% pertahun yang dapat berubah sesuai dengan
keadaan pasar dan pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21
Desember 2007. Pelunasan lebih awal ata spinjaman ini tidak
dikenakan penalti
ii.
Fasilitas Kredit dari PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.
dengan rincian yaitu Pinjaman Berjangka sebesar Rp.
7.000.000.000,- dan Pinjaman Rekening Koran Rp 446.000.000,dengan jumlah total sebesar Rp 7.446.000.000,- yang akan jatuh
tempo 20 Juni 2008. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SBI 1
bulan ditambah 3,25%. Pelunasan lebih awal atas fasilitas ini
dikenakan penalti sebesar 1% flat dari jumlah fasilitas
b.
Hutang Jangka Panjang:
i.
PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT. AHI memperoleh fasilitas kredit investasi berdasarkan
perjanjian kredit yang mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir berdasarkan akta No. 170 tanggal 26 Maret 2007, notaris
oleh Eliwaty Tjitra, SH,. Fasilitas tersebut memiliki plafon sebesar
Rp. 20.000.000.000,- dengan suku bunga 11,50% pertahun.
Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2009 dan
memiliki jaminan yang sama dengan hutang bank jangka pendek
BCA. Pelunasan lebih awal atas pinjaman ini tidak dikenakan
penalti
ii.
PT Bank Jasa Jakarta
PT. AHI memperoleh beberapa kredit pemilikan kendaraan dari
PT Bank Jasa Jakarta dengan nilai seluruhnya sebesar Rp.
1.733.000.000,- dan tingkat bunga bervariasi antara 13,50% 16,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraankendaraan yang bersangkutan. Pelunasan lebih awal atas pinjaman
ini tidak dikenakan penalti
iii.
PT Bank Akita
Berdasarkan perjanjian pinjaman No. 761/PK-KKB/SMHD/XI/06
tanggal 17 November 2006, PT. AHI memperoleh kredit
pemilikan kendaraan dari PT Bank Akita sebesar Rp
2.240.000.000,- dengan tingkat bunga efektif sebesar 16% per
tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan
dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2008. Pelunasan
lebih awal atas pinjaman ini dikenakan penalti sebesar 3% dari
sisa pinjaman.
106
D.
Sekitar 6% untuk renovasi gerai yang sudah ada.
E.
Sisanya sekitar 4% akan digunakan untuk pengembangan IT.
PT. AHI akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara
periodik kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. Kep-27/PM/2003 tanggal
17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila di kemudian hari PT. AHI bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil
dari Penawaran Umum, maka PT. AHI harus terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut
ke Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan
perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
para pemegang saham PT. AHI dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006
tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang
Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan PT. AHI
dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sekitar 4,03% dari total nilai Penawaran
Umum, dengan perincian
1.
Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari:
• - Auditor Independen sebesar sekitar 0,66%;
• - Biro Administrasi Efek sebesar sekitar 0,11%;
• - Konsultan Hukum (domestik dan internasional) sebesar sekitar 7,53%; (
- Notaris sebesar sekitar 0,23%; dan
- Penilai Independen sebesar sekitar 0,08%;
2.
Biaya jasa Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sebesar
sekitar 68,25% dengan rincian management fee 37,23%, underwriting fee 18,61%
dan selling agent fee 12,41%
3.
Biaya lain-lain seperti biaya road show, percetakan Prospektus, formulir-formulir,
iklan, persiapan RUPSLB dan lain-lain sebesar sekitar 23,14%
20.
Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan pada buku register perkara yang
terdapat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Badan Arbitrase Nasional Indonesia,
Pengadilan Pajak, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta berdasarkan pernyataan
PT. AHI, masing-masing Direksi dan Komisaris PT. AHI, PT. AHI tidak tersangkut
dalam perkara pidana, perkara perdata termasuk perkara Hak Cipta, Merk ataupun Paten,
sengketa tata usaha negara, perselisihan hubungan industrial/perburuhan, sengketa
arbitrase dan perkara perpajakan yang melibatkan PT. AHI yang secara material dapat
berpengaruh negatif bagi kelangsungan usaha PT. AHI. Selain itu berdasarkan surat-surat
pernyataan dari pemilik gedung/tempat usaha yang disewa oleh PT. AHI, tempat-tempat
kegiatan usaha PT. AHI tersebut tidak berada dalam keadaan sengketa, digugat dan disita.
21.
Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan pada buku register perkara Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan berdasarkan pernyataan PT. AHI,
masing-masing Direksi dan Komisaris PT. AHI, PT. AHI tidak terdapat pendaftaran atau
masalah yang menyangkut kepailitan, penundaan pembayaran atau pembubaran atas PT.
AHI.
107
Demikian PENDAPAT HUKUM ini kami buat dengan sebenarnya dalam kapasitas kami
selaku Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi. Selanjutnya kami
bertanggungjawab sepenuhnya atas materi REVISI PENDAPAT HUKUM ini.
KATON & PARTNERS LA W FIRM
I. N. SUWANDHA, S.H.
STTD No. : 132/STTD-KH/PM/1997
No. Anggota HKHPM : 98041
Tembusan:
1. Yth. : Bapak Ketua Bapepam dan LK;
2. Yth. : Bapak Kepala Biro Penilaian Keuangan
Bapepam dan LK;
3. Yth. : Bapak Kepala Biro Hukum Bapepam dan LK;
4. Yth. : Direksi PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.;
5. Arsip.
108
Perusahaan
Sektor
Jasa
BAB XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN
LAPORAN KEUANGAN
109
Halaman ini sengaja dikosongkan
98
R/317-R/5/09/07
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
NERACA
Per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
AKTIVA
Catatan
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Aktiva Lancar
Kas dan Bank
2.b, 3, 25
Piutang Usaha
2.c, 4
Pihak Hubungan Istimewa
2.l, 24
Pihak Ketiga
4.394.725.638
8.017.214.001
5.975.942.048
5.412.550.116
3.089.573.282
5.917.086.566
10.452.000.862
463.123.093
2.553.213.850
7.217.423.999
3.543.173.513
1.494.697.912
Piutang Lain-lain
Pihak Hubungan Istimewa
2.l, 24
Pihak Ketiga
9.150.000.000
--
--
--
1.588.102.135
622.144.805
323.178.837
26.164.919
28.388.999.465
Persediaan
2.d, 5
90.768.104.807
101.276.307.603
62.671.052.517
Beban Dibayar di Muka
2.e, 6
14.481.065.564
9.133.461.250
705.111.975
3.167.159.944
Uang Muka Pembelian
2.l, 7, 24
45.653.335.872
37.129.525.455
17.401.919.994
11.189.145.099
171.678.121.148
169.313.163.679
101.072.379.746
50.141.840.548
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Piutang Hubungan Istimewa
Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 23.959.534.360, Rp 18.676.390.316,
Rp 17.871.821.932 dan Rp 14.442.179.370
masing-masing per 31 Juli 2007,
31 Desember 2006, 2005 dan 2004)
Aktiva Lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
2.l, 24
39.582.876.179
914.932.314
14.401.434.357
18.354.492.422
6
6.114.539.156
2.506.588.153
6.884.345.430
973.745.857
2.h, 15.c
2.553.512.561
1.705.925.054
1.105.053.182
673.862.240
43.271.783.876
42.672.859.285
15.459.148.844
8.920.048.658
7.449.188.841
98.971.900.613
5.247.185.135
53.047.489.941
4.798.175.162
42.648.156.975
4.234.891.216
33.157.040.393
270.650.021.761
222.360.653.620
143.720.536.721
83.298.880.941
2.f, 8
2.g, 2.p, 9
JUMLAH AKTIVA
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
113
R/317-R/5/09/07
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
NERACA (Lanjutan)
Per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Kewajiban Lancar
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang Usaha
Pihak Hubungan Istimewa
10
2.b, 11, 25
61.856.143.911
2.l, 24
Pihak Ketiga
Uang Muka Pelanggan
12
Hutang Lain-lain
13
Pihak Hubungan Istimewa
2.l, 24
Pihak Ketiga
54.011.452.892
24.995.198.516
15.390.293.470
13.669.144.523
6.782.689.988
10.106.715.349
11.310.949.416
35.576.188.896
28.201.041.856
24.517.039.718
12.891.611.058
3.602.453.938
945.382.795
1.096.016.014
1.165.149.084
259.579.758
232.087.253
284.091.735
781.080.124
4.815.435.033
8.146.269.836
3.449.193.524
2.397.706.108
Beban yang Masih Harus Dibayar
2.b, 14, 25
4.305.193.159
2.446.051.842
1.497.417.134
956.754.968
Hutang Pajak
2.h, 15.a
7.671.001.173
6.051.973.815
2.763.208.323
5.718.244.481
Hutang Bank Jangka Panjang
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
16
9.398.983.736
16.352.720.491
2.537.300.310
206.750.406
141.154.124.127
123.169.670.768
71.246.180.622
50.818.539.115
2.j, 17
11.180.440.000
8.449.611.000
5.440.604.000
3.483.977.000
16
10.554.948.498
9.331.599.104
6.634.463.043
118.277.566
21.735.388.498
17.781.210.104
12.075.067.043
3.602.254.566
162.889.512.625
140.950.880.872
83.321.247.665
54.420.793.681
40.000.000.000
40.000.000.000
40.000.000.000
15.823.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Modal Dasar - 50.000 saham masing-masing
per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 40.000 saham
masing-masing per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006
dan 2005, dan 15.823 saham per 31 Desember 2004
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya
18
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
--
--
--
--
67.760.509.136
41.409.772.748
20.399.289.056
13.055.087.260
107.760.509.136
81.409.772.748
60.399.289.056
28.878.087.260
270.650.021.761
222.360.653.620
143.720.536.721
83.298.880.941
FINAL DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
114
R/317-R/5/09/07
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
PENJUALAN BERSIH
2.i, 20, 24
467.857.296.516
638.946.288.084
483.730.988.478
346.599.267.072
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.i, 21, 24
301.381.085.510
421.709.181.003
333.699.760.421
239.434.194.220
166.476.211.006
217.237.107.081
150.031.228.057
107.165.072.852
Penjualan
84.443.257.855
117.103.587.109
81.116.711.548
55.897.155.550
Umum dan Administrasi
38.041.561.927
50.592.341.059
41.501.370.657
29.606.562.178
122.484.819.782
167.695.928.168
122.618.082.205
85.503.717.728
43.991.391.224
49.541.178.913
27.413.145.852
21.661.355.124
2.330.158.627
1.317.108.345
6.338.963.043
(214.390.957)
5.068.936.115
1.223.816.092
2.887.778.519
426.848.247
44.400.102
74.220.971
66.832.952
37.926.573
59.522.673
138.513.257
--
--
Beban Bunga
(5.466.068.864)
(9.757.600.215)
(3.219.521.293)
(2.599.044.078)
Beban Keuangan Lainnya
(4.834.010.190)
(6.800.327.016)
(5.064.597.332)
(3.598.623.474)
206.973.365
(637.722.475)
(349.719.232)
(154.470.924)
(6.341.915.942)
(10.858.343.392)
(2.274.252.699)
(2.999.585.137)
37.649.475.281
38.682.835.521
25.138.893.153
18.661.769.987
(12.146.326.400)
(12.273.073.700)
(8.048.882.300)
(6.665.030.300)
847.587.507
600.871.872
431.190.942
1.059.048.140
(11.298.738.893)
(11.672.201.829)
(7.617.691.358)
(5.605.982.160)
26.350.736.388
27.010.633.692
17.521.201.795
13.055.787.827
658.768
675.266
1.107.325
1.008.273
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
2.i, 22
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Fee Registrasi Keanggotaan
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih
Pendapatan Bunga
Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
8
Lain-lain
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
2.h, 15.b
PENGHASILAN
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR
2.o, 23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
115
R/317-R/5/09/07
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Modal Saham
Saldo Laba
Telah Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Rp
Rp
Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2003
Jumlah Ekuitas
Rp
7.200.000.000
--
8.623.497.071
15.823.497.071
Dividen Kas
19
--
--
(1.197.638)
(1.197.638)
Dividen Saham
18
8.623.000.000
--
(8.623.000.000)
--
--
--
13.055.787.827
13.055.787.827
15.823.000.000
--
13.055.087.260
28.878.087.260
Laba Bersih (1 Tahun)
SALDO PER 31 DESEMBER 2004
Setoran Modal
18
14.000.000.000
--
--
14.000.000.000
Dividen Saham
18
10.177.000.000
--
(10.177.000.000)
--
--
--
17.521.201.795
17.521.201.795
40.000.000.000
--
20.399.289.056
60.399.289.056
--
--
(6.000.150.000)
(6.000.150.000)
--
--
27.010.633.692
27.010.633.692
40.000.000.000
--
41.409.772.748
81.409.772.748
--
--
26.350.736.388
26.350.736.388
40.000.000.000
--
67.760.509.136
107.760.509.136
Laba Bersih (1 Tahun)
SALDO PER 31 DESEMBER 2005
Dividen Kas
19
Laba Bersih (1 Tahun)
SALDO PER 31 DESEMBER 2006
Laba Bersih (7 Bulan)
SALDO PER 31 JULI 2007
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
116
R/317-R/5/09/07
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2007
(7 Bulan)
2006
(1 Tahun)
2005
(1 Tahun)
2004
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan
480.336.248.719
645.995.281.718
476.693.438.153
350.241.044.081
Pembayaran kepada Pemasok
(411.440.672.873)
(582.919.066.877)
(439.702.390.169)
(283.534.039.834)
Pembayaran kepada Karyawan
(45.537.320.115)
(60.855.679.244)
(47.968.489.567)
(33.694.538.044)
Pembayaran Pajak
(9.028.122.427)
(8.984.308.208)
(11.199.199.603)
(5.655.070.656)
Pembayaran Bunga Pinjaman
(5.466.068.864)
(9.757.600.215)
(3.219.521.293)
(2.599.044.078)
44.400.102
74.220.971
66.832.951
37.926.573
8.908.464.542
(16.447.151.855)
(25.329.329.528)
24.796.278.042
Penerimaan Bunga
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil Penjualan Aktiva Tetap
431.818.182
307.625.000
--
--
Perolehan Aktiva Tetap
(6.436.426.815)
(35.121.039.381)
(10.730.300.205)
(5.573.443.287)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(6.004.608.633)
(34.813.414.381)
(10.730.300.205)
(5.573.443.287)
Pembayaran Dividen
--
(6.000.150.000)
--
(1.197.638)
Setoran Modal
--
--
14.000.000.000
--
Penerimaan Pinjaman Bank
18.504.246.278
60.471.925.280
25.793.611.490
180.000.000
Pembayaran Pinjaman Bank
(16.389.742.620)
(14.903.114.662)
(7.341.971.162)
(3.419.303.673)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa
(9.700.000.000)
--
--
(17.925.000.000)
1.050.000.000
13.765.000.000
4.160.000.000
--
(6.535.496.342)
53.333.660.618
36.611.640.328
(21.165.501.311)
(3.631.640.433)
2.073.094.382
552.010.595
(1.942.666.556)
9.152.070
(31.822.429)
11.381.337
5.810.153
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN/PERIODE
8.017.214.001
5.975.942.048
5.412.550.116
7.349.406.519
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN/PERIODE
4.394.725.638
8.017.214.001
5.975.942.048
5.412.550.116
Kas
1.222.693.729
4.105.501.300
2.343.129.440
1.630.899.175
Bank
3.172.031.909
3.911.712.701
3.632.812.608
3.781.650.941
Jumlah
4.394.725.638
8.017.214.001
5.975.942.048
5.412.550.116
--
--
10.177.000.000
8.623.000.000
38.559.909.092
--
--
--
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN/PERIODE TERDIRI DARI:
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
Dividen Saham
Kenaikan Piutang Hubungan Istimewa dari Pengalihan
Uang Muka Pembelian Tanah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
117
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
1.
Umum
1.a.
Pendirian Perusahaan
PT Ace Hardware Indonesia (Perusahaan) didirikan awalnya bernama PT Kawan Lama Home
Centre berdasarkan akta No. 17 tanggal 3 Februari 1995 dari Benny Kristianto, S.H, notaris di
Jakarta. Pada tanggal 28 Oktober 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Ace Indoritel
Perkakas, dan kemudian berdasarkan akta No. 40 tanggal 28 Agustus 2001 dari Fathiah Helmi, S.H,
notaris di Jakarta nama Perusahaan selanjutnya diubah menjadi PT Ace Hardware Indonesia.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08339.HT.0 1.04 TH 2001
tanggal 14 September 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 77, Tambahan No. 11366,
tanggal 24 September 2002.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
No. 110 tanggal 29 Desember 2005 dari Budiningsih Kurnia SH, pengganti notaris Eliwaty Tjitra,
S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal disetor Perusahaan sebesar
Rp 14.177.000.000 dengan mengeluarkan saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera (lihat
Catatan 18). Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai Surat No. C-02165.HT.01.04 TH 2006 tanggal 25 Januari 2006.
Sesuai pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha
perdagangan umum termasuk kegiatan ekspor impor serta menjalankan usaha sebagai agen atau
distributor. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan terutama adalah penjualan eceran (ritel) barangbarang untuk kebutuhan rumah tangga dan lifestyle. Pada tanggal 31 Juli 2007, Perusahaan memiliki
21 gerai ritel yang meliputi area Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Bali, Medan,
Batam, Balikpapan dan Makasar.
Kantor Perusahaan terletak di Gedung Kawan Lama Lt. 5, Jl. Puri Kencana No.1, MeruyaKembangan, Jakarta 11610, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal
22 Desember 1995.
1.b.
Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006,
2005, dan 2004 sesuai dengan akta No. 4 tanggal 2 Juni 2005 dari Fathiah Helmi , SH, notaris di
Jakarta, dan dengan akta No. 56 tanggal 28 Maret 2000 dari Benny Kristianto, S.H, notaris di
Jakarta, adalah sebagai berikut:
2007, 2006 dan 2005
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Direksi
Direktur Utama
Direktur
2004
: Kuncoro Wibowo
: Ijek Widya Krisnadi
Tjiptono Darmadji
Kuncoro Wibowo
Ijek Widya Krisnadi
--
: Prabowo Widya Krisnadi
: Rudy Hartono
Hartanto Djasman
Paulus Ong
Prabowo Widya Krisnadi
Rudy Hartono
---
FINAL DRAFT
118
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar
Rp 2.104.700.206, Rp 3.441.877.357, Rp 3.638.132.294 dan Rp 1.137.173.400 untuk periode
7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2006, 2005 dan 2004.
Pada tanggal tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, jumlah karyawan tetap
Perusahaan masing-masing adalah 3.656, 2.838, 2.218 dan 1.587orang (tidak diaudit).
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan sesuai
dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE- 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.
Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali untuk
akun-akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus
kas ke dalam aktivitas operasi, investasi,dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
2.b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
mata uang Rupiah mengunakan kurs tengah wesel ekspor dari Bank Indonesia sebagai berikut:
31 Juli
2007
Rp
1 USD
1 SGD
1 EUR
9,186.00
6,078.73
12,599.14
31 Desember
2006
Rp
9.020,00
5.879,73
11.858,15
31 Desember
2005
Rp
9.830,00
5.906,57
11.659,87
31 Desember
2004
Rp
9.290,00
5.685,45
12.652,06
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
tahun/periode yang bersangkutan.
FINAL DRAFT
119
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2.c.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi
masing-masing debitur pada akhir tahun/periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan
piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari piutang tersebut pada saat
manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.d.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar biaya yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata tertimbang (weighted average method).
2.e.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis
lurus. Bagian jangka pendek dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar,
sedangkan bagian jangka panjangnya disajikan sebagai bagian dari aktiva tidak lancar.
2.f.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Prasarana dan Renovasi Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
20
3-5
4
4
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan daIam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak
digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam
laporan Iaba rugi tahun/periode yang bersangkutan.
2.g.
Biaya Ditangguhkan
Biaya legal tertentu yang terjadi sehubungan dengan pengurusan hak legal atas tanah ditangguhkan
dan diamortisasi mengunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur
ekonomis aktiva tanah, mana yang lebih pendek. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya.
2.h.
Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak
tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.i.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.
Seluruh beban dan penghasilan (beban) lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
FINAL DRAFT
120
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2.j.
Imbalan Kerja
Perusahaan menghitung Imbalan Kerja berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang AImbalan
Kerja@.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan
jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika
pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban
dan beban diukur dengan menggunakan teknik akutaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif
yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus
didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk:
a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara
sukarela.
2.k.
Pelaporan Segmen
Segmen Perusahaan terdiri (i) segmen usaha yang diklasifikasi berdasarkan jenis produk sebagai
segmen primer dan (ii) wilayah geografis pemasaran sebagai segmen sekunder.
Segmen usaha adalah pengelompokan aktiva dan operasi yang digunakan untuk menghasilkan
produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen usaha yang lain.
Segmen geografis dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan wilayah
tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan lingkungan yang lain.
2.l.
Transaksi dan Saldo dengan Pihak Hubungan Istimewa
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai
dengan definisi dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
2.m. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan
selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
2.n.
Penurunan Nilai Aktiva
Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan
ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”.
FINAL DRAFT
121
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2.o.
Laba per Saham Dasar
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham
yang beredar selama tahun/periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar
adalah 40.000 saham untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan
31 Desember 2006, 15.823 saham dan 12.949 saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2005 dan 2004.
2.p.
Biaya Emisi Saham
Berdasarkan Peraturan Nomor VIII.G.7 (Lampiran dari Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000), biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor
dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor” yang berlaku
efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan masih dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran ke Bapepam-LK. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penawaran
umum tersebut disajikan sebagai biaya emisi saham yang ditangguhkan yang nantinya akan dicatat
sebagai pengurang tambahan modal disetor pada kelompok ekuitas apabila pernyataan pendaftaran
telah dinyatakan efektif.
3.
Kas dan Bank
Kas
2007
2006
2005
2004
Rp
Rp
Rp
Rp
1.222.693.729
4.105.501.300
2.343.129.440
1.630.899.175
1.816.903.601
478.119.034
360.922.995
220.514.113
121.909.340
3.003.297
---3.001.372.380
2.824.273.673
196.408.549
214.676.212
39.937.832
121.602.040
17.515.186
---3.414.413.492
111.221.837
276.672.292
471.250.151
1.576.818.976
121.425.316
129.547.611
453.845.802
105.839.905
-3.246.621.890
27.301.949
994.847.438
-1.195.961.866
1.299.423.403
38.457.973
-25.259.056
4.598.106
3.585.849.791
U S Dolar
PT Bank C entral Asia Tbk
(2007: U SD 18,578.22; 2006: U SD 55,132.95;
2005: U SD 39,286.95; 2004: U SD 21,076.55)
170.659.529
Jumlah Bank
3.172.031.909
497.299.209
3.911.712.701
386.190.718
3.632.812.608
195.801.150
3.781.650.941
8.017.214.001
5.975.942.048
5.412.550.116
Bank
Rupiah
PT Bank C entral Asia Tbk
PT Bank Ekonomi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank International Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Bumi Artha
Jumlah
4.394.725.638
FINAL DRAFT
122
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
4.
Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari:
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 24)
3.089.573.282
5.917.086.566
10.452.000.862
463.123.093
Pihak Ketiga
Piutang Kartu Kredit
PT Bank C entral Asia Tbk
PT Bank M andiri (Persero) Tbk
PT Bank N egara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
American Ex press Bank Ltd
PT Pasarray a N usakary a
PT Dunkindo Lestari
PT M atrikstama Andalan M itra
Lainny a (masing-masing dibaw ah Rp 50 juta)
Sub Jumlah
Jumlah
1.289.605.265
240.580.540
116.217.745
--893.664.505
--13.145.795
2.553.213.850
5.642.787.132
5.234.947.051
260.207.598
116.217.745
210.370.483
50.688.370
1.309.502.193
--35.490.559
7.217.423.999
13.134.510.565
2.319.153.147
166.416.345
307.482.123
-125.461.901
398.258.181
142.470.000
-83.931.816
3.543.173.513
13.995.174.375
369.676.111
389.950.474
70.630.700
-104.721.127
-290.920.000
122.992.000
145.807.500
1.494.697.912
1.957.821.005
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Belum Jatuh Tempo
Jatuh Tempo:
1 - 30 hari
1.609.628.289
5.872.431.247
6.249.984.733
1.421.841.892
1.874.207.670
356.149.400
67.088.780
31 - 60 hari
Di atas 60 hari
310.947.799
2.300.369.152
959.853.547
4.428.018.101
361.372.942
7.027.667.300
305.096.261
426.830.812
5.642.787.132
13.134.510.565
13.995.174.375
1.957.821.005
Jumlah
1.158.805.152
Semua piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang
ragu-ragu.
FINAL DRAFT
123
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
5.
Persediaan
Persediaan barang dagang terdiri dari:
Persediaan Barang Dagang
Peralatan Rumah Tangga
Perkakas
Otomotif
Peralatan Listrik
Furnitur
Lain-lain
Jumlah Persediaan Barang Dagang
Barang dalam Perjalanan
Jumlah
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
55.790.058.858
14.622.361.480
7.547.488.386
6.216.569.636
1.543.783.000
5.047.843.447
90.768.104.807
--
62.908.030.573
15.717.188.536
10.393.770.529
4.612.804.407
2.534.885.596
4.558.648.147
100.725.327.789
550.979.814
15.097.952.032
6.693.558.185
3.157.656.718
1.290.275.524
930.200.436
1.219.356.570
28.388.999.465
--
90.768.104.807
101.276.307.603
36.778.835.322
10.054.109.193
6.385.523.910
4.122.660.574
2.068.449.651
1.086.881.218
60.496.459.868
2.174.592.649
62.671.052.517
28.388.999.465
Pada tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, persediaan telah diasuransikan kepada
PT Panin Insurance terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar USD 28,915,000, USD 27,000,000, USD 14,535,000 dan USD 11,350,000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, seluruh persediaan dijadikan jaminan pinjaman
Bank (lihat Catatan 10).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Juli 2007,
31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
6.
Beban Dibayar di Muka
2007
Rp
Sew a Ruangan - Jangka Pendek
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
13.264.937.308
8.757.319.006
490.952.209
3.017.390.262
Asuransi
216.128.256
361.642.244
181.993.089
119.853.005
Lain-lain
1.000.000.000
14.500.000
32.166.677
29.916.677
Jumlah
14.481.065.564
9.133.461.250
705.111.975
3.167.159.944
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004, Perusahaan mempunyai beban dibayar di muka
jangka panjang untuk sewa ruang toko dan kantor masing-masing sebesar Rp 6.114.539.156,
Rp 2.506.588.153, Rp 6.884.345.430 dan Rp 973.745.857.
FINAL DRAFT
124
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
7.
Uang Muka Pembelian
U ang M uka Pembelian Barang Dagang
U ang M uka Pembelian Aktiv a Tetap
Jumlah
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
45.653.335.872
-45.653.335.872
23.118.643.857
14.010.881.598
37.129.525.455
17.401.919.994
-17.401.919.994
11.189.145.099
-11.189.145.099
Uang muka pembelian barang dagangan merupakan uang muka kepada vendor atau pemasok
sehubungan dengan pembelian barang dagang.
Uang muka pembelian aktiva tetap terutama merupakan uang muka kepada PT Alfa Goldland Realty
sebesar Rp 13.959.000.000 sehubungan dengan perolehan tanah yang berlokasi di Jalan Alam Sutera
Boulevard, Tangerang, Banten. Pada bulan Juli 2007, tanah tersebut dialihkan kepada PT Kawan Lama
Sejahtera, pemegang saham. Pada 31 Juli 2007 jumlah harga pengalihan sebesar Rp 13.959.000.000
dicatat sebagai piutang hubungan istimewa PT Kawan Lama Sejahtera (lihat Catatan 24).
8.
Aktiva Tetap
2007
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
Prasarana dan Renov asi
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Prasarana dan Renov asi
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
4.173.958.129
3.902.295.368
---
---
---
4.173.958.129
3.902.295.368
11.860.214.276
33.489.635.010
7.923.146.818
61.349.249.601
1.934.921.507
4.175.542.308
325.963.000
6.436.426.815
--554.358.180
554.358.180
-----
13.795.135.783
37.665.177.318
7.694.751.638
67.231.318.236
137.658.972
117.890.173
--
--
255.549.145
774.953.169
15.333.434.097
2.430.344.078
18.676.390.316
21.383.479
4.264.397.922
1.061.535.141
5.465.206.715
--182.062.671
182.062.671
-----
796.336.649
19.597.832.019
3.309.816.548
23.959.534.360
42.672.859.285
43.271.783.876
FINAL DRAFT
125
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2006
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
Prasarana dan Renov asi
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Prasarana dan Renov asi
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Nilai Buku
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Nilai Buku
Penambahan
Rp
196.403.819
179.849.681
3.977.554.310
3.722.445.687
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
---
---
4.173.958.129
3.902.295.368
--
11.860.214.276
--
--
11.860.214.276
28.949.083.183
4.005.634.093
33.330.970.776
11.338.603.291
4.222.221.817
35.121.039.381
6.798.051.464
304.709.092
7.102.760.556
----
33.489.635.010
7.923.146.818
61.349.249.601
88.000.911
49.658.061
--
--
137.658.972
--
774.953.169
--
--
774.953.169
16.411.149.271
1.372.671.750
17.871.821.932
5.682.273.790
1.231.332.177
7.738.217.197
6.759.988.964
173.659.849
6.933.648.813
----
15.333.434.097
2.430.344.078
18.676.390.316
15.459.148.844
42.672.859.285
2005
Pengurangan
Rp
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
-376.253.500
21.183.904.982
1.802.069.546
23.362.228.028
--8.526.735.658
2.203.564.547
10.730.300.205
--761.557.457
-761.557.457
196.403.819
(196.403.819)
----
196.403.819
179.849.681
28.949.083.183
4.005.634.093
33.330.970.776
163.473.394
13.414.376.575
864.329.401
14.442.179.370
18.637.680
3.758.330.153
508.342.349
4.285.310.182
-761.557.457
-761.557.457
(94.110.163)
--(94.110.163)
88.000.911
16.411.149.271
1.372.671.750
17.871.821.932
8.920.048.658
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
15.459.148.844
FINAL DRAFT
126
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2004
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
Biaya Perolehan
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
376.253.500
--
--
--
376.253.500
15.835.201.695
5.348.703.287
--
--
21.183.904.982
1.577.329.546
224.740.000
--
--
1.802.069.546
17.788.784.741
5.573.443.287
--
--
23.362.228.028
144.835.714
18.637.680
--
--
163.473.394
10.022.212.659
3.392.163.916
--
--
13.414.376.575
524.662.020
339.667.381
--
--
864.329.401
10.691.710.393
3.750.468.977
--
--
14.442.179.370
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Peralatan Kantor
Kendaraan
Nilai Buku
7.097.074.348
8.920.048.658
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 T ahun)
(1 T ahun)
(1 T ahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Beban Penjualan
3.798.123.328
5.809.710.227
3.320.408.944
2.967.635.391
Beban U mum dan Administrasi
1.667.083.387
1.928.506.970
964.901.238
782.833.586
Jumlah
5.465.206.715
7.738.217.197
4.285.310.182
3.750.468.977
Pada tahun 2006, penambahan aktiva tetap terutama merupakan perolehan 7 (tujuh) ruko yang terletak di
Pluit, Jakarta Utara.
Perusahaan memiliki sejumlah tanah tertentu dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di Desa
Pakulonan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan Kelurahan Pluit, Jakarta Utara yang akan berakhir
pada berbagai tanggal pada tahun 2014 dan 2032. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya
hak tersebut.
Penjualan peralatan kantor untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun yang
berakhir 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
H arga Jual
N ilai Buku
Keuntungan Penjualan Aktiv a Tetap
Jul 31, 2007
(7 Months)
Dec 31, 2006
(1 Year)
2007
(7 Bulan)
2006
(1 T ahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
431.818.182
(372.295.509)
59.522.673
276.500.000
(169.111.743)
107.388.257
431.818.182
(372.295.509)
59.522.673
307.625.000
(169.111.743)
138.513.257
Pada tahun 2005, pengurangan peralatan kantor merupakan penghapusan peralatan yang nilai bukunya
adalah nihil.
Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas nilai tanah sebesar Rp 196.403.819 yang
sebelumnya dicatat dalam bangunan.
FINAL DRAFT
127
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 aktiva tetap dengan nilai buku masing-masing
sebesar Rp 10.505.275.773, Rp 11.741.489.355, Rp 1.948.561.738 dan Rp 428.155.939 terdiri atas tanah,
bangunan, dan kendaraan yang dijadikan jaminan pinjaman bank (lihat Catatan 10 dan 16).
Aktiva tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 5,090,000, pada 31 Juli 2007 dan
31 Desember 2006, dan masing-masing sebesar USD 2,975,000 dan USD 2,325,000 pada 31 Desember
2005 dan 2004. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada 31 Juli 2007,
31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
9.
Aktiva Lain-lain
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Uang Jaminan
Beban Ditangguhkan - Bersih
Biaya Emisi Saham yang Ditangguhkan
5.562.500.413
1.248.188.428
638.500.000
4.282.515.713
964.669.422
--
4.678.767.179
119.407.983
--
4.218.245.392
16.645.824
--
Jumlah
7.449.188.841
5.247.185.135
4.798.175.162
4.234.891.216
Uang jaminan merupakan jaminan sewa gedung dan telepon yang akan dikembalikan pada saat masa
sewa berakhir.
Beban ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas
tanah dan biaya perangkat lunak, setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Biaya emisi saham yang ditangguhkan adalah pengeluaran sehubungan dengan rencana penawaran umum
saham Perusahaan.
10.
Hutang Bank Jangka Pendek
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
54.410.173.863
7.445.970.048
--
37.905.927.585
16.105.525.307
--
17.995.198.516
7.000.000.000
--
1.201.590.424
8.188.703.046
6.000.000.000
Jumlah
61.856.143.911
54.011.452.892
24.995.198.516
15.390.293.470
FINAL DRAFT
128
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan perjanjian kredit No. 3.069.04.2 tanggal 17 Pebruari 2004, yang beberapa kali
diperbaharui, yang terakhir berdasarkan surat pemberitahuan perpanjangan fasilitas kredit
No. 382/DBK/2006 tanggal 21 Maret 2007, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari
PT Bank Central Asia Tbk sebagai berikut:
ï‚· Fasilitas Rekening Koran dengan plafon sebesar Rp 32.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada
21 Desember 2007;
ï‚· Pinjaman Berjangka dengan plafon sebesar Rp 35.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada
21 Desember 2007; dan
ï‚· Fasilitas Bank Garansi dengan plafon sebesar Rp 17.556.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran 2 (dua) bulan.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% yang dapat berubah sesuai
dengan keadaan pasar.
Rincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah:
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Pinjaman Berjangka
34.000.000.000
34.000.000.000
--
--
Pinjaman Rekening Koran
20.410.173.863
3.905.927.585
17.995.198.516
1.201.590.424
Jumlah
54.410.173.863
37.905.927.585
17.995.198.516
1.201.590.424
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:
ï‚· Tanah dan bangunan terletak di Jl. MH Thamrin Km. 7, Pakulonan, Serpong, Banten dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 738 dan 787 (lihat Catatan 8);
ï‚· Persediaan (lihat Catatan 5);
ï‚· Corporate Guarantee atas nama PT Kawan Lama Internusa, pihak hubungan istimewa; dan
ï‚· Corporate Guarantee atas nama PT Kawan Lama Sejahtera, pemegang saham.
Perusahaan terikat dengan beberapa pembatasan, antara lain Perusahaan harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu untuk:
ï‚· Memperoleh
pinjaman baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai
penanggung/penjamin dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;
ï‚· Meminjamkan uang kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
ï‚· Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi;
ï‚· Mengubah anggaran dasar, susunan direksi, komisaris dan pemegang saham; dan
ï‚· Membagi dividen yang melebihi 25% dari laba bersih.
Berdasarkan surat No. 1557/GBK/2007 tanggal 8 Oktober 2007, BCA setuju untuk menghapus
pembatasan mengenai pembagian dividen yang melebihi 25% dari laba bersih (lihat Catatan 27.e).
b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan akta No. 58 tanggal 20 Juni 2003 dari James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta,
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, yang telah diperpanjang beberapa kali, dan terakhir
dengan surat perjanjian perpanjangan fasilitas kredit No.450/ppjPK/COD-Thamrin/2006 dan
No.451/ppjPK/COD-Thamrin/2006, dan akta perubahan perjanjian kredit No. 30 tanggal 10 Nopember
2006. Fasilitas-fasilitas ini berakhir pada tanggal 20 Juni 2007. Berdasarkan surat dari BII tanggal 30
Agustus 2007, fasilitas-fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 20 Juni 2008 (lihat Catatan
27.g).
FINAL DRAFT
129
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
ï‚· Fasilitas Rekening Koran dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000, dikenakan bunga tahunan
sebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 5% yang dapat berubah sesuai kondisi pasar;
ï‚· Pinjaman Berjangka I dengan plafon sebesar Rp 7.000.000.000 dengan tingkat bunga tahunan
sebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 4,5% yang dapat berubah sesuai sesuai kondisi
pasar;
ï‚· Pinjaman berjangka II dengan plafon sebesar Rp 9.500.000.000 dengan tingkat bunga tahunan
sebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 4,5% yang dapat berubah sesuai kondisi pasar; dan
ï‚· Bank Garansi dengan plafon sebesar Rp 2.000.000.000.
Rincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
2007
Rp
Pinjaman Berjangka I
Pinjaman Rekening Koran
Pinjaman Berjangka II
Jumlah
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
7.000.000.000
5.000.000.000
--
1.000.000.000
445.970.048
4.105.525.307
--
188.703.046
-7.445.970.048
7.000.000.000
16.105.525.307
7.000.000.000
7.000.000.000
7.000.000.000
8.188.703.046
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:
ï‚· Dua unit ruko yang berlokasi di Kompleks Pertokoan Glodok Makmur No.18-20, Jakarta Barat,
dengan SHGB No. 1208 dan 1210 atas nama Kuncoro Wibowo, pemegang saham;
ï‚· Dua unit gudang berlokasi di Jl. Pluit Karya IV No.26-28 Blok C Selatan, Penjaringan, Jakarta
Utara dengan SHGB No. 3869 dan 3542 atas nama Kuncoro Wibowo, pemegang saham;
ï‚· Persediaan senilai 125% dari nilai fasilitas (lihat Catatan 5); dan
ï‚· Cross default dan cross collateral dengan PT Kawan Lama Sejahtera, pemegang saham.
Perusahaan terikat dengan beberapa pembatasan, antara lain Perusahaan harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu untuk:
ï‚· Membagikan dividen;
ï‚· Menambah pinjaman baru;
ï‚· Mengubah susunan pengurus Perusahaan; dan
ï‚· Mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan sebagai
berikut:
 Memelihara perbandingan antara total hutang dengan Net Worth tidak lebih dari 2,33 kali;
 Memelihara perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar (Current Ratio) minimal 1 kali;
dan
 Memelihara perbandingan COPAT (Cash Operational Profit After Tax) dengan Financing
Payment (beban bunga pinjaman) minimal 1 kali.
Berdasarkan surat No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007 (lihat Catatan 27.f), BII
setuju untuk mengubah pembatasan mengenai pembagian dividen menjadi:
Laba Bersih
Dividen
Sampai dengan Rp 200 miliar
Rp 200 miliar – Rp 500 miliar
> Rp 500 miliar
10%
15%
20%
FINAL DRAFT
130
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
c. PT Bank Mega Tbk
Berdasarkan akta No. 2 tanggal 14 Agustus 2002 dari Irawati Marzuki Arifin, SH, notaris di Jakarta,
Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mega Tbk dengan plafon sebesar Rp 10 miliar .
Pada bulan September 2005, pinjaman dan bunga yang terhutang telah dibayar seluruhnya.
11.
Hutang Usaha
Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 24)
13.669.144.523
6.782.689.988
10.106.715.349
11.310.949.416
Pihak Ketiga
Ace Hardware Corporation
PT Citra Kreasi Makmur
PT Ramoco Dinamika
Perintis Teknoprima
PT Autoaccindo Jaya
PT Aditya Sarana Graha
PT Multifortuna Sinardelta
PT Insera Sena
Dorian Drake
PT Surya Andalan Motor
Kith Legen Trading
Lainnya (masing-masing dibawah Rp 500 juta)
Sub Jumlah
Jumlah
8.680.291.258
1.555.653.380
931.199.720
803.870.627
801.368.812
792.918.304
698.133.439
583.760.100
302.265.463
22.108.873
179.595.500
20.225.023.420
35.576.188.896
49.245.333.419
6.220.760.260
665.814.158
508.794.760
916.114.680
645.261.000
503.311.289
-309.879.185
1.049.848.714
496.805.000
428.808.793
16.455.644.017
28.201.041.856
34.983.731.844
4.281.749.336
668.258.556
282.304.301
450.126.375
-----2.000.274.520
1.440.288.525
15.394.038.105
24.517.039.718
34.623.755.067
3.566.986.263
675.446.153
-831.548.186
--758.188.769
---498.333.957
6.561.107.730
12.891.611.058
24.202.560.474
Persentase hutang usaha konsinyasi per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 21,49%,
26,55%, 12,69% dan 21,36% dari jumlah hutang usaha.
Perusahaan memiliki hutang usaha dalam mata uang asing sebagai berikut:
2007
Rp
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
US Dolar (2007: 988,527.75; 2006: 576,605.06
2005: 833,579.40; 2004: 405,527.78)
Sin Dolar (2007: 3,698.11; 2006: 3,698.11;
2005: 11,736.39; 2004: 87,650.75)
Euro (2007: 31,802.32; 2005: 1,997.87)
Jumlah
12.
9.080.620.435
5.200.977.647
8.193.689.309
3.767.352.508
22.479.143
21.743.242
69.319.506
498.334.525
400.677.850
--
23.692.584
--
9.503.777.428
5.222.720.889
8.286.701.399
4.265.687.033
Uang Muka Pelanggan
Akun ini terutama merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk pemesanan barang dagang
masing-masing sebesar Rp 3.602.453.938, Rp 945.382.795, Rp1.096.016.014 dan Rp1.165.149.084 pada
tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
FINAL DRAFT
131
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
13.
Hutang Lain-lain
Akun ini terutama merupakan hutang atas biaya angkut persediaan dan biaya sewa ruangan masingmasing sebesar Rp 5.075.014.791, Rp 8.378.357.088, Rp 3.733.285.259 dan Rp 3.178.786.232 pada
tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
14.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri dari:
2007
Rp
Beban Roy alti (lihat C atatan 26.a)
Gaji dan Kesejahteraan Kary aw an
Lainny a (masing-masing dibaw ah Rp 100 Juta)
Jumlah
15.
2.293.761.521
1.321.241.024
690.190.614
4.305.193.159
2006
Rp
2005
Rp
1.629.587.355
484.587.397
331.877.090
2.446.051.842
2004
Rp
1.114.163.575
367.932.972
15.320.587
1.497.417.134
884.491.473
72.263.495
-956.754.968
Perpajakan
a. Hutang Pajak
2007
2006
2005
2004
Rp
Rp
Rp
Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 21
440.629.582
411.253.146
389.275.131
440.161.085
Pasal 23
53.325.537
363.725.076
272.169.604
211.017.045
Pasal 26
254.862.391
316.636.877
123.795.953
94.908.926
Pasal 29
5.212.080.905
2.211.659.209
695.116.402
3.615.070.057
441.274.651
--
--
--
Pajak Pertam bahan Nilai
Pasal 4 (2)
1.268.828.107
2.748.699.507
1.282.851.233
1.357.087.368
Jum lah
7.671.001.173
6.051.973.815
2.763.208.323
5.718.244.481
b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2007
(7 Bulan)
2006
(1 Tahun)
2005
(1 Tahun)
2004
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
(12.146.326.400)
847.587.507
(12.273.073.700)
600.871.872
(8.048.882.300)
431.190.942
(6.665.030.300)
1.059.048.140
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(11.298.738.893)
(11.672.201.829)
(7.617.691.358)
(5.605.982.160)
FINAL DRAFT
132
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan
taksiran laba fiskal adalah sebagai berikut:
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi
37.649.475.281
38.682.835.521
25.138.893.153
18.661.769.987
Penyusutan dan Amortisasi
Imbalan Pasca Kerja
94.462.690
2.730.829.000
(1.006.100.762)
3.009.007.000
(519.323.860)
1.956.627.000
1.054.046.468
2.476.114.000
Jumlah
2.825.291.690
2.002.906.238
1.437.303.140
3.530.160.468
Denda Pajak
Jamuan dan Sumbangan
100.000
115.621.178
242.297.171
114.761.690
335.265.072
75.712.683
40.187.807
80.909.574
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Beda Waktu
Beda Tetap
(44.400.102)
(74.220.971)
(99.232.951)
(37.926.573)
Jumlah
Taksiran Laba Kena Pajak
71.321.076
40.546.088.047
282.837.890
40.968.579.649
311.744.804
26.887.941.097
83.170.808
22.275.101.263
Beban Pajak Kini
12.146.326.400
12.273.073.700
8.048.882.300
6.665.030.300
4.125.722.778
2.833.302.017
6.380.663.654
3.591.750.837
4.354.113.090
2.932.652.808
2.596.723.299
383.236.944
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka
Pasal 22
Pasal 25
Fiskal Luar Negeri
Jumlah
Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 29
61.000.000
89.000.000
67.000.000
70.000.000
7.020.024.795
10.061.414.491
7.353.765.898
3.049.960.243
5.126.301.605
2.211.659.209
695.116.402
3.615.070.057
Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Sebelumnya
85.779.300
--
--
--
Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29
5.212.080.905
2.211.659.209
695.116.402
3.615.070.057
Taksiran laba kena pajak dan pajak penghasilan tahun 2006, 2005 dan 2004 diatas sesuai dengan
jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut
37.649.475.281
38.682.835.521
25.138.893.153
18.661.769.987
10%
(5.000.000)
(5.000.000)
(5.000.000)
(5.000.000)
15%
(7.500.000)
(7.500.000)
(7.500.000)
(7.500.000)
30%
(11.264.842.571)
(11.574.850.462)
(7.511.667.916)
(5.568.530.918)
Laporan Laba Rugi
Tarif Pajak yang Berlaku
Denda Pajak
Jamuan dan Sumbangan
Penghasilan Dikenakan Pajak Final
Beban Pajak Penghasilan
(30.000)
(72.689.151)
(100.579.522)
(12.056.342)
(34.686.353)
(34.428.507)
(22.713.805)
(24.272.872)
13.320.031
22.266.291
29.769.885
11.377.972
(11.298.738.893)
(11.672.201.829)
(7.617.691.358)
(5.605.982.160)
FINAL DRAFT
133
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
c. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.
Rincian dari aktiva (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2005
Dikreditkan
2006
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
(Dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
(1 Tahun)
Rp
2007
(7 Bulan)
Rp
Rp
Rp
Rp
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Penyusutan dan Amortisasi
(527.128.018)
(301.830.228)
(828.958.246)
28.338.807
(800.619.439)
Imbalan Pasca Kerja
1.632.181.200
902.702.100
2.534.883.300
819.248.700
3.354.132.000
Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih
1.105.053.182
600.871.872
1.705.925.054
847.587.507
2.553.512.561
2003
Dikreditkan
2004
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
(Dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Penyusutan dan Amortisasi
Imbalan Pasca Kerja
Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih
(687.544.800)
316.213.940
(371.330.860)
(155.797.158)
(527.128.018)
302.358.900
742.834.200
1.045.193.100
586.988.100
1.632.181.200
(385.185.900)
1.059.048.140
673.862.240
431.190.942
1.105.053.182
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
16.
Hutang Bank Jangka Panjang
2007
Rp
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Akita
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Ekonomi Rahardja
Jumlah Hutang Jangka Panjang
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
18.147.222.217
22.981.111.109
7.666.666.666
--
1.462.674.780
344.035.237
--
2.051.955.530
651.252.956
--
-1.505.096.687
-171.759.955
19.953.932.234
25.684.319.595
-9.171.763.353
153.268.017
325.027.972
(8.323.611.109)
(731.337.390)
(14.694.444.445)
(1.007.023.090)
(2.000.000.000)
--
(344.035.237)
-(9.398.983.736)
10.554.948.498
(651.252.956)
-(16.352.720.491)
9.331.599.104
-(537.300.310)
-(2.537.300.310)
6.634.463.043
-(53.482.389)
(153.268.017)
(206.750.406)
118.277.566
Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Akita
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Ekonomi Rahardja
Jumlah Bagian Jangka Pendek
Bagian Jangka Panjang
FINAL DRAFT
134
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
a.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA berdasarkan perjanjian kredit yang
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 170 oleh Eliwaty Tjitra,
SH, tanggal 26 Maret 2007.
Fasilitas tersebut memiliki plafon sebesar Rp 20 miliar dengan suku bunga 11,50% per tahun.
Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2009 dan memiliki jaminan yang sama dengan
hutang bank jangka pendek dari BCA (lihat Catatan 10).
17.
b.
PT Bank Jasa Jakarta
Perusahaan memperoleh beberapa kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta dengan
nilai seluruhnya sebesar Rp 1.733.170.000 dan tingkat bunga bervariasi antara 13,50% - 16,00% per
tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan yang bersangkutan (lihat Catatan 8).
c.
PT Bank Akita
Berdasarkan perjanjian pinjaman No. 761/PK-KKB/SMHD/XI/06 tanggal 17 November 2006,
Perusahaan memperoleh kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Akita sebesar Rp 2.240.000.000
dengan tingkat bunga efektif sebesar 16% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang
bersangkutan (lihat Catatan 8) dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2008.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca
Kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan pasca kerja pada
tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal
Tingkat Diskonto
Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang
Tabel Mortalita
Tingkat cacat
Tingkat Pensiun
Metode
Tingkat Pengunduran Diri
:
:
:
:
:
:
:
:
55 Tahun
9% (2006: 9%; 2005 dan 2004: 11%)
9,5% (2006: 11%; 2005 dan 2004: 13%)
CSO'80
10% dari tingkat mortalita
100% pada usia pensiun normal
Projected Unit Credit
2007 dan 2006: 10% sampai usia 25 tahun, menurun secara
proporsional sebesar 0,5% setiap tahun sampai 0%
untuk usia 45 tahun dan setelahnya;
2005 dan 2004: 10% sampai usia 25 tahun, menurun secara
proporsional menjadi 0% untuk usia 45 tahun dan 1%
setelahnya
FINAL DRAFT
135
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Rincian dari kewajiban diestimasi atas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
2007
Rp
Saldo Aw al Tahun/Periode
Ditambah: Beban Imbalan Kerja Tahun/Periode
….Berjalan
Saldo Akhir T ahun/Periode
2006
Rp
2005
Rp
2004
Rp
8.449.611.000
5.440.604.000
3.483.977.000
1.007.863.000
2.730.829.000
11.180.440.000
3.009.007.000
8.449.611.000
1.956.627.000
5.440.604.000
2.476.114.000
3.483.977.000
Rincian beban imbalan pasca kerja tahun/periode berjalan adalah sebagai berikut:
18.
2007
(7 Bulan)
2006
(1 T ahun)
2005
(1 T ahun)
2004
(1 T ahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
Beban Jasa Lalu
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
-1.984.202.000
670.976.000
-1.829.786.000
1.042.350.000
-1.431.138.000
516.560.000
1.476.492.000
667.892.000
320.965.000
Amortisasi Kew ajiban Transisi
Jumlah
75.651.000
2.730.829.000
136.871.000
3.009.007.000
8.929.000
1.956.627.000
10.765.000
2.476.114.000
Modal Saham
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Juli 2007 , 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 adalah
sebagai berikut:
Pemegang S aham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Lembar S aham)
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
Jumlah
Pemegang S aham
39.999
1
40.000
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Lembar S aham)
PT Kawan Lama Sejahtera
Kuncoro Wibowo
Jumlah
15.822
1
15.823
2007, 2006 dan 2005
Persentase
Kepemilikan
(%)
99,9975
0,0025
100,00
2004
Persentase
Kepemilikan
(%)
Jumlah Modal
Rp
39.999.000.000
1.000.000
40.000.000.000
Jumlah Modal
Rp
99,9937
0,0063
100,00
15.822.000.000
1.000.000
15.823.000.000
FINAL DRAFT
136
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Pada tahun 2005, susunan kepemilikan saham Perusahaan dan jumlah saham mengalami perubahan
sebagai berikut:
ï‚·
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Desember 2005, yang
di aktakan dengan akta notaris No.110 dari Budiningsih Kurnia, SH, pengganti Eliwaty Tjitra, SH, notaris
di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor sebesar Rp 14.177.000.000
dengan mengeluarkan 14.177 saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera. Peningkatan modal
disetor ini dibayar tunai sebesar Rp 4.000.000.000 dan dividen saham sebesar Rp 10.177.000.000 (lihat
Catatan 1.a).
Peningkatan modal disetor ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan surat No.C-02165.HT.01.04.TH.2006 tanggal 25 Januari 2006.
ï‚·
Berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Juni 2005, yang di aktakan dengan akta notaris No.97 dari Eliwaty
Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor sebesar
Rp 10.000.000.000 dengan mengeluarkan saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera.
Peningkatan modal disetor ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan surat No.C-19009.HT.01.04.TH.2005 tanggal 8 Juli 2005.
Pada tahun 2004, susunan kepemilikan saham Perusahaan dan jumlah saham mengalami perubahan
sebagai berikut:
ï‚·
ï‚·
Berdasarkan RUPSLB tanggal 30 Juni 2004, yang di aktakan dengan akta notaris No.128 dari Eliwaty
Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pengalihan 15.822 saham milik
PT Kawan Lama Internusa kepada PT Kawan Lama Sejahtera. Pengalihan saham tersebut di aktakan
dengan Akta Jual Beli Saham No. 129 dari notaris yang sama tanggal 30 Juni 2004.
Pengalihan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan surat No.C-UM.02.01.12111 tanggal 5 Oktober 2004.
Berdasarkan RUPSLB tanggal 30 April 2004, yang di aktakan dengan akta notaris No.149 dari Eliwaty
Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan:



Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 10 miliar menjadi Rp 50 miliar terbagi atas 50.000
saham;
Pembagian dividen saham sebesar Rp 8.623.000.000 kepada PT Kawan Lama Internusa; dan
Pembagian dividen kas kepada Kuncoro Wibowo sebesar Rp 1.197.638 (lihat Catatan 19).
Peningkatan modal dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-13044.HT.01.04 TH.2004 tanggal 25 Mei
2004.
19.
Dividen Kas
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 April 2004 yang dituangkan dalam
akta No. 149 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untuk
membagikan dividen kas kepada Kuncoro Wibowo sebesar Rp 1.197.638 (lihat Catatan 18).
b. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 10 Juli 2006 yang dituangkan dalam
akta No. 3 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untuk
membagikan dividen kas sebesar Rp 6.000.150.000.
FINAL DRAFT
137
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
20.
Penjualan Bersih
2007
(7 Bulan)
Rp
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
Peralatan Rumah Tangga
Perkakas
Peralatan Listrik
Otomotif
Furnitur
Lain-lain
280.834.246.529
72.060.625.288
46.843.974.269
37.926.799.515
15.795.178.015
14.396.472.900
370.065.959.421
99.567.720.058
60.895.788.720
51.596.517.203
34.429.444.927
22.390.857.755
260.186.327.497
80.778.826.133
47.756.728.665
44.481.772.739
34.727.643.165
15.799.690.279
173.218.406.177
64.430.986.491
34.183.899.352
32.309.421.396
33.519.928.879
8.936.624.777
Jumlah
467.857.296.516
638.946.288.084
483.730.988.478
346.599.267.072
Penjualan kepada pihak hubungan istimewa untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007
dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 sebesar Rp 4.906.310.392,
Rp 8.305.197.781, Rp 13.682.806.645 dan Rp 1.419.821.272 atau setara dengan 1,05%, 1,30%, dan
2,83% dan 0,41% dari jumlah penjualan (lihat Catatan 24).
Persentase penjualan konsinyasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 10,51%, 11,21%, 9,83% dan 10,66% dari jumlah
penjualan bersih.
21.
Beban Pokok Penjualan
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2007
(7 Bulan)
Rp
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
Persediaan Awal Barang Dagang
100.725.327.789
60.496.459.868
28.388.999.465
28.489.055.127
Pembelian Periode Berjalan - Bersih
Barang Dagang Tersedia untuk Dijual
Persediaan Akhir Barang Dagang
Beban Pokok Penjualan
291.423.862.528
392.149.190.317
(90.768.104.807)
301.381.085.510
461.938.048.924
522.434.508.792
(100.725.327.789)
421.709.181.003
365.807.220.824
394.196.220.289
(60.496.459.868)
333.699.760.421
239.334.138.558
267.823.193.685
(28.388.999.465)
239.434.194.220
Pembelian dari pihak hubungan istimewa untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar Rp 48.827.745.323,
Rp 80.092.438.722, Rp 74.807.785.591 dan Rp 61.217.086.750 atau setara dengan 16,75%, 17,34%,
20,45% dan 25,58% dari jumlah pembelian (lihat Catatan 24).
Persentase pembelian konsinyasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 13,13%, 12%, 9,99% dan 12,22% dari jumlah
pembelian.
Persentase pembelian import untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahun
yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 47%, 43,73%, 38,80% dan 60% dari jumlah
pembelian.
FINAL DRAFT
138
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
22.
Beban Usaha
2007
(7 Bulan)
Rp
a.
b.
23.
Beban Penjualan
Gaji, Bonus, Tunjangan dan Kesejahteraan
Karyawan
Sewa
Iklan dan Promosi
Pemeliharaan
Royalti
Penyusutan
Ongkos Kirim dan Bongkar Muat
Konsumsi
Renovasi
Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 Miliar)
Sub Jumlah
2006
(1 Tahun)
Rp
2005
(1 Tahun)
Rp
2004
(1 Tahun)
Rp
29.371.714.906
39.814.280.418
27.160.580.434
17.923.562.352
15.598.379.621
12.995.216.120
6.111.292.420
4.291.161.584
3.798.123.328
3.751.118.538
3.647.901.546
1.893.515.475
2.984.834.317
84.443.257.855
21.872.133.923
13.933.336.404
8.813.525.827
5.660.188.748
5.809.710.227
6.423.904.677
6.273.242.925
5.521.514.535
2.981.749.425
117.103.587.109
17.358.346.602
7.755.659.916
6.247.445.235
4.072.746.803
3.320.408.944
3.582.140.559
3.620.514.467
6.015.388.666
1.983.479.922
81.116.711.548
14.404.721.763
5.360.848.161
4.337.750.275
3.031.926.449
2.967.635.391
1.968.291.369
2.276.745.741
1.742.710.433
1.882.963.616
55.897.155.550
16.057.570.436
20.762.900.869
18.314.698.760
12.504.160.319
Telepon, Listrik dan Air
7.927.459.583
Beban Imbalan Pasca Kerja
2.730.829.000
Perjalanan Dinas
2.708.944.050
Penyusutan dan Amortisasi
1.757.360.336
Fotokopi dan Cetakan
1.706.171.537
Internet
909.417.482
Transportasi
496.024.153
Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 Miliar) 3.747.785.350
Sub Jumlah
38.041.561.927
Jumlah
122.484.819.782
9.965.631.029
3.009.007.000
4.104.758.151
1.993.603.186
5.314.871.554
1.196.091.785
1.067.882.955
3.177.594.530
50.592.341.059
167.695.928.168
6.131.430.914
1.956.627.000
2.616.328.647
984.438.690
4.286.369.956
1.047.053.630
551.974.554
5.612.448.506
41.501.370.657
122.618.082.205
4.437.382.403
2.476.114.000
1.920.524.339
927.664.332
2.269.086.785
799.093.600
227.082.347
4.045.454.053
29.606.562.178
85.503.717.728
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, Bonus, Tunjangan dan Kesejahteraan
…...Karyawan
Laba per Saham Dasar
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
26.350.736.388
27.010.633.692
17.521.201.795
13.055.787.827
40.000
40.000
15.823
7.200
Setoran M odal
--
--
14.000
--
Div iden Saham
--
--
10.177
8.623
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
15.823
15.823
12.949
658.768
675.266
1.107.325
1.008.273
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar (Lembar)
Aw al Tahun
Jumlah
Rata-rata Tertimbang
Laba per Saham Dasar
FINAL DRAFT
139
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
24.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa
a. PT Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham utama;
b. PT Kawan Lama Internusa, PT Home Center Indonesia, PT Multi Rentalindo dan PT Sensormatic
Indonesia merupakan perusahaan afiliasi;
Rincian akun-akun dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva
2007
2006
2005
2004
2007
2006
2005
2004
Rp
Rp
Rp
Rp
%
%
%
%
Piutang Usaha
PT Home Center Indonesia
2.915.088.792
5.720.454.876
10.421.607.878
446.084.873
1,08
2,57
7,25
0,54
PT Kaw an Lama Sejahtera
174.484.490
196.631.690
30.392.984
17.038.220
0,06
0,09
0,02
0,02
3.089.573.282
5.917.086.566
10.452.000.862
463.123.093
1,14
2,66
7,27
0,56
PT Kaw an Lama Sejahtera
5.150.000.000
--
--
--
1,90
--
--
--
PT Home Center Indonesia
4.000.000.000
--
--
--
1,48
--
--
--
9.150.000.000
--
--
--
3,38
--
--
--
83.251.675
--
-415.731.900
15.156.932
550.000.000
276.524.182
--
0,03
--
-0,19
0,01
0,38
0,33
--
83.251.675
415.731.900
565.156.932
276.524.182
0,03
0,19
0,39
0,33
Piutang Lain-lain
Uang Muka Pem belian
PT Kaw an Lama Sejahtera
PT Kaw an Lama Internusa
Piutang Hubungan Istimewa
Kary aw an
PT Kaw an Lama Sejahtera
PT Home Center Indonesia
1.022.967.087
914.932.314
636.434.357
429.492.422
0,38
0,41
0,44
0,52
38.559.909.092
--
---
-13.765.000.000
-17.925.000.000
14,25
--
---
-9,58
-21,52
39.582.876.179
914.932.314
14.401.434.357
18.354.492.422
14,63
0,41
10,02
22,03
Persentase Terhadap Jum lah Kewajiban
2007
2006
2005
2004
2007
2006
2005
2004
Rp
Rp
Rp
Rp
%
%
%
%
Hutang Usaha
PT Kaw an Lama Sejahtera
13.096.683.413
6.287.712.757
4.071.019.820
8.240.441.549
8,04
4,46
4,89
15,14
PT Home Center Indonesia
572.461.110
476.234.931
5.972.092.429
3.060.204.467
0,35
0,34
7,17
5,62
PT Sensormatic Indonesia
--
18.742.300
63.603.100
10.303.400
--
0,01
0,08
0,02
13.669.144.523
6.782.689.988
10.106.715.349
11.310.949.416
8,39
4,81
12,14
20,78
Hutang Lain-lain
PT Kaw an Lama Sejahtera
89.896.315
--
--
--
0,06
--
--
--
--
207.224.760
242.050.050
176.999.400
--
0,15
0,29
0,33
PT Multi Rentalindo
PT Sensormatic Indonesia
169.683.443
24.862.493
42.041.685
604.080.724
0,10
0,02
0,05
1,11
259.579.758
232.087.253
284.091.735
781.080.124
0,16
0,16
0,34
1,44
Persentase Terhadap Penjualan
2007
2006
2005
2004
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(7 Bulan)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
%
%
%
%
Penjualan
PT Home Center Indonesia
2.202.885.730
7.192.383.315
12.941.508.817
381.392.133
0,47
1,13
2,68
0,11
PT Kaw an Lama Sejahtera
2.703.424.662
1.111.893.106
741.297.828
1.038.429.139
0,58
0,17
0,15
0,30
PT Kaw an Lama Internusa
--
921.360
--
--
--
--
--
--
4.906.310.392
8.305.197.781
13.682.806.645
1.419.821.272
1,05
1,30
2,83
0,41
FINAL DRAFT
140
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Persentase Terhadap Pem belian
2007
2006
2005
2004
2007
2006
2005
2004
(7 Bulan)
Rp
(1 Tahun)
Rp
(1 Tahun)
Rp
(1 Tahun)
Rp
(7 Bulan)
%
(1 Tahun)
%
(1 Tahun)
%
(1 Tahun)
%
Pembelian
PT Kaw an Lama Sejahtera
46.335.192.600
74.884.077.690
61.923.578.257
16,21
16,93
23,65
2.336.092.723
4.527.643.532
11.533.642.934
56.603.623.021
604.689.000
15,90
PT Home Center Indonesia
0,80
0,98
3,15
0,25
PT Sensormatic Indonesia
PT Kaw an Lama Internusa
156.460.000
--
138.895.000
541.822.500
158.990.000
1.191.574.400
-4.008.774.729
0,05
--
0,03
0,12
0,04
0,33
-1,67
48.827.745.323
80.092.438.722
74.807.785.591
61.217.086.750
16,75
17,34
20,45
25,58
Persentase Terhadap Beban Usaha
2007
(7 Bulan)
2006
(1 Tahun)
2005
(1 Tahun)
2004
(1 Tahun)
2007
(7 Bulan)
2006
(1 Tahun)
2005
(1 Tahun)
2004
(1 Tahun)
Rp
Rp
Rp
Rp
%
%
%
%
Beban Sewa
PT Kaw an Lama Sejahtera
1.377.040.000
2.360.640.000
969.600.000
865.300.000
1,12
1,41
0,79
1,01
1.377.040.000
2.360.640.000
969.600.000
865.300.000
1,12
1,41
0,79
1,01
Pada tanggal 31 Juli 2007, piutang lain-lain sebesar Rp 9.150.000.000 merupakan surat promes yang
diterbitkan PT Kawan Lama Sejahtera (KLS) , pemegang saham dan PT Home Center Indonesia (HCI),
perusahaan afiliasi, pada tanggal 5 dan 20 Juni 2007 yang terdiri dari surat promes No.195/KLS/FIN/VI/07
dan No. 01-146/FINC/06/07 sebesar masing-masing Rp 5.150.000.000 dan Rp 4.000.000.000. Surat
promes tersebut tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadwal pembayaran tertentu dan akan jatuh
tempo pada tanggal 20 September 2007. Kedua surat promes tersebut telah diperbaharui masing-masing
dengan jatuh tempo sampai dengan tanggal 20 Nopember 2007 dan dikenakan tingkat bunga sebesar
10,5% (lihat Catatan 27.d).
Pada 31 Juli 2007, piutang hubungan istimewa KLS merupakan piutang sehubungan dengan pengalihan
uang muka kepada PT Alfa Goldland Realty untuk pembelian tanah (lihat Catatan 7). Pemindahan hak atas
tanah kepada KLS tersebut berdasarkan Perjanjian Jual Beli antara kedua belah pihak pada tanggal 26 Juli
2007. Rincian tanah-tanah yang dialihkan adalah sebagai berikut:
a. Tanah seluas 8.460 m2 dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bangunan/Tanah (PPJBT)
No. 078/PPJBT/AJ-KAV/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 yang terletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav.
27, Tangerang, Banten;
b. Tanah seluas 28.227 m2 dengan PPJBT No. 051/PPJBT/AJ-KAV/I/2007 tanggal 28 Januari 2007 yang
terletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 21, Tangerang, Banten; dan
c. Tanah seluas 12.271 m2 dengan PPJBT No. 052/PPJBT/AJ-KAV/I/2007 tanggal 28 Januari 2007 yang
terletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 5, Tangerang, Banten.
FINAL DRAFT
141
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
25.
Aktiva dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Pada tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, Perusahaan mempunyai aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2007
Mata Uang Asing
USD
Aktiva
Bank
Jumlah Aktiv a
Kewajiban
Hutang Usaha
Beban yang Masih Harus Dibayar
Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban - Bersih
SGD
Ekuivalen
EUR
Rupiah
18,578.22
18,578.22
---
---
170.659.529
170.659.529
988,527.75
249,701.88
1,238,229.63
(1,219,651.41)
3,698.11
31,802.32
3,698.11
(3,698.11)
31,802.32
(31,802.32)
9.503.777.428
2.293.761.470
11.797.538.898
(11.626.879.369)
Kurs USD, SGD dan EUR pada tanggal 22 Oktober 2007 masing-masing adalah Rp 9.117,00 dan
Rp 6.224,92 dan Rp 13.045,98. Jumlah kewajiban bersih dalam mata uang asing per 31 Juli 2007
berdasarkan kurs 22 Oktober 2007 adalah Rp 11.557.474.775.
2006
Mata Uang Asing
SGD
USD
Aktiva
Bank
Jumlah Aktiv a
Kewajiban
Hutang Usaha
Beban yang Masih Harus Dibayar
Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban - Bersih
55,132.95
55,132.95
---
---
497.299.209
497.299.209
576,605.06
180,664.89
757,269.95
3,698.11
-3,698.11
----
5.222.720.889
1.629.597.355
6.852.318.244
(702,137.00)
(3,698.11)
--
(6.355.019.035)
2005
Mata Uang Asing
SGD
USD
Aktiva
Bank
Jumlah Aktiv a
Kewajiban
Hutang Usaha
Beban yang Masih Harus Dibayar
Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban - Bersih
Ekuivalen
Rupiah
EUR
Ekuivalen
Rupiah
EUR
39,286.95
39,286.95
---
---
386.190.718
386.190.718
833,579.40
113,343.19
946,922.59
(907,635.64)
11,736.39
-11,736.39
(11,736.39)
1,997.8
-1,997.8
(1,997.8)
8.286.701.399
1.114.163.558
9.400.864.957
(9.014.674.239)
FINAL DRAFT
142
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
2004
Mata Uang Asing
SGD
USD
Aktiva
Bank
Jumlah Aktiv a
Kewajiban
Hutang Usaha
Beban y ang Masih Harus Dibay ar
Jumlah Kewajiban
Jumlah Aktiva (Kewajiban) - Bersih
26.
Ekuivalen
Rupiah
EUR
21,076.55
21,076.55
---
–
--
195.801.150
195.801.150
405,527.78
92,115.75
497,643.53
595,711.86
87,650.75
-87,650.75
(87,650.75)
-----
4.265.687.033
855.755.330
5.121.442.363
5.791.178.751
Komitmen dan Perjanjian Penting
a.
Pada tanggal 21 Mei 1996, Perusahaan menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Ace Hardware
Corporation (AHC). Perjanjian tersebut berlaku selama 15 (lima belas) tahun dan dapat diperpanjang
lagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam perjanjian disebutkan kewajiban Perusahaan
untuk membayar royalti kepada AHC berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari gerai ritel. Atas
pembayaran royalti, Perusahaan berhak menggunakan merek Ace untuk seluruh toko dan secara
memiliki hak eklusif untuk membeli produk Ace dari AHC.
Pada periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2006, 2005 dan 2004, beban royalti yang diakui adalah sebesar Rp 4.291.161.584,
Rp 5.660.188.748, Rp 4.072.746.803 dan Rp 3.031.926.449.
b.
Perusahaan menandatangani Perjanjian Merchant dengan beberapa bank. Perusahaan bertindak
sebagai merchant dari bank-bank yang mengeluarkan kartu kredit dan debit.
c.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan beberapa perusahaan sehubungan
dengan pembukaan gerai ritel antara lain sebagai berikut:
ï‚·
Perjanjian No. 11/PSM-MAG/V/05 tanggal 27 Mei 2005 dengan PT Swadaya Panduartha untuk
penggunaan ruangan di Gedung Mal Artha Gading, Jl. Bulevar Artha Gading, Jakarta Utara
seluas 10.158 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Mei 2010;
ï‚·
Perjanjian No.001-MF/ACE-TPI/06/05 tanggal 9 Juni 2005 dengan PT Bina Bintang Priangan
untuk penggunaan ruangan di The Plaza IBCC, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 296, Bandung, Jawa
Barat seluas 8.742 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014;
ï‚·
Akta Sewa Menyewa No. 014 tanggal 13 April 2007 dengan dengan PT Dinamika Property
untuk sewa tanah berlokasi Jl. Margonda Raya, Depok, seluas 6.370 m2. Perjanjian ini berlaku
sampai dengan tanggal 30 Juni 2010;
ï‚·
Perjanjian No.0200/PSM-ROZA/X/2006 tanggal 11 Oktober 2006 dengan PT Dwi Jaya
Manunggal untuk penggunaan ruangan di Royal Plaza Surabaya Jl. Ahmad Yani No.16-18,
Surabaya seluas 5.122 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2011;
ï‚·
Perjanjian No.191/MPI/SM/AMPI/I/2004 tanggal 30 April 2004 dengan PT Antílope Madju Puri
Indah untuk penggunaan ruangan di Mal Puri Indah Jl. Puri Agung, Jakarta Barat seluas
4.046 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2009;
FINAL DRAFT
143
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
27.
ï‚·
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 24 April 2006 dengan PT Bajamas Mulia Development untuk
penggunaan ruangan di Mal Panakkukang Square, Makassar, seluas 3.349 m2. Perjanjian ini
berlaku sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011; dan
ï‚·
Nota Kesepahaman tanggal 2 Januari 2007 dengan PT Pakuwon Permai Development untuk
penggunaan ruangan di Mal Pakuwon Trade Centre Jl. Puncak Indah Lontar No.2 Surabaya
seluas 2.882 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Juni 2012.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
a. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Agustus 2007, Ijek Widyakrisnadi, selaku pemegang Merek Kris dan
Krisbow telah memberikan ijin kepada Perusahaan untuk menggunakan Merek Kris dan Krisbow di
semua lokasi gerai Perusahaan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011.
b. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 30 Juli 2007 yang dituangkan dalam
akta notaris Eliwaty Tjitra, SH, No. 163 dan 164 tanggal 31 Juli 2007, para pemegang saham
memutuskan, antara lain untuk membagikan dividen sebesar Rp 40.001.000.250 yang terbagi atas
Rp 1.000.250 dividen kas kepada Kuncoro Wibowo dan Rp 40.000.000.000 kepada PT Kawan Lama
Sejahtera yang nantinya akan dikapitalisasi menjadi modal saham.
Selanjutnya, berdasarkan Akta Keputusan Rapat Tahunan Pemegang Saham tanggal 30 Juli 2007
yang dituangkan dalam akta notaris No. 165 dari Eliwaty Tjitra, SH, tanggal 31 Juli 2007, para
pemegang saham memutuskan antara lain, sebagai berikut:
ï‚·
ï‚·
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 100;
Peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 480.000.000.000 dan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor dari Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 120.000.000.000 yang
seluruhnya diambil oleh PT Kawan Lama Sejahtera. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
sebesar Rp 80.000.000.000 terbagi atas pembayaran tunai sebesar Rp 40.000.000.000 dan
penerbitan dividen saham sebesar Rp 40.000.000.000
Pada tanggal 27 Agustus 2007, perubahan modal dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-09396.HT.01.04-TH.2007.
Neraca proforma Perusahaan jika diasumsikan pada tanggal 31 Juli 2007 akta perubahan anggaran
dasar tersebut telah berlaku efektif adalah sebagai berikut:
Historis
Rp
Penyesuaian
Rp
Proforma
Rp
AKT IVA
Aktiva Lancar
Kas dan Bank
Piutang U saha
Piutang Lain-lain
Persediaan
Beban Dibay ar di M uka
U ang M uka Pembelian
Jumlah Aktiv a Lancar
4.394.725.638
5.642.787.132
10.738.102.134
90.768.104.807
14.481.065.564
45.653.335.872
171.678.121.148
40.000.000.000
-----40.000.000.000
44.394.725.638
5.642.787.132
10.738.102.134
90.768.104.807
14.481.065.564
45.653.335.872
211.678.121.148
FINAL DRAFT
144
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Historis
Rp
Aktiva Tidak Lancar
Piutang Hubungan Istimewa
Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Aktiva Lain-lain
JumlahAktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
Penyesuaian
Rp
Proforma
Rp
39.582.876.179
6.114.539.156
2.553.512.561
43.271.783.876
7.449.188.841
98.971.900.613
-------
39.582.876.179
6.114.539.156
2.553.512.561
43.271.783.876
7.449.188.841
98.971.900.613
270.650.021.761
40.000.000.000
310.650.021.761
61.856.143.911
49.245.333.419
3.602.453.938
5.075.014.791
4.305.193.159
7.671.001.173
-------
61.856.143.911
49.245.333.419
3.602.453.938
5.075.014.791
4.305.193.159
7.671.001.173
9.398.983.736
141.154.124.127
---
9.398.983.736
141.154.124.127
11.180.440.000
--
11.180.440.000
10.554.948.498
21.735.388.498
---
10.554.948.498
21.735.388.498
162.889.512.625
--
162.889.512.625
40.000.000.000
67.760.509.136
80.000.000.000
(40.000.000.000)
120.000.000.000
27.760.509.136
107.760.509.136
40.000.000.000
147.760.509.136
270.650.021.761
40.000.000.000
310.650.021.761
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang Usaha
Uang Muka Pelanggan
Hutang Lain-lain
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
Hutang Bank Jangka Panjang
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal Saham
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
c.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Agustus 2007, yang
diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, SH, No. 33, para pemegang saham menyetujui:
ï‚· Perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka,
diantaranya:
 Perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka;
 Perubahan nama Perusahaan menjadi PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk;
ï‚· Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas
juta) saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat;
ï‚· Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum);
FINAL DRAFT
145
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum
Perdana selesai dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek; dan
ï‚· Perubahan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi:
ï‚·
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Kuncoro Wibowo
Ijek Widya Krisnadi
Tjiptono Darmadji
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
:
:
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Prabowo Widya Krisnadi
Paulus Ong
Hartanto Djasman
Rudy Hartono
Pada tanggal 4 September 2007, perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04TH 2007.
d. Pada tanggal 20 September 2007, surat promes yang diterbitkan oleh PT Kawan Lama Sejahtera dan
PT Home Center Indonesia yang jatuh tempo pada tanggal 20 September 2007 telah diperbaharui
dengan jatuh tempo masing-masing sampai dengan tanggal 20 Nopember 2007 (lihat Catatan 24).
e. Berdasarkan surat No. 1557/CBK/2007 tanggal 8 Oktober 2007, PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
menyetujui penghapusan pembatasan mengenai pembagian dividen yang melebihi 25% dari laba
bersih (lihat Catatan 10).
f.
Berdasarkan surat No 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007, PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII) menyetujui perubahan pembatasan mengenai pembagian dividen (lihat
Catatan 10).
g. Berdasarkan surat dari BII No 2007.0763/DIR4-Korporasi tanggal 30 Agustus 2007, fasilitas Pinjaman
Rekening Koran, Pinjaman Berjangka dan Bank Garansi telah diperpanjang sampai dengan 20 Juni
2008, dengan jumlah fasilitas, jaminan dan pembatasan yang sama dengan perjanjian sebelumnya
kecuali tingkat bunga menjadi 3,25% untuk fasilitas pinjaman rekening koran dan pinjaman berjangka
(lihat Catatan 10.b).
h. Pada tanggal 11 September 2007, melalui surat pengantar No 064/ACE-PW/IPO/IX/07, Perusahaan
menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam & LK sehubungan dengan rencana
Penawaran Umum Saham Biasa dengan jumlah sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta)
lembar dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah)setiap lembar saham.
i.
Berdasarkan surat No. 1414/GBK/2007 tanggal 5 September 2007 dan surat No. 2007.0779/DIR4Korporasi tanggal 4 September 2007, BCA dan BII telah menyetujui Rencana Penawaran Umum
Perdana saham-saham Perusahaan.
j.
Perusahaan membuka 3 gerai baru pada tanggal 6 dan 15 September 2007 dan 8 Oktober 2007, di
lokasi Pejaten (Jakarta Selatan), Depok, dan Cirebon.
FINAL DRAFT
146
For Discussion Purpose Only
October 30, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
28.
Pelaporan Segmen
a.
Segmen Primer:
31 Juli 2007
Peralatan Rum ah
Perkakas
Tangga
Rp
Rp
Peralatan Listrik
Rp
Lain-lain
Rp
Jum lah
Rp
Penjualan Bersih - Eksternal
280.834.246.529
72.060.625.288
46.843.974.269
68.118.450.431
467.857.296.516
Hasil Segm en
109.052.035.820
20.890.699.521
15.499.035.079
21.034.440.586
166.476.211.006
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi
Laba Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Keuangan
Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Bersih
122.484.819.782
43.991.391.224
44.400.102
(10.300.079.054)
3.913.763.010
37.649.475.282
(11.298.738.893)
26.350.736.388
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen
55.790.058.858
14.622.361.480
6.216.569.636
14.139.114.832
90.768.104.807
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi
179.881.916.954
Jum lah Aktiva
270.650.021.761
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi
162.889.512.625
Inform asi Lainnya
Pengeluaran Barang Modal
Peny usutan
6.436.426.815
5.465.206.715
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
Pembay aran kepada Pemasok
Pembay aran kepada Kary aw an
Pembay aran Pajak
Pembay aran Bunga Pinjaman
Penerimaan Bunga
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
480.336.248.719
(411.440.672.873)
(45.537.320.115)
(9.028.122.427)
(5.466.068.864)
44.400.102
8.908.464.542
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil Penjualan Aktiv a Tetap
Perolehan Aktiv a Tetap
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi
431.818.182
(6.436.426.815)
(6.004.608.633)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Pinjaman Bank
Pembay aran Pinjaman Bank
Pembay aran kepada Pihak Hubungan Istimew a
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
18.504.246.278
(16.389.742.620)
(9.700.000.000)
1.050.000.000
(6.535.496.342)
FINAL DRAFT
147
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Desem ber 2006
Peralatan Rum ah
Tangga
Rp
Perkakas
Peralatan Listrik
Lain-lain
Jum lah
Rp
Rp
Rp
Rp
Penjualan Bersih - Eksternal
370.065.959.421
99.567.720.058
60.895.788.720
108.416.819.885
638.946.288.084
Hasil Segm en
136.851.918.457
28.235.927.412
18.450.115.742
33.699.145.469
217.237.107.081
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi
Laba Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Keuangan
Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Bersih
167.695.928.168
49.541.178.913
74.220.971
(16.557.927.231)
5.625.362.868
38.682.835.521
(11.672.201.829)
27.010.633.692
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen
62.908.030.573
15.717.188.536
4.612.804.407
17.487.304.273
100.725.327.789
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi
121.635.325.831
Jum lah Aktiva
222.360.653.620
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi
140.950.880.872
Inform asi Lainnya
Pengeluaran Barang Modal
Peny usutan
35.121.039.381
7.738.217.197
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
Pembay aran kepada Pemasok
Pembay aran kepada Kary aw an
Pembay aran Pajak
Pembay aran Bunga Pinjaman
Penerimaan Bunga
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
645.995.281.718
(582.919.066.877)
(60.855.679.244)
(8.984.308.208)
(9.757.600.215)
74.220.971
(16.447.151.855)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil Penjualan Aktiv a Tetap
Perolehan Aktiv a Tetap
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi
307.625.000
(35.121.039.381)
(34.813.414.381)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pembay aran Div iden
Penerimaan Pinjaman Bank
Pembay aran Pinjaman Bank
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(6.000.150.000)
60.471.925.280
(14.903.114.662)
13.765.000.000
53.333.660.618
FINAL DRAFT
148
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Desem ber 2005
Peralatan Rum ah
Tangga
Rp
Penjualan Bersih - Eksternal
Hasil Segm en
Perkakas
Peralatan Listrik
Lain-lain
Jum lah
Rp
Rp
Rp
Rp
260.186.327.497
80.778.826.133
47.756.728.665
95.009.106.184
483.730.988.478
89.897.155.065
18.750.684.250
13.048.758.990
28.334.629.753
150.031.228.057
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi
Laba Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Keuangan
Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Bersih
122.618.082.205
27.413.145.852
66.832.952
(8.284.118.626)
5.943.032.975
25.138.893.153
(7.617.691.358)
17.521.201.795
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen
36.778.835.322
10.054.109.193
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi
4.122.660.574
9.540.854.779
60.496.459.868
83.224.076.853
Jum lah Aktiva
143.720.536.721
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi
83.321.247.666
Inform asi Lainnya
Pengeluaran Barang Modal
Peny usutan
10.730.300.205
4.285.310.182
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
Pembay aran kepada Pemasok
Pembay aran kepada Kary aw an
Pembay aran Pajak
Pembay aran Bunga Pinjaman
Penerimaan Bunga
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi
476.693.438.153
(439.702.390.169)
(47.968.489.567)
(11.199.199.603)
(3.219.521.293)
66.832.951
(25.329.329.528)
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Perolehan Aktiv a Tetap
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(10.730.300.205)
(10.730.300.205)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Setoran Modal
Penerimaan Pinjaman Bank
Pembay aran Pinjaman Bank
Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
14.000.000.000
25.793.611.490
(7.341.971.162)
4.160.000.000
36.611.640.328
FINAL DRAFT
149
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
Desem ber 31 2004
Peralatan Rum ah
Tangga
Rp
Penjualan Bersih - Eksternal
Hasil Segm en
Perkakas
Peralatan Listrik
Lain-lain
Jum lah
Rp
Rp
Rp
Rp
173.218.406.177
64.430.986.491
34.183.899.352
74.765.975.052
346.599.267.072
55.911.907.646
14.856.110.042
10.652.300.409
25.744.754.755
107.165.072.852
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi
Laba Usaha
Pendapatan Bunga
Beban Keuangan
Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Bersih
85.503.717.728
21.661.355.124
37.926.573
(6.197.667.552)
3.160.155.842
18.661.769.987
(5.605.982.160)
13.055.787.827
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen
15.097.952.032
6.693.558.185
1.290.275.524
5.307.213.724
28.388.999.465
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi
54.909.881.476
Jum lah Aktiva
83.298.880.941
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi
54.420.793.681
Inform asi Lainnya
Pengeluaran Barang Modal
Peny usutan
5.573.443.287
3.750.468.977
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
Pembay aran kepada Pemasok
Pembay aran kepada Kary aw an
Pembay aran Pajak
Pembay aran Bunga Pinjaman
Penerimaan Bunga
Arus kas Diperoleh dari aktivitas Operasi
350.241.044.081
(283.534.039.834)
(33.694.538.044)
(5.655.070.656)
(2.599.044.078)
37.926.573
24.796.278.042
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Perolehan Aktiv a Tetap
Arus kas Digunakan untuk aktivitas Investasi
(5.573.443.287)
(5.573.443.287)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Pembay aran Div iden
Penerimaan Pinjaman Bank
Pembay aran Pinjaman Bank
Pembay aran kepada Pihak Hubungan Istimew a
Arus kas Digunakan untuk aktivitas Pendanaan
(1.197.638)
180.000.000
(3.419.303.673)
(17.925.000.000)
(21.165.501.311)
b. Segmen Geografis
Penjualan:
Jakarta
2007
(7 Bulan)
Rp
2006
(1 T ahun)
Rp
2005
(1 T ahun)
Rp
2004
(1 T ahun)
Rp
229.940.823.688
350.971.446.227
263.228.382.153
176.175.708.784
Bandung
Surabay a
68.828.428.187
55.452.714.091
66.268.321.814
59.605.376.340
37.791.390.778
56.040.432.891
27.349.230.838
45.841.082.068
M edan
Lain-lain
22.766.309.824
90.869.020.726
33.701.870.306
128.399.273.397
32.962.769.649
93.708.013.007
20.891.679.342
76.341.566.040
467.857.296.516
638.946.288.084
483.730.988.478
346.599.267.072
FINAL DRAFT
150
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
29.
Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 31 Desember 2006 dan 2004 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan periode 31 Juli 2007, dengan rincian sebagai berkut:
2006
Akun
U ang M uka Pembelian
Biay a Dibay ar di M uka - Tidak Lancar
Aktiv a Tetap
Biay a Dibay ar di M uka - Lancar
30.
2004
Sebelum
Setelah
Sebelum
Setelah
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Reklasifikasi
23.170.525.455
13.591.849.259
45.546.598.178
--
37.129.525.455
2.506.588.153
42.672.859.285
--
---4.140.905.801
-973.745.857
-3.167.159.944
Penerbitan Kembali Laporan Keuangan
Dalam rangka Penawaran Umum Saham, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk
periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2006, 2005 dan 2004 dengan beberapa tambahan penyajian dan tambahan pengungkapan pada Catatan
1.a, 1.b, 2.j, 2.p, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 19, 24, 25, 27, 28 dan 31 atas laporan keuangan terdahulu.
31.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan
a. Pada bulan Juni 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)
mengesahkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang mengatur kebijakan akuntansi dan
pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa (lease).
PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.
Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2008.
b. Pada bulan Mei 2007, DSAK-IAI mengesahkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi ” yang
mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait. PSAK No. 13
(Revisi 2007) ini menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994) “Akuntansi Untuk Investasi”. Pernyataan ini
berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2008.
c.
Pada bulan Mei 2007, DSAK-IAI mengesahkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang mengatur
perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai
investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK No. 16 (Revisi 2007) ini
menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No.17 (1994)
“Akuntansi Penyusutan”. Pernyataan ini berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan
keuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
FINAL DRAFT
151
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 dan
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
(Dalam Rupiah Penuh)
d. Pada bulan Desember 2006, DSAK-IAI mengesahkan 2 (dua) PSAK revisi sebagai berikut:
(i). PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang
menetapkan prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau
ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Pernyataan ini berlaku terhadap
klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aktiva keuangan, kewajiban
keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen,
kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aktiva keuangan dan kewajiban keuangan akan
saling hapus. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek
Tertentu”, yang dikeluarkan tahun 1998. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009; dan
(ii). PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur
prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aktiva keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan
PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang dikeluarkan tahun
1999. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2009.
Perusahaan belum melakukan estimasi atas dampak penerapan PSAK tersebut.
32.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada
tanggal 11 Oktober 2007.
FINAL DRAFT
152
For Discussion Purpose Only
October 25, 2007
To be Finalized
Agreed by
:
Date
:
BAB XVIII. LAPORAN PENILAI
153
Halaman ini sengaja dikosongkan
100
No.
Lamp.
: 143/KR/IX/07
:
Jakarta, 10 September 2007
Kepada,
PT. ACE HARDWARE INDONESIA
Gedung Kawan Lama, Lt. 5
Jalan Puri Kencana No. 1, Meruya Kembangan
Jakarta Barat 11610
Perihal : Penilaian asset,
Indonesia
milik
PT.
ACE Hardware
Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini benar telah melakukan inspeksi terhadap
asset milik PT. ACE Harware Indonesia, yang dapat diurakan sebagai berikut :
No
Deskripsi
1
7 unit ruko, terletak di Jalan Pluit Indah Raya, No. 168 M-S, Kelurahan Pluit,
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, luas tanah ± 524 m², luas bangunan ±
2.040 m².
2
Tanah dan Bangunan Gudang, terletak di Komp. Perumahan Bangunan
Multiguna, Jalan Raya Serpong, Blok D No. 3, Kelurahan Pakulonan,
Kecamatan Serpong, Tangerang, Banten, luas tanah ± 640 m², luas bangunan
± 450 m².
3
Inventaris Kantor dan Kendaraan, terletak di Kantor Pusat dan Kantor
Cabang Ace Hardware
TUJUAN PENILAIAN
Tujuan dari Penilaian ini adalah untuk mendapatkan Estimasi "nilai pasar"
aktiva. per tanggal 2 s/d 7 Agustus 2007, penilaian yang akan digunakan untuk
kepentingan Laporan Keuangan dalam rangka Go Public/Initial Public Offering
(IPO).
DEFINISI NILAI
Pada pelaksanaan penilaian ini. kami menggunakan beberapa istilah yang dapat
didefinisikan sebagai berikut :
Nilai Pasar (Market Value). harga yang mungkin tercapai dalam jumlah
uang dan dalam kondisi pasaran terbuka serta bersaing. dimana pembeli dan
penjual sama-sama berkeinginan serta cukup pengetahuan untuk melakukan
transaksi jual beli dan waktu yang tersedia cukup untuk melakukan tawar
menawar. Harga akan tercapai bilamana dalam kondisi normal dimana tidak
ada suatu perlakuan khusus didalam transaksi jual/beli (sumber : Standar
Penilaian Indonesia 2000. Standar 2 Point 3.10).
Penyusutan (Lost in Value). disini diartikan sebagai suatu kerugian nilai
yang dialami oleh suatu peralatan kantor. yang disebabkan oleh adanya
kerusakan fisik dan atau kemunduran-kemunduran ekonomi dan fungsinya
(Deterioration Of Physical, Economic & Function).
Nilai Reproduksi/Perolehan Baru (Replacement Cost New) yaitu
nilai yang diperhitungkan sebagai banyaknya biaya yang harus dikeluarkan
untuk mendirikan/memproduksi/memperoleh kembali properti yang dinilai
dalam keadaan baru. dan dihitung berdasarkan harga pasaran setempat pada
saat penilaian.
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
156
GAMBARAN AKTIVA
Aktiva merupakan asset milik PT. ACE Hardware, yang dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. 7 Unit Ruko
Gambaran Lokasi
Aktiva dapat dicapai dengan berpatokan dari arah Grogol dengan melalui jalan Dr.
Latumeten, Jalan Jembatan Dua, Jalan Jembatan Tiga sampai bertemu perempatan
kemudian lurus ke Jalan Pluit Putera sampai mentok kemudian belok kiri ke Jalan
Pluit Indah dan lokasi berada di kanan jalan.
Lokasi merupakan daerah campuran antara pemukiman dengan komersial area
(perdagangan dan perkantoran), komplek ruko ini terletak di kawasan strategis Pluit
yang berdekatan dengan berbagai fasilitas diantaranya Mega Pluit, komplek ruko,
komplek perdagangan, RS Atmajaya dan lain-lain, untuk sarana pendidikan banyak
tersedia dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi.
Lokasi Aktiva berbatasan dengan :
Utara
Barat
Timur
Selatan
:
:
:
:
Danau
Ruko
Ruko
Jalan/parkir
Gambaran Bangunan
Aktiva merupakan 7 unit ruko 4 lantai, bangunan merupakan ruko baru yang
menjadi satu kesatuan digunakan sebagai perdagangan ACE HARDWARE spesifikasi
bangunan dapat diuraikan sebagai berikut:
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Pondasi
Konstruksi Bangunan
Dinding
Lantai
Pintu
Jendela
Plafond
Atap
Fasilitas
? Listrik
? Telepon
? Air Bersih
Tahun Dibangun
Renovasi Tahun
Kondisi
Perawatan
Umur Ekonomis
Luas Keseluruhan
:
:
:
:
:
:
:
:
Tiang Pancang & Sloof Beton Bertulang
Beton Bertulang
Pasangan batu bata diplester
Granito
Pintu kaca polos sebagian pintu panel
Kaca polos dengan rangka aluminium
Gypsum sebagian beton
Rangka baja dengan penutup genteng
:
:
:
:
:
:
:
:
:
97.000 va
2 line
Tersedia
2006
Baik
Baik
40 Tahun
± 2.040 m²
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
157
2. Gudang
Gambaran Lokasi
Aktiva dapat dicapai dengan berpatokan dari Jalan Tol Jakarta - Merak keluar di
Gerbang Tol Tangerang, kemudian berbelok kearah Jalan Serpong Raya. Setelah
Serpong Plaza berbelok kekiri dan masuk ke Komplek Perumahan Bangunan
Multiguna (3 in 1 Building), Aktiva berada di Blok D No.3.
Komplek Bangunan Multiguna merupakan komplek perkantoran yang dilengkapi
dengan bangunan gudang yang memiliki jalan lingkungan dengan lebar 8 meter dan
perkerasan aspal hotmix.
Jalan utama didepan komplek Aktiva adalah Jalan Serpong Raya dengan lebar jalan
2 x 12 meter, fasilitas yang terdekat dengan aktiva diantaranya adalah : Serpong
Plaza, Depo Bangunan, Perumahan Bukit Serpong Mas, Perumahan Gading Serpong,
Komplek Ruko Sutera Niaga 3 dan Perumahan Alam Sutera.
Gambaran Bangunan
Aktiva merupakan bangunan multiguna (3 in 1) dengan spesifikasi sebagai berikut:
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
Jumlah Lantai
Pondasi
Konstruksi Atap
Lantai
Atap
Penyusutan
Kondisi
Perawatan
Umur Ekonomis
Luas Lantai
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2 Lantai
Beton dan batu kali
Rangka baja
Keramik
Genteng
15%
Baik
Baik
35 Tahun
± 450.5 m²
Bangunan dilengkapi dengan listrik PLN 16.500 VA, telp 2 line dan jet pump.
3. Inventaris Kantor dan Kendaraan
Aktiva dalam penilaian berupa inventaris dan kendaraan yang digunakan oleh PT.
ACE Hardware Indonesia sebagai sarana usaha dalam bidang supermarket
perkakas. Peralatan tersebut berada di seluruh cabang ACE Hardware di Indonesia
dan Kantor Pusat di Jakarta.
Penilaian ini dilakukan pada Kantor Pusat dan cabang-cabang ACE Hardware.
Secara garis besar inventaris kantor dalam penilaian berupa peralatan kantor,
komputer, rak/gondola, audio-video, furniture, peralatan keamanan, kendaraan
bermotor dan peralatan lainnya yang biasa dipergunakan oleh suatu kantor dan
supermarket. Selanjutnya inventaris kendaraan tersebut kami sebut aktiva.
Aktiva yang digunakan oleh PT. ACE Hardware Indonesia terdapat beberapa yang
telah mengalami rekondisi atau up grade sehingga fungsi dan manfaatnya menjadi
berlipat. Dalam hal ini pembelian spare part telah dipasang menjadi satu unit alat
yang baru dengan manfaat yang baru.
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
158
METODE PENILAIAN
Didalam penilaian dikenal adanya tiga macam pendekatan atau metoda penilaian yaitu:
Pendekatan Perbandingan data Pasar (Market Approach), Pendekatan Biaya
(Cost Approach) dan Pendekatan Pendapatan (income Approach).
Pendekatan Perbandingan Data Pasar
Pendekatan ini sangat baik bilamana terdapat data pembanding yang sama/sejenis
dengan aktiva yang dinilai, yang saat ini sedang ditawarkan maupun telah terjadi
transaksi. Karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang terbaik dan paling
sempurna untuk dapat memperkirakan nilai pasar suatu aktiva, dan pendekatan ini
dapat merefleksikan sikap pembeli dan penjual terhadap aktiva didaerah termaksud.
Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan untuk mendapatkan
indikasi nilai pasar dengan cara memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk
memperoleh bangunan yang sama dengan tingkat harga yang berlaku sekarang
(Reproduction of the building in new condition) dikurangi dengan perkiraan keusangan
baik yang disebabkan oleh keusangan phisik, fungsi maupun ekonomis. Hasil
pengurangan ini merupakan nilai wajar bangunan pada keadaan sekarang (depriciated
value of building).
Kemudian nilai tanah diperkirakan nilai pasarnya. Nilai pasar tanah ditambah dengan
depriciated building value didapatlah nilai pasar aktiva (sumber: The National Collage
Hand Book, Dearborn Publising, Inc.)
Pendekatan ini bilamana dihitung secara teliti dan cermat berdasarkan harga-harga
yang berlaku saat ini, maka akan dapat menghasilkan nilai wajar yang akurat pula.
Sedangkan nilai pasar tanah dapat ditentukan berdasarkan harga pasaran tanah
setempat.
Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini dapat diterapkan untuk penilaian suatu aktiva yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan dari investasinya (Income Producing Property). Kemampuan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan tersebut bilamana dikapitalisasikan, maka akan
mendapatkan nilai pasar aktiva.
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
159
DASAR ASUMSI DAN SYARAT - SYARAT PEMBATAS
1. Saya berasumsi bahwa aktiva yang saya nilai tidak mempunyai masalah hukum dan
bahwa hak kepemilikannya adalah sah dan dapat dipasarkan (marketable).
2. Saya tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan dokumen-dokumen yang
terkait, oleh karenanya saya tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya. Yang
menjadi perhatian saya adalah hal-hal yang berkenaan dengan nilai dari aktiva saja.
3. Saya tidak melakukan pengukuran terhadap batas-batas dari aktiva yang saya nilai.
Saya memperolehnya dari sumber dokumen yang saya asumsikan dapat dipercaya,
oleh karenanya bilamana ada gambar mengenai aktiva, hal ini hanya dimaksudkan
sebagai bahan ilustrasi/visualisasi, tetapi saya tidak dapat menjamin keakuratan
dari pada gambar tersebut.
4. Bilamana tidak ada perjanjian terlebih dahulu, maka saya tidak bersedia untuk
tampil dimuka pengadilan/instansi yang berkepentingan mengenai isi laporan saya.
5. Kondisi-kondisi tidak wajar yang tersembunyi baik terhadap struktur maupun tanah
yang dapat membawa efek negatif terhadap nilai, tidak menjadi tanggung jawab
saya sebab merupakan bagian dari pada pekerjaan ahli tanah dan atau bangunan.
6. Informasi, perkiraan dan pendapat yang saya peroleh dari berbagai sumber, saya
anggap merupakan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya, oleh karenanya
saya tidak melakukan pengecekan lebih lanjut. Bilamana dikemudian hari diketahui
ada informasi yang tidak benar yang diberikan kepada saya, maka saya tidak dapat
diminta pertanggung jawabannya.
7. Laporan ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan
penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini
tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan yang berbeda.
8. Tidak dibenarkan bilamana sebagian atau keseluruhan dari laporan ini
dipublikasikan di media cetak/elektronik sebelum mendapat persetujuan tertulis dari
saya sebagai penilai dan pembuat laporan.
9. Saya berasumsi bahwa aktiva yang ditunjukkan kepada saya adalah benar
merupakan subject property dalam penilaian ini dan saya tidak melakukan
pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya.
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
160
SERTIFIKASI - PENILAIAN
Saya sebagai penilai dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya tidak mempunyai kepentingan/interest terhadap aktiva yang saya nilai.
2. Saya tidak mempunyai bias yang bersifat subjektiv terhadap hal-hal yang tercakup
dalam laporan saya atau terhadap client yang menggunakan jasa saya. Kompensasi
yang saya terima maupun hubungan saya dengan client tidak dapat mempengaruhi
objektivitas dari pada hal-hal yang saya kemukakan dalam laporan ini.
3. Sepanjang keyakinan dan pengetahuan Saya, segala fakta dan informasi yang ada
dalam laporan ini adalah benar.
4. Laporan penilaian yang saya buat telah sesuai dengan Kode Etik Profesi (MAPPI)
dimana saya menjadi anggotanya, Kode Etik GAPPI dimana perusahaan PT. Nilai
Konsulesia menjadi anggotanya serta Kode Etik yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dimana saya bekerja, dalam hal ini PT. Nilai Konsulesia.
5. Tidak ada orang lain kecuali diri saya, yang bertanda tangan dibawah ini, yang
melakukan analisa, survey terhadap aktiva.
6. Berdasarkan informasi yang ada dalam laporan ini dan berdasar pengalaman kami
sebagai penilai. maka kami berpendapat bahwa “Nilai Pasar” masing masing
aktiva yang kami nilai pertanggal penilaian yang ditampilkan dalam laporan
ini sudah benar adanya.
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
161
KESIMPULAN NILAI
Berdasarkan perhitungan Pendekatan Biaya dan Pendekatan Perbandingan Data Pasar,
serta dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai, type dari property
dan tujuan penilaian, maka penilai berkesimpulan Nilai Pasar adalah sebagai sebagai
berikut :
No.
1
2
3
Nilai Pasar
Uraian
(Rp.)
7 Unit Ruko
Gudang
Inventaris Kantor & Kendaraan
Jumlah
14.076.000.000
1.813.000.000
14.629.000.000
30.518.000.000
Pembulatan
30.518.000.000
Rp. 30.518.000.000,Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Delapan Belas Juta Rupiah
Demikian ringkasan penilaian ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
PT. NILAI KONSULESIA
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
162
BAB XIX. ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar berikut adalah Anggaran Dasar terakhir yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
HAM RI.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1.
Perseroan terbatas ini bernama “PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk” (selanjutnya dalam
Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di
Kotamadya Jakarta Barat.
2.
Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun diluar wilayah Republik
Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas lamanya dan dimulai sebagai badan hukum
pada tanggal 17-5-1995 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima).
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1.
2.
Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah :
a.
Menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan;
b.
Menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian;
c.
Menjalankan usaha dalam bidang jasa; dan
d.
Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a.
Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, interinsulair
dan lokal dari segala macam barang-barang home centre antara lain : electronic, kitchen
appliance, tool, gardening, plumbing stationary, hobby, building interior, furniture, alat-alat rumah
tangga serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor, dan keagenan/perwakilan
dari perusahaan-perusahaan lain di bidang home centre dalam maupun luar negeri.
b.
Menjalankan usaha-usaha dibidang industri dari barang-barang pada
sub a diatas, termasuk:
(i)
industri perakitan komponen elektronik meliputi perakitan komponen jadi untuk produksi
alat-alat elektronika serta bidang usaha terkait;
(ii) industri radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar serta perlengkapannya antara
lain meliputi pembuatan peralatan elektronika untuk rumah tangga seperti pesawat penerima
televisi dan kombinasi, pesawat penerima radio dan kombinasi, tape recorder, video recorder,
mikrofon, loudspeaker, headphone, amplifier dan sebagainya;
163
(iii) industri peralatan transmisi telekomunikasi antara lain meliputi pembuatan alat-alat tranmisi
komunikasi seperti pemancar radio/televisi, alat-alat transmisi induk radio telefoni dan radio
telegrafi, relay transmitters, radio telepon, peralatan facsimile, kamera televisi, telepon set,
switching dan berbagai alat transmisi lainnya;
(iv) industri kompresor dan katup meliputi pembuatan kompresor beserta komponen
komponennya termasuk katup kompresor baik elektronik maupun mekanik bagi segala
jenis mesin serta kegiatan usaha terkait;
(v) industri peralatan listrik meliputi pembuatan alat-alat listrik serta kegiatan usaha terkait;
(vi) industri peralatan teknik dan mekanikal meliputi produksi di bidanperalatan teknik dan
mekanikal serta kegiatan usaha terkait;
(vii) industri fabrikasi peralatan listrik dan elektronik serta daur ulang peralatan listrik dan
elektronik serta kegiatan usaha terkait;
(viii) industri manufaktur dan fabrikasi komponen-komponen yang terbuat dari lembaran lembaran
metal;
(ix) industri pengembangan dan pengintegrasiaan sistem yang meliputi perancangan,
pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pengembangan sistem rekayasa fasilitas
pendukungnya termasuk industri dan integrasi dari sistem-sistem rekayasa yang berkaitan
dengan teknologi simulator;
(x) industri pembuatan alat-alat simulator;
(xi) industri pembuatan alat-alat dan komponen-komponen filter serta memperdagangkan (sewa/
beli) hasil industri pembuatan filter dan memasarkan hasil-hasilnya;
(xii) industri pembuatan sistem identifikasi atau pengenal barang;
(xiii) industri tape, CD, LD, VCD dan DVD antara lain meliputi pita pereka (tape laminasi), pita
rekaman (tape recorder), CD, LD, VCD Video, musik maupun komputer, DVD serta kegiatan
usaha lainnya yang terkait;
(xiv)industri tube antara lain adalah tube laminasi dan tape yang terbuat dari plastik maupun
aluminium serta kegiatan usaha terkait;
(xv) industri radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar serta perlengkapannya antara
lain meliputi pembuatan peralatan elektronika untuk rumah tangga seperti pesawat penerima
televisi dan kombinasi, pesawat penerima radio dan kombinasi, tape recorder, video recorder,
mikrofon, loudspeaker, headphone, amplifier dan sebagainya;
(xvi)industri rekayasa teknik, manufactur dan fabrikasi meliputi pengolahan barang/bahan
mentah, bahan baku, bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai serta kegiatan usaha
terkait;
c.
Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum danpajak,
diantaranya :
(i)
jasa bengkel dan karoseri;
(ii) jasa perbaikan alat elektronika;
(iii) konsultasi bidang listrik elektronika serta kegiatan usaha yang terkait;
164
(iv) jasa penyelengaraan usaha teknik meliputi pemasangan/perakitan, perbaikan dan
pemeliharaan (perawatan) serta instalasi alat-alat teknik, instalasi peralatan untuk air, gas,
telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal, bejana tekan (boiler/pressure vessel) serta bidang
usaha yang berkaitan;
(v) konsultasi bidang mesin (mekanikal) antara lain meliputi perencanaan maupun sarana dan
prasarana yang berhubungan dengan mekanikal serta kegiatan usaha yang terkait;
(vi) konsultasi bidang manajemen dan administrasi engineering;
(vii) konsultasi bidang kelistrikan (elektrikal) antara lain meliputi perencanaan untuk perumahan,
gedung perkantoran maupun sarana dan prasarana penunjang serta kegiatan usaha yang
terkait;
(viii) konsultasi bidang teknik engineering antara lain kegiatan rekayasa dan teknik;
(ix) jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia melalui perangkat telekomunikasi serta
kegiatan usaha terkait;
(x) jasa konsultasi di bidang teknologi simulator termasuk pendidikan, pelatihan dan
keterampilan yang berkaitan degan teknologi simulator serta kegiatan usaha yang terkait;
(xi) jasa konsultasi telekomunikasi meliputi sentral telekomunikasi, system pemancar dan
penerima radio dan televisi, system komunikasi khusus, teknologi informasi, kontrol dan
instrumentasi, multimedia termasuk meliputi perencanaan, perhitungan, instalasi serta
kegiatan usaha terkait;
(xii) Konsultasi bidang teknik engineering antara lain kegiatan rekayasa dan teknik;
(xiii) jasa pembuatan perangkat lunak (software) meliputi perencanaan dan perancangan sistem
(case study dan design) pengembangan dan pengerjaan (development dan implementasi),
pemeliharaan (maintenance) serta kegiatan usaha terkait;
d.
Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan, yang meliputi :
(i)
kegiatan perawatan, pemeliharaan, perbaikan (maintenance) dan pengecatan kendaraan
bermotor, berbagai jenis mesin dan alat-alat berat;
(ii) menjalankan usaha penyediaan dan penjualan suku cadang mesin dan alat-alat berat;
(iii) mendirikan showroom mobil dan motor termasuk penyediaan, penjualan dan pemasangan
aksesories kendaraan serta berbagai macam suku cadang kendaraan.
MODAL
Pasal 4
1.
Modal dasar Perseroan ini berjumlah Rp 480.000.000.000,00 (empat ratus delapan puluh miliar
rupiah) terbagi atas 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta) saham, masing-masing saham
bernilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) setiap saham.
2.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 1.200.000.000 (satu miliar
dua ratus juta) saham atau sebesar Rp 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar Rupiah) oleh
para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham
disebutkan pada akhir akta ini.
165
3.
100% (seratus persen) dari modal ditempatkan tersebut, yaitu berjumlah Rp 120.000.000.000,00
(seratus dua puluh miliar Rupiah) merupakan setoran lama yang telah disetor penuh dengan rincian
sebagai berikut:
a.
Sebesar Rp 61.200.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua ratus juta Rupiah) disetor dengan
uang tunai.
b.
Sebesar Rp 58.800.000.000,00 (lima puluh delapan miliar delapan ratus juta Rupiah) disetor
dengan kapitalisasi laba ditahan dengan rincian:
•
sebesar Rp 8.623.000.000,00 (delapan miliar enam ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
kapitalisasi laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2003 (tiga puluh satu
Desember dua ribu tiga), yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doktorandus L.K. Surbakti.
•
sebesar Rp 10.177.000.000,00 (sepuluh miliar seratus tujuh puluh tujuh juta Rupiah)
kapitalisasi laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2004 (tiga puluh saru
Desember dua ribu empat), yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf &
Mawar.
•
sebesar Rp 40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) kapitalisasi laba ditahan
berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2006 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam),
yang diaudit oleh Kantor Akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar.
4.
Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang dengan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan wajib disetujui terlebih dahulu oleh Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan dibidang Pasar Modal Penyetoran atas saham dalam bentuk benda tidak bergerak wajib
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang salah satunya terbit atau
beredar ditempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional sedikitnya 14 (empat
belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut, dan
benda tidak bergerak yang dijadikan sebagai setoran atas saham tersebut wajib dinilai oleh penilai
independen yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Penyetoran
atas saham dengan pemasukan saham Perseroan lain, harus berupa saham-saham yang telah
disetor penuh, tidak dijaminkan dengan cara apapun juga dan harganya harus ditetapkan oleh pihak
independen untuk melaksanakan penilaian serta memberikan pendapat tentang harga saham dan
harus dilakukan dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam hal penyetoran
tersebut berasal dari laba yang ditahan, agio saham, laba bersih perseroan dan atau unsur modal
sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya
tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa Akuntan
yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Penyetoran atas saham dengan konversi tagihan.
5.
Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga
tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
a.
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas
adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak
untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang
telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masingmasing pada tanggal tersebut.
166
b.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka
waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
c.
Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syaratsyarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan peraturan
perundangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek ditempat di mana sahamsaham Perseroan dicatatkan.
d.
Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus di alokasikan kepada semua pemegang saham
yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah hak memesan
Efek terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
e.
Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud huruf d diatas, maka Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib
dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan
syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan dibidang Pasar
Modal.
f.
Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari
ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 6 huruf a sampai dengan huruf e tersebut di atas,
apabila ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.
g.
Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham, seperti penambahan modal dengan cara mengkonversi utang
Perseroan menjadi saham, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal.
7.
Pelaksanaan pengeluaran saham yang masih dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat
ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang semula
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat
dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
8.
Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham saham lebih lanjut harus
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan dalam anggaran
dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9.
Setiap pemegang saham tunduk kepada anggaran dasar Perseroan dan kepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh sampai dengan 10 %
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan
perundangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut tidak boleh mengurangi modal
dasar dan modal ditempatkan atau disetor Perseroan dan saham-saham yang dibeli kembali tersebut
tidak dihitung dalam menentukan korum kehadiran maupun pengambilan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Pembelian kembali saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.
167
SAHAM
Pasal 5
1.
Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama.
2.
Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham.
3.
Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik
bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar pemegang
Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak
untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas
saham-saham tersebut.
4.
Setiap pemegang saham harus tunduk kepada anggaran dasar ini dan kepada semua keputusankeputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan
perundangan yang berlaku.
5.
Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundangan
di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut
dicatatkan.
SURAT SAHAM
Pasal 6
1.
Perseroan dapat memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham
atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2.
Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari
2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh- seorang pemegang saham.
3.
Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :
4.
a.
Nama dan alamat para pemegang saham
b.
Nomor surat saham
c.
Nilai nominal saham
d.
Tanggal pengeluaran surat saham
Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a.
Nama dan alamat pemegang saham
b.
Nomor surat kolektif saham
c.
Nomor surat saham dan jumlah saham
d.
Nilai nominal saham
e.
Tanggal pengeluaran surat kolektif saham
168
5.
Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi Nomor urut dan
harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan-tandatangan dari Direktur Utama
atau seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi, bersama-sama dengan Direktur
Utama atau seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris,
tandatangan-tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif
saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi
saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
SURAT SAHAM PENGGANTI
Pasal 7
1.
2.
Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
1)
Surat saham tersebut rusak
2)
Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan asli surat saham yang rusak tersebut wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan
surat saham baru yang Nomornya sama dengan Nomor surat saham aslinya. Asli surat saham
yang rusak tersebut wajib dimusnahkan setelah diberikan surat saham pengganti.
Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa:
1)
Surat saham tersebut hilang
2)
Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan
3)
Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi.
3.
Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham
yang bersangkutan.
4.
Direksi dalam Rapat Direksi harus membuat Berita Acara Rapat mengenai surat saham pengganti
dalam hal surat saham rusak dan/atau surat saham hilang dengan menyebutkan alasannya. Surat
saham asli yang rusak itu dimusnahkan oleh Direksi dalam Rapat Direksi, hal mana harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat tersebut.
5.
Pengeluaran surat saham pengganti yang hilang wajib diumumkan di Bursa di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
pengeluaran surat saham pengganti dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek di tempat di
mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
Pengeluaran surat saham pengganti untuk suatu surat saham menurut pasal ini, mengakibatkan
surat saham aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi, yang berlaku terhadap Perseroan adalah
surat saham pengganti.
7.
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku
untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.
169
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8
1.
Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam pasal ini yaitu :
a.
saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga penyimpanan dan
Penyelesaian.
b.
saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek tersebut.
c.
apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham
tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk
kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
d.
Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
e.
Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang -terdaftar atas nama
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk
kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama
Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
dimaksud, Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib
menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.
g.
dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
h.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang
saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
i.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
j.
Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak mengeluarkan
suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya
pada rekening tersebut.
k.
Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib manyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk
selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
170
l.
Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang
merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan
ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut
selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham.
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
2.
n.
Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank
Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian; dan
o.
Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan
selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang
saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di bidang Pasar Modal
dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 9
1.
Direksi wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.
2.
Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :
a.
Nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
b.
Jumlah, Nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham.
c.
Jumlah yang disetor atas setiap saham.
d.
Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham dan
tanggal perolehan hak gadai tersebut.
e.
Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang.
f.
Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
171
3.
Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan serta tanggal saham itu diperoleh. Direksi
berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaikbaiknya.
4.
Tiap perubahan alamat pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
atau Daftar Khusus Perseroan, pemegang saham wajib memberitahukan kepada Direksi secara
tertulis. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik, maka semua surat-surat
atau Panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat-alamat yang
terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, kecuali apabila ditentukan lain dalam
anggaran dasar ini.
5.
Setiap catatan-catatan dan/atau perubahan-perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
6.
Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus dikantor Perseroan. Setiap
pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar
khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
7.
Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan
kepada seorang pemegang saham berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan
memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar ini.
8.
Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu)
saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Karenanya dalam hal pemilikan bersama
dari 1 (satu) saham, para pemilik bersama harus mengangkat di antara mereka seorang yang akan
mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham
tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham
dan atas surat saham yang bersangkutan. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu,
Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham)
tersebut.
9.
Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap
pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu
penjualan, pemindah tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia yang menyangkut sahamsaham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan
sesuai dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
1.
a.
Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani
oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang
menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
b.
Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan
hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh
Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat
pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundangan
yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
172
2.
Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
anggaran dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku atau tanpa
persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3.
Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak
untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.
4.
Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima
oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal
dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
5.
Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari
pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan
memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta
ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham
atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum,
dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat
disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai pemegang
saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima
baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam anggaran
dasar ini.
7.
Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 11
1.
Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah :
a.
b.
RUPS Tahunan.
RUPS lainnya, yang dalam anggaran dasar ini disebut RUPS luar biasa.
2.
Istilah RUPS dalam anggaran dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
3.
Dalam RUPS tahunan:
a.
b.
4.
Direksi menyampaikan:
laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan
RUPS.
laporan keuangan untuk mendapatkan pengesahan RUPS.
Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan, berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi
dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku
yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan kecuali
perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.
173
5.
RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan
dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat (3) huruf a
dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran
dasar Perseroan.
TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 12
1.
RUPS harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan
usahanya atau di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal
saja dalam wilayah Republik Indonesia.
2.
Pemberitahuan RUPS dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
Panggilan RUPS, yang dilakukan dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua)
surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di
tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi, bahwa akan diadakan RUPS.
3.
Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam anggaran dasar ini, panggilan RUPS harus
dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS, yang dilakukan
dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
4.
Panggilan RUPS tersebut harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan acara Rapat dengan
disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat tersedia di Kantor
Perseroan mulai dari tanggal dilakukan Panggilan sampai dengan Rapat diadakan. Panggilan RUPS
Tahunan harus pula mencantumkan bahwa Laporan Tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 11 ayat 3 telah tersedia di Kantor Perseroan untuk diperiksa oleh para pemegang saham di
kantor Perseroan sejak tanggal panggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diselenggarakan dan
salinan dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh dari
Perseroan atas permintaan tertulis para pemegang saham sejak tanggal Panggilan RUPS Tahunan
yang bersangkutan sampai dengan tanggal diselenggarakannya Rapat umum Pemegang Saham
Tahunan. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, panggilan harus dilakukan
oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.
5.
Jika korum Rapat tidak tercapai maka dapat diadakan RUPS kedua, maka RUPS kedua yang
diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari
RUPS pertama, tanpa didahului pemberitahuan rapat, panggilan untuk RUPS kedua dilakukan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal RUPS kedua diselenggarakan dengan
menyebutkan telah diselenggarakan RUPS pertama tetapi tidak mencapai korum, kecuali RUPS
untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, Panggilan RUPS kedua dilakukan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS kedua diselenggarakan
dengan menyebutkan telah diselenggarakan RUPS pertama tetapi tidak mencapai korum. Panggilan
RUPS kedua dilakukan dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi
peraturan Pasar modal dan peraturan perundangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di Indonesia
di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6.
Apabila semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS, pemberitahuan dan panggilan
terlebih dahulu tidak diperlukan (asal saja semua pemegang saham menyetujui hal itu) dan Rapat
dapat diadakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusankeputusan yang mengikat.
174
7.
Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 anggaran dasar dapat dilakukan
atas permintaan:
a.
seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara, atau
b.
Dewan Komisaris;
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 13
1.
RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam
hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh Direktur Utama Dalam hal Direktur Utama tidak
hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan,
maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh
peserta RUPS.
2.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin
oleh Direktur Utama.Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang
akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai
benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka
RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang
saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
3.
Ketua Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktika wewenangnya untuk hadir dalam
rapat tersebut.
4.
Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara Rapat, yang
untuk pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang pemegang saham atau kuasa
pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat.
5.
Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat. Penanda-tanganan yang
dimaksud dalam ayat 4 pasal ini tidak disyaratkan apabila Berita Acara Rapat itu dibuat dalam
bentuk akta Notaris.
6.
Berita acara yang dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam ayat 4 dan 5 pasal ini berlaku
sebagai bukti yang sah untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan
segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.
KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN DALAM
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 14
1.
RUPS (termasuk RUPS untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas) dapat dilangsungkan apabila :
a.
Dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara tersebut kecuali ditentukan
lain dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
175
2.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
suara terbanyak dari jumlah suara tersebut, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini
dan peraturan perundangan yang berlaku.
c.
Dalam hal korum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan korum
ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dalam satu tahun buku lebih dari 50% (lima puluh
persen) atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus
mendapat persetujuan RUPS yang:
a.
Dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per
empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara tersebut.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara tersebut.
c.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.
3.
RUPS untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan korum
kehadiran dan keputusan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
4.
Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Panggilan RUPS dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.
5.
Pemegang saham dapat diwakili oleh Pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
6.
7.
Dalam Rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
Dalam pemungutan suara, Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan
yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham .
8.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain.
9.
Semua keputusan dalam anggaran dasar ini dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan adalah
sah jika disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.
10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan
syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menadatangani
usul yang bersangkutan, Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.
176
DIREKSI
Pasal 15
1.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi.
2.
Direksi terdiri dari sedikit-dikitnya 2 (dua) orang, yang terdiri dari : 1 (satu) orang Direktur Utama,
1 (satu) orang Direktur atau lebih, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dibidang Pasar
Modal.
3.
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak
tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya
RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali apabila ditentukan
lain dalam anggaran dasar Perseroan.
4.
Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan
ketentuan dalam ayat 3 pasal ini.
5.
RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa
jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat tersebut kecuali bila
tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS.
6.
Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 pasal ini
maka pemberhentian anggota Direksi tersebut harus menyebutkan alasannya dan memberikan
kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan tersebut untuk membela dirinya apabila
anggota Direksi tersebut menghadiri Rapat yang bersangkutan.
7.
RUPS dapat : mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang
diberhentikan dari jabatannya; atau mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan
diri dari jabatannya; atau mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu
lowongan; atau menambah jumlah anggota Direksi baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat
untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan
diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/
digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk
sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain
dalam RUPS.
8.
Seorang anggota Direksi boleh mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis kepada dan diterima oleh Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya 60 (enam puluh) hari
kalender sebelum tanggal pengunduran diri itu. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri
sebagaimana tersebut diatas tetap dapat dimintakan pertanggung jawabannya sebagai anggota
Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal pengunduran diri pada tanggal RUPS
Tahunan yang berikutnya.
9.
Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a.
Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b.
Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku; atau
c.
Meninggal dunia; atau
d.
Diberhentikan karena keputusan RUPS.
10. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi (jika ada) ditetapkan oleh RUPS dan wewenang
tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
177
11. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah
anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, maka
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi
lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.
12. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan
menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang
sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan
dalam pasal 19 ayat 3 anggaran dasar Perseroan.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 16
1.
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan
dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan.
3.
Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
kepada Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk:
a.
Perbuatan hukum mengalihkan/melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan, yang jumlahnya
melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris, dan/atau
menjadikan jaminan hutang harta kekayaan Perseroan yang tidak tunduk pada ketentuan Pasal
14 ayat 2.
b.
Memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk kepentingan pihak lain.
c.
Memperoleh dengan cara apapun barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah.
d.
Memperoleh atau melepaskan penyertaan pada perusahaan lain.
e.
Menerima pinjaman uang dari siapapun yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke
waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris.
f.
Memberikan pinjaman uang kepada siapapun; kecuali dalam kegiatan sehari-hari. harus
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau akta yang berkenaan turut
ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris.
4.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepas.an hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau
sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50 % (lima puluh lima persen) dari harta kekayaan
(aktiva) Perseroan dalam satu tahun buku dalam satu transaksi atau beberapa transaksi secara
kumulatif yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan
RUPS dengansyarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2 anggaran dasar
Perseroan.
5.
Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan
hak atas harta kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 wajib pula diumumkan
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.
178
6.
Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus
mendapat persetujuan dari RUPS Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
7.
a.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.
b.
Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka seorang anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
8.
Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksi berhak untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih
untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa, dalam
mana diberi wewenang kepada pemegang-pemegang kuasa itu untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu.
9.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang
tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
10. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi harus memperoleh persetujuan RUPS, dengan syarat
dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, dengan
memperhatikan peraturan di bidang pasar Modal.
11. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal
Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi,
maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku.
RAPAT DIREKSI
Pasal 17
1.
Rapat Direksi dapat diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali kecuali apabila dianggap perlu
oleh salah seorang anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersamasama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan
oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.
2.
Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan pasal 12 anggaran dasar ini.
3.
Panggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang
disampaikan secara langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
4.
Panggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
5.
Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa Efek
ditempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik Indonesia.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, Panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan
dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
179
6.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan
untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat
Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang
hadir dalam Rapat tersebut.
7.
Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi
yang lain berdasarkan surat kuasa.
8.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
9.
Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan
suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam Rapat tersebut.
10. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul dianggap ditolak.
11. a.
Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya
b.
Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat
Direksi menentukan lain.
c.
Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat
menentukan lain tanpa keberatan dari yang hadir.
12. Berita acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh seorang anggota Direksi
lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila berita acara dibuat
oleh seorang Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 12 pasal ini merupakan bukti
yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan,
baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.
14. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis
tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai
usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang
diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam rapat Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
1.
Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 2 (dua) orang anggota, yang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Utama dan seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih, dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal.
180
2.
Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut
berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada
saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali
apabila ditentukan lain dalam anggaran dasar Perseroan.
3.
Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan
memperhatikan ketentuan dalam ayat 2 pasal ini.
4.
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan pada setiap waktu meskipun masa
jabatannya belum berakhir oleh RUPS. Pemberhentian tersebut berlaku sejak penutupan Rapat
tersebut kecuali bila RUPS menentukan lain.
5.
Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 4
pasal ini maka pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut harus menyebutkan alasannya
dan memberikan kesempatan kepada anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan tersebut untuk
membela dirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut menghadiri Rapat yang bersangkutan.
6.
RUPS dapat mengangkat orang lain untuk : mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan dari jabatannya; atau mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang
mengundurkan diri dari jabatannya; atau mengangkat seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris
untuk mengisi suatu lowongan; atau menambah jumlah anggota Dewan Komisaris baru. Masa
jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan
atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk
sisa masa jabatan dari Dewan Komisaris yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan
dari penambahan anggota Dewan Komisaris baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari
Dewan Komisaris yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
7.
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada dan diterima oleh Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengunduran diri itu. Terhadap anggota Dewan
Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut diatas tetap dapat dimintakan pertanggung
jawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatannya yang bersangkutan hingga
tanggal pengunduran diri pada tanggal RUPS Tahunan yang berikutnya.
8.
Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota
Dewan Komisaris tersebut :
9.
a.
Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b.
Dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undangundang atau peraturan perundangan yang berlaku; atau
c.
Meninggal dunia; atau
d.
Diberhentikan karena Keputusan RUPS.
Gaji dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
10. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris kurang dari 2(dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini,
maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sesudah terjadinya
lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
11. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta
tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.
181
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 19
1.
Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi.
2.
Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
3.
Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
4.
Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan
kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula
baginya.
5.
Dewan Komisaris ditugaskan untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi
dan memberikan nasihat kepada Direksi.
6.
Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan
mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan
alasannya.
7.
Dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberhentian sementara
dari anggota (anggota) Direksi itu dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal, Dewan Komisaris harus mengadakan RUPS. RUPS demikian ini hanya berhak dan
berwenang untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara itu
dikembalikan pada jabatannya semula atau diberhentikan seterusnya, dengan terlebih dahulu
memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut untuk
membela dirinya dalam Rapat, apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut hadir
dalam Rapat yang bersangkutan.
8.
Rapat tersebut pada ayat 5 pasal ini dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan,
maka Rapat dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,
maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak
hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang
ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat.
9.
Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian
sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 20
1.
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali kecuali apabila dianggap
perlu oleh salah seorang Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis Direksi atau atas permintaan
1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.
182
2
Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama
berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka
1 (satu) orang-anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama berhak dan berwenang
melakukan Panggilan Rapat Dewan Komisaris.
3.
Panggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan surat tercatat atau disampaikan secara
langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan telegram atau telex atau facsimile yang
ditegaskan secara tertulis, Panggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam
waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kalender sebelum Rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal Panggilan dan tanggal Rapat,
keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Komisaris Utama. Apabila semua anggota Dewan
Komisaris hadir dan atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris, Panggilan terlebih dahulu tidak
disyaratkan.
4.
Panggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
5.
Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa
Efek ditempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik
Indonesia. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, Rapat Dewan Komisaris
dapat diadakan dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama tidak hadir atau
berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka
Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota
Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.
7.
Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota
Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
8.
Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat
apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam
Rapat tersebut.
9.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam Rapat tersebut.
10. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul ditolak.
11. a.
Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.
b.
Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan
sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam
pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut,
kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
c.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali
ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
183
12. Berita acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang
ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh seorang
anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan.
Apabila berita acara dibuat oleh seorang Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 12 pasal ini
merupakan bukti yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan
Komisaris yangbersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa
mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris
telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan
Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 21
1.
Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.
2.
Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga
puluh) Hari Kalender sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
3.
Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
4.
Direksi menyusun laporan tahunan dan mnyediakannya di kanto Perseroan untuk dapat diperiksa
oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.
5.
Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang ditandatangani oleh semua
anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam RUPS Tahunan. Dalam hal ada anggota
Direksi atau Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tersebut harus disebutkan alasannya
secara tertulis.
6.
Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk
oleh RUPS untuk diperiksa. Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan
secara tertulis kepada RUPS Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS tahunan diselenggarakan,
agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
7.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan dilakukan oleh RUPS.
8.
Perhitungan Tahunan yaitu Neraca dan Laporan Laba/Rugi setelah mendapat pengesahan RUPS
wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia salah satu diantaranya
berperedaran nasional selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tahun buku berakhir.
PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Pasal 22
1.
Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi
menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.
184
2.
Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan
laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian
yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.
3.
Rapat Direksi harus mengajukan usul kepada RUPS Tahunan mengenai penggunaan dari laba
bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantumdalam Perhitungan Tahunan yang telah
disahkan oleh RUPS Tahunan, dalam usul mana dapat dinyatakan berapa jumlah pendapatan bersih
yang belum terbagi yang akan dipergunakan sebagai dana cadangan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 di bawah ini, serta usul mengenai besarnya jumlah dividen yang mungkin dibagikan.
4.
Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar dibagi sebagai dividen.
5.
Dividen hanya dapat dibayarkan dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dengan cadangan
wajib berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus
ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham harus dibayarkan
kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja
yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian
dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan
satu yang terbit ditempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
6.
Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, sebagaimana diatur dalam Pasal 23 anggaran dasar ini maka kerugian itu
akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya
Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam
perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7.
Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak
untuk membagi dividen sementara apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan
ketentuan bahwa dividen sementara tersebut harus diperhitungkan dengan dividen yang dibagikan
berdasarkan atas Keputusan RUPS Tahun berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar
modal dan Bursa Efek di Indonesia di mana saham saham Perseroan dicatatkan.
8.
Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan
bersih seperti tersebut dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan RUPS Tahunan
dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dengan persetujuan RUPS dapat diberikan tantieme kepada
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang besarnya ditentukan oleh RUPS.
9.
Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan
untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu.
PENGGUNAAN CADANGAN
Pasal 23
1.
Penyisihan laba bersih untuk cadanagn dilakukan sampai mencapai 20 % (dua puluh persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang
tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
2.
Jika jumlah cadanagan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen), RUPS dapat memeutuskan
agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan Perseroan.
185
3.
Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian
dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum
ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan
Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundangundangan agar memperoleh laba.
4.
Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan
peraturan perundangan yang berlaku.
PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 24
1.
Pengubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan Undang-Undang tentang Perseroan
terbatas dan/atau peraturan Pasar Modal .
2.
Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
RUPS, yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sedikit-dikitnya 2/3 (dua pertiga)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam Rapat.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
suara terbanyak dari jumlah suara tersebut.
c.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM-LK. Kecuali Keputusan RUPS untuk
penambahan modal ditempatkan dan disetor (pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas), Korum dan
persetujuan RUPS sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 14 ayat 1 anggaran dasar ini.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa
Indonesia.
3.
Pengubahan ketentuan Anggaran dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya
Perseroan; besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau
pengubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
4.
Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 3 pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang
tentang Perseroan Terbatas.
5.
Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor
Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan dan dalam Berita Negara
Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal keputusan tentang pengurangan
modal tersebut.
186
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN
Pasal 25
1.
2.
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku maka penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan, hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a.
RUPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam Rapat.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam RUPS; dan
c.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b tersebut di -atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan,
dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM-LK.
Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian 1 (satu) diantaranya berperedaran
luas dalam wilayah negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, mengenai rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum Panggilan RUPS dengan memperhatikan Peraturan
dibidang Pasar Modal.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Pasal 26
1.
Dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku maka pembubaran Perseroan hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam
Rapat.
b.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam RUPS; dan
c.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM A dan LK .
2.
Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar
berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
3.
Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan RUPS atau penetapan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator.
187
4.
Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan Pengadilan.
5.
Likuidator wajib mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan, mengumumkan dalam Berita Negara
dan dalam 2 (dua) surat kabar harian yang terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat kegiatan usaha Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak Perseroan dibubarkan
dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6.
Anggaran dasar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta pengubahannya dikemudian
hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh RUPS dan
diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.
7.
Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan
menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal saham yang mereka miliki masingmasing.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 27
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamatalamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
PERATURAN PENUTUP
Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam anggaran dasar, maka RUPS yang akan
memutuskannya. Akhirnya para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagiamana tersebut di
atas menerangkan bahwa: Para pemegang saham telah menyetor penuh sebagaimana tersebut dalam
Pasal 4 ayat 3 anggaran dasar sejumlah 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham atau sebesar
Rp 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar Rupiah), yaitu oleh para pemegang saham dengan
rincian sebagai berikut:
a.
PT Kawan Lama Sejahtera tersebut sebanyak 1.199.990.000 (satu miliar seratus sembilan puluh
sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp 119.999.000.000 (seratus sembilan belas miliar sembilan ratus sembilan puluh Sembilan juta
Rupiah).
b.
Tuan Kuncoro Wibowo tersebut sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah).
188
BAB XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus ini dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”).
Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum dalam
Bab XXI Prospektus ini atau menggunakan salinan FPPS. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap.
Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas
tidak akan dilayani.
Setiap pemesan harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek yang telah menjadi pemegang
rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
2. Pemesan Yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga
atau badan usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember
1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-45/
PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang
Pendaftaran Efek bersifat Ekuitas pada Penitipan Kolektif No SP-014/PE/KSEI/0907 yang ditandatangani
antara Perseroan dengan KSEI pada tanggal 5 September 2007.
Dengan didaftarkannya saham tersebut pada KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan pada
penawaran umum ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a.
Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham,
tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam
Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening
efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 5 Nopember 2007.
b.
Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada Bursa Efek,
pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir
Konfirmasi Penjatahan Saham (FKP).
c.
KSEI dan Perusahaan Efek akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai
surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang
sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
d.
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
189
e.
Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.
f.
Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang
saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui rekening efek
di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (benefeciary owner) yang menjadi
pemegang rekening efek di Perusahaan Efek.
g.
Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki Sertifikat Saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan
Efek atau Bank Kusodian yang telah ditunjuk.
h.
Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.
i.
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan didistribusikan dalam bentuk Surat Kolektif
Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan
atas nama Pemegang Saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek yang mengelola saham.
j.
Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan Efek yang
telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan saham-saham yang
didistribusikan oleh Perseroan.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di
tempat dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang bersangkutan diajukan.
5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Sebelum Masa Penawaran ditutup, para pemesan harus mengajukan pemesanan pembelian saham
selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah ditentukan oleh para Penjamin Emisi Efek atau agen
Penjualan di mana FPPS dapat diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir, diajukan oleh pemesan yang bersangkutan
dengan membawa tanda jati diri asli (KTP atau Paspor bagi perorangan, dan Anggaran Dasar bagi
Badan Hukum) dan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan.
Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, wajib mencantumkan pada FPPS nama
dan alamat di luar negeri, domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas, serta
melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan.
Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk
menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.
6. Masa Penawaran
Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 31 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember
2007, dibuka pada jam 10.00 WIB dan ditutup pada jam 15.00 WIB.
7. Tanggal Penjatahan
Tanggal Penjatahan, dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk
setiap Pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 Nopember 2007.
190
8. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus
Pemesanan pembelian saham secara khusus pada harga perdana oleh karyawan Perseroan dapat
diajukan langsung kepada Perseroan tanpa melalui Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan selama
masa penawaran dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah keseluruhan saham
yang ditawarkan. Porsi ini akan diambil oleh karyawan Perseroan.
9. Syarat-Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa
tanda jati diri dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang sudah diisi lengkap dan benar
kepada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus
dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:
PT Bank Lippo Tbk
Cabang Jakarta Stock Exchange Building
alamat
Gedung BEJ Tower II GF
Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta
Nama Rekening:
CLSA – Dinamika qq IPO ACE
Nomor Rekening : 580 –30 – 10609 – 5
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak
yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak
dapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus diterima pada tanggal 2 Nopember 2007
Jam 16.00 WIB (in good fund).
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggungan
Pemesan. Semua cek dan wesel akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan cek
atau wesel bank ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi
batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung
kepada Perseroan. Khusus untuk pemesan saham dengan penjatahan pasti (fixed allotment), pembayaran
dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Penjamin Emisi Efek yang adalah Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dengan pemesan yang bersangkutan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari
bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan.
10. Bukti Tanda Terima
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali
kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke 5 (lima) dari FPPS atau 1 (satu) lembar fotokopi dari
FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian
Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya
pemesanan. Bagi pemesan saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
akan diberikan langsung oleh Perseroan.
11. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan
dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (pooling) dan Penjatahan Pasti (fixed allotment)
sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-45/PM/
2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan
dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, serta peraturan perundangan yang lain termasuk bidang
Pasar Modal yang berlaku. Penjatahan Pasti (fixed allotment) dibatasi hingga jumlah maksimum 97,5%
(sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah yang ditawarkan, termasuk jatah kepada karyawan
Perseroan sebanyak 10% (sepuluh persen). Sisanya sebesar 2,5% (dua koma lima persen) akan dilakukan
dengan Penjatahan Terpusat (pooling).
191
S
c
b
p
d
E
m
b
a.
Penjatahan Pasti(Fixed Allotment)
Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 97,5%
(sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, termasuk jatah kepada
karyawan Perseroan sebanyak 10% (sepuluh persen), dengan perincian : Long Funds International,
Hedge Funds International, Institusi Lokal dan Individu Lokal/ karyawan.
Dalam hal Penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, maka
penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
b.
1.
Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum;
2.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
Agen Penjualan Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki
saham untuk rekening mereka sendiri; dan
3.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
agen Penjualan Efek, atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah
dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa
Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan di Bursa.
Penjatahan Terpusat (Pooling)
Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, setelah memenuhi
ketentuan mengenai penjatahan tetap maka Penjamin Pelaksana Emisi sebagai Manajer Penjatahan
harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham sebagai berikut:
Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan Direktur,
Komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu
perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau pihak lain
yang terafiliasi dengan semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut)
dan terdapat sisa saham dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan,
maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.
Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham dari pihak terafiliasi dan terdapat sisa saham yang
jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak
dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
c.
1.
Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai
dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari Emisi.
2.
Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang
termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar
yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan dicatatkan.
3.
Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan
menurut jumlah yang dipesan oleh pemesan.
Penjatahan Bagi Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa
Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima
penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara
proporsional kepada para pemesan yang memiliki hubungan istimewa.
192
Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada BAPEPAMLK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan
BAPEPAM No.VIII.G.12. tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan
Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7. tentang
Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan.
Laporan realisasi penggunaan dana untuk pertama kalinya wajib disampaikan pada masa
penyampaian laporan periode yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 Peraturan
BAPEPAM No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum,
meskipun penggunaan dananya belum mencakup 3 (tiga) hari sejak tanggal penjatahan.
12. Pembatalan Penawaran Umum
Sebelum penutupan dan selama berlangsungnya Masa Penawaran, Perseroan dan Penjamin Pelaksana
Emisi mempunyai hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini berdasarkan pasal-pasal yang tercantum
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek beserta Adendumnya.
13. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi Pemesanan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh
para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat mana FPPS yang bersangkutan diajukan.
Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal
Akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.
Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal
diumumkannya pembatalan penawaran umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan
disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan berdasarkan tingkat bunga jasa giro Bank Mandiri yang
diperhitungkan dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan jumlah hari dalam satu bulan adalah
30 (tiga puluh) hari.
Pembayaran atau Pengembalian Uang Pemesanan Saham akan diberikan secara langsung dengan
cek atas nama pemesan dengan menunjukkan tanda jati diri dan menyerahkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham pada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan di mana FPPS yang
bersangkutan diajukan mulai tanggal pengembalian uang pemesanan. Untuk Pemesanan Pembelian
Saham Secara Khusus, pengembalian uang akan diatur dan dilakukan langsung oleh Perseroan.
14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Atas Pemesanan Pembelian Saham
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) akan didistribusikan melalui para Penjamin Emisi Efek dimana
FPPS yang bersangkutan diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah Tanggal Penjatahan. FKP
tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. FKP
tidak dapat diperjualbelikan dengan cara apapun juga, FKP merupakan konfirmasi jumlah penjatahan
saham atas pemesanan pembelian saham yang telah dilakukan sebelumnya.
15. Lain-lain
Penjamin Pelaksana emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan
pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian, dengan mengusahakan sedapat mungkin untuk
mengabulkan pemesanan yang sah dalam jumlah kecil atau minimal satu satuan perdagangan.
Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari 1(satu) formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu)
pemesanan untuk keperluan penjatahan.
193
Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, setiap pihak
dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan untuk
setiap penawaran umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1(satu)
pemesanan, baik langsung maupun tidak langsung, maka para Penjamin Emisi Efek dapat membatalkan
pemesanan tersebut.
Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham
untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi hanya
diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh
pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun lokal. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional.
Semua pihak dilarang mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di Bursa.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, Agen
Penjualan Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan
dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan
dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.
194
BAB XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN
FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh di kantor Biro
Administrasi Efek Perseroan dan para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang
Efek yang terdaftar sebagai anggota BEJ di Indonesia. Penjamian Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
PT CLSA Indonesia
Wisma GKBI Suite 1501
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 10210
Telepon: (021) 2554 8888
Faximile: (021) 570 8134
PT Dinamika Usahajaya
Jl. KS Tubun II/15
Jakarta 11410
Telepon: (021) 532 5212
Faximile: (021) 533 0991
Penjamin Emisi Efek:
PT Mandiri Sekuritas
Gedung Plaza Mandiri Lt.28
Jl. Jend Gatot Subroto Kav.36-38
Jakarta 12190
Telepon: (021) 5263445, 5275375
Faximile: (021) 5263521, 5263507
PT Dhanawibawa Artha Cemerlang
Gedung BEJ Tower I l Lt.15 Suite 1504
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Telepon: (021) 5151678, 5151679
Faximile: (021) 5151681, 5151226
PT Nusadana Capital Indonesia
Plaza Lippo Lt. 14
Jl. Jend.Sudirman Kav. 25
Jakarta 12920
Telepon: (021) 5204599
Faximile: (021) 5204598
PT Indopremier Securities
Wisma GKBI Lt.7 suite 718
Jl. Jend. Sudirman Kav 28
Jakarta 10210
Telepon: (021) 57931168/66
Faximile: (021) 57931072, 57931167
PT Intifikasa Securindo
Menara Batavia Lt. 23
Jl. KH Mas Mansyur Kav.125-126
Jakarta 10220
Telepon: (021) 57930080
Faximile: (021) 57930090
PT Okansa Capital Tbk.
Menara Sudirman Lt. 8
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60
Jakarta 12190
Telepon: (021) 5226528
Faximile: (021) 5226517
PT Am Capital Indonesia
Wisma GKBI Lt. 5 suite 501
Jl. Jend. Sudirman Kav 28
Jakarta 10210
Telepon: (021) 5742310
Faximile: (021) 5713706
PT Kim Eng Securities
Deutche Bank Building Lt. 9
Jl. Imam Bonjol 80
Jakarta 10310
Telepon: (021) 39831360
Faximile: (021) 39831361
PT Transpacific Securindo
Menara Imperium Lt. 18
Jl. Hr. Rasuna Said Kav. 1
Jakarta 12980
Telepon: (021) 8282712
Faximile: (021) 8353911
PT Ciptadana Securities
Citra Graha Lt. 8
Jl. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telepon: (021) 5232500
Faximile: (021) 52900360
PT Makinta Securities
Plaza ABDA Lt. 23
Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Telepon: (021) 51401133
Faximile: (021) 51401599
PT Wanteg Securindo
Gedung Graha Kencana Lt.7/B7
Jl. Raya Perjuangan No.88
Jakarta 11530
Telepon: (021) 53671517
Faximile: (021) 53671519
PT Danatama Makmur Securities
Menara Global Lt.15
Jl. Gatot Subroto Kav. 27
Jakarta 12950
Telepon: (021) 5275002
Faximile: (021) 5275001
PT Minna Padi Investama
Plaza Lippo Lt. 11
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Jakarta 12920
Telepon: (021) 5255555
Faximile: (021) 5271527
195
Halaman ini sengaja dikosongkan
196
Download