Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektronik di Kalangan Guru

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam suatu penelitian memerlukan landasan teori yang sesuai masalah
yang diteliti. Landasan teori yamg dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai
konsep- konsep yang akan digunakan penulis sebagai pedoman penelitian di
lapangan dan untuk menganalisis masalah. Dalam bab ini penulis akan
berusaha menjelaskan konsep masalah yang penulis hadapi.
A. Media pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” dalam media pembelajaran merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Sedangkan
pembelajaran diartikan sebagai kondisi yang membuat seseorang
melakukan
suatu
kegiatan
belajar
(http://edukasi.kompasiana.com).
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta merangsang
orang untuk melakukan suatu kegiatan belajar melalui komunikasi antara
pengirim pesan (guru) dengan penerima pesan (peserta didik).
Menurut Heinich dan molenda, dkk (1996) dalam Bambang
Warsita (2008: 125) mengungkapkan bahwa media pembelajaran diartikan
“sebagai alat komunikasi yang membawa dari sumber ke penerima”.
Sedangkan menurut Gagne (1970) dalam Arief S. Sadiman, dkk (2002:6)
13
14
menekankan bahwa media pembelajaran adalah “berbagai jenis komponen
atau
sumber
belajar
dalam
lingkungan
siswa
yang
dapat
merangsangsangnya untuk belajar”. Sementara itu, Briggs (1970) dalam
Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo (2010:122) berpendapat bahwa
“segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang serta
merangsang siswa untuk belajar”. Media pembelajaran dapat dikatakan
sebagai sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisien dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Tujuan Media Pembelajaran
Media pembelajaran akan berfungsi secara optimal ketika
diletakkan pada posisi yang tepat dalam proses belajar mengajar dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Proses belajar
mengajar akan lebih menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar,
ketika media pembelajaran dimanfaatkan. Media pembelajaran akan lebih
memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru,
sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Guru juga lebih mudah
menggunakan berbagai metode mengajar secara variatif, sehingga peserta
didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Media
pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru
dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut
Hujair AH. Sanaky (2009:4), tujuan dari media pembelajaran antara lain:
15
“ a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan
belajar dan
d. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran”.
Media pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran di
kelas dengan memberikan arah pada
tujuan pembelajaran dengan
penyajian materi pembelajaran yang relevan, sehingga peserta didik akan
lebih termotivasi untuk belajar. Guru juga memiliki pedoman dengan
kerangka pemikiran yang sistematis dalam kaitannya dengan pengajaran
yang dilakukan sehingga guru dapat memanfaatkan berbagai variasi
metode pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas pengajaran dari
guru tersebut. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan efisiensi dari
proses pembelajaran sehingga guru akan lebih mudah mengembangkan
materi pembelajaran sesuai metode pengajaran yang digunakan. Guru juga
perlu mengembangkan media pembelajaran yang ada sesuai dengan
relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan pengajaran melalui
komunikasi interaktif antara guru dan peserta didik, komunikasi tidak
hanya berasal dari penjelasan verbal yang disampaikan guru tetapi peserta
didik akan ikut serta dalam komunikasi yang dilakukan dengan ikut
berfikir, menganalisis dan mencari informasi secara mandiri yang akan
membantu konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
16
3. Kriteria Pemilihan Media
Pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
belajar mengajar karena dapat mempermudah tugas guru menyampaikan
pesan dari materi pelajaran. Guru memiliki arah untuk mewujudkan situasi
belajar yang efektif dengan mengelola dan mengembangkan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai ketika guru telah
mampu menyusun rencana pembelajaran, menyajikan materi pembelajaran
secara utuh dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar peserta didik melalui evaluasi hasil belajar dan aktualisasi
berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Sehubungan dengan hal
tersebut, guru harus memiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan
dan membuat media pembelajaran yang dianggap cocok dalam
pembelajaran di kelas agar dapat memudahkan proses komunikasi yang
interaktif. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:4) dalam
menyebutkan ada kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih
media dalam proses pembelajaran di kelas antara lain:
“ a.
b.
c.
d.
e.
f.
Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
Kemudahan memperoleh media
Keterampilan guru dalam menggunakannya
Tersedia waktu untuk menggunakannya
Sesuai dengan taraf berfikir siswa”.
Dari beberapa kriteria di atas, guru akan lebih mudah menentukan
media pembelajaran mana yang dianggap tepat untuk membantu tugastugasnya sebagai pengajar. Setelah media dipilih sesuai dengan tujuan
pembelajaran, guru diharapkan dapat memanfaatkan media pembelajaran
17
elektronik. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan
taraf berfikir peserta didik agar makna yang terkandung didalamnya dapat
dipahaminya.
Melalui
pemahaman
dalam
memanfaatkan
media
pembelajaran elektronik, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang
relevan sehingga proses belajar mengajar di kelas akan lebih efektif.
Keefektifan tersebut dapat dilihat dari cara kerja guru memanfaatkan
media pembelajaran elektronik agar terjadi interaksi belajar peserta didik
yang menyenangkan.
4. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang
meliputi pesan, orang dan peralatan. Seluruh kmponen yang ada penting
untuk diperhatikan karena satu dengan yang lain saling terkait. Pesan yang
disampaikan tidak akan diterima dengan sempurna jika media yang
digunakan tidak cocok untuk pengirim pesan (guru) maupun penerima
pesan (peserta didik). Perkembangan teknologi yang kian pesat
memberikan pengaruh pada pemanfaatan media pembelajaran dalam dunia
pendidikan, media pembelajaran terus mengalami perkembangan dan
tampil dalam berbagai format, jenis, ciri dan kemampuan yang berbeda.
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:38), terdapat beberapa klasifikasi
media pembelajaran berdasarkan format, jenis, ciri dan kemampuan yang
ada, antara lain:
“a. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan
menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan
cetakan dan bacaan).
18
b. Alat-alat audio visual, alat-alat yang tergolong dalam
kategori ini, yaitu:
1. Media proyeksi (overhead projector, slide, film dan LCD).
2. Media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan temple,
kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar,
grafik dan lain-lain).
3. Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama,
boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran dan
museum sekolah.
4. Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide,
film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD,
labotarium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas
otomatis, sistem interkomunikasi, komputer, internet.
c. Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa
peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang
memilikinilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian,
industri, perbankan, perdagangan, pemerintah, agama,
kebudayaan, politik dan lain-lain.
d. Contoh-contoh kelakukan, perilaku pengajar. Pengajar
memberi contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya,
mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan
kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain”.
Klasifikasi di atas dapat dianggap sebagai upaya menyederhanakan
kompleksitas berbagai masalah dalam perkembangan yang ada pada media
pembelajaran dan memberikan informasi tentang spesifikasi media yang
perlu diketahui. Pengelompokan media yang sudah ada saat ini dapat
memperjelas tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya sehingga bisa
dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai dalam proses
pembelajaran.
5. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda
antara satu dengan yang lain yang dapat dikaitkan dengan berbagai aspek
yang ada. Karakteristik media dapat dilihat dari aspek fisik, aspek panca
indera, maupun aspek alat dan bahan yang digunakan. Pengetahuan
19
mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting dalam
pemilihan media yang tepat dalam penerapan strategi pembelajaran yang
sesuai. Kemp (1975) dalam Arief S. Sadiman, dkk (2002:28) juga
mengemukakan bahwa “karakteristik media merupakan dasar pemilihan
media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu”. Media
pembelajaran dalam sudut yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat
audio visual yang digunakan, tetapi meluas hingga tingkah laku guru dan
kondisi peserta didik. Berdasarkan klasifikasi media pembelajaran, Hujair
AH. Sanaky (2009:38) menyatakan adanya pembagian jenis dan
karakteristik dari media pembelajaran antara lain :
“a.
Media pembelajaran, dilihat dari sisi aspek bentu fisik,
antara lain:
1. Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide,
video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain.
2. Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul,
diklat, media grafis dan alat peraga.
b. Media pembelajaran yang dilihat dari aspek panca indera,
antara lain:
1. Media audio (dengar),
2. Media visual (melihat), termasuk media grafis,
3. Media audio- visual (dengar- melihat).
c. Media pembelajaran yang dilihat dari aspek alat dan bahan
yang digunakan, antara lain:
1. Alat perangkat keras (hardware), sebagai sarana yang
menampilkan pesan, dan
2. Perangkat lunak (software), sebagai pesan atau
informasi”.
Dari berbagai karakteristik tersebut, guru sebagai penentu
keberhasilan pengajaran diharapkan untuk melakukan aktivitas mengajar
yang terarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dengan variasi metode pengajaran agar dapat mengatasi situasi
20
kebosanan dari peserta didik. Guru diharapkan dapat memilih dan
mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam
proses belajar mengajar. Media pembelajaran elektronik berperan sebagai
alat bantu guru dalam memperjelas penyampaian materi pembelajaran dan
membantu peserta didik dalam memahami kompetensi yang diajarkan.
B. Media Pembelajaran Elektronik
Media pembelajaran elektronik digunakan guru untuk membantu
meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas yang ingin dicapai guru
mengarah pada tujuan pembelajaran dengan menyajikan materi pembelajaran
secara sempurna agar dalam proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan
baik. Proses belajar mengajar telah menempatkan guru sebagai pengajar dan
pembelajar. Guru berperan sebagai pengajar dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan dan mengarahkan serta mendorong peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar. Selain itu, guru juga dituntut untuk belajar dan mengikuti
perkembangan yang ada agar wawasan dan pengetahuan yang dimiliki dapat
dikembangkan secara optimal. Guru dituntut memiliki kemampuan dan
keterampilan untuk memanfaatkan media pembelajaran elektronik seperti
komputer, laptop dan LCD dalam proses belajar mengajar sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam menjelaskan materi pembelajaran karena hanya
mengandalkan kemampuan daya ingat yang terjadi pada pembelajaran
konvensional.
21
1. Komputer
Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang
semakin pesat, khususnya teknologi komputer yang terus menerus
mengalami penyempurnaan dan pemanfaatan yang semakin menyeluruh
hingga semua aspek kehidupan manusia. Teknologi komputer semakin
berkembang
dan
memiliki
kemampuan
dalam
mengintegrasikan
komponen warna, musik, dan animasi grafik yang menyebabkan komputer
mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat
realisme
yang
tinggi.
Menurut
Janner
Simarmata
(2006:3),
mengungkapkan bahwa
“Teknologi informasi yang menekankan pada pelaksanaan,
pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran dengan
menggunakan perangkat- perangkat teknologi elektronik
terutama komputer”.
Komputer mampu melakukan proses tertentu, seperti perhitungan
atau kalkulasi, penyimpanan data, serta pemrosesan kata dan data (word
and data processing). Aplikasi komputer dalam bidang pengajaran yaitu
sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar baik untuk guru
maupun peserta didik yang mempunyai fungsi sebagai media tutorial, alat
peraga dan juga alat uji dimana tiap fungsi tersebut masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai media tutorial, komputer
memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar
mandiri serta dapat disesuai dengan kebutuhan peserta didik. Tetapi
interaksi komputer dengan manusia belum dapat menggantikan interaksi
antara manusia dengan manusia, selain itu mempunyai kelemahan lain
22
yaitu kemauan belajar mandiri yang rendah. Komputer sebagai alat uji
mempunyai keunggulan dalam keobjektifan, ketepatan dan kecepatan
dalam perhitungan tetapi masih belum dapat menilai soal-soal essay,
pendapat dalam hal yang terkait dengan moral dan etika.
Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer akan
memberi kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan materi
pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara luas. Media
pembelajaran komputer dapat mendukung proses komunikasi dan
memberikan motivasi yang lebih tinggi kepada peserta didik. Selain itu,
teknologi komputer juga dapat digunakan sebagai media yang tepat dalam
proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan
sarana pendorong bagi guru untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network) telah
memberikan kesempatan kepada pemakainya untuk melakukan interaksi
dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Komputer
dapat dijadikan sarana interaksi yang efektif dan efisien dalam proses
belajar mengajar karena memiliki kemampuan dalam memberikan umpan
balik segera kepada pemakainya.
2. Laptop
Di era globalisasi perkembangan teknologi yang semakin cepat dan
mengagumkan, media pembelajaran elektronik dapat dirancang agar dapat
memberi saran bagi penggunanya untuk melakukan kegiatan belajar
tertentu. Media pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai sarana
23
pembelajaran secara individual (individual learning), yang memungkinkan
penggunanya dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber
informasi melalui teknologi komputer jaringan (computer network).
Teknologi komputer jaringan dapat diprogram dan mampu memberikan
umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan
(reinforcement) terhadap prestasi belajar peserta didik dan memiliki
kemampuan merekam hasil belajar. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh
komputer sebagai media pembelajaran elektronik dan sarana komunikasi
interaktif masih memiliki beberapa keterbatasan diantaranya keterbatasan
piranti lunak dan piranti keras komputer dengan biaya perawatan yang
relatif tinggi, tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program
komputer, unit komputer yang cenderung pasif hanya bisa digunakan pada
suatu tempat khusus. Permasalahan yang ada pada komputer telah
diselesaikan dengan diluncurkannya jenis computer mini nirkabel yang
multifungsi, unit
komputer dapat
digunakan dimana saja tanpa
memerlukan tempat khusus yang disebut dengan laptop.
Laptop dikenal juga sebagai notebook, atau powerbook merupakan
jenis komputer yang berukuran relatif kecil, lebih ramping, ringan, mudah
dijinjing dan dapat dibawa kemana-mana sehingga tidak merepotkan
pemakainya, mempunyai kinerja yang tinggi dengan tampilan menarik.
Laptop dapat terhubung dengan internet yang memungkinkan pemakainya
untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan penggunakan lain
dengan sebuah alat yang bernama modem. Alternatif lain yang dapat
24
digunakan untuk menghubungkan laptop dalam membangun sebuah
jaringan dengan menggunakan teknologi wireless. Pemanfaatan laptop
yang terhubung dengan jaringan internet akan terjadi salah satu media
pembelajaran
elektronik
yang
efektif
pembelajaran
dilengkapi
dengan
dalam
berbagai
menyajikan
kreasi
yang
materi
menarik.
Pemanfaatan jaringan internet dengan media pembelajaran laptop harus
disesuaikan dengan seting pembelajaran di sekolah, maka perlu diketahui
karakteristik khusus dari internet. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:187),
terdapat karakteristik khusus dari internet antara lain:
“ a. Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media masa
yan memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one
maupun one-to-many,
b. Memiliki sifat interaktif, dan
c. Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sikron
(synchronous) maupun tertunda (asynchronous)”.
Pemanfaatan laptop sebagai salah satu media pembelajaran
elektronik yang akan membantu guru dalam perencanaan, pengembangan
dan pencapaian kompetensi yang ditentukan dalam proses belajar
mengajar. Laptop akan lebih bermakna setelah terhubung dengan internet
sehingga memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan penelusan
berbagai artikel ilmiah maupun jurnal-jurnal yang dapat membantu guru
menyajikan materi pembelajaran secara utuh. Laptop menyediakan banyak
program dan software yang dapat digunakan oleh guru seperti: ms. Word,
ms. Excel, ms. Power point serta mozilla dapat digunakan untuk
menjelajahi internet. Program-program tersebut dapat membantu guru
menyukseskan proses belajar mengajar. Pemanfaatan laptop dalam proses
25
belajar mengajar sangat membantu guru. Guru dapat bekerja lebih efisien,
dapat meningkatkan efektivitas dan menyajikan metode mengajar yang
baru sehingga proses belajar mengajar dapat lebih bermakna.
3. LCD Proyektor
Media pembelajaran sebagai salah satu sarana pendidikan yang
dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:4), mengungkapkan
“Secara umum substansi dari media pembelajaran yaitu
bentuk saluran, berbagai jenis komponen dalam lingkungan
peserta didik, bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan,
dan bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang
pembelajar untuk belajar”.
Berkaitan dengan bentuk fisik yang menyajikan pesan dapat dilihat
dari adanya komputer, laptop yang digunakan guru untuk menyusun
rencana pembelajaran, menyusun materi pembelajaran dan melakukan
evaluasi atas hasil belajat pesera didik. Komputer dan laptop belum efektif
digunakan dalam proses belajar mengajar jika tidak ditampilkan secara
utuh dengan perangkat LCD proyektor sehingga proses komunikasi
interaktif antara guru dengan peserta didik dapat tercapai. Menurut Syaiful
Bahri Djamarah, dkk (2002:139) mengatakan “aneka macam bentuk dan
jenis media pendidikan yang digunakan guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi peserta didik”. LCD proyektor memiliki kemampuan
untuk menayangkan informasi yang diperoleh dengan format power point,
movie maker atau alat bantu presentasi yang lain. Tampilan materi
26
presentasi pada power point dan movie maker dapat dilengkapi dengan
gambar, video atau data dari komputer atau laptop ditayangkan pada
sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok.
Keberadaan LCD dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan
proses belajar mengajar karena dapat membantu guru untuk menampilkan
berbagai materi pelajaran dengan lebih menarik sehingga kegairahan
belajar peserta didik dapat ditimbulkan dengan suasana belajar yang
menyenangkan. LCD dapat mengatasi keterbatasan, ruang, dan daya
indera baik dari ukuran obyek yang berbeda, gerakan obyek, kejadian atau
peristiwa, obek yang terlalu kompleks maupun konsep yang terlalu luas
dengan merangkum perbedaan yang ada dengan materi pembelajaran yang
sama melalui perangkat LCD proyektor.
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektronik
Seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik kepada peserta
didik dalam perbuatan dan tingkah lakunya di dalam kelas maupun di luar
kelas, termasuk sikap yang ditunjukkan ketika memanfaatkan media
pembelajaran. Guru hendaknya memberi contoh agar peserta didik dapat
mengikuti apa yang dilakukan gurunya sebagai pengajar. Media pembelajaran
yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria sebuah media yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Hujair AH. Sanaky
(2009:40), terdapat jenis media pembelajaran yang dilihat dari aspek fisiknya,
yaitu :
27
“ 1. Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD,
DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain.
2. Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diklat, media
grafis dan alat peraga”.
Media pembelajaran elektronik menjadi media pembelajaran yang
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dan perlu dipelajari oleh guru
sebagai alternatif dalam mengefektifkan proses belajar mengajar yang
cenderung membuat peserta didik menjadi pasif. Guru diharapkan memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran
elektronik dengan harapan setelah media ini dikuasai akan dapat menemukan
media pembelajaran elektronik yang paling tepat bagi peserta didik dan
memberikan kegairahan belajar bagi peserta didik.
Media pembelajaran elektronik yang perlu dipelajari antara lain televisi,
film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain.
Media pembelajaran yang perlu kajian lebih dalam dan memiliki kegunaan
lebih jika dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar yaitu komputer, laptop
dan LCD. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran harus
mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik, harus
merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari dan
dapat memberikan rangsangan belajar baru kepada peserta didik. Hal tersebut
dimaksudkan adanya perencanaan yang sistematis tentang rencana pengajaran
yang akan dijalankan, penyusunan materi yang menarik pada saat materi
pengajaran disampaikan sehingga peserta didik tidak merasa bosan. Guru
perlu memilih metode pengajaran yang cocok dan melakukan evaluasi hasil
belajar agar datat dilakukan tindakan lebih lanjut. Laptop merupakan jenis
28
komputer generasi terbaru yang memiliki banyak kelebihan dibanding jenis
komputer sebelumnya. Ukuran laptop yang relatif kecil memberikan
kemudahan bagi pengguna untuk membawanya kemana saja. Guru yang telah
memiliki pengetahuan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik
ini dapat menggunakan untuk menyusun materi pembelajaran dengan mudah
dan membantu dalam menjelaskan materi yang disusun dalam pengajaran di
kelas. Materi yang disusun juga dapat dilengkapi dengan beragam komponen
warna,
musik,
dan
animasi
grafik
sehingga
pembelajaran
lebih
menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik. LCD proyektor menjadi
media pembelajaran elektronik yang memiliki kemampuan menayangkan
materi pembelajaran yang telah tersusun dengan baik. Komputer dan laptop
menjadi lebih bermakna ketika materi pembelajaran dapat ditampilkan secara
langsung kepada peserta didik sehingga tidak lagi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera pada pembelajaran yang dilaksanakan. LCD proyektor dapat
digunakan sebagai media untuk mengembangkan proses belajar mengajar
dengan mengarahkan kreativitas yang dimiliki guru yang memungkinkan
tujuan pembelajaran menjadi lebih mudah dicapai.
1. Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik
Kemampuan guru sebagai pengajar yang profesional berhubungan
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kemampuan-kemampuan
tersebut perlu dimiliki guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan
efektif dan peserta didik dapat mengikuti dengan perasaan senang.
Menurut Rifai (2002) dalam Ipong Dekawati (2010:80) menyatakan
29
bahwa “kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan”. Salah satu tugas untuk mencapai
tujuan pembelajaran guru harus memiliki kemampuan memanfaatkan
media pembelajaran elektronik karena dapat mempermudah tugas-tugas
guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan guru kepada peserta didik. Kemampuan memanfaatkan media
pembelajaran elektronik dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang
lebih interaktif sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik
dapat dilihat dari pengetahuan dan pemahaman guru tentang media
pembelajaran elektronik.
a. Pengetahuan Tentang Media Pembelajaran Elektronik
Seorang guru yang profesional harus memiliki berbagai
karakteristik yang terkait dengan tugas-tugasnya, dimana tugas tersebut
dapat dilakukan oleh pihak lain selain guru. Menurut Surya (2005)
dalam Kunandar (2009:47), “guru yang profesional akan tercermin
dalam pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik
dalam materi maupun metode”. Sehubungan dengan hal itu, guru
profesional
tidak
hanya
dapat
menguasai
sejumlah
materi
pembelajaran, tetapi juga menguasai metode pembelajaran yang tepat.
Menurut UU No.14 tahun 2005, guru yang profesional adalah guru
yang memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
30
Terkait dengan kompetensi pedagogik, salah satu hal yang
harus
dilakukan
guru
adalah
pemanfaatan
teknologi
dalam
pembelajaran (Pasal 3 ayat 4 PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru).
Salah satu bagian dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
adalah pengetahuan terhadap pemanfaatan media pembelajaran
elektronik. Guru yang memiliki pengetahuan tentang memanfaatkan
media pembelajaran elektronik seperti dalam proses belajar mengajar
akan dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan
komunikasi untuk menghantarkan berbagai materi pembelajaran yang
diharapkan dan mampu memberikan penguatan dari setiap materi
pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Menurut Oemar Hamalik (1989) dalam Hujair AH. Sanaky
(2009:27) menyatakan bahwa sebagai pengajar dituntut memiliki
pengetahuan yang cukup tentang pemanfaatan media pembelajaran
elektronik, antara lain:
“ 1) Media sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,
2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,
3) Situasi proses belajar,
4) Hubungan antara metode mengajar dengan media
pembelajaran,
5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam
pembelajaran,
6) Memilih dan menggunakan media pembelajaran,
7) Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran,dan
8) Usaha inovasi media pembelajaran dan lain-lain”.
Dari
berbagai
pengetahuan
pembelajaran elektronik
tersebut,
tentang
pemanfaatan
nampak
bahwa
guru
media
perlu
31
memanfaatkan media pembelajaran elektronik dalam proses belajar
mengajar agar komunikasi untuk menghantarkan materi pembelajaran
antara peserta didik dan guru lebih efektif, sehingga tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai. Bahkan lebih dari itu, guru
diharapkan
mampu
mengembangkan
keterampilan
untuk
menggunakan media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran
elektronik bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan
meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung, sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran,
meningkatkan aktivitas peserta didik dan meningkatkan motivasi
belajar.
b. Pemahaman Tentang Media Pembelajaran Elektronik
Guru perlu memiliki kemampuan untuk memahami berbagai
media pembelajaran elektronik dalam menentukan media yang tepat
dalam proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Menurut Dick
dan Carey (1978) dalam Hujair AH. Sanaky (2009:32) bahwa terdapat
empat faktor yang harus dipahami dalam media pembelajaran
elektronik, sebagai berikut:
“ 1. Kesediaan sumber setempat, apabila media yang
bersangkutan tidak terdapat dalam sumber-sumber yang
ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri,
2. Tersedianya dana, tenaga dan fasilitasnya,
3. Kepraktisan dan ketahanan media media untuk jangka
waktu yang lama, apabila media digunakan dalam kondisi
apapun dan kapanpun, serta mudah dibawa ke manamana sesuai dengan keperluan,
4. Faktor efektivitas da efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan
untuk jangka waktu yang relatif lama”.
32
Pemahaman tentang media pembelajaran elektronik dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, maningkatkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan berpengaruh secara psikologis
pada peserta didik. Kehadiran media pembelajaran elektronik juga
sangat membantu peningkatan pemahaman peserta didik, penyajian
data atau informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan mendapatkan informasi. Pemanfaatan media
pembelajaran elektronik yang tepat dapat membantu peserta didik
merasa termotivasi untuk belajar lebih giat dan juga memberikan
informasi terhadap pesan yang disampaikan dapat tercapai dengan
baik.
Menurut Kemp, dkk dalam Hamzah B.Uno dan Nina
Lamatenggo (2010:124), media pembelajaran elektronik memiliki
kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran, antara
lain:
“ 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyajian materi ajar menjadi lebih standar,
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik,
Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif,
Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat
dikurangi,
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,
Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja
sesuai dengan yang diinginkan,,
Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses
belajar menjadi lebih kuat atau baik,
Memberikan nilai positif bagi pengajar”.
Guru yang memiliki pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran elektronik mampu membangkitkan dan membawa
33
peserta didik ke dalam suasana rasa senang dan gembira. Media
pembelajaran elektronik juga sangat berpengaruh terhadap semangat
belajarnya dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup yang nantinya
akan bermuara kepada peningkatan pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran.
2. Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik
Menurut Hornby (1987) dalam Ipong Dekawati (2011:89)
keterampilan adalah “kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan
piawai dan baik”. Keterampilan identik dengan ranah psikomotorik dalam
konteks
taksonomi
pendidikan
yang
mengarah
guru
untuk
mengembangkan keterampilan sesuai bakat, minat dan idealismenya. Guru
diharapkan memiliki keterampilan memanfaatkan media pembelajaran
elektronik dalam menyajikan materi pembelajaran dengan metode yang
tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media pembelajaran
elektronik dapat digunakan dengan baik dan efisien dalam proses belajar
mengajar,
diperlukan
keterampilan
memilih
media
pembelajaran
elektronik, menggunakan media pembelajaran elektronik dan keterampilan
membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik.
a. Keterampilan Memilih Media Pembelajaran Elektronik
Setiap pengajar tidak cukup hanya memiliki pengetahuan
tentang media pembelajaran elektronik saja, tetapi harus memiliki
keterampilan untuk memilih media pembelajaran dengan baik dalam
suatu proses pembelajaran dan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
34
Menurut Oemar Hamalik (1989) dalam Hujair AH Sanaky (2009:32)
ada beberapa kriteri-kriteria pemilihan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar antara lain:
“ 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan pengajaran,
Bahan pelajaran,
Metode mengajar,
Tersedia alat yang dibutuhkan,
Jalannya pelajaran,
Pribadi mengajar,dan
Minat dan kemampuan pembelajar, dan
Situasi pengajaran yang sedang berlangsung”.
Pertimbangan guru dalam memilih dan memanfaatkan media
pembelajaran
dimaksudkan
agar
media
tersebut
akan
lebih
mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran, sehingga
tujuan dapat tercapai. Media pembelajaran memiliki hubungan erat
dengan aspek-aspek di atas, ketika salah satu aspek terabaikan maka
pencapaian tujuan akan terhambat. Media pembelajaran akan lebih
memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru,
sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Peserta didik akan
lebih banyak melakukan kegiatan belajar antara lain mencatat,
mengamati, mendemontrasikan atau kegiatan lainnya setelah media
pembelajaran dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Guru tidak
hanya menggunakan komunikasi verbal dalam menjelaskan materi
pelajaran yang cenderung membuat peserta didik bosan karena dengan
adanya media pembelajaran dapat menyederhanakan berbagai hal yang
kompleks maupun mengubah hal-hal abstrak menjadi lebih konkrit.
Guru juga dapat menggunakan variasi metode pembelajaran yang
35
sesuai agar lebih memotivasi dan memudahkan peserta didik dalam
menerima materi pelajaran. Variasi dalam penggunaan metode yang
dibantu dengan media pembelajaran akan mengubah penyampaian
materi menjadi lebih menarik sehingga peserta didik akan lebih mudah
menyerap pelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran juga perlu
mempertimbangkan kondisi peserta didik karena pada dasarnya yang
menjadi subyek belajar adalah peserta didik. Pemanfaatan media
pembelajaran secara tepat akan dapat mengatasi sikap pasif peserta
didik. Media pembelajaran akan dapat menumbuhkan kegairahan
belajar, mengarahkan peserta didik pada interaksi lebih langsung
dengan kenyataan dan memungkinkan peserta didik dapat belajar
secara mandiri menurut kemampuan dan minatnya. Menurut Arief S.
Sadiman, dkk (2002:16) bahwa media pembelajaran berguna untuk:
“ 1. Menimbulkan kegairahan belajar,
2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan,
3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri- sendiri
menurut kemampuan dan minatnya”.
Media pembelajaran menjadi alat bantu bagi guru dan sebagai
penyalur pesan pembelajaran dari guru kepada peserta didik. Guru
perlu memilih media pembelajaran yang paling cocok dan efektif
digunakan dalam suatu proses pembelajaran agar kegrairahan belajar
siswa dapat dimunculkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
36
b. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran Elektronik
Guru diharapkan memiliki keterampilan memilih media
pembelajaran elektronik, tetapi juga harus memiliki keterampilan
untuk menggunakan media pembelajaran elektronik seperti komputer,
laptop dan LCD yang berkaitan dengan pengelolaan guru terhadap
proses pembelajaran dalam hal penyampaian materi pembelajaran
secara terencana dan sistematis, sehingga tujuan pembelajaran dapat
dikuasai oleh peserta didik secara efektif dan efesien. Materi
pembelajaran yang akan disampaikan akan lebih terencana dan
terbantu jika guru dapat menyusun rencana pembelajaran terlebih
dahulu
dengan
mengorganisir
materi
pembelajaran
dengan
memanfaatkan media pembelajaran elektronik.
Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses
pembelajaran
memaksa
guru
untuk
memiliki
keterampilan
menggunakan media pembelajaran elektronik untuk menyajikan
metode
pembelajaran
yang
menarik
perhatian
peserta
didik.
Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dapat membantu guru
untuk menampilkan variasi berbagai bahan pelajaran yang tersusun
secara sistematis dan logis serta dapat menciptakan lingkungan kelas
yang kondusif, sehingga dapat menumbuhkan motivasi untuk
memberikan rangsangan baru bagi peserta didik untuk melaksanakan
kegiatan belajarnya.
Menurut
Hujair
AH.
Sanaky (2009:33),
37
komponen-komponen yag harus diperhatikan dalam menggunakan
media pembelajaran elektronik, antara lain:
“ 1. Daya jangkau, terhadap pengajaran individual,
pengajaran kelompok dan pengajaran massal,
2. Keluwesan pakai, yaitu kapan media tersebut akan
digunakan, dimana akan digunakan dan audiennya siapa,
3. Ketergantungan, artinya media yang digunkan juga
tergantung pada sarana dan fasilitas yang lain,
4. Kendali, siapa yang akan mengendalikan media tersebut,
5. Atribut, kualitas hasil media yang digunakan dalam
proses belajar mengajar,
6. Biaya, media yang digunakan mahal atau murah dan juga
daya tahannya, sehingga dapat dipertimbangkan biaya
produksi atau pembelian”.
Media pembelajaran elektronik yang digunakan bukan hanya
kepentingan guru semata, tetapi juga digunakan untuk kepentingan
peserta didik dalam menerima pesan yang disampaikan melalui media
pembelajaran, sehingga perlu dipertimbangkan secara matang, apakah
media yang dipilih dan digunakan telah memenuhi dasar pertimbangan
tersebut.
c. Keterampilan Membuat Media Pembelajaran Elektronik
Seorang
guru
selain
menggunakan
media
pembelajaran
elektronik yang telah disediakan di sekolah sebagai fasilitas guru saat
mengajar, juga diharapkan dapat membuat atau mendesain media
pembelajaran elektronik sesuai dengan kriteria pembuatan media agar
dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Tetapi untuk
membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik diperlukan
keterampilan (skill).
38
Keterampilan guru dalam membuat atau mendesain media
pembelajaran elektronik dimaksudkan guru dapat menyesuaikan media
pembelajaran elektronik yang dibuat dengan kebutuhan. Ketika
seorang guru mendesain media seperti halnya desain materi pelajaran
dengan format power point maupun animasi, guru akan berusaha
memasukkan berbagai informasi maupun gagasan yang dimiliki. Selain
memiliki skill atau keterampilan, desain media tersebut harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Hujair AH. Sanaky
(2009:33), alat-alat yang dibuat harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
“ 1. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan
oleh kita.
2. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu
dipikirkan oleh kita.
3. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan
yang ada, hemat dan efisien.
4. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di
sekolah dan bersifat sederhana.
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berkaitan dengan pemanfaatan laptop yang dilengkapi dengan
perangkat LCD dalam pembelajaran, ada penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Franciscus Maria Ratno tahun 2008, dengan judul penggunaan komputer
laptop dalam pembelajaran oleh dosen UKSW. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan fasilitas laptop dalam proses belajar mengajar dan
untuk mengidentifikasi pertimbangan atau dorongan akan menggunakan
39
lapptop didasarkan pada kebutuhan, profesional, fasilitas, subsidi, proses
belajar mengajar dan tri darma perguruan tinggi.
Populasi penelitian ini adalah dosen UKSW yang memanfaatkan
program subsidi pengadaan fasilitas laptop tahun 2006 yang berjumlah 168
dosen. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple Random
Sampling (penarikan sampel secara acak sederhana) diperoleh sampel 50
responden. Jumlah tersebut diperoleh dengan cara menghitung prosentase dari
50,4% responden UKSW yang menggunakan komputer laptop dalam satu
hari. Data yang dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan dengan
mempergunakan buku dan surat kabar serta menggunakan angket.
Hasil penelitian ini mengenai penggunaan fasilitas laptop dalam
pembelajaran bagi para dosen UKSW yang memanfaatkan subsidi pengadaan
laptop tahun 2006, ini bukan suatu penelitian terhadap hipotesis yang hendak
diuji kebenarannya, namun lebih cenderung ke arah mendapatkan gambaran
mengenai penggunaannya dalam pembelajaran guna meningkatkan mutu
proses belajar mengajar, antara lain:
1. Keseringan menggunakan laptop dalam fasilitas hotspot dan LCD terdapat
32 dosen (64%) memanfaatkan hotspot rata- rata perhari 1-2 jam, 13 dosen
(26%) antara 3-4 perhari dan 5 dosen (10%) rata- rata memanfaatkan 5-6
jam perhari. Terdapat 24 dosen (48%) menggunakan LCD dalam 1
semester antara 31-40 kali, 14 dosen (28%) menggunakan LCD antara 2530 kali dalam satu semester. 10 dosen (20%) antara 45- 50 kali dalam satu
semester dan 3 dosen (4%) antara 10- 20 kali dalam satu semester.
40
2. Keseringan menggunakan laptop dalam Tridarma Perguruan Tinggi
terdapat 30 dosen (60%) menggunakan laptop dalam Tridarma Perguruan
Tinggi antara 5-6 jam perhari.10 dosen (20%) antara 7-8 jam per hari, 8
dosen (16%) antara 3-4 jam perhari dan 2 dosen (4%) antara 1-2 jam
perhari.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis hasil penelitian di atas,
diperoleh kesimpulan bahwa tingkat penggunaan laptop dalam proses
pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Penggunaan laptop yang
dilengkapi dengan LCD dapat dijadikan media pendidikan yang sangat
menarik sehingga dapat membantu pencapaian kompetensi yang diajarkan.
Penggunaan laptop dalam melaksanakan tugas Tridarma Perguruan Tinggi
juga mempunyai peranan yang sangat penting. Laptop selain praktis juga
multifungsi sehingga dapat dijadikan sebagai sarana kerja yang efektif dan
efisien.
Hasil penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Setiardjo Tahun 2011, dengan judul pemanfaatan media
komputer dalam pembelajaran kimia berbantu komputer di SMA negeri 1 dan
SMA Negeri 3 Kabupaten Temanggung. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menggali informasi tentang pemanfaatan media komputer dalam proses
pembelajaran berbantu komputer.
Populasi penelitian ini adalah guru-guru kimia yang berjumlah 5 guru
yang terdiri dari 3 guru dari SMA Negeri 1 Temanggung dan 2 guru dari
41
SMA Negeri 3 temanggung. Responden lain yang diperlukan dalam penelitian
ini kepala sekolah. Data diambil melalui proses wawancara, studi dokumentasi
dan kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, antara lain:
1. Pemanfaatan media komputer dengan kategori sering dengan jarang
mempunyai perbandingan sama dengan 2:3, pemanfaatan media komputer
dengan kategori sering dilakukan oleh guru A dan C dari SMA Negeri 1
Temanggung sedangkan yang lainnya termasuk kategori jarang.
2. Guru A (SMA N.1) mempunyai persentase skor pemanfaatan media
komputer tertinggi pada proses pembelajaran dengan menggunakan
metode ceramah, sedangkan guru C (SMA N.1) mempunyai presentase
skor pemanfaatan media komputer tertinggi pada pada metode diskusi
kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah
dan metode diskusi kelompok dalam pemanfaatan media komputer paling
sering digunakan pada kegiatan inti.
Hal ini berlaku pula dijenjang SMP Negeri 1 Ungaran. Penguasaan
terhadap laptop yang dilengkapi dengan perangkat LCD bagi guru-guru SMP
Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang juga dapat membantu pencapaian
kompetensi yang diajarkan. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
sangat penting dalam penggunaan laptop dalam proses belajar mengajar,
melalui kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan laptop yang
dilengkapi dengan perangkat LCD dapat digunakan sebagai media
42
pembelajaran untuk mengembangkan proses belajar mengajar karena dapat
membantu guru untuk menyajikan materi pembelajaran yang lebih menarik
sehingga dapat mengikat konsentrasi peserta didik untuk memperhatikan
pembelajaran. Pemanfaatan laptop dalam proses belajar mengajar akan
berdampak positif terhadap situasi kelas sehingga perhatian peserta didik
terhadap materi pembelajaran yang akan disajikan menjadi besar karena
sebelum proses belajar berlangsung guru lebih dahulu melaksanakan
pengelolaan kelas termasuk media yang diperlukan. Selain itu juga SMP
Negeri 1 Ungaran juga memanfaatkan media komputer sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar. Untuk menunjang tingkat pemanfaatan media
komputer bagi guru-guru SMP Negeri 1 Ungaran melalui metode ceramah dan
diskusi kelompok dapat mempermudah guru mengikat peserta didik untuk
melakukan interaksi tatap muka dalam pemahaman menyajikan berbagai
matode pembelajaran yang menarik. Pemanfaaatan media komputer dalam
proses belajar mengajar dapat memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mendapatkan materi pembelajaran yang relevan. Media komputer juga
dapat digunakan sebagai media yang tepat untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan sebagai sarana bagi untuk meningkatkan kreativitas guru
dalam memodifikasi metode pembelajaran yang lebih menyenangkan.
E. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar. Guru diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan
43
pendukung dalam proses belajar mengajar, dari alat yang sederhana sampai
alat yang canggih seperti media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran
elektronik memiliki banyak kelebihan dibanding media pembelajaran yang
sederhana atau konvensional. Media pembelajaran elektronik dapat digunakan
untuk melakukan komunikasi secara interaktif dan mampu mengantarkan
pembelajaran secara utuh.
Media pembelajaran juga dapat mendukung
penyusunan bahan ajar yang lebih luas dan dapat dikreasikan dengan berbagai
metode mengajar yang sesuai. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik
dalam proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika dilihat dari
kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan media pembelajaran
elektronik.
Kemampuan guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam memanfaatkan
media pebelajaran elektronik dilihat dari pengetahuan dan pemahaman tentang
media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD). Pengetahuan
tentang media pembelajaran elektronik sangat diperlukan bagi guru untuk
mengetahui fungsi, manfaat media pembelajaran elektronik (komputer, laptop
dan LCD) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai jenis alat dan teknik
dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik perlu diketahui untuk
menyajikan materi pembelajaran yang menarik agar dapat mendorong peserta
didik untuk belajar lebih giat sehingga guru harus dapat menyesuaikan media
pembelajaran elektronik dengan metode mengajar yang digunakan agar proses
belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien. Guru memiliki pengetahuan
tentang media pembelajaran elektronik tetapi juga harus memiliki pemahaman
44
yang cukup tentang media pembelajaran elektronik. Kemampuan guru untuk
memahami
media
pembelajaran elektronik
sangat
diperlukan untuk
menentukan media yang tepat digunakan selama proses belajar mengajar
berlangsung. Pemahaman guru terhadap media tersebut untuk memanfaatkan
media pembelajaran elektronik yang dilihat dari biaya produksi dan daya
tahan media pembelajaran elektronik yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran elektronik apabila dimanfaatkan dengan
jangka waktu yang lama, maka dapat diketahui efektivitas dan efisien
penggunaan media tersebut dengan biaya produksinya.
Berkaitan dengan hal tersebut guru SMP Negeri 1 Ungaran
diharapkan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran
elektronik (komputer, laptop dan LCD) yang dilihat dari keterampilan
memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran elektronik.
Keterampilan untuk memilih media pembelajaran elektronik (komputer,
laptop dan LCD) dengan baik dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran, materi, metode, kebutuhan, kondisi peserta didik,
peralatan yang dibutuhkan. Guna memilih media pembelajaran elektronik
yang sesuai harus dapat memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan
ruang, waktu dan daya indera, mampu mengatasi sikap pasif peserta didik
sehingga peserta didik akan termotivasi untuk belajar. Guru memiliki
keterampilan untuk memilih media pembelajaran elektronik tetapi juga perlu
diimbangi dengan keterampilan dalam menggunakan media tersebut dalam
proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Guru yang terampil dalam
45
menggunakan media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD)
harus mengimbangi daya jangkau media yang akan digunakan, keluwesan
dalam pemakaian, ketergantungan dalam penggunaan media pembelajaran
elektronik yang berkaitan dengan atribut yang digunakan serta biaya yang
dikeluarkan untuk mengetahui kesesuai media pembelajaran elektronik
dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
keterampilan
Guru diharapkan memiliki
membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik
(komputer, laptop dan LCD) yang sesuai media yang dibuat dengan kebutuhan
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar
guru berusaha untuk mendesain materi pembelajaran yang dapat menarik
perhatian peserta didik terhadap materi yang dijelaskan.
Kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemanfaatan Media
pembelajaran Elektronik
Kemampuan guru SMP Negeri 1
Ungaran dalam memanfaatkan
media pembelajaran elektronik
Keterampilan guru SMP Negeri
1 Ungaran memanfaatkan media
pembelajaran elektronik
Gambar 1: Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektroni
Di kalangan Guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang
Download