Matakuliah Tahun : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology : 2009/2010 MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3 MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Bina Nusantara University 2 TIPS ON MAKING YOUR LAPTOP ERGONOMIC http://www.youtube.com/results?sear ch_type=&search_query=tips+on+ma king+your+laptop+ergonomic&aq=f Bina Nusantara University 3 TIPS ON MAKING YOUR LAPTOP ERGONOMIC SOLUSI: Mengapa bahasan ini penting? Karena pemakaian Laptop semakin banyak, melebihi PC Tetapi, menggunakan laptop untuk bekerja rutin dapat mengganggu: Tulang Punggung, otot leher dan bahu Karena: (Thomas R Caffrey, Ergonomist Expert) * letak layar yang rendah * Memaksa posisi duduk “maju kedepan” * Posisi lengan “tinggi” sewaktu bekerja Meletakkan Laptop pada posisi yang lebih tinggi (eye level) Laptop dipakai sebagai CPU, + monitor dan keyboard tersendiri Laptop dipakai sebagai monitor ke dua, sehingga pengguna bisa memiliki Bina Nusantara University monitor dengan posisi ergonomis 4 Pendayagunaan Kekuatan Otot Secara Optimal Setiap gerakan tubuh membutuhkan tenaga Tenaga tersebut dihasilkan dari kerja otot Kerja Otot yang terorganisir dengan baik menentukan efisiensi tenaga yang dihasilkan Gerakan otot yang ergonomis akan menghasilkan penurunan beban kerja otot sebesar 15% Bina Nusantara University 5 Pendayagunaan Kekuatan Otot Secara Optimal Gerakan otot yang ergonomis akan menghasilkan penurunan beban kerja otot sebesar 15% Bina Nusantara University Kekuatan otot yang optimal dihasilkan pada saat otot berkontraksi pertama kalinya (lihat pertemuan 2: Kerja Otot) Peranan tulang (beserta sambungansambungannya) juga perlu diperhatikan Secara umum, beberapa aspek dibawah ini mempengaruhi kekuatan sebuah otot: • Usia • Jenis Kelamin • Struktur tulang • Latihan • Motivasi 6 Pendayagunaan Kekuatan Otot Secara Optimal Secara umum, beberapa aspek dibawah ini mempengaruhi kekuatan sebuah otot: • Usia • Jenis Kelamin • Struktur tulang • Latihan • Motivasi Bina Nusantara University Kekuatan otot individu (laki-laki dan perempuan) mencapai titik puncak pada usia 25 – 35 tahun Pada umumnya, kekuatan otot perempuan adalah 2/3 dari kekuatan otot laki-laki 7 Posisi Kerja Duduk & Bersandar (Caldwell, 1959) Pada posisi kerja duduk, gerakan tangan “menarik” menghasilkan kekuatan yang lebih besar dibandingkan gerakan tangan “mendorong” Untuk melakukan gerakan memutar, kekuatan terbesar dihasilkan ketika genggaman tangan berada pada jarak 30 cm dari tubuh bagian depan POSISI DUDUK Bina Nusantara University Secara signifikan, gerakan “mendorong kebawah” memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada gerakan “menarik keatas” 8 Posisi Kerja Duduk & Bersandar (Caldwell, 1959) Gerakan tangan “mendorong” memberikan kekuatan yang optimal pada posisi 50 cm dari tubuh bagian depan Gerakan tangan “menarik” memberikan kekuatan yang optimal pada posisi 70 cm dari tubuh bagian depan POSISI DUDUK Bina Nusantara University 9 Daya Optimal dari Posisi Menekuk (Clarke et al, 1950; Wakim et al, 1950) Siku Tangan (elbow) memberikan kekuatan yang optimal bila memiliki sudut antara 90º - 120º Bina Nusantara University 10 Daya Optimal untuk Posisi Kerja Berdiri (Rohmert, 1966) POSISI KERJA BERDIRI Bina Nusantara University Gerakan “Mendorong” memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan gerakan “menarik” Gerakan “Mendorong” dan gerakan “menarik” sama-sama memiliki kekuatan yang terbesar pada posisi horizontal (baik di depan maupun di samping tubuh) Pada umumnya laki2 memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan perempuan •160-170 N untuk laki-laki • 80-90 N untuk perempuan 11 Petunjuk Praktis RancanganTempat Kerja Tujuan utama dalam rancangan tempat kerja adalah meminimalkan kondisi kerja statis Beban kerja statis sebaiknya tidak melebihi15% (10% untuk beban statis yang terus menerus) dari total beban kerja Beban kerja statis sebaiknya tidak melebihi15% (10% untuk beban statis yang terus menerus) dari total beban kerja Beban kerja dinamis yang berulang-ulang sebaiknya tidak mencapai30% dari total beban kerja; (50% jika perpanjangan beban kerja tidak lebih dari 5 menit) Bina Nusantara University 12 Tujuh Aturan Umum RancanganTempat Kerja Hindari segala bentuk “membungkuk” atau “tidak alami” (Gerakan membungkuk “ke belakang” memiliki resiko celaka yang lebih besar dibandingkan gerakan membungkuk “ke depan”) Hindari posisi lengan “Outstretched” baik kedepan maupun ke samping Cepat menimbulkan rasa lelah Cepat mengurangi akurasi kerja Bina Nusantara University 13 Tujuh Aturan Umum RancanganTempat Apabila posisi kerja memberikan Kerja alternatif sikap kerja duduk atau berdiri, sebaiknya posisi duduk lebih banyak digunakan dari pada posisi kerja berdiri Gerakan lengan hendaknya simetris, karena memberikan kontrol dan mengurangi beban statis Area kerja hendaknya memberikan jarak terbaik dari mata individu Bina Nusantara University 14 Tujuh Aturan Umum RancanganTempat Genggaman tangan, Kerja Bina Nusantara University kontrol pelaksanaan kerja, peralatan, dan material, hendaknya ditata pada posisi yang sedemikian rupa, sehingga memberikan kemungkinan yang terbanyak untuk gerakan lengan menekuk (dengan sudut lekukan lengan yang tepat) dan berada didekat tubuh Posisi yang terbaik bagi operator dan pekerja skilled adalah 25-50 cm dari mata, dengan posisi lengan pada sudut yang15 tepat KESIMPULAN Setiap individu memiliki kekuatan otot yang berbeda-beda, bedasarkan: Latihan Usia Jenis Kelamin Kesehatan Faktor lainnya Bina Nusantara University Kendatipun demikian, setiap tubuh manusia memiliki biomekanisme yang sama, sehingga para ahli dapat menetapkan prinsip-prinsip kerja yang memungkinkan otot manusia bekerja 16 secara efisien dan usaha yang minimal