HUBUNGAN KOMPETENSI DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SARIWANGI AEA GUNUNG PUTRI PUTRI MEI R. LIMBONG DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan Pada PT Sariwangi AEA Gunung Putri adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari skripsi saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2014 Putri Mei R Limbong NIM H24090128 ABSTRAK PUTRI MEI R LIMBONG. H24090128. Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan pada PT Sariwangi AEA Gunung Putri. Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kompetensi karyawan PT Sariwangi AEA, (2) menganalisis kinerja karyawan PT Sariwangi AEA, (3) menganalisis hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan yang terdapat dalam perusahaan PT Sariwangi AEA. Penelitian ini dilaksanakan di PT Sariwangi AEA dengan menggunakan alat analisis Korelasi Rank Spearman. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Hasil persepsi karyawan terhadap kompetensi dan kinerja menunjukkan bahwa karyawan memiliki kompetensi dan kinerja yang baik dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang ditetapkan perusahaan. Dari hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa hubungan kompetensi dengan kinerja sangat kuat dan erat yang berarti kompetensi yang dimiliki karyawan memperngaruhi kinerja karyawan pada perusahaan. Kata kunci : hubungan, karyawan, kinerja, kompetensi ABSTRACT PUTRI MEI R LIMBONG. H24090128. Relationship of Employee Competence and Performance in PT Sariwangi AEA Gunung Putri. Supervised by ERLIN TRISYULIANTI. This study aims to (1) analyze about competence the employees of PT Sariwangi AEA (2) analyze the performance of employees PT Sariwangi AEA (3) analyze the relations between competence and performance the employees of PT Sariwangi AEA. This study implemented in PT Sariwangi AEA by using correlation analysis of Rank Spearman. Used data in this study are the primary and secondary data. The sampling implemented by using the Simple Random Sampling method. Perception result of the employees about competence and performance shows that the employees have a good competence and performance by doing job according with the what is laid down by the company. From the analisys result shows that relation between competence and performance could be highly strong and closely which means that competency influencing performance of the employees at these company. Keyword : competence, employees, performance, relations HUBUNGAN KOMPETENSI DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SARIWANGI AEA GUNUNG PUTRI PUTRI MEI R. LIMBONG Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PRAKATA Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian dengan judul Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan pada PT Sariwangi AEA dilaksanakan sejak Desember 2013. Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Erlin Trisyulianti, STP, MSi selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Devi dan Bapak Mudjito selaku pegawai PT Sariwangi AEA yang telah banyak membantu selama pengumpulan data. Terima kasih kepada Mama, Bang Janry Pasti dan Bang Maretson juga kepada adik-adik saya Juliana, Kristiani, Pardomuan, Esterlina, Yuan Krisna dan seluruh keluarga atas segala dukungan dan doanya. Terima kasih juga kepada temen-temen Manajemen IPB 46 khususnya kepada Citra Gurning dan Lita Natalia, temen-temen Omda Samosir, Fascah Situmorang, Dian Febrina , Evi Inggrid, Yanti Juliana dan Ratna Simbolon atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Semoga karya ilmiah ini bermamfaat. Bogor, Oktober 2014 Putri Mei R Limbong DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 TINJAUAN PUSTAKA 4 Manajemen Sumber Daya Manusia 4 Kompetensi 5 Kinerja 6 KERANGKA PEMIKIRAN 8 METODE 9 Lokasi dan Waktu Penelitian 9 Teknik Penarikan Sampel 10 Jenis dan Sumber Data 10 Metode Pengumpulan Data 10 Pengolahan dan Analisis Data 11 HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Gambaran Umum Perusahaan 13 Karakteristik Karyawan 14 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 16 Hasil Analisis Persepsi 17 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman 23 Implikasi Manajerial 25 SIMPULAN DAN SARAN 26 Simpulan 26 Saran 27 DEFINISI OPERASIONAL 27 DAFTAR PUSTAKA 28 RIWAYAT HIDUP 46 DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Skala pengukuran persepsi Rentang keeratan hubungan nilai r Persepsi Karyawan terhadap pengetahuan Persepsi karyawan terhadap keterampilan Persepsi karyawan terhadap perilaku Persepsi karyawan terhadap kuantitas Persepsi karyawan terhadap kualitas Persepsi karyawan terhadap inisiatif Persepsi karyawan terhadap loyalitas Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan Persepsi karyawan terhadap kerjasama Hasil analisis korelasi pengetahuan, keterampilan, perilaku dengan kinerja 13. Hasil analisis korelasi variabel kompetensi dengan kinerja 12 13 17 18 18 19 20 21 21 22 23 24 25 DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perkembangan produksi teh di Indonesia tahun 2000-2008 Kerangka pemikiran Karakteristik usia karyawan Karakteristik tingkat pendidikan karyawan Karakteristik lama kerja karyawan Karakteristik jenis kelamin karyawan 1 9 15 15 15 16 DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas Kuesioner penelitian Frekuensi responden Analisis persepsi Analisis korelasi 30 32 33 37 39 42 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi banyak hal yang berubah menjadi lebih maju dan berkembang dengan sangat pesat, seperti perkembangan dunia bisnis. Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat mengakibatkan terjadinya persaingan antar perusahaan khususnya perusahaan agroindustri di lingkungan dalam negeri maupun luar negeri. Pada umumnya salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bisnis dalam era globalisasi adalah teknologi. Dalam hal ini diketahui bahwa untuk menggunakan teknologi dibutuhkan sumberdaya manusia. Semakin meningkatnya tuntutan bisnis atau dunia usaha, semakin besar tanggung jawab yang harus di emban oleh bagian sumber daya manusia dalam mengelola dan mengembangkan karyawan karena karyawan harus mampu melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tuntutan dunia usaha tersebut (Hutapea dan Thoha 2008). Salah satu sektor berbasis industri yang berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia adalah sektor pertanian berdasarkan data BPS (2000) bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto mencapai sebesar 218 397.6 milyar rupiah atau sekitar 16.92% (Hollylucia 2008). Salah satu komoditi hasil pertanian sangat populer dimasyarakat adalah teh, yang merupakan komoditi cukup penting sebagai sumber devisa dan memiliki prospek pengembangan pasar dalam negeri yang cukup baik. Permintaan terhadap produk teh di Indonesia cukup tinggi. Hal ini disebabkan dan dipengaruhi oleh tingginya selera konsumen terhadap produk teh. Dari hasil survey lembaga penelitian MARS di lima kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa 75% penduduk Indonesia mengkonsumsi teh ( Pardede dan Ulfah 2013). 180000 162587 166867 165194 169821 167136 167276 160000 146858 150623 150851 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 2.63 2.8 0.08 2.56 0.15 2003 -1.58 2004 2005 -12.21 2006 2007 2008 0 -20000 2000 2001 -1 2002 Produksi (ton) Naik/Turun (%) Sumber: Deptan.go.id (21 September 2009) Gambar 1 Perkembangan produksi teh di Indonesia tahun 2000-2008 2 Dari Gambar 1 menunjukkan perkembangan produksi teh di Indonesia selama jangka waktu sembilan tahun. Pada tahun 2000 sampai 2008 konsumsi teh masyarakat Indonesia mengalami fluktuasi. Tahun 2000 produksi teh di Indonesia sebesar 162 587 ton dan tahun berikutnya meningkat sebesar 2.63 %. Kemudian pada tahun 2002 produksi teh di Indonesia mengalami penurunan sebesar kurang dari 1% (Lubis 2012). PT Sariwangi AEA (Agricultural Estate Agency) merupakan perusahan yang bergerak di bidang industri dan pengolahan teh dan memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia dan di luar negeri. Sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri baik dari perkebunan pemerintah maupun swasta. Dilihat dari peringkat perusahaan penghasil teh di Indonesia, PT Sariwangi merupakan perusahaan industri teh yang memperoleh peringkat pertama dalam survei ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Award) index tahun 2009, dengan nilai TSS (hasil jawaban konsumen dalam survei ICSA Index tahun 2009) sebesar 4,478. Beberapa nama-nama perusahaan Teh Celup di Indonesia yang merupakan pesaing Perusahaan Sariwangi dilihat dari ICSA Index 2009 yaitu PT Sinar Sosro, Perusahaan Teh Cap Dua Burung, PT Teh Bendera, PT Gunung Slamat, PT Gopek Cipta Utama (Khumaidi 2013). PT Sariwangi termasuk salah satu perusahaan besar yang selalu menjaga kualitas dan kuantitas produknya untuk memenangkan persaingan. PT Sariwangi selalu berusaha meningkatkan kualitas mutu produk dan mutu sumberdaya manusia dalam pencapaian sertifikat ISO (International Standard Organization) 9001 : 2000 dan SA (Social Accountability) 8000 : 2001 yang merupakan sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh SGS (Societe Generale de Surveillence) sebagai bukti terpenuhinya standard tentang sistem manajemen mutu dan kesejahteraan karyawan (Nurjanah, 2002). Ditinjau dari tingkat persaingan di Indonesia, persaingan yang terjadi antar perusahaan relatif cukup kompetitif, sehingga perusahaan perlu melakukan sesuatu untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan peringkat serta meningkatkan kualitas produk dalam perusahaan. Persaingan antar perusahaan sangat berpengaruh terhadap pendayagunaan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kualitas produk dan peningkatan produktivitas perusahaan. Pada umumnya sumberdaya manusia memegang peranan penting terhadap tingkat produktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan sehingga untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan kinerja yang bagus. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya (Septiani 2013). Kinerja karyawan salah satu faktor penting yang menentukan produktivitas karyawan dan mempertahankan serta meningkatkan kualitas produk dalam persaingan. Dengan kinerja karyawan yang baik dan benar, maka akan menguntungkan bagi perusahaan karena para karyawan mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik dan akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Adanya kinerja karyawan yang bagus kemungkinan besar dipengaruhi oleh kompetensi karyawan. Perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang dalam lingkungan persaingan yang kompetitif apabila didukung oleh pegawai-pegawai yang berkompeten dibidangnya (Pratama, Ilmi dan Zainurossalamia 2013). Hasil penelitian Gusman (2011) pada auditor BPK menunjukkan adanya hubungan kompetensi dengan kinerja auditor tersebut. Hasil ini mengindikasikan 3 kompetensi memiliki bagian-bagian yang mampu untuk meningkatkan kinerja auditor dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya dalam melakukan pemeriksaan. Menurut Sudjatmiko (2011) untuk menghasilkan kinerja dibutuhkan kompetensi tertentu, seperti kemampuan merencanakan pekerjaan, kemampuan menjual, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan mempimpin karyawan. Baik kinerja maupun kompetensi keduanya penting, tidak akan ada kinerja jika tidak ada kompetensi. Namun pertanyaan yang lebih relevan mungkin adalah “apakah karyawan yang berkompensinya baik akan selalu berkinerja baik?”. Banyak perusahaan merasa sudah membuat standar kompetensi yang tepat, melakukan pengembangan karyawan supaya kompeten, tetapi kinerja yang diharapkan belum terjadi. Kompetensi karyawan yang tediri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kompetensi untuk menghasilkan kinerja karyawan yang bagus (Spencer dan Spencer dalam Hutapea dan Thona 2008). Dengan latar belakang yang telah diuraikan maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan pada PT Sariwangi AEA Gunung Putri yang merupakan upaya perusahaan untuk menghadapi persaingan dengan memperhatikan kinerja karyawan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi, referensi dan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan meningkatkan kompetensi karyawan bagi PT Sariwangi AEA sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan bersama baik perusahaan maupun karyawan. Perumusan Masalah PT Sariwangi AEA merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan bagimana kualitas tenaga kerjanya untuk menghadapi persaingan yang ketat antar perusahaan industri teh. Permasalahan yang kerap dihadapi oleh berbagai perusahaan terdapat pada tenaga kerjanya. PT Sariwangi AEA membutuhkan sumber daya manusia yang baik dan kompeten. Sumber daya manusia yang masih berkualitas rendah akan menghambat dan mempengaruhi produktivitas kerja sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Kompetensi tenaga kerja dalam suatu perusahan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Pada umumnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Upaya perusahaan untuk mempertahankan dan mengatasi posisi dalam tingkat persaingan diperlukan kinerja karyawan yang bagus. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi karyawan pada PT Sariwangi AEA; 2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT Sariwangi AEA; 3. Bagaimana hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan pada PT Sariwangi AEA 4 Tujuan Penelitian 1. 2. 3. Tujuan dari penelitian ini adalah : Menganalisis kompetensi karyawan pada PT Sariwangi AEA. Menganalisis kinerja karyawan pada PT Sariwangi AEA. Menganalisis hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan pada PT Sariwangi AEA Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas maka penelitian ini dibatasi untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel kompetensi dengan kinerja dan juga hubungan antara faktor internal seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja dengan kompetensi dan kinerja. Penelitian dilakukan di PT Sariwangi AEA Gunung Putri. Indikator penelitian untuk kompetensi meliputi kemampuan, keterampilan dan perilaku sementara indikator penelitian pada kinerja karyawan adalah kuantitas, kualitas, inisiatif, loyalitas, kepemimpinan, dan kerjasama. Faktor internal yang dikaji dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hariandja (2002) dalam Ahmad (2007) manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat. Hasibuan (2001) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Dessler (1986) manajemen sumberdaya manusia adalah aktifitas organisasi dalam menerapkan konsepkonsep dan teknik teknik analisis jabatan, perencanaan pegawai, perekrutan pegawai, seleksi pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, pemberian gaji, pemberian insentif finansial, pemberian tunjangan, pemberian kualitas kehidupan kerja, penilaian prestasi kerja, dan manajemen karier pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Visi (filosofi) manajemen sumberdaya manusia adalah manajer sumberdaya manusia perlu menciptakan pegawai yang bermotivasi kerja tinggi (Dessler 1986). Adanya manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah untuk memperbaiki tingkat produktivitas, memperbaiki kualitas kehidupan kerja, meyakinkan organisai telah memenuhi aspek-aspek legal (Edy Sutrisno 2010). Tujuan umum manajemen sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui orang. 5 Berdasarkan pengertian manajemen sumber daya manusia yang diatas, maka kegiatan pengelolaan sumber daya di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua fungsi (Arep dan Tanjung 2002), yaitu: 1. Fungsi manajerial adalah fungsi manajemen yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek manajerial yaitu: a. Fungsi perencanaan adalah melaksanakan tugas dalam hal merencanakan kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia. b. Fungsi pengorganisasian, yaitu menyusun suatu organisasi dengan membentuk struktur dan hubungan antara tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan. c. Fungsi pengarahan, yaitu memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. d. Fungsi pengendalian, yaitu melakukan pengukuran antara kegiatan yang telah dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan, khususnya di bidang tenaga kerja. 2. Fungsi operasional adalah fungsi yang berkaitan langsung dengan aspekaspek operasional sumber daya manusia di organisasi atau perusahaan meliputi rekrutmen, seleksi, penempatan, pengangkatan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Kompetensi Menurut Spencer dan Spencer dalam Ruky (2003) kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia. Sementara Mangkunegara (2005) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan faktor mendasar yang dimiliki seseorang yang mempunyai kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan seseorang yang mempunyai kemampuan rata-rata atau biasa saja. Teori Watson Wyatt dalam Ruky (2003) mendefenisikan kompetensi sebagai kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya. Menurut Moeheriono (2009) dalam Deviza (2012) menyatakan bahwa kompetensi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Bakat bawaan, bakat yang sudah ada dan melekat sejak mereka dilahirkan; 2. Motivasi kerja yang tinggi; 3. Sikap, motif, dan cara pandang; 4. Pengetahuan yang dimiliki, baik dari pendidikan formal maupun non formal; 5. Keterampilan atau keahlian yang dimiliki; 6. Lingkungan hidup dari kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan teori Spencer dan Spencer (1994) dalam Hutapea dan Thoha (2008) mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentuk kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan dan perilaku, dimana ketiga komponen tersebut dipengaruhi oleh konsep diri, sifat bawaan diri (trait) dan motif. Pengetahuan (knowledge) merupakan informasi yang dimiliki seseorang karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang digelutinya (tertentu), misalnya bahasa komputer. Keterampilan (skill) merupakan 6 sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan. Misalnya standar perilaku para karyawan dalam memilih metode kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien. Perilaku (attitude) merupakan perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji. Terdapat berbagai karakteristik kompetensi yang seringkali merupakan perpaduan beberapa karakteristik. Moeheriono (2009) dalam Salmah (2012) mengemukakan mengenai beberapa karakteristik, yaitu : 1. Watak, yaitu yang membuat seseorang mempunyai sikap perilaku atau bagaimana seorang tersebut merespon sesuatu degan cara tertentu. 2. Motif, yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang atau secara konsisten dipikirkan dan diinginkan sehingga mengakibatkan suatu tindakan atau dasar untuk melakukan suatu tindakan. 3. Bawaan, yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. 4. Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang tertentu 5. Ketrampilan dan keahlian yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu,baik secara fisik maupun mental. Kategori kompetensi meliputi berbagai macam kemampuan dalam melaksanakan tugas. Zwell dalam Salmah (2012) mengemukakan kategori kompetensi sebagai berikut: 1. Task achievement, berhubungan dengan pencapaian kinerja; 2. Relationship, berhubungan dengan komunikasi; 3. Personal attribute, merupakan kompetensi intrinsic individu; 4. Managerial, berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan individu lain; 5. Leadership, berkaitan dengan kemampuan memimpin dan mendelegasikan pekerjaan. Kinerja Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan (Rivai 2005). Sementara Soeprihanto (2001) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai standar target / sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Menurut Mathis dan Jackson (2002) Kinerja adalah apa yang dilakukan karyawan, sehingga ada yang mempengaruhi kombinasi karyawan organisasi antara lain Kuantitas output, Kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja, dan sikap kooperatif . Kinerja karyawan dalam periode waktu tertentu perlu dievaluasi atau dinilai karena penilaian terhadap kinerja karyawan merupakan bagian dari proses staffing, yang dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, pelatihan dan proses penilaian kerja (Syafaruddin Alwi 2001). Banyak organisasi atau perusahaan mengabaikan fungsi penilaian terhadap kinerja. Penilaian terhadap kinerja merupakan bagian penting dari manajemen kinerja. Sistem penilaian yang diterapkan kadang tidak sesuai dengan kultur organisasi yang dikembangkan sehingga tidak mendorong motivasi kerja. Hal ini mengakibatkan adanya proses penilaian kinerja yang cenderung bersifat administratif, subjektif, dan kurang memiliki daya pembeda yang valid. 7 Menurut Davis and Wherther dalam Fauzia (2001) menyebutkan bahwa penilaian kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi kinerja karyawan. Jika dilakukan dengan benar, maka karyawan, supervisor, departemen SDM, dan terutama organisasi mendapat keuntungan dengan memastikan bahwa kerja karyawan memberikan kontribusi bagi fokus strategi organisasi. Suatu sistem penilaian kinerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti : 1. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Pihak-pihak yang terlibat dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar prestasi kerja karyawan dapat lebih meningkat lagi di masa yang akan datang dengan mengetahui hasil prestasi kerja. 2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Hasil dari penilaian kinerja ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui karyawan mana yang memiliki tingkat produktivitas yang baik sehingga berhak mendapatkan imbalan yang lebih, bisa berupa bonus atau kenaikan gaji. 3. Untuk kepentingan mutasi karyawan. Prestasi kerja seseorang di masa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya di masa depan, baik promosi, alih tugas, dan alih wilayah. 4. Untuk menyusun program pendidikan dan pelatihan, baik untuk mengatasi berbagai kekurangan atau kelemahan maupun untuk mengembangkan potensi karyawan yang belum tergali sepenuhnya yang terungkap dari hasil penilaian prestasi karyawan. 5. Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya dengan menyusun program pengembangan karir yang sesuai dengan kebutuhan pegawai dan kepentingan organisasi. Penilaian kinerja merupakan suatu penilaian periodik atas nilai seorang individu karyawan bagi organisasinya, dilakukan oleh atasannya atau seseorang yang berada dalam posisi untuk mengamati atau menilai prestasi kerjanya. Furtwengler (2002) menyebutkan bahwa terdapat lima elemen penilaian kinerja, yaitu: 1. Perbaikan kinerja; 2. Pengembangan karyawan; 3. Kepuasan karyawan; 4.Keputusan kompensasi; 5. Keterampilan komunikasi. Menurut Manulang (1994) dalam Ahmad (2007) faktor-faktor penilaian kinerja antara lain adalah: 1. Kuantitas adalah banyaknya hasil yang dapat dikerjakan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya; 2. Kualitas adalah mutu yang diperoleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya; 3. Inisiatif adalah kemampuan seorang karyawan dalam mengembangkan ide atau gagasan; 4.Loyalitas adalah kesetiaan seorang karyawan kepada pekerjaannya; 5.Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memimpin dan memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif; 6.Kerjasama adalah kemampuan karyawan dalam bekerjasama dengan karyawan lain, baik secara vertikal maupun horizontal. Indikator kinerja menurut Mathis dan Jackson (2002) adalah : 1. Kualitas kerja Bagi perusahaan baik yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa, menyediakan produk – produk yang berkualitas merupakan suatu tuntutan agar perusahaan dapat bertahan hidup dalam berbagai bentuk persaingan. Meningkatnya daya beli dan adanya dukungan konsumen terhadap 8 2. 3. 4. keberadaan kualitas kerja yang ditawarkan, akan semakin meningkat keberlangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Kuantitas kerja Penguasaan pasar merupakan salah satu strategi pemasaran yang harus menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan, untuk itu kuantitas produksi akan menentukan kemampuan perusahaan guna menguasai pasar dengan menawarkan sebanyak mungkin produk yang mampu dihasilkan. Dengan kuantitas kerja yang dapat dihasilkan perusahaan diharapkan mampu memberi kesan positif terhadap posisi produk di dalam pasar. Waktu kerja Kemampuan perusahaan untuk menetapkan waktu kerja yang dianggap paling efisien dan efektif pada semua level dalam manajemen. Waktu kerja merupakan dasar bagi seorang karyawan dalam menyelesaikan suatu produk atau jasa yang menjadi tanggung jawabnya. Kerja sama dengan rekan kerja Pada dasarnya kerjasama merupakan ikatan jangka panjang bagi semua komponen perusahaan dalam melakukan berbagai aktivitas bisnis. Kerjasama merupakan tuntunan bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, sebab dengan adanya kerjasama yang baik akan memberikan kepercayaan (trust) pada berbagai pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Untuk mewujudkan kerjasama yang baik, perusahaan harus mampu membangun kondisi internal perusahaan yang konstruktif dengan diikuti komitmen dan konsistensi yang tinggi bagi semua azas manajemen. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam dunia kerja, persaingan semakin ketat yang menuntut setiap karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kinerjanya. PT Sariwangi AEA membutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan dan kualitas kerja yang bagus mengingat adanya persaingan antar perusahaan. Menurut Sembiring (2010) pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan secara tidak langsung akan mempengaruhi tujuan perusahaan tersebut. Semakin berkualitasnya karyawan yang direkrut dan semakin baik perlakuan perusahaan terhdap perusahan, perusahaan akan dapat mencapai tujuannya dalam mencapai tujuan sesuai dengan yang diterapkan. Persaingan antar perusahaan dalam menjalankan fungsi dan tujuannya mengharuskan perusahaan memiliki setidaknya tiga hal, yakni modal, teknologi dan sumber daya manusia (Sembiring 2010). Sumber daya manusia mutlak diperlukan sebagai sarana penting dalam menjalankan kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adanya sumber daya manusia dalam perusahaan akan sangat penting dan dibutuhkan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan tujuan-tujuan diperusahaan. Sumber daya manusia yang memiliki kualifkasi tinggi sangat berpengaruh pada keberhasihan kinerja. Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk mengatur kewenangan karyawan dan mampu membina serta mengasah mental karyawan yang bekerja di 9 suatu perusahaan. Manajemen sumber daya manusia dapat menghasilkan karyawan yang memiliki kompetensi dan kinerja yang bagus dalam perusahaan. Dengan kompetensi dan kinerja karyawan yang bagus akan sangat mempengaruhi peningkatan produktivitas dan keuntungan dalam perusahaan. PT Sariwangi AEA Visi, Misi dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Kompetensi Kinerja Karyawan 1. Kuantitas 2. Kualitas 3. Inisiatif 4. Loyalitas 5. Kepemimpinan 6. Kerjasama 1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Perilaku Analisis Korelasi Rank Spearman Peningkatan Produktivitas Perusahaan Keterangan : : Hubungan : Aspek yang diteliti Gambar 2 Kerangka pemikiran METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Sariwangi yang berlokasi di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Alasan pemilihan lokasi ini 10 dikarenakan PT. Sariwangi merupakan perusahaan bergerak dibidang perindustrian pengolahan teh celup dan harus memperhatikan kualitas kinerja karyawan dalam menghadapi persaingan. Pengambilan data dilakukan dari bulan November 2013 hingga Desember 2013. Teknik Penarikan Sampel Sampel yang akan diambil peneliti adalah sebesar 40 orang karyawan. Teknik penarikan sampel secara nonprobability sampling yaitu dengan Convenience Sampling. Convenience Sampling merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Pengambilan data kuesioner dilakukan pada karyawan produksi PT Sariwangi AEA, dikarenakan karyawan bagian produksi memiliki peranan penting terhadap kualitas dan kuantitas produk. Karyawan produksi diharapkan memberikan kontribusi yang baik dan memiliki kompetensi dalam pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data mengenai gambaran umum perusahaan, pengamatan langsung di lapangan, hasil wawancara, dan hasil penyebaran kuisioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain seperti, buku-buku, teori yang terkait, serta literatur-literatur yang mempunyai keterkaitan dan mendukung terhadap penelitian. Metode Pengumpulan Data 1. 2. 3. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data adalah : Wawancara Dilakukan dengan pihak manajemen yang terkait dengan pelaksanaan penilaian efektivitas kerja yaitu karyawan yang terpilih sebagai responden dalam penelitian ini. Kuesioner Penulis membagikan kuesioner karyawan yang dipilih sebagai responden guna memperoleh data yag diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi data yang sudah ada. Studi kepustakaan Diperoleh dan dikumpulkan dengan membaca, mempelajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku, skripsi, laporan atau dokumendokumen perusahaan dan sumber lainnya yang terkait dengan penelitian. 11 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data, cleaning data, dan analisis data. Penilaian terhadap data kompetensi yaitu semakin tinggi persentase dari skor yang diperoleh maka semakin baik kompetensinya. Sama halnya dengan data kinerja dimana persentase yang semakin tinggi akan semakin positf nilai kinerja tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal. Setiap jawaban yang didapat dari responden akan dihitung dan ditentukan skornya dengan Skala Likert pada 5 (lima) tingkat. Kelima penilaian tersebut masingmasing diberikan skor dan penjelasan yaitu skor 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=cukup setuju; 4=setuju; dan 5=sangat setuju. Analisis hubungan antar variabel dilakukan secara statistik deskriptif dan statistik inferensia. Analisis secara deskriptif untuk melihat rata-rata dan standar deviasi dari setiap variabel. Analisis infernsia yang digunakan adalah uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan kompentensi dan kinerja karyawan sesuai dengan tujuan penelitian. Uji Validitas Uji Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), uji validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur hal yang akan diukur. Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment, rumusnya sebagai berikut ∑ ∑ ∑ .....................1) √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan : N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total r = Nilai Koefisien Korelasi Dengan : Ho = Instrumen dinyatakan tidak valid Ha = Instrumen dinyatakan valid Setelah dihitung, nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi nilai r. Apabila nilai korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angkat kritis tabel korelasi r, maka Ho ditolak dan terima Ha. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritis tabel korelasi r. Apabila nilai r > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritis tabel korelasi untuk nilai r adalah r(N-2;α). Uji Reabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas yang digunakan yaitu teknik Cronbach. Teknik Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas dengan instrumen yang skornya rentang antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-1000 atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya. Menurut Singgih (2000), menyatakan bahwa Alpha Cronbach berada antara 0 sampai 1. Semakin mendekati angka 1.0 maka semakin baik kekonsistenan instrumen yang diuji. Penilaian koefisien Alpha Cronbach berdasarkan aturan berikut : r Alpha > 0.9 = sempurna r Alpha > 0.8 = baik 12 r Alpha > 0.7 = dapat diterima r Alpha > 0.6 = dipertanyakan r Alpha > 0.5 = buruk r Alpha < 0.5 = tidak dapat diterima. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (r11) adalah sebagai berikut: ( Keterangan : r11 k Σσ²b σi² )( ∑ )...........................2) = Reliabilitas instrument = Banyak butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians total Analisis Persepsi Skor Rataan digunakan untuk mengelompokkan jawaban responden terhadap masing-masing kriteria pada skala likert (skala 1 s/d 5). Kemudian jumlah responden dikelompokkan didalam setiap kriteria lalu dikalikan dengan bobotnya, dan hasil perkalian di dalam setiap kriteria dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah respondennya, sehingga diperoleh suatu nilai skor rataan yang berada pada skala 1 s/d 5 (Umar, 2003). Cara menghitung Skor Rataan adalah sebagai berikut: ∑ ...........................3) ∑ Keterangan: x = Skor rataan terbobot ƒi = Frekuensi pada kategori ke – i wi = Bobot untuk kategori ke – i (1, 2,3,4, dan 5) Hasil dari nilai skor rataan kemudian ditentukan rentang skala (1 s/d 5), yaitu sebagai berikut: ................................4) Dimana : m = Jumlah alternatif jawaban tiap item 0.8 = Nilai maksimum dalam rentang Skala Likert yang digunakan Tabel 1 Skala pengukuran persepsi Bobot Nilai 1.0 – 1.8 1.8 – 2.6 2.6 – 3.4 3.4 – 4.2 4.2 – 5.0 Keterangan Sangat Kurang Setuju Kurang Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju Analisis Korelasi Rank Spearman Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Hubungan kompetensi terhadap kinerja karyawan dapat diketahui dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Rumus yang digunakan adalah : 13 ∑ ......................................3) Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman di = selisih besarnya rank dari variabel X dan variabel Y n = jumlah sampel Besarnya nilai r terletak antara -1 < rs < 1, artinya : rs = +1 Hubungan X dan Y sempurna positif ( mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif ) rs = -1 Hubungan X dan Y sempurna negatif (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif ) rs = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Kalau rs antara 0 sampai 1, maka kedua variabel berkorelasi dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan hubungan semakin tinggi. Berdasarkan Umar (2003), ketentuan koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 2 Rentang keeratan hubungan nilai r Interval Koefisien 0.00 < r < 0.20 0.20 _ r < 0.40 0.40 _ r < 0.60 0.60 _ r < 0.80 0.80 _ r < 1.00 Keeratan Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Perumusan Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan antara kompetensi dengan kinerja H1 : Ada hubungan antara kompetensi dengan kinerja Dimana : H0 = Hipotesis observasi H1 = Hipotesis alternatif Ttabel Untuk menguji hubungan hipotesis nol (Ho) kriterianya adalah : Tolak Ho : jika nilai peluang < tingkat signifikansi Tolak H1 : jika nilai peluang > tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0.05 (5%) karena angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan PT Sariwangi AEA (Agriculture Estate Agency) merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengelolahan teh didalam dan diluar negeri. Awal berdirinya, perusahaan ini bernama PT Sariwangi Tea and Coffe Trading Coy yang didirikan oleh Johan Alexander Supit tahun 1963 di Palmerah, Jakarta dalam bentuk perseroan komanditer (CV). Tahun 1973 bentuk perusahaan ini berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pada tahun 1980, perusahaan ini mengganti nama perusahaan menjadi PT Sariwangi Agriculture Estate Agency 14 (AEA). Tahun 1987 PT Sariwangi AEA pindah ke Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No 7A Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dengan alasan lokasi tersebut merupakan komplek industri dan dekat dengan gerbang tol Cibinong sehingga akses dari pelabuhan Tanjung Priok lebih dekat dan mudah. Pada tahun 1996 PT Sariwangi AEA membuka lokasi pabrik baru di Jl. Mercedes benz No. 288, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Bogor sampai sekarang. Lokasi tersebut dipilih karena daerah tersebut merupakan daerah industri yang relatif mudah dalam akses dari Tanjung Priok. Lokasi tersebut dibagi ke dalam empat blok yaitu : blok A terdapat Head Office, Production Departemen, dan Finish Product Departemen, blok B terdapat Technical Departement Manufacturing, Developing Maintenance, Coffe Roaster dan Flavoring, blok C terdapat Bulk Products dan Musholla sedangkan untuk blok D terdapat Trading Business Unit, Ware House, Ruang Arsip dan Poliklinik. Pada perusahaan ini terdapat enam departemen yaitu: HRD Departement, Finished Product Departement, Finance and Accounting Departement, Technical Departement, Export/Import Document Departement, serta Trading Business Unit and Ware House Departement. Visi dari PT Sariwangi AEA adalah menjadi perusahaan industri yang terkemuka, eksklusif, inovatif, terpercaya dan memiliki manajemen mutu terbaik. Perusahaan memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kepuasaan pelanggan dengan cara meningkatkan mutu produk, meningkatkan mutu proses produksi, meningkatkan mutu quality control, melakukan pengiriman dengan tepat waktu, menekan keluhan pelanggan dan meningkatkan kebersihan diri pribadi, tempat kerja, pabrik dan lingkungan. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat sebagian besar karyawan (65%) berada pada rentang usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 26 orang, 20% atau sebanyak 8 orang, usia karyawan berada pada rentang usia 30-39 tahun dan 15% atau sebanyak 6 orang, usia karyawan berada pada 40-49 tahun dengan rata-rata usia 29 tahun. Hal ini dapat terjadi karena dalam bidang produksi membutuhkan karyawan dengan usia yang muda dan produktif. Usia terendah karyawan adalah 20 tahun dan usia tertinggi adalah 48 tahun. Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat persentase terbesar pendidikan karyawan sebanyak 36 orang (90%) adalah SMA/sederajat dan sisanya adalah SMP/sederajat. Dillihat dari tingkat pendidikannya, lulusan SMA jauh lebih memiliki pengetahuan yang luas dan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan lulusan SMP. Dalam hal ini dapat disimpulkan perusahaan cenderung lebih banyak merekrut karyawan lulusan SMA dibandingkan dengan lulusan SMP. 15 Usia 15% 20-29 30-39 20% 65% 40-49 Gambar 3 Karakteristik usia karyawan Tingkat Pendidikan 10% SMA SMP 90% Gambar 4 Karakteristik tingkat pendidikan karyawan Dari Gambar 5 menunjukkan bahwa 65% atau sebanyak 26 orang karyawan sudah bekerja selama 2 sampai 7 tahun, sebanyak 12.5% atau sebanyak 5 orang bekerja selama 8-13 tahun, sebanyak 7.5% atau sebanyak 3 orang bekerja selama 14-19 tahun, sebanyak 5% atau sebanyak 2 orang bekerja selama 20-25 tahun dan sebanyak 10% atau sebanyak 4 orang bekerja selama kurang dari 1 tahun. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT Sariwangi AEA memiliki karyawan dengan lama kerja 2 sampai 7 tahun. Lama Kerja 5% 7,5% 10% ≤1 tahun 2-7 tahun 12,5% 8-13 tahun 14-19 tahun 65% 20-25 tahun Gambar 5 Karakteristik lama kerja karyawan 16 Jenis Kelamin Laki-laki 32,5% 67,5% Perempuan Gambar 6 Karakteristik jenis kelamin karyawan Dari Gambar 6 karakteristik jenis kelamin responden yang bekerja pada PT Sariwangi AEA di bagian produksi mayoritas laki-laki sebesar 67.5% sedangkan perempuan sebesar 32.5%. Jumlah tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan karena untuk pekerjaan dibagian produksi, tenaga kerja laki-laki lebih dibutuhkan daripada tenaga kerja perempuan. PT Sariwangi AEA dibagian produksi dalam bidang pengelolahan (mesin), mengangkut bahan-bahan yang digunakan untuk pengelolahan dibutuhkan tenaga kerja laki-laki dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur pengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Product Moment dan alpha r (0.312) hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel kolerasi nilai r . Uji coba kuesioner ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam kuesioner sudah memenuhi syarat atau tidak untuk dijadikan alat memperoleh data dalam penelitian. Pada awal penelitian, kuesioner disebar kepada 10 orang responden. Kuesioner terdiri dari 47 pertanyaan yang dibagi menjadi 16 pertanyaan untuk variabel kompetensi dan 31 pertanyaan untuk variabel kinerja. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Sebagian besar hasil yang diperoleh pertanyaan yang valid, namun ada juga beberapa pertanyaan yang tidak valid seperti variabel kompetensi pada pertanyaan pengetahuan 2 dan 6, pertanyaan keterampilan 1,3,4 dan 5 serta variabel kinerja pada pertanyaan kualitas 1,3 dan 5, kuantitas 3,4 dan 5, inisiatif 3,4 dan 6, kepercayaan 3 dan 4, kerjasama 1,3 dan 4. Pada pertanyaan yang tidak valid dihapus karena kemungkinan besar pertanyaan yang tidak valid tersebut kurang dimengerti oleh responden. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas yang digunakan teknik Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan pada variabel kompetensi dihasilkan Cronbach’s Alpha 0.630 dan variabel kinerja dihasilkan Cronbach’s Alpha 0,749 sehingga, dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disebar sudah reliabel dan dapat dijadikan sebagai alat ukur pada penelitian. 17 Hasil Analisis Persepsi Analisis Persepsi Karyawan terhadap Kompetensi Hasil analisis persepsi karyawan PT Sariwangi AEA mengenai kompetensi yang ditentukan berdasarkan beberapa pernyataan dalam kuesioner terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Nilai skor rataan pada perhitungan persepsi menunjukkan penilaian tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan dalam kuesioner, yaitu dengan batasan sebagai berikut : nilai 1,0-1,8 menujukkan penilaian sangat tidak setuju; 1,8-2,6 menunjukkan penilaian tidak setuju; 2,6-3,4 menunjukkan penilain cukup setuju; 3,5-4,2 menunjukkan penilaian setuju; 4,25,0 menunjukkan penilaian sangat setuju. Dengan menggunakan hasil analisis persepsi maka akan diketahui informasi tentang kompetensi dan kinerja karyawan tersebut baik atau tidak. Persepsi karyawan tentang kompetensi dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6 dan perhitungannya terdapat pada lampiran 5. Pada Tabel 3 skor rataan yang dihasilkan berdasarkan penyataan yang sesuai dari indikator pengetahuan adalah sebesar 3.9. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap penyataan-penyataan tersebut. Menurut analisis persepsi, Pengetahuan karyawan tentang visi misi, prosedur kerja dan pengetahuan karyawan tentang pekerjaan diperoleh dari perusahaan. Dimana pengetahuan karyawan tentang visi misi, prosedur kerja dan pengetahuan tentang pekerjaan yang diterapkan oleh perusahaan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas perusahaan. Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan secara langsung akan bertambah ketika karyawan sudah bekerja di perusahaan tersebut. Dengan adanya pengetahuan tentang pekerjaan akan membuat karyawan dan atasan merasa puas dengan hasil kinerja, karena pengetahuan karyawan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan mencapai tingkat produktivitas perusahaan yang tinggi dan baik. Tabel 3Persepsi Karyawan terhadap pengetahuan No 1 2 3 4 5 6 Indikator Sistem Kompetensi a. Pengetahuan Pengetahuan visi misi dan prosedur kerja diperoleh dari perusahaan Pengetahuan anda tentang pekerjaan diperoleh dari perusahaan Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas. Pengetahuan anda akan bertambah selama bekerja Pengetahuan tentang pekerjaan membuat anda dan atasan puas dengan hasil kinerja anda Pengetahuan anda mampu meningkatkan hasil kinerja atau produktivitas Total Rataan Skor Rataan 4.02 4.17 3.80 4.00 3.72 3.67 3.9 18 Pada Tabel 4 skor rataan yang dihasilkan berdasarkan penyataan yang sesuai dari indikator keterampilan adalah 3.72. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap penyataan-pernyataan tersebut. Berdasarkan analisis persepsi, karyawan melakukan pekerjaan dengan terampil, kreatif dan inovatif untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan adanya keterampilan dalam melakukan pekerjaan akan mempercepat penyelesaian pekerjaan. Ketika bekerja karyawan selalu memanfaatkan kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dalam bekerja dan karyawan juga selalu cermat dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang baik. Karyawan memiliki keterampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga mampu mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan setiap harinya. Tabel 4 Persepsi karyawan terhadap keterampilan No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kompetensi b. Keterampilan Anda terampil dalam melakukan pekerjaan Anda kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai hasil yang berkualitas Keterampilan karyawan dalam bekerja akan mempercepat penyelesaian pekerjaan Anda memamfaatkan kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dalam bekerja Anda cermat dalam melakukan pekerjaan Total Rataan Skor Rataan 3.47 3.52 3.90 4.10 3.62 3.72 Tabel 5 Persepsi karyawan terhadap perilaku No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kompetensi c. Perilaku Perilaku karyawan sangat mempengaruhi hasil kinerja atau produktivitas Anda memberikan respon yang baik ketika anda ditegor oleh atasan Anda menunjukkan sikap profesional kepada rekan kerja maupun atasan ketika suasana hati anda tidak baik Anda bertanggungjawab atas pekerjaan untuk mencapai hasil yang memuaskan Anda menerapkan kedisiplinan untuk menyelesaikan perkerjaan tepat pada waktunya Total Rataan Skor Rataan 4.00 4.00 3.55 4.27 4.25 4.01 Pada Tabel 5 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator perilaku berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4.01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan tessebut. Menurut analisis persepsi, perilaku karyawan dalam bekerja sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan sehingga karyawan harus 19 memberikan respon yang baik ketika ditegor oleh atasan. Pada saat suasana hati karyawan sedang tidak baik atau dalam keadaan buruk, karyawan lebih menunjukkan sikap profesional kepada rekan kerja maupun kepada atasan untuk menjaga kenyaman dalam bekerja bersama rekan kerja ataupun atasan. Hal ini dikarenakan karyawan bertanggungjawab untuk setiap pekerjaan demi tercapainya hasil yang memuaskan. Dalam bekerja karyawan juga menerapkan kedisiplinan supaya pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa karyawan menerapkan perilaku yang baik dalam bekerja. Terbukti dari sebagian besar karyawan menilai baik bahwa perilaku karyawan dalam bekerja mempengaruhi hasil kinerja. Sebagian besar karyawan dapat menyesuaikan diri dalam situasi apapun dan mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan. Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Persepsi karyawan mengenai kinerja yang meliputi kualitas, kuantitas, inisiatif, loyalitas, kepemimpinan dan kerjasama dapat dilihat pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 12. Tabel 6 Persepsi karyawan terhadap kuantitas No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja a. Kuantitas Anda memahami target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mampu mengerjakan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan oleh perusahaan Anda berusaha dan memberikan sebagian besar waktu anda mengerjakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan Anda pernah tidak mencapai target walau anda sudah berusaha keras Anda mampu mencapai hasil yang lebih tinggi dari jumlah target yang ditentukan oleh perusahaan Total Rataan Skor Rataan 3.97 3.50 3.42 3.97 3.55 3.68 Pada Tabel 6 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kuantitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.86. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kuantitas. Karyawan memahami target kerja dan karyawan mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan tersebut. Pada saat bekerja karyawan memberikan sebagian besar waktu di luar jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan demi mencapai target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Di samping itu, karyawan tidak selalu bisa mencapai target yang ditetapkan perusahaan walaupun karyawan sudah berusaha keras. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan adanya kendala dalam bekerja seperti, kondisi tubuh karyawan yang tidak baik, peralatan untuk bekerja ada yang rusak atau bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk rusak. Dengan adanya kuantitas yang dimiliki, karyawan juga bisa mencapai hasil yang lebih tinggi dari 20 target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, berarti karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kuantitas kerja yang baik. Pada Tabel 7 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kualitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4,01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kualitas. Menurut analisis persepsi, Standar kerja yang diterapkan perusahaan dipahami oleh karyawan sehingga, karyawan dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk menjamin kualitas dan kuantitas mutu produk karyawan selalu menjaga kebersihan alat dan bahan serta kebersihan lingkungan kerja. Karyawan juga selalu teliti dalam menggunakan alat dan bahan yang sudah terjamin kebersihannya dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian karyawan mampu mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kualitas kerja karyawan dalam bekerja mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan perusahaan. Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap kualitas No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja b. Kualitas Anda memahami standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan untuk hasil yang berkualitas Anda selalu menjaga kebersihan alat, bahan serta kebersihan lingkungan kerja Anda teliti dalam mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan alat dan bahan yang terjamin kebersihannya Anda mampu mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan Total Rataan Skor Rataan 4.30 4.02 4.10 3.95 3.70 4.01 Pada Tabel 8 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator inisiatif berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3,96. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator inisiatif. Menurut analisis persepsi, dalam melakukan pekerjaan karyawan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian karyawan dapat menghindari kejenuhan dalam bekerja dan memberikan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi perusahaan. Karyawan juga mampu berusaha untuk memberikan masukan atau saran kepada atasan ataupun kepada rekan kerja demi tercapainya target kerja dan kualitas produk yang diingikan oleh perusahaan. Karyawan selalu memiliki inisiatif untuk menjaga dan memperhatikan penampilan demi terwujudnya kenyamanan dan kebersihan dalam bekerja. Alat dan bahan yang digunakan oleh karyawan untuk bekerja juga dijaga kebersihannya sehingga, alat dan bahan tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan 21 hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki inisiatif dalam setiap melakukan pekerjaan, karyawan cekatan, tekun dan memiliki banyak ide kreatif sehingga pekerjaan dapat diselesaikan. Dengan inisiatif yang tinggi karyawan mampu meningkatkan kinerja, bertindak cepat dalam keadaan darurat. Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap inisiatif No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan c. Inisiatif Anda mempunyai inisiatif meningkatkan kinerja dalam 3.62 melakukan pekerjaan Anda memberikan sesuatu yang baru, yang bermanfaat 3.45 bagi perusahaan untuk menghindari kejenuhan dalam bekerja Anda memberikan masukan atau saran demi mencapai 3.55 target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mempunyai inisiatif menjaga penampilan dalam 4.92 bekerja Anda mempunyai inisiatif menggunakan alat dan bahan 4.12 secara efektif dan efisien Total 3.96 Tabel 9 Persepsi karyawan terhadap loyalitas No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja d. Loyalitas Anda bersedia meluangkan waktu menyelesaikan pekerjaan untuk dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan Anda selalu menjaga rahasia dan nama baik perusahaan Anda selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan Loyalitas anda terhadap pekerjaan mampu meningkatkan kinerja atau produktivitas Anda merawat sarana prasarana dengan baik Total Skor Rataan 3.20 4.27 4.07 4.07 4.17 3.96 Pada Tabel 9 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator loyalitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.96. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator loyalitas. Berdasarkan analisis persepsi, untuk menyelesaikan pekerjaan, karyawan bersedia meluangkan waktu di luar jam kerja demi tercapainya target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Rahasia dan nama baik perusahaan selalu dijaga oleh karyawan. Hal ini terbukti ketika karyawan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Dengan adanya loyalitas karyawan terhadap pekerjaan, karyawan mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. Untuk sarana dan prasarana perusahaan, karyawan merawat dan 22 menggunakannya dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Loyalitas kerja karyawan pada perusahaan terjadi dikarenakan karyawan itu sendiri merasakan adanya kesenangan dan kenyamanan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini terbukti ketika karyawan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Pada Tabel 10 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kepemimpinan berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.61. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataanpernyataan pada indikator kepemimpinan. Berdasarkan analisis persepsi, Karyawan mampu mempengaruhi rekan kerja untuk dapat bekerja secara efektif, karyawan juga mampu memberikan semangat kepada rekan kerja. Pada saat bekerjasama dengan tim, karyawan mampu memperngaruhi tim untuk dapat bekerja dengan baik demi mencapai target kerja. Karyawan selalu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja agar dapat bekerjasama mencapai target kerja. Karyawan menciptakan kerjasama dan kenyamanan dalam bekerja dan karyawan mampu menjadi contoh baik bagi rekan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki sifat kepemimpinan yang baik dalam bekerja. Dalam hal ini kepemimpinan merupakan kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah, memotivasi dan membina bawahan maupun sesama rekan kerja, keteladanan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab terhadap kinerja. Karyawan mampu mempengaruhi rekan kerja untuk dapat bekerja secara efektif, karyawan mampu memberi semangat dan bekerjasama dengan rekan kerja untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Tabel 10 Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja e. Kepemimpinan Anda mampu mempengaruhi rekan kerja anda untuk dapat bekerja secara efektif Anda mampu memberikan semangat kepada rekan kerja anda dalam bekerja Anda mampu mempengaruhi tim anda dalam mencapai target kerja Anda selalu bekerjasama dengan rekan kerja anda untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan Anda mampu menjadi contoh yang baik buat rekan kerja anda Total Skor Rataan 3.57 3.47 3.67 4.10 3.25 3.61 Pada Tabel 11 menujukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kerjasama berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4.01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kerjasama. Berdasarkan analisis persepsi, dalam bekerja karyawan mampu bekerjasama dengan rekan kerja, tim ataupun dengan atasan, sehingga dengan adanya kerjasama antar reken kerja, tim maupun atasan akan sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan. Karyawan selalu mengutamakan 23 kepentingan kerja bersama dengan rekan kerja, tim ataupun atasan daripada kepentingan pribadi. Hal ini dapat membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, tim atau atasan, sehingga terciptanya rasa nyaman dan senang untuk bekerjasama dengan rekan kerja, tim ataupun atasan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kerjasama yang baik antar rekan kerja dan atasan. Kerjasama yang baik dalam sebuah organisasi dapat terjadi ketika antar karyawan maupun karyawan dengan atasan memiliki hubungan yang baik dalam bekerja. Karyawan bersedia untuk bekerjasama dengan rekan kerja, tim atau atasan karena akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tabel 11 Persepsi karyawan terhadap kerjasama No 1 2 3 4 5 Indikator Sistem Kinerja f. Kerjasama Anda mampu kerjasama bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda Dengan adanya kerjasama akan sangat memperngaruhi peningkatan hasil kinerja. Anda selalu mengutamakan kepentingan kerja bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda daripada kepentigan pribadi anda. Anda senang bekerja sama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda dalam bekerja Anda menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja anda Total Skor Rataan 4.05 4.12 3.62 4.02 4.25 4.01 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Analisis hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman dimana pengolahan datanya menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kompetensi dengan variabel kinerja karyawan PT Sariwangi AEA dengan langkah awal melakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan H1 : ada hubungan Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 (5%). Uji korelasi rank spearman akan diujikan antara semua faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi dengan kinerja. Hubungan masing-masing faktor kompetensi dengan kinerja dan hubungan kompetensi dengan kinerja dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14. Adapun hasil perhitungan korelasi rank spearman selengkapnya terdapat pada Lampiran 5. 24 Analisis Hubungan Pengetahuan, Keterampilan dan Perilaku dengan Kinerja Berdasarkan Tabel 12 hasil analisis korelasi antara variabel pengetahuan dengan kinerja didapat nilai peluang 0,000 < nilai signifikansi α (0.05) sehingga keputusan H0 ditolak artinya H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan kinerja. Hasil analisis dalam penelitian juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara variabel pengetahuan dengan kinerja, dimana nilai korelasi yang dihasilkan (ρ) adalah sebesar 0.611. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan mempengaruhi karyawan untuk mengambil keputusan dalam bekerja. Perusahaan memberikan informasi dan bekal tentang pekerjaan kepada karyawan sehingga karyawan memperoleh pengetahuan yang kemudian akan diaplikasikan dalam melakukan pekerjaan perusahaan. Dengan adanya pengetahuan karyawan tentang pekerjaan yang diperoleh dari perusahaan akan mempengaruhi hasil kinerja karyawan dan perusahaan dapat mencapai hasil sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Tabel 12 Hasil analisis korelasi pengetahuan, keterampilan, perilaku dengan kinerja Variabel Kompetensi Pengetahuan Keterampilan Perilaku Pengetahuan Keterampilan Perilaku 1.000 1.000 1.000 Kinerja 0.611** 0.775** 0.777** Pada variabel keterampilan, hasil analisis korelasi yang dihasilkan adalah nilai peluang 0.000 < nilai signifikansi α (0.05) yang menunjukkan bahwa H0 ditolak artinya H1 diterima berarti terdapat hubungan antara variabel keterampilan dengan kinerja karyawan. Hasil analisis korelasi untuk variabel keterampilan dengan kinerja adalah sebesar 0.775 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif pada variabel keterampilan dengan kinerja. Hal ini berarti keterampilan karyawan dalam bekerja mempengaruhi kinerja karyawan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan berusaha untuk mempekerjakan karyawan yang memiliki keterampilan, dimana keterampilan karyawan mendukung kinerja karyawan dan untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Pada variabel perilaku, hasil analisis korelasi yang dihasilkan adalah nilai peluang sama dengan nilai peluang untuk pengetahuan dan kompetensi yaitu 0,000 < nilai signifikansi α (0.05). Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan berarti H1 diterima, terdapat hubungan antara variabel perilaku dengan kinerja karyawan. Hasil korelasi (ρ) sebesar 0.777 yang dihasilkan pada variabel perilaku dengan kinerja yang berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif antara variabel perilaku dengan variabel kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan perilaku yang diterapkan oleh karyawan terhadap sesama rekan kerja maupun kepada atasan merupakan perilaku yang baik. Perilaku karyawan terhadap rekan kerja maupun atasan dan terhadap lingkungan pekerjaan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 25 Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Tabel 13 Hasil analisis korelasi variabel kompetensi dengan kinerja Variabel Kompetensi (nilai korelasi) Kinerja (nilai peluang) Kompetensi 0.000 Kinerja 0.752 - Berdasarkan Tabel 13 hasil yang diperoleh dari analisis uji korelasi rank spearman menunjukkan bahwa nilai peluang sebesar 0.000 < nilai signifikansi α (0.05) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan variabel kompentesi dengan kinerja karyawan. Hasil korelasi untuk variabel kompetensi dengan kinerja yang dihasilkan dari nilai korelasi rank spearman adalah sebesar 0.752 yang berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif antara variabel kompetensi dengan kinerja. Hal ini berarti kompetensi mempengaruhi kinerja karyawan PT Sariwangi AEA. Kompetensi yang dimiliki karyawan mampu meningkatkan kinerja karyawan PT Sariwangi AEA untuk menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Kinerja karyawan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam manajemen sumberdaya manusia dalam perusahaan. Dari hasil penelitian diatas yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kinerja dengan kompetensi, dimana kompetensi memiliki tiga faktor penting menurut Spencer dan Spencer (1994) yaitu pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Ketiga faktor tersebut merupakan kemampuan yang dimiliki dan digunakan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya kompetensi yang dimiliki karyawan maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Implikasi Manajerial Penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja pada karyawan perlu dilakukan dalam rangka memenuhi standar kompetensi dan standar kinerja pada perusahan. Dengan demikian pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang merupakan faktor penting yang memperngaruhi kompetensi untuk mewujudkan berkembangnya kompetensi karyawan dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian ini pengetahuan, keterampilan dan juga perilaku dapat mendukung berkembangnya kompetensi dan meningkatnya kinerja karyawan. Perusahaan harus lebih memperhatikan kompetensi karyawan, dimana kompetensi mempengaruhi kinerja dan produktivitas perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Sariwangi AEA diketahui bahwa karyawan di perusahaan tersebut memiliki kompetensi dan kinerja yang baik, dimana perusahaan berkontribusi besar dalam pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja karyawan. Perusahaan memberikan pembekalan apa dan bagaimana karyawan harus melakukan pekerjaan. Karyawan memperoleh pengetahuan tentang pekerjaan dari perusahaan, karyawan juga mengembangkan 26 keterampilan dalam bekerja dan menunjukkan perilaku yang baik pada saat bekerja. Dengan demikian karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kinerja yang baik juga dalam melakukan pekerjaa, dimana karyawan sudah dibekali oleh perusahaan untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kompetensi karyawan. Dari hasil analisis persepsi skor rataan menunjukkan kondisi kompetensi karyawan yang baik, dimana karyawan memiliki pengetahuan tentang pekerjaan, keterampilan dalam bekerja dan perilaku terhadap sesama karyawan maupun atasan. Hal ini berarti karyawan sudah memenuhi standar kompetensi yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan mencapai tujuan dengan tingkat produktivitas dan keuntungan yang tinggi. Hasil analisis persepsi karyawan terhadap kinerja dapat dinyatakan baik. Dimana karyawan memiliki kinerja yang baik dipantau dari segi kualitas, kuantitas, loyalitas, inisiatif, kepemimpinan dan kerjasama. Hal ini dapat menjadi rekomendasi untuk perusahaan dalam mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan harus lebih memperhatikan kompetensi dan kinerja yang dimilik oleh karyawan, dimana masih terdapat beberapa karyawan yang belum mengerti standar kerja yang diterapkan perusahaan. Dari hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan positif antara pengetahuan dengan kinerja, keterampilan dengan kinerja dan hubungan perilaku dengan kinerja, sehingga hubungan kompetensi dengan kinerja juga dinyatakan kuat dan positif. Hal ini di dukung dengan hasil nilai signifikan dalam masing-masing perhitungan. Karyawan masih perlu pemahaman lebih mengenai standar kerja sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat menjadi rekomendasi untuk perusahaan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kompetensi yang baik dalam bekerja. Dimana perusahaan berkontribusi besar untuk mengembangkan kompetensi karyawan dengan memperhatikan tiga faktor yang memperngaruhi kompetensi karyawan dalam bekerja yaitu, pengetahuan, keterampilan dan perilaku. 2. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memilki kinerja yang baik dalam bekerja. Kinerja karyawan diukur dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas karyawan untuk meningkatkan kinerja, inisiatif karyawan dalam bekerja, loyalitas karyawan terhadap perusahaan, kerjasama yang baik dengan sesama rekan kerja ataupun atasan dan sifat kepemimpinan yang dimiliki karyawan dalam bekerja. 3. Terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel kompetensi dengan variabel kinerja. Hal ini berarti dengan adanya karyawan memiliki 27 kompetensi yang tinggi maka akan meningkatkan kinerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Saran 1. 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diberikan saran, meliputi : Masih terdapat karyawan yang memiliki kinerja yang buruk sehingga perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja serta evaluasi terhadap karyawan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kompetensi karyawan dalam bekerja. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memperhatikan variabelvariabel lain seperti: kompensasi, kedisiplinan, kepuasan kerja, kehadiran dan lain-lain yang memiliki hubungan atau pengaruh terhadap kompetensi dan kinerja karyawan. DEFINISI OPERASIONAL Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Fungsi manajerial adalah fungsi manajemen yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek manajerial seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi pengendalian. Fungsi operasional adalah fungsi yang berkaitan langsung dengan aspek aspek operasional sumber daya manusia di organisasi atau perusahaan meliputi rekrutmen, seleksi, penempatan, pengangkatan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia. Bakat bawaan adalah bakat yang sudah ada dan melekat sejak mereka dilahirkan. Pengetahuan (knowledge) adalah informasi yang dimiliki seseorang karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang digelutinya (tertentu). Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan. Perilaku (attitude) adalah perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Kuantitas adalah banyaknya hasil yang dapat dikerjakan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. 28 Kualitas adalah mutu yang diperoleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Inisiatif adalah kemampuan seorang karyawan dalam mengembangkan ide atau gagasan. Loyalitas adalah kesetiaan seorang karyawan kepada pekerjaannya. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memimpin dan memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif. Kerjasama adalah kemampuan karyawan dalam bekerjasama dengan karyawan lain, baik secara vertikal maupun horizontal. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Wildan F. 2007. Analisis hubungan persepsi pegawai terhadap faktorfaktor penilaian kinerja dengan pengembangan karir pada PDAM Kabupaten Rembang [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Arep Ishak, Tanjung Hendri. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Universitas jakarta. [BPS] Badan Pusat Statistika. 2000. Data Statistik Indonesia. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik. Dessler, Gary. 1986. Manajemen Personalia. Edisi Ketiga. Diterjemahkan Oleh Agus Dharma, SH. Jakarta (ID) : Penerbit Erlangga Deviza Lindra. 2012. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Jurnal Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika. Fuad Noor, Ahmad Gofur. 2009. Integrated Human Resources Development (HRD). Jakarta (ID) : PT Grasindo Gusman NW. 2011. Analisis hubungan kompetensi dengan kinerja auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta (ID): PT. Bumi Aksara. Hollylucia P. Deasy. 2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor teh Indonesia: suatu pendekatan error correction model [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hutapea P, Thona N. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Lubis AA. 2012. Pengaruh pemasaran rasional, emosional dan spritual terhadap keputusan membeli the botol sosro pada mahasiswa FE USU [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Nurjanah L. 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT Sariwangi AEA [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Mangkunegara, Anwar P. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Bandung (ID): Refika Aditama. Pardede KS, Ulfah. 2013. Pengaruh status pionir sebuah merek terhadap sikap konsumen pada teh botol sosro (Studi kasus pada mahasiswa fakultas ilmu 29 sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara). Jurnal Informasi Manajemen. 1(4) : 1-2. Pratama A, Ilmi ZH, Zainurossalamia S. 2013. Pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT Indo Stationery Ritel Utama Cabang Samarinda. Jurnal Ekonomi. 1(1): 2-3. Salmah A.N.N. 2012. Pengaruh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan terhadap Kompetensi Karyawan pada PT Muba Electronik Power Sekayu. Jurnal Manajemen. 2(3): 7-8 Sembiring Joses J. 2010. Smart Human Resources Development (HRD). Jakarta (ID): Visimedia. Septiani A. 2013. Pengaruh budaya organisasi dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Angkasa Puras II (Persero) Kantor Cabang Bandar [skripsi]. Riau (ID): Universitas Riau. Sudjatmiko Steve, Adiprasetyo Agung dkk. 2011. Keep Your Best People. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Sutrisno Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. Umar H. 2003. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka 30 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil uji validitas a. Kompetensi No Pertanyaan Pengetahuan1 Pengetahuan2 Pengetahuan3 Pengetahuan4 Pengetahuan5 Pengetahuan6 Pengetahuan7 Pengetahuan8 Keterampilan1 Keterampilan2 Keterampilan3 Keterampilan4 Keterampilan5 Keterampilan6 Keterampilan7 Keterampilan8 Keterampilan9 Perilaku1 Perilaku2 Perilaku3 Perilaku4 Perilaku5 Koefisien Korelasi 0.667 0.025 0.408 0.417 0.417 0.134 0.667 0.408 -0.340 0.357 -0.041 0.042 0.025 0.417 0.417 0.816 0.816 0.846 0.682 0.791 0.816 0.340 Keterangan Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 31 Lanjutan Lampiran 1 b. Kinerja No Pertanyaan Kualitas1 Kualitas2 Kualitas3 Kualitas4 Kualitas5 Kualitas6 Kualitas7 Kualitas8 Kuantitas1 Kuantitas2 Kuantitas3 Kuantitas4 Kuantitas5 Kuantitas6 Kuantitas7 Kuantitas8 Inisiatif1 Inisiatif2 Inisiatif3 Inisiatif4 Inisiatif5 Inisiatif6 Inisiatif7 Inisiatif8 Inisiatif9 Loyalitas1 Loyalitas2 Loyalitas3 Loyalitas4 Loyalitas5 Kepemimpinan1 Kepemimpinan2 Kepemimpinan3 Kepemimpinan4 Kepemimpinan5 Kepemimpinan6 Kepemimpinan7 Kerjasama1 Kerjasama2 Kerjasama3 Kerjasama4 Kerjasama5 Kerjasama6 Kerjasama7 Kerjasama8 Koefisien Korelasi 0.199 0.497 0.038 0.296 0.232 0.497 0.789 0.789 0.789 0.874 0.034 -0.238 -0.238 0.789 0.789 0.874 0.789 0.789 -0.386 0.103 0.483 -0.199 0.789 0.498 0.789 0.559 0.746 0.432 0.703 0.654 0.819 0.535 0.158 0.232 0.489 0.746 0.703 0.017 0.735 0.124 0.026 0.607 0.654 0.437 0.654 Keterangan Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid 32 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas a. Kompetensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .630 15 b. Kinerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha .749 N of Items 31 33 Lampiran 3 Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPETENSI DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SARIWANGI GUNUNG PUTRI Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Karyawan”. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan, maka dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini. Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan saya jamin kerahasiaan dan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Hormat Saya, Putri Mei R. Limbong I. Identitas Responden Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pendidikan terakhir : Lama Kerja : II. Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban dengan memberi tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu. Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju RG = Ragu-ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju 34 Lanjutan Lampiran 3 III. Daftar Pertanyaan a. Kompetensi No. 1. 2. 3. Pernyataan Pengetahuan 1 Anda mengetahui visi misi dan prosedur kerja di perusahaan 2 Pengetahuan anda tentang pekerjaan diperoleh dari perusahaan 3 Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas 4 Pengetahuan anda akan bertambah selama bekerja 5 Pengetahuan tentang pekerjaan membuat anda dan atasan puas dengan hasil kinerja anda 6 Pengetahuan anda mampu meningkatkan hasil kinerja atau produktivitas Keterampilan 7 Anda terampil dalam melakukan pekerjaan 8 Anda kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai hasil yang berkualitas 9 Keterampilan karyawan dalam bekerja akan mempercepat penyelesaian pekerjaan 10 Anda memamfaatkan kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dalam bekerja 11 Anda cermat dalam melakukan pekerjaan Perilaku 12 Perilaku karyawan sangat mempengaruhi hasil kinerja atau produktivitas 13 Anda memberikan respon yang baik ketika anda ditegor oleh atasan 14 Anda menunjukkan sikap profesional kepada rekan kerja maupun atasan ketika suasana hati anda tidak baik 15 Anda bertanggungjawab atas pekerjaan untuk mencapai hasil yang memuaskan 16 Anda menerapkan kedisiplinan untuk menyelesaikan perkerjaan tepat pada waktunya STS TS Jawaban RG S SS 35 Lanjutan Lampiran 3 b. Kinerja No. 1. 2. 3. Pernyataan Kuantitas 1 Anda memahami target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan 2 Anda mampu mengerjakan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan oleh perusahaan 3 Anda berusaha dan memberikan sebagian besar waktu anda mengerjakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan 4 Anda pernah tidak mencapai target walau anda sudah berusaha keras 5 Anda mampu mencapai hasil yang lebih tinggi dari jumlah target yang ditentukan oleh perusahaan Kualitas 6 Anda memahami standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan 7 Anda mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan untuk hasil yang berkualitas 8 Anda selalu menjaga kebersihan alat, bahan serta kebersihan lingkungan kerja 9 Anda teliti dalam mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan alat dan bahan yang terjamin kebersihannya 10 Anda mampu mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan Inisiatif 11 Anda mempunyai inisiatif meningkatkan kinerja dalam melakukan pekerjaan 12 Anda memberikan sesuatu yang baru, yang bermanfaat bagi perusahaan untuk menghindari kejenuhan dalam bekerja 13 Anda memberikan masukan atau saran demi mencapai target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan 14 Anda mempunyai inisiatif menjaga penampilan dalam bekerja 15 Anda mempunyai inisiatif menggunakan alat dan bahan secara efektif dan efisien 16 Anda selalu menaati peraturan perusahaan demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan aman. STS TS Jawaban RG S SS 36 Lanjutan Lampiran 3 No. 4. 5. 6. Pernyataan Loyalitas 17 Anda bersedia meluangkan waktu menyelesaikan pekerjaan untuk dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan 18 Anda selalu menjaga rahasia dan nama baik perusahaan 19 Anda selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan 20 Loyalitas anda terhadap pekerjaan mampu meningkatkan hasil kinerja atau produktivitas 21 Anda merawat sarana prasarana dengan baik Kepemimpinan 20 Anda mampu mempengaruhi rekan kerja anda untuk dapat bekerja secara efektif 21 Anda mampu memberikan semangat kepada rekan kerja anda dalam bekera 22 Anda mampu memepengaruhi tim anda dalam mencapai target kerja 23 Anda selalu bekerjasama dengan rekan kerja anda untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan 24 Anda mampu menjadi contoh yang baik buat rekan kerja anda Kerjasama 25 Anda mampu kerjasama bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda 26 Dengan adanya kerjasama akan sangat memperngaruhi peningkatan hasil kinerja. 27 Anda selalu mengutamakan kepentingan kerja bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda daripada kepentigan pribadi anda. 28 Anda senang bekerja sama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda dalam bekerja 29 Anda menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja anda 16 Anda selalu menaati peraturan perusahaan demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan aman. STS TS Jawaban RG S SS 37 Lampiran 4 Frekuensi responden a. Usia Valid Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 20 1 2.5 2.5 2.5 21 1 2.5 2.5 5.0 22 3 7.5 7.5 12.5 23 1 2.5 2.5 15.0 24 5 12.5 12.5 27.5 25 3 7.5 7.5 35.0 26 2 5.0 5.0 40.0 28 6 15.0 15.0 55.0 29 4 10.0 10.0 65.0 30 1 2.5 2.5 67.5 31 1 2.5 2.5 70.0 33 2 5.0 5.0 75.0 34 1 2.5 2.5 77.5 36 2 5.0 5.0 82.5 38 1 2.5 2.5 85.0 40 3 7.5 7.5 92.5 45 1 2.5 2.5 95.0 46 1 2.5 2.5 97.5 48 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 b. Tingkat Pendidikan Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Vali SMA 36 90.0 90.0 90.0 d SMP 4 10.0 10.0 100.0 Total 40 100.0 100.0 38 Lanjutan Lampiran 4 c. Lama Kerja Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 1 4 10.0 10.0 10.0 2 1 2.5 2.5 12.5 3 15 37.5 37.5 50.0 4 1 2.5 2.5 52.5 5 4 10.0 10.0 62.5 6 1 2.5 2.5 65.0 7 4 10.0 10.0 75.0 8 1 2.5 2.5 77.5 9 3 7.5 7.5 85.0 10 1 2.5 2.5 87.5 16 2 5.0 5.0 92.5 17 1 2.5 2.5 95.0 20 1 2.5 2.5 97.5 23 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 d. Jenis Kelamin Cumulative Valid Frequency Percent Valid Percent Percent L 27 67.5 67.5 67.5 P 13 32.5 32.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 39 Lampiran 5 Analisis persepsi No A Indikator Sistem Kompetensi Pengetahuan Anda mengetahui visi misi dan prosedur kerja di perusahaan Pengetahuan anda tentang pekerjaan diperoleh dari perusahaan Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas Pengetahuan anda akan bertambah selama bekerja Pengetahuan tentang pekerjaan membuat anda dan atasan puas dengan hasil kinerja anda Pengetahuan anda mampu meningkatkan hasil kinerja atau produktivitas Keterampilan Anda terampil dalam melakukan pekerjaan Anda kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai hasil yang berkualitas Keterampilan karyawan dalam bekerja akan mempercepat penyelesaian pekerjaan Anda memamfaatkan kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dalam bekerja SKS KS CS S SS Rataan - - 3 33 4 4.025 - 1 4 22 13 - 6 6 18 10 - 1 7 23 9 1 7 3 20 9 - 9 4 18 9 2 7 6 20 5 2 7 4 22 5 - 4 8 16 12 - 1 4 25 10 5 Anda cermat dalam melakukan pekerjaan 1 9 3 18 9 C Perilaku Perilaku karyawan sangat mempengaruhi hasil kinerja atau produktivitas Anda memberikan respon yang baik ketika anda ditegor oleh atasan Anda menunjukkan sikap profesional kepada rekan kerja maupun atasan ketika suasana hati anda tidak baik Anda bertanggungjawab atas pekerjaan untuk mencapai hasil yang memuaskan Anda menerapkan kedisiplinan untuk menyelesaikan perkerjaan tepat pada waktunya - - 10 20 10 - 2 7 20 11 1 8 6 18 7 - - 4 21 15 - - 3 24 13 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 1 2 3 4 5 4.175 3.8 4 3.725 3.675 3.475 3.525 3.9 4.1 3.625 4 4 3.55 4.275 4.25 40 Lanjutan Lampiran 5 No A 1 2 3 4 5 B 1 2 3 4 5 C 1 2 3 4 5 6 D 1 2 3 Indikator Sistem kinerja Kuantitas Anda memahami target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mampu mengerjakan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan oleh perusahaan Anda berusaha dan memberikan sebagian besar waktu anda mengerjakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan Anda pernah tidak mencapai target walau anda sudah berusaha keras Anda mampu mencapai hasil yang lebih tinggi dari jumlah target yang ditentukan oleh perusahaan Kualitas Anda memahami standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan untuk hasil yang berkualitas anda selalu menjaga kebersihan alat, bahan serta kebersihan lingkungan kerja Anda teliti dalam mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan alat dan bahan yang terjamin kebersihannya Anda mampu mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan Inisiatif Anda mempunyai inisiatif meningkatkan kinerja dalam melakukan pekerjaan Anda memberikan sesuatu yang baru, yang bermanfaat bagi perusahaan untuk menghindari kejenuhan dalam bekerja Anda memberikan masukan atau saran demi mencapai target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Anda mempunyai inisiatif menjaga penampilan dalam bekerja Anda mempunyai inisiatif menggunakan alat dan bahan secara efektif dan efisien Anda selalu menaati peraturan perusahaan demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan aman. Loyalitas Anda bersedia meluangkan waktu menyelesaikan pekerjaan untuk dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan Anda selalu menjaga rahasia dan nama baik perusahaan Anda selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan SKS KS CS S SS - - 4 33 3 - 5 14 17 4 2 8 6 19 5 2 - 4 25 9 1 6 8 20 5 - - - 28 12 - 1 6 24 9 1 1 4 21 13 - 2 6 24 8 1 8 2 20 9 4 3 3 24 6 1 9 5 21 4 - 10 4 20 6 - 2 10 27 11 - 1 3 26 10 - - 6 23 11 6 6 4 22 2 - 1 1 24 14 - - 6 25 9 Rataan 3.975 3.5 3.425 3.975 3.55 4.3 4.025 4.1 3.95 3.7 3.625 3.45 3.55 4.925 4.125 4.125 3.2 4.275 4.075 41 Lanjutan Lampiran 5 No 4 5 E 1 2 3 4 5 F 1 2 3 4 5 4 4 5 6 Indikator Sistem kinerja SKS KS CS S SS Rataan Loyalitas anda terhadap pekerjaan mampu 4.075 meningkatkan hasil kinerja atau 12 13 15 produktivitas Anda merawat sarana prasarana dengan 4.175 4 25 11 baik Kepemimpinan Anda mampu mempengaruhi rekan kerja 3.575 1 6 8 19 6 anda untuk dapat bekerja secara efektif Anda mampu memberikan semangat 3.475 3 7 6 16 8 kepada rekan kerja anda dalam bekera Anda mampu memepengaruhi tim anda dalam mencapai target kerja Anda selalu bekerjasama dengan rekan 4.1 kerja anda untuk mencapai target yang 6 24 10 ditetapkan perusahaan Anda mampu menjadi contoh yang baik 3.25 9 2 4 20 5 buat rekan kerja anda Kerjasama Anda mampu kerjasama bersama dengan 4.05 5 28 7 rekan kerja, tim atau atasan anda Dengan adanya kerjasama akan sangat 4.125 4 27 9 memperngaruhi peningkatan hasil kinerja. Anda selalu mengutamakan kepentingan kerja bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda daripada kepentigan pribadi anda. Anda senang bekerja sama dengan rekan 4.025 7 25 8 kerja, tim atau atasan anda dalam bekerja Anda menjalin hubungan yang baik dengan 4.25 1 3 21 15 rekan kerja anda Loyalitas anda terhadap pekerjaan mampu 4.075 meningkatkan hasil kinerja atau 12 13 15 produktivitas Anda mempunyai inisiatif menjaga 4.925 2 10 27 11 penampilan dalam bekerja Anda mempunyai inisiatif menggunakan 4.125 1 3 26 10 alat dan bahan secara efektif dan efisien Anda selalu menaati peraturan perusahaan 4.125 demi terciptanya suasana kerja yang 6 23 11 nyaman dan aman. 42 Lampiran 6 Analisis korelasi a. Pengetahuan-Kinerja Kinerja p1 Spear p1 Correlation man’ Coefficient s rho Sig. (2-tailed) N p2 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N p3 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N p4 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N p5 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N p6 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Total Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N p2 1.000 .460** p3 p4 p5 p6 Total .182 .177 .133 .060 .283 . .003 .262 .274 .414 .715 .077 40 40 40 40 40 40 40 .243 -.146 .028 .165 .460** 1.000 -.033 .003 . .838 .131 .367 .862 .310 40 40 40 40 40 40 40 .182 -.033 1.000 .636** .785** .662** .519** .262 .838 . .000 .000 .000 .001 40 40 40 40 40 40 40 .177 .243 .636** 1.000 .476** .486** .284 .274 .131 .000 . .002 .001 .076 40 40 40 40 40 40 40 .133 -.146 .785** .476** 1.000 .661** .556** .414 .367 .000 .002 . .000 .000 40 40 40 40 40 40 40 .060 .028 .662** .486** .661** 1.000 .719** .715 .862 .000 .001 .000 . .000 40 40 40 40 40 40 40 .219 .872** .725** .832** .766** .611** .379* .016 .174 .000 .000 .000 .000 .000 40 40 40 40 40 40 40 43 Lanjutan Lampiran 6 b. Keterampilan – Kinerja Kinerja k1 Spea k1 rman Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) ’s N rho k2 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N k3 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N k4 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N k5 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N total Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N k2 k3 k4 k5 total 1.000 .750** .633** .343* .716** .817** . .000 .000 .030 .000 .000 40 40 40 40 40 40 .750** 1.000 .642** .450** .698** .718** .000 . .000 .004 .000 .000 40 40 40 40 40 40 .633** .642** 1.000 .412** .651** .545** .000 .000 . .008 .000 .000 40 40 40 40 40 40 * ** ** ** .394* .030 .004 .008 . .008 .012 40 40 40 40 40 40 .716** .698** .651** .411** 1.000 .754** .343 .450 .412 1.000 .411 .000 .000 .000 .008 . .000 40 40 40 40 40 40 .831** .805** .775** .645** .833** .775** .000 .000 .000 .000 .000 .000 40 40 40 40 40 40 44 Lanjutan Lampiran 6 c. Perilaku-Kinerja Perilaku Peri1 Peri2 Peri3 Peri4 Peri5 Total Spea Peri1 Correlation rman Coefficient ’s Sig. (2-tailed) rho N Peri2 otal .292 .680** .000 .017 .068 .000 40 40 40 .550** 1.000 .710** .458** .241 .790** Sig. (2-tailed) .000 . .000 .003 .134 .000 N 40 40 40 40 40 40 .582** .710** 1.000 .488** .337* .860** Sig. (2-tailed) .000 .000 . .001 .034 .000 N 40 40 40 40 40 40 .374* .458** .488** 1.000 .541** .732** Sig. (2-tailed) .017 .003 .001 . .000 .000 N 40 40 40 40 40 40 .292 .241 .337* .541** 1.000 .555** Sig. (2-tailed) .068 .134 .034 .000 . .000 N 40 40 40 40 40 40 .680** .790** .860** .732** .555** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 . N 40 40 40 40 40 40 Correlation Correlation Correlation Correlation Coefficient Peri_t .374* 40 Coefficient Peri5 . .000 .582** 40 Coefficient Peri4 .550** 40 Coefficient Peri3 1.000 Correlation Coefficient 45 Lanjutan Lampiran 6 d. Pengetahuan, Keterampilan dan Perilaku – kinerja Pengetahua Keterampilan Perilaku n total total total Pengetahuan Correlation total Coefficient 1.000 .664** .565** .611** . .000 .000 .000 40 40 40 40 .664** 1.000 .640** .775** .000 . .000 .000 40 40 40 40 .565** .640** 1.000 .777** .000 .000 . .000 40 40 40 40 Sig. (2-tailed) N Keterampila Correlation n total Coefficient Sig. (2-tailed) N Perilaku total Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N e. Kompetensi – kinerja Kompetensi Kinerja total total Kompetensi total Kinerja total Kinerja total Correlation Coefficient 1.000 .752** Sig. (2-tailed) . .000 N 40 40 Correlation Coefficient .752** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 40 40 46 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Samosir pada tanggal 19 Mei 1991. Penulis merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara pasangan almarhum Pantun Limbong dan Hotmaria Saragih. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 1 Sianjurmulamula pada Tahun 1997, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Swasta Budi Mulia Pangururan pada tahun 2003. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Sianjurmulamula. Pada Tahun 2009, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama perkuliahan, penulis aktif dalam beberapa organisasi dan kepanitian, diantaranya adalah anggota Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB (PMK), anggota organisasi mahasiswa daerah Samosir. Kepanitian yang pernah diikuti adalah kepanitian Natal Civa IPB 2011.