The Trial Application of Teaching Media in the Form of Authentic Vegetation on the Concept of Mosses (Bryophyta) and Ferns (Pteridophyta) at Class X-3 of SMA Negeri Sariwangi Sub District Sariwangi Tasikmalaya District Ema Marlina, Rakatika Abstract The concept of mosses (Bryophyta) and Ferns (Pteridophyta) is an instructional material that discusses the general characteristics, life cycle, and the role of mosses and ferns fot life, although this material has been studied briefly in Junior High School there are many students who find it difficult to learn, therefore to improve the learning outcomes of students, it’s needed an easy way to make to students understand the material, an effort that can be done is by the use of instructional media in the form of the authentic media with the use of plants as a medium of learning is that learns can observe directly the actual object of several kind of mosses and ferns were studied and the students can get a more realistic experience, so that students easily understand the learning material. Keyword : Authentic vegetations media, learning outcomes, Bryophyta and Pteridophyta. 1 Uji Coba Penerapan Media Pembelajaran Berupa Media Asli Tumbuhan pada Konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Kelas X-3 SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya Ema Marlina, Rakatika Abstrak Konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) merupakan suatu materi pembelajaran yang membahas mengenai ciri-ciri umum, siklus hidup, serta peranan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku bagi kehidupan. Walaupun materi ini telah dipelajari sekilas di Sekolah Menengah Pertama masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik diperlukan suatu cara supaya peserta didik mudah memahami materi tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan karena dengan menggunakan media pembelajaran ini peserta didik dapat mengamati secara langsung objek sebenarnya dari beberapa macam tumbuhan lumut dan paku yang dipelajari dan peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang lebih nyata sehingga peserta didik mudah memahami materi pembelajaran tersebut. Kata Kunci: Media Asli Tumbuhan, hasil belajar, Bryophyta dan Pteridophyta. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global telah memberikan perubahan pada segala segi kehidupan masyarakat dunia. Upaya peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang salah satunya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor guru. Guru haruslah memiliki kemampuan dalam memilih sumber belajar diantaranya media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan dapat menarik bagi peserta didik. Akan tetapi penggunaan media pembelajaran yang bervariasi biasanya sering berbenturan dengan situasi lingkungan khususnya dalam hal sarana dan prasarana. Banyak sekali media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran, dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi pembelajaran seperti kondisi lingkungan, kondisi sarana dan prasarana, kondisi peserta didik, dan sebagainya. Media pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan lingkungan, mudah didapatkan, dan cocok digunakan dalam pembelajaran salah satunya adalah media asli tumbuhan karena dengan mengamati objek sebenarnya dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat lebih memahami suatu konsep atau materi khususnya dalam pembelajaran Biologi. 2 Penelitian mengenai media pembelajaran asli pernah dilakukan oleh Susilawati, Susan (2008) di SMA Negeri 7 Tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai media pembelajaran asli maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran asli. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, diajukan rumusan masalah sebagai berikut. “Apakah media pembelajaran berupa media asli tumbuhan cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di kelas X-3 SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya?”. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di kelas X-3 SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi dunia pendidikan di dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat, serta memberikan gambaran tentang Media Pembelajaran asli untuk merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan keterampilan khususnya dalam pembelajaran biologi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental. Pada metode pre experimental ini tidak terdapat variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: 1. variabel terikat, dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik; dan 2. variabel bebas, dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 3 kelas dengan jumlah peserta didik 89 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-3 yang diambil dengan teknik purposive sampling yaitu menunjuk langsung sampel dilihat dari nilai rata-rata terkecil Ujian Akhir Semester 1 mata pelajaran Biologi kelas X SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2012/2013. Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-test post-test design. Disain ini merupakan desain penelitian yang membandingkan nilai pre-test dan post-test sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan atau tidak antara nilai peserta didik sebelum dan sesudah 3 diberi perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa tes, observasi, dan studi literatur. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis pilihan ganda dengan 5 option yang dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran untuk membandingkan kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan (melaksanakan pembelajaran konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan). Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, efektifitas kegiatan belajar mengajar, partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, dan permasalahan yang mungkin muncul selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan untuk menjelaskan konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Sedangkan studi literatur yaitu pengumpulan materi-materi atau teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, hasil kajian digunakan sebagai landasan atau acuan dalam melaksanakan penelitian. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dengan jumlah soal sebanyak 50 soal. Tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 option. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan memakai (C3). Tujuan dilakukan uji coba instrumen penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang akan digunakan. Berikut ini rumus dari perhitungan validitas dan reliabilitas 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas Teknik Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji statistika parametrik. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t untuk mengetahui apakah pre-test sama atau berbeda dengan post-test dan untuk mengetahui apakah posttest sama atau berbeda dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. 4 PEMBAHASAN Penerapan Media Pembelajaran Menurut Arsyad, Azhar (2011:3) “Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’”. Selain itu menurut Miraso (Susilana, Rudi, 2008:18) menegaskan bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa”. Dalam pemilihan media pembelajaran haruslah memperhatikan beberapa hal, menurut Herawan, Dedi (2006:145) kriteria pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. ketersediaan, yaitu ada tidaknya media tersebut di sekolah, bila tidak ada, apakah mungkin untuk dibuat sendiri; 2. kemudahan, apakah mudah dan kita mampu membuatnya; 3. kalau tersedia apakah mudah dibawa ke kelas; 4. kesesuaian dengan fasilitas yang ada di kelas, misalnya OHP; dan 5. keamanan dalam penggunaannya, misalnya menggunakan hewan yang berbisa atau bahan kimia berbahaya dan beracun. Menurut Hernawan, Asep Herry (2006:13) media pembelajaran dikelompokkan ke dalam: 1. media visual; 2. media audio; dan 3. media audio-visual. Sedangkan bila dilihat dari segi perkembangan teknolgi menurut Sells dan Glasgow (Arsyad, Azhar, 2011:33) “Media dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu pemilihan media tradisional dan pemilihan media teknologi mutakhir”. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara dalam hal penyampaian materi pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi tiga macam yaitu media visual, audio, dan audio-visual, sedangkan berdasarkan segi perkembangan teknologi media dibagi kedalam dua kategori luas yaitu pemilihan media tradisional dan pemilihan media teknologi mutakhir. Kecocokan Penerapan Media Pembelajaran Berupa Media Asli Tumbuhan pada Konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Media pembelajaran asli merupakan media pembelajaran yang berupa objek sebenarnya dari suatu benda yang akan dipelajari, dengan menggunakan media asli siswa dapat langsung mengamati objek asli dari benda-benda yang akan dipelajari dan tidak hanya membayangkan secara abstrak benda-benda tersebut. Menurut Hernawan, Asep Herry (2006:16) “Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada para siswa. Realia merupakan model dan objek nyata dari suatu benda seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb”. 5 Sedangkan Nana Sudjana dan Rivai (Susilawati, Susan, 2008:13) menyatakan bahwa: dengan mengikuti aliran realisme, guru dapat menghadapkan siswa kepada kondisi yang aktual (lingkungan yang sebenarnya) untuk dipelajari, terlebih lagi untuk konsep-konsep biologi yang berkaitan dengan lingkungan, seperti konsep interaksi antar komponen lingkungan. Cara ini lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat lebih dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kecocokan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan diperoleh data hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test). Data-data tersebut di uji normalitasnya dengan uji liliefors yang menunjukkan bahwa kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, kemudian diuji homogenitasnya dengan Fmaksimum yang menunjukkan bahwa kedua varians homogen. Selanjutnya, data hasil penelitian tersebut diuji dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan yaitu uji t komparatif dan uji t deskriptif. Uji t komparatif dilakukan untuk mengetahui perbandingan nilai pre-test dan post-test peserta didik, hasil pengujian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan pada konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Gambar 1 Diagram Rata-rata Hasil Pre-test dan Post-test Sedangkan uji t deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah hasil posttest peserta didik telah mencapai KKM atau belum, hasil perhitungan menunjukkan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan cocok diterapkan pada konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Dari hasil observasi pada setiap pertemuan terlihat respon positif dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan, hal ini diperlihatkan dari sikap peserta didik yang aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran secara berkelompok untuk mengamati media asli tumbuhan. 6 Dalam pelaksanakan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan penulis mengalami hambatan pada pertemuan pertama dalam hal pengondisian waktu dan peserta didik yaitu beberapa menit saat waktu diskusi hampir selesai masih ada kelompok peserta didik yang belum selesai mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), namun hal tersebut dapat teratasi karena pada waktu diskusi telah selesai semua kelompok telah selesai mengerjakan tugasnya. Selain itu, hambatan lain yang dialami saat pembelajaran adalah kurang lengkapnya media pembelajaran yang digunakan yaitu kurangnya jumlah dan jenis media pembelajaran yang dibawa sehingga proses pembelajaran kurang maksimal. Selain itu dari hasil observasi dapat diketahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan. Kekurangan dan kelebihan penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Pembelajaran Berupa Media Asli Tumbuhan Kelebihan Kekurangan Peserta didik dapat langsung Alat media pembelajaran belum mengamati objek materi yang lengkap karena sedikit media yang dipelajari dibawa Peserta didik lebih memahami materi Contoh jenis tumbuhan paku yang yang diajarkan diamati belum lengkap Peserta didik selain dapat langsung Bagian tumbuhan masih ada yang mengamati objek materi, juga pada belum bisa dimati secara lengkap waktu diskusi dapat mengeluarkan pendapatnya masing-masing Karena adanya hambatan dan kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan maka observer memberikan beberapa saran supaya dalam penggunaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan pada waktu yang akan datang lebih ditingkatkan. Saran-saran tersebut yaitu : 1. supaya bisa mengatur waktu dan mengondisikan peserta didik ; 2. media yang digunakan harus lebih bervariasi, supaya peserta didik lebih memahami materi pembelajaran; dan 3. supaya lebih ditingkatkan lagi dalam penggunaan media. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa media asli tumbuhan cocok diterapkan pada konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Hal ini karena beberapa alasan yaitu : terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan, hasil post-test (hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan) yang telah mencapai KKM, dan sikap peserta didik yang merespon positif terhadap penggunan media asli tumbuhan. 7 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa media asli tumbuhan cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Kelas X-3 SMA Negeri Sariwangi Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan saran dalam pengguanaan media pembelajaran berupa media asli tumbuhan yaitu : 1. Media pembelajaran berupa media asli tumbuhan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk mempergunakannya sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran. Hal ini didasarkan pada penelitian bahwa media ini mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dan Tumbuhan Paku (Pteridophyta); 2. Guru harus dapat mengkondisikan peserta didik dan waktu supaya proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien; dan 3. Untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencoba menerapkan media pembelajaran ini pada konsep atau materi lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Diansyah, Agus. (2012). Media Pembelajaran Menggunakan Benda Asli. [Online]. Tersedia : http://dakwahdigital.blogspot.com/2012/11/mediapembelajaran-menggunakan-benda.html. [16 Desember 2012]. Herawan, Dedi. (2006). Bahan Ajar Strategi Belajar Mengajar Biologi. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi, Tidak diterbitkan. Hermanto, Redi dan Dedi Nurjamil. (2010). Strategi Cerdas Menguasai Statistik. Bandung : Rizqi press. Hernawan, Asep Herry. (2006). “Media dan Proses Pembelajaran”. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Nonparametrik. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hernawan, Edi. (2011). Dasar-Dasar Rancangan Percobaan. Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik Untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya. Tidak Dipublikasikan. Mahirdi. (2009). Klasifikasi Kingdom Plantae. [Online]. Tersedia : http://mahirdimahirdi.blogspot.com/2009/04/klasifikasi-kingdom-plantae.html. [01 Januari 2013]. 8 Mcdaniel. (2006). Earlylandplants. [Online]. Tersedia : http://www2.mcdaniel.edu/Biology/botanyweb/earlyplants/cormorhynia.jpg. [01 Januari 2013]. Moesa, A. Moein. (1996). “Model dan Metode Mengajar”. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. Rakatika, Rina Riana. (2004). Botani Cryptogamae. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi, Tidak diterbitkan. Ruhimat, Toto, dan Asep Herry Hernawan. (2006). “Pemilihan Metode Mengajar yang Efektif untuk Sekolah Dasar”. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka. Sari. (2010). Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan). [Online]. Tersedia : http://dunianyasari.blogspot.com/2010/11/kingdom-plantae-duniatumbuhan.html. [01 Januari 2013]. Slameto. (2010). Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. CV.Alfabeta. Susilana, Rudi. (2008). “Perancangan Kegiatan Pembelajaran”. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. Susilawati, Susan. (2008). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Asli Pada Sub Konsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta). Skripsi. Tasikmalaya : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNSIL, tidak diterbitkan. Thobroni, Muhammad, dan Arief Mustofa. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-ruzzmedia Wardani, dan Siti Julaeha. (2006). “Keterampilan Dasar Mengajar”. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka. Winataputra, Udin S. (2007). “Hakikat Belajar dan Pembelajaran”. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press. Yudi. (2011). Pteridophyta Paku-pakuan. [Online]. Tersedia : http://yudi94.blogspot.com/2011/02/pteridophyta-paku-pakuan.html. [20 Desember 2012]. Riwayat Penulis Ema Marlina adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2013) 9