Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di

advertisement
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di
Sulawesi Selatan
GUBERNUR SULAWESI SELATAN
Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH
PROFIL WILAYAH SULAWESI SELATAN
Luas Area : 46.083,94 Km2
Panjang Pesisir : 1.973,7 Km
Jumlah Pulau : 295 Pulau
Posisi : 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur
ADMINISTRASI SULAWESI SELATAN
21
Kabupaten
dan 3 Kota
2.240 desa
dan
306
kecamatan,
783
kelurahan
Wilayah Administrasi di
Sulawesi Selatan Terdiri atas
SUNGAI DAN DANAU DI SULAWESI SELATAN
Jumlah sungai 27 Sungai Lintas
Kab/Kota Sungai terpanjang yakni
Sungai Saddang (150 km)
Terdapat 4 danau Prioritas:
• Danau Tempe ( 21 Km2 )
• Danau Sidenreng ( 300 Km2 )
• Danau Matano ( 149 Km2 )
• Danau Towuti (577 Km2)
• Danau Mahalona ( 22 Km2
VISI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN 2013-2018
“Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan
Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada
Tahun 2018”
(Misi 2) Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan;
Sasaran (12) Meningkatnya upaya dan kapasitas perlindungan dan pengelolaan
kualitas LH serta pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sasaran (13) Meningkatnya kapasitas pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan
dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati.
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan LH
Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup;
5
 Hutan
 Tambang
 Perkebunan
 Pariwisata
 Sumberdaya air
 Perikanan
 Pertanian
 Peternakan, dll
6
TEKANAN TERHADAP SDA DAN LINGKUNGAN DI SULSEL
Rata-Rata Laju Pertumbuhan
Penduduk Sulsel dalam 5
Tahun Terakhir 1,12%
Pertumbuhan Investasi di Sulsel
Hingga Tahun 2015 Rp 12,1
Triliun, Meningkat bila
dibandingkan 2014 hanya Rp 7,9
Triliun
Produksi Sampah diperkirakan
1,6 Juta Ton/Tahun
Beban Pencemaran Limbah
Cair, Emisi dan Limbah B3
diperkirakan mencapai 2,02
Juta Ton/Tahun
ISU-ISU PERIORITAS DI SULSEL
Degradasi Hutan
dan Lahan
Menurunnya
Kapasitas dan Kualitas
Air Baku
Menurunnya Daya
Tampung dan Daya
Dukung Lingkungan
UPAYA PENANGANAN ISU DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN
Gerakan Sulsel Hijau (GSH) pada 24 kab/kota, dengan fokus gerakan
penghijauan di jalan-jalan protokol, ruang terbuka hijau, perusahaan,
permukiman dan perkantoran. Pohon yang ditanam sebanyak
194.515.406 pohon (2012-2015).
Penyusunan Regulasi :
• Perda No. 4/2014 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , Perda No.4/2015 ttg
Pengelolaan Hutan Rakyat, Perda No.10/2015 ttg Pengelolaan DAS, Perda No 9/ 2009 ttg
RTRW Provinsi Sulsel, Perda No.8/2007 ttg Pengelolaan Kawasan Lindung
Penegakan Hukum terhadap pelaku perusakan hutan dan lahan
Rehabilitasi Hutan Mangrove pada 19 Kab/Kota
Program Penanaman 10 Juta rumpun bambu se Sulsel
UPAYA PENANGANAN ISU MENURUNNYA KAPASITAS DAN KUALITAS AIR BAKU
Penghijauan/rehabilitasi lahan kritis pada Daerah Aliran Sungai
Inisiasi Penetapan daerah resapan air menjadi Taman Nasional Karst Maros
Pangkep seluas 40.000 Ha,
Pembuatan Lubang Resapan Air (Biopori) Sebanyak Satu Juta (Tercatat sebagai
Rekor MURI) dan 248 Embung.
Membangun waduk, bendung. Rencana Pembangunan 13 Bendungan Baru dan 3
sudah berfungsi, 3 dalam proses (Bendungan Karaloe, Paselloreng, Pamukkulu)
Pemberlakuan izin pembuangan air Limbah (IPLC) dan Peningkatan Ketaatan
Pelaku usaha dlm Pengelolaan air limbah
Penetapan Kelas Air serta Pemantauan Kualitas dan Kuantitas Air Sungai dan
Danau
Gerakan sulsel bersih dengan penerapan 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle); pada
24 kab/ kota
UPAYA PENANGANAN ISU MENURUNNYA DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
Mengembangkan lokasi kawasan perlindungan dan konservasi melalui Pengembangan
Kampung Iklim pada 24 Kab/Kota, taman KEHATI, Hutan Kota, KPH, transplantasi
lamun dan penangkaran kuda laut dan ikan hias, rehabiltasi hutan mangrove
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan melalui Pengembangan Pertanian Organik
dan penggunaan bibit Tahan Cuaca
Pembangunan 4 PLTA ( 561 MW), 243 PLT Mikro Hidro (849,6 MW) dan PLT Bayu pada
2 Kab (72 MW), pembangunan biodigester sebanyak 2.356 Unit.
Penyelesaian pada tahun 2016 pembangunan TPA control landfill di setiap
kabupaten/kota
Pembangunan IPAL Kawasan Pada Kawasan Maminasata, pengembangan
Laboratorium Lingkungan UPTB LAB LH yang terakreditasi ISO 17025;2008 dan
teregistrasi sbg Lab Lingkungan.
Peningkatan Peran Serta Pemangku Kepentingan melalui ADIPURA dan Kota Sehat,
Pembinaan Sekolah Peduli Lingkungan (Adiwiyata), Pembinaan Saka Kalpataru,
Forum CSR Peduli Lingkungan, dan Forum LSM Lingkungan
Peningkatan Ketaatan Pemrakarsa Usaha melalui Proper. Tingkat ketaatan tahun
2014: 38% meningkat menjadi 42,17% di tahun 2015 dengan beban pencemaran
yang diturunkan sebesar 6,08 Juta Ton.
Sebagai Inovasi dalam Pelayanan Informasi LH , Tahun 2015 Provinsi Sulsel Mengembangkan
Prototipe Sistem Informasi Lingkungan Hidup (SILH) Provinsi
Sistem Informasi Lingkungan Hidup
www.silhdsulsel.com
-
-
Kualitas Air
Kualitas Udara
Izin Lingkungan
Izin PPLH
Pengelolaan Limbah B3
Pelaporan Dokumen Lingkungan
Data Base Usaha/Kegiatan
Data Pemantauan Kualitas Lingkungan
Perusahaan
Data Beban Pencemaran
12
Eco Selfie
www.ecoselfiesulsel.com
Memuat informasi :
- Data Pembuatan Biopori
- Data Penanaman Pohon
- Data Pengaduan Lingkungan
AWARDS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 2015
1. Meraih Indonesia Green Awards
2015 untuk 2 kategori sekaligus yaitu
Green Province dan Penginspirasi
Komunitas yang diselenggarakan The
La Tofi School of CSR
2. Meraih Indonesia Green Awards
2016 yaitu Green Province
3. Penghargaan Pengelolaan Informasi
LH Melalui Media Cetak Tahun 2015
4. Sertifikat Akreditasi Laboratorium LH
5. Penghargaan Penyusun Status
Lingkungan Hidup Terbaik Tahun
2015
6. Penerima Penghargaan Nirwasita
Tantra Award Tahun 2015
Rekor MURI
1. Pemrakarsa dan Penyelenggara
Penebaran bibit ikan air tawar
terbanyak
2. Pemrakarsa dan Penyelenggara
Transplantasi Terumbu Karang
secara serentak dengan jumlah
Stek terbanyak
3. Kerja Bakti Penanaman Pohon
secara serentak di 1.133
Desa/Kelurahan, 180
Kecamatan dan 24 Kab/Kota
4. Pembuatan Lubang Biopori
terbanyak dalam satu provinsi
Kategori Terbaik Dalam Penyusunan SLHD Tahun 2015
Download