tki - OJK

advertisement
SIARAN PERS NO. SP 96/DKNS/OJK/12/2015
SIARAN PERS
LITERASI KEUANGAN BAGI PENYULUH TENAGA KERJA INDONESIA
(TKI) DI TANGERANG
Ciptakan Penyuluh TKI yang “Well Literate”
__________________________________________________________________________________
Tangerang, 2 Desember 2015. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan kegiatan
Edukasi keuangan khusus berupa Training of Trainers (ToT) terhadap Penyuluh
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Tangerang dengan mengusung tema bertajuk
“Perencanaan Keuangan dan Pengenalan Produk/Jasa Keuangan”.
Pelaksanaan acara ini dilakukan bersama dengan Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ILO, PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), PT. Asuransi Central Asia, dan PT.
Pegadaian (Persero) Tbk yang dihadiri para penyuluh Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
BNP2TKI.
ToT di Kota Tangerang merupakan kegiatan ToT ketujuh yang diselenggarakan oleh
OJK di tahun 2015 ini. Namun, ToT ini menjadi ToT pertama untuk para penyuluh
TKI. Kegiatan ToT ini merupakan bagian dari program edukasi keuangan yang
dilakukan oleh OJK sebagai pelaksanaan dari amanat untuk melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan
mengenai pengenalan Industri Jasa Keuangan serta pemanfaatan produk dan jasa
keuangan.
Kegiatan ToT bagi penyuluh TKI di Tangerang ini dihadiri oleh Direktur Literasi dan
Edukasi Keuangan, Lasmaida S. Gultom dan Direktur Penyiapan dan
Pembengkalan dan Pemeberangkatan BNP2TKI, Wisantoro.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan terwujudnya Penyuluh TKI yang
“well literate” sehingga dapat mengajarkan kembali CTKI di balai latihan kerja
sehingga para TKI dapat memahami produk dan jasa keuangan sehingga mereka
dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang tepat, baik untuk
menabung, berinvestasi dan mengirim uang serta untuk mendorong agar para TKI
memiliki kemampuan menyusun perencanaan keuangan yang lebih baik.
Bukan hal yang jarang terdengar bahwa TKI biasanya memiliki uang ketika sedang
bekerja, namun setelah kembali ke Indonesia kehidupannya tidak lebih baik
dibanding sebelum mereka berangkat ke luar negeri.
Pelaksanaan kegiatan ToT bagi Penyuluh TKI bertujuan untuk memberikan
pemahaman mengenai latar belakang, tugas dan fungsi Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), memberikan pemahaman mengenai konsep perencanaan keuangan,
meningkatkan pengetahuan mengenai Lembaga Jasa keuangan beserta produk dan
jasa keuangan khususnya produk mikro, dan memberikan multiplier effect edukasi
keuangan melalui pengajaran kembali oleh penyuluh TKI di Balai Latihan Kerja
(BLK).
Pentingnya pemahaman literasi dan perencanaan keuangan bagi TKI sangat
penting mengingat mereka sebagian besar adalah usia produktif yang diharapkan
menjadi mandiri setelah selesai bekerja sebagai TKI dan setelah kembali ke
kampung halamannya tidak perlu terlalu resah memikirkan untuk kembali bekerja
sebagai TKI, namun justru memiliki orientasi untuk mengembangkan usaha dan
berkarya untuk membangun kampung halamannya.
Dari hasil pengamatan dan evaluasi pelaksanaan edukasi keuangantersebut telah
memberi hasil nyata berupa peningkatan pemahaman TKI, calon dan keluarga TKI
mengenai produk dan jasa keuangan; tumbuhnya kesadaran dan pengetahuan TKI
dan keluarganya tentang pengelolaan keuangan yang baik; dan peningkatan
kemampuan TKI dan keluarganya dalam mempersiapkan catatan keuangan,
penganggaran dan perencanaan keuangan.
Target dari edukasi TKI 3500 orang (TKI, calon TKI dan keluarga TKI) hingga akhir
tahun 2015 masih sangat kecil dibandingkan dengan prosentasi kepulangan TKI
yang ada. Sehingga, perlu adanya sinergitas antar lembaga terkait dalam rangka
penyebaran informasi tentang pengelolaan keuangan terhadap TKI dan
keluarganya.
Dari sisi inklusi keuangan, lokasi Perbankan dirasakan masih cukup jauh dari
desa tempat tinggal para TKI dan keluarganya. Hal ini menyebabkan rendahnya
minat para TKI dan keluarganya untuk menggunakan produk dan jasa keuangan
tersebut. Keberadaaan program "Laku Pandai" yang baru saja diluncurkan OJK
beberapa waktu yang lalu dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan
masalah akses keuangan ini.
***
Untuk Informasi lebih lanjut:
Lasmaida S. Gultom, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan.Telp: 1-500-655
Email: [email protected]
Download