BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sembilan bahan pokok atau sering disingkat sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat yang terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman. Menurut keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, kesembilan bahan pokok itu adalah beras, sagu dan jagung, gula pasir, sayur-sayuran dan buah-buahan, daging sapi dan ayam, minyak goreng dan margarin, susu, telur, minyak tanah atau gas elpiji, garam beryodium dan bernatrium. Semua masyarakat dari yang tingkat ekonominya rendah sampai tinggi pasti membutuhkan sembako untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Oleh karena itu, sembako mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehingga mudah didapatkan di warung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun. Kebutuhan akan sembako meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan akan sembako berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Hal ini berarti semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin tinggi pula kebutuhan akan sembako. Menurut sumber dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia dalam 5 tahun terakhir adalah 231 juta jiwa pada tahun 2009, 237 juta jiwa pada tahun 2010 dan meningkat terus hingga tahun 2013. 1 Beberapa faktor yang mempengaruhi harga sembako diantaranya adalah kebijakan pemerintah pusat dan daerah, kualitas sembako, bencana alam dan hari raya tertentu. Salah satu penyebab naik atau turunnya harga sembako yang terjadi setiap tahun adalah pada waktu peringatan hari raya idul fitri. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan harga sembako antara satu daerah dengan daerah lain. Dalam konteks yang lebih spesifik yaitu ada kemungkinan perbedaan harga sembako antara satu pasar dengan pasar yang lain. Dalam penelitian ini, penulis meneliti hubungan harga sembako di pasar induk kota Yogyakarta dalam jangka waktu tertentu. Pasar induk kota Yogyakarta terdiri dari tiga pasar yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan dan Pasar Demangan. Penulis memilih sembako jenis daging sapi dan daging ayam kampung untuk sampel pengujian. Hal ini dikarenakan harga daging sapi dan ayam kampung merupakan jenis sembako dengan harga relatif tinggi. Harga daging sapi dan ayam kampung mengalami penaikan dan penurunan yang relatif tinggi sehingga dapat dilihat perubahan harganya lebih jelas dibandingkan dengan jenis sembako lainnya. Selain itu, daging sapi dan daging ayam kampung juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat dibuat makanan olahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan keseimbangan jangka panjang diantara ketiga pasar tersebut. Dalam menguji keseimbangan jangka panjang digunakan uji kointegrasi. Konsep hubungan keseimbangan (Equilibrium Relationship) atau lebih populer dengan nama hubungan kointegrasi (cointegration) dipopulerkan pertama kali oleh Engle Granger pada tahun 1987 (Di Asih dkk, 2007 : 21). Kointegrasi 2 merupakan kombinasi hubungan linear dari variabel-variabel yang non stasioner dan semua variabel tersebut harus terintegrasi pada orde atau derajat yang sama. Metode uji kontegrasi bertujuan untuk menganalisis hubungan jangka panjang antara variabel-variabel penjelas dengan variabel terikat, terutama pada model yang mengandung variabel-variabel yang tidak stasioner (Dedi, 2011). Kointegrasi terjadi apabila variabel independen dan variabel dependen sama-sama merupakan suatu trend (time series), sehingga masing-masing tidak stasioner. Kointegrasi mudah terjadi pada data time series yang melibatkan jangka waktu lama. Kointegrasi juga dapat menyebabkan regresi lancung. Regresi lancung terjadi apabila antara variabel independen dan variabel dependen sebenarnya tidak memiliki hubungan apa-apa, sehingga tidak saling mempengaruhi (Wing, 2011:11.1). Uji kointegrasi bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan jangka panjang atau tidak. Jika memiliki hubungan jangka panjang maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut bergerak bersama-sama dalam jangka waktu yang lama dan variabel tersebut tidak dapat bergerak bebas satu sama lain. Variabel yang dimaksudkan disini adalah ketiga pasar tersebut dan jenis sembako yang diuji (daging sapi dan daging ayam kampung). Dalam uji kointegrasi terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya: uji kointegrasi Engle-Granger, uji kointegrasi Durbin Watson dan uji kointegrasi Johansen. Uji kointegrasi Engle-Granger dan uji kointegrasi 3 Johansen dapat diselesaikan dengan menggunakan EViews (Dedi, 2012: 217). Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan uji kointegrasi dengan metode Johansen. Uji kointegrasi dengan metode Johansen menggunakan dua statistik uji yaitu trace statistic dan maximum eigenvalue. Program atau software yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan dalam uji kointegrasi Johansen pada penelitian ini adalah EViews Version 7. Langkah yang dilakukan adalah membaca hasil output dari EViews yaitu dengan cara membandingkan nilai statistik hitung dan nilai kritisnya. Apabila nilai statistik hitung lebih besar dari pada nilai kritisnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kointegrasi. Sebelumnya juga akan dikaji mengenai prosedur yang digunakan dalam uji kointegrasi Johansen. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagaimana prosedur uji kointegrasi dengan metode Johansen? 2. Bagaimana aplikasi uji kointegrasi dengan metode Johansen terhadap data harga sembako jenis daging sapi dan daging ayam kampung di pasar induk kota Yogyakarta? C. Tujuan Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Menjelaskan prosedur uji kointegrasi dengan metode Johansen. 2. Mengaplikasikan uji kointegrasi dengan metode Johansen terhadap data harga sembako jenis daging sapi dan daging ayam kampung di pasar induk kota Yogyakarta. 4 D. Manfaat Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagi mahasiswa Mampu memahami dan menggunakan uji kointegrasi dengan metode Johansen dan mengaplikasikannya pada data harga sembako di pasar induk kota Yogyakarta. 2. Bagi jurusan Mampu memberikan pengetahuan tulisan yang bermanfaat tentang uji kointegrasi dengan metode Johansen. 3. Bagi pembaca Mampu memberikan bacaan yang bermanfaat tentang uji kointegrasi dengan metode Johansen. 5