BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. H1: arbitrase selalu muncul pada transaksi spot pasar uang (didukung). Penelitian pada tesis ini menunjukkan arbitrase antar mata uang dapat selalu terjadi pada transaksi di pasar mata uang untuk periode transaksi kapanpun. Ketidakseimbangan harga ini salah satunya disebabkan harga / nilai tukar yang digunakan dalam transaksi pasar uang bukan merupakan harga spot “spot price”, tetapi harga beli “ask price” atau harga jual “bid price” yang telah dinaikkan / diturunkan dengan harga spread jual / beli oleh perusahaan pengelola investasi pasar uang (misal, perusahaan menerapkan harga spread jual / beli sebesar 5 point). 2. H2: terdapat pengaruh arbitrase pada pergerakan nilai tukar antar mata uang (tidak didukung). Tidak terdapat pengaruh ikatan arbitrase antar pasangan mata uang terhadap pergerakan nilai mata uang. Salah satu syarat utama uji kointegrasi adalah deretan data dari pasangan mata uang dengan ikatan arbitrase tersebut memiliki koefisien keyakinan “confident coefficient” yang mencukupi (R2 > 0.9). Hasil pengujian terhadap pasangan mata uang 40 dengan ikatan arbitrase dan nilai AER tertinggi, menunjukkan bahwa uji kointegrasi tidak dapat dilakukan (tidak ada korelasi). 5.2. Saran 1. Hukum Satu Harga “Law of One Price” hanya berlaku terhadap 2 (dua) harga mata uang berpasangan. Dimana nilai harga pasangan mata uang A terhadap mata uang B yang memiliki nilai tukar A/B = x, maka nilai tukar B/A = 1/x. Pengecekan berdasarkan data nyata menunjukkan bahwa kondisi tersebut valid untuk seluruh nilai tukar pasangan mata uang, tetapi tidak berlaku untuk pasangan mata uang lebih dari 2 (dua). Misal, A/B = x dan B/C = y. Ditemukan bahwa tidak selalu A/C = (x * y) - 1. 2. Implikasi dari LOP diatas berdampak terhadap Hukum Penawaran dan Permintaan yang berbasis pada LOP, dimana penawaran dan permintaan terhadap lebih dari 2 (dua) aset memiliki ikatan tertentu yang mempengaruhi harga aset tersebut. Pengaruh ini berupa pengaruh penawaran dan permintaan dari suatu aset terhadap penawaran dan permintaan aset lainnya. 41 Gambar 5.1. Penarawan-Permintaan Terhadap 3 (Tiga) Aset. 42