Analisis Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Atas

advertisement
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL
ATAS SAHAM INDUSTRI LQ-45 DI BURSA EFEK JAKARTA
Oleh :
DEWI PUJIANI
(Staf Pengajar FE-UNSA)
ABSTRACT
As an investor, absolutely want an investment which gives high profit and low risk. This research employs an
empirical study using active stock of banking in BES period 2003. The purpose of this research is to investigate
optimal portfolio among stocks combination at banking index. The result of this research indicates stocks which
measured using beta and expected return. The empirical result show that 5 stocks banking of 2003 are optimal
portfolio candidates. There are is BCA, BNI ’46, International CIC Bank, Danamon Bank, and BII. Optimal
portfolio is formed by stock which has the biggest point of E(Ri), it is stock of Danamon Bank = 19,33 % and
the lowest on BCA. The biggest risk in BCA stock = 0,733 % and the lowest on Danamon Bank stock = - 0,350
%. Conclusion of this research define that rational investors will invest their fund to the optimal portfolio so
optimal portfolio in this research is formed by stock which has the biggest point of E(Ri) on the same risk level.
Keywords: expected return, optimal portfolio, portfolio candidate, and capital asset pricing model.
PENDAHULUAN
Pada umumnya tingkat keuntungan dan risiko berbanding lurus. Apabila investasi
yang mengandung risiko rendah akan memberikan hasil yang rendah, demikian juga
sebaliknya. Sebagai pemodal, tentu saja ingin investasi yang dilakukan memberikan hasil
yang tinggi dengan risiko yang dapat ditekan serendah mungkin. Usaha untuk menurunkan
risiko dapat dilakukan apabila pemodal melakukan serangkaian investasi (diversifikasi) serta
bukan investasi tunggal. Investasi yang dilakukan pada sekumpulan surat berharga semacam
ini disebut portfolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun berbagai sekuritas
dan asset lainnya sehingga membentuk suatu portfolio dalam rangka meminimumkan risiko
pada tingkat keuntungan tertentu.
PERUMUSAN MASALAH
Salah satu tanggung jawab pemodal adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan financing decision yaitu : bagaimana, dimana, serta bilamana dana untuk
investasi dapat diperbesar atau ditingkatkan?
13
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengalokasian dana supaya
tercipta portfolio saham optimal berdasarkan Model Markowitz dengan menggunakan
pemrograman indeks tunggal. Pemilihan kandidat saham untuk portfolio adalah saham yang
mempunyai tingkat return yang lebih besar daripada saham lainnya.
LANDASAN TEORI
1.
Pasar Modal
Pasar Modal adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual dan
pembeli dana. Pasar Modal adalah suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual
dan pembeli dana. Weston & Copeland mendefinisikan portofolio yang efisien sebagai
portofolio yang : memiliki tingkat return yang lebih tinggi pada tingkat risiko tertentu,
atau memiliki tingkat risiko yang lebih rendah pada tingkat return tertentu.
Hanry
Salassa Go (1997) juga melakukan penelitian tentang kinerja portofolio yang dimiliki
pemodal perorangan.
a.
Return
Return merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh para investor dan dapat
berasal dari berbagai sumber, antara lain : (Jones, 1996)
1) Capital gain/ Loss, adalah return yang diperoleh investor yang berasal dari
perubahan harga asset-aset yang dipegangnya.
2) Yield, yaitu return yang merupakan suatu komponen dasar dari investasi, berupa
cash flow (income) yang diterima secara periodic, yang biasa disebut dividen.
b.
Risiko (Risk)
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan actual return suatu investasi menyimpang
dari expected return-nya (Jones, 1996). Tinggi rendahnya risiko yang dihadapi para
investor dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
14
1) Market Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan fluktuasi pasar secara
keseluruhan.
2) Business Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan investasi pada
industri atau lingkungan tertentu.
3) Liquidity Risk, adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder, di mana
instrumen investasi tersebut diperdagangkan.
4) Country Risk, adalah risiko yang terkait dengan risiko atau keadaan politik suatu
negara tempat untuk berinvestasi tersebut.
5) Interest Rate Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan perubahan perubahan tingkat suku bunga.
6) Inflation Risk, adalah risiko yang mempengaruhi seluruh saham yang diquote
dalam mata uang tertentu.
7) Financial Risk, adalah risiko yang timbul karena perusahaan menggunakan
instrumen uang.
8) Exchange Rate Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena perubahan nilai tukar
mata uang suatu negara terhadap negara lain apabila pemodal melakukan
investasi ke berbagai negara (diversifikasi internasional).
KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar
Kerangka Pemikiran
Analisis Portfolio
X : Return market
Y : Return saham
Keterangan :
Return market merupakan variabel independen (X) dan return saham merupakan variabel
dependen (Y).
15
HIPOTESA
Berdasarkan kajian teoritis, hipotesis penelitian ini disusun sebagai berikut :
H1 : Pemilihan portofolio mampu mendapatkan return optimal, demikian juga return optimal
dapat dihasilkan dengan pemilihan portofolio.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui pemahaman teori-teori tentang investasi surat-surat
berharga, khususnya menyangkut analisis portofolio, untuk memberikan kerangka acuan
secara teoritis. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat studi kasus, yang
dilakukan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Yaitu studi kasus pada saham-saham yang
termasuk dalam indeks LQ-45 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal.
2.
Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 yang terdaftar di PT BEJ periode tahun 2004 – 2005. pemilihan kandidat saham untuk
portofolio dilakukan dengan cara menyeleksi saham-saham yang termasuk LQ-45 yang
paling aktif diperdagangkan pada tahun 2004-2005.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sample penelitian ini menggunakan purposive sampling, yang
mengambil sample berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, saham-saham LQ-45 yang digunakan adalah saham-saham
yang masuk peringkat 45 perusahaan terbaik dari seluruh perusahaan di BEJ dari bulan
Januari 2004 sampai Desember 2005 adalah 22 perusahaan.
16
Alasan pemilihan 22 perusahaan tersebut adalah perusahaan tersebut termasuk LQ45 dan berhasil tersaring kontinyu setiap bulan termasuk perusahaan yang terbaik dari bulan
Januari 2004 sampai bulan Desember 2005. Ke 22 saham perusahaan tersebut yang akhirnya
dipilih sebagai portofolio.
Data yang diperlukan untuk analisis disesuaikan dengan model yang akan digunakan
dalam penelitian ini, adalah Model Indeks Tunggal. Untuk dapat mengolah data dengan
model tersebut, diperlukan data-data mengenai :
a.
Harga saham (Price),
b.
Hasil pengembalian yang diperoleh (dapat berupa earning atau return),
c.
Price Earning Ratio,
d.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
e.
Tingkat suku bunga deposito yang berlaku.
Dalam pengolahan data dengan menggunakan model indeks tunggal, akan
digunakan data 2 tahun penelitian, yaitu Januari 2004 sampai Desember 2005. Karena data
yang digunakan adalah data bulanan, maka untuk masing-masing variabel tersebut diperoleh
data 24 bulan.
Data harga saham diambil dari Laporan ICMD bulanan yang disusun oleh PT. BEJ.
Harga yang dipilih adalah harga penutupan (closing price) pada hari tersebut. Daftar harga
dalam rupiah untuk ke 22 saham perusahaan dapat dilihat dalam table ….(stock price monthly).
Data Earning diperoleh dengan memodifikasi rumus return saham. Dimana
perolehan saham bagi pemodal dihitung sebagai berikut :
Ri = capital gain + dividen
17
Dimana :
Ri
= Return saham
Capital gain = Tambahan modal
Dividen
= Laba yang dibagikan kepada penanam modal
Karena data yang digunakan dalam bulanan, diasumsikan adalah bulanan, maka
diasumsikan deviden bisa berubah setiap bulan atau berpengaruh. Data olahan mengenai
return saham dapat dilihat hasilnya pada tabel lampiran (per bulan).
RM = IHSGt – IHSGt – 1
IHSGt - 1
Dimana :
RM
= Return market .
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan t.
IHSGt – 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan t – 1.
Data return market dapat dilihat hasilnya pada tabel lampiran.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini mengobservasi perkembangan saham, valuta asing pada perusahaan
LQ45 yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai periode Januari 2004 sampai
Desember 2005. Data diambil pada setiap bulan sebanyak 22 sampel selama periode
pengamatan. Perusahaan tersebut antara lain : AALI, ANTM, ASII, BBCA, GGRM, GJTL,
HMSP, INCO, INDF, INKP, INTP, ISAT, JIHD, KLBF, PNBN, PTBA, RALS, SMCB,
TINS, TLKM, UNTR, dan UNVR.
18
KESIMPULAN
Dengan menggunakan saham LQ-45 yang diperdagangkan di pasar modal sebagai
dasar pemilihan
saham yang termasuk dalam pembentukan portofolio optimal, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Dari 22 saham yang tersaring dari LQ-45 antara tahun 2004 sampai 2005, akhirnya
terpilih 20 saham yang dapat membentuk portofolio optimal. Saham – saham tersebut
adalah : PT. Astra International Tbk.(ASII), PT. Bank Central Asia (BBCA), PT.Gudang
Garam Tbk (GGRM), PT. Gajah Tunggal (GJTL), PT. HM. Sampurna (HMSP),
PT.International Nickel Indonesia (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur (INDF),
PT.Indah Kiat Pulp & Peper (INKP), PT.Indocement Tunggal Prakarsa (INTP),
PT.Indosat (ISAT), PT.Jakarta International Hotel & Development (JIHD), PT.Kalbe
Farma (KLBF), PT.Pan Indonesia Bank (PNBN), PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(PTBA), PT.Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT. Semen Cibinong (SMCB), PT.
Timah (TINS), PT. Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT. United Tractors (UNTR),
PT.Unilever Indonesia (UNVR). Sedangkan saham LQ-45 yang tidak termasuk dalam
pembentukan portofolio optimal periode Januari 2004 sampai Desember 2005 adalah PT.
Bank Central Asia (BBCA) karena nilai sekuritas ERB terakhir lebih kecil dibanding
dengan nilai ERB di titik C*.
2.
Dari 22 saham LQ-45 periode Januari 2004 sampai Desember 2005, jumlah beta 0,796,
sedangkan beta terendah ada pada saham PT. Astra Agro Lestari (AALI). Proporsi saham
tertinggi adalah pada saham PT. Astra International (ASII) sebesar 0,5658 dan proporsi
saham terendah pada saham PT. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) sebesar -0,0429.
Nilai alfa (α) tertinggi terdapat pada saham PT. International Nickel Indonesia (INCO)
sebesar 20515,99 dan alfa (α) terendah ada pada saham PT. Kalbe Farma (KLBF).
19
Sedangkan nilai σ2 tertinggi terdapat pada saham PT. Astra Agro Lestari (AALI) serta σ2
terendah terdapat pada saham PT. Kalbe Farma (KLBF).
3.
Expected return atau E(Ri) tertinggi terdapat pada saham PT. International Nickel
Indonesia (INCO) sebesar Rp 20.516,- serta expected return atau E(Ri) terendah terdapat
pada saham PT. Kalbe Farma (KLBF) sebesar Rp 340,2,-. Dengan menggunakan model
indeks tunggal, maka pemilihan portofolio optimal menjadi lebih mudah untuk periode
Januari 2004 sampai Desember 2005 terpilih 20 saham LQ-45 yang termasuk dalam
portofolio optimal dari 22saham.
4.
Dari tabel bab 4 menerangkan urutan saham dari yang mempunyai nilai ERBi tertinggi
ke ERBi terendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa ERBi (excess return to beta
sekuritas ke-i) terbesar terdapat pada saham PT. International Nickel Indonesia (INCO)
sebesar 168163,25 dan ERBi (escess return to beta sekuritas ke-i ) terendah terdapar pada
PT. Pan Indonesia bank (PNBN) sebesar 491,35. Nilai Ci tertinggi terdapat pada saham
PT. Aneka Tambang (ANTM) sebesar 320148,17 sedangkan nilai Ci terendah terdapat
pada PT. ASII sebesar – 7495,12.
5.
Dengan menggunakan model indeks tunggal tersebut dapat disimpulkan bahwa saham
LQ-45 yang tidak termasuk dalam portofolio optimal periode Januari 2004 sampai
Desember 2005 adalah 2 saham, yaitu PT. Astra Agro Lestari (ASII) dan PT. Aneka
Tambang (ANTM) dari 22 saham LQ-45. Periode Januari 2004 sampai Desember 2005
diperoleh nilai expected return market (E(RM) perusahaan LQ-45 sebesar 0,023. Dari
model indeks tunggal tersebut juga dihasilkan expected return portofolio (E(Rp) sebesar
14497,89 dan risiko portofolio sebesar 2,87.
20
SARAN
Dari hasil analisis data dan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, maka
disarankan :
1.
Manajer keuangan atau calon investor dapat menggunakan model indeks tunggal untuk
memilih
2.
Portofolio yang optimal karena model ini sangat membantu.
3.
Dalam menggunakan model indeks tunggal ada hal – hal yang harus diperhatikan karena
besar pengaruhnya terhadap hasil akhir, yaitu :
a.
penentuan dasar pemilihan calon saham yang akan digunakan yaitu apakah
perusahaan tersebut terbaik di BEJ, volume transaksi, profit, aset perusahaan, atau
dasar yang lain.
b.
Korelasi antar saham – saham LQ-45.
REFERENSI
Bailey, Martin J. Formal Criteria For Investment Decision, The Journal of Political Economy,
vol. 67 Oct. 1958 pp 487–488.
Bodie, Zvi, Kane, Alex; dan Marcus,Allan J., Investment, Richard D. Irwin Inc., USA.
Brigham, F., Eugene and Philip R. Daves, 2004, Intermediate Financial Management, Eight
Edition, Mc.Graw-Hill, Inc. New York.
Chan, Louis K. C., Jason Kaceski and Josef Labonishok, 1999, On Portfolio Optimization :
Forecasting Covariance and Choosing the Risk Model, The Review of Financial
Studies, Winter 1999, vol. 12, No.5pp 937-974.
Cohen, J.B. Etal, 1973, Investment Analysis and Portfolio Management, Richards D. Irwin
Inc. Illinois.
Cooper, Donald R. And Pamela S. Schindler, 2003, Business Research Methods, Eight
Edition, McGraw-Hill, Inc. New York.
21
Copeland, Thomas E., J. Fred Weston, Manajement Keuangan, 1995, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Elton, Edwin J. And Martin J. Gruber, 1995, Modern Portfolio Theory and Invesment
Analysis, Fifth Edition, John Wiley and Sons, Inc. Toronto, Canada.
Fabozzi, Frank J., 1995, Investment : Analysis and Management, Fourth Edition, Prentice
Hall, New Jersey – USA.
Fama, Eugene F. And Kenneth R. French, 1989, Bussiness Condition and Expected Return on
Stockand Bonds, Journal of Financial Economics, pp 23-49.
Frank K., Reily, dan Brown, Keith C., 1997, Investment Analysis and Portfolio Management,
Edisi ke-5, USA, The Dryden Press.
Gujarati, Damodar N., 1997, Basic Econometrics, Third Edition, McGraw-Hill Inc.,
Singapore.
Haroyah, M. Dwi, 2000, Analisis Beta Saham Model Indeks Tunggal : Perbandingan Antara
Periode Perekonomian Normal dan Krisis Moneter, Telaah Bisnis 1, No. 1, hal. 49 –
60.
Husnan, Suad, 2001, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga,
Yogyakarta, UPP AMP YKPN.
Trimahanani, Emy, 1995, Analisis Investasi Portofolio Optimal Dengan Metode Goal
Programming, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Universitas
Indonsia, Jakarta.
Jogiyanto, 2000, Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, Yogyakarta : Penebit
BPFE.
Lintner, John, 1965, Security Price, Risk and Maximal Gain From Diversification, Journal of
Finance, pp 587 – 616.
Markowitz, M. Harry, 1959, Portfolio Selection, Journal of Finance, pp 77 – 91.
22
Markowitz, M. Harry, 1959, Portfolio Selection : Efficien Diversification of Investment, The
John Wiley and Son, Inc.
Rahman, Abdulah, 2005, Analisis Portofolio Optimal Pada Saham LQ-45 Dengan
Pemrograman Non Linear, Journal Keuangan, Volume 12 No. 2.
Setyarini, Dwi, 2002, Analisis Portofolio Saham Aktif Dengan Pendekatan Security Selection
Bagi Investor (Studi Kasus di BEJ), Journal Undergraduate Theses From JPITUMM.
Sarnat, Marshall, Capital Market Imperfection And The Composition Of Finance, The Journal
Of Finance, The Journal Of Finance, vol. XXIV no.4, September 1974, pp. 1241 –
1253.
Sharpe, William F., 1964, Capital Asset Price : A Theory of Market Equilibrium Under
Condition of Risk, Journal of Finance, pp 425 – 442.
Salassa, Go, Hanry, 1998, Analisis Kinerja Reksadana, Tesis, Tidak Dipublikasikan, Program
Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada.
Yasmana, Gema Indri, 2003, Pembentukan Portofolio Yang Optimal Pada Beberapa Saham
Yang Tercatat di BEJ (Studi Kasus Pada Saham – Saham Yang Termasuk Dalam
LQ-45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal), Journal Undergraduate
Theses From JPITUMM.
23
Download