indeks pembangunan manusia kota tarakan tahun 2016

advertisement
BPS KOTA TARAKAN
No.08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KOTA TARAKAN TAHUN 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TAHUN 2016 SEBESAR 74,88

Pada Tahun 2016, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan
meningkat hingga mencapai 74,88.

Seluruh komponen penyusun IPM Kota Tarakan Tahun 2016 mengalami
kenaikan dimana indikator Angka Harapan Hidup sebesar 73,69 tahun; Rata-rata
Lama Sekolah sebesar 9,92 tahun; Harapan Lama Sekolah sebesar 13,42 tahun;
dan Pengeluaran Per Kapita Penduduk sebesar 10.715 ribu rupiah.
Perencanaan pembangunan daerah selalu diawali dengan gambaran umum kondisi
daerah yang notabene merupakan analisis dan kajian data strategis pembangunan tidak
terkecuali Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berbagai analisis statistik tersebut akan
menentukan strategi, pengambilan keputusan, monitoring, dan evaluasi hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai selama periode pembangunan daerah. Terkait hal
tersebut, IPM sebagai suatu variabel pembangunan akan menjadi suatu indikator impact
pembangunan sumber daya manusia sehingga memiliki daya analisis yang tinggi
berdasarkan capaian kinerja pembangunan daerah.
Indeks Pembangunan Manusia merupakan indeks komposit yang dihitung dari 3
komponen pilihan dasar yaitu:
(1) Hidup sehat dan umur panjang/peluang hidup (longevity) yang diwakili oleh
angka harapan hidup saat lahir
Peluang hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e0 yang dihitung
menggunakan metode tidak langsung (metode Brass, varian Trussel)
berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih
hidup.
(2) Pendidikan/pengetahuan (knowledge) yang diwakili oleh rata-rata antara
harapan lama sekolah penduduk usia dewasa dengan rata-rata lama sekolah
Komponen pengetahuan diukur dengan angka harapan lama sekolah dan ratarata lama sekolah yang dihitung berdasarkan data SUSENAS. Indikator angka
harapan lama sekolah diperoleh dari variabel lama sekolah, sedangkan indikator
rata-rata lama sekolah dihitung dengan menggunakan dua variabel secara
simultan, yaitu tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan
tertinggi yang ditamatkan.
(3) Standar kehidupan layak (decent living) yang diwakili oleh pengeluaran perkapita
yang disesuaikan.
Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator pengeluaran per kapita
disesuaikan yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya
beli. Sedangkan UNDP menggunakan indikator Produk Nasional Bruto (PNB) per
kapita.
Grafik 1
Trend Indeks Pembangunan Manusia Kota Tarakan Tahun 2012-2016
74,60
74,70
74,88
73,58
72,53
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, Tahun 2017
Pembangunan Manusia di Kota Tarakan terus mengalami perbaikan, terlihat dari
angka Indeks Pembangunan Manusia yang terus meningkat dari tahun 2012 – 2016. IPM
Kota Tarakan naik 2,35 poin dalam jangka waktu lima tahun (lihat grafik 1). Capaian
peningkatan IPM ini menunjukkan indikasi positif bahwa kualitas manusia di Kota Tarakan
yang dilihat dari aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi juga semakin baik.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
2
Berdasarkan skala internasional, capaian IPM dikategorikan menjadi kategori
sangat tinggi (IPM ≥ 80), kategori tinggi (70 ≤ IPM < 80), kategori sedang 60 ≤ IPM < 70),
dan kategori rendah (IPM < 60). Sejak tahun 2012, IPM Kota Tarakan telah mencapai
kategori tinggi dengan angka 72,53. Angka ini terus meningkat hingga di tahun 2016
mencapai 74,88. Meski belum ada perubahan level pada capaian IPM, namun angka IPM
yang terus meningkat menunjukkan adanya peningkatan pencapaian kualitas sumber daya
manusia Kota Tarakan.
KOMPONEN PENYUSUN IPM
a.
Derajat Kesehatan
Angka Harapan Hidup menggambarkan derajat kesehatan penduduk. Indikator
Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Tarakan yang merepresentasikan aspek kesehatan Kota
Tarakan terus meningkat sejak tahun 2011. Semakin meningkatnya AHH di Kota Tarakan
mengindikasikan bahwa derajat kesehatan masyarakat di Kota ini
semakin membaik
karena AHH merupakan salah satu tolok ukur derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun
2016, Angka Harapan Hidup mencapai 73,69 tahun yang mengindikasikan bahwa bayi
yang baru lahir pada tahun 2016 memiliki harapan untuk hidup hingga usia 73-74 tahun.
Grafik 2.
Angka Harapan Hidup, 2012-2016 (tahun)
73,80
73,70
73,69
73,60
73,50
73,40
73,52
2014
2015
73,41
73,30
73,20
73,50
73,23
73,10
73,00
2012
2013
2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, Tahun 2017
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
3
b.
Derajat Pendidikan
Aspek pendidikan pada IPM dicerminkan oleh Indikator Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Capaian RLS/MYS meningkat dari 9,16 tahun
pada tahun 2012 menjadi 9,92 tahun di tahun 2016. Hal ini mengindikasikan bahwa ratarata jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk Kota Tarakan berusia 25 tahun ke atas
dalam menjalani pendidikan formal pada tahun 2016 berkisar antara 9 sampai dengan 10
tahun atau setara dengan kelas 3 SMP sampai kelas 1 SMA.
Grafik 3.
Indikator Pendidikan, 2012-2016
2012
9,90
9,28
9,16
2013
2014
EYS
13,42
13,41
13,39
13,28
12,57
9,91
2015
9,92
2016
MYS
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, Tahun 2017
Sementara capaian HLS/EYS meningkat dari 12,57 tahun pada tahun 2011 menjadi
13,42 tahun pada tahun 2016. Angka ini mempresentasikan bahwa lama sekolah yang
diharapkan dapat dicapai oleh penduduk Kota Tarakan usia 7 tahun ke atas pada tahun
2016 berkisar antara 13 sampai dengan 14 tahun atau diharapkan dapat bersekolah hingga
jenjang perguruan tinggi semester empat atau lima
c.
Derajat Standar Hidup Layak
Aspek terakhir yang menggambarkan kualitas hidup manusia yaitu standar hidup
layak yang direpresentasikan melalui indikator pengeluaran per kapita per tahun yang
disesuaikan. Pengeluaran perkapita penduduk Kota Tarakan terus meningkat dari 10.449
ribu rupiah pada tahun 2012 menjadi 10.715 ribu rupiah pada tahun 2016. Terlihat bahwa
secara komponen, rata-rata seluruh komponen pembentuk IPM di Kota Tarakan meningkat
secara perlahan, hal ini tentu memberikan dampak pada angka IPM yang terus mengalami
perbaikan dari tahun ke tahun.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
4
Grafik 4.
Pengeluaran Perkapita Penduduk, 2012-2016 (000 Rp)
10.800
10.700
10.581
10.600
10.715
10.642
10.500
10.400
10.300
10.449
10.354
10.200
10.100
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, Tahun 2017
PERBANDINGAN DENGAN WILAYAH SEKITAR
Berdasarkan informasi dari tabel 1 terlihat bahwa posisi IPM Kota Tarakan terletak
pada peringkat ke-1 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Utara. JIka dibandingkan
dengan IPM Kalimantan Utara, IPM Kota Tarakan lebih tinggi 5,68 poin. Kondisi ini
menunjukkan bahwa pembangunan manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan daya
beli di Kota Tarakan lebih baik jika dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Provinsi
Kalimantan Utara. Artinya jalan untuk menuju sasaran ideal yang berupa pembangunan
manusia seutuhnya yang ditandai dengan kualitas sumber daya manusia, terciptanya
lapangan kerja dan kesempatan berusaha, terpenuhinya kebutuhan pokok minimal dan
kebutuhan dasar lainnya secara layak, serta meningkatnya pendapatan dan daya beli
masyarakat Kota Tarakan dapat segera terwujud.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
5
Tabel 1
Indikator Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Utara
Dirinci Menurut Kabupaten/Kota, 2016
Kabupaten/ Kota
AHH
HLS
RLS
PPP
IPM
Peringkat
IPM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Malinau
71,24
13,24
8,56
9.529
70,71
2
Bulungan
72,36
12,75
8,43
8.933
69,88
3
Tana Tidung
71,31
12,17
8,11
6.919
65,64
4
Nunukan
71,23
12,58
7,57
6.333
64,35
5
Kota Tarakan
73,69
13,42
9,92
10.715
74,88
1
KALIMANTAN UTARA
72,43
12.59
8.49
8.434
69,20
20
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017
Angka Harapan Hidup (AHH) yang menunjukkan derajat kesehatan suatu
masyarakat, di Kota Tarakan pada tahun 2016 menunjukkan nilai tertinggi yakni 73,69
tahun. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan AHH Provinsi Kalimantan Utara.
Hal ini menunjukkan bahwa kecukupan fasilitas kesehatan yang memadai, pemenuhan
tenaga kesehatan, kemudahan akses memperoleh obat-obatan, asupan gizi dan makanan,
pola hidup masyarakat dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan di Kota
Tarakan sudah lebih baik dibandingkan di Kabupaten/Kota lain. Kesemua hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap keadaan Anak Lahir Hidup (ALH) maupun Anak Masih Hidup
(AMH) yang merupakan variabel penting pembentuk Angka Harapan Hidup.
Aspek kualitas pendidikan sumber daya manusia dapat dilihat dari Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Angka RLS Kota Tarakan pada tahun
2016 menempati posisi pertama dari lima kab/kota di Kalimantan Utara, kemudian berturutturut ditempati oleh Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, dan posisi
terakhir oleh Kabupaten Nunukan. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas
di Kota Tarakan adalah berada pada rentang jenjang kelas 3 SMP sampai 1 SMA.
Selain angka RLS, indikator lain yang menggambarkan mutu sumber daya manusia
adalah Harapan Lama Sekolah. Indikator ini menunjukkan berapa tahun lama sekolah yang
dapat diharapkan terpenuhi oleh penduduk usia 7 tahun ke atas. HLS Kota Tarakan
menempati posisi pertama jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi
Kalimantan Utara. Secara rata-rata, HLS di seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
6
Utara berada pada rentang 12 sampai dengan 13 tahun, yakni sampai pada lulus SMA atau
perguruan tinggi semester satu atau dua.
Standar hidup layak diproksi dengan indikator daya beli/pengeluaran perkapita
pertahun yang disesuaikan yakni besaran pengeluaran perkapita dibagi PPP. Pada
penghitungan metode lama, terdapat 27 komoditas yang digunakan dalam menghitung
PPP, sedangkan pada metode baru terpilih 96 komoditas dalam penghitungan PPP dengan
pertimbangan share 27 komoditas (metode lama) terus menurun dari 37,52 persen pada
tahun 1996 menjadi 24,66 persen pada tahun 2012. Pengeluaran perkapita setahun yang
disesuaikan tertinggi ditempati oleh Kota Tarakan yakni sebesar 10.715 ribu rupiah,
kemudian Kabupaten Malinau sebesar 9.529 ribu rupiah, posisi ketiga ditempati oleh
Kabupaten Bulungan sebesar 8.933 ribu rupiah; posisi keempat ditempati oleh Kabupaten
Tana Tidung 6.919 ribu rupiah.
Sementara itu Kabupaten Nunukan berada di posisi
terbawah dengan besaran sebesar 6.333 ribu rupiah.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
7
BPS KOTA TARAKAN
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Imam Sudarmaji
(Kepala BPS Kota Tarakan)
Mat Bandri, S.E., M.HP.
(Kepala Seksi Nerwilis BPS Kota Tarakan)
Telp: (0551) 31715, Fax: (0551) 31715
E-mail: [email protected]
Website: tarakankota.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No. 08/06/6571/Th.XI, 02 Juni 2017
8
Download