SIARAN PERS Dua Perusahaan Sektor Konstruksi Jepang

advertisement
SIARAN PERS
Dua Perusahaan Sektor Konstruksi Jepang Siap Investasi Rp 4 T
Jakarta, 20 Mei 2016 – Dua perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi asal Jepang
menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia senilai Rp 4 triliun. Investor Jepang yang
berminat tersebut terdiri dari dua perusahaan di bidang konstruksi dengan nilai investasi
mencapai Rp 3,5 triliun serta di bidang usaha depo bangunan dengan rencana investasi senilai
Rp 500 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa dua
perusahaan tersebut terbilang serius untuk berinvestasi, karena telah siap untuk joint venture
dengan mitra lokal yang dipilihnya. “Perusahaan rencananya akan mengikuti dua proyek
infrastruktur yang ada di Indonesia senilai Rp 2,5 triliun. Selain itu, perusahaan juga
merencanakan untuk membangun apartemen di wilayah Jabodetabek dengan nilai investasi
mencapai Rp 1 triliun,” jelas Franky dalam keterangan kepada pers, hari ini (17/5).
Franky menyampaikan bahwa selain minat perusahaan konstruksi terkait, perusahaan yang
bergerak di bidang home improvement menyatakan ingin membangun sebuah depo bangunan
yang menyediakan peralatan bangunan untuk distributor kontruksi. Untuk usahanya tersebut,
perusahaan membutuhkan lahan seluas 2.000 meter persegi dengan rencana nilai investasi
mencapai Rp 500 miliar.
“Untuk perusahaan home improvement, mereka berencana untuk membangun depo bangunan
dengan luas lahan 2.000 meter persegi sesuai dengan ketentuan DNI. Mereka serius untuk
investasi di Indonesia, terutama setelah mengetahui adanya sistem PTSP online,” jelas Franky.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa para investor melihat Indonesia sebagai pasar yang
potensial. Terlebih dengan adanya Masyarat Ekonomi ASEAN, memberikan peluang bisnis yang
begitu besar bagi para investor untuk merealisasikan minat investasinya. ”Saat ini sudah ada
beberapa proyek perusahaan tersebut yang sedang berjalan, seperti LNG di Donggi Sulawesi.
Melihat peluang bisnis yang begitu besar, ke depan, untuk jangka panjang perusahaan
kontraktor memiliki rencana untuk membangun Javanese Building di Indonesia,” lanjut Franky.
Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan
menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas
pemerintah, sehingga investor Jepang dapat merealisasikan minat investasinya dengan cepat
dan sesuai dengan target perusahaan. “Minat investor di Jepang untuk berinvestasi di Indonesia
cukup besar. Oleh karena itu, kami siap untuk memfasilitasi kebutuhan para investor dan
mengawal proses realisasi investasi mereka, terutama untuk proyek-proyek prioritas
pemerintah,” jelas Saribua.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 6% dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang pada tahun
2015 tercatat sebesar US$ 2,87 Miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap
115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor
manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan
farmasi.
Pada triwulan pertama tahun 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US$
1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di
peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah
Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok dan Belanda.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon: 021-5269874
E-mail:[email protected]
Download