REALISASI INVESTASI ASING MASIH LAMBAN Dalam lima tahun baru terwujud 36,73 persen Khairul Anam [email protected] JAKARTA, Realisasi penanaman modal asing yang durencanakan sejak lia tahun lalu rupanya masih bejalan lamban. Data dari Badan Koordinasi Oenanaman Modal BKPM) menyebutkan, realisasi dari 100 proyek investasi asing periode 2010 –Maret 2015 baru berjalan 36,73 persen. Dengan demikian, nilai investasi yang sudah terwujd hanya Rp. 80,701 triyun dari rencana semula yang mencapa Rp. 219,66 trilun . Proyek-pryek itu merupakan bagian dari seluruh rencana investasi asing yang mencapai Rp. 4.000 triliun. Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, proyek tersebut sudag mendapatkan izin prinsp penanaman modal asing (PMA). Namun pelaksanaan proyek terhambat berbagai masalah. ”Investor menghadapi persoalan yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri, seperti pembebasan lahan dan pasokan listrk”. Kata dia dikantornya, kemarin. Investor yang terhambat masalah lahan salah satunya adalah PT. Kukdong Apparel Batang. Anak usaha dari Kukdong Group, Korea Selatan, ini bekum bisa membangun pabrik pakaian jadi di Batang, Jawa Tengah, karena pembebasan lahanny mesti menunggu revisi Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Sedangkan PT, Cemindo Gemilang di Lebak, Banten, terhambat pasokan listrik. Padahal Cemindo sedianya memulai produksi semen pada Agustus – Semtember 2015. Franky menampik jika lambannya realisasi investasi tersebut disebabkan oleh lesunya perekonomian nasional. Bahkan, kata dia, investor yang tidak terhambat masalah lahan atau pasokan listrik bersedia mempercepat penanaman modalnya.”Terutama pada sektor industri berbasis ekspor dan produksi barang substitusi impor”. REALISASI100 PROYEK INVESTASI ASING PERIODE 2010 – MARET 2015 Jenis Proyek Jumlah Realisasi investasi Realisasi Proyek (Triliun rupiah) (riliun rupiah) Sektor Industri Pembangkit Lisrik Perkebunan Jasa Pertambangan Transportasi Pariwisata Peternakan 64 14 6 1 3 11 1 145,533 44,081 13,507 6,575 6,562 3,513 0,310 39,352 18,271 8,798 6,157 5,254 2,302 0,146 Dari hasil kunjungannya ke delapan proyek PMA di Banten dan Jawa Tengah pekan lalu, Franky mengatakan realisasi investasinya sudah mencapai51,7 persen atau senilai Rp. 26,2 triliun. Proyek itu bisa berdampak pada penyerapan 10rib tenaga kerja, ekspor senila US$ 800 juta per tahun, hingga penghematan devisi karena adanya substitusi impor senilai US$ 810 juta per tahun. Karena itu, meski ada keterlambatan, Franky yakin target investasi akhir tahun senilai Rp. 519,5 triliun akan terlampaui. Dengan demikian, realisasi investasi sepanjang akan tumbuh 14 persen dibanding pada tahun sebelumnya. Deputi Bidang Pengembangan Pelaksanaan Penanaman Mdal BKPM, Azhar Lubis, mengatakan, selain realisasi investasi, ada faktabaru yang ditemukan darihasil kunjungannya ke delapan proyek investasi asing. Ternyata kondisi pekerja di proyek-proyek itu berbeda jika dibandingkan dengan buruh di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Menurut Azhar, kondisi pekerja di pusat industri Jawa Tengah lebih baik karena biaya hidupnya lebih rendah ketimbang buruh di Jabodetabek. ”Karena itu, kami berharap industri padat karya bisa bergeser ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.” kata Azhar. Bisnis Keuangan Selasa, 16 Juni 2015