BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers BKPM

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
BKPM Terus Upayakan Investasi Sebagai Penggerak Ekonomi
Jakarta, 12 Mei 2015 – Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar
Lubis menyatakan bahwa dalam konteks tersebut, sektor investasi memiliki peranan penting
penopang ekonomi Indonesia, khususnya untuk mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi 7%
pada tahun 2015-2019. Menurutnya, sejauh ini kinerja kinerja investasi di Triwulan I 2015
tetap positif di tengah perlambatan ekonomi, persoalannya kemudian adalah bagaimana
menjadikan kinerja positif investasi berdampak lebih besar menggerakkan perekonomian
sehingga pertumbuhan dapat dipacu lebih tinggi. Untuk itulah, lanjut Azhar, Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) terus berupaya memperbaiki berbagai aspek terkait iklim investasi.
“BKPM sebagai lembaga pemerintah yang bertanggungjawab menarik masuknya investasi
langsung, telah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 3.500 Triliun pada periode 20152019. Angka ini yang harus dicapai untuk mendorong rata-rata pertumbuhan ekonomi 7%,”
kata Azhar dalam acara Dialog Investasi BKPM, hari ini (12/5) di Jakarta.
Selain Azhar Lubis, Dialog Investasi dengan tema “Menjadikan Investasi sebagai Penggerak
Ekonomi di Tengah Perlambatan” juga menghadirkan narasumber Ketua APINDO, Anton J.
Supit serta pengamat ekonomi yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan
Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya, A. Prasetyantoko.
BKPM mencatat realisasi investasi hingga triwulan I 2015, sebesar Rp 124,6 Triliun atau
meningkat sebesar 16,9% bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada tahun
2014 sebesar Rp 106,6 triliun. Bahkan realisasi investasi triwulan I 2015 juga tetap lebih tinggi
dibandingkan triwulan IV 2014, sebesar Rp 120,4 Triliun.
Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan cukup optimis trend kenaikan investasi
akan terus berlangsung sehingga dapat mencapai target tahun 2015 sebesar Rp 519,5 Triliun.
Franky menambahkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan
pencapaian target investasi yang telah ditetapkan, diantaranya reformasi perizinan investasi
melalui launching Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, 26 Januari 2015 yang lalu.
Terbaru, mulai tanggal 6 Mei 2015, pemerintah juga mulai memberlakukan PP Nomor 18
Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang
Usaha Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu atau lebih dikenal dengan pemberian tax
allowance kepada investor.
AnD
“Reformasi kebijakan perizinan investasi yang dilakukan pemerintah melalui penerapan PTSP
Pusat dinilai sudah on the track. Salah satunya adalah penyederhanaan perizinan listrik dari 52
izin dengan rentang waktu 923 hari menjadi 32 izin dengan waktu 256 hari. BKPM akan terus
menginisiasi reformasi kebijakan yang dibutuhkan agar iklim investasi di Indonesia semakin
meningkat. Salah satunya adalah penguatan kebijakan pemberian insentif tax hoiday” ujar
Franky.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia Kuartal I 2015 sebesar 4,7%. Angka pertumbuhan ini lebih lambat
dibandingkan kuartal I 2014 sebesar 5,14 %, kuartal I 2013 5,61%, kuartal I 2012, 6,11%, dan
kuartal I 2011 sebesar 6,48%.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
AnD
Download