BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Perusahaan Makanan Jepang Jajaki Investasi di Indonesia Jakarta, 3 April 2016 – Pasar Indonesia yang cukup besar merupakan daya tarik tersendiri bagi bagi perusahaan untuk berinvestasi. Kantor perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Tokyo mengidentifikasi minat sebuah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang makanan untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk tahap awal perusahaan berencana untuk mendirikan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) untuk melakukan riset pasar di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan minat investasi dari produsen makanan Jepang tersebut disambut positif oleh BKPM. Menurutnya, variasi investasi Jepang di Indonesia akan semakin beragam, tidak hanya pada sektor tertentu seperti otomotif saja. “Mereka merupakan produsen makanan ternama, produk-produk mereka berbagai macam mulai coklat, es krim, yoghurt dan makanan lainnya. Mereka sedang mengkaji secara seksama pertumbuhan pasar bagi produk mereka di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Minggu (3/4). Menurut Franky, hal positif lainnya terkait minat investasi ini adalah komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang akan digunakan nantinya, dibeli dari perusahaan dalam negeri. “Artinya perusahaan, akan menggunakan produk dalam negeri 100%. Perusahaan juga menyatakan akan komitmen mematuhi segala peraturan maupun standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia,” lanjutnya. Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa saat ini salah satu pabrik yang telah existing adalah di Tiongkok. “Perusahaan telah melihat bahwa Iklim investasi di Indonesia sangat kondusif. Perusahaan tertarik melihat perkembangan pasar Indonesia, dan menyatakan kekagumannya dengan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta system perizinan secara online,” imbuhnya. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$ 2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi. 1 Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM di Tokyo Saribua Siahaan menambahkan bahwa skema tahap awal perusahaan akan mendirikan kantor perwakilan (KPPA) terlebih dahulu sebelum mengajukan izin prinsip penanaman modal. “Kantor perwakilan BKPM di Tokyo siap memfasilitasi minat investor Jepang dalam industri makanan tersebut. Diharapkan dengan masuknya mereka sebagai KPPA dapat berlanjut ke izin prinsip penanaman modal serta bermuara pada peningkatan realisasi investasi Jepang ke Indonesia,” ungkapnya. Di tahun 2016 BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4% dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6% dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4% dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja. --Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 E-mail : [email protected] 2