JENTS ORGAI\ilSI'TE SEBAGAI PENGURAI KOMFONEN ORGANIKAIR LIMBAH Oleh: Dra.Erie Kolya N*sution'MSi. PENDAHT,LUA}I Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandnng sejumlah besar karbohidrat, ptoteirq lemak, gamm-garam mineral dan sisa-sisa balran kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contoh limbah dari industri sustq pembekuan dan pengeringan makauarg fudustri pengolahan daging, rrnggas dan hasil laut dapat menimbulkan bau yang tidak diingrnkan dan polusi berat pada perairan bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. proses penanganan air limbah secara biologik terdiri dari campuran mikroorganisme yang manopu memetabolime limbah organik. Mikroorganisme yang diketemukan dalam air dan air limbah digolongkan dalam empat gorlp yaitu: virus, organisme prokariotik, organisme eukariofrk dan invertebrate sederhana Organisme prokariotik dan eukariotik bersel tunggal, dangkan invertebrate bersel jamak. Sebagai usaha menghindarkan terjadinya polusi air ini, maka dibutuhkan suatu standar untuk buangan industi yang akan benrariasi tergantung pada efluen yang akan dibuang tingkat pengencemn dalam aliran penerima dan apakah fasilihs tersedia untuk penampungan dan penanganannYa JEFilS I{EWAIT SEBAGAI PENGURAI KOMPOI\IEN ORGA}ilK AIR LIMBAH l.Cmstacee Crustacea adalah organisme multiselular dengan kulit yang keras. Organisme ini tumbuh dalam sistem yang cukup stabil, yang mengguukan organisme lebih kecil sebagai sumber makanan utarnanya. Dengan melalcukan hal ini , maka organisme tersebut membanhr menghasilkan efluen yang jernih dan merupaktm indikasi efluen bermutu tingg dari sistem bio.unsoed.ac.id penanganan aerobik. 2. Rotifer Organisme multiselular yang dapat memecah makanan padat, seperti rotifer, diketemukan dalam sistem yang mengandrurg oksigen terlarut yang sangat stabil setiap waktu. Rotifer memecah partikel padatan, sebagian dari partikel tersebut tidak dapat digunakan oleh protozoa dan juga mernbantu dalam mengbasilkan efluen yang tidak keruh. 3. Protozoa Protoma adalah kelompok organisme yang umumnya motil, bersel tunggal dan tidak mempunyai dinding sel. Kebanyakan protozoa adalah predator, seeemakan bakteri. Protozoa juga dicirikan oleh sel eukariotik yang mempunyai membrane internal dan lebih kompleks dari sel prokariotik bakteri. Protozoa yang ditemukan datam sistem p€nanganan aerobik termasuk flagelat4 siliata yang bebas bergerak dan siliata batang yang terikat padapartikel padatan dengan cabang-cabang. Protozoa penting dalam penanganan limbah kerena organisme ini akan memakan bakteri, sehingga jumlah sel bakteri yang ada tidak berlebihan. Di samping itg" protozoa akan mengurangi bahan organik yang tidak dimetabolisme dalam sistem penanganan dan membantu menghasilkan efluen dengan mutu yang lebih tinggr dan lebih jemih. protozoa yang sering ditemukan dalam proses penarganan air adalah vorticella. Unit lumprn aktif yang bebas dari protozoa menghasilkan efluen yang sangat keruh. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya sejumlah besar bakteri yang terdispersi. Sebagai hasilnya, BOD dan padatan yang tidak terserap dari efluen tinggi. penambahan protozoa siliata akan meningkatkan mufu efluen dan menunrnkan jumlah bakteri. Protozoa umwnnya membutuhkan nubisi yang lebih kompleks daripada bakteri dan kapang. Protozoa ditemukan dalam penanganan anerobik padatan selokan dan dalam sistem penanganan limbah hewaq terutama limbah ruminansia. Peranan protozoa dalam sistem ini tidak diketahui, tetapi diperkirakan sama seperti pada sistem aerobik yaitu memetabolisme balran partikulat dan bakteri, dan peqiernihan efluen akhir. bio.unsoed.ac.id PENUTUP Pengetahuan akan sifat-sifat limbatr pangan sangat penting untuk mengembangkan suatu sistem pengelolaan limbah yang layak . Metode penanganan dan pembuangan limbah yang telah berhasil dilakukan limbah indusfii lain belum tentu berhasil diterapkan pada limbah pertanian. Satu hal yang penting yaitu limbah apapun juga harus dibuang s€segera mungkin sehingga hama-hama tidak sempat bersarang dan bau-bau yang tidak diinginkan tidak sempat bersarang dan bau-bau yang tidak diinginkan tidak sempat terbentuk. DAF"TAR PUSTAKA Betty, S.L.J. dan Rahayu.W.P.1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Otto Soemarwoto. 1990. Pencemaran Air. Rajawali Press. Jakarta bio.unsoed.ac.id