PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL

advertisement
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009
PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA
KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR
Muh. Yusuf Mappeasse
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto.
Populasinya yang sekaligus sampel penelitian adalah semua siswa kelas III Jurusan
Listrik yang aktif pada semester ganjil 2009/2010 yang berjumlah 44 orang. Data
diperoleh dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Data penelitian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi parsial untuk menguji hipotesis
pertama dan kedua serta analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis ketiga,
dengan menggunakan program SPSS 16 for Windows. Hasil analisis ditemukan : 1)
Terdapat pengaruh positif jika cara dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar PLC, 2) Terdapat pengaruh positif cara belajar terhadap hasil
belajar PLC, tetapi tidak berarti, 3) Terdapat pengaruh positif motivasi belajar
terhadap hasil belajar PLC.Pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar berdasarkan angket
menunjukkan bahwa untuk variable hasil belajar (Y) termasuk kategori sedang
sebesar 73%. Hal ini dibuktikan terdapat 10 orang atau 23% berada pada kategori
sangat tinggi, 0% pada kategori tinggi atau dengan kata lain tidak terdapat hasil
belajar pada kategori tinggi, terdapat 32% atau 73% berada pada kategori sedang,
dan terdapat 2 orang atau 5% pada kategori rendah. Variabel cara belajar (X1)
termasuk kategori tinggi sebesar 43%. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang
menunjukkan terdapat 7 orang atau 16% yang berada pada kategori sangat tinggi,
terdapat 19 orang atau 43% yang berada pada kategori tinggi, terdapat 9 orang atau
20% pada kategori sedang dan terdapat 9 orang atau 20% pada kategori rendah.
Demikian pula variabel motivasi belajar (X2) termasuk kategori sedang sebesar 50%.
Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan terdapat 9 orang atau 20%
yang berada pada kategori sangat tinggi, terdapat 9 orang atau 20% yang berada
pada kategori tinggi, terdapat 22 orang atau 50% pada kategori sedang dan terdapat 4
orang atau 9% pada kategori rendah.
Kata kunci : Cara belajar, Motivasi belajar dan hasil belajar
Cara belajar merupakan suatu cara
bagaimana siswa melaksanakan kegiatan
belajar
misalnya
bagaimana
mereka
mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran,
aktivitas belajar mandiri yang dilakukan,
pola belajar mereka, cara mengikuti ujian.
Kualitas cara belajar akan menentukan
kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara
belajar yang baik akan menyebabkan
berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar
yang buruk akan menyebabkan kurang
berhasil atau gagalnya belajar (The Liang Gie
: 1984).
Motivasi adalah suatu keadaan
dalam diri individu yang menyebabkan
seseorang melakukan kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001).
Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC
dengan baik, harus mempunyai motivasi
yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik
maupun
motivasi
ekstrinsik,
jadi
kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam
pembelajaran teori maupun praktek bisa
dikurangi, dengan demikian siswa tersebut
mampu mengerjakan tugas dengan baik.
Dengan motivasi yang tinggi hasil belajar
teori maupun praktek dapat memuaskan,
sebaliknya dengan motivasi yang rendah
hasil belajar teori maupun praktek tidak
memuaskan.
Berdasarkan informasi dari guru SMK
Negeri 5 Makassar, khususnya guru PLC,
pertama kali PLC diajarkan pada tahun 2002
dengan pengajar dua orang yaitu, guru mata
pelajaran itu sendiri dan pengajar yang
didatangkan dari PT. Tonasa. Dari seluruh
siswa Listrik Industri serta Teknik Pendingin
hanya sekitar 30% dari siswa yang memiliki
cara belajar yang baik dan motivasi belajar
yang tinggi sedangkan 70% siswa lainnya
memiliki cara belajar yang baik tapi motivasi
belajar yang rendah, sebaliknya ada siswa
memiliki motivasi yang tinggi tapi cara
belajar yang kurang baik dan hal ini akan
mempengaruhi hasil belajar PLC siswa.
Buruknya cara serta motivasi belajar
yang didapatkan merupakan satu dari
beberapa faktor penyebab rendahnya hasil
belajar sehingga menyebabkan menurunnya
mutu pendidikan. Seperti yang nampak pada
siswa kelas III listrik Industri dan Teknik
Pendingin sebenarnya banayk siswa yang
pandai dan mengetahui bagaimana cara
belajar yang baik namun motivasi yang
didapat baik itu dari dalam maupun dari
lingkuangan luar siswa tersebut, yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar.
Sebaliknya bagi siswa yang memiliki
motivasi yang tinggi tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara belajar, hal tersebut juga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti
yang dikemukakan oleh Slameto (2003)
bahwa faktor cara belajar yang buruk
merupakan penyebab masih banyaknya
siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya
meraih prestasi yang tidak lebih baik dari
siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi
mampu meraih prestasi yang tinggi karena
mempunyai cara belajar yang baik.
Cara dan motivasi belajar hanya
sebagian dari variabel yang berpengaruh
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh
siswa. Masih banyak variabel lain yang
mempengaruhi antara lain minat belajar,
lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain
sebagainya. Jadi dalam penelitian ini hanya
meneliti tentang cara dan motivasi belajar
siswa,
sehubungan
dengan
usaha
peningkatan hasil belajar siswa kelas III
Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang
akan diketahui dalam penelitian ini adalah
pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar Programmable Logic Controller
(PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar”.
CARA BELAJAR
Cara belajar pada dasarnya merupakan
satu cara atau strategi belajar yang
diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan
pendapat The Liang Gie (1984:48) yang
mengemukakan bahwa cara belajar adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam
usaha belajarnya. Hamalik (2001) secara lebih
jelas mengemukakan bahwa cara belajar
adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya
kegiatan-kegiatan
dalam
mengikuti
pelajaran, menghadapi ulangan/ujian dan
sebagainya.
Cara belajar siswa adalah kegiatankegiatan yang dilaksanakan siswa pada
situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan
tersebut merupakan pencerminan usaha
belajar yang dilakukannya. Cara belajar
merupakan sebuah masalah yang dihadapi
oleh setiap siswa dan wajib diatasi dengan
baik agar tidak merintangi suksesnya studi.
Masalah-masalah
yang
diantaranya,
kesukaran mengatur waktu, kemalasan
membaca buku, ketidaktahuan dalam
meringkas pelajaran, kesulitan mengikuti
dan menghafal pelajaran maupun di saat
menempuh ujian. Dari sekian banyak cara, di
bawah ini ada beberapa metode penting,
yaitu: 1) keteraturan dalam belajar, 2) Cara
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009
membaca buku, 3) Cara membuat ringkasan,
4) Cara mengikuti pelajaran, 5) Cara
menghafal pelajaran, 6) Cara menempuh
ujian.
MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah dorongan, keinginan
untuk melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan dengan memberikan yang terbaik
pada dirinya demi tercapainya tujuan yang
diinginkan (Sri Suyati, 2001). Menurut
Sardiman
(2000),
motivasi
adalah
serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang
tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono
(1994)
menyatakan,
motivasi
adalah
dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk
perilaku belajar. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah dorongan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan
dan mengarahkan sikap dan perilaku
seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Salah satu teori yang terkenal
kegunaannya untuk menerangkan motivasi
siswa adalah yang dikembangkan oleh
Maslow (1943). Maslow percaya bahwa
tingkah laku manusia dibangkitkan dan
diarahkan
oleh
kebutuhan-kebutuhan
tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang
memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi
oleh Maslow ke dalam 7 kategori yaitu: 1)
Fisiologis, 2) Rasa aman, 3) Rasa cinta, 4)
Penghargaan, 5) Aktualisasi diri, 6)
Mengetahui dan mengerti, dan 7) kebutuhan
estetik
Pada dasarnya motivasi berfungsi
sebagai pendorong usaha dalam pencapai
prestasi. Sardiman (2000), mengemukakan
bahwa fungsi motivasi:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi
sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke
arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian, motivasi dapat member arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai
tujuan dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Pebelajar yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan
belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain atau membaca
komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Sumber motivasi adalah segala sesuatu
yang mendasari lahirnya motivasi, misal
bakat, minat, kemampuan (Kamus Besar
Ilmu Pengetahuan, 2005). Motivasi dapat
bersumber dari dalam diri seseorang yang
dikenal sebagai motivasi intrinsik dan
motivasi dapat bersumber dari luar diri
seseorang yang dikenal dengan motivasi
ekstrinsik.
HASIL BELAJAR
Kegiatan
belajar
dan
mengajar
sasarannya adalah hasil belajar, jika cara dan
motivasi belajar baik, maka diharapkan hasil
belajarnya juga baik. Adapun pengertian
hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana
(1992: 34) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
ia menerima pengalaman belajar. Istilah hasil
belajar tersusun atas dua kata, yakni: “hasil”
dan “belajar”. Menurut Hasan Alwi (2003)
“hasil” berarti sesuatu yang diadakan
(dibuat, dijadikan) oleh suatu usaha,
sedangkan “belajar” mempunyai banyak
pengertian diantaranya adalah belajar
merupakan perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang setelah melalui proses.
Menurut Bell-Gredler dalam Udin S.
Winataputra (2008) pengertian belajar adalah
proses yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan aneka ragam competencies,
skills,
and
attitude.
Kemampuan
(competencies), keterampilan (skills), dan sikap
(attitude) tersebut diperoleh secara bertahap
dan berkelanjutan mulai dari masa bayi
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC
sampai masa tua melalui rangkaian proses
belajar sepanjang hayat. Sedangkan menurut
Slameto (2003:2) “Belajar adalah suatu proses
yang
dilakukan
seseorang
untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Mulyasa (2006), hasil belajar
merupakan prestasi belajar peserta didik
secara keseluruhan, yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku
yang
bersangkutan.
Keller
(Mulyono, 2003), mengatakan bahwa hasil
belajar adalah perbuatan yang terarah pada
penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
1) Besarnya usaha yang dicurahkan oleh
anak untuk mencapai hasil belajar,
artinya bahwa besarnya usaha adalah
indikator dari adanya motivasi.
2) Intelegensi dan penguasaan awal anak
tentang materi yang akan dipelajari,
artinya guru perlu menetapkan tujuan
belajar
sesuai
dengan
kapasitas
intelegensi anak dan pencapaian tujuan
belajar perlu menggunakan bahan
apersepsi, yaitu apa yang telah dikuasai
anak sebagai batu loncatan untuk
menguasai materi pelajaran baru.
3) Adanya kesempatan yang diberikan
kepada anak didik, artinya guru perlu
membuat rancangan dan pengelolaan
pembelajaran yang memungkinkan anak
bebas untuk melakukan eksplorasi
terhadap lingkungannya.
Mengenai hasil belajar yang dicapai
oleh siswa melalui proses belajar optimal
harus mempunyai ciri sebagai berikut:
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat
menimbulkan motivasi belajar intensif
pada diri siswa.
2) Menambah
keyakinan
untuk
kemampuan dirinya
3) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara
keseluruhan mencakup ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
4) Kemampuan siswa untuk mengontrol,
untuk menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil
yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha
belajarnya.
Jadi, yang dimaksud hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki baik
bersifat pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif),
maupun
keterampilan
(psikomotorik) yang semuanya ini diperoleh
melalui proses belajar mengajar.
METODOLOGI
Penelitian ini merupakan penelitian expost facto yang bersifat korelasional. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua siswa
kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5
Makassar tahun ajaran 2009/2010. Siswa
yang telah mengikuti mata pelajaran pada
semester sebelumnya berjumlah 44 kelas III
yang terdiri dari dua kelas berjumlah 44
orang yang terdiri atas 24 siswa Listrik
Industri dan 20 orang Teknik Pendingin.
Teknik pengumpulan data terdiri dari
kuesioner dan dokumentasi
Secara sederhana pola hubungan
antara variabel yang diamati dapat
digambarkan sebagai berikut
X1
Y
X2
Keterangan:
X1: Cara Belajar
X2: Motivasi Belajar
Y: Hasil Belajar
Gambar 1. Desain Penelitian
Teknik analisis data yang yang
digunakan meliputi: Pertama,
analisis
deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat
cara belajar dan motivasi belajar siswa
Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009
Kedua,
analisis
Inferensial
dengan
menggunakan analisis korelasi parsial dan
regresi ganda. Analisis korelasi parsial
digunakan untuk mencari hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen.
Analisis regresi ganda digunakan untuk
mencari hubungan antara variabel (X1) dan
variabel (X2) secara bersama-sama terhadap
variabel
(Y)
pada
mata
pelajaran
Programmable Logic Controller.
Untuk
keperluan tersebut, maka sebelumnya
dilakukan
uji
asumsi
klasik
yang
dimaksudkan untuk mengetahui apakah
model penelitian memenuhi asumsi klsik
atau tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan output SPSS, diperoleh
koefisien korelasi ganda variabel cara dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas III SMK Negeri 5 Makassar sebesar (R)
= 0.460. Berarti kedua variabel, yaitu cara
belajar dan motivasi belajar secara bersamasama mempunyai pengaruh yang positif.
Koefisien determinansi (R square) sebesar
0.212 atau 21.2 %, artinya variabel cara
belajar dan motivasi dapat menjelaskan
perubahan hasil belajar PLC siswa kelas III
SMK Negeri 5 Makassar sebesar 21.2 %.
Sementara dari uji F, diperoleh F hitung
sebesar 5.512 dan signifikasinya sebesar 0.008
atau 8 %, jauh lebuh besar dari α yaitu 0.050
atau 5%. Maka, pengaruh yang positif
tersebut signifikan. Artinya variabel cara dan
motivasi belajar secara bersama-sama
mempengaruhi hasil belajar PLC siswa kelas
III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diperoleh pengaruh cara belajar terhadap
hasil belajar Programmable Logic Controller
(PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar, diperoleh 19 orang siswa
atau 43% mengatakan bahwa cara belajar
ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC
mereka dalam hal ini berada pada kategori
tinggi. Namun ada 9 orang siswa atau 20%
mengatakan bahwa cara belajar tidak begitu
berpengaruh terhadap hasil belajar PLC
mereka dalam hal ini berada pada kategori
rendah. Ini berarti bahwa cara belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
pada umumnya di sekolah namun tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar PLC. Hal
ini terlihat pada uji parsial yang
memperlihatkan bahwa nilai probabilitasnya
0.335 > 0.05 artinya ada pengaruh positif
cara belajar tetapi tidak berarti terhadap hasil
belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik
SMK Negeri 5 Makassar.
Berdasarkan kuesioner diperoleh 22
orang siswa atau 50% mengatakan bahwa
motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC
mereka dalam hal ini berada pada kategori
sedang.
Kemampuan,
minat,
sikap,
keterampilan sarana dan prasarana dan
lingkungan sekolah memberi pengaruh
terhadapa hasil belajar PLC. Hal ini terlihat
pada uji parsial yang memperlihatkan bahwa
nilai probabilitasnya 0.046>0.05 artinya ada
pengaruh motivasi belajar terhadap hasil
belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik
SMK Negeri 5 Makassar.
2.
Hasil Analisis Inferensial
Cara belajar (X1) dan motivasi belajar
(X2) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang positif dan berarti terhadap
hasil belajar Programmable Logic Controller
(PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar. Besarnya pengaruh
tersebut dapat dilihat dari nilai koofesien
determinasi R2 sebesar 0,212 dengan
sumbangan efektif sebesar 21,1%.
Hasil analisis korelasi parsial antara
variabel cara belajar (X1) dengan variabel
hasil belajar PLC (Y) siswa kelas III Jurusan
Listrik SMK Negeri 5 Makassar, dikatakan
bahwa cara belajar siswa mempunyai
pengaruh yang positif tetapi tidak berarti
terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III
Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat
dengan sumbangan efektif sebesar 12,82%
dan sumbangan relatif sebesar 25,96%.
Hasil analisis korelasi parsial antara
variabel motivasi belajar (X2) dengan variabel
hasil belajar PLC (Y) menunjukkan bahwa
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC
nilai Rhitung sebesar 0,440, yang ternyata lebih
besar dari Rtabel yaitu 0.297 dengan nilai
signifikan sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Rhitung > Rtabel ; sig < α sebesar 0,05 (
0,440 > 0,297 ; 0,00 < 0,05). Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
siswa mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap hasil belajar PLC
siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara belajar siswa berpengaruh positif
tetapi tidak berarti terhadap hasil belajar
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar
2. Motivasi belajar siswa berpengaruh
positif dan berarti terhadap hasil belajar
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar
3. Cara dan motivasi belajar jika bekerja
bersama-sama berpengaruh terhadap
hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan
Listrik SMK 5 Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, peneliti menyarankan:
1. Bagi guru khususnya guru jurusan listrik
agar selalu memberi motivasi dan
memperhatikan cara belajar siswa di
kelas.
2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
mengembangkan penelitian dengan
menggunakan variabel yang dianggap
sangat berpengaruh dengan hasil belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadits. 2008. Psikologi
Pendidikan. Bandung : Alfabeta
dalam
Abdul Haling. 2007. Belajar dan pembelajaran.
Makassar : Badan Penerbit UNM.
Suharsimi. Arikunto 1990. Manajemen
Penelitian. Jakarta : Depdibud
Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan
Uji Hipotesis. Yoyakarta : Medpres
Dimyati dan Mudjiono. 2004. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Makmun. 2003. Psikologi Kependidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Masdiana. 2005. Pengaruh Cara Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar PKDLE Siswa
SMK Negeri 3 Makassar. Skripsi.
Makassar : Universitas Negeri Makassar
Mulyono. A. 2003. Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Sardiman A.M, 2008. Interaksi dan motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta :
PT
RajaGrafindo Persada
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung :
Tarsito.
Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2003. Analisis Regresi dan
Uji Hipotesis. Yogyakarta : Media
Pressindo
Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses
Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
The Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang
Efisisen. Yogyakarya: Liberty.
Winkel. W.S. 1991. Psikologi
Jakarta : Gramedia.
Pengajaran.
Download