35 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Perkembangan dan pertumbuhan Kota Denpasar yang cukup pesat dapat menimbulkan masalah-masalah bagi pemerintah daerah, seperti munculnya pemukiman kumuh dan rumah-rumah yang belum memenuhi standar dan syarat kesehatan. Hal ini tentunya akan benimbulkan dampak negatif terhadap kondisi kesehatan masyarakat, terutama munculnya penyakit-penyakit yang bersumber lingkungan seperti penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Ini dapat dilihat dari Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di Puskesmas se Provinsi Bali dari tahun 2011 sampai tahun 2013 menunjukkan kasus yang menduduki urutan pertama adalah infeksi akut lain pada saluran nafas bagian atas, terbanyak ditemukan di Kota Denpasar. Untuk tahun 2013 kasus ISPA di Kota Denpasar berjumlah 77.703 kasus. (Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2014), dengan kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan yang mewilayahi Kelurahan Pedungan dengan 19,597 kasus. Di wilayah Kelurahan ini banyak dijumpai permukiman penduduk yang sangat padat serta kurang tertata dan saling berhimpitan antara rumah yang satu dengan lainnya. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kualitas sanitasi rumah di wilayah tersebut, seperti : sirkulasi udara dalam rumah menjadi terganggu, pencahayaan alami rumah juga terganggu (sinar matahari terhalang masuk ke dalam rumah), serta kelembaban udara dalam rumah menjadi tinggi. 35 36 Dari uraian permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas sanitasi rumah berpengaruh terhadap kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar. Untuk itulah dalam penelitian ini langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pendataan jumlah rumah yang ada di wilayah Kelurahan Pedungan, untuk selanjutnya dinilai kondisi dan kualitas sanitasinya. Hasil kajian ini nantinya akan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi dan kualitas sanitasi rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik untuk mengetahui seberapa jauh hubungan kualitas sanitasi rumah yang meliputi kondisi ventilasi, suhu, kelembaban, pencahayaan alami, kepadatan hunian, dan pencemaran udara dalam rumah dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan. 3.2. Konsep Penelitian Konsep penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1. Kejadian Penyakit ISPA Kondisi lingkungan Ketersediaan dan efektivitas pelayanan kesehatan Faktor penjamu Kondisi sanitasi rumah Pengukuran kualitas sanitasi rumah : ventilasi, penerangan alami, kelembaban, suhu, kepadatan hunian dan pencemaran udara Karakteristik patogen Analisis data Gambar 3.1 Konsep Penelitian 37 Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dari hasil pendataan rumah serta pengukuran kondisi dan kualitas sanitasi rumah akan diperoleh gambaran mengenai kondisi dan kualitas sanitasi rumah di wilayah penelitian. Data tersebut dapat dipakai sebagai masukan bagi pengelola Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (P2ISPA) di tingkat Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kota Denpasar guna menyusun rencana kerja dalam penanggulangan penyakit ISPA. 3.3. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan kualitas sanitasi rumah yang meliputi kondisi ventilasi, suhu, kelembaban, pencahayaan alami, kepadatan hunian, dan pencemaran udara dalam rumah dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan Kota Denpasar.