BAB III LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA SAAT PEMBELIAN 1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Di dalam topik ini diperkenalkan kepada mahasiswa beberapa masalah yang berhubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak, terutama pada saat pembelian. Pembahasan dititik beratkan pada penyusunan laporan keuangan konsolidasi, khususnya neraca konsolidasi. 2. Pendekatan untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran (TIK) Setelah selesai mempelajari topik ini diharapkan kepada mahasiswa akan dapat : a. Memahami kebijakan akuntansi yang diterapkan di perusahaan tertentu b. Memahami pengertian-pengertian yang akan dibaas dalam bab ini c. Memahami prosdur penyusunan kertas kerja d. Memahami laporan keuangan konsolidasi e. Menyelesaikan soal latihan bab ini A. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM). 1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasi/dikelompokkan dalam aktivitas opeasi, investasi, dan pendanaan. Sedangkan mata uang pelaporan yang digunakan dalam menusun laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah dengan menggunakan angka arab. Proporsi bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih anaka perusahaan yang dikonsolidasikan disajikan masing-masing dalam akun ”Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan” pada Anak neraca konsolidasi dan ”Hak Minoritas Laba atau Rugi bersih Anak perusahaan yang dikonoslidasikan pada laporan laba rugi konsolidasi. 44 45 2. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan meliputi laporan keuangan perusahaan Induk dan anak perusahaan sebagaimana dijelaskan salah satunya adalah seluruh saldo akun dan transaksi yang sifatnya material antara perusahaan Induk dan anak perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. 3. Penyisihan Piutan Ragu-Ragu Perusahaan Induk dan Anak perusahaan menetapkan penyihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelahaan/kajian-kajian bersarkan pengalaman-pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu dapat dijadikan bahan telahan/kajian untuk masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan menelaak piutang raguragu berdasarkan kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun buku maupun tahun kalender (kebijkan perusahaan tertentu) yang menjadi dasar penentuan bagi perusahaan tertentu. 4. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan Induk dan perushaan Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 mengenai ”Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan konsolidasi. 5. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower og cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (moving average mehod) Perusahaan Induk dan Anak perusahaan menetapkan penyisian persediaan usang atau kadaluarsa berdasarkan kajian dan penelahan mendalam atas keadaan persediaan pada akhir tahun, kecuali untuk makanan dan minuman perusahaan menetapkan penhapusan langsung. 6.Biaya dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat dari masing-masing biaya yang dikeluarkan perusahaan, misalnya biaya asuransi, biaya sewa, dan biaya pendirian perusahaan, baik perusahaan Induk maupun Anak persuhaan. Semua pengeluaran-pengeluran biaya dibayar di muka akan dilakukan penyesuaian-penyesuaian setiap akhir tahun buku maupun tahun kalender, hal sangat tergantung pada kebijakan masing-masing perushaan. 7. Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana perusahaan Induk dan Anak perusahaan memiliki paling sedikit 20% namun tidak melebihi 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas, dimana harga perolehan investasi menalami kenaikan 46 atau penurunan atas bagian laba atau rugi bersih perusahaan Induk pada perusahaan asosiasi sejak tanggal pembelian. Bila perusahaan asosiasi mengalami rugi berkelanjutan, perusahaan Induk akan menyerap rugi terssebut sampai nilai investasi bersaldo nihil. Penambahan kerugian akan dicatat sebagai kewajiban oleh perusahaan Induk melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. 8. Aktiva Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali tahun 2000 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan). Setelah penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi. Perusahaan-perusahaan di Indonesia efektif mulai tanggal 1 Januari 2008, baik Induk perusahaan maupun Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No.16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PASK No.17 (1994), Akumulasi Penyusutan”. Kalau semua perusahaan-perusahaan di Indonesia mengikuti perusabahan PSAK tersebut maka semua perusahaan harus melalukan revauasi aset tetap sebelum menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revalusasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No.16 (Revisi 2007) diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (visi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifik pada saldo defisit konsolidasi pada tahun 2008. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (”Carring amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur mangfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: (1) bangunan, (2) prasarana, (3) kendaraan, (4) perabot dan peralatan, (5) infrastruktur bangunan, Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atua saat tidak adamanfaat ekonmis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada tahun ase tersebutdihentikan pengakuannya. Pada seiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Tanah dan tanah yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dan idak 47 diamrtisasi. Perabot dan peralatan kantor yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penusutan. 9. Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa pembiayaan diakui dengan menggunakan metode capital lease, jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: (a) Leassee memiliki opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan. (b) Seluruh pembiayaan berkala yang dilakukan oleh lesse ditambah dengan nilai sisa mencakup penembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya merupakan keuntungan lessor (full payoutlease). (c) Masa sewa pembiayaan minimum 2 tahun. Transaksi sewa yang tidak dpenuhi memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan mengunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama masa sewa pembiayaan. Seharusnya semua perusahaan di Indonesia terkait dengan sewa menyewa, baik dengan menggunakan capita lease maupun operatng lease harus diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2008, PSAK No.30 (Revisi 2007), ”Sewa”, menggantikan PSAK No.30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), menyatakan bahwa penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk mengunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi tersebut, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemlikan aset tersebut. B. Pengertian-Pengertian Pengendalian (Control) adalah kemampuan untuk mengatur kebijaksanaan finansial dan operasional dalam suatu perusahaan untuk mndapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Induk perusahaan adalah yang memilik satu atau lebih anak perusahaan. Anak perusahaan (Subsidiary) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan). Kelompok (Group) perusahaan adalah kumpulan induk perusahaan dan seluruh anak perusahaan.Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan dari suatu group perusahaan yang disajikan sebagai satu kesatuan ekonomi. Hak minoritas adalah bagian dari hasil usaha dan bagian aktiva neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh induk perusahaan. 1. Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi 48 Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam PSAK No.4, paragraf 6 yang berbunyi bahwa anak perusahaan tidak dikonsolidasi apabila : a. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek. b. Anak perusahaan dibatasi oleh suatu retriksi jangka panjang, sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan. Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50 % hak suara pada perusahaan Induk. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50 % atau kurang pengendalian tetap dianggap ada, apabila dapat dibuktikan adanya satu kondisi berikut: a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50 % berdasarkan suatu perjanjian dengan investtor lainnya. b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar dan perjanjian. c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan. d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. 2. Prosedur Konsolidasi Dalam laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan induk dan anak perusahaan digabungkan satu persatu, dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari aktiva, kewajiban, equity, pendapatan dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan laporan keuangan dari kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-langkah sbb: a. Saldo nilai tercatat penyertaan induk perusahaan pada masing-masing anak perusahaan dieliminasi dengan equitas anak perusahaan yang menjadi bagian induk perusahaan. b. Saldo antar perusahaan dan transaksi antar perusahaan dalam kelompok perusahaan tersebut termasuk penjualan, beban dan dividen harus dieliminasi seluruhnya. c. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisir (Unreazed profit) yang berasal dari transaksi antar perusahaan harus dieliminasi. d. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih e. Konsolidai untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak pemegang saham Induk perusahaan. f. Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi, diantara equitas dan kewajiban. Hak minoritas dalam aktiva bersih terdiri dari : 49 Suatu jumlah pada saat terjadinya penggabungan usaha, yang dihitung dengan cara yang ditentukan dalam pernyataan PSAK No.22 tentang Akuntansi penggabungan usaha. Bagian pemegang saham minoritas atas perubahan equitas yang terjadi setelah tanggal penggabungan usaha. C. Prosedur Penyusunan kertas kerja Prosedur penyusuan kertas kerja tergantung pada dasar yang digunakan dalam penyusunan kertas kerja tersebut, yaitu : a. Atas dasar laporan keuangan individual b. Atas dasar neraca individual. a. Kertas kerja disusun atas dasar laporan keuangan individual Apabila kertas kerja disusun berdasarkan laporan keuangan individual, maka prosedurnya adalah : Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan induk ke kertas kerja, dengan rekening debet dan kredit yang sesuai Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan perusahaan anak ke kertas kerja, dengan rekening debet dan kredit yang sesuai. Memasukkan pos-pos eliminasi ke rekening debet dsn kredit yang sesuai. Menghitung hak pemegang saham minoritas, yang terdiri atas laba, laba ditahan modal saham dan agio/dia agio modal saham. Menghitung pos-pos yang akan disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi. Angka-angka dalam pos ini merupakan ikhtisar dari langkah-langkah 1,2,3, dan 4 di atas. Apabila digambarkan secara sederhana bentuk kertas kerja yang disusun atas dasar laporan keuangan individual adalah sbb. Kertas Kerja yang disusun dari Laporan Keuangan Individual Rekening Laporan Keuangan Perusahaan Induk (1) Anak (2) Jurnal Eliminasi D (3) K (3 Hak Pemegang (4) Lap.Keuangan Konsolidasi (5) Laporan Laba-Rugi : Pendapatan Biaya Laba Hak Pemegang Saham Minoritas Laba Konsolidasi XXX XXX XXX --- XXX XXX XXX --- XXX XXX ---- XXX XXX ---- ---XXX -- XXX XXX -(XXX) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX --- XXX -XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX Perubahan Laba ditahan: Laba ditahan awal Laba tahun ybs. Pembagian dividen Laba ditahan akhir Neraca : Aktiva 50 -Lancar -Tidal lancar -Total Aktiva XXX XXX XXX Pasiva : Utang XXX Modal saham XXX Laba ditahan XXX Hak pemegang saham -minorits XXX Total pasiva b. Atas dasar Neraca Saldo Individual XXX XXX XXX XXX XXX -- XXX XXX -- ---- XXX XXX XXX XXX XXX XXX -XXX XXX XXX XXX --- ------ -XXX XXX XXX -- XXX XXX XXX XXX XXX Apabila kertas kerja disusun berdasarkan Neraca saldo individual, maka prosedurnya adalah : Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan induk ke kertas kerja, dengan rekening debet dan kredit yang sesuai Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan perusahaan anak ke kertas kerja, dengan rekening debet dan kredit yang sesuai. Memasukkan pos-pos eliminasi ke rekening debet dan kredit yang sesuai. Menghitung hak pemegang saham minoritas, yang terdiri atas laba, laba ditahan modal saham dan agio/dia agio modal saham. Menghitung pos-pos yang akan disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi. Angka-angka dalam pos ini merupakan ikhtisar dari langkah-langkah 1,2,3, dan 4 di atas. Apabila digambarkan secara sederhana bentuk kertas kerja yang disusun berdasarkan Neraca Saldo Individual adalah sbb. Kertas Kerja yang disusun dari Neraca Saldo Individual Rekening Pendapatan Biaya Aktiva Utang Modal Neraca Saldo Induk (1) XXX XXX XXX XXX XXX Anak (2) XXX XXX XXX XXX XXX Jurnal Eliminasi D (3) XXX XXX -XXX XXX Hak Pemegang Saham Lap.Keuangan Konsolidasi (4) ----XXX (5) XXX XXX XXX -XXX K (3 XXX XXX XXX --- D. Laporan Konsolidasi pada Saat Pembelian Laporan keuangan konsolidasi pada saat pembelian hanya terdiri atas neraca konsolidasi saja. Penyusunan neraca konolidasi pada saat pembelian , ini tergantung pada : a. Besarnya Pemilik Modal Saham Perusahaan Anak oleh Perusahaan Induk Dalam hal ini ada 2 kemungkinan yang akan timbul, seperti: 1) Perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan anak. 51 2) Perusahaan induk hanya memiliki sebagian dari modal saham perusahaan anak b. Besarnya Harag Perolehan Dibandingkan dengan Nilai Bukunya. Dalam hal ini terdapat 3 kemungknan yang akan timbul, seperti : 1) Harga perolehan sama dengan nilai buku. 2) Harga perolehan di atas nilai buku. 3) Harga perolehan di bawah nilai buku, 1. Neraca Konsolidasi-Harga Perolehan Sama dengan Nilai Buku Apabila perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan anak, maka seluruh modal perusahaan anak adalah haknya perusahaan induk. Oleh karena itu seluruh modal saham perusahaan anak akan dieliminasi. Apabila saham perusahaan anak tersebut diperoleh dengan harga perolehan sebesar nilai buku, maka semua modal perusahaan anak dan investasi akan habis dieliminasi. Contoh Soal 1 Perusahaan Induk memiliki seluruh modal perusahaan anak dan harga perolehan sama dengan nilai buku, berikut ini disajikan neraca PT A dan PT B per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut Rekening Aktiva: -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva Pasiva: -Utang -Modal saham -Laba ditahan Total Pasiva PT A PT B 500.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,- 175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,- 600.000,500.000,400.000,1.500.000,- 400.000,300.000,150.000,850.000,- Pada tanggal 2 Januari 2011 PT.A membeli seluruh modal saham PT B di Pasar Modal seharga nilai buku Rp450.000,-. Bersadarkan transaksi di atas diminta: 1. Jurnal atas transaksi di atas 2. Neraca kedua perusahaan setelah terjadinya transaksi di atas 3. Buat jurnal eliminasi yang diperlukan 4. Buat Kertas Kerja dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi 5. Buat Neraca Konsolidasi Jawab 1. Jurnal atas Transaksi di atas: Investasi - Saham PT B Kas Rp450.000,Rp450.000,- 52 2. Neraca per 2 Januari 2011 Kedua Perusahaan(Setelah) Terjadinya Transaksi adalah sebagai berikut. Rekening PT.A Aktiva: -Investasi-Saham PT.B -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva Pasiva: -Utang -Modal saham -Laba ditahan Total Pasiva 3. Jurnal Eliminasi yang diperlukan : PT.B 450.000,50.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,- -175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,- 600.000,500.000,400.000,1.500.000,- 400.000,300.000,150.000,850.000,- a. Untuk mengeliminasi modal saham PT B, yang menjadi hak PT A Modal saham PT B Rp 300.000,- Investasi-saham PT B Rp 300.000,- 4. b. Untuk mengeliminasi Laba ditahan PT.B, yang mejadi hak PT A Laba ditahan PT B Rp150.000,- Investasi-saham PT B Rp150.000,- 5. Kertas Kerja dibuat dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi. Kertas Kerja (dalam ribuan rupiah) Rekening Neraca Individual PT A Aktiva: -Investasi – Saham PT B Eliminasi: -Modal saham PT B -Laba ditahan PT B -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (Neto) Total Aktiva Pasiva -Utang 450 -50 250 300 450 1.500 600 Neraca Konsolidasi Jurnal Eliminasi PT B D K Aktiva D Pasiva K -- -- -- -- -- --- ------- --225 375 550 750 ------ 175 125 250 300 850 400 (1) 300 (2) 150 ----- 450 -- -- 1.900 -- 1.000 53 -Modal Saham PT A -Modal Saham PT B Eliminasi Laba ditahan PT A Laba ditahn PT B Eliminasi Total Pasiva 500 -400 --1.500 -300 --150 -850 --(1) 300 (2) 150 450 ----(1) -- 3 -- 0 -450 ------1.900 500 --400 --1.900 6. Necara PT A, dan perusahaan Anak Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2011 AKTIVA: (Rp) -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva PASIVA: -Utang -Modal saham Rp.500.000,-Laba ditahan Rp.400.000,Total Pasiva 225.000,375.000,550.000,750.000,1.900.000,(Rp.) 1.000.000,900.000,1.900.000,- 2. Neraca Konsolidasi-Harga Perolehan di atas Nilai Buku Terkadan perusahaan Induk pembeli membeli modal saham perusahaan anak di atas nilai buku. Kelebihan tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai penyebab terjadinya. Secara garis besar ada 3 penyebab terjadinya kelebihan di atas nilai buku, yaitu : 1) Perusahaan anak menilai aktiva terlalu rendah 2) Perusahaan anak tidak mengakui goodwill yang ada 3) Perusahaan Induk mau membeli dengan harga di atas nilai buku, sebagai dasar untuk menguasai perusahaan anak. 1. Perusahaan Anak Menilai Aktiva Terlalu Renda Apabila kelebihan harga perolehan diatas nilai buku, kerena perusahaan anak menilai aktiva terlalu renda, maka kelebihan tersebut dianggap sebagai penambah nilai aktiva ybs. Contoh Soal 2 Perusahaan Induk memiliki seluruh modal perusahaan anak dan harga perolehan sama dengan nilai buku, berikut ini disajikan Neraca PT A dan PT B per 31 Desember 2011 adalah sbb. 54 Rekening PT.A Aktiva: -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva Pasiva: -Utang -Modal saham -Laba ditahan PT.B 500.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,- 175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,- 600.000,500.000,400.000,- 400.000,300.000,150.000,- Total Pasiva 1.500.000,850.000,Pada tanggal 2 Januari 2011 PTA membeli 80 % modal saham PT B di pasar modal seharga Rp.400.000,-. PT A berani membeli seharga Rp400.000,- karena menganggap PT B, menilai persediaan dan aktiva terlalu rendah masing-masing sebesar : -Persediaan terlalu rendah Rp15.000,-Aktiva tetap terlalu rendah Rp35.000,Bersadarkan transaksi di atas diminta: 1) Jurnal atas transaksi di atas 2) Neraca kedua perusahaan setelah terjadinya transaksi di atas 3) Buat jurnal eliminasi yang diperlukan 4) Buat Kertas Kerja dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi 5) Buat Neraca Konsolidasi Jawab a) Jurnal atas Transaksi di atas: Investasi-Saham PT B Kas Rp400.000,Rp400.000,- b) Neraca per 2 Januari 2011 Kedua Perusahaan(Setelah) Terjadinya Transaksi adalah sbb: Rekening PT A PT B Aktiva: -Investasi – Saham PT.B -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva Pasiva: 400.000,100.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,- -175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,- 55 -Utang -Modal saham -Laba ditahan Total Pasiva 600.000,500.000,400.000,1.500.000,- 400.000,300.000,150.000,850.000,- c. Jurnal Eliminasi yang diperlukan : a.Untuk mengeliminasi modal saham PT B, yang menjadi hak PT A, yaitu 80 % x Rp300.000,- Modal saham PT B \ Rp 240.000,- Investasi Saham PT B Rp 240.000,- b.Untuk mengeliminasi Laba ditahan PT B, yang mejadi hak PT A, yaitu : 80 % Rp120.000,- Laba ditahan PT B Rp120.000,Investasi-Saham PT B Rp 150.000,- = Rp120.000,- Untuk memperlakukan kelebihan harga perolehan di atas nilai buku sebagai penambah nilai persediaan dan aktiva tetap. Persediaan barang dagangan Aktiva tetap Investasi Saham PT B Rp12.000,Rp28.000,- Rp40.000,- d. Kertas Kerja dibuat dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi Kertas Kerja (Dalam ribuan rupiah) Rekening Neraca Individual PT.A Aktiva: -Investasi-Saham PT B Eliminasi: -Modal saham PT B -Laba ditahan PT B -Selisih harga perolehan diatas -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (Neto) Total Aktiva Pasiva -Utang -Modal Saham PT A -Modal Saham PT B -Eliminasi 1 -Hak pemegang Saham minoritas 400 --100 250 300 450 1.500 600 500 ---- Neraca Konsolidasi Jurnal Eliminasi PT.B D -- -- ---- ----- 175 125 250 300 Pasiva K -- -- -- (1) 240 (1) 120 (1) 40 --- --- 225 375 (2)550 750 ---- (3) 12 (3) 28 -- 850 400 -300 --- Aktiva D K 450 ---(1) 240 ----(3)-- 3 1.900 ----60 1.000 500 --- 56 Laba ditahan PT A Laba ditahan PT B Eliminasi Total Pasiva 400 --1.500 -150 -850 (2)120 -- 0 --- --30 90 400 --1.900 e. Necara PT A, dan perusahaan Anak Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2011 AKTIVA: (Rp) -Kas -Piutang dagang -Persediaan barang dagangan -Aktiva tetap (neto) Total Aktiva PASIVA: -Utang -Modal : -Hakpemegang saham minoritas -Laba ditahan Total Modal Perusahaan Induk: -Modal Saham -Laba ditahan 275.000,375.000,550.000,750.000,1.990.000,(Rp.) 1.000.000,Rp.60.000,Rp30.000,900.000,Rp.500.000,Rp.400.000,900.000,- Total Pasiva 1.990.000,- E. Khusus Soal-soal dalam bab ini Soal 1 Saham biasa yang masih beredar PT A, dimiliki 85 % oleh PT N, dan 15 % oleh PT A. Laporan Keuangan Konsolidasi PT A, dianggap sebagai apa, jelaskan siapa yang menjadi perusahaan anak ? Soal 2 Sebutkan bagaimana penyajian kepentingan minoritas pada laporan (Neraca Konsolidasi)? Soal 3 Pada tanggal 2 November 2011 PT N membeli 15.000 lembar saham PT A yaitu saham dengan harga pasar di Bursa efek Jakarta Rp2.250,- perlembar. Dengan asumsi, bahwa saham PT A yang beredar sebesar 20.000 saham biasa, dengan nilai Rp1.000,- perlembar, dan saldo laba ditahan sebesar Rp34.000.000,Diminta: a. Berapa persentase kepentingan PT.N pada PT A b. Buat Jurnal eliminasi yang diperlukan. c. Berapa saldo yang harus dicantumkan sebagai kepentingan minoritas dalam neraca konsolidasi. 57 Soal 4 Sehubungan dengan soal nomor 3 di atas. Dengan asumsi, bahwa pembukuan PT A. menunjukkan saldo laba ditahan sebesar Rp24.000.000,Diminta: a. Buat Jurnal Eliminasi yang diperlukan b. Berapa saldo yang harus dicantumkan sebagai kepentingan minoritas dalam neraca konsolidasi. Soal 5 PT Maju Terus membeli 80 % saham biasa pada PT Rugi Terus sebesar Rp65.000.000,- secara tunai pada tanggal 2 Januari 2011. Pada tanggal ini sebelum menggabungkan nilai bukunya dan nilai wajar PT Maju Terus dan PT Rugi Terus adalah sbb: Keterangan Kas Piutang Usaha –Net Persediaan barang dagangan Aktiva Lancar lainnya Tanah Bangunan – Net Mesin-mesin-Net PT.Maju Terus PT. Rugi Terus Nilai Buku Nilai Wajar Nilai Buku Nilai Wajar 75.000.000 75.000.000 1.500.000 1.500.000 20.000.000 20.000.000 5.000.000 5.000.000 27.500.000 30.000.000 10.000.000 12.500.000 22.500.000 22.500.000 3.750.000 5.000.000 77.500.000 100.000.000 12.500.000 15.000.000 150.000.000 200.000.000 25.000.000 45.000.000 87.500.000 112.500.000 20.000.000 15.000.000 Total Aktiva 460.000.000 560.000.000 77.750.000 99.000.000 Utang Usaha 10.000.000 10.000.000 5.000.000 5.000.000 Utang lian-lain 37.500.000 40.000.000 15.250.000 14.000.000 Modal saham (nominal Rp.1.000,-) 375.000.000 - 50.000.000 510.000.000 Laba ditahan 37.500.000 Total Pasiva 460.000.000 80.000.000 7.500.000 560.000.000 77.750.000 99.000.000 Diminta: a. Buat Jurnal atas pembelian saham pada PT Rugi Terus ? b. Berapa kelebihan nilai perolehan dengan nilai buku yang diperoleh ? Soal 6 Berdasarkan Soal nomor 5 di atas Diminta: a. Tentukan alokasikan kelebihan dengan nilai buku yang diperoleh pada nilai aktiva dan utang pada PT Maju Terus ? b. Buat neraca konsolidasi PT Maju Terus dan Perusahaan Anak ? 58 Soal 7 Neraca untuk PT N, PT A, dan PT Y, pada tanggal 1 Agustus 2011 adalah sbb: Keterangan PT.N (Rp.) PT.A (Rp.) PT.Y(Rp.) Kas dan Bank 420.000.000 10.200.000 15.000.000 Piutang dagang 116.800.000 31.800.000 45.000.000 Persediaan barang dagangan 272.470.000 78.900.000 78.400.000 21.250.000 17.400.000 10.700.000 Tanah 121.800.000 68.000.000 45.500.000 Bangunan 258.500.000 89.400.000 72.800.000 Goodwill 30.000.000 10.000.000 5.000.000 1.241.220.000 305.700.000 282.400.000 Utang dagang 120.800.000 26.900.000 20.500.000 Utang Bank 230.900.000 43.800.000 49.100.000 Modal saham 500.000.000 100.000.000 175.000.000 Tambahan Modal disetor 197.000.000 105.750.000 48.200.000 Laba ditahan (devisit) 192.520.000 105.750.000 48.200.000 1.241.220.000 305.700.000 282.400.000 Biaya dibayar dimuka Total Aktiva Total Kewajiban & Moda Pemegang Saham Nilai nominal saham ketiga perusahaan tersebut masing-masing Rp1.000,- perlembar. Pada tanggal 1 Agustus 2011 PT N membeli secara tunai saham PT A sebanyak 70.000 lembar, dan PT Y sebanyak 148.750 lembar. Harga pasar saham yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta, yaitu PT A Rp2.750,- perlembar dan PT Y seharga Rp1.100,- perlembar. Aktiva PT A diadakan penilaian kembali atas tanah sebesar Rp84.000.000,- dan aktiva PT Y dinilai wajar. Kalau ada penurunan nilai aktiva, yaitu bangunan. Goodwill pada perusahaan anak dinyatakan tidak bernilai. Diminta. a. Jurnal yang diperlukan pada buku PT N atas pembelian saham PT A dan PT Y b. Berapa persentase kepentingan pengawasan PT N pada PT A, dan PT Y. c. Berapa nilai aktiva atau penuruan nilai harta PT A dan PT Y ? Soal 8. Sehubungan dengan soal nomor 7 di atas: Diminta. a. Buat Jurnal penilaian kembali atas tanah PT A b. Buat jurnal eliminasi ? Soal 9 Dengan berdasarkan soal pada nomor 7 di atas. Diminta. a. Buat Kertas Kerja Konsolidasi b. Dan Neraca Konsolidasi ?