BAB –I - POLNES Karya Ilmiah

advertisement
BAB III
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PADA SAAT PEMBELIAN
1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Di dalam topik ini diperkenalkan kepada mahasiswa beberapa masalah yang berhubungan antara
perusahaan induk dan perusahaan anak, terutama pada saat pembelian. Pembahasan dititik beratkan pada
penyusunan laporan keuangan konsolidasi, khususnya neraca konsolidasi.
2. Pendekatan untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran (TIK)
Setelah selesai mempelajari topik ini diharapkan kepada mahasiswa akan dapat :
a. Memahami kebijakan akuntansi yang diterapkan di perusahaan tertentu
b. Memahami pengertian-pengertian yang akan dibaas dalam bab ini
c. Memahami prosdur penyusunan kertas kerja
d. Memahami laporan keuangan konsolidasi
e. Menyelesaikan soal latihan bab ini
A. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM).
1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus
kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasi/dikelompokkan dalam aktivitas opeasi,
investasi, dan pendanaan. Sedangkan mata uang pelaporan yang digunakan dalam menusun laporan
keuangan konsolidasi adalah rupiah dengan menggunakan angka arab.
Proporsi bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih anaka
perusahaan yang dikonsolidasikan disajikan masing-masing dalam akun ”Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan” pada Anak neraca konsolidasi dan ”Hak Minoritas Laba
atau Rugi bersih Anak perusahaan yang dikonoslidasikan pada laporan laba rugi konsolidasi.
44
45
2. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan meliputi laporan keuangan perusahaan Induk dan anak perusahaan sebagaimana
dijelaskan salah satunya adalah seluruh saldo akun dan transaksi yang sifatnya material antara perusahaan Induk
dan anak perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
3. Penyisihan Piutan Ragu-Ragu
Perusahaan Induk dan Anak perusahaan menetapkan penyihan piutang ragu-ragu berdasarkan
penelahaan/kajian-kajian bersarkan pengalaman-pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu dapat dijadikan
bahan telahan/kajian untuk masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan menelaak piutang raguragu berdasarkan kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun buku maupun tahun
kalender (kebijkan perusahaan tertentu) yang menjadi dasar penentuan bagi perusahaan tertentu.
4. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan Induk dan perushaan Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 mengenai
”Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan
dalam catatan laporan keuangan konsolidasi.
5. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih
(the lower og cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (moving average
mehod)
Perusahaan Induk dan Anak perusahaan menetapkan penyisian persediaan usang atau kadaluarsa
berdasarkan kajian dan penelahan mendalam atas keadaan persediaan pada akhir tahun, kecuali untuk makanan
dan minuman perusahaan menetapkan penhapusan langsung.
6.Biaya dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat dari masing-masing biaya yang
dikeluarkan perusahaan, misalnya biaya asuransi, biaya sewa, dan biaya pendirian perusahaan, baik perusahaan
Induk maupun Anak persuhaan.
Semua pengeluaran-pengeluran biaya dibayar di muka akan dilakukan
penyesuaian-penyesuaian setiap akhir tahun buku maupun tahun kalender, hal sangat tergantung pada kebijakan
masing-masing perushaan.
7. Penyertaan Saham
Penyertaan saham dimana perusahaan Induk dan Anak perusahaan memiliki paling sedikit 20% namun
tidak melebihi 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas, dimana harga perolehan investasi menalami kenaikan
46
atau penurunan atas bagian laba atau rugi bersih perusahaan Induk pada perusahaan asosiasi sejak tanggal
pembelian.
Bila perusahaan asosiasi mengalami rugi berkelanjutan, perusahaan Induk akan menyerap rugi
terssebut sampai nilai investasi bersaldo nihil. Penambahan kerugian akan dicatat sebagai kewajiban oleh
perusahaan Induk melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya.
8. Aktiva Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali aset tetap
tertentu yang telah dinilai kembali tahun 2000 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi
penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan). Setelah penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian
dari ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia efektif mulai tanggal 1 Januari 2008, baik Induk perusahaan
maupun Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK
No.16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PASK No.17 (1994), Akumulasi Penyusutan”. Kalau semua
perusahaan-perusahaan di Indonesia mengikuti perusabahan PSAK tersebut maka semua perusahaan harus
melalukan revauasi aset tetap sebelum menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka
nilai revalusasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan
tersebut adalah nilai pada saat PSAK No.16 (Revisi 2007) diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset
tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (visi 2007) yang disajikan sebagai
bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifik pada saldo defisit konsolidasi pada tahun 2008.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penusutan dan penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (”Carring amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada
saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur mangfaat aset tetap
yang diestimasi sebagai berikut: (1) bangunan, (2) prasarana, (3) kendaraan, (4) perabot dan peralatan, (5)
infrastruktur bangunan,
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atua saat tidak adamanfaat
ekonmis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat
dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada tahun ase tersebutdihentikan pengakuannya.
Pada seiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Tanah dan tanah yang tidak digunakan dalam usaha
dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dan idak
47
diamrtisasi. Perabot dan peralatan kantor yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar harga perolehan
dikurangi dengan akumulasi penusutan.
9. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa pembiayaan diakui dengan menggunakan metode
capital lease, jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: (a) Leassee memiliki opsi untuk membeli aset yang
disewagunausahakan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat
dimulainya perjanjian sewa pembiayaan. (b) Seluruh pembiayaan berkala yang dilakukan oleh lesse ditambah
dengan nilai sisa mencakup penembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta
bunganya merupakan keuntungan lessor (full payoutlease). (c) Masa sewa pembiayaan minimum 2 tahun.
Transaksi sewa yang tidak dpenuhi memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan mengunakan
metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam
laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama masa sewa pembiayaan.
Seharusnya semua perusahaan di Indonesia terkait dengan sewa menyewa, baik dengan menggunakan
capita lease maupun operatng lease harus diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2008, PSAK No.30 (Revisi 2007),
”Sewa”, menggantikan PSAK No.30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi
2007), menyatakan bahwa penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
mengunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi tersebut, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya,
suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemlikan aset tersebut.
B. Pengertian-Pengertian
Pengendalian (Control) adalah kemampuan untuk mengatur kebijaksanaan finansial dan operasional
dalam suatu perusahaan untuk mndapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Induk perusahaan
adalah yang memilik satu atau lebih anak perusahaan. Anak perusahaan (Subsidiary) adalah perusahaan yang
dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan). Kelompok (Group) perusahaan adalah
kumpulan induk perusahaan dan seluruh anak perusahaan.Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan
keuangan dari suatu group perusahaan yang disajikan sebagai satu kesatuan ekonomi. Hak minoritas adalah
bagian dari hasil usaha dan bagian aktiva neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.
1. Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
48
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk
perusahaan, kecuali anak perusahaan sebagaimana dimaksud dalam PSAK No.4, paragraf 6 yang berbunyi
bahwa anak perusahaan tidak dikonsolidasi apabila :
a. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan
untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.
b. Anak perusahaan dibatasi oleh suatu retriksi jangka panjang, sehingga mempengaruhi secara signifikan
kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.
Pengendalian (control) dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak
langsung (melalui anak perusahaan), lebih dari 50 % hak suara pada perusahaan Induk.
Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50 % atau kurang pengendalian tetap dianggap ada,
apabila dapat dibuktikan adanya satu kondisi berikut:
a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50 % berdasarkan suatu perjanjian dengan investtor lainnya.
b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional perusahaan
berdasarkan anggaran dasar dan perjanjian.
c. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan.
d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
2. Prosedur Konsolidasi
Dalam laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan induk dan anak perusahaan digabungkan satu
persatu, dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari aktiva, kewajiban, equity, pendapatan dan beban.
Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan laporan keuangan dari kelompok perusahaan tersebut
sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-langkah sbb:
a. Saldo nilai tercatat penyertaan induk perusahaan pada masing-masing anak perusahaan dieliminasi
dengan equitas anak perusahaan yang menjadi bagian induk perusahaan.
b. Saldo antar perusahaan dan transaksi antar perusahaan dalam kelompok perusahaan tersebut termasuk penjualan, beban dan dividen harus dieliminasi seluruhnya.
c. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisir (Unreazed profit) yang berasal dari transaksi antar
perusahaan harus dieliminasi.
d. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih
e. Konsolidai untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak pemegang saham Induk
perusahaan.
f.
Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi, diantara equitas dan
kewajiban.
Hak minoritas dalam aktiva bersih terdiri dari :
49

Suatu jumlah pada saat terjadinya penggabungan usaha, yang dihitung dengan cara yang ditentukan dalam pernyataan PSAK No.22 tentang Akuntansi penggabungan usaha.

Bagian pemegang saham minoritas atas perubahan equitas yang terjadi setelah tanggal
penggabungan usaha.
C. Prosedur Penyusunan kertas kerja
Prosedur penyusuan kertas kerja tergantung pada dasar yang digunakan dalam penyusunan kertas kerja
tersebut, yaitu :
a. Atas dasar laporan keuangan individual
b. Atas dasar neraca individual.
a. Kertas kerja disusun atas dasar laporan keuangan individual
Apabila kertas kerja disusun berdasarkan laporan keuangan individual, maka prosedurnya adalah :

Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan induk ke kertas kerja,
dengan rekening debet dan kredit yang sesuai

Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan perusahaan anak ke kertas kerja, dengan
rekening debet dan kredit yang sesuai.

Memasukkan pos-pos eliminasi ke rekening debet dsn kredit yang sesuai.

Menghitung hak pemegang saham minoritas, yang terdiri atas laba, laba ditahan modal saham dan
agio/dia agio modal saham.

Menghitung pos-pos yang akan disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi. Angka-angka dalam
pos ini merupakan ikhtisar dari langkah-langkah 1,2,3, dan 4 di atas.
Apabila digambarkan secara sederhana bentuk kertas kerja yang disusun atas dasar laporan keuangan
individual adalah sbb.
Kertas Kerja yang disusun dari Laporan Keuangan Individual
Rekening
Laporan Keuangan
Perusahaan
Induk (1)
Anak (2)
Jurnal Eliminasi
D (3)
K (3
Hak
Pemegang
(4)
Lap.Keuangan
Konsolidasi
(5)
Laporan Laba-Rugi :
Pendapatan
Biaya
Laba
Hak Pemegang Saham Minoritas
Laba Konsolidasi
XXX
XXX
XXX
---
XXX
XXX
XXX
---
XXX
XXX
----
XXX
XXX
----
---XXX
--
XXX
XXX
-(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
---
XXX
-XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Perubahan Laba ditahan:
Laba ditahan awal
Laba tahun ybs.
Pembagian dividen
Laba ditahan akhir
Neraca :
Aktiva
50
-Lancar
-Tidal lancar
-Total Aktiva
XXX
XXX
XXX
Pasiva :
Utang
XXX
Modal saham
XXX
Laba ditahan
XXX
Hak
pemegang
saham
-minorits
XXX
Total pasiva
b. Atas dasar Neraca Saldo Individual
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
--
XXX
XXX
--
----
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
-XXX
XXX
XXX
XXX
---
------
-XXX
XXX
XXX
--
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Apabila kertas kerja disusun berdasarkan Neraca saldo individual, maka prosedurnya adalah :

Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan induk ke kertas kerja,
dengan rekening debet dan kredit yang sesuai

Memasukkan semua informasi yang ada di dalam laporan perusahaan anak ke kertas kerja, dengan
rekening debet dan kredit yang sesuai.

Memasukkan pos-pos eliminasi ke rekening debet dan kredit yang sesuai.

Menghitung hak pemegang saham minoritas, yang terdiri atas laba, laba ditahan modal saham dan
agio/dia agio modal saham.

Menghitung pos-pos yang akan disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi. Angka-angka dalam
pos ini merupakan ikhtisar dari langkah-langkah 1,2,3, dan 4 di atas.
Apabila digambarkan secara sederhana bentuk kertas kerja yang disusun berdasarkan Neraca Saldo
Individual adalah sbb.
Kertas Kerja yang disusun dari Neraca Saldo Individual
Rekening
Pendapatan
Biaya
Aktiva
Utang
Modal
Neraca Saldo
Induk (1)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Anak (2)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Jurnal Eliminasi
D (3)
XXX
XXX
-XXX
XXX
Hak Pemegang
Saham
Lap.Keuangan
Konsolidasi
(4)
----XXX
(5)
XXX
XXX
XXX
-XXX
K (3
XXX
XXX
XXX
---
D. Laporan Konsolidasi pada Saat Pembelian
Laporan keuangan konsolidasi pada saat pembelian hanya terdiri atas neraca konsolidasi saja.
Penyusunan neraca konolidasi pada saat pembelian , ini tergantung pada :
a. Besarnya Pemilik Modal Saham Perusahaan Anak oleh Perusahaan Induk
Dalam hal ini ada 2 kemungkinan yang akan timbul, seperti:
1) Perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan anak.
51
2) Perusahaan induk hanya memiliki sebagian dari modal saham perusahaan anak
b. Besarnya Harag Perolehan Dibandingkan dengan Nilai Bukunya.
Dalam hal ini terdapat 3 kemungknan yang akan timbul, seperti :
1) Harga perolehan sama dengan nilai buku.
2) Harga perolehan di atas nilai buku.
3) Harga perolehan di bawah nilai buku,
1. Neraca Konsolidasi-Harga Perolehan Sama dengan Nilai Buku
Apabila perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan anak, maka seluruh modal
perusahaan anak adalah haknya perusahaan induk. Oleh karena itu seluruh modal saham perusahaan anak
akan dieliminasi.
Apabila saham perusahaan anak tersebut diperoleh dengan harga perolehan sebesar nilai buku, maka
semua modal perusahaan anak dan investasi akan habis dieliminasi.
Contoh Soal 1
Perusahaan Induk memiliki seluruh modal perusahaan anak dan harga perolehan sama dengan nilai buku,
berikut ini disajikan neraca PT A dan PT B per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut
Rekening
Aktiva:
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
Pasiva:
-Utang
-Modal saham
-Laba ditahan
Total Pasiva
PT A
PT B
500.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,-
175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,-
600.000,500.000,400.000,1.500.000,-
400.000,300.000,150.000,850.000,-
Pada tanggal 2 Januari 2011 PT.A membeli seluruh modal saham PT B di Pasar Modal seharga nilai buku
Rp450.000,-. Bersadarkan transaksi di atas diminta:
1. Jurnal atas transaksi di atas
2. Neraca kedua perusahaan setelah terjadinya transaksi di atas
3. Buat jurnal eliminasi yang diperlukan
4. Buat Kertas Kerja dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi
5. Buat Neraca Konsolidasi
Jawab
1. Jurnal atas Transaksi di atas:
Investasi - Saham PT B
Kas
Rp450.000,Rp450.000,-
52
2. Neraca per 2 Januari 2011 Kedua Perusahaan(Setelah) Terjadinya Transaksi adalah sebagai
berikut.
Rekening
PT.A
Aktiva:
-Investasi-Saham PT.B
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
Pasiva:
-Utang
-Modal saham
-Laba ditahan
Total Pasiva
3. Jurnal Eliminasi yang diperlukan :
PT.B
450.000,50.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,-
-175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,-
600.000,500.000,400.000,1.500.000,-
400.000,300.000,150.000,850.000,-
a. Untuk mengeliminasi modal saham PT B, yang menjadi hak PT A
Modal saham PT B
Rp 300.000,-
Investasi-saham PT B
Rp 300.000,-
4. b. Untuk mengeliminasi Laba ditahan PT.B, yang mejadi hak PT A
Laba ditahan PT B
Rp150.000,-
Investasi-saham PT B
Rp150.000,-
5. Kertas Kerja dibuat dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi.
Kertas Kerja
(dalam ribuan rupiah)
Rekening
Neraca
Individual
PT A
Aktiva:
-Investasi – Saham PT B
Eliminasi:
-Modal saham PT B
-Laba ditahan PT B
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (Neto)
Total Aktiva
Pasiva
-Utang
450
-50
250
300
450
1.500
600
Neraca Konsolidasi
Jurnal Eliminasi
PT B
D
K
Aktiva
D
Pasiva
K
--
--
--
--
--
---
-------
--225
375
550
750
------
175
125
250
300
850
400
(1) 300
(2) 150
-----
450
--
--
1.900
--
1.000
53
-Modal Saham PT A
-Modal Saham PT B
Eliminasi
Laba ditahan PT A
Laba ditahn PT B
Eliminasi
Total Pasiva
500
-400
--1.500
-300
--150
-850
--(1) 300
(2) 150
450
----(1)
-- 3
-- 0
-450
------1.900
500
--400
--1.900
6. Necara PT A, dan perusahaan Anak
Neraca Konsolidasi
Per 2 Januari 2011
AKTIVA:
(Rp)
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
PASIVA:
-Utang
-Modal saham
Rp.500.000,-Laba ditahan
Rp.400.000,Total Pasiva
225.000,375.000,550.000,750.000,1.900.000,(Rp.)
1.000.000,900.000,1.900.000,-
2. Neraca Konsolidasi-Harga Perolehan di atas Nilai Buku
Terkadan perusahaan Induk pembeli membeli modal saham perusahaan anak di atas nilai buku. Kelebihan
tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai penyebab terjadinya. Secara garis besar ada 3 penyebab
terjadinya kelebihan di atas nilai buku, yaitu :
1) Perusahaan anak menilai aktiva terlalu rendah
2) Perusahaan anak tidak mengakui goodwill yang ada
3) Perusahaan Induk mau membeli dengan harga di atas nilai buku, sebagai dasar untuk menguasai
perusahaan anak.
1. Perusahaan Anak Menilai Aktiva Terlalu Renda
Apabila kelebihan harga perolehan diatas nilai buku, kerena perusahaan anak menilai aktiva terlalu
renda, maka kelebihan tersebut dianggap sebagai penambah nilai aktiva ybs.
Contoh Soal 2
Perusahaan Induk memiliki seluruh modal perusahaan anak dan harga perolehan sama dengan nilai buku,
berikut ini disajikan Neraca PT A dan PT B per 31 Desember 2011 adalah sbb.
54
Rekening
PT.A
Aktiva:
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
Pasiva:
-Utang
-Modal saham
-Laba ditahan
PT.B
500.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,-
175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,-
600.000,500.000,400.000,-
400.000,300.000,150.000,-
Total Pasiva
1.500.000,850.000,Pada tanggal 2 Januari 2011 PTA membeli 80 % modal saham PT B di pasar modal seharga Rp.400.000,-.
PT A berani membeli seharga Rp400.000,- karena menganggap PT B, menilai persediaan dan aktiva terlalu
rendah masing-masing sebesar :
-Persediaan terlalu rendah Rp15.000,-Aktiva tetap terlalu rendah Rp35.000,Bersadarkan transaksi di atas diminta:
1) Jurnal atas transaksi di atas
2) Neraca kedua perusahaan setelah terjadinya transaksi di atas
3) Buat jurnal eliminasi yang diperlukan
4) Buat Kertas Kerja dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi
5) Buat Neraca Konsolidasi
Jawab
a) Jurnal atas Transaksi di atas:
Investasi-Saham PT B
Kas
Rp400.000,Rp400.000,-
b) Neraca per 2 Januari 2011 Kedua Perusahaan(Setelah) Terjadinya Transaksi adalah sbb:
Rekening
PT A
PT B
Aktiva:
-Investasi – Saham PT.B
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
Pasiva:
400.000,100.000,250.000,300.000,450.000,1.500.000,-
-175.000,125.000,250.000,300.000,850.000,-
55
-Utang
-Modal saham
-Laba ditahan
Total Pasiva
600.000,500.000,400.000,1.500.000,-
400.000,300.000,150.000,850.000,-
c. Jurnal Eliminasi yang diperlukan :
a.Untuk mengeliminasi modal saham PT B, yang menjadi hak PT A, yaitu 80 % x Rp300.000,-
Modal saham PT B
\
Rp 240.000,-
Investasi Saham PT B
Rp 240.000,-
b.Untuk mengeliminasi Laba ditahan PT B, yang mejadi hak PT A, yaitu : 80 %
Rp120.000,-
Laba ditahan PT B
Rp120.000,Investasi-Saham PT B
Rp 150.000,- =
Rp120.000,-
Untuk memperlakukan kelebihan harga perolehan di atas nilai buku sebagai penambah nilai
persediaan dan aktiva tetap.
Persediaan barang dagangan
Aktiva tetap
Investasi Saham PT B
Rp12.000,Rp28.000,-
Rp40.000,-
d. Kertas Kerja dibuat dalam Rangka Penyusunan Neraca Konsolidasi
Kertas Kerja
(Dalam ribuan rupiah)
Rekening
Neraca
Individual
PT.A
Aktiva:
-Investasi-Saham PT B
Eliminasi:
-Modal saham PT B
-Laba ditahan PT B
-Selisih harga perolehan diatas
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (Neto)
Total Aktiva
Pasiva
-Utang
-Modal Saham PT A
-Modal Saham PT B
-Eliminasi 1
-Hak pemegang Saham minoritas
400
--100
250
300
450
1.500
600
500
----
Neraca Konsolidasi
Jurnal Eliminasi
PT.B
D
--
--
----
-----
175
125
250
300
Pasiva
K
--
--
--
(1) 240
(1) 120
(1) 40
---
---
225
375
(2)550
750
----
(3) 12
(3) 28
--
850
400
-300
---
Aktiva
D
K
450
---(1) 240
----(3)-- 3
1.900
----60
1.000
500
---
56
Laba ditahan PT A
Laba ditahan PT B
Eliminasi
Total Pasiva
400
--1.500
-150
-850
(2)120
-- 0
---
--30
90
400
--1.900
e. Necara PT A, dan perusahaan Anak
Neraca Konsolidasi
Per 2 Januari 2011
AKTIVA:
(Rp)
-Kas
-Piutang dagang
-Persediaan barang dagangan
-Aktiva tetap (neto)
Total Aktiva
PASIVA:
-Utang
-Modal :
-Hakpemegang saham minoritas
-Laba ditahan
Total
Modal Perusahaan Induk:
-Modal Saham
-Laba ditahan
275.000,375.000,550.000,750.000,1.990.000,(Rp.)
1.000.000,Rp.60.000,Rp30.000,900.000,Rp.500.000,Rp.400.000,900.000,-
Total Pasiva
1.990.000,-
E. Khusus Soal-soal dalam bab ini
Soal 1
Saham biasa yang masih beredar PT A, dimiliki 85 % oleh PT N, dan 15 % oleh PT A. Laporan
Keuangan Konsolidasi PT A, dianggap sebagai apa, jelaskan siapa yang menjadi perusahaan anak ?
Soal 2
Sebutkan bagaimana penyajian kepentingan minoritas pada laporan (Neraca Konsolidasi)?
Soal 3
Pada tanggal 2 November 2011 PT N membeli 15.000 lembar saham PT A yaitu saham dengan harga
pasar di Bursa efek Jakarta Rp2.250,- perlembar.
Dengan asumsi, bahwa saham PT A yang beredar sebesar 20.000 saham biasa, dengan nilai Rp1.000,- perlembar, dan saldo laba ditahan sebesar Rp34.000.000,Diminta:
a. Berapa persentase kepentingan PT.N pada PT A
b. Buat Jurnal eliminasi yang diperlukan.
c. Berapa saldo yang harus dicantumkan sebagai kepentingan minoritas dalam neraca konsolidasi.
57
Soal 4
Sehubungan dengan soal nomor 3 di atas. Dengan asumsi, bahwa pembukuan PT A. menunjukkan
saldo laba ditahan sebesar Rp24.000.000,Diminta:
a. Buat Jurnal Eliminasi yang diperlukan
b. Berapa saldo yang harus dicantumkan sebagai kepentingan minoritas dalam neraca konsolidasi.
Soal 5
PT Maju Terus membeli 80 % saham biasa pada PT Rugi Terus sebesar Rp65.000.000,- secara tunai
pada tanggal 2 Januari 2011. Pada tanggal ini sebelum menggabungkan nilai bukunya dan nilai wajar PT Maju
Terus dan PT Rugi Terus adalah sbb:
Keterangan
Kas
Piutang Usaha –Net
Persediaan barang dagangan
Aktiva Lancar lainnya
Tanah
Bangunan – Net
Mesin-mesin-Net
PT.Maju Terus
PT. Rugi Terus
Nilai Buku
Nilai Wajar
Nilai Buku
Nilai Wajar
75.000.000
75.000.000
1.500.000
1.500.000
20.000.000
20.000.000
5.000.000
5.000.000
27.500.000
30.000.000
10.000.000
12.500.000
22.500.000
22.500.000
3.750.000
5.000.000
77.500.000
100.000.000
12.500.000
15.000.000
150.000.000
200.000.000
25.000.000
45.000.000
87.500.000
112.500.000
20.000.000
15.000.000
Total Aktiva
460.000.000 560.000.000
77.750.000
99.000.000
Utang Usaha
10.000.000
10.000.000
5.000.000
5.000.000
Utang lian-lain
37.500.000
40.000.000
15.250.000
14.000.000
Modal saham (nominal Rp.1.000,-)
375.000.000
-
50.000.000
510.000.000
Laba ditahan
37.500.000
Total Pasiva
460.000.000
80.000.000
7.500.000
560.000.000
77.750.000
99.000.000
Diminta:
a. Buat Jurnal atas pembelian saham pada PT Rugi Terus ?
b. Berapa kelebihan nilai perolehan dengan nilai buku yang diperoleh ?
Soal 6
Berdasarkan Soal nomor 5 di atas
Diminta:
a. Tentukan alokasikan kelebihan dengan nilai buku yang diperoleh pada nilai aktiva dan utang pada PT
Maju Terus ?
b. Buat neraca konsolidasi PT Maju Terus dan Perusahaan Anak ?
58
Soal 7
Neraca untuk PT N, PT A, dan PT Y, pada tanggal 1 Agustus 2011 adalah sbb:
Keterangan
PT.N (Rp.)
PT.A (Rp.)
PT.Y(Rp.)
Kas dan Bank
420.000.000
10.200.000
15.000.000
Piutang dagang
116.800.000
31.800.000
45.000.000
Persediaan barang dagangan
272.470.000
78.900.000
78.400.000
21.250.000
17.400.000
10.700.000
Tanah
121.800.000
68.000.000
45.500.000
Bangunan
258.500.000
89.400.000
72.800.000
Goodwill
30.000.000
10.000.000
5.000.000
1.241.220.000
305.700.000
282.400.000
Utang dagang
120.800.000
26.900.000
20.500.000
Utang Bank
230.900.000
43.800.000
49.100.000
Modal saham
500.000.000
100.000.000
175.000.000
Tambahan Modal disetor
197.000.000
105.750.000
48.200.000
Laba ditahan (devisit)
192.520.000
105.750.000
48.200.000
1.241.220.000
305.700.000
282.400.000
Biaya dibayar dimuka
Total Aktiva
Total Kewajiban & Moda Pemegang Saham
Nilai nominal saham ketiga perusahaan tersebut masing-masing Rp1.000,- perlembar. Pada tanggal 1 Agustus
2011 PT N membeli secara tunai saham PT A sebanyak 70.000 lembar, dan PT Y sebanyak 148.750 lembar.
Harga pasar saham yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta, yaitu PT A Rp2.750,- perlembar dan PT Y seharga
Rp1.100,- perlembar. Aktiva PT A diadakan penilaian kembali atas tanah sebesar Rp84.000.000,- dan aktiva PT
Y dinilai wajar. Kalau ada penurunan nilai aktiva, yaitu bangunan. Goodwill pada perusahaan anak dinyatakan
tidak bernilai.
Diminta.
a. Jurnal yang diperlukan pada buku PT N atas pembelian saham PT A dan PT Y
b. Berapa persentase kepentingan pengawasan PT N pada PT A, dan PT Y.
c. Berapa nilai aktiva atau penuruan nilai harta PT A dan PT Y ?
Soal 8.
Sehubungan dengan soal nomor 7 di atas:
Diminta.
a. Buat Jurnal penilaian kembali atas tanah PT A
b. Buat jurnal eliminasi ?
Soal 9
Dengan berdasarkan soal pada nomor 7 di atas.
Diminta.
a. Buat Kertas Kerja Konsolidasi
b. Dan Neraca Konsolidasi ?
Download