Strukturalisme Genetik

advertisement
Strukturalisme Genetik
Latar belakang
Strukturalisme genetik merupakan suatu teori
yang dimunculkan atas reaksi terhadap
kemandegan (stagnasi) teori strukturalisme.
Strukturalisme meninggalkan satu aspek
penting dalam proses lahirnya suatu karya,
yaitu manusia. Manusia sebagai subjek
kreator menjadi satu sisi di luar karya yang
penting. Pemahaman yang maksimal akan
tercapai manakala sisi historis suatu karya
dapat diketahui.
Lanjutan...
Atas dasar kondisi itulah, dengan tetap
berlandaskan pada teori strukturalisme,
Lucien Goldmann memunculkan suatu
teori strukturalisme genetik. Sebuah teori
yang mencoba memasukkan unsur-unsur
historis karya sastra terkait dengan subjek
kreator untuk menguatkan temuan dari
suatu kajian strukturalisme.
“Goldmann menyebutkan teorinya sebagai
strukturalisme genetik. Artinya, ia percaya
bahwa karya sastra merupakan sebuah
struktur. Akan tetapi, struktur itu bukanlah
sesuatu yang statis, melainkan merupakan
produk dari proses sejarah yang terus
berlangsung, proses strukturasi dan
destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh
masyarakat karya sastra yang bersangkutan.”
(Faruk, 2010 : 56)
Konsep dasar strukturalisme genetik
Fakta kemanusiaan
 Subjek kolektif
 Strukturasi
 Pandangan dunia
 Pemahaman
 Penjelasan

Fakta kemanusiaan







Fakta kemanusiaan merupakan landasan ontologis dari
strukturalisme genetik.
Fakta kemanusiaan yang dimaksud adalah segala hasil aktivitas
atau perilaku manusia baik verbal maupun fisik, yang berusaha
dipahami oleh ilmu pengetahuan.
Fakta kemanusiaan dibagi menjadi dua macam: fakta individual
dan fakta sosial.
Fakta individual merupakan hasil perilaku libidinal. (mimpi,
perilaku orang gila, dsb)
Fakta sosial merupakan fakta yang mempunyai peranan dalam
sejarah dan mempunyai dampak dalam hubungan sosial, ekonomi,
maupun politik antaranggota masyarakat.
Goldmann menganggap semua fakta kemanusiaan merupakan
struktur yang berarti.
Fakta tersebut merupakan hasil usaha manusia untuk mencapai
keseimbangan yang lebih baik dalam hubungannya dengan dunia
sekitarnya.
Subjek kolektif
Dalam teori ini, terdapat dua macam subjek
yang terkait dengan fakta kemanusiaan, yaitu
subjek individual dan subjek kolektif.
 Menurut Goldmann, hanya subjek kolektif
(disebut juga subjek trans-individual) yang
mempu menciptakan fakta-fakta sosial.
 Subjek kolektif/trans-individual dapat berupa
kelompok kekerabatan, kelompok sekerja,
kelompok teritorial, dan sebagainya.
 Terkait dengan teori marxis, subjek kolektif
ini dispesifikasikannya sebagai kelas sosial.

Pandangan dunia: homologi,
strukturasi dan struktur
Goldmann percaya pada adanya homologi atara
struktur karya sastra dengan struktur masyarakat,
sebab keduanya merupakan produk aktivitas
strukturasi yang sama.
 Konsep homologi berbeda dengan refleksi.
 Homologi, kesejajaran struktural antara struktur
karya sastra dengan struktur masyarakat itu sendiri,
menurut strukturalisme genetik, tidaklah bersifat
langsung. Struktur karya sastra tidak terutama
homolog dengan struktur masyarakat, melainkan
homolog dengan pandangan dunia yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat itu. pandangan dunia
itulah yang pada gilirannya berhubungan langsung
dengan struktur masyarakat.

Lanjutan...

Pandangan dunia merupakan kompleks
menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasiaspirasi, dan perasaan-perasaan, yang
menghubungkan secara bersama-sama
anggota-anggota suatu kelompok sosial
tertentu dan yang mempertentangkannya
dengan kelompok sosial yang lain
Struktur karya


Karya sastra merupakan produk strukturasi
dari subjek kolektif seperti dikemukakan di
atas.
Goldmann mengemukakan dua pendapat
mengenai karya sastra pada umumnya.
◦ Karya sastra merupakan ekspresi pandangan
dunia secara imajiner
◦ Dalam usahanya mengekspresikan pandangan
dunia itu, pengarang menciptakan semesta tokohtokoh, objek-objek, dan relasi-relasi secara
imajiner.
(Faruk, 2010 : 71)
Dialektika pemahaman-penjelasan


Dialektika pemahaman dan penjelasan terkait
dengan metode dialektik. Prinsip metode
dialektik yang membuatnya berhubungan dengan
masalah koherensi adalah pengetahuan
mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang akan
tetap abstrak apabila tidak dibuat konngkret
dengan mengintegrasikannya ke dalam
keseluruhan.
Sehubungan dengan itu, metode dialektik
mengembangkan dua pasang konsep, yaitu
“keseluruhan-bagian” dan pemahamanpenjelasan”
sumber

Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra : dari
Strukturalisme Genetik sampai Postmodernisme.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Download