PENENTUAN PERSEDIAAN DALAM MEMPERTAHANKAN STABILITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN Susi Siswati Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta [email protected] ABSTRACT The quantity and quality of merchandise are very important in attracting the consumers’ interest. Consumers tend to choose vendors that have high quantity and quality of merchandise inventory so that they can choose products that fit to their needs. If the sales voleme is low, the merchandise inventory will take more time to keep that might slow down the company’s operation. Inventory determination is very important thing to do by corporatesi to avoid from the risk of inventory shortages due to high inventory demand, as well as the cost of keeping the inventory longer in the warehouse through a lower usage. The nventory that has to be kept in the warehouse will need an extra cost namely holding / carrying cost. Safety stock also needs an extra cost, but the company will get an extra profit due to the so called reorder point, where the inventory demand was not fulfilled when they were ordered will be fulfilled after the inventory are available n the following order. As such, the extra cost can be minimized through the time determination and inventory quantity that will be ordered, and the order can be placed at once. Keywords: inventory, ordering cost, carrying cost. manajemen PENDAHULUAN stabilitas yang efisien. Manajemen persediaan yang efisien seringkali Perusahaan memiliki tujuan untuk mempertahankan persediaan merupakan kunci keberhasilan operasional operasional perusahaan. Kegiatan atau operasional dalam perusahaan, perusahaan dagang adalah membeli barang dapat menciptakan manajemen persediaan dagangan dan menjualnya kembali kepada barang konsumen perkembangan jaman, atau sesuai dengan tanpa merubah bentuk fisik yaitu dagangan dan bagaimana yang kebutuhan perusahaan sesuai dengan sedangkan perusahaan manufaktur (pabrikasi) minat adalah melalui proses produksi dari bahan periode berjalan, Manajemen persediaan harus baku sampai menjadi produk selesai dan siap berusaha untuk mempertahankan kuantitas, dijual.Persaingan dalam dunia usaha tak dapat kualitas dan jenis persediaan yang cukup dihindari dan tantangan yang harus dihadapi untuk memenuhi permintaan konsumen. Kuantitas dengan berbagai macam cara untukdapat dan konsumen kualitas dalam barang dagangan sangatlah penting untuk menarik menguasai pasar, salah satunya adalah dengan 73 minatkonsumen. Konsumen cenderung akan dapat mengurangi resiko kekurangan jumlah memilih mempunyai persediaan pada saat terjadi permintaan yang yang jumlahnya lebih tinggi dan mengurangi resiko stagnasipada banyak dan berkualitas, sehingga dapat persediaan yang disebabkan oleh tingkat memilih barang yang sesuai dengan keinginan persediaan konsumen tersebut. permintaan rendah, karena sebelum resiko perusahaan persediaan barang yang Jika tingkat penjualan yang terlalu tinggi tetapi rendah, maka persediaan barang dagangan tersebut akan terlalu lama disimpan, sehingga dapat penanganan memperlambat jalannya operasi perusahaan. maupun stagnasi persediaan dapat dihindari. Persediaan supaya dapat resiko dilakukan kekurangan Tingkat persediaan perusahaan rendah digunakan untuk menunjukkan barang-barang tetapi permintaan tinggi, dan perusahaan tidak yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dapat memenuhi permintaan tersebut maka kembali atau untuk memproduksi barang yang perusahaan akan 2000:149). memperoleh keuntungan dari penjualan yang Persediaan sendiri dapat dibedakan menjadi seharusnya diperoleh. Sebaliknya jika tingkat persediaan pada perusahaan dagang yaitu persediaan tinggi tetapi permintaan rendah, persediaan barang dagang dan persediaan maka akan terjadi stagnasibahkan perusahaan pada perusahaan manufaktur yaitu persediaan harus mengeluarkan biaya ekstra yaitu biaya bahan baku, persediaan barang setengah jadi penyimpanan serta resiko kerusakan atau serta persediaan barang jadi. Persediaan keusangan. (Zaki secara sudah umum dijual barang terjadi, Baridwan akan kehilangan kesempatan barang dagang adalah persediaan yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali. Menurut (Gitosudarmo 2002:93), PENGERTIAN PERSEDIAAN persediaan Perusahaan dagang maupun merupakan aktiva yang pada setiap saat perusahaan manufaktur selalu memerlukan mengalami tersebut persediaan. Tanpa adanya persediaan para dipengaruhi oleh tingkat penjualanbarang pengusaha dihadapkan pada resiko bahwa dagangan. perusahaannya pada suatu saat tidak dapat perubahan.Perubahan Persediaan barang dagangan haruslah memenuhi keinginan para pelanggannya, dengan jumlah yang mencukupi, berkualitas karena tidak selamanya barang tersedia setiap dan selalu mengikuti kebutuhan konsumen, saat karena kesempatan memperoleh keuntungan yang akanmempengaruhi stabilitas operasional perusahaan. Kuantitas persediaan dan perusahaan akan kehilangan seharusnya diperoleh dari penjualan. 74 Menurut PSAK persediaan Persediaan barang jadi yang dijual kepada adalah: a. Tersedia untuk dijual dalam usaha konsumen dengan tidak mengalami perubahan kegiatan normal b. Dalam proses produksi dan secara fisik merupakan persediaan pada atau dalam perjalanan, atau c. Dalam bentuk perusahaan bahan/perlengkapan untuk mengalami perubahan dari bahan mentah atau diolah menjadi barang setengah jadi kemudian digunakan (2002:14.2) dalam (supplies) proses produksi dagang.Persediaan yang pemberian jasa. diproses menjadi barang jadi merupakan Menurut Kieso dkk (2002:394) “Inventory are persediaan pada perusahaan manufaktur. assets items held for sale in the ordinary Menurut Mulyadi (2001:553) course of business or goods that will be used penggolongan or consumed in the production of goods to be berikut:“Dalam sold” persediaan terdiri dari: persediaan produk Persediaan adalah sejumlah barang- jadi, persediaan persediaan adalah perusahaan produk sebagai manufaktur dalam proses, barang yang disediakan perusahaan untuk persediaan bahan baku, persediaan bahan dijual kepada para konsumen selama periode penolong, persediaan habis pakai pabrik, tertentu atau persediaan barang-barang yang persediaan suku cadang. Dalam perusahaan masih dalam pengerjaan/proses produksi. dagang, persediaan hanya terdiri dari satu Jadi, persediaan merupakan barang-barang golongan yang disediakan baik barang dalam proses dagangan”. maupun barang jadi dalam perusahaan untuk saja yaitu persediaan barang Persediaan merupakan seluruh barang memenuhi permintaan konsumen/pelanggan yang setiap waktu. tersedia untuk dijual maupun masih dalam disediakan perusahaan baik yang proses produksi untuk diselesaikan kemudian dijual. Menurut kegiatan operasi perusahaan, PENGGOLONGAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan barang yang sangat penting menjalankan bagi operasi persediaan digolongkan menjadi dua, yaitu perusahaan dalam persediaan pada perusahaan dagang dan perusahaan. Setiap persediaan pada perusahaan manufaktur. perusahaan memiliki jenis persediaan yang Persediaan Perusahaan Dagang berbeda antara perusahaan yang satu dengan memiliki perusahaan persediaan barang dagang. Persediaan barang persediaan perusahaan yang lain. disesuaikan dalam Penggolongan dengan melayani satu macam persediaan yaitu aktivitas dagang adalah persediaan yang dibeli dengan konsumen. tujuan akan dijual kembali kepada konsumen 75 tanpa melalui proses perubahan secara diproduksi menjadi barang setengah jadi fisik.Barang yang dikelola dalam perusahaan yaitu barang yang sedang dalam proses dagang berbentuk barang dagangan.Barang menjadi barang jadi atau produk selesai yang dagangan merupakan barang yang dibeli siap untuk dijual, baik kepada konsumen dalam keadaan jadi dan disimpan di gudang maupun kepada perusahaan dagang. untuk dijual perusahaan kembali.Kegiatan dagang adalah utama membeli METODE PERSEDIAAN persediaan dari pemasok dan menjualnya Penilaian persediaan mempunyai kembali kepada konsumen tanpa merubah pengaruh secara langsung terhadap hasil bentuk fisik barang tersebut. usaha dan posisi keuangan suatu perusahaan. Persediaan Perusahaan Manufaktur Persediaan dinyatakan sebesar harga pokok mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau atau barang dalam penyelesaian yang sedang memperhitungkan seluruh biaya-biaya untuk diproduksi memperoleh perusahaan.Persediaan yang harga perolehan nilai wajar yang dengan berarti diadakan oleh perusahaan manufaktur yaitu persediaan yang ada didalam perusahaan persediaan yang dimulai dari bahan baku sesuai dengan yang diperhitungkan dalam sampai barang jadi akan mengurangi resiko laporan keuangan yang didasarkan pada nilai barang dagangan terlambat datang, resiko pembelian barang stabilitas ditambah dengan biaya-biaya yang terkait operasi perusahaan serta pelayanan yang didalamnya sampai dengan persediaan untuk sebaik-baiknya kepada konsumen. dijual. rusak, mempertahankan Menurut Kieso (2002:445) Perusahaan manufaktur (manufacturing persediaan tersebut setelah Sistem penilaian persediaan dapat concern) dilakukan dengan menggunakan metode memproduksi barang yang akan dijual kepada Fisik, dan metode Perpetual. Nilai persediaan perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur berasal dari jumlah unit dikali harga per unit memiliki 3 akun persediaan yaitu persediaan sedangkan untukmenentukan jumlah unit bahan baku, persediaan barang dalam proses dapat dan persediaan barang jadi. maupunmetode fisik. Harga per unit dapat Barang yang dikelola perusahaan manufaktur ditentukan berdasarkan asumsi arus biaya berbentuk bahan baku, barang setengah jadi persediaan yang dapat dilakukan dengan serta barang jadi. Bahan baku merupakan menggunakan bagian harga perolehan rata-rata (Weighted Average). utama dari produk yang akan 76 menggunakan baik metode buku metode FIFO serta metode Metode persediaan fisik (periodik) memiliki pada umumnya digunakan pada perusahaan karakteristik persediaan yang beraneka ragam namun nilainya relatif kecil. yang menjual barang yang harganya relatif Metode fisik melakukan penghitungan murah tetapi frekuensi penjualannya sangat persediaan setiap akhir periode, yaitu meliputi sering.Metode fisik melakukan penghitungan pengukuran dan penimbangan barang-barang persediaan setiap akhir periode, yaitu meliputi yang ada pada akhir periode kemudian penghitungan, penimbangan atau pengukuran dikalikan dengan tingkat biaya atau harga. tiap-tiap jenis barang yang berada dalam Metode persediaan. persediaan tidak digunakan untuk mencatat Penggunaan metode fisik persediaan pertambahan periodik persediaan rekening karena adanya mengharuskan adanya perhitungan barang transaksi pembelian, dan tidak digunakan yang masih ada pada tanggal penyusunan untuk laporan karena adanya transaksi penjualan. Informasi (stock keuangan.Perhitungan opname) persediaan mengenai persediaan yang ada pada suatu saat mengetahui berapa jumlah barang yang masih tertentu tidak dapat diperoleh dari rekening ada harga persediaan, demikian pula pada harga pokok mutasi barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk persediaanbarang tidak diikuti dalam buku- setiap transaksi penjualan. Metode persediaan buku, setiap pembelian barang dicatatdalam periodik menjawab kedua hal tersebut melalui rekening pembelian. Karena tidak ada catatan perhitungan fisik atas persediaan yang ada di mutasi gudang, pokoknya. diperlukan pengurangan untuk kemudian ini persediaan mencatat diperhitungkan Dalam metode persediaanmaka ini harga pokok dan perhitungan penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu- dilakukan waktu. menyusun laporan keuangan. Menurut Haryono (2003: ) Sistem Periodik pada Metoda saat fisik tersebut perusahaan Perpetual akan melakukan (physical), yaitu pada setiap akhir periode pencatatan persediaan secara terus menerus dilakukan perhitungan secara phisik untuk yaitu dengan melakukan pembukuan setiap menentukan akhir. terjadi transaksi pembelian maupun transaksi Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan penjualan. Metode perpetual secara umum penimbangan barang-barang yang ada pada dapat diterapkan pada perusahaan yang akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan menjual barang dagangan yang cukup mahal. dengan suatu tingkat harga/biaya.Perusahaan Pemakaian yang menerapkan sistem periodik umumnya sangat jumlah persediaan 77 metode bermanfaat persediaan dalam perpetual pengawasan terhadap persediaan, karena catatan Metode First-in, first-out (FIFO) persediaan menunjukkan kuantitas persediaan menganggap bahwa barang barang pertama yang harus ada pada setiap saat dan barang- dibeliadalah barang dapat dihitung pada setiap saat untuk (dalam perusahaan manufaktur) ataudijual memastikan barang tersebutbenar-benar ada (dalam perusahaan dagang). Karena itu, dan setiap terjadi ketidakcocokan dapat segera persediaan yang tersisa merupakan barang di selidiki. Menurut Kieso dkk (2008:404) yang dibeli paling akhir. Metode FIFO metode menerus mengasumsikan bahwa barang-barang yang melacak perubahan akun persediaan, yaitu digunakan (dikeluarkan) sesuai dengan urutan semua pembelian dan penjualan (pengeluaran pembeliannya. Menurut PSAK (2002:14.5) barang dicatat secara langsung ke akun “menyatakan bahwa formulasi MPKP atau persediaan pada saat terjadi. FIFO perpetual Metode secara terus perpetual barang pertama mengasumsikan digunakan barang dalam melakukan persediaan pertama dibeli akan dijual atau pencatatan secara langsung pada persediaan digunakan terlebih dahulu. Metode FIFO yaitu pada setiap terjadi transaksi, baik menekankan arus nilai sesuai dengan arus transaksi transaksi barang karena nilai persediaan yang pertama penjualan. Rekening yang digunakan untuk diperoleh atau pembelian terdahulu langsung mencatat persediaan terdiri dari beberapa dibebankan dalam operasi berjalan. Artinya kolom untuk harga pokok persediaan akan dibebankan saldo sesuai dengan urutan kejadian. pembelian yang mencatatpembelian, persediaan. maupun dipakai penjualan Setiap dan perubahan dalam Keunggulan FIFO adalah persediaan diikuti dengan pencatatan dalam mendekatkan persediaan akhir dengan biaya rekening jumlah berjalan. Karena barang pertama yang dibeli persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui adalah barang yang akan pertama keluar, denganmelihat kolom saldo dalam rekening maka nilai persediaaan akhir akan terdiri persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi daripersediaan untuk perputaran persediaan cepat. Pendekatan ini persediaan kuantitas Penggunaan metode sehingga dan perolehannya. perpetual akan umumnya akhir, terutama jika laju menghasilkan nilai persediaan memudahkan penyusunan neraca dan laporan akhir di neraca yang mendekati biaya laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu pengganti (replacement cost) jika tidak terjadi lagi mengadakan perhitungan fisik untuk perubahan harga sejak pembelian barang mengetahui jumlah persediaan akhir. paling terakhir sedangkan kelemahan dari 78 FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak khususnya pada suatu pencampuran dari unit- ditandingkan dengan pendapatan berjalan unit persediaan yang identik, berarti bahwa di pada laporan laba rugi. Biaya pembelian awal saat sulit atau tidak mungkin mengidentifikasi dibebankan ke pendapatan paling akhir, yang arus fisik persediaan, makamerata-ratakan bisa mengarah pada distorsi laba kotor dan harga pokoknya merupakan cara yang paling laba bersih. tepat.Tidak seperti metode lainnya, metode ini Metode Harga perolehan rata-rata memberikan cost yang sama,sehingga (Weighted Average)didasarkan pada anggapan dianggap paling cocok diterapkan untuk bahwa barang yang tersedia untuk dijual persediaan adalah mirip/sama, homogin. Pada metode ini, yangfungsi atau kegunaannya sehingga dianggap paling pengalokasian harga perolehan barang yang cocokditerapkan untuk persediaan yang relatif tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar homogen. harga perolehan rata-rata tertimbang.Cara ini mengurangi dampak dari fluktuasi harga. Metode ini disebut ratatertimbang(weighted padasistem periodik, metode average dan BIAYA rata- Persediaan merupakan salah satu method) faktor yang menentukan kelancaran operasi sistem perusahaan, maka persediaan harus dikelola pada perpetual dikenal dengan nama metode rata- secara rata bergerak (moving average method). menentukan jumlah persediaan yang optimal, Menurut PSAK (2002:14.5) dengan rumus sehingga kontinuitas produksi dapat terjaga rata-rata tertimbang, biaya setiap barang dan ditentukan keuntungan, karena dapat memenuhi setiap berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari barang berupa pada awal asumsi bahwa barang dapat dapat memperileh Kekurangan atau kelebihan persediaan atau diproduksi selama periode. rata-rata perusahaan harus permintaan yang datang. periode dan biaya barang berupa yang dibeli Metode tepat.Perusahaan merupakan gejala yang kurang baik. didasarkan pada Kekurangan terjual harus pelanggan kepada produk atau bahkan kepada dapat berakibat larinya dibebankan pada suatu biaya rata-rata, seperti perusahaan rata-rata yang dipengaruhi atau ditimbang persediaan dapat berakibat pemborosan biaya oleh unit yang diperoleh pada tingkat harga ekstra. tertentu. Metode Rata-rata dipandang realistis Menurut Mulyadi, (2002: 10) Dalam arti luas dan searah dengan arus fisikpersediaan, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, 79 lain, sedangkan kelebihan yang diukur dalam satuan uang, yang telah untuk memesan barang setiap kali akan terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mendatangkan barang, dan semua biaya yang mencapai tujuan tertentu.Dalam arti sempit timbul akan ditanggung oleh perusahaan biaya merupakan bagian daripada harga pemesan. pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Menurut Freddy Biaya penyimpanan (Holding Cost/Carrying Rangkuti (2007:11) cost) perhitungan total cost persediaan secara Merupakan biaya yang timbul didalam keseluruhan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyimpanan persediaan didalam usahanya pembentuk biaya dari persediaan seperti mengamankan persediaan dari kerusakan, :holding cost atau carrying cost yaitu biaya keusangan dan kehilangan. Antara lain biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan sewa gudang, biaya administrasi gudang, persediaan, ordering cost yaitu biaya yang biaya listrik, biaya kerusakan, kehilangan atau berhubungan penyusutan dengan pemesanan dan pengadaan bahan serta stock out cost yaitu biaya yang timbul akibat selama dalam penyimpanan. perusahaan kehabisan persediaan. Biaya-biaya barang Biaya kehabisan stock (Stock out cost) yang timbul akibat Biaya kehabisan stock adalah persediaan tidak dapat dihindari tetapi dapat konsekuensi ekonomi atas kekurangan barang diperhitungkan tingkat efisiensinya didalam dagangan menentukan konsumen tidak dapat dipenuhi atau suppies kebijakan persediaan. Biaya tersebut antara lain: yang terjadi apabila pesanan tidak dapat mengirim barang yang dibutuhkan sehingga barang tidak tersedia. Biaya ini dapat pula dikatakan sebagai biaya yang Biaya pemesanan (Ordering cost) Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan sebagai akibat terjadinya dikeluarkan sehubungan dengan pemesanan persediaan yang lebih kecil dari jumlah yang barang ke supplier. Besar kecilnya biaya diperlukan atau biaya yang timbul apabila pemesanan sangat tergantung pada frekuensi persediaan digudang tidak dapat mencukupi pesanan, semakin sering memesan barang permintaan barang. maka biaya yang dikeluarkan akan semakin Biaya yang timbul dari biaya besar dan sebaliknya. Biaya pemesanan dapat kekurangan persediaan ini adalah kehilangan diartikan juga sebagai biaya yang diperlukan pendapatan, biaya kehilangan pelanggan, 80 kehilangan penjualan, biaya pemesanan mengadakan pemesanan kembaliPengendalian khusus, selisih harga, terganggunya operasi, dapat dilakukan dengan berbagai tindakan, dan lain-lain. diantaranya ialah dengan menghitung lead time, Pengendalian persediaan merupakan menjaga dilakukan kekurangan maupun untuk penilaian persediaan keadaan persediaan barang dagangannya.Pengendalian persediaan stock, kembali (ROP), serta penentuan kuantitas suatu tindakan yang harus dilakukan suatu dalam safety holding cost, penentuan titik pemesanan PENGENDALIAN PERSEDIAAN perusahaan penentuan Lead time menghindari kelebihan Pemesanan suatu barang sampai kuantitas barang tersebut datang diperlukan jangka persediaan, diantaranya dengan melakukan waktu yang berfariasi. Perbedaan waktu pengukuran antara saat memesan sampai saat barang keadaan dagangan.Keadaan persediaan barang persediaan bargang datang disebut waktu tenggang (lead dagangan yaitu apakah persediaan berada time).Waktu tenggang sangat dipengaruhi pada tingkat yang cukup, lebih, ataupun oleh ketersediaan dari barang itu sendiri dan kurang, sehingga dapat dilakukan tindakan jarak lokasi antara pembeli dan pemasok untuk berada. menanggulangi Perusahaan kadang ketidakpastian keadaan juga waktu tersebut. menghadapi pengiriman Penentuan persediaan dalam perusahaan dipengaruhi oleh waktu (lead dan time), karena jika perusahaan tidak permintaan barang-barang selama periode memperhatikan waktu dalam menyediakan tertentu, sehingga perusahaan memerlukan barang dagangan, maka perusahaan akan persediaan safety mengalami kesulitan dalam mengukur kapan menghitung saat harus dilakukan pemesanan kembali serta waktu pemesanan kembali barang dagangan kuantitas pemesanan tersebut. Menurut Agus serta kuantitas barang tersebut sehingga dapat Ristono (2009:20) Lead time di definisikan meminimalkan biaya-biaya ekstra. sebagai waktu antara pemesanan dilakukan ekstra stock.Perusahaan yang juga disebut harus Menurut Freddy Rangkuti (2007:19) dengan saat kedatangan pemesanan.Menurut pengendalian persediaan merupakan tindakan Freddy Rangkuti (2007:234) yang sangat penting dalam menghitung berapa merupakan selisih atau perbedaan waktu jumlah optimal tingkat persediaan yang antara saat pemesanan sampai dengan barang diharuskan, serta kapan saatnya mulai 81 Lead time diterima (tenggang waktu atau masa diprediksikan, melainkan dicadangkan untuk tenggang). memenuhi demand yang terjadi diluar dugaan. Persediaan bertujuan untuk Kekurangan maupun kelebihan kuantitas mengantisipasi ketidakmampuan perusahaan persediaan merupakan resiko perusahaan yang dalam memenuhi keinginan pelanggan karena harus tidak selamanya barang tersedia setiap saat. Stock atau persediaan pengaman. Safety stock Pemesanan suatu barang sampai barang dibutuhkan karena peramalan atau pendugaan tersebut datang, diperlukan waktu yang (perkiraan) kurang sempurna dan para suplier bervariasi. Perbedaan waktu antara saat (pemasok) kadang salah untuk mengirimkan memesan sampai saat barang datang disebut barang dengan tepat waktu, dengan kata lain masa tenggang (lead time).Karena adanya safety stock dibutuhkan untuk mencegah dua waktu adanya ketidaktentuan yang tidak menguntungkan persediaan cadangan untuk kebutuhan selama yaitu Suatu tingkat lebih tinggi dari tenggang maka perlu menunggu barang datang, yang disebut di hindari antara lain dengan Safety permintaan dari pada yang di ramalkan serta dengan kebutuhan pengaman (safety stock) suatu persediaan pengaman untuk penyerahan barang.Menurut Agus Ristono melindungi atau kemungkinan (2009:20) Safety Stock (persediaan pengaman) berfungsi menjaga terjadinya kekurangan dilakukan pemesanan barang.Saat ulang harus keterlambatan pengiriman atau adalah persediaan yang dilakukan untuk sehingga mengantisipasi unsur ketidakpastian kedatangan atau penerimaan barang yang permintaan dan penyedia. Apabila persediaan dipesan adalah tepat waktu disebut sebagai pengaman titik pemesanan ulang (reorder point).Titik ini ketidakpastian menandakan bahwa pembelian harus segera kekurangan dilakukan untuk mengganti persediaan yang Rangkuti (2007:10) Safety Stock merupakan telah laku dijual. persediaan tidak mampu tersebut, mengantisipasi akan terjadi (stockout).Menurut pengaman yaitu Freddy persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau Safety Stock Safety Stock didefinisikan sebagai untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan barang (stock out). inventory yang harus ditinggalkan dalam gudang menjaga Safety fluktuasi menentukan Stock berapa bertujuan besar stock untuk yang demand. Safety Stock tidak dicadangkan untuk dibutuhkan selama lead time untuk memenuhi memenuhi demand saat lead time yang telah besarnya permintaan. Pengalokasian safety 82 stock dalam jumlah relatif besar akan terjadi stagnasi. Faktor yang menentukan membutuhkan biaya yang cukup besar juga. Kekurangan barang besarnya persediaan pengaman adalah faktor dagangan penjualan dan faktor waktu atau lead time. disebabkan karena pnjualan lebih besar dari Penentuan kuantitas safety stock akan perkiraan semula atau keterlambatan dalam dipengaruhi oleh faktor-faktor:Penjualan rata- penerimaan barang yang dipesan.Safety stock rata, adanya ketidaktepatan datangnya barang dapat diartikan sebagai jumlah persediaan yang di pesan (faktor lead time), jika lead minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan time semakin tidak menentu, maka safety untuk menjaga kemungkinan keterlambatan stock sebaiknya semakin besar. datangnya barang dagangan sehingga tidak Formulasisafety stock: Safety Stock ═ (Penjualan maksimum - Penjualan rata-rata) Lead time Keterangan: Penjualan maksimum ═ Penjualan tertinggi selama kurun waktu tertentu (1 tahun) Penjualan rata-rata ═ Penjualan selama setahun Lead time ═ Jangka waktu (1 tahun) cost atau carrying cost) terdiri dari biaya- Holding Cost/Carrying Cost Merupakan biaya yang timbul didalam biaya yang bervariasi secara langsung dengan penyimpanan persediaan didalam usahanya kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per mengamankan persediaan dari kerusakan, periode akan semakin besar apabila kuantitas keusangan dan kehilangan. Antara lain biaya barang yang dipesan semakin banyak atau sewa gudang, biaya administrasi gudang, rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya- biaya listrik, biaya kerusakan, kehilangan atau biaya tersebut sangat penting untuk menjadi penyusutan pertimbangan dalam menentukan pengaturan barang selama dalam penyimpanan Biaya penyimpanan (holding dan penentuan kuantitas persediaan. 83 Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan gejala pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan dapat berakibat persediaan, atau dengan kata lain adalah sedangkan kelebihan semua biaya yang timbul akibat penyimpanan persediaan dapat berakibat pemborosan atau barang.Menurut Freddy Rangkuti (2007:16) tidak efisien karena akan menimbulkan Biaya penyimpana (holding cost) biaya yang bertambahnya timbul larinya persediaan pelanggan, kurang dan baik. Kekurangan yang persediaan biaya seperti biaya karena adanya persediaan yang penyimpanan (holding cost).Menurut Agus meliputi seluruh pengeluaran perusahaan. Ristono biaya tersebut berkaitan dengan barang yang (2009:23)Holding Cost/Carrying Cost/Storage cost yaitu biaya simpan adalah belum terjual dalam persediaan. biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam Formulasi Holding Cost/Carrying Cost : Cc = biaya simpan per tahun % X harga barang per unit Keterangan: Cc = Carrying cost / biaya simpan periode 3 bulan tidak selamanya pesanan barang dapat segera Reorder Point (ROP) Reorder point terjadi apabila jumlah dikirim oleh pihak pemasok.Menurut Agus persediaan yang terdapat didalam stock Ristono (2009:42)Reorder point merupakan berkurang terus, dengan demikian kita harus saat dimana perusahaan harus melakukan menentukan berapa banyak batas minimal pembelian kembali barang dagangan.Menurut tingkat harus Freddy Rangkuti (2007:236) Reorder point terjadi biasa disebut dengan batas/titik pemesanan persediaan dipertimbangkan kekurangan yang sehingga persediaan. tidak jumlah yang kembali saat pemesanan yang harus diharapkan tersebut dihitung selama masa dilaksanakan sehingga barang yang dipesan tenggang.Penentuan dapat diterima pada saat dibutuhkan. dagangan perusahaan persediaan harus barang melakukan Reorder point dalam untuk pemesanan kembali tanpa harus menunggu mengurangi persediaan habis, hal ini dilakukan karena pemesanan barang, karena jika ada kesalahan 84 kesalahan dilakukan melakukan dalam melakukan pemesanan barang maka Perusahaan harus menentukan barapa banyak akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut: batas minimal tingkat persediaan yang harus - Jika barang tersebut sampai lebih cepat di pesan sehingga tidak terjadi kekurangan dari persediaan. Jumlah yang diharapkan tersebut - yang diperkirakan maka akan mengakibatkan penimbunan persediaan. dihitung selama lead time dan ditambah Jika barang tersebut sampai lebih lambat dengan safety stock. dari yang diperkirakan maka akan mengakibatkan habisnya persediaan. Formulasi Reorder Point : ROP = d + safety stock X lead time Keterangan : ROP = Titik pemesanan kembali d = Permintaan yang diharapkan yaitu permintaan tertinggi. jumlah KUANTITAS PERSEDIAAN Tujuan persediaan unit dapat menyebabkan kuantitas perusahaan kehilangan kesempatan untuk ialah untuk menetapkan jumlah meraih keuntungan. Menurut Agus Ristono (satuan) menentukan persediaan persediaan yang dimiliki (2009:31) Penentuan perusahaan pada tanggal neraca, sehingga bertujuan menentukan kuantitas persediaan dapat ditetapkan sesuai setiap kali pesan sehingga meminimasi biaya dengan kebutuhan.Merupakan metode yang total persediaan.Menurut Freddy Rangkuti digunakan untuk menentukan (2007:24) persediaan baik maksimum jumlah Tujuan jumlah jumlah penentuan persediaan ekonomis kuantitas maupun persediaan adalah untuk memaksimalkan persediaan perbedaan antara pendapatan dan biaya yang merupakan hal yang penting bagi perusahaan berkaitan dengan pengelolaan persediaan. karena mempunyai dampak langsung terhadap Tiga unsur yang harus dipertimbangkan keuntungan oleh adalah: 1. Semua biaya yang berkaitan dengan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan pemesanan. 2. Semua biaya yang berkaitan minimum.Penentuan yang jumlah dapat dicapai 85 dengan penyimpanan barang.3. Semua biaya dibutuhkan sehingga yang berkaitan dengan kehilangan barang perusahaan kehilangan Jumlah persediaan yang terlalu besar dibanding dengan kebutuhan, menyebabkan kesempatan memperoleh keuntungan dari penjualan yang akan seharusnya diperoleh. Karena tidak menyebabkan beban yang harus ditanggung tersediaanya persediaan perusahaan tidak perusahaan menjadi besar dapat bekerja secara optimal. penyimpanan, seperti biaya pemeliharaan, resiko Besarnya kuantitas pesanan yang kerusakan, biaya keamanan dan sebagainya. optimal merupakan fungsi dari ketiga unsur Semua itu adalah faktor yang menyebabkan biaya tersebut yaitu: keuntungan perusahaan berkurang.Sebaliknya dengan pemesanan, biaya yang berkaitan persediaan dengan penyimpanan barang, serta biaya yang yang terlalu kecil dapat menghambat operasional perusahaan berkaitan berupa tidak tersedianya barang pada saat ditambah dengan tingkat penggunaannya. Formulasinya : V = Safety Stock + Q Q 2CR H H K K Keterangan: V = Jumlah persediaan maksimum di gudang Q = Jumlah order optimal C = Biaya pesan per order R = Permintaan per unit per 3 bulan H / Cc = biaya simpan per unit per 3 bulan K = biaya pesan per unit per 3 bulan 86 dengan biaya yang berkaitan kehilangan barang, mengukur efisiensi penggunaan persediaan KESIMPULAN Penilaian persediaan sangat penting atau rasio untuk mengukur kemampuan dana dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari yang resiko kekurangan jumlah persediaan karena berputar dalam suatu permintaan tinggi, maupun biaya–biaya yang Inventory Turn Over harus dikeluarkan jika persediaan tersebut dipakai sebagai ukuran kinerja perusahaan, terlalu lama tersimpan karena permintaan karena rendah. Resiko tersebut dapat di hindari biaya, yaitu biaya penyimpanan dan hal ini antara lain dengan Safety Stock yaitujumlah menghilangkan faktor biaya penting lainnya persediaan yang harus oleh sehingga dapat menyebabkan tindakan yang perusahaan untuk menjaga kemungkinan dapat menurunkan laba. (Fraddy Rangkuti dimiliki barang dagangan yang baru akan terlambat datang, sehingga tidak dalam persediaan periode tidak untuk tertentu. sepenuhnya berfokus hanya terhadap satu jenis 2007:91). stagnasi. Peningkatan tingkat persediaan dapat Persediaan yang harus dimiliki tersebut akan dinilai baik, tetapi dapat menambah biaya mengeluarkan dapat simpan, jika persediaan tersebut terlalu lama disebut Holding cost /Carrying cost yaitu disimpan. Maka perlu adanya keseimbangan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan jumlah biaya simpan. Safety Stock membutuhkan persediaan biaya ekstra tetapi perusahaan akan mendapat safety stock dapat mengurangi biaya simpan, keuntungan dalam penentuan penyediaan tetapi dapat menambah resiko kekurangan barang dagangan persediaan. Jadi perlu adanya pertimbangan Point yaitutitik biaya terjadi tertanam ekstra, dengan yang adanyaReorder pemesanan kembali persediaan, dapat sehingga jumlah dikendalikan.Penurunan dalam menyediakan persediaan pengaman ataudemand yang tidak terpenuhi pada saat agar order akan terpenuhi setelah inventory ada dengan tetap memperhatikan biaya simpan. pada saat periode berikut, sehingga biaya Penurunan ekstra dapat di minimalkan dengan adanya pengeluaran biaya dapat dinilai baik. Tetapi penentuan waktu dan dilihat dari tingkat persediaan, penurunan kuantitas persediaan resiko yang akan di pesan serta pemesanan dapat holding dilakukan sekaligus. Konsep yang berkaitan menurun dan selalu digunakan oleh manajemen untuk kekurangan memonitor jalannya tingkat persediaan adalah inventory Turn Over yaitu rasio untuk kekurangan holding cost cost berarti dan hal barang operasi dapat dilihat jumlah ini dari persediaan dapat serta dihindari berakibat menghambat perusahaan, sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dampak 87 Gitosudarmo, Indriyo, 2006, Manajemen Keuangan, Yogyakarta,BPFE. dari penurunan holding cost dilihat dari tingkat persediaan barang dagangan. Hongren Harrison, JR, Accounting, PrenticeHall, International Penurunan ROP diinilai baik karena dapat mengurangi biaya simpan sehingga Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntan Keuangan, Jakarta, Salemba Empat menguntungkan perusahaan, tetapi tetap harus memperhatikan jumlah persediaan agar tidak mengalami kekurangan.sedangkan untuk Jusup Al. Haryono, 2003, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi Kedelapan, BPFE UGM, Yogyakarta peningkatan ROP akan menambah biaya, sehingga pengeluaran perusahaan semakin bertambah. Penurunan kuantitas persediaan La Midjan, Azhar Susanto 2001,Sistem informasi akuntansi : pendekatan manual penyusunan metode dan prosedur, edisi delapan, Bandung Lingga Jaya dapat mengurangi biaya simpan tetapi dapat menambah resiko kekurangan persediaan. Jadi penentuan kuantitas persediaan harus dilihat dari sisi biaya simpan serta tingkat penjualan, Mahmud M Hanafi, Halim Abdul, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi 3 Cetakan I, Yogyakarta, UPP STIM YKPN sehingga keseimbangan antara penjualan, pembelian serta biaya dapat tercapai. Mulyadi 2001,Sistem Akuntansi, edisi ketiga Jakarta Salemba empat DAFTAR PUSTAKA American Institute Of Certified Accountant (AICPA) Public Moekijat 2000,manajemen Yogyakarta penerbit informatika UGM Baridwan Zaki, 2001, Intermediate Accounting, Edisi 7, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta. penjualan, manajemen Neeley, L.Paden, and Frank J.Imke, Principles Accounting, Introductory, Prentice-Hall, International A Alvin Arens, J Elder Randal, S Mark Beasley 2003 Auditing and Inssurance Service: An Integrated Approach, Ninth Edition New Jersey:Prentice Hall Ronald Ballau, 2004, Operation Riset, New York Donald E Kieso dan Weygant, Jerry J, 2002, Intermediate Accounting, New York, sevent Edition, terjemahan Emil Salim Skousen K.F, dan Smith J.M, 2001, Akuntansi Keuangan Menengah (volume Komprehensif), Jakarta, Salemba Empat Freddy Rangkuti, 2007, Manajemen Persediaan (aplikasi di bidang bisnis), Jakarta, PT Rajagrafindo Persada. Smith, J. M., dan K. F. Skousen. 2000. Akuntansi Intermediate: Volume Komprehensif (terj. Tim Penerjemah 88 Erlangga). Edisi kesembilan, Jakarta : Penerbit Erlangg Widjajanto Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga Zaki Baridwan, 2000, Intermediate Accounting, Yogyakarta, BPFE. 89