PENENTUAN PERSEDIAAN DALAM MEMPERTAHANKAN

advertisement
PENENTUAN PERSEDIAAN DALAM MEMPERTAHANKAN
STABILITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN
Susi Siswati
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta
[email protected]
ABSTRACT
The quantity and quality of merchandise are very important in attracting the consumers’
interest. Consumers tend to choose vendors that have high quantity and quality of merchandise
inventory so that they can choose products that fit to their needs. If the sales voleme is low, the
merchandise inventory will take more time to keep that might slow down the company’s operation.
Inventory determination is very important thing to do by corporatesi to avoid from the risk of
inventory shortages due to high inventory demand, as well as the cost of keeping the inventory
longer in the warehouse through a lower usage. The nventory that has to be kept in the warehouse
will need an extra cost namely holding / carrying cost. Safety stock also needs an extra cost, but the
company will get an extra profit due to the so called reorder point, where the inventory demand was
not fulfilled when they were ordered will be fulfilled after the inventory are available n the
following order. As such, the extra cost can be minimized through the time determination and
inventory quantity that will be ordered, and the order can be placed at once.
Keywords: inventory, ordering cost, carrying cost.
manajemen
PENDAHULUAN
stabilitas
yang
efisien.
Manajemen persediaan yang efisien seringkali
Perusahaan memiliki tujuan untuk
mempertahankan
persediaan
merupakan kunci keberhasilan operasional
operasional
perusahaan. Kegiatan atau operasional dalam
perusahaan,
perusahaan dagang adalah membeli barang
dapat menciptakan manajemen persediaan
dagangan dan menjualnya kembali kepada
barang
konsumen
perkembangan jaman, atau sesuai dengan
tanpa
merubah
bentuk
fisik
yaitu
dagangan
dan
bagaimana
yang
kebutuhan
perusahaan
sesuai
dengan
sedangkan perusahaan manufaktur (pabrikasi)
minat
adalah melalui proses produksi dari bahan
periode berjalan, Manajemen persediaan harus
baku sampai menjadi produk selesai dan siap
berusaha untuk mempertahankan kuantitas,
dijual.Persaingan dalam dunia usaha tak dapat
kualitas dan jenis persediaan yang cukup
dihindari dan tantangan yang harus dihadapi
untuk memenuhi permintaan konsumen.
Kuantitas
dengan berbagai macam cara untukdapat
dan
konsumen
kualitas
dalam
barang
dagangan sangatlah penting untuk menarik
menguasai pasar, salah satunya adalah dengan
73
minatkonsumen. Konsumen cenderung akan
dapat mengurangi resiko kekurangan jumlah
memilih
mempunyai
persediaan pada saat terjadi permintaan yang
yang jumlahnya lebih
tinggi dan mengurangi resiko stagnasipada
banyak dan berkualitas, sehingga dapat
persediaan yang disebabkan oleh tingkat
memilih barang yang sesuai dengan keinginan
persediaan
konsumen tersebut.
permintaan rendah, karena sebelum resiko
perusahaan
persediaan barang
yang
Jika tingkat penjualan
yang
terlalu
tinggi
tetapi
rendah, maka persediaan barang dagangan
tersebut
akan terlalu lama disimpan, sehingga dapat
penanganan
memperlambat jalannya operasi perusahaan.
maupun stagnasi persediaan dapat dihindari.
Persediaan
supaya
dapat
resiko
dilakukan
kekurangan
Tingkat persediaan perusahaan rendah
digunakan untuk menunjukkan barang-barang
tetapi permintaan tinggi, dan perusahaan tidak
yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dapat memenuhi permintaan tersebut maka
kembali atau untuk memproduksi barang yang
perusahaan
akan
2000:149).
memperoleh keuntungan dari penjualan yang
Persediaan sendiri dapat dibedakan menjadi
seharusnya diperoleh. Sebaliknya jika tingkat
persediaan pada perusahaan dagang yaitu
persediaan tinggi tetapi permintaan rendah,
persediaan barang dagang dan persediaan
maka akan terjadi stagnasibahkan perusahaan
pada perusahaan manufaktur yaitu persediaan
harus mengeluarkan biaya ekstra yaitu biaya
bahan baku, persediaan barang setengah jadi
penyimpanan serta resiko kerusakan atau
serta persediaan barang jadi. Persediaan
keusangan.
(Zaki
secara
sudah
umum
dijual
barang
terjadi,
Baridwan
akan
kehilangan
kesempatan
barang dagang adalah persediaan yang dibeli
dengan tujuan akan dijual kembali. Menurut
(Gitosudarmo
2002:93),
PENGERTIAN PERSEDIAAN
persediaan
Perusahaan
dagang
maupun
merupakan aktiva yang pada setiap saat
perusahaan manufaktur selalu memerlukan
mengalami
tersebut
persediaan. Tanpa adanya persediaan para
dipengaruhi oleh tingkat penjualanbarang
pengusaha dihadapkan pada resiko bahwa
dagangan.
perusahaannya pada suatu saat tidak dapat
perubahan.Perubahan
Persediaan barang dagangan haruslah
memenuhi keinginan para pelanggannya,
dengan jumlah yang mencukupi, berkualitas
karena tidak selamanya barang tersedia setiap
dan selalu mengikuti kebutuhan konsumen,
saat
karena
kesempatan memperoleh keuntungan yang
akanmempengaruhi
stabilitas
operasional perusahaan. Kuantitas persediaan
dan
perusahaan
akan
kehilangan
seharusnya diperoleh dari penjualan.
74
Menurut
PSAK
persediaan
Persediaan barang jadi yang dijual kepada
adalah: a. Tersedia untuk dijual dalam usaha
konsumen dengan tidak mengalami perubahan
kegiatan normal b. Dalam proses produksi dan
secara fisik merupakan persediaan pada
atau dalam perjalanan, atau c. Dalam bentuk
perusahaan
bahan/perlengkapan
untuk
mengalami perubahan dari bahan mentah
atau
diolah menjadi barang setengah jadi kemudian
digunakan
(2002:14.2)
dalam
(supplies)
proses
produksi
dagang.Persediaan
yang
pemberian jasa.
diproses menjadi barang jadi merupakan
Menurut Kieso dkk (2002:394) “Inventory are
persediaan pada perusahaan manufaktur.
assets items held for sale in the ordinary
Menurut
Mulyadi
(2001:553)
course of business or goods that will be used
penggolongan
or consumed in the production of goods to be
berikut:“Dalam
sold”
persediaan terdiri dari: persediaan produk
Persediaan adalah sejumlah barang-
jadi,
persediaan
persediaan
adalah
perusahaan
produk
sebagai
manufaktur
dalam
proses,
barang yang disediakan perusahaan untuk
persediaan bahan baku, persediaan bahan
dijual kepada para konsumen selama periode
penolong, persediaan habis pakai pabrik,
tertentu atau persediaan barang-barang yang
persediaan suku cadang. Dalam perusahaan
masih dalam pengerjaan/proses produksi.
dagang, persediaan hanya terdiri dari satu
Jadi, persediaan merupakan barang-barang
golongan
yang disediakan baik barang dalam proses
dagangan”.
maupun barang jadi dalam perusahaan untuk
saja
yaitu
persediaan
barang
Persediaan merupakan seluruh barang
memenuhi permintaan konsumen/pelanggan
yang
setiap waktu.
tersedia untuk dijual maupun masih dalam
disediakan
perusahaan
baik
yang
proses produksi untuk diselesaikan kemudian
dijual. Menurut kegiatan operasi perusahaan,
PENGGOLONGAN PERSEDIAAN
Persediaan merupakan barang yang
sangat
penting
menjalankan
bagi
operasi
persediaan digolongkan menjadi dua, yaitu
perusahaan
dalam
persediaan pada perusahaan dagang dan
perusahaan.
Setiap
persediaan pada perusahaan manufaktur.
perusahaan memiliki jenis persediaan yang
Persediaan
Perusahaan
Dagang
berbeda antara perusahaan yang satu dengan
memiliki
perusahaan
persediaan barang dagang. Persediaan barang
persediaan
perusahaan
yang
lain.
disesuaikan
dalam
Penggolongan
dengan
melayani
satu
macam
persediaan
yaitu
aktivitas
dagang adalah persediaan yang dibeli dengan
konsumen.
tujuan akan dijual kembali kepada konsumen
75
tanpa
melalui
proses
perubahan
secara
diproduksi menjadi barang setengah
jadi
fisik.Barang yang dikelola dalam perusahaan
yaitu barang yang sedang dalam proses
dagang berbentuk barang dagangan.Barang
menjadi barang jadi atau produk selesai yang
dagangan merupakan barang yang dibeli
siap untuk dijual, baik kepada konsumen
dalam keadaan jadi dan disimpan di gudang
maupun kepada perusahaan dagang.
untuk
dijual
perusahaan
kembali.Kegiatan
dagang
adalah
utama
membeli
METODE PERSEDIAAN
persediaan dari pemasok dan menjualnya
Penilaian
persediaan
mempunyai
kembali kepada konsumen tanpa merubah
pengaruh secara langsung terhadap hasil
bentuk fisik barang tersebut.
usaha dan posisi keuangan suatu perusahaan.
Persediaan
Perusahaan
Manufaktur
Persediaan dinyatakan sebesar harga pokok
mencakup barang jadi yang telah diproduksi,
atau
atau barang dalam penyelesaian yang sedang
memperhitungkan seluruh biaya-biaya untuk
diproduksi
memperoleh
perusahaan.Persediaan
yang
harga
perolehan
nilai
wajar
yang
dengan
berarti
diadakan oleh perusahaan manufaktur yaitu
persediaan yang ada didalam perusahaan
persediaan yang dimulai dari bahan baku
sesuai dengan yang diperhitungkan dalam
sampai barang jadi akan mengurangi resiko
laporan keuangan yang didasarkan pada nilai
barang dagangan terlambat datang, resiko
pembelian
barang
stabilitas
ditambah dengan biaya-biaya yang terkait
operasi perusahaan serta pelayanan yang
didalamnya sampai dengan persediaan untuk
sebaik-baiknya kepada konsumen.
dijual.
rusak,
mempertahankan
Menurut Kieso (2002:445) Perusahaan
manufaktur
(manufacturing
persediaan
tersebut
setelah
Sistem penilaian persediaan dapat
concern)
dilakukan dengan menggunakan
metode
memproduksi barang yang akan dijual kepada
Fisik, dan metode Perpetual. Nilai persediaan
perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur
berasal dari jumlah unit dikali harga per unit
memiliki 3 akun persediaan yaitu persediaan
sedangkan untukmenentukan jumlah unit
bahan baku, persediaan barang dalam proses
dapat
dan persediaan barang jadi.
maupunmetode fisik. Harga per unit dapat
Barang yang dikelola perusahaan manufaktur
ditentukan berdasarkan asumsi arus biaya
berbentuk bahan baku, barang setengah jadi
persediaan yang dapat dilakukan dengan
serta barang jadi. Bahan baku merupakan
menggunakan
bagian
harga perolehan rata-rata (Weighted Average).
utama dari produk yang akan
76
menggunakan
baik
metode
buku
metode FIFO serta metode
Metode persediaan fisik (periodik)
memiliki
pada umumnya digunakan pada perusahaan
karakteristik
persediaan
yang
beraneka ragam namun nilainya relatif kecil.
yang menjual barang yang harganya relatif
Metode fisik melakukan penghitungan
murah tetapi frekuensi penjualannya sangat
persediaan setiap akhir periode, yaitu meliputi
sering.Metode fisik melakukan penghitungan
pengukuran dan penimbangan barang-barang
persediaan setiap akhir periode, yaitu meliputi
yang ada pada akhir periode kemudian
penghitungan, penimbangan atau pengukuran
dikalikan dengan tingkat biaya atau harga.
tiap-tiap jenis barang yang berada dalam
Metode
persediaan.
persediaan tidak digunakan untuk mencatat
Penggunaan
metode
fisik
persediaan
pertambahan
periodik
persediaan
rekening
karena
adanya
mengharuskan adanya perhitungan barang
transaksi pembelian, dan tidak digunakan
yang masih ada pada tanggal penyusunan
untuk
laporan
karena adanya transaksi penjualan. Informasi
(stock
keuangan.Perhitungan
opname)
persediaan
mengenai persediaan yang ada pada suatu saat
mengetahui berapa jumlah barang yang masih
tertentu tidak dapat diperoleh dari rekening
ada
harga
persediaan, demikian pula pada harga pokok
mutasi
barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk
persediaanbarang tidak diikuti dalam buku-
setiap transaksi penjualan. Metode persediaan
buku, setiap pembelian barang dicatatdalam
periodik menjawab kedua hal tersebut melalui
rekening pembelian. Karena tidak ada catatan
perhitungan fisik atas persediaan yang ada di
mutasi
gudang,
pokoknya.
diperlukan
pengurangan
untuk
kemudian
ini
persediaan
mencatat
diperhitungkan
Dalam
metode
persediaanmaka
ini
harga
pokok
dan
perhitungan
penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-
dilakukan
waktu.
menyusun laporan keuangan.
Menurut Haryono (2003: ) Sistem Periodik
pada
Metoda
saat
fisik
tersebut
perusahaan
Perpetual
akan
melakukan
(physical), yaitu pada setiap akhir periode
pencatatan persediaan secara terus menerus
dilakukan perhitungan secara phisik untuk
yaitu dengan melakukan pembukuan setiap
menentukan
akhir.
terjadi transaksi pembelian maupun transaksi
Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan
penjualan. Metode perpetual secara umum
penimbangan barang-barang yang ada pada
dapat diterapkan pada perusahaan yang
akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan
menjual barang dagangan yang cukup mahal.
dengan suatu tingkat harga/biaya.Perusahaan
Pemakaian
yang menerapkan sistem periodik umumnya
sangat
jumlah
persediaan
77
metode
bermanfaat
persediaan
dalam
perpetual
pengawasan
terhadap
persediaan,
karena
catatan
Metode
First-in,
first-out
(FIFO)
persediaan menunjukkan kuantitas persediaan
menganggap bahwa barang barang pertama
yang harus ada pada setiap saat dan barang-
dibeliadalah
barang dapat dihitung pada setiap saat untuk
(dalam perusahaan manufaktur) ataudijual
memastikan barang tersebutbenar-benar ada
(dalam perusahaan dagang). Karena itu,
dan setiap terjadi ketidakcocokan dapat segera
persediaan yang tersisa merupakan barang
di selidiki. Menurut Kieso dkk (2008:404)
yang dibeli paling akhir. Metode FIFO
metode
menerus
mengasumsikan bahwa barang-barang yang
melacak perubahan akun persediaan, yaitu
digunakan (dikeluarkan) sesuai dengan urutan
semua pembelian dan penjualan (pengeluaran
pembeliannya. Menurut PSAK (2002:14.5)
barang dicatat secara langsung ke akun
“menyatakan bahwa formulasi MPKP atau
persediaan pada saat terjadi.
FIFO
perpetual
Metode
secara
terus
perpetual
barang
pertama
mengasumsikan
digunakan
barang
dalam
melakukan
persediaan pertama dibeli akan dijual atau
pencatatan secara langsung pada persediaan
digunakan terlebih dahulu. Metode FIFO
yaitu pada setiap terjadi transaksi, baik
menekankan arus nilai sesuai dengan arus
transaksi
transaksi
barang karena nilai persediaan yang pertama
penjualan. Rekening yang digunakan untuk
diperoleh atau pembelian terdahulu langsung
mencatat persediaan terdiri dari beberapa
dibebankan dalam operasi berjalan. Artinya
kolom
untuk
harga pokok persediaan akan dibebankan
saldo
sesuai dengan urutan kejadian.
pembelian
yang
mencatatpembelian,
persediaan.
maupun
dipakai
penjualan
Setiap
dan
perubahan
dalam
Keunggulan
FIFO
adalah
persediaan diikuti dengan pencatatan dalam
mendekatkan persediaan akhir dengan biaya
rekening
jumlah
berjalan. Karena barang pertama yang dibeli
persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui
adalah barang yang akan pertama keluar,
denganmelihat kolom saldo dalam rekening
maka nilai persediaaan akhir akan terdiri
persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi
daripersediaan
untuk
perputaran persediaan cepat. Pendekatan ini
persediaan
kuantitas
Penggunaan
metode
sehingga
dan
perolehannya.
perpetual
akan
umumnya
akhir,
terutama jika laju
menghasilkan
nilai
persediaan
memudahkan penyusunan neraca dan laporan
akhir di neraca yang mendekati biaya
laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu
pengganti (replacement cost) jika tidak terjadi
lagi mengadakan perhitungan fisik untuk
perubahan harga sejak pembelian barang
mengetahui jumlah persediaan akhir.
paling terakhir sedangkan kelemahan dari
78
FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak
khususnya pada suatu pencampuran dari unit-
ditandingkan dengan pendapatan berjalan
unit persediaan yang identik, berarti bahwa di
pada laporan laba rugi. Biaya pembelian awal
saat sulit atau tidak mungkin mengidentifikasi
dibebankan ke pendapatan paling akhir, yang
arus fisik persediaan, makamerata-ratakan
bisa mengarah pada distorsi laba kotor dan
harga pokoknya merupakan cara yang paling
laba bersih.
tepat.Tidak seperti metode lainnya, metode ini
Metode Harga perolehan rata-rata
memberikan
cost
yang
sama,sehingga
(Weighted Average)didasarkan pada anggapan
dianggap paling cocok diterapkan untuk
bahwa barang yang tersedia untuk dijual
persediaan
adalah
mirip/sama,
homogin.
Pada
metode
ini,
yangfungsi
atau kegunaannya
sehingga
dianggap
paling
pengalokasian harga perolehan barang yang
cocokditerapkan untuk persediaan yang relatif
tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar
homogen.
harga perolehan rata-rata tertimbang.Cara ini
mengurangi dampak dari fluktuasi harga.
Metode
ini
disebut
ratatertimbang(weighted
padasistem
periodik,
metode
average
dan
BIAYA
rata-
Persediaan
merupakan
salah
satu
method)
faktor yang menentukan kelancaran operasi
sistem
perusahaan, maka persediaan harus dikelola
pada
perpetual dikenal dengan nama metode rata-
secara
rata bergerak (moving average method).
menentukan jumlah persediaan yang optimal,
Menurut PSAK (2002:14.5) dengan rumus
sehingga kontinuitas produksi dapat terjaga
rata-rata tertimbang, biaya setiap barang
dan
ditentukan
keuntungan, karena dapat memenuhi setiap
berdasarkan
biaya
rata-rata
tertimbang dari barang berupa pada awal
asumsi
bahwa
barang
dapat
dapat
memperileh
Kekurangan atau kelebihan persediaan
atau diproduksi selama periode.
rata-rata
perusahaan
harus
permintaan yang datang.
periode dan biaya barang berupa yang dibeli
Metode
tepat.Perusahaan
merupakan
gejala
yang
kurang
baik.
didasarkan
pada
Kekurangan
terjual
harus
pelanggan kepada produk atau bahkan kepada
dapat
berakibat
larinya
dibebankan pada suatu biaya rata-rata, seperti
perusahaan
rata-rata yang dipengaruhi atau ditimbang
persediaan dapat berakibat pemborosan biaya
oleh unit yang diperoleh pada tingkat harga
ekstra.
tertentu. Metode Rata-rata dipandang realistis
Menurut Mulyadi, (2002: 10) Dalam arti luas
dan searah dengan arus fisikpersediaan,
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis,
79
lain,
sedangkan
kelebihan
yang diukur dalam satuan uang, yang telah
untuk memesan barang setiap kali akan
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mendatangkan barang, dan semua biaya yang
mencapai tujuan tertentu.Dalam arti sempit
timbul akan ditanggung oleh perusahaan
biaya merupakan bagian daripada harga
pemesan.
pokok yang dikorbankan di dalam usaha
untuk memperoleh penghasilan.
Menurut
Freddy
Biaya penyimpanan (Holding Cost/Carrying
Rangkuti
(2007:11)
cost)
perhitungan total cost persediaan secara
Merupakan biaya yang timbul didalam
keseluruhan dipengaruhi oleh faktor-faktor
penyimpanan persediaan didalam usahanya
pembentuk biaya dari persediaan seperti
mengamankan persediaan dari kerusakan,
:holding cost atau carrying cost yaitu biaya
keusangan dan kehilangan. Antara lain biaya
yang timbul karena perusahaan menyimpan
sewa gudang, biaya administrasi gudang,
persediaan, ordering cost yaitu biaya yang
biaya listrik, biaya kerusakan, kehilangan atau
berhubungan
penyusutan
dengan
pemesanan
dan
pengadaan bahan serta stock out cost yaitu
biaya
yang
timbul
akibat
selama
dalam
penyimpanan.
perusahaan
kehabisan persediaan.
Biaya-biaya
barang
Biaya kehabisan stock (Stock out cost)
yang
timbul
akibat
Biaya
kehabisan
stock
adalah
persediaan tidak dapat dihindari tetapi dapat
konsekuensi ekonomi atas kekurangan barang
diperhitungkan tingkat efisiensinya didalam
dagangan
menentukan
konsumen tidak dapat dipenuhi atau suppies
kebijakan
persediaan.
Biaya
tersebut antara lain:
yang
terjadi
apabila
pesanan
tidak dapat mengirim barang yang dibutuhkan
sehingga barang tidak tersedia. Biaya ini
dapat pula dikatakan sebagai biaya yang
Biaya pemesanan (Ordering cost)
Ordering cost adalah biaya yang
ditimbulkan
sebagai
akibat
terjadinya
dikeluarkan sehubungan dengan pemesanan
persediaan yang lebih kecil dari jumlah yang
barang ke supplier. Besar kecilnya biaya
diperlukan atau biaya yang timbul apabila
pemesanan sangat tergantung pada frekuensi
persediaan digudang tidak dapat mencukupi
pesanan, semakin sering memesan barang
permintaan barang.
maka biaya yang dikeluarkan akan semakin
Biaya
yang
timbul
dari
biaya
besar dan sebaliknya. Biaya pemesanan dapat
kekurangan persediaan ini adalah kehilangan
diartikan juga sebagai biaya yang diperlukan
pendapatan, biaya kehilangan pelanggan,
80
kehilangan
penjualan,
biaya
pemesanan
mengadakan pemesanan kembaliPengendalian
khusus, selisih harga, terganggunya operasi,
dapat dilakukan dengan berbagai tindakan,
dan lain-lain.
diantaranya ialah dengan menghitung lead
time,
Pengendalian persediaan merupakan
menjaga
dilakukan
kekurangan
maupun
untuk
penilaian
persediaan
keadaan
persediaan barang dagangannya.Pengendalian
persediaan
stock,
kembali (ROP), serta penentuan kuantitas
suatu tindakan yang harus dilakukan suatu
dalam
safety
holding cost, penentuan titik pemesanan
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
perusahaan
penentuan
Lead time
menghindari
kelebihan
Pemesanan
suatu
barang
sampai
kuantitas
barang tersebut datang diperlukan jangka
persediaan, diantaranya dengan melakukan
waktu yang berfariasi. Perbedaan waktu
pengukuran
antara saat memesan sampai saat barang
keadaan
dagangan.Keadaan
persediaan
barang
persediaan
bargang
datang
disebut
waktu
tenggang
(lead
dagangan yaitu apakah persediaan berada
time).Waktu tenggang sangat dipengaruhi
pada tingkat yang cukup, lebih, ataupun
oleh ketersediaan dari barang itu sendiri dan
kurang, sehingga dapat dilakukan tindakan
jarak lokasi antara pembeli dan pemasok
untuk
berada.
menanggulangi
Perusahaan
kadang
ketidakpastian
keadaan
juga
waktu
tersebut.
menghadapi
pengiriman
Penentuan
persediaan
dalam
perusahaan dipengaruhi oleh waktu (lead
dan
time),
karena
jika
perusahaan
tidak
permintaan barang-barang selama periode
memperhatikan waktu dalam menyediakan
tertentu, sehingga perusahaan memerlukan
barang dagangan, maka perusahaan akan
persediaan
safety
mengalami kesulitan dalam mengukur kapan
menghitung
saat harus dilakukan pemesanan kembali serta
waktu pemesanan kembali barang dagangan
kuantitas pemesanan tersebut. Menurut Agus
serta kuantitas barang tersebut sehingga dapat
Ristono (2009:20) Lead time di definisikan
meminimalkan biaya-biaya ekstra.
sebagai waktu antara pemesanan dilakukan
ekstra
stock.Perusahaan
yang
juga
disebut
harus
Menurut Freddy Rangkuti (2007:19)
dengan saat kedatangan pemesanan.Menurut
pengendalian persediaan merupakan tindakan
Freddy Rangkuti (2007:234)
yang sangat penting dalam menghitung berapa
merupakan selisih atau perbedaan waktu
jumlah optimal tingkat persediaan yang
antara saat pemesanan sampai dengan barang
diharuskan,
serta
kapan
saatnya
mulai
81
Lead time
diterima
(tenggang
waktu
atau
masa
diprediksikan, melainkan dicadangkan untuk
tenggang).
memenuhi demand yang terjadi diluar dugaan.
Persediaan
bertujuan
untuk
Kekurangan
maupun
kelebihan
kuantitas
mengantisipasi ketidakmampuan perusahaan
persediaan merupakan resiko perusahaan yang
dalam memenuhi keinginan pelanggan karena
harus
tidak selamanya barang tersedia setiap saat.
Stock atau persediaan pengaman. Safety stock
Pemesanan suatu barang sampai barang
dibutuhkan karena peramalan atau pendugaan
tersebut datang, diperlukan waktu yang
(perkiraan) kurang sempurna dan para suplier
bervariasi. Perbedaan waktu antara saat
(pemasok) kadang salah untuk mengirimkan
memesan sampai saat barang datang disebut
barang dengan tepat waktu, dengan kata lain
masa tenggang (lead time).Karena adanya
safety stock dibutuhkan untuk mencegah dua
waktu
adanya
ketidaktentuan yang tidak menguntungkan
persediaan cadangan untuk kebutuhan selama
yaitu Suatu tingkat lebih tinggi dari
tenggang
maka
perlu
menunggu barang datang,
yang disebut
di hindari antara lain dengan Safety
permintaan dari pada yang di ramalkan serta
dengan kebutuhan pengaman (safety stock)
suatu
persediaan
pengaman
untuk
penyerahan barang.Menurut Agus Ristono
melindungi
atau
kemungkinan
(2009:20) Safety Stock (persediaan pengaman)
berfungsi
menjaga
terjadinya
kekurangan
dilakukan
pemesanan
barang.Saat
ulang
harus
keterlambatan
pengiriman
atau
adalah persediaan yang dilakukan untuk
sehingga
mengantisipasi
unsur
ketidakpastian
kedatangan atau penerimaan barang yang
permintaan dan penyedia. Apabila persediaan
dipesan adalah tepat waktu disebut sebagai
pengaman
titik pemesanan ulang (reorder point).Titik ini
ketidakpastian
menandakan bahwa pembelian harus segera
kekurangan
dilakukan untuk mengganti persediaan yang
Rangkuti (2007:10) Safety Stock merupakan
telah laku dijual.
persediaan
tidak
mampu
tersebut,
mengantisipasi
akan
terjadi
(stockout).Menurut
pengaman
yaitu
Freddy
persediaan
tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau
Safety Stock
Safety Stock didefinisikan sebagai
untuk
mengantisipasi
kemungkinan
terjadinya
kekurangan barang (stock out).
inventory yang harus ditinggalkan dalam
gudang
menjaga
Safety
fluktuasi
menentukan
Stock
berapa
bertujuan
besar
stock
untuk
yang
demand. Safety Stock tidak dicadangkan untuk
dibutuhkan selama lead time untuk memenuhi
memenuhi demand saat lead time yang telah
besarnya permintaan. Pengalokasian safety
82
stock
dalam jumlah relatif besar
akan
terjadi stagnasi. Faktor yang menentukan
membutuhkan biaya yang cukup besar juga.
Kekurangan
barang
besarnya persediaan pengaman adalah faktor
dagangan
penjualan dan faktor waktu atau lead time.
disebabkan karena pnjualan lebih besar dari
Penentuan
kuantitas
safety
stock
akan
perkiraan semula atau keterlambatan dalam
dipengaruhi oleh faktor-faktor:Penjualan rata-
penerimaan barang yang dipesan.Safety stock
rata, adanya ketidaktepatan datangnya barang
dapat diartikan sebagai jumlah persediaan
yang di pesan (faktor lead time), jika lead
minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan
time semakin tidak menentu, maka safety
untuk menjaga kemungkinan keterlambatan
stock sebaiknya semakin besar.
datangnya barang dagangan sehingga tidak
Formulasisafety stock:
Safety Stock ═ (Penjualan maksimum - Penjualan rata-rata) Lead time
Keterangan:
Penjualan maksimum
═ Penjualan tertinggi selama kurun
waktu tertentu (1 tahun)
Penjualan rata-rata
═ Penjualan selama setahun
Lead time
═ Jangka waktu (1 tahun)
cost atau carrying cost) terdiri dari biaya-
Holding Cost/Carrying Cost
Merupakan biaya yang timbul didalam
biaya yang bervariasi secara langsung dengan
penyimpanan persediaan didalam usahanya
kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per
mengamankan persediaan dari kerusakan,
periode akan semakin besar apabila kuantitas
keusangan dan kehilangan. Antara lain biaya
barang yang dipesan semakin banyak atau
sewa gudang, biaya administrasi gudang,
rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-
biaya listrik, biaya kerusakan, kehilangan atau
biaya tersebut sangat penting untuk menjadi
penyusutan
pertimbangan dalam menentukan pengaturan
barang
selama
dalam
penyimpanan Biaya penyimpanan (holding
dan penentuan kuantitas persediaan.
83
Kekurangan atau kelebihan persediaan
merupakan
gejala
pemeliharaan
maupun
investasi sarana fisik untuk menyimpan
dapat
berakibat
persediaan, atau dengan kata lain adalah
sedangkan
kelebihan
semua biaya yang timbul akibat penyimpanan
persediaan dapat berakibat pemborosan atau
barang.Menurut Freddy Rangkuti (2007:16)
tidak efisien karena akan menimbulkan
Biaya penyimpana (holding cost) biaya yang
bertambahnya
timbul
larinya
persediaan
pelanggan,
kurang
dan
baik.
Kekurangan
yang
persediaan
biaya
seperti
biaya
karena
adanya
persediaan
yang
penyimpanan (holding cost).Menurut Agus
meliputi seluruh pengeluaran perusahaan.
Ristono
biaya tersebut berkaitan dengan barang yang
(2009:23)Holding
Cost/Carrying
Cost/Storage cost yaitu biaya simpan adalah
belum terjual dalam persediaan.
biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam
Formulasi Holding Cost/Carrying Cost :
Cc = biaya simpan per tahun % X harga barang per unit
Keterangan:
Cc = Carrying cost / biaya simpan periode 3 bulan
tidak selamanya pesanan barang dapat segera
Reorder Point (ROP)
Reorder point terjadi apabila jumlah
dikirim oleh pihak pemasok.Menurut Agus
persediaan yang terdapat didalam stock
Ristono (2009:42)Reorder point merupakan
berkurang terus, dengan demikian kita harus
saat dimana perusahaan harus melakukan
menentukan berapa banyak batas minimal
pembelian kembali barang dagangan.Menurut
tingkat
harus
Freddy Rangkuti (2007:236) Reorder point
terjadi
biasa disebut dengan batas/titik pemesanan
persediaan
dipertimbangkan
kekurangan
yang
sehingga
persediaan.
tidak
jumlah
yang
kembali
saat
pemesanan
yang
harus
diharapkan tersebut dihitung selama masa
dilaksanakan sehingga barang yang dipesan
tenggang.Penentuan
dapat diterima pada saat dibutuhkan.
dagangan
perusahaan
persediaan
harus
barang
melakukan
Reorder
point
dalam
untuk
pemesanan kembali tanpa harus menunggu
mengurangi
persediaan habis, hal ini dilakukan karena
pemesanan barang, karena jika ada kesalahan
84
kesalahan
dilakukan
melakukan
dalam melakukan pemesanan barang maka
Perusahaan harus menentukan barapa banyak
akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
batas minimal tingkat persediaan yang harus
-
Jika barang tersebut sampai lebih cepat
di pesan sehingga tidak terjadi kekurangan
dari
persediaan. Jumlah yang diharapkan tersebut
-
yang
diperkirakan
maka
akan
mengakibatkan penimbunan persediaan.
dihitung selama lead time dan ditambah
Jika barang tersebut sampai lebih lambat
dengan safety stock.
dari
yang
diperkirakan
maka
akan
mengakibatkan habisnya persediaan.
Formulasi Reorder Point :
ROP = d + safety stock X lead time
Keterangan :
ROP
= Titik pemesanan kembali
d
= Permintaan yang diharapkan yaitu permintaan tertinggi.
jumlah
KUANTITAS PERSEDIAAN
Tujuan
persediaan
unit
dapat
menyebabkan
kuantitas
perusahaan kehilangan kesempatan untuk
ialah untuk menetapkan jumlah
meraih keuntungan. Menurut Agus Ristono
(satuan)
menentukan
persediaan
persediaan
yang
dimiliki
(2009:31)
Penentuan
perusahaan pada tanggal neraca, sehingga
bertujuan
menentukan
kuantitas persediaan dapat ditetapkan sesuai
setiap kali pesan sehingga meminimasi biaya
dengan kebutuhan.Merupakan metode yang
total persediaan.Menurut Freddy Rangkuti
digunakan
untuk
menentukan
(2007:24)
persediaan
baik
maksimum
jumlah
Tujuan
jumlah
jumlah
penentuan
persediaan
ekonomis
kuantitas
maupun
persediaan adalah untuk memaksimalkan
persediaan
perbedaan antara pendapatan dan biaya yang
merupakan hal yang penting bagi perusahaan
berkaitan dengan pengelolaan persediaan.
karena mempunyai dampak langsung terhadap
Tiga unsur yang harus dipertimbangkan
keuntungan
oleh
adalah: 1. Semua biaya yang berkaitan dengan
perusahaan. Kesalahan dalam menentukan
pemesanan. 2. Semua biaya yang berkaitan
minimum.Penentuan
yang
jumlah
dapat
dicapai
85
dengan penyimpanan barang.3. Semua biaya
dibutuhkan
sehingga
yang berkaitan dengan kehilangan barang
perusahaan
kehilangan
Jumlah persediaan yang terlalu besar
dibanding
dengan
kebutuhan,
menyebabkan
kesempatan
memperoleh keuntungan dari penjualan yang
akan
seharusnya
diperoleh.
Karena
tidak
menyebabkan beban yang harus ditanggung
tersediaanya persediaan perusahaan tidak
perusahaan menjadi besar
dapat bekerja secara optimal.
penyimpanan,
seperti biaya
pemeliharaan,
resiko
Besarnya
kuantitas
pesanan
yang
kerusakan, biaya keamanan dan sebagainya.
optimal merupakan fungsi dari ketiga unsur
Semua itu adalah faktor yang menyebabkan
biaya tersebut yaitu:
keuntungan perusahaan berkurang.Sebaliknya
dengan pemesanan, biaya yang berkaitan
persediaan
dengan penyimpanan barang, serta biaya yang
yang
terlalu
kecil
dapat menghambat operasional perusahaan
berkaitan
berupa tidak tersedianya barang pada saat
ditambah dengan tingkat penggunaannya.
Formulasinya :
V = Safety Stock + Q
Q
2CR
H
H K
K
Keterangan:
V
= Jumlah persediaan maksimum di gudang
Q
= Jumlah order optimal
C
= Biaya pesan per order
R
= Permintaan per unit per 3 bulan
H / Cc = biaya simpan per unit per 3 bulan
K
= biaya pesan per unit per 3 bulan
86
dengan
biaya yang berkaitan
kehilangan
barang,
mengukur efisiensi penggunaan persediaan
KESIMPULAN
Penilaian persediaan sangat penting
atau rasio untuk mengukur kemampuan dana
dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari
yang
resiko kekurangan jumlah persediaan karena
berputar
dalam
suatu
permintaan tinggi, maupun biaya–biaya yang
Inventory
Turn
Over
harus dikeluarkan jika persediaan tersebut
dipakai sebagai ukuran kinerja perusahaan,
terlalu lama tersimpan karena permintaan
karena
rendah. Resiko tersebut dapat
di hindari
biaya, yaitu biaya penyimpanan dan hal ini
antara lain dengan Safety Stock yaitujumlah
menghilangkan faktor biaya penting lainnya
persediaan
yang
harus
oleh
sehingga dapat menyebabkan tindakan yang
perusahaan
untuk
menjaga
kemungkinan
dapat menurunkan laba. (Fraddy Rangkuti
dimiliki
barang dagangan yang baru akan terlambat
datang,
sehingga
tidak
dalam
persediaan
periode
tidak
untuk
tertentu.
sepenuhnya
berfokus hanya terhadap satu jenis
2007:91).
stagnasi.
Peningkatan tingkat persediaan dapat
Persediaan yang harus dimiliki tersebut akan
dinilai baik, tetapi dapat menambah biaya
mengeluarkan
dapat
simpan, jika persediaan tersebut terlalu lama
disebut Holding cost /Carrying cost yaitu
disimpan. Maka perlu adanya keseimbangan
biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
jumlah
biaya simpan. Safety Stock membutuhkan
persediaan
biaya ekstra tetapi perusahaan akan mendapat
safety stock dapat mengurangi biaya simpan,
keuntungan dalam penentuan penyediaan
tetapi dapat menambah resiko kekurangan
barang
dagangan
persediaan. Jadi perlu adanya pertimbangan
Point
yaitutitik
biaya
terjadi
tertanam
ekstra,
dengan
yang
adanyaReorder
pemesanan
kembali
persediaan,
dapat
sehingga
jumlah
dikendalikan.Penurunan
dalam menyediakan persediaan pengaman
ataudemand yang tidak terpenuhi pada saat
agar
order akan terpenuhi setelah inventory ada
dengan tetap memperhatikan biaya simpan.
pada saat periode berikut, sehingga biaya
Penurunan
ekstra dapat di minimalkan dengan adanya
pengeluaran biaya dapat dinilai baik. Tetapi
penentuan waktu dan
dilihat dari tingkat persediaan, penurunan
kuantitas persediaan
resiko
yang akan di pesan serta pemesanan dapat
holding
dilakukan sekaligus. Konsep yang berkaitan
menurun
dan selalu digunakan oleh manajemen untuk
kekurangan
memonitor
jalannya
tingkat
persediaan
adalah
inventory Turn Over yaitu rasio untuk
kekurangan
holding
cost
cost
berarti
dan
hal
barang
operasi
dapat
dilihat
jumlah
ini
dari
persediaan
dapat
serta
dihindari
berakibat
menghambat
perusahaan,
sehingga
perusahaan harus mempertimbangkan dampak
87
Gitosudarmo, Indriyo, 2006, Manajemen
Keuangan, Yogyakarta,BPFE.
dari penurunan holding cost dilihat dari
tingkat
persediaan
barang
dagangan.
Hongren Harrison, JR, Accounting, PrenticeHall, International
Penurunan ROP diinilai baik karena dapat
mengurangi
biaya
simpan
sehingga
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar
Akuntan Keuangan, Jakarta, Salemba
Empat
menguntungkan perusahaan, tetapi tetap harus
memperhatikan jumlah persediaan agar tidak
mengalami
kekurangan.sedangkan
untuk
Jusup Al. Haryono, 2003, Dasar-dasar
Akuntansi, Edisi Kedelapan, BPFE
UGM, Yogyakarta
peningkatan ROP akan menambah biaya,
sehingga pengeluaran perusahaan semakin
bertambah. Penurunan kuantitas persediaan
La Midjan, Azhar Susanto 2001,Sistem
informasi akuntansi : pendekatan
manual penyusunan metode dan
prosedur, edisi delapan, Bandung
Lingga Jaya
dapat mengurangi biaya simpan tetapi dapat
menambah resiko kekurangan persediaan. Jadi
penentuan kuantitas persediaan harus dilihat
dari sisi biaya simpan serta tingkat penjualan,
Mahmud M Hanafi, Halim Abdul, 2007,
Analisa Laporan Keuangan, Edisi 3
Cetakan I, Yogyakarta, UPP STIM
YKPN
sehingga keseimbangan antara penjualan,
pembelian serta biaya dapat tercapai.
Mulyadi 2001,Sistem Akuntansi, edisi ketiga
Jakarta Salemba empat
DAFTAR PUSTAKA
American Institute Of Certified
Accountant (AICPA)
Public
Moekijat
2000,manajemen
Yogyakarta
penerbit
informatika UGM
Baridwan
Zaki,
2001,
Intermediate
Accounting, Edisi 7, Cetakan Pertama,
BPFE Yogyakarta.
penjualan,
manajemen
Neeley, L.Paden, and Frank J.Imke,
Principles Accounting, Introductory,
Prentice-Hall, International
A Alvin Arens, J Elder Randal, S Mark
Beasley 2003 Auditing and Inssurance
Service: An
Integrated Approach,
Ninth Edition New Jersey:Prentice Hall
Ronald Ballau, 2004, Operation Riset, New
York
Donald E Kieso dan Weygant, Jerry J, 2002,
Intermediate Accounting, New York, sevent
Edition, terjemahan Emil Salim
Skousen K.F, dan Smith J.M, 2001, Akuntansi
Keuangan
Menengah
(volume
Komprehensif), Jakarta, Salemba Empat
Freddy
Rangkuti,
2007,
Manajemen
Persediaan (aplikasi di bidang bisnis),
Jakarta, PT Rajagrafindo Persada.
Smith, J. M., dan K. F. Skousen. 2000.
Akuntansi
Intermediate:
Volume
Komprehensif (terj. Tim Penerjemah
88
Erlangga). Edisi kesembilan, Jakarta :
Penerbit Erlangg
Widjajanto Nugroho. 2001. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Erlangga
Zaki
Baridwan,
2000,
Intermediate
Accounting, Yogyakarta, BPFE.
89
Download