Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au Oleh: Nelly Susanna Pusat Sumber Daya Geologi Jl. Soekarno Hatta no. 444 Bandung SARI Standar operasional prosedur (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au disusun dalam rangka menunjang kegiatan eksplorasi bijih sulfida yang merupakan salah satu bahan tambang yang potensial di Indonesia Metode analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au yang disusun dalam standar operasional prosedur (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au ini diadopsi dan dimodifikasi dari beberapa standar seperti ASTM International dan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta dari beberapa literatur dan publikasi dan divalidasi dengan menggunakan bahan acuan standar (certified reference material). Dengan adanya standar operasional prosedur (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au yang tersusun dan terdokumentasi dengan baik maka penganalisis di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi dapat melakukan analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au secara konsisten dari waktu ke waktu. ABSTRACT Standard operating procedure (SOP) of chemical analysis of Cu, Pb, Zn, Ag, and Au in sulphide ores is composed in order to support sulphide ores exploration, one of the most potensial mineral ores in Indonesia. The method of chemical analysis of Cu, Pb, Zn, Ag, and Au in this standard operating procedure (SOP) is adopted and modified from several standards such as ASTM and SNI (Standar Nasional Indonesia), and from several publications. The method is validated using certified reference material. Well-organized and well-documented standard operating procedure of chemical analysis of Cu, Pb, Zn, Ag, and Au in Center of Geological Resources will provide each and every chemist in the Laboratory a guidance to perform a consistent analysis of Cu, Pb, Zn, Ag, and Au in sulphide ores from time to time. PENDAHULUAN merupakan salah satu bahan tambang Performa dari suatu laboratorium yang cukup potensial di Indonesia, dapat dimonitor melalui kendali mutu maka hasil analisis laboratorium tersebut. Sumber Kendali untuk standard operasional prosedur (SOP) mengetahui reliabilitas dari data hasil analisis kimia bijih sulfida. Prosedur analisis laboratorium sehingga data analisis kimia bijih sulfida baku yang tersebut diinterpretasi akan disusun diutamakan untuk unsur- lebih lanjut. Salah satu bentuk kendali unsur Cu (tembaga), Pb (timbal), Zn mutu yang dapat dilakukan oleh suatu (seng), laboratorium yang merupakan unsur-unsur utama mutu layak dilakukan untuk adalah dengan menggunakan metode analisis yang Tim Laboratorium, Daya Geologi Pusat menyusun Ag (perak), dan Au (emas) yang terkandung dalam bijih sulfida. mengacu pada metode analisis yang Dengan adanya prosedur sudah baku seperti metode ASTM, analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, ISO, JIS, dan lain-lain. Ag, Metode instrumen analisis. prinsipnya analisis analisis Prosedur dan Au yang tersusun dan mencakup terdokumentasi dengan baik maka prosedur penganalisis di laboratorium Pusat analisis merupakan dan pada Sumber Daya Geologi dapat serangkaian melakukan analisis kimia bijih sulfida tindakan yang harus dilakukan pada Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au secara saat analisis. Prosedur analisis yang konsisten dari waktu ke waktu. digunakan di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi sampai saat ini METODOLOGI berupa prosedur yang mengacu pada Prosedur yang disusun adalah beberapa literatur dan metode analisis prosedur analisis kimia bijih sulfida baku dengan beberapa modifikasi. untuk parameter uji unsur-unsur Cu, Prosedur analisis yang ada umumnya Pb, masih berupa salinan yang tersebar menggunakan dan belum terdokumentasi dengan Atomic Absorption Spectrophotometry- baik. Sebuah laboratorium yang baik Flame seharusnya memiliki prosedur analisis Absorption baku Graphite yang terdokumentasi baik Zn, Ag, dan Au dengan instrumen analisis Ionization dan Atomic SpectrophotometryTube Atomizer yang di Laboratorium Pusat Daya Geologi. sehingga dapat dijadikan acuan oleh digunakan setiap penganalisis saat melakukan Sumber tugasnya. analisis bijih sulfida untuk parameter Dalam rangka Metode menunjang uji unsur-unsur Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au kegiatan eksplorasi bijih sulfida yang ini diadopsi dan dimodifikasi dari beberapa metode baku dari ASTM PA, 2014, DOI: 10.1520/E882-10, International/American www.astm.org. Society for Testing and Material, SNI (Standard 5. ASTM Standard E1184, “Standard Nasional Indonesia) dan dari literatur Practice atau publikasi ilmiah. Metode analisis Elements by Graphite Furnace divalidasi Atomic Absorption Spectrometry”, bahan dengan acuan menggunakan standar (certified reference material). for ASTM Determination International, of West Conshohocken, PA, 2014, DOI: 10.1520/E1184-10, www.astm.org. 6. ASTM Standard E2857, “Standard ACUAN 1. ASTM Standard E60, “Standard Guide for Validating Practice for Analysis Metals, Ores, Methods”, and West Conshohocken, PA, 2014, Related Materials Spectrophotometry”, by ASTM International, West Conshohocken, PA, 2014, DOI: 10.1520/E60-11, www.astm.org. ASTM Analytical DOI: 10.1520/E2857-11, www.astm.org. 7. SNI 06-6989.6-2009, “Cara Uji Tembaga 2. ASTM Standard E396, “Standard International, (Cu) Spektrofotometri Secara Serapan Atom Test Method for Chemical Analysis (SSA) Nyala”, BSN, Jakarta, 2009. of Cadmium”, ASTM International, 8. SNI 06-6989.7-2009, “Cara Uji West Conshohocken, PA, 2014, Seng (Zn) Secara Spektrofotometri DOI: Serapan Atom (SSA) Nyala”, BSN, 10.1520/E396-12, www.astm.org. Jakarta, 2009. 3. ASTM Standard E841, “Standard 9. SNI 06-6989.8-2009, “Cara Uji Test Method for Determination of Timbal Copper in Iron Ores and Related Spektrofotometri Materials (SSA) Nyala”, BSN, Jakarta, 2009. by Flame Atomic Absorption Spectrometry”, ASTM 10. SNI (Pb) Secara Serapan 13-6974-2003, Atom “Percontoh International, West Conshohocken, Batuan Sulfida – Penentuan Kadar PA, 2014, DOI: 10.1520/E841-12a, Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Dan Cd www.astm.org Dengan Spektrofotometri Serapan 4. ASTM Standard E882, “Standard Guide for Accountability and Quality Control in the Chemical Analysis Laboratory”, Atom (SSA)”, BSN, Jakarta, 2003. ASTM International, West Conshohocken, RUANG LINGKUP Standar operasional prosedur (SOP) ini meliputi prinsip; prosedur; perhitungan; validasi metode; dan bagan alir analisis kimia bijih sulfida ditambahkan 10 ml HF p.a. dan 2 ml untuk parameter uji unsur-unsur Cu, HClO4 p.a., lalu dipanaskan di atas Pb, Zn, dan Ag dengan menggunakan Hot Plate. Saat keluar uap putih instrumen analisis Atomic Absorption tambahkan 3 tetes HNO3 p.a. untuk Spectrophotometry-Flame menghilangkan Ionization zat organik dalam dan untuk parameter uji unsur Au conto, teruskan pemanasan sampai dengan menggunakan instrumen kering. Jika masih ada conto yang analisis Atomic Absorption belum larut tambahkan kembali 2 ml Spectrophotometry-Graphite Tube Atomizer. HF p.a. dan panaskan sampai kering. Angkat cawan dan dinginkan. Tambahkan 0.5 ml HCLO4 p.a. dan 10 PRINSIP ml aquadest ke dalam cawan, Prinsip penentuan kadar Cu, Pb, panaskan larutan di atas Hot Plate Zn, dan Ag dalam bijih sulfida adalah sebentar. Pindahkan isi cawan ke sebagai dilarutkan dalam labu ukur 50 ml,bilas cawan dalam larutan HF dan HClO4 hingga sampai bersih, tanda bataskan dengan larut. berikut: conto Logam-logam yang terlarut aquadest, homogenkan. Pindahkan isi instrumen analisis labu ukur ke dalam tabung reaksi. Atomic Absorption Spectrophotometer- Tentukan kadar unsur Cu, Pb, Zn, dan Flame Ag diukur dengan Ionization pada panjang dengan instrumen Atomic gelombang karakteristiknya masing- Absorption Spectrophotometer-Flame masing. Ionization pada masing-masing Prinsip penentuan kadar emas panjang gelombang karakteristiknya. dalam bijih sulfida adalah sebagai Bagan alir penentuan kadar Cu, Pb, berikut: conto dilarutkan dalam aqua Zn, dan Ag dalam bijih sulfida dapat regia hingga larut. Emas yang terlarut filihat pada Gambar 1. dipisahkan oleh methyl iso buthyl 10 gr conto bijih sulfida ketone (MIBK) lalu diukur dengan ditimbang ke dalam gelas kimia 150 ml menggunakan lalu ditambahkan 8 ml HNO3 dan 20 Atomic Absorption Spectrophotometer-Graphite Tube ml HCl (penambahan HNO3 harus Atomizer pada panjang gelombang dilakukan dengan hati-hati terutama karakteristiknya. untuk conto batuan sulfida; jika conto yang dianalisis mengandung karbonat, PROSEDUR 0.5 sebaiknya ditambahkan HCl terlebih gr conto bijih sulfida dahulu), diaduk dengan batang ditimbang ke dalam cawan PTFE, pengaduk, ditutup dengan gelas arloji, dibasahi dengan sedikit aquadest, dan dibiarkan selama kira-kira 4 jam. Panaskan gelas kimia di atas Hot Plate pada temperatur Hasil uji yang absah adalah hasil sedang, uji dengan akurasi dan presisi yang biarkan mendidih selama 1 ¼ jam, baik. Metode uji memegang peranan angkat dan dinginkan. Bilas gelas penting dalam memperoleh hasil uji arloji dan encerkan larutan sampai 50 dengan akurasi dan presisi yang baik. ml dengan aquadest, aduk. Biarkan Untuk memperoleh keabsahan data mengendap. Pipet 10 ml larutan jernih hasil kedalam tabung ekstraksi, tambahkan Absorption Spectrophotometry (AAS), larutan beberapa garam Sorrenson, sambil uji dengan metode parameter Atomic yang dikocok, sampai warna kuning hilang. mendapatkan Tambah 2 ml MIBK, tutup tabung, lalu validasi alat dan metode uji. Validasi kocok selama 2 menit. Biarkan fasa metode organik terpisah (jika fasa organik menentukan presisi dan akurasi yang tidak terpisah dengan baik, tambahkan diperoleh dari pengukuran serapan beberapa tetes HF). Tentukan kadar larutan standar serta parameter analit emas dalam fasa organik dengan yang menyertai yaitu recovery, standar instrument deviasi, Atomic Absorption Spectrophotometer-Graphite Tube perhatian perlu uji adalah dilakukan %RSD, %D, dengan dan batas deteksi. Atomizer pada panjang gelombang Validasi dilakukan dengan karakteristiknya. Bagan alir penentuan menggunakan certified reference kadar emas (Au) dalam bijih sulfida material (CRM), conto uji yang telah dapat dilihat pada Gambar 2. diketahui konsentrasinya, dan blanko conto yang memiliki matriks yang VALIDASI METODE hampir sama dengan conto tetapi tidak Validasi adalah konfirmasi melalui mengandung analit yang dimaksud. pengujian dan pengadaan bukti yang Validasi obyektif bahwa persyaratan tertentu prosedur (SOP) analisis bijih sulfida untuk Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au ini dilakukan maksud khusus dipenuhi. standard operasional Validasi suatu metode analitik adalah dengan evaluasi sulfida GBMS911-2 dari Geostat Pty sistematik dari suatu menggunakan Ltd, bahwa metode analitik yang dipakai sama dengan conto bijih sulfida sesuai secara scientific baik. Laboratorium dengan harus memvalidasi metode tidak baku, masing-masing metode dengan dikembangkan, dan CRM bijih prosedur analitik untuk menunjukkan yang Australia. CRM prosedur analisis unsur instrumen diperlakukan untuk dan diukur analisis Atomic metode baku yang digunakan di luar Absorption Spectrophotometry (AAS) lingkup yang dimaksudkan. pada panjang gelombang karakteristiknya. Laboratorium Pusat |̅ Sumber Daya Geologi tidak memiliki conto dengan matriks yang sama dengan bijih sulfida tetapi tidak mengandung unsur Cu, Pb, Zn, Ag, Dimana, SD = standar deviasi = Nilai kadar parameter tertentu atau Au; karena itu penentuan limit deteksi/batas deteksi tidak dalam dapat dilakukan. ̅) ∑( √ | CRM hasil analisis laboratorium = jumlah replikat Akurasi dan recovery didefinisikan sebagai tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap sebenarnya. Nilai nilai yang akurasi dan recovery dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Presisi didefinisikan sejauh mana sebagai pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan hasil yang sama. Nilai presisi dihitung dengan menggunakan rumus: |̅ ( ) | ( ̅ ) Dimana, Dimana, = standar deviasi antar ̅ = Nilai kadar rata-rata parameter tertentu dalam CRM laboratorium untuk nilai hasil parameter uji dalam sertifikat analisis laboratorium = Nilai kadar parameter tertentu dalam CRM dari sertifikat Nilai presisi distribusi dibandingkan X2 data pada nilai derajat kebebasan n di kuartil 0.95 untuk Nilai recovery dianggap baik jika mendekati nilai 100%. Nilai akurasi dibandingkan dengan nilai standar deviasi pengukuran replikat menentukan apakah nilai presisi pengukuran baik atau kurang baik. Nilai presisi dinilai baik jika: CRM untuk parameter yang sama untuk menentukan apakah nilai akurasi pengukuran baik atau kurang baik. ( Nilai akurasi dinilai baik jika: ) Certified Reference Material (CRM) GBMS911-2 dipreparasi dan diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) sesuai KESIMPULAN DAN SARAN dengan prosedur penentuan kadar Cu, Terdokumentasikannya standar Pb, Zn, Ag dan prosedur penentuan operasional prosedur (SOP) analisis kadar Au dalam bijih sulfida. Akurasi, kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan recovery, dan presisi dihitung sesuai Au dengan rumus-rumus di atas. Hasil acuan bagi penganalisis di lingkungan validasi dapat dilihat pada Tabel 1, 2, Laboratorium Pusat Sumber Daya 3, dan 4. Geologi dalam melaksanakan analisis Berdasarkan hasil validasi metode yang dilakukan, recovery analisis ini diharapkan dapat menjadi kimia bijih sulfida. Standar operasional prosedur kimia bijih sulfida untuk parameter uji (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au mendekati nilai Pb, Zn, Ag, dan Au ini merupakan 100%, maka recovery analisis kimia adopsi dan modifikasi dari berbagai bijih sulfida untuk parameter uji Cu, metode baku ASTM dan SNI serta Pb, Zn, Ag, dan Au ini dinilai baik. literature lainnya dan pada prinsipnya Hasil telah sesuai dengan acuan. perhitungan akurasi untuk parameter uji Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au Standar operasional prosedur semua memiliki nilai lebih kecil dari (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, nilai Pb, Zn, Ag, dan Au ini telah divalidasi pembandingnya maka akurasianalisis kimia bijih sulfida untuk dengan menggunakan parameter uji Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au reference material ini hasilnya dinilai baik. dinilai baik. Hasil perhitungan presisi untuk parameter uji Cu, Pb, Zn, Standar certified (CRM) operasional dan prosedur Ag, dan Au semua memiliki nilai lebih (SOP) analisis kimia bijih sulfida Cu, kecil dari nilai pembandingnya maka Pb, Zn, Ag, dan Au ini telah divalidasi presisi analisis kimia bijih sulfida untuk tetapi masih belum lengkap, oleh parameter uji Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au karena itu Laboratorium Pusat Sumber ini dinilai baik. Hasil validasi metode Daya analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, menyediakan Ag, dan Au menunjukkan recovery, diperlukan akurasi, dan presisi yang baik, maka deteksi standar operasional prosedur (SOP) prosedur (SOP) analisis kimia bijih analisis kimia bijih sulfida Cu, Pb, Zn, sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au ini Ag, dan Au ini dinilai layak untuk dapat direvisi agar lebih baik lagi. diterapkan di lingkungan Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi. Geologi disarankan blanko untuk dan untuk conto yang pengukuran standard limit operasional Penyusunan standar operasional prosedur (SOP) laboratorium untuk merupakan analisis kegiatan yang dapat laboratorium dari berbagai komoditi menunjang tugas dan fungsi Pusat dengan metode yang beragam yang Sumber Daya Geologi dan kegiatan ini belum terdokumentasi dengan baik, merupakan pendokumentasian resmi maka bagi Sumber penyusunan banyak prosedur (SOP) ini bisa dilanjutkan Daya sekali sangat baik Laboratorium Geologi. dan Pusat Mengingat prosedur analisis di diharapkan kegiatan standar operasional untuk parameter uji lain. START Timbang 0.5 g conto ke dalam cawan PTFE Tambah aquadest , 10 ml HF, 2 ml HClO4 Panaskan di atas Hot Plate sampai keluar uap putih Tambah HNO3 3 tetes, teruskan pemanasan sampai kering Angkat. Dinginkan Jika ada yang belum larut, tambah 2 ml HF, panaskan kembali sampai kering Tambah 0.5 ml HClO4 dan 10 ml aquadest, panaskan sebentar Pindahkan isi cawan ke dalam labu ukur 50 ml, bilas dengan aquadest sampai bersih Tandabataskan, homogenkan, pindahkan larutan ke tabung reaksi Ukur konsentrasi masing-masing unsur dengan AAS-FI pada panjang gelombang karakteristiknya END Gambar 1. Bagan alir penentuan kadar Cu, Pb, Zn, dan Ag dalam bijih sulfida START Timbang 10 g conto ke dalam gelas kimia 150 ml Tambah 8ml HNO3 dan 20ml HCl Aduk dengan batang pengaduk, tutup dengan gelas arloji, biarkan selama 4 jam Panaskan di atas Hot Plate pada temperature sedang. Biarkan mendidih selama 1 ¼ jam Angkat. Dinginkan. Bilas gelas arloji. Encerkan sampai 50ml dengan aquadest. Aduk. Tutup kembali Biarkan mengendap. Pipet 10ml larutan jernih ke dalam tabung ekstraksi Tambahkan larutan garam Sorrenson sambil dikocok sampai warna kuning hilang Tambahkan 2ml MIBK. Tutup tabung. Kocok selama 2 menit. Biarkan fasa organik terpisah. Tentukan kadar Au dalam fasa organik dengan AAS-GTA pada panjang gelombang karakteristiknya. END Gambar 2. Bagan alir penentuan kadar Au dalam bijih sulfida Tabel 1. Data Validasi Metode Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, dan Au Parameter n ̅ Cu 7 1454.43 1417±16.6 27.71 67 14.07 Pb 7 54.29 47±1.9 5.19 7 14.07 Zn 7 137.86 122±4 4.45 16 14.07 Ag 7 12.43 12.4±0.2 0.35 0.7 14.07 Au 7 2.55 2.82±0.048 0.20 0.16 14.07 Tabel 2. Recovery Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au Recovery Parameter Rumus Cu Nilai 102.64 % Pb 115.50 % ̅ Zn 113.00 % Ag 100.23 % Au 90.48 % Tabel 3. Akurasi Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au Parameter Akurasi Rumus Pembanding Nilai Rumus Nilai Cu 37.43 110.85 Pb 7.29 20.75 15.86 17.80 Ag 0.03 1.40 Au 0.27 0.82 |̅ Zn | Tabel 4. Presisi Analisis Kimia Bijih Sulfida Cu, Pb, Zn, Ag, Dan Au Parameter Presisi Rumus Pembanding Nilai Rumus Nilai Cu 0.17 2.34 Pb 0.55 2.34 0.08 2.34 Ag 0.25 2.34 Au 1.63 2.34 Zn ( )