PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY DALAM

advertisement
PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY DALAM PERANANMEDIAINFORMASI
BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI053985
SUKA DAMAI
Intan Shavira1, Ummul Khair S.Kom, M.Kom2, Imran Lubis S.T, M.Kom3
Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl.HMJhoniNo70Medan,Indonesia
1
[email protected]
ABSTRAK
Kenyamanan lingkungan dan bangunan sekolah merupakan salah satu bagian yang terpenting untuk di lakukannya
proses belajar, mengajar dan bersosial antar siswa, sehingga dibutuhkan media informasi yang dapat
memperkenalkan lingkungan sekolah tampak seperti nyata, yang dimana selama ini orang tua dan siswa hanya
mendapatkan informasi dari media cetak seperti Koran, brosur yang dimana gambar yang dihasilkan hanya dalam
bentuk 2D. Dibutuhkan pendekatan teknologi komputer dan multimedia dalam mengenali lingkungan sekolah agar
orang tua dan siswa atau pengguna dapat merasakan suasana seperti berada di tempat sebenarnya. Dengan memakai
perangkat virtual reality, akan membuat proyeksi gambar yang diterima pengguna terasa lebih nyata. Aplikasi akan
dihubungkan dengan alat atau perangkat virtual reality berupa mouse camera tracking dan unity remote sebagai
output yang diterima pengguna. Tahapan awal yang dilakukan adalah 3D Modelling dengan menggunakan software
blender dan dilanjutkan ke tahapan Virtual Reality Environment. Bentuk visualisasi dari modeling 3D di
implementasikan pada Aplikasi VR.
Kata kunci : Virtual Reality, 3D Modeling, Unity Remote
ABSTRACT
Leisure Environment and the school building is praying part one important thing for the review do that process of
learning, teaching and social skills among students, so it needed media information can be introduce school
environment looks like Real, Where during Singer Parents And Students only get information from print media such
as the newspaper, the brochure where the resulting images Only 2D Shape hearts. It takes a multimedia approach
Computer Technology and Environment hearts recognize schools that old parents and students or users can be felt
the atmosphere was like being at the actual place. Wearing virtual reality device, image projection will make feel
your users receive real more. Applications will be linked with or appliance virtual reality device Form rats camera
tracking and unity as remote outputs The users receive. Initial Stages Conducted with 3d Modelling software is
using a blender and continued phases into Virtual Reality Environment. From the visualization of 3D modeling is
implemented on vr applications.
Keywords : Virtual Reality, 3D Modeling, Unity Remote
1. Pendahuluan
Teknologi komputer adalah solusi yang paling
relevan dalam permasalahn ini. Karena teknologi saat
ini sudah berkembang dengan sangat pesat terutama
pada teknologi grafik. Hampir setiap pekerjaan
menggunakan
grafik
dalam
mempermudah
penyampaikan informasi kepada pengguna. Pada saat
ini perubahan penyajian informasi sangat signifikan.
Karena dahulu rata-rata perusahaan menggunakan
media 2D dalam menyampaikan informasi tentang
bangunan. Kebanyakan hanya berupa katalog dengan
potongan-potongan bangunan di sisi tertentu. Tidak
salah jika pengguna yang bersangkutan memiliki
gambaran berbeda dengan bentuk bangunan yang
dimaksud. Oleh karena itu, pengembang Teknlologi
informasi berusaha untuk menggunakan teknik
visualisasi 3D untuk menggambarkan bangunan. [1]
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan
objek adalah visualisasi 3D sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai solusi yang menarik
untukmengetahui letak tata ruang setiap gedung.
Informasi yang dilengkapi dengan visualisasi akan
lebih mudah dipahami oleh semua kalangan karena
manusia lebih mudah menangkap dan memahami
informasi dengan cara mendengar dan melihat.
Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka Damai
merupakan sekolah yang telah berdiri lama sejak
tahun 1975. Dikarenakan latar belakang sekolah yang
berusia lama maka dibutuhkan teknologi informasi
untuk memperkenalkan bangunan sekolah. Untuk
memberikan informasi mengenai bangunan atau
lingkungan Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka
Damai biasanya melalui media cetak seperti pada
umumnya dalam bentuk 2D, gambar 2D yang
dihasilkan sangat terlihat monoton, kurang detail dan
kurang inovatif. Sehingga tidak memungkin secara
nyata mensimulasikan orang-orang seperti berada
dilingkungan sekolah dan tidak dapat mensimulasikan
dunia nyata ke dalam dunia maya.
Dengan demikian dibutuhkannya sebuah
teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi
dengan suatu lingkungan yang disimulasikan
olehkomputer (computer simulated environment).
Dan media penyampaian informasi yang interaktif
dan dinamis dalam memperkenalkan bangunan
sekolah.Rancangan yang diperlukan agar telihat lebih
interaktif yaitu penggunaan desain bangunan dalam
bentuk animasi 3D dengan menggunakan softwaresoftware animasi 3D yang ada.Selain itu
menggunakan teknologi Virtual Reality. Virtual
Reality adalah sejenis teknologi antarmuka antara
manusia dan mesin yang dapat secara nyata
mensimulasikan
orang-orang
seperti
berada
dilingkungan alami termasuk dengan penglihatan,
pendengaran, gerakan dan aksi lain. Tidak hanya
dapat dengan jelas menggambarkan lingkungan
secara nyata, tetapi VR juga memungkinkan
pengguna untuk mengamati lingkungan virtual dan
merasa seperti berada di bangunan sekolah tersebut.
Proses ini dapat membantu pihak sekolah agar lebih
mudah dalam memperkenalkan informasi bangunan
sekolah tersebut dan siswa dapat secara langsung
menelusuri dunia virtual.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah
“Bagaimana pemanfaatan teknologi virtual reality
untuk memperkenalkan rancangan bangunan sekolah
dasar negeri 053985 suka damai untuk siswa baru
atau calon siswa yang ingin mendaftar?
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Pemanfaatan teknologi virtual reality untuk
memperkenalkan rancangan bangunan di lingkungan
Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka Damai kepada
siswa baru atau calon siswa yang ingin mendaftar.
1.3 Penelitian Terdahulu
Teknologi virtual reality telah terbukti
memberikan kemudahan dalam memperkenalkan
bangunan. Berikut ini adalah beberapa penelitian
berkenaan dengan teknologi virtual reality dan 3D
Modeling:
1. Pembuatan Aplikasi Tata Ruang Tiga Dimensi
Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi
Virtual Reality. [1]
2.
3.
Rancang Bangun Aplikasi Virtual Tour
Komplek
Istana
Kesultanan
Langkat
Menggunakan Teknologi Virtual Reality. [3]
Aplikasi Virtual Reality 3d Perumahan
Pujiyama Bergaya Arsitektur Bali Dengan Unity
3d. [5]
2. Metode Penelitian
2.1 Virtual Reality
Virtual Reality (VR) atau realitas maya adalah
teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi
dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh
komputer (computer-simulated environment), suatu
lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar
suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
2.2 3D Modeling
3D modeling atau pemodelan tiga dimensi adalah
proses pengembangan dari representasi matematis
dari setiap permukaan objek tiga dimensi (baik statis
atau dinamis) melalui perangkat lunak khusus.
Produk
yang
dihasilkan
disebut
dengan
model 3D.
2.3 Pemodelan Objek 3D
Langkah awal pada perancangan sistem adalah
membuat objek 3D sekolah. Aplikasi virtual reality
Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka Damai
mermerlukan objek 3D sebagai aset utama dalam
mengimplementasikan teknologi virtual reality.
Sebelum memulai pemodelan 3D terlebih dahulu
menentukan tata letak bangunan sekolah yang akan
dibuat. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan gambar
2D dan photo sekolah yang didapat. Penulis
merancang dan membuat objek 3D berdasarkan dari
pengamatan gambar atau photo 2D dari bentuk
sekolah. Foto sekolah yang didapat berdasarkan dari
observasi langsung dan dokumentasi. Berikut ini
penjelasan dari observasi lapangan dan dokumentasi
yang di dapatkan dari penelitian ini.
1. ObservasiLapangan
Observasi lapangan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan melakukan
pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk
mengetahui kondisi yang terdapat di dalam area
Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka Damai.
Selain melakukan pengamatan lapangan, penulis
juga melakukan tanya jawab kepada pihak yang
terkait untuk mendapatkan data-data dan
informasi yang dibutuhkan.
2. Dokumentasi
Di dalam teknik dokumentasi, penulis melakukan
pengambilan data yang berupa gambar atau foto
pada objek yang akan dimodelkan secara 3D
dimana objek dari penelitian ini adalah bangunan
eksterior Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka
Damai. Hasil dokumentasi berupa gambar atau
foto dalam bentuk 2D.
2.4 Tahapan Pembuatan Aplikasi Virtual Reality
Pada tahapan pembuatan aplikasi virtual reality
terdapat tiga tahapan yang diantaranya 3D modeling,
VR device dan virtual reality environtment. 3D
modeling merupakan proses pengembangan dari
representasi matematis dari setiap permukaan objek
tiga dimensi (baik statis atau dinamis) melalui
perangkat lunak khusus. Pada 3D modeling
dilakukan pemodelan 3D pada objek sekolah.
Selanjutnya dilakukannya virtual device yang dimana
dalam penelitian ini menggunakan unity remote 5.4.
untuk menjalankan virtual reality pada desktop ke
dalam perangkat handphone. Kemudian virtual reality
environment menggunakan software unity 3D. Dalam
software ini objek 3D akan di import ke unity
sehingga tidak di perlukannya lagi melakukan
pemodelan 3D di unity, Hal ini berguna untuk
mempermudah pemodelan 3D. Unity 3D pada
penelitian ini hanya memfokuskan pada virtual
reality. Selanjutnya setelah dilakukannya pengaturan
virtual reality di game engine maka output yang
dihasilkan berupa aplikasi virtual reality yang akan di
remote di perangkat handphone. Berikut ini gambar
tahapan dalam pembuatan aplikasi VR.
Gambar 2.1 Tahapan pembuatan aplikasi VR
2.5 Analisa Sistem
Aplikasi virtual reality Sekolah Dasar Negeri No
053985 Suka Damai merupakan aplikasi Virtual
reality untuk memperkenalkan bangunan sekolah
dasar dengan menampilkan model 3D sekolah yang
telah dirancang meggunakan 3D modeling software.
Pengguna akan merasakan suasana seperti berada di
tempat sebenarnya. Dengan memakai perangkat
virtual reality, akan membuat proyeksi gambar yang
diterima pengguna terasa lebih nyata. Aplikasi akan
dihubungkan dengan alat atau perangkat virtual
reality berupa unity remotesebagai output yang
diterima pengguna.
Pada dasarnya aplikasi virtual reality yang dibuat
dijalankan pada komputer desktop, maka dari itu
aplikasi tetap bisa dijalankan di komputer tanpa harus
menggunakan perangkat unity remote. Terdapat 2
bagian umum yang menjadi dasar perancangan pada
sistem aplikasi virtual reality sekolah, sekolah yaitu
mouse tracking camera dan unity remote. Kedua hal
tersebut memiliki proses dan alur yang berbeda
seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Arsitektur umum aplikasi virtual reality
Bangunan Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka Damai
menggunakan mouse tracking camera dan perangkat
unity remote
Berikut penjelasan dari gambar 2.2 dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Mouse tracking camera :
a. Input
Aplikasi VR mendapatkan input dari user berupa
pergerakan karakter dan kamera dengan
menggunakan keyboard dan mouse pada
komputer.
b. Proses
Komputer akan memproses input yang diberikan
dari keyboard dan mouse untuk membaca dan
menentukan posisi dan arah kamera pada user.
c. Render Graphic
Setelah itu aplikasi akan melakukan proses
rendering yaitu proses menampilkan gambar atau
grafis 3D secara real-time.
d. Output
Output yang dihasilkan akan menampilkan
gambar 3D lingkungan melalui layar komputer.
2. Unity remote:
a. Input
Aplikasi menerima input dari user melalui
perangkat unity remoteyang dipakai oleh
pengguna yang berfungsi sebagai posisi
penglihatan dari sisi user. Pengguna juga
menggunakan keyboard untuk pergerakan
karakter.
b. Remote tracking position
Sebuah perangkat akan dipasang pada komputer
yang berfungsi sebagai sensor untuk merekam
gerakan atau posisi dari Perangkat Unity Remote
yang telah dipakai oleh user.
c.
d.
e.
Proses
Semua input dari user akan diproses oleh
komputer untuk untuk menentukan posisi kamera
dan karakter.
Render Graphic
Aplikasi akan melakukan proses rendering untuk
menampilkan objek 3D. Proses rendering akan
dilakukan secara real-time oleh game engine.
Output
Aplikasi akan menampilkan output objek 3D
yang akan ditampilkan melalui perangkat unity
remote sebagai layar tampilan.
2.6 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang
memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses
beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan
dengan simbol dan garis penghubung. Flowchart
berguna untuk memudahkan dalam melakukan
pengecekan bagian-bagian dalam analisis masalah.
menjadi aplikasi virtual reality dan apabila proses
rendering tidak berhasil maka akan kembali ke 3D
unity dan jika yes maka akan diproses di loading
scene dan akan menampilkan virtual reality.
2.7 Use case Diagram
Use case diagram merupakan deskripsi atau
penggambaran dari fungsi yang dimiliki oleh sistem
yang terdiri dari aktor dan hubungan interaksinya
terhadap sistem tersebut. Use case digunakan sebagai
suatu cara pandang terhadap sistem dilihat dari
perspektif aktor. Use case di awalin oleh pengguna
atau user dimana user dapat menjalankan dua pilihan
diantaranya menjalankan virtual reality dengan unity
remote atau menggunakan mouse tracking camera
Use case diagram untuk aplikasi yang akan dibangun
dapat terlihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4Use case diagram
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Implementasi Sistem
Implementasi aplikasi Virtual Reality Sekolah dasar
negeri 053985 suka damai Menggunakana Teknologi
Virtual Reality dibuat menggunakan developing tool
Unity 3D dan unity remote 5.4.
Gambar 2.3 Flowchart
Dari gambar 2.3 merupakan gambar dari flowchart.
Pada flowchart tersebut di awali dengan start
kemudian dilanjutkan dengan foto 2D bangunan
sekolah yang dimana foto 2D ini di dapatkan dengan
observasi lapangan. Setelah dari foto 2D dilanjutin
dengan 3D modeling, pada 3d modeling ini dilakukan
pemodelan 3D pada objek bangunan sekolah yang
menggunakan aplikasi blender. Setelah itu apabila
proses modeling berhasil di render maka export .fbx
dan di import ke aplikasi unity 3D dimana diproses
ini merupakan proses implementasi virtual reality
3.2 Konfigurasi Perangkat Keras
Agar pengujian dapat berjalan dengan lancar,
penulis menggunakan komputer dengan spesifikasi
perangkat keras sebagai berikut :
a. Prosesor Inter® Core™ i3-232M CPU 2.40Ghz.
b. Memori RAM 8 GB.
c. Resolusi monitor 1366 x 768 pixel (32bit.)
d. Nivedia 610 M
e. Kapasitas SSD 500GB dan NDD 500 GB
f. 7.Kabel USB 2.0.
3.3 Konfigurasi Perangkat Lunak
Pengimplementasian aplikasi Virtual Reality
sistem operasi Windows 7 64 bit. Perangkat lunak
yang digunakan adalah :
a. Windows 8.1 Profesional 64 bit.
b. Blender 2.6
c. Unity 3D version 5.3.5.
d. unity remote 5.4.
3.4 Tampilan Aplikasi
Pada tahap ini akan dilakukan implementasi
pada tampilan aplikasi sesuai dengan perancangan
dari metode penelitian. Setiap halaman pada aplikasi
akan dibahas bagaimana penerapan tampilan
halaman.
Gambar 3.3 Tampilan Virtual Reality pada Eksterior
Kantor
3.4.1 Tampilan Halaman Utama
Tampilan halaman utama merupakan halaman
yang pertama kali muncul pada saat aplikasi
dijalankan. Seperti pada bab 3 rancangan tampilan
halaman utama Tampilan utama dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.4 Tampilan Virtual Reality pada Eksterior
Gapura
Gambar 3.1 Tampilan Halaman Utama Aplikasi
Virtual Reality Eksterior Sekolah
Pada gambar 3.1 tampilan halaman utama aplikasi
virtual reality eksterior sekolah merupakan tampilan
tampak depan dari aplikasi unity 3d, pada tampilan
ini camera depan memuat keseluruhan material mulai
dari bangunan, tiang, atap, papan nama sekolah,
pohon dan pagar. Untuk menjalankan aplikasi maka
harus menekan tombol play pada unity 3d dan
aplikasi akan berjalan dengan menampilkan wilayah
360 derjat dari bangunan sekolah. Berikut ini
tampilan wilayah virtual reality.
Gambar 3.5 Tampilan Virtual Reality pada Eksterior
Kelas
Gambar 3.6 Tampilan Virtual Reality pada Eksterior
Kelas
Gambar 3.2 Tampilan Virtual Reality pada Eksterior
Kelas
3.5 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji
komponen-komponen yang sudah dirancang dan
diimplementasikan kedalam sistem. Pengujian ini
bertujuan untuk mengukur dan memastikan apakah
setiap komponen-komponen pada sistem telah
berfungsi dengan baik sesuai pada tahap perancangan.
Teknik balckbox akan digunakan untuk menguji
sistem. Rencana pengujian sistem dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Aplikasi Virtual Reality
No Target
Hasil yang Hasil
Stat
Pengujia di harapkan
Pengujian
us
n
1.
Uji
Menampilka Menampilka Ber
Tampilan n objek 3D n objek 3D hasi
Halaman yang dapat yang dapat l
Utama
ditangkap
ditangkap
oleh camera oleh camera
dalam
dalam
wilayah 360 wilayah 360
derjat.
derjat.
Pada tabel 3.1 merupakan tabel dari hasil
pengujian aplikasi virtual reality. Tabel hasil
pengujian aplikasi ini menggunakan blackbox testing.
Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan
hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan
memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pada
tabel 6.1 mencakup beberapa pengujian diantaranya
target pengujian, hasil yang di harapkan, hasil
pengujian dan status dari hasil pengujian. Pada target
pengujian hanya mencakup uji tampilan halaman
utama dari aplikasi sedangkan hasil yang di harapkan
dari aplikasi ini hanya menampilkan Objek 3D yang
dapat ditangkap oleh camera dalam wilayah 360
derjat. Selanjutnya setelah dilakukannya pengujian
maka hasilnya sama dengan hasil yang diharapkan
yaitu hanya menampilkan Objek 3D yang dapat
ditangkap oleh camera dalam wilayah 360 derjat dan
status dari hasil pengujian aplikasi ini berhasil
dijalankan.
4.
Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab
terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Aplikasi mampu menampilkan objek 3D sekolah
dalam sebuah lingkungan virtual reality dengan
memanfaatkan developing tool Unity 3D 5.3.5.
2. Proses 3D modeling dari foto 2D ke dalam objek
3D menggunakan aplikasi blender
3. Tingkat imersivitas terhadap pengguna aplikasi
Virtual Reality ini memiliki keterbatasan dalam
menyajikan pengalaman virtual reality yang
benar-benar nyata. Pada umumnya memang sulit
untuk dapat membuat pengalaman Virtual yang
sempurna.
4. Penyajian perangkat VR seperti Unity Remote
5.4 dapat memberikan pengalaman Virtual yang
lebih baik dan sangat berpengaruh terhadap
tingkat imersivitas pada aplikasi Virtual Reality
ini dibandingkan dengan hanya menggunakan
perangkat media monitor komputer.
4.2
Saran
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari babbab terdahulu, maka dapat diambil saran sebagai
berikut :
1. Objek 3D sekolah yang dirancang masih belum
lengkap, dibutuhkan spesifikasi perangkat keras
yang lebih tinggi untuk melengkapi objek 3D
bangunan sekolah - sekolah.
2. Jika objek 3D telah selesai dikerjakan, sebaiknya
lakukan pengujian langsung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asfari. 2012. Pembuatan Aplikasi Tata Ruang
Tiga Dimensi Gedung Serba Guna Menggunakan
Teknologi Virtual Reality.Sistem Informasi
Institut Teknologi Sepuluh November.
[2] Assyifa, dkk. 2017. Makalah Animasi Planet 3D.
Fakultas Teknologi Industri Program Studi
Teknik Informatika Universitas Gunadarma
[3] Habil, Fezan. 2016. Rancang Bangun Aplikasi
Virtual Tour Komplek Istana Kesultanan
Langkat Menggunakan Teknologi Virtual
Reality. Medan.Fakultas Ilmu Komputer Dan
Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
[4] Nurcahyani, Dewi Retnowati. 2012 . Analisa 3d
Modeling Pesawat Terbang. Sekolah Tinggi
Teknologi Adisutjipto
[5] Tanizar. 2015, Aplikasi Virtual Reality 3d
Perumahan PujiyamaBergaya Arsitektur Bali
Dengan Unity 3d(Studi Kasus : PT KARICE
Studio Desain). Amikom Yogyakarta
Download