BAB II TINJAUAN TEORITIS II.1. Komunikasi Massa II.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
II.1. Komunikasi Massa
II.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).
Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya
semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang
melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi
berada di manapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya
yang
berjudul
Social
Communication
memunculkan
istilah science
of
communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk
merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi
serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).
Sedangkan menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh
semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan
masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi
sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada di manapun dan
kapanpun juga.
Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang
dibuat oleh Harold Lasswell. Menurut Lasswell (Mulyana, 2005:62) komunikasi
Universitas Sumatera Utara
adalah: “who says what in which channel to whom with what effect ”. jadi, jika
dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi,
yaitu:
• Siapa yang mengatakan
komunikator (communicator)
• Apa yang dikatakan
pesan (message)
• Media apa yang digunakan
media (channel)
• Kepada siapa pesan disampaikan
komunikan (communicant/receiver)
• Akibat yang terjadi
efek (effect)
Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of Success
in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan
agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat
menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama
mengerti.
3. Pesan
harus
membangkitkan
kebutuhan
pribadi
komunikan
dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi
yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia
digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian komunikasi massa merujuk, kepada pendapat Tan dan Wright,
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek
tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
communication is messages communicated through a mass medium to a large
number of people). Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi
massa itu harus menggunakan media massa.
Menurut Mulyana (2005:75) komunikasi massa (mass communication)
adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.
Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan
pendapatnya
tentang
pengertian
komunikasi
massa.
Joseph
A.
Devito
merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:
“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang
yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar
pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah
Universitas Sumatera Utara
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau
visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefenisikan menurut
bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan
pita” (Ardianto, 2004:6).
Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang
berlandaskan
teknologi
dan
lembaga
dari
arus
pesan
yang
berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri
(Ardianto, 2004:4).
Menurut Joseph R. Dominick mendefenisikan komunikasi massa sebagai
suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau
lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefenisikan
komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau
elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2004:12)
disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan
yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas di sini berarti lebih besar
daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan
anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan
heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam
Universitas Sumatera Utara
status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain
dan bukan penerima pesan yang homogen.
Berdasarkan
pengertian
tentang
komunikasi
massa
yang
sudah
dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern
(media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak.
Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan
perubahan dalam defenisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri (Severin dan
Tankard, 2007:4), yaitu:
1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar,
heterogen dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
II.1.2. Komponen Komunikasi Massa
Komunikasi massa pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah,
artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada
komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat
satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut
Universitas Sumatera Utara
menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa
ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses
komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai
karakteristik tertentu adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004:36-42).
a. Komunikator
Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung
seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari
beberapa partisipan, diproduksi secara massal, dan didistribusikan kepada
massa.
b. Pesan
Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat
umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan
bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya.
c. Media
Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa
yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous).
d. Khalayak
Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah
besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang
anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk
memperhatikan khalayak.
Universitas Sumatera Utara
e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya
ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang
heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena
itu, pesan tersebut akan di – filter (disaring) oleh khalayak yang
menerimanya.
f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)
Dalam proses perjalanannya sebuah pesan dari sumber media massa
kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper
dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam
perjalanannya dari sumber kepada penerima.
II.1.3. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi
Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya
“Pengantar Teori Komunikasi” (2006:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen,
komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:
1.
Berlangsung satu arah
Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang berlangsung dua arah.
Dalam komunikasi massa feedback baru akan diperoleh setelah
komunikasi berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
2.
Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk
bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama
lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.
3.
Pesan-pesan bersifat umum
Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya
bersifat umum (untuk orang banyak).
4.
Melahirkan keserempakan
Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa
pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.
5.
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana
komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau
informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan.
Di samping memiliki cirri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai
fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick
yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”
(2004:15-18) adalah sebagai berikut:
1. Surveillance (Pengawasan)
Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan
informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang
mempekerjakan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
2. Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi
beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran
media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas
wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi
atau komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, di
mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa
menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar,
dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak
berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah
untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat
berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayangan hiburan di televisi
dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Steven M. Chaffe (Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa
dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media
massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua
yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu
komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan, dan perilaku atau
dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral:
a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan
atau media itu sendiri.
1. Efek Ekonomi
Kehadiran
media
massa
di
tengah
kehidupan
manusia
dapat
menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa
media massa.
2. Efek Sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi
sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh,
misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya.
3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke
kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.
4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan
psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman,
Universitas Sumatera Utara
misalnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa
dan sebagainya.
5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak
nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan
tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau
negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau
percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan
pengalaman individu bersama media massa tersebut.
b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada
diri khalayak
a)
Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana
media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui
media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang
ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.
• Efek Proposional Kognitif
Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa
memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila
televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia
Universitas Sumatera Utara
yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek
proposional kognitif.
b)
Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu,
tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media
massa.
Adapun
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
intensitas
rangsangan
emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut :
1. Suasana Emosional
Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan
dipengaruhi oleh situasi emosional individu.
2. Skema Kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran
individu yang menjelaskan alur peristiwa.
3. Suasana Terpaan
Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan
informasi dari media massa.
4. Predisposisi Individual
Predisposisi individual mengacu kepada karakteristik individu.
Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih
emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang dan
Universitas Sumatera Utara
mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat
adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.
5. Faktor Identifikasi
Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang
ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton,
pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.
c)
Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk tindakan atau kegiatan.
II.2. Teknologi Komunikasi
II.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi
Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan
secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk
keperluan-keperluan yang praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah
memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan
untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang
terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan
fungsional. Pada hakekatnya, teknologi mempunyai logika dan gramar tertentu
yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai
kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.
Penemuan teknologi dimulai sejak lebih dari satu abad yang lalu.
Teknologi berkembang dari riset ilmiah yang dilakukanbanyak ilmuan. Dewasa
Universitas Sumatera Utara
ini, penemuan teknologi banyak dilakukan oleh tim riset ilmiah yang dari
beberapa organisasi bisnis, universitas-universitas, organisasi nirlaba. Setiap
teknologi baru biasanya menggantikan teknologi yang sudah tua.
Penemuan di bidang teknologi dapat memberikan kemudahan-kemudahan
bagi kita, misalnya dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi, maupun
transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup manusia,
meningkatkan
mutu
informasi,
hiburan
dan
pendidikan
(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php).
Teknologi adalah aplikasi praktis suatu pengetahuan, khususnya dalam
suatu bidang tertentu. Teknologi berkembang semakin cepat dari waktu ke waktu
karena penemuan satu teknologi baru dapat mempercepat penemuan teknologi
berikutnya. Dalam sejarah peradaban manusia, terdapat banyak penemuan yang
dapat
berpengaruh
besar
terhadap
kehidupan
manusia
(http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/PidatoIlmiahpadaSidangTerbukaPMB.pdf).
Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama
dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada
masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun,
istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk
sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di
mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.
Lubis (1997:42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu
penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan “Kebersamaan
Universitas Sumatera Utara
dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi
komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya
untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.
Rogers, 1986 dalam Lubis (1997:42), mendefenisikan teknologi komunikasi
sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang
digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi
dengan orang lain.
Severin
dan
Tankard
(2007:305),
mengatakan
bahwa
teknologi
komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang
“revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang
sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah video tape
recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan
informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide
Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu
memberikan
pengguna
kontrol
yang
jauh
lebih
banyak
pada
proses
telekomunikasi dan informasi yang diterima.
Nasution (1989:6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi
yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling
berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas,
kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai
sarana komunikasi mutakhir. Dengan penggunaan satelit misalnya, hampir tidak
ada lagi batas jarak dan waktu untuk menjangkau khalayak yang dituju di
manapun dan kapan saja diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006:111), mengatakan bahwa
dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu:
era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi
interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal
media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan
sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya
bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.
II.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi
Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi saat ini
adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung
mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih
dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti
memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan memerlukannya.
Bell, 1979 dalam Nasution (1989:11), menyebutkan beberapa wujud sistem
komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu:
1.
Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja
cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masingmasing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko
tempat berbelanja.
2.
Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya
menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya
dalam sekejap mata.
Universitas Sumatera Utara
3.
Sistem teleteks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa
kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklarifikasi,
katalog segala macam produk, dan sebagainya lewat layar televisi di
rumah masing-masing.
4.
Sistem faksimil, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara
elektronik.
5.
Jaringan
komputer
interaktif,
yang
memungkinkan
pihak-pihak
berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.
Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1989:11), kemajuan teknologi
komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:
1.
Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai
metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional dan
mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode
yang hanya memerlukan keterampilan minimal, serta murah. Dengan kata
lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
2.
Kemungkinan mengkombinasi teknologi, metode, dan sistem-sistem yang
berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi
dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.
3.
Kecenderungan ke arah desentralisasi, invidualisasi dalam konsep dan pola
pemakaian teknologi komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi
komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi
komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia.
Ciri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya
perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi, yang kemudian
menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda dan
menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan
tidak terbayangkan sebelumnya (Nasution, 1989: 68).
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi
teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi
menjadi dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin,
2006:113).
II.2.3. Internet
Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di
bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan
dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443).
Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’)
ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian
(http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Istilah internet Indonesia adalah istilahistilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet.
Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa inggris, karena
dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan
komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah
menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah
sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet
telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif
(Ardianto, 2004:141).
Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan
pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu ARPA
(Avanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat
membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet. Jaringan ini
menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi
masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan
dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk
keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non-militer
terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal
dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang
mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam
internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh
siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak
dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan
komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet
juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau
Universitas Sumatera Utara
informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa
konvensional
seperti
media
cetak
dan
audio
visual
(http://mhs.blog.ui.edu/diat.nurhidayat71/category/uncategorized/).
II.2.4. Manfaat Internet
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses ke internet yaitu sebagai berikut (http://incuvl.petra.ac.id/learn/learn1.html):
a. Komunikasi
Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara
suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan
waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah
mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga
di internet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana
saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara
yang sangat mudah.
b.
Informasi
Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, di mana masingmasing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka
gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet
merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang
terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu
sendiri.
Universitas Sumatera Utara
c.
Kolaborasi
Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu
pekerjaan secara bersama-sama (team work). Anggota tim bisa terdiri dari
berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara
di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi
(conference) dengan berbagai pihak di manapun mereka berada. Kita
bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui
internet.
Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet:
1.
Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekreasi, hobi,
pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi: sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
II.2.5. Internet sebagai Media Komunikasi
Manusia tidak
bahagia ketika ia mendapatkan hambatan untuk
menyampaikan pesan dalam jarak luas dan waktu terbatas. Didorong naluri
kebahagiaan, naluri ingin tahu, serta naluri komunikasi, dan ditunjang akal
budinya, teknologi komunikasi terus bertumbuh hingga sekarang. Hasrat dan
naluri berkomunikasi serta berbagi informasi dan pengetahuan secara bebas
mendorong manusia menciptakan teknologi hingga bentuk terkininya, yaitu
internet.
Universitas Sumatera Utara
Internet telah membentuk ruang dan waktu, yang bersifat nirjarak dan
nirwaktu, yang disebut cyberspace. Kata cyberspace pertama kali digunakan dan
dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel fantasi ilmiahnya, Neuromancer,
yang terbit pada tahun 1984. Di cyberspace, segala bentuk media komunikasi
yang kita kenal: face-to-face meeting, telepon, fax, surat, surat kabar, majalah,
radio, TV, film telah bermutasi menjadi teleconference, i-phone (internet
telephone), i-fax (internet fax), e-mail (electronic mail), e-magazine (electronic
magazine), dan seterusnya. Dengan internet kita memasuki ruang dan waktu baru
yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, kita menjumpai hampir seluruh bentuk media
komunikasi yang kita kenal berkonvergensi menyatu di sana, membuatnya disebut
multimedia.
Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media
massa, sebagian lagi mengkategorisasikannya sebagai media antar pribadi. Kedua
pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena, kedua pendapat
yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakekat internet yang
multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika
seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia
adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektronik ke seorang
teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi
juga antar pribadi, teragntung dalam konteks apa kita menggunakan atau
mengkajinya (Vardiansyah, 2004:106).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Severin dan Tankard (2007:7), ada tiga fitur utama internet, yaitu
e-mail (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web:
1. E-mail
Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik,
atau e-mail. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa
mengirimkan pesan e-mail. Banyak orang awam melakukannya melalui
layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.
2. Newsgroups and Mailing Lists
Newsgroups and Mailing Lists merupakan sistem berbagi pesan secara
elektronik yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah
yang sama untuk saling bertukar informasi dan opini. Beberapa orang
merasa bahwa mereka mendapat berita secara lebih cepat dan lebih baik dari
newsgroups daripada koran atau majalah. Mungkin yang lebih penting lagi,
newsgroups memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu
berita oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan
majalah.
3. World Wide Web
World Wide Web yang juga dikenal sebagai WWW atau Web merupakan
sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara
cepat dan tepat.
Universitas Sumatera Utara
II.2.6. YouTube
YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi
berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi
mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya
langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke
server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).
YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal
yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus
design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus
ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain
‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan
berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari
website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi
(http://www.youtube.com/t/about).
Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari
investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 –
April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan
cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di
YouTube,
dan
ada
100
juta
video
yang
dilihat
per
harinya
(http://www.usatoday.com/tech/news/2006-07-16-youtube-views_x.htm).
Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di
mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user,
membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai
tambahan,
dengan
teknologi
yang
memungkinkan,
YouTube
menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur
jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota,
langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan
melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:12).
Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat
Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai
transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet
‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan
market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009
(http://www.comscore.com).
Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube
menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati
komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan
berita dari sudut pandang yang lebih variatif.
Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan
dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam
surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang
dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya
disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang untuk meng – upload video
mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap
Universitas Sumatera Utara
orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan
pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).
Penggunaan situs YouTube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna
yang bukan anggota. Ketika sampai di situs YouTube, Anda akan disambut oleh
halaman beranda YouTube. Halaman beranda adalah gerbang utama ke dalam
dunia YouTube, dan halaman ini berisikan video-video yang sedang dilihat saat
ini, video-video yang dipromosikan, dan video berfitur, bersamaan dengan sebuah
seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang
jumlahnya relatif sedikit.
Daftar video yang sedang ditonton saat ini adalah seleksi video yang
diputar yang (seperti judulnya) sedang dilihat oleh para pengguna YouTube yang
lain. Fitur ini dapat diaplikasikan pada pengguna yang telah memiliki sebuah fitur
Active Sharing yang merupakan fasilitas dalam keanggotaan mereka. Daftar video
yang sedang dipromosikan berisi video-video yang (sepertinya) telah dipilih
berdasarkan kerjasama (partnership) dengan YouTube. Daftar video berfitur
berisikan video-video yang diseleksi oleh pekerja YouTube atau oleh penyunting
tamu. Jika Anda menurunkan skrol halaman, Anda mungkin memerhatikan
kategori-kategori klip dan link lain yang didaftar di kolom kanan, seperti What’s
New, Popular Videos For Mobile Devices, dan sebagainya. Ini, tentu saja,
mewakili iterasi situs YouTube saat ini, yang akan berubah-ubah sepanjang
waktu. Bagaimanapun ide dasarnya tetap utuh – menyediakan link-link cepat
dalam halaman beranda sampai isian berfitur dan item-item lainnya yang ingin
Universitas Sumatera Utara
dipromosikan oleh YouTube dan induk perusahaannya Google (termasuk
periklanan dan fitur-fitur baru situs).
Sepanjang
halaman
atas
adalah
empat
tab
besar
besar
untuk
menavigasikan situs YouTube. Tab-tab tersebut adalah bagian dari navigasi
YouTube yang tetap, karena tak peduli halaman mana yang Anda lihat, Anda
memiliki akses langsung ke set link yang sama. Dalam urutan, dari kiri ke kanan,
tab-tab ini dilabeli , Videos, Categories, Channels, dan Community. Di kanan jauh
adalah link Upload Video (Memasang Video).
Video
Tab video menghadirkan sebuah daftar berisi 20 video per halaman, yang
dapat anda sortir dengan Most Viewed (default), Most Recent, Top Rated, Most
Discussed, Top Favorites, Most Linked, Recently Featured, Most Responded, dan
Watch on Mobile. Sebagai tambahan, Anda dapat melihat atau menyortir klip-klip
tersebut berdasarkan unit waktu, seperti Hari Ini, Minggu Ini, Bulan Ini, dan
Sepanjang Waktu. Video-video dapat disortir dengan kategori, jika Anda memiliki
tipe video khusus di kepala, seperti video musik yang paling banyak dilihat bulan
ini. Anda dapat mempersempit pencarian dengan mengetik kata kunci ke dalam
boks Pencarian di pojok kanan atas situs.
Kategori
Jika Anda memilih menjelajah video berdasarkan area ketertarikan yang
khusus, anda dapat memulai dengan tab Kategori. Di sisi kiri halaman adalah
semua kategori yang dapat Anda pilih. Ketika “All” adalah kategori yang Anda
pilih, Anda diberi sebuah Pick of The Day, yang merupakan video terpilih yang
Universitas Sumatera Utara
diletakkan di bagian atas halaman, bersamaan dengan dengan beberapa Feature
Channel. Di bawahnya, Anda akan melihat kategori individual di daftar lagi
(Featured Video by Category), yang masing-masing Thumbnail – nya mewakili
video berfitur (Pilihan Editor) untuk kategori itu. Setiap kategori yang Anda pilih
memiliki halaman utamanya sendiri dengan pilihan favorit (Editor’s Pick), sebuah
video yang dipasang, dan sebuah seleksi video serta saluran berfitur tambahan.
Berikut daftar kategori video yang ada di YouTube:
•
Autos & Vehicles (Otomotif dan Kendaraan)
•
Comedy (Komedi)
•
Entertainment (Hiburan)
•
Film & Animation (Film dan Animasi)
•
Gadgets & Games (Peralatan dan Permainan)
•
How to & DIY (Cara-cara dan Bagaimana Melakukan Sendiri)
•
Music (Musik)
•
News & Politics (Berita dan Politik)
•
People & Blog (Orang dan Blog)
•
Pets & Animals (Binatang dan Binatang Peliharaan)
•
Sports (Olahraga)
•
Travel and Places (Perjalanan dan Tempat)
Saluran
Pengunjung YouTube dapat melihat isi saluran untuk mengakses semua
video yang dipasang anggota tertentu. Saluran berguna khususnya untuk melihat
kumpulan video yang dipasang oleh anggota yang sama. Dengan kata lain, setiap
Universitas Sumatera Utara
saluran merupakan halaman beranda pribadi dari anggota resmi YouTube, berisi
semua video mereka dan informasi profil lainnya. Tab saluran-saluran dapat
dinavigasikan dengan memilih jenis-jenis saluran berbeda, termasuk Pelawak,
Direktur, Guru, Musisi, Partner, Sponsor, dan jenis khusus tertentu. Sebagai
tambahan, Anda dapat menyortir saluran menurut yang paling banya mendapat
langganan (default), dan yang paling banyak dilihat; menjelajah kriteria; atau
dengan unit waktu, meliputi minggu ini, bulan ini, atau sepanjang waktu.
Keanggotaan YouTube
Walaupun anda tidak perlu mendaftar untuk melihat video, Anda perlu
membuat sebuah indentitas logon dan nama pengguna untuk memasang video
sendiri. Sebagai tambahan dari pemasangan video, hanya pengguna terdaftar yang
dapat mengambil manfaat secara penuh fitur-fitur yang telah ditawarkan oleh
YouTube, seperti menciptakan playlist, memasang komentar, merespon video,
bergabung dalam sebuah stream, atau membangun vlog (video web blog).
YouTube juga telah menciptakan situs versi lokal untuk negara-negara yang
berbeda untuk memfiturkan isian dan bahasa yang paling banyak berkaitan
dengan pengguna global. Anda dapat mengakses situs alternatif ini dengan
mengklik icon globe-and-flag di pojok kanan atas website YouTube. Saat ini, ada
sembilan negara yang didaftar – Brazil, Perancis, Irlandia, Itali, Jepang, Belanda,
Polandia, Spanyol, dan United Kingdom. Sebagai tambahan situs Global
(Amerika), semua isian YouTube yang sama tersedia untuk user, tak peduli
negara mana yang mereka pilih sebagai preferensi. Bagaimanapun, isian berfitur,
Universitas Sumatera Utara
seperti halnya bahasa yang muncul, akan berubah berdasarkan negara yang
dipilih.
Dalam suatu kesempatan, YouTube menambahkan fitur beta spesial
(dalam menguji) situs, yang dapat diakses melalui halaman TestTube. Halaman
tersebut digunakan sebagai “inkubator” ide-ide YouTube. Ini adalah tempat di
mana anda dapat mencoba fitur-fitur yang (mungkin) tidak berfungsi sempurna
atau masih meminta saran dari para pengguna.
Halaman spesial lainnya yang mungkin menarik untuk dikunjungi adalah blog
resmi YouTube, yang dipelihara oleh para pekerja YouTube dan berisikan
informasi tentang fitur-fitur baru, pembaharuan situs, kontes, dan berita lain
terkait dengan pengoperasian situs. Anda dapat mengakses blog YouTube dengan
mengklik link Blog di bagian bawah setiap halaman YouTube (Yogapratama,
2009:6-34).
II.3. Opini Publik
II.3.1. Pengertian Opini
Menurut William Albig (Sunarjo, 1984:31), opini adalah suatu pernyataan
mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau "an opinion is some expression
on controversial point". Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau
opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya
terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau
sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik.
Subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini
Universitas Sumatera Utara
berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu
masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan
penilaian,
sehingga
unsur-unsur
tersebut
mendorong
untuk
saling
mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua
unsur, yaitu:
1.
Pernyataan;
2.
Mengenai masalah yang bertentangan.
Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan
pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat
dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan
suatu bentuk tingkah laku yang lain.
Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a.
Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;
b.
Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat;
c.
Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.
II.3.2. Pengertian Publik
Menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19), publik atau khalayak ramai
adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan
tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang
sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa
tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dengan
mewujudkan tindakan yang konkret.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pengertian publik menurut Soekamto adalah kelompok yang
tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media
komunikasi baik media komunikasi secara umum misalnya pembicaraan secara
pribadi, desas-desus, melalui media komunikasi massa misalnya surat kabar,
radio, televisi, dan sebagainya.
Bogadus mengatakan bahwa publik itu adalah sejumlah besar orang antara
yang satu dengan yang lain tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya
mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah (Sumarno,
1990:24).
Herbert Blumer (Sastropoetro, 1990:108) mengemukakan ciri-ciri publik
sebagai berikut:
1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu;
2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;
3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.
II.3.3. Tipe publik
Empat tipe publik menurut Grunig & Repper (1992:139) dalam bukunya
“Strategic Management, Public and Issues”
1. All issue publics
: bersikap aktif dalam berbagai isu.
2. Apathetic publics
: tidak memperhatikan atau tidak aktif terhadap semua isu
3. Single issue public : aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas
Universitas Sumatera Utara
4. Hot issue publics
: baru aktif setelah semua media mengekspos hampir semua
orang dan isu menjadi topik sosial yang diperbincangkan
secara luas.
Sikap individu terhadap opini:
1.
Orientasi
Orientasi individual mencakup persepsi terhadap isu atau objek dalam
lingkungan dan persepsi orang lain yang signifikan terhadap isu atau objek
yang sama sedang. Model orientasi menyangkut masalah penilaian
terhadap objek berdasarkan pengalaman dengan sumber nilai:
a) Kemenonjolan (Salience);
Perasaan tentang suatu objek yang berasal dari pengalaman
individu dari situasi sebelumnya.
b) Relevansi (Pertinence);
Nilai relatif dari sebuah objek berdasarkan perbandingan objek
dengan objek berdasarkan atribut yang sama.
c) Sikap;
Predisposisi atau preferensi lintas situasional berkenaan dengan
sebuah objek yang berhubungan dengan empat komponen:
kerangka referensi evaluatif (nilai dan kepentingan), kognisi
(pengetahuan
dan
keyakinan),
afektif
(perasaan)
dan
kecenderungan, niat prilaku (conation).
Universitas Sumatera Utara
2.
Koorientasi
Ketika dua atau lebih orientasi individu mengarah pada isu atau objek
yang sama, maka individu itu berada dalam keadaan koorientasi. Model
koorientasi mencakup tahapan konstruk intrapersonal:
a) Congruention
Sejauhmana pandangan anda sesuai dengan perkiraan anda tentang
pandangan orang lain mengenai isu yang sama.
b) Kesepakatan (Agreement)
Sejauhmana dua orang atau lebih memberikan evaluasi yang sama
terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama.
c) Pemahaman (Understanding)
Mengukur kemiripan dalam definisi dari dua orang atau lebih.
Konsensus Koorientasi
1.
Konsensus Monolitik
Tingkat kesepakatan aktual yang tinggi yang secara akurat dikenali oleh
mereka yang terlibat.
2.
Konsensus Semu
Ketidaksepakatan aktual tetapi mayoritas mereka yang terlibat di dalamnya
beranggapan bahwa mereka semua sepakat.
3.
Konsensus Penuh
Serangkaian pemahaman timbal balik yang terus-menerus antar anggota
dari kelompok yang membahas isu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
II.3.4. Pengertian Opini Publik
Opini publik adalah unsur-unsur dari pandangan, perspektif dan tanggapan
masyarakat mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desa-desus tentang peristiwaperistiwa tertentu.
Para ilmuwan mengungkapkan berbagai rumusan yang satu sama lain
berbeda akan batasan opini publik. Cutlip dan Center (Sastropoetro, 1990:70)
menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual
tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap
sekelompok orang. Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu
kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individiindividu yang berada dalam suatu kelompok.
Sedangkan menurut Clyde, opini publik adalah penilaian sosial mengenai
suatu masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses pertukaran-pertukaran
yang sadar dan rasional oleh khalayaknya (Sumarno, 1990:19).
Irish dan Protho (Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat
harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini
disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini
karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu
apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang
suatu kejadian) yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan
adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Irish dan Protho (Susanto, 1985:92) menambahkan bahwa
suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan
membentuk pendapatnya (dan menyatakannya) atau memberikan tanggapannya
atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula. Dengan demikian, opini publik
merupakan opini yang mengandung unsur-unsur berikut:
1.
Adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial;
2.
Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah tersebut,
melibatkan diri ke dalamnya dan berusaha memberikan pendapatnya;
3.
Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah
yang kontroversial tersebut.
Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan
bahwa opini publik adalah (Sunarjo, 1984:32):
1.
Opini publik merupakan persatuan pendapat (sintesa dari pendapatpendapat orang banyak);
2.
Sedikit banyaknya mendapat dukungan dari sejumlah orang;
3.
Dalam opini publik orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju
terhadap gagasan atau terhadap suatu situasi, kejadian, atau peristiwa;
4.
Opini publik merupakan kesatuan perasaan (emosi) dan akal, karenanya
opini mudah berubah misalnya dari setuju menjadi tidak setuju;
5.
Opini publik dapat dibentuk dan karena opini itu bukan suatu fakta maka
belum tentu benar;
6.
Opini publik mungkin sekali dilakukan dengan timbulnya suatu aksi,
misalnya demonstrasi atau unjuk pendapat;
Universitas Sumatera Utara
7.
Tidak boleh dilupakan bahwa terbentuknya opini publik selalu memulai
diskusi sosial.
II.3.5. Proses Pembentukan Opini Publik
Menurut Cutlip dan Center, opini publik merupakan hasil penyatuan
pendapat
para
individu
tentang
masalah-masalah
yang
bersifat
umum
(Sastropoetro, 1990:52). Mengenai suatu persoalan (issue) yang dianggap aktual,
tiap individu dapat membicarakannya tanpa acara, waktu dan tempat. Percakapan
yang berupa pertukaran pikiran dan kadang-kadang berdebat sengit itu
berlangsung di jalan, di kantor, di rumah makan atau warung kopi, di tempat tempat pertemuan atau di mana saja, di mana masing-masing pihak yang terkait
mengajukan pendapatnya berlandas pada fakta atau perasaan (sentimen),
prasangka (prejudice), harapan, ketakutan, kepercayaan, pengalaman, prinsipprinsip, pendirian, tradisi, keyakinan dan sebagainya. Persoalan yang didiskusikan
itu dalam prosesnya mengacu pada suatu kondisi yang terkonsolidasi dan jelas
hingga
terwujud
bentuk-bentuk
pendapat
tertentu
(Sumarno,
1990:19).
Selanjutnya dikemukakan bahwa orang-orang yang mempunyai opini atau
pendapat yang tegas, mendasarkannya kepada alasan-alasan yang rasional yang
berarti dasar-dasar yang masuk akan dapat dimengerti oleh orang lain. Jadi seperti
yang telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah ada tiga
sebab yang menimbulkan perbedaan pendapat, yaitu:
1.
Perbedaan pandangan terhadap fakta.
2.
Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan.
3.
Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.
Universitas Sumatera Utara
Dasar-dasar yang rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi
berarti bahwa disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehatihatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu
opini yang menguntungkan.
Kelompok-kelompok manusia yang terdiri atas individu-individu yang
secara kebetulan misalnya bertemu di jalan, di warung, di tempat kerja atau di
rumah, kemudian secara tidak sadar berkumpul dan kemudian mendiskusikan isu
tersebut hingga terpenuhi ciri-ciri sebagai berikut (Sastropoetro, 1990:108):
1. Kehadiran kelompok bukan akibat dari suatu rencana yang telah dirumuskan
terlebih dahulu, tetapi merupakan suatu respon yang bersifat alamiah dan
wajar terhadap suatu isu atau situasi tertentu;
2. Kelompok tersebut bukan pula merupakan suatu kelompok yang telah
didirikan secara resmi, dan karenanya tidak mengenal struktur organisasi
dan unsur norma lainnya;
3. Bertemunya
individu-individu
dalam
kelompok
terbentuk
karena
spontanitas.
Tersiarnya berita-berita, menimbulkan situasi bahwa secara tidak sengaja
dan tertarik kepada berita-berita tersebut, orang-orang membicarakannya. Mereka
secara spontan membicarakan salah satu soal yang bersifat kontroversial. Pada
awalnya pembicaraan berjalan tenang, tetapi lambat laun tanpa disadari mereka
terlibat dalam diskusi. Masing-masing mengemukakan suatu penyelesaian.
Pendapat-pendapat yang saling dipertukarkan akan menghasilkan masukan yang
Universitas Sumatera Utara
beragam dan simpang siur, yang lambat laun akan menuju kepada satu pikiran
yang bulat.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, menurut Sastropoetro
(1990:109), terdapat tiga tahap pembicaraan sebagai berikut:
Tahap 1
: masukan yang masih semrawut.
Tahap 2
: tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang
jelas dan menyatu.
Tahap 3
: tahap di mana pendapat telah menyatu, bulat, dan kuat.
Pendapat yang terbentuk itu tidak ditentang lagi oleh orang-orang yang
berada dalam kelompok tersebut. Seterusnya publik itu bubar dan membicarakan
masalah lain. Pendapat yang telah dinyatakan dan tidak dipertentangkan itulah
yang disebut dengan opini publik.
II.3.6. Kekuatan Opini Publik
Pada opini publik terdapat beberapa kekuatan yang dimilikinya, yaitu
(Sastropoetro, 1990:119-123):
1.
Dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap seseorang atau sekelompok
orang yang terkena hukuman tersebut, misalnya rasa malu, rasa
dikucilkan, rasa dijauhi, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat yang
menimbulkan frustasi hingga putus asa dan sebagainya.
2.
Sebagai pendukung bagi kelangsungan norma sopan santun dan susila,
baik antara yang muda dengan sesamanya.
3.
Dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau menghancurkannya.
4.
Dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan.
Universitas Sumatera Utara
5.
Dapat melestarikan norma sosial.
II.4. Teori S -O-R (Stimulus-Organism-Response)
Pada awalnya, model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response
(S-R). Tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organism dalam bagiannya
sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini
adalah (Effendi, 2003:254-255):
a.
Pesan (Stimulus, S), stimulus atau pesan yang dimaksud di sini adalah situs
YouTube – Broadcast Yourself. Stimulus atau pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya,
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap atau opini.
b.
Komunikan (Organism, O), yang menjadi sasaran dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa USU.
c.
Efek {Response, R), berupa opini sebagai respon yang ditujukan terhadap
perangsang yang bersifat kontroversif.
Universitas Sumatera Utara
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus
yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai
dengan stimulus yang diberikan.
Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan,
sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa
yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga
variabel yang harus diperhatikan, yaitu: perhatian, pengertian, dan penerimaan.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
Organism :
 Perhatian
 Pengertian
 Penerima
Stimulus
Response
Gambar 3. Model S-O-R
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada
komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika
komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya
sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan
penerimaan atau mungkin sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan
afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan),
dikarenakan penelitian tentang YouTube sebagai media komunikasi global
dibatasi hanya pada opini publik saja.
Adapun tahap-tahap yang sesuai dari respon tersebut (Rakhmat, 2004:209),
adalah:
1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan,
kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan
tersebut.
2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi
informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan
melakukannya.
Jika disederhanakan lagi, maka dapat disebutkan bahwa model teori S-O-R
yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak.
Komunikasi tersebut akan berlangsung jika adanya suatu perhatian dari
komunikan. Adapun proses berikutnya dapat terlihat bahwa komunikan mengerti
dan menerima.
Universitas Sumatera Utara
Download