126 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan pengamatan lapangan dan hasil studi pustaka maka diperoleh 25
atribut yang mempengaruhi keberlanjutan OVOP Sentra Industri Cianjur,
KMTP. Atribut-atribut tersebut merupakan cerminan dari 5 dimensi yaitu
dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi lingkungan dan lingkungan fisik,
dimensi teknologi dan dimensi leadership
2. Status keberlanjutan ovop sentra industri Cianjur, KMTP saat ini pada
masing-masing dimensi, yaitu dimensi ekonomi termasuk dalam status cukup
berkelanjutan (51.552), dimensi Sosial termasuk dalam status kurang
berkelanjutan (45.867), dimensi Lingkungan dan Lingkungan fisik termasuk
dalam status kurang berkelanjutan (48.783), dimensi Teknologi termasuk
dalam status cukup berkelanjutan (52.760), dimensi leadership termasuk
dalam status sangat berkelanjutan (75.199).
3. Faktor-faktor kunci yang menentukan keberlanjutan ovop sentra industri
Cianjur, KMTP berdasarkan analisis keberlanjutan dan analisis kebutuhan,
yaitu: Dukungan dan support Pemerintah, Bantuan Kredit Bagi Petani, dan
Investasi Teknologi. Faktor faktor lain yang juga berpengaruh yaitu :
126
127
Pembangunan Kesejahteraan Petani, Pembangunan Sumber Daya Manusia,
dan Peningkatan Pendapatan Petani
4. Berdasarkan simulasi perhitungan indeks yang dilakukan pada alternatif
skenario (sangat pesimis, pesimis, moderat, optimis, sangat optimis) terlihat
bahwa terjadi perubahan nilai indeks status keberlanjutan untuk setiap indeks
pada multidimensi. Skenario yang direkomendasikan adalah skenario sangat
optimis.
5. Rumusan alternatif kebijakan ovop berkelanjutan, yaitu: 1) Komunikasi
dengan dinas pemerintah dalam dukungan dan support fasilitas pengembangan
ovop; 2) Pembangunan sumber daya manusia yang kompeten; 3)
Mensosialisasikan investasi teknologi; 4) merumuskan kebijakan peningkatan
kesejahteraan bagi petani; 5) pengalokasian dana untuk bantuan kredit bagi
para petani.
5.2 Saran
1. Model ovop berkelanjutan dibangun berdasarkan pendapat pakar (expert).
Pemberian skor pada analisis RAP-FIOVOP hanya menunjukkan kondisi
sesaat, dinamika dalam sistem tidak dapat digambarkan, perusahaan
diharapkan
melakukan
penelitian
secara
berkala
didasarkan
pada
perkembangan atribut dalam kurun waktu tertentu sehingga ovop dapat
menjadi sebuah keunggulan dalam agribisnis Indonesia.
2. Untuk meningkatkan status keberlanjutan OVOP di sentra Industri Cianjur
maka perlu dilakukan perbaikan pada setiap atribut yang mempengaruhi
128
keberlanjutan OVOP. Ada baiknya perbaikan dilakukan secara menyeluruh
dan bertahap tidak hanya pada atribut sensitif saja agar didapatkan hasil yang
maksimal.
3. Faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan OVOP perlu ditingkatkan
kinerjanya. Sesuai dengan rekomendasi strategi yang diberikan agar mencapai
skenario sangat optimis maka strategi yang dapat menjadi pertimbangan
adalah sebagai berikut:
a. Dukungan dan Support Pemerintah :
•
Pengajuan perbaikan infrastruktur dari jalan besar menuju perkebunan
dengan prediksi penurunan kerusakan hasil panen minimum sebesar
5%.
•
Pengajuan bantuan 1 tim tenaga ahli dalam perihal rumah kaca
sehingga kegunaan rumah kaca dapat dioptimalkan dan dapat
memberikan peningkatan hasil panen yang signifikan dalam kurun
waktu 6 bulan ke depan.
•
Pengajuan pendaftaran para petani, peternak, pengrajin dan pelaku
OVOP lainnya agar tergabung dalam suatu lembaga yang menjamin
keselamatan kerja, kesehatan, bantuan pendidikan bagi keluarga kecil
dan lain sebagainya agar kesejahteraan mereka terjamin serta menarik
minat para generasi produktif untuk ikut serta dalam pengembangan
pertanian Indonesia.
129
b. Bantuan kredit bagi para petani :
•
Adanya konsultasi keuangan dengan petani dalam mengelola kredit
sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dalam periode waktu
yang telah direncanakan sehingga perkembangan dapat diorganisir
dengan baik dan tercipta konsistensi baik dalam kualitas maupun
kuantitas.
•
Alokasi anggaran dana berupa bahan baku ataupun tunai yang
dirancang khusus bagi para pemula yang ingin terjun dalam usaha
pertanian dengan harapan semakin banyak generasi produktif yang
tergabung dalam industri pertanian.
•
Alokasi anggaran dana berupa bahan baku ataupun tunai bagi para
petani yang akan mengembangkan usahanya.
c. Investasi Teknologi :
•
Sosialisasi keuntungan penggunaan teknologi dan penghematan biaya
pada para petani sehingga semakin banyak para petani yang
memanfaatkan teknologi.
•
Pelatihan para petani (pembinaan sumber daya) setiap bulan dengan
tenaga ahli agar terjadi transfer ilmu yang memudahkan para petani
dalam mengelola lahannya sehingga mendapat hasil optimal dengan
input yang minimal.
•
Menjalin kerja sama dengan pihak akademis khususnya dalam bidang
teknologi pertanian agar didapat hal hal baru seperti pengembangan
produk, teknologi yang efisien, peningkatan kualitas dan lainnya.
Download