BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan pengamatan lapangan dan hasil studi pustaka maka diperoleh 25 atribut yang mempengaruhi keberlanjutan OVOP Sentra Industri Cianjur, KMTP. Atribut-atribut tersebut merupakan cerminan dari 5 dimensi yaitu dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi lingkungan dan lingkungan fisik, dimensi teknologi dan dimensi leadership 2. Status keberlanjutan ovop sentra industri Cianjur, KMTP saat ini pada masing-masing dimensi, yaitu dimensi ekonomi termasuk dalam status cukup berkelanjutan (51.552), dimensi Sosial termasuk dalam status kurang berkelanjutan (45.867), dimensi Lingkungan dan Lingkungan fisik termasuk dalam status kurang berkelanjutan (48.783), dimensi Teknologi termasuk dalam status cukup berkelanjutan (52.760), dimensi leadership termasuk dalam status sangat berkelanjutan (75.199). 3. Faktor-faktor kunci yang menentukan keberlanjutan ovop sentra industri Cianjur, KMTP berdasarkan analisis keberlanjutan dan analisis kebutuhan, yaitu: Dukungan dan support Pemerintah, Bantuan Kredit Bagi Petani, dan Investasi Teknologi. Faktor faktor lain yang juga berpengaruh yaitu : 126 127 Pembangunan Kesejahteraan Petani, Pembangunan Sumber Daya Manusia, dan Peningkatan Pendapatan Petani 4. Berdasarkan simulasi perhitungan indeks yang dilakukan pada alternatif skenario (sangat pesimis, pesimis, moderat, optimis, sangat optimis) terlihat bahwa terjadi perubahan nilai indeks status keberlanjutan untuk setiap indeks pada multidimensi. Skenario yang direkomendasikan adalah skenario sangat optimis. 5. Rumusan alternatif kebijakan ovop berkelanjutan, yaitu: 1) Komunikasi dengan dinas pemerintah dalam dukungan dan support fasilitas pengembangan ovop; 2) Pembangunan sumber daya manusia yang kompeten; 3) Mensosialisasikan investasi teknologi; 4) merumuskan kebijakan peningkatan kesejahteraan bagi petani; 5) pengalokasian dana untuk bantuan kredit bagi para petani. 5.2 Saran 1. Model ovop berkelanjutan dibangun berdasarkan pendapat pakar (expert). Pemberian skor pada analisis RAP-FIOVOP hanya menunjukkan kondisi sesaat, dinamika dalam sistem tidak dapat digambarkan, perusahaan diharapkan melakukan penelitian secara berkala didasarkan pada perkembangan atribut dalam kurun waktu tertentu sehingga ovop dapat menjadi sebuah keunggulan dalam agribisnis Indonesia. 2. Untuk meningkatkan status keberlanjutan OVOP di sentra Industri Cianjur maka perlu dilakukan perbaikan pada setiap atribut yang mempengaruhi 128 keberlanjutan OVOP. Ada baiknya perbaikan dilakukan secara menyeluruh dan bertahap tidak hanya pada atribut sensitif saja agar didapatkan hasil yang maksimal. 3. Faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan OVOP perlu ditingkatkan kinerjanya. Sesuai dengan rekomendasi strategi yang diberikan agar mencapai skenario sangat optimis maka strategi yang dapat menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut: a. Dukungan dan Support Pemerintah : • Pengajuan perbaikan infrastruktur dari jalan besar menuju perkebunan dengan prediksi penurunan kerusakan hasil panen minimum sebesar 5%. • Pengajuan bantuan 1 tim tenaga ahli dalam perihal rumah kaca sehingga kegunaan rumah kaca dapat dioptimalkan dan dapat memberikan peningkatan hasil panen yang signifikan dalam kurun waktu 6 bulan ke depan. • Pengajuan pendaftaran para petani, peternak, pengrajin dan pelaku OVOP lainnya agar tergabung dalam suatu lembaga yang menjamin keselamatan kerja, kesehatan, bantuan pendidikan bagi keluarga kecil dan lain sebagainya agar kesejahteraan mereka terjamin serta menarik minat para generasi produktif untuk ikut serta dalam pengembangan pertanian Indonesia. 129 b. Bantuan kredit bagi para petani : • Adanya konsultasi keuangan dengan petani dalam mengelola kredit sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dalam periode waktu yang telah direncanakan sehingga perkembangan dapat diorganisir dengan baik dan tercipta konsistensi baik dalam kualitas maupun kuantitas. • Alokasi anggaran dana berupa bahan baku ataupun tunai yang dirancang khusus bagi para pemula yang ingin terjun dalam usaha pertanian dengan harapan semakin banyak generasi produktif yang tergabung dalam industri pertanian. • Alokasi anggaran dana berupa bahan baku ataupun tunai bagi para petani yang akan mengembangkan usahanya. c. Investasi Teknologi : • Sosialisasi keuntungan penggunaan teknologi dan penghematan biaya pada para petani sehingga semakin banyak para petani yang memanfaatkan teknologi. • Pelatihan para petani (pembinaan sumber daya) setiap bulan dengan tenaga ahli agar terjadi transfer ilmu yang memudahkan para petani dalam mengelola lahannya sehingga mendapat hasil optimal dengan input yang minimal. • Menjalin kerja sama dengan pihak akademis khususnya dalam bidang teknologi pertanian agar didapat hal hal baru seperti pengembangan produk, teknologi yang efisien, peningkatan kualitas dan lainnya.