PROSIDING SffiINAR NASI{}NAT llalernatiha dan Pembelaiarannya 2016 ISBN: 978-602-1 1 5O-24-d FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROSIE}ING Seminar t'Iasional !fiatematika dan Pefiibelajarannya Tema: ?uro ?en&nhra TTtatmatdia, daro ? dffinarc TTtatmaAia /#dd 2l Malang, 13 Agustus 2OL6 Fakultas !fiatenatika dan Ilmu Pengetatruan A3.am Universitas Negreri Malang PROSTI}ING Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya 6'Tren Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Abad 21" Team Editor: Prof. Drs. Purwanto, Ph.D Prof. Dr. Cholis Sa'dijah, M.Pd, M.A Prof. Dr. Toto Nusantar4 M.Si Dr. AbdurRatman As'ari, M.Pd, M.A Dr. Abd. Qohar, M.T Dr. Rustanto Rahardi, M.Si Drs. Sukoriyanto, M.Si Indriati Nurul Hidayah, S.Pd, M.Si Syaiful Hamzah Nasution, S.Si., M.Pd ISBN: 97 8-602-l I 50-24-5 Perpustakaan Nasional : Katalog dalam Terbitm(KDQ Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindatrkan sebagian atau seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun" secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotokopi atau merekam dengan teknik apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit. Diterbitkan oleh Penerbit CV. Bintang Sejahtera Anggota IKAPI (No: 136/JTU20ll) Jl. Sunan Kalijogo no. 7AA, Dinoyo, Malang Tim Penilai Makalah @eviewer): Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc Prof. Dr. Ipung Yuwono, M.S, M.Sc Prof. Drs. Purwanto, Ph.D Prof. Dr. Cholis Sa'dijah, M.Pd, M.A Prof. Dr. Toto Nusantara" M.Si Dr. Abdur Ratrman As'ari, M.Pd, M.A Dr. Abadyo, M.Si Dr. Abd. Qohar, M.T Drs. Dwiyana, M.Pd., Ph.D Dr. Edy Bambang lrawan, M.Pd Dr. Erry Hidayanto, M.Si Dr. Hery Susanto, M.Si Dr. rer nat. I Made Sulandra, M.Si Dr. INe,ngah Part& S.Pd, M.Si Dr. Makbul Muksar, M.Si Dr. Subanji, M.Si Dra. Santi hawati, M.Si, Ph.D Dr. Sudirman, M.Si Dr. Sri Mulyati, M.Pd Dr. Susiswo, M.Si Dr. Swasono Rahardjo, M.Si Drs. Ijang Daniel Chandra, M.Si, Ph.D Dr. Rustanto Rahardi, M.Si. Drs. Sukoriyanto, M.Si Indriati Nurul Hidayah, S.Pd, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam khususnya Jurusan Matematika dapat menyusun Prosiding hasil Seminar Nasional dengan tema "Tren Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Abad 21". Seminar ini telah dilaksanakan di Aula FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) pada Sabtu, 13 Agustus 2016 dengan pesertanya adalah Mahasiswa, GurulDosen, dan pemerhati pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Makalah-makalah yang dimuat dalam prosiding ini telah melalui seleksi yang berlapis-lapis, dari kesesuaian dengan templatenya hingga seleksi oleh para reviewer. Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih pada semua panitia dalam kegiatan Semnas ini dan juga para reviuwer yang tidak dapat disebutkan semuanya di sini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan pada: 1. Dr. Saiful Rahman, M.M, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur sebagai pembicara utama. 2. Prot'. Dr. Cholis Sa'dijatr, M.Pd, M.A, Guru Besar Jurusan Matematika FMIPA UM sebagai pembicara utama. 3. Dr. Hadi Susanto, Associate Proffesorin Applied Mathematics, University of Essex, UK sebagai pembicra utama. 4. Dr. MarkusDiantoro, M.Si, Dekan FMIPA UM. 5. Dr. Sudirman, M.Si, Ketua Jurusan Matematika UM. 6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Prosiding ini memuat artikel-artikel terpilih dan terseleksi sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan pengetahuan yang berkualitas. Semoga prosiding ini dapat menjadikan petunjuk dan manfaat bagi peserta seminar dan pembaca secara umum. Malang, 18 Oktober 2016 Ketua Pelaksana, trd Dr. Rustanto Rahardi, M.Si DAF'TAR ISI Tim Peuilai Makalah @eviewer) Kata Pengantar Daftar Isi I It lll Pendidikan Matematika Pengukuran Sikap Matematis Berdasarkan Sudut Pandang Teori Respons Butir Abadyo Keefektifan Lembar Kerja Siswa Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Siswa SMK Abdul Kholiq, Ipung Ytrwono, dan I Mode Sulandra t6 Kesulitan Numerik Siswa SMK: Perspektif Analisis Kesalahan Newman Abdul Manaf Firdaus, I Made Sulandra, dan 23 Pengembangan Dimensi Keterampilan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 Edisi Revisi Ditinjau dari Rumusan Kompetensi Dasar Matematika Jenjang Sekolah Menengah Pertama Abdur Rahman As'ari 36 Subanji Pengembangan Media Pembelajaran Flipped Picture pada Tema 8 Subtema I Pembelajaran I Siswa Kelas 3 SD Negeri Banyuajuh 2Kamal Agria Golda Yegetari, Laila Khamsatul Muharrami, dan Mohammad E$t Nurtamam 46 Minat Baca Mahasiswa Kelas Trigonometri dengan Model Diskusi dan Kunj ungan Perp ustakaan Agtng Deddiliowan Ismail 55 Pemanfaatan Geogebra dalam Pembelajaran Matematika pada Materi hisan Kerucut untuk SMA Ahmad Fauzi, Cholis Sa'dijah, dan Sisworo 62 Visualisasi Volume Benda Putar Menggunakan Animasi Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Ahmad Heru Waltyu Wibowo, Sisworo, dan Edy Bambang lrawan 70 Profil Penugasan Matematika yang Dikembangkan Guru Ajeng Gelora Mastuti, Abdur Rahman As'ari, Purwanto, dan 78 Abadyo Penerapan Problem Based-Learnr'zg untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Persamaan dan Fungsi Kuadrat Siswa Kelas X BB-2 SMK Negeri 5 Malang AlJioh Febriansyah Putri dan Lathiful Arwor llr 88 Etnomatematika Ar-fak (Papua Barat-Indonesia): Numerasi pada Gerakan Jari Tangan Masyarakat Arfak Haryanto, Toto Nusantara, Subanji, dan Swasono 374 Keefektifan Pembelajaran Bebasis Inkuiri pada Bidang Studi Sains dan Matematika: Penelitian Meta Analisis Helmi, Cholis Sa'dijah, dan Akbar 379 Identifikasi Distribusi Hasil Pembobotan Skor Asesmen Sejawat pada Model Pembelajaran Interaksi Sejawat Hendro Permadi , Ipung Ytnyono, dan I Nengah 388 Raharjo Sutawidjaja Parta Pembelajaran Berbantuan Multimedia Berdasarkan Teori Beban Kognitif pada Materi Matriks Heru Sudjatmiko, Subanji, dan Erry Hidayanto 395 Mengembangkan Modul Pembelajaran Bilangan dengan Pendekatan Contertuol Teaching and Learning (CTL) I Ketut Suastikn dan Dyah Tri Walryuningtyas .. Pengembangan Aplikasi M-Learning pada Pokok Bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Berbasis Android Ibnu Nurdionsyah, Lathiful Anwar, dan Mohamad Yasin ........ 404 414 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Strategi Think Talk Write (TTW) pada Materi Persamaan Kuadrat yang dapat Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa Kelas VIII-I SMPN 8 Malang Ilham Saiful Fauzi dan Ety Tejo Dwi Calryowati 423 Integrasi Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogi Guru Matematika Ipung Yuwono 430 Deskripsi Pemahaman Konsep Gradien Persamaan Garis Siswa SMP Negeri 4 Batu Berdasarkan Taksonomi Solo Irwan Yudha Pradana, Ipung Yuutono, dan 436 Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer pada Materi Perbandingan Trigonometri Kelas X SMA Islra Agustina, Toto Nusantara, dan Mohmuddin 446 Profil Kernampuan Fundamental Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA dengan Tema Mendaki Gunung Fuji Isti Retno Pramu$ta Wardhani, I Nengah Parta, dan Akbar Sutawidjaja 452 Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Segiempat dan Alternatif Penyelesaiannya Kamaliyah Kadir, Sri Mulyati, don Tjang Daniel 461 Sisworo Yunus Chandra vll MENGEMBAITGKAII MODUL PEMBBLAJARAN BILATTGAI\I DENGAN PEi\IDEKATAN CONTEXTAAL TEACHING AND LEARNTNG (Crr) I Ketut Suastika dan Dyah Tri Wahyuningtyas Universitas Kanj uruhan Malang [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran bilangan dengan pendekatan Contetctual Tbaching and Leaming (CTL). Produk dari pengembangan ini adalah sebuah modul pembelajaran bilangan dengan pendekatan CTL. Oleh karena itu maka jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. ini mengikuti fasefase pengembangan model yang dikemukakan oleh Plomp (2007). Fase-fase pengembangan tersebut dilakukan dalam tiga fase, yaitu: (l) fase investigasi awal Qtrelirninary research), (2) fase prototipe Qrototyping phase), dan (3) fase asesmen (assessment phase). Penelitian ini baru berjalan sampai pada fase prototipe. Hasil dari perancangan pada fase prototipe ini berupa: (l) rancangan modul pembelajaran, (2) rancangan perangkat pembelajaran dan (3) rancangan instrument penelitian. Modul ini diberi label pembelajaran bilangan yang terdiri dari lima bagian, yaitu: (1) Mengenal bilangan bulat, (2) Operasi hitmg pada bilangan bulat, (3) Mengenal bilangan pecahan, (4) operasi pada bilangan pecahan, dan (5) Perbandingan, skal4 persen, dan desimal. Komponen modul terdiri dari: (l) deskripsi Modul, yang berisi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (2) petunjuk penggunaan modul, yang berisi pendahuluan, cek kemampuan awal, lembar aktivitas, Pengembangan Modul pembelajaran pada penelitian kesimpulan, lernbar pengerjaarq kolom penilaian, dan kunci jawaban. Kata kunci: modul, pembelajaran bilangan, CTL PENDAHULUAI\ Matematika perlu dibelajarkan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan berkerjasama @SNP:2006). Hat ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang menetapkan batrwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; berhruan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia" sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pengembangan potensi peserta didik di atas juga sesuai dengan orientasi kurikulum yang 2013 meningkatkan dan menyeimbangkan antaru kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 untuk SDA,II dikembangkan dengan menggunakan pendekatan tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Pembelajaran tematik merupakan suatu sistem 404 pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secaxa holistilq bermakn4 dan otentik (Majid, 2014: 80). Pembelajaran terpadu berawal dad pengembangan skema pengetahuan yang ada dalam benak siswa. Hal tersebut sesuai dengan filsafat konstruktivisme dimena konflik kognitif pada siswa dapat diatasi antara lain dengan pengetahuan dii (setfregulation). Dalam hal ini belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi siswa harus mengonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Salah satu konsep utama dalam teori pembelajaran konstruktivis iatah visi siswa ideal sebagai pebelajar yang mandii (self regulated learner). Misalnyq siswa tahu bagaimana menguraikan soal yang rumit menjadi langkah-langkah yang sederhana atau menguji solusi altematif (Greeno&Goldman, 1998) (dalam Slavin, 2009: 13). Melalui landasan filosofi konstruktivisme tersebut, CTL dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL, siswa diharapkan belajar melalui 'mengalami', dan bukan 'menghafal'(Nurhadi, 2009: 10). Menurut Depdiknas (2003:1) Pendekatan kontekstual adalatr pendekatan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antam materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antaru pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Melalui pendekatan kontekstual proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa Dengan prisip-prinsip yang dikembangkan dalam pendekatan kontekstual diharapkan siswa dapat menyadari bahwa yang mereka pelajari bermanfaat bagi kehidupannya. Dengan begrtu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan bekal untuk hidupnya nanti. Para peneliti telal menemukan bahwa siswa yang berprestasi tinggi seringkali merupakan pebelajar dengan pengaturan diri (Alexander, 2006; Boekaerts, 2006; Schunk&Zimmerman, 2006; Wiefiel{ dkk., 2006) (dalam Santroch 2009:334). Pembelajaran yang mandiri ini sejalan dengan bergesernya peran guru dari perannya sebagai sumber utama dalam pembelajaran menjadi fasilitator pembelajaran. Untuk memaksimalkan kemandirian siswa tersebut diperlukan suatu bahan belajar mandiri yang tersfi:uktur, salah satunya dicapai melalui pemberian modul pembelajaran yang berkualitas. Berbicara tentang modul, Ditjen Dikdasmenum (2004) menjelaskan dalam buku Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar bahwa modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa arahan atau bimbingan guru. Dalam hal ini, modul dapat menggantikan fungsi guru. Guru bisa saja berada dalam pembelajaran yang menggunakan modul sebagai bahan ajar atau sumber belaja4 namun peran guru sangat minimal dalam pembelajaran tersebut. Pembelajaran dengan modul sudah banyak dilah*an di sekolah-sekolatu misalnya di sekolah-sekolah terbuka. Pembelajaran dengan modul merupakan pembelajaran per bagian secara urut untuk mencapai keseluruhan yang menganut prinsip mastery learning. Dari penggunaannya yang dapat dimanfaatkan tanpa adanya guru, maka modul harus berisi hal-hat detail mengenai pembelajaran yang dilakukan mulai dari tujuan, perencanaan, materi pembelajaran, hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk mengembangkan modul yang berkualitas perlu memperhatikan karakteristik yang diperlukan pada modul (Anwar dalam Riadi: 2013) antara lain: (l). Self instruction, peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak bergantung pada pihak lain (2). Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat dalam satu modul utuh (3). Stand alone, modul yag dikembangkan tidak tergantung pada media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain Menurut Suryosubroto (1983) maksud dan tujuan digunakannnya modul di dalam proses belajar mengajar ialah agar supaya: (1) Tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efisien dan efektif; (2) Peserta didik dapat mengikuti program pendidikan sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya sendiri; (3) Peserta didik dapat sebanyak mungkin menghayati dan melakukan 405 kegiatan belajar sendiri, baik dibawah bimbingan atau tanpa bimbingan guru; (4) Peserta didik dapat menilai dan mengetahui hasil belajarnya sendiri secara berkelajutan; (5) Peserta didik benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar mengajar; (6) Kemajuan peserta didik dapat diikuti dengan frekuensi yang lebih tinggi melalui evalt asi yang dilakukan setiap modul berakhir; (7) Modul disusun dengan berdasar kepada konsep "rnastery learning!'suatu konsep yang menekankan bahwa peserta didik harus secara optimal menguasai bahan pelajaran yang disajikan dalam modul itu. Prinsip ini mengandung konsekuensi bahwa seorang peserta didik tidak diperbolehkan mengikuti program berikutnya sebelum ia menguasai paling sedikit 80% dari bahan tersebut. Menurut Tjipto (dalam Riadi:2013), beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antaru lain: (1) motivasi peserta didik meningkat karena setiap kali mengerjakan tugas pelajman dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan; (2) setelah pelajaran selesai, guru dan peserta didik mengetahui benar peserta didik yang berhasil dengan baik dan mana yang belum berhasil; (3) peserta didik mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya; (4) beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester; (5) pendidikan lebih berdaya guna. Menurut Mulyasa (2006) beberapa keunggulan modul dapat dikemukakan sebagai berikut (l). berfokus pada kemampuan individual peserta didih karena pada hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan+indakannya; (2). adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui pengguftuul standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta aidik; (3). relevansi kurikulum dituqiuli:kan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya. Namun demikian, kajian terhadap bahan ajar yang biasa digunakan di lapangan masih kurang dalam membangun konsep operasi bilangan bulat dan pecahan, serta kurang dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik secara mandiri. Selain itu di lapangan juga belum ada modul pembelajaran bilangan dengan pendekatan CTLyang praktis dan efektif untuk digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengembangkan modul pembelajaran bilangan dengan pendekatan CTL METODE Fokus dari penelitian ini adalah mengembangkan Modul Pembelajaran Bilangan Dengan pendekatan CTL untuk siswa sekolah dasar yang pral;tis, valid dan efektif. Jadi, jenis ini termasuk dalam penelitian pengembangan pendidikan ( educational design Modul pembelajaran pada penelitian ini mengikuti fase-fase pengembangan model yang dikemukakan oleh Plomp (2007). Fase-fase pengembangan tersebut dilakukan dalam tiga fase, yaitu: (1) fase investigasi awal Qreliminary research), (2) fase prototipe Qtrototyping phase), dan (3) fase asesmen (assessment phase). Berikut ini secara berturut-turut diuraikan kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap fase penelitian research). Pengembangan pengembangan. 1. X'ase Investigasi Awal (Preliminary research) ini, peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap hal Pada tahapan - hal antara lain: (1) ketersediaan sumber-sumber belajar dan situasi pembelajaran dengan berbagai fasilitas yangada termasuk buku penunjang, dan kondisi pembelajaran yang sedang berjalan, (2) bagaimana kondisi guru di lapangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar matematika" ditinjau dari persiapanny4 pelaksanaanny4 penilaiannya atau perilaku guru dalam pembelaj aran dengan pendekatan CTL. Fase Prototipe (Prototyping phase) Berdasar hasil pengamatan, refleksi dan analisis awal, disusun runcangan penyelesaian masalah. Rancangan yang dibuat terdiri dari; (l) rancangan modul pembelajararl (2) rancangan perangkat pembelajaran dan (3) rancangan instrumen penelitian . Ketiga rancangan ini disusun bersamaan, 2. 406 3. Fase asesmen (assessneent phase). ini dilakukan validasi Ahli pada Modul, perangkat Pembelajaran, dan instrumen. Setelah validasi dilakukan ujicoba Modul dan perangkat pembelajaran tersebut. Pada fase HASILDAIY PEMBAHASANT HASIL Penelitian ini baru dilaksanakan pada fase investigasi awal dan fase prototipe. Pada fase investigasi awal, peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap hal-hal antara lain: (l) ketersediaan sumber-sumber belajar dan situasi pembelajaran dengan berbagai fasilitas yang ada termasuk buku penunjang dan kondisi pembelajaran yang sedang berjalan. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa belum tersedianya buku pembelajaran matematika yang menunjang pembelajaran bilangan dengan pendekatan CTL. hoses pembelajaran yang melibatkan pernbelajaran matematika untuk mempersiapkan siswa di sekolah dasar cendoung masih menggunakan metode konvensional. Q) bagaimana kondisi guru di lapangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar matematik4 ditinjau dari persiapanny4 pelaksanaannya, penilaiannya atau perilaku guru dalam pembelajaran. Hasil wawancara dari beberapa guru sekolah dasar di kecamatan Lawang kabupaten Malang, masih banyak yang belum paham dengan pembelajaran dengan pendekatan CTL. Hasil dari perancangan pada fase prototipe ini berupa: (1) rancangan modul pembelajaran, (2) rancangan perangkat pembelajaran dan (3) rancangan instrument penelitian. Ketiga rancangan ini disusun bersamaan. a. Perancangan Modul Pembelajaran Tahap perancangan ini adalah membuat komponen modul pembelajaran dengan pendekatan CTL untuk mengajarkan bilangan di sekolah dasar. Modul ini diberi label pembelajaran bilangan yang terdiri dari lima bagran, yaitu: (1) Pengertian bilangan bulat, (2) Operasi hitung pada bilangan bulat, (3) Pengertian bilangan pecahan, (4) operasi pada bilangan pecahan, dan (5) Perbandingan, skal4 persen, dan desimal. Komponen modul terdiri dari: (l) deskripsi Modul, yang berisi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (2) petunjuk pelggunaan modul, yang berisi pendahuluan, cek kemampuan awal, lembar aktivitas, kesimpulan, lembar pengerjaan, kolom penilaian, dan kunci jawaban. b. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP ini merupakan panduan bagi guru untuk melaksanakan tahap-tahap pembelajaran. Sedangkan peserta didik akan bekerja berdasarkan perintah yang ada dalam modul. Komponen yang ada dalam RPP adalah : (l) identitas: satuan pendidikan, nama pelajman, kelas, semester dan alokasi waktu, (2) KI dan KD, (3) indikator, (a) uraian materi, (5) metode pembelajaraq (6) skenario pembelajaraq (7) alatdan sumber belajar, dan (8) penilaian. Dalam langkah-langkah pembelajaran dijabarkan secarajelas proses pembelajaran CTL. c. Perancanganlnstrumen Instrumen yang dirancang telah dirancang adalah lembm validasi, lembar observasi, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Penjabaran setiap instrumen diuraikan sebagai berikut: 1). LembarValidasi Lembar validasi yang telah dirancang meliputi : (a). Lembar validasi modul, (b). Lembar validasi Lembar observasi aktivitas guru, dan (c) Lembar validasi Lembar observasi aktivitas siswa. 2). Lembar Observasi Lembar Observasi ini meliputi: (a). Lembar obseravsi aktivitas guru, dan (b). Lembar observasi alqtivitas siswa. Repon Siswa Angket respon siswa yang telah dirancang adalah angket yang digunakan untuk 3). Angket 407 merekam data respon siswa terhadap modul dan keterlaksanaan modul, misalnya: menarik tidaknya modul, mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan, konsistensi tujuan dan materi, kejelasan bahasa dan kesesuaian materi dan prosedur dengan tingkat pemahaman penggunanya. 4). Tes Penguasaan Hasil Belajar Perangkat tes terdiri dari lembar tes yang berisi soal-soal uraian dan pedoman penskoran. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam penguasaan bahan aiar atau membangun pemahaman materi pembelajaran bilangan berbasis CTL. Dalam merancang tes, hal-hal yang perlu dilakukan adalah membuat soal sesuai dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dan memperhatikan kaedah penulisan butir soal yang benar. PEMBAIIASAIT Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan modul Pembelajaran Bilangan dengan pendekatan CTL untuk siswa SD. Modul yang tercipta diharapkan memenuhi kriteria: valid, praktis dan efektif. Karena penelitian ini baru sebatas penyelesaian draf mudul, maka pada pembahasan ini hanya ditampilkan draf modul yang sudah dibuat. Draf modul teridri dari: (l) deskripsi Modul dan (2) petunjuk penggunaan modul. Deskripsi Modul, berisi kompetensi inti, dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Secma spesifik isi materi pada modul ini terdiri dari pembelajaran bilangan bulat dan bilangan pecahan. Untuk pembelajaran bilangan bulat terdiri dari : (a) mengenal bilangan negatif melalui contoh sehari-hari, (b)menyebutkan anggota himpunan bilangan bula! (c) membanding!<an dua bilangan bulat, (d) mengurutkan bilangan bulat mulai terbesar sampai terkecil atau sebaliknya, (e) menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan media chip dan garis bilangan, (f) melakukan operasi perkalian dan pembagian dengan media garis bilangan, (g) melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan 3 bilangan bulat atau lebih, (h) menggunakan operasi hitung qtmpuran dalam menyelesaikan masalah yang dikembangkan dengan berdasar pada pembelajaran kontekstual. Untuk pembelajaran bilangan pecahan terdiri dari: (a) mengenal makna pecahan sebagai suatu bagian dari keseluruhan melalui contoh sehari-hari, (b) menentukan pecahan yang senilai melalui peragaan dengan media konlait atau manipulatif (c) membandingkan dua pecahan, (d) mengurutkan sekelompok pecahan dari terbesar sampai terkecil atau sebalikny4 (e) menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama atau berbeda dengan bantuan media konkrit atau manipulatif, (f) melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat dengan pecahan atau pecahan dengan pecahan dengan bantuan media konkrit atau manipulatif (g) melakukan opemsi hitung campuran yang melibatkan 3 pecahan atau lebih, (h) menggunakan operasi hitung campuran dalam menyelesaikan masalah yang dikembangkan dengan berdasar pada pembelajaran kontekstual, (i) mengenal perbandingan dan skala, O mengubah pecahan ke desimal dan sebaliknya, (k) melakukan operasi pada desimat, (l) mengenal persen. Petunjuk penggunaan modul berisi pendahuluan, cek kemampuan awal, lembar aktivitas, kesimpulan, lembar pengerjaan, kolom penilaian, dan kunci jawaban. pada pendahuluan berisi suatu pengantar untuk apersepsi pada awal pembelajaran yang dikaitkan dengan mata pelajaran lain dan peristiwa sehari-hari agar siswa termotivasi untuk belajar. Untuk cek kemampuan awal berisi beberapa pertanyaan dan keterangan untuk aktivitas siswa selanjutnya. Lembar aktivitas berisi pertanyaan-pertanyaan dan peragaan untuk dipecahkan siswa. Kesimpulan berisi tempat menuliskan kesimpulan berdasarkan aktivitas yang sebelumnya dikerjakan. Lembar pengerjaan berisi tempat untuk menjawab pertanyaan. Kolom penilaian berisi tempat menuliskan jumlah jawaban yang benar setelah siswa melihat kunci jawaban serta tempat guru menuliskan catatan hasil pekerjaan siswa serta skor yang mereka dapatkan. Kunci jawaban berisi jawaban yang benar dari setiap aktivitas. z$08 Untuk pembelajaran modul bilangan dengan pendekatan CTL, dituangkan pada Tabel 1. Thbel 1. Sint{ks Modul Pembelajeran Bilangen dengan Pendekatan CTL Komponen CTL Komponen dalemModul Making meaningfull penggunaan connections bilangan bulat dalart kehidupan sehari-hari, seperti kedalaman laut, suhu Aktivitas Siswa Contoh Penerapan ddam Modul contoh yang diberikan dan menemukan contoh lain dari penggunaan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari dll a Berapameter letak b. permukaan air? Berapameter letak ikan di afas air?.............................. Delapan dari sembilan bagran es tersebut berada di bawah oermukaan ar Self regulated leorning Pemberian masalah dalam Mengaitkan infonnasi yang diberikanuntuk Tilltar(ilrt* hhd!,iFnguu Hiltr eslif beaatkproblem membentuk soal kemudian menyelesaikannya D"' possing dar ffi ; ffi ffi; ldo hlt arilu ;:r,,i' J* dil "i,** pf{r t ddt dapr.uil.h Fg lffn eildmhdbdilrypcrtr1ur a M aEanFrMsbdGk, ttXSrM ffirl.*lisbffi LtA!?l*ffi, 409 i i i *lio Komponen CTL Komponen dalam Modul Collaborating Aktivitas Siswa Contoh Penerapan dalam Modul Berdiskusi dengan temannya terkait dengan nalopen endeed dansalng memeriksa jawaban taudin bdhg*m d.rg. c ! Ird0 tm doFfddr itdlndrirnn l&d --..)-10 b. 6r.-e -2..-..(10 d, --.r-6>-.-. a *.{......}...... f. Tc&rhnilhldtpralx.lfagHr*aafiii ,. Critieal and creative thingking Pemberian masalah dalam bentrtk openended daut Problem Solving Menyelesaikan masalah dengan beberapa cara dan membandingkan jawabannya dengan jawaban temannya untuk kemudian menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban tersebut PxJm snihi &rila&&tr a i -----.------.----. ilChtitil-lilit{ bdr iri daBlr srtu bih'r lug lrnartri hndn badqfimd:r?o hrn shghnr do pitoHrixln &i tmr ldo tdd |. *-r-s b. 6r.* c -?r*-r0 d *r{r....- iiltui iiti=t* irs L*, - tsna nE ilita) =Er 'uj*Iaddmrlom! inl ine Lr3 410 dei Komponen CTL Nurtaring tlte indivi&tal Komponen dalam Modul Pemberian cek kemampuan awal untuk siswa serta bimbingan yang tertuang dalam modul untuk dapat membuat kesimpulan dari materi yang Aktivitas Siswa Contoh Penerapan dalam Modul Melakukan penilaian terhadap hasil belajarnya dan kemudian mengikuti petunjuk yang ada untuk melanjutkan belajarnya atau mengulangi serta belajar untuk membuat kesimpulan dipelajari L!a.llr& ($Fa. ldrfe dr d.l nrd Srrdoh lolla rr{mb r.nE Ffto}m dl at!r. €k jrrdo ldbi pdofEci jc.dor hdm (rtmgc o JiL m jsbo kdio rrldr croi da3n lorci jcdal rda ldio rddr rqdrci lorlp &r n rdo, Fodrdr, .hirpg! ldkr dq* lagrug apri hifug F.dio hhro rl r Jltajobor lcloudh &yq bdur crd d..rF lsrd F{b6. rdu l€lio lru rrpdqiri nrcroi Ito3o bUh lni nilddciill- Sitdtla!lllionrdd t hi@ddihol@f ..npdqici.$tr!b 411 Reaching high standar and using outhentic Pemberian kolom penilaian qssessment terhadap hasil secara mandiri belajar siswa Menilai hasil belajamya secara mandiri setelah me4iawab uji kompetensi yang diberikan serta memeriksa tugas-tugas yang ada pada modul serta guru memberikan catatan-catatan terhadap hasil pekerjaan siswa l. ffiEb?dtigehkffFftu d -E5.flte,7.{,9.-9 a ttrrfftb&!9D+ibrym e 4"tt t t rihrteEt lrdt -r8,99.O., tfrrhcl bilaBnr-hlopr brrilun doiyq rrrbrrar 1ltlr ?'2'5,*t4 2. tlrutko bilqo*ihgo brrilu* dori ycq f*t*il ,'s'i'r'i oairtuhrFrhdirLD't -B "btutu, &e* F.............,,., KESIMPT]LAIY DAN SARAN Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Modul Pembelajaran Pengembangan modul ini mengikuti fase-fase plngembangan yang dikemukakan oleh Plomp (2007). Pada pengembangan yang dilaksanakan ini, baru sampai pada pembuatan draf modul. Draf modul terdiri dari: (l) deskripsi Modul, yang berisi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai; (2) petunjuk penEgunaan modul, yang berisi pendahuluan, cek kemampuan awal, lembm Bilangan dengan pendekatan CTL. aktivitas, kesimpularL lembar pengerjaaq kolom penilaian, dan kunci jawaban. Saran Beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis bagi guru yang telah mengajar (In-service) terkait dengan dikembangkannya Modul Pembelajaran Bilangan dengan pendekatan CTL antara lain: l. Karena terbatasnya waktu dan beaya modul ini hanya terbatas pada pembelajaran bilangan bulat dan bilangan pecahan, maka perlu dikembangkan pada materi yang lain, baik materi yang mendukung pembelajaran bilangan atau materi matematika yang lain 2. Tampilan modul dengan pendekatan CTL perlu dicermati dan dikembangkan lebih lanjut 412 DAFIAR RUJUKAI{ Badan Standar Nasional Pendidikan.2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matemotika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2003. Pendekatqn Konstehual. Jakaria: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Ditjen Dikdasmenum,2004, Pedoman Penilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, Jakarta: Ditjen Dikdasmenum Majid, A.2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. 2006. Imple mentasi Ktrikulum Bandung: Rosdakarya 2 004 : P anduan P emb elaj ara KB K Nurhadi & Senduk, Agus G. 2A09. Pembelojaran KontekstusL Surabaya: PT JePe Press Media Utama Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. (Online), (http://disdik.kalselprov.go.id/asset/upload/permendikbud_tahun2014_nomor103 .pdf), diakse s 22 N.fLei 201 5 Plomp, T.2007. Educational Design Research. Dalam Plomp, T.&Neeven, N. @ds), Educational Design Researoh: An Introduotion. Proceedings of the seminar conducted at the East China Normal University, Shanghai (PR China), November 23 -26,200i7. Riadi, M. 2013. Pengertian-Kelebihan-Kelemahan-Modul-Pembelajaran. (online). http //www.kaj ianpustaka .com/ 20 13 I 03/pengertian-kelebihan-kelemahanmodul-pembelaj aran.html Santrock, J W.2009. Psikologi Pendidikon (Educational Psycholog) (edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika Slavin, Robert E. 2009. Psikalogi Pendidikan Teori dan Prafuik (edisi kedelapan). Jakarta: PT. Indeks Suryosubroto. I 983. Sistem P engaj aran dengan Modul. Yogyakarta: Bina Aksma. 413