produksi iklan media luar ruang (outdoor) di

advertisement
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PRODUKSI IKLAN
MEDIA LUAR RUANG (OUTDOOR)
DI SPECTA PROMOSI
SURAKARTA
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
Oleh :
Purwono
D. 1306097
KONSENTRASI PERIKLANAN
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
PERSETUJUAN
Tugas Akhir berjudul
PRODUKSI IKLAN MEDIA LUAR RUANG (OUTDOOR)
DI SPECTA PROMOSI
SURAKARTA
Karya
Nama
: Purwono
NIM
: D 1306097
Konsentrasi
: Periklanan
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program
D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19600517 198803 1 002
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program D III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari
Tanggal
:
:
Panitia Ujian Akhir
1. Prof. Dr. Totok Sarsito, SU, MA
NIP. 19490428 197903 1 001
(
)
2. Drs. Hamid Arifin, M.Si
NIP. 19600517 198803 1 002
(
)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP. 19530128 198103 1 001
iii
MOTTO
Jika kita berhenti untuk memulai, kita kalah. Kita hanya dapat menjaga apa yang kita
miliki dengan aktivitas baru. (William Ellery Channing)
Selama jantung masih berdetak, tantangan hidup tak kan surut, hanya ada satu
pilihan, HADAPI! (Surya 12 Premium)
iv
PERSEMBAHAN
Laporan ini dipersembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta
2. Saudara kandung
3. Teman-teman jurusan Periklanan angkatan 2006
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga atas ridlo-Nya dan segala
kemampuan satu kesungguhan hati akhirnya selesailah penulisan laporan Kuliah
Kerja Media dengan judul ”PRODUKSI IKLAN MEDIA LUAR RUANG
(OUTDOOR) DI SPECTA PROMOSI”. Adapun penyusunan laporan Kuliah
Kerja Media ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
bidang Komunikasi Terapan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari beberapa pihak
adalah mustahil laporan Kuliah Kerja Media ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih atas segala kebijakan,
pengarahan dan bimbingan sehingga tersusunlah laporan Kuliah Kerja Media ini
kepada :
1. Drs. Hamid Arifin, M.Si selaku dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan Kuliah
Kerja Media.
2. Drs. H. Supriyadi, SN, SU selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
vi
3. Prof. Dr. Totok Sarsito, SU, MA selaku dosen penguji yang senantiasa
meluangkan waktu sehingga tercapainya pelaksanaan ujian laporan Kuliah
Kerja Media.
4. Pimpinan Specta Promosi beserta stafnya yang telah memberikan ijin dan
bantuan kepada penulis untuk mengadakan Kuliah Kerja Media di Specta
Promosi.
5. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan
dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Media.
6. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam
penyusunan laporan Kuliah Kerja Media.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan dengan tulus ikhlas tersebut
mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya semoga laporan Kuliah Kerja Media ini bermanfaat bagi siapa saja
yang memerlukan. Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada kita.
Surakarta,
Penulis
vii
Juni 2009
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................i
Halaman Persetujuan .......................................................................................ii
Halaman Pengesahan .......................................................................................iii
Halaman Motto ................................................................................................iv
Halaman Persembahan ....................................................................................v
Kata Pengantar ................................................................................................vi
Daftar Isi ..........................................................................................................viii
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................1
A...Latar Belakang .........................................................................1
B...Tujuan ......................................................................................4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................5
A...Pengertian Periklanan ..............................................................7
B...Definisi Komunikasi ...............................................................9
C...Media Luar Ruang ...................................................................16
D...Jenis-jenis Iklan Media Luar Ruang .........................................22
BAB III
DESKRIPSI SPECTA PROMOSI ..................................................24
A...Company Profile ....................................................................24
B...Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................24
C...Bidang Pekerjaan Specta Promosi ..........................................26
D...Visi dan Misi Specta Promosi ..................................................26
E. ..Klien Specta Promosi .............................................................27
viii
F....Logo Specta Promosi ..............................................................28
G...Struktur Organisasi .................................................................28
H...Proses Produksi Media Luar Ruang ........................................29
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG .......................................................34
BAB V
PENUTUP ....................................................................................38
A...Kesimpulan .............................................................................38
B...Saran .......................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ini, telah
banyak cara yang dilakukan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan
(message) kepada penerima pesan atau informasi (komunikan), begitu juga
dengan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Baik itu media
audio, media audiovisual, media cetak, maupun media luar ruang. Seperti
media luar ruang sangat mudah kita temukan sekarang ini. Dimana-mana
dengan mudah kita dapat menemukan selebaran, leaflet, spanduk, billboard
dan baliho. Itu semua merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada komunikan. Pada saat kita sedang berjalan-jalan di
perkotaan misalnya kita banyak sekali menemukan spanduk atau baliho
maupun billboard, baik sengaja atau tidak kita akan melihat dan menyerap
pesan apa yang terkandung di dalamnya.
Begitu banyaknya iklan yang bertengger di ruas jalan kota, apakah
metode beriklan seperti itu memang efektif? Sampai saat ini, metode paling
baik untuk mengukur efektivitas iklan outdoor adalah dengan melakukan riset
terhadap pengguna jalan. Yaitu, apakah mereka melihat, mengingat dan
akhirnya terpengaruh untuk membeli produk yang diiklankan itu. Meskipun
ada yang mengatakan, efektivitas iklan outdoor dapat dilihat dari banyaknya
kendaraan yang melintas di area tempat dipasangnya iklan tersebut. Tapi siapa
1
yang berani menjamin kalau setiap orang yang lewat pasti akan melihat iklan
tersebut, apalagi kalau iklannya tidak eye catching, tidak menarik perhatian
orang yang lewat untuk memusatkan perhatiannya kepada iklan outdoor
tersebut.
Spanduk dan billboard bertebaran dimana-mana dan akhirnya menjadi
semakin cluttered (sesuatu yang tidak diinginkan keberadaannya). Suatu saat
masyarakat akan semakin jenuh dan bosan pada iklan berbentuk billboard dan
spanduk yang begitu banyak, akhirnya keberadaan iklan itu tidak akan
menjadi perhatian masyarakat lagi. Sekarang atau nanti, pengiklan akan sadar
bahwa iklan lewat billboard dan spanduk juga akan berada pada titik
kejenuhan.
Namun seharusnya, justru ini yang menjadi tantangan bagi pengiklan
untuk meningkatkan dan mencari metode yang baru, unik dan lebih efektif
supaya iklan outdoor tidak mengalami kejenuhan.
Untuk itu penulis melakukan kegiatan magang atau Kuliah Kerja Media.
Kuliah Kerja Media merupakan bagian dari kewajiban seorang mahasiswa
untuk melaksanakannya dan kemudian membuat Laporan Tugas Akhir untuk
mendapatkan gelar profesi Ahli Madya (A. Md) di bidang Komunikasi
Terapan pada program Diploma III jurusan Periklanan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Kegiatan magang merupakan kegiatan yang efektif dan efisien, dimana
mahasiswa dapat langsung ikut serta dalam aktifitas yang dikerjakan di
instansi magang. Hal baru yang penulis dapatkan dari kegiatan magang adalah
2
bekerja dalam tim, bekerja dalam tim harus memperhatikan instruksi dari
pimpinan tim. Karena mekanisme di proses kerja produksi adalah mengolah
desain mentah sampai menghasilkan suatu karya yang indah dan menarik
sesuai dengan yang dikehendaki pemesan.
Praktek Kuliah Kerja Media secara langsung memberikan kesempatan
untuk seorang mahasiswa merasakan secara langsung terjun ke dalam dunia
kerja di Perusahaan, Lembaga atau Instansi dan dengan batas waktu yang telah
ditentukan.
Praktek Kuliah Kerja Media merupakan suatu tantangan yang menarik
bagi seorang mahasiswa yang awalnya belum pernah merasakan dunia kerja
secara nyata, karena sebelumnya mahasiswa hanya melaksanakan kuliah
secara teori dan praktek dengan nilai tolok ukur adalah Dosen yang
mengajarnya. Tapi dengan adanya praktek Kuliah Kerja Media atau Magang
maka mahasiswa menjadi mengerti akan selera para konsumen yang berbedabeda.
Dalam dunia kerja seperti ini mahasiswa bisa meningkatkan
keahliannya, karena sebelumnya mahasiswa tidak mengetahui teknik-teknik di
dunia produksi iklan. Ada satu hal lagi yaitu apa yang didapat dalam kegiatan
magang adalah hal baru atau pengetahuan baru, pengetahuan baru itu yakni
menyetting mal. Manfaat-manfaat ini yang mahasiswa peroleh selama
magang.
3
Dalam kegiatan magang mahasiswa melakukannya di Specta promosi,
yang beralamat di Jl. Kalilarangan No. 97 Solo. Pemilihan di Specta promosi
sebagai tempat magang dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
1. Sesuai dengan bidang yang penulis tekuni yakni bidang advertising.
2. Keterbatasan waktu dan biaya. Jumlah waktu magang yang relatif pendek
dan biaya yang harus dikeluarkan secara pribadi cukup besar,
memungkinkan penulis memilih Solo sebagai tempat yang tepat karena
penulis juga tinggal di kawasan Solo.
mahasiswa melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) karena
ingin mengetahui lebih dalam bagaimana dunia iklan itu. Menurut mahasiswa,
iklan adalah bagian dari kehidupan manusia di dunia ini. Untuk itu mengapa
melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM). Di samping itu, kegiatan
KKM merupakan salah satu syarat dalam pembuatan tugas akhir.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Kuliah Kerja Media adalah :
-
Mempelajari dan memahami proses pembuatan iklan media luar ruang.
-
Untuk menambah pengetahuan dan menerapkan teori yang telah dipelajari
dalam kegiatan di dunia kerja.
-
Sebagai wawasan dalam mencari bekal ilmu pengetahuan di bidang dunia
kerja khususnya bagian produksi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dunia periklanan adalah dunia yang berkaitan erat dengan kreasi, inovasi
dan modifikasi. Perkembangan teknologi memudahkan praktisi, pengiklan dan
penikmat untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada khalayak.
Perkembangan teknologi yang modern dengan menghasilkan hasil yang
memuaskan dapat memberikan pelayanan yang baik untuk klien.
Seorang klien atau calon pengiklan membutuhkan Biro Iklan, mengapa
seorang klien membutuhkan Biro Iklan? Karena Biro Iklan dapat memberikan
service atau pelayanan kepada klien sesuai dengan permintaan, artian service ini
adalah service yang sesuai dengan bidangnya untuk membantu klien
mengkomunikasikan barang atau jasa milik klien untuk disebarluaskan kepada
khalayak. Prinsip dasar dalam membuat iklan bagi klien-kliennya yaitu iklan
haruslah menjual dan kreatif. Kreatif sebuah iklan bukanlah apa yang diinginkan
Biro
Iklan,
melainkan
apa
yang
diinginkan
klien
(Diyah Hasto Palupi, 2006 : xvii).
Sebagai biro iklan yang baik maka pelayanan kepada klien dituntut untuk
bisa memuaskan. Prinsip dasar layanan ke klien adalah layanan sepenuh hati,
layanan yang didasari jiwa dan hati yang tulus untuk membantu klien
(Diyah Hasto Palupi, 2006 : xviii).
5
Biro Iklan itu sendiri adalah suatu organisasi yang terdiri dari orang-orang
bisnis maupun kreatif yang dengan sepenuh hati berusaha untuk menyukseskan
periklanan (Alexander Heryawan, 1977 : 28).
Organisasi periklanan (Biro Iklan) sering didefinisikan sebagai organisasi
yang disewa oleh perusahaan untuk mengurusi kegiatan periklanan. Perusahaan
yang menggunakan jasa biro iklan disebut sebagai klien. Dalam sebuah biro iklan,
umumnya terdapat bagian-bagian atau unit yang lebih kecil yang bertugas
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih spesifik. Secara umum, dalam sebuah
biro iklan terdapat tiga bagian pokok, yaitu bagian kreatif, media, dan account.
Secara lebih spesifik, bagian-bagian yang umum terdapat dalam sebuah biro iklan
sebagai berikut (Rendra Widyatama, 2007 : 170 – 175):
1. Copywriters (penulis naskah iklan)
2. Artis
3. Account Executive
4. Media Buyer
5. Production Buyer
6. Traffic Coordinator
7. Accountant
8. Administrator
6
A. Pengertian Periklanan
Iklan suatu kata yang tidak asing diindera pendengaran masyarakat,
iklan dapat kita jumpai dimana saja dan kapan saja. Sebab iklan sudah
memasuki kehidupan masyarakat setiap hari, adapun definisi iklan itu sendiri
ada berbagai macam menurut para pakar periklanan. Periklanan adalah sebuah
pesan yang dibayar oleh pemesan iklan tertentu dan disampaikan melalui
beberapa media komunikasi massa.
Menurut institusi praktisi periklanan Inggris, istilah periklanan sebagai
berikut:
-
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling personal yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk,
barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya
(Frank Jefkins, 1996 : 5).
Menurut masyarakat periklanan Indonesia, iklan didefinisikan sebagai
berikut:
-
Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media
dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Nuryanto, Materi
Kuliah Pengantar Periklanan).
Menurut Rhenald Kassali, periklanan didefinisikan sebagai berikut:
-
Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan penyampaian pesan iklan (Nuryanto, Materi Kuliah
Pengantar Periklanan).
7
Definisi iklan menurut:
-
BOVEE, mengemukakan bahwa iklan adalah suatu proses komunikasi,
proses pemasaran, proses sosial dan ekonomi, proses public relation atau
proses informasi dan persuasi yang semuanya bergantung dari cara
memandang kita (internet: www.google.com-pengertianperiklanan).
-
Menurut Thomas Russel dan Ronald Lane dalam buku ”Tata Cara
Periklanan Kleppner”, iklan atau advertising berasal dari bahasa latin
advertere yang berarti mengalihkan perhatian dan gagasan kepada pihak
lain. Sedangkan periklanan adalah suatu metode penyampaian pesan dari
seorang penaja (sponsor) melalui sebuah medium impersonal
(bukan tatap mata) kepada banyak orang. Periklanan digunakan untuk
meningkatkan penjualan produk dalam rangka mencapai tujuan pemasaran
(Nuryanto, Materi Kuliah Pengantar Periklanan).
-
Menurut buku Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, iklan
didefinisikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang
disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat, sedangkan periklanan didefinisikan keseluruhan proses yang
meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
penyampaian iklan (Nuryanto, Materi Kuliah Pengantar Periklanan).
-
Menurut R. Rossiter dan Larry Pierre, menyebutkan periklanan adalah
suatu proses persuasif tidak langsung yang didasari informasi, manfaat,
keuntungan atau kelebihan produk yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang
8
u n t u k m e l a k u k a n t i n d a k a n ( i n t e r n e t : w w w. g o o g l e . c o m pengertianperiklanan).
Pengertian periklanan secara umum yakni suatu bentuk penyampaian pesan
kepada khalayak dengan unsur persuatif yang melalui media tertentu agar
iklan dapat mempengaruhi masyarakat.
Periklanan adalah seluruh rangkaian yang meliputi penyiapan, perencanaan
dan penyampaian iklan. Sedangkan iklan adalah segala bentuk pesan tentang
suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa
yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
B. Definisi Komunikasi
Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?
mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil
apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?)
(Kandyawan, Materi Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi).
Analisis 5 unsur komunikasi menurut Lasswell:
1. Who? (siapa/sumber)
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi bisa
seorang individu, kelompok, organisasi maupun suatu negara sebagai
komunikator.
9
2. Says What? (pesan)
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan
seperangkat simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,
gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, simbol
untuk menyampaikan makna dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media)
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber)
kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun
tidak langsung (melalui media cetak, elektronik, dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima)
Orang/kelompok/organisasi/suatu Negara yang menerima pesan dari
sumber. Disebut tujuan (destination)/pendengar (listener)/khalayak
(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik (decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek)
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima
pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan,
dll.
10
Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya. Guru sebagai komunikator
harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid
atau komunikan. Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk
berkomunikasi baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung
(melalui media). Setelah itu guru harus menyesuaikan topik/diri/tema yang
sesuai dengan umur si komunikan, juga harus menentukan tujuan
komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/efek pada diri
komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan:
Komunikasi menurut Harold Lasswell, yakni komunikasi adalah pesan
yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator
(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak
langsung dengan maksud memberikan dampak/efek kepada komunikan
sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur
komunikasi: who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin
communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama,
komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang
melakukan aktivitas komunikasi tersebut (internet: www.google.compengertiankomunikasi).
11
Menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya
yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling
dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster's New
Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku (internet:
www.google.com-pengertiankomunikasi).
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang
tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi
menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan
arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya
saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication
Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu
Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah
sebagai berikut :
Menurut Hovland, Janis & Kelley, komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
12
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku
o r a n g - o r a n g l a i n n y a ( k h a l a y a k ) ( i n t e r n e t : w w w. g o o g l e . c o m pengertianperiklanan).
Menurut Berelson dan Stainer, komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain
(internet: www.google.com-pengertiankomunikasi).
Menurut Harold Lasswell, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says What? In Which
Channel? To Whom? With What Effect?) (internet: www.google.compengertiankomunikasi).
Menurut Gode, komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu
dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi
dimiliki oleh dua orang atau lebih (internet: www.google.compengertiankomunikasi).
Menurut Barnlund, komunikasi timbul didorong oleh kebutuhankebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego (internet: www.google.compengertiankomunikasi).
Menurut Ruesch, komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan
(internet: www.google.com-pengertiankomunikasi).
13
Menurut Weaver, komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana
pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya (internet:
www.google.com-pengertiankomunikasi).
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi
pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata
dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol,
tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang
disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya,
definisi ketiga dari Lasswell melengkapinya dengan komponen proses
komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian keempat dan seterusnya
memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian
komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi
dalam kehidupan manusia. Ketujuh definisi tersebut di atas menunjukkan
bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masingmasing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu
sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan (Kandyawan, Materi Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi).
14
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat
tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan.
Keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk
pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah
terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan
menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya
ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah
diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi
dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan
membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah keempat tindakan
ini akan terus menerus terjadi secara berulang-ulang (Kandyawan, Materi
Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi).
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambanglambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau
tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angkaangka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda
lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di
antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan
tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan
kepentingan para pelakunya (Kandyawan, Materi Kuliah Dasar-Dasar
Komunikasi).
15
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umunya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal (C. Sardjono, Materi
Kuliah Komunikasi Massa).
C. Media Luar Ruang
Media luar ruang (outdoor) adalah bentuk iklan yang paling tua. Buktibukti penggunaannya yang pertama telah ditemukan pada reruntuhan
peninggalan bangsa Yunani dan Romawi. Hal ini tidak mengherankan sebab
pada saat itu pun pemerintah harus membuat pengumuman-pengumuman
untuk umum, dan dinding adalah tempat yang cocok untuk menulis pesan-pesan
bagi masyarakat luas. Bentuk iklan outdoor paling awal adalah papan
nama tanda rumah penginapan yang sampai saat ini masih digunakan (Frank
Jefkins, 1996 : 126).
Pada tahun 1930-an, beredar poster-poster yang khusus dirancang
dengan indahnya di tempat-tempat pemukiman kumuh dan dinamai “galeri
seni orang miskin“ (Frank Jefkins, 1996 : 126).
16
Salah satu poster ”galeri seni” tahun 1930-an yang sangat menarik
adalah Pears Soap, khususnya poster yang dibubuhi tulisan seorang
gelandangan jorok yang bunyi kalimat awalnya : ”sejak menggunakan sabun
bekas Anda, saya tidak menggunakan sabun-sabun yang lain”. Lalu ada pula
poster dengan gambar seorang laki-laki berpiyama biru duduk mengangkangi
guci Bovril besar yang mengambang di laut, disertai pesan ”Bovril mencegah
perasaan tenggelam”. Kemudian ada poster yang memperlihatkan seorang
laki-laki sedang mengemas barang-barang bawaan untuk liburannya, dan ia
tidak dapat menemukan kaleng garam Andrews-nya yang ada di kantong
belakang celananya. Poster-poster rokok dihiasi dengan pemandangan
matahari tenggelam yang indah, dengan dilengkapi figur berkepala dua serta
pesan yang berbunyi ”itulah Shell, itulah”. Sentuhan humor dan artistik adalah
ciri khas poster-poster yang beredar 60 tahun yang lalu. Poster-poster yang
beredar saat ini, tampaknya sangat tergantung pada kepintaran permainan kata
dan pesan-pesan terselubung seperti yang ditunjukkan oleh iklan rokok yang
dibatasi oleh aneka aturan (iklan rokok tidak boleh menunjukkan seseorang
yang tengah merokok) (Frank Jefkins, 1996 : 126).
Saat ini iklan luar ruang atau outdoor telah mengalami berbagai macam
inovasi. Iklan luar ruang kini dilengkapi dengan efek gerakan, hiasan
newcaster dan efek mencolok. Iklan-iklan luar ruang kini sengaja dipasang
pada gedung-gedung yang tinggi atau dilengkapi dengan untaian lampu
reklame yang berkelap-kelip seperti yang biasa ditemukan di kota-kota Asia,
yang sekarang juga banyak terlihat di London. Tempat-tempat poster baru
17
bermunculan, dimana sejumlah iklan yang berbeda dipasang pada papan yang
berputar untuk mempertontonkan serangkaian iklan (misalnya tempat papan
iklan ultravision). Unsur gerakan telah memperkuat kesan poster yang semula
statis (Frank Jefkins, 1996 : 126).
Ketika iklan televisi mulai muncul pada tahun 1955 banyak pengiklan
tertarik pada media baru itu dan iklan outdoor pun mengalami penurunan.
Namun lama kemudian, iklan luar ruang bangkit kembali sebagai media yang
bercirikan ”booze dan baccy”, khususnya sejak penayangan iklan rokok
dilarang di televisi. Popularitas poster pulih kembali
(Frank Jefkins, 1996 :
127).
Bersama dengan berkembangnya periklanan transportasi, media ini
kembali bangkit sebagai pilihan wahana iklan yang patut diperhitungkan.
Media ini relatif kebal terhadap aneka peraturan yang efektif membatasi media
lain. Di Negara-negara berkembang pun iklan luar ruang telah terbukti
menjadi sarana yang sangat cocok untuk iklan bagi rakyat yang multibahasa,
multietnis atau bahkan buta huruf. Di Negara-negara komunis seperti Uni
Soviet dan Cina, dimana iklan komersial sampai batas tertentu masih
diharamkan, juga dipenuhi oleh papan-papan tanda yang dihias dan aneka rupa
poster. Jalan-jalan di Hongkong juga diwarnai dengan berbagai macam iklan
yang ditegakkan pada tonggak atau kerangka bambu dan sengaja dibuat
bercahaya pada malam hari. Iklan luar ruang memang merupakan medium
yang sangat umum (Frank Jefkins, 1996 : 127).
18
Media luar ruang adalah iklan yang ditempatkan di udara terbuka.
Misalnya papan reklame yang dipasang di tepi/di persimpangan jalan yang
mudah dilihat oleh pelintas jalan/pemakai jalan (Subandi Kartoatmodjo,
Materi Kuliah Media Periklanan).
Media luar ruang adalah kategori ukuran menengah yang dibatasi oleh
jumlah tempat tersedia menurut aturan pemerintah. Meskipun dianggap tidak
seampuh media lain, media luar ruang tetap memiliki kelebihan (Subandi
Kartoatmodjo, Materi Kuliah Media Periklanan).
Kelebihan:
-
Jangakauan lokal atau tempat tidak terukur (cakupan geografis luas).
-
Ukuran cukup besar, sehingga menarik perhatian orang yang lewat.
-
Pemilihan letak geografisnya bisa diterapkan dalam penempatannya.
-
Biaya produksi relatif murah.
Selain memiliki kelebihan tersebut, media luar ruang juga terdapat
kekurangan, yang antara lain:
Kekurangan:
-
Tidak mampu memuat banyak pesan.
-
Visualisasi dapat dikenai perubahan arah, rusak dan tertutup.
-
Kurangnya konsentrasi khalayak untuk mengingat pesan dalam iklan.
-
Waktu yang digunakan untuk merancang dan mencetak cukup lama.
-
Rentan terhadap cuaca.
(Subandi Kartoatmodjo, Materi Kuliah Media Periklanan).
19
Dalam bukunya Manajemen Periklanan (Rhenald Kasali, 1993 : 133)
menekankan bahwa media luar ruang adalah papan reklame.
Iklan luar ruang atau outdoor terdiri dari poster-poster dalam berbagai
ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah terbuat dari besi, kayu atau
bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang
terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak
mungkin orang yang lewat (Frank Jefkins, 1996 : 127).
Ukuran poster yang digunakan dewasa ini sangat bervariasi, mulai dari
ukuran uang kertas yang kecil sampai yang sangat besar seperti yang sering
kita temui di tanah kosong atau papan buletin yang banyak dipasang di pusatpusat perbelanjaan. Variasi ukuran hanya merupakan salah satu karakteristik
poster. Secara umum, karakteristik media ini sebagai berikut:
a. Ukuran dan dominasi
Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka poster
mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
b. Warna
Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar
dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk
mengingat produk yang diwakilinya.
20
c. Pesan-pesan singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang
bergerak, dan poster mungkin saja hanya dilihat dari kejauhan, maka
kalimat atau pesan-pesan tertulis biasanya terbatas pada slogan singkat
atau sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besarbesar dan mencolok.
d. Zoning
Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau
kota tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat
dirancang secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster.
Pemasangan poster dalam jumlah minimum bisa diatur di setiap kota
untuk menjamin kesempatan penyimakan yang maksimum dari pemirsa.
Penempatan poster secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye
iklan yang sangat ekonomis. Dalam perencanaan kampanye yang memakai
aneka rupa media (multimedia planning),wilayah siaran televisi regional
biasanya digunakan sebagai basis pemilahan masing-masing media iklan.
e. Efek mencolok
Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya
dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna,
ukuran dan pengulangan.
(Frank Jefkins, 1996 : 128 - 129).
21
D. Jenis-Jenis Iklan Media Luar Ruang
1. Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar.
Bisa disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih
besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang.
Billboard termasuk model iklan luar ruang yang paling banyak digunakan.
Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di jaman digital, billboard
pun menggunakan teknologi baru sehingga munculah digital billboard.
Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan ke sana ke mari
karena dipasang di mobil (iklan berjalan). Mobile billboard sendiri
sekarang sudah ada yang digital mobile billboard. Di Indonesia, billboard
punya definisi sendiri, yaitu reklame yang berbentuk bidang dengan bahan
terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya
yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan dengan
konstruksi tetap, dan reklame tersebut bersifat permanen. Jadi papan iklan
di atas toko pun masuk kategori billboard.
2. Neon Box
Neon Box adalah salah satu dari bagian sarana publikasi yang fungsinya
mempromosikan, mengenalkan, mengingatkan produk yang terpampang
pada Neon Box. Neon Box merupakan salah satu desain avdertising yang
berada di luar ruangan (Outdoor). Neon Box adalah sejenis Billboard yang
mempunyai ruang kosong ditengahnya untuk memberi penerangan
22
menggunakan lampu Neon. Alat ini sangat berguna untuk alat promosi,
penggunaan Neon Box ini sangat cantik apabula dilihat pada malam hari.
Sebenarnya banyak sekali bentuk dari desain Neon Box tidak hanya kotak.
3. Baliho
Baliho merupakan media iklan outdoor yang terbuat dari triplek dengan
ukuran minimal 122 x 244 cm yang juga merupakan ukuran standard
selembar triplek. Jangka pemasangan pendek sehubungan dengan bahan
yang dipakai, biasanya sekitar 2 minggu sampai 3 bulan.
4. Spanduk dan Banner
Spanduk merupakan media iklan outdoor yang terbuat dari kain. Ukuran
lebar spanduk biasanya 90–150 cm dengan panjang tak terbatas, sesuai
dengan desain. Sedangkan untuk banner, biasanya ukuran lebih besar
2 x 4 m atau lebih kecil (sesuai pemesan iklan).
5. Collybright
Media iklan ini berbahan dasar MMT atau Vinnyl sejenis plastik. Vinnyl
transparant dicetak menyerupai sebuah foto box bila dinyalakan. Dalam
pemasangannya, Collybright harus direntangkan dengan kuat agar dapat
dilihat dari depan tampak rata dan tidak bergelombang. Ukuran
Collybright kurang lebih 6 x 12 m (Pujo Siswanto, 2004 : 96 – 99).
23
BAB III
DESKRIPSI SPECTA PROMOSI
A. Company Profile
Nama Perusahaan : Specta Promosi
Nama Pimpinan
: Rubido Teguh Pribadi
Alamat
: Jl. Kalilarangan No. 97, Solo
Telp. 0271-641612
Bidang Usaha
: Media Luar Ruang
B. Sejarah Singkat Perusahaan
Specta Promosi merupakan salah satu Biro Iklan yang berada di kota
Solo. Specta Promosi mempunyai tekad untuk terus maju dan berkembang.
Konsep yang diterapkan Specta Promosi adalah full service. Dengan konsep
full service yang diterapkan oleh Specta Promosi maka akan menciptakan rasa
aman bagi klien dalam penanganan media promosinya (khususnya outdoor).
Hal ini dilakukan demi menghadapi persaingan jenis bidang usaha yang
semakin hari semakin ketat.
Specta Promosi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
promosi. Pada awal mula, Specta Promosi berdiri sejak tahun 1999 kurang
lebih sudah 10 tahun,dipimpin langsung oleh Mas Rubido Teguh Pribadi, yang
juga berstatus sebagai pendiri dari Specta Promosi.
24
Dengan menggunakan peralatan yang seadanya Mas Rubido Teguh
Pribadi yang waktu itu hanya memiliki dua orang karyawan yang begitu solid
yang memiliki tekad dan tujuan yang tinggi dan memiliki pondasi yang kuat,
yang masing-masing berkedudukan sebagai produksi, manajemen, marketing
yang dibantu pula oleh Mas Teguh. Meskipun lambat tapi Biro Iklan ini mulai
menuju ke arah yang lebih baik, yang tentunya dengan dukungan orang-orang
yang tangguh dan loyal terhadap Biro Iklan. Dengan pondasi yang kuat maka
Specta Promosi bisa bertahan dan berkembang merintis dunia periklanan
hingga saat ini.
Dengan mengandalkan konsep full service, maka klien akan aman dan
merasa nyaman untuk mempercayakan penanganan promosinya kepada Specta
Promosi. Kini telah 10 tahun Specta Promosi melakukan dengan konsep
tersebut dan dengan konsep yang lebih fresh yang lebih mantap untuk menuju
jenjang persaingan lokal maupun regional.
Kini telah 10 tahun Biro Iklan ini berdiri dan tantangan semakin besar
pula. Pasar juga mulai sempit karena Biro Iklan telah menjamur di kota Solo
ini. Untuk itu kesiapan dari sarana dan pra sarana Specta Promosi dituntut
untuk lebih bisa maju dan berkembang dalam merebut pasar, baik itu pasar
lokal, regional atau bahkan pasar nasional.
Specta Promosi merupakan sebuah bentuk biro iklan yang kecil dengan
tugas yang sederhana. Berbeda dengan biro iklan yang lain, Specta Promosi
hanya memiliki beberapa bagian dari biro iklan pada umumnya, yaitu
Copywriter, Artis, Production Buyer, dan Accountant.
25
C. Bidang Pekerjaan Specta Promosi
Bidang pekerjaan yang ditekuni Specta Promosi yaitu:
Media Outdoor:
a. Billboard
b. Papan Nama Toko
c. Neon Box
d. Neon Sign
e. Huruf Timbul
D. Visi dan Misi Specta Promosi
Visi:
-
menjadi perusahaan yang mampu melayani dengan professional kepada
masyarakat serta menjadi image perusahaan yang selalu mengutamakan
kerja dan kualitas hasil produksi yang maksimal.
-
Menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan selalu komitmen dengan
kualitas pelayanan.
-
Meningkatkan mutu dan kualitas bidang usaha sehingga mampu untuk
tetap eksis di dunia periklanan baik di lingkup lokal maupun regional.
Misi:
-
Memberikan inovasi dan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat
dengan pelayanan yang maksimal.
-
Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas demi menghasilkan produk
yang maksimal.
26
-
Mendorong terciptanya sebuah hubungan yang harmonis antar sesama
karyawan perusahaan sehingga muncullah satu tim solid dan siap untuk
menjawab tantangan pasar dalam bidang promosi.
-
Ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga-tenaga muda yang siap
berkreasi.
E. Klien Specta Promosi
Berikut adalah beberapa klien (perusahaan) dari Specta Promosi:
1. Ayam Bakar ”Wong Solo”
2. Dinasti ”Prambanan”
3. RSUD Sragen
4. Pertamina (Nguter)
5. XL (Kerten)
6. Donat Boy
7. RS Nirmala Suri
8. Kartika
9. PT. Alianz
10. Pegasus
11. Rumah Makan Cocol Sambal
12. BPKBM Paru-Paru (Jajar)
13. Sendi
14. Adios Coffee
15. Rumah Makan Palm Resto
27
16. Rumah Makan Pandan Resto
17. Perumahan Permata Buana
18. Ayam Goreng ”Mbak Titik” Mangkuyudan
19. Niekmat Rasa
20. Bimbingan Belajar IELC
21. Ayam Penyet ”Surabaya”
22. Mie Jogja ”Pak Karso”
23. Mie Kocok ”Bandung”
24. PT. Portalindo Utama (Semarang)
25. Hotel Dana
26. Atma Bhakti
27. Dealer Sepeda Motor ”Nusantara Sakti” (Pasar Gede)
F. Logo Specta Promosi
G. Struktur Organisasi
Di dalam menjalankan usaha agar efektif dan efisien, setiap organisasi
membutuhkan individu-individu yang perlu diorganisir dan dikoordinasi agar
terbentuk suatu kesatuan yang secara bersama-sama mengarah pada tujuan
perusahaan. Dengan demikian tidak akan terjadi kepentingan yang saling
28
berbenturan, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil yang memuaskan. Untuk
itu diperlukan suatu struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan
yang direncanakan dengan seksama dan didasarkan pada penentuan tugas dan
tanggung jawab yang jelas.
Bentuk atau struktur organisasi Specta Promosi adalah sebagai berikut:
Pimpinan
Keuangan
Creative Design
Kabag. Produksi
Karyawan
H. Proses Produksi Media Luar Ruang
Produk-produk media luar ruang yang dihasilkan/diproduksi oleh
Specta Promosi antara lain: Billboard, Neon Box, Neon Sign, dan Huruf
Timbul.
Adapun proses produksi media luar ruang tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Billboard
Billboard merupakan bentuk media luar ruang yang sering kita
lihat di tepi atau di seberang jalan. Proses produksi billboard tidak
membutuhkan waktu yang lama dan proses produksinya tidak terlalu
rumit. Dalam pembuatan billboard ada beberapa tahap, yang pertama
membuat kerangka untuk billboard sesuai dengan ukuran yang telah
29
dikehendaki oleh pemesan billboard. Setelah kerangka selesai dibuat tahap
selanjutnya yaitu proses pengecatan kerangka, proses ini dilakukan agar
kerangka lebih awet atau tidak mudah rusak. Kemudian tahap selanjutnya,
mengukur dan memotong plat (aluminium) sesuai dengan ukuran
kerangka, kemudian plat dipasang ke kerangka dengan menggunakan bor
dan alat untuk mengklaim plat tersebut.
Setelah tahap-tahap tersebut dilakukan, kemudian beralih ke proses
desain, yaitu membuat desain billboard yang telah disetujui oleh pemesan
di dalam komputer. Setelah desain selesai dibuat kemudian desain tersebut
diperbesar dengan perbandingan 1:10 sesuai dengan ukuran aslinya (sesuai
dengan ukuran yang telah dipesan). Kemudian membuat mal untuk desain
tersebut sebelum proses pencetakan. Setelah mal billboard dicetak,
kemudian mal tersebut ditempelkan ke kertas karton yang telah disiapkan,
setelah itu mal yang sudah menempel di karton dipotong dengan
menggunakan silet/cutter sesuai dengan desain mal yang telah
dikehendaki. Setelah proses tersebut selesai, langkah berikutnya yaitu
menempelkan kertas karton tersebut pada kerangka yang telah dipasang
plat. Kemudian proses selanjutnya yaitu mengecat plat sesuai dengan
desain mal billboard dan sesuai dengan warna desain billboard yang telah
disetujui oleh pemesan billboard. Setelah proses pengecatan selesai,
langkah selanjutnya yakni finishing, billboard yang telah dicat kemudian
disemprot dengan bahan finishing yakni supaya billboard terlihat lebih
mengkilap, kemudian billboard siap dipasang.
30
2. Neon Box
Neon box juga termasuk dalam sejenis billboard, akan tetapi neon
box mempunyai ruang kosong di tengahnya untuk memberi penerangan
dengan menggunakan lampu. Proses pembuatan neon box memang sedikit
lebih rumit daripada billboard dan biayanya pun juga lebih mahal. Proses
pembuatannya hampir sama dengan proses pembuatan billboard. Proses
pembuatannya yakni membuat kerangka sesuai dengan ukuran yang telah
dipesan, setelah kerangka selesai, kemudian kerangka dicat. Kemudian
tahap selanjutnya memasang lampu sesuai dengan kebutuhan dan ukuran
neon box, setelah lampu-lampu dipasang kemudian melakukan
pengecekan terhadap lampu-lampu tersebut, apakah lampu-lampu tersebut
menyala dan tidak terjadi kebocoran. Kemudian mengukur dan memotong
bahan yang akan digunakan untuk neon box sesuai dengan bahan yang
telah dipesan oleh pemesan.
Setelah itu beralih ke proses desain neon box di dalam komputer.
Prosesnya pun juga sama dengan membuat desain billboard. Setelah
desain neon box selesai dikerjakan, langkah selanjutnya seperti pembuatan
desain billboard yakni membuat mal sesuai dengan ukuran aslinya (sesuai
dengan ukuran yang telah dipesan) dengan perbandingan 1:10, kemudian
mal neon box dicetak. Sebelum memasang mal neon box, terlebih dahulu
dilihat bahan apakah yang telah dipesan untuk membuat neon box tersebut,
contohnya bahan yang dipesan adalah acrylic dengan proses pemasangan
stiker. Kemudian langkah selanjutnya menempelkan mal neon box ke
31
stiker sesuai dengan warna desain neon box yang telah dipesan, setelah itu
stiker dipotong sesuai dengan desain mal tersebut, kemudian stiker
dipasang/ditempelkan pada acrilic sesuai dengan desain neon box yang
telah dipesan. Setelah stiker selesai ditempelkan pada acrylic, langkah
berikutnya yaitu memasang acrylic pada kerangka yang sudah disiapkan
dengan menggunakan bor, mur dan baut. Setelah selesai memasang
acrylic, kemudian tepi kerangka tersebut dipasang lis yang terbuat dari
aluminium dengan tujuan supaya terlihat rapi, lalu neon box siap dipasang.
3. Neon Sign
Neon sign merupakan media luar ruang sejenis neon box, namun
neon sign tidak memerlukan box atau tempat untuk neon atau lampu,
melainkan lampu tersebut berada di luar. Di Specta Promosi jarang
memproduksi neon sign, karena pemesan neon sign juga jarang. Proses
pembuatan neon sign antara lain, membuat kerangka untuk tempat
menempelnya neon, sesuai ukuran dan bentuk yang telah dipesan, setelah
itu kerangka dicat supaya terlihat lebih indah dan juga lebih awet.
Kemudian disiapkan lampunya, yaitu jenis lampu itu lampu selang.
Langkah selanjutnya mengukur dan membentuk plat sesuai dengan ukuran
dan bentuk kerangka. Plat tersebut digunakan untuk tempat menempelnya
lampu, kemudian plat dicat dengan warna yang sesuai dengan pemesan.
Setelah itu, lampu dipasang sekaligus dibentuk sesuai dengan keinginan
pemesan. Bentuk dari neon sign bermacam-macam, ada yang berupa
32
tulisan, bentuk bunga, dan lain-lain. Setelah lampu selesai dipasang dan
dibentuk, neon sign siap dipasang.
4. Huruf Timbul
Huruf timbul juga termasuk media luar ruang yang berupa tulisantulisan. Di Specta Promosi, huruf timbul pun juga jarang diproduksi.
Bahan yang digunakan untuk membuat huruf timbul antara lain : acrilic,
busa, plat aluminium. Proses pembuatannya tergantung dari bahannya,
contoh bahan yang digunakan adalah acrylic dan busa, proses
pembuatannya cukup mudah, yakni terlebih dahulu membuat desain
tulisan dengan menggunakan komputer. Desain tulisan tersebut harus
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemesan, setelah desain tersebut
selesai, desain dicetak dan ditempelkan pada acrylic yang telah disiapkan.
Kemudian acrylic ditempelkan ke busa, setelah itu acrylic dipotong
menurut desain yang telah ditempelkan. Setelah proses pemotongan selesai
huruf timbul pun siap dipasang ditempat sesuai dengan keinginan
pemesan.
33
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
Di dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media, mahasiswa diberi kesempatan
oleh perusahaan untuk mengerjakan tugas-tugas sesuai divisi yang penulis ambil.
Dengan diberikan tugas-tugas maka mahasiswa merasakan pekerjaan secara nyata.
Awal mendapatkan tugas bukanlah beban melainkan tantangan untuk dapat
menyelesaikan.
Dengan adanya pemberian tugas secara nyata dan tugas tersebut diproduksi
maka mahasiswa berusaha untuk teliti dalam mengerjakan. Selama melaksanakan
Kuliah Kerja Media, mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu seperti pembuatan
mal billboard, neon box dan lain-lain, proses produksi iklan media luar ruang.
Software yang mahasiswa gunakan saat pengerjaan adalah CorelDraw X3.
Dalam proses mendesain mahasiswa terbiasa berbagi pendapat dengan Creative
Design, dengan begitu akan memperluas imajinasi dan masukan untuk
mengerjakan.
Desain yang diproduksi merupakan hasil persetujuan dari Pimpinan dan
yang paling penting persetujuan dari Klien, karena Klien yang memberikan
pekerjaan. Mahasiswa merasakan bagaimana sebuah desain melalui tahap revisi
sampai Klien yang memesan merasa puas dan berakhir pada proses produksi.
34
Berikut pengalaman dan tugas-tugas yang sudah mahasiswa lakukan selama
Kuliah Kerja Media, baik tugas yang diproduksi maupun tugas yang tidak
diproduksi.
Laporan Minggu 1
Minggu pertama merupakan awal mahasiswa masuk magang pada tanggal 2
Februari 2009. Hal pertama yang mahasiswa lakukan adalah perkenalan dengan
semua tim dari Specta Promosi dan kemudian diajak untuk mengenal bagianbagian ruangan di tempat kerja.
Mahasiswa mendapatkan fasilitas ruangan meja sendiri dan satu komputer,
serta satu ruangan dengan creative design. Setelah itu mulai diberitahu bagianbagian tersimpannya file. Berikut pekerjaan yang mahasiswa dapatkan:
-
Mendesain dan menyetting mal billboard
Mahasiswa mendapatkan tugas dari creative design untuk membuat
desain billboard kemudian membuat mal billboard. Dalam tugas tersebut
mahasiswa mendapatkan kendala yakni mahasiswa belum mengetahui cara
membuat mal di dalam komputer, akhirnya mahasiswa bertanya kepada
creative design.
-
Mendesain stempel
Mendapatkan tugas dari creative design untuk membuat desain stempel
yang sesuai dengan model dan bentuk yang sudah ada (yang telah digambar
oleh pemesan).
-
Menyetting mal papan nama
35
Laporan Minggu ke-2
-
Menyetting mal billboard dan board
-
Merakit neon box
Diberi tugas oleh Pimpinan untuk membantu salah seorang karyawan
dalam merakit neon box. Dalam tugas ini mahasiswa tidak mengalami
kesulitan karena tugas yang dilakukan tergolong ringan seperti memasang baut
dan memasang klaim.
-
Mendesain board (papan nama)
-
Mendesain spanduk salon Tamara Ayu (MMT)
Laporan Minggu ke-3
-
Menyetting mal board, billboard dan neon box
-
Merakit neon box
-
Mendesain neon box
Laporan Minggu ke-4
-
Menyetting mal board dan neon box
-
Mengambil order dan memasukkan order
Laporan Minggu ke-5
-
Mengantar order dan mengambil order
-
Menyetting stempel
-
Menyetting mal board, billboard dan neon box
36
Laporan Minggu ke-6
-
Menyetting stempel
-
Menyetting mal billboard, board dan neon box
Laporan Minggu ke-7
-
Menyetting stempel
-
Menyetting mal board, billboard dan neon box
-
Mengantarkan pesanan
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Media di Specta Promosi
Surakarta dalam waktu dua bulan. Dalam waktu yang singkat inilah,
mahasiswa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Kesempatankesempatan yang ada dipergunakan dengan maksimal. Begitu mudah terjalin
komunikasi sehingga mahasiswa dianggap sebagai penghuni lama. Team work
dari Specta Promosi yang tegas menghadapi dunia Periklanan yang semakin
banyak pesaingnya, dan kerja sama yang baik antara Specta Promosi dengan
network atau suppliers.
Media luar ruang merupakan media yang pada proses pembuatannya
tidak memerlukan biaya besar, tidak memakan waktu yang lama, serta proses
produksinya tidak terlalu rumit dibandingkan dengan media yang lain.
Kedudukan dan fungsi media luar ruang telah mengalami perubahan dari
waktu ke waktu. Fungsi utama sarana ini adalah sebagai media sekunder untuk
mendukung kampanye iklan media cetak maupun media elektronik, sehingga
fungsinya lebih sebagai pendukung atau pengulang kampanye iklan dari media
utama. Media luar ruang dapat bertahan selama berminggu-minggu, berbulanbulan atau bahkan bertahun-tahun, semua itu tergantung kepada para pemakai
iklannya, seberapa lamakah untuk berpromosi dan berkampanye untuk
38
mendapat perhatian dan mencakup khalayak seluasnya. Berbagai cara
dilakukan oleh produsen media luar ruang untuk kepentingan para pemasang
iklan, sehingga ikan luar ruang (media luar ruang) telah mengalami berbagai
macam inovasi.
Dengan berbagai perkembangan dan inovasi, maka akan menjadikan
media luar ruang sebagai sarana beriklan atau berkampanye sebuah produk
atau jasa dalam pemasarannya akan lebih efektif dan efisien.
Media luar ruang biasanya lebih meriah, menarik dan eye catching. Isi
di dalamnya tidak selengkap media cetak, karena media luar ruang hanya
dilihat sepintas oleh pengguna jalan. Dalam mengolah gagasannya berwujud
visual dan tentunya berisi komunikasi persuasif.
B. Saran
Untuk FISIP UNS
Program Kuliah Kerja Media sebagai mata kuliah wajib dengan SKS
yang paling tinggi ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa yang
praktek secara langsung dan memberikan kesempatan untuk mahasiswa
merasakan secara langsung terjun ke dalam dunia kerja di Perusahaan,
Lembaga atau Instansi dan dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Saran yang mahasiswa berikan adalah penambahan mata kuliah grafis
untuk praktek langsung di Lab Komputer. Mahasiswa merasa terlalu sebentar
untuk mendalami grafis yang telah diberikan dosen pengampu karena
minimnya waktu yang diberikan Fakultas. Setidaknya mahasiswa merasakan
39
praktek di Lab Komputer minimal dua semester, itu bertujuan agar mahasiswa
lebih matang.
Jurusan harus menyediakan Lab yang lengkap dan sesuai standart
sebagai penunjang mahasiswa agar mempunyai keahlian di bidang Periklanan.
Untuk Specta Promosi
Masukan yang mahasiswa berikan kepada Perusahaan yakni
meningkatkan kinerja yang lebih mantap dan maju, supaya seluruh staf tetap
bersemangat dalam bekerja.
40
DAFTAR PUSTAKA
C. Sardjono, Materi Kuliah Komunikasi Massa
Heryawan, Alexander, 1997, Periklanan Sebuah Pengertian Dasar, Jakarta
Jefkins, Frank, 1996, Periklanan, Jakarta, Edisi 3 Erlangga
Kandyawan, Materi Kuliah Dasar-Dasar Komunikasi
Nuryanto, Materi Kuliah Pengantar Periklanan
Palupi, Dyah Hasto, Pambudi, Teguh Sri, 2006, Advertising That Sells, Jakarta,
PT. Gramedia Pustaka Utama
Pujo Siswanto, 2004, Teknik Sablon Masa Kini, Yogyakarta, Absolut
Subandi Kartoatmodjo, Materi Kuliah Media Periklanan
Widyatama, Rendra, 2007, Pengantar Periklanan, Yogyakarta, Pustaka Book
Publisher
Internet :
www.google.com-pengertianperiklanan
www.google.com-pengertiankomunikasi
Download