53 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1

advertisement
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Profil dan Sejarah Partai NasDem
Partai NasDem dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 26 Juli 2011. Pada
Kongres I Partai NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 di Hotel Mercure
Ancol, Jakarta telah menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem.
Kelahiran Partai NasDem tentu tidak bisa dipisahkan dari visi dan misi utama
organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu menggalang
Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.
Berbagai keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Satu di
antaranya ialah memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018. Ibarat perahu,
layar telah terkembang, lengkap dengan nakhoda dan awak kapal.
Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno pertama tanggal 25 Januari
2013 sekitar pukul 23.00 WIB. Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497
Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa
Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu
suara memercayakan Surya Paloh menjadi nakhoda Partai NasDem selama lima
tahun.
53
54
Kongres juga memberi mandat penuh kepada Surya Paloh untuk
menyusun kepengurusan dan perangkat partai. Amanah kongres ini harus selesai
selambat-lambatnya 14 hari sejak Surya Paloh terpilih secara aklamasi sebagai
Ketua Umum.
Tidak hanya itu, Kongres juga memberi mandat penuh kepada Dewan
Pimpinan Pusat di bawah kepemimpinan Surya Paloh untuk menetapkan strategi
dan kebijakan guna memenangi Pemilihan Umum Legislatif 2014.
Terdapat beberapa alasan mengapa Kongres tersebut memberikan mandat
penting itu kepada Surya Paloh. Pasalnya, Pemilu 2014 sudah di depan mata.
Oleh sebab itu, Kongres memandang, rekrutmen calon anggota legislatif (caleg)
merupakan bagian penting dan strategis dalam upaya memenangi Pemilu 2014,
dan Surya Paloh lah yang dianggap oleh para kader dan simpatisan Partai
NasDem layak untuk menjadi Ketua Umum.
Kongres I Partai NasDem saat itu diikuti 66 orang yang mewakili 33
DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili Majelis Tinggi, dan 2
orang anggota Dewan Pakar. Selain peserta yang memiliki hak suara, Kongres
juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Dalam pidatonya setelah terpilih menjadi ketua umum, Surya Paloh antara
lain menjelaskan, jabatan ketua umum bukanlah kredit poin. Pasalnya, Surya
Paloh-lah yang mendirikan Partai NasDem dan sempat menjadi Ketua Majelis
Tingggi Partai NasDem, sejak partai ini didaftarkan ke Kementerian Hukum dan
HAM. Sebelum Surya Paloh terpilih secara resmi menjadi ketua umum Partai
NasDem, adalah Patrice Rio Capella yang dipercaya sebagai ketua umum.
55
Kongres I Partai NasDem 25-26 Januari 2013 disebut Surya Paloh sebagai
tonggak sejarah partai ini dalam melakukan gerak dan langkah ke depan untuk
melakukan perubahan melalui gerakan Restorasi Indonesia.
Partai ini, demikian Surya Paloh, harus mampu memberi catatan dengan tinta
emas dalam lembaran perjalanan partai-partai politik di Indonesia. Meskipun
baru, Partai NasDem telah membuat prestasi yang luar biasa. Prestasi luar biasa
yang dimaksudkan Surya Paloh adalah partai ini telah memiliki visi dan misi
yang konkret (Restorasi Indonesia), sementara itu orang-orang yang ada di
dalamnya memiliki kemampuan yang luar biasa, baik prestasi, maupun
militansinya dalam melakukan gerakan perubahan.
Surya Paloh lalu menunjuk Rio Capella yang berhasil memimpin partai
hingga menggelar kongres partai yang pertama pada 25-26 Januari 2013. Jika
kemudian Rio Capella menyerahkan kepemimpinan partai periode berikutnya
kepada Surya Paloh, “Amanah kongres ini merupakan kepercayaan yang harus
saya pertanggungjawabkan,” kata Surya Paloh.
Lolos Verifikasi Administrasi
Setelah resmi menjadi partai, NasDem terus berupaya memenuhi
persyaratan sebagaimana telah diatur dalam undang-undang untuk menjadi partai
peserta pemilu.
Bersama dengan 46 parpol yang mengajukan diri ikut Pemilu 2014, Partai
NasDem mengajukan berkas administrasi kepartaian ke Komisi Pemilihan Umum
(KPU). Pada verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos dari total 46 parpol
56
yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU. Satu di antaranya yang lolos
verifikasi administrasi adalah Partai NasDem.
Setelah melakukan verifikasi administrasi atas 34 parpol yang berniat ikut
Pemilu 2014, KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012 malam, akhirnya
mengumumkan hasil verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada 16 partai yang
lolos maju ke tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur. Ketua KPU Husni
Kamil Manik menyatakan satu-satunya partai baru yang lolos tahap verifikasi
administrasi adalah Partai NasDem. Bagi Partai NasDem seperti diungkapkan
Ketua Umum NasDem (ketika itu) Patrice Rio Capella, apa yang diumumkan
KPU bukan suatu kejutan. Pasalnya, "Partai NasDem memang sudah siap. Kami
juga siap bersaing dengan partai parlemen dalam Pemilu 2014 nanti," katanya.
Dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, KPU menilai
Partai NasDem lolos verifikasi administrasi dengan kualifikasi terbaik. Parpol
yang lolos verifikasi administrasi, berhak mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi
faktual adalah tahap verifikasi langsung KPU ke lapangan untuk mengecek
infrastruktur parpol di setiap daerah disesuaikan dengan hasil verifikasi
administrasi.
Lolos Verifikasi Faktual
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai
NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan
menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual
tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011
57
tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat
verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
1. Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris
Jenderal.
2. Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.
3. Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.
Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta
Pemilu 2014. Itu berarti Partai NasDem berhak mengikuti pemilu untuk pertama
kalinya pada 2014. Keputusan KPU meloloskan Partai NasDem merupakan hasil
dari rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta
Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-Indonesia, dan pemantau Pemilu.
Nomor Urut 1
Bahkan kemudian, Partai NasDem membuat sejarah mendapatkan nomor urut 1
sebagai peserta Pemilu 2014.
Dengan telah ditetapkannya nomor urut partai peserta Pemilu 2014, maka Partai
NasDem yang bernomor urut 1 siap mengikuti Pemilu 2014 untuk satu tekad
mewujudkan gerakan perubahan melalui Restorasi Indonesia.
4.1.2. Visi dan Misi Partai NasDem
Visi
Mengembalikan tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang
58
Undang Dasar 1945, yakni Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil
dan Makmur.
Misi
Menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan
Perubahan melalui Restorasi Indonesia.
Makna Lambang
Lambang Partai NasDem adalah rotasi biru yang dibalut dengan warna
jingga bergetsur memeluk. Lambang yang dibuat sederhana dengan mewakili
semangat perubahan, serta mudah untuk diingat dan digambar sebagai symbol
gerakan perubahan.
Rotasi biru merupakan simbol perputaran yang dinamis sebagai semangat
dan harapan baru, keterbukaan, ketegasan yang memiliki tujuan yang nyata.
Gestur jingga memeluk adalah lambang dari kebersamaan, keutuhan dalam
bergerak dan semangat pembaharuan yang siap menampung aspirasi.
59
Restorasi Indonesia
adalah gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi
pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Visi dan misi di atas disusun berdasarkan Manifesto Partai NasDem saat
pendeklarasian partai ini pada 26 Juli 2011. Isi lengkap Manifesto Partai
NasDem adalah sebagai berikut:
“Negara diadakan untuk menjalankan mandat yang tertuang dalam
konstitusi Undang Undang Dasar 1945. Mandat untuk menjadikan manusia
Indonesa yang adil, makmur, dan sejahtera, merdeka sebagai negara, merdeka
sebagai rakyat.
Merdeka yang kami maksud berarti kebutuhan rakyat terpenuhi, tidak hanya
berhenti sebagai jargon-jargon politik, indah didengar, namun tidak pernah
mewujud. Di sinilah Negara Indonesia yang merdeka, memiliki kewajiban untuk
menjamin terpenuhi hak dan kebutuhan rakyatnya, termasuk melindungi jika hakhak itu dilanggar. Kita patut berbangga dan bersyukur karena reformasi telah
mengeluarkan kita dari kubangan kediktatoran. Namun, pada saat yang sama,
reformasi juga tidak menawarkan arah yang jelas ke mana bangsa ini akan
menuju. Demokrasi terjebak dalam prosedur-prosedur yang tidak berkontribusi
langsung pada kesejahteraan rakyat. Demokrasi berjalan tanpa bimbingan.
Ideologi politik tanpa program politik yang konsisten dan pada akhirnya
menjauhkan negara dari mandat konstiusionalnya.
60
Kami
menolak
demokrasi
yang
sekadar
merumitkan
tata
cara
berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak
demokrasi yang hanya melahirkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran
pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa
orientasi kepada publik. Kami menolak negara yang meninggalkan perannya
dalam pemenuhan hak warga negara.
Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang yang menjadi
tempat persandingan keberagaman dan kesatuan, dinamika dengan ketertiban,
kompetisi dengan persamaan dan kebebasan dengan kesejahteraan. Kami mencitacitakan demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk
merebut satu masa depan yang gemilang dengan keringat dan tangan sendiri.
Kami berdiri atas nama gagasan sosial demokrasi yang mengedepankan kehadiran
negara dalam pemenuhan hak-hak warga negara. Kami berdiri untuk membangun
politik warga negara, keberagaman sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem berdiri untuk merestorasi cita-cita Republik Indonesia.
Kami mengusung mandat konstitusi untuk membangun satu negara kesejahteraan
berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi, negara hukum yang menjujung tinggi
hak-hak asasi manusia, dan negara yang mengakui keberagaman sesuai dengan
prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem lahir sebagai keharusan sejarah. Kami lahir dari
pergulatan pemikiran para pendiri bangsa dan lahir sebagai jawaban atas
kekosongan politik gagasan pascareformasi. Kami berdiri tegak dengan semangat
61
kebangsaan yang kuat, untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera
dan berdaulat melalui Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.
Partai NasDem adalah perwujudan dari nasionalisme kebangsaan,
kedaulatan nasional yang bertumpu pada masyarakat yang sejahtera, kekuatan
yang demokratik seluruh komponen bangsa, kemandirian ekonomi, dan negara
bangsa yang memiliki martabat dalam pergaulan internasional.
Kami persembahkan Partai NasDem untuk seluruh rakyat Indonesia,
untuk bangsa dan tanah air yang kami cintai hingga akhir hayat." Restorasi.
4.1.3. Struktur Organisasi Partai NasDem
A. Struktur Pengurus DPP Partai NasDem
Lampiran I
Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem
Nomor
: SKEP – 002/DPP – NasDem/II/2013
Tanggal
: 12 Februari 2013
MAJELIS TINGGI PARTAI NasDem
1. Jan Darmadi, M.Sc
: Ketua
2. Lestari Moerdijat, MA
: Anggota
3. Drs.Djaffar Assegaff
: Anggota
4. Prof. Dr.Teuku Bahri Anwar
: Anggota
5. Karli Boenjamin
: Anggota
62
Lampiran I
Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem
Nomor
: SKEP – 003/DPP – NasDem/II/2013
Tanggal
: 12 Februari 2013
DEWAN PERTIMBANGAN
DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI NasDem
1. Jendral (Purn) Endriartono Sutarto
: Ketua
2. Rachmawati Soekarnoputri
: Anggota
3. Barnabas Suebu, SH
: Anggota
4. Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin
: Anggota
5. Prof. Dr. Thomas Suyatno
: Anggota
6. Prof. Dr. Tarnama Sinambela
: Anggota
7. Prof. Dr.Wegie Ruslan, MSMath, MBA
: Anggota
8. Teddy Setiawan
: Anggota
9. Drs.M.T.H. Pardede
: Anggota
10. M. J. Tata Susila Gunawan
: Anggota
11. Marcela Sapardan
: Anggota
12. Permana Agung
: Anggota
13. Mayjend TNI (Purn) Supiadin
: Anggota
14. Mayjend TNI (Purn) Ampi Tanujiwa
: Anggota
15. Irjen Pol (Purn) Edward Aritonang, MM
: Anggota
63
16. Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira
: Anggota
17. Irjen Pol (Purn) Dinar, SH, MBA
: Anggota
18. Michael Manufandu
: Anggota
19. M. Hatta Mustafa, SH
: Anggota
20. Elman Saragih
: Anggota
21. Tjokro Suprijadi
: Anggota
22. Samuel Matulessy
: Anggota
23. Soekartono Hadiwarsito
: Anggota
24. Faisal Riza Yunus
: Anggota
25. Yopy Sangkot Batubara
: Anggota
26. John Tabo
: Anggota
Lampiran I
Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem
Nomor
: SKEP – 001/DPP – NasDem/II/2013
Tanggal : 12 Februari 2013
DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI NasDem
1. Ketua Bid Pemilihan Umum
: Ferry M. Baldan
2. Ketua Bid Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
: Sugeng Suparwoto
3. Ketua Bid Media & Komunikasi Publik
: Sri S.Sudjunadi
4. Ketua Bid Pendidikan Politik & Kebudayaan
: Dr.S.Sonny Y.S.
64
5. Ketua Bid Politik dan Pemerintahan
: Akbar Faizal
6. Ketua Bid Hukum, Advokasi & HAM
: Taufik Basari
7. Ketua Bid Otonomi Daerah
: Siti Nurbaya
8. Ketua Bid Pertanian & Maritim
: Victor Laiskodat
9. Ketua Bid Pertahanan & Keamanan
: Tedjo Edhy P.
10. Ketua Bid Energi, SDA& Lingkungan Hidup
: Dr. Kurtubi
11. Ketua Bid Agama & Masyarakat Adat
: Hasan Aminudin
12. Ketua Bid Hubungan Luar Negeri
13. Ketua Bid Ekonomi & Monoter
: Enggartiasto Lukita
: Dr. Anthony Budi
14. Ketua Bid Kesehatan, Perempuan & Anak
: Irma Chaniago
15. Ketua Bid Industri, Perdagangan & Tenaga Kerja
: Zulfan Lindan
16. Ketua Bid Olahraga, Pemuda & Mahasiswa
: Martin Manurung
Sekretaris Jenderal
: Patrice Rio Capella
1. Wasekjen Bid Org, Keanggotaan & Kaderisasi
: Willy Aditya
2. Wasekjen Bid Internal & Kesekretariatan
: Dra. Nining Indra
3. Wasekjen Bid Renlitbang
: Dedy Ramanta,
4. Wasekjen Bid Eksternal
: Siar Anggretta
Bendahara Umum
: Frankie Turtan
1. Wakil Bendahara Bid Penggalangan Dana
: Guntur Santosa
2. Wakil Bidang Pengelolaan Aset
: Joice Triatman
65
DEPARTEMEN – DEPARTEMEN
1. Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
a. Ir. Ristiyanto
b. Ida Halimah, M.Kes
c. Andreas Ambessa
2. Media & Komunikasi Publik
a. Legiman Misdiyono
b.Drs.Despen Ompusunggu
c. Sri Unggul Azul Safri
3. Pendidikan Politik & Kebudayaan
a. Welnaldi
b. Ir. Ari Putra Bintana
c. Ir. Wismen A Razak, M.Si
4. Politik Pemerintahan
a. Eko Suryo Sancoyo
b. Dumoli Simanjutak
c. Agandha Armen
5. Hukum, Advokasi & Hak Azasi Manusia ( HAM )
a. Wibi Andrino
b. Sri Hartati Rahayu, SH, LLM
c. Gloria Rusmiputro, SH
6. Otonomi Daerah
a. Hamdani
66
b. Ir. Edward Sihombing
c. Dr. Atang Irawan
7. Pertanian & Maritim
a. Sandra Paramarthi Siswaryudi
b. Mira Medianti
c. Horjani Hutagalung
8. Pertahanan & Keamanan
a. Guspiabri Sumowigeno, S.Sos, MSi
b. Tubagus Orri Buchory
c. Yesaya Mandala
9. Energi, Sumber Daya Alam ( SDA ) & Lingkungan Hidup
a. Jonni Plate
b. Yayan Aliansyah
c. Francisca Endang Titisari
10. Agama & Masyarakat Adat
a. N. Fitri Ani Gayo, M.Si
b. Rizky Wijayanti, SH
c. David Krisna ALka
11. Hubungan Luar Negeri
a. Haghia Sophia Lubis, SH, MA
b. Siti Masitha Soeparno
c. Lathifa Anshori
12. Ekonomi & Monoter
67
a. DR. Benny Kisworo, S.E, MM
b. Dwiyana Aulia, SE
c. Nurul Husnah Fauziah
13. Kesehatan, Perempuan & Anak
a. Drg. Soedarsil Sjamsoe
b. Lusyani Suwandi
c. Drg. Dewi Djohari
14. Industri, Perdagangan, & Tenaga Kerja
a. Serian Wijatno, SE, MM
b. Setyo Maharso
c. Benni Utomo
15. Olahraga, Pemuda & Mahasiswa
a. Ulung Rusman
b. Citra Ali Fikri
c. Ronny
(Sumber : Arsip - Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem
No.: SKEP – 002/DPP – NasDem/II/2013, 12 Februari 2013)
68
B. Struktur Pengurus DPW Partai NasDem DKI Jakarta
SUSUNAN PENGURUS
DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI NasDem
PROVINSI DKI JAKARTA
Periode 2013-2018
I.
DEWAN PERTIMBANGAN WILAYAH
Ketua
: Irjen Pol (Purn) T. Ashikin Husein
Anggota
: Mayjen TNI (Purn) Kiswantara
Anggota
: H Eddi Susanto, SH, Mh, MM, MA
Anggota
: Dipl.Ing.Tjokro Suprijadi
Anggota
: H. Andi Rallie Siregar
Anggota
: H. Andi Mapanganti
Anggota
: Dr. Bustami
Anggota
: Ir. Idrus
Anggota
: Moch Idris, S.Sos
Anggota
: Danan Sumardi, SE
Anggota
: Kol Laut (Purn) Sudjarwo, SH
Anggota
: Kol (Purn) A. Basuki
Anggota
: Kol (Purn) M. Soeyono, BE
Anggota
: Gunung Hutapea
Anggota
: Ari Sudibyo
69
II.
III.
Anggota
: Jacky Sutiono
Anggota
: Tito Pontoh
DEWAN PAKAR WILAYAH
Ketua
: DR. Isyak Rafik
Anggota
: Mayjen TNI (Purn) Tonny SB Hoesodo, SIP, SAP, MSC
Anggota
: Laksma TNI (Purn) Kristina Rantatena, SH, MH, MPA
Anggota
: Lenggo Geny Leiwakabessy, SH
Anggota
: Ir. Evie Maisarah
Anggota
: Meiby Mariana Saerah, SE
Anggota
: Azaz Tigor Nainggolan
Anggota
: Ari Widjaya Soewondo
Anggota
: Drs. Wachyudi N.Msi
Anggota
: Edy Sanusi, SE, MM
Anggota
: Wahyu Wijayanto, SE
Anggota
: Dodi Ilham, SE
Anggota
: Boston Manurung
DEWAN PIMPINAN WILAYAH
Ketua
: M Hariadi Anwar
Wakil Ketua Bid. Pemilihan Umum
: Drs. Tb. Orri Buchori, MM
Wakil Ketua Bid. Org, Keanggotaan&Kaderisasi : Ir. Arie Putra Bintana
Wakil Ketua Bid. Media & Komunikasi Publik : Tony Syah Indra
70
Wakil Ketua Bid. Pendidikan Pol.&Kebudayaan : Faisal Asegaf
Wakil Ketua Bid. Politik dan Pemerintahan
: Arif Rahman, SH
Wakil Ketua Bid. Hukum, Advokasi & HAM
: Murba Sitompul, SH, MH
Wakil Ketua Bid. Otonomi Daerah
: Hermansyah Helmi
Wakil Ketua Bid. Pertanian & Maritim
: Bestari Barus, SH
Wkl KetBid. Pengabdian & Pemberdayan Masy : Donni Istianto
Wkl Ketua Bid. Energi & Lingkungan Hidup
: Agung Wibowohadi
Wakil Ketua Bid. Agama & Masyarakat Adat
: DR. Nurhasyim, SH
Wakil Ketua Bid. Hubungan Antar Daerah
: Muhammad Rafik.S, IT
Wakil Ketua Bid. Ekonomi
: DR. Douglas Pasaribu
Wakil Ketua Bid. Kesehatan, Perempuan
:dr. Y RM Berliana,
Wakil Ketua Bid. Industri, Perdagangan
: Lukman Hakim, Spd
Wakil Ketua Bid. Olahraga, Pemuda
: Nova P.
Sekretasis
: Drs. Inggard J.
Wakil Sekretaris Bid. Keanggotaan dan Kaderisasi
: Zaki Muzakir
Wakil Sekretaris Bid. Internal dan Kesekretariatan
: Maya Julia H.
Wakil Sekretaris Bid. Renlitbang
: Abdul Rasyad
Wakil Sekretaris Bid. Eksternal
: Stephanus N.
Bendahara
: Ahmad Sahroni
Wakil Bendahara Bid Penggalangan Dana
: Agustinus Lomboan
Wakil Bendahara Bid Pengolahan Aset
: Yupiter, SE
71
BIRO BIRO
1.
Biro Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
Ketua
: Ir. Syafei Hidayat Siregar
Wakil Ketua
: Muhammad Iqbal
Sekretaris
: Donna Ruliana, SPsi
2.
3.
4.
5.
6.
Biro Media & Komunikasi Publik
Ketua
: Fanny Firyanti
Wakil Ketua
: Yudy Aulia Rahman
Sekretaris
: Paulin S.Kom
Biro Pendidikan Politik & Kebudayaan
Ketua
: Bambang Roni
Wakil Ketua
: Ahmad Madjianto
Sekretaris
: Anwar Sjani, ST
Biro Politik Pemerintahan
Ketua
: John S E Panggabean, SH, MH
Wakil Ketua
: Usnidawati
Sekretaris
: Hj. Erna Hernawati, SH
Biro Hukum, Advokasi & HAM
Ketua
: Qomarudin, SH
Wakil Ketua
: Ramdan Alamsyah, SH
Sekretaris
: Theresia Purba, SH
Biro Otonomi Daerah
72
7.
8.
9.
Ketua
: Hj. Rosta Riana Risma, SS, MM
Wakil Ketua
: Moch. Dwi Satya Afriza, SH
Sekretaris
: DR. Dolaris Riawati Suradi
Biro Pertanian & Maritim
Ketua
: Andreas Kery Kedang, ST
Wakil Ketua
: Wisnu Haria Wibawa Mukti
Sekretaris
: Sis. Purnawan, SE
Biro Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat
Ketua
: Beny Subani
Wakil Ketua
: Siyono
Sekretaris
: Benny Wijaya, Shi
Biro Energi, Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup
Ketua
: Yahya Abdul Habib
Wakil Ketua
: Fitria Sinungan
Sekretaris
: Nunik Novianti
10. Biro Agama & Masyarakat Adat
Ketua
: Mas’ud Halimin. Sag
Wakil Ketua
: Lilis Suaedah
Sekretaris
: Abdul Basit
11. Biro Hubungan Antar Daerah
Ketua
: Mulyono Lodji, M.Si
Wakil Ketua
: Hj. Kurnia Sari Dewi, SE.Ak, MBA, MSi
Sekretaris
: Muhammad Fajar Arifiantoi
73
12.
13.
14.
15.
Biro Ekonomi & Monoter
Ketua
: Karnia Sari Kusuma, SE
Wakil Ketua
: Tantri Dyah Kirana Dewi, SE
Sekretaris
: Nia Dahlia
Biro Kesehatan, Perempuan & Anak
Ketua
: Dra. Ratna Amijanti, Msi
Wakil Ketua
: Luh Putu Irawati Utami
Sekretaris
: Risna Rita Arlianti
Biro Industri, Perdagangan dan Tenaga Kerja
Ketua
: Evy Unnarsih Kharisma
Wakil Ketua
: Husni Mubarok
Sekretaris
: Syifa Awalia
Biro Olahraga, Pemuda & Mahasiswa
Ketua
: Persada Ginting
Wakil Ketua
: Sabrina Cintamia
Sekretaris
: Charles P
74
C. Struktur Pengurus DPD Partai NasDem Jakarta Pusat
SUSUNAN PERUBAHAN PENGURUS
DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NasDem
KOTA JAKARTA PUSAT PROVINSI DKI JAKARTA
Periode 2013-2018
I. DEWAN PERTIMBANGAN DAERAH
Ketua
: Dra.Dienaryati Tjokro, M.Psi
Anggota
: Diumardi
Anggota
: Sanggam L Tobing
II. DEWAN PAKAR
Ketua
: Drs. H. Imam Djuweni
Anggota
: Anas Sugema
Anggota
: Drs. Achmad Sarji, MM
III. DEWAN PIMPINAN DAERAH
Ketua
: Wibi Andrino, SH
Wakil Ketua Bid. Pemilihan Umum
: Gede Narayana,
SE,M.S
Wakil Ketua Bid. Org, Keanggotaan & Kaderisasi
: Achmad Ulin
Wakil Ketua Bid. Media & Komunikasi Publik
: Adrian Setyo
75
Wakil Ketua Bid. Pendidikan Politik & Kebudayaan
: M. Ahsani
Wakil Ketua Bid. Politik & Pemerintahan
: Victor I. Napitupulu
Wakil Ketua Bid. Hukum, Advokasi & HAM
: Sulkarnain Talolo
Wakil Ketua Bid. Otonomi Daerah
: Wahyu Effendy
Wakil Ketua Bid. Pertanian & Maritim
: Risnawelly
Wakil Ketua Bid. Pengabdian & Pemberdayaan Masy : Herman Ag Munte
Wakil Ketua Bid. Energi,SDA,dan Lingkungan Hidup : Damini Emeli
Wakil Ketua Bid. Agama & Masyarakat Adat
: Komarudin
Wakil Ketua Bid. Hubungan Antar Daerah
: H. Rifai
Wakil Ketua Bid. Ekonomi
: Novrizal
Rumentranoa
Wakil Ketua Bid. Kesehatan, Perempuan dan Anak
: Hj. Iswani Bintari
Wkl Ket. Bid. Industri, Perdagangan &Tenaga Kerja : Firmansyah
Wakil Ketua Bid. Olahraga Pemuda dan Mahasiswa
: Ario Pringgodany
Sekretaris
: M. Riyanto, SE
Wakil Sekretaris Bid. Keanggotaan dan Kaderisasi
: Irwan
Wakil Sekretaris Bid. Internal dan Kesekretariatan
: Sofyan Efendi
Wakil Sekretaris Bid. Renlitbang
: Aries Rinaldi
Wakil Sekretaris Bid. Eksternal
: Anusa Sasadara, SH
Bendahara
: Hanum Rahman
Wakil Bendahara Bid. Penggalangan Dana
: Anita Mariane
76
Wakil Bendahara Bid. Pengolahan Asset
: Diah Tantri
Divisi-Divisi
1. Divisi Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi
Ketua
: Obed Fritz Maurence
Wakil Ketua
: Joko Dwi Hendratno
Sekretaris
: Dede Kurniawan
2. Divisi Media dan Komunikasi Publik
Ketua
: Ucok Edison
Wakil Ketua
: Adelia Wardhani
Sekretaris
: Iefan Malvino
3. Divisi Pendidikan Politik dan kebudayaan
Ketua
: Anky Winanda
Wakil Ketua
: Deddy Mulyadi
Sekretaris
: Narto
4. Divisi Politik Pemerintahan
Ketua
: Mohammad Hatta
Wakil Ketua
: Krisna Mukti
Sekretaris
: Dedi
5. Divisi Hukum, Advokasi dan HAM
Ketua
: Andana Marpaung, SH
Wakil Ketua
: Mikael Marut, SH
Sekretaris
: Ali Umbri, SH
77
6. Divisi Otonomi Daerah
Ketua
: Wahyu Triyono
Wakil Ketua
: Nova Widhi Hartono
Sekretaris
: Setiadi
7. Divisi Pertanian dan Hukum
Ketua
: Boby Kana
Wakil Ketua
: Bambang Rusantoro
Sekretaris
: Richard
8. Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Ketua
: Mustopa
Wakil Ketua
: Diah Septi Perwitasari
Sekretaris
: Dody Priwahyudi
9. Divisi Energi, SDA dan LH
Ketua
: Ferry Subrata
Wakil Ketua
: Paulus Sumanto
Sekretaris
: Nadya Anissa
10. Divisi Agama dan Masyarakat Adat
Ketua
: Achmad Wahyudin
Wakil Ketua
: Chaerulloh
Sekretaris
: Komarudin
11. Divisi Hubungan Daerah
Ketua
: Frans Supriatman
Wakil Ketua
: M. Idham Sofian
78
Sekretaris
: Budiman Rohman
12. Divisi Ekonomi
Ketua
: Meritz Brando, SH
Wakil Ketua
: Andi Bahmin
Sekretaris
: Sontani Napitupulu
13. Divisi Kesehatan, Perempuan dan Anak
Ketua
: Astrinita Gita
Wakil Ketua
: Eva Fauziah
Sekretaris
: Santi
14. Divisi Industri, Perdagangan dan tenaga Kerja
Ketua
: Pramudya Arya Manggala
Wakil Ketua
: Deddy Kurniawan
Sekretaris
: Jack Lesmana
15. Divisi Olahraga Pemuda dan Mahasiswa
Ketua
: Abilio Jose
Wakil Ketua
: M. Rozy
Sekretaris
: Maya Indrawati
4.1.4. Gambaran Umum Dapil DKI Jakarta
A.
Luas Wilayah
Provinsi DKI Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 Km2 (lautan : 6.977,5
km2). Provinsi DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah khusus Ibukota
berdasarkan pasal 6 UU No.5 Tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah Republik
79
Indonesia No.25 Tahun 1978 wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam 5
wilayah kota dan 1 kabupaten yang setingkat dengan kotamadya Daerah Tingkat
II dan berada langsung di bawah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari
44 kecamatan dan 267 kelurahan. 1
Perincian pembagian wilayah administrasi pemerintahannya adalah sebagai
berikut :
1) Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan luas 47,90 Km²
2. Kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73 Km²
3. Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 126,15 Km²
4. Kota Administrasi Jakarta Utara dengan luas 142,30 Km²
5. Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 145,73 Km²
6. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas 11,71 Km²
B. Pemerintahan
Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Undang-undang ini
menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Negara Republik Indonesia
Jakarta, serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah
Khusus Ibu Kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku
1
http://www.dephut.go.id/Provinsi DKI Jakarta/Luas Wilayah
80
lagi.2 Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang Gubernur.
Berbeda dengan provinsi lainnya, pembagian pemerintahan Provinsi DKI Jakarta
hanya terdiri atas kota administratif dan Kabupaten administratif, yang berarti
tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri. Dengan demikian, Provinsi DKI
Jakarta hanya memiliki DPRD Provinsi dan tidak memiliki DPRD Kabupaten/
Kota.
C.
Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta sebanyak 9.607.787 jiwa yang
mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak
9.607.787 jiwa (100,00 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 0 jiwa (0,00
persen). Penduduk laki-laki Provinsi DKI Jakarta sebanyak 4.870.938 jiwa dan
perempuan sebanyak 4.736.849 jiwa. Seks Rasio adalah 103, berarti terdapat 103
laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
4.1.5. Gambaran Umum DPRD DKI Jakarta
A. DPRD Provinsi DKI Jakarta
Pasal 40 UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan
bahwa DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. Hubungan Pemerintah Daerah
dengan DPRD seyogyanya merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara
2
http://www.dephut.go.id/Provinsi DKI Jakarta/Pemerintahan
81
dan bersifat kemitraan. Kedudukan setara bermakna bahwa diantara lembaga
pemerintah daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar artinya tidak
saling membawahi hal ini dapat dicerminkan dalam membuat kebijakan daerah
berupa perda. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara pemerintah daerah
dengan DPRD adalah sama sama mitra kerja dalam membuat kebijakan daerah
untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing masing
sehingga antara kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang
sifatnya saling mendukung( sinergi) bukan merupakan lawan atau pesaing satu
sama lain dalam melaksanakan fungsi masing masing.
1.
Tugas dan Fungsi Anggota DPRD
Tugas Badan Legislasi Daerah :
a) Menyusun rancangan Program Legislasi Daerah yang memuat daftar
urutan dan prioritas Rancangan Peraturan Daerah beserta alasannya untuk
1 (satu) masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran di lingkungan
DPRD;
b) Mengkoordinasi penyusunan Program Legislasi Daerah antara DPRD dan
Pemerintah Daerah yang selanjutnya dilaporkan dalam Rapat Paripurna
untuk ditetapkan dalam Keputusan DPRD;
c) Menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah usul DPRD berdasarkan
program prioritas yang telah ditetapkan;
d) Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan anggota, Komisi, Gabungan
82
Komisi, sebelum Rancangan Peraturan Daerah tersebut disampaikan
kepada Pimpinan DPRD;
e) Memberikan pertimbangan terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang
diajukan oleh anggota, Komisi dan Gabungan Komisi di luar prioritas
Rancangan Peraturan Daerah tahun berjalan atau di luar Rancangan
Undang-Undang yang terdaftar dalam Program Legislasi Nasional;
f) Melakukan
pembahasan,
pengubahan,
dan/atau
penyempurnaan
Rancangan Peraturan Daerah yang secara khusus ditugaskan oleh Badan
Musyawarah;
g) Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan
materi muatan Rancangan Peraturan Daerah melalui koordinasi dengan
Komisi dan/atau Panitia Khusus;
h) Melakukan penyebarluasan dan mencari masukan untuk Rancangan
Peraturan Daerah yang sedang dan/atau yang akan dibahas dan sosialisasi
Rancangan Peraturan Daerah yang telah disahkan;
i) Menerima masukan dari masyarakat baik tertulis maupun lisan mengenai
Rancangan Peraturan Daerah yang sedang dan/atau yang akan dibahas
oleh DPRD bersama dengan Pemerintah Daerah;
j) Menelaah dan menguji kelayakan Rancangan Peraturan Darah yang
diajukan oleh Pemerintah Daerah sebelum memasuki pembahasan oleh
Komisi- Komisi dan atau oleh Panitia Khusus;
83
k) Melakukan penyelarasan akhir setiap Rancangan Peraturan Daerah
sebelum pembacaan Pemandangan Akhir Fraksi dan pengesahan dalam
Rapat Paripurna DPRD;
l) Menganalisis dan mengevaluasi Peraturan Daerah yang sedang berlaku
untuk
dikaji
efektivitasnya dan kesesuaiannya dengan Peraturan
Perundang-undang yang berlaku baik secara mandiri maupun atas
permintaan Pimpinan DPRD dan/atau Komisi-Komisi;
m) Membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di bidang Legislasi
Daerah pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk dapat digunakan oleh
Badan Legislasi Daerah pada masa keanggotaan berikutnya.
Fungsi DPRD menurut UU 32 Th 2004 sebagai berikut:
-
Fungsi Legislasi : Kewenangan membuat Perda yaitu melahirkan Perda,
membahas dan menyetujui/menolak perda yang diusulkan eksekutif.
-
Fungsi Anggaran : Kewenangan Dewan untuk menyetujui atau menolak
dan menetapkan RAPBD menjadi APBD melalui proses pembahasan arah
kebijakan umum pembahasan Raperda yang diajukan kepada daerah dan
menetapkan Perda APBD.
-
Pengawasan : Kewenangan daerah untuk melaksanakan pengawasan
terhadap
pelaksanaan
Perda
dan
peraturan
lainnya,
pengawasan
pelaksanaan APBD, mengawasi kebijakan dan kinerja Pemda dalam
pelaksanaan pembanguan daerah dan kerjasama international di daerah.
84
2. Jumlah Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Priode 2009-2014
(berjumlah 94 Orang) Anggota terdiri dari :
-
Fraksi Partai Demokrat 32 Orang Anggota
-
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 18 Orang Anggota
-
Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan 11 Orang Anggota
-
Fraksi partai Golongan Karya 7 Orang Anggota
-
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 7 Orang Anggota
-
Fraksi Gerakan Indonesia Raya 6 Orang Anggota
-
Sementara itu Fraksi Gabungan DPRD DKI Jakarta sebagai berikut:
-
Fraksi Hanura Damai Sejahtera 8 orang Anggota
-
Fraksi Pan dan PKB 5 orang anggota.
85
3. Struktur Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta
Perode 2009-2014
Gambar 4.1.
Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta
Sumber: www.dprd-dkijakartaprov.go.id/wp/
86
Gambar 4.2.
Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta
Gedung DPRD DKI Jakarta 2012 di Jalan Kebon Sirih 18 Jakarta Pusat
Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta
Sumber: www.dprd-dkijakartaprov.go.id/wp/
87
4.1.6. Profil Narasumber
A. Bestari Barus (Caleg DPRD Partai NasDem No. Urut 1)
Bestari Barus dilahirkan di Labuhan Batu
pada tanggal 28 Februari 1969. Ia pernah
bergabung di Profesional Assosiation Of
Dire
Instructor.
pengalaman
Sedangkan
organisasinya
ia
untuk
terdaftar
sebagai bendahara di DPP ASPANJI DKI
Jakarta periode
(2011 - 2016), sebagai
Ketua di DPP KNPI, periode (2008 - 2011),
(Sumber foto:www.partainasdem.org)
sebagai Wakil Ketua di DPP KNPI, DKI
Jakarta , Indonesia periode (2008 - 2011), Sebagai Ketua di DPW Partai Golkar
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, periode (2008 - 2010), sebagai Ketua DPW
Ormas Nasional Demokrat Kepulauan Seribu periode (2010-2015), sebagai Ketua
Pemuda Panca Marga DKI Jakarta, periode (2011 - 2015).
Bestari Barus merupakan salah satu tokoh yang banyak diketahui oleh
masyarakat kepulauan seribu dan Jakarta Pusat. Bertempat tinggal di Jakarta pusat
membuat ia semakin ingin untuk bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat
Jakarta Pusat.
Dalam penelitian ini, Bestari Barus mewakili kalangan politisi senior dan
diwawancarai pada hari Selasa, 22 Juli 2014 di DPP Partai NasDem.
88
B. Wibi Andrino (Caleg DPRD Partai NasDem No. Urut 2)
Menjadi seorang politisi sama
sekali tak pernah terbayang oleh Wibi
Andrino. Pria kelahiran 15 April 1986
ini
justru
sejak
lama
bercita-cita
menjadi pengacara untuk membela
masyarakat. Itu karenanya ia meraih
gelar sarjana hukum dari Fakultas
Hukum Universitas Trisakti, Jakarta,
(Sumber Foto:www.twitter.com/wibiandrino)
tahun 2010, dan di usia 25 tahun
lulus ujian pengacara dan berprofesi sebagai pengacara. Kini, Wibi melanjutkan
studi Master hukum litigasi di Universitas Gadjah Mada (UGM)3. Litigasi pidana
dan litigasi perdata adalah keahlian utamanya. Sebagai pengacara litigasi, Wibi
Andrino telah cukup banyak terlibat dalam berbagai kasus hukum yang
menyangkut kepentingan umum, antara lain, advokasi kasus Lapindo, terlibat
sebagai kuasa hukum dalam Pengujian Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di mahkamah konstitusi dll.
Sebagai bentuk dedikasinya kepada masyarakat Wibi Andrino juga aktif
sebagai pengurus di BAHU (Badan Advokasi Hukum) Partai Nasdem yang
dimana memberikan bantuan hukum/ Advokasi kepada masyarakat yang tidak
mampu secara cuma-cuma.
3
http://wartakota.tribunnews.com/2013/07/28/wibi-andrino-caleg-muda-dari-partai-nasdemjakarta
89
Selain menduduki profesinya sebagai pengacara litigasi, Wibi Andrino
juga aktif dalam pengelolaan masyarakat peduli lalu lintas. Dia adalah salah satu
anggota yang memprakarsai pembentukan dan menjadi salah satu Ketua Gemalantas (Gerakan Masyarakat Peduli Lalu Lintas). Selain itu Wibi menjabat sebagai
Ketua Departemen Hukum, Advokasi & HAM DPP Partai NasDem dan terdafar
sebagai Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 Kota Jakarta Pusat.
Menyuarakan kritik sosial melalui lagu-lagunya dilakoni Wibi Andrino
sebelum bergabung ke Partai Nasdem. Namun, suara musiknya tak didengarkan
para pemangku kepentingan. Sehingga membuatnya banting setir dan
memutuskan untuk bergabung ke panggung politik sebagai satu jalan untuk
membuat DKI Jakarta semakin baik.
Sebelum menduduki Ketua Bidang Adovokasi dan HAM, Wibi terlebih
dulu bergabung dengan organisasi sayap partai Nasdem, Garda Pemuda. Dimulai
dari situ, Wibi semakin tertarik karena Nasdem peduli terhadap lingkungan, serta
buruh. Hingga akhirnya, mencalonkan diri sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.
Untuk memenangkan pertarungan, ia mengaku sudah menyiapkan strategi.
Untuk caleg DPRD DKI sendiri, kata Wibi ada 142 caleg DPRD DKI yang
menawarkan beragam program mulai dari bagi-bagi sembako, bermain futsal dan
sebagainya. Masing-masing caleg DPRD DKI pasti memiliki fans sendiri-sendiri,
namun dari 142 itu tentunya siapa yang paling sering bersentuhan dengan
masyarakat langsung.
90
Dalam penelitian ini, Wibi Andrino mewakili kalangan politisi muda dan
diwawancarai pada hari Jumat, 18 Juli 2014 di DPP Partai NasDem.
C. Sondang Tampubolon (Caleg DPRD Partai NasDem No. Urut 6)
Sondang
Tarida
Tampubolon,
lahir di Pematang Siantar, 10
Maret 1974, sulung dari dua
bersaudari. Masa sekolah dasar
dan
menegah
Tasikmalaya.
dia
jalani
di
Kemudian
melanjutkan kuliah di Fakultas
(Sumber Foto:www.law-stp.co.id)
Hukum
Universitas
Parahyangan. Setelah lulus ujian Pengacara Praktik pada 1999 Sondang
melanjutkan studi Master bidang Hukum di San Beda School of Law, ManilaPhilippines.
Sebagai pendiri Law Office Sondang Tampubolon & Partners di Jakarta
Selatan sejak tahun 2005 dan memiliki lebih dari 14 tahun pengalaman dalam
memberikan nasihat dan advokasi hukum kepada individu, perusahaan
multinasional, perusahaan lokal dan kantor perwakilan dari perusahaan yang
berbasis asing di Indonesia, yang berkeahlian khususnya dalam bidang Hukum
Hubungan Industrial, Perikanan dan Pertanian, Maritime, Perkebunan dan
Pertambangan serta Korporasi.
91
Sondang mempunyai visi dan misi untuk meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat Indonesia, khususnya para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), buruh
domestik dan para pelaku bisnis baik kalangan bawah maupun menengah ke atas.
Karena visi dan misi yang kuat tersebut maka Sondang mendirikan
Yayasan Pro TKI, yayasan yang peduli dan melakukan advokasi hukum bagi para
Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dimana Sondang juga aktif menjadi penasehat dan
dewan pembina pada Yayasan tersebut.
Kepeduliannya terhadap masyarakatlah yang membuat Sondang dari
waktu ke waktu sering melakukan bantuan hukum secara cuma-cuma (Pro Bono)
diantaranya kepada Kumpulan Pedagang Kaki Lima Jakarta Selatan 09 Nyi
Ageng Serang (JS 09), juga dipercaya sebagai dewan pengawas Yayasan
Luxembourg-Indonesia yang bergerak dibidang pendidikan formal dan informal
di wilayah Jakarta Selatan dan Lampung (Pulau Pahawang Besar).
Pro TKI meskipun terbilang baru lahir, telah dipercaya oleh BNP2TKI
untuk melakukan Sosialisasi Permen Nomor 16 tahun 2012 tentang Tata Cara
Kepulangan TKI dari wilayah Penempatansejak Oktober 2012 di wilayah-wilayah
“kantung” TKI yaitu: Cirebon, Indramayu, Kuningan, Garut, Cianjur, Karawang
dan Sukabumi.
Visi dan misi “Restorasi” dari Ormas Nasional Demokrat dan Partai
NasDem membuat Sondang tidak ragu untuk ikut bergabung menjadi anggota dan
pengurus Sayap Partai. Sejak April 2011 telah aktif menjadi pengurus dan pendiri
92
Garnita Malahayati NasDem4, dimana dalam setiap kegiatan Garnita selalu aktif
ikut serta, baik kegiatan bentuk sosial maupun berupa pembentukan-pembentukan
Garnita di wilayah Indonesia dan Singapura. Ketertarikan yang sama juga terjadi
pada awal pembentukan Badan Advokasi Hukum (BAHU) NasDem5, dan menjadi
Ketua Tim Uji Materi UU Pemilu No 8 Tahun 2012 tentang pasal 8 (1) dan (2)
khususnya mengenai verifikasi untuk setiap Parpol peserta Pemilu yang berhasil
di menangkan, sehingga seluruh parpol wajib melakukan verifikasi sebagai syarat
mutlak peserta pemilu 2014.
Profesional Asosiasi dan Keanggotaan Sondang aktif di Perhimpunan
advokat Indonesia (PERADI) Wilayah Jakarta Selatan, Asosiasi Advokat
Indonesia (AAI) Wilayah Jakarta Selatan, International Organization of Lawyer’s
Associations (LawAsia) dan Inter-Pacific Bar Association (IPBA)
Sondang mengenyam pendidikan di TK Angkasa Tasikmalaya (19791980); SD Yos Sudarso Tasikmalaya (1980-1986); SMP Negeri I Tasikmalaya
(1986-1989); SMA Negeri I Tasikmalaya (1989-1992); Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (SH) (1993-1999); Lulus Ujian
Pengacara Praktik Desember tahun 1999, dilantik dengan Surat Keterangan
Pengadilan Tinggi (SKPT) wilayah penempatan Pandeglang tahun 2000,
selanjutnya menjadi PERADI (sampai saat ini) Master of Law San Beda School of
4
Garnita (Garda Wanita) Malahayati NasDem merupakan Organisasi Sayap Partai NasDem yang
didirikan pada tanggal 19 Juli 2011 yang diketuai oleh Amelia Anggraeni.
5
BAHU NasDem merupakan Organisasi sayap Partai NasDem, yang memiliki misi untuk
memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan secara gratis. BAHU
didirikan pada bulan Februari 2012 dan saat ini diketuai oleh Taufik Basari
93
Law, Manila-Philippine (LL.M) (lulus bulan JUNI 2013) dengan judul Thesis
“Constitutionalize The State Control of Natural Resources in Indonesia : The
Study of Act Number 27 Year 2007 on The Administration of Coastal Areas and
Small Islands”
Dalam penelitian ini, Sondang Tampubolon mewakili kalangan politisi
Perempuan dan diwawancarai pada hari Senin, 21 Juli 2014 di DPP Partai
NasDem.
D. Benny Subani (Tim Sukses Bestari Barus)
Pria kelahiran Sibolga, 15 September
1967 ini telah lama berkecimpung di Organisasiorganisasi sosial, ia aktif sebagai relawan yang
siap
turun
langsung
ke
tengah-tengah
masyarakat. Ia menuntaskan pendidikannya di
SDN 1 Sibolga, SMPN 1 Sibolga, dan SMAN 2
Jambi.
Benny
pendidikannya
(Sumber Foto:Dok.Pribadi)
sempat
di
Institut
melanjutkan
Kesenian
Jakarta (IKJ) di Film dan Taeter. Namun
ternyata ia lebih memilih untuk aktif di organisasi-organisasi kepemudaan. Ia
pernah aktif di Karang Taruna dan KNPI. Pada tahun 2004 Benny mengenal
Surya Paloh, kemudian Benny aktif dan menjadi Ketua Relawan Indonesia
menangis pada saat bencana Tsunami Aceh 2004. Dimana komando tersebut atas
perintah Surya Paloh. Terdapat 1000 orang Relawan yang dikirim dari Jakarta ke
94
Aceh. Pada saat itu Benny aktif juga di Relawan Partai Golkar, pernah ditawari
untuk menjadi Caleg, tapi Benny menolak, karena ia merasa belum saatnya.
Setelah ada maneuver Surya Paloh mendirikan Ormas (Organisasi Masyarakat)
Nasional Demokrat akhirnya Benny tertarik untuk bergabung di Ormas Nasional
Demokrart. Aktif turut terjun ke lapangan untuk membentuk kepengurusan di
daerah-daerah. Bagi Benny jabatan dalam sebuah Organisasi tidaklah penting,
yang terpenting adalah bagaimana melakukan sesuatu untuk masyarakat. Setelah
Ormas Nasional Demokrat melahirkan Partai, Benny meragukan misi dan visi
Nasional Demokrat. Namun seiring berjalannnya waktu, Benny pun menyadari
bahwa tanpa Partai kita tidak bisa melakukan apapun karena itu berkaitan dengan
konstitusi dan cita-cita Nasional Demokrat sulit untuk terwujud, karena dengan
Partai lah yang sebagai kendaraan untuk dapat mencapai cita-cita Nasional
Demokrat yaitu Restorasi Indonesia.
Setelah aktif di Ormas Nasional Demokrat dan menjadi relawan Partai
NasDem, akhirnya Benny dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Biro
Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat di DPW Partai NasDem DKI Jakarta.
Dalam Hal ini Benny yang merupakan Tim sukses Bestari diwawancarai pada
Senin, 21 Juli 2014.
95
E. Anusa Sasadara (Tim Sukses Wibi Andrino)
Anusa Sasadara lahir di Jakarta 12 April
1986, ia menyelesaikan pendidikan terakhirnya di
Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Setelah gelar
sarjananya diraih bersama Wibi Andrino, akhirnya
Anusa bergabung bersama di LBH (Lembaga
Bantuan Hukum) yang sama-sama didalamnya
(Sumber Foto:Dok.Pribadi)
berjuang bersama Wibi Andrino.
Diusia nya yang muda ia memutuskan untuk terjun langsung kedunia
politik. pada tahun 2012 ia bergabung di DPP BAHU (Badan Advokasi Hukum)
NasDem. Dan kemudian aktif memberikan bantuan hukum kepada masyarakat.
Selain itu ia menjabat juga sebagai Wakil Sekretaris Bid. Eksternal di DPD Partai
NasDem Jakarta Pusat, yang mana ketua DPD nya sendiri adalah Wibi Andrino.
Dalam penelitian ini Anusa Sasadara diwawancarai pada Rabu, 16 Juli 2014.
F. Loisa Diana Raya (Tim Sukses Sondang Tampubolon)
Loisa Diana Raya, S.sos lahir di Duri, 5
September 1978. Mengenyam pendidikan di
SDN 1 Pekanbaru, kemudian melanjutkan ke
SMPN 6 Pekanbaru dan lanjut ke SMAN 3
Rumbai. Loisa merupakan angkatan tahun
1997 di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(Sumber Foto:Dok.Pribadi)
Jakarta (IISIP), Fakultas Komunikasi,
96
Jurusan Hubungan Masyarakat, dengan berlatar belakang PR lah ia terjun ke
dunia Politik. Untuk pengalaman organisasinya Loisa pernah menjabat sebagai
Kepala Sekretariat DPP Garnita Malahayati NasDem pada tahun 2010-Juli 2014.
Pada tahun 2010 hingga sekarang menjabat sebagai Wasekjen Internal DPP
Garnita Malahayati NasDem. Menjabat juga sebagai Wakil Bendahara Umum
DPP Gemuruh NasDem6 pada tahun 2011 hingga sekarang. Menjabat sebagai Plt
Ketua DPW Garnita Malahayati Propinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2012
hingga sekarang, dan menjadi Koordinator Wilayah (Korwil)
Riau, Kepri,
Sulawesi Utara dan Gorontalo tahun 2010 hingga sekarang.
Selama ini Loisa aktif di kegiatan-kegiatan sosial yang telah menjadi
program Garnita Malahayati, Loisa juga merupakan seorang aktivis perempuan
yang aktif menyuarakan hak kesetaraan gender. Dalam penelitian ini ia
diwawancarai sebagai perwakilan dari Tim Sukses Sondang Tampubolon,
diwawancarai pada Kamis, 17 Juli 2014, di Auditorium .
Uraian profil masing-masing calon anggota legislatif diatas dan tim
suksesnya dapat diringkaskan dengan tabel berikut ini :
Tabel 1.
Ringkasan Profil Caleg dan Tim Sukses
No.
Nama Caleg
Gambaran Umum Pribadi
A. Pribadi Caleg
1
6
Bestari Barus
a. Berumur 45 tahun
(Mewakili Politisi Senior)
b. Berlatar belakang budaya Batak
Gemuruh (Gerakan Massa Buruh) NasDem merupakan Organisasi Sayap Partai NasDem yang
didirikan pada tanggal 19 September 2011 dan Ketua Umum Gemuruh adalah Irma Chaniago.
97
diwawancarai pada :
c. Ketua di DPW Partai Golkar Kepulauan
Selasa, 22 Juli 2014,
Seribu, DKI Jakarta, periode (2008 - 2010)
di Caffe DPP Partai
d. Ketua DPW Ormas Nasional Demokrat
NasDem Pkl.19:00
Kepulauan Seribu (2010-2015)
e. Wakil Ketua Bid. Pertanian & Maritim DPW
Partai NasDem DKI Jakarta (2013-2018)
f. Bendahara di DPP ASPANJI DKI Jakarta,
(2011 - 2016)
g. Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta,
(2011 - 2015)
2
Wibi Andrino
a. Berumur 28 tahun
(Mewakili Politisi Muda)
b. Berlatar belakang budaya Aceh
diwawancarai pada :
c. Ketua Departemen Hukum, Advokasi & HAM
Jumat, 18 Juli 2014,
DPP Partai NasDem (2013-2018)
di Dimsum 48 Menteng
d. Bendahara DPP BAHU NasDem (2013 -2018)
Pkl. 17:00
e. Ketua DPD Partai NasDem Jakarta Pusat
(2013-2018)
3
Sondang Tampubolon
a. Berumur 40 tahun
(Mewakili Politisi
b. Berlatar belakang budaya Batak
Perempuan)
c. WaKet. Bidang Kebijakan dan Partisipasi
diwawancarai pada :
Publik (26 Juli 2011–sekarang) di Garnita
Senin, 21 Juli 2014,
Malahayati NasDem
di DPP Garnita NasDem,
d. Pendiri dari Yayasan Pro TKI Indonesia
Pkl. 19:30
e. PLT Ketua DPW Garnita Sulawesi Utara
f. PLT Ketua DPW Garnita Jawa Barat
(2012-2018)
g.Wakil Ketua Bidang Perburuhan DPP BAHU
NasDem (2012-2018)
98
B. Pribadi Tim Sukses
1
2
3
Benny Subeni
a. Berumur 47 tahun
(Tim Sukses Bestari B.)
b. Berlatar belakang Batak-Jawa
diwawancarai pada:
c. Pernah kuliah di IKJ Jurusan Teater dan Film
Rabu, 23 Juli 2014,
d. Ketua Biro Pengabdian Dan Pemberdayaan
di DPP Ormas NasDem
Masyarakat DPW Partai NasDem DKI Jakarta
Pkl. 16:00
(2013-2018)
Anusa Sasadara
a. Berumur 28 tahun
(Tim sukses Wibi A.)
b. Berlatar belakang Betawi
diwawancarai pada :
c. Lulusan Universitas Trisakti, Fakultas Hukum,
Rabu, 16 Juli 2014,
Jurusan Tata Negara, Angkatan 2004
di DPP Ormas NasDem
d. Wakil Sekretaris Bid. Eksternal di DPD Partai
Pkl. 14:00
NasDem Jakarta Pusat (2015-2018)
Loisa Diana Raya
a. Berumur 36 tahun
(Tim sukses Sondang T.)
b. Berlatar belakang Batak
diwawancarai pada :
c. Lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kamis, 17 Juli 2014,
Jakarta (IISIP), Fikom, Jurusan Hubungan
di Auditorium DPP Partai
Masyarakat, Angkatan 1997
NasDem
d. Wasekjen Internal DPP Garnita Malahayati
Pkl. 19:00
NasDem (2011-2016)
e. Wakil Bendahara Umum DPP Gemuruh
NasDem (2012-2017)
4.2.
Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab l, yaitu Strategi Komunikasi
Politik Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta dalam memenangkan
Pemilu Legilatif 2014.
99
Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara secara mendalam
dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung di
lapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus pada
strategi yang dilakukan oleh Caleg Partai NasDem dalam melakukan aktivitasaktivitas komunikasi politiknya kepada masyarakat Dapil Jakarta Pusat agar
memenangkan hati calon pemilih, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau
identifikasi masalah. Agar peneliti ini lebih objektif dan akurat, peneliti mencari
informasi-informasi tambahan dengan melakukan wawancara mendalam dengan
informan untuk melihat langsung bagaimanakah strategi komunikasi politik caleg
DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta dalam memenangkan pemilu
legislative 2014.
4.2.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian berlangsung di Kantor DPP Partai NasDem, yang bertempat di
JL. RP. Soeroso No. 46 Gondangdia Lama Jakarta Pusat 10350. Peneliti
mengambil lokasi penelitian di Kantor Pusat Partai NasDem, karena ke-tiga caleg
Partai NasDem merupakan fungsionaris DPP Partai NasDem yang tentu berkantor
di DPP Partai NasDem. Di tiap ruangannya ketiga caleg tersebut merupakan saksi
bisu atas strategi yang sedang dicanangkan dan yang akan dilakukan kepada
masyarakat Dapil 1 Jakarta Pusat agar dapat memenangkan hati masyarakat.
100
4.2.2. Analisis Pengamatan dan Hasil Wawancara
Para Narasumber yang diwawancarai dalam penelitian ini terdapat 6
Narasumber diantaranya 3 Caleg DPRD di Dapil 1 DKI Jakarta. Dan 1 Anggota
Tim sukses dari masing-masing Caleg.
Dari 12 Caleg di Dapil 1 DKI Jakarta, peneliti mengambil 3 Caleg yang peneliti
anggap ke tiga Caleg tersebut dapat mewakili masing-masing background dan
gender.
Ketiga Caleg tersebut berasal dari berbagai kalangan yang berbeda
dengan latar belakang sosial yang berbeda pula. Dalam hal ini, untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi politik Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI
Jakarta dalam memenangkan Pemilu Legilatif 2014.
Daftar pertanyaan secara garis besar, terlampir (Lampiran 1). Berikut
adalah hasil wawancara dan analisisnya :
A. Latar Belakang Pribadi Mendaftarkan Diri sebagai Caleg Dapil 1
DKI Jakarta
Pertanyaan ini untuk mengetahui bagaimana latar belakang yang
mendorong subjek penelitian untuk terjun menjadi Caleg DPRD Dapil 1 DKI
Jakarta dan untuk mengetahui kondisi sosial, psikologi dan politik ketika subjek
penelitian tertarik untuk menjadi Caleg.
1)
Latar Belakang Pribadi Mendaftarkan Diri sebagai Caleg Menurut
Bestari Barus
101
Bestari Barus telah lama berkecimpung didunia politik, ia bisa dikatakan
sebagai politisi senior jika disandingkan dengan caleg NasDem lainnya di Dapil 1
Jakarta Pusat. Ia pernah menjadi ketua Partai Golkar di Kepulauan Seribu dan
pernah menajadi Caleg dari Partai Golkar di Jakarta Utara, setelah ada pergantian
kepengurusan ditingkat pusat Partai Golkar dan dengan satu alasan tertentu
akhirnya Bestari Barus pindah ke Ormas Nasional Demokrat dan Bestari Barus
telah memprediksi bahwa Ormas Nasional Demokrat ini pada saatnya akan
menjadi sebuah Partai, dibawah pimpinan Pak Surya Paloh.
Dan ketika ditanyakan mengenai apa yang melatar belakangi nya untuk
terjun menjadi Caleg, maka Bestari mengatakan “Ketika pencalegan karena saya
berlatar belakang dari dunia politik sehinggga salah satu Goal dari pada kita
berkecimpung didunia politik menjadi calon legislatif dan tentu untuk menjadi
anggota Legislatif”.
Bestari pun memaparkan bahwa Dapil 1 menjadi pilihannya dikarenakan
ia tinggal di Jakarta Pusat tentu Partai NasDem melihat itu dan Bestari menjadi
Ketua Ormas Nasional Demokrat di Jakarta Pusat dan pada akhirnya ketentuan itu
di tingkat pimpinan namun melihat latar belakang, dimana ia bertempat tinggal
maka dianggap disanalah konstituennya.
“Saya tinggal di Jakarta Pusat sudah 28 tahun, dulu waktu di
Golkar ya hanya kecelakaan saja, karena pada waktu itu saya
memang ditunjuk sebagai ketua Golkar di Kepulauan Seribu,
maka saya dicalonkan dari Jakarta Utara, padahal saya juga
peminta pada waktu itu dari Jakarta pusat, karena saya lebih
paham anatomi dan geografi Jakarta pusat ketimbang Jakarta
Utara dan Kepulauan seribu.”
102
2) Latar Belakang Pribadi Mendaftarkan Diri Sebagai Caleg Menurut
Wibi Andrino
Wibi Andrino merupakan pendatang baru didunia politik, usia nya yang
masih tergolong muda ia memberanikan diri untuk terjun ke politik dan menjadi
Caleg. Ketika peneliti menanyakan latar belakangnya yang mendorong ia menjadi
Caleg, maka Wibi menjelaskan :
“Saya melihat kemirisan terhadap anggota dewan saat ini,
karena sama-sama kita sadari bahwasanya keterwakilan kita
di anggota dewan belum merepresentatifkan masyarakat itu
sendiri bukan kepada satu sistem yang kita kecewakan, namun
kita melihat sistem yang kita bangun itu sudah cukup baik,
hanya SDM nya yang cukup kurang dan tidak bisa
merepresentatifkan semangat muda dari anak-anak muda
yang ada di DKI. Bahwasanya hari ini anak muda DKI butuh
satu perubahan yang terlihat jelas. Kita tidak butuh
perubahan yang semata-mata hanya retorika dan suatu halhal yang normative, inilah yang menjadi semangat dan yang
menjadi latar belakang bahwa Wibi Andrino ingin maju”.
Wibi pun mengakui bahwa ia maju menjadi Caleg itu tidak hanya
keinginan pribadi tetapi juga adanya dukungan dari kelompok atau masyarakat
yang menginginkan ia untuk maju, karena seseorang untuk maju menjadi calon
wakil rakyat dari suatu kelompok masyarakat tentunya karena ada dorongan dari
masyarakat itu sendiri, dia tidak maju karena keinginan nya pribadi. Dorongan
inilah yang menjadi latar belakang Wibi Andrino maju di Pileg kemarin.
Dan ketika diajukan pertanyaan mengapa memilih Dapil 1 DKI Jakarta
Pusat, maka Wibi menuturkan bahwa:
“Dapil 1 DKI Jakarta Pusat adalah central pemerintahan DKI,
dan disitu kita bisa lihat amat sangat jelas mulai dari segi
103
pembangunan ekonomi dan juga pembangunan infrastruktur
sangat jelas kita perhatikan. Bahwa di DKI Jakarta pusat
sangat jomplang dimana percepatan disuatu pembangun
dengan infrastruktur dan lain lain namun tidak di ikuti dengan
masyarakat dipinggiran kota Jakarta Pusat. Inilah yang
menjadi ketertarikan utama, kenapa suatu central dari pada
pusat ibu kota yang notabene nya adalah ibu kota Negara
Indonesia dan ini menjadi barometer tersendiri sebenarnya
bagi Indonesia.”
Wibi Andrino berkomitmen akan mencari akar dari suatu permasalahan di
Jakarta Pusat dan akan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
sehingga hal itu menjai sumbangsih Wibi Andrino untuk Masyarakat Jakarta Pusat
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
3) Latar Belakang Pribadi Mendaftarkan Diri sebagai Caleg Menurut
Sondang Tampubolon
Berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Caleg No. urut 6 yaitu Sondang
Tampubolon, ia menuturkan bahwa : “Awalnya sekedar memenuhi kuota
perempuan di bursa caleg mewakili partai, tapi setelah terdaftar tentunya saya
menempatkan diri untuk serius mencapai target suara”
Bagi Sondang, menjadi anggota dewan adalah pekerjaan yang mulia,
sedangkan masyarakat pada saat ini banyak yang memandang sebelah mata
anggota dewan, yang dikarenakan prilaku-prilaku oknum anggota dewan itu
sendiri yang mengotori tugas dan fungsi anggota dewan. Sondang berharap
dengan adanya kuota 30% Perempuan di Parlemen ini menjadi tantangan
tersendiri untuk menjadi wakil masyarakat dan bisa mewujudkan apa yang dicitacitakan masyarakat.
104
Dan Sondang pun menambahkan, mengenai pilihannya untuk terjun ke Dapil 1
Jakarta, yaitu : “Terpaksa, hanya itu yang harus diambil, awalnya saya minta
Dapil Jakarta Selatan karena domisili kantor sejak 2005 disana dan komunitas
saya pun 80% di Jakarta selatan.”
Dalam hal ini peneliti melihat bahwa Sondang merasa ada sebuah paksaan
dari partai, yang pada akhirnya Sondang merasa terpaksa mau tidak mau ia
mencalonkan diri di Jakarta Pusat.
B. Strategi Komunikasi Politik yang digunakan
Menjadi penting untuk diketahui bagaimana strategi dari tiap-tiap caleg
mempersiapkan strategi nya untuk menjalankan setiap aktivitas komunikasi
politiknya dihadapan masyarakat. Disinilah peneliti ingin menyajikan dan
membandingkan strategi-strategi yang digunakan dari tiap caleg dan akan ditarik
sebuah kesimpulan besar atas strategi mana yang dianggap layak untuk ditiru dan
mana yang memang harus diperbaiki. Hal ini tentu dilakukan juga guna
mendapatkan sebuah pelajaran berharga dari pengakuan tiap-tiap caleg.
1) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Bestari Barus
Bestari pun menuturkan bahwa :
“Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan
pendekatan langsung dengan calon pemilih. pendekatan
kepada konstituen dilakukan sejak jauh-jauh hari, sejak tahun
2010 aktif di kegiatan-kegiatan sosial Ormas Nasional
Demokrat, dan akhirnya masyarakat tahu tentang saya dan
juga Ormas Nasional Demokrat yang kini pada akhirnya
105
menjadi sebuah partai, masyarakat pun tahu bahwa Ormas
Nasional Demokrat adalah NasDem, karena lambang nya juga
hanya dibolak-balik saja.”
Bestari meyakini bahwa kedekatannya dengan masyarakat di Jakarta
Pusat, sudah terjalin sejak jauh-jauh hari. Bestari telah melakukan investasi sosial
sejak lama, sehingga ketika Bestari menjadi Calon anggota dewan pun masyarakat
sudah tidak asing lagi mengenal sosok dia. Dan inilah sebenarnya yang secara
tidak langsung menjadi strategi khusus yang telah dicanangkan oleh Bestari sejak
lama. Bestari memiliki keyakinan bahwa berbuat lah saja dulu, mengabdi lah saja
dulu kepada masyarakat, maka masyarakat pun akan berani memilihnya.
2) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Wibi Andrino
Wibi sebagai pendatang baru pun tentu harus memiliki strategi khusus
untuk memenangkan hati masyarakat Jakarta Pusat. Dan Wibi menuturkan :
“Strategi komunikasi politik adalah satu bahasa politik yang
kita tampilkan baik itu verbal atau pun nonverbal kepada
masyarakat. Dan tentu dalam pileg ini harus ada strategi
khusus untuk melakukan hal itu. Yang pertama kali kita
lakukan pada saat pileg kemarin adalah karena kita caleg
dengan segmentasi anak muda, dan karena partai kita adalah
partai baru tentu kita harus mengeluarkan bahasa-bahasa
sederhana kepada masyarakat. Bahasa sederhana itu adalah
bahasa yang tidak sulit dimengerti oleh masyarakat yang
berdomisili di Jakarta pusat yang mana demografi nya sendiri
adalah mayoritas penduduknya dengan tingkat ekonomi
dibawah rata-rata. Dengan segmentasi anak muda itu sendiri
Wibi andrino dalam pileg kemarin cukup banyak mendapat
perhatian, meskipun belum secara maksimal. Dan hal itu
memang kembali pada strategi itu sendiri, ternyata tidak hanya
bagaimana kita berkomunikasi tetapi juga ada hal-hal lain
untuk memenangkan suatu kursi di DPRD Jakarta.“
106
Dalam melakukan strategi nya Wibi lebih menekankan kepada bagaimana
ia berkomunikasi secara sederhana dengan masyarakat Jakarta Pusat yang
merupakan Dapilnya. Ia ingin menyampaikan seluruh program-programnya
kepada masyarakat dikemas dengan bahasa yang sederhana sehingga masyarakat
memahami isi dari apa yang disampaikan oleh Wibi. Ini lah yang menjadi strategi
bagi Wibi guna memenangkan hati masyarakat.
3) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Sondang Tampubolon
Sebagai sosok perempuan yang memberanikan diri terjun ke politik tentu
Sondang memiliki strategi khusus untuk terjun ke lapangan dan bertemu dengan
masyarakat, dan ia menyampaikan :
“Banyak strategi yang dibuat, selain sosialisasi supaya
masyarakat mengenal saya, saya juga aktif di social media
dengan membuat page dan website, begitu juga twitter dan
facebook, semua dibuat untuk mem-branding saya agar
terpilih, sedangkan spanduk dll hanya sebagai pengingat
saja.”
Sondang memiliki strategi dengan melakukan pendekatan secara
emosional kepada masyarakat dengan melihat dan mendengarkan apa yang ia
dapatkan dilapangan.
4) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Benny Subani
Sebagai relawan yang sudah berkecimpung sejak lama, tentu Benny tidak
asing lagi untuk terjun ke masyarakat dan membuat rancangan untuk sebuah
107
strategi. Dan bagi Benny strategi yang paling rasional dan efektif adalah dengan
melakukan pendekatan secara langsung dengan masyarakat.
“Strategi-strateginya adalah dengan melakukan pendekatan
secara langsung dengan masyarakat, dengan komunitaskomunitas, seperti biasa melakukan program-program yang
cocok untuk masyarakat, untuk komunitas. Bestari saat
sosialisasi menjelaskan tugas-tugas DPRD DKI itu apa saja,
yang diantaranya adalah Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) itu ada
dananya, tetapi selama ini dana itu tidak pernah disalurkan ke
masyarakat, itu dipertanyakan, itu dimainkan oleh anggotaanggota DPRD tersebut untuk program-program dia sendiri,
nah ini kan tidak betul, seharusnya Pokir ini harus diberikan
kepada masyarakat, dan Bestari akan melakukan itu. Programprogram ini lah yang kita lempar ke masyarakat.Inilah janji
Bestari, dan kita melakukan perjanjian dengan masyarakat,
kita jelaskan kepada masyarakat bahwa ada hak-hak
masyarakat yang harus diperjuangkan”.
Dalam wawancara yang telah kami lakukan, Benny sangat antusias untuk
meyakinkan masyarakat jika Caleg yang diusung nya menang, maka salah satu
tugas Dewan yaitu menyalurkan Pokir kepada masyarakat, tentu Bestari akan
melaksanakan tugas tersebut. Ketika peneliti menanyakan apakah hal tersebut
adalah janji politik, atau kontrak politik? maka Benny pun menjawab:
“Tentu, tentu itu adalah janji politik. Karena sebagian
masyarakat pada sekarang ini, jika kita tidak memberikan
janji, maka ia merasa tidak bisa menuntut kita dikemudian
hari. Kami tidak menuntut mereka untuk memilih kami, tapi
ketika kami menang, tuntutlah kami, desaklah kami agar kami
bisa melaksanakan sebaik-baiknya tugas Dewan dengan
kontrol masyarakat.”
Bagi Benny, ia tidak peduli dengan masyarakat yang mencibir bahwa “AhCaleg, janji-janji doank”. Benny berkomitmen bahwa tim sukses Bestari saat ini,
akan menjadi orang pertama untuk menegur atau untuk mengingatkan Bestari
108
akan tanggung jawab nya sebagai anggota dewan, sehingga apa yang diucapkan
saat sosialisasi atau pada saaat kampanye, itu bukan hanya sekedar janji-janji.
5) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Anusa S.
Dalam hal strategi komunikasi politik, Anusa meyakini bahwa komunikasi
dua arah menjadi salah satu faktor penting dalam melancarkan segala aktivitas
komunikasi politiknya dengan masyarakat.
“Strategi komunikasi politik yang dilakukan adalah
masyarakat bertemu langsung dengan calegnya, karena dosa
besar politik zaman dulu adalah mereka caleg tidak bertemu
langsung dengan masyarakat, tapi mereka hanya
memeberikan suatu program, memberikan uang sehingga
mereka bisa jadi. Kita ingin berdekatan dengan masyarakat
untuk 5 tahun, pertama dengan komunikasi dua arah, kedua
membuat suatu program yang tidak hanya bermanfaat untuk
sekarang atau pada saat zamannya pemilu saja tetapi
program ini terus berkelanjutan, dan ini bisa dilanjutkan
ketika menjabat. Contoh program kita adalah Ambulance
gratis, Belajar Bahasa inggris gratis, memang efeknya tidak
banyak namun kita berharap masyarakat memilih kita, dan
ketiga kita mempunyai program kartu tanda pendukung
(KTP), yang mana setiap pemilik KTP ini akan kami
prioritaskan dalam hal bantuan ataupun dalam hal lainnya.”
Anusa menyadari bahwa dosa besar politik zaman dulu adalah mereka
caleg tidak bertemu langsung dengan masyarakat. Dan ini menjadi tantangan
tersendiri bagi Wibi Andrino agar bisa dan mau turun ke lapangan bertemu
dengan masyarakat, dan mengajak masyarakat untuk mendukung programprogram yang tentu bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri.
109
6) Strategi Komunikasi Politik yang digunakan Loisa Diana R.
Bagi Loisa, seorang Caleg haruslah memiliki skill agar bisa ditawarkan
dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan mengenai strategi yang digunakan, Loisa
menjelaskan :
“Ia gunakan background nya sebagai pengacara untuk
melakukan pendekatan dengan masyarakat. Dia pengacara, dia
mempunyai lembaga pendidikan bahasa inggris, dia punya
yayasan PRO TKI, itu yang bisa kami jual. Ka Sondang
langsung tanya RT RW apa saja yang bisa dibantu dari segi
hukum. Ka Sondang memberikan bantuan hukum kepada
masyarakat Jakarta Pusat secara cuma-cuma”
Peneliti melihat bahwa Tim Sondang Tampubolon mencoba untuk
mengeksplore semua yang dimilikinya dan berusaha untuk apa yang dimilikinya
agar bermanfaat untuk orang lain.
C. Pesan yang digunakan dalam Berkampanye
Pesan, inilah yang menjadi hal penting dalam melakukan strategi
komunikasi politik. Karena dengan pesan inilah masyarakat yang jika dilihat dari
sudut pandang komunikasi yaitu bertindak sebagai komunikan, maka pesan adalah
satu bahasa komunikasi yang bisa mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap
sesuatu. Oleh sebab itu penting rasanya untuk mengatahui bagaimana caleg-caleg
Dapil 1 Jakarta ini mengemas pesan nya kepada masyarakat.
1)
Pesan yang digunakan Bestari Barus :
“Pertama saya sampaikan kepada masyarakat yaitu tentang
orientasi, Dewan itu apa? Legislatif itu apa? Pertama saya
110
jelaskan bahwa dewan itu mempunyai 3 tugas pokok dan
fungsi, yaitu pertama pembuat undang-undang, kedua
budgeting, artinya memberikan anggaran, dan terakhir
mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan”.
Dalam mengemas pesannya, Bestari memberikan pendekatan secara
emosional dengan cara memberikan pengertian-pengertian kepada masyarakat
tentang fungsi dari keberadaan seorang anggota dewan untuk masyarakat. Karena
menurutnya, masyarakat banyak yang tidak tahu tentang fungsi anggota dewan,
bahkan tidak sedikit anggota dewan pun tidak menyadarai apa fungsinya.
1) Pesan yang digunakan Wibi Andrino
Lain halnya dengan Caleg Muda dengan No.urut 2 ini dalam menyikapi
pertanyaan dari peneliti, maka Wibi menjelaskan :
“Background kita adalah hukum, kita menguatkan dimana
produk-produk hukum yaitu perda-perda baru yang akan kita
usulkan kepada anggota dewan yang lain jika terpilih dan
juga pemerintah daerah. Dan itu yang ingin kita tampilkan
pada saat itu. Terutama tentang perda tata kota, dimana di
Jakarta pada hari ini kekurangan pada ruang terbuka. Inilah
yang kita tonjolkan, disamping juga tentang birokrasibirokrasi pemerintah yang menurut saya amat sangat
lambat.”
Dalam penjelasannya, Peneliti melihat adanya satu kesadaran hukum dari
Wibi dan kesadaran itu ingin ia tularkan kepada masyarakat. Bahwasanya ketika
ia terpilih nanti ia akan mengusulkan perda-perda baru yang dianggap perda
tersebut adalah penyempurnaan dari perda lama.
111
2) Pesan yang digunakan Sondang Tampubolon
Sondang yang berlatar belakang sumatera, namun dalam kesehariannya ia
sering menggunakan banyak bahasa, Indonesia, Batak, Sunda dan Betawi.
Kemampuannya dalam berkomunikasi diharapkan menjadi faktor pendukung
ketika ia terjun ke tengah-tengah masyarakat. Ketika ditanyakan perihal
bagaimana pesan yang ia kemas, Sondang pun menuturkan :
“Pentingnya pendidikan dan kesehatan anak dan perempuan.
Saya mengajak masyarakat untuk bergabung digerakan
pendidikan untuk kita semua, sesuai dengan tagline kami. Kita
tahu hari demi hari sistem dan kebijakan pendidikan Indonesia
membuat pendidikan itu semakin mahal. Ia telah menjelma
menjadi sebuah industri yang produknya hanya dapat
dinikmati orang kaya. Sedangkan kalangan tidak mampu dan
terpinggirkan dianggap cukup menjadi penonton. Inilah yang
ingin saya ubah bahwa pendidikan itu adalah hak setiap
masyarakat,serta kesehatan anak dan perempuan juga
dianggap penting tanpa melihat status sosial dan lain-lain.“
Bagi Sondang, pendidikan adalah tangga menuju kehidupan yang lebih
baik. Dalam paparannya Sondang mengatakan bahwa pendidikan yang berkualitas
tidaklah harus mahal, semuanya itu mungkin terjadi bila perangkat negara
pembuat kebijakan (eksekutif dan legislatif) memiliki “political will” terhadap
peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan.
Sondang sangat berharap agar pentingnya pendidikan, kesehatan anak dan
perempuan di Indonesia dapat membaik. Di Jakarta Pusat ini banyak sekolah yang
bagus namun biaya nya pun “bagus”. Banyak masyarakat yang kurang peka juga
terhadap kesehatan anak dan perempuan. Dan memang masyarakat Jakarta Pusat
112
banyak juga yang tingkat perekonomiannya masih dibawah rata-rata. Iniah yang
seharusnya jadi perhatian Pemerintah.
3) Pesan yang digunakan Benny Subani
Benny memiliki jiwa relawan yang sudah mendarah daging, baginya
menjadi relawan dan bisa dengan mudah terjun ke tengah-tengah masyarakat,
patut ia syukuri. Dan ketika ditanyakan mengenai pesan yang digunakan maka
Benny pun menyampaikan :
“Pesan yang terus kita dengungkan adalah pesan Restorasi
kepada masyarakat. Bahwa NasDem itu yang punya Restorasi,
Restorasi ini kita jelaskan kepada masyarakat, yaitu restorasi
mulai dari perubahan mental, perubahan sikap, komitmen,
konsisten, itulah yang kita lempar kepada masyarakat. Artinya
kita mencoba bahwa kita tidak janji-janji bui, kita tidak janji
kita akan kasih uang. Itu tidak. Tapi kita mengadakan kerja
sama. Kerja sama ketika kami menang tolong kontrol kami,
ingatkan kami ketika lupa, lapor partai, lapor polisi, demo
kami. Mengingatkan kepada masyarakat bahwa kita perlu
berubah, kita perlu berubah”.
Melalui tagline Partai NasDem lah Benny mengemas pesannya kepada
masyarakat mengenai tentang pentingnya sebuah restorasi, sebuah perubahan bagi
kita semua. Benny pun tidak segan-segan untuk memberikan satu keyakinan
kepada masyarakat bahwa ketika Bestari menang, maka masyarakat punya hak
besar untuk mengontrolnya untuk menjadi wakil rakyat yang dicintai rakyat.
113
4) Pesan yang digunakan Anusa Sasadara
Memiliki
jiwa
muda,
dan
memang
masih
muda.
Anusa
pun
menyampaikan:
“Motto kita adalah Muda, Berani, Bergerak. yang mau kita
sampaikan adalah kami anak muda yang tidak punya beban
masa lalu, kami punya beban masa depan, oleh karena itu kami
berani melakukan apapun termasuk resiko nya. Karena kami
tidak mempunyai beban apapun. Makanya kami berani
bergerak. Sehingga dalam runtutan motto itu kami punya satu
runtutan, ketika kami terpilih berarti anda akan mempunyai
satu wakil yang mempunyai komitmen, ada anak muda yang
berani berkomitmen menghabiskan masa muda nya, dan dia
mau bergerak. Sehingga ada satu gebrakan dibandingkan
dengan yang lain bahwa kita masih muda dan akan terus
bergerak”
Dalam penyampaiannya Anusa menyebutkan bahwa melalui motto yang
diusungnya yaitu Muda, Berani, Bergerak, maka pesan inilah yang secara terus
menerus disampaikan kepada masyarakat.
5) Pesan yang digunakan Loisa Diana Raya
Loisa merupakan sosok yang lantang dalam menyuarakan hak-hak
perempuan khususnya dan hak-hak kita sebagai warga Negara pada umumnya.
Dan pesan yang terus ia sampaikan kepada masyarakat di Dapil, ia mengatakan
bahwa “Kami sangat mengedepankan pendidikan, kita mensosialisasikan kepada
masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting kita dapat. Karena bangsa yang
cerdas adalah bangsa yang masyarakatnya berpendidikan.”
114
Dalam hal ini ia semangat menyuarakan bahwa pentingnya pendidikan
bagi kita semua sebagai warga Negara Indonesia , ia sangat mendukung program
Sondang untuk melakukan gerakan “Pendidikan untuk kita semua”
D. Media yang digunakan
Dalam hal ini peneliti ingin mengupas tentang media apa yang sebenarnya
digunakan oleh para caleg dan tim nya dalam melakukan strategi komunikasi
politik baik itu melalui sosialisasi atau pada saat melakukan kampanye. Seperti
yang kita ketahui bahwa media adalah semua sarana yang dipergunakan untuk
memproduksi,
mereproduksi,
mendistribusikan
atau
menyebarkan
dan
menyampaikan informasi. Berikut jawaban dari tiap caleg yang telah peneliti
dapatkan.
1) Media yang digunakan Bestari Barus
Sebagai politisi senior, tentu bestari cukup memiliki banyak pengalaman
dibanding dengan caleg lainnya. Bagaimana pun ia sebelumnya pernah menjadi
caleg DPRD dari Partai Golkar untuk Dapil Jakarta Utara. Dan saat ditanya soal
media apa yang dia gunakan dalam melakukan strategi komunikasi politiknya
maka Bestari menyatakan bahwa “Saya hanya bermodalkan sticker, brosur, dan
selebihnya saya banyak turun ke lapangan, saya kerahkan seluruh relawan untuk
terjun langsung ke lapangan.”
115
Bagi Bestari, media komunikasi politik pada umumnya seperti spanduk,
baligho dan lain sebagainya tidak memiliki efek yang besar jika tidak dibarengi
oleh keinginan dari caleg itu sendiri untuk terjun ke lapangan. Dan Bestari
melakukan itu, Bestari mengakui bahwa dalam melakukan strategi komunikasi
politiknya ia tidak banyak menggunakan banyak media, tapi ia banyak terjun
langsung ke tengah-tengah masyarakat.
2) Media yang digunakan Wibi Andrino
Peneliti melihat bahwa ketika saat-saat mendekati pemilu legislatif pada
April 2014, Wibi Andrino terlihat aktif menggunakan media komunikasi
politiknya. Dan setelah ditanyakan mengenai media yang digunakan, maka Wibi
menjelaskan :
“Di era modern seperti ini banyak hal-hal baru yang bisa
kita gunakan untuk mempromote atau mengenalkan diri kita
seperti media sosial, media massa, spanduk dan lain-lain.
Namun yang terpenting adalah bertemu dengan masyarakat ,
karena pileg berbeda dengan pilpres, pileg ada sangat
banyak calon, sehingga butuh pendekatan yang persuasif
kepada calon pemilih, dibandingkan hanya dengan
ketokohan, karena masyarakat akan bingung untuk memilih
anggota dewan karena banyak pilihan dari berbagai macam
partai. Jadi kedekatan-kedekatan hubungan yang sudah
terjalin sebelum Pileg tentunya kita harus membuat sistem
jaringan baru agar mempermudah kita mensosialisasikan
diri kita. Yang kita gunakan kemarin adalah sistem sell,
hampir sama juga digunakan oleh beberapa partai lain
seperti halnya PKS. Sistem sell ini adalah dimana kita 1
orang memperkenalkan orang lain dengan orang lain dan hal
ini dilakukan secara terus dan menerus”.
Dalam wawancara yang telah kami lakukan, Wibi menyadari bahwa
media sosial, media massa serta media cetak lainnya, sangat lah penting. Namun
116
yang terpenting adalah bertemu langsung dengan masyarakat. Selain itu ia tidak
hanya bertemu dengan masyarakat tapi juga membentuk sistem jaringan baru yang
dianggap oleh Wibi dan Tim dapat mempercepat laju pertumbuhan jaringan untuk
dukungan terhadap Wibi Andrino.
3) Media yang digunakan Sondang Tampubolon
Seperti hal nya Wibi, Sondang pun melakukan apa yang dilakukan caleg
pada umumnya,
“Kita hampir fifty-fifty menggunakan media dan juga turun ke
lapangan. Ketika turun ke lapangan. Atribut partai seperti
biasa kita gunakan, seperti spanduk, poster, flyer dan lain-lain.
Media social pun saya menggunakan media social dan juga
website. Untuk atribut yang saya siapkan ketika saya turun ke
lapangan salah satu nya adalah kaos dan kartu nama. Kartu
nama penting, karena dengan kita memberikan kartu nama ke
siapa pun yang menginginkan itu maka disitulah terjadinya
komunikasi. Saya senang berkomunikasi dengan masyarakat,
karena kita bisa mendengar apa yang mereka harapkan.”
Sondang beranggapan bahwa dengan menggunakan porsi yang seimbang
antara menggunakan media dan juga turun lapangan, maka ia memiliki harapan
akan mendapatkan dukungan dari berbagai jenis lapisan masyarakat, karena dapat
menjangkau semua mayarakat yang ada di Jakarta Pusat.
4) Media yang digunakan Benny Subani
Melihat sosok Benny yang humble, easy going, dan juga memiliki passion
yang tinggi, ternyata dia tidak menampikan bahwa media komunikasi politik
117
memanglah penting. Namun baginya bagaimana dia bisa menggunakan media
yang sifatnya langsung 2 arah.
“Seperti biasa kita membuat alat peraga pemilu, seperti media
cetak, spanduk, brosur, dan media elektronik seperti telp/sms,
pendekatannya adalah dengan sms hanya untuk mengingatkan,
dan dengan sms pula disitu terjadilah komunikasi dua arah.
Fast respon. Jadi kita juga tahu apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh lapangan. Salah satunya seperti program
foging, masyarakat Jakarta Pusat banyak meminta foging,
program untuk menyantuni anak yatim dan tim Bestari pun
mewujudkannya”.
Benny sangat meyakini bahwa dengan menggunakan komunikasi dua arah
baik itu langsung ataupun tidak langsung (menggunakan media), ini akan
memudahkan ia untuk bergerak. Fast Respon inilah yang diutamakan oleh Tim
Bestari, bagaimana ia cepat dalam menanggapi suatu persoalan atau cepat
menanggapi suatu usulan atau kritikan.
5) Media yang digunakan Anusa Sasadara
Dalam menggunakan media komunikasi politik, Tim Wibi melalui Anusa
menjelaskan :
“Jika dari 100%, maka hampir 60% kita turun lapangan,
media sosial 10%, dan 30% kita gunakan media cetak, seperti
flyer, spanduk, Koran. Untuk media sosial kita gencarkan di
FB, karena pengguna FB dijakarta pusat sudah digunakan
juga oleh masyarakat yang menengah ke bawah.Dengan
menggunakan jenis handpone apa pun biasanya bisa untuk
main FB an. Selain itu juga kami bermain di website, dan itu
sudah ada yang mengelolanya.”
118
Dari prosentase yang telah disebutkan Anusa, bisa ditarik benang merah
bahwa ia mengutamakan untuk bagaimana banyak turun ke lapangan. Menyusul
keperingkat dua bahwa dalam melakukan aktivitas komunikasi politiknya ia tidak
terlepas dari media cetak. Dan jauh dari perkiraan peneliti bahwa media sosial
ternyata hanya 10% ia gunakan sebagai media komunikasi politiknya.
6) Media yang digunakan Loisa Diana Raya
Sebagai seorang yang aktif turun ke lapangan mendampingi Sondang,
Loisa pun menyampaikan bahwa :
“Sama, kita sama dengan caleg-caleg lainnya. Kita
menggunakan alat peraga yang mungkin caleg lain pun sama
menggunakannya. Kita produksi banyak kaos massa dan juga
kartu nama, karena kedua media politik inilah yang sering kita
gunakan ketika kita turun ke lapangan.”
Loisa melihat bahwa untuk mensosialisasikan diri dengan masyarakat,
maka butuh pula atribut yang hendaknya selalu dibawa ketika bertemu dengan
masyarakat. Karena atribut seperti kartu nama dan juga kaos ini menjadi media
yang paling sering diproduksi oleh Tim Sondang untuk melancarkan setiap
aktvitas komunikasi politiknya.
E. Target Sasaran/Khalayak
Target sasaran/khalayak secara umum dalam komunikasi yaitu pihak yang
menjadi tujuan disampaikannya sesuatu pesan atau komunikan. Hal ini patut
119
untuk diketahui karena untuk mengetahui titik focus mana yang dijadikan target
sasaran para Caleg.
1) Khalayak yang dituju oleh Bestari Barus
Politisi senior yang ingin bertindak simple dan selalu berbicara to the
point kepada masyarakat, maka ketika peneliti bertanya mengenai siapa target
Bestari sebenarnya, maka bestari menjawab “Targetnya tentu mayarakat di
Jakarta Pusat yang sudah memiliki hak pilih. “
Bestari menjawab secara tegas dan lugas bahwa targetnya memanglah
seluruh lapisan masyarakat yang sudah memiliki hak pilih, dan tanpa mengkotakkotakan target pemilih.
2) Khalayak yang dituju oleh Wibi Andrino
Dalam tagline nya yaitu Muda, Berani, Bergerak, maka dalam hal ini
peneliti tertantang untuk mengetahui siapa sebenarnya target Wibi Andrino untuk
dijadikan pendukungnya.
“Berbicara mengenai taget pemilih sebenarnya tidak dibatasi.
Mengenai kata-kata tagline muda itu sendiri sebenarnya, ya
siapapun pernah muda. Bahkan orang yang sudah tua pun
pernah mengalami fase muda, dan dia pun pernah merasakan
spirit muda itu adalah suatu pembaruan, suatu perubahan,
suatu hal yang ingin dicapai yang belum pernah dia rasakan
sebelumnya dan ingin dia lakukan ataupun dia belum
mengalami itu. Dan ini yang menjadi tagline kita kemarin
adalah muda berani bergerak. Kita tahu bahwa banyak orang
yang berani namun juga tidak bergerak. Mereka hanya berani
di luar berteriak namun ternyata permasalahan itu berada di
dalam dan kita harus masuk ke dalam sistem itu untuk merubah
itu, jadi kita tidak berada dizona-zona luar tapi kita harus
120
menerobos tracking zone, karena zona-zona aman itu kita
harus tembus dimana harus ada anak muda yang berani untuk
muncul.”
Wibi menjelaskan bahwa tagline yang ia usung bukan berarti membatasi ia
untuk menentukan target. Wibi mengakui bahwa di era sekarang ini tidak sedikit
anak muda yang apatis terhadap politik. Dan dengan ia terjun ke dunia politik dan
menjadi caleg DPRD, sebenarnya secara tidak langsung ini adalah sebuah ajakan
tersendiri untuk mengajak kaum muda untuk peduli terhadap politik. Karena
dengan peduli terhadap politik maka sebenanarnya ia telah peduli terhadap nasib
bangsanya kedepan.
3) Khalayak yang dituju oleh Sondang Tampubolon
Menarik bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana target caleg yang
mewakili politisi perempuan ini dalam merancang sebuah strategi untuk
menentukan target sasaran politiknya.
“Target sasaran kita adalah perempuan, baik itu ibu-ibu
ataupun remaja putri yang sudah memiliki hak pilih. Kenapa?
Karena saya memiliki harapan besar bahwa perempuan itu
harus memiliki pendidikan yang cukup agar ia menjadi seorang
perempuan yang cerdas. Saya ingin mengajak mereka untuk
terlibat langsung dalam pemilu. Bahwasanya jika ada dari
kaum kita yang maju, sebenarnya harus lah ia dukung. Karena
bagaimana pun kita sebagai perempuan tentu akan bangga
dengan keterwakilan kita di parlemen”
Sondang menganggap bahwa jumlah penduduk perempuan di Jakarta pusat
hampir seimbang dengan jumlah penduduk laki-laki. Maka ketika sondang
121
melakukan pendekatan dengan perempuan itu artinya target ia adalah untuk
mendekati setengah penduduk Jakarta Pusat.
4) Khalayak yang dituju oleh Benny Subani
Sama halnya yang diutarakan oleh Bestari, bahwa Benny pun memiliki
target sasaran yang sama “Targetnya adalah warga Jakarta Pusat, yang tentu
sudah memiliki hak pilih di Jakarta Pusat.”
5) Khalayak yang dituju oleh Anusa Sasadara
Anusa sebagai anak muda memiliki pandangan bahwa yang menjadi target
sasaran atau khalayak yang dituju adalah pemuda yang sesuai dengan segmentasi
nya, Anusa pun menyebutkan bahwa :
“Pemuda inilah menjadi targetan utama sebenarnya, tetapi
karena pemuda di Jakarta pusat ini sedikit, akhirnya kita
kembalikan lagi kepada sang caleg. Beruntunglah caleg kita
muda, sehingga masuk mana pun bisa, ke yang usia lanjut, ibuibu, bapak-bapak, atau pun pemuda. Kita fleksibe, dan itulah
keuntungan bagi kita.”
6) Khalayak yang dituju oleh Loisa Diana Raya
Bagi Loisa Diana Raya melakukan pendekatan dengan ibu-ibu merupakan
hal yang menjadi target sasarannya, berikut yang disampaikan oleh loisa :
“Ya target kita pasti lah kita mendekati ibu-ibu, perempuan
lah. Kita berharap perempuan-perempuan di Jakarta Pusat
memilih Ka Sondang, karena Ka Sondang memiliki komitmen
untuk memperjuangkan mereka.”
122
Dalam melakukan strateginya Loisa memilih khalayak secara khusus agar
lebih terfokus. Loisa memilih perempuan untuk dijadikan target khalayaknya
dikarenakan
keterwakilan
ia
memang ingin
perempuan
di
menunjukan
parlemen
kepada
sangatlah
masyarakat
penting,
agar
bahwa
dapat
memperjuangkan nasib perempuan kedepannya.
F. Efek/Umpan Balik
Umpan balik merupakan unsur yang paling penting dalam menentukan
keberhasilan komunikasi. Umpan balik yang ditimbulkan dalam proses
komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa berhasil
komunikasi yang dilakukannya. Dalam wawancara yang telah peneliti lakukan
maka umpan balik yang dirasakan oleh komunikator politik adalah sebagai
berikut:
1) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Bestari Barus
Ketika peneliti menanyakan efek komunikasi atau umpan balik yang
diterima oleh Bestari, Bestari pun sejenenak menghela nafas dan ia memandang
dalam seolah-olah melakukan suatu upaya mengingat kembali atas apa yang telah
ia lakukan selama ini untuk masyarakat Jakarta Pusat. Dan Bestari mengatakan :
“Ternyata selama kami berbuat untuk mayarakat sejak jauhjauh hari, akhirnya masyarakat pun menilai, dan akhirnya
menjatuhkan pilihannya kepada kami. Ya saya bersyukur atas
apa yang sekarang diraih, masyarakat telah memberikan
kepercayaan kepada saya, kepada tim bestari dan juga
relawan, dan ini tentu adalah amanah bagi kami.”
123
Bestari menjawab dengan rasa penuh syukur, peneliti melihat secara
dalam mata Bestari yang sempat berkaca-kaca karena keterharuannya ia
mendapatkan amanah dari masyarakat Jakarta Pusat.
2) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Wibi Andrino
Dalam wawancara yang telah dilakukan dengan Wibi Andrino, peneliti
merasa tertantang untuk mengetahui secara detail bagaimana pandangan Wibi
terhadap umpan balik yang diterimanya, dan Wibi pun menyatakan:
“Kita kembali lagi kepada edukasi politik yang belum
maksimal, dan kedewasaan berpolitik di Indonesia masih
sangat amat minim,karena kita bersama-sama pahami kita
belum lama bertatap muka dan dengan minimnya waktu dan
juga mungkin kekurangan akan sesuatu investasi sosial pada
masyarakat itu sendiri sehingga ada hal-hal lain yang menjadi
pertimbangan kepada masyarakat untuk memilih. Dan juga
terdapat pola-pola transaksional dilapangan dan itulah yang
sebanarnya menciderai demokrasi kita saat ini.
Untuk mengevaluasi kerja saya kira tim sudah berkerja
dengan amat sangat maksimal, dan menurut saya ini
merupakan hal yang amat luar biasa, walaupun kita tidak
menang, namun proses yang kita jalani adalah proses yang
baik. Dan inilah proses real dalam berdemokrasi.”
Dalam jawabannya, Wibi sangat legowo sekali dalam menerima
kekalahannya, dan ia pun sempat mengatakan bahwa ia cukup bangga, karena ia
mendapatkan suara terbanyak ke-dua setelah Bestari Barus, maka ini
membuktikan bahwa sebenarnya ia tinggal selangkah lagi menuju kesuksesan,
namun ia mengakui mungkin bukan di 2014.
124
3) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Sondang Tampubolon
Dalam
pertanyaan sebelumnya yaitu tentang latar belakang pribadi
mencalonkan diri sebagai caleg, yang peneliti tanyakan kepada Sondang, bahwa
dalam jawabannya Sondang seperti tidak bersungguh-sungguh menjalankan
strateginya kepada masyarakat. Maka inilah umpan balik yang dirasakan oleh
Sondang :
“Kami sadar bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, perkara
komunikasi politik kami ternyata dianggap tidak memiliki efek,
yaaa kami menganggap inilah politik, kami sadar akan segala
resiko dan konsekuensi yang ada. Intinya belum jodoh, he he
he”
Dalam jawabannya, peneliti melihat bahwa Sondang terlihat tetap ceria,
seolah tidak ada beban ketika ia tidak terpilih. Baginya ini adalah sebuah resiko
yang harus ia ambil dalam berpolitik. Dan atas kesadarannya itulah Sondang tidak
mau ambil pusing atas umpan balik yang diterimanya.
4) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Benny Subani
Dalam wawancara, Benny mengucap syukur dan mengatakan :
“Buat Bang Best, tentu inilah satu tantangan yang berat,
bahwa akhirnya masyarakat telah memberikan kepercayaan
kepada dia, saya selalu ingatkan dia hati-hati, bahwa tujuan
kita dari awal bahasa kita didengar oleh Tuhan. Jangan mainmain. Karena bahasa kamu dan saya sama di masyarakat, dan
tentu harus ada pertanggung jawaban juga kepada Tuhan.
Kita akan data apa yang telah kita ucapkan dan apa yang telah
kita lakukan dan hal itu akan kita ingatkan selalu. Selama 5
tahun kedepan kita akan kawal bang Best agar menjadi wakil
rakyat yang dicintai rakyat.”
125
Bagi Benny, umpan balik yang diterimanya merupakan suatu kepercayaan
yang telah diberikan masyarakat kepada timnya dan juga Bestari. Dalam
wawancara kami, Benny menyebutkan bahwa ia banyak berharap terhadap Bestari
dan ia selalu ingatkan Bestari agar tidak main-main dengan kepercayaan yang
telah diterimanya.
5) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Anusa Sasadara
Dalam wawancara yang telah dilakukan, Anusa sedikit mengungkapan
rasa kekecewaannya. Dan ia mengatakan :
“Ternyata masyarakat tidak melihat apa yang telah kami
lakukan untuk mereka, memang sih kita tidak bisa menuntut
banyak dari mereka, karena ini adalah hak mereka. Namun
cukup kami jadikan pelajaran berharga bagi kami
kedepannya”
Anusa yang merasa bahwa ia telah melakukan banyak hal untuk
masyarakat, cukup menyadari bahwa ia tidak bisa menuntut apa-apa terhadap
masyarakat yang mempunyai hak pilih, hak untuk memilih siapa saja tanpa
adanya sebuah paksaan. Anusa pun menjadikan pengalamannya ini sebuah
pelajaran berharga bagi hidupnya.
6) Umpan Balik yang dirasa/didapatkan oleh Loisa Diana R.
Dari pengamatan peneliti, Loisa yang bertindak sebagai PR Sondang
Tampubolon, ia mengakui bahwa :
“Dalam evaluasi kita sadar bahwa apa yang telah kami
lakukan ternyata belum maksimal, seharusnya kita bisa
memaksimalkan waktu yang telah diberikan kepada caleg dan
126
tim. Banyak hal Sonia, banyak hal yang belum kami
maksimalkan.”
Dari hasil wawancara diatas, terekam bahwa Loisa sedikit menyesali akan
waktu dan segala sesuatu yang kurang dimaksimalkan. Namun ia tidak bisa
merubah yang sudah terjadi, baginya kedepannya ia ingin melakukan sesutu yang
lebih maksimal dan maksimal lagi.
G. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai tujuan,
mengesankan, dan mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada
komunikan. Dalam hal ini penting bagi peneliti untuk mengetahui seberapa jauh
komunikator memahami komunikasi efektif selama ini. Berikut pandangan
komunikator tentang komunikasi efektif ;
1) Komunikasi Efektif Menurut Bestari Barus
Ketika mewawancarai politisi senior ini, peneliti menyimak jawabjawaban yang diberikan Bestari sangatlah matang, dan dengan penuh keyakinan ia
mengatakan bahwa ;
“Komunikasi efektif bagi saya adalah bagaimana kita berkomunikasi
dengan masyarakat secara langsung, dan dengan pendekatan secara
emosional, bukan melalui media. “
Bestari menegaskan bahwa komunikasi efektif baginya adalah komunikasi
secara langsung kepada masyarakat, komunikasi dua arah, sehingga apa yang ia
127
utarakan kepada masyarakat, masyarakat dapat menanggapinya secara langsung
dan Bestari pun mengetahui langsung apa dan bagaimana tanggapan masyarakat.
2) Komunikasi Efektif Menurut Wibi Andrino
Sebagai Caleg termuda se-Dapil 1 Jakarta Pusat, Wibi memiliki pandangan
tersendiri tentang komunikasi efektif, dan Wibi pun menyatakan ;
“Hari ini orang sudah mulai meninggalkan hard copy menjadi
soft copy dan pengguna internet meningkat drastis, namun ada
juga pengguna hard copy misalnya Koran. Mengenai
keefektifitasan adalah tergantung target mana yang kita sasar.
Karena bilamana kemarin adalah target kita adalah anak
muda yang ada di lingkungan Jakarta Pusat, pasti efektifan
media social dan lain-lain, namun jika kita bicara mengenai
masyarakat old fashion pasti media hard copy lah yang paling
efektif.”
Bagi Wibi, keefektifitasan sebuah komunikasi tergantung pada target
khalayak yang ingin dituju. Karena masing-masing segmentasi khalayak memiliki
treatment yang berbeda.
3) Komunikasi Efektif Menurut Sondang Tampubolon
Dalam wawancara yang telah peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa
Sondang berfikir dengan keras memaknai tentang komunikasi efektif. Dan
menurutnya adalah ;
“Komunikasi efektif pastinya kita bisa menjangkau masyarakat
yaitu dengan kegiatan tatap muka. Agar masyarakat yang di
targetkan mengingat nama saya dan menjadi lebih ingin tahu
tentang saya dan yang diharapkan memilih saya selanjutnya.”
128
Dalam paparannya, peneliti menarik benang merah bahwa pada dasarnya
sondang menganggap bahwa komunikasi efektif baginya adalah komunikasi
dengan tatap muka. Artinya komunikasi secara langsung dengan masyarakat,
dengan harapan ketika ia melakukan komunikasi tatap muka dengan masyarakat,
maka masyarakat akan lebih mengenal sosok ia dan diharapkan memilih ia.
4) Komunikasi Efektif Menurut Benny Subani
Sama halnya denga Bestari, Benny pun memberikan pandangan tentang
komunikasi efektif yaitu ;
“Kami tidak banyak menggunakan media sosial, media cetak ataupun
media elektronik, kami banyak turun ke lapangan. Dan komunikasi tatap muka
lah yang paling efektif.”
5) Komunikasi Efektif Menurut Anusa Sasadara
Dalam wawancara yang telah peneliti lakukan, terlihat bahwa Anusa sudah
memaksimalkan apa yang seharusnya ia lakukan, ia pun mengatakatan ;
“Pada saat itu kita sudah memaksimalkan media sosial yang
kita gunakan, tapi jika bicara soal ke efektifan, kita tidak
berharap terlalu banyak dari media sosial, yang kita harapkan
adalah bagaimana kita bertemu langsung dengan masyarakat,
karena kan tadi sudah dikatakan bahwa hampir 60% kita turun
ke lapangan.”
Anusa menyebutkan kembali bahwa hampir 60% tim nya turun ke
lapangan, itu artinya ia berpandangan bahwa turun ke lapanganlah dianggap
menjadi komunikasi yang efektif.
129
6) Komunikasi Efektif Menurut Loisa Diana Raya
Dalam paparannya loisa menyebutkan bahwa ; “Komunikasi efektif adalah
komunikasi yang tepat sasaran tidak lebih dan tidak kurang, dan hal ini harus
dilakukan secara face to face. Agar pesan kita sampai.”
Loisa pun beranggapan sama, bahwa komunikasi efektif adalah
komunikasi yang dilakukan secara langsung tatap muka dengan tidak lebih dan
tidak kurang dalam pengemasan pesannya.
H. Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik
Dalam proses strategi komunikasi politik tidaklah selalu mulus, tentunya
akan banyak terjadi hambatan-hambatan pada perjalanananya. Hambatan yang
sering muncul adalah hambatan komunikasi, karena komunikasi adalah kunci
utama dalam kesuksesan pencapaian sebuah strategi mengingat banyaknya orang
yang terlibat didalamnya. Hambatan tersebut tentunya bukan menjadi suatu
pengganjal dalam organisasi karena semua hambatan pastinya dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat. Maka, berikut ini adalah jawaban dari tiap-tiap
komunikator politik tentang hambatan yang dirasakan selama melakukan strategi
komunikasi politiknya pada saat Pileg kemarin ;
130
1) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Bestari B.
Sebagai politisi yang sudah sejak lama turun ke tengah-tengah masyarakat,
tentu Bestari mengenal betul apa yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan
komunikasi politiknya, dan Bestari pun memaparkan ;
“Tantangan/hambatan datang dari masyarakat itu sendiri,
yang belum sadar sepenuhnya secara politik, bahwa
keberadaan seorang anggota Dewan itu nantinya ketika dia
terpilih adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Masyarakat ini kan pembayar pajak, nah tugas dewan itu salah
satunya adalah mengembalikan pajak-pajak yang dibayar oleh
masyarakat kepada ini kepada masyarakat dimana pajak itu
dibayar dalam bentuk pembangunan-pembangunan.”
Bagi Bestari, hambatan itu datang dari masyarakat itu sendiri yang masih
belum paham tentang tugas dan fungsi anggota dewan, sehingga masyarakat
rawan akan adanya pembodohan dari oknum yang menggunakan money politic.
2) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Wibi A.
Peneliti menilai bahwa Wibi sebagai anak muda, memiliki jiwa idealisme
yang tinggi terhadap apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak dilakukan. Dan Wibi pun menuturkan bahwa ;
“Hmmm tantangannya adalah politik uang yang bermain
ditengah-tengah masyarakat. Bagi kita yang konsisten tidak
ingin melakukan itu ya jelas akan merasa kesulitan untuk
meraih dukungan masyarakat.”
Bagi Wibi tantangan terbesarnya adalah ia tidak bisa membendung
anggapan tentang adanya “money politic” yang dilakukan oleh oknum-oknum
131
politik. Dan inilah yang menjadi hambatan terbesar baginya dalam menjalankan
komunikasi politiknya kepada masyarakat.
3) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Sondang T.
Dalam wawancara yang telah peneliti lakukan, Sondang menyatakan
bahwa : “Sesama caleg yang memanfaatkan upaya sosialisasi yang saya lakukan
dengan menyiram uang di garis finish.”
Sondang mengasumsikan bahwa hambatannya adalah “sesama antar
caleg” yang melakukan kecurangan saat mencapai garis finish perjuangan.
4) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Benny S.
Sama halnya dengan Bestari, Benny pun menjawab bahwa hambatan yang
dirasakannya adalah datang dari masyarakat itu sendiri, dan lebih jelasnya Benny
mengungkapkan :
“Masyarakat itu sendiri, karena masyarakat kita adalah
masyarakat mengambang. Mereka bermain di politik yang
selama ini dia tahu, bahwa money politics itu lebih kuat. Tapi
terus terang buat kita, kita tidak bisa mundur, karena kita ada
janji dalam diri kita, bahwa kita harus menang. Tetapi
pendekatan secara kekeluargaan tetap kita lakukan, ketika kita
terjun ke masyarakat kita bersaing bahkan dengan 1 kelompok
teman sendiri, karena masyarakat jadi rebutan, kita bersaing
program, bersaing visi misi dan lain-lain”
132
5) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Anusa S.
Dalam jawabannya, Anusa memberikan suatu pandangan bahwa hambatan
yang dirasakan adalah :
“Rekam jejak, rekam jejak disini bukan karena Wibi mempunya
rekam jejak yang buruk, melainkan kita menyadari
bahwasanya kita masih kurang dalam hal waktu. Kita kurang
untuk membuat sebuah rekam jejak yang bagus. Yang sehingga
ketika masyarakat mengetahui hal itu, tentu akan jadi
pertimbangan masyarakat untuk memilih Wibi”
6) Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Politik Menurut Loisa DR.
Loisa
yang
bertindak
sebagai
PR
dari
Sondang
Tampubolon
menyampaikan bahwa :
“Yang menjadi tantangan kita pada saat itu adalah mind-set
masyarakat yaitu soal pandangan terhadap perempuan yang
terjun ke politik, mereka menganggap yaaah perempuan hanya
aksesoris saja. Seperti itulah masyarakat, masih banyak yang
berfikiran seperti itu.”
Dalam paparannya, Loisa memberikan suatu gambaran tentang mind-set
masyarakat dalam memandang perempuan dan politik. Persepsi negatif dari
masyarakat inilah yang akhirnya menjadi hambatan bagi Tim Sondang dalam
menjalankan segala strateginya ke tengah-tengah masyarakat.
4.3.
Pembahasan
Menurut Anwar Arifin dalam bukunya Komunikasi Politik menyebutkan
bahwa komunikasi politik memiliki 4 paradigma, yaitu paradigma mekanistis,
133
paradigma psikologis, paradigma interaksional, dan paradigma pragmatis.
Penerapan paradigma mekanistis dalam kajian komunikasi politik akan dengan
mudah dilakukan. Dan Nimmo menjabarkan formula Laswell bahwa dalam
komunikasi politik terdapat unsur-unsur yang banyak dikenal , yaitu komunikator
politik, pesan politik, media politik, khalayak politik dan efek politik. Model
seperti itu sangat mendominasi kajian komunikasi politik, baik yang
dikembangkan dalam kajian ilmu politik maupun dalam kajian ilmu komunikasi7.
Dengan mengambil titik tolak bahwa pesan merupakan objek forma dari
ilmu komunikasi, maka politik itu tidak lain dari pembicaraan tentang kepentingan
politik yaitu pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan pembicaraan
autoritas. Anwar Arifin menambahkan lagi dua bentuk pembicaraan yaitu : (1)
pembicaraan tentang konsensus dan (2) pembicaraan tentang kerjasama
(cooperation). Pembicaraan tentang politik itu kemudian dikaji dalam kerangka
mekanistis, yaitu siapa yang berbicara kepada siapa, malalui saluran apa dan
bagaimana efeknya8.
Adapun dalam pembahasan ini, peneliti akan mendeskripsikan hal-hal
yang dianggap penting dari hasil penelitian yang diperoleh dan disajikan dengan
teori yang ada.
Pertama, dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka hal-hal yang
telah dipaparkan oleh Bestari Barus, Wibi Andrino, Sondang Tampubolon, Benny
Subani, Anusa Sasadara dan Loisa Diana Raya mengenai latar belakang mereka
mencalonkan diri sebagai caleg yang akhirnya mereka menyusun strategi yang
7
8
Anwar Arifin, op.cit., Hlm. 92
Anwar Arifin,ibid., Hlm. 92.
134
digunakan untuk sosialisasi ataupun untuk berkampanye. Maka dapat dilihat lebih
jelas melalui tabel dibawah ini:
Tabel 2.
Pembahasan Strategi Komunikasi Politik yang digunakan
No.
Nama Komunikator
Pandangan Pribadi
A. Latar Belakang Pribadi Mendaftarkan Diri sebagai Caleg DPRD Dapil
1 DKI Jakarta
Saya berlatar belakang dari dunia politik
sehinggga salah satu Goal dari pada kita
berkecimpung didunia politik menjadi calon
Bestari Barus
legislatif dan tentu untuk menjadi anggota
Legislatif. Saya tinggal di Jakarta Pusat sudah 28
tahun. dan saya lebih paham anatomi dan
geografi Jakarta pusat.
Saya melihat kemirisan terhadap anggota dewan
saat ini, karena keterwakilan kita di anggota
dewan belum merepresentatifkan masyarakat itu
1
Wibi Andrino
sendiri. Dapil 1 DKI Jakarta Pusat adalah central
pemerintahan DKI, tapi pembangunan ekonomi
dan juga pembangunan infrastruktur sangat
jomplang disbanding dengan masyarakatnya.
Awalnya sekedar memenuhi kuota perempuan di
bursa caleg mewakili partai, tapi setelah terdaftar
tentunya saya menempatkan diri untuk serius
Sondang
Tampubolon
mencapai target suara. Awalnya saya minta
Dapil Jakarta Selatan karena domisili kantor
sejak 2005 disana dan komunitas saya pun 80%
di Jakarta selatan.
135
B. (Strategi Komunikasi Politik yang Dilakukan )
Pendekatan langsung dengan calon pemilih.
Pendekatan kepada konstituen dilakukan sejak
jauh-jauh hari, sejak tahun 2010 aktif di
Bestari Barus
kegiatan-kegiatan
sosial
Ormas
Nasional
Demokrat. Saya telah lama melakukan investasi
sosial kepada masyarakat Jakarta Pusat.
Mengeluarkan bahasa-bahasa sederhana kepada
masyarakat. Bahasa sederhana itu adalah bahasa
yang tidak sulit dimengerti oleh masyarakat yang
1
Wibi Andrino
berdomisili
di
demografi
nya
Jakarta
sendiri
pusat
yang
adalah
mana
mayoritas
penduduknya dengan tingkat ekonomi dibawah
rata-rata.
Banyak strategi yang dibuat, selain sosialisasi
supaya masyarakat mengenal saya, saya juga
aktif di social media dengan membuat page dan
Sondang
Tampubolon
website, begitu juga twitter dan facebook, semua
dibuat untuk mem-branding saya agar terpilih,
sedangkan spanduk dll hanya sebagai pengingat
saja.
Strategi-strateginya adalah dengan melakukan
pendekatan secara langsung dengan masyarakat,
dengan
2
Benny Subani
komunitas-komunitas,
seperti
biasa
melakukan program-program yang cocok untuk
masyarakat, untuk komunitas. Bestari saat
sosialisasi menjelaskan tugas-tugas DPRD DKI
itu apa saja.
136
Strategi komunikasi politik yang dilakukan
adalah masyarakat bertemu langsung dengan
calegnya, karena dosa besar politik zaman dulu
Anusa Sasadara
adalah mereka caleg tidak bertemu langsung
dengan
masyarakat,
tapi
mereka
hanya
memeberikan suatu program, memberikan uang
sehingga mereka bisa jadi.
ia gunakan background nya sebagai pengacara
untuk
melakukan
pendekatan
dengan
masyarakat. Dia pengacara, dia mempunyai
Loisa Diana Raya
lembaga pendidikan bahasa inggris, dia punya
yayasan PRO TKI, itu yang bisa kami jual. Ka
Sondang langsung tanya RT RW apa saja yang
bisa dibantu dari segi hukum.
Dari hasil wawancara diatas kita lihat bahwa masing-masing caleg dan tim
sukses memiliki pandangan serta strategi khusus untuk menyusun strategi
komunikasi politik nya dalam rangka meraih simpati masyarakat agar
mendukungnya.
Strategi komunikasi politik menurut Anwar Arifin : menyebutkan bahwa
strategi komunikasi politik adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang
tindakan yang akan dijalankan saat ini, guna mencapai tujuan politik pada masa
depan. Merawat ketokohan, memantapkan kelembagaan politik, menciptakan
kebersamaan dan membangun konsensus merupakan keputusan strategis yang
tepat bagi komunikator politik 9. Langkah pertama dalam strategi komunikasi
politik menurut Anwar Arifin adalah
9
Anwar Arifin, Op.cit., 235.
merawat ketokohan dan memantapkan
137
kelembagaan. Artinya, ketokohan seorang politikus dan kemantapan lembaga
politiknya dalam masyarakat akan memiliki pengaruh tersendiri dalam
komunikasi politik.
Dari hasil wawancara diatas terlihat bahwa yang dapat
merawat ketokohan dan memantapkan kelembagaan adalah Bestari Barus.
Bagaimana pun tidak Bestari merupakan politisi senior jika dibandingkan dengan
kedua caleg lainnya. Bestari telah lama melakukan investasi sosial dengan
masyarakat yaitu sejak 2010 dari kelembagaan Ormas Nasional Demokrat. Bestari
juga telah turut membesarkan lembaga Ormas Nasional Demokrat hingga saat ini
Ormas tersebut melahirkan Partai. Bestari merupakan orang pertama yang
melakukan hal itu dibandingkan kedua caleg lainnya yang baru bergabung sejak
Partai NasDem lahir. Anwar Arifin menyebutkan bahwa ketokohan seorang
politikus, aktivis atau professional akan meningkat jika ia didukung oleh lembaga
yang ternama atau berkiprah dalam lembaga tersebut. Jadi, lembaga merupakan
sebuah kekuatan yang besar dalam membantu proses komunikasi politik yang
efektif. Bestari Barus telah membuktikan pernyataan yang diungkapkan oleh
Anwar Arifin bahwa komunikasi politik dipengaruhi oleh ketokohan seorang
politikus serta memantapkan kelembagaan.
Kedua, Seperti yang kita ketahui bahwa pesan adalah informasi yang
merupakan isi (content) yang akan disampaikan atau didistribusikan oleh
komunikator melalui saluran dan media komunikasi yang sesuai dalam
pertimbangan dan tujuan komunikator. Isi pesan beragam seperti berita, informasi
umum, iklan, film, hiburan, dan lain-lain. Pesan bila mengalami konstruksi atau
138
pengemasan sehingga menarik bagi khalayak. Pesan merupakan inti dari proses
komunikasi.
Melalui tabel dibawah ini kita bisa melihat masing-masing pesan yang
digunakan oleh komunikator politik dalam menyampaikan isi pesannya kepada
masyarakat .
Tabel 3.
Pembahasan Pesan yang digunakan dalam Komunikasi Politik
No.
Nama Komunikator
Pandangan Pribadi
C. Pesan yang Digunakan Dalam Proses Komunikasi Politik
Saya sampaikan kepada masyarakat yaitu tentang
orientasi, Dewan itu apa? Legislatif itu apa?
Pertama
Bestari Barus
saya
jelaskan
bahwa
dewan
itu
mempunyai 3 tugas pokok dan fungsi, yaitu
pertama
pembuat
undang-undang,
kedua
budgeting, artinya memberikan anggaran, dan
terakhir
mengawasi
jalannya
pelaksanaan
pembangunan.
Background kita adalah hukum, kita menguatkan
1
dimana produk-produk hukum yaitu perda-perda
Wibi Andrino
baru yang akan kita usulkan kepada anggota
dewan yang lain jika terpilih dan juga pemerintah
daerah. Dan itu yang ingin kita tampilkan pada
saat itu.
Pentingnya pendidikan, kesehatan anak dan
Sondang
perempuan. Saya mengajak masyarakat untuk
Tampubolon
bergabung digerakan pendidikan untuk kita
semua, sesuai dengan tagline kami.
139
Pesan yang terus kita dengungkan adalah pesan
Restorasi kepada masyarakat. Bahwa NasDem itu
yang punya Restorasi, Restorasi ini kita jelaskan
Benny Subani
kepada masyarakat, yaitu restorasi mulai dari
perubahan mental, perubahan sikap, komitmen,
konsisten, itulah yang kita lempar kepada
masyarakat.
Motto kita adalah Muda, Berani, Bergerak. yang
mau kita sampaikan adalah kami anak muda yang
tidak punya beban masa lalu, kami punya beban
2
Anusa Sasadara
masa depan, oleh karena itu kami berani
melakukan apapun termasuk resiko nya. Karena
kami tidak mempunyai beban apapun. Makanya
kami berani bergerak.
Kami sangat mengedepankan pendidikan, kita
memberikan pengertian
Loisa Diana Raya
kepada masyarakat
bahwa pendidikan itu sangat penting kita dapat.
Karena bangsa yang cerdas adalah bangsa yang
masyarakatnya berpendidikan.
Dalam pembahasan mengenai pesan yang digunakan oleh caleg ataupun
yang dilakukan oleh tim sukses, maka jika kita lihat secara teoritik “pesan”
termasuk kedalam satu unsur penting dari komunikasi politik yang tidak bisa
ditinggalkan. Pesan juga termasuk kedalam tujuan komunikasi politik yaitu untuk
citra politik, partisipasi politik, sosialisasi politik, pendidikan politik, rekruitmen
politik.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Bestari Barus
& Benny Subani, mereka telah melakukan pendidikan politik yaitu dengan cara
140
mengemas pesan berupa memberikan pengertian-pengertian tentang tugas dan
fungsi DPRD serta Benny telah memberikan pengertian-pengertian tentang
konsep yang Partai nasdem usung yaitu Restorasi Indonesia. Pendidikan politik
yaitu dengan mengemas pesan kepada masyarakat
dengan
menanamkan,
mengubah atau mempertahankan sistem nilai atau orientasi politik dengan
mengaktifkan proses sikap, perilaku, sistem berpikir, serta pandangan seseorang
atau kelompok yang dilakukan oleh caleg dan tim sukses (sebagai komunikator
politik)..
Sondang Tampubolon dan Loisa Diana Raya, mereka telah melakukan
pendidikan politik dan Rekruitmen Politik kepada masyarakat, Sondang dan Loisa
memberikan pengertian tentang arti pentingnya pendidikan, serta mereka
mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakannya yaitu gerakan
pendidikan untuk kita semua.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh Wibi Andrino dan juga Anusa
Sasadara adalah Sosialiasi politik kepada masyarakat, Menurut David Easton dan
Jack Denis, sosialisasi politik sebagai suatu proses perkembangan seseorang untuk
mendapat orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah laku. Wibi melakukan
sosialisasi tentang background nya sebagai praktisi hukum sedangkan Anusa
mensosialisasi kan motto mereka yaitu Muda, Berani, Bergerak. Uraian
pembahasan pesan diatas, dapat diringkas dengan tabel dibawah ini :
141
Tabel 4.
Ringkasan Pesan yang digunakan (Jenis dan Proses Komunikasi, Tujuan
Pesan)
No.
Nama
Komunikator
1
Bestari & Benny
2
Wibi & Anusa
3
Sondang & Loisa
Jenis dan Proses
Komunikasi
Lisan Secara Langsung dan
2 arah
Lisan Secara Langsung dan
2 arah
Lisan Secara Langsung dan
2 arah
Tujuan Pesan
Pendidikan Politik
Sosialisasi Politik
Pendidikan Politik
dan
Rekruitmen Politik
Ketiga, dalam pembahasan selanjutnya adalah media. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa media adalah sarana atau instrumen yang digunakan oleh
komunikator untuk mengirimkan pesan dalam beragam bentuk kepada khalayak.
Media dengan karakteristik yang dimilikinya mampu menjangkau khalayak dalam
jumlah yang banyak, serempak, cepat, dan mampu menghasilkan efek, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dari hasil penelitian, maka kita dapat peroleh data tentang media-media
apa saja yang sebenarnya digunakan oleh komunikator politik. Untuk lebih
jelasnya, maka bisa dilihat dengan tabel dibawah ini:
Tabel 5.
Pembahasan Media Politik yang Digunakan
No.
Nama
Pandangan Pribadi
Komunikator
D. Media yang Digunakan Dalam Proses Komunikasi Politik
Saya
1
Bestari Barus
hanya
bermodalkan
sticker,
brosur,
dan
selebihnya saya banyak turun ke lapangan, saya
142
kerahkan seluruh relawan untuk terjun langsung ke
lapangan.
untuk mempromote atau mengenalkan diri kita seperti
Wibi Andrino
media sosial, media massa, spanduk dan lain-lain.
Namun yang terpenting adalah bertemu dengan
masyarakat
Sondang
Kita hampir fifty-fifty menggunakan media dan juga
Tampubolon
turun ke lapangan.
Media cetak, spanduk, brosur, dan media elektronik
Benny Subani
seperti telp/sms, pendekatannya adalah dengan sms
hanya untuk mengingatkan, dan dengan sms pula
disitu terjadilah komunikasi dua arah.
Jika dari 100%, maka hampir 60% kita turun
2
Anusa
lapangan, media sosial 10%, dan 30% kita gunakan
Sasadara
media cetak, seperti flyer, spanduk, Koran. Untuk
media sosial kita gencarkan di FB
Loisa Diana
Raya
Kita produksi banyak kaos massa dan juga kartu
nama, karena kedua media politik inilah yang sering
kita gunakan ketika kita turun ke lapangan.
Dari table diatas kita bisa melihat bahwa hampir semua komunikator
politik memilih untuk lebih banyak terjun ke lapangan dibandingkan dengan
memaksimalkan penggunaan media.
Dalam pembahasan kali ini kita tahu bahwa media dalam arti channel
komunikasi dapat digunakan dua, tiga atau empat channel secara bersamaan.
Seseorang dalam proses komunikasi dalam bentuk face to face communication
dapat dengan cara berbicara dan mendengarkan pembicaraan, sekaligus dapat juga
menggunakan gerakan tubuh dan signal-signal visual.
143
Dalam interaksi di new media seperti face book, twitter, dll seseorang
dapat menggunakan dan menuliskan pesan dalam bentuk kata-kata sekaligus
menggunakan
beragam,
simbol-simbol
untuk
memperjelas
pesan
yang
disampaikan. (Devito, 2009:16) Beragam bentuk media dapat dipergunakan untuk
mengirimkan atau mendistribusikan pesan oleh komunikator kepada khalayak,
baik media cetak, media elektronik dan new media.
Lebih rinci tabel dibawah ini menjelaskan tentang besaran mana media
yang digunakan oleh komunikator politik antara media cetak, media elektronik
atau komunikasi langsung.
Tabel 6. Ringkasan Media yang digunakan
No.
Nama
Komunikator Politik
1
Bestari Barus
2
Wibi Andrino &
3
Sondang Tampubolon
4
Benny Subani
5
Anusa Sasadara
6
Loisa Diana Raya
Jenis Media Komunikasi
(yang digunakan)
Media Cetak<Komunikasi Langsung
Media Online<Media Cetak<Komunikasi
Langsung
Media Cetak<Media Online<Komunikasi
Langsung
Media Cetak=Media Online<Komunikasi
Langsung
Media Online<Media Cetak<Komunikasi
Langsung
Media Online<Media Cetak<Komunikasi
Langsung
Keempat, sesuai dengan pembahasan pada Bab II, kita tahu bahwa
khalayak adalah pihak yang menerima pesan dan menjadi sasaran yang
dikirimkan oleh komunikator. Khalayak merupakan target dari beragam bentuk
pesan dan sekaligus pihak yang memahami serta memaknai pesan. Pemaknaan
khalayak oleh khalayak mampu menimbulkan feedback dan pengaruh dalam
144
proses komunikasi. Khalayak dapat terdiri dari satu, dua, tiga ataupun massa.
Denis McQuaill menyatakan bahwa khalayak bukan lagi sekedar tujuan atau
sasaran informasi komunikator, melainkan sudah mengalami perubahan besar.
Khalayak bagi media merupakan sebuah pasar yang menjadi target laku atau
tidaknya sebuah pesan sebagai produk media.
Lebih jelasnya peneliti akan menguraikan khalayak mana yang menjadi
target sasaran komunikator politik saat melakukan strategi komunikasi politiknya,
yang terangkum dalam tabel dibawah ini :
Tabel 6.
Pembahasan Target Sasaran/Khalayak yang dituju
No.
Nama
Pandangan Pribadi
Komunikator Politik
E. Target Sasaran/Khalayak Politik
Targetnya tentu mayarakat di Jakarta Pusat yang
Bestari Barus
sudah memiliki hak pilih.
Mengenai
taget
pemilih
sebenarnya
tidak
dibatasi. Mengenai kata-kata tagline muda itu
1
Wibi Andrino
sendiri sebenarnya, ya siapapun pernah muda.
Bahkan orang yang sudah tua pun pernah
mengalami fase muda.
Target sasaran kita adalah perempuan, baik itu
Sondang
Tampubolon
ibu-ibu ataupun remaja putri yang sudah
memiliki hak pilih.
Targetnya adalah warga Jakarta Pusat, yang
Benny Subani
2
tentu sudah memiliki hak pilih di Jakarta Pusat.
Pemuda
Anusa Sasadara
inilah
menjadi
targetan
utama
sebenarnya, tetapi karena pemuda di Jakarta
145
pusat ini sedikit, akhirnya kita kembalikan lagi
kepada sang caleg.
Target kita pasti lah kita mendekati ibu-ibu,
Loisa Diana Raya
perempuan lah.
Pemahaman terhadap khalayak telah mengalami perubahan, sebelumnya
pada masa awal perkembangan model dan teori komunikasi, khalayak bersifat
pasif yaitu pihak yang tidak mempunyai kekuasaan atau daya tawar dalam proses
komunikasi, kemudian berubah menjadi pihak yang aktif, serta memiliki
kekuasaan untuk menyeleksi media berikut isinya.
Pada era new media, khalayak menjadi pihak yang aktif dan dinamis serta
mempunyai keleluasaan dan kekuasaan dalam taraf personal sekaligus menjadi
sumber pesan itu sendiri. Oleh sebab itu peneliti melihat bahwa komunikator
politik diatas sadar betul siapa yang ingin menjadi target sasarannya. Kita bisa
melihat tabel diatas bahwa, hampir semua komunikator memilih target sesuai
dengan motto dan sesuai dengan segmentasinya.
Kelima, pembahasan tentang umpan balik. Umpan balik
merupakan
tindakan yang muncul setelah efek komunikasi berlangsung pada khalayak
penerima pesan. Umpan balik diperlukan untuk mengetahui keberhasilan dari
sebuah pesan yang didistribukan. Umpan balik dapat juga diartikan sebagai
reaksi/respon. Untuk lebih ringkasnya, uraian umpan balik yang dirasa oleh
komunikator politik, dapat disimpulkan dengan tabel berikut :
146
Tabel 7.
Pembahasan Efek/Umpan Balik
No.
Nama
Komunikator Politik
Pandangan Pribadi
F. Efek/Umpan Balik
Ternyata selama kami berbuat untuk mayarakat
sejak jauh-jauh hari, akhirnya masyarakat pun
Bestari Barus
menilai, dan akhirnya menjatuhkan pilihannya
kepada kami.
Belum
lama
bertatap
muka
dan
dengan
minimnya waktu dan juga mungkin kekurangan
akan sesuatu infestasi sosial pada masyarakat itu
1
Wibi Andrino
sendiri sehingga ada hal-hal lain yang menjadi
pertimbangan
kepada
masyarakat
untuk
memilih.
Kami sadar bahwa tidak ada usaha yang sia-sia,
perkara
Sondang
Tampubolon
komunikasi
politik
kami
ternyata
dianggap tidak memiliki efek, yaaa kami
menganggap inilah politik, kami sadar akan
segala resiko dan konsekuensi yang ada.
Buat Bang Best, tentu inilah satu tantangan yang
berat,
Benny Subani
bahwa
akhirnya
masyarakat
telah
memberikan kepercayaan kepada dia, saya selalu
ingatkan dia hati-hati, bahwa tujuan kita dari
awal bahasa kita didengar oleh Tuhan
2
Ternyata masyarakat tidak melihat apa yang
telah kami lakukan untuk mereka, memang sih
Anusa Sasadara
kita tidak bisa menuntut banyak dari mereka,
karena ini adalah hak mereka.
147
Dalam evaluasi kita sadar bahwa apa yang telah
kami
Loisa Diana Raya
lakukan
ternyata
belum
maksimal,
seharusnya kita bisa memaksimalkan waktu
yang telah diberikan kepada caleg dan tim.
Dalam proses komunikasi efek komunikasi merupakan akibat yang
diberikan oleh komunikator kepada komunikan, setidaknya efek komunikasi
merupakan tahap awal adanya feedback (umpan balik) yang merupakan indikator
berlanjut tidaknya proses komunikasi tersebut. Jadi, efek komunikasi merupakan
satu-satunya elemen yang dapat ’men-judge’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal. Proses efek komunikasi politik berkaitan dengan
sosialisasi komunikasi politik.
Dalam efek komunikasi ada dua jenis yaitu efek komunikasi secara
langsung dan tidak langsung. Efek komunikasi secara langsung, menurut Johan
Gardner dalam bukunya “A Sythesis of Expremintal Studies of Speech
Communiccation Feedback” menyatakan bahwa feedback dan efek komunikasi
secara langsung adalah reaksi langsung yang dilihat atau dirasakan oleh
komunikan, hal ini bersifat terikat pada waktu sebab efek langsung ini terjadi
ketika komunikasi juga dijalankan secara langsung. Berbeda dengan efek
komunikasi politik secara langsung, efek secara tidak langsung bersifat tidak
terikat dengan ruang dan waktu.
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komunikator
yang telah jauh-jauh hari melakukan satu investasi sosial kepada masyarakat, dan
ketokohan itu muncul dari komunikator politik no urut 1, dan akhirnya khalayak
148
yang dibina oleh Bestari Barus memiliki efek langsung atas pesan-pesan atau pun
atas sosialisasi serta pendidikan politik yang telah diterima oleh khalayak.
Keenam, Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya “ Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar” Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya
sesuai
dengan
harapan
para
pesertanya
(orang-orang
yang
sedang
berkomunikasi)10. Peneliti menganggap bahwa komunikasi efektif ini penting
untuk dibahas, dikarenakan peneliti ingin mengetahui sejauh mana komunikator
politik mengetahui tentang komunikasi efektif, sehingga ketika komunikator
mengetahui betul bagaimana komunikasi efektif
ini seyogyanya dijalankan,
maka seharusnya ia memperoleh efek atau umpan balik sesuai dengan apa yang
diharapkan. Berikut tabel pandangan komunikator politik tentang memaknai
komunikasi efektif :
Tabel 8.
Pembahasan Komunikasi Efektif
No.
Nama
Pandangan Pribadi
Komunikator Politik
G. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif bagi saya adalah bagaimana
1
Bestari Barus
kita berkomunikasi dengan masyarakat secara
langsung,
dan
dengan
pendekatan
emosional, bukan melalui media.
10
Deddy Mulyana, Op.cit, 117
secara
149
Mengenai keefektifitasan
tergantung target
mana yang kita sasar. Karena bilamana kemarin
adalah target kita adalah anak muda yang ada di
Wibi Andrino
lingkungan Jakarta Pusat, pasti efektifan media
sosial dan lain-lain, namun jika kita bicara
mengenai masyarakat old fashion pasti media
hard copy lah yang paling efektif.
Sondang
Tampubolon
Komunikasi
efektif
pastinya
kita
bisa
menjangkau masyarakat yaitu dengan kegiatan
tatap muka.
Kami tidak banyak menggunakan media sosial,
Benny Subani
media cetak ataupun media elektronik, kami
banyak turun ke lapangan. Dan komunikasi tatap
muka lah yang paling efektif.
Pada saat itu kita sudah memaksimalkan media
sosial yang kita gunakan, tapi jika bicara soal ke
2
Anusa Sasadara
efektifan, kita tidak berharap terlalu banyak dari
media
sosial,
bagaimana
yang
kita
kita
harapkan
adalah
bertemu
langsung
dengan
masyarakat.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang
Loisa Diana Raya
tepat sasaran tidak lebih dan tidak kurang, dan
hal ini harus dilakukan secara face to face. Agar
pesan kita sampai.
Dari hasil penelitian diatas,
dapat ditarik benang merah bahwa
komunikator politik menyadari dan merasakan betul bahwa komunikasi efektif
bagi mereka adalah komunikasi yang terjun langsung ke khalayak, bertemu tatap
muka dan melakukan komunikasi 2 arah.
150
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi
yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang
paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap
komunikasi. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang
dilakukan dimana :
1.
Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang
dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3.
Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya
dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Pada pembahasan ini peneliti melihat bahwa komunikasi efektif menurut
pandangan komunikator politik adalah bagaimana komunikator politik memahami
betul khalayaknya, dan kemudian mengemas pesan sedemikian rupa hingga bisa
diterima oleh khalayak, serta menggunakan media atau cara yang tepat dalam
penyampaian pesan tersebut. Selain itu komunikator politik sepakat bahwa yang
paling efektif adalah terjun langsung ke khalayak/tatap muka/bertemu langsung
dengan khalayak.
Ketujuh, pembahasan tentang hambatan. Hambatan adalah gangguan,
yaitu segala sesuatu yang menganggu kelancaran komunikasi serta akan
menghambat kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Peneliti menganggap
pembahasan tentang hambatan ini penting, karena peneliti ingin mengetahui
151
tentang situasi dan kondisi seperti apa saja yang dirasakan oleh Komunikator
Politik saat terjun ke lapangan. Lebih jelasnya, akan diuraikan pada tabel berikut
ini :
Tabel 9.
Pembahasan Tantangan Komunikasi Politik
No.
Nama
Komunikator
Politik
Pandangan/Gambaran Pribadi
H. Hambatan
Hambatan datang dari masyarakat itu sendiri, yang
belum sadar sepenuhnya secara politik, bahwa
Bestari Barus
keberadaan seorang anggota Dewan itu nantinya
ketika dia terpilih adalah memperjuangkan hak-hak
masyarakat.
Hambatan adalah politik uang yang bermain ditengah-
1
Wibi Andrino
tengah masyarakat. Bagi kita yang konsisten tidak
ingin melakukan itu ya jelas akan merasa kesulitan
untuk meraih dukungan masyarakat.
Sondang
Tampubolon
Sesama caleg yang memanfaatkan upaya sosialisasi
yang saya lakukan dengan menyiram uang di garis
finish.
Masyarakat itu sendiri, karena masyarakat kita adalah
Benny Subani
masyarakat mengambang. Mereka bermain di politik
yang selama ini dia tahu, bahwa money politics itu
lebih kuat.
2
Rekam jejak, rekam jejak disini bukan karena Wibi
Anusa Sasadara
mempunya rekam jejak yang buruk, melainkan kita
menyadari bahwasanya kita masih kurang dalam hal
waktu
152
Hambatan kita pada saat itu adalah mind set
Loisa Diana
masyarakat taitu soal pandangan terhadap perempuan
Raya
yang terjun ke politik, mereka menganggap yaaah
perempuan hanya aksesoris saja.
Dari tabel diatas peneliti melihat bahwa komunikator memiliki hambatanhambatan yang berbeda yang dirasakan. Karena seperti yang kita ketahui bersama
bahwa terdapat berbagai macam hambatan, diantaranya :
1. Fisik (Physical)
2. Budaya (Cultural)
3. Persepsi (Perceptual)
4. Motivasi (Motivational)
5. Pengalaman (Experiantial)
6. Emosi (Emotional)
7. Bahasa (Linguistic)
8. Nonverbal
9. Kompetisi (Competition)
Bestari Barus dan Benny Subani merasakan hambatan di masyarakat itu
sendiri yang bisa dikategorikan mengalami hambatan persepsi. Karena Bestari
menjelaskan bahwa masyarakat belum sadar sepenuhnya secara politik, tentang
peran dan fungsi keberadaan dari seorang anggota Dewan. Dan Benny
menganggap bahwa masyarakat memiliki persepsi bahwa money politic lebih
kuat.
Masyarakat memiliki persepsi lain tentang keberadaan anggota dewan
selama ini. Wibi Andrino mengalami hambatan fisik yang mana ia tidak bisa
membendung tentang asumsi keberadaan “money politic” di lingkungan
masyarakat. Sondang tampubolon mengalami hambatan kompetisi yang mana ia
153
memiliki asumsi bahwa sesama antar caleg menggunakan “money politic”
digaris finish. Sehingga ini merupakan hambatan bagi nya. Anusa merasa bahwa
pengalaman Wibi mempengaruhi opini masyarakat bahwa Wibi masih muda dan
dianggap belum memiliki standar sebagai Caleg DPRD. Sedangkan Loisa Diana
Raya menganggap bahwa hambatan yang dirasa adalah dipersepsi. Persepsi
mayarakat tentang keberadaan seorang politikus perempuan. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa hambatan yang dirasakan oleh komunikator politik beragam,
dan hambatan dipersepsi lah yang sering ditemui oleh komunikator. Yang mana
peneliti menilai bahwa untuk membentuk persepsi suatu mayarakat tidak lah
mudah, hal ini tentu butuh perjuangan yang keras, serta waktu yang cukup untuk
membentuk persepsi masyarakat sesuai dengan yang diharapkan.
Download