MODUL C: KOMPETENSI PEDAGOGIK

advertisement
1
PEMBINAAN KARIER GURU
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI
MODUL PELATIHAN
MATA PELAJARAN EKONOMI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
KELOMPOK KOMPETENSI C
Profesional
KEGIATAN EKONOMI DAN BUKU BESAR
Pedagogik
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PENYUSUN
Dra. Pudji Astuti DT., M.Pd.
Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak.,
PPPPTK PKn dan IPS
PPPPTK PKn dan IPS
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
i
Penyusun:
1. Dra. Pudji Astuti DT, M.Pd,
2. Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak.
PPPPTK PKn dan IPS
PPPPTK PKn dan IPS
081334986498
085234005920
PPPPTK PKn dan IPS
081347348179
082140562616
Penyunting:
1. Dr. B.Suparlan, M.Pd
2. Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd.,
M.M.
3. Niken Nindya Hapsari, S.E, M.SA.Ak,
CA.
4. Dra. Retno
5. Dra. Pudji Astuti DT., M.Pd.
6. Drs. H. Harry Asrianto P., M.Pd.
7. Radian Sri Rama, S.E, M.SA,Ak.
08155517233
PPPPTK PKn dan IPS
PPPPTK PKn dan IPS
PPPPTK PKn dan IPS
08123312616,
081334986498
081555740001
085234005920
Ilustrator:
..................................
Copy Right 2017
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah
daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi
guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya
peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi
guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi
pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG
menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan
pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut
dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut
pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada
tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar
utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda
Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap
muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan
iii
perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.
Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka
dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan
modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk
mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
iv
KATA PENGANTAR
Kebijakan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
dalam
meningkatkan
kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi
Guru
dan
ditindaklanjuti
dengan
Program
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah
mengembangkan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang
SMA yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang
SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD yang
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru serta Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013.
Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi
sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi
kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi modul ini diharapkan dapat
memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi bagi peserta dalam mengeksplorasi
dan mendalami kompetensi pedagogik dan profesional guru.
Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama dalam
pelaksanaan
Program
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan.
Untuk
pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk menggunakan referensi lain
yang relevan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam penyusunan modul ini.
Batu, April 2017
Kepala,
Drs. M. Muhadjir, M.A.
NIP. 195905241987031001
v
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN .........................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Tujuan .......................................................................................................
C. Peta Kompetensi ......................................................................................
D. Ruang Lingkup..........................................................................................
E. Cara Penggunaan Modul .........................................................................
F. Nilai Karakter ...........................................................................................
MODUL C: KOMPETENSI PROFESIONAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PASAR FAKTOR PRODUKSI
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik DanTindak Lanjut ..............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: LEMBAGA KEUANGAN BUKAN
BANK (LKBB)
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. UraianMateri ...........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KEBIJAKAN KETENAGA KERJAAN
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
HAL
iii
v
Vi
1
2
3
3
4
4
6
6
6
9
10
14
15
16
16
16
22
23
25
27
27
27
34
35
38
38
39
39
39
vi
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: KERJASAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik DanTindakLanjut ...............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: INDEK HARGA
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU
BESAR PERUSAHAAN JASA
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU
BESAR PERUSAHAAN DAGANG
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
MODUL C: KOMPETENSI PEDAGOGIK
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
42
43
45
46
47
47
47
56
57
60
61
62
62
62
65
66
68
68
68
83
84
85
85
87
87
87
89
90
93
94
95
95
95
104
vii
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PELAKSANAAN PENILAIAN
AUTENTIK
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut ............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut .............................................................
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PERMASALAHAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
A. Tujuan .....................................................................................................
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .........................................................
C. Uraian Materi ..........................................................................................
D. Aktivitas Pembelajaran ...........................................................................
E. Latihan/Kasus/Tugas ..............................................................................
F. Rangkuman ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
105
107
107
109
109
109
128
129
131
131
132
132
132
144
145
149
149
151
151
151
159
159
161
172
viii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensinya
diharapkan dapat menjamin guru secara terus menerus memelihara,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program Peningkatan kompetensi guru
akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan
tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Peningkatan kompetensi guru akan menghasilkan guru yang ideal
yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan
dimanapun guru terus belajar. Hanya dari guru yang terus belajar dan
berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus
menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.
Gerakan pendidikan di sekolah juga diarahkan untuk memperkuat
karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah
pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik
dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). GNRM dalam
pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan
perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak dalam
mengelola sekolah.
Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berkewajiban
memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas. PPK
merupakan Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi
terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadapkan yang terdiri
dari 5 nilai utama karakter yaitu Relegius, Nasionalis, Mandiri, Gotong
royong dan Integritas.
Guru wajib melaksanakan pengembangan profesinya baik secara
mandiri maupun kelompok. Khusus untuk kegiatan Peningkatan kompetensi
guru dapat dilakukan dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru . Penyelenggaraan diklat
Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK
1
KPTK, salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat
tersebut memerlukan modul pembinaan karier guru sebagai salah satu
sumber belajar bagi peserta diklat.
Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK modul tersebut
berusaha mengintegrasikan nila nilai utama PPK, yakni... Kelima nilai utama
PPK tersebut terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang terdapat pada
modul.Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru dapat meningkat
kompetensi
profesional
dan
kompetensi
paedagogiknya,
guru
juga
diharapkan mamp mengimplementasikan PPK dalam pembelajaran di kelas.
Modul pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensi guru
merupakan bahan ajar yang dirancang diharapkan dapat dipelajari secara
mandiri oleh peserta diklat Peningkatan kompetensi guru Ekonomi SMA.
Modul ini berisi materi, metode, aktivitas belajar, tugas dan latihan serta
petunjukcara penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik
untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah:
1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang guru;
3.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
guru dan Angka Kreditnya.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
tahun 2016 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru .
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
B. Tujuan
1.
Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai kompetensi yang
ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2.
Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
2
3.
Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai tenaga profesional.
4.
Meningkatkan
komitmen
guru
dalam
memberikan
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas.
C. Peta Kompetensi
Melalui modul ini diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi
antara lain:
1.
Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran ekonomi
2.
Meningkatkan peran guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) berbasis kelas
3.
Menerapkan
berbagai pendekatan, strategi,
metode
dan
teknik
penilainan dalam pembelajaran ekonomi
D. Ruang Lingkup
Kegiatan modul ini meliputi:
1.
Kegiatan ekonomi
2.
Pasar faktor produksi
3.
Lembaga keuangan bukan
4.
Peranan OJK
5.
Pertumbuhan ekonomi
6.
Ketenagakerjaan
7.
Kerjasama ekonomi
8.
Indek Harga
9.
Jenis dan bentuk koperasi
10. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan jasa
11. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan dagang
12. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi
13. Model pembelajaran ekonomi
14. Pelaksanaan penilaian autentik
15. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
16. Permasalahan penelitian tindakan kelas
3
E. Cara Penggunaan Modul
1.
Baca secara cermat modul ini sebelum anda mengerjakan tugas.
2.
Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dalam modul
ini.
3.
Kerjakan dengan cara diskusi dalam kelompok disertai implementasi
nilai nilai utama PPK. .
4.
Konsultasikan
dengan
Narasumber
bila
mengalami
kesulitan
mengerjakan tugas.
F.
Nilai Karakter
Nilai Karakter Religius (1-5) ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan
menjaga keutuhan ciptaan: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan
agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan
kekerasan,
persahabatan,
ketulusan,
tidak
memaksakan
kehendak,
melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai Karakter Nasionalis (2-5) merupakan cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku, dan agama.
Nilai Karakter Mandiri (3-5) merupakan sikap dan perilaku yang tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,
waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai
kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
Nilai Karakter Gotong Royong (4-5) mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
4
bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat
dengan orang lain dan memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu,
tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain
menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi,
anti kekerasan, sikap
kerelawanan.
Nilai Karakter Integritas (5-5) merupakan nilai yang mendasari perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas
moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga
negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan
dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain
kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi,
keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu
(terutama penyandang disabilitas).
5
MODUL C: KOMPETENSI PROFESIONAL
Kegiatan Pembelajaran 1:
PASAR FAKTOR PRODUKSI
A. Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan konsep pasar faktor produksi dan peranan faktor produksi
melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai dengan implementasi nilainilai PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Mendiskripsikan konsep pasar faktor produksi
2.
Menjelaskan pasar faktor produksi alam
3.
Menjelaskan pasar faktor produksi tenaga kerja
4.
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal
5.
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal kewirausahaan
C. Uraian Materi
Pasar faktor produksi adalah pasar yang memperjualbelikan atau
menyediakan faktor produksi. Faktor produksi adalah samua hal yang
dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Beberapa faktor
produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau,
beras, kopi, teh, minyak bumi, gula, tembaga, balai latihan kerja, mesin
cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha
(pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah
pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar faktor
produksi dibedakan menjadi empat macam, yaitu pasar faktor produksi alam,
pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal, dan
pasar faktor produksi kewirausahaan.
Ciri-cirinya pasar faktor produksi:
1.
Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik.
2.
Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar.
6
3.
Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang
dihasilkan.
4.
Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan
bersifat kolektif.
Faktor Produksi Alam
Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting,
bahkan bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting.
Alam telah memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala
zat yang ada didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang
ada di angkasa, dan lain-lain.Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir
Barat pada abad ke 17, Sir William Pretty, mengatakan bahwa ‘tanah adalah
ibu dari produksi, sementara tenaga kerja adalah ayahnya’ (Samuelson,
1989, h. 235). Alam telah menyediakan berbagai jenis barang atau zat yang
secara langsung dapat dikonsumsi atau kemudian diproses dalam produksi
sebagai bahan baku.
www.plengdut.com
Dari Gambar diatas, dapat anda lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD
ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi
7
tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor
produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan
yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat
dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan
berdasarkan sifat kerjanya.
1.
2.
Tenaga Kerja Menurut Kwalitas Tenaga Kerja
a.
Tenaga Kerja Terdidik
b.
Tenaga Kerja Terampil
c.
Tenaga Kerja Tidak Terdidik Dan Tidak Terlatih
Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja
a.
Tenaga Kerja Rohani
b.
Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu
perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan
jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan
dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
1.
Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
2.
Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3.
Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4.
Adanya investasi dari pengusaha
Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan
antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang atau
tempat jual beli dana dan inventasi jangka panjang.
Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia
gabungan antara BEJ dengan BES.
Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh factor-faktor berikut.
1.
Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
2.
Kemunginan resiko hilangnya modal yang dipinjam
3.
Kondisi perekonomian
4.
Campur tangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
8
Riyan14034.blogspot.com
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal.
Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengkoordinir faktor – faktor
produksi
guna
mencapai
efisiensi
maksimal,
orangnya
disebut
wirausahawan. Dalam menjalankan suatu usaha selain faktor – faktor di atas
diperlukan juga barang yang mampu memimpin dan menjalankan usaha
dengan baik. Seorang pengusaha adalah orang yang mampu memanfaatkan
faktor – faktor produksi tersebut agar dapat mengendalikan perusahaan
dengan baik, mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, memperoleh
keuntungan, dan berani menghadapi resiko. Jadi pengusaha adalah orang
yang mempunyai jiwa wirausaha.
D. Aktifitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi
kreatif” sebagai berikut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang
akan dilakukan
untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
pasar faktor produksi.
Alokasi
Waktu
15 menit
9
Kegiatan
Kegiatan Inti
Kegiatan
Penutup
Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok
dimana
langkah-langkahnya 105 menit
sebagai berikut:
1. Peserta diklat memberi informasi dan tanya
jawab dengan contoh kontekstual tentang
pasar faktor produksi..
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C,
… s/d kelompok F) masing-masing
beranggotakan 6 orang.
3. Peserta
diklat
memberi
tugas
menggunakan LKS untuk dikerjakan
masing masing kelompok: Klpk A dan D
mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan
LKS2, C dan F mengerjakan LKS3
4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis
tentang pasar yang tercantum dalam LK1,
LK2, dan LK3.
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi.
6. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya pada
diskusi dan kerja kelompok i.
1. Narasumber
bersama-sama
dengan 15 menit
peserta menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan i.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/ Kasus/Tugas
1.
LK. C. Prof. 1.1.a: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut:
a.
Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang
kontekstual
bahwa
aktivitas
pasar
faktor
produksi
dapat
meningkatkan perekonomian daerah!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh
peranan pasar faktor produksi bagi perekonomian masyarakat
dengan jujur!
10
c.
Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian
pasar barang denga pasar faktor produksi, dengan disertai contoh!
d.
Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor
produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh, ciri ciri pasar faktor
produksi alam!
f.
Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling
membutuhkan antara antara pasar faktor produksi alam dengan
tenaga kerja!
g.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dan penuh
tanggung jawab,.
i.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh
keteladanan!
2.
LK.C. Prof. 1.1.b: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut:
a.
Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang
kontekstual bahwa aktivitas pasar faktor produksi modal dan skill
dapat meningkatkan perekonomian daerah!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh
peranan pasar faktor produksi bagi perekonomian masyarakat
dengan jujur!
c.
Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian
pasar barang denga pasar faktor produksi, dengan disertai contoh!
d.
Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor
produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh ciri ciri pasar faktor
produksi modal!
f.
Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling
membutuhkan antara antara pasar faktor produksi modal dengan
skill!
11
g.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh
tanggung jawab.
i.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh
keteladanan!
3.
LK. C. Prof.1.1.c: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut:
a.
Diskripsikan dengan penuh percaya diri menggunakan contoh yang
kontekstual
bahwa
aktivitas
pasar
faktor
produksi
dapat
meningkatkan perekonomian daerah!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh
peranan pasar faktor produksi skill dan modal bagi perekonomian
masyarakat dengan jujur!
c.
Diskripsikan dengan penuh tanggung jawab perbedaan pengertian
pasar barang dengan pasar faktor produksi, dengan disertai contoh!
d.
Buatkan dengan kreatif skema pembagian jenis pasar faktor
produksi dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh ciri ciri pasar faktor
produksi skill!
f.
Uraikan dengan kreatif menggunakan contoh hubungan yang saling
membutuhkan antara antara pasar faktor produksi skill dengan
tenaga kerja!
g.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh
tanggung jawab.
i.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh
keteladanan!
12
4.
LK. C. Prof. 1.2: TUGAS ON
a.
Buatkan uraian ringkas secara jujur tentang peranan pasar faktor
produksi tenaga kerja dalam perekonomian di daerah anda!
b.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pasar faktor
produksi alam dengani tenaga kerja, dengan menggunakan contoh
contoh!
c.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pasar faktor
produksi skill dengani tenaga kerja, dengan menggunakan contoh
contoh!
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
V
Mudah
Interpretasi
Sedang
V
Pemecahan Masalah
Sukar
Penalaran & Komunikasi(1)
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mendeskripsikan
Arus
Disajikan diagram interaksi
Circulair Flow
lingkaran rumah tangga konsumsi
Diagram
kegiatan dan rumah tangga produksi,
ekonomi siswa dapat menentukan
salah satu pelaku ekonomi
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Diagram hubungan RTK dengan RTP
E
13
A = Faktor Produksi
B=?
Rumah Tangga Konsumsi
(RTK)
Rumah Tangga Produksi
(RTP)
C = Barang dan Jasa
D = Pendapatan
Berdasarkan diagram di atas, komponen apa yang harus
dituliskan pada B?
A. Biaya, pendapatan, laba dan bunga
B. Pendapatan konsumsi, investasi dan produksi
C. Tanah, tenaga kerja, modal dan skill
D. Tenaga kerja, modal, upah dan sewa
E. Sewa, upah, bunga dan laba
Pembahasan
RTP membeli factor produksi dari RTK dengan imbalan berupa sewa, upah,
bunga dan laba pada RTK
F.
Rangkuman
Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan
pasar barang. Perbedaan tersebut di antaranya:
1.
Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga
konsumen.
2.
Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga
produsen.
3.
Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor
produksi adalah merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah
sewa, upah, bunga dan keuntungan.
4.
Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor
produksi disebut biaya.
Barang atau komoditi yang diperjualbelikan adalah faktor produksi. Jadi
dengan demikian pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan pasar barang
secara umum.
14
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi masalah dan
kegiatan ekonomi
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi masalah dan kegiatan ekonomi
3.
Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu
4.
Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan
pembelajaran ini.
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini
15
Kegiatan Pembelajaran 2:
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
A. Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan lembaga keuangan bukan bank melalui mengkaji referensi
dengan etos kerja yang tinggi dan diskusi yang inklusif.
B. Indikator Pencapaian Kopetensi
Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat:
1.
Mendiskripsikan pengertian lembaga keuangan bukan bank
2.
Mendeskripsikan fungsi LKBB
3.
Mengidentifikasi jenis LKBB
C. Uraian Materi
Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga
Keuangan
Bukan
Bank
adalah
badan
usaha
yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak
langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Tujuan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan
bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk membentuk
permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. Berikut
adalah fungsi lembaga keuangan bukan bank:
1.
Memberikan
modal
kepada
masyarakat
ekonomi
lemah
untuk
membangun usaha dengan tujuan agar mereka tidak terbelit utang
dengan para rentenir.
2.
Mengumpulkan
dana
dengan
kreatif
terutama
dengan
cara
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan.
3.
Memperlancar pembangunan industri maupun ekonomi lewat pasar
modal.
16
4.
Memberikan kredit kepada masyarakat ekonomi rendah Namun kredit
disini ada yang bersifat menjamin surat berharga dan ada juga yang
tidak.
Bentuk Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank
Adapun bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai
berikut:
1.
Berbadan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia
2.
Berbadan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan
hukum asing.
3.
Berbadan hukum asing dalam bentuk perwakilan dan lembaga
keuangan yang berkedudukan di luar negeri
Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank
1.
Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa.
2.
Memperlancar distribusi barang
3.
Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank
1.
Perusahaan Asuransi:
perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko
atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada
pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian.
a.
Polis Asuransi: surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa
kesepakatan kedua belah pihak.
b.
Premi Asuransi: uang pertanggungan yang dibayar tertanggung
kepada penanggung.
c.
Keuntungan Asuransi:
Bagi Pemilik Asuransi:
a.
keuntungan dari premi yang dibayar nasabah
b.
keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
c.
keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga
17
Bagi Nasabah:
a.
memberi rasa aman
b.
merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi.
c.
terhindar dari resiko kerugian.
d.
memperoleh penghasilan di masa datang.
e.
memperoleh
penggantian
akibat
kerugian
kerusakan
atau
kehilangan.
f.
Memperoleh penghasilan yang hilang pada masa produktif karena
meninggal dunia
2.
Perusahaan Dana Pensiun (TASPEN ):
Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun:
a.
Bagi perekonomian nasional: dana yang dihimpun dari iuran peserta
dapat sebagai modal bagi dunia usaha
b.
Bagi peserta: dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di
hari tua.
Manfaat bagi perusahaan:
a.
Loyalitas
b.
Kewajiban moral
c.
Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan:
3.
a.
Rasa aman
b.
Kompensasi yang lebih baik
Koperasi Simpan Pinjam:
Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali
kepada anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi:
a.
Simpanan Pokok: dibayar sekali pada awal menjadi anggota.
18
b.
Simpanan Wajib: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka
waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota.
c.
Simpanan Sukarela: dibayar dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan.
Landasan Koperasi:
a.
Landasan Idiil: Pancasila
b.
Landasan Struktural: UUD 1945 pasal 33 ayat 1
c.
Landasan Operasional: UU no 25 tahun 1992
d.
Landasan Mental: kesetiakawanan dan kesadaran, yaitu semangat
tolong menolong, solidaritas dan sikap kerelawanan.
Keuntungan:
4.
a.
Tidak memakai jaminan
b.
Angota terhindar dari rentenir
c.
Akhir tahun memperoleh SHU
Bursa Efek/Pasar Modal:
Tempat jual beli surat-surat berharga
a.
Saham: surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik
perusahaan berupa PT
b.
Obligasi: surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan negara. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan.
Keuntungan pasar modal:
a.
Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia
usaha.
b.
Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi
investor.
c.
Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal:
a.
Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak
tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
19
b.
Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan
pihak tertentu.
c.
Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi Investor:
a.
Memperoleh deviden bagi pemegang saham
b.
Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
c.
Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
d.
Mempunyai hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang
saham)
e.
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten:
a.
Mendapatkan dana yang lebih besar
b.
Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
c.
Memperkecil ketergantungan terhadap bank
d.
Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
e.
Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah:
a.
Membantu
pemerintah
dalam
mendorong
perkembangan
pembangunan
5.
b.
Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
c.
Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
Perusahaan Anjak Piutang:
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien:
a.
Peningkatan penjualan.
b.
Kelancaran modal kerja.
c.
Memudahkan penagihan hutang.
d.
Efisiensi usaha.
20
Manfaat bagi faktor:
a.
Fee dari klien.
Manfaat bagi customer:
6.
a.
Kesempatan untuk membeli secara kredit.
b.
Pelayanan penjualan yang lebh baik.
Pegadaian:
Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan
barang bergerak dan tidak bergerak.
Tujuan Pegadaian:
a.
Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar,.
b.
Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan
program pemerintah di bidang Ekonomi.
7.
Perusahaan Sewa Guna Usaha/ Leasing:
Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.
Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas
dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.
Menurut keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal
21 nopember 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha,
leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing
tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh
pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala.
Manfaat Leasing:
a.
Menghemat modal
b.
Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
1)
Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
2)
Biaya lebih murah
21
D. Aktifitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan
ekonomi kreatif” sebagai berikut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
dan mengikuti proses pembelajaran;
3. Dengan penuh kreatifitas mengantarkan
suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan
untuk
mempelajari
dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat
dengan dijiwai rasa penuh tanggung jawab.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
lembaga keuangan bukan bank dengan
dijiwai rasa penuh keberanian.
Kegiatan Inti Deangan penuh tanggung jawab membagi
peserta diklat ke dalam beberapa kelompok 105 menit
dimana langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Guru Nara Sumber dengan percaya diri
memberi informasi dan tanya jawab dengan
contoh kontekstual tentang lembaga
keuangan
bukan
bank
dengan
menggunakan contoh yang kontekstual..
2. Dengan rasa tulus kelas dibagi menjadi 6
kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F)
masing-masing beranggotakan 6 orang.
3. Guru Nara Sumber memberi tugas
menggunakan LKS untuk dikerjakan
masing masing kelompok: Klpk A dan D
mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan
LKS2, C dan F mengerjakan LKS3 dengan
dijiwai rasa rela berkorban, dan saling
tolong menolong.
4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis
tentang lembaga keuangan bukan bank
yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3
dengan penuh solidaritas..
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi dengan penuh tanggung jawab.
6. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi dengan penuh
kieberanian.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya pada
diskusi dan kerja kelompok dengan dijiwai
rasa anti diskriminasi.
Kegiatan
1. Degan menghargai martabat individu 15 menit
Penutup
narasumber
bersama-sama
dengan
22
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan
peserta menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Dengan penuh kejujuran melakukan refleksi
terhadap
kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran dengan rasa penuh
komitmen moral.
4. Dengan kreatif merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan /Kasus/ Tugas
1. LK. C. Prof. 2.1.a: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok A, B, dan C!
a.
Dengan percaya diri diskripsikan dengan menggunakan contoh
yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang LKBB!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda dengan penuh
kejujuran, berilah 4 contoh peranan LKBB dalam perkonomian!
c.
Dengan tulus diskripsikan perbedaan asuransi dengan bank
perkreditan
rakyat
dengan
disertai
contoh
penggunaannya
dimasyarakat!
d.
Buatkan skema secara kreatif pembagian jenis LKBB dengan
disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Secara jujur deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan
pengertian LKB dengan LKBB!
f.
Secara kreatif uraikan dengan menggunakan contoh hubungan
yang saling membutuhkan antara peranan LKBB dengan kegiatan
ekonomi masyarakat!
g.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh
tanggung jawab,.
i.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas dengan penuh percaya
diri!
23
2. LK. C. Prof. 2.1.b: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok D, E, dan F!
a.
Dengan percaya diri diskripsikan dengan menggunakan contoh
yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang LKB dan LKBB!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda dengan penuh
kejujuran, berilah 4 contoh peranan LKBB bagi perekonomian
daerah!
c.
Dengan tulus diskripsikan perbedaan fungsi LKB dan LKBB!
d.
Buatkan skema secara kreatif pembagian jenis LKBB dengan
disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Secara jujur deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan
koperasi dengan pegadaian!
f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan LKBB dalam perekonomian
di daerah anda!
g.
Secara kreatif uraikan dengan menggunakan contoh hubungan
yang
saling
tabungan
membutuhkan
masyarakat
di
antara
LKBB
peranan
dengan
perkreditan
kegiatan
dan
ekonomi
masyarakat!
h.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan penuh
tanggung jawab.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas dengan penuh percaya
diri!
3. LK. C. Prof. 2.2: TUGAS ON
a.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang fungsi pegadaian dan
asuransi, Taspen, bagi perekonomian masyarakat daerah anda
dengan menggunakan contoh contoh!
b.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang fungsi bursa efek, koperasi,
bagi perekonomian masyarakat daerah anda dengan menggunakan
contoh contoh!
24
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
(1)
Penalaran & Komunikasi
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mendeskripsikan
Kelangka Menentukan Tujuan
tujuan lembaga
an
lembaga keuangan
keuangan bukan
bukan bank
bank
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk
D
memberikan bantuan serta mendorong perkembangan
pasar modal untuk ....
A. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan dalam
negeri.
B. membentuk permodalan perusahaan-swasta.
C. membentuk persekutuan modal perusahaan-perusahaan
yang produk sejenis.
D. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang
memiliki ekonomi rendah.
Pembahasan
Cara menanggulangi kelangkaan air mineral dengan cara
mendistribusikan air mineral ke daerah tersebut
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi lembaga
keuangan bank
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi lembaga keuangan bukan bank
3.
Apa manfaat materi lembaga keuangan bukan bank terhadap tugas
Bapak/Ibu?
25
4.
Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan
pembelajaran ini.
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini
26
Kegiatan Pembelajaran 3:
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Tujuan
Mendeskripsikan konsep pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan
permasalahan cara mengatasinya melalui mengkaji referensi dan diskusi
dan implementasi nilai nilai PPK.
B. Indikator Pencapaian kompetensi
Setelah selesai mempelajari materi peserta dapat
1.
Mendeskripsikan konsep pertumbuhan ekonomi,
2.
Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
3.
Mengidentifikasi teori pertumbuhan ekonomi.
4.
Mengidentifikasi permasalahan dan cara mengatasinya.
C. Uraian Materi
Pengertian
Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan Produk
Domestik Bruto (PDB) tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih
besar/kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Suatu proses peningkatan
PDB riil dari tahun ke tahun.
Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
1.
Meningkatnya produksi barang dan jasa
2.
Meningkatnya output per kapita
3.
Adanya perubahan pada sektor ekonomi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekoomi
1.
Barang modal
2.
Kualitas tenaga kerja
3.
Manajemen
4.
Kemajuan teknologi
5.
Sumber daya alam
6.
Kewirausahaan
27
Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi:
1.
Peningkatan kualitas hasil produksi
2.
Kenaikan GNP lebih besar dari kenaikan jumlah penduduk
3.
Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai perubahan struktur
ekonomi dan perkembangan IPTEK.
4.
Kenaikan GNP disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi:
1.
Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa
2.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan jumlah penduduk.
3.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur
ekonomi dan perkembangan IPTEK (hanya menambah sarana yang
belum ada)
4.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan
Indikator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
1.
Peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national Product
(GNP)
2.
Tingkat Pendapatan Per Kapita
Teori Pertumbuhan Ekonomi
1.
Aliran Historis
a.
Teori Friedrich List
Pertumbuhan ekonomi atas dasar kemajuan teknik dan jenis
pekerjaan yang dilakukan masyarakat.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List:
1)
masa berburu dan mengembara
2)
masa beternak dan bertani
3)
masa bertani dan kerajinan
4)
masa kerajinan, industri dan perniagaan
28
b.
Teori Karl Bucher
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan panjang pendeknya jarak yang
ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan yaitu dari produsen ke
konsumen.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher:
c.
1)
Rumah tangga tertutup
2)
Rumah tangga kota
3)
Rumah tangga bangsa
4)
Rumah tangga dunia
Teori Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan masyarakat
kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart:
d.
1)
Masa prakapitalisme
2)
Masa kapitalisme menengah
3)
Masa perekonomian kapitalisme tinggi
4)
masa kapitalisme akhir
Teori Bruno Hildebrand
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan alat ukur yang digunakan
dalam perdagangan.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand:
e.
1)
Masa perekonomian barter atau innatura
2)
Masa perekonomian uang
3)
Masa perekonomian kredit
Teori WW Rostow
Pertumbuhan
ekonomi
berdasarkan
teknologi
produksi
dan
kemampuan produksi
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow:
1)
Perekonomian Tradisional (The traditional society)
Tahap dimana masyarakat masih menggunakan teknik produksi
yang sederhana, sebagian besar masyarakat bergerak dibidang
pertanian, produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
29
2)
Perekonomian Transisi (The Precondition for Take Off)
Tahap dimana masyarakat mulai melepaskan diri dari tradisional ke teknologi baru sehingga produksi mulai meningkat.
3)
Perekonomian Lepas Landas (The Take Off)
Tahap dimana terjadi perubahan dratis, masyarakat sudah
melepaskan diri dari masa tradisional, pertumbuhan ekonomi
terus berlangsung dan menemukan penemuan baru serta
peningkatan investasi.
4)
Perekonomian Matang/Menuju Kedewasaan (The drive to
Maturity)
Tahap dimana semua sektor industri menggunakan teknologi
modern, dikelola secara profesional sehingga pertumbuhan
secara otomatis.
5)
Perekonomian konsumsi tinggi (The Age of High Mass
Consumtion)
Tahap dimana teknologi digunakan untuk menghasilkan barangbarang konsumsi secara melimpah untuk kesejahteraan.
2.
Aliran Klasik
a.
Teori Adam Smith
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh pertumbuhan output hasil dan
pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan output hasil dipengruhi oleh jumlah penduduk,
persediaan barang modal, sumber daya alam dan teknologi.
Pertumbuhan penduduk akan memperluas pasar dan menentu- kan
cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi. .
b.
Teori David Ricardo
Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat akan bergerak naik namun akan segera turun sejalan dengan bertambahnya penduduk
dan terbatasnya tanah. Proses pertumbuhan ekonomi terletak pada
laju
pertumbuhan
penduduk
dan
laju
pertumbuhan
output.
Keterbasan luas tanah akan menurunkan produk marginal yang
dikenal dengan the law of diminishing returns.
30
c.
Thomas Robert Malthus
Menurut Malthus hasil produksi akan bertambah menurut deret
hitung, sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur,
akibatnya perekonomian berada taraf subsisten/kemandegan pada
suatu saat.
Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi
1.
adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai
pemerataan
2.
terjadinya perubahan struktur ekonomi
3.
adanya perkembangan teknologi
4.
adanya peningkatan kesejahteraan yang merata
5.
memberi keleluasaan pada investor asing, asal usaha itu dapat
memperluas kesempatan kerja.
6.
membebaskan pajak pada perusahaan pribumi yang baru berdiri.
7.
pemerintah dan masyarakat saling bahu membahu membangun
kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
8.
memperbesar jumlah ekspor dan mengurangi jumlah impor.
9.
memberi peranan yang tak terbatas pada BUMN dalam kegiatan
ekonomi.
Tujuan Pembagunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga
menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaikbaiknya
untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan.
Adapun
tujuan
pembangunan ekonomi yaitu:
1.
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
pokoknya yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan
perlindungan keamanan dari pemerintah;
2.
memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok;
3.
memperluas kesempatan kerja;
4.
memperbaiki kualitas pendidikan;
5.
meningkatkan pendapatan masyarakat;
31
6.
meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam
menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan kultural); dan
7.
memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta
bangsa secara keseluruhan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1.
Sumber Dya Manusia (SDM)
2.
Sumber Daya Alam (SDA)
3.
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
4.
Sosial budaya
5.
Keadaan Politik Sistem
6.
Sistem Pemerintah
Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan ekonomi
1.
Pendapatan Nasional
2.
Pendapatan Per kapita
3.
Distribusi Pendapatan
4.
Peranan Sektor Industri dan Jasa
5.
Kesempatan Kerja
6.
Stabilitas Ekonomi
7.
Neraca Pembayaran LN
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan
pendapatan
perkapita
dengan
memperhitungkan
adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu Negara.
2.
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan
Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut.
32
Arah Kebijaksanaan Pembanguan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi di Indonesia terpusat dan tidak merata yang
dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan pertumbuhan
ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik yang demokratis,
yang telah menyebabkan krisis moneter dan ekonomi, yang nyaris berlanjut
dengan krisis moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi
penyebab timbulnya krisis nasional, yang membahayakan persatuan dan
kesatuan serta mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh
karena itu, reformasi di segala bidang harus dilakukan untuk bangkit kembali
dan memperteguh kepercayaan diri dan kemampuan untuk melakukan
langkah-langkah
penyelelamatan,
pemulihan,
pemantapan,
dan
pengembangan pembangunan ekonomi dengan paradigma baru Indonesia
yang berwawasan kerakyatan.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa
dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1.
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian
akan
berjalan
lebih
lancar
dan
mampu
mempercepat
proses
pertumbuhan ekonomi.
2.
Adanya
pembangunan
ekonomi
yang
dimungkinkan
terciptanya
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian
akan mengurangi pengangguran.
3.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi
secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4.
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan
struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur
ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh
negara akan semakin beragam dan dinamis.
5.
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga
dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
33
berkembang
dengan
pesat.
Dengan
demikian,
akan
makin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1.
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2.
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian
Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan
adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini
dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu
negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu
kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
D. Aktivitas Pembelajaran:
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi
kreatif” sebagai berikut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dan selalu
percaya diri.
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat
dengan penuh ketulusan.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
pembangunan ekonomi dengan kreatif.
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai 105 menit
berikut:
1. Guru Nara Sumber dengan percaya diri
memberi informasi dan tanya jawab dengan
contoh kontekstual tentang pembangunan
ekonomi dengan menggunakan contoh yang
kontekstua del ..
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, …
s/d
kelompok
F)
masing-masing
beranggotakan 6 orang.
34
Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
3. Guru Nara Sumber dengan penuh tanggung
jawab memberi tugas menggunakan LKS
untuk dikerjakan masing masing kelompok:
Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E
mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan
LKS3.
4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis
tentang
pembangunan
ekonomi
yang
tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3 dengan
semangat saling menghargai dan bekerja
sama.
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi denga penuh tanggung jawab.
6. Masing masing kelompok dengan percaya diri
melakukan presentasi hasil diskusi.
7. Dengan penuh ketulusan dan kejujuran, nara
sumber memberikan klarifikasi berdasarkan
hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja
kelompok.
1. Narasumber bersama-sama dengan peserta
menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran.
Alokasi
Waktu
15 menit
E. Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Prof. 3.1.a: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok A, B, dan C!
a.
Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang
kontekstual pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk
meningkatkan pendapatan perkapita!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh
dampak positif dari pembangunan ekonomi!
c.
Diskripsikan perbedaan pengertian pembangunan ekonomi dengan
pertumbuhan ekonomi dengan contoh yang kontekstual!
d.
Buatkan skema secara kreatif pembagian masa pertumbuhan
ekonomi menurut beberapa tokoh ekonomi dunia!
35
e.
Deskripsikan secara bertanggung jawab dengan menggunakan
contoh cara menghitung pendapatan perkapita!
f.
Buatkan uraian ringkas yang kreatif tentang teori prtumbuhan
ekonomi menurut Rostow, Bruno H. Brand, dan Karl Bucher!
g.
Uraikan secara bertanggung jawab dengan menggunakan contoh
hubungan yang saling membutuhkan antara pembangunan ekonomi
dengan potensi ekonomi daerah!
h.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
2.
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Prof. 3.1.b: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok D, E, dan F!
a.
Diskripsikan penuh percaya diri dengan menggunakan contoh yang
kontekstual pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk
merubah potensi ekonomi menjadi ekonomi riil!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh
secara obyektif dampak negatif adanya pembangunan ekonomi!
c.
Diskripsikan
dengan
pemikiran
yang
mendalam
perbedaan
pengertian pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi
dengan contoh yang kontekstual!
d.
Buatkan dengan kreatif skema pembagian masa pertumbuhan
ekonomi menurut beberapa tokoh ekonomi dunia!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh cara menghitung
pertumbuhan ekonomi!
f.
Buatkan uraian ringkas tentang teori pertumbuhan ekonomi menurut
Rostow, winer sumbart, dan Bruno Hidle Brand!
g.
Uraikan secara kreatif dengan menggunakan contoh hubungan
yang saling membutuhkan antara pembangunan ekonomi dengan
pertumbuhan ekonomi!
36
h.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
pada
materi
ini!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis secara jujur,.
j.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan penuh percaya
diri!
3.
LK. C. Prof. 3.2: TUGAS ON
a.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang faktor pendukung pelaksanaan
pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah anda, dengan
menggunakan contoh contoh!
b.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang potensi yang menghambat
pembangunan ekonomi yang terjadi di daerah anda, dengan
menggunakan contoh contoh!
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
Penalaran & Komunikasi(1)
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mendeskripsikan
Pembang Disajikan masalah
tujuan
unan
pembangunan
pembangunan
ekonomi ekonomi, siswa dapat
menentukan penyebab
kegagalan atau
keberhasilan
pembangunan ekonomi
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan
C
ekonomi:
(1) Tersedianya sumber daya alam yang potensial
37
(2) Pertumbuhan penduduk yang besar
(3) Kualitas sumber daya manusia
(4) Sikap konsumerisme
(5) Kebijakan untuk menciptakan stabilitas ekonomi
Dari hal-hal di atas, manakah yang menghambat
pembangunan ekonomi?
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
Pembahasan
Faktor yang menghambat pembangunan ekonomi:
1. Pertumbuhan penduduk yang besar
2. Sikap konsumerisme
F.
Rangkuman
Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa dampakdampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi
terutama
terbukanya
lapangan
kerja,
bertambahnya
pendapatan,
tersedianya fasilitas umum, dan terjadinya perubahan struktur ekonomi
dalam masyarakat yang biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke
industri.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pembagunan
ekonomi?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi
3.
pembangunan ekonomi?
4.
Apa manfaat materi pembangunan ekonomi terhadap tugas Bapak/Ibu?
5.
Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
materi ini? Jelaskan!
6.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini
38
Kegiatan Pembelajaran 4:
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN
A. Tujuan
Menganalisis kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia melalui mengkaji
referensi dan diskusi disertai implementasi nilai nilai PPK
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Dengan menggali infornasi, peserta dapat:
1.
Mendeskripsikan Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Kesempatan Kerja.
2.
Mengidentifikasi macam-macam pengangguran
3.
Menjelaskan Teori ketenagakerjaan
4.
Menjelaskan macam-macam sistem upah
5.
Menjelaskan Peningkatan mutu tenaga kerja
C. Uraian Materi
Ketenagakerjaan Di Indonesia
Pengertian
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Sedangkan tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam
usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.
Klasifikasi Tenaga Kerja. Berdasarkan Penduduknya:
1.
Tenaga kerja (Man Power)Tenaga kerja
2.
Bukan Tenaga kerja
Berdasarkan Kualitasnya:
1.
Tenaga Kerja Terdidik
2.
Tenaga Kerja Terampil
3.
Tenaga Kerja Tidak Terdidik
39
Pengertian Kesempatan Kerja:
Kesempatan
kerja
adalah
suatu
keadaan
yang
menggambarkan
ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa
diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian
dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang
mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktorfaktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:
1.
Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
2.
Jumlah dan sebaran usia penduduk.
3.
Peranan kaum wanita dalam perekonomian.
4.
Pertambahan penduduk yang tinggi.
5.
Meningkatnya jaminan kesehatan.
Masalah Ketenagakerjaan:
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: Rendahnya kualitas tenaga kerja. Kualitas tenaga
kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat
pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia,
tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu
pengetahuandan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga
kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil
produksi barang dan jasa.
Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan:
1.
Memperluas Kesempatan Kerja. Pengembangan industri terutama
industri padat karya. Penyelenggaraan proyek-proyek pekerjaan umum.
2.
Mengurangi Tingkat Pengangguran. Pemberdayaan angkatan kerja.
Pengembangan usaha sektor formal dan usaha kecil. . Pembinaan
generasi muda yang masuk angkatan krerja. Mengadakan program
transmigrasi. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja
sama dengan lembaga pendidikan. Mendirikan tempat latihan kerja.
40
Mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill.
Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakejaan.
3.
Meningkatkan Kualitas Angkatatan Kerja dan Tenaga Kerja. Pelatihan
untuk pengembangan keahlian dan ketrampilan kerja. Pemagangan
melalui latihan kerja di tempat kerja. Perbaikan gizi dan kesehatan.
Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat..
4.
Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Menetapkan upah munimum
regional (UMR). Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan
sosial tenaga kerja. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Mewajibkan kepada
perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja..
5.
Menurunkan Jumlah Angkatan Kerja. Program keluarga berenana.
Pembatasan usia kerja minimum. Program wajib belajar.
Dampak Pengangguran Terhadap Pelaksanaan Pembangunan:
1.
Bagi pembangunan nasional, pengangguran menjadi salah satu faktor
penghambat
2.
Kemakmuran
suatu
masyarakat
sangat
ditentukan
oleh
tingkat
apabila
tingkat
pendapatannya.
3.
Pendapatan
masyarakat
mencapai
maksimum
penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan.
4.
Pengangguran dapat mengurangi pendapatan nasional dan ini tentu
mengurangi tingkat kemakmuran yang dapat dicapai.
5.
Pengangguran dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap
kehidupan,
Dampak Tingginya Angka Pengangguran Terhadap Perekonomian
Nasional:
1.
Pendapatan Nasional Menurun
2.
Pendapatan Perkapita Rendah
3.
Produktivitas Tenaga Kerja Rendah
4.
Upah Yang Rendah
5.
investasi dan pembentukan modal rendah
6.
Sumber Utama Kemiskinan
41
7.
Pemborosan Sumber Daya
8.
Dampak Sosial Yang ditimbulkan Oleh Pengangguran
a.
Menjadi beban keluarga dan masyarakat
b.
Penghargaan diri yang rendah
c.
Kebebasan yang terbatas
d.
Mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Beberapa Cara Yang Ditempuh Pemerintah Untuk Mengatasi Masalah
Pengangguran:
1.
Menciptakan kesempatan kerja terutama di sektor pertanian melalui
penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif.
2.
Menumbuhkan
usaha-usaha
baru
dan
mendorong
pengusaha-
pengusaha memperluas usahanya..
3.
Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme.
4.
Meningkatkan kualitas tenaga kerja.
5.
Untuk menumbuh kembangkan usaha kecil yang mandiri perlu kebijakan
pemerintah.
6.
Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan
kualitas yang memadai di luar negeri.
D. Aktifitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Permasalahan ketenaga
kerjaan” sebagai berikut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran. Ketulusan dan
kelapangan dada kunci menuju kepahaman
atas materi pelajaran yang dipelajari.
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
kebijakan ketenaga kerjaan .
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 105 menit
1. Nara sumber memberi informasi dan tanya
jawab dengan contoh kontekstual penuh antu-
42
Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
sias tentang kebijakan ketenagakerjaan dengan menggunakan contoh yang kontekstual.
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, …
s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.
3. Nara sumber memberi tugas menggunakan LK
untuk dikerjakan masing masing kelompok
dengan penuh tanggung jawab.: Klpk A dan D
mengerjakan LK1, B dan E mengerjakan LK2,
C dan F mengerjakan LK3.
4. Peserta diklat berdiskusi dengan penuh
solidaritas mengerjakan kuis tentang kebijakan
ketenagakerjaan yang tercantum dalam LK1,
LK2, dan LK3.
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi dengan penuh tanggung jawab.
6. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri.
7. Nara sumber dengan komitmen moral
memberikan klarifikasi berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja
kelompok .
1. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit
dengan penuh kejujuran menyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Narasumber bersama-sama dengan peserta
menidentifikasi nilai-nilai karakter yang muncul
pada kegiatan pembelajaran.
5. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran diringi etos kerja yang
tinggi.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK.C. Prof. 4.1.a: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut:
a.
Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang
kontekstual perbedaan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja,
kesempatan kerja dan pengangguran!
b.
Jelaskan pentingnya kebijakan ketenagakerjaan yang berhubungan
dengan angkatan kerja dan kesempatan kerja!
43
c.
Diskripsikan secara kreatif strategi cara meningkatkan kesempatan
kerja menurut pendapat anda
d.
Identifikasi dengan penuh kesungguhan berbagai faktor penting
yang mendukung perluasan kesempatan kerja di daerah anda!
e.
Jelaskan dampak adanya kebijakan ketenaga kerjaan secara makro!
f.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
2.
g.
Laporkan secara obyektif hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
h.
Presentasikan penuh keberanian hasil diskusi di depan kelas!
LK.C. Prof. 4.1.b: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut:
a.
Diskripsikan secara jujur dengan menggunakan contoh yang
kontekstual perbedaan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja,
kesempatan kerja dan pengangguran!
b.
Jelaskan pentingnya kebijakan ketenagakerjaan yang berhubungan
dengan pengangguran!
c.
Diskripsikan
secara
kreatif
strategi
cara
menekan
jumlah
pengangguran menurut pendapat anda
d.
Identifikasi dengan penuh kesungguhan berbagai faktor penting
yang mendukung perluasan kesempatan kerja di daerah anda!
e.
Jelaskan dampak adanya kebijakan ketenagakerjaan secara makro!
f.
Jelaskan dengan seksama dampak masing masalah tersebut diatas
secara makro!
g. Identifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
h.
Laporkan secara obyektif hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
i.
Presentasikan penuh keberanian hasil diskusi di depan kelas!
.
3.
LK.C Prof. 4.2: TUGAS ON
a.
Diskripsikan
minimal 50
kata
secara
inklusif
upaya
untuk
menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan
permasalahan pengangguran menurut pendapat kelompok anda!
44
b.
Diskripsikan secara inklusif upaya yang sebaiknya dilakukan dalam
meningkatkan
minat masyarakat dalam
berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi untuk mengurangi pengangguran!
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
Penalaran & Komunikasi(1)
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mengklasifikasi
Ketenaga Disajikan masalah
ketenagakerjaan
kerjaan
pengangguran, siswa
dan
dapat menentukan cara
pengangg mengatasi
uran
pengangguran dengan
tepat
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Dewasa ini di sekitar kita banyak terdapat angkatan kerja
C
yang kurang seimbang dengan kesempatan kerja yang
tersedia.
Banyak
angkatan
kerja
yang
hanya
menggantungkan pemberian bantuan orang lain untuk
memberi pekerjaan. Bagaimana cara yang tepat untuk
memecahkan masalah ini?
A. Meningkatkan pengiriman TKI ke luar negeri
B. Menganjurkan para penganggur untuk bertransmigrasi
C. Membiasakan sejak dini untuk mandiri dan
berwirausaha
D. Memberi subsidi pada penganggur untuk modal kerja
E. Menyediakan lapangan kerja untuk para penganggur.
Pembahasan
Cara menanggulangi kelangkaan air mineral dengan cara mendistribusikan
air mineral ke daerah tersebut
F.
Rangkuman
Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan
45
politik yang dijalankan oleh suatu negara. Kebijakan pembangunan
membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun
demikian pertumbuhan ekonomi semata tidak dapat dijadikan ukuran
keberhasilan sebuah pembangunan. Pertumbuhan ekonomi pada negara
terbelakang dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk ketergantungan dengan
negara maju. Wujud ketergantungan tersebut kini dalam bentuk kesatuan
ekonomikapitalis dunia. Pembangunan politik negara terbelakang memiliki
peran dalam menentukan pertumbuhan ekonomi.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi ini?
3.
Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
materi ini?
4.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini
46
Kegiatan Pembelajaran 5:
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
A. Tujuan:
Mendiskripsikan kerja sama ekonomi internasional melalui mengkaji
referensi dan diskusi disertai mengimplementasi PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Mendiskripsikan tentang kerja sama ekonomi Internasional
2.
Mengidentikasi dampak positif kerja sama ekonomi internasional bagi
Indonesia
3.
Mengidentikasi dampak negatif kerja sama ekonomi internasional
C. Uraian Materi
Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu
dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat
terjadi hanya antar dua negara atau lebih.
Tujuan kerjasama ekonomi Internasional:
1.
Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
2.
Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
3.
Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia.
Bentuk Organisasi Kerja Sama Ekonomi Internasional
1.
ASEAN (Association of South East Asian Nation)
ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand
berdasarkan Deklarasi Bangkok. Pendiriannya diprakasai oleh lima
negara yaitu:
a.
Indonesia: Adam Malik
b.
Malaysia: Tun Abdul Rozak
c.
Thailand: Thanat Khoman
d.
Filipina: Narsisco Ramos
e.
Singapura: S. Rajaratnam
47
Tujuan dibentuknya ASEAN adalah meningkatkan kerja sama ekonomi,
perdagangan dan sosial budaya diantara negara-negara Asia Tenggara,
1.
Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya
di kawasan Asia Tenggara
2.
Menciptakan keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
3.
Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kawasan
Asia Tenggara
4.
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kawasan Asia
Tenggara
Bentuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi
1.
Membuka pusat promosi ASEAN di bidang perdagangan, investasi
dan pariwisata di Tokyo, Jepang
2.
Menyediakan cadangan pangan ASEAN terutama beras
3.
Membentuk kerja sama di bidang Koperasi ASEAN
4.
Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN
5.
Membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet
alam dan kopra
Untuk menjalankan tugasnya ASEAN membentuk komite sebagai
berikut:
1.
CFAF (Committee on Food Agricultural and Forest) yaitu komite
bahan makanan, pertanian, dan kehutanan yang berkedudukan di
Indonesia.
2.
COTT
(Committee
on
Trade
and
Tourism)
yaitu
komite
perdagangan dan pariwisata yang berkedudukan di Singapura
3.
COFB (Committee on Finance and Banking) yaitu komite keuangan
dan perbankan yang berkedudukan di Thailand
4.
COIME (Committee on Industry, Mining and Energi) yaitu komite
industri, perdagangan dan energy yang berkedudukan di Filipina
5.
COTAC (Comminittee on Transportation and Communication) yatu
komite transportasi dan komunikasi yang berkedudukan di Malaysia
6.
CCI (Comminittee on Cultural and Information)
48
2.
NAFTA ( Nort American Free Trade Area)
NAFTA adalah blok perdagangan Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko untuk membentuk kawasan perdagangan bebas.
Latar belakang dibentuknya NAFTA:
a.
Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan maupun
informasi.
b.
Perubahan
internal,
yaitu
kemajuan ekonomi negara-negara
anggota.
c.
Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan.
d.
Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan
daya saing.
Tujuan NAFTA:
1.
Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota
2.
Pengaturan impor dan produksi sesama anggota
3.
Adanya standarisasi barang-barang yang diperdagangkan
4.
Mengusahakan adanya perlindungan bagi konsumen mengenai
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
3.
AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA didirikan tanggal 1 Januari 1993 sebagai tindak lanjut Konferensi
Tinggkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992.
Organisasi
perdagangan
menurunkan
tarif
dan
bebas
kawasan
menghapus
ASEAN
hambatan
non
ini
tarif
sepakat
dalam
perdagangan yang dimulai tahun 2002.
Latar belakang pembentukan AFTA:
1.
Adanya perubahan eksternal, yaitu masa transisi terbentuknya
tatanan dunia baru.
2.
Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara anggota
selama 10 tahun terakhir.
3.
Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan
daya saing.
Tujuan AFTA:
1.
Meningkatkan ekspor sesama anggota dan diluar anggota ASEAN
49
2.
Meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi lainnya yang
mengarah pada spesialisasi di kawasan ASEAN
3.
4.
Meningkatkan investasi di semua sektor ekonomi.
APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
APEC dibentuk di Canbera, Australia pada November 1989. APEC
merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Dasar
pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama perdagangan,
investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia yang
saling menguntungkan.
Tujuan pokok APEC adalah melakukan liberalisasi perdagangan dan
investasi serta pemanfaatan sumber daya alam dan manusia untuk
meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik.
Untuk mencapai tujuan tersebut APEC menyusun agenda liberalisasi
perdagangan dan investasi secara bertahap:
5.
1.
Tahun 2010: diantara negara industri maju di kawasan Asia Pasifik.
2.
Tahun 2020: seluruh negara di kawasan Asia Pasifik.
EEC (European Economic Community)
EEC lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE
merupakan kerja sama regional di bidang ekonomi dan moneter yang
dibentuk pada tanggal 1 Januari 1958 berdasarkan Perjanjian Roma.
Negara-negara yang menjadi anggota MEE: Belanda, Belgia, Denmark,
Inggris, Irlandia, Jerman, Luxemburg, Prancis, Yunani, Italia. Tujuan
EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan bersama dan
mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa
Barat.
6.
EU ( European Union)
EU atau Uni Eropa merupakan kerja sama negara-negara di wilayah
Eropa yang dibentuk tanggal 1 Nopember 1993 berdasarkan perjanjian
Maastricht. EU berasal dari EEC. Penggantian nama dari EEC ke EU
menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari kesatuan ekonomi
menjadi politik.
50
7.
EFTA (European Free Trade Association)
EFTA merupakan asosiasi perdagangan bebas di antara negara Eropa.
Negara-negara anggota EFTA antara lain: Austria, Islandia, Norwegia,
Portugal, dan Swiss.
8.
ADB (Asian Development Bank)
ADB merupakan Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19
Desember 1966 berpusat di Manila, Filipina. ADB merupakan organisasi
multilateral keuangan pembangunan. Tujuan ADB adalah membantu
pembangunan ekonomi negara-negara kawasan Asia.
9.
OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countres)
OPEC merupakan organisasi negara-negara pengekspor minyak di
dunia. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima Negara
pengekspor minyak yaitu: Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan
Venezuela tahun 1960.
Tujuan OPEC:
1.
Memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2.
Mengatur pemasaran minyak.
3.
Menjaga stabilitas harga minyak dunia.
4.
Menghindari persaingan tidak sehat.
10. CGI (Consultative Group for Indonesia)
CGI dibentuk oleh Bank Dunia (Word Bank) pada tahun 1992 atas
permintaan pemerintah Indonesia sebagai pengganti IGGI. CGI
bertujuan membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan
stabilitas dengan bantuan kredit.
11. IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan tanggal 27 September
1945 dengan tujuan pokok meningkatkan kegiatan bisnis internasional
guna meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta
kesejahteraan masyarakat negara anggota.
Secara lebih luas tujuan IMF sebagai berikut:
51
1.
Memperluas perdagangan internasional, kesempatan kerja, serta
meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota.
2.
Memperluas kerjasama dibidang moneter anggotanya.
3.
Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara-negara anggota.
4.
Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah.
12. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
IBRD atau Bank Dunia berkedudukan di Washington Amerika Serikat.
Indonesia menjadi anggota IBRD tahun 1954.
Tujuan pembentukan IBRD adalah:
1.
Memberi bantuan kredit jangka panjang dan pendek kepada negara
yang sedang membangun.
2.
Memberi bantuan tehnik cuma-cuma kepada negara di dunia.
3.
Membantu negara anggota dalam meningkatkan perdagangan
internasional.
13. IDB (Islamic Development Bank)
IDB merupakan lembaga keuangan internasioanl yang bertujuan
membantu dan menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di
negara anggota dan masyarakat Islam. IDB didirikan pada tahun 1975.
14. IDA (International Development Asociation)
IDA atau Organisasi Pembangunan Internasional PBB bertujuan
memberikan kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang
dengan syarat lunak.
15. ECOSOC (Economic and Social Council)
ECOSOC merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Deewan ini
memelopori penelitian, laporan dan rekomendasi mengenai persoalan
ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan dunia.
16. Word Bank
Word Bank merupakan lembaga keuangan internasional terbesar yang
membantu negara-negara di bidang keuangan.
52
Tujuan Word Bank:
a.
Membantu usaha rekonstruksi dan pembangunan negara anggota.
b.
Memulihkan fasilitas yang produktif.
c.
Mendorong pembangunan fasilitas dan sumber daya produktif.
17. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)
UNCTAD merupakan salah satu badan PBB yang kegiatannya bergerak
di bidang perdagangan dan pembangunan. Lembaga ini merupakan
anak lembaga dari lembaga utama PBB yaitu Dewan Ekonomi dan
Sosial. Keanggotaan negara-negara di dalam UNCTAD terbagi menjadi
dua kelompok yaitu: negara Kelompok Utara mencakup negara-negara
industri dan Kelompok Selatan mencakup negara-negara penghasil
bahan mentah.
18. IFC (International Finance Corporation)
IFC adalah lembaga keuangan afiliasi Bank Dunia yang didirikan untuk
memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang berupa kredit
untuk proyek-proyek produktif yang dapat menumbuhkan ekonomi
negara-negara berkembang tersebut. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli
1956 di Washington, Amerika. Tujuan IFC adalah membantu menambah
modal dan memberikan kredit jangka panjang.
19. FAO (Food and Agriculture Organization)
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian PBB yang didirikan
pada tanggal 16 Oktober 1945 dengan tujuan meningkatkan pangan dan
membantu negara yang kekurangan pangan.
20. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah program organisasi pembangunan PBB yang ditujukan
untuk
memberikan
bantuan
pembangunan
negara
miskin
dan
berkembang.
53
21. GATT (General Agreement on Trade and Tariff)
GATT merupakan bentuk organisasi internasional mengenai persetujuan
umum tentang tarif dan perdagangan. GAAT didirikan tahun 1947 dan
Indonesia menjadi anggota pada tahun 1950. Tujuan organisasi ini
adalah meningkatkan arus perdagangan internasional. Pada pertemuan
anggota di Marakesh Maroko pada tanggal 15 April 1994 nama GATT
diubah menjadi WTO.
22. WTO (Word Trade Organization)
WTO atau organisasi perdagangan dunia didirikan pada pertemuan
anggota GATT tanggal 15 April 1994, dan mulai beroperasi pada
tanggal 1 Januari 1995. WTO mencakup perdagangan jasa, seperti
layanan telephone internasional dan perlindungan hak cipta intelektual
seperti
lagu
memperkuat
rekaman.
WTO
diterapkannya
berperan
aturan
dan
mempromosikan
hukum
serta
perdagangan
internasional yang sudah disepakati.
Tujuan WTO:
1.
Menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang menghambat
perdagangan antarnegara.
2.
Meniadakan preferensi tarif dasar keuntungan timbal balik.
3.
Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi sosial.
4.
Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan
bebas dunia yang akan mulai diberlakukan diseluruh dunia tahun
2020.
23. UNINDO (United Nations Industrial Development Organization)
UNINDO atau organisasi pembangunan industri PBB. UNINDO didirikan
pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNINDO
bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang.
24. ILO (International Labour Organization)
ILO adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang
perburuhan, didirikan pada tanggal 11 April 1991 yang berkedudukan di
Jenewa, Swiss.
54
Tujuan ILO:
1.
Mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial.
2.
Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya.
3.
Menciptakan stabilitas di bidang ekonomi dan sosial
Usaha-usaha yang telah dilakukan ILO antara lain:
1.
Mengadakan perjanjian tentang upah, jumlah jam kerja dan umur
minimal serta maksimal bagi pekerja (buruh)
2.
Memberikan jaminan kesejahteraan untuk hari tua, serta ketentuan
tentang cuti atau libur bagi pegawai.
3.
Mengusulkan agar negara-negara anggota menentukan UndangUndang perburuhan.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
1.
Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan
dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan
Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.
2.
Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara
beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak
dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik,
sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia
Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
3.
Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam
subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda,
dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan Benelux. Di kawasan
Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan
Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan
ekonomi atau Growth Triangle (IMT-GT).
4.
Kerja Sama Antarregional
Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan
beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di
55
kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama
dengan negara-negara ASEAN.
5.
Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan
beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu.
Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB,
Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
D. Aktifitas pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahulu
an
1. Diawali dengan berdoa sebelum
pelaksanaan diklat.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dengan
penuh semangat;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
masalah pembayaran internasional .
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok (sesuai berikut):
1. Nara sumber memberi informasi dan tanya
jawab dengan contoh kontekstual tentang
indek harga . Hal ini untuk memberi stimulus
agar peserta diklat antusias mengikuti diklat.
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, …
s/d kelompok F) masing-masing
beranggotakan 5 orang.
3. Nara sumber memberi tugaskepada masingmasing kelompok
4. Peserta diklat berdiskusi tentang
permasalahan yang diberikan oleh nara
sumber. Diskusi harus diwarnai jiwa saling
menghargai perbedaan pendapat,
kerjasama, dan inklusif.
5. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi dengan penuh
percaya diri dan ditanggapi oleh kelompok
yang lain
6. Nara sumber memberikan klarifikasi secara
obyektif dan jujur berdasarkan hasil
pengamatannya pada diskusi dan kerja
kelompok .
Kegiatan
Inti
Alokasi
Waktu
15 menit
105 menit
56
Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan
1. Narasumber bersama-sama dengan peserta
menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif.
15 M
e
n
i
t
E. Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Prof. 5.1.a:TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok A dan B:
a.
Diskripsikan dengan penuh apresiatif manfaat kerjasama ekonomi
regional ASEAN bagi Indonesia dan bagi anggotanya!
b.
Identifikasi secara obyektif 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi
regional, dan jelaskan masing masing!
c.
Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama multilateral bidang
ekonomi yang dilakukan Indonesia bersama koleganya!
d.
Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi
internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang
dilakukan Indonesia!
e.
Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
oleh
indonesia!
Diskripsikan
masing
masing
nilai
secara
kontekstual!
f.
Laporkan
hasil
diskusi
secara
tertulis
dan
obyektif
dan
presentasikan dengan penuh percaya diri!
2.
LK. C. Prof. 5.1.b:TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok C dan D:
a.
Diskripsikan dengan kreatif manfaat kerjasama ekonomi multilateral
bagi Indonesia dan bagi anggotanya!
b.
Identifikasi 3 contoh organisasi kerjasama ekonomi dalam PBB, dan
jelaskan masing masing!
57
c.
Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama regional bidang ekonomi
yang dilakukan Indonesia bersama koleganya!
d.
Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan
di atas!
e.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan saat
membahas materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara
kontekstual!
f.
Laporkan
hasil
diskusi
secara
tertulis
dan
obyektif
dan
presentasikan dengan penuh percaya diri!
3.
LK. C. Prof. 5.1.c:TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok E dan F:
a.
Diskripsikan manfaat kerjasama perdagangan bebas bagi Indonesia
dan bagi anggotanya!
b.
Identifikasi 3 contoh organisasi organisasi perdagangan bebas, dan
jelaskan masing masing!
c.
Diskripsikan 5 contoh aktivitas kerjasama perdagangan bebas yang
dilakukan Indonesia bersama koleganya!
d.
Identifikasi peran aktif Indonesia dalam kerjasama ekonomi
internasional dengan mengidentifikasi minimal 5 aktifitas yang
dilakukan Indonesia!
e.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan saat
membahas materi ini! Diskripsikan masing masing nilai secara
kontekstual!
f.
Laporkan
hasil
diskusi
secara
tertulis
dan
obyektif
dan
presentasikan dengan penuh percaya diri!
4.
LK. C. Prof. 5.2:TUGAS ON
a.
Desktripsikan permasalahan permasalahan yang terjadi dalam
aktivitas
kerjasama
regional ASEAN bagi anggotanya, dan
khususnya yang dialami Indonesia!
b.
Identifikasi berbagai solusi yang telah dilakukan dari permasalahan
di atas!
58
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
(1)
Penalaran & Komunikasi
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mendeskripsikan
Perdagan Disajikan data
manfaat,
gan
perdagangan
keuntungan dan
internasio internasional dalam
faktor-faktor
nal
bentuk matrik, siswa
pendorong
dapat menentukan
perdagangan
keuntungan atau
internasional
kerugian perdagangan
internasional
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Berikut
ini disajikan
dampak
dari
perdagangan
E
internasional:
(1) Membanjirnya produk impor yang menyaingi produk
dalam negeri sejenis
(2) Semakin luasnya pasar sampai melampaui batas
negara
(3) Meningkatnya devisa negara dari ekspor barang dan
jasa
(4) Meningkatnya kualitas produk dalam negeri sesuai
standar ekspor
(5) Dapat menjual produk ke luar negeri dengan harga jual
relatif tinggi
Dari dampak di atas, manakah yang merupakan
keuntungan suatu negara dari adanya perdagangan
internasional?
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (3) dan (4)
C. (2), (3) dan (4)
D. (2), (4) dan (5)
E. (3), (4) dan (5)
Pembahasan
Keuntungan suatu negara dari adanya perdagangan internasional
diantaranya
59
1. Meningkatnya devisa negara dari ekspor barang dan jasa
2. Meningkatnya kualitas produk dalam negeri sesuai standar ekspor
3. Dapat menjual produk ke luar negeri dengan harga jual relatif tinggi
F.
Rangkuman
Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu
dengan negara lain dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat
terjadi hanya antar dua negara atau lebih.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut:
1.
Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
2.
Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
3.
Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia..
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
a.
Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan
dua negara di dunia.
b.
Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin& antara
beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak
dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis geografis, teknik,
sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah Asia
Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
c.
Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di dalam
subkawasan.
d.
Kerja Sama Antarregional
Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan
beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di
kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama
dengan negara-negara ASEAN.
e.
Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan
beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu.
Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB,
Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
60
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
materi ini? Jelaskan!
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini
61
Kegiatan Pembelajaran 6:
INDEK HARGA
A. Tujuan
Menganalisis manfaat indek harga dalam perekonomian melalui menghitung
indek harga dalam kegiatan diskusi, mengkaji referensi dengan disertai
implementasi PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi;
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi indek harga
2.
Menghituing indek harga relatif
3.
Menghituing indek harga agregatif tak tertimbang
4.
Menghituing indek harga agregatif tertimbang
C. Uraian Materi
Indek Harga
Pengertian Indek Harga
Indek harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain:
1.
Sebagai standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari
waktu ke waktu.
2.
Sebagai indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi secara umum.
3.
Bagi pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam
perdagangan.
4.
Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai
dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
5.
Dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola/kebijakan ekonomi dan
moneter oleh pemerintah.
Jenis-jenis angka indek
1.
Indek harga konsumen (IHK)
Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang
diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu.
62
2.
Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)
Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer
mengenai barang-barang tertentu.
3.
Indek harga yang diterima petani
Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan
dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan
hasil yang diterima petani.
4.
Indek harga yang dibayar petani.
Indek
yang
dibayar petani adalah
indek
harga
yang meliputi
pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi
pertaniannya.
Perhitungan angka indek harga (price index) agregatif tak tertimbang.
Angka indek harga merupakan angka indek yang menunjukkan perubahan
harga dari suatu periode ke periode lainnya pada tempat yang sama. Angka
indek harga dapat dihitung dengan rumus:
∑Pn
In = ————— x 100%
∑Po
Keterangan:
IKn = Indeks harga pada tahun n
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya
Po = harga tahun dasar
Contoh kasus:
Beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut:
Nama Barang
Beras
Tepung terigu
Minyak Goreng
Gula
Harga Tahun 2014 (Po)
9.000
10.000
15.000
16.000
∑Po = 50.000
Harga Tahun 2015 (Pn)
10.000
11.000
15.500
16.500
∑Pn = 52.000
Jika tahun 2014 dianggap tahun dasar maka angka indek tahun tersebut
adalah 100. Sedangkan angka indek tahun 2015 secara agregatif dapat
dicari sebagai berikut:
63
∑Pn
In = ————— x 100
∑Po
52.000
In = ———— x 100 = 104
50.000
Jadi angka indek harga tahun 2015 adalah 104.
Indek harga Agregatif tertimbang dengan Metode Laspeyres
Perhitungan angka indek laspeyres (IL) merupakan angka indek tertimbang
dengan faktor penimbang secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan
dengan kuantitas (Q) dengan menggunakan tahun dasar (Qo). angka indek
laspeyres (IL) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑Pn x Qo
IL = ————— x 100%
∑Po x Qo
keterangan:
IL = angka indek laspeyres.
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya.
Po = harga tahun dasar.
Qo = kuantitas tahun dasar.
Perhatikan contoh sebagai berikut:
Jenis
Barang
Beras
Tepung
terigu
Minyak
Goreng
Gula
Harga
2014
(Po)
9.000
10.000
Harga
2015
(Pn)
10.000
11.000
15.000
16.000
Kuantitas
2014 (Q0)
Kuantitas
2015 (Qn)
500 kg
400 kg
15.500
16.500
P0. Q0
Pn. Q0
600 kg
400 kg
4.500.000
4.000.000
5.000.000
4.400.000
500 kg
400 kg
7.500.000
7.750.000
300 kg
500 kg
4.800.000
4.950.000
20.800.000 22.100.000
JIka tahun 2014 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun
2014 adalah 100. untuk angka indek laspeyres tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
64
∑Pn x Qo
IL = ————— x 100
∑Po x Qo
22.100.000
IL = ————– x 100
20.800.000
IL = 106,25
D. Aktifitas pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahulu 1. Diawali dengan berdoa sebelum pelaksanaan
an
diklat.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dengan penuh
semangat;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
indek harga
Kegiatan Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
Inti
kelompok (sesuai berikut):
1. Nara sumber memberi informasi dan tanya
jawab dengan contoh kontekstual tentang
indek harga . Hal ini untuk memberi stimulus
agar peserta diklat antusias mengikuti diklat.
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, …
s/d kelompok F) masing-masing
beranggotakan 5 orang.
3. Nara sumber memberi tugaskepada masingmasing kelompok
4. Peserta diklat berdiskusi tentang permasalahan yang diberikan oleh nara sumber.
5. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dengan penuh percaya diri
dan ditanggapi oleh kelompok yang lain
6. Nara sumber memberikan klarifikasi secara
obyektif dan jujur berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok .
Kegiatan 1. Narasumber bersama-sama dengan peserta
Penutup
menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
Alokasi
Waktu
15 menit
105 menit
16 M
e
n
i
t
65
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan
bentuk pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Prof. 6. 1.a: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok A dan B:
a.
Diskripsikan manfaat indek harga dalam perekonomian!
b.
Jelaskan perbedaan indek harga relatif dengan indek harga agregatif!
c.
Susunlah data untuk menghitung indek harga relatif dan indek
harga agregatif!
d.
Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
dalam pembelajaran tentang indek harga,! Diskripsikan masing
masing nilai secara kontekstual!
e.
Laporkan
hasil
diskusi
secara
tertulis
dan
obyektif
dan
presentasikan dengan penuh percaya diri!
2.
LK. C. Prof. 6. 1.b: TUGAS IN1
Tugas untuk kelompok C dan D:
a.
Diskripsikan manfaat indek harga dalam perekonomian!
b.
Jelaskan perbedaan indek harga relatif dengan indek harga agregatif!
c.
Susunlah data untuk menghitung indek harga agregatif tak
tertimbang dan indek harga agregatif tertimbang!
d.
Identifikasi nilai nilai karakter yang seharusnya diimplementasikan
dalam pembelajaran tentang indek harga,! Diskripsikan masing
masing nilai secara kontekstual!
e.
Laporkan
hasil
diskusi
secara
tertulis
dan
obyektif
dan
presentasikan dengan penuh percaya diri!
3.
LK. C. Prof. 6. 2: TUGAS ON
Susunlah soal dengan data yang kontekastual tentang:
a. Indek harga relatif
b. Indek harga agregatif tak tertimbang
c. Indek harga agregatif tertimbang.
66
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : .......
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: ...........................
Buku
Proses Kognitif
Sumber
Fakta
Penerapan
v
Interpretasi
Pemecahan Masalah
Penalaran & Komunikasi(1)
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Kompetensi
Menganalsis
Indek
peranan indek harga harga
dalam ekonomi
agregatif
tertimba
ng
Tingkat Kesukaran
Sangat Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
v
Indikator
Disajikan data harga
babarapa barang pada
tahun 2015 dan 2016
diserta kuantitasnya (Q),
peserta ditugaskan
menghitung besarnya
indek harga agregatif
tertimbangn
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27
E
Bara
Harga
Harga
Q
Q
ng
2015
2016
2015
2016
A
: 1.000 :
1.200
:
10
:
12
B
: 5.000 :
5.500
:
10
:
15
C
: 3.000 :
3.200
:
10
:
12
D
: 2.000 :
2.100
:
20
:
25
Jika tahun 1996 sebagai tahun dasar, maka index
harga agregatip tertimbang tahun 2016 adalah …
A. 108,5
B. 109,5
C. 110
D. 116
E. 118,6
Pembahasan
67
Kegiatan Pembelajaran 7:
PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR
PERUSAHAAN JASA
A. TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:
1.
Menyusun jurnal perusahaan jasa melalui mengkaji referensi dan diskusi
disertai implementasi nilai nilai PPK.;
2.
Menyusun buku besar jasa melalui mengkaji referensi dan diskusi
disertai implementasi nilai nilai PPK.;
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
Mengidentifikasi transaksi keuangan;
2.
Menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit;
3.
Mencatat transaksi ke jurnal umum dan khusus
4.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar;
C. URAIAN MATERI
Dokumen Sumber Pencatatan
Dokumen sumber pencatatan akuntansi berupa bukti transaksi, dapat
dikelompokkan menjadi bukti transaksi intern dan ekstern.
1.
Bukti transaksi intern adalah bukti pencatatan yang dibuatperusahaan
untuk kepentingan perusahaan sendiri dan tidakberhubungan dengan
pihak luar perusahaan, biasanya berupa memo. Misalnya: penaksiran
kerugian piutang,pembebanan biaya yang dibayar di muka, penyusutan
aktivatetap,
pemakaian
perlengkapan,
penggunaan
bahan
baku,
pengambilan barang, dan sebagainya.
2.
Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan yang terjadiantara
perusahaan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya: faktur, nota, cek, kuitansi, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan tentang macam macam bukti
transaksi yang akan digunakan dalam proses pencatatan akuntansi, mulai
dari jurnal sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
68
a.
Kuitansi/Kwitansi
Kuitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak yang
menerima uang. Bagian sebelah kanan dari kuitansi diberikan kepada
pihak pembayar dan bagian kiri darikuitansi (subkuitansi) ditinggal
sebagai bukti.
b.
Nota Debit (Debit Memo)
Nota debit adalah nota yang berisikan bahwa perkiraan langganan
didebit karena pengembalian barang yang dibeli.
c.
Nota
Nota adalah bukti penjualan barang yang langsung dibayar oleh
pembeli. Nota biasanya dibuat rangkap dua, yang aslinya diberikan
kepada pembeli dan tembusannya dipakaisebagai bukti penjual.
d.
Cek (Cheque) dan Bilyet Giro ( BG)
Cek dan BG adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagaialat
untuk melakukan pembayaran melalui bank.
e.
Faktur
Faktur adalah bukti transaksi untuk pembelian dan penjualan kredit yang
dibuat pihak penjual kepada pihakpembeli. Pembeli akan menerima
faktur asli sebagai buktipencatatannya, sedangkan penjual akan
menerima faktur tembusan sebagai bukti pencatatannya
f.
Nota Kredit (Credit Memo)
Nota kredit adalah nota yang berisikan perkiraan langganan dikredit
karena penerimaan kembali barang yang dijual.
g.
Memo/Memorial
1)
Memo adalah bukti yang dibuat pimpinan perusahaan untuk bagian
akuntansi atau urusan akuntansi.
2)
Bukti transaksi yang digunakan adalah bukti historis yang
menggambarkan
kejadian
yang
sebenarnya
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Mekanisme Debit dan Kredit
Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadap perubahan suatu
rekening, perhatikan daftar atau tabel yang disajikan berikut ini.
69
Jadi, berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan kedalam suatu
rekening atau perkiraan, maka dengan pertolongan bentuk rekening huruf T
yang sederhana.
.
Jurnal (Journal)
Setelah diketahui macam-macam bukti transaksi dan cara analisisnya (cara
mendebit dan mengkredit rekening) maka langkah berikutnya melakukan
pencatatan awal yaitu menyusun jurnal. Jurnal adalah pencatatan tentang
pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan
beserta penjelasan yang diperlukan.Setiap transaksi yang terjadi dalam
perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam buku besar, harus dicatat dahulu
dalam jurnal.Oleh karena itu, jurnal sering disebut sebagai buku catatan
pertama (book of original entry).
Pembuatan jurnal harus dilakukan secara jujur dan didasarkan bukti
transaksi yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan.
Fungsi Jurnal
Fungsi jurnal diantaranya sebagai berikut.
a.
Fungsi mencatat, artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap
terjaditransaksi keuangan, baik yang bersifat transaksi internal maupun
transaksi eksternal.
b.
Fungsi historis, artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan sesuai dengan urutan kejadian(kronologis) atau secara urut
menurut tanggal terjadinya transaksi.
c.
Fungsi analisis, artinya jurnal merupakan hasil analisis daripetugas
akuntansi, baik yang akan dicatat ke sebelah debitmaupun yang akan
dicatat ke sebelah kredit.
70
d.
Fungsi instruktif, artinya jurnal bersifat memerintah untukmelakukan
pencatatan akuntansi berikutnya atau postingke buku besar
e.
Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara
jelas, di mana dalam jurnal terdapat keterangan atas pencatatan suatu
transaksi.
Bentuk Jurnal
Secara umum bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal
khusus dan jurnal umum.
a.
Jurnal Khusus
Jurnal khusus merupakan sebuah jurnal yang melakukan pencatatan
transaksi sejenis yang terjadi berulang kali sehingga harus disediakan
kolom-kolom khusus untuk melakukan pencatatannya.
b.
Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang mencatat semua jenis transaksi, kecuali
yang sudah tercatat dalam jurnal khusus. Untuk perusahaan yang jenis
transaksinya masih sedikit, cukup menggunakan jurnal umum dengan
dua kolom debit dan kredit.
Berikut ini disajikan format jurnal umum:
Tahun: .... Jurnal Umum Halaman: .....
Tgl
Ket
Ref
Debit
Kredit
Penjelasan:
Kolom
tanggal,
diisi
dengan
tanggal
terjadinya
transaksi
secara
kronologis.Kolom keterangan, digunakan untuk mencatat rekening yang di
debit dan di kredit serta penjelasan singkat tentang transaksi. Pencatatan
sisi debit berada di tepi kiri dekat dengan garis batas dan pencatatan sisi
kredit lebih masuk ke kanan.Kolom Ref, singkatan dari Referensi diisi
dengan nomor rekening saat pemindahbukuan (posting) dilakukan.
Kolom debit, diisi dengan angka yang ada di sisi debit.
Kolom kredit, diisi dengan angka yang ada di sisi kredit.
Pengisian kolom pada jurnal harus dilakukan dengan teliti dan konsisten.
71
LK.1.
Transaksi yang ada pada perusahaan Fotokopi “Sejahtera”
Tanggal 1 September 2015 Tn. Bayu pemilik sekaligus pengelola
perusahaan Fotokopi “Sejahtera” menyerahkan uang pribadinya sebesar
Rp120.000.000,00 sebagai modal usaha.
1.
Tanggal ini pula dibayar uang sewa kios kepada Tn. Salimi sebesar
Rp3.600.000,00 untuk masasewa satu tahun.
2.
Tanggal 2 September 2015 dibeli dengan tunai 5 unit mesin fotokopi @
Rp15.000.000,00 dariToko Eropa.
3.
Tanggal 3 September 2015 dibeli kredit 50 rim kertas HVSukuran folio
@ Rp25.000,00 dan 25 rim kertasHVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00
serta10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di TokoMitra.
4.
Tanggal 9 September 2015 dicatat penerimaan uang sebesar
Rp3.000.000,00 dari pelanggan sebagai pembayaran atas pekerjaan
foto kopi dan jilid pada minggu pertama.
5.
Tanggal 10 September 2015 dikembalikan kepada TokoMitra 5 rim
kertas HVS ukuran folio dikarenakan rusak.
6.
Tanggal 11 September 2015 Tn. Adili pegawai bagian servis fotokopi
meminta uang di kasir sebesar Rp200.000,00 untuk membeli kertas
sampul sebanyak 50 lembar.
7.
Tanggal 15 September 2015 dicatat penerimaan uang sebesar
Rp1.600.000,00 dari pelanggan sebagai ongkos fotokopi pada minggu
kedua.
8.
Tanggal 17 September 2015 dibayar kepada Toko Mitra uang sebesar
Rp1.400.000,00 sebagai pembayaran atas pembelian tanggal 3
September 2015.
9.
Tanggal 18 September 2015 dibeli tunai 50 rim kertasHVS ukuran folio
@ Rp25.000,00 dan 25 rimkertas HVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00
serta10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di Toko Mitra Tanggal 20
September 2015 dibayar listrik dan telepon untuk bulan September
masing-masing senilai Rp475.000,00 dan Rp400.000,00
10. Tanggal 23 September 2015 diterima uang hasil fotokopi dan jilid dari
Toko Sukses senilai Rp11.252.000,00
72
11. Tanggal 24 September 2015 dibayar beban iklan untuk bulan
September senilai Rp500.000,00
12. Tanggal 29 September 2015 telah diselesaikan dan diserahkan pekerjaan
fotokopi dan jilid sebesar Rp11.700.000,00 diterima pembayaran sebesar
Rp9.750.000,00 dan diterima bulan depan senilai Rp1.950.000,00.
13. Tanggal
30
September
2015
dibayar
gaji
karyawan
sebesar
Rp7.500.000,00.
14. Pada 30 September 2015 (akhir bulan) masih terdapat transaksi yang
belum dibukukan (sebagai data penyesuaian) terdiri atas:
a.
Beban
depresiasi
mesin
fotokopi
diperhitungkan
dengan
menggunakan metode Garis lurus tanpa nilai sisa untuk masa
manfaat 10 tahun, oleh karena itu beban depresiasi untuk bulan
September 2015 sebesar Rp625.000,00
b.
Beban sewa ruangan untuk bulan September 2015 Rp300.000,00
c.
Perlengkapan fotokopi (kertas, tinta dan lain-lain) yang masih ada di
gudang Rp1.425.000,00
Berdasarkan transaksi yang terjadi selama bulan September tersebut isilah
angka dalam kolom debet kredit yang harus dicatat dalam jurnal umum
berikut ini:
Tahun: 2015 Jurnal Umum Halaman: 01
Tgl
Sept 1
1
2
3
Keterangan
Ref
Debit
Kas
Modal Bayu
(setoran modal berupa
uangtunai)
Rp
Persekot sewa
Kas
(membayar sewa kios
untuksatu tahun)
xxx
Mesin fotokopi
Kas
(membeli mesin fotokopi
secaratunai)
xxx
Perlengkapan
Utang usaha
(membeli kertas
tintadengan kredit)
xxx
Kredit
xxx
xxx
xxx
xxx
dan
73
9
10
Kas
Pendapatan jasa
(mencatat penerimaan
uangdari pelanggan)
xxx
Utang usaha
Perlengkapan
(mengembalikan kertas
yangdibeli tgl 5 karena
rusak)
xxx
xxx
xxx
.Tahun: 2015 Jurnal Umum Halaman: 02
Tgl
Sept
11
15
17
18
20
23
24
29
Keterangan
Ref
Perlengkapan
Kas
(setoran perlengkapan
secara Tunai)
Kas
Pendapatan Jasa
(Mencatat penerimaan
Uang dari pelanggan)
Utang usaha
Kas
(membayar
sebagian
utang pada toko Mitra)
Perlengkapan
Kas
(membeli kertas dan
tinta secara tunai)
Beban listrik dan telepon
Kas
(membayar listrik dan
telepon)
Kas
Pendapatan jasa
(mencatat penerimaan
uang dari pelanggan)
Beban iklan
Kas
(membayar beban iklan)
Kas
Piutang usaha
Pendapatan jasa
(mencatat penyerahan
jasa kepada pelanggan
sebagian belumditerima
pembayarannya)
Debit
xxx
Kredit
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
74
30 Beban gaji karyawan
Kas
(membayar beban gaji
karyawan)
30 Beban depresiasi mesin
foto copy
Akumulasi Depresiasi
mesin foto copy
xxx
xxx
xxx
xxx
Pemindahbukuan (Posting) ke Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang
saling berhubungan dan merupakan satukesatuan. Kumpulan rekening ini
terbagi dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah
harta,utang, modal, pendapatan, dan beban. Harta terdiri atas rekening kas,
piutang, perlengkapan, mesin dan lain-lain.Utang terdiri atas rekening utang
usaha, utang gaji karyawan, utang bank dan lain-lain.Modal terdiri atas
modal pemilik dapat juga modal persekutuan.
Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa atau pendapatan lain di
luar usaha. Beban terdiri atas rekening beban gaji karyawan, beban sewa,
beban depresiasi dan lain-lain serta beban di luar usaha. Pemindahbukuan
(posting) adalah mencatat atau memindahkan rekening dan jumlah angka
yang berasal dari jurnal ke buku besar dengan memberikan tanda posting
tertentu. Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan secara rutin
setiap
hari.Pemindahbukuan
ini
dapat
dilakukansetiap
akhir
pekan
(seminggu sekali) atau bisa juga tiap akhirbulan.Sebagai tanda bahwa
posting telah dilakukan, maka tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus
ditandai baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya. Posting yang
konsisten secara periodik, akan menghasilkan informasi saldo akun yang
bisa diketahui secara periodik juga.
Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke
dalam buku jurnal. Pemindahbukuan darijurnal umum ke buku besar dengan
prosedur berikut:
1.
Memindahkan tanggal transaksi yang ada pada jurnal umum ke kolom
tanggal buku besar rekening yang bersangkutan,
2.
Memindahkan jumlah nominal transaksi yang ada pada jurnal umum ke
kolom debit ataupun kredit buku besar rekening yang bersangkutan,
75
3.
Memindahkan halaman jurnal umum ke kolom ref buku besar yang
bersangkutan sebagai tanda sumber pemindahbukuan, dapat ditemukan
saldonya.
4.
Memindahkan kode rekening ke kolom ref pada jurnal umum sebagai
tanda transaksi telah dipindahbukukan.Berdasarkan atas jurnal tersebut
dapat dilakukan pemindahbukuan (posting). Setelah semua rekening
yang ada dalam jurnal dalam buku besar, selanjutnya pada akhir
periode dapat diketahui saldo dari tiap-tiap rekening dengan cara
menjumlahkan sisi debit dan sisi kredit. Setelah itu dicari selisihnya
dapat ditemukan saldonya.
Berikut ini disajikan keadaan buku besar yang sudah diketahui saldonya
pada akhir periode.
76
Kas Kode 101
Tgl
Sept
Keterangan
F
1
Modal
01
9
Pendaptn. jasa
01
16
Pendaptn. jasa
23
29
Jumlah
Tgl
Keterangan
F
1
Persekot sewa
01
3.600.000
3.000.000
2
Mesin fotokopi
01
75.000.000
02
1.600.000
11
Perlengkapan
01
200.000
Pendaptn. jasa
02
11.252.000
17
Utang usaha
02
1.400.000
Pendaptn. Jasa
02
9.750.000
18
Perlengkapan
02
2.525.000
20
Beb. List. & Telp
02
875.000
24
Beban iklan
02
500.000
30
Beban Gaji
02
7.500.000
30
Saldo
02
54.002.000
120.000.000 Sept
Jumlah
145.602.000
Piutang Usaha
Kode 102
Tgl
Keterangan
F
Pendapatan jasa
02
Sept
29
Jumlah
Keterangan
Tgl
1.950.000 Sept
1.950.000
145.602.000
30
Saldo
F
Jml
1.950.000
1.950.000
77
Persekot Sewa
Tgl
Sep
1
Kode 103
Keterangan
F
Sewa satu tahun
01
Jumlah
Tgl
3.600.000 Sep
Keterangan
30
F
Saldo
3.600.000
3.600.000
Perlengkapan
Tgl
Sep
3.600.000
Kode 104
Keterangan
F
3
Beli dng kredit
01
11
Beli scr tunai
02
200.000
18
Beli scr tunai
02
2.525.000
Jumlah
Tgl
2.525.000 Sep
Keterangan
F
10
Retur
01
30
Saldo
Mesin
Jml
125.000
5.125.000
5.250.000
5.250.000
Kode 120
Tgl
Sept
Jml
2
Keterangan
F
Beli dengan tunai
01
Jumlah
Tgl
75.000.000 Sept
75.000.000
Keterangan
30
Saldo
F
Jml
75.000.000
75.000.000
78
Akumulasi Depresiasi Mesin
Tgl
Keterangan
Kode 120.1
F
Jumlah
Tgl
Sep
Utang Usaha
Tgl
Sep
Keterangan
30
F
Jml
F
Jml
Beban 1 Bulan
Kode 201
Keterangan
F
10
Retur
01
17
Pembayaran
02
30
Saldo
Jumlah
Tgl
125.000 Sep
Keterangan
3
Perlengkapan
2.525.000
1.400.000
1.000.000
2.525.000
Modal, Bayu
Tgl
Sep
Kode 300
Keterangan
30
2.525.000
Saldo
F
Jumlah
Tgl
120.000.000 Sep
120.000.000
Keterangan
1
Setoran tunai
F
Jml
120.000.000
120.000.000
79
Pendapatn Jasa
Tgl
Sep
Keterangan
30
Kode 400
F
Saldo
Jumlah
Tgl
27.552.000 Sep
Keterangan
9
F
Penerimaan
3.000.000
16
1.600.000
23
11.252.000
29
11.700.000
27.552.000.
Beban Iklan
Tgl
Sep
27.552.000.
Kode 500
Keterangan
24
Jml
F
Masa 1 bulan
Jumlah
Tgl
Keterangan
500.000 Sep
F
Jml
Saldo
500.000
500.000
500.000
Beban Gaji Karyawan
Tgl
Sep
Keterangan
30
Gaji bulan Sept
Kode 502
F
Jumlah
Tgl
7.500.000 Sep
7.500.000
Keterangan
30
Saldo
F
Jml
7.500.000
7.500.000.
80
Ketiga rekening berikut ini digunakan untuk posting dari jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Beban Perlengkapan
Tgl
Sep
Keterangan
Kode 503
F
Tgl
Keterangan
F
Jml
Keterangan
Tgl
Keterangan
F
Jml
Tgl
Keterangan
F
Jml
Kode 504
F
Jumlah
1
Beban Depresiasi Mesin
Tgl
Sep
Tgl
1
Beban Sewa Kios
Sep
Jumlah
Keterangan
Kode 505
F
Jumlah
1
81
Beban Listrik Dan Telepon
Tgl
Sep
Keterangan
20
Pembayaran
Kode 501
F
Jumlah
875.000 sep
875.000
Tgl
Keterangan
20
Saldo
F
Jml
875.000
875.000
82
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan
untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
Kegiatan Inti 1. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok
dimana langkah-langkahnya 105 menit
sebagai berikut:
2. Nara sumber memberi informasi dengan
penuh percaya diri dan tanya jawab
3. Kelas dibagi menjadi ... kelompok (A, B, C,
… s/d kelompok ...) masing-masing
beranggotakan ... orang.
4. Narasumber memberi tugas secara adil
menggunakan LK/ Latihan/ Kasus/ Tugas
untuk dikerjakan masing masing kelompok/
Individu:
5. Peserta diklat berdiskusi penuh antusias
mengerjakan LK/Latihan/ Kasus/ Tugas
secara
bertanggung
jawab
dan
melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi dengan kreatif.
6. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya secara
obyektif pada diskusi dan kerja kelompok.
Kegiatan
Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit
Penutup
menyimpulkan hasil pembelajaran
1. Melakukan refleksi secara jujur terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran dan melakukan
introspeksin diri.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran.
83
E. LATIHAN/ KASUS/ TUGAS
LK. C. Prof. 7.1.a: TUGAS IN1
Dari transaksi dibawah ini, maka buatlah jurnalnya.
1.
Ny. Ayu tanggal 2 Januari 2017, mendirikan usaha jasa transportasi
nama"Karunia", untuk memulai usahanya disetor uang tunai Rp.
5.000.000,kendaraan Rp. 50.000.000.
2.
Tanggal 5 Januari 2017, diterima jasa transportasi sebesar Rp.
2.000.000. Tanggal 10 Januari 2017, dibayar gaji karyawan Rp.
500.000.
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
Penalaran & Komunikasi(1)
Standar
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Kompetensi
Mendeskripsikan
Sistem Disajikan akun-akun
akuntansi sebagai
Informas perusahaan, siswa dapat
sistem informasi
i
mengidentifikasi kewajiban
lancar atau harta
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Berikut ini merupakan akun-akun dalam buku besar:
C
(1) Kas
(2) Peralatan
(3) Perlengkapan
(4) Gudang
(5) Utang usaha
(6) Utang bank
(7) Piutang usaha
(8) Piutang gaji
(9) Modal
(10 Prive
Dari akun tersebut di atas, manakah yang termasuk aktiva
lancar?
84
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1), (2), (5), dan (10)
C. (1), (3), (7), dan (8)
D. (6), (7), (8) dan (9)
E. (7), (8), (9) dan (10)
Pembahasan
Yang termasuk aktiva lancar diantaranya:
1. Kas
2. Perlengkapan
3. Piutang usaha
4. Piutang gaji
F.
RANGKUMAN
1.
Dokumen sumber pencatatan akuntansi terdiri atas bukti transaksi intern
dan ekstern.
2.
Macam bukti transaksi antara lain faktur, kuitansi, nota kontan, cek, nota
debit, nota kredit, dan memo.
3.
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara
kronologis daritransaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.
4.
Fungsi jurnal di antaranya fungsi mencatat, fungsi historis, fungsi
analisis, fungsi instruktif, dan fungsi informatif.
5.
6.
Bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Jurnal khusus, dan
b.
Jurnal umum.
Buku besar (ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk
meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.
7.
8.
Bentuk buku besar terdiri atas:
a.
Bentuk T Sederhana
b.
Bentuk skontro atau Dua Kolom
c.
Bentuk Saldo Tunggal atau Tiga Kolom
d.
Bentuk Saldo Rangkap atau Empat Kolom
Posting adalah proses memindahbukukan catatan dari jurnal yang telah
dibuat kedalam buku besar.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu:
1.
Mengidentifikasi transaksi keuangan.
2.
Mengidentifikasi bukti transaksi
85
3.
Mencatat transaksi ke jurnal umum.
4.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal ke buku besar.
5.
Bisa mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplentasikan
selama kegiatan pembelajaran.
Jika ada hal-hal yang belum anda pahami, pelajarilah kembali hal tersebut
sebelum anda mengakhiri bab ini.
86
Kegiatan Pembelajaran 8:
PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR
PERUSAHAAN DAGANG
A. TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:
1.
mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang;
2.
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus;
3.
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu;
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
bisa mendefinisikan transaksi-transaski di perusahaan dagang;
2.
bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus;
3.
bisa mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu;
C. URAIAN MATERI
Pencatatan Bukti Transaksi ke Dalam Jurnal
1.
Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan media/buku yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang terjadi selama satu periode waktu tertentu (satu
bulan) tanpa membedakan jenis transaksi. Misalnya transaksi pembelian
barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas,
pengeluaran kas, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan
pembelian,retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan,
beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan semuanya
dicatat menjadi satu dalam jurnal umum ini. Jurnal umum ini masih
cocok jika digunakan pada perusahaan yang jumlah/volume transaksi
masih sedikit, namun jika volume kejadian atas transaksi sudah banyak
maka jurnal umum sudah tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat
transaksi tersebut. Bentuk jurnal umum pada perusahaan dagang
adalah sama dengan jurnal umum yang digunakan pada perusahaan
jasa.
87
2.
Jurnal Khusus
Jika frekuensi terjadinya transaksi sudah banyak, maka jurnal umum
tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat transaksi tersebut.
Selanjutnya ada alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencatat
transaksi tersebut, yaitu jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi sejenis. Misalnya untuk transaksi
pembelian dengan kredit akan dicatat dalam jurnal pembelian.
Jurnal khusus ini terdiri dari; jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Adapun bentuk dari masingmasing jurnal tersebut adalah:
a. Jurnal Pembelian adalah jurnal yang khusus digunakan untuk
mencatat transaksi pembelian barang dagangan maupun pembelian
aktiva lainnya secara kredit (memungkinkan pembelian tunai juga
dapat dicatat dalam jurnal ini).
b. Jurnal Penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk
mencatat penjualan barang dagangan secara kredit (memungkinkan
penjualan tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini).
c. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas baik
berupa uang, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan
dengan jurnal ini antara
lain; penerimaan dari pelunasan/
pembayaran piutang, penjualan barang dagangan secara tunai, dan
penerimaan pendapatan lain-lain.
d. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat
transaksi
yang
berkaitan
dengan
pengeluaran/
pembayaran melalui kas, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang
berkaitan dengan jurnal pengeluaran kas ini di antaranya pembelian
barang dagangan dengan tunai, pembayaran utang, pembelian
aktiva lain dengantunai, pembayaran beban, pengambilan uang
oleh pemilik (prive).
e.
Jurnal Memorial (Jurnal Umum) adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus,
yaitu tidak dapat dicatat dalam jurnal penjualan, jurnal pembelian,
jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Transaksi
88
tersebut diantaranya adalah retur penjualan dan pengurangan
harga, potongan penjualan, retur pembelian dan pengurangan
harga, depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap
tidak berwujud, penyesuaian akhir tahun, pembetulan kesalahan,
penutupan, penyesuaian kembali di awal tahun.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dengan
seksama;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan
materi.
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok
dimana
langkah-langkahnya 105 menit
sebagai berikut:
1. Nara sumber memberi informasi dengan
penuh percaya diri dan tanya jawab,
sehingga peserta diklat menjadi skeptic
dan antusias mengikuti kegiatan diklat.
2. Kelas dibagi menjadi ... kelompok (A, B, C,
… s/d kelompok ..) secara adil masingmasing beranggotakan ... orang.
3. Narasumber memberi tugas secara adil
menggunakan LK/ Latihan/ Kasus/Tugas
untuk
dikerjakan
masing
masing
kelompok/ Individu:
4. Peserta diklat berdiskusi penuh antusias
mengerjakan LK/Latihan/ Kasus/ Tugas
secara
bertanggung
jawab
dan
melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi dengan kreatif.
5. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi.
6. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya secara
obyektif pada diskusi dan kerja kelompok.
Kegiatan
Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit
Penutup
menyimpulkan hasil pembelajaran
89
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
1. Melakukan refleksi secara jujur terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran dan melakukan
introspeksin diri.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran.
E. LATIHAN/KASUS/ TUGAS
1.
LK. C. Prof. 8.1.a: TUGAS IN1
a.
Apa fungsi buku besar permbantu persediaan barang dagangan?
b.
Masukan pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke buku besar
untuk transaksi berikut.
UD. Amanah
Neraca Saldo
Per 1 Desember 2014
Daftar Saldo Piutang Dagang
Daftar Saldo Utang Dagang
90
Transaksi yang terjadi pada UD Amanahselama bulan Desember 2014, yaitu
sebagai berikut.:
3 Desember, dibeli secara tunai barang dagangan dari Toko Gaul seharga
Rp1.250.000,00 dengan bukti transaksi No. KK-01.
5 Desember Toko Funky membeli suatu barang dagangan seharga
Rp3.000.000,00 dengan syarat 2/10,n/30 dengan bukti berupa Faktur No.F001
5 Desember, dibeli suatu perlengkapan kantor dari Toko Keren seharga
Rp125.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KK-02.
8 Desember Toko Funky mengembalikan barang yang salah warna atas
suatu barang yang dibeli tanggal 5 Januari seharga Rp 500.000,9 Desember diterima faktur no F 200 atas barang yang dipesan dari Toko
Langit Biru seharga Rp2.000.000,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30.
Toko Langit Biru sedangmengadakan promosi produk baru sehingga PD
Cihuy mendapat discount 5%.
11 Desember, dibayar sewa toko untuk 1 tahun sebesar Rp6.000.000,00
dengan bukti No. KK-03.
12 Desember, dijual barang dagangan kepada Toko Gaya seharga
Rp1.000.000,00 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-01.
12 Desember dikirim faktur no F-002 kepada Toko Funky seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30.
13 Desember, dibayar biaya iklan untuk 5 kali tayangan sebesar
Rp25.000,00 untuk setiap penayangan dengan bukti No.KK-04.
15 Desember diterima pembayaran dari took Funky berupa atas pembelian
yang dilakukan tanggal 5 Januari dengan bukti kuitansi No. KM-02.
16 Desember, Toko Gaya membeli barang dagangan seharga Rp4.000.000
dan ongkos angkut Rp75.000,00 dengan perjanjian FOB Shipping Point
dengan syarat pembayaran 3/10,n/30 serta bukti berup[a faktur no F-03
16 Desember, dikirim nota debet kepada Toko Langit biru atas barang yang
rusak sebesar Rp150.000,19 Desember, dibeli barang dagangan dari Toko Langit Cerah seharga
Rp3.000.000,00 dengan syarat pembayaran 5/10,n/30 dan transaksi berupa
faktur no F-021
91
19 Desember, dibayar kepada Toko Langit Biru atas pembelian yang
dilakukan tanggal 9 Desember dengan bukti No. KK 05.
20 Desember, dikeluarkan nota kredit pada Toko Gaya atas barang yang
tidak cocok warna seharga Rp300.000,00.
21 Desember, diterima faktur no F- 310 dari Toko Langit Biru atas barang
dagangan seharga Rp1.000.000,00 syaratpembayaran 2/10,n/30.
22 Desember, dibeli perlengkapan toko dari Toko Beken seharga
Rp500.000,00 dengan syarat n/30
24 Desember, dijual barang dagangan kepada Tuan. Susilo sebesar
Rp400.000,00 dengan bukti kuitansi No. KM-03.
25 Desember, dilakukan pengambilan kas perusahaan oleh Nonya Manis
sebesar Rp1.000.000.
28 Desember, Toko Gaya membayar hutangnya atas pembelian tanggal 16
dengan bukti berupa kuitansi No. KM-04.
28 Desember dijual barang dagangan kepada Toko Funky seharga
Rp1.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 dan bukti berupa
faktur no F-04
29 Desember, dikirm faktur no F-05 kepada Toko Gaya atas Pesananya
sebesar Rp3.500.000,00 dengan syarat pembayaran 3/10,n/30.
30
Desember,
diterima
pemberian
pinjaman
dari
Bank
Merakyat
sebesarRp25.000.000 dengan bukti berupa kuitansi No. KM-05
31 Desember, dibayar hutang kepada Toko Langit Cerah atas pembelian
tanggal 19 Januari dengan bukti No. KK 06.
KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah
: SMA/MA
Bahan Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kurikulum
: Kurikulum 2013
Penyusun
: ..............................
Unit Kerja
: P4TK PKn dan IPS Malang
Buku
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
Sumber
Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar
Penalaran & Komunikasi(1)
92
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Mencatat transaksi/
dokumen ke dalam
jurnal khusus
Jurnal
Umum
Indikator
Disajikan 5 transaksi
perusahaan dagang,
siswa dapat menentukan
jurnal umum yang benar
No
Rumusan Butir Soal
Kunci
27 Berikut ini disajikan sebagian transaksi dari PD. Andalas per
E
31 Desember 2016:
Tgl 10 Maret 2016 dibeli barang dagangan secara tunai Rp
40.000,00
Tgl 11 Maret 2016 dibeli barang dagangan dari CV. Adinda
seharga
Rp 100.000,00 dengan syarat 3/10, n/30
Tgl 12 Maret 2016 dikirim nota debet pada CV. Adinda atas
pembelian barang dagangan 11 Maret 2016, seharga
Rp 10.000,00
Tgl 13 Maret 2016 dijual barang dagangan Rp 50.000,00
pada Toko Arimbi dengan syarat pembayaran 2/10,
n/30
Tgl 14 Maret 2016 dikirim Nota Kredit kepada Toko Arimbi
atas penjualan tanggal 13 Maret 2016 seharga Rp
15.000,00
Dari lima transaksi di atas, transaksi tanggal berapa yang
harus dicatat dalam jurnal umum retur pembelian dan jurnal
retur penjualan?
A. Tanggal 10 Maret 2016 dan 11 Maret 2016
B. Tanggal 10 Maret 2016 dan 12 Maret 2016
C. Tanggal 11 Maret 2016 dan 13 Maret 2016
D. Tanggal 11 Maret 2016 dan 14 Maret 2016
E. Tanggal 12 Maret 2016 dan 14 Maret 2016
Pembahasan
Jurnal retur penjualan mencatat pengembalian sebagian barang yang dijual
secara kredit.
Jurnal retur pembelian mencatat pengembalian sebagian barang yang
dibeli secara kredit.
F.
RANGKUMAN
1.
Transaksi-transaksi yang sejenis akan dikumpulkan dalam buku besar
yang sama.
2.
Jenis rekening beserta jumlahnya akan disusun dalam neraca saldo..
3.
Rekening-rekening yang tersaji dalam neraca saldo, setiap akhir periode
akan disesuaikan agarmenunjukkan keadaan yang sebenarnya
4.
Pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang dapat menggunakan
jurnal khusus yang terdiriatas jurnal pembelian, penjualan, pengeluaran,
kas, dan penerimaan kas.
93
5.
Di
dalam
siklus
akuntansi
perusahaan
dagang
juga
dikenal
pempostingan atau pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar
6.
Pada perusahaan dagang terdapat tiga buku besar pembantu, yaitu
pembantu piutang, utang, danpersediaan barang.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu:
1.
mendeskripsikan transaksi-transaksi di perusahaan dagang,
2.
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus,
3.
mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam jurnal pembantu,
4.
memposting dari jurnal khusus ke buku besar,
5.
mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang muncul selama kegiatan
pembelajaran berlangsung
94
MODUL C: KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kegiatan Pembelajaran 1:
MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan
Peserta diklat mampu menggunakan model pembelajaran discovery
Learning, Problem besed learning dan proyek Besed Learning melalui
mengkaji referensi dan diskusi disertai implementasi PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.
Membuat penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Proyek Based
Learning) pada mata pelajaran ekonomi
2.
Membuat Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) pada mata pelajaran ekonomi
3.
Membuat Penerapan Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) pada mata pelajaran ekonomi
C. Uraian Materi
1.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui
tahap-tahap:
a.
Penentuan Pertanyaan Mendasar,
b.
Mendesain Perencanaan Proyek,
c.
Menyusun Jadwal,
d.
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek,
e.
Menguji Hasil,
f.
Mengevaluasi Pengalaman
Berikut ini contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan
dilakukan peserta didik.
1)
Lembar Kerja Tugas Proyek
Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran Ekonomi sebelum
kegiatan tatap muka misalnya membuat laporan pemecahan
95
permasalahan ekonomi. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi
panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan
efisien.
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Tugas Proyek pada pembelajaran Ekonomi dapat diberikan kepada
peserta didik sebelum kegiatan tatap muka misalnya Pengamatan
tentang permasalahan ekonomi di lingkungan sekitar.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran
Berbasis Proyek
Lembar Kerja Tugas Proyek
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Topik
Sub Topik
Tugas
:
:
:
:
EKONOMI
X/1
Permasalahan Pokok Ekonomi
Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan
Cara mengatasi
: Mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam
rangka pemenuhan kebutuhan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif,
mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan
ekonomi
3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara
mengatasinya
INDIKATOR
1) Mendiskripsikan permasalah ekonomi
2) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan
dengan Sumber daya Alam di lingkungannya.
3) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan
dengan Sumberdaya Manusia di lingkungannya.
4) Mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang berhubungan
dengan Sumberdaya Modal di lingkungannya.
5) Menganalisis cara mengatasi permasalahan masing masing
sumber daya ekonomi di lingkungannya
PENTUNJUK UMUM
1. Pelajari dengan seksama cara mengumpulkan data dan
menganalisis data dari lIteratur yang relevan.
96
2. Amati kondisi daerah lingkungan tempat tinggal anda tentang
kejadian yang berhubungan dengan masalah ekonomi.
3. Lakukan observasi secara kreatif ke daerah tersebut, dan
kumpulkan data yang tentang masalah ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal. Amati apakah penggunaan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan (bukan keinginan)
sesuai skala prioritas, dan selalu memperhitungkan
kelestariannya untuk generasi berikutnya.
4. Catat hasil pengumpulan data dan hal-hal yang penting yang
berhubungan dengan masalah tersebut di atas.
5. Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada
kegiatan tersebut.
6. Kerjakan secara kelompok, kalau mengalami kesulitan
konsultasikan dengan Guru!
7. Laporkan hasil proyek secara tertulis dan secara lesan!
2)
Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa
laporan kegiatan pemecahan masalah dan laporan penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang dibuat.
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa
laporan hasil observasi tentang permasalahan ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya modal yang terjadi di lingkungan sekitar siswa.
Kaitkan
nilai-nilai
karakter
yang
mungkin
terlupakan
dan
seharusnnya bisa dimunculkan
LAPORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Mata Pelajaran : EKONOMI
Topik
: Permasalahan Pokok Ekonomi
Sub Topik
: Permasalahan Ekonomi di lingkungannya dan
Cara Mengatasi
Tugas
: Mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya
Kelompok
: …………………
Kelas
: X
PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah
mempelajari
konsep
permasalahan
pokok
ekonomi,lakukan observasi di lingkungan anda untuk
mengumpulkan data tentang permasahan ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal. Termasuk implementasi
97
nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan.
2. Uraikan hasil observasi
Tanggal Observasi
:
.........................................................................
Alat dan Bahan
:
1) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan
ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya
alam.
2) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan
ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya
manusia .
3) Instrumen pengumpulan data tentang permasalahan
ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya
modal.
Gambar tiga kondisi sumber daya ( SDA, SDM, dan Sumber
daya modal) serta keterangan kondisi lingkungan masing
masing:
Cara Menganalisis data
3)
Laporan Hasil Analisis Data
LAPORAN HASIL OBSERVASI PERMASALAHAN EKONOMI
PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda melakukan pengumpulan data dari observasi
lapangan maka lakukan analisa data dengan mengunakan format
berikut.
Tanggal Analisis Data:
Hasil analisis data dan catatan
…………………….
untuk solusi permasahan:
Kegitatan:
1. Hasil analisis data
....................................................
permasalan ekonomi
....................................................
tentang Sumber daya
....................................................
alam
2. Hasil analisis data
....................................................
permasalan ekonomi
....................................................
tentang Sumber daya
....................................................
manusia
3. Hasil analisis data
....................................................
permasalan ekonomi
....................................................
tentang Sumber daya
....................................................
modal
98
4)
Laporan Penelitian
LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan
penelitian sederhana tentang permasalahan ekonomi di
lingkungan setempat dan cara mengatasinya.
Buat Judul yang menarik, tulis laporan secara sistematis.
JUDUL
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
2.
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning.
Penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang
harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah),
Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan
data),
Verification
(pembuktian)
dan
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran
Ekonomi
Kompetensi
Dasar
:
Topik
Sub Topik
:
:
Tujuan
:
3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara
mengatasinya
4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi
dan cara mengatasinya
Permasalahan Pokok Ekonomi
Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat
dan cara mengatasinya.
1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan
kelangkaan melalui mengkaji referensi.
2) Menganalisis dengan kreatif cara mengatasi
permasalahan ekonomi di lingkungannya
melalui diskusi dan kerja kelompok yang dijiwai
semangat
saling
menghormati
dan
menghargai..
99
Alokasi Waktu
3) Melaporkan secara obyektif tertulis hasil analisis
mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja
kelompok.
4) Melaporkan secara lesan hasil analisis
mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja
kelompok.
: 1x pertemuan (3 JP)
SINTAK
PEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi
atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topic permasalahan pokok
ekonomi dengan cara:
- Menyajikan secara kreatif peristiwa yang
berkaitan dengan kodisi tentang
permasalahan ekonomi yang berhubungan
dengan sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal..
- Mensimulasikan secara singkat langkah
langkah dalam kegiatan observasi dan
mengumpulkan data..
2. Problem statemen
Guru memberikan kesempatan pada peserta
(pertanyaan/identifik didik untuk mengidentifikasi sebanyak
asi masalah)
mungkin masalah yang berkaitan dengan
permasalahan ekonomi di lingkung an
setempat, termasuk unsur nilai-nilai karakter
yang muncul, sampai siswa menentukan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya
- Contoh apa saja di lingkungannya yang
merupakan bagian dari permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan
Sumber Daya alam?
- Contoh apa saja di lingkungannya yang
merupakan bagian dari permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan
Sumber Daya manusia?
- Contoh apa saja di lingkungannya yang
merupakan bagian dari permasalahan
pokok ekonomi yang berhibungan dengan
Sumber Daya modal?
- Bagaimana cara mengatasi permalahan
ekonomi masing masing sumber daya
tersebut?
- Apakah penggunaan sumber daya tersebut
secara
hemat
dan
memperhatikan
kelestariannya untuk generasi berikutnya?
100
3. Data collection
(pengumpulan data)
4. Data processing
(pengolahan Data)
5. Verification
(pembuktian)
6. Generalization
(menarik
kesimpulan)
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan
informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaanyang telah diidentifikasi melalui:
- Melakukan pengumpulan data tentang
permasalahan ekonomi tentang sumber
daya alam.
- Melakukan pengumpulan data tentang
permasalahan ekonomi tentang sumber
daya manusia.
- Melakukan pengumpulan data tentang
permasalahan ekonomi tentang sumber
daya modal.
- Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang
bisa diimplementasikan dalam kegiatan ini.
Pada tahap ini peserta didik dalam
kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data
hasil pengamatan dengan cara:
- Mengolah data pengamatan dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja, misalnya mengolah data
tentang permasalahan ekonomi pada
sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya modal.
Pada tahap verivikasi peserta didik
mendiskusikan hasil pengolahan data dan
memverifikasi hasil pengolahan dengan teori
pada buku sumber. Misalnya dengan cara:
- Mengkonfirmasikan data dengan teori
yang berhubungan dengan permasalahan
ekonomi di lingkungan setempat.
- Memverivikasi jawaban kelompok tentang
hasil analisis data masing masing individu
yang ada dalam kelompok.
- Berdiskusi menentukan solusi atau
penyelesaian dari masalah ekonomi
tersebut di atas.
- Mengkonfirmasi bahwa unsure-unsur
karakter yang seharusnya sudah nampak
selama kegiatan berlangsung.
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan
hasil observasi dan diskusi misalnya
menyimpulkan:
- Permasalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya alam di
lingkungannya dan cara mengatasinya.
- Permasalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya
manusia di lingkungannya dan cara
mengatasinya.
101
- Permasalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya modal
di lingkungannya dan cara mengatasinya.
- Permasalahan infusing nilai-nilai karakter
dalam mempergunakan sumber daya
untuk mengatasi masalah pokok ekonomi.
3.
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik
untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi
Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
1. ..
2. ..
3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara
mengatasinya
4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi
dan cara mengatasinya
: Permasalahan Pokok Ekonomi
: Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat
dan cara mengatasinya.
: 1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan
kelangkaan melalui mengkaji referensi.
2) Menganalisis cara mengatasi permasalahan
ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan
kerja kelompok.
3) Melaporkan secara tertulis hasil analisis
mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja
kelompok.
4) Melaporkan secara lesan hasil analisis
mengatasi
permasalahan
ekonomi
di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja
kelompok termasuk unsur-unsur karekter yang
bisa teridentifikasi.
: 1x pertemuan (3 JP)
:
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
kemudian dapat memberikan konsep dasar,
102
FASE-FASE
didik kepada
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
petunjuk atau referensi yang diperlukan
dalam pembelajaran.
2) Melakukan brainstorming dimana peserta
didik dihadapkan pada masalah hasil
pengamatan tentang permasalahan ekonomi
di lingkungannya.
3) Mencatat data hasil pengamatan tentang
masalah pokok ekonomi termasuk unsurunsur karekter yang bisa teridentifikasi.
Berdasarkan data pengamatan di lapangan
peserta didik akan mengumpulkan informasi
tentang permasalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Manusia, dan sumber daya
modal yang terjadi di lingkungannya.
Fase 2
Pada tahap ini guru membantu peserta didik
Mengorganisasikan mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
peserta didik
belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut. Peserta didik dikelompokkan secara
heterogen, masing-masing berdasarkan lembar
kegiatan.
Dalam ekonomi misalnya peserta didik dibagi
menjadi 6 kelompok, yakni kelompok A, B, C, D,
E, dan F. Guru menyediakan 3 permasalahan
dalam Lembar kegiatan siswa (LKS) yang harus
diselesaikan oleh masing kelompok dengan
rincian sebagai berikut:
1) Kelompok A dan kelompok D membahas
masalah tentang permasalahan ekonomi
yang berhubungan dengan sumber daya
alam dan cara mengatasinya.
2) Kelompok B dan kelompok F membahas
masalah tentang permasalahan ekonomi
yang berhubungan dengan sumber daya
manusia dan cara mengatasinya.
3) Kelompok C dan kelompok F membahas
masalah tentang permasalahan ekonomi
yang berhubungan dengan sumber daya
modal dan cara mengatasinya.
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus
dikerjakan dan konsep-konsep yang harus
didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab. Untuk memecahkan masalah
dalam LKS tersebut.
Fase 3
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
Membimbing
menciptakan dan membangun ide mereka
penyelidikan
sendiri dalam memecahkan masalah. Pada
individu dan
kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi
kelompok
dengan mengamati data hasil observasi tentang
103
FASE-FASE
Fase 4
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
permasalahan ekonomi di lingkungannya yang
ada dalam LKS. Guru membimbing siswa dalam
memecahkan masalah tersebut.
Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan
menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas
dengan teman
Pembuatan laporan melalui kegiatan:
- Diskusi masing masing kelompok untuk
mengembangakan konsep permasalahan
ekonomi di lingkungannya berdasarkan data
pengamatan dan informasi pada yang
dikonfirmasikan dengan buku siswa secara
teori.
- Membuat laporan secara sistematis dan benar
hasil diskusi kelompok tentang permasalahan
ekonomi.
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang telah dipelajari
melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil
pemecahan masalah tentang permasalahan
ekonomi di lingkungannya berikut contohnya.
Peserta diharapkan menggunakan buku
sumber untuk batuan mengevaluasi hasil
diskusi. Selanjutnya presentasi hasil diskusi
dan penyamakan persepsi.
D. Aktivitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “model pembelajaran”
sebagai berikut
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran dengan
seksama;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan
untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
strategi pembangunan ekonomi.
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok
dimana
langkah-langkahnya 105 menit
sebagai berikut:
1. Guru memberi informasi dan tanya jawab
secara interaktif dengan contoh kontekstual
tentang strategi pembangunan ekonomi
104
Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
dengan
menggunakan
contoh
yang
kontekstual..
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C,
… s/d kelompok F) masing-masing
beranggotakan 6 orang.
3. Guru memberi tugas menggunakan LKS
untuk dikerjakan masing masing kelompok:
Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E
mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan
LKS3.
4. Peserta diklat berdiskusi secara inklusif
mengerjakan kuis tentang permasalahan
ekonomi dan cara menanganinya yang
tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi.
6. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi dengan penuh
percaya diri.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya pada
diskusi dan kerja kelompok.
Narasumber bersama-sama dengan peserta
menyimpulkan hasil pembelajaran
1. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran.
Alokasi
Waktu
15 menit
E. Latihan/kasus/Tugas
1.
LK. C. Pedg. 1.1.a: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Descovery Learning (DL) dalam
pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model
pembelajaran DL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran
ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh
105
model pembelajaran DL pembelajaran ekonomi tentang minimal
satu materi ekonomi semester 2 kelas XI!
d.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL
dalam format dengan menggunakan kolom!
2.
e.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
f.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 1.1. b: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Problem Based Learning (PBL)
dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model
pembelajaran PJPL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran
ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh
model
pembelajaran
PBL
pembelajaran
ekonomi
tentang
permasalahan ekonomi!
d.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL
dalam format dengan menggunakan kolom!
e.
3.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
LK. C. Pedg. 1.1.c: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Project Based Learning (PJPL)
dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model
pembelajaran PJPL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran
ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh
model pembelajaran PJPL pembelajaran ekonomi tentang buku
besar perusahaan jasa!
106
d.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL
dalam format dengan menggunakan kolom!
e.
4.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
LK. C. Pedg. 1.2: TUGAS ON
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model
pembelajaran PBL dan PJBL pembelajaran ekonomi tentang minimal
satu materi ekonomi SMA!
F.
Rangkuman
Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada
penerapan model pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus
dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan),
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection
(pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification
(pembuktian) dan Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Model Pembelajaran Problem Based LearningProblem Based Learning
(PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam
memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi
tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tahap-tahap
PBL
meliputi
tahap
orientasi
peserta
didik
kepada
masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan
kelompok, mengembangkan dan menyajikan data dan menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut:
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi model-model
pembelajaran ekonomi?
107
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi model-model pembelajaran ekonomi?
3.
Apa manfaat materi model-model pembelajaran ekonomi terhadap tugas
Bapak/Ibu?
4.
Nilai karakter apa saja yang bisa teridentifikasi pada kegiatan ini?
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini?
108
Kegiatan Pembelajaran 2:
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Tujuan:
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini peserta diklat mampu:
menyusun
penilaian
sikap,
pengetahuan
dan
ketrampilan
dalam
pembelajaran ekonomi melalui mengkaji referensi, kerja kelompok dan
diskusi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Membuat rubrik penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan
2. Mengimplementasikan pada kegiatan belajar mengajar di kelas
3. Memasukkan hasil penilaian pembelajaran kedalam rapor
C. Uraian Materi:
Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan
dan
keterampilan
pada
pembelajaran
Ekonomi.
Anda
dapat
mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus
dicapai peserta didik.
1. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer
assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. (Direktorat Pembinaan SMA,
Ditjen Pendidikan Menengah, 2013).
Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran Ekonomi.
a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat
peserta didik melakukan pratikum atau diskusi, guru dapat
mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : ..............................
Topik/Subtopik
: ..............................
109
Indikator
: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah
disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam
merancang dan melakukan praktek dalam
pembelajaran Ekonomi
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap
peserta didik selama kegiatan .
1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan
No
1.
2.
Nama
Siswa
Disiplin
Tanggung
jawab
Jujur
Teliti
Kreatif
ilmiah
Jumlah
Skor
.............
Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : X/1
Topik/Subtopik
: ...................................
Indikator
: Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama,
santun, toleran, responsif dan proaktif serta
bijaksana
memecahkan
sebagai
wujud
masalah
kemampuan
dan
membuat
keputusan.
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan
No
Nama
Siswa
1.
.............
Kerja
sama
San- Toletun
ran
Responsif
Proaktif
Bijaksana
Jumlah
Skor
110
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan
rumus berikut
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡𝐬𝐤𝐨𝐫
𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟒
Dengan predikat:
PREDIKAT
Sangat Baik ( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
NILAI
80 ≤ AB ≤ 100
70 ≤ B ≤ 79
60 ≤ C ≤ 69
<60
b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai mempelajari satu
KD.
Contoh Format Penilaian Diri untuk Tugas Proyek EKONOMI
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No
1
2
3
4
5
Pernyataan
Selama melakukan tugas kelompok
saya bekerjasama dengan teman satu
kelompok
Saya mencatat data dengan teliti dan
sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan
jadwal yang telah dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu
dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
……………………………………….
YA
TIDAK
c. Penilaian Sikap antar Peserta Didik
Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari
Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi.
Contoh penilaian antar peserta didik
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : X/1
Topik/Subtopik
: ...................................
111
Indikator
: Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama,
santun, toleran, responsif dan proaktif serta
bijaksana
sebagai
wujud
kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
-
Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti
pembelajaran Ekonomi.
-
Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatanmu.
-
Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No
Dilakukan/muncul
YA
TIDAK
Perilaku
1
2
Mau menerima pendapat teman
Memaksa teman untuk menerima
pendapatnya
3
Memberi solusi terhadap pendapat
yang bertentangan
4
Mau bekerjasama dengan semua
teman
5
......................................
Keterangan:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.3
dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku
positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian
menggunakan format berikut.
No
Nama
1
Skor perilaku/sikap
2
3
4
5
1
…….
2
2
2
1
2
2
3
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Jumlah
Nilai
9
Jumlah skor
x100
2 x jumlah perilaku
d. Penilaian Sikap melalui Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi
informasi
hasil
pengamatan
tentang
kekuatan
dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
112
perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap
aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:
- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
- Menggunakan
format
yang
sederhana
dan
mudah
diisi/digunakan.
- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis,
jelas dan komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap
tampilan sikap peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
peserta didik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal
adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat
hanyalah kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda (Kartu Jurnal
yang berbeda.
Mode Jurnal
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik
Kelas
Aspek yang diamati
NO
HARI/
TANGGAL
: …………...........................................……..
: ................................................................
: ………...........................................………..
KEJADIAN
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
1.
...
113
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.
Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal
uraian.Pada pembelajaran Ekonomi yang menggunakan pendekatan
scientific,instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS,“HigherOrder thinkingSkill”)menguji prosesanalisis,
intesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
Tes tulis
Tes lisan
Penugasan
Bentuk Instrumen
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian.
Daftar pertanyaan.
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
3. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar
kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep
yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik
sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator
esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi
peserta didik.
Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
114
Contoh Penilain Proyek:
Pengamatan pada permasalahan Sumber Daya ekonomi di
daerah.........
Nama Siswa/Kelompok:
Aspek yang dinilai
4
3
Skor
2
1
Pengetahuan dan Keterampilan
1. merencanakan pengamatan
a. mempersiapkan prosedur kerja:
 Pembagian kelompok
 Tugas masing masing anggota
kelompok
 Laporan masing masing anggota
kelompok
b. mempersiapkan peralatan:
 Penyusunan instrumen pengamatan
 Pembahasan instrumen pengamatan
2. aktivitas pengamatan:
a. Penggalian data
 Permasalahan ekonomi tentang
Sumber daya alam
 Permasalahan ekonomi tentang
Sumber daya manusia
 Permasalahan ekonomi tentang
Sumber daya modal
 Upaya menaggulangi permasalahan
b. Pengolahan data
 Pengolahan data kuatitatip
 Pengolahan data kualitatip
 Analisis data
3. Menggambarkan hasil pengamatan
 menuangkan data dalam bentuk tabel,
grafik, atau gambar.
 Interpretasi data
4. Pembuatan catatan hasil pengamatan
 Catatan hasil pengamatan individu.
 Catatan hasil pengamatan kelompokal
5. pelaporan
 Menuliskan semua langkah yang telah
dilakukan, data yang diperoleh sampai
penyajian hasil.
 Dideskripsikan melalui sistematika
laporan yang telah ditetapkan.
 Memberikan saran atau rekomendasi
Sikap
1. mampu bekerjasama
2. sistematis dalam mengerjakan tugas
115
3. serius dalam mengerjakan tugas
4. Disiplin
Komentar:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Salah satu contoh
portofolio adalahmembuat laporan pengamatan dan pengukuran atau
laporan proyek
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang
digunakan
untuk
penilaian
kompetensi
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada
setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu
diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai
rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam
satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor
diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang
telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil
Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang
diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Persiap
Pelaksana
Pengolahan dan
Tindak lanjut
Pelapora
116
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa
dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada
dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan
SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada
Pelaporan. Diantaranya adalah:
1.
Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 0 – 100 dan diberi predikat sebagai berikut:
PREDIKAT
Sangat Baik ( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
NILAI
80 ≤ AB ≤ 100
70 ≤ B ≤ 79
60 ≤ C ≤ 69
<60
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didik
pada mata pelajaran Ekonomi, jika KKM nya adalah 60.
NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor = 80+75+85: 3 = 240: 3
Nilai Rapor = 80
Yang ditulis pada rapor adalah 80 dan predikatnya (SB).
2.
Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian
Dengan predikat:
PREDIKAT
Sangat Baik ( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
NILAI
80 ≤ AB ≤ 100
70 ≤ B ≤ 79
60 ≤ C ≤ 69
<60
Kuantitatif dengan skala 0 - 100 dan diberikan predikat sebagai berikut:
Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
117
Contoh: Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada
mata pelajaran Ekonomi, jika KKM nya 60.
3.
Nilai Praktik
= 80
Nilai Projek
= 75
Nilai Portofolio
= 80
Nilai Rapor
= 80+75+80: 3 = 235: 3
Nilai Rapor
= 78 dan predikatnya B
Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian
observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian
antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan
nilai Kualitatif sebagai berikut:
SB
= Sangat Baik
B = Baik
= 70 - 79
C = Cukup
= 60 - 69
K = Kurang
= < 60
= 80 - 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata
pelajaran Ekonomi, jika KKM nya 60.
Nilai Observasi
= 85
Nilai diri sendiri
= 75
Nilai antar teman
= 80
Nilai Jurnal
=
Nilai Rapor
= 85+75+80+75: 4 = 315: 4
Nilai Rapor
= 79
Predikat
= Baik
75
PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL
1.
Pengertian kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes.
118
Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan
sebelum penulisan soal.
Dengan adanya kisi-kisi, penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang
sesuai dengan tujuan dan perakit soal akan lebih terarah dalam merakit
tes. Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan
dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat kedalaman
dan cakupan materi yang ditanyakan.
2.
Syarat kisi-kisi
Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut.
a.
Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
b.
Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami.
c.
Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan
bentuk soal yang telah ditetapkan.
3.
Komponen kisi-kisi
Komponen-komponen
yang
diperlukan
dalam
sebuah
kisi-kisi
disesuaikan dengan tujuan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas
komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas
diletakkan di atas komponen matriks. Contoh komponen identitas yang
dimasukkan adalah jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata
pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah
soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi
dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator,
dan nomor soal.
Berikut ini adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran
kompetensi dasar (KD) menjadi indikator.
Diagram II: Proses Penjabaran KD menjadi Indikator
a.
Karena keterbatasan jumlah soal, kadang-kadang perlu memilihKD
yang esensial. Adapun kriteria pemilihan KD yang esensial adalah:
119
b.
Merupakan KD lanjutan/pendalaman dari satu KD yang sudah
dipelajari sebelumnya.
c.
Merupakan KD penting yang harus dikuasai peserta didik.
d.
Merupakan KD yang sering diperlukan untuk mempelajari mata
pelajaran lain.
e.
Merupakan KD yang berkesinambungan yang terdapat pada semua
jenjang kelas.
f.
Merupakan KD yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
4.
Kriteria indikator
a.
Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur.
b.
Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja
operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata
kerja operasional untuk soal uraian).
c.
Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
d.
Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah
ditetapkan.
e.
Komponen-komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah
subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteksnya.
TEKNIK PENULISAN SOAL
1.
Pengertian tes tertulis
Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada
peserta didik dalam bentuk tulisan.Dalam menjawab soal, peserta
didiktidak selalu harus merespon dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat
dilakukan dalam bentuk lain, seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar.
Soal-soal pada tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
soal dengan memilih jawaban yang sudah disediakan (bentuk soal
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan) dan soal dengan memberikan
jawaban secara tertulis (bentuk soal isian, jawaban singkat, dan uraian).
Dalam
penyusunan
memperhatikan
soal
kaidah-kaidah
tes
tertulis,
penulisan
soal
penulis
dari
soal
segi
harus
materi,
120
konstruksi, dan bahasa.Selain itu, soal yang ditulis harus bebas dari
unsur kekerasan, pornografi, politis, SARA (suku, agama, ras, dan
antargolongan), atau hal-hal lain yang dapat menguntungkan atau
merugikan kelompok tertentu atau menimbulkan efek negatif.
2.
Teknik Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda (PG)
Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih
dari
beberapa
kemungkinan
jawaban
(option)
yang
telah
disediakan.Setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor).Kunci jawaban merupakan jawaban benar atau
paling benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar,
tetapipeserta didik yang tidak menguasai materi mungkinakan memilih
pengecoh tersebut.
a.
Keunggulan dan keterbatasan
Beberapa keunggulan dari bentuk soal PG adalah:
1)
dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas
yang tinggi;
2)
dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif; mencakup ruang
lingkup materi yang luas;
3)
tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus
segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah,
danujian seleksi pegawai negeri.
Beberapa keterbatasan dari bentuk soal PG adalah: o perlu waktu
lama untuk menyusun soalnya;
1)
sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;
2)
terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.
b. Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG
Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan
kaidah-kaidah sebagai berikut:
Materi
1)
Soal harus sesuai dengan indikator.
121
2)
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
3)
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.
Konstruksi
1)
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2)
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
3)
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4)
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda
5)
.Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6)
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua
pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi
atas benar”.
7)
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut
atau kronologisnya.
8)
Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi.
9)
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
1)
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
2)
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal
akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3)
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4)
Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang
bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
3.
Teknik Penulisan Soal Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik
untuk mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajarinya. Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis.
122
a.
Keunggulan dan keterbatasan soal bentuk uraian
Keunggulan
Dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal menyajikan
jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikirannya,
mengemukakan pendapatnya, dan mengekspresikan gagasangagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat peserta didik
sendiri.
Keterbatasan
Jumlah materi atau pokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif
terbatas,
waktu
untuk
memeriksa
jawaban
cukup
lama,
penskorannya relatif subjektif, dan tingkat reliabilitasnya relatif lebih
rendah dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda karena
reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung pada
penskor tes.
Berdasarkan penskorannya soal bentuk uraian diklasifikasikan
menjadi uraian objektif dan uraian nonobjektif.
1)
Soal bentuk uraian objektif adalah rumusan soal atau
pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan
pengertian/konsep tertentu sehingga penskorannya dapat
dilakukan secara objektif.
2)
Soal bentuk uraian nonobjektif adalah rumusan soal yang
menuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep
menurut pendapat masing-masing peserta didik sehingga
penskorannya sukar dilakukan secara objektif (penskorannya
dapat mengandung unsur subjektivitas).
Pada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraian objektif
dan nonobjektif terletak pada kepastian penskorannya.Pada soal
uraian bentuk objektif, pedoman penskorannya berisi kunci jawaban
yang lebih pasti. Setiap kata kunci diuraikan secara jelas dan diberi
skor
1.
Pada
soal
uraian
bentuk
nonobjektif,
pedoman
penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria diskordalam
bentuk rentang skor.
123
b.
Kaidah penulisan soal uraian
Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan
soal bentuk uraian adalah sebagai berikut:
Materi
1)
Soal harus sesuai dengan indikator.
2)
Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup) harus jelas.
3)
Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal
Matematika harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan
kompetensi berbahasa atau yang lainnya.
4)
Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur
harus disesuaikan dengan tingkatan peserta didik, misalnya
kompetensi pada jenjang SMP tidak boleh ditanyakan pada
jenjang SD, walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal
untuk tingkat SD tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMP.
Konstruksi
1)
Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan
kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai,
seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan,
tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya
yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana,
kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut
jawaban ya atau tidak.
2)
Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
3)
Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis
dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau
kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau
rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam
soal yang bersangkutan.
4)
Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik,
peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas,
berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda dan juga harus bermakna.
124
Bahasa
1)
Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan katakata) yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah
dipahami oleh peserta didik.
2)
Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3)
Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
4)
Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5)
Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan
budaya.
6)
c.
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Penyusunan Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yang
menjelaskantentang batasan atau kata-kata kunci atau konsep
untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian
objektif dan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan
atau kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan
penskoranterhadap
penskoran
untuk
soal-soal
setiap
butir
uraian
soal
nonobjektif.Pedoman
uraian
harus
disusun
segerasetelah penulisan soal.
d.
Kaidah Penulisan Pedoman Penskoran
Uraian Objektif
1)
Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata kunci
jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal.
2)
Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).
3)
Apabila
suatu
pertanyaan
mempunyai
beberapa
subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut
menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-kata kunci ini
dibuatkan skornya (masing-masing 1).
125
4)
Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan
pada soal. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu
soal.
Uraian Non objektif
1)
Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban
untuk dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor.
Kriteria
jawaban
disusun
sedemikian
rupa
sehingga
pendapat/pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat
diskor menurut mutu uraian jawabannya.
2)
Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban.
Besarnya rentang skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang
skor tertinggi ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang
dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin kompleks jawaban,
rentang skor semakin besar. Untuk memudahkan penskoran,
setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan kualitas jawaban,
misalnya untuk rentang skor 0 - 3: jawaban tidak baik 0, agak
baik 1, baik 2, sangat baik 3. Kriteria kualitas jawaban (baik
tidaknya jawaban) ditetapkan oleh penulis soal.
3)
Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah
ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor
maksimum dari satu soal.
e.
Prosedur penskoran
1)
Pemberian skor pada jawaban uraian sebaiknya dilakukan per
nomor soal yang sama untuk semua jawaban peserta didik agar
konsistensi penskor terjaga dan skor yang dihasilkan adil untuk
semua peserta didik.
2)
Untuk uraian objektif: periksalah jawaban peserta didik dengan
mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Setiap
jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan
“Benar” dan diberi skor 1, sedangkan jawaban peserta didik
yang tidak sesuai dengan kunci dianggap “Salah” dan diberi
skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila
ada jawaban peserta didik yang kurangsempurna, kurang
126
memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus dapat
menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat
diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.
3)
Untuk uraian nonobjektif: periksalah jawaban peserta didik
dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran.
Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta
didik dan kriteria jawaban. Di dalam pedoman penskoran sudah
ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap tingkatan kualitas
jawaban.
4)
Baik soal uraian objektif maupun soal nonobjektif, bila tiap butir
soal sudah selesai diskor, hitunglah jumlah skor perolehan
peserta didik pada setiap nomor butir soal.
5)
Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal
uraian, setiap nomor soal uraian diberi bobot. Pemberian bobot
dilakukan dengan membandingkan semua soal yang ada dilihat
dari kedalaman materi, kerumitan/kompleksitas jawaban, dan
tingkat kognitif yang diukur. Skala yang digunakan dalam satu
tes adalah 10 atau 100 sehingga jumlah bobot dari semua soal
adalah 10 atau 100. Pemberian bobot pada setiap soal uraian
dilakukan pada saat merakit tes.
6)
Kemudian lakukan perhitungan nilai dengan menggunakan
rumus:
Nilai tiap soal:
Skor perolehan peserta didik
× bobot
Skor maksimum tiap butir soal
Atau
Keterangan:
Ni
= Nilai untuk satu nomor soal tertentu setelah dikalikan
dengan bobot
ai
= Skor perolehan peserta didik pada satu nomor soal
tertentu.
127
C
= Skor maksimum untuk nomor soal itu.
b
= Bobot soal dari soal itu
Jumlahkan semua nilai (Ni) yang telah diperoleh peserta didik
dalam perangkat tes. Jumlah ini disebut nilai akhir dari satu
perangkat tes uraian yang disajikan.
D. Aktivitas Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Berdoa sebelum kegiatan diklat dimulai.
2. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
seksama;
3. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi
penilaian autentik.
Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai 105 menit
berikut:
1. Guru memberi informasi dan tanya jawab
secara interaktif dengan contoh kontekstual
tentang strategi pembangunan ekonomi dengan
menggunakan contoh yang kontekstual..
2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C,
…….s/d
kelompok
F)
masing-masing
beranggotakan 6 orang.
3. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk
dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A
dan D mengerjakan LKS1, B dan E
mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan
LKS3.
4. Peserta diklat berdiskusi secara inklusif
mengerjakan kuis tentang penilaian autentik
dan cara menanganinya yang tercantum dalam
LK1, LK2, dan LK3..
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi secara bertanggung jawab.
6. Masing masing kelompok melakukan presentasi
hasil diskusi.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi secara
obyektif berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok.
Kegiatan
1. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit
128
Kegiatan
Penutup
E.
Alokasi
Waktu
Deskripsi Kegiatan
menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran.
Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Pedg. 2.1.a: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan
ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaansikap,
pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh
model penilaian sikap dengan teknik observasi, jurnal, dan penilaian
diri dalam pembelajaran ekonomi tentang bursa efek!
d.
Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam
penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan
menggunakan kolom!
e.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada
kegiatan ini.
2.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 2.1.b: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan
ketrampilan dalam pembelajaran akuntansi!
b.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaansikap,
pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh
129
model penilaian pengetahuan yang terdiri dari tes uraian dan pilihan
ganda dalam pembelajaran ekonomi tentang pasar modali!
d.
Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam
penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan
menggunakan kolom!
e.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada
kegiatan ini.
3.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 2.1.c: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut:
a.
Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian sikap, pengetahuan dan
ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaansikap,
pengetahuan dan ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh
model penilaian ketrampilan yang terdiri dari proyek dalam
pembelajaran laporan keuangan perusahaan jasa!
d.
Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam
penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan dalam format dengan
menggunakan kolom!
e.
Identifikasi nilai-nilai karakter yang bisa diimplementasikan pada
kegiatan ini.
4.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 2.2: TUGAS ON
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian susunlah contoh model
penilaian sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam pembelajaran
ekonomi tentang materi yang anda tentukan sendiri!
130
F.
Rangkuman
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian
diri
(self
assessment),
penilaian
“teman
sejawat”
(peer
assessment) oleh peserta didik, dan jurnal.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut:
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pelaksanaan
penilaian autentik pada mata pelajaran ekonomi?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran ekonomi?
3.
Apa manfaat materi pelaksanaan penilaian autentik terhadap tugas
Bapak/Ibu?
4.
Nilai karakter apa saja yang bisa diimplikasikan pada kegiatan ini?
5.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan
ini?
131
Kegiatan Pembelajaran 3:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: Menyusun
RPP Ekonomi melalui mengkaji referensi, kerja kelompok dan diskusi;
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
mendifinisikan desain pembelajaran
2.
menjelaskan prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran
3.
menjelaskan perencanaan pembelajaran
4.
menjelaskan pelaksanaan pembelajaran
5.
membuat contoh rencana perencanaan pembelajaran
C. Uraian Materi
1.
Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
RPP disusun berdasarkan KD atau subtemayang dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a.
identitas sekolah atau namasatuanpendidikan
b.
identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c.
kelas/semester;
d.
materi pokok;
e.
alokasi
waktu
ditentukan
sesuai
dengan
keperluan
untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
132
f.
tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g.
kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi;
h.
materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i.
metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai;
j.
media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l.
langkah-langkah
pembelajaran
dilakukan
melalui
tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup;
m. penilaian hasil pembelajaran.
3.
Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a.
Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal,
tingkat
intelektual,
bakat,
potensi,
minat,
motivasi
belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b.
Partisipasi aktif peserta didik.
c.
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi,
minat,
kreativitas,
inisiatif,
inspirasi,
inovasi
dan
kemandirian.
d.
Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang
untuk
mengembangkan
kegemaran
membaca,
pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
133
e.
Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remidi.
f.
Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
g.
Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
CONTOH 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMA Negeri .........
Mata Pelajaran
:
Ekonomi
Kelas/Semester
:
XI/Satu
Materi Pokok : Ketenagakerjaan
Alokasi Waktu :
2x 45 menit ( Pertemuan ke 4 )
A. Kompetensi Inti:
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan
rasa
ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya
di
sekolah
secara
mandiri,
dan
mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
134
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi:
1.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
4.2 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
2.
Indikator Ketercapaian KD 3.2
3.2.4 Mendeskripsikan jenis pengangguran
3.3.5 Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di
Indonesia
3.
Indikator Ketercapaian KD 4.2
4.2.6 Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi
pengangguran di Indonesia
4.2.7 Melaporkan
secara
lisan
hasil
analisis
mengatasi
pengangguran di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran:
Setelah pelaksanaan pembelajaran ini siswa dapat:
1.
Mendeskripsikan Jenis pengangguran
2.
Mengidentifikasi upaya untuk mengatasi pengangguran di
Indonesia
3.
Melaporkan
secara
tertulis
hasil
analisis
mengatasi
analisis
mengatasi
pengangguran di Indonesia
4.
Melaporkan
secara
lisan
hasil
pengangguran di Indonesia
D. Materi Pembelajaran
PENGANGGURAN
Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan
yang sangat serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah
pengangguran. Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia merupakan
salah satu negara dengan jumlah penganggur yang sangat besar.
Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan
pengganguran terselubung.
135
Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda
yang baru menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi. Ada
kecenderungan mereka yang baru menyelesaikan pendidikan
berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.
Mereka
biasanya
mendapatkan
bekerja
pekerjaan
di
yang
sektor-sektor
diinginkan,
modern.
mereka
Untuk
bersedia
menunggu beberapa waktu atau bahkan mencarinya di kota atau
daerah lain yang sektor modernnya telah berkembang.
Pengangguran
terselubung
(underemployment)
adalah
pekerja yang bekerja dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga
jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu), namun
masih
mau
menerima
pekerjaan.
BPS
mengkategorikan
penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitupekerja yang
memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena sukarela
(kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa.
1.
Penyebab Pengangguran
2.
Jenis-Jenis Pengangguran
a.
Pengangguran Friksional
b.
Pengangguran Konjungtural/Siklikal
c.
Pengangguran Musiman
d.
Pengangguran Struktural
3.
Dampak Pengangguran
4.
Usaha-Usaha Mengatasi Pengangguran
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
1.
Alat/Bahan:
Power point, LCD, Laptop, Artikel.
2.
Sumber Belajar:
Buku Ekonomi Kemdikbud 2013 dan buku ekonomi lain yang
relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber .
F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan awal/ Pendahuluan:
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis (absensi,
Alokasi
Waktu
15
136
B.
1.
2.
3.
berdoa) dan fisik (mengecek kebersihan kelas)
untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. Mengajukan pertanyaaan tentang materi
ketenagakerjaan (materi yang sudah dipelajari)
dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.
3. Mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari
4. Menyampaikan garis besar (/KI/KD/Indikator/
tujuan pembelajaran) materi pengangguran dan
upaya untuk mengatasi pengangguran di
Indonesia.
Kegiatan Inti:
Membagi peserta didik secara berpasangan dengan
teman satu bangku (sesuai dengan tipe TPS) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Stimulasi
o Guru menyampaikan motivasi atau
rangsangan pada inti materi pengangguran
berupa gambar dan peserta didik
memperhatikan dengan seksama.
b) Problem statemen
o Guru membagikan materi tugas diskusi (tentang pengangguran) kepada tiap kelompok.
o Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengidentifikasikan sebanyak
mungkin masalah yang berkaitan dengan
permasalahan pengangguran di Indonesia.
c) Data collection
o Peserta didik secara berpasangan
mendiskusikan dan mengumpulkan informasi
yang relevan untuk menjawab pertanyaan
tentang masalah pengangguran
d) Data processing
o Peserta didik secara berpasangan berdiskusi
untuk mengolah data hasil pengamatan
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
e) Verification
o Peserta didik secara berpasangan
mendiskusikan hasil pengolahan data dan
memverifikasi hasil pengolahan dengan teori
pada buku sumber yang berhubungan dengan
masalah pengangguran.
f) Generalization
o Peserta didik menyimpulkan hasil diskusinya.
Guru mempersilahkan kelompok pertama untuk maju
kemuka kelas dan mempresentasikan hasil diskusinya
(tugas kelompok).
Kelompok yang tidak presentasi diberi kesempatan
menit
50
menit
137
untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi.
4. Masing-masing kelompok menyempurnakan hasil
diskusi berdasarkan tanggapan kelompok lain.
5. Setelah beberapa kelompok maju presentasi maka
guru memberikan klarifikasi berdasarkan
pengamatannya pada hasil presentasi beserta peserta
didik.
6. Guru memberikan tes tulis uraian
C. Kegiatan /penutup:
1. Guru denganpeserta didik membuat simpulan
bersama tentang masalah pengangguran dan cara
mengatasinya.
2. Guru memberikan penilaian presentasi kelompok,
partisipasi anggota kelompok, dan penilaian
partisipasi dalam penerapan pembelajaran diskusi
dan tanya jawab.
3. Guru memberikan tugasindividu untuk mengerjakan pekerjaan rumah: Tugas Portofolio (Terlampir).
4. Guru menginformasikan materi dan pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
25
menit
G. Penilaian Hasil Belajar
1.
Tehnik penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis
Soal Tes Tertulis berbentuk Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
2.
Prosedur Penilaian
Tehnik
Penilaian
Pengamatan/
Nontes
2
Bentuk
Instrumen
Lembar Observasi Penilaian Sikap
Pengetahuan Soal
3
Ketrampilan
Pengamatan
No
1
Aspek yang
dinilai
Sikap
Lembar
Observasi
Tes
Waktu Penilaian
Selama proses
pembelajaran
dan diskusi
Penyelesaian
Tugas Kelompok
Saat diskusi
Batu, 7 September 2015
Kepala Sekolah
Guru Mapel Ekonomi
..............................
……………………………..
CATATAN:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
138
LAMPIRAN PENILAIAN
A. TES TERTULIS:
SOAL: PENGANGGURAN (KD 3.2)
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1.
Apa saja sebab umum terjadinya pengangguran? Jelaskan
2.
Apa yang dimaksud dengan pengangguran struktural? Beri
penjelasannya!
3.
Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pengangguran musiman?
JAWABAN URAIAN
1.
Sebab umum terjadinya pengangguran:
a.
Kesempatan kerja adalah ketersediaan lapangan kerja
yang dapat diisi oleh para pencari kerja.
2.
b.
Tidak adanya lowongan pekerjaan
c.
Tidak memenuhi persyaratan
d.
Tidak ada kecocokan upah
e.
Informasi kerja tidak lengkap
f.
Terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
g.
Persebaran tenaga yg tidak merata
h.
Banyaknya tenaga kerja asing yg masuk
i.
Adanya kemajuan teknologi
Pengangguran structural adalah: Pengangguran yang terjadi
karena susunan perekonomian Negara berubah
3.
Upaya untuk mengatasi pengangguran musiman adalah:
a.
Diadakan pelatihan di bidang ketrampilan lain
b.
Memberikan informasi lowongan pekerjaan di sector lain
c.
Diadakannya pengembangan pusat kerajinan tradisional
d.
Diadakannya pengembangan sector pariwisata berbasis
pertanian
139
Pedoman penskoran
Pedoman Penskoran Uraian
Jawaban Uraian
Jawaban lengkap dan benar seluruhnya
Jawaban kurang lengkap dan benar
seluruhnya
3. Jawaban kurang lengkap dan ada tidak
benar seluruhnya
4. Jawaban kurang benar dan sebagian besar
kurang benar
5. Jawaban tidak lengkap dan tidak benar
seluruhnya
Total skor
1.
2.
Skor
100
70 – 90
50 – 69
<30
0
Skor yang diperoleh
Nilai =
-------------------------- X 80
Skor maksimal
Predikat Nilai Pengetahuan
Dengan predikat:
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik ( SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B)
70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C)
60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K)
<60
Catatan: jika KKM nya 60.
B. PENILAIAN NON TES
a.
Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian Sikap
Kegiatan Diskusi
No.
Nama Peserta
didik
Aspek yang dinilai
Keaktifan
Kerjasama
Jumlah
Skor
Nilai
140
Keterangan:
Aspek Keaktifan
Skor 3 = selalu melakukan urun pendapat/solusi
2 = sering melakukan urun pendapat/solusi
1 = tidak melakukan urun pendapat/solusi
Aspek Kerjasama:
Skor 3 = selalu melakukan tugas secara bersama
2 = sering melakukan tugas secara bersama
1 = metidak melakukan tugas secara bersama
Skor Maksimum adalah 3 x 2 = 6
Skor perolehan
Nilai =
x 100
Skor Maksimum
Predikat Nilai Sikap Dengan predikat:
PREDIKAT
Sangat Baik ( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
NILAI
80 ≤ AB ≤ 100
70 ≤ B ≤ 79
60 ≤ C ≤ 69
<60
Catatan: Jika KKM nya 60
b.
Rubrik Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian Diskusi
No.
Nama
Peserta
didik
Aspek Pengamatan
Mengkomu
Kerja
Tolenikasikan
sama
ransi
pendapat
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
141
Skor Maksimum adalah 3 x 4 = 12
Skor perolehan
Nilai =
X 100
Skor Maksimum
Predikat Nilai Ketrampilan
Dengan predikat:
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik ( SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B)
70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C)
60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K)
<60
Catatan: jika KKM nya 60
142
LEMBAR KERJA:
TUGAS DISKUSI
1.
Judul
: Pengangguran dan cara mengatasinya di
Indonesia
2.
Mata Pelajaran
: Ekonomi
3.
Kelas/Semester
: XI/1
4.
Waktu
: 2 X 45 menit
5. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi Ekonomi yang berhubungan dengan Masalah
pengangguran dan cara mengatasinya
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah menurut petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi sesuai dengan teknik yang ditentukan Guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas
6. Kompetensi Dasar yang akan dicapai:
3.2 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
4.3
Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia
TUGAS PORTOFOLIO
Judul
: Pengangguran dan cara mengatasinya di Indonesia
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: XI/1
Waktu
: 1 minggu
Indikator: Melakukan kliping jenis-jenis pengangguran dan cara mengatasinya
secara rapi.
a. Portofolio
Langka-langkah:
i.
Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan artikel tentang
pengangguran serta cara mengatasinya.
ii.
Guru mengistruksikan untuk menembpelkan dengan rapi artikel-artikel
tersebut di buku kliping.
143
iii.
Guru membimbing siswa untuk menulisakan asal/sumber artkel dengan
benar.
iv.
Guru menginstruksikan siswa untuk memberikan analisis untuk setiap
artikel yang ditempel tersebut.
v.
Guru membimbing siswa untuk menulis dengan rapi hasil analisis
dibawah keterangan sumber artikel.
vi.
Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa
dalam waktu a minggu.
vii.
Guru menginstruksikan siswa untuk meminta tanda tangan kepada orang
tua sebagai bukti bahwa siswa telah menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Pedoman penilaian:
Tingkat Pencapaian
Diskrepsi
Istimewa (4)
Kliping rapi dan analisa tepat
Bagus (3)
Kliping kurang rapi, tapi analisisa tepat
Cukup (2)
Kliping kurang rapi dan analisisa kurang
tepat
Kurang (1)
Kliping tidak rapi, dan analisisa tidak tepat
D. Aktivitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat dengan ini sebagai berikut:
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Deskripsi Kegiatan
1.
Alokasi
Waktu
15 menit
Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran;
2. Mengantarkan suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran diklat.
3. Menyampaikan garis besar cakupan
materi kegiatan ekonomi.
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok
dimana
langkah-langkahnya 105 menit
sebagai berikut:
1. Guru memberi informasi dan tanya jawab
dengan contoh kontekstual tentang
kegiatan ekonomi dengan menggunakan
contoh yang kontekstual..
144
Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
2. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C,
D) masing-masing beranggotakan 8 orang.
3. Guru memberi tugas menggunakan LKS
untuk
dikerjakan
masing
masing
kelompok: Klpk A dan Cmengerjakan
LKS1, B dan D mengerjakan LKS2,
4. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis
tentang i yang tercantum dalam LK1, LK2,
5. Melaksanakan penyusunan laporan hasil
diskusi.
6. Masing masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi.
7. Nara sumber memberikan klarifikasi
berdasarkan hasil pengamatannya pada
diskusi dan kerja kelompok.
1. Narasumber bersama-sama dengan
peserta
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
3. memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran.
Alokasi
Waktu
15 menit
E. Latihan/kasus/tugas
PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta
mampu menyusun RPP Ekonomi yang sesuai dengan
SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik
dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai
dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
1.
Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh
RPP Ekonomi
2.
Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua
orang mendapatkan tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka
(Pilih topik ekonomi yang telah didiskusikan pada kegiatan merancang
model pembelajaran dan penilaian)
145
3.
Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota
kelompok lain
4.
Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain
menggunakan format yang tersedia
5.
Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan
catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada
RPP
6.
Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia
7.
Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya
diskusikan hasil telaah RPP kemudian revisi sesuai rekomendasi atau
saran perbaikan.
FORMAT TELAAH RPP
1.
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria
yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk
perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2.
Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru
Mata pelajaran
: .....................................................
: .....................................................
Topik/Sub topik : ......................................................
No
A
1.
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran
1
2
Terdapat: satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran
jumlah pertemuan
Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
C.
Perumusan Indikator
1.
Kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar
Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
B
2.
Hasil Penelaahan dan Skor
1
2
3
Tidak
Kurang
Sudah
ada
Lengkap
Lengkap
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Ctt
revisi
Sesuai
Seluruhnya
146
3.
4
D.
1
2
3
Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
Perumusan Tujuan
Pembelajaran
Kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar
Kesesuaian dengan Indikator
Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
E.
Pemilihan Materi Ajar
1.
4
Kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
Keruntutan uraian materi ajar
F.
Pemilihan Sumber Belajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
2.
3
2.
3
4.
G.
Pemilihan Media Belajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
2.
3
4.
H.
Model Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
materi
Metode Pembelajaran
2.
I
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
147
1
2
3
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
materi
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
j.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan
informasi, mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup dengan
cakupan materi
Rancangan Penilaian
Pembelajaran
Kesesuaian bentuk, tehnik dan
instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian Sikap
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Keterampilan
2.
3
4.
5.
K.
1
2.
3.
4.
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Jumlah skor
Masukkan terhadap RPP secara umum:
................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..................
148
F.
Rangkuman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Komponen RPP terdiri atas:
1.
identitas sekolah atau namasatuanpendidikan
2.
identitasmatapelajaranatautema/subtema;
3.
kelas/semester;
4.
materipokok;
5.
alokasi waktu;
6.
tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD;
7.
kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi;
8.
materi pembelajaran;
9.
metode pembelajaran;
10. media pembelajaran;
11. sumber belajar;
12. langkah-langkah pembelajaran;
13. penilaian hasil pembelajaran.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik
dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari
materi kegiatan konsumsi
3.
Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Pedg. 3.1.a: Tugas IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut:
a.
Jelaskan tentang pentingnya silabus dan RPP dalam pembelajaran
ekonomi!
149
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
2.
c.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
d.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 3.1.b: Tugas IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut:
a.
Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
3.
c.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
d.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 3.1.c: Tugas IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut:
a.
Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP
ekonomi dari KD ekonomi kelas 12 semester 1!
4.
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pedg. 3.2: Tugas ON
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran
ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi
dari KD ekonomi yang anda pilih!
TUGAS IN 2
a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan
presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
150
Kegiatan Pembelajaran 4:
PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Tujuan:
Peserta diklat dapat menentukan permasalahan PTK dan bisa memecahkan
solusinya melalui mengkaji referensi dan diskusi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.
Menetapkan fokus permasalahan
2.
Analisis Masalah PTK
3.
Merumukan Masalah PTK
C. Uraian Materi
Penetapan Fokus Permasalahan
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan
atau disadari oleh guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa
bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki di kelasnya, jika dibiarkan akan
berdampak buruk bagi peroses dan hasil belajar siswa.
Jika dirasakan ada hal-hal yang perlu diperbaiki dapat diajukan
pertanyaan seperti di bawah ini.
1.
Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup
memadai?
2.
Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
3.
Apakah sarana pembelajaran cukup memadai?
4.
Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
5.
Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovatif
tertentu?
Dianjurkan agar masalah yang dipilih untuk diangkat sebagai masalah
PTK adalah yang memiliki nilai yang bukan sesaat, tetapi memiliki nilai
strategis bagi keberhasilan pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan
diperolehnya model tindakan efektif yang dapat dipergunakan untuk
memecahkan masalah serumpun. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk
menguji kelayakan masalah yang dipilih antara lain seperti di bawah ini.
151
1.
Apakah masalah yang dirasakan secara jelas teridentifikasi dan
terformulasikan dengan benar?
2.
Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan
dipecahkan?
3.
Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk
perbaikan praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan?
4.
Pada tahap selanjutnya dilakukan identifikasi masalah yang sangat
menarik perhatian. Aspek penting pada tahap ini adalah menghasilkan
gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami
dalam pembelajaran. Tahap ini disebut identifikasi permasalahan. Cara
melakukan identifikasi masalah antara lain sebagai berikut:
a.
Menuliskan semua hal (permasalahan) yang perlu diperhatikan
karena akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terutama
yang berkaitan dengan pembelajaran.
b.
Memilah dan mengklasisfikasikan permasalahan menurut jenis/
bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat
frekuensi timbulnya masalah tersebut.
c.
Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang
mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi.
d.
Dari setiap urutan diambil beberapa masalah yang dianggap paling
penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah
PTK. Kemudian dikaji kelayakannya dan manfaatnya untuk
kepentingan praktis, metodologis maupun teoretis.
Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui identifikasi,
dilanjutkan dengan analisis untuk menentukan kepentingan. Analisis
terhadap masalah juga dimaksud untuk mengetahui proses tindak lanjut
perbaikan atau pemecahan yang dibutuhkan. Adapun yang dimaksud
dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat
dari segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan antara lain
pertanyaan sebagai berikut.
1.
Bagaimana konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi?
2.
Apa kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
3.
Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen dalam terjadinya
masalah?
152
4.
Bagaimana kemungkinan alternatif pemecahan yang dapat diajukan?
5.
Bagaimana ketepatan waktu, dan lama atau durasi yang diperlukan
untuk pemecahan masalah?
Analisis masalah dipergunakan untuk merancang tindakan baik
dalam bentuk spesifikasi tindakan, keterlibatan peneliti, waktu dalam satu
siklus, indikator keberhasilan, peningkatan sebagai dampak tindakan, dan
hal-hal yang terkait lainya dengan pemecahan yang diajukan.
Pada tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi
dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional.
Perumusan masalah yang jelas memungkinkan peluang untuk pemilihan
tindakan yang tepat. Contoh rumusan masalah yang mengandung tindakan
alternatif yang ditempuh antara lain sebagai berikut:
1.
Apakah strategi pembelajaran yang berorientasi pada proses dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran
ekonomi?
2.
Apakah
pembelajaran
berorientasi
proses
dapat
meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
3.
Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
4.
Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Ekonomi?
5.
Dalam
memformulasikan
masalah,
peneliti
perlu
memperhatikan
beberapa ketentuan yang biasa berlaku meliputi hal-hal di bawah ini.
6.
Aspek substansi menyangkut isi yang terkandung, perlu dilihat dari
bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui
tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa
yang dihadapi guru, kegunaan metodologi dan kegunaan teori dalam
memperkaya keilmuan pendidikan/pembelajaran.
7.
Aspek orisinalitas (tindakan), yang menunjukan bahwa pemecahan
dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang yang belum
pernah dilakukan guru sebelumnya.
8.
Aspek formulasi, dalam hal ini masalah dirumuskan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Rumusan masalah harus dinyatakan secara lugas
153
dalam arti eksplisit dan spesifik tentang apa yang akan dipermasalahkan
serta tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
9.
Aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk
melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang
dapat
diajukan
seperti
kemampuan
teoretik
dan
metodologik
pembelajaran, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan metodologi
pembelajaran, kemampuan fasilitas untuk melakukan PTK (dana, waktu,
dan tenaga). Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti untuk berangkat
dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, memiliki nilai praktis
bagi
guru
dan
semua
yang
berkolaborasi
dapat
memperoleh
pengalaman belajar dalam rangka pengembangan keprofesionalannya.
Hopkins (1993) menekankan bahwa pada awalnya guru mungkin bingung
untuk mengidentifikasi masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus
mulai dengan masalah. Guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk
melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
Meskipun demikian akan lebih baik bila mana mengawalinya dengan
menemukan suatu masalah yang benar-benar nyata dihadapi karena hal itu
akan mempermudah merumuskan bentuk tindakan perbaikan yang sesuai.
Adapun
pertanyaan
yang
dapat
dijadikan
acuan
dalam
mengidentifikasi masalah menurut Sudarsono(1996/1997: 5) yaitu:
1.
Apa yang menjadi keprihatinan guru/kepala sekolah?
2.
Mengapa anda memperhatikannya?
3.
Menurut anda, apa yang dapat anda lakukan untuk itu?
4.
Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan agar dapat membantu
membuat penilaian tentang apa yang terjadi?
5.
Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
6.
Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan
keakuratan tentang apa yang telah terjadi?
Meskipun pertanyaan di atas nampak sederhana, akan tetapi
membutuhkan waktu dan pemikiran yang serius untuk menjawabnya.
Mungkin diperlukan waktu untuk merenung atau melakukan refleksi tentang
apa yang sesungguhnya terjadi di kelas. Perlu kembali diingat bahwa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada refleksi diri
membutuhkan keterbukaan dan kejujuran.
154
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Wardani(2003:2.5)
memamparkan beberapa bentuk pertanyaan sederhana untuk menjadi
acuan di dalam mengidentifikasi masalah yang dapat dijawab oleh guru
sendiri:
1.
Apa yang sedang terjadi di kelas?
2.
Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3.
Apa pengaruh tersebut bagi kelas saya?
4.
Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5.
Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?
Adapun contoh identifikasi masalah pada sebuah sekolah misalnya
SMAN 1 yang mana sekolah ini masih memiliki masalah tentang proses
belajar mengajar, khususnya pada pelajaran ekonomi berdasarkan guru
yang sedang meneliti. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran
yang sulit dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah
tersebut hanya 30 % yang menyukai mata pelajaran sedangkan 70 % yang
tidak menyukai mata pelajaran ekonomi. Alasannya mata pelajaran ekonomi
sulit, rumit dan membosankan ditambah lagi siswa yang kurang suka
terhadap guru ekonomi. Hal ini mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa
dalam belajar ekonomi salah satu mata pelajaran tersebut adalah Akuntansi
perusahaan dagang kelas XII. Setelah diidentifikasi lebih lanjut maka
permasalahan yang dihadapi antara lain:
1.
Kemampuan siswa dalam konsep akuntansi perusahaan dagang masih
sangat rendah
2.
Guru
kurang
bervariasi
dalam
menggunakan
metode/model
pembelajaran
3.
Hasil belajar mata pelajaran akuntansiperusahaan dagang masih
rendah.
4.
Materi akuntansi perusahaan dagang merupakan salah satu materi
pelajaran masih sulit dipahami oleh siswa misalnya kurangnya
kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan dalam mata
pelajaran akuntansi perusahaan dagang
155
Analisis Masalah
Menganalisi masalah merupakan langkah yang harus dilakukan guru
setelah melakukan identifikasi. Jika melalui identifikasi anda dapat
menemukan beberapa masalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran
di kelas, maka analisis bertujuan agar masalah tersebut menjadi lebih jelas
dan dapat menduga faktor-faktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti
selanjutnya perlu melakukan analisis. Melalui Brainstorming (secara
kolaboratif), analisis penyebab munculnya masalah dapat dijabarkan dengan
mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah
tersebut, suatu tindakan dapat dikembangkan. Untuk memastikan akar
penyebab masalah tersebut, beberapa teknik pengumpulan data dapat
diterapkan. Misalnya (a) mengembangkan angket, (b) mewawancarai siswa,
dan (c) melakukan observasi langsung dalam kelas.
Berbagai kemungkinan penyebab masalah yang dapat ditemukan
untuk
memastikan
penyebab
yang
paling
mungkin,
siswa
diminta
pendapatnya atau diwawancarai,apa yang sesungguhnya menjadi penyebab
hasil belajar siswa di kelas XII untuk mata pelajaran ekonomi masih rendah.
Data dicoba diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan penyebab yang
paling mungkin dan data-data dikumpulkan melalui (a) angket, (b)
wawancara, (c) observasi kelas. Data tersebut kemudian dianalisis secara
(kolaboratif) dan disimpulkan.
Ternyata melalui hasil kolaboratif dan analisis data, penyebab
sesungguhnya adalah metode yang digunakan guru tidak kondusif
(mendukung/mendorong)
siswa
untuk
memahami
pelajaran
ekonomi
khususnya materi akuntansi perusahaan jasa sehingga tidak mampu
mencapai hasil belajar yang maksimal. Umumnya, siswa menganggap
bahwa akar penyebab masalah kualitas belajar mengajar antara lain sebagai
berikut:
a.
Proses belajar mengajar yang satu arah
b.
Metode dan model mengajar guru yang membosankan, kurang menarik
Akar penyebab masalah tersebut perlu dianalisis sehingga bentuk
intervensi
(action/soluting)
dalam
penelitian
tindakan
kelas
dapat
dikembangkan secara lebih tepat.
156
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas, merupakan titik
tolak dari hasil penelitian nantinya dan atau judul penelitian. Maka setelah
mengidentifikasi
dan
memilih
masalah,
langkah
berikutnya
adalah
merumuskan masalah. Kesalahan fatal seorang guru yang akan melakukan
penelitian
tindakan
kelas
adalah,
berusaha
membuat
judul
tanpa
merumuskan masalah terlebih dahulu.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa yang
menjadi masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan serta
kenyataan yang ada. Situasi yang mencerminkan adanya kesenjangan itu
disebut dengan situasi yang problematik. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengenali situasi tersebut adalah dengan mengenali terlebih dahulu
berbagai fakta yang ada, terutama yang terkait dengan munculnya situasi
yang problematik itu. Dengan berpijak pada fakta yang ada di kelas,
selanjutnya dipikirkan bagaimana seharusnya situasi itu, dengan cara
mencari penjelasan berdasarkan suatu teori ilmiah tertentu, asumsi-asumsi
yang ditemukan dari suatu teori, atau konsep-konsep yang diperoleh dari
berbagai literatur yang terkait seperti buku-buku, majalah, jurnal dan laporan
penelitian, dan fakta di kelas lain. Dengan pengenalan terhadap situasi
problematik dan gambaran yang diperoleh mengenai rumusan masalah,
mencerminkan pula variabel-variabel penelitian. Setelah jelas posisi masingmasing variabel (apakah terikat atau bebas), maka dirumuskan definisi
operasional yaitu batasan tentang keberadaan variabel secara operasional,
bagaimana pengukurannya serta instrumen apa yang digunakan untuk
mengukurnya.
Dalam membuat rumusan masalah, terdapat beberapa patokan yang
perlu dipedomani antara lain:
1.
Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
2.
Rumusan itu hendaklah khusus, padat dan jelas, dan tidak terlalu
umum. Contoh: apakah metode Jiksaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas….. Topik ini jelas sangat luas karena meliputi wilayah
yang sangat luas dan heterogen dari sosial, budaya, dan sebagainya.
Karena itu topik perlu dibatasi. Misalnya “apakah metode pembelajaran
Proyek Based Learning dalam mata pelajarn ekonomi mampu
157
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Malang
tahun pelajaran 2015 semester ganjil?
3.
Rumusan itu hendaklah memberi petunjuk tentang kemungkinan
mengumpulkan data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terkandung dalam rumusan-rumusan itu.
4.
Menghindari rumusan masalah yang terlalu umum, dan terlalu
argumentatif, mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang
tidak ilmiah.
Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan
informasi tentang:
1.
Apa yang dipermasalahkan (what)
2.
Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who)
3.
Dimana terjadinya masalah (where)
4.
Kapan terjadinya masalah (when)
5.
Bagaimana
penyimpangan
dan
berapa
besar
penyimpangannya
(how/how much).
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, disimpulkan bahwa rumusan masalah
merupakan bagian yang sangat menentukan dalam penelitian tindakan
kelas, karena itu perumusannya dilakuakan secara cermat dengan
memperhitungkan berbagai hal yang memungkinkan bagi terwujudnya suatu
rumusan yang baik, sehingga dapat memberikan arah yang jelas bagi
peneliti dalam kegiatan atau langkah-langkah selanjutnya dalam suatu
penelitian tindakan kelas.
Adapun rumusan masalah pada permasalahan sebelumnya dapat kita
rumuskan “Apakah metode Discovery Learning dalam mata pelajaran
ekonomi materi manajemen bada usaaha mampu meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X semester 1 tahun 2015 pada SMAN…. Malang?
Beberapa contoh rumusan masalah:
Apakah dengan Teknik STAD dalam mata pelajaran ekonomi materi
Akuntansi Perusahaan dagang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
X Semester 1 tahun 2015 SMAN … Malang?
158
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
15 menit
Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi
mengikuti proses pembelajaran;
2. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
3. Menyampaikan garis besar cakupan materi
proposal PTK.
Kegiatan Inti 1. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa
kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai 105 menit
berikut:
2. Guru memberi informasi dan tanya jawab dengan
contoh kontekstual tentang strategi proposal PTK
dengan menggunakan contoh yang kontekstual..
3. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, …….
/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6
orang.
4. Guru memberi tugas menggunakan LKS untuk
dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan
D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan
LKS2, C dan F mengerjakan LKS3.
5. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis
tentang proposal PTK dan cara menanganinya
yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3..
6. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.
7. Masing masing kelompok melakukan presentasi
hasil diskusi.
8. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan
hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja
kelompok.
Kegiatan
1. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit
Penutup
menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1.
LK. C. Pdg. 4.1. a: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut:
a.
Jelaskan alasan mengapa guru harus melaksanakan PTK dalam
pembelajaran ekonomi!
159
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara PTK dengan profesionalisme guru!
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang karakteristik PTK
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
e.
Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK,
kemudian susunlah minimal 10 masalah yang berhubungan dengan
PTK yang berhubungan dengan materi ekonomi kelas 10!
2.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pdg. 4.1. b: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut:
a.
Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pengembangan provesi
guru!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara PTK dengan pelaksanaan pembelajaran ekonomi!
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang manfaat PTK
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
e.
Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK,
kemudian susunlah contoh minimal 10 permasalahan PTK yang
berhubungan dengan materi ekonomi kelas 11!
3.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pdg. 4.1. c: TUGAS IN1
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut:
a.
Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan
antara PTK dengan pengembangan profesi guru!
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang pentingnya PTK dalam
pembelajaran!
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
160
e.
Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK,
kemudian susunlah contoh minimal 10 permasalahan PTK yang
berhubungan dengan materi ekonomi kelas 12!
4.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. C. Pdg. 4.2: TUGAS ON
Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian
susunlah contoh minimal 10 contoh rumusan masalah PTK dari minimal
3 judul PTK yang anda tentukan sendiri!
F.
Rangkuman
1.
2.
3.
Adapun ruang lingkup masalah yang dijadikan garapan PTKyaitu:
a.
Metode mengajar
b.
Strategi mengajar
c.
Prosedur evaluasi
d.
Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai
e.
Pengembangan profesionalisme guru.
f.
Pengelolaan dan kontrol
g.
Administrasi
Tujuan dalam menganalisis masalah antara lain:
a.
Mendapatkan Kejelasan Masalah yang Sesungguhnya
b.
Menemukan Kemungkinan Faktor Penyebab
c.
Menentukan Kadar Permasalahan
Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan
informasi tentang:
a.
Apa yang dipermasalahkan (what)
b.
Siapa yang terlibat dalam objek masalah (who)
c.
Dimana terjadinya masalah (where)
d.
Kapan terjadinya masalah (when)
e.
Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpangannya
(how/how much).
161
BAGIAN A KOMPETENSI PEDAGOGIK
1.
Dalam elemen perubahan pada Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan
perubahan pada standar proses adalah ….
A. adanya peningkatan dan keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik
B. perubahan sistem ada mata pelajaran wajib dan ada matapelajaran
pilihan
C. menekankan proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah atau
pendekatan saintifik
D. kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah
menjadi dari standar kompetensi
2.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Ekonomi tentang pengelolaan koperasi yang
kontekstual maka sebaiknya diperlukan adanya upaya ....
A. memberikan tugas menghafal pengertian koperasi
B. menyusun laporan keuangan sebuah koperasi unit desa
C. mengadakan observasi tentang kegiatan koprasi di lingkungannya
D. membentuk kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari lima orang
3.
Dalam pembelajaran tentang pengelolaan koperasi maka KD yang relevan
dalam pembelajaran yang berhubungan dengan pengetahuan adalah ....
A. mendeskripsikan konsep peranan koperasi unit desa
B. mendeskripsikan konsep manajemen koperasi di sekolah
C. mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi
D. menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi sekolah
4.
Di dalam Kompetensi Dasar Ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi
dan cara mengatasinya, maka di dalam Tujuan Pembelajaran sebaiknya
tertulis ….
A. mengevaluasi masalah ekonomi yang terjadi di lingkungannya
B. menyusun laporan dampak masalah ekonomi melalui observasi
C. mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
permasalahan
ekonomi
D. menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya
melalui diskusi dan kerja kelompok
162
5.
Pada saat guru melaksanakan pembelajaran tentang ekonomi internasional.
Berikut ini Kompetensi dasar pengetahuan yang tepat adalah….
A. menerapkan kejujuran dalam mekanisme pasar
B. mengevaluasi dampak aktivitas pasar dalam perekonomian
C. menyajikan hasil analisis data peranan pasar dalam perekonmian
D. mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam
perekonomian
6.
Penilaian sikap teknik observasi dapat dilakukan guru ekonomi dalam
kegiatan diskusi tentang kebijakan moneter dan fiskal dapat melalui kegiatan
....
A. menugaskan pada siswa untuk melakukan observasi pada kegiatan
perbankan
B. guru menyusun jurnal kegiatan siswa pada saat kerja kelompok dalam
pembelajaran
C. menugaskan siswa untuk mengamati sikap masyarakat terhadap
kebijakan moneter dan fiskal
D. melakukan observasi melalui pemberian tugas mandiri terstruktur
tentang kebijakan moneter dan fiskal
7.
Dalam menyusun media Powerpoint dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut ….
A. membuka program Office word, kemudian kita susun langsung upload
materi dari program tersebut
B. membuka komputer program Office Powerpoint, kemudian kita ketik
materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut
C. membuka internet program Office Powerpoint, kemudian kita susun
materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut
D. membuka google program Powerpoint, kemudian kita susun langsung
materi yang akan kita presentasikan lewat program tersebut
163
8.
Laporan tertulis hasil observasi yang dilakukan siswa dapat disajikan dengan
sistematika yang di dalamnya minimal memuat komponen ....
A. latar belakang masalah, rumusan masalah, pembahasan masalah, dan
penutup
B. latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, kajian pustaka,
dan penutup
C. latar belakang masalah, sasaran observasi, sampel, pembahasan
masalah dan penutup
D. latar belakang, hipotesis, analisis data kuantitatif, pembahasan masalah,
dan saran saran
9.
Dalam implementasi kurikulum 2013 pembelajaran KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4
dilaksanakan dalam bentuk ….
A. pembelajaran langsung
B. pembelajaran tidak langsung
C. pembelajaran mandiri dan terstruktur
D. pembelajaran langsung dan tidak langsung
10. Berikut ini yang merupakan rumusan masalah PTK adalah ....
A. Adakah pengaruh pemilihan metode pembelajaran terhadap hasil
belajar APBN dan APBD bagi siswa kelas XII I IPS SMA
B. Bagaimana penerapan metode observasi dapat meningkatkan hasil
belajar tentang uang dan bank bagi siswa kelas XI SMA
C. Bagaimana pengaruh metode observasi yang dilakukan guru terhadap
hasil belajar kewirausahaan bagi siswa kelas XII I IPS SMA
D. Adakah pengaruh metode observasi terhadap hasil belajar siklus
akuntansi perusahaan dagang bagi siswa kelas XII I IPS SMA
BAGIAN B KOMPETENSI PROFESIONAL
11. Berikut ini yang merupakan contoh Kerja sama antarregional adalah ....
A. Uni Eropa menjalin kerja sama dengan Indonesia
B. Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN
C. Jepang menjalin kerja sama dengan ASEAN
D. BENELUX kerja sama dengan Indonesia
164
12. APEC merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Dasar
pembentukan APEC adalah membentuk kerjasama ....
A. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya
manusia yang saling menguntungkan.
B. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan kualitas sumber
daya alam.
C. Sosial, ekonomi dan budaya, yang saling menguntungkan.
D. perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan kualitas penggalian
sumber daya alam.
13. Pasar
faktor
produksi
adalah
pasar
yang
memperjualbelikan
atau
menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan sebagai ....
A. masukan (input) dalam proses produksi.
B. modal utama dalam efisiensi produksi
C. hasil dari proses produksi
D. komponen penting yang dibutuhkan oleh konsumen
14. Jenis tenaga kerja menurut kwalitasnya terdiri dari ....
A. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja profesional
B. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih
C. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja ilmiahl, dan tenaga kerja tidak terdidik
D. tenaga kerja terdidik, tenaga kerja musiman dan tenaga kerja tidak
terlatih
15. Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli atas modal atau tempat jual beli dana dan inventasi
dalam .....
A. jangka panjang
B. jangka pendek
C. badan usaha
D. lindungan hukum
165
16. Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung yang
kegiatannya ....
A. menghimpun dana dari departeman keuangan dan menyalurkan kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif
B. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat untuk kegiatan konsumtif
C. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif
D. menghimpun dana dari perbankan dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif
17. Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan
serta mendorong perkembangan pasar modal untuk ....
A. membentuk permodalan perusahaan-perusahaan dalam negeri.
B. membentuk permodalan perusahaan-swasta.
C. membentuk persekutuan modal perusahaan-perusahaan yang produk
sejenis.
D. membentuk
permodalan
perusahaan-perusahaan
yang
memiliki
ekonomi rendah.
18. Asuransi merupakan perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam
penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung
jawab hukum pada ....
A. pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian.
B. pihak yang membutuhkan dana tunai.
C. pihak ketiga dengan menggunakan jaminan.
D. pihak ketiga karena peristiwa yang bersifat spekulasi.
166
19. Berikut berbagai hal yang berhubungan dengan pasar faktor produksi:
(1) Pembelinya adalah produsen
(2) Lebih diutamakan penawaran keahlian
(3) Berhubungan erat dengan tanah
(4) Letaknya tidak dapat dipindahkan
(5) Merupakan uang tunai yang sangat dibutuhkan produsen
Hal yang berhubungan erat dengan pasar faktor produksi modal adalah ....
A. (1) dan (5)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (3) dan (4)
20. Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan ....
A. Produk
Domestik
Bruto
(PDB)
yang
lebih
besar
dari
tingkat
pertumbuhan penduduk.
B. Suatu proses peningkatan pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun
secara terus menerus
C. Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa membandingkan dengan i tingkat
pertumbuhan penduduk.
D. Pedapatan percapita terus menerus dalam jangja panjang
21. Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi menurut Rostow maka kondisi
Indonesia dewasa ini umumnya berada pada masa ....
A. Pra kapitalis
B. Konsumsi tinggi
C. Tradisional
D. Prasyarat lepas landas
22. Menurut teori TR Malthus ....
A. hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung, sedangkan
penduduk akan bertambah menurut deret ukur
B. perekonomian negara saat itu berada taraf subsisten pada suatu saat.
C. hasil produksi akan bertambah menurut deret ukur, sedangkan
penduduk akan bertambah menurut deret hitung
D. perekonomian miskin umumnya berada taraf subsisten
167
23. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan kerjasama ekonomi internasional
adalah ...
A. terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
B. mempercepat pembangunan ekonomi dunia
C. peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia.
D. melakukan eksploitasi kekayaan alam suatu negara
24. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Produk pasar modal diantaranya saham dan obligasi. Berikut ini disajikan ciri
saham dan obligasi:
(1) Merupakan tanda bukti memiliki PT
(2) Mendapatkan hasil yang berupa bunga
(3) Bagi pemiliknya sangat berspekulasi
(4) Sebagai tanda bukti menabung di perusahaan
(5) Memiliki resiko yang relatif lebih rendah
Ciri di atas yang bukan dari Saham ditunjukkan nomor ....
A. (2) dan (4)
B. (1) dan (2)
C. (2) dan (3)
D. (4) dan (5)
25. Turis asing menukarkan uangnya $ 16.000,00 di Bank. Ternyata pada saat
yang hampir bersamaan ada orang Indonesia menukarkan uang rupiah
untuk memperoleh $ 16.000,00. Jika pada saat itu kurs jual $1 = Rp
9.680,00 dan kurs beli $1 = Rp 9.430,00. Berdasarkan data kurs tersebut,
keuntungan bank bila terjadi transaksi jual beli $ 16.000,00 sebesar ....
A. Rp 4.000.000,00
B. Rp 4.200.000,00
C. Rp 4.300.000,00
D. Rp 4.800.000,00
168
26. Kegiatan Perusahaan Jasa pada bulan juli 2015:
(1) Pemilik menginvestasikan uangnya tunai untuk Ekuitas perusahaan Rp
50.000.000,00
(2) Mendapat kredit bank Rp 50.000.000,00
(3) Membeli peralatan Rp 30.000.000,00 dengan uang muka
Rp 10.000.000,00
(4) Membeli perlengkapan secara tunai Rp 5.000.000,00
(5) Diambil untuk pribadi Rp 2.000.000,00
Berdasarkan 5 kegiatan tersebut, persamaan akuntansi setelah kegiatan
terakhir adalah ....
A. Kas
+ Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas
73.000.000 + 30.000.000
+
5.000.000
+ Utang
=
38.000.000 + 70.000.000
B. Kas
+ Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas
83.000.000 + 30.000.000
+
5.000.000
+ Utang
=
33.000.000 + 70.000.000
C. Kas
+ Peralatan + Perlengkapan = Ekuitas
63.000.000 + 30.000.000
+
5.000.000
+ Utang
=
28.000.000 + 70.000.000
D. Kas
+ Peralatan = Ekuitas
83.000.000 + 35.000.000
=
+ Utang
38.000.000
+
70.000.000
169
27. Salon
kecantikan
Fitria
membeli
perlengkapan
salon
seharga
Rp1.600.000,00 dibayar tunai Rp1.000.000,00 dan sisanya diangsur.
Transaksi tersebut pengaruhnya dalam persamaan dasar akuntansi salon
kecantikan Elita adalah ....
A. kas berkurang Rp 1.000.000,00 perlengkapan salon bertambah Rp
1.000.000,00
B. kas berkurang Rp 1.600.000,00 perlengkapan salon bertambah Rp
1.600.000,00
C. kas berkurang Rp 1.000.000,00 perlengkapan salon bertambah Rp
1.600.000,00 dan utang bertambah Rp 600.000,00
D. kas berkurang Rp 1.000.000,00 perlengkapan salon bertambah Rp
1.600.000,00 dan utang berkurang Rp 600.000,00
28. Hal-hal yang berhubungan dengan Akuntansi:
(1) Terdapat saldo masing-masing akun pada waktu tertentu
(2) Catatan di dalamnya memuat semua jenis akun perusahaan
(3) Pencatatan dilakukan berdasarkan jurnal umum
(4) Formulir untuk mencatat perubahan jenis harga, utang dan Ekuitas
(5) Sebagai tempat pencatatan akun yang saling berkaitan dengan jurnal
umum
Hal tersebut yang merupakan fungsi dari buku besar adalah ....
A. (3) dan (5)
B. (1) dan (2)
C. (2) dan (3)
D. (1) dan (5)
170
29. Berikut ini merupakan akun-akun dalam buku besar:
(1) Kas
(2) Peralatan
(3) Gaji Dibayar di muka
(4) Piutang usaha
(5) Perlengkapan
(6) Ekuitas
(7) Prive
(8) Gudang
(9) Utang usaha
(10) Utang bank
Aset lancar terdiri dari akun akun pada nomor ....
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1), (3), (4), dan (5)
C. (3), (4), (7), dan (10)
D. (6), (7), (8), dan (9
30. Telah
diselesaikan
pekerjaan
perbaikan
mobil dengan
ongkos
Rp
1.000.000,00, te tapi baru dibayar oleh pemiliknya Rp 600.000,00.
Transaksi tersebut, dapat dibukukan dalam jurnal umum sebagai berikut ....
A.
Kas
1.000.000
Pendapatan
B.
Pendapatan
1.000.000
1.000.000
Kas
C.
1.000.000
Kas
600.000
Piutang
400.000
Pendapatan Jasa
D.
1.000.000
Pendapatan Jasa 1.000.000
Kas
400.000
Piutang
600.000
******
171
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Hakim, 2003. Pengantar hukum ketenagakerjaan indonesia berdasarkan
UU No.13 Tahun 2003. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Sinar Grafika
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2013.
Burhanuddin Tola, Penilaian Diri (Self Evaluation) Jakarta: Pusat Penilaian
Pendidikan Balitbang Kemendiknas, 2010
Hadi, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional (Pembayaran Internasional). Jakarta:
Ghalia Indonesia.
http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/bank-lembaga-keuangan-lain2/
http://catatan-ekonomi.blogspot.com/2009/08/peran-lembaga-keuangandalam.html
http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discoveryhttp://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discoverylearningmenurut-para-ahli-pdf-d368189396
http://fakhrurrazypi.wordpress.com/2009/12/28/lembaga-keuangan/#more-93
http://hqsa.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-ketenagakerjaan.html
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/berbagai-macam-pasar-kerjayang-ada-di-indonesia
http://www.m-edukasi.web.id/2014/07/pengertian-penilaian-dan-penilaian.html
http://www.niost.org/Publications/papers. Admin.Metode Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning) [online].
http://www.plengdut.com/2013/01/pasar-faktor-produksipasar-input.htm
Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
University Press
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba
Empat
Karim, S., et al. (2016). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah,
Makalah
172
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud.
2013.
Permendikbud
ProsesPendidikan
Dasar
dan
65tahun
2013
Menengah.
tentang
Jakarta:
Standar
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2014. Permendikbud. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Mudjiman, Haris. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta: Lembaga Pengembangan
Pendidikan
Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah perspektif
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jakarta.
P. Siagian Sondang. 2012. Administrasi Pembangunan. Jakarta. Bandung.
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2016 Tentang Cara Memperoleh Informasi
Ketenaga kerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Tenaga Kerja.
Permendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas Madrasah/Aliyah
Siburian, Jodion. 2010. Model Pembelajaran Sains, Jambi: Universitas Jambi
Syamsudini, 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar dan Daya Ingat
Siswa. Syah,
Syurga, Pemimpin. 2010. Identifikasi PTK. Http://islamilmusains.Wordpress.com.
4 Oktober 2014.
Toz-Media. 2011. Identifikasi masalah dalam PTK. Http://identifikasi – masalahdalam-penelitian.html. 6 November 2014
Undang-undang RI No.13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan.2016, Bandung:
Citra Umbara.
173
174
Download