analisis kelayakan usaha kolam pemancingan dan

advertisement
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
KOLAM PEMANCINGAN DAN RUMAH MAKAN “ARTHA MORO”
DESA BEBEL KECAMATAN WIRADESA
The Feasibility Studies of Fishing-Pond And Restaurant Artha Moro
Bebel Village – Wiradesa
Aena Berlian, Sugiarto dan Dwi Susilo (Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pekalongan)
Abstract
This research has the objective to identify the business feasibility of Fishing-Pond and Restaurant
"Artha Moro" in Bebel Village Wiradesa, The variables of this research is business feasibility that
look from financial aspects, with analyzed by description and quantitative method. Based on the
calculation of business feasibility studies with financial aspect have the result that the Payback
Period (PP) obtain on 3 years and 3 month. The value of Profitability Index (PI) or Benefit-Cost
Ratio (BCR) is 1,347. The other result show that the Net Present Value (NPV) has positive value
Rp.425.957.000,-; and the Internal Rate of Return (IRR) is 22,397 %. Based on those result show
that the buiness of Fishing-Pond and Restaurant “Artha Moro” is Viable or Profitable.
The Keywords : Feasibilty Study, Financial Aspect and Profitable
(kerang, rumput laut, kakap merah, dan
PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang
mutiara). Salah satu objek wisata di
sebagian besar terdiri dari perairan
bidang perikanan yang menarik adalah
dengan potensi sumber daya yang jenis
kolam pemancingan. (Syahrir Hakim
maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan
Nasution,
perikanan mempunyai potensi yang besar
pemancingan
semakin
untuk dikembangkan sebagai obyek mina
dikembangkan
untuk
wisata di Indonesia. Secara garis besar
keinginan
kegiatan
perikanan
kegiatan
penangkapan
budidaya,
merupakan
dari
2009).
Jumlah
kolam
banyak
memenuhi
masyarakat akan kebutuhan
dibagi
menjadi
memancing.
dan
kegiatan
pemancingan
kegiatan
tersebut
berkah tersendiri bagi para pengusaha
potensi
yang
dapat
Tumbuhnya
ini
ternyata
kolam
membawa
(Dini, 2008)
dikembangkan menjadi obyek wisata
Kecamatan Wiradesa merupakan
seperti budidaya ikan air tawar, budidaya
daerah Pantura di Kabupaten Pekalongan.
Air Payau (tambak), budidaya air laut
Di
kecamatan
ini
sebagian
48
masyarakatnya
bermata
pencaharian
depannya,
kolam
pemancingan
dan
sebagai nelayan dan mengembangkan
rumah makan merupakan bisnis yang
usaha perikanan walaupun dalam skala
menjanjikan dan dapat menghasilkan
kecil. Mereka membuat kolam ikan di
keuntungan yang cukup lumayan.
pekarangan
dengan
teknologi
budidaya
Meskipun
dalam
menggunakan
yang
sederhana.
pemancingan
dan
usaha
kolam
rumah
makan
usaha
mempunyai prospek yang bagus. Usaha
kolam pemancingan dan rumah makan
ini menjadikan keuntungan yang tidak
ini membutuhkan biaya yang cukup
sedikit, namun dalam pengembangannya
besar. Karena dalam investasi bidang
diperlukan dana investasi yang cukup
minawisata diperlukan dana yang cukup
besar dan masa investasi yang cukup
besar dengan masa investasi yang cukup
lama. Untuk itu, sebelum investasi
lama, Untuk itulah diperlukan analisis
ditanamkan
perlu
dilakukan
analisis
dan perhitungan yang matang sehingga
kelayakan
usaha,
dengan
analisis
investasi
kelayakan
yang
pengelolaan
Pengembangan
ditanamkan
dapat
usaha
akan
menghasilkan
membuahkan hasil di masa yang akan
keputusan investasi apakah investasi
datang,
seorang
tersebut layak atau tidak untuk dilakukan.
pengusaha/pelaku usaha salah dalam
Bertitik tolak pada uraian diatas, maka
memperhitungkan
tujuan
karena
apabila
penilaian
suatu
yang
ingin
dicapai
dalam
investasi, maka orang tersebut akan
penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui
menderita
usaha Kolam Pemancingan Dan Rumah
kerugian
selama
umur
ekonomi investasi tersebut.
Makan
Usaha pengembangan perikanan
“Artha
Moro”
Kabupaten Pekalongan “menguntungkan
terutama minawisata dalam menompang
atau tidak”.
pendapatan
daerah
METODE PENELITIAN
Pekalongan,
diperlukan
Kabupaten
Wiradesa
adanya
Penelitian ini dilakukan di Kolam
penguasaan teknologi, permodalan dan
Pemancingan dan Rumah Makan “Artha
kemampuan manajemen yang unggul
Moro” yang berlokasi di Desa Bebel
yang dapat membaca peluang pasar. Jika
Kecamatan
melihat
Pekalongan. Kajian dari penelitian ini
peluang
dan
prospek
ke
Wiradesa
Kabupaten
49
adalah dari aspek keuangan berkaitan
dengan
bagaimana
menentukan
BC Ratio =
PV `of `cash` flow
PVInvestasi
kebutuhan jumlah dana dan sekaligus
Dimana :
pengalokasiannya serta mencari sumber
PV of cash flow : Nilai sekarang belefit
dana yang bersangkutan secara efisien,
PV Invesasi : Biaya pertama
sehingga memberikan tingkat keuntungan
Batasan :
yang menjanjikan”.
Jika BC Ratio > 1, maka usulan investasi
Tehnik analisis yang digunakan
feasible
dalam penelitian ini adalah analisis
Jika, BC Ratio < 1, maka usulan investasi
kuantitatif,
Unfeasible
yang
digunakan
untuk
menganalisis aspek financial , yaitu
c. Net Present Value (NPV)
dengan menggunakan analisis :
Teknik analisis ini untuk mengetahui
a. Payback Period (PP)
usulan
proyek
investasi
layak
pendek
dilaksanakan atau tidak dengan cara
daripada jangka waktu umur ekonomi
mengurangkan antara Present Value Nilai
proyek, maka usulan proyek dinyatakan
saat ini) dan aliran kas bersih operasional
layak,
atau proyek investasi
Bila
Payback
dan
Period
lebih
sebaliknya
jika
lebih
selama umur
panjang/lebar dinyatakan tidak layak.
ekonomis termasuk terminal Cash flow
Rumur yang digunakan : ( Imam, 1995 :
(initiaal investment),Jika NPV positif,
394)
usulan proyek investasi dinyatakan layak,
Payback Period =
Investasi
x1Tahun
CashInflow
sedangkan jika NPV negatif dinyatakan
tidak layak. (Suratman, 2001 : 128).
b. Profitability Index (PI) atau Benefit
Cost Ratio (BC Ratio)
Untuk mengkaji kelayakan proyek sering
digunakan kriteria yang disebut Benefit
Cost
Ratio
(BCR),
Rumus
yang
digunakan sebagai berikut: (Imam, 1995 :
433)
Dimana :
NCF t = Net Cashflows
r
= Tingkat bunga yang berlaku
Ao
= Investasi
n
= jumlah jangka waktu
50
d. Internal Rate of Return (IRR)
NCFt = Net Cashflows
Analisis ini untuk menentukan suatu
r
= suku bunga
usulan proyek investasi dianggap layak
Ao
= investasi dan n = jumlah jangka
atau tidak, dengan cara membandingkan
waktu
antara IRR dengan tingkat keuntungan
yang diharapkan, (expected rate of
Apabila dengan rumus tersebut tidak
return).
dilakukan
diketahui r (tingkat suku bunga), maka
dengan cara mencari discount rate yang
menggunakan rumus interpolasi linier
dapat menyamakan antara present value
sebagai berikut:
Perhitungan
IRR
dari aliran kas dengan present value dari
investasi (initial investment). (Riyanto,
2001 : 198)
IRR
= P1 – C1
p 2  p1
C 2  C1
Dimana :
r
= internal rate of return yang
dicari
dimana :
IRR
=
Internal rate of return yang
dicari
P1
= Tingkat bunga ke-1
P2
= Tingkat bunga ke-2
C1
= NPV ke-1
C2
= NPV ke-2
Tabel 1. Kriteria Kelayakan (Aspek Keuangan) :
Tehnik Analisis
Pay Back Periods
(PP)
Profitability Index
(PI) atau BC Ratio
Net Present Value
(NPV)
Internal Rate of
Return (IRR)
Kriteria Kalayakan
Lebih Kecil Umur Ekonomis Proyek
Lebih besar Umur Ekonomis Proyek
BC Ratio > 1
BC Ratio <1
NPV Positip
NPV Negatif
Lebih Besar dari Keuntungan Disyaratkan
Lebih Kecil dari Keuntungan Disyaratkan
membutuhkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
sejumlah dana sebagai
proyek
modal yang dihimpun dalam modal
Dan
sendiri, yaitu modal yang berasal dari
Rumah Makan “Artha Moro” tersebut
pemilik usaha dan yang tertanam di
investasi
Kolam
menjalankan
Kesimpulan
Layak
Tidak Layak
Layak
Tidak Layak
Layak
Tidak Layak
Layak
Tidak Layak
Pemancingan
51
dalam perusahaan untuk waktu tidak
12 %, maka perusahaan tentu mempunyai
tertentu
kewajiban
lamanya
sebesar
Rp.
untuk
membayar
bunga
1.227.500.000,- (Modal investasi sebesar
pinjaman tersebut selama masa pinjam.
Rp. 952.500.000 dan modal kerja sebesar
Dengan pertimbangan tersebut, maka
Rp. 275.000.000).
perusahaan mempunyai keputusan untuk
Meskipun
kemampuan
kas
membiayai
investasi
perusahaan belum begitu besar tetapi
sendiri.
perusahaan berusaha untuk memenuhi
Aliran Cash Flow
pembelanjaan investasi dengan modal
Proyeksi
dengan
modal
keuntungan
dapat
sendiri. Karena apabila investasi yang
diketahui
akan dilaksanakan dibiayai berdasarkan
pendapatan dan biaya selama 5 tahun
pinjaman dari pihak lain (Bank), dengan
berdasarkan data yang tengah berjalan :
dengan
membuat
proyeksi
asumsi bunga pinjaman pertahun sebesar
Tabel 2 : Aliran Cash Flow ( dalam ribuan)
No. Komponen
1.
2.
3.
4.
5.
Kas Masuk :
 Investasi
 Pendapata
 Total Kas Masuk
Kas Keluar :
 Pembelian Aktiva
Tetap
 Biaya Operasinal
 Biaya Produksi
 Biaya Penyusutan
 Total Kas Keluar
Surplus (Defisit)
Saldo Awal
Saldo Akhir
Tahun
2011
2009
2010
2012
2013
952.500
553.324
1.505.834
0
738.513
738.513
0
960.000
960.000
0
1.200.000
1.200.000
0
1.440.000
1.440.000
950.000
0
0
0
0
75.000
200.000
190.500
1.415.500
90.324
90.324
85.000
300.000
190.500
575.500
163.013
90.324
253.337
95.000
400.000
190.500
685.500
275.000
253.337
528.337
105.000
500.000
190.500
795.500
404.500
528.337
932.837
115.000
600.000
190.500
905.500
534.500
932.837
1.467.337
Sumber : Data Penelitian yang sudah diolah, 2011
Baik itu untuk proses produksi maupun
Analisis Aspek Keuangan
Suatu
usaha
pada
umumnya
investasi. Namun banyak yang setelah
dalam pelaksanaannya memerlukan dana
dijalankan sekian lama ternyata tidak
yang cukup besar untuk berlangsungnya
menguntungkan.
dan berlanjutnya usaha yang dijalankan.
52
Kegagalan
dapat
Penyusutan dan kas bersih (proceed)
dalam
terlebih dahulu. Nilai Earning After Tax
perencanaan, kesalahan dalam menaksir
(Laba Setelah Pajak) dihitung dengan
pasar, kesalahan dalam memperkirakan
cara Total Pendapatan dikurangi Total
kontinuitas
Biaya yang Dikeluarkan.
disebabkan
tersebut
kesalahan
bahan
sebagainya.
baku
Untuk
dan
itulah
lain
Tabel 3 : Perhitungan EAT Pemancingan
dan Rumah Makan “Artha Moro”
Tahun 2009 – 2013
analisis
kelayakan suatu usaha menjadi sangat
penting.
No. Tahun
Berdasarkan hasil penelitian pada
usaha Kolam Pemancingan Dan Rumah
Makan “Artha Moro”, dapat di buat tabel
cash flow selama umur ekonomis (5
tahun). Untuk membuat tabel cash flow
dilakukan
Untuk
perhitungan
nilai
nilai
penyusutan
EAT,
1.
2.
3.
4.
5.
Pen
Biaya Yg
Laba
dapatan
Dikeluar
Setelah
(Rp)
kan (Rp)
Pajak (Rp)
2009 1.503.834 1.415.500
90.324
2010
738.513
575.500
163.013
2011
920.000
685.500
234.500
2012 1.100.000
795.500
304.500
2013 1.380.000
905.500
474.500
Sumber : Data Penelitian yang sudah diolah,
2011
dihitung
menggunakan metode garis lurus dengan
rumus : besarnya modal investasi dibagi
dengan umur ekonomis, hasilnya :
=
Rp. 190.500 /
tahun
Kas bersih (Proceed) dihitung
dengan menjumlahkan nilai Laba Setelah
Pajak dengan nilai penyusutan , yaitu
Penyusutan / Tahun =
sebagai berikut : Proceed = Laba Setelah
Pajak + Penyusutan
=
Tabel 4 : Pethitungan kas bersih Pemancingan dan Rumah Makan “Artha Moro” Tahun 2009-2013
No.
Tahun
Laba Setelah
Penyusutan
Pajak (Rp)
(Rp)
1.
2009
90.324
190.500
2.
2010
163.013
190.500
3.
2011
234.500
190.500
4.
2012
304.500
190.500
5.
2013
474.500
190.500
Sumber : Data Penelitian yang sudah diolah, 2011
Proceed
(Rp)
280.824
353.513
425.000
495.000
665.000
53
Tabel 5 : Cash Flow Selama Umur Ekonomis ( dalam ribuaan rupiah)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Tahun
Laba Setelah
Pajak
Penyusutan
Kas Bersih
(Proceed)
DF 12 %
PV Kas
bersih
0,893
0,797
0,712
0,636
0,567
250.776
281.750
331.436
378.420
411.075
1.653.457
2009
2010
2011
2012
2013
90.324
190.500
280.824
163.013
190.500
353.513
275.000
190.500
465.500
404.500
190.500
595.000
534.500
190.500
725.000
Jumlah
2.419.837
Sumber : Data Penelitian yang sudah diolah, 2011
Tabel 5 tersebut diatas menunjukkan nilai
dahulu jumlah nilai investasi awal,
cash flow untuk usaha Pemancingan dan
kemudian dibandingkan dengan total
Rumah Makan “Artha Moro” selama
penerimaan /proceed pada tiap tahunnya
umur ekonomis (5 tahun) dengan asumsi
sehingga menutup jumlah investasi (Suad
nilai Degree of Freedom (DF) sama
Husnan, dan Suwarsono, 2005)
dengan
bunga pinjaman dari bank
sebesar 12 % per tahun.
1.
Payback Periode (PP)
Metode
menunjukkan
payback
jangka
periode
waktu
ini
yang
diperlukan untuk mengembalikan seluruh
modal
yang
digunakan.
Dalam
penggunaan metode ini perlu diketahui
Tabel 6 : Perhitungan Pay Back Period
Keterangan
Nilai (dlm Rp)
Investasi
1.227.500.000,00
Kasbersih tahun 1
280.824.000,00
Sisa tahun ke 1
946.676.000,00
Kas bersih tahun 2
353.513.000,00
Sisa tahun ke 2
593.163.000,00
Kas bersih tahun 3
465.500.000,00
Sisa tahun ke 3
127.667.000,00
Sumber : Data Penelitian diolah, 2011
Karena sisa tidak dapat dikurang proceed
umur ekonomis (5 tahun), maka dapat
tahun keempat, maka sisa proceed tahun
disimpulkan
ketiga dibagi tahun keempat , yaitu :
pemancingan dan rumah
PP
Maka
X 12 bln = 3,3 bln
PP
untuk
usaha
kolam
pemancingan dan rumah makan Artha
Moro adalah 3 tahun 3 bulan. Dari hasil
perhitungan PP ternyata lebih kecil dari
Moro
bahwa
adalah
usaha
kolam
makan Artha
menguntungkan
atau
feasible
2.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Suatu
proyek
keuntungan
dikatakan
memiliki
ekonomis,
layak
54
dilaksanakan, apabila nilai BCR lebih
pemancingan dan rumah makan Artha
besar daripada satu.
Moro layak dilakukan.
BCR =
PV `of `cash` flow
PVInvestasi
3.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) merupakan
BCR =
nilai sekarang (present value) dari selisih
BCR = 1,347
antara benefit (manfaat) dengan cost
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
(biaya) pada Discaount rate tertentu.
bahwa nilai BCR adalah 1,347. Nilai
NPV menunjukkan kelebihan benefit
BCR tersebut berarti bahwa nilai manfaat
dibandingkan dengan cost.
yang diperoleh dalam usaha ini adalah
Apabila nilai NPV
sebesar 1,347 kali lipat dari nilai biaya
tersebut
yang dikeluarkan pada tingkat bunga
apabila NPV
sebesar 12 %. Karena nilai BCR lebih
tidak layak diusahakan.
besar dari satu, maka usaha
0 , berarti proyek
menguntungkan.
Sebaliknya
0 berarti proyek tersebut
kolam
Table 7 : Data untuk Perhitungan NPV
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Tahun
EAT
Penyusutan
Kas Bersih
(Proceed)
DF 12 %
PV Kas
bersih
0,893
0,797
0,712
0,636
0,567
250.776
281.750
331.436
378.420
411.075
1.653.457
2009
2010
2011
2012
2013
90.324 190.500
280.824
163.013 190.500
353.513
275.000 190.500
465.500
404.500 190.500
595.000
534.500 190.500
725.000
Jumlah
2.419.837
Sumber : Data Penelitian diolah, 2011
4.
Intenl Rate of Return (IRR)
Analisis ini untuk menentukan
NPV = 1.653.457.000 – 1.227.500.000
= 425.957.000 (positif)
Oleh karena nilai NPV lebih besar dari
nol, maka usaha kolam pemancingan dan
rumah makan Artha Moro layak untuk
dilakukan.
apakah suatu usulan proyek investasi
dianggap layak atau tidak, dengan cara
membandingkan
antara
IRR
dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan/
diisyaratkan, (expected rate of return).
Perhitungan
IRR
dengan
tingkat
55
Tabel 8 : Data untuk Perhitungan IRR
No.
Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
Kas Bersih
(Proceed)
DF 18 %
2009
280.824
2010
353.513
2011
465.500
2012
595.000
2013
725.000
Total PV Kas Bersih
Total PV Outlays
PV Kas
bersih
0,847
0,817
0,609
0,516
0,437
237.858
288.820
283.490
307.020
316.825
1.434.013
1.227.500
C1
206.513
DF 20 %
0,833
0,694
0,579
0,482
0,402
C2
PV kas
bersih
233.926
245.338
269.525
286.790
304.500
1.340.079
1.227.500
112.579
Sumber : Data Penelitian yang sudah diolah, 2011
Keuntungan
yang
tingkat bunga bank yang berlaku pada
diharapkan/disyaratkan, (expected rate of
saat dilaksanakannya penelitian sebesar
dilakukan
12 %, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan cara mencari discount rate yang
usaha Kolam Pemancingan Dan Rumah
dapat
menyamakan antara present
Makan ”Artha Moro” menguntungkan
value
dari aliran kas dengan present
return).
Perhitungan
IRR
value dari investasi (iniial investment).
dan layak dilakukan.
Pembahasan
Karena dengan rumus tersebut tidak
Suatu usaha dalam pelaksanaanya
diketahui tingkat suku bunganya, maka
pada umumnya memerlukan dana yang
menggunakan rumus interpolasi linier
cukup besar untuk kelansungan dan
sebagai berikut:
keberlanjutan usahanya, baik itu untuk
IRR = P1 – C1
p 2  p1
C 2  C1
p 2  p1
x18 - 206.513
C 2  C1
20  18
= 18 + 4,397 x
11.579  206.513
= 22,397 %
IRR = P1 – C1
proses produksi maupun investasi.
Namun banyak usaha yang telah
berjalan sekian lama ternyata tidak
menguntungkan. Oleh karena itu , perlu
ada
sebuah
kajian
untuk
meninjau
kembali untuk mengetahui layak atau
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
tidaknya usaha yang dilaksanakan dilihat
bahwa nilai
dari aspek keuangan.
IRR sebesar 22,397%.
Karena nilainya ini lebih besar dari
56
Berdasarkan
hasil
perhitungan
ditentukan,
ternyata
usaha
Kolam
analisis aspek keuangan didapat Payback
Pemancingan Dan Rumah Makan “Artha
Periode (PP) adalah 3 tahun 3 bulan yang
Moro” menguntungkan atau feasible.
lebih kecil dari umur ekonomis yaitu 5
SIMPULAN DAN SARAN
tahun, maka dapat disimpulkan bahwa
Kesimpulan
usaha kolam pemancingan dan rumah
Berdasarkan
hasil
penelitian
makan layak untuk dilakukan. Nilai
mengenai Analisis Kelayakan Usaha
Profitability Index (PI) atau Benefit Cost
Kolam Pemancingan Dan Rumah Makan
Rasio (BCR) sebesar 1,347, berarti nilai
Artha Moro Di Desa Bebel Kecamatan
manfaat yang diperoleh dalam usaha ini
Wiradesa Kabupaten Pekalongan dapat
adalah sebesar 1,347 kali lipat dari nilai
disimpulkan bahwa : Berdasarkan hasil
biaya yang dikeluarkan. Karena nilai
perhitungan analisis kelayakan usaha
BCR lebih besar dari 1, maka dapat
dilihat dari aspek keuangan didapat hasil
disimpulkan
kolam
Payback Period (PP) dari usaha kolam
pemacingan dan rumah makan Artha
pemancingan dan rumah makan artha
Moro layak untuk dilakukan.Net Present
Moro adalah 3 tahun 3 bulan, nilai BCR
Value
kolam
sebesar 1,347 ,nilai NPV sebesar Rp
pemancingan dan rumah makan Artha
425.957.000, dan nilai IRR sebesar 22,397
Moro sebesar Rp. 425.957.000 (positif).
%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Oleh karena nilai NPV lebih besar dari 0
usaha kolam pemancingan dan rumah
(atau
makan Artha Moro Wiradesa kabupaten
bahwa
(NPV)
positif),
dari
maka
usaha
usaha
usaha
kolam
pemacingan dan rumah makan Artha
Pekalongan layak dilakukan.
Moro layak untuk dilaksanakan.Nilai
Saran
Internal rate of
Meskipun
Return (IRR) adalah
hasil
penilaian
sebesar 22,397%. Karena nilai ini lebih
investasi menunjukkan bahwa investasi
besar
usaha Kolam Pemancingan dan Rumah
daripada
tingkat
bunga bank
sebesar 12 %, maka dapat disimpulkan
Makan
bahwa usaha Kolam Pemancingan Dan
dilaksanakan, tetapi prinsip kehati-hatian
Rumah Makan “Artha Moro” dari semua
tetap harus dijaga karena persaingan di
analisis
bidang usaha ini cukup banyak dan setiap
dengan
metode
yang
telah
“Artha
Moro”
layak
untuk
57
saat pesaing akan menyaingi dalam
aspek teknis, manajemen dan aspek
bidang usaha ini Selain itu evaluasi
pemasaran,
secara berkala mengenai bidang usaha
Pemancingan dan Rumah Makan “Artha
dalam beberapa segi harus tetap dikaji
Moro”
karena berpengaruh terhadap pendapatan
kepuasan kepada konsumen sehingga
atau keuntungan yang akan diperolehnya.
tidak akan ditinggalkan konsumen .
yaitu
dapat
bagaimana
memberikan
Kolam
tingkat
Selain itu harus juga memperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto, 2001, Dasar-dasar
Pembelanjaan
Perusahaan,
Yogyakarta : BPFE UGM.
Dini Vidya, 2008, Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Atribut
Mutu
Pelayanan
Wisata
Mancing Fishing Valley Bogor,
Institut Pertanian Bogor
Imam
Soeharto, 1995, Manajemen
Proyek, Jakarta, Erlangga.
Suad Husnan, dan Suwarsono, 2005,
Studi Kelayakan Proyek, Edisi
Ketiga, Yogyakarta, UPP AMP
YKPN
Suratman,2001, Studi Kelayakan Proyek
(Teknik
dan
Prosedur
Penyusunan
Laporan),
Yogyakarta, JJ Learning.
Syahrir Hakim Nasution, 2009, Peranan
Wisata Pemancingan Dalam
Pengembangan Wilayah Deli
Serdang, Sumatera Utara : USU
Press.
58
Download