LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2014 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Yogyakarta, April 2015 Kata pengantar Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2014. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang potret kondisi organisasi seperti: profil pegawai, sarana prasarana, aset, hasil pelaksanaan program/kegiatan, penggunaan anggaran serta hambatan/tantangan dalam merealisasikan target dan capaian program/kegiatan tahun 2014. Laporan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk laporan BLH DIY dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di samping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang. Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan Program/Kegiatan 2014 BLH DIY dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 2015 Kepala BLH DIY Ir. Joko Wuryantoro, M.Si NIP. 19581108 198603 1 011 i DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Laporan ..................................................................................... 2 1.3. Manfaat Penyusunan Laporan .................................................................................. 2 1.4. Dasar Hukum ............................................................................................................. 2 1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3 BAB II. KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP ..................................................... 4 2.1. Visi dan Misi ............................................................................................................... 4 2.1.1. Visi Instansi ....................................................................................................... 4 2.1.2. Misi Instansi ...................................................................................................... 5 2.2. Struktur Organisasi ..................................................................................................... 6 2.2.1. Susunan Organisasi ........................................................................................... 6 2.2.2. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup ................................................... 6 2.3. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................................. 7 2.4.Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang .................................................................... 8 2.4.1. Sekretariat ......................................................................................................... 8 2.4.2. Bidang Pengembangan Kapasitas ...................................................................... 10 2.4.3. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan ........................... 11 2.4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan ................................................. 13 2.4.5. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan .......................................................... 14 2.5. Kepegawaian ............................................................................................................... 16 2.6. Sarana dan Prasarana .................................................................................................. 17 BAB III. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA ........................................................................ 20 3.1. Kebijakan .................................................................................................................... 20 3.1.1. Strategi .............................................................................................................. 20 3.1.2. Arah Kebijakan .................................................................................................. 21 3.2. Program ...................................................................................................................... 23 ii BAB IV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................. 26 1. Sekretariat .................................................................................................................. 26 2. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan .................................... 40 3. Bidang Pengembangan Kapasitas ............................................................................... 48 4. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan .................................................................... 68 5. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan .......................................................... 74 BAB V. Keuangan ............................................................................................................ 94 BAB VI. Permasalahan Dan Solusi ................................................................................... 99 BAB VII. Program Kerja Tahun 2015 ............................................................................... 102 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup menjadi tanggungjawab berbagai pihak, baik instansi sektor, lembaga swadaya masyarakat, dunia pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi lingkungan hidup yang sekarang terjadi merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan tersebut dalam merespon dampak negatif dari berbagai aktifitas pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Salah satu hal penting dalam menentukan prioritas program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah ketepatan dan kecepatan merespon isu-isu strategis yang terjadi yang kemudian dijabarkan dalam pembagian peran (role sharing) bagi para pemangku kepentingan. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan. Dokumen tertulis tentang hasil-hasil pelaksanaan kegiatan perlu dibuat tidak hanya untuk kepentingan administrasi dan pertanggungjawaban publik, namun juga digunakan sebagai bahan evaluasi. Hasil evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. Dengan telah berakhirnya pelaksanaan semua program/kegiatan dengan pembiayaan berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014, yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor : 29/DPPA/2014 Tanggal: 20 Oktober 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014, maka sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik tentang efektifitas dan akuntabilitas Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dalam melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran tersebut perlu menyusun Laporan Tahunan. Laporan Tahunan ini dimaksudkan untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sekaligus untuk memenuhi Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 1 Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 7). Disamping itu untuk memberikan dokumen tertulis tentang hasil-hasil kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh BLH DIY pada tahun 2014. Tentunya laporan tahunan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari siklus pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Dalam laporan tahunan ini, hal-hal yang dituangkan meliputi; kondisi organisasi SKPD BLH DIY, Sarana penunjang, hasil pelaksanaan kegiatan, penggunaan anggaran, program kerja tahun 2014. Laporan tahunan ini dibuat mendasarkan pada laporan pelaksanaan program/kegiatan yang telah dibuat oleh masing-masing Sub Bidang dan Sub Bagian di lingkungan BLH DIY yang bertanggung jawab terhadap pelaksanakan kegiatan dimaksud. 1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan Tahunan BLH DIY Tahun 2014 bertujuan : Melaporkan hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD DIY Tahun 2014; Memberikan gambaran proses pelaksanaan program/kegiatan Menyediakan informasi penting terkait pelaksanaa program/kegiatan tahun 2014; 1.3 Manfaat Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan Tahunan BLHDIY tahun 2014 ini adalah sebagai berikut: Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Sebagai dokumen tertulis kepada berbagai pihak yang membutuhkan Sebagai referensi pelaksanaan program/kegiatan pengelolaan Lingkungan Hidup di waktu mendatang 1.4 Dasar Hukum Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau landasan hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jojakarta, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 2 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011; 4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2007, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008; 5. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014; 6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan Tahunan Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut : a. Kata Pengantar b. Daftar Isi c. Bab I. d. Bab II. Pendahuluan Kondisi Umum BLHDIY e. Bab III. Program Kerja f. Bab IV. Hasil Pelaksanaan Kegiatan g. Bab V Keuangan h. Bab VI Masalah Dan Solusi i. Bab VII Program Kerja Tahun 2015 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 3 BAB II KONDISI UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY 2.1 Visi dan Misi 2.1.1 Visi Instansi Filosofi yang mendasari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-citaluhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung magna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompok.Hamemayu Hayuning Bawana bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hakikat budaya adalah hasilcipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secarafilosofis, budayaJawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, tititentrem, kertaraharja. Dengan perkataanlain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera. Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saat ini, melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkungan hidup strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut serta memperhatikan visi yang hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: “Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan” Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 4 2.1.2 Misi Instansi Misi Keempat RPJMD DIYadalah memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Sedangkan misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan; 2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergi sitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal; 3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender; 4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas. Tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup DIY adalah menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Tujuan ini sesuai dengan penjelasan dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017 tentang hubungan misi, tujuan, sasaran dan indikator sasaran urusan wajib lingkungan hidup, sebagai berikut : Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran RPJMD DIY Tahun 2012-2017 Misi Misi 4: Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Mewujudkan peningkatkan pelayanan publik. Layanan publik meningkat, terutama pada penataan sistem transportasi dan akses masyarakat di pedesaan. Load factor angkutan perkotaan meningkat. 2. Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang. 1. Kualitas lingkungan hidup meningkat. Persentase Peningkatan Kualitas Lingkungan. 2. Pemanfaatan Ruang terkendali. Kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap RTRW Kab/Kota dan RTRW Provinsi meningkat. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 5 2.2 Struktur Organisasi 2.2.1 Susunan Organisasi Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditetapkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 bahwa kedudukan Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup adalah: (1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di bidang lingkungan hidup (2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah (3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2.2.2 Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Berdasarkan Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, maka susunan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut: a. Kepala b. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari: 1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi 2). Subbagian Keuangan 3). Subbagian Umum c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan 2). Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan d. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh Seorang kepala bidangdan terdiri dari: Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 6 1). Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan 2). SubbidangKonservasi Lingkungan d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara. 2). Subbidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Subbidang Penaatan Lingkungan 2). Subbidang Kajian Lingkungan f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional tertentu pada tahun 2011 sudah terisi 2 (dua) orang, yaitu jabatan fungsional tertentu pengen dali dampak lingkungan. Kelompok jabatan fungsional tertentu diperlukan untuk menampung personilpersonil dengan keahlian khusus antara lain PPNS dan PPLHD.Ketentuanketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional tertentu sebagai berikut: Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional. Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan. KeputusanKepalaBadanKepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2008 tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu. 2.3. Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 7 Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa tugas pokok BLH DIY adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut BLH DIY mempunyai fungsi: 1. penyusunan program di bidang lingkungan hidup; 2. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; 3. pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan hidup, konservasi lingkungan; 4. penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan; 5. penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup; 6. penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; 7. pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; 8. pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten/Kota; 9. pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup; 10. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; 11. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.4. Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang Tugas dan fungsi BLH didistribusikan ke seluruh unit kerja (Sekretariat dan Bidang) sebagai berikut: 2.4.1 Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan program Sekretariat; b. penyusunan program Badan; c. koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup; d. penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan; e. penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan; f. pengelolaan keuangan dan barang Badan; g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi; h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan; i. fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; j. evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 8 Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada dibawah Sekretariat sebagai berikut: a) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data dan sistem teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi ; b. penyusunan program Badan; c. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi; d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; e. pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan; f. penyusunan laporan program Badan; g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program Data, dan Teknologi Informasi. b) Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut Subbagian Keuangan mempunyai fungsi: a. penyusunan program Subbagian Keuangan; b. penyusunan rencana anggaran Badan; c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan; d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan; f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan; g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Keuangan. c) Subbagian Umum Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumah tanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Subbagian Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbagian Umum; b. pengelolaan kearsipan; c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan; d. pengelolaan barang Badan; e. pengelolaan data kepegawaian Badan; f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 9 g. h. i. j. k. l. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan; penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan; penyelenggaraan kehumasan Badan; pengelolaan kepustakaan Badan; penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan; evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum 2.4.2 Bidang Pengembangan Kapasitas Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan. Untukmelaksanakantugastersebut, BidangPengembanganKapasitasmempunyaifungsi : a. penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas; b. penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan pembinaan/peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium bidang lingkungan hidup; c. pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan hidup; d. pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium lingkungan ; e. fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; f. evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan; g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang Pengembangan Kapasitas; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut: a) Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; b. pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup; c. pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 10 d. penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup; e. pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; g. penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi pengelolaan lingkungan hidup; h. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan hidup; i. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan Hidup. b) Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan laboratorium lingkungan hidup; c. penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap laboratorium lingkungan hidup; d. penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup; e. pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium lingkungan hidup; f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup; g. pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan; 2.4.3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; b. penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan; c. penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; d. pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; e. monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi lingkungan; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 11 f. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumber daya alam; g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut: a) Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Perusakan Lingkungan; b. penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan lingkungan; c. penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa; d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan; e. penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan; f. pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; g. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan; i. pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut; j. pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah; k. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan; b) Subbidang Konservasi Lingkungan Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan; a. penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 12 b. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam; c. penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam; d. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumberdaya alam; e. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam; g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Konservasi Lingkungan. 2.4.4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi: a. penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; b. penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan; c. pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3; d. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; e. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; f. pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan; g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai berikut: a) Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara; b. penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman pengendalian pencemaran udara; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran udara; d. pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 13 e. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; g. penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi; h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara. b) Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun ; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas lingkungan dan pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah; e. penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair; f. penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3; g. penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas; h. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3; i. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; j. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. 2.4.5. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, BidangPenaatandanKajianLingkunganmempunyaifungsi : a. penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan; b. penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 14 c. pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan; d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian lingkungan; e. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan lingkungan; g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan. h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian Lingkungan sebagai berikut: a) SubbidangPenaatan Lingkungan; Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut. Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan lingkungan; c. pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/kerusakan lingkungan; d. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup; e. penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan; f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Penaatan Lingkungan. b) SubbidangKajian Lingkungan; Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian lingkungan hidup.Untuk melaksanakan tugas tersebut.Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai fungsi : a. penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis pengkajian lingkungan hidup; c. penyiapan bahan pengkajian lingkungan; d. penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup; e. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup; f. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL Kabupaten/Kota; g. pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 15 2.5. Kepegawaian Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014 berjumlah 55 orang, dengan rincian 28 orang pegawai lakilaki dan 27 orang pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai BLH DIY tahun 2014 mengalami penurunan. Adapun jumlah pegawai BLH DIY dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Uraian Pendidikan Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Sarjana Muda/ D3 Pendidikan SLTA Pendidikan SLTP Pendidikan SD Jumlah Tahun 2013 Tahun 2014 12 orang 14 orang 26 orang 26 orang 1 orang 1 orang 11 orang 12 orang 0 orang 0 orang 2 orang 2 orang 54 orang 55 orang Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kwalitasnya cukup memadai, dan untuk meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan dan PPNS/PPLHD. Dengan demikian kualitas pegawai BLH DIY baik staf maupun pejabatnya memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani pengelolaan lingkungan hidup di DIY. Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014 dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Uraian Pembina Utama Muda - IV/c Pembina Tk. I - IV/b Pembina - IV/a Penata Tk. I - III/d Penata - III/c Penata Muda Tk.I - III/b Penata Muda - III/a Pengatur Tk.I - II/d Pengatur – II/c Pengatur Muda Tk.I – II/b Laporan Tahunan 2014 BLH DIY Tahun 2013 1 orang 4 orang 5 orang 13 orang 5 orang 7 orang 15 orang 1 orang 1 orang - orang Tahun 2014 1 orang 4 orang 6 orang 12 orang 4 orang 13 orang 10 orang 1 orang 1 orang - orang 16 11. 12. 13. 14. 15. Pengatur Muda – II/a Juru Tk. I – I/d Juru – I/c Juru Muda Tk. I – I/b Juru Muda – I/a 1 orang - orang - orang 1 orang 1 orang -orang - orang - orang - orang 1 orang Jumlah jabatan berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLH DIY sebagai berikut : NO 1. 2. 3. 4. 5. Uraian Eselon II Eselon III Eselon IV Jabatan Fungsional Umum Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah Tahun 2013 Tahun 2014 1 orang 1 orang 5 orang 5 orang 10 orang 11 orang 36 orang 36 orang 2 orang 2 orang 54 orang 55 orang Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLH DIY memiliki 17 jabatan struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2014 semuanya terisi. Untuk jabatan fungsional tertentu yaitu jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan telah diangkat 2 orang personil, sebagai berikut : 1. Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan 2. Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan : Cahyadi Imran, ST, MT : 19731027 199903 1 005 : Penata Tk. I – III/d : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat AhliMuda : CahyaniAlfiah, SSi, MSc : 19740404 199903 2 009 : Penata Tk. I – III/d : Jabatan Fungsional PEDAL Tingkat AhliMuda 2.6. Sarana dan Prasarana a. Kantor Luas tanah kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY 1.156 m2. Bangunan kantor tiga lantai yang dipergunakan untuk ruang kerja, 3 ruang rapat ruang, 1 ruang aula, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium lingkungan, 1 kantin, 1 mushola, dan sarana pendukung lainnya. b. Perpustakaan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 17 Perpustakaan 1 unit yang mengkoleksi 538 judul buku yang berhubungan dengan lingkungan hidup, dokumen Amdal, peraturan perundangan dan laporan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. c. Peralatan Kantor Untuk operasional BLH DIY, peralatan mebeleur yang dimiliki sudah cukup memadai. Sarana unit Desktop komputer PC yang tersedia sebanyak hanya 26 unit. Selain itu BLH DIY memiliki 13 unit note book/laptop, 4 (empat) buah LCD Projector, 4 (empat) unit Over Head Projector, dan 4 (empat) buah screen Proyector, 17 (tujuh belas) unit printer, 6 (enam) unit Kamera digital, dan 42 (empat puluh dua) unit Air Conditioner (AC) yang seluruhnya dalam kondisi layak pakai. Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja pengelolaan arsip, di BLH DIY telah tersedia 20 (dua puluh) buah rak arsip dan 34 (tiga puluh empat) filling cabinet hasil pengadaan hingga tahun 2014. Untuk mengoptimalkan kinerja, BLH DIY masih memerlukan perangkat komputer, laptop, LCD Proyector, dan mesin ketik. d. Peralatan Laboratorium BLH DIY mempunyai satu ruang laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk melakukan pemantauan kualitas lingkungan terutama analisis kualitas air (sungai dan sumur) khususnya untuk parameter lapangan (pH, DHL, TDS, chlor bebas, suhu) dan alat Spectrofotometer untuk menguji parameter logam-logam yang ada di air sungai, sumur, dan air limbah. Pada tahun 2013,laboratorium BLH DIY memiliki 1 unit alat Intinger (pengukur kualitas udara) dan 1 unit AAS (Spectrofotometri serapan atom) untuk mengukur kualitas air dengan hasil yang lebih akurat. Peralatan pengujian dilaboratorium saat ini sudah cukup memadai namun masih perlu dioptimalkan lagi dengan fasilitas uji mikrobiologi. Saat ini tenaga uji laboratorium (analis) masih mengggunakan tenaga out sourcing dengan sistem kontrak, hal ini menyebabkan laboratorium belum dapat beroperasional secara optimal. Ke depan perlu adanya penambahan ruangan, peralatan laboratorium, penambahan personil analis sekaligus peningkatan kapasitas personil yang ada. e. Kendaraan Sampai akhir Desember 2013 BLH DIY hanya memliliki 7 (tujuh) mobil atau kendaraan roda empat dan 8 (delapan) kendaraan roda 2. Seluruh kendaraan tersebut dalam kondisi layak pakai. Meskipun demikian Kondisi alat transportasi yang dimiliki oleh BLH DIY sangat kurang mencukupi kebutuhan operasional BLH DIY, karena BLH DIY membutuhkan jumlah kendaraan yang cukup dan layak untuk melakukan kegiatan seperti pemantauan kualitas lingkungan, koordinasi ke kabupaten/Kota, pengawasan lingkungan maupun pembinaan ke kabupaten/kota. Untuk memenuhi kebutuhan kendaraan masih dibutuhkan tambahan sejumlah 3 (tiga) buah kendaraan roda empat. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 18 f. Aset Sarana dan Prasarana Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014, sejumlah Rp. 8.097.312.234,00 secara rinci sebagai berikut : No Uraian Nama Barang 1 2 1. Tanah 2. Peralatan dan Mesin 3. Gedung dan Bangunan 4. 5. 6. 7. Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset tetap lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan JUMLAH Laporan Tahunan 2014 BLH DIY Tahun 2014 Jumlah NilaiAset (Rp.) Barang Tahun 2013 Nilai Aset (Rp) 3 1 4 1.392.000.000 5 1.392.000.000 1.704 5.173.296.105 4.561.283.500 2 2.353.110.350 1.828.229.993 2 538 95.375.000 135.023.750 0 0 8.874.292.848 95.375.000 130.423.750 0 0 8.097.312.234 19 BAB III KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA 3.1 Kebijakan 3.1.1 Strategi Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi serta tujuan yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Srategis (Renstra) Tahun 2012 – 2017 BLH Provinsi DIY, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara melalui perumusan strategi sebagai berikut : Strategi Misi 1 : Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan : 1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup 2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup 3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam 4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan 5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai Strategi Misi 2 : Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam Fasilitasi pembentukan kader lingkungan Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup lokal sebagai motivator Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan Kabupaten/Kota Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 20 Strategi Misi 3 : Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan Provinsi DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/kegiatan. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL) Strategi Misi 4 : Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data dan informasi lingkungan hidup. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup 3.1.2 Arah Kebijakan Penyusunan arah kebijakan Badan Lingkungan Hidup DIY 2012 – 2017 dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup mendasarkan pada Kebijakan dari misi ke empat (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang) dalam RPJMD DIY 2012 – 2017 telah dijabarkan menjadi 4 misi BLH DIY. Adapun arah Kebijakan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut : Arah Kebijakan Misi I : 1. 2. 3. Meningkatkan kapasitas SDM para pegawai Meningkatkan sarana dan prasarana operasional badan Meningkatkan jumlah personil yang diperlukan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 21 4. 5. Meningkatkan jejaring kerja dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi badan Mengikuti kemajuan dan perkembangan metode, teknik, peralatan dan pengetahuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan. Arah Kebijakan Misi II : Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Meningkatkan peranserta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung dan daya tampungnya Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana Meningkatkan efektifitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran air sungai Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian polusi. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca. Meningkatkan sinergisitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara ambien Arah Kebijakan Misi III : Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan Mengembangkan dan meningkatkan sistem hukum lingkungan untuk menjamin terlaksananya supremasi hukum Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat pengelola sampah. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sampah Pemberian stimulan pembangunan sumur resapan air hujan (SPAH) bagi masyarakat yang tinggal di daerah resapan air hujan. Peningkatan pembinaan bagi kelompok masyarakat peduli lingkungan. Arah Kebijakan Misi IV : Mengembangkan sistem dan aksesibilitas informasi lingkungan Peningkatan pengadaan piranti keras dan lunak yang diperlukan untuk pengelolaan data dan informasi Meningkatkan pengelolaan data dan informasi berbasis sistem informasi geografis dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 22 - Meningkatkan kemudahan akses data dan informasi lingkungan hidup bagi berbagai pohak secara lebih luas Meningkatkan pengunaan berbagai media publikasi yang memungkinkan untuk penyampaian data dan informasi lingkungan hidup. Meningkatkan kerjasama, sharing dan integrasi data informasi lingkungan untuk mendukung evaluasi dan perencanaan lingkungan hidup. 3.2 Program Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh suatu instansi guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Maka untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi DIY telah menyusun program Instansi. Pada Tahun Anggaran 2014, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY. Tahun 2014 Badan lingkungan Hidup (BLH) DIY melaksanakan 4 program pendukung (terdiri atas 25 kegiatan) dan 6 program prioritas (terdiri atas 45 Kegiatan), sebagai berikut I. Program Prioritas a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 2. Peningkatan Peran serta masyarakat masyarakat dalam Pengolahan Persampahan b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura 2. Koordinasi penilaian langit biru 3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 4. Pengkajian dampak lingkungan 5. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih 6. Ekspose Hasil Pengelolaan LH 7. Pemantauan Kualitas Udara Ambien 8. Pemantapan Program Adiwiyata 9. Pemantauan Kualitas Air 10. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL 11. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup 12. Penerapan Eko Efisiensi 13. Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup kawasan Sungai 14. Pengembangan sarana prasarana laboratorium lingkungan hidup 15. Peningkatan kapasitas laboratorium penguji lingkungan 16. Penyusunan Peraturan LH 17. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup 18. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup 19. Fasilitasi/Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan 20. Pembinaan pelaksanaan pedoman pengelolaan laboratorium di lingkungan pendidikan SMA/SMK dan PT 21. Pengendalian Pencemaran Air 22. Pengendalian B3 dan Limbah B3 23. Penyusunan SPM Bidang LH 24. Pengendalian Pencemaran Tanah Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 23 25. Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan Hidup 26. Pengendalian Sistem Manajeman Mutu Laboratorium c. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam 1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-Sumber Air 2. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 3. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air 4. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 5. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem 6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan konservasi SDA 7. Pengendalian kerusakan pesisir, pantai dan laut d. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup 3. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan 4. Pengembangan data dan informasi lingkungan 5. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah 6. Penyusunan dan Penerbitan Buletin KALPATARU 7. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (LSLHD) 8. Penyusunan KLHS e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor 2. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi 3. Pengujian Kadar polusi Limbah padat dan limbah Cair f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1. Penataan RTH II. Program Pendukung a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor 7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor 9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11. Penyediaan Makanan dan Minuman 12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2. Pengadaan Mebeleur 3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5. Pemeliharan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor 6. Rehabilitasi sedang /berat gedung kantor Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 24 c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 3. Pengembangan ISO d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 1. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi 4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program kegiatan SKPD Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 25 BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. SEKRETARIAT 1. Penerapan Eko Efisiensi 1.1. Sosialisasi Eko Efisiensi Pada tahun 2014, diadakan kegiatan Sosialisasi Eko Efisiensi sebanyak 4 kali, yaitu: a. Hari/tanggal Pukul Tempat : Senin, 16 Juni 2014 : 08.00 s.d selesai : Hotel Universitas Negeri Yogyakarta, Komplek Kampus Universitas Negeri Yogyakarta , Jl. Colombo, Yogyakarta 55581 Narasumber dan materi: - Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi Masyarakat DIY - Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat - Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air - Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan Alat Tulis Kantor b. Hari, tanggal Pukul Tempat : Rabu, 18 Juni 2014 : 08.00 sd. Selesai : Hotel Brongto, Jl. Suryodiningratan 26, Mantrijeron, Kota Yogyakarta Narasumber dan materi: Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi Masyarakat DIY Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan Alat Tulis Kantor c. Hari, tanggal : Kamis, 19 Juni 2014 Pukul : 08.00 s.d selesai Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta Narasumber dan materi: Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi Masyarakat DIY Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 26 - Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan Alat Tulis Kantor d. Hari, tanggal Pukul Tempat : Selasa, 24 Juni 2014 : 08.00 s.d selesai : Hotel Brongto, Jl. Suryodiningratan 26, Mantrijeron, Kota Yogyakarta Narasumber dan materi: Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Budaya Eko Efisiensi Masyarakat DIY Drs. Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiemsi Jamuan Rapat Drs. Sudjoko, M.Si., materi: Eko Efisiensi Penggunaan Air Drs. Setiawan Rineksa, MM. , materi : Eko Efisiensi Penggunaan Alat Tulis Kantor 1.2. Bimbingan Teknis Eko Efisiensi: Hari, tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014 Pukul : 08.00 s.d selesai Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta Peserta : Pengelola hotel dan penginapan di DIY Narasumber dan materi: - Prof Wuryadi, Membudayakan Eko Efisiensi Bagi Masyarakat DIY - Drs. Bambang Praswanto, M.Sc. , materi: Eko Efisiensi Energy Listrik untuk Penginapan/Hotel - Joko Susilo, M.Kes., materi: Eko Efisiensi Pengelolaan Bahan Pangan - Drs. Sudjoko, MS. Materi: Eko efisiensi pengelolaan bahan pangan 1.3 Pendampingan Penerapan Eko Efisiensi (3 lokasi) Pendampingan penerapan eko efisiensi dilaksanakan dengan kunjungan langsung ke kantor kapedal/KLH/BLH di KLH Kab Sleman, KLH Kabupaten Kulon Progo, dan BLH Kabupaten Bantul. Dari hasil pendampingan penerapan eko efisiensi diperoleh kesimpulan sebagai berikut : - Prinsip-prinsip dan pengetahuan eko efisiensi pada dasarnya sudah diketahuai dan dipahami oleh para pegawai di lingkungan kantor Pedal, KLH maupun BLH di Kabupaten, demikian pula manfaat baik secara ekonomi, lingkungan dan sosial yang akan mereka peroleh jika menerapkannya secara konisten. Terlebih kantor yang membidangi lingkungna hidup di kabupaten/kota perlu untuk terus mensosailisasikan eko efisinesi kepada berbagai pihak. Namun masih masih banyak prinsi- Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 27 - - prinsip ekoefisiensi yang peelu untuk terus digali, dikembangkan, dibudayakan dan diterapkan, Hal-hal yang sudah diterapaan diantaranya : mengurangai/menghindari penggunaan boks dan steoroform dalam penyajian hidangan rapat, mempriorotaskan penggunakan lampu hemat energi di dalam ruang kantor, mengutamakan penggunaan penerangan alami untuk ruangan, kesadaran pengunaan fisilitas AC, Kipas Angin, dan alat elektronik secara cermat, mulai membiaskan membagai materi pertemuan dengan soft file dan bukan hard copy, dan umumnya mereka telah melakukan pemilahan sampah. Umumnya masih belum mengganti bak mandi dengan shower atau ember untuk penghematan pengunaan air, belum memanfaatkan air hujan, belum mengoptimalkan pengunaan kertas di kedua sisi. 1.4. Pembuatan tas percontohan ramah lingkungan Pada kegiatan penerapan eko efisiensi ini, telah dibuat tas percontohan ramah lingkungan sebanyak 430 buah. Tas tersebut berwarna merah-kuning, kuninghijau, dan biru kuning. Tas tersebut telah dibagikan kepada berbagai pihak, seperti, peserta sosialisasi eko efisiensi untuk perkantoran dan pengelola hotel dan penginapan di Yogyakarta. Gambar tas ramah lingkungan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 28 2. Penyusunan SPM Bidang LH 2.1. Bimtek penyusunan pelaksanaan SPM Bidang LH Hari, tanggal : Senin, 29 September 2014 Pukul : 08.30 s.d selesai Tempat : Merapi-Merbabu Room, Hotel Horison Ultima Riss, Jl. Gowongan Kidul no 33-49, Yogyakarta Peserta : 1. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab/Kota se- DIY,, 2. BAPPEDA Kab/Kota se- DIY, 3. KLH/BLH/Kapedal Kab/Kota di DIY se- DIY 4. Bagian Organisasi Kab/Kota di DIY se- DIY 5. PPE Reg Jawa 6. BLH DIY 7. SKPD DIY Terkait Narasumber dan materi: Gatot Ristanto, SH., MM. (Kepala Bidang Fasilitasi SPM Kementerian Lingkungan HIdup ), dengan materi Perkembangan kemajuan pelaksanaan SPM Bidang LH DIY; Ariansyah, ST., MM. (Kepala SubBidang Fasilitasi SPM Daerah Provinsi, Kementerian Lingkungan HIdup) dengan materi penyusunan laporan SPM Kab/Kota dan Provinsi Tahun 2014; Bachrudin, dengan materi Evaluasi Pelaksanaan SPM Kab/Kota dan Provinsi Tahun 2014. Kementerian Lingkungan HIdup Drs. Setiawan Rineksa, MM. (Kasubbag Program Data dan TI, BLH DIY) , dengan materi pengisian kuesioner monev SPM Bidang LH. 2.2. Pembinaan Pelaksanaan SPM Bidang LH kabupaten/ Kota ( 5 kab/kota) a. Kapedal Gunungkidul, pada tanggal 17 September 2014 b. KLH Sleman, pada tanggal 19 September 2014 c. BLH Bantul, pada tanggal 22 September 2014 d. KLH Kulon progo, pada tanggal 23 September 2014 e. BLH Kota Yogyakarta, pada tanggal 25 September 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 29 Kesimpulan: Untuk penyusunan laporan SPM agar mengacu pada pedoman penyusunan laporan, baik itu sistematika, substansi dan lampirannya. Agar dalam tabel laporan SPM, dimasukkan target dan capaian tahun 2009 – 2014. Penyusunan laporan SPM diharapkan dilengkapi dengan data-data teknis dan foto-foto yang mendukung untuk keempat jenis pelayanan SPM Kab/Kota. Laporan SPM Kab/Kota diserahkan ke provinsi paling lambat awal Maret 2015, karena provinsi harus membuat rekap laporan SPM Kab/Kota, untuk database agar mengacu pada database 2009 dalam perhitungan target dan capaian. 2.3. FGD Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY (1 kali/ 30 orang) Telah dilaksanakan: Hari, tanggal : Jumat, 28 Maret 2014 Pukul : 08.00 – 11.30 wib Tempat : Ruang rapat Kalpataru BLH DIY (lantai III) Peserta : Tim penyusun laporan SPM Kab/Kota Tim penyusun laporan SPM DIY Materi : 1. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu air DIY tahun 2014 2. Progres Capaian Pelayanan informasi status mutu udara ambien DIY tahun 2014 3. Progres Capaian Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan DIY LH tahun 2014 4. Kelengkapan data Teknis SPM bidang Lingkungan Hidup Tahun DIY tahun 2014 2.4. Penyusunan Laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2013 (1 dokumen) Telah disusun laporan SPM Bidang LH DIY tahun 2013 sebanyak 1 dokumen Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 30 3. Peningkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Di Bidang Lingkungan Hidup 3.1. Pentas Kesenian Kearifan lokal menampilkan kesenian Angklung dari Kabupaten Gunungkidul, serta band BLH PLUS. Dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober 2014, bertempat di Rest Area, hutan Bunder, Paliyan , Kabupaten Gunungkidul, bersamaan dengan pelaksanaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. 3.2. Publikasi melalui media televisi lokal Dilaksanakan melalui Televisi Stasiun Yogyakarta dalam acara Obrolan Angkring. Pengambilan gambar dilalukan pada tanggal 22 Agustus 2014 dan 12 September 2014, serta ditayangkan pada tanggal 2 Oktober 2014 tema ”Dhemen Nandur Uwit”, tanggal, 7 Oktober 2014 dengan tema ” Pencemaran Sungai” serta , tanggal 14 Oktober 2014 jam 18.00 – 19.00 WIB dengan tema ” Migunake Banyu Udan”. 3.3. Publikasi melalui radio Publikasi ini dilakukan melalui radio Yasika FM, Radio RB FM. Radio Sonora FM, serta Radio Mataram Buana Suara (MBS) FM dengan masing-masing radio menyiarkan / publikasi sebanyak 3 x 1 sehari selama 20 hari pada bulan Juni 2014. 3.4. Publikasi Melalui Media Cetak Dimuat di harian Radar Jogja (Jawa Pos Group) , 1) Tanggal 13 Nopember 2014 : tema ”Air Sungai” 2) Tanggal 24 Nopember 2014 : tema ”Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional”, 1 (satu) halaman belakang penuh full colour; 3) Tanggal 27 Nopember 2014 : tema ”Pencemaran Udara” 4) Tanggal 29 Desember 2014 : tema ”Wanadesa” 5) Tanggal 1 Desember 2014 : tema ”Sumur Resapan” 6) Tanggal 4 Desember 2014 ” tema ” Sampah” 7) Tanggal 6 Desember 2014 : tema ”Kampung Hijau” Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 31 8) Tanggal 8 Desember 2014 : tema Eko Efisiensi” 9) Tanggal 11 Desember 2014 : tema :AMDAL” 3.5. Pembuatan Audiovisualisasi Profil Lingkungan Hidup Membuat film dokumenter tentang profil pengelolaan kawasan sungai Winongo dengan kerjasama Forum Komunikasi Winongi Asri (FKWA) dishooting dan disiarkan melalui media televisi lokal JogjaTV. 3.6. Workshop Partisipasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Workshop Partisipasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dilaksanakan pada : Hari : KAMIS, 26 Juni 2014 Pukul : 08.00 WIB s/d selesai Tempat : Hotel Horison Ultima Riss Jl. Gowongan Kidul No. 33-41, Yogyakarta Dengan mengundang sebanyak 70 peserta dari unsure pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, kabupaten/kota se Daerah Istimewa Yogyakarta, Lembaga Swadaya Masyarakat, kalangan akademisi. Adapun materi yang disampaikan dalam acara workshop adalah sebagai berikut : Materi 1. Peran dunia pendidikan dalam mewujud kan Petugas - Drs. Satino, M.Si UNY karakter generasi muda peduli ling-kungan hidup 2. Dinamika NGOs se-bagai mitra strategis dalam mengelola LH - Bambang Suwerda, SKM. M.Kes 3. Dukungan pendanaan CSR lIngkungan da-lam pengelolaan LH 4. Merancang dan mengelola biogas berbasis - Pertamina Rewulu Yogyakarta - Lilik Kuswinantya- LPTP masyarakat 4. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 4.1 Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup Workshop Validasi Data Lingkungan Hidup dilaksanakan pada : Hari : Kamis Pukul : 08.30 – 12.30 WIB Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 32 Tanggal : 20 Agustus 2014 Tempat : Hotel 1O1 Jl. P. Mangkubumi Yogyakarta Peserta : 40 Orang Narasumber : No 1 Judul Paparan Narasumber Kualitas Air Sungai di DIY Tahun Drs. Y. Agus Setyanto, M.Si. 2014 Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran BLH DIY 2 3 4 Perkembangan Pemanfaatan IPAL Kuspramono, ST. Sewon Dan Upaya Pengelolaan Kepala Balai IPAL Dinas PUP Limbah ESDM DIY Kualitas Udara Ambien Kota Irfan Susilo, SH. Yogyakarta Tahun 2014 Kepala BLH Kota Yogyakarta Jumlah Kendaraan DIY dan Harry Agus Triyono, MT. Dinamika Kepadatan Lalu-Lintas DIY Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas, Dishubkominfo DIY 4.2. Data dan Informasi Lingkungan online ( 8 Jenis ) a. Data Sumber Pencemar b. Data hasil uji emisi kendaraan bermotor c. Data Kualitas Udara Ambien d. Data Kualitas air laut e. Data kualitas air sungai f. Data Kualitas air sumur g. Data Kualitas Limbah Cair h. Data Kualitas Limbah Padat 4.3. Pembuatan Aplikasi Data Lingkungan Hidup a. Aplikasi Data di Internal BLH DIY Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 33 b. Aplikasi Data Lingkungan SLHD DIY Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 34 4.4. Publikasi Lingkungan Hidup melalui Videotron Penyedia Jasa PT. Metra Digital Media SPK NOMOR : 027/ 7498 TANGGAL : 8 Desember 2013 SPESIFIKASI Pemasangan Iklan layanan masyarakat di Videotron dengan lokasi : A. Titik Yos Sudarso : Jl. Yos Sudarso No 9 Tgl 08 - 17 Desember 2014 B. Titik Panembahan Senopati : Tgl 08 - 17 Desember 2014 C. Titik Malioboro : Tgl 08 - 17 Desember 2014 5. DURASI 120 Detik JUMLAH 500 Spot 500 Spot 500 Spot Penguatan Jejaring Informasi LingkunganPusat dan Daerah 5.1. Forum Komunikasi Data dan Informasi Lingkungan Hidup Pada tahun 2014 ini telah dilaksanakan kegiatan Workshop Pengembangan Data dan informasi LH. Adapun kegiatn tersebut diselenggarakan pada : Hari : Kamis Tanggal : 25 September 2014 Pukul : 08.30 WIB s/d 14.00 WIB Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan Yogyakarta Peserta Workshop sebanyak 40 orang yang terdiri dari unsur SKPD DIY Dan Kabupten/Kota Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 35 Materi dan Narasumber Dalam acara workshop tersebut ada empat narasumber dengan tema sebagai berikut: 1. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Sleman oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Sleman 2. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kota Yogyakarta , oleh Kepala BAPPEDA Kota Yogyakarta 3. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Gunungkidul, oleh Kepala BAPPEDA Kab. Gunungkidul 4. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kab. Bantul, oleh Kepala BAPPEDA Kab. Bantul. 5. Profil Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan di Kab. Kulon Progo, Kepala BAPPEDA Kab. Kulon Progo 5.2. Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY bertujuan untuk mengukur keberhasian penyelenggaraan layanan yang ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan dan kepuasan masyarakat identik dengan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh BLH DIY. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 bekerjasama dengan CV Madani Callysta Saibuyun. Hasil penilaian pengukuran nilai IKM secara keseluruhan menunjukkan mutu pelayanan dengan nilai 78,5, berada dalam kategori B, yaitu kinerja unit pelayanan bagus. Sedangkan dari 14 indikator hasil Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY menunjukkan hasil kategori baik untuk 12 indikator, dan 2 indikator dalam kategori sangat baik, yaitu indikator kewajaran biaya pelayanan dan kepastian biaya pelayanan. Pelaksanaan Servei Kepuasan Pelanggan tentang Pelayanan Lingkungan Hidup oleh BLH DIY ini bekerjasama dengan pihak III yang dilaksanakan oleh rekanan : Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 36 Nama Perusahaan : CV Madani Callysta Saibuyunt Alamat Perusahaan : Jln. Nyi Retnodumilah Gg. Perum Pengadilan Negeri No. 10 yogyakarta Nama Penanggung Jawab : Ai Tri Susanto, ST. 6. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 6.1. Tercetaknya Buku Laporan SLHD Tahun 2013 laporan SLHD 2013 telah disempurnakan pada bulan Januari – Maret 2014, dan dicetak sebanyak 35 set yang teridiri dari buku I : Analisis data SLHD Tahun 2013 dan Buku II : Data SLHD DIY tahun 2013. Laporan SLHD DIY tahun 2013 selain diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hdup dan Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa KLH juga telah didistribusikan ke instansi sektor terkait baik di lingkungan Pemerintah Daerah DIY maupun Kabupaten/kota 6.2. Bimtek penyusunan Buku Laporan SLHD (30 orang/1 kali) Bimbingan teknis penyusunan buku laporan SLHD 2014, yaitu: Hari, tanggal : Selasa, 30 September 2014 Pukul : 08.30 s.d 14.00 WIB Tempat : Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan 242, Yogyakarta Peserta : Tim penyusun SLHD tahun 2014 Provinsi DIY dan Kab/Kota Narasumber dan materi: Penyusunan SLHD dan Pemenuhan Kewajiban Undang-Undang Keterbukaan informasi publik (Ir .Joko Wuryantoro, M.Si- Kepala BLH DIY) Tantangan dan Hambatan Penyusunan SLHD Kab Kulon Progo (Ir. Suharjoko, MT. Kepala KLH Kulonprogo) Penyusunan Laporan SLHD DIY tahun 2014 (Drs. Setiawan Rineksa, MM. –Kasubag Program data dan TI BLH DIY) Evaluasi Penilaian SLHD (Maladi SH, MM –Sekretaris BLH DIY) 6.3. FGD Penyusunan Laporan SLHD DIY Pelaksanaan FGD Penyusunan laporan SLHD DIY tahun 2014, yaitu: Hari, tanggal : Senin, 24 November 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 37 Pukul : 09.00 s.d 14.00 Tempat : BLH DIY, Aula Lt. III, Jl. Tentara Rakyat Mataram 53,Yogyakarta Peserta : Anggota tim penyusun laporan SLHD DIY tahun 2014 Narasumber dan Materi: 1. Strategi Penyusunan Laporan SLHD DIY tahun 2014 (Kepala BLH DIY – Ir. Joko Wuryantoro, M.SI) 2. Tabel Data dan sumber data SLHD (Kasubbag Program, Data dan TI BLH DIY – Drs. Setiwan Rineksa, MM) 3. Metode penulisan analisis data SLHD DIY ( Sekretaris BLH DIY,Maladai, SH, MM) 4. Data Tambahan SLHD DIY tahun 2014 (Staf Subag Program data dan TI BLH DIY,- Siswanto SH) 6.4. Draft Buku Analisis SLHD Tahun 2014 Telah tersusun draft buku analisis SLHD Tahun 2014 yang akan digunakan sebagai materi penyusunan Laporan SLHD Tahun 2014. Anggota tim penyusun terdiri dari lintas Intansi sektor dan Kabupaten/kota sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 Instansi BKSDA BLH Bantul BLH Kota Yogyakarta BMKG BPBD BPS Dinas pertanian Nama Dwi Nuryan Dani, SP. Asriandy Agistyanto Intan Dewani Indah Retno Wulan Ir. Heny Nursilawati Ir. Suparna, M.Si Ir. Christiana Yati Harjanti 8 9 Dinas Kesehatan Dishubkominfo Maryono, SKM. Lazuardi, S.SiT 10 11 Dishutbun Dislautkan Antonius Hendrawan Ervi Sumarah, S.Hut Sih Purwanto, SP. 12 13 Dinas Pariwisata Disperindagkop Jufri Ir. Endang Sri Nuryani, MM. 14 15 16 17 Kapedal Gunungkidul KLH Kulonprogo KLH Sleman PUP ESDM Dwi Wiyani, ST. M. Eng Agustina Dyah Saraswati Sasikirana Dian Ekowati Sutarno, ST. Rachmadiansyah Putra Utama, ST. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 38 6.5. Pembinaan Penyusunan Laporan SLHD Kab/Kota (5 kab/Kota) Telah dilakukan pembinaan kepada Tim Penyusun Laporan SLHD Kabupaten/Kota pada Bulan Oktober - November 2014 : - TIM SLHD Kabupaten Gunungkidul - Tim SLHD Kabupaten Kulonprogo - TIM SLHD Kabupaten Bnatul - Tim SLHD Kabupaten Sleman - Tim SLHD Kota Yogyakarta Pembinaan dilaksanakan baik dengan cara menyampaikan materi penyusunan SLHD Kabupaten/kota maupun sharing data yang diperlukan. Adapun materi penyusunan SLHD pembinaan adalah sebagai berikut : 1. Strategi dan Teknis pengisian tabel data SLHD 2. Metode penulisan lapoaran analisis Data SLHD 3. Mekanisme penilaian SLHD Kabupaten/Kota 4. Mekanisme penyampaian Laporan SLHD 5. Sumber data SLHD 6. Permasalahan dalam pengumpulan data dan analisis data SLHD 7. Evaluasi Laporan SLHD Kabupaten/kota tahun H-1 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 39 B. BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN 1. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan Dan Lahan 1.1. Reklamasi Lahan Desa Potorono merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Beberapa wilayah desa ini berada di sekitar sungai, dan tidak lepas dari kegiatan penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat. Bekerjasama dengan aparat Kecamatan Banguntapan dan Desa Potorono, telah dilaksanakan sosialisasi sebanyak 2 kali di bulan September. Hal ini sebagai pemberitahuan serta sarana untuk silaturahim dan mempererat rasa kekeluargaan antara warga dengan aparat pemerintahan. Selain itu sosialisasi juga diberikan untuk memberitahukan arti penting lingkungan dan kerusakan yang dapat diakibatkan karena adanya penambangan yang dilakukan secara liar oleh masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 2 kali, dengan total peserta sosialisasi sebanyak 150 orang. Lokasi reklamasi berada di sekitar sempadan sungai, dengan luasan + sebesar 2 ha. Jenis dan jumlah bibit yang dibagikan yaitu: 1. Duku : 1000 bibit 2. Sengon : 1000 bibit 3. Sukun : 1000 bibit 4. Sirsat : 1000 bibit 5. Mangga : 1000 bibit Selain bibit, juga diberikan bantuan pupuk kandang sebanyak 25.000kg, acir sejumlah 5000 batang serta bantuan uang tenaga penanaman dan uang tenaga pemeliharaan sebanyak Rp. 28.035.000,-. Terakhir pemantauan yang dilakukan oleh BLH DIY pada bulan Februari, kegiatan penanaman telah selesai dilakukan, dengan prosentase kehidupan mencapai 95% lebih. 1.2. Pengambilan Sampel dan Analisa Tanah Pengelolaan lahan khususnya tanah yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan rusak / berubahnya sifat tanah yang pada akhirnya berimbas pada terganggunya produksi biomassa. Kurangnya data yang ada mengenai kerusakan tanah khususnya di DIY menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan dan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 40 pengendalian terhadap pengelolaan tanah. Pemetaan tentang kondisi lahan mutlak diperlukan untuk dapat melakukan kontrol terhadap pengelolaan lahan. Untuk mengetahui tingkat kerusakan tanah dilakukan pengamatan dilapangan tentang beberapa sifat tanah antara lain, ketebalan solum dan kebatuan pada permukaan dan menganalisis sifat – sifat tanah tertentu sebagaimana tercantum dalam kriteria kerusakan tanah untuk produksi biomassa pada lahan/tanah yang berpotensi terjadi kerusakan. Tahun 2014 BLH DIY bekerjasama dengan Fakultas Teknik Lingkungan UPN Yogyakarta untuk melakukan pengambilan dan penelitian sampel tanah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 45 sampel tanah di 4 Kabupaten. Penentuan lokasi ditentukan oleh BLH DIY sementara titik sampel ditentukan sendiri nantinya oleh pihak UPN dengan menggunakan ketentuan yang ada. Tahun 2014, Lokasi pengambilan sampel ditentukan pada lahan sawah untuk tiap kabupaten. Kabupaten Bantul ditentukan di Kecamatan Sedayu. Kabupaten Kulon Progo ditentukan di Kecamatan Nanggulan. Kabupaten Gunungkidul ditentukan di Kecamatan Ponjong. Kabupaten Sleman ditentukan di Kecamatan Berbah Dari hasil pengambilan sampel tanah yang dilakukan di beberapa titik di 4 Kabupaten, didapat hasil bahwa pada beberapa lokasi lahan pertanian di 4 Kabupaten di DIY telah mengalami kerusakan. Hal ini dibuktikan dari nilai parameter kerusakan tanah yang berada di luar nilai Ambang Kritis. Hasil evaluasi kerusakan tanah dari data yang ada menunjukkan bahwa semua tanah di 4 kecamatan dalam kondisi rusak. Penyebab kerusakan adalah BV, porositas, derajad pelulusan air, dan redoks. BV merupakan penyebab kerusakan paling banyak di 4 Kecamatan yang diteliti. Redoks menyebabkan kerusakan di 2 Kecamatan Nanggulan dan Ponjong. Penggenangan dan pelumpuran menyebabkan pemecahan dan penghancuran agregat tanah. Terjadi perubahan BV, Porositas, Permeabilitas dan Redoks karena rusaknya agregat tanah dan penggenangan. Kerusakan bersifat sementara. Mengubah pola tanam monokultur dapat mengembalikan sifat tersebut. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 41 Setelah laporan hasil analisa tanah telah selesai, bulan Desember dilaksanakan ekspose hasil analisa tanah, dengan memanggil dari Kecamatan dan Penyuluh Kehutanan/Pertanian terkait, serta instansi kabupaten yang berkaitan dan memerlukan data hasil analisa tanah ini. 2. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air Dan Sumber-Sumber Air 2.1. Pengukuran Fluktuasi Muka Air Tanah Fluktuasi muka air tanah dihitung sebagai hasil selisih antara hasil pengukuran kedalaman muka air tanah pada akhir musim penghujan dan akhir musim kemarau. Melihat kondisi topografi wilayah DIY kita dapat mengasumsikan daerah recharge bagi DIY adalah Kabupaten Sleman dan bagian Utara wilayah kota Yogyakarta sedangkan daerah discharge adalah wilayah Selatan kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Hasil pengukuran dan penghitungan fluktuasi muka air tanah dari tahun 2002 sampai tahun 2014 memperlihatkan adanya penurunan muka air tanah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Skema pengukuran untuk satu tahun yaitu, tinggi muka air tanah saat musim penghujan dikurangi dengan tinggi muka air tanah saat musim kemarau. Jumlah sumur yang dilakukan pengukuran di daerah sekitar SPAH, mulai dari tahun 2010 – 2014 selalu mengalami penurunan. Hal ini karena, dibeberapa lokasi kondisi SPAH sudah tidak termanfaatkan sebagaimana fungsinya. Selain itu juga, beberapa rumah warga, yang sebelumnya dilakukan pengukuran di sumur mereka, menutup sumur dengan menggunakan cor beton. Akibatnya, kita mengalami kesulitan untuk pengukuran. Di akhir tahun, pada bulan november, diadakan ekspose hasil monitoring muka air tanah. Beberapa instansi yang diundang antara lain, BLH/KLH Kabupaten/Kota, Balai PSDA serta Dinas PU Bidang SDA. Hal ini sebagai upaya untuk penyampaian informasi data dan dapat digunakan untuk sinkronisasi data lanjutan, serta penentuan kebijakan yang dapat dibuat. 2.2. Pemeliharaan dan Penanaman sekitar Sumber Mata Air Koordinasi diperlukan untuk menentukan lokasi kegiatan. Dari hasil 4 kali rapat, yang dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2014 dengan instansi Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 42 kabupaten terkait, setelah menerima usulan masing – masing kabupaten, ditentukan lokasi penanaman untuk pemeliharaan daerah sekitar sumber mata air di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. Lokasi penanaman di Desa Pilangrejo, berada diatas bukit, sehingga sesuai dengan upaya BLH DIY untuk pemeliharaan daerah sekitar sumber mata air, maupun daerah tangkapan air. Luasan lahan tempat penanaman sekitar + 2 ha. Jenis bantuan yang diberikan yaitu: No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total 1 Beringin 1000 buah 2 Kemiri 1000 buah 3 Mangga 1000 buah 4 Sukun 1000 buah 5 Sirsat 900 buah 6 Pupuk Organik 24500 kg Selain bantuan bibit dan pupuk organik, diberikan juga acir sebagai penyangga dan penanda tanaman sebanyak 4900 batang. Serta diberikan bantuan berupa uang untuk tenaga penanaman dan tenaga pemeliharaan tanaman sejumlah Rp. 18.810.000. Penanaman dilaksanakan pada musim penghujan, bulan november hingga desember (akhir tahun anggaran), karena merupakan saat yang tepat untuk melakukan penanaman. Selain bantuan langsung berbentuk bibit, pupuk dan upah, dilakukan juga sosialisasi untuk seluruh warga di Desa Pilangrejo, mulai dari aparat desa hingga warga masyarakat. Sosisalisasi yang diberikan adalah peran dan pentingnya fungsi vegetasi untuk lingkungan secara umum dan untuk masyarakat. Dengan adanya sosisalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga meningkatkan peran serta masyarakat untuk mau ikut menjaga dan memelihara lingkungan dari kerusakan. Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, yaitu sebanyak 4 kali dengan jumlah peserta total 200 orang, dilaksanakan pada bulan Juli dan Oktober 2014. Tujuan sosialisasi, yang pertama: BLH DIY akan mengadakan kegiatan penanaman di Desa Pilangrejo, ajang perkenalan dan silaturahim serta Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 43 memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang pentingnya vegetasi untuk perlindungan lingkungan. Selain itu juga, untuk pemberitahuan kepada warga desa pilangrejo, lokasi dan jenis tanaman yang akan ditanam serta bantuan yang akan diberikan dari BLH DIY. 3. Pengendalian Dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 3.1. Kegiatan Penanaman untuk Pengendalian Daerah Rawan Longsor Koordinasi dengan KLH/BLH Kabupaten diperlukan untuk menentukan lokasi kegiatan. Dari hasil 4 kali rapat pada bulan April dan Juni 2014 dengan instansi kabupaten terkait, ditentukan lokasi penanaman untuk daerah pengendalian daerah rawan longsor di Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Lokasi penanaman di Desa Kaliagung, berada diatas bukit, dengan kemiringan lereng yang hampir 40o. Luasan lahan lokasi penanaman sekitar + 2 ha. Jenis bantuan yang diberikan yaitu: No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total 1 Beringin 1000 buah 2 Kemiri 1000 buah 3 Mangga 1000 buah 4 Sukun 1000 buah 5 Sirsat 900 buah 6 Pupuk 24500 kg Organik Selain bantuan bibit dan pupuk organik, diberikan juga acir sebagai penyangga dan penanda tanaman. Serta diberikan bantuan berupa uang untuk tenaga penanaman dan tenaga pemeliharaan tanaman. Total bantuan berupa uang sebanyak Rp. 20.520.000,-. Penanaman dilaksanakan pada musim penghujan, bulan november hingga desember (akhir tahun anggaran), merupakan saat yang tepat untuk melakukan penanaman. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 44 Selain bantuan langsung berbentuk bibit, pupuk dan upah, dilakukan juga sosialisasi untuk seluruh warga di Desa Kaliagung, mulai dari aparat desa hingga warga masyarakat. Sosialisasi yang diberikan adalah peran dan pentingnya fungsi vegetasi untuk lingkungan secara umum dan untuk masyarakat. Dengan adanya sosisalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga meningkatkan peran serta masyarakat untuk mau ikut menjaga dan memelihara lingkungan dari kerusakan. Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, yaitu sebanyak 2 kali dengan jumlah peserta total 175 orang, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Tujuan sosialisasi, yang pertama: BLH DIY akan mengadakan kegiatan penanaman di Desa Kaliagung, ajang perkenalan dan silaturahim serta memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat tentang pentingnya vegetasi untuk perlindungan lingkungan. Sementara sosialisasi kedua, untuk pemberitahuan kepada warga Desa Kaliagung, lokasi dan jenis tanaman yang akan ditanam serta bantuan yang akan diberikan dari BLH DIY. 3.2. Kajian Perencanaan Pengendalian Daerah Rawan Longsor Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah untuk menyiapkan acuan pengendalian daerah rawan longsor bagi pihak yang berkompetensi mengurusi bencana, terutama longsor, di Kabupaten Kulonprogo. Pelaksanaan pembuatan kajian dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu bulan April – Juni 2014, dan dikerjakan dengan bantuan pihak ketiga, yaitu PT. Tri Patra Konsultan. 4. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai Dan Laut 4.1. Penanaman Vegetasi Pantai Pantai Congot terletak di Dusun Nglawang, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, berbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Wilayah pesisir merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan lautan, yang masih saling terpengaruh satu sama lain dalam proses pembentukannya. Proses yang mempengaruhi tersebut antara lain pasang surut air laut, angin laut, sedimentasi pada muara sungai, dan pembentukan air payau. Pesisir Pantai Congot, kecamatan Temon, kabupaten Kulonprogo Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 45 merupakan pesisir alami yang telah dimanfaatkan, antara lain untuk pariwisata alam, dan beberapa tahun belakang banyak yang mulai membangun tambak udang di pesisir. Adanya tambak udang yang ada pada wilayah ini merupakan potensi besar dalam perkembangan perekonomian masyarakat setempat. Namun jika hal ini dilakukan secara serampangan dan tidak memperhatikan tata ruang fungsi pesisir , maka akan mengakibatkan munculnya degradasi lingkungan pada wilayah pesisir, seperti pencemaran laut, fenomena banjir, hingga abrasi pantai. Pembangunan di wilayah pesisir boleh dilakukan namun dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Perkembangan tambak udang di sepanjang pesisir congot sudah mulai memprihatinkan. Hal inilah yang melandasi pemilihan lokasi untuk penanaman vegetasi pantai tahun 2014. Upaya pencegahan mengurangi degradasi lingkungan perlu sepatutnya terus dilakukan. Sosialisasi terhadap masyarakat dan kelompok tani yang berada di sekitar pantai congot. Materi dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kawasan pesisir pantai sudah seharusnya masyarakat tahu. Karena fungsi perlindungan dan penjagaan bukan merupakan tugas pemerintah saja, namun bersama – sama dengan masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat, sebanyak 3 kali, dengan total peserta sebanyak 100 peserta. Penanaman vegeatasi pantai BLH DIY telah dilaksanakan di Pantai Congot/Dusun Nglawang pada bulan November 2014. Jenis bantuan yaitu: No Jenis Bibit Jumlah Bibit Total 1 Cemara Udang 960 buah 2 Pandan Laut 900 buah 3 Bakau 900 buah 4 Pupuk Organik 13800 kg Selain bantuan berupa bibit tanaman, diberikan juga bantuan acir sebanyak 2760 batang. Ajir digunakan selain sebagai penanda juga sebagai sandaran untuk tanaman agar tidak rusak jika terkena angin laut yang kuat. Diberikan juga bantuan upah penanaman dan pemeliharaan tanaman sebanyak Rp. 14.230.000,Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 46 Pemilihan lokasi penanaman sangat sesuai dengan karakteristik dari masing – masing jenis tanaman. Bibit cemara udang yang masih berumur kurang dari 1 tahun, tidak akan tahan jika terkena angin laut secara langsung, jika ditanam berhadapan langsung dengan pantai dan terkena langsung angin laut maka tanaman tersebut akan mati. Karena itu, lokasi penanaman berada di garis belakang yang tidak terkena langsung angin laut. Sementara itu, untuk pandan laut (Pandanus tectorius) berfungsi sebagai pemecah ombak, pencegah erosi dan abrasi. Akar tunjangnya yang besar dapat mencengkeram pasir-pasir pantai sehingga mencegah adanya erosi dan abrasi. Ukuran pandan laut dapat mencapai ketinggian 15 meter dan daun yang memanjang 4 hingga 8 meter mampu memecah ombak besar. Hal inilah yang membuat pandan laut cocok untuk ditanam di garis terdepan pantai. Untuk jenis mangrove bakau (Rhizophora sp), ditanam di sepanjang sempadan sungai bogowonto. Tanaman mangrove tidak dapat tumbuh dengan baik jika tidak ada kandungan lumpur ditanah tempat ia tumbuh. Karena itu, penanaman bakau tidak dipesisir pantai melainkan di sempadan sungai yang mempunyai kandungan lumpur yang masih tinggi, namun tetap terkena pasang surut air laut. Adanya bakau yang ditanam, diharapkan dapat meminimalisir hempasan air laut pasang yang datang ke daratan. Serta dapat mengurangi efek bencana jika terjadi tsunami. 4.2. Kajian Analisis Kebijakan Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah tersedianya data informasi pengelolaan pesisir, pantai dan laut sebagai bahan penyusunan kebijakan pembangunan pengelolaan SDA secara menyeluruh dan berkelanjutan, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan pembuatan kajian dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu bulan April – Juni 2014, dan dikerjakan dengan bantuan pihak ketiga, yaitu PT. Surya Praga. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 47 C. BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS 1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 1.1. Pembinaan Pengelolaan Sampah No. Kelompok Tanggal Pembinaan 1. KPSM Mojolegi Karangtengah, Imogiri, Bantul 29 Maret 2014 2. KPSM Pantai Baru, Poncosari, Sradakan, Bantul 01 April 2014 3. KPSM Rukun Agawe Santoso, Dayu, Gadingsari, Sanden, Bantul 05 April 2014 4. KPSM Siyono Wetan, Logandeng, Playen, Gunungkidul 28 Maret 2014 5. KPSM Selang IV, Selang, Wonosari, Gunungkidul 08 April 2014 6. KPSM Gading I, Gading, Playen, Gunungkidul 24 Maret 2014 7. KPSM Gading IV, Gading, Playen, Gunungkidul 19 Maret 2014 8. KPSM Selang III, Selang, Wonosari, Gunungkidul 7 April 2014 9. KPSM Winong, Siraman, Wonosari, Gunungkidul 14 April 2014 10. KPSM Permata Pakem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman 12 April 2014 11. KPSM Lodoyong, Lumbungharjo, Tempel, Sleman 21 April 2014 12. KPSM Karisma Kaliabu, Banyuraden, Gamping, Sleman 11 April 2014 13. Kelompok Tani Utama, Jonggrangan, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo 15 April 2014 14. KPSM Mandiri Bunda, Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo 03 April 2014 15. Bank Sampah Wijaya Kusuma, RT. 04/ RW.02 Karangwuluh Kidul, Karangtengah, Temon, Kulonprogo 04 April 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 48 16. Kelompok Ternak Andini Dadi, Jatanan, Margodadi, Sayegan, Sleman 10 April 2014 17. Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Menulis, Sumbersari, Moyudan, Sleman 19 April 2014 18. Kelompok Ternak Anggayuh Makmur Dusun Krapyak 10 Barepan Margoangung Sayegan Sleman 10 April 2014 19. Kelompok Sambi Makmur, Maguwoharjo, Depok Sleman 17 pril 2014 1.2. Pengadaan Komposter, BriketArang,d an MesinJahit Hibah Barang/Jasa diserahkan kepada 19 (sembilan belas) kelompok pengelola sampah mandiri. No. Kelompok Jumlah Hibah ( Unit ) Komposter Briket Mesin Arang Jahit 20 1 1 1. KPSM Mojolegi Karangtengah, Imogiri, Bantul 2. KPSM Pantai Baru, Poncosari, Sradakan, Bantul 20 1 1 3. KPSM Rukun Agawe Santoso, Dayu, Gadingsari, Sanden, Bantul 20 1 1 4. KPSM Siyono Wetan, Logandeng, Playen, Gunungkidul 20 1 1 5. KPSM Selang IV, Selang, Wonosari, Gunungkidul 20 1 1 6. KPSM Gading I, Gading, Playen, Gunungkidul 20 1 1 7. KPSM Gading IV, Gading, Playen, Gunungkidul 20 1 1 8. KPSM Selang III, Selang, Wonosari, Gunungkidul 20 1 1 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 49 9. KPSM Winong, Siraman, Wonosari, Gunungkidul 20 1 1 10. KPSM Permata Pakem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman 20 1 1 11. KPSM Lodoyong, Lumbungharjo, Tempel, Sleman 20 1 1 12. KPSM Karisma Kaliabu, Banyuraden, Gamping, Sleman 20 1 1 13. Kelompok Tani Utama, Jonggrangan, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo 20 1 1 14. KPSM Mandiri Bunda, Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo 20 1 1 15. Bank Sampah Wijaya Kusuma, RT. 04/ RW.02 Karangwuluh Kidu l, Karangtengah, Temon, Kulonprogo 20 1 1 16. Kelompok Ternak Andini Dadi, Jatanan, Margodadi, Sayegan, Sleman 20 1 1 17. Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Menulis, Sumbersari, Moyudan, Sleman 20 1 1 18. Kelompok Ternak Anggayuh Makmur Dusun Krapayak 10 Barepan Margoangung Sayegan Sleman 20 1 1 19. Kelompok Sambi Makmur, Maguwoharjo, Depok Sleman 20 1 1 2. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan 2.1. Workshop Pengembangan Jejaring Pengelolaan SampahMandiri I Rabu, 26 Februari 2014 bertempat di Kantor BLH DIY Materi : Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 50 - PeraturanPemerintahNomor : 81 Tahun 2012, tentangPengelolaanSampah Rumah Tangga dan S ampah Sejenis Sampah RumahTangga 2.2. - Pengelolaan Limbah Secara 3 R - Design ProdukdanPeluangPasar - PraktekPembuatanAksesorisdariKainPerca Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri II - Pelaksanaan Senin, 28 April 2014 bertempat di Kantor BLH DIY - Materi : - Kiprah Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri DIY “MertiBoemi Lestari” - Kebijakan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) - Potensi limbah Untuk Kerajinan - Perda DIY No. 3 Tahun 2013 tentang pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tanga Kesimpulan: - Untuk meningkatkan hasil kerajinan dari sampah anorganik kualitasnya ditingkatkan agar mempunyai nilai jual yang layak untuk meningkatkan kualitas barang atau produk . Untuk itu perlu bekerja sama dengan instansi yang terkait, misalanya dinas prindakop, dinas pariwisata, hotel dll. - Potensi daur ulang sampah masih sangat terbuka lebar terutama untuk pasar export, Pemda DIY sangat pendukung idusrtri kreatif berbasis pengelolaan sampah mandiri karena sangat mengurangi timbunan sampah yang dibuat ke TPA 3. Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura 3.1. Evaluasi Kebersihan dan keteduhan Lingkungan (K2LH) Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 51 Evaluasi K2LH tahun 2014 dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut : No. Hari/Tanggal Kabupaten/Kota 1. Kamis, 21 Agustus 2014 Gunungkidul 2. Jum’at, 22 Agustus 2014 Yogyakarta 3. Senin, 25 Agustus 2014 Sleman 4. Selasa, 26 Agustus 2014 Kulon Progo 5. Rabu, 27 Agustus 2014 Bantul Output dari Evaluasi K2LH adalah berupa rekomendasi terhadap titik-titik yang dievaluasi sebagaimana terlampir dalam laporan ini. Rekomendasi tersebut secara langsung telah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan. Adapun rekomendasi tersebut akan disampaikan dan dibahas pada Acara Workshop Hasil Evaluasi K2LH yang akan dilaksanakan setelah Evaluasi K2LH. 3.2. Workshop Hasil Evaluasi K2LH Kegiatan ini dilaksanakan pada : Hari : Rabu Tanggal : 24 September 2014 Tempat Hotel Gowongan In : Jl. Gowongan Kidul No. 50, Yogyakarta Pukul : 08.00 s/d selesai Materi yang disampaikan dalam Workshop Hasil Evaluasi K2LH adalah : a. Kebijakan dan Strategi Pemerintah DIY dalam Mendukung Program Adipura Oleh : Ir. Joko Wuryantoro, M.Si, Kepala BLH DIY b. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2014 (Fisik I) Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA – BLH DIY c. Pemaparan Hasil Evaluasi K2LH DIY Tahun 2014 (Fisik II) Oleh : Drs. Jito – BLH DIY Workshop ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mendiskusikan rekomendasi hasil Evaluasi K2LH yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu dalam workshop Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 52 ini akan dibahas strategi dan kebijakan terkait dengan pelaksanaan Program Adipura yang akan datang. 3.3. Penilaian Adipura Pada Tahun 2014 dilaksanakan 2 (dua) kali pemantauan Adipura, terdiri dari : 1. Pemantauan II Adipura Tahun 2014/2015 a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 23 April 2014 b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 14 April 2014 2. Pemantauan I Adipura Tahun 2014/2015 a. Kota Besar (Yogyakarta), Tanggal 4-7 Desember 2014 b. Kota Sedang(Sleman), Tanggal 20-21 November 2014 c. Kota Kecil (Wates, Bantul dan Wonosari) Tanggal 17 - 19 November 2014 3.4. Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura Workshop ini dilaksanakan pada : Hari : Senin Tanggal : 15 Desember 2014 Tempat : Ruang Lantai III Timur BLH DIY Jln. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta. Pukul : 08.00 s/d selesai Materi yang disampaikan pada Workshop Hasil Penilaian I (P1) Adipura adalah : a. Sosialisasi Penilaian Adipura Oleh : Ir. Setyo Winarso – PPE Jawa b. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Besar Tahun 2014- 2015 Oleh : Ir. Kuncara HP, MMA – BLH DIY c. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Sedang Tahun 2014- 2015 Oleh : Drs. Jito – BLH DIY d. Pemaparan Hasil P1 Adipura Kota Kecil Tahun 2014- 2015) Oleh : B. Eko Purwanto, ST – BLH DIY Dari diskusi diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 53 a. Perlu peningkatan koordinasi di kabupaten/kota untuk meningkatkan sinergi dan komitmen SKPD dalam mendukung Adipura. Misal dengan Audiensi dengan Gubernur DIY b. Perlu adanya bimbingan teknis pengisian dokumen non fisik adipura dengan fasilitasi BLH. DIYdiusulkan agar nilai disampaikan ke Bupati/Walikota. c. Pelibatan sekolah dalam mendukung Program Adipura dan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan. 3.5. Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri III Dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 Juni 2014, bertempat di Kantor BLH DIY Materi workshop : - Peran Satpol PP dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan - Peran Kepolisian dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan - Peran Kejaksaan dalam Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan - Kebijakan Pengelolaan lingkungan Hidup di DIY - Perda DIY No. 82 Tahun 2012 tentang pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga Kesimpulan: - Penegakan HukumSatpol PP dapat langsung melakukan tindakan terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya yang sesui dengan Perda yang berlaku. - Penegakan Hukum Kepolisian memnbatu dalam melakukan tindakan terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan untuk diajukan ke Pengadilan. - Dengan diudangkanPeraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 maka ditindak lanjuti informasi dengan melalui bimbingan – bimbingan teknis dan sosialisasi 3.6. Workshop PengembanganJ ejaring Pengelolaan Sampah Mandiri IV Dilaksanakan Pada hari : Rabu, 20 Agustus 2014 bertempat di Kantor BLH DIY Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 54 Materi : Evaluasi Kinerja Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri DIY “MertiBoemi - Lestari” - Pengelolaan Sampah Menurut UU No 18 Tahun 2008 - Kemungkinan Pengembangan Potensi Usaha Kerajinan Daur Ulang Sampah dalam UMKM Perda DIY No. 3 Tahun 2013 tentang pengolahan sampah rumah tangga - dan sampah sejenis sampah rumah tangga Kesimpulan: - Perlu upaya untuk membangkitkan semangat anggota ( JPSM ) untuk terus berjuang mengelola sampah untuk pelestarian lingkungan dan berjejaring antar anggota baik di Kabupaten/Kota maupun antar Kabupaten/Kota. - Perlu mengembangkan product, inovasi dan memancing kreatifitasdesaign serta Perlunya Brand/Image akan produk sampah organik agar konsumen merasa bergengsi dengan memakai produk dari sampah sehingga akan menaikkan harga jual produk. Serta masalah Tren mode yang dapat dipakai untuk anak-anak muda. - Pengelolaan sampah harus dikelola dengan cara/ sistem 3R dan harus dipilah mulai dari sumbernya atau penghasil 3.7. Workshop PengembanganJejaringPengelolaanSampahMandiri V Dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2014 bertempat di Kantor BLH DIY Materi : - Briket Kertas - Pembuatan pakan ternak dari sisa makanan - Undang – undang No. 32 Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Kesimpulan: - Sampah dari waktu ke waktu dengan berkembangnya jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat maka semakin banyak dan jenis sampah yang dihasilkan adalah samapah anorganik yang sulit terurai secara alami - Masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk mengelola sampah yang dihasilakan bahkan masih banyak masyarakat yang membuang sampah Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 55 sembarangan, contohnya disungai, jembatan maupun lahan kosong disekitar kita 4. Pemantapan Program Adiwiyata 4.1 Verifikasi Sekolah Adiwiyata (Usulan Mandiri) Daftar peserta verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah sebagai berikut : No Nama Sekolah Alamat Sekolah Tanggal Verifikasi Keterangan 1 MI N Jejeran Jalan Imogiri Timur Km 7, Jati, Wonokromo, Pleret, Bantul 4 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata (Nasional) tahun 2012 2 SMP N 2 Kalasan Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman 4 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata (Nasional) tahun 2012 3 MAN Yogyakarta III Jl. Magelang Km. 4, Sleman 5 Juli 2014 Sekolah Adiwiyata (Nasional) tahun 2012 Dari ke 3 (tiga) sekolah yang diusulkan tersebut tidak ada satupun yang mendapatkan predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri untuk Tahun 2014. No. Nama Sekolah Alamat Sekolah Tanggal Verifikasi 16 Oktober 2014 1 SD Marsudirini Yogyakarta Jl. P Senopati 32, Kota Yogyakarta 2 SD Kanisius Sorowajan Jalan Sorowajan No. 111, Banguntapan,Bantul 20 Oktober 2014 3 SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Jl. Kapas II/7a Umbulharjo , Yogyakarta 20 Oktober 2014 4 SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan 21 Oktober 2014 5 MAN Yogyakarta 2 Jl. Kapt. Piere Tendean, Gg. Gatotkaca 19A, Kecamatan Wirobrajan , Yogyakarta Jl. KHA Dahlan 130 Yogyakarta 6 SMP N 1 Pandak 7 8 SMA N 1 Banguntapan SMA N 1 Temon 9 MAN Tempel Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 21 Oktober 2014 Jl. Srandakan Km 1, Gilangharjo,Pandak,Bantul Ngentak,Baturetno,Bantul Kebonrejo, Temon Kulon Progo 22 Oktober 2014 Jl. Magelang Km 17 Ngosit, Margorejo, Tempel 24 Oktober 2014 22 Oktober 2014 23 Oktober 2014 56 10 SD N 1 Bantul Jalan Gatot Subroto, Mandingan, Ringinharjo Bantul 27 Oktober 2014 4.2. Verifikasi Sekolah Adiwiyata (Usulan Nasional) Verifikasi ini diselenggarakan untuk memperoleh calon nominasi Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2014. Daftar peserta verifikasiCalon Sekolah Adiwiyata Nasional adalah sebagai berikut : 4.3. Seleksi Sekolah Adiwiyata Provinsi DIY Seleksi Sekolah Adiwiyata Provinsi DIY dilaksanakan untuk memperoleh nominasi Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi DIY. Jadwal Verifikasi Sekolah Adiwiyata Tingkat DIY 2014 No. Tanggal 1. 20 Juni 2014 1. SD N Giwangan 2. SMP N 15 Yogyakarta 3. SMA N 9 Yogyakarta 2. 23 Juni 2014 1. SD N Tamanan 3. 24 Juni 2014 4. 25 Juni 2014 5. 26 Juni 2014 Sekolah 2. SMP N 1 Bantul 3. SMP N 3 Pajangan 4. SMA Pangudi Luhur Sedayu 1. SD Kanisius Babadan Ngemplak 2. SMP N 3 Kalasan (Siang) 3. MTs N Yogyakarta I (Pagi) 4. MAN Tempel 1. SD N 1 Nglipar 2. SMP N 1 Purwosari 3. SMK N 1 Purwosari 1. SD N Temon 2. SMP N 1 Temon 3. SMA N 1 Wates Alamat Jalan Tegalturi 45 Umbulharjo Tegal Lempuyangan 61 Bausasran, Danurejan Jl. Sagan No. 1 Gondokusuman Jl. Pasopati , Kauman RT 01 Tamanan, Banguntapan Jl. RA Kartini, Trirenggo, Bantul Krebet, Sendangsari, Pajangan Jl. Wates Km 12 Argosari, Sedayu Jl. Babadan, Ngemplak Sidokerto, Purwomartani, Kalasan Jalan Magelang Km 4,4 Sinduadi, Mlati Jl. Magelang Km 17 Jl. Pramuka No 2 Nglipar Tlogowarak, Giripurwo, Purwosari Panggang, Giripurwo, Purwosari Kaliwangan,TemonWetan,Temon Jl. Purworejo – Wates Km 10,5 Jl. Terbahsari No 1 Wates Kabupaten/ Kota Yogyakarta Bantul Sleman Gunungkidul Kulon Progo Berdasarkan hasil penilaian Juri, ditetapkan peringkat hasilVerifikasi SekolahAdiwiyatatingkat Provinsi DIYtahun 2014 adalah sebagai berikut : Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 57 Peringkat Dan Penghargaan Verifikasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 NO 1 1. KATEGORI SD/MI 2 NAMA SEKOLAH 1. SD N Temon 4 I 5 67 PENGHARGAAN Uang (Rp) 6 5.000.000,- 2. SD N Giwangan II 64,25 4.400.000,- III 64 3.500.000,- 1. MTs N Yogyakarta I I 73 5.000.000,- 2. SMP N 3 Pajangan II 67 4.400.000,- 3. SMP N I Bantul III 65,75 3.500.000,- 4. SMP N 3 Kalasan IV 64,25 - I 68 5.000.000,- II 64,5 4.400.000,- 3 Kaliwangan,Temon Wetan,Temon, Kulon Progo Jl.Tegalturi No.45 Umbulharjo, Yogyakarta 3. SD N Tamanan Krobokan, Tamanan, Banguntapan, Bantul 2. SMP/MTs Jl. Magelang Km. 4,4 Sinduadi, Mlati, Sleman Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul Jl. RA Kartini No. 44, Trirenggo, Bantul Sidokerto, Purwomartani, Kalasan, Sleman 3. SMA/SMK/MA 1. MAN Tempel Jl. Magelang Km.17, Ngosid, Margorejo, Tempel, Sleman 2. SMA N 9 Yogyakarta Jl. Sagan No.1, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta PERINGKAT NILAI Trofi dan sertifikat pemenang Verifikasi SekolahAdiwiyata diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada malam Tirakatan Acara Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 58 Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 69 pada tanggal 16 Agustus 2014, bertempat di Bangsal Kepatihan Danurejan Yogyakarta. Dari hasil penilaian di lapangan, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan, antara lain : 4.4. Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Guru Tahun 2014 diselenggarakan pada Tanggal 12 s.d 14 Mei 2014, dengan jadwal sebagai berikut : Jadwal Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Guru Tempat : Ruang Kalpataru Lt.III BLH DIY Senin, 12Mei 2014 WAKTU MATERI 07.30 – 08.00 Registrasi 08.00 Pembukaan 08.15 08.15 – 08.45 Perkenalan 08.45– 09.30 Pre Test 09.30 – 10.00 REHAT 10.00 – 10.45 Pelaksanaan Program Adiwiyata dan 10.45 – 12.00 Manfaat Bagi Profesi Guru (Berdasarkan Panduan Adiwiyata yang Baru dan Kurikulum 2013) 12.00 – 13.00 ISHOMA 13.00 – 15.30 Cara, Mekanisme, Metode Pengintegrasian Materi Lingkungan Hidup ke Dalam Kurikulum 2013 dalam rangka Mewujudkan Sekolah Adiwiyata Selasa, 13 Mei 2014 WAKTU MATERI 08.00 – 08.45 Pemanfaataan Lingkungan Hidup 08.45 – 09.30 09.30 – 09.45 REHAT 09.45 – 10.30 Peraturan Perundangan LH 10.30 – 11.15 11.15 – 12.00 RTH dan Pemanfaatannya 12.00 – 12.45 12.45 – 13.30 ISHOMA 13.30 – 14.15 Pembangunan dan Dampaknya Terhadap 14.15 – 15.00 Lingkungan Hidup PEMATERI Panitia Kepala BLH DIY Panitia Panitia Panitia Drs. Agusti Thamrin, M.Pd Panitia Satino. S.Si, M.Si PEMATERI Drs. Setyawan Rineksa, MM Panitia Ag. Ruruh Haryata, SH, ST, M.Kes Drs. Jito Panitia Ir Kuncara HP.,MMA Rabu, 14 Mei 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 59 WAKTU 08.00 – 08.45 08.45 – 09.30 09.30 – 09.45 09.45 – 10.30 10.30 – 11.15 11.15 – 12.00 12.00 – 12.45 12.45 – 13.30 13.30 – 14.15 14.15 – 15.00 MATERI Kebijaksanaan LH dan Pembangunan Berkelanjutan REHAT Sumber Pencemar, Pencemaran LH dan Dampaknya bagi Lingkungan di DIY Kerusakan Lingkungan dan Konservasi PEMATERI Kepala BLH DIY Panitia Drs. Y. Agus Setyanto, M.Si Drs. Bambang Wahyu Indriya Panitia Panitia ISHOMA Post Test Penutupan Pemateri/Narasumber Teori dalam Pendidikan Lingkungan Hidup berasal dari : - Badan Lingkungan Hidup DIY - Tim Adiwiyata pusat. 5. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai 5.1. Workshop PengembanganKelembagaanLingkunganHidupKawasan Sungai Workshop inidilaksanakansebanyak10 (sepuluh) kali bertempat di wilayahbantaransepanjangSungai Winongo di kabupaten Sleman, dan yang berlokasi di Bantaran Sungai Gajah Wong Kabupaten bantul dan Kota Yogyakarta. Materi yang diberikan meliputi materi-materi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah secara umum, pengelolaan DAS(Daerah Aliran Sungai) : - Pengelolaan Sampah Menurut UU No. 18 Tahun 2008 - Pengelolaan Lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) - Perda DIY No 13 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga - Penataan Kawasan Sungai Winongo - Pengelolaan DAS Terpadu Adapun pelaksanaan Workshop adalah sebagai berikut : a. Tanggal26Mei2014bertempatdi Balai RW 11Gambiran, Pandean, Umbulharjo,Yogyakarta. b. Tanggal 2 Juni 2014bertempat di FKWA Bakulan Wetan, Bantul c. Tanggal 3 Juni 2014bertempat di Ngentak, Sapen, Depok, Sleman d. Tanggal4 Juni 2014 bertempat di Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Bantul. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 60 e. Tanggal4Juni2014 bertempat di Patang Puluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. f. Tanggal 5 Juni 2014 bertempat di Kecamatan Mlati, Sleman. g. Tanggal 5 Juni 2014bertempat di Tirtoadi, Sinduadi, Mlati, Sleman. h. Tanggal 6 Juni 2014 bertempat di Patran, Mlati Indah, Sleman. i. Tanggal 6 Juni 2014 bertempat di Jogonalan Lor, Bantul. j. Tanggal 4 Juni 2014 bertempat di Jagalan, Banguntapan, Bantul. 5.2. Publikasi Melalui Media TV Lokal Pada Tanggal 14 Februari 2014, bertempat di TVRI Yogyakarta Jl. Magelang KM. 4,5 Yogyakarta. Narasumber berasal dari : - Ir. Kuncara HP, M.MA dari BLH DIY - Iswanto S.Pd, M.Kes dari Poltekes Kemenkes Yogyakarta 6. Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup 6.1 . Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Evaluasi Penyelenggaraan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup Tahun 2014 dilaksanakan dengan jadwal dan lokasi sebagai berikut : Alamat Kabupaten/ Kota NurulFalah Banyusoca, Playen Gunungkidul 11 Juni 2014 Miftahussalam Karanggeneng,Sinduadi,Mlati Sleman 3. 12 Juni 2014 An Nur Ngrukem,Sewon Bantul 4. 16 Juni 2014 Diponegoro Jl.Cuwiri, Jogokaryan Yogyakarta 5. 17 Juni 2014 DarulUlum Sewugalur,Galur Kulon Progo No . Tanggal 1. 9 Juni 2014 2. NamaPondokPes antren Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 61 Peringkat Dan Penghargaan Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 NO. NAMA PONDOK PESANTREN PERINGKAT 1 2 3 PENGHARGAAN (Rp) 4 I 6.000.000,- II 5.500.000,- III 5.000.000,- Harapan I 4.500.000,- Harapan II 4.500.000,- PP. Miftahussalam Karanggeneng, Sendangadi, Mlati, Sleman PP. An Nur Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul PP. Diponegoro Jl. Cuwiri No. 230, Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta PP. Darul ‘ulum Muhammadiyah Sorobayan, Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo PP. Nurul Falah Gedad, Banyusoco, Playen, Gunungkidul 1. 2. 3. 4. 5. 6.2. Bimbingan Teknik Pengelolaan Sampah Mandiri Pontren Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2014, bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III Badan Lingkungan Hidup DIY. Narasumber Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah Padat adalah sebagai berikut : a) Ir. Kuncara HP, MMA dari BLH DIY b) Drs. Jito dari BLH DIY c) Iswanto, S.Pd, M.Kes dari Poltekes Kemenkes Yogyakarta d) R. Junaedi dari JPSM Merti Bumi Lestari, DIY Materi yang diberikan antara lain : Pengelolaan sampah dan Undang-undang No 18 Tahun 2008, Pembuatan Briket Bioarang dari Sampah Organik, Pengelolaan Lingkungan Secara Produktif dan Ramah lingkungan, dan Manusia sebagai Pemakmur Bumi. 6.3. Pembinaan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Peserta dari Santri Pondok dan warga masyarakat di sekitar pondok yang berjumlah 30 orang /pertemuan. Narasumber pembinaan pondok pesantren Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 62 berwawasan lingkungan dari BLH DIY dan Kanwil Kemenag dengan materi bimtek sebagai berikut : Rumah Sehat dan Kriterianya, Plastik dan Bahayanya, UU No 32 yahun 20109 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan LH, Bank Sampah : Program Inovatif Pengelolaan Sampah mandiri. Adapun pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Pondok Pesantren An Nur, Ngrukem, Sewon, Bantul;tanggal 1 September 2014 2. Pondok Pesantren Miftahussalam, Jl. Monjali, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, tanggal 2 September 2014 3. Pondok Pesantren Darul Ulum, Sewugalur, Galur, Kulon Progo, tanggal 3 September 2014 4. Pondok Pesantren Nurul Falah, Banyusoca, Playen, Gunungkidul, tanggal 4 September 2014 5. Pondok Pesantren Nurul Haromain, Kulon Progo, tanggal 8 September 2014 6. Pondok Pesantren Roudhotul Tullab, Kokap, Kulon Progo, tanggal 9 September 2014 7. Pondok Pesantren An Nur, Bantul, tanggal 10 September 2014 8. Pondok Pesantren Al Qur’aniyy, Ngunut, Playen, Gunungkidul, tanggal 11 September 2014 9. Pondok Pesantren Ash – Shobu Minal Iman, Sleman, tanggal 12 September 2014 7. Pengembangan Kapasitas Kader 7.1. Penyegaran Materi Penyegaran materi dilaksanakan Oleh BLH DIY (Bidang Pengembangan Kapasitas)yang bertempat di Lantai 3 sayap timur (Kalpataru) pada tanggal 12 – 13 Maret 2014. Narasumber penyegaran materi kader lingkungan antara lain : 1. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si selaku Kepala BLH DIY 2. Ir. Kuncara HP, M.MA selaku Kabid Pengembangan Kapasitas 3. Drs. Jito selaku Ka. Subbid SDM & Kelembagaan Lingkungan 4. Ag. Ruruh Haryata, SH, ST, M.Kes Selaku Ka. Subbid Penaatan Lingkungan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 63 5. Drs. Y. Agus Setiyanto, M.Si Selaku Kabid Dalmar 7.2. Sosialisasi Kepada Masyarakat Binaan Kader Penyelenggaraan sosialisasi kepada masyarakat dilaksanakan oleh masing-masing kader LH sebanyak minimal lima kali.Kader LH diharapkandapatmenularkanilmu yang telahdiperolehkepadakelompokbinaanmaupunmasyarakat di sekitarnya. 7.3. Pemberian Fasilitas Kader Lingkungan 1. Pengadaan Tanaman Buah ( Bibit mangga, Nangka dan Sirsak) Masing-masing Kader LH menerima bibit mangga sebanyak 45 batang, nangka 20 batang, dan sirsak 45 batang. 2. Komposter Masing-masing Kader LH menerima komposter sebanyak 10 unit. komposter tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya masing-masing 3. Dekomposter Masing-masing Kader LH menerima Dekomposter sebanyak 10 botol. Dekomposter tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya masing-masing 4. Timbangan Kapasitas 30 – 40 KG Masing-masing Kader LH menerima Timbangan sebanyak 1 unit. Timbangan tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya masing-masing 5. Kantong Sampah Terpilah Masing-masing Kader LH menerima KantongSampahTerpilah sebanyak 60 set. Timbangan tersebut akan disalurkan kepada kelompok binaan Kader LH di wilayahnya masing-masing 7.4. Paparan Kader Lingkungan 1. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, 5 November 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 64 2. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, 6 November 2014 3. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 10 November 2014 4. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, 11 November 2014 5. Paparan Hasil Kerja Kader Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 13 November 2014 8. Penataan Ruang Terbuka Hijau 8.1. Evaluasi KampungHijau Untuk mengetahui sejauhmana implementasi Program Kampung-Hijau, Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan Evaluasi Kampung-Hijau. Pada tahun 2014 jadwal dan lokasi adalah sebagai berikut : No Hari/Tanggal Kabupaten/ Kota Lokasi 1 Senin, 15 September 2014 Kota Yogyakarta Rw 02 Bener, Tegal rejo 2 Selasa, 16 September 2014 Kabupaten Gunungkidul Desa Gading, Playen 3 Rabu, 17 September 2014 Kabupaten Bantul Dusun Mojolegi Desa Karang tengah, Imogiri 4 Senin, 22 September 2014 Kabupaten Sleman Desa Margorejo, Tempel Kabupaten Kulon Desa Kaliagung, Sentolo Progo Dari hasil Evaluasi KampungHijau tahun 2014, peserta mendapat bantuan 5 Selasa, 23 September 2014 penghargaan sebesar Rp 8.000.000,00 dan Bibit Tanaman untuk masing-masing lokasi Kampung Hijau di Kabupaten/Kota. 8.2. Forum Komunikasi Kampung Hijau Forum Komunikasi Kampung Hijau DIY, dilaksanakan tanggal 22 Juli 2014 bertempat di Ruang Kalpataru Lantai III, BLH DIY. Dengan susunan acara sebagai berikut : Pembukaan : Kepala BLH DIY Pemateri : 1. Rahmad Tobadiyana (Serut Sebagai Kampung Hijau dan Dusun Belajar) Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 65 2. Ir. Kuncara HP, MMA (Pengembangan Kampung Hijau ke depan) 8.3. Pengadaan Bibit Penghijauan dan Penanaman pada RTH Sesuai SPK nomor : 027/5384, tanggal 10 September 2014. Lokasi penanaman berada di Jl. Gatot Subroto sebanyak 42 (empat puluh dua) titik, Jl. MGR Sugiyopranoto sebanyak 60 (enam puluh) titik dan Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo sebanyak 18 (delapan belas) titik, Kabupaten Bantul. 8.4. Pengadaan Bibit Tanaman Kampung Hijau Sesuai SPK nomor : 027/6242, tanggal 16 Oktober 2014 Bibit tanaman tersebut diberikan kepada peserta Kampung-Hijau 2014: 1) 2) 3) 4) 5) Rw 02 Bener, Tegalrejo, Yogyakarta. Desa Gading, Playen. Dusun Mojolegi Desa Karang tengah, Imogiri. Desa Margorejo, Tempel. Desa Kaliagung, Sentolo 8.5. Monitoring dan Pendampingan Kampung Hijau No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu Pelaksanaan 22 April 2014 24 April 2014 29 April 2014 30 April 2014 31 April 2014 2 Mei 2014 3 Mei 2014 5 Mei 2014 6 Mei 2014 7 Mei 2014 8 Mei 2014 9 Mei 2014 10 Mei 2014 16 Mei 2014 17 Mei 2014 16 19 Mei 2014 Lokasi Dusun Gunungsaren Lor, Trimurti, Srandakan Bantul Dusun Ganjen RT 05, Tamantirto, Kasihan, Bantul Dusun Menayu Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Dongkelan, Kauman RT 07, Tirtonirmolo, Kasihan Dusun Jogonalan Kidul Dk IX, Tirtonirmolo, Kasihan Dusun Guwosari, Pajangan, Bantul Dusun Sruwuh, Donokerto, Kretek, Bantul RT 04 Jejeran I, Wonokromo, Pleret, Bantul Kadireso RT 04, Triwidadi, Pajangan, Bantul Perum Pendowo Asri A-3, Pendowoharjo, Sewon, Bantul Dusun Gandekan, Trirenggo, Bantul Bener, Tegalrejo, Yogyakarta Godegan, Tamantirto, Kasihan, Bantul Dusun Sumber Batikan, Trirenggo, Bantul Dusun Kaliurang, Argomulyo, Argomulyo, Sedayu, Bantul Dusun Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 66 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 19 Mei 2014 20 Mei 2014 20 Mei 2014 21 Mei 2014 21 Mei 2014 22 Mei 2014 22 Mei 2014 23 Mei 2014 23 Mei 2014 24 Mei 2014 24 Mei 2014 28 Mei 2014 30 Mei 2014 31 Mei 2014 Dusun Trimulyo, Kec. Sleman, Sleman Dusun Tlogo, Kebon Agung, Imogiri, Bantul Kelurahan Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta Dusun Manggisan, Baturetno, Banguntapan, Bantul Dusun Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman Dusun Kersen RT 06, Bantul, Bantul Desa Selang, Kec. Wonosari, Gunungkidul Suronatan RW 08, Notopajan, Ngampilan, Yogyakarta Dusun Tangkil, Srihardono, Pundong, Bantul Giwangan RT 18 RW 06 Yogyakarta Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Tahunan, Yogyakarta Janturan RT 04, Warungboto, Yogyakarta 8.5. Penanaman RTH Pedesaan Penanaman RTH pedesaan telah selesai dilaksanakan 17 Nopember 2014.lokasi Penanaman RTH pedesaan di desa Nglegi, Patuk Gunungkidul, jenis bibit pohon yangdi tanamadalah Akasia Aurikuliformis sebanyak 1000 batang, 8.6. Verifikasi Usulan calon Proklim Dari 10 Lokasi/wilayah yang telah dilakukan verifikasi dan pembinaan ternyata yang sudah siap mengikuti seleksi calon Proklim hanya 1 kelompok yaitu kelompok dari desa Argomulyo, Sedayu, Bantul namun setelah di verifikasi oleh KLH RI tidak lolos seleksi administrasi. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 67 D. BIDANG PENATAAN DAN KAJIAN LINGKUNGAN 1. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup 1.1. Penyelesaian kasus lingkungan hidup baik melalui pengadilan maupun diluar pengadilan. Dengan methode verifikasi /Cek langsung kelapangan untuk mengetahui posisi kasus secara nyata dengan disertai pengambilan sample ( apabila diperlukan ) untuk memastikan kebenaran kasus pencemaran baik dari sisi sumber pencemaran maupun dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Setelah verifikasi lapangan dilanjutkan dengan mengundang parapihak yang bersengketa untuk duduk bersama dengan Tim Penegakan Hukum LingkunganTerpadu (sebagai mediator). Hal tersebut dilakukan jika kasus yang muncul diselesaikan di luar pengadilan melalui mediasi dengan tujuan akhir adalah kesepakatan para pihak dengan prinsipwin-win solution, sedangkan jika kasus yang muncul ada unsur pidananya maka akan diselesaikan melalui penegakan hukum pidana dengan proses penyidikanbekerjasama dengan Polisi dan Jaksa yang menjadi anggota Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu. Pada tahun 2014 permasalahan yang muncul dan ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bersama instansi terkait dan Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu adalah 5 ( lima ) kasus yaitu : 1. Pencemaran air sungai, air sumur dan kolam ikan akibat Pengolahan Tailing ( sisa pemrosesan tambang emas ) di Desa Plampang II, Kalirejo, Kokap, Kulonprogo. 2. Pencemaran Air akibat limbah cair dari IPAL komunal Limbah Domestik di Desa Sidoagung, Godean, Sleman. 3. Pencemaran Air dan udara akibat dari limbah cair dan cerobong dari usaha pembuatan tahu di desa Nitipuran, Kasihan Bantul. 4. Pencemaran Air akibat usaha perdagangan Ikan di Desa kadangan, Garon, panggungharjo, Sewon, Bantul Piyungan, Bantul. 5. Pencemaran udara akibat usaha pembuatan asesoris taman(air mancur ) dari batu di Desa bangi, timbulharjo, Sewon, Bantul Semua kasus tersebut diselesaiakan memlui jalur di luar pengadilan dengan musyawarah mufakat melalui Tim Penaegakan Hukum Lingkungan yang ada Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 68 Di BLH DIY. Untuk lebih mudah dalam mengidentifikasi ada beberapa kasus pencemaran yang penanganannya didahului dengan pengambilan sampel di lingkungan ( badan air , sumur ) dan dari sumbernya ( limbah cair) yang selanjutnya dianalisa di laboratorium yang terakreditasi,tapi bagi kasus yang sederhana tidak perlu dilakukan pengambilan sampel. 1.2. Bimbingan Teknis Penegakan Hukum bagi aparat penegakan hukum Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi Aparat untuk mengambil langkah-langkah teknis dalam penyelesaian kasus lingkungan hidup yang muncul di masyarakat. - Waktu Pelaksanaan Hari/Tanggal : Senin. 27 Agustus 2014 Peserta : Anggota Tim Penegakan Hukum & Aparat Pemerintah Narasumber : 1 Ir. Antonius Sardjanto SN, M.K.K.K. ( Kepala Bidang Penyidikan, Deputi V Bidang Penaatan , KLH. Jakarta ) dengan Judul Materi Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam Penegakan Hukum Hukum Pidana Lingkungan 2 Wahyu Yun Santosa, SH,M.Hum, LLM. ( Fakultas Hukum UGMYogyakarta ) dengan Judul Materi Penyelesaian sengketa di luar Pengadilan dan Penerapan Sanksi Administrasi Lingkungan Hidup 2. Penyusunan Peraturan Lingkungan Hidup 2.1. Penyusunan Draft Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan). Kegiatan Penyusunan Rancangan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan) melalui beberapa tahapan antara lain : 1. Pembentukan Tim yang meliputi : a. Pembentukan Tim Penyusunan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hiup di DIY; Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 69 b. Penunjukan Pakar Untuk ikut dalam Penyusunan Raperda Pembangunan Berwawasan Lingkungandi DIY yaitu DR. Harry Supriyono, SH, Msi dari Fakultas Hukum UGM dan Heronimus Ritty, SH, LL.M dari Universitas Atmajaya Yogyakarta; 2. Rapat Koordinasi Tim dalam rangka Penyusunan Raperda Pembangunan Berwawasan Lingkungan di DIY 3. Workshop Penyusunan Raperda Perlindungan dan Pengelolaaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan) di DIY. Workshop Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan) di DIY, dilaksanakan beberapa kali di kabupaten/Kota pada hari Selasa tanggal 19 November 2014 bertempat di Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta. Dalam acara workshop ini dihadiri oleh 70 orang peserta yang berasal dari instansi terkait, perguruan tinggi dan 3 (tiga) orang narasumber sakaligus Tim Ahli dalam penyusunan Raperda ini. Forum ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menjalin komunikasi dan sekaligus mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehubungan dengan Raperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pembangunan Berwawasan Lingkungan). 2.2. Penyusunan Raperda Pelestarian Habitat Alami Kegiatan Penyusunan Rancangan Naskah Akademik Raperda Habitat Alami melalui beberapa tahapan antara lain : 1. Pembentukan Tim dan Panitia yang meliputi : a. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Penyusunan Raperda Pelestarian Habitat Alami; b. Penunjukan Pakar Untuk Kegiatan Penyusunan Raperda Habitat Alami. Pakar yang ditunjuk untuk membantu dalam penyusunan Raperda ini adalah: Ir Setyo Indro Prahasto, Msi dari Intan Yogyakarta, Wahyu Yun Santosa, SH, LLM dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada; 2. Rapat Koordinasi Tim dan panitia dalam rangka Penyusunan Raperda Pelestarian Habitat Alami; 3. Workshop Raperda Habitat Alami, dilaksanakan di Kabupaten/Kota pada hari Selasa tanggal 19 November 2013 bertempat di Hotel Grage, Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta. Dalam acara workshop ini dihadiri oleh Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 70 70 orang peserta yang berasal dari instansi terkait, perguruan tinggi dan 3 (tiga) orang narasumber sakaligus Tim Ahli dalam penyusunan Naskah Akademik Raperda ini. Forum ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menjalin komunikasi dan sekaligus mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehubungan dengan Penyusunan Raperda Habitat Alami 2.3. Studi Orientasi ke BPLHD Provinsi Sulawesi Selatan Untuk dapat menggali materi dan menambah wawasan guna mewujudkan raperda tentang pembangunan berwawasan lingkungan dan habitat alami, perlu dilakukan studi orientasi ke BLHD Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memiliki peraturan daerah tentang pembangunan berwawasan lingkungan. 3. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup 3.1. Pengawasan Terhadap Tingkat Ketaan Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan. Kegiatan pengawasan pada tahun anggaran 2014 ditargetkan sebanyak 140 usaha dan/atau kegiatan di bagi menjadi 2 tahap, dan 20 bengkel/distributor AC. Namun dalam pelaksanaannya kegiatan pengawasan yang dilakukan dapat melampaui target sasaran yaitu untuk kegiatan usaha sebanyak 154 perusahaan dan untuk sumber Usaha dan Kegiatan dan 66 sumber BPO dengan perincian sebagai berikut : 1. Usaha dan Kegiatan terdiri dari a) 65 buah usaha pelayanan kesehatan, b) 61 buah industri termasuk Peternakan & AMP serta Cor Beton c) 28 buah usaha bidang pariwisata/Hotel 2. Bengkel AC sebanyak 66 buah buah Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan pelaksanaan kebijakan lingkungan hidup yang dilakukan secara garis besar disimpulkan sebagai berikut : a. Dari Hasil pengawasan tahun 2014 disimpulkan bahwa banyak perusahaan yang sudah melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, Laporan Tahunan 2014 BLH DIY terutama yang pernah memperoleh surat 71 teguran/sanksi administrasi atau menandatangani surat Pernyataan Kesanggupan. b. Meskipun demikian untuk tingkat ketaatan masih sangat memprihatinkan apabila di komparasi jumlah yang taat dan tidak taat dari 80 usaha/dan atau kegiatan yang menjadi sasaran pengawasan dalam 2 tahap yang masuk kategori taat hanya 17 Perusahaan. c. Dari 160 usaha dan atau kegiatan yang diawasi sebagian besar sudah melakukan pengelolaan lingkungan walaupun kualitas hasil pengelolaan sebagian besar belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Selain itu sebagian besar perusahaan belum melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dengan baik. d. Masih perlu upaya yang keras untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang masuk dalam kriteria tidak taat tersebut untuk meminimalisir ketidaktaatan mereka dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. e. Kendala yang dihadapi perusahaan pada umumnya masih berkaitan dengan tidak adanya tenaga khusus yang menangani sanitasi/llingkungan. Lebih parah lagi masih ada juga perusahaan yang komitment management terhadap pengelolaan lingkungan masih rendah, karena mereka menganggap biaya pengelolaan lingkungan sebagai beban bukan kewajiban. f. Sebagian besar usaha dan/ atau kegiatan sudah melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan sesuai yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL atau UKLUPL maupun pelaporan swapantau limbah cair tiap 3 ( tiga ) bulan sekali. Prosentase ketaatan pelaporan mengalami kenaikan dibanding tahun 2013. g. Kewajiban melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan seperti yang termuat dalam RKL- RPL atau UKL- UPL belum dipersyaratkan dalam izin sehingga cenderung diabaikan. h. Dari 66 Bengkel AC mobil dan /atau Distributor bahan Reregerant sebagian besar sudah menggunakan bahan regregerant yang sesuai anjuran pemerintah yaitu refregerant tipe R 134a yang ramah lingkungan, berbeda dengan dengan hasil pengawasan tahun sebelumnya yang masih banyak menggunakan refrigeran R 12. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 72 3.2. Ekspose Hasil Pengawasan Hasil pengawasan di tahap 1 dan tahap II disampaikan kepada penanggung jawab usaha/ kegiatan melalui kegiatan Ekspose Hasil Pengawasan. Ekspose hasil pengawasan ini selain untuk menyampaikan hasil evaluasi tingkat ketaatan mereka dalam pengelolaan lingkungan hidup juga dijadikan media untuk sekaligus melakukan pembinaan kepada mereka agar mereka tahu dan sanggup untuk menaati peraturan perundangan yang berlaku. Materi yang disampaikan di kegiatan tersebut adalah: 1. Pengendalian Pencemaran Air,Udara dan B3 Oleh Drs. Agus Setianto, M.Si Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran 2. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan. Oleh: A. Ruruh Haryata, SH, ST, M.Kes. Dalam acara ekpose hasil pengawasan ini sebagian besar perusahaan sepakat bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi mereka karena paparan hasil pengawasan tersebut merupakan progres report perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Selain itu dalam acara ekspose perusahaan dapat menyampaikan keluhan dan hal-hal yang menjadi hambatan mereka dalam pengelolaan lingkungan kepada pemerintah melalui Badan lingkungan Hidup. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 73 5. BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 1. Koordinasi Pengelolaan Prokasih Dan Superkasih 1.1. Workshop Pengelolaan Prokasih dan Superkasih a) Workshop Prokasih Tahap I 1) Tujuan Mensosialisasikan Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih tahun 2012-2016; Menjelaskan matriks program kerja Program Kali Bersih Tahun 20122016. Melakukan koordinasi lintas instansi dan lintas kabupaten/kota terkait rencana kerja Prokasih 2) Pelaksanaan Workshop Pengelolaan Prokasih Superkasih Tanggal : 22 April 2014 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta 3) Peserta Peserta Workshop Prokasih tahap 1 sebanyak 30 orang berasal dari Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, BAPPEDA, Dinas PUP ESDM, Dinas Kimpraswil, dan Dinas Kesehatan seluruh Kabupaten/Kota di DIY yang masuk dalam matriks kegiatan Prokasih. b) Rapat Koordinasi Tahap II 1) Tujuan Menginventarisasi kegiatan yang telah dilakukan sektor terkait, berkenaan dengan matriks program kerja Prokasih 2012-2016; Memperoleh saran dan masukan dari Kabupaten/Kota serta instansi terkait sehubungan dengan Program Kali Bersih yang selama ini telah berjalan; Pembentukan wilayah kerja Sungai Winongo dan penentuan koordinator tiap wilayah. 2) Pelaksanaan Tanggal : 29 April 2014 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup Jalan Tentara Mataram 53 Yogyakarta 3) Peserta Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 74 Peserta Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih sebanyak 30 orang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten-Kota, Dinas PUP ESDM, Dinas Kimpraswil, BBWS Serayu – Opak, Dinas Kesehatan dan Bappeda. 1.2. Pembinaan Teknis Prokasih bagi Pelaku Usaha/Kegiatan a) Pembinaan Teknis Prokasih Tahap 1 1) Tujuan Tujuan pembinaan teknis tahap pertama adalah meningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan terkait kewajiban pengelolaan limbah cair dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan Pembinaan Teknis Prokasih tahap 1 : Tanggal : 17 April 2014 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta 3) Peserta Peserta pembinaan teknis prokasih merupakan pelaku usaha dan/atau kegiatan di DIY yang dalam proses kegiatannya menghasilkan limbah cair. Pelaku usaha berasal dari pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, industri dan perhotelan. 4) Materi i. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY oleh Drs. Y. Agus Setianto, M.Si. ii. Kewajiban Pengelolaan Limbah Cair bagi pelaku usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Peraturan Gubernur no. 7 Tahun 2010 oleh Ir. Reni Anggraeni, M.Sc. b) Pembinaan Teknis Prokasih Tahap 2 1) Tujuan Pelaku usaha dan/atau kegiatan di DIY yang menghasilkan limbah cair cukup banyak. Setelah dilaksanakan pembinaan teknis tahap pertama, masih ada sebagian pelaku usaha yang belum mengikuti pembinaan. Oleh karena itu diselenggarakan pembinaan teknis tahap kedua. Tujuan pembinaan teknis ini adalah meningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan terkait kewajiban pengelolaan limbah cair dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 75 2) Pelaksanaan Pelaksanaan Pembinaan Teknis Prokasih tahap 2: Tanggal : 28 April 2014 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta 3) Peserta Peserta pembinaan teknis prokasih merupakan pelaku usaha dan/atau kegiatan di DIY yang dalam proses kegiatannya menghasilkan limbah cair. Pelaku usaha berasal dari pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, industri dan perhotelan. 4) Materi i. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY oleh Ir. Reni Anggraeni, M.Sc. ii. Kewajiban Pengelolaan dan Pelaporan Limbah Cair bagi pelaku usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Peraturan Gubernur no. 7 Tahun 2010 oleh Veronika Adyani E.W., S.Si. 1.3. Sarasehan Prokasih Bagi Masyarakat a) Tujuan Salah satu upaya yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur no. 32 tahun 2011 tentang Prokasih adalah adanya partisipasi dan keterlibatan masyarakat ataupun kearifan lokal. Tujuan pelaksanaan sarasehan ini adalah menggerakkan potensi masyarakat untuk ikut serta melakukan pengelolaan sumber daya air. Masyarakat yang terlibat dalam sarasehan ini selain masyarakat di sekitar sungai, juga komunitas mahasiswa yang memiliki program untuk memberdayakan masyarakat di sekitar sungai. b) Pelaksanaan Sarasehan ini dilaksanakan delapan kali, sebagaimana tabel di bawah ini No Tanggal Tempat Peserta Pelaksanaan Pelaksanaan 1. 10 Mei 2014 BLH DIY BLH DIY dan mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta 2. 17 Mei 2014 BLH DIY BLH DIY, Mahasiswa UIN, UMY, UPN Veteran Yogyakarta 3. 16 Juni 2014 Notoyudan BLH DIY, FKWA Kota Yogyakarta 4. 18 Juni 2014 Notoyudan BLH DIY, FKWA Kota Yogyakarta 5. 18 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Bantul 6. 21 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Bantul 7. 25 Juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Sleman Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 76 8. 26 juni 2014 BLH DIY BLH DIY dan FKWA Sleman c) Materi Dalam setiap pertemuan sarasehan, BLH DIY menyampaikan kembali kebijakan – kebijakan terkait program kali bersih, khususnya sesuai dengan Pergub 32 Tahun 2011, yang mana telah berjalan 3 tahun. Selain itu, Ketua FKWA, Endang Rohjiani juga turut menyampaikan program dan berbagi pengalaman terkait dengan penanganan sungai Winongo. 1.4. Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongo a. Tujuan Pada tahun 2013, BLH DIY telah menyusun kajian daya tampung beban pencemaran Sungai Winongo. Kajian daya tampung ini diperlukand dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan izin pembuangan limbah cair bagi pelaku usaha dan/atau kegiatan yang akan membuang limbah cair ke sungai. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi bagi Kabupaten/Kota terutama bagi instansi yang menyelenggarakan urusan di bidang lingkungan hidup. b. Pelaksanaan Pelaksanaan Sosialisasi Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai: Tanggal : 30 April 2014 Waktu : 09.00 WIB Tempat : Badan Lingkungan Hidup DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta c. Peserta Peserta sosialisasi kajian daya tampung ini berasal dari instansi pemerintah seperti BAPPEDA, instansi lingkungan di kabupaten/kota, dan instansi Pembina pelaku usaha/kegiatan seperti Dinas Kesehatan, dan Perindustrian. 1.5. Inventarisasi Sumber Pencemar a. Tujuan Kegiatan inventarisasi sumber pencemar bertujuan memperoleh data – data usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi tinggi menimbulkan pencemaran lingkungan. Terkait dengan kegiatan pengendalian pencemaran air, yaitu bantuan fisik IPAL Batik, IPAL Biogas dan IPAL puskesmas, hasil inventarisasi sumber pencemar ini dapat dijadikan bahan dan data lokasi yang menunjang pemberian bantuan IPAL tersebut. b. Pelaksanaan Inventarisasi Sumber Pencemar dilaksanakan pada tanggal : i. 7 Mei 2014 ke Kabupaten Gunungkidul Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 77 ii. iii. iv. 26 Mei 2014 ke Kabupaten Bantul 30 Mei 2014 ke Kabupaten Kulonprogo 16 Juni 2014 Ke Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta 1.6. Pedoman Teknologi Pengelolaan Limbah a) Tujuan Pelaku usaha kecil seperti pedagang kaki lima tidak memiliki IPAL untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan, padahal limbah tersebut berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan khususnya dari limbah domestik. Penyusunan pedoman Teknologi Pengelolaan Limbah ini bertujuan memberikan gambaran teknologi pengolahan limbah cair kepada pelaku usaha kecil seperti pedagang makanan kaki lima, dan pemilik bengkel sehingga keluaran limbah cair mereka dapat memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. b) Pelaksana BLH DIY bekerja sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yang beralamat di Nitiprayan DK VII Jomegatan RT 0./20, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. c) Nilai Kontrak Nilai kontrak Penyusunan Pedoman Pengelolaan Limbah Cair adalah senilai Rp.47.850.000,00 1.7. Pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap a) Tujuan Kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah puskesmas juga merupakan salah satu kegiatan penghasil limbah cair. Puskesmas rawat inap tentunya menghasilkan limbah cair yang lebih banyak daripada puskesmas non rawat inap. Pembuatan IPAL Puskesmas rawat inap ini bertujuan membantu puskesmas dalam pengelolaan limbah cairnya, sehingga lingkungan di sekitar puskesmas lebih terjaga dari pencemaran. b) Pelaksana BLH DIY bekerjasama dengan CV Wardana Putra Sejahtera yang beralamat di Krobokan RT 02, Tamanan, Banguntapan Bantul c) Nilai Kontrak Nilai Kontrak pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap adalah Rp.96.861.000,00 1.8. Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi Sistem Informasi Sungai di Sasaran Sungai Prokasih a) Tujuan Memberikan gambaran data dan informasi yang komunikatif pada sungai di DIY khususnya Sungai Winongo sebagai sasaran Prokasih. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 78 b) Pelaksana BLH DIY bekerja sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yang beralamat di Nitiprayan DK VII Jomegatan RT 0./20, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. c) Nilai Kontrak Nilai Kontrak pembuatan perangkat lunak tersebut adalah Rp 48.752.000,00 1.9. Kompilasi dan Input Data Sungai Winongo ke Dalam Sistem Informasi Sungai a) Tujuan Membuat database dari data hasil pemantauan kualitas Sungai khususnya sungai Winongo yang interaktif dan mudah diakses. b) Pelaksana BLH DIY bekerjasama dengan PT Proporsi yang beralamat di Pakuningratan no. 76 Yogyakarta c) Nilai Kontrak Nilai kontrak kompilasi dan input data tersebut adalah Rp.48.873.000,00 2. Pemantauan Kualitas Air 2.1. Pemantauan Kualitas Air Sungai Kegiatan pemantauan kualitas air sungai dilakukan pada (10) sepuluh sungai yang melewati Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sungai Winongo, Code, Gajahwong, Oyo, Tambakbayan, Bedog, Kuning, Konteng, Belik dan Bulus. Periode pemantauan sebanyak tiga kali yaitu pada bulan Februari, Mei dan September 2014. Pelaksanaan Pemantauan bekerjasama dengan Balai Pengujian, Informasi Permukiman dan Bangunan dan Pengembangan Jasa Konstruksi (BPIPBPJK) Dinas PUP – ESDM DIY. Dari hasil pemantauan ini selanjutnya dilakukan analisis dengan metode STORET dan metode Indeks Pencemaran untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi. Dari hasil analisis STORET diketahui bahwa hampir semua titik pemantauan sungai di DIY mengalami pencemaran dengan Status CEMAR BERAT. Sedangkan dengan metode Indeks Pencemaran, status mutu sungai di DIY bervariasi antara CEMAR RINGAN sampai dengan CEMAR BERAT. 2.2. Pemantauan Kualitas Air Laut Pada tahun 2014 ini, pemantauan kualitas air laut dilaksanakan dua kali dalam satu tahun anggaran, yaitu pada bulan April dan Agustus 2042. Lokasi pemantauan mencakup tujuh pantai untuk setiap periode yaitu Pantai Ngrenehan, Pantai Ngobaran, dan pantai Gesing, pantai Baron, pantai Krakal dan pantai Indrayanti di Kabupaten Gunungkidul, Depok, Kuwaru, Samas dan Pandansimo di Kabupaten Bantul, Pantai Glagah dan Trisik di Kabupaten Kulonprogo. Parameter yang dianalisis meliputi : a. Fisika, yaitu suhu, kekeruhan dan warna. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 79 b. Kimia, yaitu pH, salinitas, Resistensi, Minyak dan Lemak, Nitrat (NO 3), Fosfat (PO4), Radioaktivitas (α, , ). c. Logam terlarut, yaitu Kadmium (Cd), Krom heksavalen (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Nikel (Ni), Seng (Zn), Timbal (Pb) d. Biologi, yaitu Koli tinja dan Total Koli. 2.3. Pemantauan Kualitas Air Tanah Sasaran kegiatan pemantauan kualitas air tanah di DIY tahun 2014 ini adalah 68 sumur warga yang terletak di lima kabupaten/kota. Perincian jumlah sampel/sumur yang dipantau dapat dilihat pada berikut : Tabel Persebaran lokasi pengambilan sampel air tanah tahun 2014 Jumlah Sumur yang dipantau Lokasi Total April Juni Kota Yogyakarta 10 12 22 Sleman 8 6 14 Bantul 5 6 11 Gunungkidul 5 4 9 Kulonprogo 6 6 12 Jumlah 68 Pemantauan kualitas air tanah pada tahun 2014 menitikberatkan pada pengambilan sampel air tanah/sumur penduduk di sekitar IPAL Komunal. Hal ini terkait dengan ketugasan BLH DIY di bidang Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Lokasi pengambilan sampel air tanah untuk tahun 2014 meliputi lima Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam analisis data kualitas air tanah ini dilakukan peninjauan terhadap kualitas air tanah yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Parameter fisika yang diuji adalah suhu, kekeruhan dan zat padat terlarut (total dissolved solids). Parameter kimia yang diuji adalah pH, klorida, kesadahan, zat organik, silfat, fluorida, nitrit, nitrat, besi, mangan, sianida dan daya hantar listrik. Sedangkan parameter biologi yang diuji adalah bakteri koli tinja dan total koli. Secara keseluruhan jumlah parameter yang diuji adalah 15 parameter. 2.4. Workshop Status Mutu Air a) Pelaksanaan Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 80 1) Rapat Koordinasi Status Mutu air tahap 1 Hari, tanggal pelaksanaan : Selasa, 9 Desember 2014 Waktu : 09.00 – 13.00 WIB Tempat : Ruang rapat lantai 3 BLH DIY Materi yang disampaikan dalam rapat koordinasi status mutu air tahap 1 adalah : Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY dalam mendukung Peningkatan kualitas lingkungan perairan Hasil pemantauan kualitas air sungai di sembilan sungai yang mengalir di DIY 2) Rapat Koordinasi Status Mutu air tahap 2 Hari, tanggal pelaksanaan : Rabu, 10 Desember 2014 Waktu : 09.00 – 13.00 WIB Tempat : Ruang rapat lantai 3 BLH DIY Materi yang disampaikan dalam rapat koordinasi status mutu air tahap 2 adalah : Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air di DIY dalam mendukung Peningkatan kualitas lingkungan perairan khususnya air tanah dan air laut Hasil pemantauan kualitas air tanah dan air laut tahun 2014 di DIY b) Peserta Peserta rapat koordinasi tahap 1 dan tahap 2 adalah instansi lingkungan hidup Kabupaten/Kota, Instansi perencana/BAPPEDA, dan instansi lain yang terkait antara lain Dinas PUP – ESDM, Pariwisata, Perindustrian, Kehutanan dan Sekber Kartamantul. 3. Pengendalian Pencemaran Air 3.1. Workshop Pengendalian Pencemaran Air a. Tujuan Workshop Pengendalian Pencemaran Air bertujuan untuk memaparkan kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan meningkatnya nilai pencemaran pada air. Serta upaya yang harus dilakukan untuk mencegah tngginya nilai pencemaran pada air baik air sungai, air tanah maupun air laut. Karena sebagaimana diketahui bahwa air adalah sumber kehidupan. b. Pelaksanaan a) Workshop Pengendalian pencemaran Air tahap 1 Tgl : 23 Mei 2014 b) Workshop Pengendalian pencemaran Air tahap 2 Tgl : 26 Mei 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 81 c. Peserta Workshop Pengendalian pencemaran Air dihadiri oleh lingkungan hidup di lingkup kabupaten/kota, dan instansi pemerintah terkait. 3.2. Evaluasi W2M bagi Pelaku Usaha/Kegiatan a. Tujuan Pelaksanaan kegiatan Evaluasi/Penilaian W2M bertujuan untuk: Meningkatkan peran pelaku usaha dalam pengelolaan limbah cair dalam rangka pengendalikan pencemaran lingkungan. Mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah cair buangan baik yang berasal dari industri, pelayanan kesehatan maupun jasa pariwisata dengan cara menggunakan air sehemat mungkin, atau dengan memanfaatkan kembali air buangan tersebut. b. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi/Penilaian W2M dilaksanakan pada bulan April dan Mei tahun 2014. Penilaiannya dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Instansi BLH DIY. Sedangkan untuk memastikan suatu pelaku kegiatan itu berhak menjadi pemenang W2M maka, BLH DIY melakukan kunjungan lapangan ke perusahaan tersebut. c. Sasaran Sasaran evaluasi W2M adalah usaha dan/atau kegiatan yang dalam operasionalnya menghasilkan dan membuang limbah cair ke lingkungan, baik kegiatan industri, pelayanan kesehatan atau rumah sakit dan jasa pariwisata. Pada tahun 2014 ini tercatat 25 kegiatan yang mengikuti evaluasi W2M d. Hasil Evaluasi W2M Berdasarkan surat edaran dan pengumuman yang disampaikan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY kepada pelaku usaha, bahwa usaha dan/atau kegiatan yang mengajukan untuk dinilai pengelolaan limbahnya tercatat 25 kegiatan, terbagi dalam tiga kategori, yaitu Pelayanan Kesehatan, Industri, dan Jasa pariwisata. 3.3. Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air a.Tujuan Membina pelaku – pelaku usaha penghasil limbah agar memperhatikan kualitas limbah yang dihasilkan harus memenuhi baku mutu sebelum di buang ke sungai. b. Pelaksanaan c) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 1 Tgl : 24 Mei 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 82 d) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 2 Tgl : 31 Mei 2014 e) Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air tahap 3 Tgl :7 Juni 2014 c. Peserta Peserta Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air merupakan lingkungan hidup di lingkup kabupaten dan kota, dan industri – industri yang telah dipantau kualitas limbah cairnya oleh BLH DIY. 3.4. Sosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestik a)Tujuan Sosialisasi Sosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestik bertujuan untuk menentukan parameter dan baku mutu untuk limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Limbah rumah tangga atau limbah domestik juga berpotensi dalam penecemaran sungai terutama untuk parameter Koli Tinja. Sehingga perlu adanya perhatian pemerintah untuk menanggulangi masalah ini. b) Peserta Sosialisasi Peraturan Perundangan Perda Limbah Domestik dihadiri oleh instansi lingkungan hidup di lingkup kabupaten/ kota. c) Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi Tahap 1 Diselenggarakan pada tanggal 18 September 2014 Sosialisasi Tahap 2 Tanggal 19 September 2014 Sosialisasi Tahap 3 22 September 2014 Sosialisasi Tahap 4 29 September 2014 Sosialisasi Tahap 5 30 September 2014 3.5. Sosialisasi Biogas Kepada Masyarakat a) Tujuan Sosialisasi Memberikan arahan dan petunjuk mengenai pengoperasian, pemanfaatan dan perawatan IPAL Biogas yang telah di bangun. Agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. b) Peserta Peserta Sosialisasi Biogas Kepada Masyarakat merupakan masyarakat/kelompok ternak masyarakat yang jumlah ternaknya minimal lima Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 83 ekor yang memungkinkan menghasilkan banyak kotoran, dan untuk pengendaliannya dibangun IPAL Biogas. c) Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi Biogas tahap 1 Pelaksanaan : 31 Oktober 2014 Sosialisasi Biogas tahap 2 Pelaksanaan : 3 November 2014 Sosialisasi Biogas tahap 3 Pelaksanaan 4 November 2014 3.6. Workshop Monev PPSP a) Tujuan Workshop Monev PPSP Bersama-sama dengan Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota dalam meningkatkan pelayanan sanitasi di DIY, dimana sanitasi itu sangat mempengaruhi kesehatan dan kesejahtearaan rakyat. Dengan upaya mengumpulkan semua data yang terkait dengan sanitasi di kabupaten/kota sehingga terbentuk laporan PPSP DIY Tahun 2014. b) Peserta Peserta workshop Monev PPSP merupakan Kelompok Kerja Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang ada di Kabupaten/Kota dan Kelompok Kerja PPSP yang ada provinsi. c) Pelaksanaan tanggal 30 Oktober 2014 3.7. Penyusunan Profil Sungai a) Tujuan Tujuan Penyusunan profil Sungai Code adalah: Mengenali karakteristik, panjang sungai utama, jumlah anak-anak sungai, jumlah inlet-outlet, lebar sungai utama, luas Daerah Aliran Sungai (DAS), elevasi titik pantau, titik pusat gravitasi, penampang basah badan sungai dan potongan melintang badan sungai; Memperoleh bahan perencanaan dalam rangka pengendalian pencemaran air dan pengelolaan sumber daya air secara umum. b) Pelaksanaan Dalam penyusunan Profil Sungai Code, BLH DIY bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu CV.Karya Sejati alamat : Babadan, RT. 1/1574, Banguntapan, Bantul. c) Nilai Kontrak NIlai Kontrak dari penyusunan Profil Sungai Code senilai Rp. 44.858.000,3.8. Penyusunan Kajian Daya Tampung Sungai Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 84 a) Tujuan Tujuan penyusunan Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedog adalah mengetahui jumlah zat pencemar yang dapat ditampung oleh Sungai Bedog, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pemberian izin pembuangan limbah cair perusahaan/kegiatan ke Sungai Bedog. b) Pelaksana BLH DIY bekerjasama sama dengan PT Karunia Sejahtera Konsultan yang beralamat di Nitiprayan DK VII Jomegatan RT 03 RW 20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. c) Nilai Kontrak Nilai Kontrak untuk penyusunan Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai ini adalah Rp.97.500.000,00 3.9. Pembuatan Biogas dari Peternakan Sapi Kelompok a) Tujuan Mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran ternak yang dihasilkan oleh kelompok ternak dan memanfaatkan kotoran menjadi biogas yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga. b) Pelaksana BLH DIY bekerjasama dengan CV Bakti Agung, Alamat : Ngemplak RT 07/04, Manggis, Mojosongo, Boyolali Dibangun 3 unit biogas di Kabupaten Sleman yaitu di : 1) Kelompok Tani “Rukun Tani” Badran, Sendangsari, Minggir, Sleman 2) Kelompok Peternak “Wigoro Lapa” Jowahan RT 04 RW 28 Sumberagung, Moyudan, Sleman 3) Kelompok Ternak Sapi “Lembu Reden” Sengir, Sumberharjo, Prambanan, Sleman c) Nilai Kontrak Nilai Kontrak untuk 3 (tiga) IPAL Biogas tersebut senilai Rp. 58.911.000,3.10. DED Pengolahan IPAL Komunikasi a) Tujuan Pelaksanaan kegiatan pengadaan DED Pengelolaan IPAL Komunal ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau rancangan dalam pembangunan fisik IPAL Komunal dalam rangka perbaikan program sanitasi. b) Pelaksanaan Pada tahun ini BLH DIY membuat 3 (tiga) DED IPAL Komunal sebagai berikut : 1) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kabupaten Bantul bekerja sama dengan PT. Tri Patra Konsultan dengan alamat Demblaksari, RT 005, Baturetno, Banguntapan, Bantul dengan nilai kontraknya Rp. 47.646.500,Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 85 2) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kota Yogyakarta bekerja sama dengan PT. Surya Praga dengan alamat Prawirotaman MG. III/625 Yogyakarta dengan nilai kontraknya Rp. 47.536.500,3) Pembuatan DED IPAL Komunal di Kabupaten Sleman bekerja sama dengan CV. Seia Consultant dengan alamat Karangtanjung, RT 02/12, Pandowoharjo, Sleman dengan nilai kontraknya Rp. 47.773.000,3.11. Bantuan IPAL Kegiatan Batik a) Tujuan Untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah yang dihasilkan dari kegiatan – kegiatan home industri, salah satunya industri batik dimana pengelolaan limbahnya belum dilakukan dengan baik. Maka dari itu BLH DIY, memberikan bantuan berupa pembangunan IPAL Batik. b) Pelaksana 1) Kelompok Paguyuban Batik RT 56 RW 25 Dusun Pengkol, Desa Gulurejo, Kec. Lendah, Kulonprogo, BLH DIY bekerjasama dengan CV Reka Kusuma Buana, Alamat : Jogajan RT. 25/12, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo 2) Batik Nur Giri Indah Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, BLH DIY bekerjasama dengan CV Karya Sejati denagn alamat Babadan, RT 1, 157 A, KD VIII, Banguntapan, Bantul c) Nilai Kontrak 1) Nilai kontrak untuk IPAL Batik Kelompok Paguyuban Batik RT 56 RW 25 Dusun Pengkol, Desa Gulurejo, Kec. Lendah, Kulonprogo senilai Rp. 179.600.000,00 2) Nilai kontrak untuk IPAL Batik Nur Giri Indah Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul senilai Rp. 168.500.000,00 3.12. Penyusunan Naskah Akademik Perda Baku Mutu Limbah Cair a) Tujuan Sebagai acuan untuk merumuskan pokok-pokok pikiran yang ideal menjadi bahan dan dasar bagi Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan jasa Pariwisata. b) Pelaksanaan Dalam pembuatan Naskah Akademik Peraturan Daerah Baku Mutu Limbah Cair, BLH DIY bekerja sama dengan CV. Dwi Eltis Konsultan (CV. Decons) di Jalan Wastukencana No. 5 H Bandung 40117. c) Nilai Kontrak Untuk pembuatan Naskah Akademik Peraturan Daerah Baku Mutu Limbah Cair, kontraknya senilai Rp. 195.800.000,Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 86 3.13. Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai a) Tujuan Memberikan informasi mengenai besarnya daya tampung beban pencemaran Sungai Gajahwong terhadap masukan limbah cair, jumlah dan jenis parameter limbah cair yang maksimal dapat dibuang ke Sungai Gajahwong, serta potensi sumber pencemar Sungai Gajahwong b) Peserta Peserta Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongo yaitu KLH Sleman, BLH Kota Yogyakarta dan BLH Bantul, juga pelaku usaha penghasil limbah yang berada di sekitar sungai Winongo. Jumlah peserta Sosialisasi Hasil Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Winongo berjumlah 30 orang. c) Pelaksanaan : 22 Mei 2014 3.14. Sosialisasi IPAL Batik a) Tujuan Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengoperasian, pemanfaatan dan perawatan IPAL Batik, guna untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan industri Batik. b) Peserta Peserta Sosialisasi IPAL Batik merupakan instansi lingkungan hidup di Kabupaten/Kota, pengrajin batik yang ada di DIY, khususnya kelompok yang memperoleh bantuan IPAL Batik yaitu kelompok Batik Paguyuban di kabupaten Kulonprogo dan kelompok Batik Nur Giri Indah di kabupaten Gunungkidul; c) Pelaksanaan : 18 Juli 2014 4. Pengendalian B3 dan Limbah B3 4.1. Inventarisasi Usaha/Kegiatan yang Sudah Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Merupakan kunjungan lapangan yang bertujuan memperoleh gambaran nyata mengenai pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh pelaku usaha dan memberikan pembinaant teknis terkait kewajiban pengelolaan limbah B3. Pelaksanaan : Bulan Maret 2014 Sasaran : Perusahaan penghasil limbah B3 di DIY 4.2. Workshop Pengendalian B3 dan Limbah B3 1) Tujuan Workshop pengelolaan B3 dan Limbah B3 adalah : Memberikan informasi mengenai peraturan pengelolaan limbah B3 yang baru yaitu Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Peraturan Gubernur DIY no. 80 Tahun 2013 tentang Tata Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 87 Cara Permohonan Rekomendasi dan Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Mensosialisasikan perijinan penyimpanan sementara limbah B3 2) Pelaksanaan Tanggal Pukul Tempat : 23 Juni 2014 27 Juni 2014 : 08.30 WIB s/d selesai : Badan Lingkungan Hidup DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 53 Yogyakarta 3) Peserta Peserta workshop adalah instansi lingkungan hidup di Kabupaten-Kota, instansi kesehatan, pertanian, perindustrian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tahap 1 sebanyak 30 orang dan tahap 2 sebanyak 30 orang. 4) Materi Sosialisasi a) Kebijakan Pengelolaan limbah B3 b) Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah B3 c) Peraturan Gubernur DIY No, 80 Tahun 2013 tentang Tata Cara Permohonan Rekomendasi dan Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 4.3. Pembinaan bagi pelaku usaha/kegiatan pengguna bahan dan penghasil limbah B3 a) Tujuan Meningkatkan pemahaman pelaku usaha/kegiatan penghasil limbah B3 terkait dengan pengelolaan limbah B3 dan lebih berfokus pada permasalahan pengelolaan limbah B3 dan perizinan pengelolaan limbah B3 di Kabupaten/Kota. b) Pelaksanaan Pembinaan dilaksanakan lima kali, masing – masing di Kabupaten/Kota dengan waktu pelaksanaans sebagai berikut : No 1. Tanggal Pelaksanaan 19 Juni 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY Tempat pelaksanaan Kulonprogo Peserta Rumah sakit, industri pasir besi, puskesmas di Kabupaten Kulonprogo 88 c) 2. 24 Juni 2014 Gunungkidul 3. 24 Juni 2014 Sleman 4. 25 Juni 2014 Kota Yogyakarta 5. 26 Juni 2014 Bantul Rumah sakit dan puskesmas di Kab. Gunungkidul Hotel, industri dan rumah sakit di Kab. Sleman Hotel, industri dan rumah sakit di Yogyakarta Hotel, industri dan rumah sakit di Bantul Materi Pokok – pokok Kebijakan Pengelolaan Limbah b3 Perizinan TPS Limbah B3 di daerah Permasalahan Pengelolaan Limbah b3 di daerah 5. Pengendalian Pencemaran Tanah 5.1. Pemantauan Kualitas Tanah a) Lokasi dan Waktu Pengambilan Sampel Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Analisa Data Kualitas Tanah dilakukan terhadap tanah yang berada di sekitar sumber pencemar, yaitu dengan cara melakukan pengambilan sampel tanah yang diduga tanah tersebut mengandung parameter pencemar akibat adanya pembuangan limbah padat maupun limbah cair dari sumber pencemar industri, perusahaan batik dan tempat pembuangan sampah yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun waktu pengambilan sampel kualitas tanah dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 b) Instansi Pelaksana Kegiatan pengamblan sampel kualitas tanah tahun 2014 dilakukan oleh Petugas Badan Lingkungan Hidup dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL & PP) Yogyakarta sebagai Laboratorium penguji. c) Lokasi Pengambilan Sampel Kegiatan pengujian kualitas tanah merupakan salah satu bentuk upaya awal dalam pengendalian pencemaran tanah, yang mana diperlukan suatu data yang akurat untuk penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah. Badan Lingkungan Hidup DIY melakukan kegiatan baru ini berdasarkan tuntutan terhadap penyediaan informasi data khususnya data kualitas tanah yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 89 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Bio Massa. Pada Tahun 2014 ini pengambilan sampel kualitas tanah sejumlah 30 (tiga puluh) sampel di sekitar sumber pencemar. d) Hasil dan Pembahasan Pemantauan kualitas tanah dilakukan terhadap 30 (tiga puluh) sampel tanah yang berasal dari 15 (lima belas) lokasi yang ada di sekitar sumber pencemar. Parameter yang diuji sebanyak 3 (tiga) parameter lapangan yaitu : Suhu, Kelembaban dan Ph, dan 8 (Delapan) parameter yang diuji dilaboratorium, yaitu : As, Cd, Cr total, Pb, Cu, Zn, Hg, dan Sn. Baku mutu yang dipakai menggunakan baku mutu TCLP zat pencemar dalam limbah untuk penentuan karakteristik sifat racun sesuai Lampiran II Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 5.2. Workshop Pengendalian Pencemaran Tanah a) Tujuan Untuk menekan terjadinya pencemaran tanah akibat pelaku usaha yang menghasilkan limbah cair dan limbah padat. Juga untuk mencari masukan dalam upaya penyiapan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran tanah dan melakukan sosialisasi kegiatan pengendalian pencemaran tanah yang dilakukan oleh BLH DIY. b) Peserta Workshop dihadiri oleh KLH Sleman, KLH Bantul, BLH Kulonprogo, BLH Kota Yogyakarta dan Kappedal Kabupaten Gunungkidul, juga dihadiri oleh pelaku usaha penghasil limbah cair ataupun padat yang dapat mencemari lingkungan. Jumlah peserta Workshop Pengendalian Pencemaran Tanah sebanyak 30 orang. c) Pelaksanaan : 15 Desember 2014 d) Materi : Hasil Pemantauan Kualitas Tanah di DIY tahun 2014 6. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat 6.1. Pengujian Mutu Limbah Padat Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah padat dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa Yoyakarta. Kegiatan pengambilan sampel limbah padat dilaksanakan pada Februari – September 2014. Kegiatan pemantauan kualitas limbah padat dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Laboratorium Kimia Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 90 Analitik, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta. Kegiatan pengujian kualitas limbah padat merupakan salah satu bentuk pengawasan dalam rangka pengendalian pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3), sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pada tahun 2013 ini dilakukan terhadap 20 (dua puluh) titik sampel dari 13 (tiga belas) usaha dan/atau kegiatan yang terdiri dari kegiatan industri tekstil, industri penyamakan kulit, percetakan dan rumah sakit. Dari 20 titik sampel tersebut, jumlah parameter yang diuji meliputi : Timbal (Pb), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Fe (Ferro), Kadmium (Cd), Arsen (As), Air Raksa (Hg). 6.2. Pengujian Mutu Limbah Cair Pelaksanaan kegiatan pengujian kualitas limbah cair dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di Kabupaten dan Kota se-Daerah Istimewa Yoyakarta. Kegiatan pengambilan sampel limbah cair dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Oktober 2014 Kegiatan pemantauan kualitas limbah cair dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) –Dinas Kesehatan DIY sebagai laboratorium penguji. Kegiatan pengujian kualitas limbah cair merupakan salah satu bentuk pengawasan dalam rangka pengendalian pencemaran air, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air. Pada tahun 2014 ini pengambilan sampel dilakukan terhadap 60 sampel yang terdiri dari kegiatan industri, jasa pariwisata dan pelayanan kesehatan, Pusat Perbelanjaan, Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan IPAL Komunal Domestik yang ada di wilayah DIY. 6.3. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Padat a. Tujuan Tujuan dari evaluasi hasil pengujian mutu limbah padat adalah : memberikan gambaran kepada pelaku usaha terkait dengan mutu limbah padat B3 yang dihasilkan pada tahun 2014; memberikan arahan kepada pelaku usaha terkait kewajiban penghasil limbah padat B3 untuk mengelola limbahnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Pelaksanaan Hari, tanggal : Jumat, 12 Desember 2014 Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 91 Waktu Tempat : 09.00 WIB – selesai : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta c. Peserta Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah padat ini dihadari oleh pelaku usaha/kegiatan yang diambil sampel limbah padatnya pada tahun 2014 antara lain PC GKBI Medari, PT Samitex Sewon, PT Primissima, PT ASA, PT BAS, Lab Penyamakan Kulit BBKKP, Rumah sakit Panti Rini, RSUD Sleman, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wates, dll sebanyak 20 orang. 6.4. Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Limbah Cair a. Tujuan Tujuan dari evaluasi hasil pengujian mutu limbah cair adalah: memberikan gambaran kepada pelaku usaha terkait dengan mutu limbah cair yang dihasilkan pada tahun 2014; memberikan arahan kepada pelaku usaha terkait kewajiban penghasil limbah untuk mengelola limbah cairnya sesuai dengan regulasi yang berlaku. b. Pelaksanaan Hari, tanggal : 1)Kamis, 11 Desember 2014 2) Kamis 18 Desember 2014 Waktu : 09.00 WIB – selesai Tempat : Ruang Rapat BLH DIY Jl. Tentara Rakyat Mataram 53 Yogyakarta c. Peserta Evaluasi Hasil pengujian mutu limbah cair ini dilaksanakan dalam dua tahap, dihadiri oleh pelaku usaha/kegiatan yang diambil sampel limbah cairnya pada tahun 2014 meliputi kegiatan perhotelan : Hotel Santika, Hotel Melia Purosani, Hotel Jogjakarta Plaza, Hotel Saphir; Kegiatan pelayanan kesehatan : RSUD Sleman, RSUD Wates, RSUD Kota Yogyakarta; RSUD Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, Rumah Sakit Panti rini, Rumah sakit Nur Rohmah, Rumah sakit Rajawali Citra; Kegiatan Industri : PC GKBI, PT Samitex, PT BAS, PT ASA, PT Sunchang, PT Dong Young dan lain-lain sejumlah 30 orang untuk masing – masing angkatan. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 92 BAB V KEUANGAN Pagu anggaran Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 sebesar Rp. 16.604.081.305 terdiri dari belanja tidak langsung (gaji pegawai) Rp 3.016.783.756 dan belanja langsung (kegiatan) sebesar Rp 13.587.297.549. Realisasi anggaran untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 3.011.391.975 ( 99,82 %) dan realisasi anggaran untuk belanja langsung sebesar Rp 12.344.390.661 (90,85%). Total realisasi belanja sebesar Rp. 15.355.782.636 (92,48 %), sehingga sisa anggaran sebesar Rp 1.248,298.669. (7,52 %) telah disetor ke kas Negara. Realisasi fisik belanja tidak langsung sebesar 100 % dan realisasi fisik belanja langsung sebesar 100 %. Belanja langsung (kegiatan) dilaksanakan melalui 10 program yang terdiri dari 70 kegiatan. Adapun target dan realisasi anggaran dan fisik masing-masing program seperti dalam adalah tabel berikut : Target- dan Realisasi Fisik /Keuangan Program dan kegiatan Tahaun 2014 Anggaran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber DayaAir &Listrik 851.050.000 100 % 84,19 % 100 % 100 % 100 % Tingkat Kemajuan (2014 dibandingkan dengan 2013(%) 100 % 8.000.000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 200.000.000 100 % 77,09% 100 % 100 % 100 % 100 % 3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasio nal 11.000.000 100 % 53,59% 100 % 100 % 100 % 100 % 4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor 34.000.000 100 % 99,85 % 100 % 100 % 100 % 100 % 80.000.000 100 % 99,74% 100 % 100 % 100 % 100 % 27.500.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % Program/ Kegiatan NO 1. Fisik 5) 6) Pagu (Rp) Laporan Tahunan 2014 BLH DIY Target (%) Realisasi (%) Target (%) Realisasi (%) Realisasi Fisik Tahun Sebelumnya (%) Keterangan (Untuk Kinerja 2014, Capaian Fisik tidak 100%, dan Capaian Anggaran Kurang dari 90%) 1). Pembayaran jasa komunikasi, listrik dan air menyesuaikan jumlah tagihan. 2). Gerakan hemat energi dan penggunaan solar cell 1). Biaya perpanjangan STNK kendaraan dinas menyesuaikan jumlah kendaraan dinas. (terdapat kendaraan dinas yang dihapus) 94 7) 2. 3. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Peneran gan Bangunan Kantor 9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan 11) Penyediaan Makanan dan Minuman 12) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2) Pengadaan Mebeleur 3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasio nal 25.000.000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 10.000.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 35.000.000 100 % 98,51% 100 % 100 % 100 % 100 % 400.000.000 100 % 79,30% 100 % 100 % 100 % 100 % 1.023.694.749 100 % 92,66 % 100 % 100 % 100 % 100 % 177.500.000 100 % 97,95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 50.000.000 100 % 96,64% 100 % 100 % 100 % 100 % 108.800.000 100 % 99,89% 100 % 100 % 100 % 100 % 350.000.000 100 % 83,08% 100 % 100 % 100 % 100 % 5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 6) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal 80.000.000 100 % 95,73% 100 % 100 % 100 % 100 % 257.394.749 100 % 97,27% 100 % 100 % 100 % 100 % 169.100.000 100 % 68,91 % 100 % 100 % 100 % 100 % 109.100.000 100 % 61,27 % 100 % 100 % 100 % 100 % Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 1). Menyesuaikan dengan tingkat kerusakan kendaraan. 2). Belanja bahan bakar menyesuaikan kebutuhan. 1). Penyelenggaraan diklat bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. 2). Untuk diklat yang berasal dari lembaga pemerintah, 95 2) 4. 5. 6. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundangundangan 3) Pengembangan ISO Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 3) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi 4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1) Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 2) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 1) Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 2) Koordinasi Penilaian Langit Biru (Cukai) 10.000.000 100 % 0% 100 % 100 % 100 % 100 % 50.000.000 100 % 99,37% 100 % 100 % 100 % 100 % 92.481.100 100 % 92,79 % 100 % 100 % 100 % 100 % 10.425.000 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 31.246.100 100 % 81,24 % 100 % 100 % 100 % 100 % 41.400.000 100 % 99,26% 100 % 100 % 100 % 100 % 9.410.000 100 % 94,68 % 100 % 100 % 100 % 100 % 449.805.000 100 % 97,73 % 100 % 100 % 100 % 100 % 384.805.000 100 % 97,48 % 100 % 100 % 100 % 100 % 65.000.000 100 % 99,23 % 100 % 100 % 100 % 100 % 7.156.505.700 100 % 89,16 % 100 % 100 % 100 % 100 % 84.123.000 100 % 93,87% 100 % 100 % 100 % 100 % 237.404.000 100 % 88,96% 100 % 100 % 100 % 100 % 3) 95.818.000 100 % 92,71 % 100 % 100 % 100 % 100 % Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Laporan Tahunan 2014 BLH DIY biaya diklat ditanggung oleh instansi penyelenggara. Seluruh biaya Bimtek tahun 2014 ditanggung oleh penyelenggara Efisiensi honor dan hidangan makan lembur Sisa perjalanan luar daerah ke Jakarta dan luar jawa 96 4) Pengkajian Dampak Lingkungan 145.361.000 100 % 82,23% 100 % 100 % 100 % 100 % 5) Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Super kasih 393.384.500 100 % 82,79% 100 % 100 % 100 % 100 % 6) Ekspose Hasil Pengelolaan LH Pemantauan Kualitas Udara Ambien Pemantapan Program Adiwiyata Pemantauan Kualitas Air 65.000.000 100 % 99,23 % 100 % 100 % 100 % 100 % 101.721.000 100 % 91,97% 100 % 100 % 100 % 100 % 139.064.000 100 % 95,49 % 100 % 100 % 100 % 100 % 229.919.000 100 % 88,41% 100 % 100 % 100 % 100 % 100.000.000 100 % 97,56% 100 % 100 % 100 % 100 % 89.972.000 100 % 56,29% 100 % 100 % 100 % 100 % 7) 8) 9) 10) Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKLUPL dan DPL 11) Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 1). Kegiatan Rateknas oleh PPE Jawa tidak jadi dilaksanakan, sehingga anggaran perjalanan luar daerah tidak direalisasikan. 2). Biaya tenaga ahli untuk penilaian dokumen lingkungan tidak dilaksanakan, karena tidak semua penilaian dokumen AMDAL memerlukan tenaga ahli 1).Komponen biaya Penyusunan UKLUPL yg merupakan bagian dari Pembangunan IPAL Puskesmas tidak dapat direalisasikan karena telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Bantul. 2). Sisa perjalanan luar daerah dalam rangka rakernis air di Bengkulu . 3). Sisa pengadaan barang /jasa. 1). Sisa belanja analisa laboratorium kualitas air. 2). Sisa perjalanan dinas luar daerah. 1). Menyesuaikan dengan jumlah Kasus LH yang masuk/ditangani. 97 2). Kasus yang masuk/ditangani bukan kasus pidana sehingga anggaran penyidik, saksi ahli dan gelar perkara tidak direalisasikan. 3). Kasus yang masuk/ditangani tidak memerlukan biaya pengambilan sampel dan analisis. 12) Penerapan Eko Efisiensi 13) Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai 91.575.000 100 % 99,32% 100 % 100 % 100 % 100 % 65.000.000 100 % 99,53 % 100 % 100 % 100 % 100 % 14) Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup 15) Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan 319.000.000 100 % 95,87% 100 % 100 % 100 % 100 % 129.740.000 100 % 95,03 % 100 % 100 % 100 % 100 % Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 98 BAB VI PERMASALAHAN DAN SOLUSI I. Permasalahan A. Permasalahan Internal SKPD 1. Keterbatasan Jumlah Personil pegawai yang ada di SKPD BLH sampai dengan akhir tahun 2014 terpenuhi hanya 46,95 % atau 54 orang dari kebutuhan 115 pegawai. 2. Keterbatasan ruang rapat dan ruang parkir 3. Keterbatasan Petugas Caraka dan tenaga pengelola arsip. 4. Keterbatasan gudang, garasi kendaraan, ruang perpustakaan, ruang arsip dan taman B. Pemasalahan Umum 1. Peningkatan aktifitas transportasi akibat peningkatan aktifitas perekonomian dan bisnis memang terus diupayakan, kondisi ini suka tidak suka menyebabkan meningkatnya pencemaran udara terutama parameter CO, NO2, HC dan partikulat pada titik-titik tertentu di wilayah perkotaan. 2. Sebagian para pelaku usaha (penanggungjawab usaha dan atau kegiatan) serta masyarakat masih beranggapan bahwa untuk melakukan pengolahan limbah cair (IPLC) dari proses produksi memerlukan biaya yang mahal sehingga menghambat investasi dalam pengembangan usaha. Hal ini merupakan tantangan dalam upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air sungai, khususnya parameter BOD (kondisi saat ini masih fluktuatif kualitasnya) . 3. Masih terbatasnya jumlah kelompok masyarakat yang peduli lingkungan serta terbatasnya pemahaman terhadap pentingnya menjaga kulaitas kesehatan lingkungan, sehingga menyebabkan replikasi percontohan/demplot pengelolaan lingkungan (biogas, IPLC, Komposter) belum bisa berjalan secara baik. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, terutama kandungan bakteri koli dalam air sungai dan air tanah masih tinggi. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 99 4. Belum adanya kesadaran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan terbukti masih banyak perusahaan yang belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang diberi tugas khusus untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang menjadi kewajiban perusahaan, sehingga kecenderungan adanya pelanggaran dari perusahaan dalam melaksanakan kewajiban pengelolaan lingkungan dan menimbulkan masalah/dampak terhadap lingkungan. 5. Masih banyaknya kasus yang muncul karena tidak dilaksanakannya ketentuan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang ada. Misal peternakan ayam berlokasi ditengah permukiman penduduk, sehingga menimbulkan permasalahan bau bagi masyarakat sekitarnya. II. Solusi Permasalahan A. Solusi Permasalahan internal SKPD 1. Melakukan pemetaan ulang tugas dan fungsi masing-masing unit kerja dengan prioritas menempatkan pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan kompetensi. 2. Mengefisiensikan penggunaan ruang rapat sesuai kebutuhan. Untuk lahan parkir penggunaannya diutamakan untuk kendaraan dinas selain itu juga menghimbau pegawai untuk menggunakan sepeda motor atau kendaran umum. 3. Memperbanyak penggunaan media digital seperti email dan internet untuk keperluan undangan, surat menyurat serta komuniksi lewat telephon 4. Mengefektifkan penggunaan ruangan dengan prioritas sesuai kebutuhan B. Solusi Permasalahan Umum 1. Mendorong kepada Kabupaten/kota untuk membuat peraturan sebagai tindaklanjut tentang pengendalaian pencemaran udara dengan mewajibkan setiap sumber bergerak (kendaraan bermotor) untuk melakukan uji emisi, kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan upaya perbaikan sistem transportasi dan mendorong Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 100 pengembangan/pembangunan ruang terbuka hijau (RTH ) maupun jalur hijau. 2. Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota dan para emangku kepentingan melalui rapat koordinasi, sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku usaha (penanggungjawab usaha/kegiatan) serta menjalin kerjasama yang kondusif sesusai dengan kapaitas dan kewenangannya. 3. Mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan edukasi dan fasilitasi pembangunan IPLC komunal bagi masyarakat yang menjadi kewajibannya sesuai dengan regulasi yang berlaku (Perda Limbah Domistik) 4. Pembinaan yang intensif terhadap perusahaan agar kewajiban- kewajibannya dilaksanakan dengan baik sehingga potensi dampak bisa dikendalikan. Pembinaan dalam pelaksanaan kewajiban yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL dan juga pelaporannya. 5. Mendorong Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk lebih tegas terhadap kegiatan usaha yang melakukan pelanggaran tata ruang. Dalam memberikan izin Kabupaten/Kota perlu lebih berhati-hati dan para penanggungjawab usaha /kegiata diwajibkan untuk menyusun dokumen lingkungan terlebih dahulu sebelum memulai membangun/konstruksi untuk kegiatan/usahanya. Laporan Tahunan 2014 BLH DIY 101 BAB VII PROGRAM KERJA TAHUN 2015 Program kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 pada dasarnya melanjutkan program pengelolaan lingkungan hidup tahun sebelumnya. Adapun kegiatan dari masing-masing program yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Kegiatan/Kegiatan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (12 Keg) 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Kegiatan 2015 Rp 10.000.000,00 Rp 220.000.000,00 Listrik 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan Rp 18.000.000,00 dinas/operasional 4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Rp 41.230.000,00 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6 Penyediaan Alat Tulis Kantor Rp 28.300.000,00 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Rp 35.000.000,00 8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Rp 15.000.000,00 Rp 165.200.000,00 Bangunan Kantor 9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Rp 13.000.000,00 10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - Rp 16.600.000,00 undangan 11 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rp 39.996.000 Rp 440.000.000,00 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur (8 Keg) 13 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Rp 620.000.000,00 14 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Rp 200.000.000,00 15 Pengadaan Meubelair 16 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor Rp 110.000.000,00 17 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional Rp 375.000.000,00 18 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor Rp 90.000.000,00 Laproan Tahunan BLH DIY Rp 60.000.000,00 102 19 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Rp 216.000.000,00 3. Program Peningkatan Pengembangan SIstem Pelaporan Cpaian Kinerja dan Keuangan 20 Pendidikan dan Pelatihan Formal 21 Bimbingan Teknis Impementasi Peraturan Perundang- Rp 105..000.000,00 Rp 10.000.000,00 undangan 22 Pengembangan ISO Rp 65.000.000,00 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan (5 Keg) 23 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD Rp 15.000.000,00 24 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Rp 32.000.000,00 25 Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Rp 45.000.000,00 Pengembangan Data dan Informasi 26 Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD Rp 107..000.000,00 5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (1 Keg) 27 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Rp 543.200,00 Persampahan 6. Program Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup (9 Keg) 28 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Rp 89.475.000,00 Hidup 29 Pengkajian Dampak Lingkungan 30 Pembinaan Teknis Pelaksanaan A M D A L, U K L-U P Rp 141.000.000,00 Rp 52.000.000,00 L, Dan D P L 31 Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Rp 84.800.000,00 32 Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup 33 Peningkatan Kepedulian Lingkungan Hidup Rp 753.816.000,00 34 Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Rp 613.300.000,00 Rp 46.025,00 Liingkungan Hidup 35 Pengendalian Pencemaran Udara Rp 365.560.000,00 36 Pengembangan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Rp 478.998.000,00 Hidup Laproan Tahunan BLH DIY 103 37 Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan B3 Rp 1.605.738.250,00 7. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam (2 Keg) 38 Konservasi Sumber Daya Air dan Keanekaragaman Rp 1.841.500.000,00 Hayati 39 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Rp 2.142.397.000,00 8. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup (2 Keg) 40 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Rp 334.362..000,00 41 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Rp 526.513.000,00 Bidang Lingkungan 9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi (2 Keg) 42 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair 43 Pengujian Emisi Rp 85.100.000,00 Rp 533.650.000,00 10. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (Rth) (1 Keg) 44 Penataan RTH Rp 892.180.000,00 11. Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya* (Danais 1 Keg) 45 Pengembangan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup dalam Rp 2.000.000.000,00 mendukung pembangunan berkelanjutan Total Anggaran Laproan Tahunan BLH DIY Rp16.222.125.650,00 104