BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukan adanya persepsi yang sama pada ke 5 partisipan tentang pijat bayi yaitu bayi dipijat setelah bayi dilahirkan atau saat bayi berusia 0-12 karena menurut partisipan bayi harus segera dipijat supaya bayi sehat dan tidak capek/lelah. Selain itu partisipan mengatakan pijat bayi juga dapat memperbaiki bentuk badan bayi yang tidak bagus (misalnya kalau bayi lahir bokong duluan maka bentuk badannya kurang bagus). Sedangkan persepsi dari ke 5 partisipan tentang manfaat pijat bayi yaitu supaya bayi tidak lelah/capek, untuk terapi (keseleo, perut kembung), supaya bayinya sehat dan tidak rewel. Dalam proses pemijatan terdapat ritual-ritual tertentu misalnya minta permisi sebelum melakukan pemijatan, ada yang di damu-damu (dibacakan doa-doa atau mantera) yang bertujuan untuk membantu dalam proses pemijatan juga dapat menyembuhkan penyakit. 68 Dukun bayi dalam peranannya tidak hanya membantu masyarakat dalam merawat bayi tetapi juga sangat membantu untuk menyelamatkan bayi-bayi yang baru lahir dengan ilmu yang didapat yang didalamnya terdapat ramuan, doa-doa, dan kepercayaan atau sugesti yang diyakini oleh dukun bayi secara turun temurun sehingga perlu adanya kerja sama antara petugas kesehatan dan dukun bayi dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat khususnya pijat bayi. Dari kerja sama inilah petugas kesehatan atau bidan dapat membagikan pengetahuan kepada dukun bayi tentang bagaimana cara memijat yang baik dan benar serta alat dan bahan yang digunakan untuk memijat. Masyarakat di Kecamatan Getasan selalu membawa bayi mereka ke dukun bayi untuk dipijat supaya bayinya sehat dan tidak lelah. Mereka cenderung lebih mengandalkan jasa dukun bayi untuk merawat bayinya khusunya pijat karena selain biaya yang lebih murah juga karena hubungan antara masyarakat dengan dukun bayi sudah cukup dekat sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat untuk meminta bantuan dukun bayi dalam merawat bayi dan pijat bayi. 69 5.2 Saran 5.2.1 Bagi tenaga kesehatan diharapkan memberikan informasi kepada dukun bayi tentang bagaimana cara pijat bayi yang baik dan benar melalui penyuluhan didusun atau melibatkan dukun bayi dalam seminarseminar mengenai perawatan pada bayi khususnya pijat bayi. 5.2.2 Bagi bidan harus melibatkan dukun bayi dalam menolong persalinan serta meningkatkan ketrampilan dalam perawatan bayi khususnya pijat bayi . Selain itu bidan juga perlu memahami dan melakukan pendekatan tentang kebiasaan atau kepercayaan dukun bayi (ritualritual) agar bidan lebih mudah bekerja sama dengan dukun bayi. 5.2.3 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan skripsi ini dapat menjadi masukan dan bahan acuan untuk penelitipeneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini. 70