1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang makanan mendorong lahirnya persaingan di dunia produksi dan pemasaran produk perusahaan tersebut agar mampu bertahan atau bahkan menguasainya. Segala usaha ditempuh oleh perusahaan untuk menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan, juga mencapai tujuan yang diinginkan. Perusahaan yang ingin memenangkan persaingan atau tetap bertahan tentunya memerlukan strategi- strategi untuk menghadapi pesaingnya. Tetapi dalam melaksakan atau menjalankan suatu perusahaan tentunya harus dipikirkan masing- masing resiko yang akan dihadapi perusahaan. Resiko tersebut dapat menjadi kendala bagi keberhasilan perusahaan yang akan dapat mempengaruhi laba dari perusahaan itu sendiri. Salah satunya perusahaan sangat penting melakukakan analisis biaya operasional agar biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan tidak mempengaruhi laba perusahaan dan perusahaan dapat berkembang dan lebih maju dari yang sebelumnya. Menurut Wasis (1997: 5) menyatakan bahwa perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang bertujuan mencari laba dengan mempergunakan faktor-faktor produksi menghasilkan barang atau jasa untuk keperluan masyarakat. Adalah bukan perusahaan kalau organisasi itu tidak punya tujuan mencari laba. Laba tidak mungkin dapat direalisir tanpa kegiatan-kegiatan produktif pada suatu tempat dimana faktor-faktor 1 2 produksi secara bersamaan difungsikan. Kegiatan produktif tanpa faktor-faktor produksi yang diorganisir untuk keperluan itu adalah mustahil.Perusahaan adalah merupakan unit satu-kesatuan. Dari teori diatas dapat di pahami bahwa perusahaan merupakan suatu organisasi yang selalu mencari laba dengan memproduksi barang atau jasa. Biasanya, laba merupakan tujuan utama dari semua perusahaan yang ada. Meskipun, pelayanan dari perusahaan tersebut tetap harus dijaga agar dapat melayani konsumen perusahaan menjadi puas. Sehingga, terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan konsumen. Perusahaan dalam memasarkan produk selalu dihadapkan pada berbagai kendala diantaranya kurangnya pemahaman terhadap maksud pemasaran itu sendiri. Kendala lain adalah bagaimana memenangkan persaingan agar dapat bertahan hidup atau menguasai pasar yang kurang dimengerti bagaimana dan strategi apa yang seharusnya dilakukan. Menurut Stanton (1996 : 221) definisi pemasaran adalah sebagai berikut “ Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha yang di tujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada konsumen yang ada maupun pembeli potensial “. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa di dalam pemasaran terdapat empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran, dan dikenal dengan istilah bauran pemasaran (Marketing Mix). Swastha (1984 : 42 ) mendefinisikan Marketing Mix secara 3 luas yakni “ Kombinasi empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sitem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi “. Sedangkan menurut Mc.Carthy (dalam Swastha dan Handoko, 1987 : 121), “Marketing mix merupakan variabel – variable terkendali (Controlable) yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan, yang terdiri dari empat P, yaitu : Product (produk) , Price (harga), Promotion (promosi), Place (tempat atau distribusi). Produk merupakan unsur pertama dalam marketing mix. Stanton (1996 : 223) mendefinisikan produk sebagai berikut : “ Produk sebagai sekumpulan atribut nyata (Tangible) dan tidak nyata (Intangible) didalamnya sudah mencakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer – yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa memuaskan keinginannya. Kotler (1995 : 508) berpendapat bahwa “ Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar, untuk di perhatikan diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan “. Pendapat lain dari Kotler (1981 : 3) adalah “ Segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasaran untuk diperhatikan, di beli, digunakan, atau dikonsumsikan ; istilah produk mencakupi benda – benda fisik, jasa – jasa, kepribadian, tempat – tempat, organisasi, dan ide – ide atau dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan maupun keinginan “. 4 Untuk itu hal – hal yang menyangkut produk dan kaitannya perlulah pula mendapat suatu perhatian seperti bentuk fisik, merk, pembungkus, garansi dan service sesudah pembelian yang menyertainya. Era globalisasi saat ini banyak berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan lebih besar.Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun jumlah kegiatan yang dilaksanakan. Jika di dalam suatu perusahaan kecil, jenis dan jumlah kegiatan yang dilakukan sangat terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa pada umumnya bertujuan untuk memperoleh kelangsungan hidup perusahaan serta pertumbuhan usaha yang semakin baik. Dalam rangka pengambilan tindakan korektif, perusahaan memperoleh gambaran tentang perkembangan perusahaan. Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan keuangannya untuk menunjang keefektifan penggunaan biaya operasional perusahaan. Biaya operasional untuk melihat perkembangan keuangan, perusahaan memerlukan adanya analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, yaitu analisis atau mengukur biaya-biaya umum, administrasi dan pemasaran. Tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai melalui suatu kegiatan usaha yang dilaksanakan berdasarkan sistem perencanaan, penyusunan, dan pengawasan pelaksanaan penggunaan biaya operasional yang baik, sehingga pencapaian tujuan 5 tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, suatu kegiatan perusahaan tersebut tidak menjadi sesederhana perusahaan yang belum berkembang. Di dalam pengelolaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Masalah biaya operasional pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan tentang biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data-data sangat penting sebagai alat informasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan oleh manajer perusahaan. Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup biaya operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai. Perencanaan penyusunan anggaran merupakan tindakan atau langkah-langkah pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan menggunakan asumsiasumsi mengenai masa yang akan datang sesuai dengan tujuan perusahaan yang diinginkan. Biaya operasional (operating expenses) adalah biaya-biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan.Biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.Dengan anggaran operasional yang baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut pula. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun 6 anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran dan realisasi merupakan komponen yang sangat berhubungan dengan biaya dan dalam bidang operasional perusahaan. Anggaran dan realisasi sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak diperlukan yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, pertumbuhan yang cepat dan kelangsungan hidup yang lama. Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya. Anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi realisasi dari anggaran apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional dalam perusahaan, maka dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai Biaya Operasional dengan judul “Analisis Biaya Operasional pada AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN” B. Rumusan Masalah Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan. Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian penulis adalah 7 Sebagai berikut : 1. Apakah perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional pada Aroma Bakery dan Cake Medan sudah efektif dan efisien? 2. Bagaimanacara Aroma Bakery dan Cake Medan dalam merealisasikan anggaran biaya operasional sesuai dengan rencana yang telah dibuat? 3. Berapa banyak jenis produk yang telah di hasilkan oleh perusahaan roti ? 4. Bagaimana cara perusahaan menjaga kualitas produknya ? 5. Bagaimana perusahaan menentukan dan mengatur desain produknya ? 6. Bagaimana perusahaan tersebut menentukan merek ? 7. Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat kemasan tampak menarik dan tepat bagi produknya ? 8. Bagaimana cara perusahaan menentukan ukuran produk ? 9. Apa yang dilakukan perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan demi kepuasan konsumen ? 10. Apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menangani jaminan pengembalian ? C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian pada umumnya dilaksanakan untuk menghasilkan atau memenuhi beberapa tujuan yang hendak dicapai. Agar penelitian itu menggambarkan yang sebenarnya maka perlu dibatasi pembahasannya agar lebih terarah, sehingga tujuan penelitian dapat sejalan dan konsisten dengan judul permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah: 1. 2. Sebagai syarat kelengkapan untuk kelulusandari Program D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Untuk mengetahui dengan jelas tujuan dari analisis biaya operasional pada suatu perusahaan. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 8 1. Bagi Aroma Bakery dan Cake Medan Sebagai bahan masukan kepada Aroma Bakery dan Cake Medan dalam setiap pengambilan langkah untuk perencanaan dan penyusunan serta pengawasan biaya operasional perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat mengalami perkembangan dan kemajuan. 2. Bagi Peneliti Peneliti mampu memahami dan menambah wawasan tentang Anggaran Biaya Operasional suatu perusahaan sebagai penerapan Ilmu Perkuliahan dan Praktek dilapangan khususnya pada objek – objek penelitian ini. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat meningkatkan motivasi guna memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang kelak akan membutuhkannya.