Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN TANAH DATAR Mondra Neldi Fakultas Ekonomi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : [email protected] Abstrak Penulis melakukan penelitian pada DPPAKD mengenai Efektifitas pemungutan Pajak Hotel di Kabupaten Tanah Datar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan system pemungutan pajak hotel di Kabupaten Tanah Datar. Penerapan system pemungutan pajak hotel yang dilakukan oleh DPPKAD Kabupaten Tanah Datar mengunakan system Self Assessment system. Pelaksanaan Pemungutan pajak di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Datar menurut Perda No.54 tahun 2010 adalah mengadakan pemeriksaan dengan cara Self Assesment dimana wajib pajak menghitung sendiri dan melaporkan besarnya pajak. Dan berlaku sampai diterbitkannya Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) dan pemeriksaan dilakukan secara periodik atau berskala selama 3 bulan sekali. Efektivitas Pemungutanan Pajak hotel di Kabupaten Tanah Datar sudah efekti.dilihat pada tahun 2011-2013.pada tahun 2011 termasuk keteria efektif tetapi masih banyak kekurangan dikarenakan realisasi penerimaan belum mencapai target. Tahun 2012 penerimaan pajak mengalami peningkatan sebesar 123,25% termasuk kreteria sangat efektif.sedangkan pada tahun 2013 efektivitas penerimaannya mengalami penurunan sebesar 52,82 %. Akhirnya penulis menyarakan kepada DPPKAD Kabupaten Tanah Datar diharapkan agar meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dan memberikan reword seperti hadiah atau penghargaan untuk wajib pajak yang sadar dan patuh. Kata Kunci : pajak, hotel, efektifitas 1.PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan program yang berlangsung secara terus menerus dan bersinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik yang bersifat material maupun spiritual. Untuk itu pemerintah harus berusaha meningkatkan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Dalam menunjang keberhasilan pembangunan diperlukan penerimaan yang kuat, dimana sumber pembiayaan diusahakan tetap bertumpu pada penerimaan dalam negeri dan penerimaan dari sumber-sumber luar negeri hanya sebagai pelengkap. Undang-Undang ini menjadi landasan hukum dalam pemungutan pajak hotel dan retribusi daerah yang kemudian memberikan kewenangan kepada daerah untuk memungut atau tidak memungut suatu jenis pajak atau retribusi pada daerahnya. Pajak hotel merupakan salah Efektifitas Pemungutan Pajak Hotel . . . satu bukti aktif masyarakat dalam membiayai pemerintahan dan pembangunan daerah tersebut. Penerimaan potensial Sumber Pendapatan Daerah hanya dari beberapa pajak dalam arti disini pajak daerah itu tidak semuanya terlaksana secara efisien. Hal ini karena dibeberapa pemerintah daerah penerimaan potensial hanya berasal dari pajak hotel, pajak restoran, pajak tontonan dan pajak reklame saja.Pajak hotel merupakan pajak yang dipungut ataspelayananhotel. Objek pajaknya adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran hotel. Seperti fasilitas penginapan atau tempat tinggal dalam waktu sementara atau jangka pendek. Subjek pajak dari pajak hotel adalah orang pribadi atau badan usaha yang melaksanakan pembayaran atas pelayanan hotel.Melihat dari cara pemungutan pajak Hotel yang langsung dipungut sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan untuk masing-masing kamar hotel yang tersedia, Serta perhitungan 42 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 pajak yang dilakukan oleh DPPKAD sesuai dengan berapa banyak pelanggan yang datang untuk menginap di Hotel tersebut, apabila banyak pelanggan yang datang maka akan semakin tinggi nilai pajak yang akan dikeluarkan oleh hotel , Hingga bagaimana pengawasan pemunggutan yang dilakukan oleh DPPKAD terhadap pemungutan yang dilakukan Terhadap Hoteldan apakah efektif pemungutan pajak yang di dapatkan oleh DPPKAD Kanupaten Tanah Datar.. Maka peneliti tertarik untuk malakukan penelitian dengan judul “Efektifitas pemungutan pajak hotel di Kabupaten Tanah Datar. 2.KAJIAN LITERATUR Pengertian Pajak Pengertian atau definisi perpajakan sangat berbeda-beda namun perbedaan tersebut pada prinsipnya mempunyai inti atau tujuan yang sama. Beberapa pengertian mengenai pajak menurut para ahli perpajakan antara lain: Menurut Waluyo (2009:2). Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undangundang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pngeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk menyelengarakan pemerintahan. Pajak Hotel Pengertian Pajak Hotel Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.62 tahun 2000 pengertian pajak hotel adalah pajak yang dipungut atas pelayanan hotel. Objek pajaknya adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran hotel. Seperti fasilitas penginapan atau tempat tinggal dalam waktu sementara atau jangka pendek. Subjek pajak dari pajak hotel adalah orang pribadi atau badan usaha yang melaksanakan pembayaran atas pelayanan hotel. Sedangkan wajib pajaknya adalah pengusaha hotel. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istrahat memperoleh layanan atau fasilitas lainnya dengan Efektifitas Pemungutan Pajak Hotel . . . ISSN :1412-5854 dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Berdasarkan Perda No.3 tahun 2003 tentang pajak hotel dijelaskan mengenai nama, objek dan subjek pajak hotel, adalah : 1. Dengan nama pajak hotel yang dipungut atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran dihotel. 2. Subjek pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran dihotel. 3. Objek pajak adalah orang pribadi atau badan yang memberikan pembayaran atas pelayanan hotel. Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Pengertian hotel disini termasuk juga rumah penginapan yang memungut pembayaran. Pengenaan pajak hotel tidak mutlak ada pada seluruh daerah yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah kabupaten/kota pemerintah daerah harus terlebih dahulu menerbitkan peraturan daerah mengenai pajak hotel. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istrahat memperoleh layanan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. 3.METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Tempat penelitian yang diteliti adalah Di Dinas Pendapatan,Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Datar beralamatkan Jln. Sultan Alam Bagagarsyah. Batusangkar, 27211 Sumbar,telp 0752-7357 Perhitungan Efektifitas pemungutan pajak hotel: Efektifitas Realisasi/ Pajak Hotel X 100% Target/ Pajak Hotel 43 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 4.ANALISA DAN HASIL Sistem Pemungutan Pajak Hotel System pemungutan pajak hotel adalah self assessment system sehingga pengusaha melaporkan pajak yang terutang atas penerimaan hotel paling lambat tanggal 15 setelah berakhirnya masa pajak. System pemugutan pajak hotel menurut Perda Kabupaten Tanah Datar No 6 Tahun 2011 terdiri dari beberapa kegiatan,yaitu sebagai berikut: 1. Pendaftaran dan Pendataan Pajak Sebelum dikenai kewajiban pajak hotel terlebih dahulu ditentukan siapa wajib pajak atau subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada hotel. Wajib pajaknya adalah pengusaha hotel. Orang atau badan ilmiah yang harus mendaftarkan diri sebagai subjek pajak hotel atau wajib pajak Kegiatan pendaftaran yang dan pendataan diawali dengan pengisian formulir pendaftaran yang disebut dengan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan pendataan oleh wajib pajak. Pendaftaran dapat dilakukan di Kantor yang ditunjuk oleh Buapati. Bentuk dan tata cara pengisian Surat Pemebritahuan Pajak Daerah (SPTPD) ditetapkan dengan keputusan Bupati, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jelas, maksudnya penulisan data yang diminta dalam SPTPD harus dibuat sedemikian rupa,sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan instansi atau wajib pajak sendiri. b. Benar, artinya data yang menyangkut pajak hotel harus dilaporkan/ ditulis dalam SPTPD dan sesuai dengan keadaan yang seharusnya.. c. Tepat waktu, artinya SPTPD yang sudah diisi oleh wajib pajak dengan jelas,benar dan lengkap serta ditanda tangani harus dikembalikan kepada Bupati atau Kantor DPPKAD, petugas pajak kemudian mencatat data wajib pajak kedalam daftar Induk wajib Pajak berdasarkan nomor urut yang kemudian digunakan sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) 2. Perhitungan dan Penetapan Pajak Efektifitas Pemungutan Pajak Hotel . . . ISSN :1412-5854 Wajib pajak yang telah memiliki NPWPD, setiap tahun atau masa pajak wajib mengisi SPTPD. Berdasarkan SPTPD yang telah diisi oleh wajib pajak, Bupati menetapkan pajak terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Apabila SKPD tidak atau dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi 2 % ( dua porsen) sebulan dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD). Wajib pajak yang membayar sendiri SPTPD digunakan untuk menghitung dan menetapkan pajak sendiri yang terutang. Dalam 5 tahun sesudah saat terutangnya pajak, Bupati dapat menerbitkan: a. SKPDKB Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel Berikut ini penulis melampirkan data Pencapain Target dan Realisasi Pajak Hotel di Kabupaten Tanah Datar dalam periode 2011-2013: Tabel 1 Pencapaian Target Dan Realisasi Pajak Hotel di Kabupaten Tanah Datar Dari tahun 2011-2013 No Tahun Targe Realisasi Anggar t(Rp) (Rp) an 1 2011 34.277.2 32.572.6 99 76 2 2012 76.893.9 94.771.5 89 48 3 2013 199.529. 103.404. 760 249 Jumlah 310.701. 230.748. 048 473 Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Asli Daerah Dari tabel pencapain target dan realisasi diatas pada tahun 2011 didapat pajak hotel Sebesar Rp. 32.572.676 yang mana nilai tersebut masih kurang sebesar Rp.1.704.623. dari nilai yang ditargetkan sebesar Rp. 34.277.299 .Pada tahun 2012 didapat pajak sebesar Rp. 94.771.548 yang mana nilai tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2011 dan melebih dari target yang ditetapkan sebesar Rp.17.877.559 . dan pada tahun 2013 terdapat pajak sebesar Rp.103.404.249 44 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 yang mana nilai tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2012, namun masih kurang sebesar Rp.96.125.511 dari target yang ditetapkan.Jadi jumlah Realisasi yang diperoleh oleh DPPKAD Kabupaten Tanah Datar dari tahun 2011 – 2013 sebesar Rp. 230.748.473 masih kurang dari target sebesar Rp. 310.701.048. Untuk menghitung efektifitas pengelolaan pajak hotel digunakan rumus sebagai berikut : efektifitas = realisasi pajak hotel target pajak hotel × 100 % 5.KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Derah Kabupaten Tanah Datar, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan system pemungutan pajak hotel yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Datar mengunakan system Self Assessment system, sehingga dalam melaksanakan pemungutan pajk hotel Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Datar menggunakan beberpa dokumen seperti SPTPD, SSSPD, SKPD,SKPDKB, SKPDLB, STPD, Surat Teguran atau Surat Peringatan, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. 2. Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel di Kabupaten Tanah Datar menunjukkan bahwa pemungutan pajak Hotel di Kabupaten Tanah Datar sudah efektif. Tahun 2011 – 2013. Walaupun pada tahun 2011 termasuk kreteria cukup efektif,tetapi masih banyak kekurangan-kekurangan dikarenakan realisasi pemungutan pajak hotel di Kabupaten Tanah Datar belum mencapai potensi Penerimaan Rillnya. Kemudin pada tahun 2012 efektivitas penerimaan pajak hotel mengalami peningkatan sebesar 123,25 % termasuk kreteria sangat efektif dikarenakan adanya kesadaran dari wajib pajak untuk membayar Efektifitas Pemungutan Pajak Hotel . . . ISSN :1412-5854 pajak terhutangnya. Sedangkan pada tahun 2013 efektivitas penerimaan pajak hotel kembali mengalami penurun sebesar 52,82 % disebabkan karena realisasi yang diterima tidak sesuai dengan yang di harapkan. 6.REFERENSI Halim, Abdul. 2005. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta: CV. Andi Offset __________. 2008. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset Marsyahrul, Tony. 2005. Pajak Penghasilan Potongan dan Pungutan Pasal 21, 22, 23, 26, UU No. 17-2000. Jakrata: Grasindo Siahaan, Marihot. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Jakarta: RajaGrafindo Persada Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta. Suhendi, Erly. 2011. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat Sunarto. 2005. Pajak Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rineka Cipta Waluyo. 2009. Perpajakassn indonesia. Jakarta: Salemba Empat Pasal 76 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 45