tinjauan yuridis tentang reksadana syariah sebagai alternatif

advertisement
BAB II
PENGATURAN REKSADANA SYARIAH DI INONESIA
A. Pengertian Reksadana Syariah
Reksadana di Inggris dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit
(saham) kepercayaan dan di Amerika dikenal dengan sebutan mutual fund yang
berarti dana bersama dan di Jepang dikenal dengan sebutan investment fund yang
berarti pengelolaan dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan. 25 Secara
bahasa reksadana tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau
pelihara dan konsep dana yang berarti (himpunan) uang. Dengan demikian secara
bahasa reksadana berarti kumpulan uang dipelihara. 26
Reksadana merupakan dana bersama yang dioperasikan oleh suatu
perusahaan investasi yang mengumpulkan uang dari pemegang saham dan
menginvestasikannya ke dalam saham, obligasi, opsi, komoditas, atau sekuritas
pasar uang. Reksadana seperti ini menawarkan keunggulan diversifikasi dan
manajemen profesional kepada investor. Untuk jasa ini mereka biasanya
membebankan suatu biaya manajemen, biasanya 1% atau kurang dari aktiva per
tahun.
Secara istilah, menurut Undang – Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, reksadana adalah “Wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
25
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangna Syariah, (Medan: Prenada Media,
2009), hal. 165.
26
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi”. 27
Dari defenisi di atas reksadana dapat dipahami sebagai suatu wadah di
mana masyarakat dapat menginvestasikan dananya oleh pengurusnya, yaitu
manajer investasi, dana tersebut diinvestasikan ke portofolio efek.
Upaya pemilihan portofolio efek merupakan upaya minimalisasi risiko di
mana diversifikasi adalah solusinya. Diversifikasi merupakan proses konstruksi
portofolio dengan melibatkan beberapa instrumen investasi yang berbeda –
beda. 28 Cara diversifikasi bisa di satu instrumen maupun lintas instrumen. Cara
diversifikasi lintas instrumen dapat dilakukan dengan membeli beberapa jenis
instrumen investasi yang berbeda – beda, misalnya sebagian dana diinvestasikan
di saham, sebagian di obligasi dan sebagian yang lain di bank. 29
Dana yang dikelola oleh manajer investasi merupakan dana milik investor.
Dalam hal ini manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan untuk mengelola
dana. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatannya usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku 30. Nasabah di sini bisa berarti individu atau institusi misalnya
perusahaan, yayasan, dana pensiun atau reksadana. Manajer investasi dalam
mengelola reksadana bekerja sama dengan bank kustodian. Bank kustodian adalah
27
Pasal 1 angka 27 Undang–Undang No. 8 Tahun 1995 tantang Pasar Modal.
Andri Soemitra, Op. Cit., hal. 166.
29
Ibid.
30
Ibid., hal.166-167.
28
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan penyelesaian transaksi reksadana,
melakukan penyimpanan, penjagaan, dan pengadministrasian kekayaan reksadana.
Gambar 1
Skema Mekanisme Kerja Reksadana
Bapepam
Mengawasi
Unit
Penyertaan
INVESTOR
Laporan
MANAJER
INVESTASI
INVESTASI
BANK
KUSTODIANN
N
PASAR MODAL
PASAR UANG
Deposito, SBI,
Obligasi, saham,
dll
SWASTA
DAN
PEMERINTAH
Sumber: Andri Soemitra.
Berinvestasi pada reksadana tidaklah sulit, cukup hubungi manajer
investasi reksadana yang anda pilih, kemudian isi formulir penyertaan modal/
pembelian unit penyertaan dan transfer uang ke bank kustodian. Setelah itu bukti
setor dan formulir yang telah diisi dikrimkan ke manajer investasi tersebut.
Peserta akan mendapat tanda bukti penyertaan modal di reksadana yang
dikirimkan langsung ke alamat peserta. Besarnya uang investasi minimal
ditentukan oleh manajer investasi dan telah tercantum resmi dalam prospektus
reksadana.
31
31
Ibid., hal.7
Universitas Sumatera Utara
Di samping reksadana konvensional, telah hadir pula reksadana syariah.
Reksadana syariah merupakan alternatif karena adanya sikap ambivalensi
(mendua) pada diri umat Islam, di satu isi ingin menginvestasikan modal yang
dimiliki pada reksadana, tetapi di sisi yang lain memiliki ketakutan melanggar
ketentuan – ketentuan yang ada dalam syariat Islam. 32 Oleh karena itu, kehadiran
reksadana syariah bisa menghindarkan umat Islam dari pelanggaran terhadap
syariat Islam, karena reksadana syariah dalam operasionalnya menggunakan
prinsip – prinsip syariah. Di samping itu, reksadana syariah hadir sebagai salah
satu model dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan pasar modal Indonesia. 33
Reksadana syariah merupakan cara mudah bagi investor untuk berinvestasi karena
dikelola manajemen profesional, diversifikasi investasi, transparansi informasi,
dan likuid.
Menurut Ossama Nassar reksadana syariah atau Islamic Investment Funds
adalah: 34
Merupakan intermediaries yang membantu surplus unit melakukan
penempatan dana yang diinvestasikan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh
pendapatan investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat
dipertanggungjawabkan secara religius, yang memang sejalan sengan
prinsip syariah. Karenanya dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan
paling utama.
Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan
dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik
harta (sahib sl-mal/ rabb al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil sahib al-
32
Ibid., hal. 168.
Ibid.
34
Warkum Sumitro, Asas- Asas Perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga Terkait,
(Malang: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 225.
33
Universitas Sumatera Utara
mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal dengan
pengguna investasi. 35 Dengan demikian, reksadana syariah adalah reksadana yang
pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu kepada syariah Islam.
Reksadana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada obligasi dari
perusahaan yang pengelolaannya atau produknya bertentangan dengan syariah
Islam misalnya pabrik minuman beralkohol, industri pertenakan babi, jasa
keuangan yang melibatkan riba dalam operasionalnya dan bisnis yang
mengandung maksiat. 36
Reksadana syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat
dijadikan alternatif berinvestasi bagi masyarakat yang menginginkan (+) return
dari sumber yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara syariah. Tujuan
utama reksadana syariah bukan semata – mata hanya mencari keuntungan, tetapi
juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, komitmen pada nilai –
nilai religiusitas, meskipun tanpa harus mengabaikan kepentingan para investor. 37
Reksadana syariah akan memiliki peranan besar dalam pembangunan
ekonomi, karena dapat memobilisasi dana dari masyarakat pemodal untuk
pertumbuhan dan pengembangan perusahaan nasional baik Badan Usaha Milik
Neagar (BUMN) maupun swasta. Reksadana merupakan jalan keluar bagi para
pemodal kecil yang ingin berperan serta dalam kegiatan pasar modal, meskipun
dengan penyertaan dana yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko
yang sedikit.
35
Pasal 1 angka 6 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah
36
Andri Soemitra, Op. Cit., hal. 168-169.
37
Burhanuddin Susanto, Pasar Modal Syariah (Tinjauan Hukum), (Yogyakarta: UII
Press Yogyakarta, 2008), hal. 74.
Universitas Sumatera Utara
B. Sejarah Reksadana Syariah di Indonesia
Reksadana mulai dikenal sejak abad ke-19. Cikal bakal Industri bisa
dirunut pada tahun 1870, ketika Robert Fleming, seorang tenaga pembukuan
pabrik tekstil dari Skotlandia, dikirim ke Amerika untuk mengelola investasi milik
bosnya. Di Amerika ia melihat peluang investasi baru, yang muncul menyusul
berakhirnya Perang Saudara.
Ketika pulang ke negerinya, Robert Fleming menceritakan temuannya
tersebut kepada beberapa temannya. Ia berniat untuk memanfaatkan peluang
tersebut, tetapi ia tidak mempunyai cukup modal. Masalah ini mendorongnya
untuk mengumpulkan uang dari teman – temannya dan kemudian membentuk the
Scottish American Investment Trust, perusahaan menajemen investasi pertama di
Inggris, pada 1873. Perusahaan ini mirip dengan apa yang sekarang dikenal sebagi
reksadana tertutup (Closed-end fund).
Di Indonesia, instrumen reksadana mulai dikenal pada tahun 1995, yakni
dengan diluncurkannya PT. BDNI Reksadana. Berdasarkan sifatnya BDNI
Reksadana adalah reksadana tertutup mirip the Scottish American Investment
Trust. Seiring dengan hadirnya Undang – Undang Pasar modal pada tahun 1995,
mulailah reksadana tumbuh secara aktif. Reksadana yang tumbuh dan
berkembang pesat adalah reksadana terbuka. Jika pada tahun 1995 tumbuh 1
reksadana dengan dana yang dikelola sebesar Rp. 356 miliar, maka pada tahun
1996 tercatat 25 reksadana. Dari jumlah ini, 24 reksadana di antaranya merupakan
Universitas Sumatera Utara
reksadana terbuka atau reksadana yang berupa kontrak investasi kolektif dengan
total dana yang dikelola sebesar Rp. 5,02 miliar. 38
Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga
keuangan syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya lembaga keuangan
syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi yang berbasis
pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif untuk mewadahi
muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan reksadana syariah dengan produknya
yang bernama Danareksa syariah, yang disahkan keberadaanya oleh Bapepam
pada tanggal 12 Juni 1997. Reksadana syariah yang diidrikan itu berbentuk
kontrak investasi kolektif (KIK) berdasarkan UUPM, yang dituangkan dalam
Akta Nomor 24 tanggal 12 Juni 1997 yang dibuat di hadapan Notaris Djedjem
Wijaya, di Jakarta antara PT. Danareksa Fund Management sebagai manajer
investasi dengan Citibank N.A. Jakarta sebagai Bank kustodian. PT. Danareksa
Fung Management sendiri, sebagai manajer investasi diirikan pada tanggal 1 Juli
1992, yang kemudian dilegitimasi oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat
keputusan nomor C2/7283.HT.01.YH.92 tanggal 3 September 1992. 39
Nilai investasi reksadana di Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup signifikan apabila dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis
investasi lainnya. Sampai Februari 2005, total dana kelolaan industri ini berjumlah
lebih dari Rp 110 triliun. Perkembangan ini ditunjang oleh regulasi pasar modal
yang kondusif, jumlah manajer investasi yang meningkat, munculnya produk unit
38
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),
39
Andri Soemitra, Op. Cit., hal. 170.
hal. 201.
Universitas Sumatera Utara
link yang berbasiskan investasi dan asuransi, dan keluarnya surat utang negara dan
obligasi korporasi 40
Perkembangan
reksadana
syariah
di
Indonesia
juga
mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Sampai Agustus 2005 total dana kelolaan
syariah mencapai Rp 1,5 triliun dan hingga akhir tahun 2005 telah terdapat 17
reksadana syariah telah dinyatakan efektif oleh Bapepam. 41
Perkembangan ini terhambat dengan terjadinya krisis yang menimpa
reksadana Indonesia sehingga total dana kelolaan tinggal hanya 28 triliun per
Desember 2005. Kejadian ini dipicu oleh peningkatan harga minyak dunia,
depresiasi rupiah, dan kenaikan tingkat suku bunga yang membuat investor
reksadana memindahkan dana mereka ke instrumen investasi lain. Krisis ini juga
menimpa reksadana syariah. Total dana kelolaanya turun menjadi hanya Rp 415
miliar rupiah. 42
Meskipun dipengaruhi oleh faktor eksternal di atas, salah satu hal yang
justru memiliki pengaruh besar terhadap krisis reksadana pada media kedua 2005
adalah terjadinya redemption besar – besaran yang dilakukan para investornya.
Pemahaman sebagian investor yang salah terhadap investasi pada reksadana dan
perilaku terhadap risiko yang irasional telah membuat mereka justru menarik dana
mereka secara bersamaan dalam jumlah besar sehingga menyebabkan turunnya
nilai unit penyertaan.
40
Nurul Huda dan Musatafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,
(Jakarta: Pernada Meida Grup, 2007), hal. 128.
41
Ibid.
42
Ibid., hal. 128-129.
Universitas Sumatera Utara
Namun dalam hal yang menarik terjadi selama krisis. Meskipun akhirnya
juga tertimpa krisis, reksadana syariah tidak mengalami krisis secepat reksadana
konvensional. Jika pada reksadana konvensional, krisis telah terjadi pada bulan
Maret 2005, reksadana syariah baru mengalami bulan Septembar 2006. salah satu
hal yang memungkinkan adalah adanya perbedaan pengetahuan dan perilaku
investor reksadana syariah dengan konvensional. 43
Beberapa reksadana Syariah yang diluncurkan pada tahun 2004, sebagai
berikut: 44
1. Pada Januari 2004, PT Permodalan Nasional Madani Investment Management
(PNM-IM) melakukan kerja sama dengan bank Internasional Indonesia (BII)
Syariah Platinum Acces untuk memasarkan reksadana syariah. BII Syariah
Platinum Acces, dalam hal ini, berperan sebagai agen penjual sekaligus bank
penerima pembayaran reksadana PNM syariah yang dikelola PNM-IM.
2. Agustus 2004, Manajer investasi PT Andalan Artha Advisindo (AAA)
Sekuritas bekerja sama dengan unit usaha syariah Bank Danamon
meluncurkan produk reksadana syariah. Produk reksadana yang diberi nama
AAA Syariah Fund tersebut dimaksudkan untuk melayani nasabah yang
membutuhkan layanan pengelolaan investasi berprinsip syariah.
3. September 2004, PT Permodalan Nasional Madani Investment Management
(PNM-IM) meluncurkan dua produk reksadana terbarunya, yatiu reksadana
PNM Amanah Syariah dan reksadana PNM PUAS (Pasar Unag Andalan
43
44
Ibid., hal. 129.
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Saya). Kedua jenis reksadana ini melengkapi produk reksadana PNM-IM yang
sudah lebih dahulu dipasarkan.
4. November 2004, Bank Syariah Mandiri meluncurkan produk reksadana
syariah. Bekerja sama dengan Mandiri Sekuritas selaku manajer investasi dan
Deutche Bank sebagai Bank kustodian, produk reksadana syariah ini
menawarkan pilihan investasi dengan return yang lebih menarik kepada
nasabah BSM.
5. Desember 2004, Manajemen PT Bhakti Asset Management (BAM)
mengeluarkan produk reksadana baru yang di beri nama BIG Dana Syariah.
Reksadana ini merupakan reksadana terbuka Kontrak Invetasi Kolektif (KIK)
dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba dan gharar.
Dari segi return reksadana syariah masih lebih kecil dari reksadana
konvensional, hal ini disebabkan portofolio reksadana syariah masih sangat
terbatas (misalnya tidak boleh investasi pada pasar valuta asing kecuali spot
market, tidak boleh menginvestasikan dana pada sektor usaha yang tidak halal
seperti perbankan konvensioanl, rokok, atau perusahaan yang memproduksi
minuman keras). Hasil penelitian Karim Busness Consulting (KBC) rata – rata
reksadana syariah untuk kategori pendapatan tetap (fix income) memberikan
return 11,60. Sedangkan, reksadana konvensional memberikan return rata – rata
13,89. Untuk kategori campuran pun, reksadana syariah memberi return di bawah
reksadana konvensional. Reksadana memberikan return rata – rata 23,62 dan
reksadana campuran konvensional memberikan return 64,31. Dari hasil ini jelas
Universitas Sumatera Utara
reksadana dengan fix income masih kompetitif dibandingkan dengan reksadana
konvensional. 45
Tabel 1
Reksadana yang Terbit dengan Skim Syariah
NO.
1.
BNI Dana Syariah
Pendp. Tetap
Manajer
Investasi
BNI Securities
2.
Dompet Dhuafa
Batasa Syariah
I Haji Syariah Fund
Pendp. Tetap
Batasa Capital
26-Jul-2004
Pendp. Tetap
17-Jan-2005
PNM Amanah
Syariah
Lautandhana
Syariah Fund
AAA Syariah Fund
Pendp. Tetap
01-Sep- 2005
Pendp. Tetap
Insight
Investment
PNM
Investment
Lautandhana
Campuran
AAA Sekuritas
28-Des-2004
Campuran
AAA Sekuritas
21-Jun-2005
Campuran
Batasa Capital
22-Jul-2003
BNI Dana Plus
Syariah
10. BSM Investa
Syariah
11. Danareksa Syariah
Berimabang
12. PNM Syariah
Campuran
BNI Scurities
23-Apr-2004
Campuran
Mandiri Mi
25-Jun-2004
Campuran
Danareksa
01-Dea-2000
13. IPB Syariah
Campuran
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Reksadana
AAA Amanah
Syariah Fund
Batasa Syariah
9.
Jenis
Campuran
PNM
Investment
Kresna Graha
Sek.
Peluncuran
23-Apr-2004
09-Sep- 2005
25-Mei-2000
15-Des-2005
Sumber: Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution.
Perkembangan investasi reksadana sangat dipengaruhi oleh pengetahuan
investor dan perilaku investor terhadap risiko. Investor seharusnya memiliki
45
Ibid., hal. 130-131.
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan dalam membedakan sarana – sarana/instrumen investasi yang hendak
mereka pakai dan menyesuaikan dengan profil risiko yang bisa di terima.
C. Jenis dan Bentuk Hukum Reksadana
1. Jenis Reksadana
Pembagian jenis reksadana dapat di lakukan dengan beberapa cara, antara
lain, yaitu bila ditinjau dari sifatnya, tujuan investasinya serta dari jenis
investasinya.
Ditinjau dari sifatnya, reksadana terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu:
a. Reksadana Terbuka (open-end Fund)
Open-end fund biasa dikenl di Indonesia dengan sebutan reksadana
terbuka. Reksadana terbuka (open-end fund) merupakan perusahaan investasi
yang menawarkan dan membeli kembali saham – sahamnya dari investor sampai
sejumlah unit penyertaan yang sudah dikeluarkan. 46 Berbeda dengan reksadana
tertutup, reksadana terbuka memberi peluang untuk menjual/membeli kembali
unit penyertaan. Meskipun tidak tercatat di bursa efek, reksadana terbuka lebih
disukai investor karena lebih likuid. Artinya, unit penyertaannya lebih mudah
dituangkan dengan harga pasar dari pada saham reksadana tertutup.
Reksadana terbuka dapat dibedakan lagi berdasarkan dikenakan atau
tidaknya biaya penjualan (service charge) dan biaya pembelian kembali
(redemption fee). Pengenaan biaya komisi tersebut dinamakan load funds,
sedangkan apabila tanpa biaya dinamakan no-load funds. Load funds menetapkan
biaya sales/entry charge, sehingga harga penawaran sebuah unit penyertaan
46
Burhanuddin Susanto, Op. Cit., hal. 80.
Universitas Sumatera Utara
adalah sebesar Nilai Aktiva Bersih (NAB) ditambah biaya penjualan tersebut.
Karena biaya penjualannya dikenakan di muka, maka dinamakan up-front load
funds. Begitu pula sebaliknya, no-load funds tidak mengenakan biaya penjualan
(sales charge) untuk pembelian awal, sehingga harga penawarannya akan sama
dengan NAB. Akan tetapi, biasanya pada saat melakukan penjualan kembali
(redemption), perusahaan investasi jenis ini menetapkan adanya redemption/exit,
sehingga harga unit penyertaan adalah NAB ditambah biaya penjualan kembali
(redemption fee). Dan biaya penjualannya dikenakan di belakang, maka
dinamakan back-and load funds.47
Di samping yang telah disebutkan, terdapat ciri – ciri lain dari reksadana
terbuka, yaitu:
1) Reksadana dapat mengeluarkan atau menjual saham atau unit penyertaan baru
secara terus menerus sepanjang ada pemodal yang bersedia membelinya.
2) Saham atau unit penyertaan reksadana tidak perlu dicatat di burs efek, dan
dapat diperjual belikan di luar bursa (over the counter).
3) Pemodal dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan reksadana yang
dimilikinya kepada reksadana.
4) Harta jual atau beli saham atau unit penyertaan reksadana berdasarkan NAB
yang setiap harinya harus dihitung oleh bank kustodian.
Nilai Aktiva Bersih merupakan jumlah aktiva atau kekayaan reksadana
setelah dikurangi kewajiban yang ada. Sedangkan NAB per unit penyertaan
merupakan jumlah NAB dibagi dengan jumlah nilai unit penyertaan yang telah
47
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
beredar (dimiliki investor) pada saat tertentu. NAB persaham/unit dihitung setiap
hari oleh bank kustodian setelah menerima dana dari manajer investasi. Besarnya
NAB berfluktuasi setiap harinya, tergantung dari perubahan nilai efek portofolio.
Meningkatnya NAB mengindikasikan naiknya nilai investasi pemegang saham
atau unit penyertaan. Begitu pula sebaliknya, menurun berarti berkurangnya nilai
investasi pemegang unit penyertaan. 48
Undang – Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pengertian tentang reksadana terbuka sebagai suatu reksadana yang dapat
menawarkan dan membeli kembali saham – sahamnya dari para pemodal sampai
dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.
b. Reksadana Tertutup (close-endFund)
Closed-end fund (reksadana tertutup) adalah sautu bentuk reksadana di
Amerika Serikat yang serupa dengan reksadana tertutup di Indonesia. Reksadana
tertutup atau closed-end fund adalah reksadana yang jumlah saham beredarnya
tidak berubah. Dengan demikian, reksadana tertutup hanya dapat menjual saham
reksadana kepada investor sampai batas jumlah modal dasar dalam anggaran
dasar. 49
Disebut reksadana tertutup, karena reksadana ini tertutup dalam jumlah
saham yang bisa diterbitkan, atau dalam hal menerima masuknya investor baru
melalui penerbitan saham baru. Reksadana tertutup ini tidak membeli kembali
(redeem) saham – sahamnya yang telah dijual kepada investor. Dengan kata lain,
48
49
Ibid., hal. 81.
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal. 84.
Universitas Sumatera Utara
investor tidak dapat menjual kembali saham – saham yang telah dibeli kepada
reksadana yang bersangkutan.
Pada reksadana tertutup, penawaran umum sama seperti proses emisi
saham dari perusahaan yang go publik. Setelah masa penawaran berakhir, maka
saham itupun akan dicatatkan dan diperdagangkan di lantai bursa, seperti hanya
saham perusahaan lainnya. Jadi, apabila seseorang investor ingin membeli saham
reksadana, maka investor tersebut harus membelinya melalui bursa efek. Karena
saham reksadana tidak bisa dibeli atau dijual kembali pada perusahaan reksadana
yang mengeluarkan saham semula, maka disebut “closed”. 50 Di bursa efek Jakarta
telah tercatat PT BDNI Reksadana sebagai reksadana tertutup pertama yang
mendaftarkan diri di Indonesia.
51
Sedangkan ciri – ciri lain dari reksadana tertutup adalah:
1) Reksadana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya sampai batas
modal dasar.
2) Tidak membeli kembali saham – sahamnya yang telah dijual kepada investor.
3) Investor tidak dapat menjual kembali saham reks dana yang dimiliki.
4) Reksadana dicatat di bursa efek (pasar sekunder)
c. Unit Investment Trusts
Reksadana dengan jenis Unit Investment Trust (UIT) merupakan suatu
perusahaan di bidang investasi yang membeli portofolio efek dengan
menggunakan kumpulan dana (harta kekayaan) dari pemegang saham atau unit
penyertaan. Portofolio obligasi kemudian akan disimpan pada Trustee (biasanya
50
51
Ibid., hal. 83.
Ibid., hal. 85.
Universitas Sumatera Utara
bank) sebagai kustodian lansung sampai dengan batas jatuh tempo dari obligasi –
obligasi tersebut. Setelah jatuh tempo maka dibayar kepada pemegang saham atau
unit penyertaan UIT, yang sudah membeli saham atau unit penyertaan dari UIT
pada saat penawaran umum pertama kali UIT tersebut. UIT tidak memberikan hak
untuk bersuara sebagaimana halnya saham dalam reksadana perseroan terbatas. 52
Sebagaimana suatu reksadana terbuka yang tidak memiliki direksi dan
menerbitkan efek yang dapat dijual kembali, pemegang saham atau unit
penyertaan UIT dapat melakukan redeem atau penjualan kembali unit penyertaan
tersebut dan menawarkannya kembali kepada publik.
Bila ditinjau dari portofolio investasinya, terdapat 4 (empat) jenis
reksadana yaitu: 53
1) Reksadana Pasar Uang (money market funds)
Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek yang bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga
likuiditas dan pemeliharaan modal.
2) Reksadana Pendapatan Tetap (fixed income funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang – kurangnya 80 %dari
aktiva dalam bentuk efek yang bersifat utang. Reksadana ini memiliki risiko
relatif lebih besar dari reksadana pasar uang. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
52
53
Ibid.
Abdul Manan, Op. Cit., hal. 158-159.
Universitas Sumatera Utara
3) Reksadana Saham (equity funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang – kurangnya 80 % dari aktiva
alam bentuk efek yang bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada
saham, maka risikonya lebih tinngi dari dua jenis reksadana sebelumnya,
namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
4) Reksadana Campuran (discretionary funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek yang bersifat ekuitas dan
efek yang bersifat utang.
Dilihat dari tujuan investasinya, terdapat 3 (tiga) jenis reksadana yaitu
sebagai berikut: 54
1) Growth funds
Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana.
Reksadana jenis ini biasanya mengalokasikan dananya pada saham.
2) Income fund
Reksadana yang mengutamakan pendapatan konsten. Reksadana jenis ini
mengalokasikan dananya pada surat utang atau obligasi.
3) Safety fund
Reksadana yang lebih mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan.
Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan dananya di pasar uang, seperti
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan surat utang jangka pendek.
54
Ibid., hal. 159
Universitas Sumatera Utara
2. Bentuk Hukum Reksadana
Untuk melakukan investasi, para calon investor akan lebih baik apabila
mengetahui bentuk dan macam reksadana yang akan digunakan sebagai tempat
invstasi. Dari segi sifatnya, menurut Pasal 18 ayat 1 Undang – Undang Pasar
Modal bentuk badan hukum reksadana dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Reksadana Perseroan
Reksadana berbentuk perseroan adalah suatu Perseroan Terbatas (PT)
yang dari sisi badan hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya, perbedaan
hanya terletak pada jenis usaha yang dijalankan. Dalam bentuk ini, perusahaan
penerbit reksadana menghimpun dana melalui penjualan saham kepada para
investor, sehingga mereka memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Hasil dari penjualan saham kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai jenis efek
(surat berharga) yang diperdagangkan di pasar modal atau pasar uang. 55
Reksadana
berbentuk
perseroan Terbatas (PT)
merupakan
suatu
perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi pada surat
berharga yang tersedia di pasar investasi. Dari pengelolaan tersebut, PT reksadana
akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset perusahaan
(sekaligus nilai sahamnya), yang kemudian akan dibagi hasilkan kepada para
investor yang memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. 56
Adapun ciri – ciri reksadana berbadan hukum perseroan adalah: 57
1) Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT).
2) Pengelola kekayaan reksadana dengan manajer investasi yang ditunjuk.
55
Burhanuddin Susanto, Op. Cit., hal. 79.
Ibid.
57
Ibid.
56
Universitas Sumatera Utara
3) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara manajer
investasi dengan bank kustodian.
Gambar 2
Skema Mekanisme Kegiatan Reksadana Berbentuk Perseroan
BAPEPAM
Pengajuan izin usaha
dan pernyataan
pendaftaran
Promotor
(pendiri)
Pernyataan
efektif
Pengawasan
Direksi PT
Penempatan uang
Miniaml 1% dari
Modal disetor
Pemegang Saham
(Investor)
Pengawasan
REKSADANA
(PT)
Kontrak
Pengelolaan
Pembelian
Underwriter
(jika ada)
Manajer
Investasi
Konfirmasi
Penjualan
Saham melalui
Kontrak
Penawaran
Penyimpanan
Umum
Bank Kustodian
Perantara
Pedagang Efek
Pasar Uang
Pasar Modal
Sumber: Abdul Mana.
b. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Reksadana kontrak investasi kolektif (KIK) merupakan kontrak antara
manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan di
mana manajer investasi diberi kewenangan untuk mengelola portofolio investasi
kolektif dan bank kustodian diberi kewenangan untuk melaksanakan penitipan
Universitas Sumatera Utara
kolektif. 58 Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana
dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya
dana tersebut diinvestasikan kepada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di
pasar modal dan pasar uang.
Kontrak investasi kolektif ini bentuk yang paling lazim, dimana reksadana
berbentuk kontrak investasi kolektif ini dibentuk antara manajer investasi dengan
bank kustodian. Manajer investasi bertugas dan bertanggung jawab dalam
mengelola portofolio reksadana. Sedangkan bank kustodian bertugas dan
bertanggung jawab dalam pengadministrasian dan menyimpan kekayaan
reksadana. 59 Reksadana KIK tidak menerbitkan saham, kecuali melalui unit
penyertaan hingga jumlah yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Investor yang
berpartisipasi akan mendapat bukti penyertaan berupa surat konfirmasi dari bank
kustodian.
Berbeda dengan pembentukan reksadana perseroan, dimana pendiri harus
terlebih dahulu mendirikan PT kemudian menunjuk manajer investasi dan bank
kustodian, reksadana KIK pembentukannya lebih sederhana. Perusahaan efek atau
pihak lain yang telah memperoleh izin investasi mengajukan pernyataan
pendaftaran dalam rangka penawaran umum reksadana KIK kepada Bapepam
dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut, kontrak investasi kolektif yang
dibuat oleh manajer investasi dengan bank kustodian secara notarial, prospektus,
pendapat konsultan hukum, dan laporan keuangan awal. 60
58
Ibid., hal. 83.
Abdul Manan, Op. Cit., hal. 156.
60
Andri Soemitra, Op. Cit., hal. 184.
59
Universitas Sumatera Utara
Ciri – ciri reksadana kontrak investasi kolektif, antara lain:
1) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
2) Pengelolaan reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.
3) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodian
berdasarkan kontrak.
4) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang
membeli.
5) Unit penyertaan tidak dicatat di bursa.
6) Investor dapat menjual kembali (redemption) unit penyertaan yang
dimilikinya kepada manajer investasi yang mengelola.
7) Hasil penjualan/pembayaran kembali unit penyertaan akan dibebankan kepada
kekayaan reksadana.
8) Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan atas NAB per unit dihitung oleh
bank kistodian secara harian.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3
Skema Mekanisme Kegiatan Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Bapepam
Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran
Pernyataan
Efektif
Pengawasan
Penawaran
Umum/Penjualan
Instruksi
Terus – menerus
Jual/Beli
MANAJER
INVESTASI
INVESTOR
Permohonan
Pembelian/Penjualan
Kembali
Pembayaran
Redemption/Pembayaran
Penjualan
PERANTARA
PEDAGANG
Konfirmasi
Kontrak
Investasi
Kolektif
KIK)
BANK
KUSTODIAN
PASAR MODAL
PASAR UANG
Sumber: Abdul Manan.
D. Pengaturan Reksadana Syariah
Pada dasarnya pengaturan mengenai reksadana ini dalam hukum positif,
baik yang konvensional maupun yang berdasarkan Prinsip syariah adalah sama
yaitu diatur dalam Undang – Undang No. 8 Tahun tentang Pasar Modal dan
peraturan teknis berupa Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan, dan
peraturan – peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan peraturan – peraturan
yang dikeluarkan oleh Bursa Efek selaku Self Organitation Rgulatory (SRO).
Perbedaannya antara reksadana konvensional dengan reksadana syariah terletak
pada pengaturan terhadap reksadana syariah oleh Dewan Syariah Nasional dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk fatwa, serta pengaturan mengenai akad – akad dalam penerbitan efek
syariah dan tata cara penerbitan efek syariah sebagaimana tertuang dalam
keputusan Bapepam yang dikeluarkan pada tahun 2006.
Beberapa ketentuan mengenai reksadana yang ada dalam Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 1995 antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk Hukum dan Perizinan Reksadana
Reksadana yang dikenal di Indonesia dapat berbentuk Perseroan atau
Kontrak Investasi Kolektif. Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang
kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya
dalam hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal.
Reksadana berbentuk perseroan ini dibedakan lagi berdasarkan sifatnya
menjadi reksadana tertutup dan reksadana terbuka. Reksadana tertutup adalah
reksadana berbentuk perseroan yang menjual sahamnya kepada investor melalui
penawaran umum perdana (Initial public offering) di bursa efek. Sehingga apabila
investor ingin menjual reksadana tersebut, mereka dapat menjualnya kembali
melalui bursa kepada investor lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau
penerbitnya (issuer). 61
Sedangkan reksadana terbuka adalah reksadana berbentuk perseroan yang
menawarkan dan membeli kembali saham – sahamnya dari investor sampai
dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Pada reksadana terbuka ini dalam
hal pemegang saham melakukan penjualan kembali (redemption), maka pihak
61
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal. 66.
Universitas Sumatera Utara
reksadana terbuka wajib membeli saham – saham tersebut. Ketentuan mengenai
kewajiban membeli ini memiliki pengecualian, yaitu: 62
a. Bursa efek dimana sebagian besar portofolio efek reksadana diperdagangkan
ditutup.
b. Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek reksadana di bursa efek
dihentikan.
c. Keadaan darurat: atau
d. Terdapat hal – hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi
setelah mendapat persetujuan Bapepam.
Pasal 18 ayat (3) UUPM mengatakan “Reksadana perseroan merupakan
suatu perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam”.
Penjelasan Pasal 18 ayat (5) menyebutkan bahwa persyaratan dan tata cara
perizinan dalam pendirian reksadana perseroan adalah mengenai:
a. Izin usaha;
b. Ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar;
c. Kepengurusan;
d. Permodalan.
Pasal 24 PP No. 45 Tahun 1995 mengenai Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal mengatakan bahwa permohonan untuk memperoleh izin
usaha reksadana perseroan kepada Bapepam disertai dengan dokumen dan
keterangan sebagai berikut:
a. Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman;
62
Pasal 19 ayat (3) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Universitas Sumatera Utara
b. Nama dan alamat pendiri reksadana;
c. Nama dan alamat anggota Direksi reksadana;
d. Nama dan alamat manajer Investasi dan Bank Kustodian;
e. Kontrak pengelolaan reksadana;
f. Kontrak mengenai jasa kustodian atas kekayaan reksadana;
g. Penunjukan profesi penunjang Pasar Modal; dan
h. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan
permohonan izin usaha reksadana yang dittetapkan lebih lanjut oleh
BAPEPAM.
Dalam Pasal 25 PP No. 45 Tahun 1995 disebutkan bahwa “Maksud dan
tujuan reksadana berbentuk perseroan hanya untuk menyelenggarakan kegiatan
usaha reksadana”
Sedangkan reksadana Kontrak investasi Kolektif yaitu reksadana yang
dibentuk berdasarkan kontrak anatara manajer investasi dan bank kustodian.
Penjelasan pasal 18 ayat (1) Huruf b UUPM menyebutkan “Kontrak investasi
kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang unit penyertaan dimana Manajer investasi diberi wewnang
untuk melaksanakan penitipan kolektif”.
Dengan demikian, reksadana KIK adalah wahana dimana pemodal dapat
ikut serta mengadakan investasi dalam suatu portofolio efek milik bersama yang
dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat lisensi dari Bapepam,
memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta bersama dari bank
Universitas Sumatera Utara
umum yang telah mendapat izin usaha sebagai kustodian dari Bapepam serta
berhak atas informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.
2. Pengelolaan
Pasal 21 UUPM menyebutkan bahwa pengelolaan reksadana, baik yang
berbentuk perseroan maupun yang berbentuk KIK, dilakukan oleh manajer
investasi berdasarkan kontrak. Adapun kontrak pengelolaan reksadana yang
berbentuk perseroan dibuat oleh direksi dengan manajer investasi, sedangkan
kontrak pengelolaan reksadana terbuka berbentuk KIK dibuat antara manajer
investasi dan bank kustodian. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan
reksadana ini diatur dalam keputusan Ketua Bapepam, yaitu Peraturan Nomor
IV.A3 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan Reksadana Berbentuk Perseroan
dan Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
Berdasarkan Peraturan Nomor Iv.A.3 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksadana Berbentuk Perseroan pada tanggal 1 menyebutkan bhah
reksadana berbentuk perseroan yang telah memperoleh izin usaha wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Menugaskan manajer investasi yang telah memperoleh izin usaha untuk
mengelola investasi reksadana dan melaksanakan kegiatan lainnya yang
diperlukan serta menunjang fungsinya sebagai manajer investasi berdasarkan
suatu Kontrak Pengelolaan reksadana.
b. Dalam hal manajer investai menghentikan kegiatannya atas pengelolaan suatu
reksadana, tidak ada rencana yang dibuat untuk pengalihan atas kontrak
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan reksadana atau pembuatan kontrak reksadana baru, reksadana
tersebut wajib dibubarkan.
c. Kontrak pengelolaan reksadana wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan
dari sebagian besar direktur reksadana tersebut.
d. Semua pengalihan dari kontrak pengelolaan reksadana wajib didasarkan pada
persetujuan sebagian besar direktur.
e. Jabatan direktur reksadana tidak diberikan kepada:
1) Orang yang pernah dinyatakn pailit atau menjadi direktur atau komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit;
2) Orang yang pernah melakukan perbuatan tercelaa dan atau dihukum
karena terbukti melakukan tindakan pidana di bidang pasar modal pada
khususnya atau dibidang keuangan pada umumnya.
f. Setiap rencana pemutusan Kontrak Pengelolaan reksadana, wajib terlebih
dahulu memperoleh persetujuan sebagian besar direktur, dan pemutusan
tersebut wajib diberitahukan kepada para pemegang saham dan Bapepam
sekurang – kurangnya 60 (enam puluh) hari atau dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh Bapepam sebelum pemutusan kontrak dimaksud.
g. Manajer investasi wajib menyampaikan kepada direksi semua laporan, catatan
dan informasi material dan relevan lainnya, serta wajib memberikan informasi
lain yang berhubungan dengan pengelolaan reksadana yang diminta oleh
direksi untuk menilai Kontrak Pengelolaan reksadana.
Universitas Sumatera Utara
Adapun mengenai pengelolaan reksadana berbentuk KIK diatur dalam
Peratutan Nomor IV.B.1 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan reksadana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Disebutkan dalam peraturan ini bahwa
reksa dana berbentuk KIK wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Bank kustodian wajib menghitung NAB reksadana setiap hari bursa dan
mengumumkannya.
b. Penjualan atau pembelian kembali (pelunasan) unit penyertaan dapat
dilakukan melalui bank kustodian atau agen penjual uang ditunjuk oleh
manajer investasi.
c. Setelah memberitahukan secara tertulis kepada Bapepam, manajer investasi
dapat menginstruksikan kepada bank kustodian dan agen penjual untuk
melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal – hal
sebagai berikut:
1) Bursa
efek
dimana
sebagian
besar
portofolio
efek
reksadana
diperdagangkan ditutup;
2) Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek reksadana di bursa
efek dihentikan;
3) Keadaan darurat; atau
4) Terdapat hal – hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan
investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam;
5) Bank kustodian dilarang mengeluarkan unit.
Manajer investasi reksadana terbuka berbentuk Perseroan dan KIK wajib
menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap hari bursa
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. Adapun saham reksadana
terbuka berbentuk perseroan dan nilai unit penyertaan KIK ditentukan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. Nilai reksadana terbuka
(open end fund) berbentuk perseroan nilai unit penyertaan kontrak investasi
kolektif ditentukan berdasarkan NAB. 63
Terkait dengan pengelolaan reksadana ini ada beberapa larangan yang perlu
diperhatikan oleh manajer investasi, yaitu: 64
a. Reksadana dilarang menerima dan atau memberikan pinjaman secara langsung
b. Reksadana dilarang membeli saham atau unit penyertaan reksadana lainnya.
c. Pembatasan investasi reksadana diatur lebih lanjut oleh Bapepam.
Selain larangan ada juga kewajiban yang harus ditunaikan oleh suatu
reksadana. Hal ini terdapat dalam ketentuan Pasal 25 UUPM, yaitu sebagai
berikut:
a. Semua kekayaan reksadana wajib disimpan pada bank kustodian.
b. Bank kustodian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilarang terafilisai
dengan manajer investasi yang mengelola reksadana.
c. Reksadana wajib menghitung NAB dan mengumumkannya.
Mengenai reksadana berdasarkan prinsip syariah ini selain berlaku
ketentaun – ketentuan diatas, mengenai ketentuan hukumnya (secara syariah) juga
diatur dalam Fatwa DSN-MUI No.20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman
Investasi untuk Reksadana Syariah.
63
64
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal. 70.
Pasal 24 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa hal yang dikemukan dalam Fatwa DSN-MUI tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Landasaan Hukum Islam Reksadana Syariah:
1) Firman Allah, anatara lain:
a) “… Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba…”.(QS. Al-Baqarah (2): 275.
b) “Hai orang yang beriman. Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan pernigaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…”. (OS.
Al-Nisa’ (4): 29).
c) “Hai orang yang beriman! Penuhilah akad – akad itu…”.(QS. AlMa’idah (5):1.
d) “…kamu tidak (boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya” (QS. AlBaqarah (2): 279)
e) “…tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu…”
(QS. Al-Baqarah (2): 198)
2) Hadis Nabi S.A.W, antara lain:
a) “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram, dan kaum muslimin terkait dengan syarat – syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram”. (HR. Turmidzi dari Amr bin Auf)
Universitas Sumatera Utara
b) “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain”. (HR. Ibn Majah, dari Ubadah bin Shamit,
Ahmad dari Ibn Abbas, dan Malik dari Yahya)
3) Kaidah Fikih: “Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan
sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya”.
b. Ketentuan Umum
1) Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi.
2) Poertofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki secara bersama
(kolektif) oleh para pemodal dalam reksa dana.
3) Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya megelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah.
4) Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan
kepada publik.
5) Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap dervatif dari
efek.
6) Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan
dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai
pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan manajer investasi
Universitas Sumatera Utara
sebagai wakil shahib al-mal maupun antara manajer investasi sebagai
wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
7) Mudarabah/qiradh adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi
antara kedua pihak, sesuai dengan syarat – syarat yang disepakati oleh
kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-mal,
sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.
8) Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran
umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
9) Bank kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen dan hak – hak lain, menyelesaikan transaksi
efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 65
c. Mekanisme Kegiatan Reksadana Syariah
1) Mekanisme Operasional dalam Reksadana syariah teridri atas
a) Antara pemodal dengan manajer investasi dilakukan dengan sistem
wakalah.
b) Antara manajer investasi dan pengguna investasi dilkaukan dengan
sisitem mudharabah.
2) Karakteristik Sisitem Mudharabah
65
Pasal 1 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
Universitas Sumatera Utara
a) Pembagian keuntungan antara pemodal (Shaibul maal) yang diwakili
oleh manajer investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada
proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer
investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi
tertentu kepada pemodal.
b) Pemodal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan.
c) Manajer investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas
investasi yang dilakukan sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross
negligence/ tafrith).66
d. Hubungan dan Hak Pemodal
1) Akad antara Pemodal dengan manajer investasi dilakukan secara wakalah.
2) Dengan akad wakalah sebagaimana dimaksud ayat 1, pemodal
memberikan mandat kepada manajer investasi untuk melaksanakan
investasi bagi kepentingan pemodal, sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam prospektus..
3) Para pemodal secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi dalam
reksa dana syariah.
4) Pemodal menanggung risiko yang berkaitan dalam reksadana syariah.
5) Pemodal berhak untuk sewaktu-waktu menambah atau menarik kembali
penyertaannya dalam reksadana syariah melalui manajer investasi.
6) Pemodal berhak atas bagi hasil investasi sampai saat ditariknya kembali
penyertaan tersebut.
66
Pasal 2 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
Universitas Sumatera Utara
7) Pemodal yang telah memberikan dananya akan mendapatkan jaminan
bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi oleh bank
kustodian.
8) Pemodal akan mendapatkan bukti kepemilikan yang berupa unit
penyertaan reksadana syariah. 67
e. Hak dan Kewajiban Manajer Investasi dan Bank Kustodian
1) Manajer investasi berkewajiban untuk melaksanakan investasi bagi
kepentingan pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
prospektus.
2) Bank kustodian berkewajiban menyimpan, menjaga, dan mengawasi dana
pemodal dan menghitung NAB per-unit penyertaan dalam reksadana
syariah untuk setiap hari bursa.
3) Atas pemberian jasa dalam pengelolaan investasi dan penyimpanan dana
kolektif tersebut, manajer
investasi dan bank kustodian berhak
memperoleh imbal jasa yang dihitung atas persentase tertentu dari NAB
reksadana syariah.
4) Dalam hal manajer investasi dan/atau bank kustodian tidak melaksanakan
amanat dari pemodal sesuai dengan mandat yang diberikan atau manajer
investasi dan/atau bank kustodian dianggap lalai (gross negligence/tafrith),
maka manajer investasi dan/atau bank kustodian bertanggung jawab atas
risiko yang ditimbulkannya. 68
67
Pasal 3 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
68
Pasal 4Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Universitas Sumatera Utara
f. Tugas dan Kewajiban Manajer Investasi
1) Mengelola portofolio investasi sesuai dengan kebijakan investasi yang
tercantum dalam kontrak dan prospektus;
2) Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua dana para calon
pemegang unit penyertaan disampaikan kepada bank kustodian selambat –
lambatnya pada akhir hari kerja berikutnya;
3) Melakukan pengembalian dana unit penyertaan; dan
4) Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan pengelolaan reksadana sebagaimana ditetapkan oleh instansi
yang berwenang. 69
g. Tugas dan Kewajiban Bank Kustodian.
1) Memberikan pelayanan penitipan kolektif sehubungan dengan kekayaan
reksadana.
2) Menghitung NAB dari unit penyertaan setiap hari bursa.
3) Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan reksadana atas perintah
manajer investasi.
4) Menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan semua perubahan
dalam jumlah unit penyertaan, jumlah unit penyertaan, serta nama,
kewarganegaraan, alamat, dan indentitas lainnya dari para pemodal.
5) Mengurus penerbitan dan penebusan dari unit penyertaan sesuai dengan
kontrak.
69
Pasal 5 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Universitas Sumatera Utara
6) Memastikan bahwa unit penyertaan diterbitkan hanya atas penerimaan
dana dari calon pemodal. 70
h. Jenis dan Instrumen Investasi
1) Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai
dengan syariah Islam.
2) Instrumen keuangan yang dimaksud ayat 1 meliputi.
a) Instrumen saham yang sudah melalui penawaran umum dan
pembagian dividen didasarkan pada tingkat laba usaha.
b) Penempatan dalam deposito pada Bank Umum Syariah.
c) Surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan prinsip syariah. 71
i.
Jenis Usaha Emiten
1) Investasi hanya dapat dilakukan pada efek-efek yang diterbitkan oleh
pihak (emiten) yang jenis kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
Syariah Islam.
2) Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Syariah Islam, antara lain,
adalah:
a) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang;
b) Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan
dan asuransi konvensional;
70
Pasal 6 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
71
Pasal 7 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Universitas Sumatera Utara
c) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram;
d) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat
mudarat.72
j.
Jenis Transaksi yang Dilarang
1) Pemilihan dan pelaksanaan transaksi investasi harus dilaksanakan menurut
prinsip kehati-hatian (prudential management/ihtiyath), serta tidak
diperbolehkan melakukan spekulasi yang di dalamnya mengandung unsur
gharar.
2) Tindakan yang dimaksud ayat 1 meliputi:
a) Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;
b) Bai al-Ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang yang belum
dimiliki (short selling);
c) Insider trading yaitu menyebarluaskan informasi yang menyesatkan
atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan
transaksi yang dilarang;
d) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat
(nisbah) hutangnya lebih dominan dari modalnya. 73
k. Kondisi Emiten yang Tidak Layak
Suatu Emiten tidak layak diinvestasikan oleh Reksadana Syariah:
72
Pasal 8 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
73
Pasal 9 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
Universitas Sumatera Utara
1) Apabila struktur hutang terhadap modal sangat bergantung kepada
pembiayaan dari hutang yang pada intinya merupakan pembiayaan yang
mengandung unsur riba;
2) Apabila suatu emiten memiliki nisbah hutang terhadap modal lebih dari
82% (hutang 45%, modal 55 %);
3) Apabila manajemen suatu perusahaan diketahui telah bertindak melanggar
prinsip usaha yang Islami. 74
l.
Penentuan dan Pembagian Hasil Investasi
1) Hasil investasi yang diterima dalam harta bersama milik pemodal dalam
reksadana syariah akan dibagikan secara proporsional kepada para
pemodal.
2) Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga
manajer investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang
mengandung unsur non-halal dari pendapatan yang diyakini halal (tafriq
al-halal min al-haram).
3) Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh reksadana Syariah adalah:
a) Dari saham dapat berupa:
(1)
Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang
dibagikan dari laba yang dihasilkan emiten, baik dibayarkan
dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham.
(2)
Rights yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahulu
yang diberikan oleh emiten.
74
Pasal 10 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Universitas Sumatera Utara
(3)
Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari
jual-beli saham di pasar modal.
b) Dari
Obligasi
yang
sesuai
dengan
syariah
dapat
berupa:
Bagi hasil yang diterima secara periodik dari laba emiten.
c) Dari Surat Berharga Pasar Uang yang sesuai dengan syariah dapat
berupa bagi hasil yang diterima dari issuer.
d) Dari Deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari bank-bank
Syari'ah.
4) Perhitungan hasil investasi yang dapat diterima oleh reksadana syariah dan
hasil investasi yang harus dipisahkan dilakukan oleh bank kustodian dan
setidak-tidaknya setiap tiga bulan dilaporkan kepada manajer investasi
untuk kemudian disampaikan kepada para pemodal dan DSN.
5) Hasil investasi yang harus dipisahkan yang berasal dari non-halal akan
digunakan untuk kemaslahatan umat yang penggunaannya akan ditentukan
kemudian oleh DSN serta dilaporkan secara transparan. 75
m. Ketentuan Penutup
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Pelaksanaan ini akan diatur
kemudian oleh DSN.
2) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui
Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
75
Pasal 11 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
Universitas Sumatera Utara
3) Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya. 76
Dengan demikian berdasarkan pada Fatwa DSN-MUI No. 20/DSNMUI/IX/2000, pada prinsipnya terkait dengan investasi pada reksadana syariah
yaitu sebagai berikut:77
a. Investasi hanya pada efek – efek dari perusahaan yang kegiatan usahanya dan
hasil usaha utamanya sesuai dengan pedoman syariah Islam, yakni:
1) Tidak memproduksi atau menjual makanan dan minuman yang haram dan
subhat.
2) Tidak memproduksi makanan dan minuman yang memabukkan.
3) Tidak menyelenggaraka perjudian.
4) Tidak melakukan kegiatan yang melanggar tata susila manusia
(pornographi).
5) Tidak memberikan jasa keuangan yang mempraktikan riba.
6) Tidak memproduksi alat – alat senjata dan pemusnah manusia.
7) Tidak memproduksi rokok.
b. Perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha utamanya sesuai dengan syariah
Islam namun memiliki anak perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha
utamanya tidak sesuai dengan syariah Islam dikategorikan sebagai tidak
sesuai dengan syariah Islam.
76
Pasal 12 Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi untuk Reksa Dana Syariah
77
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal. 78.
Universitas Sumatera Utara
c. Perusahaan yang kegiatan dan hasil utamanya sesuai dengan syariah Islam
namun mayoritas sahamnya dimiliki oleh suatu perusahaan yang kegiatan
dan hasil utamanya tidak sesuai dengan syariah Islam.
d. Penempatan jangka pendek pada giro konvensional yang tidak dapat
dihindarkan akan dibersihkan melalui proses cleansin.
Universitas Sumatera Utara
Download