seminar dan lokakarya nasional ekonomi syariah fe unpad

advertisement
SEMINAR DAN LOKAKARYA
NASIONAL
EKONOMI SYARIAH FE UNPAD
“ Nilai, Etika dan Kesejahteraan: “Rekonstruksi Pemikiran dan Praktek
Ekonomi Syariah dalam Rangka Pemberdayaan Sektor Riil di Indonesia”
I.
DASAR PEMIKIRAN
Mayoritas
negara berkembang menganut sistem ekonomi
konvensional yaitu sistem ekonomi yang mengkombinasikan antara
mekanisme pasar dan peran serta sektor publik yang menjadi mainstream
pemikiran ekonomi saat ini. Mekanisme pasar ini kadang-kadang diartikan
negatif oleh banyak kalangan yang menganggap terjadinya kapitalisme
dalam pembangunan ekonomi tidak sesuai dengan nilai-nilai dan falsafah
hidup suatu bangsa dan negara. Sistem ekonomi yang ada saat ini telah
melewati evolusi panjang dan tidak pernah sekalipun memarginalkan
peranan pihak lain di luar produsen dan konsumen.
Sistem ekonomi konvensional yang dianut oleh banyak negara
terbukti kurang berhasil, seperti makin melebarnya tingkat kesenjangan
pendapatan antara kelompok masyarakat miskin dan kaya, rusaknya
lingkungan hidup, terjadinya resesi ekonomi berulang-ulang yang ditandai
dengan krisis moneter (1998) dan krisis keuangan global (2008).
Pesan ekonomi penting menutup tahun 2008 dipenuhi oleh sejumlah
ekspektasi mengenai kemungkinan berlanjutnya kemunduran ekonomi yang
terjadi di berbagai negara. Krisis keuangan global dengan episentrum sektor
keuangan Amerika Serikat diperkirakan pada tahap selanjutnya bisa
menyeret perekonomian banyak negara termasuk Indonesia ke jurang resesi
ekonomi yang semakin dalam. Meskipun keterpurukan ekonomi dalam
eskalasi sempit di dalam negeri sudah terjadi dan bukan sebatas ekspektasi
lagi, akan tetapi bukan tidak mungkin penyebaran krisis keuangan global
akan terus berlanjut serta menimbulkan kerusakan yang semakin hebat jika
terlambat diantisipasi. Wujud-wujud kerusakan tersebut cukup multidimensi,
mulai dari fluktuatifnya kurs, melambatnya kinerja ekspor, meningkatnya
defisit neraca pembayaran, sampai kepada masalah-masalah struktural
seperti peningkatan pengangguran dan jumlah penduduk miskin.
Korelasi sektor moneter dengan sektor riil diyakini merupakan salah
satu solusi mengatasi gejolak kurs mata uang seperti yang melanda
Indonesia hingga sekarang ini. Perekonomian yang mengaitkan sektor
moneter langsung dengan sektor riil akan membuat kurs mata uang stabil.
Inilah yang dijalankan bank-bank Islam dewasa ini, di mana setiap
pembiayaan harus memiliki underlying transaction. Dalam Islam hal tersebut
ditegaskan bahwa “hendaknya harta itu jangan hanya berputar pada orangorang kaya saja” (dalam Q.S. Al Hasyr ayat 7). Dalam ekonomi, hal tersebut
tidak dipungkiri mempunyai makna bahwa kemajuan perekonomian harus
memiliki semangat trickle down effect dan spread effect serta tidak hanya
dikuasai oleh segelintir orang saja. Namun dengan fakta belum tersentuhnya
pelaku sektor riil oleh perbankan dan bisnis syariah, ditengarai adanya
masalah pada masih minimnya dukungan teori dari kaidah ilmu yang dapat
menjadi jembatan terwujudnya sistem ekonomi syariah yang lebih
mengakar.
Setelah mengkaji pemikiran di atas, maka Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran mengambil inisiatif untuk mengadakan seminar
Ekonomi Syariah yang akan mempertemukan para akademisi, para pelaku
perbankan dan bisnis syariah, serta pelaku sektor riil lainnya untuk bersamasama membuat formulasi pemikiran dan peta jalan (road map)
pengembangan ekonomi dan bisnis syariah Indonesia di masa depan yang
dapat secara langsung memberdayakan sektor riil. Diharapkan pula melalui
seminar ini akan terbentuk suatu Pusat Studi Ekonomi Syariah di
Fakultas Ekonomi UNPAD yang mewadahi para akademisi dan praktisi
ekonomi syariah di Indonesia dalam mengawal implementasi konsep-konsep
syariah supaya dapat lebih nyata dan lebih berfaedah bagi kesejahteraan
masyarakat.
WAKTU DAN TEMPAT
II.
Memperhatikan
•
•
•
•
•
III.
dasar pemikiran di atas, maka tujuan seminar ini
adalah:
Teridentifikasinya kondisi aktual mengenai hubungan pembiayaan
syariah dengan pemberdayaan sektor riil di Indonesia
Melakukan formulasi pemikiran ekonomi syariah yang lebih tepat
tentang pemberdayaan sektor riil di Indonesia.
Menyusun road map dan strategi
pemberdayaan sektor riil di
Indonesia.
Membentuk Pusat Studi Ekonomi Syariah (PSES) yang berkedudukan di
Unpad dan berasosiasi dengan semua lembaga ekonomi syariah di
Indonesia.
Terlaksananya kemitraan PSES dengan Lembaga Ekonomi Syariah di
Indonesia
WAKTU DAN TEMPAT
Seminar Nasional Ekonomi Syariah ini akan dilaksanakan selama satu
hari, yaitu pada:
Hari
: Kamis, tanggal 12 Maret 2009
Tempat
: Graha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur 35 Bandung
IV.
PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah:
•
•
•
•
•
•
V.
Akademisi kampus yang mengkaji ekonomi dan bisnis syariah
Pelaku perbankan dan bisnis syariah.
Jejaring ekonomi syariah di Indonesia.
Pelaku usaha sektor riil
Pemerintah daerah
LAZIS di Indonesia
SUSUNAN ACARA
Susunan acara seminar ekonomi syariah ini adalah:
Pukul
07.00 – 08.00
08.00 – 08.30
08.00 - 08.10
08.10 - 08.20
08.20 - 08.30
08.30 – 08.45
08.45 – 10.45
08.45 - 09.15
09.15 - 09.45
09.45 - 10.15
10.15 – 12.15
12.15 – 13.30
13.30 – 15.00
15.00 – 15.30
15.30 – 17.30
17.30 – 17.45
Keterangan
Pengisi Acara
Registrasi Peserta
Pembukaan
Ketua Panitia
Dekan FE Unpad
Rektor Unpad
Deklarasi Pembentukan Pusat Studi
Ekonomi Syariah
Coffe Break
Keynote Speech
• “Nilai Islami dan
Kesejahteraan masyarakat”
•
“Ekonomi Syariah untuk
Pemberdayaan Sektor Riil
(Empowering Real Sector
through Sharia Economic)”
•
“Impact of the current Global
Financial Crisis on the Ummah
Prosperity”
Panel: Rekonstruksi Pemikiran
Peran Sektor Riil Sebagai Inti
Sistem Ekonomi Syariah
(Moderator: Kurniawan Syaifullah)
Sholiskan
Talkshow : Rekonstruksi Praktek
Ekonomi Syariah Dalam
Pemberdayaan Sektor Riil
(Moderator: Syaiful Rahman
Soenaria)
Panitia
Coffee Break
Diskusi dan Perumusan Hasil
Semiloka
Pembacaan Hasil Rumusan
Prof. Tati S. Joesron
Prof. Ernie Tisnawati Sule
Prof. Ganjar Kurnia
Konsumsi
Gubernur Jawa Barat
Dr. Siti Ch. Fadjriyah
Hasanudeen Azis, Ph,D.
A. Riawan Amin, MSc.
Ir. Adiwarman A. Karim, SE., MBA.,
MAEP.
Prof. Nen Amran, Ph.D.
Konsumsi
H. Agus Ruswendi (Dirut Bank
Jabar Banten)
Ahmad Juwaini (Direktur Eksekutif
Dompet Dhuafa)
KH. A. Cholil Ridwan, Lc.
(Kapontren)
Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ,
FIIS (Asuransi Takaful)
Konsumsi
Prof. Tati S. Joesron
Ketua Panitia
Download