1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
9 Perusahaan di KTI Terima Fasilitas Percepatan Jalur Hijau
Jakarta, 16 Januari 2016 -- Sembilan perusahaan dari 24 perusahaan yang menerima
fasilitas percepatan jalur hijau berlokasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Fasilitas
percepatan jalur hijau merupakan proses penyederhanan prosedur pengiriman
barang yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja
sama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Tercatat tujuh
perusahaan dari Sulawesi dan dua perusahaan dari Maluku dengan total rencana
investasi sembilan perusahaan sebesar Rp 15,2 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa hal tersebut menunjukkan
geliat investasi di Kawasan Timur Indonesia. “Patut disyukuri dari 24 perusahaan ada
sembilan yang berasal dari Indonesia Timur. Ke depan diharapkan semakin banyak
perusahaan yang berinvestasi di Indonesia Timur dapat diberikan fasilitas ini,
sehingga realisasi investasi dapat lebih cepat,” ujarnya dalam keterangan resmi
kepada pers, Sabtu (16/1).
Menurut Franky, rincian sembilan perusahaan yang mendapatkan fasilitas
percepatan jalur hijau terdiri dari yang berasal dari Sulawesi diantaranya Sulawesi
Barat 1 perusahaan, Sulawesi Selatan 3 perusahaan, Sulawesi Tengah 2 perusahaan
dan Sulawesi Utara 1 perusahaan. dengan rencana investasi sebesar Rp 11,4 triliun
(1,5%). “Selain itu juga dari provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku masingmasing 1 perusahaan dengan nilai rencana investasi sebesar Rp 3,8 triliun atau 3,8%
dari total investasi 24 perusahaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Franky menyampaikan bahwa sembilan perusahaan tersebut bergerak
dari berbagai sektor. “Di antaranya sektor ketenagalistrikan ada tiga perusahaan.
Kemudian lima perusahaan di bidang pengolahan smelter dan satu perusahaan
Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik,” ungkapnya.
Franky juga menyampaikan bahwa setelah 24 perusahaan mendapatkan fasilitas
percepatan jalur hijau, pihaknya terus memantau pelaksanaan penerbitan Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) yang dilakukan. “Dari laporan yang masuk,
rata–rata prosedur ada efisiensi yang signifikan dari sebelumnya lima hari menjadi
kurang lebih 30 menit,“ urainya.
Kepala BKPM juga mengemukakan bahwa pihaknya sedang dalam proses untuk
mengusulkan perusahaan-perusahaan lain untuk mendapatkan percepatan jalur
hijau tersebut untuk mendorong terjadinya percepatan realisasi investasi oleh
1
perusahaan. “Proses ini akan mempercepat proses konstruksi perusahaan, karena
adanya kepastian waktu proses customs clearance di pelabuhan, sehingga mesin
yang diimpor dapat segera digunakan sesuai jadwal yang direncanakan,” urainya.
Namun demikian, perlu persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi dari BKPM.
Persyaratannya diantaranya bahwa perusahaan benar-benar sedang dalam tahap
konstruksi (pembangunan) gedung pabrik, menyampaikan Laporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM) terakhir dengan konsistensi penyampaian LKPM
sebelumnya dan membuat surat pernyataan tidak akan menyalahgunakan importasi
barang - barang yang diimpor (barang yang diimpor harus sesuai dengan dokumen
impor dan digunakan untuk implementasi Izin Prinsip Penanaman Modal).
Dari data yang disampaikan oleh BKPM, total rencana investasi dari 24 perusahaan
yang sudah disetujui oleh Dirjen Bea dan Cukai untuk mendapatkan fasilitas jalur
hijau berjumlah Rp 98,5 Triliun. Terdapat 19 perusahaan PMA dengan rencana
investasi sebesar Rp 94,7 Triliun dan lima perusahaan PMDN dengan rencana
investasi sebesar Rp 3,8 Triliun. Dari asal PMA, rencana investasi terbesar berasal
dari negara Singapura dengan rencana investasi Rp 44,6 triliun (47,1%), diikuti
Jepang sebesar Rp 16,4 triliun (17,3%), R. R. Tiongkok sebesar Rp 8,1 triliun (8,6%),
kemudian Belanda sebesar Rp 1,7 triliun(1,8%), serta Hong Kong sebesar Rp 1,4
triliun (1,4 %).
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download