PENGARUH MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh IKA MUSLIANI NIM 7101407045 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari : Jumat Tanggal : 16 September 2011 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Tarsis Tarmudji, M. M. NIP. 19491121 197603 1 002 Linda Agustina, S. E, M. Si. NIP. 19770815 200012 2 001 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Dra. Nanik Suryani, M. Pd NIP. 195604211985032001 ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang : Hari : Kamis Tanggal : 29 September 2011 Dosen Penguji Dr. Partono Thomas, M. S. NIP. 195212191982031002 Anggota I Anggota II Drs. Tarsis Tarmudji, M. M. NIP. 194911211976031002 Linda Agustina, S. E, M. Si. NIP. 197708152000122001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Drs. S. Martono, M. Si. NIP. 196603081989011001 iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, September 2011 Ika Musliani NIM 7101407045 iv MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sesungguhnya setelah kesulitasn pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dalam suatu urusan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyiroh 6-8) PERSEMBAHAN Atas rahmat dan ridho Alloh SWT, skripsi ini ku persembahkan : 1. Bapak Ali Yusman, Ibu Umi Salamah dan Adik Nana Lia Safitri tercinta. 2. Diky Harmanto, S.H. 3. Keluargaku Kos Merah. 4. Teman-teman Pend. Akuntansi 2007 5. Kopma Unnes. 6. Guslat Ekonomi Racana Wijaya Unnes 7. Almamaterku Universitas Negeri Semarang. v KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas”. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 3. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam pelaksanaan penelitian. 4. Drs. Tarsis Tarmudji, M. M., Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini. 5. Linda Agustina, S. E, M. Si., Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini. vi 6. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 7. Kepala Bakesbangpollinmas Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 8. Kepala Bappeda Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 9. Kepala SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terimakasih. Semarang, Penulis vii September 2011 SARI Musliani, Ika. 2011. Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekomoni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tarsis Tarmudji, M. M., II. Linda Agustina, S. E, M. Si. Kata Kunci : Prestasi Belajar Siswa, Moralitas Guru, Kreativitas Guru. Prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Guru merupakan faktor eksternal yang mempunyai peran sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah moralitas yang dimiliki oleh seorang guru dalam lingkungan sekolah dan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan adanya tingkat moralitas dan kreativitas yang tinggi yang dimiliki oleh seorang guru akan membawa dampak tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh moralitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Banyumas secara parsial, untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas secara parsial, dan untuk mengetahui pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas secara simultan. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas yang mengampu mata pelajaran akuntansi. Analisis data meliputi deskriptif presentase, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, uji normalitas, uji regresi linier barganda, dan uji hipotesis menggunakan uji F, uji R2, uji t dan uji r2. Hasil penelitian menunjukan bahwa, moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi dibuktikan dari uji F dan uji t berpengaruh signifikan. Secara parsial moralitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. secara parsial kreativitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Moralitas dan kreativitas guru akuntansi bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap hasil prestasi siswa. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah dengan adanya tingkat moralitas dan kreativitas guru akan berpengaruh terhadap naik turunnya prestasi belajar siswa. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yaitu penerapan moralitas guru dalam proses pembelajaran di kelas, guru akuntansi di SMA Negeri Banyumas disarankan untuk lebih meningkatkan disiplin moralnya agar dapat meningkatkan tingkat disiplin sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi guru harus mampu mengikuti perkembangannya agar dapat tercipta pembelajaran yang kreatif dan inovatif. viii ABSTRACT Musliani, Ika. 2011. Morality and Creativity Effect of Accounting Teacher to Student Achievement of Financial Accounting of State Senior High School in Kabupaten Banyumas. Final Project. Economic Education Department. Economics Faculty. Semarang State University. Advisor Drs. Tarsis Tarmudji, M. M., Co Advisor Linda Agustina, S. E, M. Si. Keywords: Student Achievement, Morality Teacher, Teacher Creativity. Optimal learning achievement of the learning process a student is influenced by internal and external factors. Teachers are external factors that have a role as a support for achieving optimal learning outcomes. In the study in question is the morality that is owned by a teacher in the school environment and creativity of teachers in implementing the learning in the classroom. Given the level of morality and high creativity which is owned by a teacher will bring the high impact of low achievement by students. The purpose of this research was to determine the effect of accounting teacher morality of accounting students' learning achievement as State Senior High School in Kabupaten Banyumas partially, to determine the effect of teachers' creative accounting to accounting students' learning achievement as State Senior High School in Kabupaten Banyumas partially, and to determine the effect of morality and creativity of teachers of accounting to the accounting students' learning achievement as State Senior High School in Kabupaten Banyumas simultaneously. The population was a all teacher who teach accounting subject at senior high school in Kabupaten Banyumas. Data analysis included descriptive percentages, heterokedastisitas test, multicollinearity test, normality test, multiple regression analysis simultaneously, and hypotheses test using the F test, R2 test, r2 test and t test. The research results obtained morality teacher of accounting and accounting teacher creativity evidenced from the F test and t test of significant effect. Partially, accounting teacher morality significant effect on accounting students' learning achievement. Partially, accounting teacher creativity significant effect on accounting students' learning achievement. Morality and creativity together accounting teachers significantly influence student achievement results. The conclusion that can be taken based on the results of this research is with the level of morality and creativity of teachers will affect the rise and fall of student achievement. Suggestions relating to the application of research results morality of teachers in the learning process in the classroom, the teacher of accounting at the State Senior High School in Kabupaten Banyumas recommended to further enhance its moral discipline in order to increase the level of discipline so that schools can improve student achievement as well as the development of science and technology teachers must be able follow its development in order to create a creative and innovative learning. ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii PERNYATAAN ............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PRAKATA .................................................................................................... vi SARI .............................................................................................................. viii ABSTRACT .................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 14 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 15 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 15 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Prestasi Belajar ........................................................................... 17 2.1.1 Pengertian Belajar ........................................................................... 17 2.1.2 Tujuan Belajar .................................................................................. 20 x 2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar .................................................................... 21 2.1.4 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi ............................................. 24 2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....................... 26 2.1.6 Faktor-faktor Penghambat Prestasi Belajar ..................................... 27 2.2 Konsep Tentang Guru .............................................................................. 30 2.2.1 Pengertian Guru .............................................................................. 30 2.2.2 Kode Etik Profesi Keguruan ........................................................... 31 2.3 Konsep Tentang moralitas ....................................................................... 33 2.3.1 Pengertian Moral .............................................................................. 33 2.3.2 Pengertian Moralitas ....................................................................... 37 2.3.3 Norma-Norma Moralitas ................................................................. 39 2.3.4 Faktor-Faktor Penentu Moralitas .................................................... 40 2.4 Konsep Kreativitas Guru .......................................................................... 43 2.4.1 Pengertan Kreativitas ...................................................................... 43 2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas .............................. 47 2.4.3 Ciri-Ciri Guru Kreatif ..................................................................... 48 2.5 Kerangka Berpikir .................................................................................... 56 2.6 Hipotesis .................................................................................................. 63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 64 3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 65 3.2.1 Variabel Prestasi Belajar akuntansi ................................................. 65 3.2.2 Variabel Moralitas Guru ................................................................. 66 xi 3.2.3 Variabel Kreativitas Guru ............................................................... 67 3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 69 3.3.1 Data Primer ..................................................................................... 69 3.3.2 Data Sekunder ................................................................................. 69 3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 70 3.4.1 Metode Dokumentasi ...................................................................... 70 3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner ....................................................... 70 3.5 Analsis Tes Hasil Uji Coba Instrumen ..................................................... 71 3.5.1 Validitas .......................................................................................... 71 3.5.2 Reliabilitas ...................................................................................... 72 3.5.3 Uji Prasyarat (Uji Normalitas) ........................................................ 74 3.5.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 74 1. Uji Multikolonieritas .................................................................. 74 2. Uji Heterokedastisitas ................................................................. 75 3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 75 3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ........................................................ 76 3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 79 3.6.3 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test) ................................................. 80 3.6.4 Menentukan Koefisien Determinasi Ganda (R2) ............................. 81 3.6.5 Uji Hipotesis (Uji t test) .................................................................. 81 3.6.6 Menentukan Koefisien Determinasi Parsial (r2) .............................. 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ xii 83 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 83 4.1.2 Deskriptif Persentase Variabel Moralitas Guru Akuntansi ............ 84 4.1.3 Deskriptif Persentase Variabel Kreativitas Guru Akuntansi .......... 101 4.1.4 Deskriptif Persentase Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa . 108 4.1.5 Uji Normalitas Data ........................................................................ 109 4.1.6 Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 111 1. Uji Multikolonieritas .................................................................. 111 2. Uji Heterokedastisitas ................................................................ 112 4.1.7 Analisis Regresi Berganda .............................................................. 113 4.1.8 Pengujian Hipotesis ........................................................................ 114 1. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F test).................................. 114 2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t test) ..................................... 116 4.2 Pembahasan ............................................................................................... 119 4.2.1 Pengaruh Moralitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa ............................................................................. 119 4.2.2 Pengaruh Kreativitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa ............................................................................. 121 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 124 5.2 Saran ......................................................................................................... 124 5.3 Keterbatasan .............................................................................................. 125 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 126 LAMPIRAN .................................................................................................. 129 xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Ketuntasan Belajar Siswa ............................................................. 3 Tabel 3. 1 Daftar Penyebaran Anggota Populasi Guru Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas .................................................. 64 Tabel 3.2 Definisi Operasional Indikator Variabel Moralitas Guru ............. 66 Tabel 3.3 Definisi Operasional Indikator Variabel Kreativitas Guru .......... 68 Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen .................................................................. 73 Tabel 3.5 Kategori Variabel Moralitas Guru ............................................... 77 Tabel 3.6 Kategori Variabel Kreativitas Guru ............................................. 78 Tabel 3.7 Kriteria Variabel Prestasi Belajar ................................................. 79 Tabel 4.1 Data Sekolah di Kabupaten Banyumas ........................................ 83 Tabel 4.2 Distribusi Moralitas Guru Akuntansi ........................................... 84 Tabel 4.3 Distribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik ............................................................................... 86 Tabel 4.4 Distribusi Guru Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral ............................................................................ 88 Tabel 4.5 Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral ............... 90 Tabel 4.6 Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas ............................................................................... 91 Tabel 4.7 Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum .................................................................................... 93 Tabel 4.8 Distribusi Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama .......... 95 xiv Halaman Tabel 4.9 Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya ...... 97 Tabel 4.10 Distribusi mpuan Mengembangkan Refleksi Moral .................... 98 Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik .............. 100 Tabel 4.12 Distribusi Variabel Kreativitas Guru Akuntansi .......................... 101 Tabel 4.13 Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar ...................................................................................... 103 Tabel 4.14 Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar ...................................................................................... 105 Tabel 4.15 Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi ..................... 107 Tabel 4.16 Diatribusi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa ................................ 108 Tabel 4.17 Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test ..................... 109 Tabel 4.18 Uji Multikolonieritas Data Penelitian .......................................... 111 Tabel 4.19 Uji Analisis Regresi Berganda ..................................................... 113 Tabel 4.20 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test) ............................................... 114 Tabel 4.21 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) ..................................... 115 Tabel 4.22 Uji Hipotesis Parsial (Uji t test) ................................................... 116 Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Parsial ................................................ 118 xv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ....................................................... Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Moralitas Guru Akuntansi ....................................................................... Gambar 4.2 96 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya .................. Gambar 4.9 94 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama ...................... Gambar 4.8 92 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum .... Gambar 4.7 90 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas Gambar 4.6 89 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral ........................... Gambar 4.5 87 Diagram Batang Deskriptif Persentase Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral ................................ Gambar 4.4 85 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik . Gambar 4.3 62 97 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral ....................... 99 Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik .......................... xvi 101 Halaman Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Tingkat Kreativitas Guru Akuntansi ..................................................... 102 Gambar 4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar ...................... 104 Gambar 4.13 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar .......................... 106 Gambar 4.14 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi ................................................... 107 Gambar 4.15 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Prestasi Akuntansi ............................................................................... 109 Gambar 4.16 Normal P-P Plot ...................................................................... 110 Gambar 4.17 Grafik Scatterplot .................................................................... 112 xvii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Daftar Nama Responden .......................................................... Lampiran 2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di 129 Kabupaten Banyumas .............................................................. 130 Lampiran 3 Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian .................................... 131 Lampiran 4 Pengantar Pengisian Angket Penelitian .................................. 132 Lampiran 5 Lembar Instrumen Penelitian ................................................. 133 Lampiran 6 Daftar Nilai Rata-rata Akuntansi Siswa .................................. 140 Lampiran 7 Hasil Jawaban Angket Penelitian ............................................. 162 Lampiran 8 Tabel Analisis Persentase Variabel ......................................... 164 Lampiran 9 Tabel Analisis Persentase Indikator ........................................ 165 Lampiran 10 Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ................. 167 Lampiran 11 Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS ................................... 170 Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 174 Lampiran 13 Surat Keterangan ..................................................................... 179 xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan punya peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan penting bagi perkembangan suatu bangsa dan merupakan salah satu faktor penentu bagi maju tidaknya suatu bangsa. Dengan pendidikan maka akan dapat terwujud masyarakat yang berkualitas terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing. Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didiknya untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, salah satu tugas sekolah adalah memberi bekal kepada para peserta didik kelak di perguruan tinggi untuk memlilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Program jurusan yang terdapat di Sekolah Menengah Atas sebagian besar terdiri dari dua jurusan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam kelas Ilmu Pengetahuan Sosial akan ditemui salah satu mata pelajaran yang sangat menarik yaitu Akuntansi. Akuntansi sendiri adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu (Syafri, 2004:3). 1 2 Akuntansi adalah pencatatan, pengelompokan, peringkasan laporan, penganalisisan data keuangan dari suatu organisasi (Yunus, 2001:5). Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil atau prestasi belajar siswa mengalami perkembangan dan peningkatan. Adapun yang dimaksud dengan belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya (Dalyono, 2007:49). Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu‟u, 2004:75). Dalam pendidikan formal selalu diikuti pengukuran dan penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil atau prestasi belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode tertentu yaitu dalam bentuk raport. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar secara efektif di sekolah khususnya setelah siswa atau individu mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran akuntansi. Prestasi belajar akuntansi yang optimal merupakan hal yang paling didambakan oleh siswa yang sedang belajar akuntansi, karena prestasi belajar merupakan pengukur keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut Bloom dalam Usman (2005:30), jika guru memahami persyaratan kognitif dan ciri sikap yang diperlukan untuk belajar 3 seperti minat dan konsep diri siswa-siswanya, yang diharapkan sebagian besar siswa akan dapat mencapai taraf penguasaan sampai 75% dari yang diajarkan. Dari observasi awal di SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas dapat diketahui daftar siswa yang tuntas sebagai berikut : Tabel 1.1 Ketuntasan Belajar Siswa No. Sekolah 1. SMAN 1 Purwokerto 2. SMAN 2 Purwokerto 3. SMAN 3 Purwokerto 4. 5. SMAN 4 Purwokerto SMAN 5 Purwokerto 6. SMAN Banyumas 7. SMAN Sumpiuh 8. SMAN Sokaraja 9. SMAN Baturaden 10. SMAN Patikraja 11. SMAN Ajibarang 12. 13. SMAN Wangon SMAN Jatilawang 14. SMAN Rawalo Guru Akuntansi Ketuntasan Siswa (%) G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 75% 80% 76% 74% 80% 60% 55% 78% 80% 75% 78% 75% 65% 76% 68% 56% 50% 65% 69% 69% 73% 69% 78% 64% 75% 69% 75% 75% 75% 50% 68% 72% 69% 79% 67% 76% Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011 4 Tabel 1.1 tentang ketuntasan belajar siswa terlihat bahwa kurang dari 75% prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas tahun ajaran 2010/2011 yang mencapai batas ketuntasan yaitu 7,5. Hal tersebut menunjukan bahwa guru dalam menyampaikan materi belum dapat mencapai batas ketuntasan belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Bloom. Usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di lingkungan sekolah adalah guru. Guru merupakan faktor eksternal yang mempunyai peran sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah moralitas yang dimiliki oleh seorang guru dalam lingkungan sekolah dan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar siap manjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan yang bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan. Agar dapat menjalani kehidupan secara bertanggung jawab sudah semestinya manusia harus mempunyai pedoman untuk 5 dijadikan pegangan dalam menjalani roda kehidupan. Pedoman yang dijadikan sebagai pegangan dalam hidup adalah sebuah aturan atau etika. Pendidikan mengajarkan individu agar menjadi manusia yang beradab, berakhlak, bertata krama dan beretika. Pendidikan sering kali berkaitan dengan bagaimana manusia mempelajari hidup di lingkungan masyarakat dengan baik dan benar. Di sekolah individu tidak hanya dididik supaya menjadi manusia yang pandai secara intektual, tetapi juga dididik untuk bisa menjadi manusia yang bermoral. Namun permasalahannya adalah banyak sekali perbuatan-perbuatan yang tercela justru dilakukan oleh manusia yang berpendidikan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan pendidikan itu sendiri, yang salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai manusia yang cerdas sudah seharusnya dapat membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk, mana yang yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan. Kontrol kehidupan manusia adalah keharusan manusia memiliki aturan atau etika yang selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Etika mendasarkan dirinya atas fakta pengalaman, yakni keputusan tentang hal yang benar dan salah, keyakinan yang dimiliki manusia bahwa beberapa perbuatan adalah benar dan sepantasnya dikerjakan, dan ada perbuatan yang salah dan sepantasnya tidak dikerjakan. Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (Salam, 2000:45). Apabila perbuatan seseorang melanggar nilai-nilai atau normanorma etis dalam masyarakat, dikatakan bahwa perbuatan itu tidak bermoral, karena perbuatan tersebut membawa dampak buruk bagi kehidupan bersama. 6 Etika sangat perlu dipelajari oleh kalangan tertentu termasuk pendidik, karena etika menunjuk pada dua hal, yaitu (1) disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai dan pembenarannya dan (2) pokok disiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilainilai hidup yang sesungguhnya dan hukum-hukum tingkah laku. Kedua hal tersebut dalam kenyataannya bahwa manusia bertingkah laku sesuai dengan hukum-hukum, adat, dan harapan-harapan yang kompleks dan terus berubah. Akibatnya, manusia harus merenungkan tingkah laku dan sikap, membenarkannya dan kadang-kadang memperbaikinya. Etika sangat berkaitan erat dengan moral. Etika menurut Driyarkara S.J dalam Daroeso (1986:22) dikatakan sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Moral atau kesusilaan adalah nilai yang sebenarnya bagi manusia. Dengan kata lain “moral atau kesusilaan” adalah kesempurnaan sebagai manusia atau kesusilaan adalah tuntutan kodrat manusia. Sumber ajaran moral ialah tradisi, adat-istiadat, ajaran agama dan ideologi tertentu. Dari kata moral kita mengenal istilah moralitas. Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk (Poespoprodjo, 1999:118). Moralitas dapat dikatakan sebagai alat ukur perbuatan manusia. Setiap manusia harus memiliki moralitas yang baik jika ingin memiliki kabahagiaan sempurna yaitu, kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang tidak bisa didapatkan dari siapapun kecuali Tuhan. Moralitas sudah kita kenal jauh ketika kita mengenal pendidik. Meskipun di dalam dunia pendidikan kita kenal jelas apa yang dinamakan pendidikan 7 moralitas, namun dalam kenyataannya banyak sekali kita temukan penyimpanganpenyimpangan moral di dalam dunia pendidikan itu sendiri. Dewasa ini banyak sekali peristiwa-peristiwa atau tindakan-tindakan yang menyimpang dari moral yang dilakukan oleh orang berpendidikan. Berbagai kasus tindakan menyimpang yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya dan guru yang bertindak sewenang-wenang terhadap anak didiknya. Hal semacam itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pendidik (guru), karena akan membawa pengaruh negatif bagi anak didiknya. Peserta didik adalah kader penerus bangsa yang perlu menginternalisasi atau menghayati nilai-nilai ilmu dan moral dengan bobot yang seimbang. Sehubungan dengan hal tersebut, ada baiknya jika pendidik mengedepankan visi dasar pendidikan manusia abad ke-21 yang diajukan oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yaitu learning how to think (belajar bagaimana berpikir), learning how to do (belajar dengan melakukan), learning to be (belajar menjadi diri sendiri), learning how to learn (belajar untuk belajar hidup), learning how to live together (belajar hidup bersama). Kelima visi dasar tersebut perlu diperhatikan oleh pendidik, terutama dalam menghadapi tantangan global dan munculnya persaingan di dunia internasional dengan segala pergeseran atau perubahan tata nilai. Oleh karena itu, siswa perlu dibina agar memiliki keyakinan yang kuat untuk terjun ke dunia luar bersama bangsa lain secara tangguh dan tetap memiliki ucapan dan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. 8 Tugas dan tanggung jawab guru tidak hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan saja, namun lebih dari itu guru harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai moral yang bersumber pada nilai-nilai ajaran agama. Profesi guru adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang mempunyai kekuasaan dan tanggung jawab khusus. Agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaannya, profesi guru diikat oleh kode etik, yaitu serangkaian aturan atau norma yang dijadikan pedoman perilaku dalam melayani orang lain. Dalam melaksanakan tugasnya, orang yang memiliki profesi tertentu harus melalui pendidikan khusus yang mempunyai tujuan utama memberikan layanan sebaik-baiknya kepada anggota masyarakat yang memerlukannya. Di sisi lain, profesi tidak semata-mata mencari keuntungan pribadi secara berlebihan, tidak memandang kaya atau miskin, dan musuh atau teman. Seorang guru atau dosen yang berpegang pada profesinya selalu cenderung membantu siswa atau mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar meskipun di luar jam pelajaran tanpa memungut imbalan jasa bagi kepentingan pribadinya. Hal ini dapat terjadi, karena orang yang mempunyai profesi tersebut berpegang atau patuh pada kesusilaan atau etika baku yang berisi ketentuan bahwa orang tersebut harus menjaga dan menjamin mutu layanannya secara bertanggung jawab kepada masyarakat. Apabila orang tersebut tidak patuh kepada etika baku yang telah ditetapkan, akan mudah sekali terjadi penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab profesi yang berakibat merugikan kepentingan anggota masyarakat. Khusus dalam bidang pendidikan, uraian tentang makna moralitas dapat dijadikan sebagai pemahaman untuk profesi guru atau dosen. Profesi ini 9 merupakan perpaduan antara keahlian dan kepribadian yang mewujud dalam teknik atau cara khusus yang diperlukan untuk menjalankan tugas sesuai dengan kematangan atau derajat kepatuhannya dengan etika yang dipegangnya. Hal inilah yang menjadi karakteristik profesi yang membedakannya dengan pekerjaan lain. Guru yang menjadi orang tua kedua di sekolah sudah selayaknya memberi contoh dan teladan yang baik bagi anak didiknya. Perilaku yang ditunjukan oleh guru secara tidak langsung akan dicontoh dan ditiru oleh anak didiknya. Berbagai kasus tindakan guru yang telah menyimpang dari moral di berbagai daerah, terutama dalam kasus kecurangan dalam UAN (Ujian Akhir Nasional) di beberapa sekolah di Kabupaten Banyumas. Syachrun dalam artikelnya yang berjudul “Berbagai Modus Kecurangan Ujian” yang dimuat dalam blognya, modus kecurangan ujian tersebut diantaranya adalah (1) diminta mengerjakan soal UN di tempat mengajar, (2) pembagian jawaban UN kepada siswa, (3) amplop LJUN (Lembar Jawab Ujian Nasioanal) tidak disegel dan dilak, (4) memperbaiki LJUN (Lembar Jawab Ujian Nasioanal) di sekolah, (5) mengkominikasikan jawaban melalui sms di ruang ujian, (6) kunci jawaban di papan ujian siswa, (7) pembocoran soal UN, (8) mengijinkan siswa bekerja sama selama ujian berlangsung, (9) pembatalan SK (Surat Keputusan) guru yang memiliki sikap tegas mengawas, (10) bekerjasama dengan bimbingan belajar untuk menyediakan jawaban UN. Tindakan yang menurut pengakuan guru lebih didasari karena tidak tega dan demi kepentingan para murid agar lulus. Jika ditelusuri lebih jauh hal ini dilakukan demi membela kepentingan sendiri dan lembaga. 10 Bila melihat berbagai fenomena yang terjadi, yang justru telah memutarbalikan nilai dan makna pendidikan yang mestinya dijunjung tinggi, pemerintah seharusnya memiliki sikap tegas dalam menyikapi permasalahan pendidikan saat ini. Fenomena yang terjadi hanya mengacaukan nilai-nilai hidup utama yang semestinya ditanamkan dan terus dipupuk dalam semangat dan perilaku peserta didik. Tindakan yang seharusnya paling ditabukan menjadi sah dilakukan karena ketakutan bahwa kalau tidak ikut curang akan celaka sendiri. Sekolah yang mestinya mengajarkan kejujuran dan kepercayaan pada diri sendiri sudah mengkhianati nilai yang semestinya ditumbuhkan dan dipertahankan itu. Akibatnya, moralitas yang diajarkan juga tidak jelas, demi lulus dan mendapat nilai bagus. Tidak peduli bahwa nilai itu didapat dengan menghalalkan segala cara seperti menyontek, harus menyuap, atau membeli, merendahkan kemampuan sendiri, tidak peduli lagi dengan apa yang dipelajari. Pada prinsipnya tidak peduli lagi dengan nilai dan makna sekolah. Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain moralitas guru adalah kreativitas guru. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Menurut Gutama dalam Nawarti (2011:9) pandai saja tidak cukup, tetapi guru harus cerdas dalam mengembangkan keterampilan dan mencari bahan ajar yang betul-betul sesuai dengan peserta didik. Sebenarnya pendidikan tidak hanya bergantung pada buku atau bahan ajar dan alat peraga yang telah ada. Alam semesta sesungguhnya merupakan sumber belajar yang tidak ada habisnya. Bagaimana memberdayakan dan memanfaatkan alam semesta sebagai sumber belajar sangat tergantung pada 11 kreativitas guru dalam memotivasi dan memberikan teladan kepada para peserta didik. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan menurut Wijaya (1991:189) adalah menumbuhkan kreativitas guru. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu hasil belajar siswanya. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan baru, yang menunjukan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir (Munandar, 2009:168). Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Kreativitas juga sangat diperlukan bagi guru dalam memecahkan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang bisa menghambat keberhasilan proses pembelajaran. Kreativitas juga sangat diperlukan bagi guru agar mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar. Penelitian terdahulu tentang kreativitas guru telah dilakukan oleh Khotimah (2007). Hasil penelitiannya telah membuktikan bahwa ada pengaruh secara parsial kreativitas guru dalam proses belajar mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan Administrasi Perkantoran tahun pelajaran 2005/2006 sebesar 13,84%. 12 Guru sebagai tonggak pendidikan bangsa jangan sampai terjebak pada sistem dan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Memang sebagian guru mengharapkan siswanya lulus ujian nasional agar bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya, tetapi jangan sampai melupakan pendidikan nilai untuk siswa. Guru pada praktiknya tidak harus memiliki jam pelajaran khusus agar bisa menanamkan nilai-nilai pada siswa. Nilai-nilai kejujuran, kepedulian, ketaatan, bisa diajarkan oleh guru dalam berbagai kesempatan, tanpa harus bertatap muka di dalam kelas. Guru harus menunjukan sikap jujur, hal ini dinilai sangat penting karena guru sebagai model. Dalam diskusi juga ditekankan bagaimana siswa menghargai pendapat orang lain dengan tidak terlalu awal melakukan penilaian terhadap pendapat orang lain, dan yang lebih penting lagi bagi seorang guru dalam melakukan pembelajaran harus reflektif, melihat kembali apa yang sudah dilakukan oleh siswa tidak hanya kognitif saja tetapi juga afeksi. Keberhasilan prestasi seorang siswa tidak akan bermakna ketika keberhasilan itu mereka dapatkan dari hasil ketidakjujuran. Ketidakjujuran yang dilakukan oleh siswa yang dijembatani oleh gurunya dan pihak sekolah yang terkait. Bentuk ketidakjujuran itu adalah kecurangan yang dilakukan oleh guru dalam membantu memberikan jawaban soal ujian nasional kepada siswa yang tengah menghadapi ujian nasioanl. Tentu saja hal ini tidak selaras dengan profesi dan tanggung jawab yang sudah diemban oleh seorang guru. Tidak semua guru bertindak demikian. Dari sekian banyak tenaga pengajar yang telah berbaur di dunia pendidikan masih banyak guru yang bisa mempertahankan janjinya atau kode etik profesinya sebagai seorang guru. 13 Ujian nasional tahun 2010 dan sebelumnya telah diduga adanya kasus bocoran kunci jawaban ujian akhir nasional dan berbagai usaha guru membantu siswa dalam menjawab soal ujian. Namun, tidak semua siswa mempercayai bahwa usaha yang dilakukan oleh gurunya itu adalah benar. Siswa yang pandai dan cerdas secara akademik dan emosional lebih mempercayai usahanya sendiri dalam mengerjakan soal ujian. Pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi siswa telah banyak diteliti oleh berbagai kalangan akademisi. Sedangkan teori yang berkaitan dengan pengaruh moralitas guru terhadap prestasi siswa sangat terbatas. Oleh karena itu, akan menjadi tantangan tersendiri dalam penelitian yang akan dilakukan di kabupaten Banyumas, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di kabupaten Banyumas. Kabupaten Banyumas adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Di kabupaten Banyumas selain objek wisatanya yang terkenal yaitu “Baturraden”, namun tidak kalah pentingnya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan sekolah-sekolah di kabupaten Banyumas khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri sudah banyak yang dapat menunjukan prestasinya. Contohnya, SMA Negeri 1 Purwokerto dapat meraih juara 1 tingkat provinsi Jawa Tengah dalam Olimpiade Sains 2011, juara 3 tingkat provinsi Jawa Tengah dalam Erlangga Speech Contest 2011. SMA Negeri 2 Purwokerto dapat meraih medali emas tingkat internasional dalam lomba IESO (International Earth Science Olympiade), menjuarai lomba lukis Global Youth Morals dengan judul Keep Your Culture yang diselenggarakan oleh School Classroom program People to People 14 International yang bertempat di Kansas City USA, juara 1 inovasi pelajar tingkat provinsi yang diselenggarakan di IPB Bogor, juara 1 tingkat provinsi dalam lomba Pemrograman Pascal di UNISBANK Semarang. SMA Negeri 1 Ajibarang dapat meraih juara 2 tingkat provinsi dalam lomba karate, juara 1 tingkat nasional dalam lomba menembak dan lain sebagainya. Prestasi-prestasi yang telah diraih pastinya tidak terlepas dari peranan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah tersebut. Peristiwa kecurangan-kecurangan yang terkait dengan ujian nasional yang terjadi di sekolah-sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di kabupaten Banyumas menjadi sebuah fenomena yang perlu dikaji lebih dalam. Maka dari itu, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri SeKabupaten Banyumas”. I.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah berdasarkan pada latar belakang di atas adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se- kabupaten Banyumas baik secara simultan maupun secara parsial? 2. Seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se- kabupaten Banyumas baik secara simultan maupun secara parsial? 15 I.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas adalah : 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas baik secara simultan maupun secara parsial. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas baik secara simultan maupun secara parsial. I. 4 MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru agar tetap menjaga moralitas dan kreativitas sebagai tenaga pendidik dan lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa lebih baik dan memuaskan. Bagi para siswa diharapkan agar tetap belajar lebih giat dan tetap waspada dengan lingkungan sekolah yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di sekolah. Serta dapat mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan dimasa mendatang. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat membantu sekolah agar tidak lagi mengedepankan keegoisan semata, tetapi harus lebih mengedepankan masa depan peserta didiknya dengan cara yang baik dan tidak menyimpang dari 16 moral. Fasilitas sekolah juga perlu dilengkapi demi tercapainya pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga akan lebih memudahkan guru dan siswa dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolah. Tidak hanya itu, guru juga harus dapat memanfatkan fasilitas sekolah yang sudah ada untuk proses pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif demi tercapainya prestasi belajar yang optimal. 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Prestasi Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut Dalyono (2007:49) adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan. Banyak sekali definisi tentang belajar yang diungkap oleh beberapa ahli, beberapa diantaranya yang tertulis dalam bukunya Anni (2006:2) adalah sebagai berikut : 1. Gagne dan Barliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. 2. Morgan et al. (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. 3. Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. 17 18 4. Gagne (1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Definisi belajar yang diungkapkan oleh beberapa ahli dalam bukunya Dalyono (2007:211) adalah sebagi berikut : 1. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan : “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. 2. Morgan, dalam buku Introduktion to Psychology (1978) mengemukakan : ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 3. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa: ”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”. 4. Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975), mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya)”. 19 5. Menurut Lee J. Croubach : ” Learning is shown by change in behavior as result of experience“, artinya belajar itu tampak oleh perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Berdasarkan definisi tentang belajar yang dikemukakan beberapa tokoh, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan. Beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar menurut Dalyono (2007:212-213), yaitu bahwa : 1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui pengalaman atau latihan, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagi hasil belajar, seperti perubahanperubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. 3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara. 20 4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. 2.1.2 Tujuan Belajar Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat. Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, dalam masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya. Oleh karena itu, Dalyono (2007:35) menyebutkan beberapa tujuan belajar sebagai berikut : 1. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku, misalnya anak kecil yang tadinya sebelum memasuki sekolah bertingkah laku manja, egois, cengeng, dan sebagainya, tetapi setelah beberapa bulan masuk sekolah dasar, tingkah lakunya berubah menjadi anak yang baik, tidak lagi cengeng dan sudah bisa bergaul dengan teman-temannya. 2. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik seperti merokok, minum minuman yang beralkohol tinggi, bermalas-malasan dan sebagainya. Kebiasaan buruk itu harus diubah menjadi kebiasaan yang baik. Hal seperti ini sangat merugikan diri seseorang. Kebiasaan yang buruk adalah penghambat atau perintang jalan menuju kebahagiaan, tetapi sebaliknya adalah sebagai jalan menuju kemelaratan. Cara menghilangkannya adalah dengan 21 belajar melatih diri menjauhkan kebiasaan buruk dengan modal keyakinan dan tekad bulat harus berhasil. 3. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan sebagainya. Misalnya seoarang remaja yang tadinya selalu bersikap menentang orang tuanya, tetapi setelah sering mendengar, mengikuti pengajian dan ceramah-ceramah agama, sikapnya berubah menjadi anak yang patuh, cinta dan hormat kepada orang tuanya. 4. Dengan belajar dapat mengubah keterampilan, misalnya olahraga, kesenian, jasa, teknik, pertanian, perikanan, pelayaran, dan sebagainya. Seseorang yang terampil bermain piano, gitar, bulu tangkis maupun yang lainnya adalah berkat belajar dan latihan yang sungguh-sungguh, serius, rajin dan tekun. 5. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu, misalnya tidak bisa membaca, menulis, berhitung, berbahasa Inggris menjadi bisa semuanya. Ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa mengenal batas. Karena itu, setiap orang diharuskan untuk belajar terus agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih. 2.1.3 Prinsip – Prinsip Belajar Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain, melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang didambakan. Karena itu, tidak boleh 22 lalai, tidak boleh malas dan membuang waktu secara percuma, tetapi harus memanfaatkannya dengan seefektif mungkin, agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Dalyono (2007:51) mengungkapkan beberapa prinsip belajar sebagai berikut : 1. Kematangan Jasmani dan Rohani Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya kemampuan berpikir, ingatan, fantasi dan sebagainya. 2. Memiliki Kesiapan Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki kesiapan yaitu dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar yang baik. 3. Memahami Tujuan Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuannya, ke mana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh seorang pelajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil. 23 Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan pada orangnya, hilang kegairahan, tidak sistematis, atau asal ada saja. Dengan mengetahui tujuan belajar akan dapat mengadakan persiapan yang diperlukan, baik fisik maupun mental, sehingga proses belajar yang dilakukan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan memuaskan. 4. Memiliki Kesungguhan Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain itu akan banyak waktu dan tenaga yang terbuang percuma. Sebaliknya, belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun akan memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif. Prinsip kesungguhan sangat penting artinya. Biarpun seseorang sudah memiliki kematangan, kesiapan serta memiliki tujuan yang konkret dalam melakukan kegiatan belajarnya, tetapi kalau tidak bersungguh-sungguh, belajar asal ada saja, bermalas-malas, akibatnya tidak memperoleh hasil yang memuaskan. 5. Ulangan dan Latihan Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan. Bagaimanapun pintarnya seseorang harus mengulang pelajarannya atau berlatih sendiri di rumah agar bahan-bahan yang dipelajari tambah meresap dalam otak, sehingga tahan lama dalam ingatan. Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu berfungsinya ingatan. 24 2.1.4 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tersebut (Tu‟u, 2004:75). Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu‟u, 2004:75). Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara: 1. Penilaian formatif Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. 25 2. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar secara efektif di sekolah khususnya setelah siswa atau individu mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran akuntansi. Siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bahkan membentuk satu hierarki suatu tujuan yang ingin dicapai. Sehingga proses belajar di dalam kelas dibuat seefektif mungkin agar dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan didapat oleh siswa. Pencapaian prestasi belajar akuntansi dalam mata pelajaran akuntansi biasanya ditunjukan dengan angka yang dicerminkan seberapa besar siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar akuntansi merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam pelajaran akuntansi setelah evaluasi atau tes yang ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru akuntansi. Prestasi belajar tersebut meliputi tiga aspek yaitu : a. Aspek kognitif yaitu dengan belajar akuntansi siswa dapat mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis mengenai strategi yang dapat dilakukan seorang pengusaha untuk dapat mengoptimalkan laba dan meminimalkan kerugian. 26 b. Aspek afektif yaitu siswa dapat mempunyai sikap yang teliti, jujur, serta bertanggng jawab atas semua yang dilakukan, karena sebagai akibat dari adanya transaksi yang rumit dalam menyusunan siklus akuntansi. c. Aspek psikomotorik yaitu dapat dilihat dari keterampilan siswa dalam mengumpulkan bukti transaksi, mambuat jurnal, serta membuat laporan keuangan. Ketiga aspek tersebut harus dimiliki oleh setiap siswa. Karena dari ketiga aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang sangat berpengaruh terhadap hasil prestasi siswa. Dalam penelitian ini, indikator yang dipakai sebagai prestasi belajar akuntansi adalah nilai rata-rata keseluruhan kelas yang diajar masing-masing guru yang diambil dari nilai rata-rata mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011. 2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa menurut Slameto (2003:54-72), dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Faktor intern (dalam), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa yaitu : a. Kondisi fisiologis, terdiri dari kondisi fisiologis secara umum (kesehatan) dan kondisi panca indra (terutama penglihatan dan pendengaran). b. Kondisi psikologis, antara lain kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan dan kesiapan. 27 c. Faktor kelelahan, antara lain lelah fisik karena telah banyak melakukan aktivitas. 2. Faktor ekstern (luar), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri siswa yaitu : a. Faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor sekolah, antara lain metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan sebagainya. c. Faktor masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. 2.1.6 Faktor-faktor Penghambat Prestasi Belajar Faktor penghambat dalam prestasi belajar menurut Tu‟u (2004:82) terdiri dari : 1. Penghambat dari dalam, meliputi : a. Faktor Kesehatan Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan banyak waktunya untuk beristirahat. Hal itu membuatnya tertinggal pelajaran, sehingga menyebabkan prestasi siswa kemungkinan belum dapat optimal. b. Faktor Kecerdasan Siswa yang tingkat kecerdasannya rendah akan menyebabkan kemampuan mengikuti kegiatan pembelajaran agak lambat. Hasil yang dicapainya pun 28 belum sampai optimal. Selain itu, kecerdasan sangat mempengaruhi cepat lambatnya kemajuan belajar siswa. c. Faktor Perhatian Perhatian di sini terdiri dari perhatian dalam belajar di rumah dan di sekolah. Perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang baik bagi hasil pembelajaran. d. Faktor Minat Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru tidak menimbulkan minat atau siswa sendiri tidak mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran, hal ini akan membuat siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh sehingga hasil belajar tidak optimal. e. Faktor Bakat Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang dibawa sejak lahir. Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajarnya tidak akan mencapai hasil yang tinggi. 2. Penghambat dari luar, meliputi : a. Faktor Keluarga Faktor ini dapat berupa faktor orang tua, faktor suasana rumah, dan faktor ekonomi keluarga. Ketiga faktor tersebut kerap kali menjadi penghambat bagi prestasi belajar siswa. 29 b. Faktor Sekolah Faktor sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran, faktor hubungan guru dengan siswa kurang dekat, faktor hubungan siswa dengan siswa, faktor guru dan faktor sarana sekolah. Faktor-faktor tersebut harus berjalan baik sehingga akan mendukung prestasi belajar siswa yang optimal. c. Faktor Disiplin Sekolah Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar siswa. Misalnya, guru atau siswa yang tidak disiplin dibiarkan, guru atau siswa yang disiplin dibiarkan juga. Maka akan timbul rasa ketidakadilan pada para siswa. d. Faktor Masyarakat Faktor masyarakat terdiri dari faktor media massa, misalnya acara televisi, radio, majalah, dapat mengganggu waktu belajar. Faktor teman bergaul yang kurang baik, misalnya teman yang merokok, memakai obat-obat tropika, terlalu banyak bermain akan menghambat prestasi belajar siswa. e. Faktor Lingkungan Tetangga Misalnya, banyak penganggur, berjudi, mencuri, minum-minum, cara berbicara kurang sopan. Lingkungan seperti itu dapat berpengaruh pada hasil prestasi siswa. f. Faktor Aktivitas Organisasi Bila siswa sangat potensial, banyak aktivitas organisasi, selain dapat menunjang hasil belajar, dapat juga menggangu hasil belajar siswa apabila siswa tidak mengatur waktu dengan baik. 30 2.2 Konsep Tentang Guru 2.2.1 Pengertian Guru Secara etimologi (asal-usul kata), guru berasal dari bahasa India yang artinya “orang yang mengajarkan tentang kelepasan dan kesengsaraan”. Dalam Surat Edaran (SE) Mendikbud dan Kepala BAKN No. 57686/MPK/1989 menyatakan bahwa “guru adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah”. Secara legal formal yang dimaksudkan guru adalah siapa yang memperoleh Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah maupun swasta untuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu ia memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan sekolah. Sedangkan menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 (Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hakikat seorang guru yaitu (1) guru merupakan agen pembaharuan, (2) guru berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat, (3) guru sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi subjek didik untuk belajar, (4) guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subjek didik, (5) pendidik tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam pengelolaan proses belajar mengajar bagi calon guru yang menjadi subjek 31 didiknya, (6) guru bertanggung jawab secara professional untuk terus menerus meningkatkan kemampuannya, (7) guru menjujung tinggi kode etik profesional. Di dalam kode etik guru Indonesia dituliskan, bahwa guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 2.2.2 Kode Etik Profesi Keguruan. Pengertian kode etik menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian pasal 28 menyatakan bahwa, ” Pegawai Negeri Sipil mempunyai Kode Etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan”. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan, bahwa kode 32 etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari. Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai ketua umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat Ketua Umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yaitu, 1) sebagai landasan moral, dan 2) sebagai pedoman tingkah laku. Uraian tentang kode etik profesi keguruan terlihat jelas bahwa kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilainilai atau norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik, sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian, maka Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang sangat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan. Sebagaimana halnya dengan profesi lainnya, Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh Indonesia, pertama dalam kongres ke XIII di 33 Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam kongres PGRI ke XVI tahun 1989 di Jakarta. Adapun teks Kode Etik Guru Indonesia yang telah disempurnakan tersebut dalam Soetjipto dan Kosasi (1994:30) adalah sebagai berikut : KODE ETIK GURU INDONESIA Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut : 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kujujuran profesional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mngajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekluargaan, dan kesetiakawanan sosial. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana penunjang dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan. 2.3 Konsep Tentang Moralitas 2.3.1 Pengertian Moral Istilah moral menurut Daroeso (1986:22), berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata „moral‟ yaitu „mos’ sedangkan bentuk jamaknya yaitu „mores’ yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu „kebiasaan, adat‟. Dalam arti 34 adat-istiadat atau kebijaksanaan, kata “moral” mempunyai arti yang sama dengan kata Yunani “ethos”, yang menurunkan kata etika. Dalam bahasa Arab kata “moral” berarti budi pekerti adalah sama dengan “akhlak”, sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata “moral” dikenal dengan arti “kesusilaan”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang disusun oleh W.J.S Purwadarminta, kata “moral” berarti ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak, kewajiban, dan sebagainya). Bila dibandingkan dengan arti kata „etika‟, maka secara etimologis, kata ‟etika‟ sama dengan kata „moral‟ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain, kalau arti kata ‟moral‟ sama dengan kata „etika‟, maka rumusan arti kata „moral‟ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu „etika‟ dari bahasa Yunani dan „moral‟ dari bahasa Latin. Beberapa jenis moral dalam artikel yang di tulis oleh Aridlowi yang berjudul “Pendidikan dan Moralitas” antara lain: (1) moral realism (moral berdasarkan kondisi yang nyata atau realitas), (2) moral luck (moral yang dipengaruhi oleh faktor keberuntungan), (3) moral relativitism (moral yang bersifat relatif), (4) moral rational (moral berdasarkan penggunaan akal sehat atau prosedur rasional), (5) moral scepticism (moral yang menunjukkan sikap raguragu karena tidak memberikan penilaian berdasarkan pengetahun), dan (6) moral personhood (moral yang ditentukan berdasarkan kesadaran, perasaan dan tindakan pribadi atau merupakan bagian dari moral masyarakat. 35 Moral masyarakat menyangkut semua yang memerlukan pertimbangan moral dalam hal hak dan kewajiban. Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang. Maka dengan norma-norma moral kita betul-betul dinilai. Itulah sebabnya penilaian moral selalu berbobot. Seseorang dikatakan bermoral, jika orang tersebut bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang terdapat dalam masyarakat, baik apakah itu norma agama, norma hukum, dan sebagainya. Pemahaman tentang moral menurut Wila Huky dalam Daroeso (1986:22) dapat dipahami dengan 3 cara yaitu : 1. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan diri pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. 2. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan tertentu. 3. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu. 36 Pada dasarnya anak lahir tanpa suatu bentuk kesadaran. Anak kecil dapat dikatakan belum memiliki peranan moral. Ia belum dapat membedakan mana yang baik, mana yang buruk, mana yang salah dan mana yang benar. Perasaan moral yang dimiliki kemudian sebenarnya datang dari masyarakat dimulai dari lingkungan keluarga sampai pada lingkungan yang luas. Perkembangan kesadaran moral adalah bertahap. Tahapan perkembangan moral menurut Nouman J. Bull dalam Daroeso (1986:29) menyimpulkan bahwa ada 4 tahapan yaitu : 1. Anomi (without law) Dengan tahap anomi, anak belum memiliki perasaan moral dan belum ada perasaan untuk menaati peraturan-peraturan. 2. Heteronami (law imposed by other) Pada tahap ini moralitas terbentuk karena pengaruh luar (external morality). Pada heteronomi ini peraturan dipaksakan oleh orang lain dengan pengawasan, kekuatan atau paksaan, karena itulah peraturan tersebut di atas. 3. Sosionomi (law driving from society) Tahap sosionomi merupakan suatu kenyataan adanya kerjasama antar individu, menjadi individu sadar bahwa dirinya merupakan anggota kelompok. 4. Autonomi (law driving from self) Tahap autonomi merupakan tahapan perkembangan pertimbangan moral yang paling tinggi. Pembentukan moral dari individu bersumber pada diri individu sendiri, termasuk di dalamnya pengawasan tingkah laku moral individu tersebut. 37 Dengan demikian moral atau kesusilaan adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat untuk melaksanakan perbuatanperbuatan yang baik dan benar. Perlu diingat dengan baik dan benar menurut seseorang, tidak pasti baik dan benar untuk orang lain. Karena itulah, diperlukan adanya prinsip-prinsip kesusilaan atau moral yang dapat berlaku umum dan diakui kebaikan dan kebenarannya oleh semua orang. Dengan demikian moral dipakai untuk memberikan penilaian atau predikat terhadap tingkah laku seseorang. 2.3.2 Pengertian Moralitas Moralitas menurut Immanuel Kant dalam Suseno (1992:120) adalah hal keyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, baik itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaanya pada hatinya sendiri. Moralitas merupakan pelaksanaan dari sebuah kewajiban karena hormat terhadap hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia. Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang dalam hati disadari sebagai kewajiban mutlak. Konsep Kant tersebut selanjutnya dikembangkan dan dikritisi oleh Hegel. Hegel mengemukakan bahwa konsep moralitas yang dikemukakan oleh Kant adalah abstrak karena tidak memperhatikan bahwa manusia dengan otonominya, jadi suara hatinya selalu sudah bergerak dalam ruangan yang ditentukan oleh struktur-struktur sosial yang mewadahi tuntutan-tuntutan moral juga. Dengan demikian menurut Hegel kebebasan manusia bukan sekedar sikap otonomi batin, 38 melainkan merupakan hakekat seluruh kerangka sosial di dalam manusia merealisasikan diri. Ini berarti bahwa kebebasan harus terungkap dalam tiga lembaga yang satu sama lain berhubungan secara dialektis, yaitu (a) hukum, (b) moralitas individu, dan (c) tatanan sosial moral (“Sittlichkeit”). Jadi perbedaan pandangan antara Kant dengan Hegel tentang moral sebenarnya hanya relatif, yaitu Hegel menganggap bahwa Kant berlebihan dan abstrak. Menurut Hegel apabila kehidupan masyarakat didasarkan pada tatanan normatif yang rasional dan menghormati kebebasan, seseorang tidak perlu lagi mengeluarkan begitu banyak tenaga batin. Ia dapat mengandalkan tatanan normatif itu. Ia boleh mengikuti pandangan serta tatanan moral masyarakat. Akan tetapi hanya tidak berseberangan dengan suara hatinya. Apabila kesadaran moral seseorang meragukan tatanan moral sosial itu, maka ia harus secara otonom mencari apa yang sebenarnya menjadi kewajibannya, ia tidak boleh mengikuti apa yang diharapkan oleh lingkungannya. Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk (Poespoprodjo 1999:118). Moralitas mencakup pengertian tentang baik-buruknya perbuatan manusia. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bartens, 2002:7). Moralitas juga berperan sebagai pengatur dan petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan dapat menghindari perilaku yang buruk (Keraf, 1993: 20). Dengan demikian, manusia dapat dikatakan tidak bermoral jika ia tidak sesuai dengan moralitas yang berlaku. 39 Kesimpulan dari pengertian moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang. Jika pengertian moralitas tersebut dikaitkan dengan moralitas seorang guru maka dapat didefinisikan moralitas guru adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang guru. 2.3.3 Norma-Norma Moralitas Norma menurut Poespoprodjo (1999:133) adalah aturan, standar, ukuran. Norma adalah sesuatu yang sudah pasti dan dapat kita pakai untuk membandingkan sesuatu yang lain yang kita ragukan hakikatnya, besar-kecilnya, ukurannya, atau kualitasnya. Jadi, norma moralitas adalah aturan, standar, atau ukuran yang dapat kita gunakan untuk mengukur kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Sesuatu perbuatan yang secara positif sesuai ukurannya dapat disebut moral baik. Apabila secara positif tidak sesuai ukurannya dapat disebut moral buruk, dan disebut secara moral indiferen apabila netral terhadap ukuran tadi. Poespoprodjo (1999:134) mengemukakan pendapatnya tentang norma, bahwa suatu norma dapat dekat atau terakhir. Untuk mengerti berapa panjangnya sesuatu, digunakan meteran sebagai alat ukur. Tetapi bagaimana pembuat ukuran meteran menentukan bahwa sekian panjang itu satu meter. Dia mengukur meterannya dengan ukuran yang resmi dipakai, dan di atas itu tidak terdapat ketentuan lain. Pada umumnya suatu norma dekat adalah suatu norma yang secara 40 langsung dapat diterapkan pada benda yang harus diukur. Norma tersebut siap dipakai. Norma asli atau norma terakhir adalah alasan terakhir mengapa norma dekat itu seperti kenyataannya. Secara teoritis hal yang sama dapat dipakai untuk memenuhi fungsi dari kedua norma, yakni norma dekat dan norma terakhir. Pendapat dari Poespoprodjo tersebut menjelaskan bahwasanya harus terdapat suatu norma moralitas. Tetapi ada beberapa perbuatan yang menurut hakikatnya baik dan menurut hakikatnya buruk. Maka harus terdapat suatu hal yang bisa digunakan untuk menentukan mengapa yang satu demikian dan yang lainnya demikian pula. Norma tersebut haruslah norma dekat (proximate norm), artinya norma tersebut dapat langsung diterapkan pada perbuatan konkret, satusatunya perbuatan yang sesungguhnya ada. Supaya norma dekat ini dapat terjamin kebenarannya atau keabsahannya, harus terdapat norma terakhir (ultimate norm) yang memberi jaminan yaitu hakikat Illahi. 2.3.4 Faktor-Faktor Penentu Moralitas Faktor-faktor penentu moralitas menurut Poespoprodjo (1999:154) dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Perbuatan sendiri Perbuatan sendiri adalah apa yang dikehendaki oleh individu, memandangnya tidak dalam arti fisis, tetapi dalam arti moral. Manusia telah menunjukan bahwa terdapat perbuatan-perbuatan yang menurut hakikatnya baik atau buruk, dan menghendakinya akan menjadi baik atau buruk. 41 2. Motif Motif atau intensi adalah apa yang ingin dicapai oleh pelaku secara pribadi lewat perbuatan yang menyebabkan perbuatan tersebut menuju arah hakikatnya. Motif, karena dikehendaki dengan sadar, memberi saham pada moralitas dan perbuatan tersebut, bahkan kadang-kadang memberi jenis moralitas lain. 3. Keadaan Keadaan adalah segala yang terdapat atau terjadi pada suatu peristiwa atau perbuatan. Sebagian keadaan tidak mempunyai akibat pada moralitas, sebagian lainnya berakibat. Cara yang mudah untuk mendaftar keadaan adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti siapa, di mana, bagaimana, kepada siapa, dengan cara apa dan lain-lain. Jadi, bukan menanyakan apa atau mengapa, karena pertanyaan-pertanyaan semacam itu menanyakan perbuatannya sendiri dan motifnya. Salah satu faktor yang melandasi akan pentingnya peran moralitas guru dalam pembelajaran adalah motif. Dengan didasari oleh motif untuk mendidik siswa agar memiliki kecerdasan intelektual dan emosional, maka guru harus bisa membawa peserta didik untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Menurut Tu‟u (2004:79) tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki oleh siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada pada diri siswa tersebut. Kecerdasan atau intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Jika seorang siswa memiliki kecerdasan intelektual dan emosional maka 42 secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil prestasinya. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah, dengan didampingi oleh beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Penelitian ini memfokuskan mengenai moralitas guru dalam pembelajaran, dimana guru mempunyai tugas dan peran yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal. Dari berbagai definisi tentang makna moralitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa peran moralitas guru dalam pembelajaran sangat penting. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Thomas Lickona dalam Tilaar (1999:76-80) bahwa beberapa tugas dan peran guru yang cukup berat dan perlu dilaksanakan dalam mendukung pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah yang berkaitan dengan penerapan moralitas guru di dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah antara lain 1) kemampuan menjadi model sekaligus mentor bagi siswa, 2) kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral, 3) kemampuan mempraktikan disiplin moral, 4) kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, 5) kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum, 6) kemampuan menciptakan budaya kerja sama, 7) kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya, 8) kemampuan mengembangkan refleksi moral, 9) kemampuan mengajarkan resolusi konflik. Tugas dan peran guru inilah yang akan diambil sebagai indikator variabel moralitas guru dalam penelitian ini. 43 2.4 Konsep Kreativitas Guru 2.4.1 Pengertian Kreativitas Pengertian Kreativitas menurut Clark Moustakis dalam Munandar (2009:18) adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. Rogers dalam Munandar (2009:18) menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Kreativitas menurut Munandar (2009:45) adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkunganya. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan baru, yang menunjukan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir (Munandar, 2009:168). Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan dirinya secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbedabeda. Dalam pendidikan yang terpenting adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Beberapa pengertian kreativitas berdasarkan empat P (Pribadi, Proses, Produk, Press) menurut para pakar adalah sebagai berikut : 44 1. Definisi Pribadi Kreativitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Menurut Hulbeck (1945) dalam Munandar (2009:20) “Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”. Tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi (teori) yang lebih baru tentang kreativitas diberikan dalam “threefacet model of creatifity” oleh Sternberg (1988), yaitu kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif. Intelegensi meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental, keterampilan pengambilan keputusan, dan keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum. Gaya kognitif atau intektual dari pribadi yang kreatif menunjukan kelonggaran dari keterikatan pada konvensi menciptakan aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis, merancang, lebih tertarik pada jabatan yang kreatif, seperti pengarang, saintis, artis atau arsitek. 45 Dimensi kepribadian atau motivasi meliputi ciri-ciri seperti fleksibilitas, toleransi terhadap ke-dwiartian, dorongan untuk berprestasi dan mendapat pengakuan, keuletan dalam menghadapi rintangan, dan pengambilan resiko yang moderat. 2. Definisi Proses Definisi proses yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu : “….the process of 1) sensing difficulties, problems, gaps in information, missing element, something ask; 2) making guesses and formulating hypotheses about these deficienies; 3) evaluating and testing thes geusses and hypotheses; 4) possibly revising and retesting them; and finally 5) communicating the result”. Definisi Torrance ini meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menemukan hasil. 3. Definisi Produk Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti definisi dari Barron (1969) yang menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Definisi Haefele ini menunjukan bahwa tidak keseluruhan produk ini harus baru, tetapi kombinasinya, serta suatu produk kreatif tidak hanya harus baru tetapi juga diakui sebagai bermakna. 46 4. Definisi “Press” Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor “press” atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif) maupun dorongan secara eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi kreativitas sangat beragam, sebab pengertian kreativitas itu tergantung pada cara kita mendefinisikannya. Tidak ada satupun definisi yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam tentang kreativitas. Hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu : 1. Kreativitas merupakan ranah psikologi yang kompleks dan multidimensional, yang mengandung berbagai tafsiran yang beragam. 2. Definisi-definisi kreativitas memberikan tekanan yang berbeda-beda, tergantung dasar teori yang menjadi acuan pembuat definisi. Supriadi dalam Nawarti (2011:4) menyimpulkan bahwa pada intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Jadi, kunci dari kreativitas adalah sesuatu yang baru. Berdasarkan uraian tentang kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah. 47 2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Menurut Cece Wijaya dalam Khotimah (2007) kreativitas secara umum kemunculannya dipengaruhi oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya : 1. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas. 2. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. 3. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Perbedaan status yang tidak terlalu tajam diantara personel sekolah sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis. 5. Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diri dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya. 6. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas. 7. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan 48 di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar. 2.4.3 Ciri-ciri Guru Kreatif Ciri-ciri guru yang kreatif menurut Andi Yudha dalam Nawarti (2011:11) diungkapkan dalam kata “FOR CHILDREN” yaitu Fleksibel, Optimis, Respek, Cekatan, Humoris, Inspiratif, Lembut, Disiplin, Responsif, Empatik, Ngefriend. Selain ciri-ciri tersebut, sesungguhnya guru kreatif haruslah penuh semangat, komunikatif, pemaaf, dan sanggup menjadi teladan. 1. Fleksibel Kecerdasan majemuk, keragaman gaya belajar, dan perbedaan karakter siswa menuntut guru harus fleksibel. Guru harus luwes menghadapi segala perbedaan ini agar mampu menumbuhkan segala potensi siswa. 2. Optimis Guru harus optimis bahwa setiap siswa memang memiliki potensi dan setiap anak adalah pribadi yang unik. Keyakinan guru bahwa interaksi yang menyenangkan dalam pembelajaran akan mampu memfasilitasi siswa berubah menajadi lebih baik dan akan berdampak pada perkembangan karakter siswa yang positif. 3. Respek Seorang guru tidak bisa meminta siswa berlaku hormat, tetapi guru tidak memperlakukan siswa dengan hormat pula. Guru hendaknya senantiasa menumbuhkan rasa hormat di depan siswa sehingga mampu memacu siswa 49 lebih mudah memahami materi pembelajaran sekaligus hal-hal lain yang dipelajari. 4. Cekatan Guru yang cekatan adalah guru yang cepat tanggap dalam bertindak serta dapat menemukan solusi secara cepat jika menemukan suatu masalah. Anakanak yang selalu aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis, sehingga bisa muncul saling pemahaman yang kuat akan berdampak positif bagi proses dan hasil pembelajaran. 5. Humoris Humor-humor yang dimunculkan guru disela-sela pembelajaran tentunya akan menyegarkan suasana belajar yang membosankan. Dengan humorhumor yang segar akan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 6. Inspiratif Fasilitasilah setiap siswa agar mampu menemukan hal-hal baru yang bermanfaat. Jadikanlah setiap siswa menajadi pribadi yang bermakna dengan menemukan sesuatu yang positif untuk perkembangan kepribadiannya. 7. Lembut Kelembutan akan menumbuhkan cinta, dan cinta akan merekatkan hubungan guru dengan para siswanya. Jika siswa merasakan kelembutan setiap kali berinteraksi dengan guru maka hal ini akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif. 50 8. Disiplin Ketika seorang guru membuat kebijakan kedisiplinan, maka ingatlah tujuan awal yang diharapkan terhadap perubahan sikap siswa kearah yang lebih positif. Disiplin tidak harus selalu identik dengan hukuman. Metode hukuman mungkin dapat mengubah perilaku siswa sementara waktu, tetapi tidak mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas perbutan mereka. 9. Responsif Guru hendaknya cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, sosial budaya, ilmu pengetahuan maupun teknologi. Misalnya ketika muncul demam facebook, maka guru harus kreatif memanfaatkannya untuk mendukung pembelajaran. 10. Empatik Guru yang empatik bisa memahami bahwa siswa yang beragam memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Dengan empati guru harus mampu membantu siswa yang mungkin kurang cepat dalam menerima pembelajaran. 11. Nge-friend dengan siswa Kedekatan menguatkan ikatan. Siswa jangan hanya dijadikan sebagai teman dinas, tetapi jadikanlah siswa sebagai teman sejati baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hubungan yang nyaman antara guru dengan siswa tentunya akan membuat anak lebih mudah menerima pembelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 51 12. Penuh Semangat Aneh rasanya ketika guru mengharapkan siswa belajar dengan aktif, tetapi gurunya terlihat tidak semangat dan malas-malasan. Maka, sebelum memotivasi siswa hendaknya guru pun memancarkan semangat saat berinteraksi dengan siswa. 13. Komunikatif Guru kreatif tentunya tidak sekedar menjalin komunikasi dengan siswa yang hanya ada kaitannya dengan profesi, menegur masalah kedisiplinan, kerapian, dan tugas-tugas. Sapalah siswa dengan bahan komunikasi yang ringan untuk bisa memecah kebekuan dan semakin mendekatkan hubungan guru dan siswa. 14. Pemaaf Menghadapi siswa tidak selalu manis, terkadang banyak sekali ditemui siswa yang bersikap menjengkelkan. Dalam situasi seperti ini, guru tidak boleh hanyut dalm emosi negatif, apalagi sampai memberikan klaim negatif terhadap siswa tertentu. Hal tersebut akan menyebabkan hubungan antara guru dan murid menjadi tersekat, tidak netral, bahkan penuh dengan pra konsepsi negatif. Untuk menghindari hal tersebut, guru harus menjadi sosok yang pemaaf. 15. Sanggup Menjadi Teladan Sudah menjadi suatu hal yang wajar bahwa guru sering diartikan sebagai seseorang yang digugu dan ditiru. Tidak mudah mengharapkan siswa bisa tepat waktu, tetapi guru tidak memberi contoh untuk tepat waktu. Guru 52 merupakan orang kedua setelah orang tua yang bisa manjadi contoh dan panutan seorang anak. Tidak peduli betapa luar biasanya rencana seorang guru, rencana itu tidak akan berjalan kalau guru tidak memberikan contohnya. Menurut Budi Purwanto dalam Khatimah (2007), tahapan dalam kegiatan belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi. 1. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar Seorang guru di dalam merencanakan proses belajar mengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal : a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik dalam perencanaan proses belajar mengajar, perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur terpenting, sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam menentukan tujuan-tujuan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Di bidang kognitif siswa diharapkan mampu memahami secara analisa, sintesa, dan mampu mengadakan evaluasi tidak hanya sekedar ingatan atau pemahaman saja. Di samping itu diharapkan dapat mengembangkan berpikir kritis yang akhirnya digunakan untuk mengembangkan kreativitas. b. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk menentukan buku-buku pendamping di luar buku paket 53 yang diperuntukkan siswa menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedar berorientasi kepada banyaknya buku yang harus dimiliki siswa, melainkan buku yang digunakan benar-benar mempunyai bobot materi yang menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu mengembangkan wawasan bagi siswa dimasa yang akan datang. c. Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada. Metode yang digunakan guru dalam mengajar akan berpengaruh terhadap lancarnya proses belajar mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan dengan baik. Untuk itu diusahakan dalam memilih metode yang menuntut kreativitas pengembangan nalar siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Suatu contoh penggunaan metode diskusi akan lebih efektif dibanding dengan menggunakan metode ceramah, karena siswa akan dituntut lebih aktif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar nantinya. d. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa. Penggunaan alat peraga atau media pendidikan akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Guru diusahakan untuk selalu kreatif dalam menciptakan media pembelajaran sehingga akan lebih menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan media atau alat peraga yang menarik akan membangkitkan motivasi belajar siswa. Seorang guru diharuskan mampu menciptakan alat peraga sendiri yang lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli dari toko walaupun bentuknya lebih sederhana. 54 2. Cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi. Persepsi yang baik akan membawa siswa memasuki materi pokok atau inti pembelajaran dengan lancar dan jelas. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, bahasan yang akan diajarkan dibahas dengan bermacam-macam metode dan teknik mengajar. Guru yang kreatif akan memprioritaskan metode dan teknik yang mendukung berkembangnya kreativitas. Dalam hal ini pula, keterampilan bertanya sangat memegang peranan penting. Guru yang kreatif akan mengutamakan pertanyaan divergen, pertanyaan ini akan membawa para siswa dalam suasana belajar aktif. Dalam hal ini guru harus memperhatikan cara-cara mengajarkan kreativitas seperti tidak langsung memberikan penilaian terhadap jawaban siswa. Jadi guru melakukan teknik ”brainstorming”. Diskusi dalam belajar kecil memegang peranan di dalam mengembangkan sikap kerjasama dan kemampuan menganalisa jawaban-jawaban siswa, setelah dikelompokkan akan didapatkan beberapa hipotesa terhadap masalah. Selanjutnya guru boleh menggugah inisiatif siswa untuk melakukan eksperimen. Dalam hal ini ide-ide dari para siswa tetap dihargai meskipun idenya itu tidak tepat. Yang penting setiap anak diberi keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, termasuk di dalam hal ini daya imajinasinya. Seandainya tidak ada satupun cara yang sesuai atau memadai yang dikemukakan oleh para siswa, maka guru boleh membimbing cara-cara melaksanakan eksperimennya. Tentu saja guru 55 tersebut harus menguasai seluruh langkah-langkah pelaksanannya. Dianjurkan supaya guru mengutamakan metode penemuan. Pendayagunaan alat-alat sederhana atau barang bekas dalam kegiatan belajar mengajar sangat dianjurkan, guru yang kreatif akan melakukannya, ia dapat memodifikasi atau menciptakan alat sederhana untuk keperluan belajar mengajar, sehingga pada prinsipnya guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dituntut kreativitasnya dalam mengadakan apersepsi, penggunaan teknik dan metode pembelajaran sampai pada pemberian teknik bertanya kepada siswa, agar pelaksanaan proses belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan evaluasi. Namun demikian, di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru yang kreatif tidak akan cepat memberi penilaian terhadap ide-ide atau pertanyaan dan jawaban anak didiknya meskipun kelihatan aneh atau tidak biasa. Hal ini sangat penting di dalam pelaksanaan diskusi. Kalau dikatakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan keterampilan proses dalam arti pengembangan dan penguasaan konsep melalui bagaimana belajar konsep. Maka, dengan sendirinya evaluasi harus ditujukan kepada keterampilan proses yang dicapai siswa disamping evaluasi kemampuan penguasaan materi pelajaran. Adapun kecenderungan melakukan penilaian hanya menggunakan tes pilihan berganda, ataupun pertanyaan yang hanya menuntut satu jawaban benar, merupakan tantangan atau hambatan bagi pengembangan, sehingga perlu kiranya diperlukan penilaian seperti yang dikembangkan dalam 56 pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yaitu penilaian dengan portofolio, dimana mencakup penilaian dari segi kognitif, penilaian yang menyangkut perilaku siswa (afektif), dan penilaian yang menyangkut keterampilan motorik siswa (psikomotorik), sehingga guru mempunyai perangkat penilaian yang lengkap dari masing-masing siswa yang nantinya akan dijadikan penentu akhir dari keberhasilan siswa tersebut. Berbagai definisi tentang kreativitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas guru adalah kemampuan seorang guru untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan halhal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah demi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Penelitian ini memfokuskan kreativitas guru dalam pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Purwanto (2004:36-41) bahwa tahapan dalam kegiatan belajar mengajar mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi. Ketiga kreativitas guru dalam proses belajar mengajar inilah yang akan diambil sebagai indikator variabel kreativitas guru dalam penelitian ini. 2.5 Kerangka Berpikir Zainal Aqib dalam Zuriah (2008:110) mengatakan, bahwa guru pada dasarnya merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan. Peranan guru sebagai penentu keberhasilan dalam pendidikan, tentunya tidak terlepas dari 57 bagaimana cara guru dalam memerankan perannya sebagai pendidik di dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pendidikan tercapai jika guru mampu mencetak generasi-generasi penerus bangsa yaitu siswa yang cerdas secara inteletual dan emosional. Siswa yang cerdas adalah siswa yang berprestasi, untuk mendapatkan prestasi tersebut maka siswa harus belajar. Agar siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik maka harus didukung oleh beberapa faktorfaktor yang mempengaruhinya serta bebas dari berbagai hambatan yang menghambat prestasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, orang tua, fasilitas belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor penghambat prestasi belajar siswa berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam siswa meliputi faktor kesehatan, faktor kecerdasan, faktor perhatian, faktor minat, dan faktor bakat. Faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, faktor disiplin sekolah, faktor masyarakat, faktor lingkungan tetangga, dan faktor aktivitas organisasi. Guru adalah salah satu dari faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap hasil prestasi siswa. Orang tua adalah contoh langsung bagi seorang anak dalam bersikap dan berperilaku di lingkungan keluarga. Sedangkan guru adalah teladan bagi para peserta didiknya di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, guru 58 harus menampilkan sosok atau teladan yang baik bagi peserta didiknya agar menjadi dorongan atau motivasi siswa untuk bisa meraih prestasi. Hal itu sangatlah penting sebagaimana yang dikemukakan oleh Zainal Aqib dalam Zuriah (2008:110) bahwa kepercayaan masyarakat terhadap guru sangat bergantung dari persepsi yang berkenaan dengan status guru terutama yang berkaitan dengan kualitas pribadi, kualitas kesejahteraan, penghargaan materiil, kualitas pendidikan, dan standar profesi Kualitas kepribadian yang dimiliki oleh guru dapat dilihat dari bagaimana moralitas yang dimiliki oleh guru tersebut. Moralitas guru adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang guru. Moralitas guru mencakup bagaimana guru menjalankan fungsinya sebagai seorang guru yang profesional. Sebagai guru yang menjunjung tinggi nilai moral maka ia akan menjalankan fungsinya sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik secara bertanggung jawab. Zainal Aqib dalam Zuriah (2008:110) berpendapat bahwa di sisi lain seorang guru diharapkan dapat menunjukan kinerja atas dasar moral dan profesional yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini, guru mempunyai keterkaitan yang erat dengan kualitas dan hasil pendidikan. Selain itu, Wulandari (2011) telah membuktikan bahwa ada pengaruh persepsi siswa mengenai kepribadian guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 4,9%. Hal serupa juga dibuktikan oleh Kurniawan (2008) dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa variabel persepsi siswa mengenai kepribadian guru memberikan sumbangan relatif sebesar 51,54% dan sumbangan 59 efektif sebesar 17,57% terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008. Seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus mampu memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya, baik itu dalam proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Pemberian contoh yang baik oleh guru kepada siswa merupakan tugas dan peran guru yang cukup berat dalam pelaksanaan pendidikan, karena hal ini berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah. Seorang guru yang bermoral baik akan menghasilkan anak didik yang mampu menguasai pengetahuan dalam aspek kognitif, afektif serta psikomotorik. Pelaksanaan program pengajaran dan evaluasi dari hasil pembelajaran yang baik akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Seorang guru dikatakan profesional apabila mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik. Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan perbuatan. Secara garis besar yang menjadi indikator dari variabel moralitas guru adalah 1) kemampuan menjadi model sekaligus mentor bagi siswa, 2) kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral, 3) kemampuan mempraktikan disiplin moral, 4) kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, 5) kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum, 6) kemampuan menciptakan budaya kerja sama, 7) kemampuan menumbuhkan kesadaran 60 berkarya, 8) kemampuan mengembangkan refleksi moral, 9) kemampuan mengajarkan resolusi konflik. Berkaitan dengan materi dan isi dari nilai-nilai yang akan ditanamkan, seorang guru yang sekaligus berperan sebagai pendidik dituntut untuk kreatif. Sosok guru yang kreatif sangat didambakan oleh para siswa. Guru yang kreatif akan selalu memiliki ide-ide yang kreatif dalam setiap pembelajaran di kelasnya. Suasana yang hangat dan harmonis di dalam kelas akan membantu siswa meningkatkan motivasi belajarnya, sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Amabie dalam Nawarti (2011:7) menyampaikan bahwa penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu 1) dimensi proses, segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif, 2) dimensi person, sering dikatakan sebagi pribadi kreatif, 3) dimensi produk-produk kreatif, menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk barang atau gagasan. Jadi, di dalam proses pembelajaran guru dapat dikatakan kreatif jika guru yang bersangkutan memiliki keseluruhan atau salah satu dari dimensi tersebut. Nawarti (2011:24) berpendapat mengenai kreativitas dalam pembelajaran, bahwa mengajar adalah sesuatu yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama jika ingin pembelajaran lebih baik untuk seluruh siswa. Untuk itu, kreativitas guru dalam mengatur dan memfasilitasi pembelajaran mutlak diperlukan. 61 Kehadiran guru yang kreatif tentunya akan berakibat positif terhadap perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh sebab itu, siswa akan antusias dengan apa yang disampaikan oleh guru yang bertindak sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bila hal itu terlaksana dengan baik, maka apa yang disampaikan oleh guru akan berpengaruh terhadap kemampuan atau prestasi belajar siswa. Secara garis besar yang menjadi indikator kreativitas guru adalah 1) cara guru dalam merencanakan PBM (Proses Belajar Mengajar), 2) cara guru dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), 3) cara guru dalam mengadakan evaluasi. Tinggi rendahnya moralitas dan kreativitas yang dimiliki oleh guru sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika bakat moral dan kreatif yang dimiliki oleh guru telah disalah gunakan, maka hal tersebut dapat dikatakan sudah melanggar dari tatanan moralitas itu sendiri. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya minat siswa untuk belajar lebih giat dan menurunnya prestasi belajar siswa. Adanya kasus bocoran soal UAN serta adanya kerjasama guru dalam proses UAN yang terjadi di sekolah-sekolah di Kabupaten Banyumas, hal tersebut akan menimbulkan citra yang buruk bagi sekolah yang bersangkutan dan akan berdampak tidak baik pada prestasi belajar siswa. Dampak buruk prestasi siswa tidak hanya pada satu mata pelajaran saja, kemungkinan besar berdampak pada semua mata pelajaran. Kreativitas guru dalam pembelajaran yang dinilai kurang kreatif juga berdampak terhadap prestasi belajar siswa. Gaya pembelajaran monoton yang disampaikan oleh guru di kelas membuat siswa tidak termotivasi untuk secara cermat mengikuti alur pembelajaran yang disampaikan oleh guru 62 yang bersangkutan. Jika motivasi itu sudah tidak dimiliki oleh siswa, maka akan berakibat menurunnya presasi siswa dalam pelajaran tersebut. Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh moralitas dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa khususnya di Kabupaten Banyumas perlu dilakukan. Secara skematis kerangka berpikir penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Moralitas Guru (X1) 1. Kemampuan menjadi model sekaligus mentor bagi siswa 2. Kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral 3. Kemampuan mempraktikan disiplin moral 4. Kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas 5. Kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum 6. Kemampuan menciptakan budaya kerja sama 7. Kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya 8. Kemampuan mengembangkan refleksi moral 9. Kemampuan mengajarkan resolusi konflik. Kreativitas Guru (X2) 10. Bekerja Sesuai Dengan Norma 1. Cara Guru Dalam PBM 11. Menjunjung Kode Merencanakan Etik Profesi Guru (Proses Belajar Mengajar) 12. Menaati Peraturan 2. GuruPerbuatan Dalam dan Pelaksanaan PBM 13.Cara Disiplin Tingkah Laku. (Proses Belajar Mengajar) 14. Mampu Menjadi Teladan Bagi Siswa 3. Guru Dalam 15.Cara Bersikap danMengadakan BertindakEvaluasi. Secara Konsisiten 16. Modifikasi Tingkah Laku 17.Gambar Menunjukan Sikap Tanggap 2.1 Skema Kerangka Berpikir 18. Mengendalikan Diri 19. Menempatkan Persoalan Secara Proporsional Prestasi Belajar Akuntansi Siswa (Y) Nilai rata-rata mata pelajaran akuntansi 63 Keterangan : = Pengaruh parsial = Pengaruh simultan 2.6 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang masih harus diuji secara empirik (Arikunto, 2002:64). Berdasarkan pengertian tersebut, hipotesa ini dimaksudkan sebagai jawaban yang perlu diuji kebenarannya dan masih bersifat sementara. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : H 1 : Ada pengaruh signifikan moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas secara simultan. H 2 : Ada pengaruh signifikan moralitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas secara parsial. H 3 : Ada pengaruh signifikan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas secara parsial. 64 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117). Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang mengampu mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas sebagai berikut : Tabel 3.1 Daftar Penyebaran Anggota Populasi Guru Akuntansi SMA Negeri se- Kabupaten Banyumas No. Nama Sekolah Jumlah Guru 1. SMAN 1 Purwokerto 2 orang 2. SMAN 2 Purwokerto 2 orang 3. SMAN 3 Purwokerto 3 orang 4. SMAN 4 Purwokerto 1 orang 5. SMAN 5 Purwokerto 3 orang 6. SMAN Banyumas 3 orang 7. SMAN Sumpiuh 3 orang 8. SMAN Sokaraja 3 orang 9. SMAN Baturaden 3 orang 10. SMAN Patikraja 3 orang 11. SMAN Ajibarang 3 orang 12. SMAN Wangon 1 orang 13. SMAN Jatilawang 3 orang 14. SMAN Rawalo 3 orang JUMLAH 36 orang Sumber : Data penelitian tahun 2011 64 65 Menurut Arikunto (2006:130) jika jumlah subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang dan dalam pengumpulan data menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Penelitian ini jumlah populasi sebanyak 36 guru dan pengumpulan data menggunakan angket, oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi populasi yang ada akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. 3.2 Variabel Penelitian Secara teoritis pengertian variabel menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono (2009:60) didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah : 3.2.1 Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (Y) Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:61). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi siswa. Hasil prestasi belajar siawa dapat diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan umum. Penelitian ini mengasumsikan bahwa prestasi siswa merupakan hasil belajar siswa dengan melihat nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011 dari keseluruhan kelas yang diajar oleh masing-masing guru akuntansi. 66 3.2.2 Variabel Moralitas Guru (X1) Moralitas guru dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan indikator dari konsep Thomas Lickona dalam Tilaar (1999:76-80) yaitu dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 3.2 Definisi Operasional Indikator Variabel Moralitas Guru Variabel Moralitas guru Definisi Indikator Operasional Moralitas guru 1. Kemampuan dalam proses menjadi model pembelajaran sekaligus di kelas dapat mentor bagi diukur dengan siswa bagaimana cara guru melakasanaka n tugas dan 2. Kemampuan peran sebagai menciptakan seorang guru masyarakat yang dalam bermoral. menciptakan pendidikan budi pekerti di sekolah. 3. Kemampuan mempraktikan disiplin moral. 4. Kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas. Sub Indikator a. Cara berpakaian yang baik. b. Bersikap dan dan bertindak sesuai norma. c. Sering berkomunikasi dengan siswa. a. Taat terhadap peraturan b. Berkomunikasi dengan warga dan masyarakat sekitar dengan baik. a. Disiplin waktu b. Disiplin sikap c. Disiplin perbiatan. a. Melatih peserta didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara bersamasama b. Pemberian sanksi yang tepat pada peserta didik. Butir Instrumen 1,2 Ket Valid 4,5,6,7 Valid 8,10,11,12 Valid 13 Valid 15,16 Valid 17 18 19 Valid Valid Valid 20 Valid 21 Valid 67 5. Kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum. 6. Kemampuan menciptakan budaya kerja sama. a. Pemberian tugas. b. Pemberian reword. a. Pembentukan kelompok belajar. b. Pemberian materi di luar jam sekolah c. Pemberian tugas kelompok. 7. Kemampuan a. Memodifikasi menumbuhkan tingkah laku kesadaran peserta didik. berkarya b. Mengadakan praktek lapangan. 8. Kemampuan a. Membawa mengembangka peserta didik n refleksi moral. meneliti fenomena dunia luar pendidikan. b. Memberikan keleluasaan peserta didik untuk mengambangkan materi sendiri. 9. Kemampuan a. Penyelesaian mengajarkan masalah secara resolusi konflik. bersama-sama 23 25,26 Valid Valid 27 Valid 28,29,30 Valid 31 Valid 32,33 Valid 34 Valid 36 Valid 37 Valid 38 Valid 3.2.3 Variabel Kreativitas Guru (X2) Tahapan dalam kegiatan belajar mengajar menurut Purwanto (2004:36-41) adalah mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi. 68 Keterangan lebih lanjut mengenai indikator variabel kreativitas guru dapat di lihat dari tabel berikut ini : Tabel 3.3 Definisi Operasional Indikator Variabel Kreativitas Guru Variabel Kreativitas Guru Definisi Indikator Operasional Tahapan dalam 1. Cara guru kegiatan belajar dalam mengajar pada merencanakan dasarnya PBM (Proses mencakup Belajar perencanaan, Mengajar). pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam Merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara 2. Cara guru guru dalam dalam mengadakan pelaksanaan evaluasi. PBM (Proses Belajar Mengajar) Sub Indikator a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik. b. Memilih buku pendamping bagi siswa. c. Memilih metode mengajar yang baik. d. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa. a. Persepsi yang baik akan membawa siswa memasuki materi pokok atau inti pembelajaran b. metode dan teknik mengajar. c. keterampilan bertanya. d. Pendayagunaan alat-alat sederhana atau barang bekas dalam kegiatan belajar. Butir Instrumen 39 Ket 40 Valid 41 Valid 42 Valid 45 Valid 46,47,49, 50,52 53 Valid 54,55 Valid Valid Valid 69 3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi. 3.3 a. Penilaian dari segi kognitif. b. Penilaian yang menyangkut perilaku siswa (afektif). c. Penilaian yang menyangkut keterampilan motorik siswa (psikomotorik) 56,57 Valid 58,59 Valid 60 Valid Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002:146). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana moralitas dan kreativitas guru akuntansi yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang diajukan atau disebarkan kepada responden. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tetutup. 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro, 2002:147). Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data nilai rata-rata mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011. 70 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh suatu data dengan melakukan suatu pencatatan pada sumber-sumber data yang ada pada lokasi penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data-data yang menyangkut tentang jumlah guru akuntansi di SMA Negeri di kabupaten Banyumas, identitas guru akuntansi di SMA Negeri di kabupaten Banyumas, dan nilai mata pelajaran akuntansi siswa yang diajar oleh guru yang menjadi responden dalam penelitian ini. 3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butirbutir pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel moralitas guru dan kreativitas guru. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dan berskala, jawaban telah disediakan sehingga responden tinggal mengisi dengan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan. Adapun alternatif jawaban yang digunakan sebagai berikut : Selalu (SL) dengan skor 5 Sering (SR) dengan skor 4 Kadang-kadang (KD) dengan skor 3 Jarang (JR) dengan skor 2 Tidak Pernah (TP) dengan skor 1 71 3.5 Analisis Tes Hasil Uji Coba Instrumen 3.5.1 Validitas Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dapat diukur melalui rumus Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2006: 170) sebagai berikut : rxy N XY - X Y N X 2 X N Y 2 Y 2 2 Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X = Skor butir Y = Skor total yang diperoleh N = Jumlah responden ΣX2 = Jumlah kuadrat nilai X ΣY2 = Jumlah kuadrat nilai Y Cara untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi. Butir soal dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data, jika harga rxy > rtabel. Butir soal 72 dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data jika harga rxy < rtabel. Hasil ujicoba instrumen yang terdiri dari 60 butir soal pada 15 responden dengan variabel moralitas guru ada 6 butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu pada butir pertanyaan nomer 3, 9, 14,22, 24 dan 35. Jadi, jumlah butir soal variabel moralitas guru yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ada 32 butir pertanyaan. Sedangkan untuk hasil uji validitas variabel kreativitas guru terdapat 4 butir pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir pertanyaan nomer 43,44,48 dan 51. Maka dari 60 butir pertanyaan terdapat 50 butir pertanyaan yang valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian, sisanya 10 butir pertanyaan yang tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Pengujian reliabiliitas instrumen digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006: 196) sebagai berikut : k b r11 1 t 2 k 1 2 Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal Σσb2 = Jumlah varians butir σt2 = Varians total 73 Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada taraf signifikasi 5 %. Jika harga r11 > rtabel maka instrumen dapat dikatakan reliabel dan sebaliknya jika harga r11 < rtabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas rumus Alpha diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket moralitas guru sebesar 0,99 dan untuk kreativitas guru sebesar 0,98, karena nilai kedua koefisien tersebut lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa angket moralitas dan kreativitas guru tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi internal indikator dari variabel yang dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Secara umum besarnya skor cronbach’s alpha yang direkomendasikan adalah 60%. Artinya jika cronbach’s alpha > 60% berarti reliabel (Ghozali, 2007:41-42). Dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) maka dapat diperoleh reliabilitas instrumen sebagai berikut : Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .970 .972 N of Items 60 Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution), diperoleh hasil dengan nilai cronbach’s alpha 97,2% ini lebih besar dari nilai 60%. Jadi dapat dinyatakan bahwa 74 kuesioner untuk mengukur moralitas dan kreativitas guru yang digunakan dapat menghasilkan data yang reliabel atau dapat dipercaya. 3.5.3 Uji Prasyarat (Uji Normalitas) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dicari dengan menggunakan rumus Kolmogrov-Sirnov dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan dapat dilihat dengan menggunakan grafik histogram (Ghozali, 2006:147). 3.5.4 Uji Asumsi Klasik Penggunaan dengan metode regresi berganda, untuk menghindari pelanggran-pelanggaran asumsi klasik, maka model asumsi klasik harus diuji. Model-model asumsi klasik tersebut adalah : 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (independen). Jika variabel bebas saling berhubungan atau berkolerasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. 75 Multikolonieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factir (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai toleransi 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Jika VIF di atas 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolonieritas antara variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2006:9596). 2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah : a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas maka titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka akan terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:125-126). 3.6 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis data yang diambil untuk mengetahui bagaimana hubungan atau pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi mata pelajaran akuntasi siswa adalah sebagai berikut : 76 3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase Analisis Deskriptif Persentase adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel bebas yaitu moralitas dan kreativitas guru. Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban dari masing-masing responden ditulis dengan rumus sebagai berikut : %= Keterangan : n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah skor jawaban ideal % = Tingkat persentase Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh dari masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Langkah-langkah menggunakan rumus deskriptif adalah sebagai berikut : 1. Menghitung skor maksimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor maksimum = 36 x 5 = 180 2. Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor minimum = 36 x 1 = 36 Perhitungan untuk menentukan interval skor per variabel dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut : Data maksimal = Skot tertinggi x jumlah item per variabel x populasi Data minimal = Skor terendah x jumlah item per variabel x populasi 77 = Data maksimal – data minimal Range Panjang kelas interval = Pembuatan tabel berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 50 butir soal yang terbagi dalam 2 variabel, yaitu variabel moralitas guru dengan jumlah 32 butir pertanyaan, variabel kreativitas guru dengan jumlah 18 butir pertanyaan. a. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru Data maksimal = 5 x 32 x 36 = 5760 Data minimal = 1 x 32 x 36 = 1152 Range = 5760 – 1152 = 4608 Panjang interval = 4608/5 = 921,6 Berdasarkan hasil perhitungan interval skor untuk variabel moralitas guru, didapatkan interval skor untuk masing-masing kriteria moralitas guru sebagai berikut : Tabel 3.5 Kategori Variabel Moralitas Guru No. Interval Kriteria 1. 4838,5 – 5760 Sangat Tinggi 2. 3916,9 – 4838,4 Tinggi 3. 2995,3 – 3916,8 Sedang 4. 2073,3 – 2995,2 Rendah 5. 1152 – 2073,6 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian yang diolah 2011 Tabel 3.5 menunjukan interval skor kategori variabel moralitas guru dengan skor tertinggi 5760 dan skor terendah 1152 dengan panjang interval 921,6. 78 b. Kelas kategori untuk variabel kreativitas guru Data maksimal = 5 x 18 x 36 = 3240 Data minimal = 1 x 18 x 36 = 648 Range = 3240-648 = 2592 Panjang interval = 2592/5 = 518,4 Berdasarkan hasil perhitungan interval skor untuk variabel kreativitas guru, didapatkan interval skor untuk masing-masing kriteria kreativitas guru sebagai berikut : Tabel 3.6 Kategori Variabel Kreativitas Guru No. Interval Kriteria 1. 2721,7 – 3240 Sangat Tinggi 2. 2203,3 – 2721,6 Tinggi 3. 1684,9 – 2203,2 Sedang 4. 1166,5 – 1684,8 Rendah 5. 648 – 1166,4 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian yang diolah 2011 Tabel 3.6 menunjukan interval skor kategori variabel moralitas guru dengan skor tertinggi 3240 dan skor terendah 648 dengan panjang interval 518,4. c. Pengukuran variabel prestasi belajar siswa dilakukan dengan memberikan kriteria tuntas dan tidak tuntas dari hasil belajar siswa, kemudian mengubahnya dalam bentuk persentase. Menurut Mulyasa (2007:257) berpendapat bahwa proses pembentukan kompetensi dari segi hasil dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya-tidaknya sebagian besar (75%) sesuai dengan kompetensi dasar. Hal ini yang mendasari standar minimal 79 ketuntasan klasikal ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam penelitian ini sebesar 75%, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan adalah sebesar 75,00. Tabel 3.7 Kriteria Variabel Prestasi Belajar No. Interval Nilai Kriteria 1. 86 – 100 Sangat Baik 2. 81 – 85 Baik 3. 71 – 80 Cukup Baik 4. 61 – 70 Kurang Baik 5. ≤ 60 Tidak Baik Sumber : Data penelitian 2011 Tabel 3.7 menunjukan kriteria variabel prestasi belajar. Interval nilai 86-100 memiliki kriteria sangat baik, interval nilai 81-85 memiliki kriteria baik, Interval nilai 71-80 memiliki kriteria cukup baik, Interval nilai 61-70 memiliki kriteria kurang baik, dan Interval nilai ≤ 60 memiliki kriteria tidak baik. 3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Karena variabel bebas ini terdapat 2 prediktor yaitu moralitas guru akuntansi (X1) dan kreativitas guru akuntansi (X2) yang berpengaruh terhadap hasil prestasi akuntansi siswa (Y) maka hubungan kedua variabel tersebut merupakan garis lurus (linier) sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi 80 linier berganda (yaitu 2 prediktor). Bentuk umum regresi dengan dua variabel bebas adalah: Y = a+b1X1 + b2X2 Keterangan : Y = Variabel dependen (Prestasi Belajar Akuntansi Siswa) a = Konstanta regresi berganda b1 = Koefisien regresi 1 b2 = Koefisien regresi 2 X1 = Variabel independen (Moralitas Guru Akuntansi) X2 = Variabel independen (Kreativitas Guru Akuntansi) 3.6.3 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test) Pembuktian kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Pembuktian kebenaran hipotesis digunakan uji F caranya dengan membandingkan probabilitas dengan taraf signifikan 5% (0,05). Apabila dari perhitungan diperoleh probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa secara simultan. Sebaliknya jika dari perhitungan diperoleh probabilitas >0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi tidak mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa secara simultan. Nilai Fhitung 81 dapat dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Apabila nilai Fhitung > Ftabel, atau apabila nilai signifikansi hitung < 0,05, maka hipotesis diterima. Apabila nilai Fhitung < Ftabel, atau apabila nilai signifikansi hitung > 0,05, maka hipotesis ditolak. 3.6.4 Menentukan Koefisien Determinasi Ganda (R2) Koefisien determinasi secara keseluruhan atau R2 digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa secara simultan. Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas dan variabel terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi (Adjusted R Square) secara keseluruhan. Hasil perhitungan adjusted R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Apabila adjusted R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya apabila adjusted R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Penelitian ini dalam mencari nilai adjusted R2 (Adjusted R Square) menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution). 3.6.5 Uji Hipotesis Parsial (Uji t test) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat, maka digunakan uji t dengan 82 taraf signifikan 5% (Ghozali : 2006). Apabila nilai thitung > ttabel, atau apabila nilai signifikansi hitung < 0,05, maka hipotesis diterima. Apabila nilai thitung < ttabel, atau apabila nilai signifikansi hitung > 0,05, maka hipotesis ditolak. 3.6.6 Menentukan Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisien Determinasi Parsial (r2) masing-masing variabel digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar nilai r2 maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikatnya (Y). Penelitian ini dalam mencari nilai adjusted r2 menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution). 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai gambaran umum objek penelitian, deskripsi data masing-masing variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu variabel moralitas guru akuntansi (X1) dan variabel kreativitas guru akuntansi (X2), dengan satu variabel dependen yaitu prestasi belajar akuntansi siswa (Y). 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kabupaten Banyumas dapat disebut sebagai Kota Pendidikan, salah satu dasarnya adalah begitu banyaknya institusi pendidikan tinggi negeri maupun swasta, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, dari yang sudah memiliki sejarah panjang dari jaman sebelum kemerdekaan (penjajahan Belanda dan Jepang) sampai yang baru belakangan berdiri. Jumlah sarana pendidikan formal yang terdapat di Kabupaten Banyumas disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data Sekolah di Kabupaten Banyumas TK SD SMP SMA Pendidikan atau atau atau atau SMK Formal RA MI MTs MA Perguruan Lain- Tinggi Lain Negeri 3 965 106 22 9 1 1 Swasta 676 202 112 31 53 20 3 Total 679 1.167 218 62 62 21 4 Sumber : Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Banyumas (2010/2011). 83 84 Tabel 4.1 menunjukan dari 22 SMA atau MA Negeri yang terdapat di Kabupaten Banyumas 14 diantaranya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. 14 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupoaten Banyumas. Upaya yang dilakukan oleh masing-masing sekolah bekerja sama dengan dinas terkait dalam rangka peningkatan pendidikan di Kabupaten Banyumas terus dilakukan. Sejauh ini telah terbentuk Sekolah Rintisan Berbasis Internasional (RSBI) di beberapa sekolah di Kabupaten Banyumas, diantaranya adalah SMA Negeri 1 Purwokerto, SMA Negeri 2 Purwokerto, SMA Negeri Banyumas dan SMA Negeri Ajibarang. Upaya ini ini dilakukan demi terciptanya pendidikan yang berkualitas dan dapat menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas yang siap berperan dalam menghadapi arus globalisasi. 4.1.2 Deskriptif Persentase Variabel Moralitas Guru Akuntansi Variabel moralitas guru akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Distribusi Moralitas Guru Akuntansi Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 1 21 14 0 0 36 3% 58% 39% 0% 0% 100% 4130 Tinggi 4838,5 – 5760 Sangat Tinggi 3916,9 – 4838,4 Tinggi 2995,3 – 3916,8 Sedang 2073,3 – 2995,5 Rendah 1152 – 2073,6 Sangat Rendah Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 85 Tabel 4.2 menerangkan bahwa persentase moralitas guru akuntansi tertinggi sebesar 58% dengan kriteria tinggi dan persentase terendah sebesar 3% yang memiliki kriteria sangat tinggi, serta tidak terdapat guru yang memiliki kriteria rendah dan sangat rendah. Rata-rata moralitas guru akuntansi dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata 4130 dan tingkat persentase sebesar 72%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru akuntansi adalah sebagai berikut : Moralitas Guru Akuntansi 58% 60% 39% 40% 20% 3% 0% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tentang Distribusi Moralitas Guru Akuntansi Untuk lebih detailnya mengenai variabel moralitas guru akuntansi dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator tingkat moralitas berikut ini : 1. Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik Pembuatan tabel indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 10 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel 86 moralitas guru indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 10 x 36 = 1800 Data minimal = 1 x 10 x 36 = 360 Range = 1800 – 360 = 1440 Panjang interval = 1440/5 = 288 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik Interval skor Kriteria 1513 – 1800 Sangat Tinggi 1224 – 1512 Tinggi 937 – 1224 Sedang 649 – 936 Rendah 360 – 648 Sangat Rendah Jumlah Frekuensi Persentase 3 8 18 6 0 36 8% 22% 50% 17% 0% 100% Skor Rata-Rata Kategori 1158 Sedang Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.3 menerangkan bahwa persentase tertinggi kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berada dalam kategori sedang sebesar 50%, dan persentase terendah kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 8%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berada dalam kategori sangat rendah. Secara keseluruhan guru akuntansi 87 mempunyai kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berada dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 64%, Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik adalah sebagai berikut : Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik 50% 60% 40% 22% 17% 8% 20% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentase Dostribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik 2. Kemampuan Menciptakan Masyarakat Yang Bermoral Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 3 x 36 = 540 Data minimal = 1 x 3 x 36 = 108 Range = 540 – 108 = 432 88 Panjang interval = 432/5 = 86,4 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Bermoral Interval skor Kemampuan Kriteria Sangat Tinggi 453,7 – 540 Tinggi 367,3 – 453,6 Sedang 280,9 – 367,2 Rendah 194,5 – 280,8 108 – 194,4 Sangat Rendah Jumlah Menciptakan Frekuensi Persentase 6 8 12 6 4 36 17% 22% 33% 17% 11% 100% Masyarakat yang Skor Rata-Rata Kategori 347 Sedang Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.4 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral berada dalam kategori sedang sebesar 33%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral berada dalam kategori sangat rendah sebesar 11%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 64%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral adalah sebagai berikut : 89 Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral 33% 40% 30% 20% 17% 22% 17% 11% 10% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral 3. Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral Pembuatan tabel indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 3 x 36 = 540 Data minimal = 1 x 3 x 36 = 108 Range = 540 – 108 = 432 Panjang interval = 432/5 = 86,4 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : 90 Tabel 4.5 Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 4 7 6 9 10 36 11% 19% 17% 25% 28% 100% 293 Sedang 453,7 – 540 Sangat Tinggi 367,3 – 453,6 Tinggi 280,9 – 367,2 Sedang 194,5 – 280,8 Rendah 108 – 194,4 Sangat Rendah Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.5 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan mempraktikan disiplin moral berada dalam kategori sangat rendah sebesar 28%, dan persentase terendah kemampuan mempraktikan disiplin moral berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 11%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan mempraktikan disiplin moral berada dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 54%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral adalah sebagai berikut : Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral 30% 20% 19% 17% Tinggi Sedang 11% 25% 28% Rendah Sangat Rendah 10% 0% Sangat Tinggi Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral. 91 4. Menciptakan Situasi Demokratis di Dalam Kelas Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 2 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 2 x 36 = 360 Data minimal = 1 x 2 x 36 = 72 Range = 360 – 72 = 288 Panjang interval = 288/5 = 57,6 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 302,5 – 360 244,9 – 302,4 187,3 – 244,8 129,7 – 187,2 72 – 129,6 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 13 18 4 1 0 36% 50% 11% 3% 0% 289 Tinggi 36 100% Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.6 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori tinggi 92 sebesar 50%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori rendah sebesar 3%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori sangat rendah. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 80%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas adalah sebagai berikut : Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas 60% 50% 36% 40% 11% 20% 3% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4. 5 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas. 5. Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum Pembuatan tabel indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel 93 moralitas guru indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 3 x 36 = 540 Data minimal = 1 x 3 x 36 = 108 Range = 540 – 108 = 432 Panjang interval = 432/5 = 86,4 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum Interval skor Kriteria 453,7 – 540 Sangat Tinggi 367,3 – 453,6 Tinggi 280,9 – 367,2 Sedang 194,5 – 280,8 Rendah 108 – 194,4 Sangat Rendah Jumlah Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 12 9 13 2 0 36 33% 25% 36% 6% 0% 100% 409 Tinggi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.7 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori sedang sebesar 36%, dan persentase terendah kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori rendah sebesar 6%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori sangat rendah yaitu dengan persentase sebesar 0%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan 94 mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 76%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum adalah sebagai berikut : Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum 25% 6% Sangat Tinggi Gambar 4.6 36% 33% 40% 30% 20% 10% 0% Tinggi Sedang Rendah 0% Sangat Rendah Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum 6. Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan budaya kerja sama berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 5 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan menciptakan budaya kerja sama adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 5 x 36 = 900 Data minimal = 1 x 5 x 36 = 180 Range = 900 – 180 = 720 Panjang interval = 720/5 = 144 95 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Distribusi Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama Interval skor 757 – 900 613 – 756 469 – 612 325 – 468 180 – 324 Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 24 4 5 3 0 36 67% 11% 14% 8% 0% 100% 771 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.8 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 67%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 8%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori sangat rendah yaitu dengan persentase sebesar 0%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 86%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator menciptakan budaya kerja sama adalah sebagai berikut : kemampuan 96 Kemampuan Menumbuhkan Budaya Kerja Sama 67% 80% 60% 40% 20% 11% 14% Tinggi Sedang 8% 0% 0% Sangat Tinggi Rendah Sangat Rendah Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tentang Distribusi Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama 7. Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya Pembuatan tabel indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 3 x 36 = 540 Data minimal = 1 x 3 x 36 = 108 Range = 540 – 108 = 432 Panjang interval = 432/5 = 86,4 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : 97 Tabel 4.9 Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya Interval skor Kriteria 453,7 – 540 Sangat Tinggi 367,3 – 453,6 Tinggi 280,9 – 367,2 Sedang 194,5 – 280,8 Rendah 108 – 194,4 Sangat Rendah Jumlah Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 17 4 12 3 0 36 47% 11% 33% 8% 0% 100% 416 Tinggi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.9 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 47%, dan persentase terendah kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya berada dalam kategori rendah dengan persentase 8%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 77%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya adalah sebagai berikut : Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya 60% 47% 33% 40% 11% 20% 8% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya 98 8. Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral Pembuatan tabel indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 2 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 2 x 36 = 360 Data minimal = 1 x 2 x 36 = 72 Range = 360 – 72 = 288 Panjang interval = 288/5 = 57,6 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : Tabel 4.10 Distribusi Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori 302,5 – 360 244,9 – 302,4 187,3 – 244,8 129,7 – 187,2 72 – 129,6 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 12 17 3 2 2 33% 47% 8% 6% 6% 275 Tinggi 36 100% Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.10 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan mengembangkan refleksi moral berada dalam kategori tinggi sebesar 47 dan persentase terendah kemampuan mengembangkan refleksi moral berada dalam 99 kategori rendah dan sangat rendah dengan persentase masing-masing sebesar 6%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan mengembangkan refleksi moral berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 76%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral adalah sebagai berikut : Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral 47% 60% 33% 40% 8% 20% 6% 6% 0% Sangat Tinggi Ganbar 4.9 Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral. 9. Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik Pembuatan tabel indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 1 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel moralitas guru indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 1 x 36 = 180 Data minimal = 1 x 1 x 36 = 36 Range = 180 – 36 = 144 100 Panjang interval = 144/5 = 28,8 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik Interval skor Kriteria 151,3 – 180 Sangat Tinggi 122,5 – 151,2 Tinggi 93,7 – 122,4 Sedang 64,9 – 93,6 Rendah 36 – 64,8 Sangat Rendah Jumlah Frekuensi Persentase 17 7 1 0 11 36 47% 19% 3% 0% 31% 100% Skor Rata-Rata Kategori 127 Tinggi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.11 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 47%, dan persentase terendah kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori sedang sebesar 3%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori rendah yaitu dengan persentase sebesar 0%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 71%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik adalah sebagai berikut : 101 Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik 60% 47% 31% 40% 19% 20% 3% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik 4.1.3 Deskriptif Persentase Variabel Kreativitas Guru Akuntansi Pada variabel deskriptif variabel kreativitas guru akuntansi penilaian dilakukan dengan 3 indikator, yaitu 1) cara guru dalam merencanakan PBM (Proses Belajar Mengajar), 2) cara guru dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), 3) cara guru dalam mengadakan evaluasi. Variabel kreativitas guru akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terlihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.12 Distribusi Variabel Kreativitas Guru Akuntansi Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase 2721,7 – 3240 Sangat Tinggi 2203,3 – 2721,6 Tinggi 1684,9 – 2203,2 Sedang 1166,5 – 1684,8 Rendah 648 – 1166,4 Sangat Rendah 11 14 11 0 0 31% 39% 31% 0% 0% Jumlah 36 100% Sumber : Data yang diolah tahun 2011. Skor Rata-Rata 2 4 4 3 Kategori Tinggi 102 Tabel 4.12 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kreativitas yang yang dimiliki oleh guru berada dalam kategori tinggi sebesar 39%, dan persentase terendah kreativitas guru dalam kriteria sangat tinggi dan sedang masing-masing 31%, tidak terdapat guru yang memiliki kreativitas dalam kategori rendah dan sangat rendah yaitu dengan persentase 0%. Rata-rata kreativitas guru dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata 2443 dan persentase sebesar 75%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas guru akuntansi adalah sebagai berikut : Kreativitas Guru Akuntansi 39% 40% 30% 20% 10% 0% 31% 31% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 0% Sangat Rendah Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tingkat Kreativitas Guru Akuntansi. Untuk lebih detailnya mengenai variabel kreativitas guru akuntansi dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator tingkat kreativitas guru akuntansi berikut ini : 1. Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar Pembuatan tabel indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 4 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel 103 kreativitas guru indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 4 x 36 = 720 Data minimal = 1 x 4 x 36 = 144 Range = 720 – 144 = 576 Panjang interval = 576/5 = 115,2 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase 575,2 – 690 459,9 – 575,1 344,6 – 459,8 229,3 – 344,5 114 – 229,2 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 22 8 6 0 0 61% 22% 17% 0% 0% 36 100% Jumlah Skor Rata-Rata Kategori 602 Sangat Tinggi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.13 menjelaskan bahwa persentase tertinggi perencanaan proses belajar mengajar berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 61%, dan persentase terendah perencanaan proses belajar mengajar dalam kategori sedang sebesar 17%, tidak terdapat guru yang mempunyai perencanaan proses belajar mengajar dalam kategori rendah dan sangat rendah yaitu ditunjukan dengan tingkat persentase 0% pada kategori rendah dan sangat rendah. Secara 104 keseluruhan kreativitas guru dalam merencanakan proses belajar mengajar termasuk kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 84%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar 80% 61% 60% 40% 22% 17% 20% 0% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar 2. Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Pembuatan tabel indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 9 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 9 x 36 = 1620 Data minimal = 1 x 9 x 36 = 324 Range = 720 – 144 = 1296 105 Panjang interval = 1296/5 = 259,2 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Interval skor Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 8 22% 1101,9 – 1361,1 Tinggi 13 36% 842,6 – 1101,8 Sedang 10 28% 583,3 – 842,5 Rendah 5 14% Sangat Rendah 0 0% 36 100% 1361,2 – 1620 324 – 583,2 Jumlah Skor Rata-Rata 1143 Kategori Tinggi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.14 menjelaskan bahwa persentase tertinggi pelaksanaan proses belajar mengajar berada dalam kategori tinggi sebesar 36%, dan persentase terendah pelaksanaan proses belajar mengajar dalam kategori rendah sebesar 14%, serta tidak terdapat pelaksanaan proses belajar mengajar dalam kriteria sangat rendah. Secara keseluruhan kreativitas guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 71%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : 106 Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar 36% 40% 28% 22% 30% 14% 20% 10% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.13 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar 3. Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluasi. Pembuatan tabel indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang digunakan berjumlah 5 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi adalah sebagai berikut : Data maksimal = 5 x 5 x 36 = 900 Data minimal = 1 x 5 x 36 = 180 Range = 900 – 180 = 720 Panjang interval = 900/5 = 144 Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi, jika ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : 107 Tabel 4.15 Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi Interval skor 757 – 900 613 – 756 470 – 612 325 – 468 180 – 324 Kriteria Frekuensi Persentase Skor Rata-Rata Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 13 9 14 0 0 36 36% 25% 39% 0% 0% 100% 698 Tinggi Sangat Rendah Jumlah Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Tabel 4.15 menjelaskan bahwa persentase tertinggi dalam mengadakan evaluasi termasuk kategori sedang sebesar 39%, dan persentase terendah dalam mengadakan evaluasi termasuk kategori sedang sebesar 25%, serta tidak terdapat guru yang memiliki kreativitas dalam mengadakan evaluasi dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Secara keseluruhan kreativitas guru dalam mengadakan evaluasi termasuk kategori tinggi dengan persentase sebesar 78%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas guru indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi adalah sebagai berikut : Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi 40% 39% 36% 25% 30% 20% 10% 0% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 4.14 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi. 108 4.1.4 Deskriptif Persentase Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Penilaian prestasi belajar akuntansi siswa di SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas ditunjukkan dengan nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011 yaitu nilai rata-rata dari keseluruhan kelas dari masing-masing guru yang mengajar. Gambaran tentang prestasi belajar akuntansi siswa berdasarkan analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Interval Kriteria Prestasi Belajar Akuntansi Frekuensi Persetase 86 – 100 Sangat Baik 3 8% 81 – 85 Baik 20 56% 71 – 80 Cukup Baik 13 36% 61 – 70 Kurang Baik 0 0% Tidak Baik 0 0% 36 100% ≤ 60 Jumlah Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011 Tabel 4.16 menjelaskan bahwa persentase tertinggi prestasi belajar siswa sebesar 56% termasuk dalam kategori baik, dan persentase terendah prestasi belajar siswa sebesar 8% termasuk dalam kategori sangat baik, serta tidak terdapat guru yang memiliki prestasi belajar siswa dengan kategori kurang baik dan tidak baik. Sedangkan rata-rata prestasi belajar siswa adalah 82% yang termasuk dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang prestasi belajar akuntansi siswa : 109 Prestasi Belajar Akuntansi 56% 60% 50% 36% 40% 30% 20% 8% 10% 0% 0% 0% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Gambar 4.15 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa. 4.1.5 Uji Normalitas Data Menurut teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependen Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parametersa Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011 36 .0000000 4.52580822 .114 .114 -.090 .683 .739 110 Analisis data hasil Output : Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Kriteria penerimaan H0 : H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%. Tabel 4.17 menunjukan nilai sig = 0,739 = 74% > 5% , maka H0 diterima. Artinya variabel prestasi belajar akuntansi siswa berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-P Plot, apabila pada grafik histogram memberikan pola distribusi tidak melenceng maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal, dan apabila pada grafik Normal P-P Plot titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan grafik Normal P-P Plot sebagai berikut : Gambar 4.16 Normal P-P Plot 111 Pada grafik P-P Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas. 4.1.6 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16 : Tabel 4.18 Uji Multikolonieritas Data Penelitian Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Standardized Coefficients Std. Error t Sig. Beta Collinearity Statistics Tolerance VIF 30.222 8.365 3.613 .001 Moralitas Guru Akuntansi .226 .073 .403 3.086 .004 .877 1.140 Kreativitas Guru Akuntansi .317 .090 .463 3.545 .001 .877 1.140 a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Sumber : Data yang diolah tahun 2011 112 Tabel 4.18 menunjukan besarnya VIF untuk X1 dan X2 sama-sama mempunyai nilai sebesar 1,140 dengan nilai tolerance 0,877. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel moralitas guru dan variabel kreativitas guru tidak mempunyai permasalahan multikolinieritas satu sama lain dikarenakan nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. 2. Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 : Gambar 4.17 Grafik Scatterplot 113 Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. 4.1.7 Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara moralitas guru akuntansi (X1), kreativitas guru akuntansi (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y). Penentuan persamaan regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda menggunakan SPSS release 16 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Moralitas Guru Akuntansi Std. Error 30.222 8.365 .226 .073 Standardized Coefficients T Sig. Beta Kreativitas Guru .317 .090 Akuntansi a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 3.613 .001 .403 3.086 .004 .463 3.545 .001 Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Model regresi untuk menyatakan pengaruh moralitas guru akuntansi (X1) dan kreativitas guru akuntansi (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi siswa (Y) adalah Y = 30,222+ 0,226X1 + 0,317X2. 114 4.1.8 Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi. Dalam penelitian ini uji F dilakukan untuk mengetahui sejauh mana moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Hipotesis : H 0 : 0 (Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen). H 1 : 0 (Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen). Pengambilan keputusan : Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%. H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova berikut ini : Tabel 4.20 Uji Hipotesis Simultan ( Uji F test) ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square 1 Regression 736.736 2 368.368 Residual 716.903 33 21.724 1453.639 35 Total F 16.956 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Sumber : Data yang diolah tahun 2011 115 Pada tabel Anova 4.20 diperoleh nilai F = 16,956 > 3,276 (nilai F tabel F(0,05;1;34) = 3,276) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel independen moralitas guru dan kreativitas guru secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa. Dengan kata lain variabel moralitas guru dan variabel kreativitas guru mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi belajar siswa. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut : Tabel 4.21 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) Model Summary Model 1 R R Square .712a Adjusted R Square .507 .477 Std. Error of the Estimate 4.66094 a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Pada tabel 4.21 diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,477 = 47,7% ini berarti variabel bebas moralitas guru dan kreativitas guru secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa sebesar 47,7%. Sedangkan untuk sisanya 52,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 116 2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t test) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut : Tabel 4.22 Uji Hipotesis Parsial (t test) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Moralitas Guru Akuntansi Std. Error 30.222 8.365 .226 .073 Standardized Coefficients T Sig. Beta .403 Kreativitas Guru .317 .090 .463 Akuntansi a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 3.613 .001 3.086 .004 3.545 .001 Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Hipotesis : Ho : 3 = 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : 3 0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0,05. Derajat kebebasan (df)= n-k-1 = 36-2-1 = 33, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05 = 2.035. Ho diterima apabila Sig > Sig 0,05 Ho ditolak apabila Sig < Sig 0,05 117 Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel moralitas guru (X1) diperoleh nilai thitung = 3,086 > 2,012 = ttabel, dan nilai probabilitas signifikansi = 0,004 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel moralitas guru secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa. Artinya jika variabel moralitas guru akuntansi mengalami kenaikan satu satuan maka variabel prestasi belajar akuntansi siswa akan mengalami kenaikan sebesar 0,226 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel kreativitas guru (X2) diperoleh nilai thitung = 3,545 > 2,012 = ttabel, dan nilai probabilitas signifikansi = 0,001 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen kreativitas guru secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa. Artinya jika variabel kreativitas guru akuntansi mengalami kenaikan satu satuan maka variabel prestasi belajar akuntansi siswa akan mengalami kenaikan sebesar 0,317 dengan asumsi variabel lain tetap. Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial kontribusi moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa bisa dilihat pada tabel berikut ini : 118 Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) Coefficientsa Model Correlations Zero-order Partial Part 1 (Constant) Moralitas Guru Akuntansi .565 .473 Kreativitas Guru .604 .525 Akuntansi a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .377 .433 Sumber : Data yang diolah tahun 2011 Uji koefisien determinasi parsial tabel 4.23 diketahui besarnya r2 moralitas guru akuntasni adalah 22,3%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel moralitas guru dikuadratkan yaitu (0,473)2. Hal ini berarti prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri di Kabupaten banyumas sebesar 22,3% ditentukan oleh moralitas guru akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 77,7% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Besarnya pengaruh kreativitas guru akuntansi adalah 27,5%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kreativitas guru dikuadratkan yaitu (0,525)2. Hal ini berarti prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri di Kabupaten banyumas sebesar 27,5% ditentukan oleh kreativitas guru akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 72,5% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. 119 4.2 Pembahasan Penelitian ini memfokuskan pada studi tentang pengaruh moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan prestasi siswa adalah hasil dari prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. 4.2.1 Pengaruh Moralitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kemampuan guru dalam menciptakan budaya kerja sama sebagai indikator dalam variabel moralitas guru yang mempunyai persentasi paling tinggi, artinya tingginya prestasi belajar siswa melalui media guru dalam menanamkan nilai moralitas sebagian besar telah dibuktikan dalam menciptakan budaya kerja sama. Menciptakan budaya kerjasama dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara seperti membentuk kelompok belajar bersama di dalam dan di luar kelas, memberikan suatu permasalahan yang terkait dengan kompetensi dasar kepada peserta didik untuk didiskusikan bersama dalam kelompok, memberikan soal ulangan latihan pada saat akan menghadapi ujian, mengadakan les privat bagi peserta didik yang masih kurang paham dalam pembelajaran di kelas, dan mengadakan diskusi kelompok jika menemukan permasalah dalam pembelajaran di kelas. Budaya kerja sama ini yang terkadang disalah artikan dan disalah gunakan oleh guru, khususnya dalam kasus ujian nasional yang telah dibahas pada latar 120 belakang penelitian ini. Sedangkan indikator yang paling sedikit tingkat persentasenya adalah kemampuan mempraktikan disiplin moral. Hal ini dikarenakan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah guru masih kurang memperhatikan tata tertib sekolah, kurangnya ketegasan dan keteguhan guru dalam melaksanakan peraturan, dan sanksi yang kurang tegas. Moralitas adalah suatu hal yang abstrak, tidak mudah bagi setiap guru untuk bisa menerapkan sikap dan perilaku moralitas di dalam proses pembelajaran di kelas. Guru harus berhati-hati dalam bersikap dan bertindak terutama di dalam lingkungan sekolah. Guru harus dapat mentransformasikan maksud yang terkandung dalam sikap dan tingkah laku yang dilakukannya selama proses pembelajaran agar para peserta didik tidak menyalahartikan sikap dan tingkah laku yang dilakukan oleh guru serta siswa bisa memahami maksud dari sikap dan tingkah laku tersebut. Hasil prestasi yang dipengaruhi oleh moralitas guru tergantung bagaimana siswa mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas yaitu bagaimana siswa belajar dengan mengamati gurunya yang sedang mengajar dan bagaimana siswa berinteraksi dengan gurunya. Uno (2008:195) mengungkapkan “belajar dengan mengamati model memainkan peranan penting sebagai karakteristik dari teori belajar kognitif sosial”, artinya segala perilaku dan perbuatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas akan ditiru oleh siswa dalam mencapai prestasi belajarnya. Moralitas guru merupakan ciri dari kepribadian yang dimiliki oleh guru merupakan alat transformasi dari disiplin sekolah. Bila disiplin sekolah kurang 121 mendapat perhatian mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar dan prestasi belajar anak. Sebagaimana dijelaskan oleh Tu‟u (2004:30) bahwa disiplin sekolah ikut memberi pengaruh yang baik bagi perubahan perilaku dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini telah membuktikan bahwa ada pengaruh moralitas guru terhadap prestasi belajar siswa, sebagaimana telah dibuktikan dalam penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut yaitu oleh Wulandari (2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh persepsi siswa mengenai kepribadian guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 4,9%. Hal serupa juga dibuktikan oleh Kurniawan (2008) dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa variabel persepsi siswa mengenai kepribadian guru memberikan sumbangan relatif sebesar 51,54% dan sumbangan efektif sebesar 17,57% terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008. 4.2.2 Pengaruh Kreativitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Hasil penelitian membuktikan bahwa dalam perencanaan proses pembelajaran, sebagian besar guru sudah memiliki perencanaan yang baik yaitu sebesar 84 % guru mempunyai kreativitas perencanaan proses pembelajaran yang sangat tinggi. Tingginya prestasi belajar siswa dapat didukung oleh kreativitas guru dalam merencanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, persiapan yang dilakukan guru sebelum proses pembelajran berlangsung sangat penting sekali dan 122 harus dipersiapkan sematang mungkin. Persiapan itu meliputi penyusunan RPP (Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum pelaksanaan pembelajaran, RPP (Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat sesuai dengan silabus pembelajaran akuntansi, membuat rencana pembelajaran yang lebih menarik sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, mencari tambahan materi mata pelajaran ekonomi/akuntansi dari sumber lain, dan sebelum memberikan materi pelajaran terlabih dahulu membuat skenario pembelajaran. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang optimal pula. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang kurang baik misalnya, guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan materinya tidak jelas. Kreatif tidak harus mahal, tetapi kreatif adalah bagaimana cara guru memunculkan suatu ide atau gagasan baru dalam proses pembelajaran yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif sangat membantu terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang dipelajarinya untuk bisa mendapatkan prestasi yang memuaskan. Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan guru adalah orang yang berhubungan langsung dengan siswa dalam proses belajar mengajar, dengan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Wijaya (1991:189), guru yang memiliki kreativitas dapat meningkatkan mutu hasil belajar siswanya. Slameto 123 (2003:54) juga berpendapat, bahwa faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar mencakup metode mengajar guru yaitu kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang didalamnya mencakup cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, cara guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan cara guru dalam mengadakan evaluasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Nawarti (2011:10) mengungkapkan bahwa, seorang guru harus memiliki kreativitas agar mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa kreativitas guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu oleh Khotimah (2007) yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara parsial kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan Administrasi Perkantoran tahun pelajaran 2005/2006. 124 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Moralitas dan kreativitas guru akuntansi bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. 2. Moralitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. 3. Kreativitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. 5.2 Saran Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan guru mempraktikan disiplin moral adalah indikator yang memiliki persentase terendah pada variabel moralitas guru yaitu sebesar 54% dan termasuk dalam kriteria sedang. Oleh karena itu, disarankan pihak sekolah atau pihak yang berwenang mampu memberikan sanksi moral yang lebih tegas terhadap seluruh warga sekolah khususnya guru agar tercipta disiplin sekolah yang baik. 124 125 2. Cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas adalah indikator yang memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan cara guru dalam merencanakan proses pembelajaran dan dalam mengadakan evaluasi. Oleh karena itu, disarankan guru harus meningkatkan kreativitasnya dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang kreatif serta guru dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dengan baik untuk proses pembelajaran. 5.3 Keterbatasan Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya adalah dalam pengisian angket yang masih kurang mendukung dalam pengambilan data. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dalam pengisian angket tidak hanya guru saja yang mengisi, tetapi kepala sekolah dan siswa sebaiknya juga berperan dalam pengisian angket. 126 DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang :UPT UNNES Press. Aprillin. 2010. Makna Moralitas Dan Lima Ciri Standar Moral. http://www.aprilians.com/2010/..../makna-moralitas-dan-lima-ciristandar-moral.( 26 Januari 2011). Aridlowi, Ahmad. 2009. Pendidikan dan Moralitas. http://aridlowi.blogspot.com/2009/03/pendidikan-dan-moralitas.html. (13 Februri 2011). Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Daroeso, Bambang. 1986. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang : Aneka Ilmu. Frans & Suseno, Magnis. 1987. Etika Dasar Maslah-masalah pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisus. Ghozali, Imam. 2006. Apilikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik. Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara. - - - - - 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Bumi aksara. Indriantoro, Nur, dkk. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogjakarta: BPFE-Yogjakarta. Khotimah, Khusnul. 2007. “Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Marna & Idris, M. 2009. Strategi Dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media. 127 Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nawarti, Sri. 2011. Creative Learning (Kiat Menjadi Guru Kreatif dan Favorit). Yogyakarta :Familia Pustaka Keluarga. Poespoprodjo, W. 1999. Filsafat Moral. Bandung: CV. Pustaka Grafika. Salam, H. Burhanudin. 2000. Etika Individu (Pola Dasar Filsafat Moral). Jakarta : Rineka Cipta. Shofiana, Dian Maya. 2008. Profesoianlisme Guru Dan Hubungannya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di MTS Al-Jamii’ah Tegallega Cidolog Sukabumi (Skripsi). http://www.idb4.wikispaces.com/.../rc15profesionalisme+guru+dan+h ubungannya+dengan+prestasi+siswa+di+....-Mirip.( 26 Januari 2011). Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Soetjipto, dan Kosasi, Raflis. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta : Depdikbud. Solikhah, Badingatus. 2008/2009. Bahan Ajar Ekonometrika Jurusan Akuntansi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Somali, Mohammad, A. 2005. Relativisme Etika- Analisis Prinsip_Prinsip Moralitas. Terjemahan Zaimul Am. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Sungguh, As‟ad. 2004. Dua Puluh Lima Etika Profesi. Jakarta: Sinar Grafika. Syachrun, Budi, A.M. 2008. Berbagai Modus Kecurangan Ujian. http://budiamsyachrun.blogspot.com/2008/12/berbagai-moduskecurangan-uan.html.(16 Februri 2011). Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agen Reformasi Pendidikan nasional dalam perspektif abad 21. Magelang : tera Indonesia. Tu‟u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : PT Grasindo. Uno, B Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 128 Wikipedia. 2011. Kabupaten Banyumas. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Banyumas. (18 Juli 2011). Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta : Bumi Aksara. 129 Lampiran 1 DAFTAR NAMA RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 NAMA GURU Muh.Syamsudin, S.Pd Untung Suroso, S.Pd, M.Si Agus Suyubi Hariyanto, S.Pd Dra. Tri Rahayu Dite Wagiyono, M.Pd. Heltiana Mondesti, SE Retno Yuni Hendrawati, S.Pd Martati, S.Pd. Suyadi, S.Pd Dyah Tini Heriyati, S.Pd Tri Purnamaningsih, S.Pd Drs. Bambang Warsito Tugiyono, S.Pd, M.Si Endang Sri P, S.Pd Satri Yulianti, SE Siti Fatimah, S.Pd Fitrianingsih, SE Riyanto, S.Pd. Setiyo Asih W, S.E. Achmad Sobirin, S.E. Catur Rini Uji Suseiyatun, S.Pd Puwa Mustikasari, SE Yulianto Harsono, S.Pd Drs. Tohirin Dra. Wigar Tri Wiriastuti Chusnul Umi Azizah, SE Kriswinarto, SE Wiwiet Aji Prihatin, S.Pd Suhartadi, S.Pd. Sigit Pramono, S.Pd Joko Amin Tohari, S.Pd Patriani Sintarsih, SE Drs. Poedji Poerwadi Catur Mei Irianto S Sri Mulyati, S.Pd NAMA SEKOLAH SMAN 1 PURWOKERTO SMAN 1 PURWOKERTO SMAN 2 PURWOKERTO SMAN 2 PURWOKERTO SMAN 3 PURWOKERTO SMAN 3 PURWOKERTO SMAN 3 PURWOKERTO SMAN 4 PURWOKERTO SMAN 5 PURWOKERTO SMAN 5 PURWOKERTO SMAN 5 PURWOKERTO SMAN AJIBARANG SMAN AJIBARANG SMAN AJIBARANG SMAN BANYUMAS SMAN BANYUMAS SMAN BANYUMAS SMAN BATURADEN SMAN BATURADEN SMAN BATURADEN SMAN JATILAWANG SMAN JATILAWANG SMAN JATILAWANG SMAN PATIKRAJA SMAN PATIKRAJA SMAN PATIKRAJA SMAN RAWALO SMAN RAWALO SMAN RAWALO SMAN SOKARAJA SMAN SUMPIUH SMAN SUMPIUH SMAN SUMPIUH SMAN WANGON SMAN WANGON SMAN WANGON 130 Lampiran 2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Banyumas No. NPSN Nama Sekolah Alamat 1. 20302172 SMA Negeri Baturaden Jl. Raya Rempoah Timur No. 786 Baturraden 53151 2. 20302183 SMA Negeri Jatilawang Jl. Raya Jatilawang No. 376 Jatilawang 3. 20302181 SMA Negeri Patikraja Jl. Adipura 3 Patikraja 4. 20302180 SMA Negeri Sumpiuh Jl. Raya Sumpiuh Barat No. 95 Sumpiuh 5. 20302182 SMA Negeri 1 Purwokerto Jl. Jendral Gatot Soebroto No. 73 Purwokerto 6. 20302174 SMA Negeri 1 Rawalo JL. Desa Pesawahan 7. 20302173 SMA Negeri 1 Sokaraja Jl. Raya Sokaraja Timur Sokaraja 8. 20302165 SMA Negeri 2 Purwokerto JL. Jend. Soebroto 69 Purwokerto 9. 20302167 SMA Negeri 3 Purwokerto JL. Kamandaka Barat 10. 20302168 SMA Negeri 4 Purwokerto Jl. Letkol Isdiman No. 9 Purwokerto 11. 20302169 SMA Negeri 5 Purwokerto JL. Gereja No. 20 12. 20302171 SMA Negeri Banyumas JL. Ppamuka No. 13 13. 20302170 SMA Negeri Ajibarang Jl. Raya Pancurendang Ajibarang 14. 20302112 SMA Negeri Wangon Jl. Penjarakan 131 Lampiran 3 KISI – KISI ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH MORALITAS DAN KREATIFITAS GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI Se- KABUPATEN BANYUMAS NO. 1. INDIKATOR Moralitas Guru a. Kemampuan Menjadi Model Sekaligus Mentor Bagi Siswa b. Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral c. Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral d. Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas e. Kemampuan Mewujudkan NilaiNilai Melalui Kurikulum f. Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama g. Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya h. Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral i. Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik 2 Kreativitas Guru A. . Cara Guru Dalam Merencanakan PBM (Proses Belajar Mengajar) B. Cara Guru Dalam Pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) C. Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluasi NO. ITEM JUMLAH 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 12 13,14,15,16 12 17,18,19 3 20,21,22 3 23,24,25,26 4 27,28,29,30,31 5 32,33,34 3 35,36,37 3 38 1 39,40,41,42,43 5 44,45,46,47,48,49,50, 51,52,53,54,55 56,57,58,59,60 12 4 5 132 Lampiran 4 PENGANTAR Kepada : Yth. Bapak/Ibu Guru Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri Se-Kabupaten Banyumas Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi strata S1 di Universitas Negeri Semarang, dengan judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri SeKabupaten Banyumas”, Saya mohon kepada Bapak/Ibu guru untuk mengisi angket penelitian ini. Agar penelitian ini mencapai tujuan yang sebenarnya saya mohon Bapak/Ibu guru dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Jawaban yang Bapak/Ibu guru berikan tidak berpengaruh apapun terhadap profesi Bapak/Ibu guru. Adapun kerahasiaan yang berkaitan dengan pengisian angket akan saya jaga sepenuhnya. Jawaban Bapak/Ibu guru akan sangat bermanfaat bagi saya dalam penyusunan skripsi ini. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu guru menjawab angket saya ini, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti Ika Musliani NIM. 7101407045 133 Lampiran 5 LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET Mohon Bapak/Ibu memberi tanda check list (√) pada salah satu alternatif jawaban pertanyaan di bawah ini yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Keterangan : SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah II. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Sekolah : Jenis Kelamin : Pendidikan terakhir : 134 PERTANYAAN MORALITAS GURU (X1) A. Kemampuan Menjadi Model Sekaligus Mentor Bagi Siswa 1. Barpakaian rapi dan sopan sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah. 2. Memakai aksesoris yang tidak menyolok. 3. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar lainnya di sekolah. 4. Memberi salam kepada kepala sekolah, guru dan karyawan pada awal dan akhir jam sekolah. 5. Menyapa warga sekolah jika berpapasan di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 6. Bersikap ramah kepada semua warga sekolah. 7. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan sekolah (misal:olah raga setiap hari jumat, jalan sehat, perayaan hari-hari besar, dll) 8. Memberikan saran dan solusi kepada peserta didik yang sedang mengalami masalah, baik masalah dalam belajar dan masalah pribadi. 9. Mengendalikan tingkah laku peserta didik yang keliru. 10. Memberikan kajian tentang kepribadian diselasela pembelajaran. 11. Menjadi tempat curhat bagi peserta didik. 12. Mengadakan diskusi dengan peserta didik mengenai arah masa depan peserta didik yang terkait dengan mata pelajaran. SL SR KD JR TP 135 B. Kemampuan Menciptakan Masyarakat yang Bermoral 13. Menaati peraturan atau tata tertib sekolah. 14. Memelihara hubungan baik dengan warga sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan. 15. Melaksanakan tugas sebagai seorang guru dengan penuh tanggung jawab. 16. Melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan. C. Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral 17. Datang ke sekolah tepat waktu. 18. Memimpin doa sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung. 19. Memeriksa kebersihan dan kerapian kelas serta memeriksa kesiapan peserta didik sebelum pelajaran dimulai. D. Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas 20. Mengadakan diskusi kelompok untuk membahas masalah dalam pelajaran. 21. Melarang peserta didik agar tidak membawa buku atau catatan berupa apapun setiap kali akan mengadakan evaluasi atau ulangan. 22. Memberi hukuman kepada peserta didik jika ada yang melakukan kecurangan pelaksanaan evaluasi atau ulangan. dalam 136 E. Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum 23. Memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. 24. Menyuruh salah satu peserta didik mengerjakan tugas di depan kelas tanpa bantuan teman. 25. Memberikan penghargaan atau poin nilai bagi peserta didik yang mampu mengerjakan tugas dengan baik dan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 26. Menyuruh peserta didik untuk meneliti kembali atau mengulangi pekerjaan/tugas yang diberikan oleh guru jika dalam pekerjaanya masih ada yang keliru atau tidak sesuai dengan jawaban yang benar. F. Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama 27. Membentuk kelompok belajar bersama di dalam dan di luar kelas. 28. Mengadakan les privat bagi peserta didik yang masih kurang paham dalam pembelajaran di kelas. 29. Memberikan soal ulangan latihan pada saat akan menghadapi ujian. 30. Memberikan suatu permasalahan yang terkait dengan kompetensi dasar kepada peserta didik untuk didiskusikan bersama dalam kelompok. 31. Mengadakan diskusi kelompok jika menemukan permasalah dalam pembelajaran di kelas. 137 G. Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya 32. Memberikan tugas tiap kompetensi dasar setelah selesai pembelajaran. 33. Memodifikasi tingkah laku peserta didik yang menghadapai kesulitan belajar dengan memberikan pengetahuan. 34. Mengadakan praktek lapangan pada beberapa sub bab materi akuntansi yang diajarkan. H. Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral 35. Mencoba membawa peserta didik untuk memahami dunia akuntansi yang sesungguhnya dengan cara pemberian tugas penelitian di luar lingkungan sekolah. 36. Mengkaitkan permasalahan yang sedang menjadi bahasan masyarakat dengan materi akuntansi. 37. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan sendiri materi yang di terima di kelas. I. Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik 38. Menyelesaikan permasalah yang ditemui di dalam proses pembelajaran, di lingkungan sekolah, dan di lingkungan masyarakat secara bersama-sama. 138 PERTANYAAN SL KREATIVITAS GURU (X2) A. Cara Guru Dalam Merencanakan PBM (Proses Belajar Mengajar) 39. Menyusun RPP Pembelajaran) (Rencara sebelum Pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran. 40. RPP (Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat sesuai dengan silabus pembelajaran akuntansi. 41. Membuat rencana pembelajaran yang lebih menarik sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. 42. Mencari tambahan materi mata pelajaran ekonomi/akuntansi dari sumber lain. 43. Sebelum memberikan materi pelajaran, terlabih dahulu membuat skenario pembelajaran untuk mencapai tujuan. B. Cara Guru Dalam Pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) 44. Terbuka dalam menerima saran, kritik dan pendapat dari semua peserta didik. 45. Memberikan pengantar pelajaran yang baik, sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti materi berikutnya. 46. Mengadakan diskusi ilmiah di dalam kelas. 47. Mempunyai ide-ide yang menarik dalam proses pembelajaran. 48. Mengadakan permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran di dalam atau di luar kelas. SR KD JR TP 139 49. Mengganti posisi tempat duduk peserta didik setipa kali mata pelajaran saya. 50. Membuat model pembelajaran yang berbeda disetiap pertemuan. 51. Menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab pertanyaan. 52. Melakukan diskusi kelompok 53. Meminta peserta didik menjawab satu pertanyaan secara begantian. 54. Menggunakan media yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. 55. Menggunakan metode mengajar secara bervariasi sesuai dengan materi pelajaran akuntansi. C. Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluasi 56. Melaksanakan evaluasi diakhir pelaksanaan proses pembelajaran. 57. Memberitahukan hasil evaluasi kepada peserta didik. 58. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. 59. Dalam memberikan kesempatan bertanya saya menyediakan waktu yang cukup untuk peserta didik yang bertanya. 60 Dalam setiap materi pelajaran, terlebih dahulu mengadakan pretest untuk menguji kesiapan peserta didik. Lampiran 6 140 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama Ainda Desy Luvitasari Alfanur Resta Hastami Ati'ul Aliyah Avivtin Oktavi Indrayani Bimantara Septian Wijaya Chulafa Alfirdaus Disela Krisma Devita Dita Kurniawati Dwi Anggun Yunita Endriani Eka Setiyowati Ernie Ulviatun Fandhi Dhuga Prayoga Ganang Haryadi Ian Novianto Inayah Iska Hamada Irham Fathudin Kursin Sahari Laela Dwi Hapsari Lintang Valendinta Diono Putri Mely Fitriani Mia Apriana Muji Lestari Nani Ismiati Nunik Tri Lestari Nur Khabriyaningrum Nur Laela Panji Sakti Eka Boedhyantoro Putri Rosita Debriyanti Rachmi Emilia Sayekti Reshtie Fadillah Rohmatun Solikhah Teguh satyo Pambudi Titah Aprilia Ulfatul Khasanah Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 88 99 100 100 100 100 100 100 94 100 90 67 90 100 84 100 81 99 54 96 99 100 88 100 77 100 100 100 94 100 90 95 86 100 3171 93 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama Alviani Antya Nisita Anggih Purwanto Astimah Bagus Herlambang Beti Dwi Khalimatun Cintya Siwi Nindhita Clorintiami Devi Wakhyuningtiyas Devie Intan Irnanisati Dini Puji Agustini Eka Oktafiani Elsa Ayu Putu Sarga Esty Yuni Prastyas Evi Nurngaeni Fitria Permatasari Hana Maulita Ciptaningtias Iin Piani Ika Nofita Nurhayati Isna Yuliani Lukman Syahrizal Maya Winarni Nita Sofiani Novi Purwaningsih Nurhikmah Isnaeni Nurul Aifah Riska Dwi Ramadani Rismanto Rizki Ramadani Satwika Dira oktavian Venti Rahmawati Wahyu Dwi Utami Wijil Sulistyono Wisnu Wicaksono Yandhi Jaya Ndanu DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G2 Nilai 75 78 90 65 100 60 70 100 50 60 80 65 95 100 80 80 78 100 100 84 80 80 60 70 78 100 86 100 88 80 90 88 86 84 2780 82 88 88 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Nama ADI TRIANA AGUNG PRASETYO AJI SAMANTA KURNIADI N ALFIYAH ANGGIT AGUS PURWANTO ARIS MAWANTO DEKA MERDEKAWATI DESI WULANDARI DIAN RIZKY UTAMI DWI IRWANTO DWI RIYANI EKO PRIYANTO ELVI MARSELA SETYAWATI W FATCHURROHMAH FITA TRIANA SARI FITRI AMALIAH GILANG VIRANTO HARUMSIH MURTIKA DEWI IDIA LESTARI IMAM MALIK IRCHAM KAROMAH ISNAENI JUNITA KURNIATI MOHAMMAD PRIFIAN NABELLA INTAN PERTIWI NILA YUSTINA NOVIA WULANDARI NOVITA RATNANINGTYAS NUR ARISKA NURUL RIFA YULIANI PUTRA GIRI WAHYUDI RIYAN TIKA SETIA ASIH ROIS PATMAWATI SEPTIAN TEGUH PAMUNGKAS SOLIKHAH RAKHMAWATI TRI WAHYUNI TRI WAHYUNI UMI ALFIATUN KHASANAH UMI MARFUNGATUN M WISNU ADE NUGROHO WISNU WARDANA WIWIK FITRIANI YEKTI ANGGITA SARI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 70 100 65 100 75 50 50 50 100 100 100 65 10 65 65 65 65 95 65 65 65 65 65 65 65 100 86 90 98 86 75 76 87 65 60 80 100 84 75 80 90 95 3242 75 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Nama ANGGI DIYANTI ANGGUNIATI DWI UTARI ANI MAKHBUBAH ARIF MUNANDAR DESTIKASARI DEWI PUSPITA SARI M. DIKA SAPTORI EDI KUSMORO EKO LUSWANTO EKO PRADIPTO K. EVA AGUSTINA FENTI ENAWATI GIGIH AMRULOH GUSLIAN SARASATI IMAM RAHMANTO IRMAWATI ISNA AMBARWATI JUMENTIN KUAT WALUYO LUSI NUR SAFITRI MIO SETIAWAN MIRCHAYATUN NAIF JILDAN NIKEN TINON PRAJA HESTI NINDI SEPTIKA MAULANI NOVAN HANDRI L NUR ALIFAH NURUL FITRIANI OCTIYANA ALYASARI RATNANINGSIH RIFKI TANTO SAPUTRA SARASSATI PERTIWI SEPTI INDRI ASTUTI SETYANING RAHAYU SITI ISKARIMAH TEGUH SETYO PRATOMO TEGUH SUNARYO ULISTIANI WINDI PRASTIANINGSIH YENI KURNIASIH YUDHA ADE SAPUTRA YUNI HANIFA YUNI KUSUMA NINGRUM Nilai 50 100 92 100 93 98 92 100 71 100 93 81 89 95 82 98 67 84 39 70 78 100 80 100 89 94 100 100 97 98 77 80 81 100 86 90 98 86 75 76 87 85 75 3723 87 81 81 141 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G4 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G3 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama AFRISNA NUR ADILLAH AGUSTIN RAHMAWATI P ANGGIT FIKRIANTO ANGGRAENY DWI LISTIANTI S ANI MUFRIFAH ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH ARDIANSYAH CAESAR ADHITYA SASONGKO DIAH WIDIYANINGSIH DIDI MURYANTO DIMAS SURYO L DONI NUR WIDIYANTO DRAJAT LUHUR SETYAWAN EKAH MEI LISTIANI EMIARTI SETYANINGSIH ESTI MUAMAROH FAJAR FREDITAMA FERRY ANGGA PRASETYO GILANG KURNIA CANDRA HERI SUSANTO IMANIAR SEPTININGSIH YUSA ITA MUSFIQOH LATIFATUZ ZUHRO LINDA PRASETYANA MAHMUDAH ULFAHNIA MA'RUF AZIZ MILLATUL 'AMALIYAH MINARTI MUHAMAD ARIFIN NIMAS AYU WULANDARI RAKHMAN SABIQ JAUHARI RIZKI FITRIA DWIANTI RUSLI NUGROHO SURYANI TIA ANDANI TRI AJI QOWIM MANSYUR TRI YULIANA ANGGRAENI UMI CHASANAH WAGIYATI YENI SETYARINI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 65 65 50 65 65 65 70 65 75 60 100 76 60 75 60 60 85 90 65 80 65 60 65 65 80 60 65 80 60 80 65 90 78 80 90 68 75 84 82 80 2868 72 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama AJI RIZKIKA HASMA N. ANINDYA ISMI FAUZIA APRI SRI MULYANI ARGA PANDU RAHMAWATI AYU DWIARTI JUNIANDINI BAGUS YOGA WIDIYATMOKO BERLI IRFANDO BETRIS ARUM PANITI BETY INDRAJAYANTI DEDE WARDIYANTO DESI ARUM LESTARI DESI NELIYAHANI DEWI RATNA SUMINAR DWI WAHYU HANDAYANI EKO AJI PRABOWO HETI TRIANINGSIH IDA NUR JANAH MEGA PRAVITA DEWANTI RIAN PRASETYO YUNIANTO RIYAN HIDAYAT RIZKI DIANTI RIZKY EMELLI ROHMAN IFANTO ROSIANA DYAH KINASIH SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI SOLIKHAH SUHEL JUNEDI SUJARWOKO SURYAWAN RUDI SAPUTRA TEDI WIJAYANTO TIANDTO HANGGA APIK N. TIKA PRAMITASARI TRI YULI PANGESTUTI TRIA AGUSTINI USWATUN KHASANAH YOSI DESTRI PRIFINITA SARI YRINE MEGAWATI YULIANTI YULLIA IFFAH NURHAYATI Nilai 93 100 61 88 94 82 71 100 100 45 100 100 37 100 100 96 94 100 66 84 53 62 94 86 100 67 90 86 27 91 80 81 66 31 100 82 95 85 75 65 3223 81 76 76 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Nama ADE SETIA IRMANDHY ALVINA NIKEN PRABANDANI AMEILIAWATI SIREGAR ANDIKA ADITYA PUTRA ANGGRAENI NURUL AFIDAH ARI AGUSTIANI ARIF FICAKSONO AYU PUSPITASARI CHAFIDIN AFANDI DESI ARDI FATMASARI DESI NORMAYASARI DORIS AWAL ARDIANTO DWI RACHMAWATI EKA FEBRIANTI GALUH NEGRAWATI HANJAYA SASMITA IKHSAN HONGGO H ISTIQOMAH KARINA ULFAH DAMAYANTI KHURIYATUN KHASANAH LUTFATUL LATIFAH METAWATI MUHAMMAD RASYID A NAELI FITRIYAH NIA APRIANI NOR SAPIAH NUGRAHENI NUR DEWI RARAS NUR FAJRI ISTIQOMAH PRIYONO RIRIN DWI YUNIARTI RISMA YULIANTO RIYAN ANGGUN PERMANA SITI KHOERIYAH SITI ROBINGAH TEGUH SANTOSO TITI YUNIATI TRI SULISTIOWATI TRI UMI MAHARANI USWATUN KHASANAH WARIH PURYANTI WILDAN PURNOMO WISNU SETIAJI YENRI FAJAR SUPHIYANTI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 50 100 92 100 93 98 92 100 71 100 93 81 89 95 82 98 67 84 39 70 78 100 80 100 89 94 100 100 97 98 77 80 81 100 89 94 100 100 97 98 77 80 78 3777 88 88 88 142 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G5 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Nama ADE PRATIWI YULIANI AHMAD MAKHALI ALVIAN PUTRANTO ASTI ANDARTI BARUNA ADITYA N CATUR SETIAWATI DEBY APRILIANI DESI AGUSTINA DESSY ALVIRA IRALITA DESI TRI SETYANINGSIH DIMAS SURYA ZAKADIEN DIN HENDRI ASTUTI RIZKI ENDAH SEPTIWAHDIYANI FEBRIANI EKA LESTARI FREDY RYAN SAPUTRA HANDIKA ADIN PRIATTAMA HARTIWI SETIA RAHAYU IKA AYU SAPUTRI IKA YULIARTI MARWIYANI IMAN GALIH SETYAPUTRA INDAH DWI PERWANI ITSNAENI NURUL ISTIQOMAH JANUAR MASPIKA MARFUNGAH MEGA YULIA RAIS NAHRUL HAKIM NI'MATUZ ZUHRIYAH NUR CHALIMAH NURUL RIZKI SETIYANI OKTAVIA USWATUN KH OKTIYAVANY AZMI PAMUJI RIAN ANDRIANTO RAHMAH HARISMAWATI RATIH EKA AMBARITA RIZKY OKTA HERMAWAN SAPTO ADHI NUGROHO SOFYAN REZA FERIANTO TIA ANGGRAENI R Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 98 47 54 84 59 78 65 95 79 77 71 82 100 98 70 98 98 79 90 91 72 98 97 100 100 100 52 94 99 46 97 70 93 88 70 53 70 98 3104 82 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Nama AGUS SUTRISNO ANDRIYANI APRIS SETIANI ATIN ANDRIYANI CHANDRA MARGIATINING CHANDYA ANITA D. DEFI PURWANTI DONY SETIAWAN EKA RAHAYU EKA RODIARNI ENI PUJIATI FEBRIYAN ADI RESIANTO FIKA ELFIANI FITA PRASETYOWATI HADI NOORHIDAYAT MEILAYATI EKA DIANTI MIFTAHUL HUDA MUHAMAD DINI MUJIATI MUTIATUN NISA NENI CHALFITRI NOFI RIAWAN RAGIL PRIBADI RIKI KUSDIYANTO RINA MEIKA SARININGTYAS RIYAN HIDAYAT ROHMAN IFANTO SOLIKHAH SUHEL JUNEDI SUJARWOKO TEDI WIJAYANTO TIKA PRAMITASARI TRIA AGUSTINI TIKA RUSTI DAMAYANTI TRI MULYANI TURYATI UMI KHOMSIYATUN YUSEF FREDDY SETIAWAN DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G6 Nilai 63 99 88 99 74 89 81 100 90 96 95 81 79 64 0 53 100 84 75 54 89 100 66 80 90 77 85 98 74 47 88 100 79 98 79 90 91 72 3060 81 81 80 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Afiati Laela Ageng Tri Kuswanto Elis Nurhayati Eri Widyawati Evi Puspita Karunia Heri Andrian Hernawan Singgih Ichfa Aryyasa Indra Setiawan Juni Purwanto Lili Setyaningsih Lintang Baskoro P Meliawati Monica Dwi Maya Nining Waryanti Novita Dian Mustika Putri Nur F Resi Widi A Rinangsih Ryan Putra H Ryan Vebri Ariesta Solehan Sugiyati Vita Vebianti Vivi Puspita Jayanti Yosi Monika Yuni Khusnul K Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 80 83 90 85 85 90 85 83 88 88 90 88 90 88 80 90 95 78 93 93 85 95 98 80 95 93 95 2378 88 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Ainda Desy Luvitasari Alfanur Resta Hastami Ati'ul Aliyah Avivtin Oktavi Indrayani Bimantara Septian Wijaya Chulafa Alfirdaus Disela Krisma Devita Dita Kurniawati Dwi Anggun Yunita Endriani Eka Setiyowati Ernie Ulviatun Fandhi Dhuga Prayoga Ganang Haryadi Ian Novianto Inayah Iska Hamada Irham Fathudin Kursin Sahari Laela Dwi Hapsari Lintang Valendinta D.P. Mely Fitriani Mia Apriana Muji Lestari Nani Ismiati Nunik Tri Lestari Nur Khabriyaningrum Nur Laela Panji Sakti Eka Boedhyantoro Nilai 93 100 61 88 94 82 71 100 100 45 100 100 37 100 100 96 94 100 66 84 53 62 94 86 100 67 90 2260 84 86 86 143 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G7 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama AISYAH FATRULLOH ANGGA SAPTIAN ANNASTAMI WIDIANINGSIH BETI PUSPASARI BURHANUDIN DEDI SETIAWAN DIDIN NURJAFAR DWI JAYANTI AGUSTINA DWI LUJENG RIZKY ARDI DWI NOTOSUHINO DYAN ANISA EGNA NURTRIFIANA ELA NURHUKMAH JENI AMBARWATI KAFISAN FATAH WIRAKAH KUSDIANTO MARTIA RAHMAWATI MEI ERNA WATI MEI SARAS WATI MOHAMMAD SHOFFAN A. NENENG SUPRAPTI R. NOFI RIYANTI NOPI FERIANTI NOVITA DYAH PUWARINI NURUL CHRIS TANTY NURUL SA'BANI NURUL TRIS T. OKTAVIA ANGGUN P. OKTAVIANI PANCARINI WULANDARI PRIYOGO RANTO WIBOWO RATNA NURHAYATI RUMIYANTINGSIH SAFITRI SRI BINTANG PEMUNGKAS WAHYU PUJIANTO WINDAR LESTARI YANI ISWATI YENI PEBRUATI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 80 90 95 78 93 93 95 98 80 95 93 95 85 85 83 85 85 85 85 80 78 90 80 90 93 85 80 83 90 85 85 90 85 83 88 88 90 88 90 88 3480 87 87 87 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G8 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Nama ADITYA RIKY NUGROHO ADITYA PRATAMA NUGRAHA AGUNG PAMBUDI AMINUDIN AYU ARDIANA BANGKIT SUNU R. DWIKY AGIL RAMADAN FERANITA ADHAR RAMADHANI FITO AKHMAD E. HARGUNA YOGA SUGAMA IKHTIAN NUR FADILA E. MAHARANI CITRA AULIA MARYAM SAFELLANI MOHAMMAD SYAH FIBRIKA R. NURUL DWI SETIANI OSA SETYO HANDAYANI PRISTIA WIJAKA PUPUT RAHMI WIJAYANTI RESYA NUR INTAN PUTRI RETRIANTI PRASETYA RINDA LUXY HERMAWATI RISGIANTO RIZKHA HARYANI SELENA BAYAN UTAMI SUCI RAMADHANI SURYA SAPTO NUGROHO TOPAN HERMAWAN WENY OKTA DELLA NISA YUSUF YANUAR RATUS Nilai 70 80 80 80 70 80 80 70 70 80 80 80 80 80 80 70 80 75 70 80 70 80 80 80 80 80 75 70 80 Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru 2230 74 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama AJI WIBOWO ANONA PUTRI USTIANI ANISA INDAHNUARI ANNISA SYA'BANURRAHMI AYU FEBRINA KHARISMA BAGUS APRILA TRI W. BAYU WICAKSONO DANIEL AWIT SAPUTRO DIAN KUSWIJAYANTO ELIS OKTRIANI ENDRA ADHITYA FERIZA FARIDATUL MAJIDAH ARYA P. HENDRA SAPUTRA UTAMA HILMY ILMAN NAFIAN INTAN PRADITYA KINANTHI DYAH ARUNTYAS S.S LIA SETYARINI PAMUNGKAS MUHAMMAD LUTFI AZIZ NOVIAN ADITIAN PAMUNGKAS TRI SETIONO RATIH PUSPITARINI RIDO ARYANDI WIJAYANTO SEPTI RISNAWATI SILMIAH TIARA BUDI APRILIA VINI TOFIKOH YOSA EDIKA FEBRIYANTI Nilai 65 65 60 73 65 55 65 60 70 70 78 70 70 65 65 65 65 63 63 80 73 65 60 63 68 75 63 1799 60 70 70 144 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G8 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama ADILLA NUR IZZA ANNISA CAHYANINGRUM ARINI NURANISA ASRI RESPATI AYU KUSUMANING DEWI BAGUS TYAS ANDIKA BANGKIT WAHYUNUGROHO CAHYANINGTYAS PURWA ANDARI DIAH AYU MAHARANI DIAN LERANTI ANESA DIANTINA PUSPALARASATI DIAS ARDI RAMDHAN EDI PRAYUGO FAHMI ABDILAH HAKIM FAISHAL NURFATHON W. FAJAR RAHADIAN GANANG NUGROHO AJI GINANJAR AJI RAMADANI HAEDAR ARFACHSYADZ HENDIS MEI SETYAWAN IVA RISTANTI KRISTIAN KUKUH PRIBADI MAILA KARIMA MASSOLIHUL HUDA PRATAMA MUHAMMAD PASCAL LISONI P. NURULLITA RIZKY PANGESTIKA RAKA TEGAR GUSTYAJI RENANDA DEMAS SETYAWAN SHAFIRA WINDA PURNOMO SINTA HARSINI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 80 75 80 75 80 80 75 75 80 80 80 80 80 80 75 80 80 75 80 75 80 80 80 80 80 80 75 80 75 2345 78 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama ADHI DARMA KRISTINATO ADI PURNOMO ADITYA PRATAMA BAGUS FAJAR SEPTIAN BAGUS PRASETYA BELLADONA WAHYUNINGTYAS ELIZA INDAH PERMANA FIRMAN WIDANA AJI NUGROHO FRANSISCA ELIANI WIDYAWATI HAFIID ADHI ATMA HOOGY BIMA NUGRAHA IBNU KHOZIN INTAN PRAMIDA KUSUMA LIVVO CHARTA ROLANDO MARIA ULFAH MOCHAMAD FAIZAL MOHAMMAD ITMAM MAULANA MUHAMMAD WISNU KRISNA ADI NAUFAL IBNU TSANI OKI TITIS PRASTIWI PANDU PATRIA PRAJNIDITA ZAENY RAHMALAH PUPUT FAIZAL HARYANTO SASKIA WIKAN JANUTAMI SATRIA ADITYA PRADANA SEKAR PRAWESTI W. UNGKY NOFENTA PASERA VERONIKA SETYOWATI WIDYA WULANDARI WINANDA GHONIY Nilai 70 63 68 63 58 63 60 65 58 67 70 58 65 55 55 63 60 55 60 68 68 58 58 53 63 68 55 60 68 68 1863 62 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama ANDYANI LARASATI ANJAR RIZKI FITRIANTO ANDY SETYA ABGUS DWI ANANDA BAGUS KURNIAWAN CITRA LESTARI PURIANA ASIH DESI LASTRIANI DWI FITRIYANI EKA WIDIYASTUTI ELVANUAR RAHADI FEBRIANA WAHYUNINGTYAS FLIDZAH NAFI KUSNA HANI EKA NOVIANI HARYO IDMAM MULFAFA ISTIQOMAH FACHMI LUSIA NOVIKASARI MILADI KADARUSMAN NOVI FATIMAH NUR SAFITRI OKTARINA KUSUMANINGSIH PANCAR SULI PONCE FATMAWATI RAHAYU BUDI ARTHANI RETNO ARI LISTIANA RISKI SEPTIANA PUSPITA DEWI SINGGIH PRIONO TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI Nilai 80 70 70 70 70 80 80 75 80 80 80 70 70 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 2335 78 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama AGNES AKBAR RAMADHANA AGUSTIN SAFITRININGRUM ALIQ NUR ROKHMAN ANGGITA DHITA NUARFI ANI BUDIARTI AULIA RAHMAH HAYATI AULIA TEGAR WIJAYA AYU MARTININGTYAS DIAH S. AYU PRISCALIANA M. BELIA NANDA LAKSMITA BINTANG RABBANI AJI DELANITA ROSIANANDA S.T. DESI AMIDA DEVI WULANDARI DIAH KANTI DITA DESIANA SAPUTRI DUDY DARMAWAN DWI ENDAH WARDANI GIAN TRI WIDODO GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO INDAH OCTAVIANI S. JULI RIZKIANA KEN LARASATI NING A. KONDANG BAYU PRAKARSA PANJI TINTO SARI RIZKY SETYO NUGROHO ROHMAT NUR IKHTIAR SELFIANA MEI INDI ASTUTI SETIONO TOMI RIAN HIDAYAT Nilai 80 65 63 65 78 55 65 55 68 78 68 63 65 53 55 73 43 70 85 65 68 53 58 53 55 55 70 85 65 68 1942 65 70 70 145 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G9 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama ADE INDAH PRATIWI ADITYA PRASETYO WALUYO ANGGI SUKMANTIAR W. ANINDA AULIA WULANDARI ANITA KUSUMA DEWI AYU PUJIATI BAGUS BAYU SAPUTRO DEWI AYU ISMANTO PUTRI DIAH RESTI ISTIGHFAR FEBRIANI DWI PANGESTU FIKA FINASIH CAHYANI GALUH SATRIANI HENDRAWAN KRISTIONO HERDIN PERMANA INTAN DESI WARMANINGRUM JULI ARSIH PANGESTI KRITONO ROGO KURIA DWI SARISTA LAELA ANTIKA WULANDARI LUSI AYUWANINGSIH MUGI RAHAYU NANIF IRMA ONANORA NAUFAN ABGHIS SALAM NINDYA FINDIKLAT NUR IDAH AYU LESTARI REZA RAFII FADILAH RIDHA ARIANTO SETYAWAN ROLYN ANALIS RYAN WAHYU BIMANTARA SUPAR TITIN KARTINI TRIONO VINA SAFITRI WAWAN SETIAWAN WIDO SETIANTO WULAN SINFA SULISTYAN YEKTI WIDODO YOSIA PURI SAPUTRO YUDHA DWI RAHMANTO ZAHROTUL AZIZAH Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 76 76 80 88 80 76 68 76 88 76 84 88 76 76 76 68 80 76 76 76 76 88 68 76 80 76 80 68 76 68 76 88 76 88 84 80 80 84 76 88 3136 78 78 78 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G10 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama ADIGUNA CANDRA WICAKSONO AGATHA FRINTYAS ADNAN AL FAJAR PAMUNGKAS BELLA NOVELIA DEWI AYU WULANSARI DIANTORO DIAS DWI SURYANING PRAJA DWIYANA PUSPITA CANDRA EDDO WIRIANTINO EKA LATIFAH OCTAVIANI ELISA NOVITASARI ETI OSRIYAH HEMI RISWANTI HIDAYAH AGUSTIN LINGGAR PERMANA PUTRA LISA ANDRIYANI NANGIN LUKMAN KHAKIM MONA MELINDA NOFI SETIOWATI NINGSIH NOPITASARI NUR FATKHU ROHMAN NUR NINGSIH OGI KHISNA WIRAGAMA OKI ERVANTO RAHARDIAN PUTRA PRATAMA RINA DWI SETYANINGSIH SAFITRI WULANDARI SUPAR TITIN KARTINI TRIONO VINA SAFITRI WAWAN SETIAWAN WULAN SINFA SULISTYAN ROSIANA DYAH KINASIH SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI SURYAWAN RUDI SAPUTRA TIANDTO HANGGA APIK N. TRI YULI PANGESTUTI YIYIS PAKERTI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 76 84 76 88 84 84 76 76 76 84 88 76 84 80 76 80 76 76 76 88 80 84 76 80 68 84 76 84 84 80 84 84 80 88 76 76 80 84 80 80 3212 80 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama ADELINA DAMAYANTI AFIACAL MUQONIAH AGUNG KUAT PRASETIYO AGUS SETIAWAN ANDIKA DITA JANUARTI DELINA VIRGIANA DEVI TRISNAWATI DEWANI P. DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P. DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA ELI SUSANTI ELVAN CATUR SADEWA FISKA FEBRIYANTI HARTANTO HIMAWAN SUSANTO INDIRA FEBRYANTI MUSTIKA IRAWATI NOVI DWI ASTUTI NUR LAELY FITRIYANI NUR SUPRIYADI NURFIQOH HIDAYATI OKTAVIANA NUR IZATI PRILI YOSHINTAN PRITA WULANDARI RESTY OKTAVIANA DEWI RINDY DESTRIANA TITA RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P. SIGIT WAHYONO SAPUTRO SONY WAHYUADI H.R. SRI HANDAYANI SRIYONO STERINALITA COSTIANA SULISMAWATI TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI TRI WAHYUNI TRI WULANDARI VIKI FIRMANSYAH WARMOKO YANUAR DIAH LAVETI Nilai 80 90 95 78 93 93 95 98 80 95 93 95 85 85 83 85 85 85 85 80 78 90 80 90 93 85 80 83 90 85 85 90 85 83 88 88 90 88 90 88 3480 87 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AGNES AKBAR RAMADHANA AGUSTIN SAFITRININGRUM ALIQ NUR ROKHMAN ANGGITA DHITA NUARFI ANI BUDIARTI AULIA RAHMAH HAYATI AULIA TEGAR WIJAYA AYU MARTININGTYAS DIAH S. AYU PRISCALIANA M. BELIA NANDA LAKSMITA BINTANG RABBANI AJI DELANITA ROSIANANDA S.T. DESI AMIDA DEVI WULANDARI DIAH KANTI DITA DESIANA SAPUTRI DUDY DARMAWAN DWI ENDAH WARDANI GIAN TRI WIDODO GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO INDAH OCTAVIANI S. JULI RIZKIANA KEN LARASATI NING A. KONDANG BAYU PRAKARSA NANIF IRMA ONANORA PANJI TINTO SARI RIZKY SETYO NUGROHO ROHMAT NUR IKHTIAR SELFIANA MEI INDI ASTUTI SETIONO TOMI RIAN HIDAYAT WENING DYAH HARUPI YAYAN SULISTYONO YOGI RIZKIADI YUDHA DWI RAHMANTO ZAHROTUL AZIZAH Nilai 63 99 88 99 74 89 81 100 90 96 95 81 79 64 0 53 100 84 75 78 93 93 95 98 80 95 93 95 85 85 83 85 85 90 85 87 3009 84 84 84 146 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G11 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ANGGI SELVIANA ASANTI AZIZAH DHITA SAFITRI DANANG TRILAKSONO DEVITA RIANDIKA DWI ARIANTI EKA OKTA RIYANTI FITRI MULYANI GALIH ADE TRIANA HADIDA DWI PAMULAHATI HANDIKA NANDA PRATAMA IRLAN BAHAR ISNA DAYU FITRIANA MICHAEL SIEBERS EFFENDI MUHAMMAD FAUZAN M. NILA NURLAELA NINING DWI SETIANI PANGKY HERLIYAWAN SYAH PUPUT TRYAS S. RANI DEWI OCTAVIANI RENI DEWI PRAWESTI REZA KURNIAWAN RIA CAHYA PUSPITA RIFQO AGUNG PAMBUDI SEPTIANA PUSPITA DEWI SETIA WIJAYANTI SINGGIH PRIONO SUCI WULAN SARI TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI TRI WULANDARI VINA SOFIA ULFAH WARMOKO WENING ZUHROTUNNISA YANUAR DIAH LAVETI YOGA YANUAR PANCA P. Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 93 100 61 88 94 82 71 100 100 45 100 100 37 100 100 96 94 100 66 84 53 62 94 86 100 67 90 86 27 91 80 81 66 31 100 82 2903 81 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ARIEF ZAKARIA RAHMAN CANDRA AJI SANTOSO CHINTYA FERONICA CLARA WAHYU SUCI RIYANTI DANI WINDA NUGROHO DANIEK KUSUMANING TYAS DESI PRIMANITA DEWI KARTIKA DIANA WIJAYA DONO ARIADI IKHWANUDIN SISWANTO KINANTI DIYAH PRATIWI MARIA YUGA PUSPITASARI T. MERY ROMANINGTYAS MISWAHYUNINGSIH NISA NUROHMAH RATNA WIDYANINGRUM REIZKA KEUMALASARI RESTIAS HARSI MAIMUNA P. RISTIANI PURWANTO RIZAL DANI WIBOWO RIZKY AGUNG BUDIMAN RIZKY AMALYANTO RIZKY YULIA SARI ROSIANA DYAH KINASIH SEPTI NINGSIH SEPTIAJI FIRMAN ADZANI SEPTIANI DIAN PUSPITASARI SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI STEPANUS AMANDU SURYAWAN RUDI SAPUTRA TIANDTO HANGGA APIK N. WIDYA ASTUTI WISNU DWI DARMAWAN YOGINANJAR ANGGORO M. DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G12 Nilai 98 47 54 84 59 78 65 95 79 77 71 82 100 98 70 98 98 79 90 91 72 98 97 100 100 100 52 94 99 46 97 0 93 88 70 53 2866 80 80 80 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Aji Amirulloh Efendi Anardho Triambudi Andhika Putra Pratama Anisa Fatmawati Argatama Primastyandaru Ari Rubiyanti Ulfah Ave Siena Firdausia Awalia Shinta Larasati Bayu Saputra Devi Mey Sari Duryatmi Siswi Dwi Ihda Nurhayati Erna Susilowati Himmah Isti'ana Ridani Ika Nurhayati Istiqomah Julia Mukti Restiarini Khuswatun Khasanah Latifah Putri Wardani Malikil Fahmi Mirawati Muntoha Muslimah Nicki Desnga Rakhmania Nisa Istikomah Novita Listari Nurhikmah Hidayanti Pipin Wita Sari Pipit Dwi Wahyuningsih Rahmah Safitri Restiana Ridlo Akbar Khumaedi Rizki Umbarwati Rosalita Septiani Septihani Laelia Zistia Siti Muhibah Tedy Anggara Titi Purwanti Wahyu Dwi Antoro Yunita Nurbaeti Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 64 76 60 80 76 60 88 80 80 76 76 76 76 80 80 76 76 76 80 92 84 76 76 80 84 64 80 76 76 76 80 76 76 76 76 76 76 68 76 76 3056 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Agus Tri Widodo Anggi Nurtrianda Putri Arif Fauzi Bellatric Minico Cahyo Prihatnolo Desti Habibah Rachmawati Dewi Irna Sari Diah Apriliana Dimas Andika P Een Restiani Mahalina Eka Ratna Sari Eli Turniati Elsa Erawati Endah Prayogi Eri Zulaikhah Fani Lilis Triana Geri Nur Alamsah Gesti Catur Setiati Gustin Wijayanti Ifda Widiyani Jaka Aliy Farissya Laelatul Amaniyah Lisa Lutfiana Mardiyatun Mugi Rahayu Meita Arofaturrokhmah Nofiska Rizky Happy Fandani Nunung Listiyani Nur Afifah Oki Silvia Tryadi Probo Winasis Rahmat Sayekti Reni Arista Haryati Rezha Lidyanto Rizki Maulana Siska Widyaningrum Sri Wahyuni Tegar Heri Kiswanto Usnul Khotimah Vicky Mabruroh Wahyu Suswikawati Nilai 84 76 84 88 76 76 76 80 80 76 84 76 80 84 84 80 84 80 64 84 76 76 84 80 76 84 80 84 76 84 84 84 76 80 76 80 80 80 80 80 3196 80 78 78 147 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G13 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama Alviana Listiyani Andina Citra Nugraheni Anita Yuni Lestari Annis Martiana Hidayatullaeli Apriliana Dwi Hidayati Bayu febrianto Doni Setyawan Dwi Fajriyah Suci Anggraini Dwinda Nur Pramesti Dyah Tri Ambarwati Eka Yuliyana Elsa Yuliani Febriana Putri Utami Feni Lestari Ifna Umirahmah Iska Salamah Leni Maryani Lesiyanti Lina Dwi Andari Melia Kurniasih Nandang Aji Pangesti Nora Kresnawati Novi Indah Hidayati Nur Soviyati Rahmawati Novi Andari Riana Purwaningsih Romadhoni Satria Sari Rizky Utami Sony Ibrahim Sulistia Ningrum Susilowati Wahyu Ainurrofiq Wahyu Dwi Juniastuti Windy Hadistina Yulia Ninung Yuswandari Zulkhi Dalu Kurniawan Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 85 80 83 90 85 85 90 85 83 88 88 90 88 90 88 80 90 95 78 93 93 95 98 80 95 93 95 85 85 83 85 85 85 85 80 78 3128 87 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama Annisa Septiani Apri Nur Hidayati Avelina Oktaviani Putri Defi Solifah Eindah Rismawati Gotik Oktiviana Hanalia Pertiwi Irma Desti Nur'anei Isny Nurhayati Kukuh Setio Utomo Leli Rizki Puspa Pembayun Linda Winanti Margi Rahayu Mega Alfianto Mega Yunita Melani Rhesi Purwati Mey Lanny Gesti Astarini Muhammad Ali Ma'ruf Mukhlisina Budiutami Nanda Ayu Muktiningsih Oktavia Kusumawardani Istanto Pembayun Dyah Ayu Wulandari Pravimatika Nur Alvi Kusuma Muliadi Pria Purnama Aji Queen Happy Mujiko Ragil Ayu Pamikatsih Rita Choerul Titis Mayta Sari Triya Utaminingsih Wahyu Rakhmawati Yuni Dewi Lestari Zaky Mubarok DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G14 Nilai 80 90 95 78 93 93 95 98 80 95 93 95 85 85 83 85 85 85 85 80 78 90 80 90 93 85 80 83 90 85 85 90 2783 87 87 87 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Aditya Ginanjar P Agung Satria Agus Triyatno Aliyatul Fitriyah Anita Desty Amalia Cita Purwasari A Dayu Syifa Lafidah Dea Singgih Prakoso Derman Sihaloho Dewi Ratnawati Dyah Ayu Septiani Dinan Fuad Neo Fitra Diyah Cahyani Dwi Prasetyo Aji Isti Nurjanah Kamalia Agustin Keni Pradnya Paramita Lina Vivanty Mei Setiorini Meiyana Eka Wahyuni Mulyo Setiyowati Mumfarida Nadya Puspitasari Nimas Linggar Panggraita Nur laela Pradina Anggi S Puput Media Dwi Kartika Rasyif Ismawan Rita Rusno Saputriana Rizky Arya Sapta Junia aisyah Sekar Arum Sari Septi Nur Sangadah Siti Nur Khikmah Tomi Prasetio Toni Susilo Tri Widya Wisnu Wardani Wahyu Indriyana Whili Apriyani Zakaria Al Ansori Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 76 84 76 88 84 84 76 76 76 84 88 76 84 80 76 80 76 76 76 88 80 84 76 80 68 84 76 84 84 80 84 84 80 88 76 76 80 84 80 80 3212 80 79 79 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Adita Agustina Ady Prakasa Agus Triyanto Agustina Aditya Aji Nugrahaning Widhi Alvionita Suci Prahesti Anggi Permani Ani Andani Anisa Maulida R Ardhian Triantiko Fauzi Arista Dwi Lestari Arumsari Widiyaningsih Bily Eka Pratama Cahyaningtyas Tri Wiji Utami Dani Aris Pranoto Defi Fitriana Desi Yola Sukma Widiya Desna Rohma Plesniati Devi Tri Mulyani Eka Destaria Enggar Yuliana Cahyaningsih Fitria Sari Friesca Aster Pratiwi Gian Budi Aditomo Hana Festian Hendra Dwi Andika Indon Tri Marsono isna Nur Hidayah Kipdiyanti Naeni Fitriana Nur Listiowati Nurul Fauziah Aziz Octora Bintang Pratama Ragil Murdiyanti Respati Bayu Adhi Rily Tresna Oktaviani Syafrian Jamludin Aziz Unggul Prabawa Wiwit Rakhmawati Yuniati Nuraisah Nilai 76 76 80 88 80 76 68 76 88 76 84 88 76 76 76 68 80 76 76 76 76 88 68 76 80 76 80 68 76 68 76 88 76 88 84 80 80 84 76 88 3136 78 148 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G15 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ANGGI DIYANTI ANGGUNIATI DWI UTARI ANI MAKHBUBAH ARIF MUNANDAR DESTIKASARI DEWI PUSPITA SARI M. DIKA SAPTORI EDI KUSMORO EKO LUSWANTO EKO PRADIPTO K. EVA AGUSTINA FENTI ENAWATI GIGIH AMRULOH GUSLIAN SARASATI IMAM RAHMANTO IRMAWATI JUMENTIN KUAT WALUYO LUSI NUR SAFITRI MIO SETIAWAN MIRCHAYATUN NAIF JILDAN NIKEN TINON PRAJA HESTI NINDI SEPTIKA MAULANI NOVAN HANDRI L NUR ALIFAH NURUL FITRIANI OCTIYANA ALYASARI RATNANINGSIH RIFKI TANTO SAPUTRA SARASSATI PERTIWI SEPTI INDRI ASTUTI SETYANING RAHAYU SITI ISKARIMAH TEGUH SETYO PRATOMO TEGUH SUNARYO Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 85 75 75 70 72 90 78 74 72 70 70 70 74 74 74 70 70 80 70 70 80 80 70 84 80 70 76 80 88 72 86 70 78 76 94 70 2737 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AAN FAZERI AGUS APRIANTO AGUS TRI KUATNO AHMAD SYAIFUL ANAM AJI MUNAWAR AL KHOLIK MANSUR SYAH APRIS SETIANA BUDIANTO DIKA PRASNA PUTRA EKA BUDI ANDRIYANTO EKA PRASETYO GUSMAN EKI RIALITA AGUSTIN EVA OCTIANI FAHMAWATI NUR FADHILAH HENTRI AGSPUR GITA A. HERU MUSANIP ISTIKOMAH JUNIATI KRISTIANI KUSNAN NINA MAYASANTI NUR ITSNA WIJAYANTI NUR NOCHANI NURMA FATMAWATI NURUL FADILAH PURWINDA RATNA EKA CAHYANIGRUM SINTA PRASETYO RINI SUSI ENDRIYATI SYAMSUL RIZAL TUTI LESTARI VERA VITANIATI WAHYU NOFIYANI WANDA DWI OKTAVIANI WINDA OKTIASIH WINDAR LESTARI Nilai 80 74 80 70 70 90 70 72 74 70 70 72 80 75 72 70 70 70 70 70 84 84 74 74 70 74 72 85 90 85 80 70 70 80 90 76 2727 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AGUS SUTRISNO ANDRIYANI APRIS SETIANI ATIN ANDRIYANI CHANDRA MARGIATINING CHANDYA ANITA D. DEFI PURWANTI DONY SETIAWAN EKA RAHAYU EKA RODIARNI ENI PUJIATI FEBRIYAN ADI RESIANTO FIKA ELFIANI FITA PRASETYOWATI HADI NOORHIDAYAT MEILAYATI EKA DIANTI MIFTAHUL HUDA MUHAMAD DINI MUJIATI MUTIATUN NISA NENI CHALFITRI NOFI RIAWAN RAGIL PRIBADI RIKI KUSDIYANTO RINA MEIKA SARININGTYAS RIYAN HIDAYAT ROHMAN IFANTO SOLIKHAH SUHEL JUNEDI SUJARWOKO TEDI WIJAYANTO TIKA PRAMITASARI TRIA AGUSTINI USWATUN KHASANAH WIWIT NURLINDA R. YUDI SUDRAJAT Nilai 82 70 78 70 70 88 72 80 80 70 72 74 70 80 70 70 70 72 70 70 76 76 70 75 70 70 74 85 90 90 76 70 78 80 90 72 2720 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AISYAH FATRULLOH ANGGA SAPTIAN ANNASTAMI WIDIANINGSIH BETI PUSPASARI BURHANUDIN DEDI SETIAWAN DIDIN NURJAFAR DWI JAYANTI AGUSTINA DWI LUJENG RIZKY ARDI DWI NOTOSUHINO DYAN ANISA EGNA NURTRIFIANA ELA NURHUKMAH JENI AMBARWATI KUSDIANTO MARTIA RAHMAWATI MEI ERNA WATI MEI SARAS WATI MOHAMMAD SHOFFAN A. NENENG SUPRAPTI R. NOFI RIYANTI NOPI FERIANTI NOVITA DYAH PUWARINI NURUL CHRIS TANTY NURUL SA'BANI OKTAVIA ANGGUN P. OKTAVIANI PANCARINI WULANDARI PRIYOGO RANTO WIBOWO RATNA NURHAYATI RUMIYANTINGSIH SAFITRI SRI BINTANG PEMUNGKAS WAHYU PUJIANTO YANI ISWATI Nilai 80 70 76 70 74 90 72 76 70 70 74 72 72 76 70 70 70 72 70 70 80 84 72 72 75 74 74 82 90 80 80 70 80 76 86 70 2709 75 76 76 149 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G16 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ADE INDAH PRATIWI ADITYA PRASETYO WALUYO ANGGI SUKMANTIAR W. ANINDA AULIA WULANDARI ANITA KUSUMA DEWI AYU PUJIATI BAGUS BAYU SAPUTRO DEWI AYU ISMANTO PUTRI DIAH RESTI ISTIGHFAR FEBRIANI DWI PANGESTU FIKA FINASIH CAHYANI GALUH SATRIANI HENDRAWAN KRISTIONO HERDIN PERMANA INTAN DESI WARMANINGRUM JULI ARSIH PANGESTI KRITONO ROGO KURIA DWI SARISTA LAELA ANTIKA WULANDARI LUSI AYUWANINGSIH MUGI RAHAYU NANIF IRMA ONANORA NAUFAN ABGHIS SALAM NINDYA FINDIKLAT NUR IDAH AYU LESTARI REZA RAFII FADILAH RIDHA ARIANTO SETYAWAN ROLYN ANALIS RYAN WAHYU BIMANTARA WAWAN SETIAWAN WIDO SETIANTO WULAN SINFA SULISTYAN YEKTI WIDODO YOSIA PURI SAPUTRO YUDHA DWI RAHMANTO ZAHROTUL AZIZAH Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 76 72 74 74 80 80 70 72 74 80 76 74 74 70 78 90 80 74 86 70 94 70 70 70 94 70 70 72 80 80 70 70 76 80 70 75 2735 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ADELINA DAMAYANTI AFIACAL MUQONIAH AGUNG KUAT PRASETIYO AGUS SETIAWAN ANDIKA DITA JANUARTI DELINA VIRGIANA DEVI TRISNAWATI DEWANI P. DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P. DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA ELI SUSANTI ELVAN CATUR SADEWA FISKA FEBRIYANTI HARTANTO HIMAWAN SUSANTO INDIRA FEBRYANTI MUSTIKA IRAWATI NOVI DWI ASTUTI NUR LAELY FITRIYANI NUR SUPRIYADI NURFIQOH HIDAYATI OKTAVIANA NUR IZATI PRILI YOSHINTAN PRITA WULANDARI RESTY OKTAVIANA DEWI RETNA RISMAWATI RINDY DESTRIANA TITA RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P. SIGIT WAHYONO SAPUTRO SONY WAHYUADI H.R. SRI HANDAYANI SRIYONO STERINALITA COSTIANA SULISMAWATI TRI WAHYUNI VIKI FIRMANSYAH DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G17 Nilai 78 72 70 70 82 80 80 76 72 76 70 80 80 70 72 90 86 85 90 70 84 70 70 74 88 70 70 76 70 80 78 78 70 70 70 80 2747 76 76 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama ADELINA DAMAYANTI ADIGUNA CANDRA WICAKSONO AGATHA FRINTYAS ADNAN AL FAJAR PAMUNGKAS BELLA NOVELIA DEWI AYU WULANSARI DIANTORO DIAS DWI SURYANING PRAJA DWIYANA PUSPITA CANDRA EDDO WIRIANTINO EKA LATIFAH OCTAVIANI ELISA NOVITASARI ETI OSRIYAH HEMI RISWANTI HIDAYAH AGUSTIN LINGGAR PERMANA PUTRA LISA ANDRIYANI NANGIN LUKMAN KHAKIM MONA MELINDA NOFI SETIOWATI NINGSIH NOPITASARI NUR FATKHU ROHMAN NUR NINGSIH OGI KHISNA WIRAGAMA OKI ERVANTO RAHARDIAN PUTRA PRATAMA RINA DWI SETYANINGSIH SAFITRI WULANDARI SUPAR TITIN KARTINI TRIONO VINA SAFITRI WAWAN SETIAWAN WULAN SINFA SULISTYAN Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 90 70 85 76 90 72 74 76 72 90 72 70 90 70 70 90 84 70 95 70 90 70 70 74 95 74 78 80 70 90 80 74 80 76 2677 79 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama AGNES AKBAR RAMADHANA AGUSTIN SAFITRININGRUM ALIQ NUR ROKHMAN ANGGITA DHITA NUARFI ANI BUDIARTI AULIA RAHMAH HAYATI AULIA TEGAR WIJAYA AYU MARTININGTYAS DIAH S. AYU PRISCALIANA M. BELIA NANDA LAKSMITA BINTANG RABBANI AJI DELANITA ROSIANANDA S.T. DESI AMIDA DEVI WULANDARI DIAH KANTI DITA DESIANA SAPUTRI DUDY DARMAWAN DWI ENDAH WARDANI ELISA NOVITASARI GIAN TRI WIDODO GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO INDAH OCTAVIANI S. JULI RIZKIANA KEN LARASATI NING A. KONDANG BAYU PRAKARSA PANJI TINTO SARI RIZKY SETYO NUGROHO ROHMAT NUR IKHTIAR SELFIANA MEI INDI ASTUTI SETIONO TOMI RIAN HIDAYAT WENING DYAH HARUPI YAYAN SULISTYONO YOGI RIZKIADI Nilai 76 72 76 74 84 80 70 78 70 82 70 72 74 70 74 88 78 72 90 70 90 70 70 70 92 76 76 74 74 84 80 70 72 70 2588 76 77 77 150 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G18 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AFID MUHAMAD PAMBUDHI ALDY NOOR ARMADA ANGGI PRASETYANTIKO A.M. ANNISA BUDI UTAMI ASTI NURDIANI RAHAYU BENY SETIAJI KAMAJAYA BRAMASTYA KHARESNA PAKSI DENI PRATAMA DIANATA SAPUTRA DIANI SEPTIKASARI DIYAH YULIANI FADHILAH ASMARANI GIZA ADHILAGA HARYANTI HARYANTO HENDRAWAN KRISTIONO ILHAM CAHAYA TIMUR INDAH MEGA LESTARI INEKA YULIANTI PRASETIYAWATI KARTIKA DEWI SETIANINGSIH LISNA BARLIAN MUHAMMAD RAFI RAFSANJANI NUR FIRANTI PEGI YULIANNA RATIH KUMIYATI RETNA RISMAWATI RIZA ALFIANA RIZKY RAHMAWATI SERLI EKA PERTIWI TEFUR NUR ROHMAN TIYAS LILIS SURYANI TRI DAHRIATIN DAHLAN H. M. ULFAH NUR AZIZAH VIQLE ADI WIBOWO WAHYU RAMADHAN YIYIS PAKERTI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 76 70 74 70 74 70 80 72 70 80 70 92 70 70 80 70 70 80 88 94 80 80 72 74 76 70 74 88 80 70 70 76 70 80 70 2720 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AGUS DWI ANANDA ANDY SETYA ANDYANI LARASATI ANJAR RIZKI FITRIANTO BAGUS KURNIAWAN CITRA LESTARI PURIANA ASIH DESI LASTRIANI DWI FITRIYANI EKA WIDIYASTUTI ELVANUAR RAHADI FEBRIANA WAHYUNINGTYAS FLIDZAH NAFI KUSNA HANI EKA NOVIANI HARYO IDMAM MULFAFA ISTIQOMAH FACHMI LAELA ANTIKA WULANDARI LUSI AYUWANINGSIH LUSIA NOVIKASARI MILADI KADARUSMAN MUGI RAHAYU NOVI FATIMAH NUR SAFITRI OKTARINA KUSUMANINGSIH PANCAR SULI PONCE FATMAWATI RAHAYU BUDI ARTHANI RETNO ARI LISTIANA RISKI SEPTIANA PUSPITA DEWI SINGGIH PRIONO TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI TRI WULANDARI WARMOKO YANUAR DIAH LAVETI Nilai 72 78 70 78 70 74 72 82 70 70 78 70 90 70 70 72 70 70 72 90 84 74 90 74 70 70 70 70 72 70 70 70 70 74 72 70 2658 74 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ADE SEPTI LESTARI AJI BAGUS PANUNTUN ANI RAKHMAWATI APRIAN WASITO ADI ARIF SUDARMANTO ARSY WINDI ASTUTI ATMAWATI WAHYU S.N. BAYU YUNIANTO CANDRA SURYA NUGRAHA DEDY ANJAS SUSETYO DENY MARDIANTO DEWI RAKHMAWATI DWI PUJI ASTUTI DWI RETNO TRISNA ASIH ETI OSRIYAH FAIZAL CHANDRA PRATAMA FATKHATUL KHOERIYAH FEBRIANA VINDA SAPUTRI HEMI RISWANTI HIDAYAH AGUSTIN INTAN PUPUT SUKMADEWI ISROFIAH RATNA DEWI IVAN SAGUH ULY MURTI LELI AFITA LINGGAR PERMANA PUTRA NORMA YURISTYANA OCTAVIA RISKI INDAH P. OGI APRIYANTO PIPIT ERI WINARNI RENITA ULFA RAMADA RIYAN SETIAWAN TATAP TIAGA SASIAN TRIANI YULIANTI WANDHA ARDINA LARASATI YUDHA ADE SAPUTRA YUNI KUSUMA NINGRUM Nilai 74 76 70 88 70 80 72 72 80 78 88 70 92 70 70 76 70 76 70 90 90 78 88 78 80 80 70 70 74 74 70 72 70 78 80 70 2754 77 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama AJI RIZKIKA HASMA N. ANINDYA ISMI FAUZIA APRI SRI MULYANI ARGA PANDU RAHMAWATI AYU DWIARTI JUNIANDINI BAGUS YOGA WIDIYATMOKO BERLI IRFANDO BETRIS ARUM PANITI BETY INDRAJAYANTI DEDE WARDIYANTO DESI ARUM LESTARI DESI NELIYAHANI DESI PRIMANITA DEWI KARTIKA DEWI RATNA SUMINAR DIANA WIJAYA DONO ARIADI DWI WAHYU HANDAYANI EKO AJI PRABOWO HETI TRIANINGSIH IDA NUR JANAH IKHWANUDIN SISWANTO KINANTI DIYAH PRATIWI MEGA PRAVITA DEWANTI OGI KHISNA WIRAGAMA OKI ERVANTO RAHARDIAN PUTRA PRATAMA RIAN PRASETYO YUNIANTO RIZKI DIANTI RIZKY EMELLI ROSIANA DYAH KINASIH SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI SURYAWAN RUDI SAPUTRA TIANDTO HANGGA APIK N. TRI YULI PANGESTUTI Nilai 72 72 70 80 70 76 74 76 72 70 74 70 85 70 70 74 70 70 72 90 82 72 82 72 78 72 70 72 78 74 70 74 72 72 72 70 2659 74 75 75 151 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G19 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama AJI RIZKIKA HASMA N. ANINDYA ISMI FAUZIA APRI SRI MULYANI ARGA PANDU RAHMAWATI AYU DWIARTI JUNIANDINI BAGUS YOGA WIDIYATMOKO BERLI IRFANDO BETRIS ARUM PANITI BETY INDRAJAYANTI DEDE WARDIYANTO DESI ARUM LESTARI DESI NELIYAHANI DEWI RATNA SUMINAR DWI WAHYU HANDAYANI EKO AJI PRABOWO HETI TRIANINGSIH IDA NUR JANAH MEGA PRAVITA DEWANTI RIAN PRASETYO YUNIANTO RIZKI DIANTI RIZKY EMELLI ROSIANA DYAH KINASIH SEPTI NINGSIH SEPTIAJI FIRMAN ADZANI SEPTIANI DIAN PUSPITASARI SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI STEPANUS AMANDU SURYAWAN RUDI SAPUTRA TIANDTO HANGGA APIK N. TRI YULI PANGESTUTI WIDYA ASTUTI WISNU DWI DARMAWAN YOGINANJAR ANGGORO M. Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 85 76 70 72 72 74 78 80 76 74 70 80 78 80 88 80 74 70 78 80 80 70 72 72 78 70 90 74 72 72 70 76 74 2575 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama ADE SEPTI LESTARI AJI BAGUS PANUNTUN ANDY SETYA ANI RAKHMAWATI APRIAN WASITO ADI ARIF SUDARMANTO ARSY WINDI ASTUTI ATMAWATI WAHYU S.N. BAYU YUNIANTO CANDRA SURYA NUGRAHA DEDY ANJAS SUSETYO DENY MARDIANTO DEWI RAKHMAWATI DWI PUJI ASTUTI DWI RETNO TRISNA ASIH FAIZAL CHANDRA PRATAMA FATKHATUL KHOERIYAH FEBRIANA VINDA SAPUTRI INTAN PUPUT SUKMADEWI ISROFIAH RATNA DEWI IVAN SAGUH ULY MURTI LELI AFITA LELI YUNITA NORMA YURISTYANA OCTAVIA RISKI INDAH P. OGI APRIYANTO PIPIT ERI WINARNI RENITA ULFA RAMADA RIYAN SETIAWAN TATAP TIAGA SASIAN TRIANI YULIANTI WANDHA ARDINA LARASATI YUDHA ADE SAPUTRA YUNI KUSUMA NINGRUM DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G20 Nilai 70 84 84 70 70 70 70 74 76 70 70 70 80 70 72 90 70 70 70 84 84 70 70 74 74 74 70 90 70 78 70 80 70 70 2528 74 75 75 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama AFIACAL MUQONIAH AGUNG KUAT PRASETIYO AGUS SETIAWAN ANDIKA DITA JANUARTI DELINA VIRGIANA DEVI TRISNAWATI DEWANI P. DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P. DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA ELI SUSANTI ELVAN CATUR SADEWA FISKA FEBRIYANTI HARTANTO HIMAWAN SUSANTO INDIRA FEBRYANTI MUSTIKA IRAWATI NOVI DWI ASTUTI NUR LAELY FITRIYANI NUR SUPRIYADI NURFIQOH HIDAYATI OKTAVIANA NUR IZATI PRILI YOSHINTAN PRITA WULANDARI RESTY OKTAVIANA DEWI RINDY DESTRIANA TITA RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P. SIGIT WAHYONO SAPUTRO SONY WAHYUADI H.R. SRI HANDAYANI SRIYONO STERINALITA COSTIANA SULISMAWATI TRI WAHYUNI VIKI FIRMANSYAH Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 90 74 70 80 70 80 70 90 72 72 70 90 70 70 90 90 72 70 78 88 72 70 70 80 80 70 88 74 80 72 78 72 80 2612 77 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama ADE INDAH PRATIWI ADITYA PRASETYO WALUYO ANGGI SUKMANTIAR W. ANINDA AULIA WULANDARI ANITA KUSUMA DEWI AYU PUJIATI BAGUS BAYU SAPUTRO DEWI AYU ISMANTO PUTRI DIAH RESTI ISTIGHFAR FEBRIANI DWI PANGESTU FIKA FINASIH CAHYANI GALUH SATRIANI HENDRAWAN KRISTIONO HERDIN PERMANA INTAN DESI WARMANINGRUM JULI ARSIH PANGESTI KRITONO ROGO KURIA DWI SARISTA LAELA ANTIKA WULANDARI LUSI AYUWANINGSIH MUGI RAHAYU NANIF IRMA ONANORA NAUFAN ABGHIS SALAM NINDYA FINDIKLAT NUR IDAH AYU LESTARI REZA RAFII FADILAH RIDHA ARIANTO SETYAWAN ROLYN ANALIS RYAN WAHYU BIMANTARA WIDO SETIANTO YEKTI WIDODO YOSIA PURI SAPUTRO YUDHA DWI RAHMANTO ZAHROTUL AZIZAH Nilai 70 82 78 70 70 70 78 70 74 74 74 70 80 80 78 90 80 70 70 78 76 76 70 72 78 70 70 90 70 74 74 76 70 74 2546 75 76 76 152 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G21 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ADI TRIANA AGUNG PRASETYO AJI SAMANTA KURNIADI N ALFIYAH ANGGIT AGUS PURWANTO ARIS MAWANTO DEKA MERDEKAWATI DESI WULANDARI DIAN RIZKY UTAMI DWI IRWANTO DWI RIYANI EKO PRIYANTO ELVI MARSELA SETYAWATI W FATCHURROHMAH FITA TRIANA SARI FITRI AMALIAH GILANG VIRANTO HARUMSIH MURTIKA DEWI IDIA LESTARI IMAM MALIK IRCHAM KAROMAH ISNAENI JUNITA KURNIATI MOHAMMAD PRIFIAN NABELLA INTAN PERTIWI NILA YUSTINA NOVIA WULANDARI NOVITA RATNANINGTYAS NUR ARISKA NURUL RIFA YULIANI PUTRA GIRI WAHYUDI RIYAN TIKA SETIA ASIH ROIS PATMAWATI SEPTIAN TEGUH PAMUNGKAS SOLIKHAH RAKHMAWATI TRI WAHYUNI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 72 80 76 80 70 80 80 74 70 72 80 78 74 88 80 78 70 70 70 78 76 70 70 70 78 70 74 70 74 80 74 74 72 74 74 70 2690 75 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ANGGI DIYANTI ANGGUNIATI DWI UTARI ANI MAKHBUBAH ARIF MUNANDAR DESTIKASARI DEWI PUSPITA SARI M. DIKA SAPTORI EDI KUSMORO EKO LUSWANTO EKO PRADIPTO K. EVA AGUSTINA FENTI ENAWATI GIGIH AMRULOH GUSLIAN SARASATI IMAM RAHMANTO IRMAWATI ISNA AMBARWATI JUMENTIN KUAT WALUYO LUSI NUR SAFITRI MIO SETIAWAN MIRCHAYATUN NAIF JILDAN NIKEN TINON PRAJA HESTI NINDI SEPTIKA MAULANI NOVAN HANDRI L NUR ALIFAH NURUL FITRIANI OCTIYANA ALYASARI RATNANINGSIH RIFKI TANTO SAPUTRA SARASSATI PERTIWI SEPTI INDRI ASTUTI SETYANING RAHAYU SITI ISKARIMAH TEGUH SETYO PRATOMO Nilai 80 90 70 80 74 70 80 72 70 74 70 90 72 90 70 72 70 70 70 70 80 72 74 70 82 74 78 70 80 88 80 78 80 72 72 76 2730 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ANI MUFRIFAH ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH ARDIANSYAH CAESAR ADHITYA SASONGKO DIAH WIDIYANINGSIH DIDI MURYANTO DIMAS SURYO L DONI NUR WIDIYANTO DRAJAT LUHUR SETYAWAN EKAH MEI LISTIANI EMIARTI SETYANINGSIH ESTI MUAMAROH FAJAR FREDITAMA FERRY ANGGA PRASETYO GILANG KURNIA CANDRA HERI SUSANTO IMANIAR SEPTININGSIH YUSA ITA MUSFIQOH LATIFATUZ ZUHRO LINDA PRASETYANA MAHMUDAH ULFAHNIA MA'RUF AZIZ MILLATUL 'AMALIYAH MINARTI MUHAMAD ARIFIN NIMAS AYU WULANDARI RAKHMAN SABIQ JAUHARI RIZKI FITRIA DWIANTI RUSLI NUGROHO SURYANI TIA ANDANI TRI AJI QOWIM MANSYUR TRI YULIANA ANGGRAENI UMI CHASANAH WAGIYATI YENI SETYARINI Nilai 72 90 78 90 90 80 72 80 80 70 80 80 80 90 90 80 70 70 70 70 80 74 70 70 80 70 74 70 90 80 76 72 88 80 70 72 2798 78 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama ARGA PANDU RAHMAWATI AYU DWIARTI JUNIANDINI BAGUS YOGA WIDIYATMOKO BERLI IRFANDO BETRIS ARUM PANITI BETY INDRAJAYANTI DEDE WARDIYANTO DESI ARUM LESTARI DESI NELIYAHANI DEWI RATNA SUMINAR DWI WAHYU HANDAYANI EKO AJI PRABOWO HETI TRIANINGSIH IDA NUR JANAH MEGA PRAVITA DEWANTI RIAN PRASETYO YUNIANTO RIYAN HIDAYAT RIZKI DIANTI RIZKY EMELLI ROHMAN IFANTO ROSIANA DYAH KINASIH SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI SOLIKHAH SUHEL JUNEDI SUJARWOKO SURYAWAN RUDI SAPUTRA TEDI WIJAYANTO TIANDTO HANGGA APIK N. TIKA PRAMITASARI TRI YULI PANGESTUTI TRIA AGUSTINI USWATUN KHASANAH YOSI DESTRI PRIFINITA SARI YRINE MEGAWATI YULIANTI Nilai 72 78 72 76 78 72 78 70 70 70 72 78 70 84 78 70 70 70 70 74 74 70 72 70 80 74 74 70 76 80 72 72 72 70 70 76 2644 73 75 75 153 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G22 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Nama ANISA PUSPITASARI ANISAWATI C ANITA PUSPITASARI ARI TURWANTO AYU MIZANIATI DEWI PRITAYANI DWI RAHMAWATI EGI SAPUTRA EKA FATMA ROKHMAWATI ELI KAROMAH ERA ADEVIYANI EZRANITA IGREY D FIKA SUSILOWATI FITRIATUN KHASANAH GALIH WIJAYA HABYB NUROHMAN IBNU SETIYADI IIP HARNOTO PRAYOGO INDAH KHOERUN NISA JUMIRAH KUNI HANIAH LITA AFRIANY MAY VONY FLORENSIA MEI NUR KHASANAH MEI WAHYU HIDAYATI MUKTININGTYAS DIAH NIA KURNIATI NUR FAJAR ASTI W NUR INDAH R MAULA NURMA LISNAWATI PUTRI ALUYINDA RAHMA TRI WARDHANI SANJAY ALWIGHANI SHINTA IFTI ADITIA SUBANDI SUCI ANGGIT FITRIANI SUPRIYATUN TITI WIJI RAHAYU ULFA AFI SUSANTI UMAYATUL HAORO WAHYU ENDAH P WENING WIGATI YOGA WAHYU PRADANA ZAHROTU H Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 70 72 70 76 66 74 70 74 66 60 82 74 52 66 60 62 74 72 70 66 68 68 70 64 68 62 74 70 66 68 66 78 58 64 72 70 60 60 54 54 86 66 72 66 2980 68 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Nama ALIF SEPTIANI APRILIA HARIANI L ARIF NUR HIDAYAT BRAHMANTYA WAHYU CLARA WAHYU SUCI RIYANTI DANI WINDA NUGROHO DANIEK KUSUMANING TYAS DESI PRIMANITA DEWI KARTIKA DHANANG ARIF BASKORO DIANA FATKHUROHMAH DIANA WIJAYA DONO ARIADI DWI PRIANASARI DWI YANI RUNI Y EKA RASYULIANI EKO SAPUTRO ENDAH RETNO HAPSARI ENDAH SRI SUSILOWATI FARIDA IRIANTI FATWA AULIA NH FERA SANDRA SULISTYA GUNAWAN LAKSAMANA HARYSTA KURNIA PW IKHWANUDIN SISWANTO INDAH FADLIYYAH R ITA YUNIARSIH KINANTI DIYAH PRATIWI MARIA YUGA PUSPITASARI T. MERY ROMANINGTYAS MISWAHYUNINGSIH NISA NUROHMAH RATNA WIDYANINGRUM REIZKA KEUMALASARI RESTIAS HARSI MAIMUNA P. RISTIANI PURWANTO RIZAL DANI WIBOWO RIZKY AGUNG BUDIMAN RIZKY AMALYANTO RIZKY YULIA SARI SEPTI NINGSIH SEPTIAJI FIRMAN ADZANI SEPTIANI DIAN PUSPITASARI STEPANUS AMANDU DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G23 Nilai 80 78 76 80 80 86 78 85 80 80 54 64 68 66 66 66 58 68 62 66 80 70 64 76 74 70 70 62 70 64 72 62 66 70 68 78 74 72 62 70 58 70 62 60 3085 70 69 69 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama ANDY SETYA ANDYANI LARASATI ANI BUDIARTI ANJAR RIZKI FITRIANTO AULIA RAHMAH HAYATI AULIA TEGAR WIJAYA AYU MARTININGTYAS DIAH S. AYU PRISCALIANA M. BAGUS KURNIAWAN BELIA NANDA LAKSMITA BINTANG RABBANI AJI CITRA LESTARI PURIANA ASIH DELANITA ROSIANANDA S.T. DESI AMIDA DESI LASTRIANI DWI ANANDA DWI FITRIYANI EKA WIDIYASTUTI ELVANUAR RAHADI FEBRIANA WAHYUNINGTYAS FLIDZAH NAFI KUSNA HANI EKA NOVIANI HARYO IDMAM MULFAFA ISTIQOMAH FACHMI LUSIA NOVIKASARI MILADI KADARUSMAN NOVI FATIMAH NUR SAFITRI OKTARINA KUSUMANINGSIH PANCAR SULI PONCE FATMAWATI RAHAYU BUDI ARTHANI RETNO ARI LISTIANA RISKI SEPTIANA PUSPITA DEWI SINGGIH PRIONO TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI TRI WULANDARI WARMOKO YANUAR DIAH LAVETI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 78 76 74 82 70 76 74 76 74 76 80 80 72 66 76 70 68 76 74 72 76 74 74 80 76 76 78 78 72 66 64 86 70 82 76 74 74 78 72 74 72 72 3134 75 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama ARIEF ZAKARIA RAHMAN CANDRA AJI SANTOSO CHINTYA FERONICA CLARA WAHYU SUCI RIYANTI DANI WINDA NUGROHO DANIEK KUSUMANING TYAS DESI PRIMANITA DEVI WULANDARI DEWI KARTIKA DIAH KANTI DIANA WIJAYA DITA DESIANA SAPUTRI DONO ARIADI DUDY DARMAWAN DWI ENDAH WARDANI FITRI MULYANI GIAN TRI WIDODO HANDIKA NANDA PRATAMA IKHWANUDIN SISWANTO IRLAN BAHAR ISNA DAYU FITRIANA KINANTI DIYAH PRATIWI MARIA YUGA PUSPITASARI T. MERY ROMANINGTYAS MISWAHYUNINGSIH NISA NUROHMAH RATNA WIDYANINGRUM REIZKA KEUMALASARI RESTIAS HARSI MAIMUNA P. RISTIANI PURWANTO RIZAL DANI WIBOWO RIZKY AGUNG BUDIMAN RIZKY AMALYANTO RIZKY YULIA SARI SEPTI NINGSIH SEPTIAJI FIRMAN ADZANI SEPTIANI DIAN PUSPITASARI STEPANUS AMANDU WIDYA ASTUTI WISNU DWI DARMAWAN YOGINANJAR ANGGORO M. MICHAEL SIEBERS EFFENDI Nilai 72 72 64 48 60 56 68 68 80 56 64 64 52 64 68 60 56 52 52 48 68 72 72 68 68 60 56 68 68 48 68 64 64 68 64 56 72 52 56 72 72 64 2644 63 69 69 154 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G24 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama Afianty Agus Purnomo Aji Pramata Anggita Alifah Yuliana Aziz Saifudin Desi Nuryati Dewi Riana Dyah Arum Luvita Sari Endah Rianingsih Estri Yuliani Falah Aditya Pradana Fiji Lestari Fitrian Adi Nogroho Helga Guntari Indah A. Hermawan Indra Iswara Hidayat Dwi Purnomo Iko Wahyu Prakoso Laeli Latihah Mohamad Budi Setyadi Nofi Febriana Noveri Novia Ade Windari Nureni Pradini Wahyu Gustira Reza Lolita Rizki Gilang Januar Rohana Rusminah Siti Ma`rifah Yulianti Tria Erlina Dewi Trias Pamungkas Umi Tarwiah Viska Arum Setiani Yanuar Setian Cahyo S. Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 68 67 63 67 65 90 65 75 90 67 78 67 67 70 68 85 64 70 65 65 78 67 65 95 65 67 90 85 75 64 97 70 67 70 2471 73 73 73 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G25 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Ade Novita P Afria Nita Siska Anas Afrizaldyn A Annisa Dian Anindita Ayu Enndi Septiyani Dekawati Dessy Rochniati H Dimas Wahyu A Erwin Budiono Gunawan Sudiarto Hendri Rahmanto Heri Catur W Ika Dian Widaryanto Intan Pertiwi Irena Ayu Purnamasari Kodirin Krisda Titis Linda Logikasari Mei Fistiani Mohamad Eric W N Nur Asri Nurcahyani Mustika R Panggih Nugroho A Pradita Wulan A Prima Ghozali Ragil Pancawati Rahadian Widyastono Riastuti Ririn Rianasari Rizky Tria A Shelly Nur Afifah Siti Aisah Subosito Anggoro A Suyatno Yulianto Thoriq Eka J Wahyu Dwi Romiatun Yayah Kurnia Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 62 75 60 60 60 70 75 90 60 60 70 60 60 60 60 60 60 62 70 60 60 60 60 60 60 60 60 60 70 60 70 95 60 60 60 60 60 2369 64 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama Aditya Yuliandi Alinda Tri Vinanjar Ana Puput Safitri Angga Dwi Jayanto Anjar Sugan Bastiar Dwiharyatno Dian Siebers Efendi Ditya Anggara Elok Desi Rosiana Fajar Purwo H Feni Liana Handoko Setyo W Hendri Nugroho Ifan Trihadmadi Iwan Adhie P Kurniasih Mernin Wahyu A Nadya Tantri Nur Jannah Okvi Purwaningsih Puguh Andoko Resi Nurani Restiana Riana Yulita R Riska Oktafiani Risma Kartika Saeful Rahim Sika Ismoyo Singgih Angga P Suwarsih Titi Sukaesih Tri Astuti Ungki Primandanu Wahyutiningsih Wiwit Mulyanti Yanet Tri Kristiani Yuni Kurni Astuti Nilai 75 75 65 75 75 75 80 80 75 67 80 65 75 75 75 65 75 75 75 65 77 75 75 75 80 70 65 80 75 65 80 90 65 70 65 75 75 2724 74 69 69 155 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G26 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Amin Sapto S. Anggi Aprillia Anugrah Dwi P. Apriliani Tri K. Ardit Tri Handito Ayu Herma A. Bestavi S. Charisma Nanda P. Citita Danu Rizki S. Dea Vallana Dhorif Nograoho Dimas C.N. Dita Pambudi Dwi Purwanti Edi Iman S. Ika Kusuma W. Inggit Mey R. Khoerotun G Luli Oktafian Murni W. Neni Juwanti Nining Setya P. Noviah Nur Cahyati Pandu Eko P. Resa Yona Ria Rohmiati Rian Riza Septiriana Setyawan Ade P. Taufik Sukma W. Tiara Rizki A.P. Titi Yuliantik Tri Melina Wahyu Septiasih Wanti Lestari Widi Wicaksono Yeni Rafiani Yessi A. Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 90 61 61 85 61 75 70 61 85 65 65 80 67 61 67 95 95 95 95 61 83 80 61 95 65 95 78 95 61 85 67 75 70 71 68 80 67 61 95 90 3037 76 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Abdurrohim H. Aditya Harian Saputra Anwar Saputra Ardyan P.F. Ari Prasetyo Arif W. Aulia D.S. Baha Was`ul H. Cici Romanti Dewi Utari Diah Nujanah Dian Suhestina Dwi Alfiah Dwi Antoro Eti Yuniarti Eva Puspitasari Ferdian Ambri Gayuh Dwi L. Hendra S. Laela Nur Fitria Lana Desi Kusuma Lusi S.N. Mega Ukami Meli S. M Ridwan S. Norma L. Nurul Asiah Oluy Insaini Rafiqah Fatmasari Rifki Rachmada P. Rokhmayanti Siti Soleha Trias Eka N. Tuti Trisnawati Wahyu Ari W. Windi Atmoko Wiwit Widya Yoga wibowo Aji Yumelka Rani F. Yunita V. DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G27 Nilai 85 80 75 85 70 85 75 70 85 70 80 85 80 70 75 85 85 85 90 75 85 85 80 85 75 90 85 85 70 85 70 70 80 78 80 85 80 70 85 85 3198 80 78 78 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Nama Anggita Yulian M Annisa Nindya Cholifah Dian Mareta Fitriani Eighka Dwi Sariasih Fajar Catur Riyadi Feria Indriatun Fitri Susanti Gani Fandi Sambodo Gita Lestari Grizelda Irawati Iqbal Alif F. Kuat Sutrisno Leni Astuti Lesha Ludiyanti Luber utomo Mohammad Yugi G Mutoharoh Novita Dwi P. Nur Indah W Rifki Tulus Sari Apriliani Sinta Agustina Suci Astuti Suyanti Tri Pamungkas Nilai 70 75 55 60 60 40 55 65 65 60 85 55 50 65 45 70 50 55 45 75 90 95 80 95 85 65 Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru 1710 66 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Afiati Laela Ageng Tri Kuswanto Elis Nurhayati Eri Widyawati Evi Puspita Karunia Heri Andrian Hernawan Singgih Ichfa Aryyasa Indra Setiawan Juni Purwanto Lili Setyaningsih Lintang Baskoro P Meliawati Monica Dwi Maya Nining Waryanti Novita Dian Mustika Putri Nur F Resi Widi A Rinangsih Ryan Putra H Ryan Vebri Ariesta Solehan Sugiyati Vita Vebianti Vivi Puspita Jayanti Yosi Monika Yuni Khusnul K Nilai 80 70 80 80 80 70 80 80 70 70 80 80 80 80 80 80 70 80 75 70 80 70 80 80 80 80 80 2085 77 71 71 156 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G28 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Nama AHWAN ZEN AL HARSO ANGGIT NUROHMAN ANISA RETNO WULANDARI APRI FILIASANTI APRI WIJAYANTI ARNI MINANTI RAHAYU DITA RIZKI DANU P EDI GUNTORO EKA DEDE ANGGRAENI ELIZAH RIYANTI ENDAR ARYANTO FETRICYA NAZELA JUNIFER HILDA FEBRIYANI ISNAENI LUJENG TYAS TAMA MERLA ADHI DARMA MONDIA NOVA MUHAMMAD FAITULLAH A. NOVA KUSNO MIYADI PIPIT ATIYAH ROMADHONI RIZKY AUFIA ROMADONY FEBRIAN TINTO RONI ASTRIA VALUPI SANTI UTAMI SITI NGAISAH SULIS FITRIANI SUSANTI HERAWATI SYAIFUL BAHRY TRI WULANDARI TUKINO WIWIT RAHMAWATI ZAENIFA M NISA YUNITA DEWI SAPUTRI Nilai 80 80 80 80 80 80 75 75 75 75 70 70 75 75 70 70 75 80 80 70 80 80 80 75 75 70 70 75 70 70 75 75 75 Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru 2485 75 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nama Nilai 75 ADITYA DONNY BAHAR 75 ARUN SARI 75 AZMI NUR RAHMAH 75 BAYU FAJAR AFANDI 75 BAYU PAMBUDI 80 CANDRA AJI PURNOMO 60 CATUR SATRIA AGIL NH 80 DADIQ SEPFI GINANJAR 75 DEFI NOFITASARI 80 DEWI CAHYANI 75 DIAN FEBRIANA 75 DIAN NOVITASARI 75 DIANA YUSMITHA DINASTRI AYU MAHARANI 70 75 EKA REVIANA 70 FAJAR DWI APRIANTO 75 FELI FAUZI PUTRI 75 HESTI SETYAWATI 75 IIS SUPRIYATIN 75 INDRA DWI BARIYAN INTAN SYETIANA PUNGKIY S 80 80 KIKO EROWATI 80 LINDA SAFITRI FEBRIANA 75 MARISA SEPTIANI 75 MUSOFA NUR DIANTORO 75 NENENG ERVININGSIH 75 NENSI AGUSTIN 75 NOOR RACHMAT FAUZY 75 REZA JULIANTO SADONA 80 RISKI ADINUGROHO 75 SRI UTAMI 75 WAHYUNINGSIH 75 WIKE KRISDIAN PRISKA 75 WINDA SAFITRI 2560 75 75 75 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G29 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama Nilai 62 AJI ALI ARDANI 62 ANIATI RAHMAWATI ULFA 54 DEFI EMILIANI 60 DONI WIJAYA 72 DWI RAHMAWATI EKA FATMA ROKHMAWATI 64 74 ENDAH RETNO HAPSARI 66 ENDAH SRI SUSILOWATI 66 FARIDA IRIANTI 65 HARUN AL RASID 60 HENDRA ARGADINATA 50 HERIN PRABA PALASARI 58 IDA AYU FAJRIAH 74 IHTIMAM MUJADDIDI A 42 LUCKY VIAN LIGASWORO 72 LUKMAN NUR AZIZ 74 M ABDUL AZIZ 60 MARETTA ADI SAPUTRI 60 NELI TRIANINGSIH 64 NOVA DWI RIYANA 46 NUR ERAWATI 66 NUR FAJAR ASTI W 52 NURMA LISNAWATI 70 PUTRI ALUYINDA 78 RAHMA TRI WARDHANI 65 SANJAY ALWIGHANI 74 SHINTA IFTI ADITIA 72 SUBANDI 60 ULFA AFI SUSANTI 55 UMAYATUL HAORO 72 WAHYU ENDAH P 76 WENING WIGATI Jumlah Nilai 2045 Rata-Rata Kelas 64 Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama AFI RAHAYU ANISA PUSPITASARI ANISAWATI C ANITA PUSPITASARI ARI TURWANTO AYU MIZANIATI DEWI PRITAYANI EGI SAPUTRA ELI KAROMAH ERA ADEVIYANI EZRANITA IGREY D FIKA SUSILOWATI FITRIATUN KHASANAH GALIH WIJAYA HABYB NUROHMAN IBNU SETIYADI IIP HARNOTO PRAYOGO INDAH KHOERUN NISA JUMIRAH KUNI HANIAH LITA AFRIANY MAY VONY FLORENSIA MEI NUR KHASANAH MEI WAHYU HIDAYATI MUKTININGTYAS DIAH NIA KURNIATI NUR INDAH R MAULA SUCI ANGGIT FITRIANI SUPRIYATUN TITI WIJI RAHAYU YOGA WAHYU PRADANA ZAHROTU H Nilai 82 80 88 64 74 70 60 70 68 70 70 78 78 80 80 78 82 60 78 80 80 75 86 76 65 70 65 58 80 72 75 66 2358 74 69 69 157 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G30 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama ANGGI DIYANTI ANGGUNIATI DWI UTARI ANI MAKHBUBAH ARIF MUNANDAR DESTIKASARI DEWI PUSPITA SARI M. DIKA SAPTORI EDI KUSMORO EKO LUSWANTO EKO PRADIPTO K. EVA AGUSTINA FENTI ENAWATI GIGIH AMRULOH GUSLIAN SARASATI IMAM RAHMANTO IRMAWATI JUMENTIN KUAT WALUYO LUSI NUR SAFITRI MIO SETIAWAN MIRCHAYATUN NAIF JILDAN NIKEN TINON PRAJA HESTI NINDI SEPTIKA MAULANI NUR ALIFAH NURUL FITRIANI OCTIYANA ALYASARI RATNANINGSIH RIFKI TANTO SAPUTRA SARASSATI PERTIWI SEPTI INDRI ASTUTI SETYANING RAHAYU Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 61 65 53 79 61 71 69 45 66 66 89 61 50 60 54 67 67 65 71 66 58 79 77 60 61 65 50 75 67 68 89 66 2101 66 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama AHMAD SYAIFUL ANAM AJI MUNAWAR AL KHOLIK MANSUR SYAH APRIS SETIANA BUDIANTO DIKA PRASNA PUTRA EKA BUDI ANDRIYANTO EKA PRASETYO GUSMAN EVA OCTIANI FAHMAWATI NUR FADHILAH HENTRI AGSPUR GITA A. HERU MUSANIP ISTIKOMAH JUNIATI KRISTIANI KUSNAN NINA MAYASANTI NUR ITSNA WIJAYANTI NUR NOCHANI NURMA FATMAWATI NURUL FADILAH PURWINDA RATNA EKA CAHYANIGRUM SINTA PRASETYO RINI SUSI ENDRIYATI SYAMSUL RIZAL TUTI LESTARI VERA VITANIATI WAHYU NOFIYANI WANDA DWI OKTAVIANI WINDA OKTIASIH WINDAR LESTARI Nilai 74 69 59 73 79 71 75 75 79 71 71 81 67 56 72 69 75 57 83 55 62 77 73 65 60 65 61 65 72 71 66 69 2217 69 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama APRIS SETIANI ATIN ANDRIYANI CHANDRA MARGIATINING CHANDYA ANITA D. DEFI PURWANTI DONY SETIAWAN EKA RAHAYU EKA RODIARNI ENI PUJIATI FEBRIYAN ADI RESIANTO FIKA ELFIANI FITA PRASETYOWATI HADI NOORHIDAYAT MEILAYATI EKA DIANTI MIFTAHUL HUDA MUHAMAD DINI MUJIATI MUTIATUN NISA NENI CHALFITRI NOFI RIAWAN RAGIL PRIBADI RIKI KUSDIYANTO RINA MEIKA SARININGTYAS RIYAN HIDAYAT ROHMAN IFANTO SOLIKHAH SUHEL JUNEDI SUJARWOKO TEDI WIJAYANTO TIKA PRAMITASARI TRIA AGUSTINI WIWIT NURLINDA R. Nilai 69 69 64 69 53 73 70 58 61 76 61 50 67 89 57 50 79 57 60 59 64 76 54 57 64 64 65 61 57 61 60 67 2041 64 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama ANNASTAMI WIDIANINGSIH BETI PUSPASARI BURHANUDIN DEDI SETIAWAN DIDIN NURJAFAR DWI JAYANTI AGUSTINA DWI LUJENG RIZKY ARDI DWI NOTOSUHINO DYAN ANISA EGNA NURTRIFIANA ELA NURHUKMAH JENI AMBARWATI KUSDIANTO MARTIA RAHMAWATI MEI ERNA WATI MEI SARAS WATI MOHAMMAD SHOFFAN A. NENENG SUPRAPTI R. NOFI RIYANTI NOPI FERIANTI NOVITA DYAH PUWARINI NURUL CHRIS TANTY NURUL SA'BANI OKTAVIA ANGGUN P. OKTAVIANI PANCARINI WULANDARI PRIYOGO RANTO WIBOWO RATNA NURHAYATI RUMIYANTINGSIH SAFITRI SRI BINTANG PEMUNGKAS Nilai 70 62 73 73 83 68 81 73 66 62 79 69 77 85 79 74 77 83 71 68 58 55 71 73 70 77 79 62 66 59 60 68 2271 71 69 69 158 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G30 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama ANINDA AULIA WULANDARI ANITA KUSUMA DEWI AYU PUJIATI BAGUS BAYU SAPUTRO DEWI AYU ISMANTO PUTRI DIAH RESTI ISTIGHFAR FEBRIANI DWI PANGESTU FIKA FINASIH CAHYANI GALUH SATRIANI HENDRAWAN KRISTIONO HERDIN PERMANA INTAN DESI WARMANINGRUM JULI ARSIH PANGESTI KRITONO ROGO KURIA DWI SARISTA LAELA ANTIKA WULANDARI LUSI AYUWANINGSIH MUGI RAHAYU NAUFAN ABGHIS SALAM NINDYA FINDIKLAT NUR FATKHU ROHMAN NUR IDAH AYU LESTARI NUR NINGSIH OGI KHISNA WIRAGAMA OKI ERVANTO REZA RAFII FADILAH RIDHA ARIANTO SETYAWAN ROLYN ANALIS RYAN WAHYU BIMANTARA WIDO SETIANTO YEKTI WIDODO YOSIA PURI SAPUTRO Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 71 63 62 75 80 71 73 78 73 59 62 69 67 60 64 68 67 62 60 71 57 63 71 71 63 73 72 68 77 75 59 77 2181 68 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama AGUS SETIAWAN ANDIKA DITA JANUARTI DELINA VIRGIANA DEVI TRISNAWATI DEWANI P. DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P. DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA ELI SUSANTI ELVAN CATUR SADEWA ELVAN CATUR SADEWA FISKA FEBRIYANTI HARTANTO HIMAWAN SUSANTO INDIRA FEBRYANTI MUSTIKA IRAWATI NOVI DWI ASTUTI NUR LAELY FITRIYANI NUR SUPRIYADI NURFIQOH HIDAYATI OKTAVIANA NUR IZATI PRILI YOSHINTAN PRITA WULANDARI RESTY OKTAVIANA DEWI RINDY DESTRIANA TITA RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P. SIGIT WAHYONO SAPUTRO SONY WAHYUADI H.R. SRI HANDAYANI SRIYONO STERINALITA COSTIANA SULISMAWATI TRI WAHYUNI DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G31 Nilai 97 69 72 72 75 80 76 70 81 73 69 73 69 72 70 70 74 70 70 65 66 69 70 72 65 75 88 75 71 87 69 73 2347 73 69 69 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama ACHMAD MAHBUB S AFIQ ROSEMALIA SARI AGNES PRIHANDINI AGUSTINI SUHARYANTI AIDA FEBIAN K APRI YANI ERLIYA PW APRILIA DWI R CHANDRA MUGI RAHAYU DEWA AWANG CP DWI PARWATI EKA AHMADI EKO BAGOES H EKO PAMBUDI EKO SUBEKTI ERNA FATMAWATI EVI LISTIANI FAIDATUNNISA ISNANIYAH GALUH SETIAJI GIAR INDRIAWATI T.A. HANAFIANTO P HERI TRI SUSANTI IKA NUR IRANI INDRIATI IMAM CHAMIDI INDAH TRI WAHYUNI ISMAUN NI'MAH JENDRA BAGUS P KHUSNU SAEAN S LAELATUL KARUNIA R NASHIHATUR RAHMAH NINDYA BESTARI NOFRI SURYANTI NURHAYATI NURRISA HATARI NURUL HUDA AL MAKRUF SINGGIH ADI NUR W SULISTIYANI TRI RESTU NOFIANTI VINDA NOVITASARI WACHIDA AROCHMAN PRATIWI WULAN STYANINGSIH YULIANTO ADHI DL ZIYADATUN NURUL F Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 64 70 72 70 76 66 74 70 74 66 60 82 74 52 66 60 62 74 72 70 66 68 68 70 64 68 62 74 70 66 68 66 78 58 64 72 70 60 60 54 54 86 2840 68 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama AFRIANDO HARYATIKO ALIF FURY FURMOKO ANGGA ARIESTA ANI SAFITRI APRILIA NUROCHMAH AWAN SETIO BUDI CATUR RIYARAKHMONO DEWI RATNANINGSIH DHINA PUSPITA NINGRUM DIAH RATNASARI DIAN ANGGORO W DIDIK PURWADI DWI LUGIANTI CHASANAH DWI MARGIANTO EDY CAHYONO EKA FERYANTI EKA PARSIATI EKA YULIANI ELI DWI RAHAYU EVI RATNA WAHYUNI FADLUN HARYADI FITRI APRIANI GALANG SADEWO GIOVANNI YODA E JAMA'AH MASRURIYAH MIA MEILISA MUSAROFAH NAELATUL FADILAH NANA MARTINA NURUDIN FITRIYANTO RETNO N RETRI DWI ANDRIANI REZA ARLY PRIYANGGA RIZKA RESTU AMBAR W SALAMAH SETIAWAN ADI P SILVINUS CHRISTIAN HS TRI UDIANTI TRI YULIATIN WAKHID YUDHA RW WANDA YULIAN HS WIDHA PRIMA Nilai 80 78 76 80 80 86 78 85 80 80 54 64 68 66 66 66 58 68 62 66 80 70 64 76 74 70 70 62 70 64 72 62 66 70 68 78 74 72 62 70 58 70 2963 71 69 69 159 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G32 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama ADITYA GALUH SAPUTRA AGUNG KURNIAWAN AGUS PARYADI ALIF SEPTIANI APRILIA HARIANI L ARIF NUR HIDAYAT BRAHMANTYA WAHYU DHANANG ARIF BASKORO DIANA FATKHUROHMAH DWI PRIANASARI DWI YANI RUNI Y EKA RASYULIANI EKO SAPUTRO FATWA AULIA NH FERA SANDRA SULISTYA GUNAWAN LAKSAMANA HARYSTA KURNIA PW INDAH FADLIYYAH R IRMA WAHYUNINGSIH ITA PURNAMASARI ITA YUNIARSIH KHOERUL HIDAYAT KUAT BASUKI MARETA FITRIYANI MASITAH HARYANI MAZIZATUL ASNGADAH NURUL CHASANAH NURUL ISTIANA SAPUTRI OKKI NURDIANSAH RAUF YODHA PERMANA RETNO YULIANI PAMBAYUN RIDHO SUDRAJAT RINI NURHAINI RIZKI WAHYUNI RULY ADRIYANTO SITI NUR CHIKMAH TIKA MAHARSIWI TOIFAH VANUS FIRDAUS WAHYU WIJAYANTI WIWIN INDAR M ZU'AMA HILMA ISMANI Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 80 78 76 80 80 86 78 85 80 80 54 64 68 66 66 66 58 68 62 66 80 70 64 76 74 70 70 62 70 64 72 62 66 70 68 78 74 72 62 70 58 70 2963 71 71 71 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G33 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Nama ADI DWY SETIYANTO ANGGIT AMELIA Y ANISA MAYA ANGGRAENI ASRI WINDARI AZIZ AHMAD BAYU LARASATI DESI NATALIA DINA NOFIANAI DWI PRASETIA ENDAH PUSPORINI ENI PURWATI ESTIKA WIDI UMAIROH FATATI NURIANA GITANIA NURUL RESTIA GITA KLODI SEPTIAN HANIATI NUR FAZARI IIN MUTTOLINGAH ILHAM MAULANA JARIAH SULISTIANINGSIH KURNIA DARA ASTRIANDANI KURNIA RAKHMAWATI MARLINA MELIANI SULISTIANANINGRUM MOCHAMMAD YASIR NOVALIA DWI KURNIAWATI NUNIK KUSUMANINGSIH NUR FITRIANI OKKY ANDHI RAPUTERA PETER CHRISTIAN PANGKEY PIJAR WIJAYANTO PRATAMA ADI PRIYONO PRICHATIN NINGSIH RAMADAN DIMAS PURNAMA RATIH PUSPITASARI RIFKI ABDILAH RISNA DIANTI RIZKI AMALIAH SETIANA WIDARYANTI TUTI PUJI LESTARI WAHYU PRASETYO AJI WURI WIDAYANI YOSEPH ADI SETYAWAN YUNIARTI YUNUS HENDARTO Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 78 76 74 82 70 76 74 76 74 76 80 80 72 66 76 70 68 76 74 72 76 74 74 80 76 76 78 78 72 66 64 86 70 82 76 74 74 78 72 74 72 72 62 74 3270 74 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Nama ALEX TRICK SETIAWAN ALIN ANGGINI AMRI YUDA ADITYA ANGESTI RAHAYU APRILIA NURUL UTAMI ARI MACHMUDHOH BAGUS SANJAYA CAHYA TRI AHADI DHAIFINA FITRI HAJIDAH DHANI FAJAR PAMBUDI DIAH YULI PURWANISARI DIAN CHANDRA UTAMI DONA KURNIAWAN DWI INDRIYATI FAJAR AGUNG TRISNADI FALAN KURNIAWAN FAUZI HARIS PAMBUDI FITRI NURHAYATI GIYARTI LINO HUGUN SAPUTRO LITTA AYU AMARTIN MAYA KARISMA MUJIATUN MUQIMAH SENIHARTATI NESIA HAPSARI NIKHAYATUL KHASANAH NILA PRADANI NUR ATIKAH PRATIWI NURAENI AGUSTIKA NURUL RAHMAWATI OGI MAHINDRA CIPTA N PRATAMI DEFIYANTI PUTRI NUR INDAH SARI QONI'ATUN NI'MAH RAHMAT SUGIARTO SARI MURFIQOH SAUNDY BIDRUM NADA'A SHELLIANA SHEREYEVA SINTA DEWI SUSANTI SISANA SUTANTI SYIHAB AL AHNAN TRI WIDYA ASTUTI YULIANTI Nilai 68 66 70 68 74 66 68 78 62 80 64 58 70 74 66 60 70 74 58 64 66 64 76 72 74 58 74 76 68 76 60 70 78 64 70 74 72 68 58 62 76 78 72 72 3036 69 72 72 160 DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G34 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Nama AFRISNA NUR ADILLAH AGUSTIN RAHMAWATI P ANGGIT FIKRIANTO ANGGRAENY DWI LISTIANTI S ANI MUFRIFAH ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH ARDIANSYAH CAESAR ADHITYA SASONGKO DIAH WIDIYANINGSIH DIDI MURYANTO DIMAS SURYO L DONI NUR WIDIYANTO DRAJAT LUHUR SETYAWAN EKAH MEI LISTIANI EMIARTI SETYANINGSIH ESTI MUAMAROH FAJAR FREDITAMA FERRY ANGGA PRASETYO GILANG KURNIA CANDRA HERI SUSANTO IMANIAR SEPTININGSIH YUSA ITA MUSFIQOH LATIFATUZ ZUHRO LINDA PRASETYANA MAHMUDAH ULFAHNIA MA'RUF AZIZ MILLATUL 'AMALIYAH MINARTI MUHAMAD ARIFIN NIMAS AYU WULANDARI RAKHMAN SABIQ JAUHARI RIZKI FITRIA DWIANTI RUSLI NUGROHO SURYANI TIA ANDANI TRI AJI QOWIM MANSYUR TRI YULIANA ANGGRAENI UMI CHASANAH Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 63 63 65 70 70 63 65 63 70 65 63 63 75 63 70 65 63 63 63 63 70 65 70 65 63 63 65 63 75 65 70 70 70 70 63 70 70 70 2525 66 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Nama ANNASTAMI WIDIANINGSIH BETI PUSPASARI BURHANUDIN DEDI SETIAWAN DIDIN NURJAFAR DWI JAYANTI AGUSTINA DWI LUJENG RIZKY ARDI DWI NOTOSUHINO DYAN ANISA EGNA NURTRIFIANA ELA NURHUKMAH JENI AMBARWATI KAFISAN FATAH WIRAKAH KUSDIANTO MARTIA RAHMAWATI MEI ERNA WATI MEI SARAS WATI MOHAMMAD SHOFFAN A. NENENG SUPRAPTI R. NOFI RIYANTI NOPI FERIANTI NOVITA DYAH PUWARINI NURUL CHRIS TANTY NURUL SA'BANI NURUL TRIS T. OKTAVIA ANGGUN P. OKTAVIANI PANCARINI WULANDARI PRIYOGO RANTO WIBOWO RATNA NURHAYATI RUMIYANTINGSIH SAFITRI SRI BINTANG PEMUNGKAS WAHYU PUJIANTO WINDAR LESTARI YANI ISWATI YENI PEBRUATI DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G35 Nilai 70 63 80 85 80 70 75 80 80 80 80 80 63 63 70 63 63 63 63 80 70 63 80 63 75 63 70 70 70 80 63 63 63 75 75 63 63 63 2683 71 69 69 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama ASANTI AZIZAH DHITA SAFITRI DANANG TRILAKSONO DEVITA RIANDIKA DWI ARIANTI EKA OKTA RIYANTI FITRI MULYANI GALIH ADE TRIANA HADIDA DWI PAMULAHATI HANDIKA NANDA PRATAMA IRLAN BAHAR ISNA DAYU FITRIANA MICHAEL SIEBERS EFFENDI MUHAMMAD FAUZAN M. NILA NURLAELA NINING DWI SETIANI NURUL HUDA AL MAKRUF PANGKY HERLIYAWAN SYAH PUPUT TRYAS S. RAHMA TRI WARDHANI RANI DEWI OCTAVIANI RENI DEWI PRAWESTI REZA KURNIAWAN RIA CAHYA PUSPITA RIFQO AGUNG PAMBUDI SANJAY ALWIGHANI SEPTIANA PUSPITA DEWI SETIA WIJAYANTI SHINTA IFTI ADITIA SINGGIH ADI NUR W SINGGIH PRIONO SUCI WULAN SARI TANGKAS ANDITA TREES YULIANTI TRI WULANDARI VINA SOFIA ULFAH WARMOKO Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 63 70 75 63 70 70 63 75 85 85 85 63 70 63 63 80 63 63 85 85 80 70 75 63 63 70 70 75 70 63 70 63 63 80 63 70 63 2610 71 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Nama AGATHA FRINTYAS ADNAN AL FAJAR PAMUNGKAS BELLA NOVELIA DEWI AYU WULANSARI DIANTORO DIAS DWI SURYANING PRAJA DWIYANA PUSPITA CANDRA EDDO WIRIANTINO EKA LATIFAH OCTAVIANI ELISA NOVITASARI ETI OSRIYAH HEMI RISWANTI HIDAYAH AGUSTIN LINGGAR PERMANA PUTRA LISA ANDRIYANI NANGIN LUKMAN KHAKIM MONA MELINDA NOFI SETIOWATI NINGSIH NOPITASARI NUR FATKHU ROHMAN NUR NINGSIH OGI KHISNA WIRAGAMA OKI ERVANTO RAHARDIAN PUTRA PRATAMA RINA DWI SETYANINGSIH ROSIANA DYAH KINASIH SAFITRI WULANDARI SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA SHINTA DAMAYANTI SUPAR SURYAWAN RUDI SAPUTRA TIANDTO HANGGA APIK N. TITIN KARTINI TRIONO VINA SAFITRI WAWAN SETIAWAN WULAN SINFA SULISTYAN Nilai 63 70 63 65 65 65 63 70 75 75 75 75 63 65 65 63 63 70 65 63 80 70 65 65 63 63 65 65 70 65 63 63 63 75 63 63 65 2467 67 69 69 161 DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G36 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Nama Aditya Harian Saputra Anwar Saputra Ardyan P.F. Ari Prasetyo Arif W. Aulia D.S. Baha Was`ul H. Cici Romanti Dewi Utari Diah Nujanah Dian Suhestina Dwi Alfiah Dwi Antoro Eti Yuniarti Eva Puspitasari Ferdian Ambri Gayuh Dwi L. Hendra S. Laela Nur Fitria Lana Desi Kusuma Lusi S.N. Mega Ukami Meli S. M Ridwan S. Norma L. Nurul Asiah Oluy Insaini Rafiqah Fatmasari Rifki Rachmada P. Rokhmayanti Siti Soleha Trias Eka N. Tuti Trisnawati Wahyu Ari W. Windi Atmoko Wiwit Widya Yoga wibowo Aji Yumelka Rani F. Jumlah Nilai Rata-Rata Kelas Rata-Rata Keseluruhan Nilai Guru Nilai 63 70 70 65 63 63 63 63 70 65 63 63 70 70 63 63 63 63 63 70 63 65 63 70 75 70 70 65 75 70 75 70 65 63 75 70 75 75 2560 67 67 67 Lampiran 7 162 HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU AKUNTANSI RES G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 1 5 5 3 1 5 5 5 3 2 5 3 5 3 4 4 3 4 3 3 5 2 1 3 4 1 2 2 2 2 5 2 2 2 4 2 3 2 1 5 3 5 3 3 3 3 3 5 2 2 3 4 3 3 2 1 2 4 1 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 5 5 1 5 5 4 3 4 1 4 4 4 5 1 1 4 5 1 1 5 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 1 1 4 3 1 4 1 3 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 2 I1 5 6 5 5 5 5 2 2 2 5 3 4 5 5 3 3 5 2 5 5 3 4 2 5 5 5 3 4 5 4 1 1 4 2 1 2 3 3 1 2 5 4 5 2 2 5 2 3 3 2 3 5 3 2 1 1 2 3 3 3 5 2 2 2 2 4 2 5 3 4 5 5 3 2 7 3 3 2 2 4 3 2 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 3 5 5 3 3 3 2 3 2 2 3 2 5 2 4 3 2 5 3 8 4 5 5 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 5 2 3 2 2 2 4 4 4 4 5 4 9 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 3 3 5 5 4 5 4 2 2 5 4 3 4 3 2 2 2 5 4 5 5 10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 2 2 1 5 4 5 5 11 3 5 5 5 2 5 3 5 5 5 3 4 1 3 2 5 4 2 5 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 4 2 3 I2 12 5 4 2 5 2 5 3 2 5 4 3 5 3 4 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 5 4 5 2 13 5 5 3 1 4 5 5 5 5 5 2 3 1 5 4 5 4 1 5 4 1 1 5 5 2 4 2 1 3 3 4 1 1 4 3 2 14 5 5 3 1 5 5 5 3 2 5 3 5 3 4 4 3 4 3 3 5 2 1 3 4 1 2 2 2 2 5 2 2 2 4 2 3 I3 15 1 5 3 5 3 3 3 3 3 5 2 2 3 4 3 3 2 1 2 4 1 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 16 5 5 1 5 5 4 3 4 1 4 4 4 5 1 1 4 5 1 1 5 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 X1 I4 17 18 5 2 5 2 5 3 5 2 3 3 3 2 5 1 5 3 3 3 5 3 5 4 5 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 2 2 4 4 3 19 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 2 3 4 4 5 4 5 5 I5 20 5 5 5 5 5 3 2 3 3 5 2 5 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 4 1 5 2 3 5 5 5 1 5 5 21 5 2 2 5 5 2 5 2 2 5 2 5 2 2 1 5 3 5 5 3 5 2 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 22 3 2 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3 5 4 4 2 1 4 4 2 3 4 3 3 23 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 4 2 2 2 5 5 4 5 5 I6 24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 2 2 5 5 5 5 3 25 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 3 2 1 5 5 5 5 3 26 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 2 4 4 5 4 5 3 27 5 1 5 5 5 2 1 5 4 4 5 5 3 5 3 2 3 5 5 5 5 5 3 5 5 2 2 5 2 3 5 5 5 5 5 4 I7 28 4 2 5 5 5 3 2 5 2 4 4 5 2 3 2 3 3 1 3 5 5 5 2 2 5 2 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 29 5 3 3 2 5 4 5 3 4 2 4 2 5 3 3 3 4 4 5 5 3 5 4 4 4 3 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 I8 30 31 3 1 3 5 3 1 2 5 3 4 4 3 1 1 2 4 2 1 2 5 4 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 3 5 4 5 4 3 2 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 3 3 4 4 I9 32 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 33 4 5 4 5 5 5 2 4 4 5 2 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 2 5 5 4 4 3 5 I1 34 35 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 3 3 5 3 5 5 2 3 4 5 5 4 2 2 5 5 2 3 5 2 2 5 2 2 5 4 5 4 5 3 5 3 36 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 2 5 2 5 4 5 5 4 2 5 5 2 4 5 2 37 5 4 4 3 5 5 3 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 5 5 2 4 3 3 38 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 2 4 5 2 2 2 2 5 5 2 2 3 3 39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 2 3 4 1 2 5 2 4 5 2 5 5 5 4 2 3 40 4 3 3 5 2 4 2 2 5 5 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 3 1 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 1 X2 I2 41 42 3 4 3 4 1 3 4 4 5 4 5 4 5 4 2 3 5 4 3 5 4 2 2 4 5 4 5 4 3 3 3 3 1 3 4 2 2 2 5 5 2 2 1 2 3 4 1 3 2 2 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 5 1 5 4 2 3 2 2 2 2 1 2 43 4 4 3 5 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 2 5 4 2 4 4 2 2 4 2 2 44 4 3 5 5 4 4 2 2 5 5 2 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 2 45 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 5 3 5 5 2 5 2 5 5 3 5 4 4 5 5 3 5 46 5 5 4 4 5 4 2 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 3 5 4 2 1 5 5 2 5 4 2 4 5 3 3 47 1 3 3 2 4 4 2 2 1 5 2 1 4 4 4 3 3 2 1 3 1 2 3 3 2 1 4 3 3 1 2 4 2 1 1 2 I3 48 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 49 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 50 4 5 5 3 2 5 3 4 3 5 3 2 5 5 4 5 3 3 2 5 3 3 5 5 3 2 4 5 5 3 5 5 4 3 3 3 163 Lampiran 8 ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER VARIABEL Kode Moralitas Guru Resp Skor % Krit 1 G1 4608 80% T 2 G2 4464 78% T 3 G3 3816 66% S 4 G4 4068 71% T 5 G5 4716 82% T 6 G6 4572 79% T 7 G7 3924 68% T 8 G8 4644 81% T 9 G9 4428 77% T 10 G10 4788 83% T 11 G11 4284 74% T 12 G12 4968 86% ST 13 G13 4068 71% T 14 G14 4032 70% T 15 G15 3852 67% S 16 G16 4248 74% T 17 G17 4284 74% T 18 G18 3816 66% S 19 G19 4572 79% T 20 G20 4680 81% T 21 G21 3816 66% S 22 G22 3924 68% T 23 G23 3636 63% S 24 G24 3744 65% S 25 G25 4068 71% T 26 G26 3888 68% S 27 G27 3672 64% S 28 G28 3852 67% S 29 G29 3420 59% S 30 G30 3456 60% S 31 G31 3564 62% S 32 G32 3744 65% S 33 G33 4500 78% T 34 G34 4068 71% T 35 G35 4608 80% T 36 G36 3888 68% S Rata-rata 4130 72% T Distribusi Jawaban Responden Sangat Tinggi (ST) 1 Tinggi (T) 21 Sedang (S) 14 Rendah (R) 0 Sangat Rendah (SR) 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden No Kreativitas Guru Skor % 2808 87% 2844 88% 2556 79% 2808 87% 2808 87% 2988 92% 1908 59% 2520 78% 2736 84% 2736 84% 2052 63% 2376 73% 2880 89% 2988 92% 2664 82% 2700 83% 2232 69% 2304 71% 2448 76% 2952 91% 1944 60% 1944 60% 2772 86% 1944 60% 2052 63% 2304 71% 2304 71% 2700 83% 2016 62% 2052 63% 2628 81% 2520 78% 2160 67% 2340 72% 2016 62% 1944 60% 2443 75% Krit ST ST T ST ST ST S T ST ST S T ST ST T T T T T ST S S ST S S T T T S S T T S T S S T Skor 80 84 81 78 84 78 87 85 80 81 76 86 85 85 83 78 85 85 85 80 78 76 80 90 78 85 80 83 78 85 82 82 85 83 82 85 82 Prestasi Belajar % 80% 84% 81% 78% 84% 78% 87% 85% 80% 81% 76% 86% 85% 85% 83% 78% 85% 85% 85% 80% 78% 76% 80% 90% 78% 85% 80% 83% 78% 85% 82% 82% 85% 83% 82% 85% 82% Krit CB B B CB B CB SB B CB B CB SB B B B CB B B B CB CB CB CB SB CB B CB B CB B B B B B B B B ST T S R SR 11 14 11 0 0 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 3 20 13 0 0 Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) 3% 58% ST T 31% 39% Sangat Baik Baik 8% 56% Sedang (S) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) 39% 0% 0% S R SR 31% 0% 0% Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 36% 0% 0% 164 Lampiran 9 ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR RESPONDEN G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 Skor 1404 1692 1044 1116 1512 1548 1260 1404 1332 1584 1224 1512 1368 1152 1044 1152 1080 1044 1080 1512 1044 972 1044 936 1080 972 792 828 864 972 720 864 1080 1080 1296 1080 1158 I1 Persentase 78% 94% 58% 62% 84% 86% 70% 78% 74% 88% 68% 84% 76% 64% 58% 64% 60% 58% 60% 84% 58% 54% 58% 52% 60% 54% 44% 46% 48% 54% 40% 48% 60% 60% 72% 60% 64% Kriteria T ST S S T ST T T T ST S T T S S S S S S T S S S R S S R R R S R R S S T S S Skor 468 504 360 396 288 540 396 432 540 504 288 432 180 432 288 432 360 216 504 360 180 180 432 360 216 288 252 216 360 252 324 144 324 432 360 252 347 I2 Persentase 87% 93% 67% 73% 53% 100% 73% 80% 100% 93% 53% 80% 33% 80% 53% 80% 67% 40% 93% 67% 33% 33% 80% 67% 40% 53% 47% 40% 67% 47% 60% 27% 60% 80% 67% 47% 64% Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) 3 8 18 6 0 ST T S R SR 6 8 12 6 4 Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) 8% 22% 50% 17% 0% ST T S R SR 17% 22% 33% 17% 11% Kriteria ST ST S T S ST T T ST ST S T SR T S T S R ST S SR SR T S R S R R S R S SR S T S R S X1 I3 I4 Skor Persentase Kriteria Skor Persentase Kriteria 396 73% T 252 70% T 540 100% ST 252 70% T 252 47% R 288 80% T 396 73% T 252 70% T 468 87% ST 216 60% S 432 80% T 180 50% R 396 73% T 216 60% S 360 67% S 288 80% T 216 40% R 216 60% S 504 93% ST 288 80% T 324 60% S 324 90% ST 396 73% T 360 100% ST 396 73% T 288 80% T 324 60% S 252 70% T 288 53% S 288 80% T 360 67% S 360 100% ST 396 73% T 360 100% ST 180 33% SR 324 90% ST 216 40% R 360 100% ST 504 93% ST 288 80% T 144 27% SR 324 90% ST 108 20% SR 360 100% ST 324 60% S 252 70% T 252 47% R 324 90% ST 108 20% SR 288 80% T 252 47% R 288 80% T 216 40% R 360 100% ST 180 33% SR 360 100% ST 180 33% SR 252 70% T 252 47% R 324 90% ST 180 33% SR 288 80% T 180 33% SR 252 70% T 180 33% SR 360 100% ST 252 47% R 252 70% T 180 33% SR 216 60% S 216 40% R 252 70% T 293 54% S 289 80% T Distribusi Jawaban Responden ST 4 ST 13 T 7 T 18 S 6 S 4 R 9 R 1 SR 10 SR 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden ST 11% ST 36% T 19% T 50% S 17% S 11% R 25% R 3% SR 28% SR 0% Skor 540 396 432 540 540 360 432 360 360 540 324 540 288 252 252 360 324 396 396 360 396 288 288 396 396 504 396 504 324 360 504 504 540 288 540 504 409 I5 Persentase 100% 73% 80% 100% 100% 67% 80% 67% 67% 100% 60% 100% 53% 47% 47% 67% 60% 73% 73% 67% 73% 53% 53% 73% 73% 93% 73% 93% 60% 67% 93% 93% 100% 53% 100% 93% 76% Kriteria ST T T ST ST S T S S ST S ST S R R S S T T S T S S T T ST T ST S S ST ST ST S ST ST T Skor 828 612 828 720 900 900 900 864 864 864 864 900 900 612 792 828 828 828 828 756 792 900 504 756 900 864 864 612 432 432 468 756 828 792 828 612 771 I6 Persentase 92% 68% 92% 80% 100% 100% 100% 96% 96% 96% 96% 100% 100% 68% 88% 92% 92% 92% 92% 84% 88% 100% 56% 84% 100% 96% 96% 68% 48% 48% 52% 84% 92% 88% 92% 68% 86% ST T S R SR 12 9 13 2 0 ST T S R SR 24 4 5 3 0 ST T S R SR 33% 25% 36% 6% 0% ST T S R SR 67% 11% 14% 8% 0% Kriteria ST S ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST S ST ST ST ST ST T ST ST S T ST ST ST S R R R T ST ST ST S ST 165 ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR X1 RESPONDEN Skor 504 216 468 432 540 324 288 468 360 360 468 432 360 396 288 288 360 360 468 540 468 540 324 396 504 252 216 540 324 324 540 540 540 540 540 468 416 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 I7 Persentase 93% 40% 87% 80% 100% 60% 53% 87% 67% 67% 87% 80% 67% 73% 53% 53% 67% 67% 87% 100% 87% 100% 60% 73% 93% 47% 40% 100% 60% 60% 100% 100% 100% 100% 100% 87% 77% Kriteria ST R ST T ST S S ST S S ST T S T S S S S ST ST ST ST S T ST R R ST S S ST ST ST ST ST ST T Skor 144 288 144 252 252 252 72 216 108 252 324 324 288 360 288 360 360 324 324 252 288 324 252 216 288 288 360 360 360 288 288 288 360 252 216 288 275 I8 Persentase 40% 80% 40% 70% 70% 70% 20% 60% 30% 70% 90% 90% 80% 100% 80% 100% 100% 90% 90% 70% 80% 90% 70% 60% 80% 80% 100% 100% 100% 80% 80% 80% 100% 70% 60% 80% 76% I9 Persentase 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 80% 80% 20% 20% 20% 100% 100% 80% 100% 100% 100% 100% 60% 100% 100% 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 20% 80% 100% 71% Kriteria SR SR SR SR SR SR SR T T SR SR SR ST ST T ST ST ST ST S ST ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST T SR T ST T Skor 684 720 576 720 648 720 396 612 684 648 432 648 720 720 612 720 576 648 648 648 504 540 720 396 648 648 468 720 468 396 612 504 540 612 576 540 602 ST T S R SR 17 4 12 3 0 ST T S R SR 12 17 3 2 2 17 7 1 0 11 ST T S R SR ST T S R SR 47% 11% 33% 8% 0% ST T S R SR 33% 47% 8% 6% 6% 47% 19% 3% 0% 31% ST T S R SR X2 12 Kriteria Skor Presentase Kriteria ST 1404 87% ST ST 1296 80% T T 1188 73% T ST 1476 91% ST ST 1404 87% ST ST 1440 89% ST S 1008 62% S ST 1188 73% T ST 1440 89% ST ST 1296 80% T S 1008 62% S ST 1224 76% T ST 1332 82% T ST 1440 89% ST ST 1260 78% T ST 1152 71% T T 1044 64% S ST 1044 64% S ST 1152 71% T ST 1476 91% ST T 828 51% R T 792 49% R ST 1224 76% T S 756 47% R ST 864 53% S ST 1152 71% T S 1008 62% S ST 1152 71% T S 936 58% S S 972 60% S ST 1260 78% T T 1368 84% ST T 900 56% S ST 1044 64% S T 828 51% R T 792 49% R T 1143 71% T Distribusi Jawaban Responden 22 ST 8 8 T 13 6 S 10 0 R 5 0 SR 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 61% ST 22% 22% T 36% 17% S 28% 0% R 14% 0% SR 0% I1 Presentase 95% 100% 80% 100% 90% 100% 55% 85% 95% 90% 60% 90% 100% 100% 85% 100% 80% 90% 90% 90% 70% 75% 100% 55% 90% 90% 65% 100% 65% 55% 85% 70% 75% 85% 80% 75% 84% Skor 720 828 792 612 756 828 504 720 612 792 612 504 828 828 792 828 612 612 648 828 612 612 828 792 540 504 828 828 612 684 756 648 720 684 612 612 698 13 Presentase 80% 92% 88% 68% 84% 92% 56% 80% 68% 88% 68% 56% 92% 92% 88% 92% 68% 68% 72% 92% 68% 68% 92% 88% 60% 56% 92% 92% 68% 76% 84% 72% 80% 76% 68% 68% 78% ST T S R SR 13 9 14 0 0 ST T S R SR 36% 25% 39% 0% 0% Kriteria T ST ST S T ST S T S ST S S ST ST ST ST S S T ST S S ST ST S S ST ST S T T T T T S S T Lampiran 10 166 TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS NO Kode resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 SX SX2 SXY rxy rtabel Kriteria sb2 X1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 5 4 3 4 4 2 4 2 2 1 4 3 1 2 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 5 3 3 2 4 4 4 3 3 2 1 3 2 4 5 5 4 5 4 4 1 4 5 5 4 2 3 3 3 4 2 4 2 3 5 4 2 3 4 3 3 3 5 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 1 2 1 2 3 2 2 1 1 3 1 2 1 2 4 3 4 2 2 1 1 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 5 4 5 4 4 3 5 3 5 3 2 1 1 3 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 4 4 2 2 1 1 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 4 4 2 3 3 3 5 5 4 5 3 3 4 3 3 3 5 5 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 4 1 2 2 46 45 54 50 47 42 46 58 51 52 42 41 50 47 41 53 54 39 48 39 154 159 202 190 171 130 162 246 197 188 140 135 170 173 123 205 212 111 172 123 5952 5867 6912 6659 6262 5477 6080 7601 6682 6563 5651 5426 6387 6210 5392 6718 7075 5054 6244 5235 0.554 0.491 0.567 0.854 0.801 0.642 0.725 0.752 0.631 0.195 0.857 0.632 0.719 0.663 0.809 0.202 0.774 0.571 0.565 0.783 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid 0.92 1.71 0.54 1.67 1.70 0.89 1.50 1.55 1.69 0.55 1.60 1.64 0.24 1.84 0.78 1.27 1.26 0.69 Valid 1.31 Valid 1.54 167 NO Kode resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 SX 2 SX SXY rxy rtabel Kriteria 2 sb X1 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 2 5 3 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 2 4 2 3 2 2 3 1 4 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 1 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 5 2 3 4 3 2 2 2 4 3 3 1 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 1 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 5 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 5 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 5 4 2 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 1 3 3 4 4 4 3 4 5 5 2 3 4 3 4 4 4 5 5 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 5 3 5 2 5 2 2 3 3 5 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 3 49 51 48 52 45 39 44 48 47 41 41 45 45 38 47 42 41 50 169 191 180 188 163 117 150 174 165 121 133 147 149 110 161 140 135 170 6342 6721 6407 6677 5651 5145 5690 6348 6111 5292 5409 5838 5801 5012 6154 5651 5426 6387 0.716 0.827 0.799 0.619 0.033 0.686 0.409 0.774 0.556 0.549 0.623 0.609 0.461 0.709 0.752 0.857 0.632 0.719 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 Valid 0.64 Valid 1.26 Valid 1.89 Valid Tidak Valid Tidak Valid 0.55 2.00 1.11 1.50 1.46 Valid 1.27 Valid 0.64 Valid 1.50 Valid Tidak Valid 0.86 1.00 0.98 Valid 0.98 Valid 1.60 Valid 1.64 Valid 0.24 168 NO Kode resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 SX SX2 SXY rxy rtabel Kriteria 2 sb X2 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 5 3 3 5 4 2 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 2 3 4 4 5 5 4 3 5 5 2 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 3 2 5 4 3 5 1 2 3 2 4 2 3 3 3 2 2 1 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 5 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 4 1 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 5 3 3 2 1 1 1 4 2 2 2 2 2 3 1 2 4 3 3 5 2 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 1 2 3 2 3 1 2 3 3 4 3 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 3 5 3 5 1 5 4 4 4 2 2 5 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 1 3 3 2 2 4 4 3 3 5 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 1 2 5 1 2 2 2 5 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 1 3 2 47 46 44 47 45 41 52 47 47 47 47 54 36 44 54 48 48 49 46 38 46 56 173 154 146 163 151 123 196 159 167 173 155 214 104 158 222 156 164 179 154 112 158 218 3446 3285 3196 3416 3171 2897 3751 3373 3438 3331 3331 3943 2496 3193 3905 3338 3396 3526 3299 2780 3363 3931 0.771 0.635 0.761 0.853 0.370 0.450 0.817 0.766 0.849 0.371 0.677 0.950 0.111 0.572 0.673 0.515 0.564 0.667 0.703 0.770 0.889 0.527 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 Y Y2 85 7225 86 7396 53 2809 63 3969 73 5329 50 2500 74 5476 49 2401 84 7056 49 2401 93 8649 78 6084 65 4225 74 5476 53 2809 1,029 73,805 Reliabel k = 22 Σα²b = 15.25 α²t = 229.686 Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid r11 = 1.84 0.92 1.21 1.12 1.14 0.78 1.12 0.84 1.41 1.84 0.55 1.40 1.26 2.07 1.97 0.17 0.74 1.35 0.92 1.12 1.21 0.64 0.98 169 Lampiran 11 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstanda rdized Residual N Normal Parameters 36 a Most Extreme Differences Mean .0000000 Std. Deviation 4.525808 22 Absolute .114 Positive .114 Negative -.090 Kolmogorov-Smirnov Z .683 Asymp. Sig. (2-tailed) .739 a. Test distribution is Normal. 170 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolenioeritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Standardized Coefficients Std. Error 30.222 t Sig. Beta Collinearity Statistics Tolerance 8.365 3.613 .001 Moralitas Guru Akuntansi .226 .073 .403 3.086 .004 .877 1.140 Kreativitas Guru Akuntansi .317 .090 .463 3.545 .001 .877 1.140 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa b. Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 VIF (Constant) Std. Error -2.465 5.098 Moralitas Guru Akuntansi .050 .045 Kreativitas Guru Akuntansi .003 .055 a. Dependent Variable: Abs_res Standardized Coefficients t Sig. Beta -.483 .632 .204 1.123 .269 .011 .060 .952 171 3. Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Std. Error T Sig. Beta 30.222 8.365 .226 .073 Moralitas Guru Akuntansi Standardized Coefficients Kreativitas Guru .317 .090 Akuntansi b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 3.613 .001 .403 3.086 .004 .463 3.545 .001 4. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square 1 Regression 736.736 2 368.368 Residual 716.903 33 21.724 1453.639 35 Total F 16.956 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 5. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Moralitas Guru Akuntansi Std. Error 30.222 8.365 .226 .073 Standardized Coefficients T Sig. Beta .403 Kreativitas Guru .317 .090 .463 Akuntansi a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 3.613 .001 3.086 .004 3.545 .001 172 6. Koefisien Determinasi Ganda (Uji R2) Model Summary Model R R Square .712a 1 Adjusted R Square .507 Std. Error of the Estimate .477 4.66094 a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi 7. Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2) Model Correlations Zero-order Partial Part 1 (Constant) Moralitas Guru Akuntansi .565 .473 Kreativitas Guru .604 .525 Akuntansi a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .377 .433 1