pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap

advertisement
PENGARUH MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU
AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI
SE-KABUPATEN BANYUMAS
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
IKA MUSLIANI
NIM 7101407045
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari
: Jumat
Tanggal
: 16 September 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, M. M.
NIP. 19491121 197603 1 002
Linda Agustina, S. E, M. Si.
NIP. 19770815 200012 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M. Pd
NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang :
Hari
: Kamis
Tanggal
: 29 September 2011
Dosen Penguji
Dr. Partono Thomas, M. S.
NIP. 195212191982031002
Anggota I
Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, M. M.
NIP. 194911211976031002
Linda Agustina, S. E, M. Si.
NIP. 197708152000122001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M. Si.
NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
September 2011
Ika Musliani
NIM 7101407045
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya setelah kesulitasn pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dalam suatu urusan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al
Insyiroh 6-8)
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Alloh SWT, skripsi ini ku
persembahkan :
1. Bapak Ali Yusman, Ibu Umi Salamah dan
Adik Nana Lia Safitri tercinta.
2. Diky Harmanto, S.H.
3. Keluargaku Kos Merah.
4. Teman-teman Pend. Akuntansi 2007
5. Kopma Unnes.
6. Guslat Ekonomi Racana Wijaya Unnes
7. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas”.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam pelaksanaan penelitian.
4. Drs. Tarsis Tarmudji, M. M., Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya
skripsi ini.
5. Linda Agustina, S. E, M. Si., Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya
skripsi ini.
vi
6. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang
telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan
penelitian.
7. Kepala Bakesbangpollinmas Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang
telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan
penelitian.
8. Kepala Bappeda Kabupaten Banyumas beserta perangkatnya yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
9. Kepala SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Semarang,
Penulis
vii
September 2011
SARI
Musliani, Ika. 2011. Pengaruh Moralitas dan Kreativitas Guru Akuntansi
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri se-Kabupaten
Banyumas. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekomoni. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tarsis Tarmudji, M. M., II. Linda Agustina,
S. E, M. Si.
Kata Kunci : Prestasi Belajar Siswa, Moralitas Guru, Kreativitas Guru.
Prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Guru merupakan faktor eksternal
yang mempunyai peran sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal.
Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah moralitas yang dimiliki oleh seorang
guru dalam lingkungan sekolah dan kreativitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Dengan adanya tingkat moralitas dan kreativitas yang
tinggi yang dimiliki oleh seorang guru akan membawa dampak tinggi rendahnya
prestasi yang dicapai oleh siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh moralitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Banyumas secara parsial,
untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas secara parsial, dan untuk
mengetahui pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas secara simultan.
Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas
yang mengampu mata pelajaran akuntansi. Analisis data meliputi deskriptif
presentase, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, uji normalitas, uji regresi
linier barganda, dan uji hipotesis menggunakan uji F, uji R2, uji t dan uji r2.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, moralitas guru akuntansi dan
kreativitas guru akuntansi dibuktikan dari uji F dan uji t berpengaruh signifikan.
Secara parsial moralitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa. secara parsial kreativitas guru akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Moralitas dan kreativitas guru
akuntansi bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap hasil prestasi
siswa.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah
dengan adanya tingkat moralitas dan kreativitas guru akan berpengaruh terhadap
naik turunnya prestasi belajar siswa. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian
yaitu penerapan moralitas guru dalam proses pembelajaran di kelas, guru
akuntansi di SMA Negeri Banyumas disarankan untuk lebih meningkatkan
disiplin moralnya agar dapat meningkatkan tingkat disiplin sekolah sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi guru harus mampu mengikuti perkembangannya agar
dapat tercipta pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
viii
ABSTRACT
Musliani, Ika. 2011. Morality and Creativity Effect of Accounting Teacher to
Student Achievement of Financial Accounting of State Senior High School in
Kabupaten Banyumas. Final Project. Economic Education Department.
Economics Faculty. Semarang State University. Advisor Drs. Tarsis Tarmudji, M.
M., Co Advisor Linda Agustina, S. E, M. Si.
Keywords: Student Achievement, Morality Teacher, Teacher Creativity.
Optimal learning achievement of the learning process a student is influenced
by internal and external factors. Teachers are external factors that have a role as a
support for achieving optimal learning outcomes. In the study in question is the
morality that is owned by a teacher in the school environment and creativity of
teachers in implementing the learning in the classroom. Given the level of
morality and high creativity which is owned by a teacher will bring the high
impact of low achievement by students. The purpose of this research was to
determine the effect of accounting teacher morality of accounting students'
learning achievement as State Senior High School in Kabupaten Banyumas
partially, to determine the effect of teachers' creative accounting to accounting
students' learning achievement as State Senior High School in Kabupaten
Banyumas partially, and to determine the effect of morality and creativity of
teachers of accounting to the accounting students' learning achievement as State
Senior High School in Kabupaten Banyumas simultaneously.
The population was a all teacher who teach accounting subject at senior
high school in Kabupaten Banyumas. Data analysis included descriptive
percentages, heterokedastisitas test, multicollinearity test, normality test, multiple
regression analysis simultaneously, and hypotheses test using the F test, R2 test,
r2 test and t test.
The research results obtained morality teacher of accounting and accounting
teacher creativity evidenced from the F test and t test of significant effect.
Partially, accounting teacher morality significant effect on accounting students'
learning achievement. Partially, accounting teacher creativity significant effect on
accounting students' learning achievement. Morality and creativity together
accounting teachers significantly influence student achievement results.
The conclusion that can be taken based on the results of this research is
with the level of morality and creativity of teachers will affect the rise and fall of
student achievement. Suggestions relating to the application of research results
morality of teachers in the learning process in the classroom, the teacher of
accounting at the State Senior High School in Kabupaten Banyumas
recommended to further enhance its moral discipline in order to increase the level
of discipline so that schools can improve student achievement as well as the
development of science and technology teachers must be able follow its
development in order to create a creative and innovative learning.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
....................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................
iii
PERNYATAAN .............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
PRAKATA ....................................................................................................
vi
SARI ..............................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................
14
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
15
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................
15
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Prestasi Belajar ...........................................................................
17
2.1.1 Pengertian Belajar ...........................................................................
17
2.1.2 Tujuan Belajar ..................................................................................
20
x
2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar ....................................................................
21
2.1.4 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi .............................................
24
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......................
26
2.1.6 Faktor-faktor Penghambat Prestasi Belajar .....................................
27
2.2 Konsep Tentang Guru ..............................................................................
30
2.2.1 Pengertian Guru ..............................................................................
30
2.2.2 Kode Etik Profesi Keguruan ...........................................................
31
2.3 Konsep Tentang moralitas .......................................................................
33
2.3.1 Pengertian Moral ..............................................................................
33
2.3.2 Pengertian Moralitas .......................................................................
37
2.3.3 Norma-Norma Moralitas .................................................................
39
2.3.4 Faktor-Faktor Penentu Moralitas ....................................................
40
2.4 Konsep Kreativitas Guru ..........................................................................
43
2.4.1 Pengertan Kreativitas ......................................................................
43
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ..............................
47
2.4.3 Ciri-Ciri Guru Kreatif .....................................................................
48
2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................................
56
2.6 Hipotesis ..................................................................................................
63
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................
64
3.2 Variabel Penelitian ....................................................................................
65
3.2.1 Variabel Prestasi Belajar akuntansi .................................................
65
3.2.2 Variabel Moralitas Guru .................................................................
66
xi
3.2.3 Variabel Kreativitas Guru ...............................................................
67
3.3 Jenis dan Sumber Data ..............................................................................
69
3.3.1 Data Primer .....................................................................................
69
3.3.2 Data Sekunder .................................................................................
69
3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................................
70
3.4.1 Metode Dokumentasi ......................................................................
70
3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner .......................................................
70
3.5 Analsis Tes Hasil Uji Coba Instrumen .....................................................
71
3.5.1 Validitas ..........................................................................................
71
3.5.2 Reliabilitas ......................................................................................
72
3.5.3 Uji Prasyarat (Uji Normalitas) ........................................................
74
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................
74
1. Uji Multikolonieritas ..................................................................
74
2. Uji Heterokedastisitas .................................................................
75
3.6 Metode Analisis Data ...............................................................................
75
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ........................................................
76
3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................
79
3.6.3 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test) .................................................
80
3.6.4 Menentukan Koefisien Determinasi Ganda (R2) .............................
81
3.6.5 Uji Hipotesis (Uji t test) ..................................................................
81
3.6.6 Menentukan Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..............................
82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................
xii
83
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................
83
4.1.2 Deskriptif Persentase Variabel Moralitas Guru Akuntansi ............
84
4.1.3 Deskriptif Persentase Variabel Kreativitas Guru Akuntansi ..........
101
4.1.4 Deskriptif Persentase Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa .
108
4.1.5 Uji Normalitas Data ........................................................................
109
4.1.6 Uji Asumsi Klasik ..........................................................................
111
1. Uji Multikolonieritas ..................................................................
111
2. Uji Heterokedastisitas ................................................................
112
4.1.7 Analisis Regresi Berganda ..............................................................
113
4.1.8 Pengujian Hipotesis ........................................................................
114
1. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F test)..................................
114
2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t test) .....................................
116
4.2 Pembahasan ...............................................................................................
119
4.2.1 Pengaruh Moralitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa .............................................................................
119
4.2.2 Pengaruh Kreativitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa .............................................................................
121
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................
124
5.2 Saran .........................................................................................................
124
5.3 Keterbatasan ..............................................................................................
125
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
126
LAMPIRAN ..................................................................................................
129
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Ketuntasan Belajar Siswa .............................................................
3
Tabel 3. 1 Daftar Penyebaran Anggota Populasi Guru Akuntansi SMA
Negeri se-Kabupaten Banyumas ..................................................
64
Tabel 3.2 Definisi Operasional Indikator Variabel Moralitas Guru .............
66
Tabel 3.3 Definisi Operasional Indikator Variabel Kreativitas Guru ..........
68
Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen ..................................................................
73
Tabel 3.5 Kategori Variabel Moralitas Guru ...............................................
77
Tabel 3.6 Kategori Variabel Kreativitas Guru .............................................
78
Tabel 3.7 Kriteria Variabel Prestasi Belajar .................................................
79
Tabel 4.1 Data Sekolah di Kabupaten Banyumas ........................................
83
Tabel 4.2 Distribusi Moralitas Guru Akuntansi ...........................................
84
Tabel 4.3 Distribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi
Peserta Didik ...............................................................................
86
Tabel 4.4 Distribusi Guru Kemampuan Menciptakan Masyarakat
yang Bermoral ............................................................................
88
Tabel 4.5 Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral ...............
90
Tabel 4.6 Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di
Dalam Kelas ...............................................................................
91
Tabel 4.7 Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui
Kurikulum ....................................................................................
93
Tabel 4.8 Distribusi Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama ..........
95
xiv
Halaman
Tabel 4.9 Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya ......
97
Tabel 4.10 Distribusi mpuan Mengembangkan Refleksi Moral ....................
98
Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik ..............
100
Tabel 4.12 Distribusi Variabel Kreativitas Guru Akuntansi ..........................
101
Tabel 4.13 Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar
Mengajar ......................................................................................
103
Tabel 4.14 Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar ......................................................................................
105
Tabel 4.15 Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi .....................
107
Tabel 4.16 Diatribusi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa ................................
108
Tabel 4.17 Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test .....................
109
Tabel 4.18 Uji Multikolonieritas Data Penelitian ..........................................
111
Tabel 4.19 Uji Analisis Regresi Berganda .....................................................
113
Tabel 4.20 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test) ...............................................
114
Tabel 4.21 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) .....................................
115
Tabel 4.22 Uji Hipotesis Parsial (Uji t test) ...................................................
116
Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Parsial ................................................
118
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir .......................................................
Gambar 4.1
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Moralitas
Guru Akuntansi .......................................................................
Gambar 4.2
96
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya ..................
Gambar 4.9
94
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama ......................
Gambar 4.8
92
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum ....
Gambar 4.7
90
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas
Gambar 4.6
89
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral ...........................
Gambar 4.5
87
Diagram Batang Deskriptif Persentase Kemampuan
Menciptakan Masyarakat yang Bermoral ................................
Gambar 4.4
85
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik .
Gambar 4.3
62
97
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral .......................
99
Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi
Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik ..........................
xvi
101
Halaman
Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Tingkat
Kreativitas Guru Akuntansi .....................................................
102
Gambar 4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar ......................
104
Gambar 4.13 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar ..........................
106
Gambar 4.14 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Mengadakan Evaluasi ...................................................
107
Gambar 4.15 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Prestasi
Akuntansi ...............................................................................
109
Gambar 4.16 Normal P-P Plot ......................................................................
110
Gambar 4.17 Grafik Scatterplot ....................................................................
112
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Daftar Nama Responden ..........................................................
Lampiran 2
Daftar Nama Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di
129
Kabupaten Banyumas ..............................................................
130
Lampiran 3
Kisi-kisi Angket Instrumen Penelitian ....................................
131
Lampiran 4
Pengantar Pengisian Angket Penelitian ..................................
132
Lampiran 5
Lembar Instrumen Penelitian .................................................
133
Lampiran 6
Daftar Nilai Rata-rata Akuntansi Siswa ..................................
140
Lampiran 7
Hasil Jawaban Angket Penelitian .............................................
162
Lampiran 8
Tabel Analisis Persentase Variabel .........................................
164
Lampiran 9
Tabel Analisis Persentase Indikator ........................................
165
Lampiran 10 Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian .................
167
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS ...................................
170
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian .................................................................
174
Lampiran 13 Surat Keterangan .....................................................................
179
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pendidikan punya peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan penting bagi
perkembangan suatu bangsa dan merupakan salah satu faktor penentu bagi maju
tidaknya suatu bangsa. Dengan pendidikan maka akan dapat terwujud masyarakat
yang berkualitas terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek
yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing.
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan anak didiknya untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Oleh karena itu, salah satu tugas sekolah adalah memberi bekal
kepada para peserta didik kelak di perguruan tinggi untuk memlilih jurusan yang
sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Program jurusan yang
terdapat di Sekolah Menengah Atas sebagian besar terdiri dari dua jurusan, yaitu
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS). Dalam kelas Ilmu Pengetahuan Sosial akan ditemui salah satu mata
pelajaran yang sangat menarik yaitu Akuntansi.
Akuntansi sendiri adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat
memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi bisnis
dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu (Syafri, 2004:3).
1
2
Akuntansi
adalah
pencatatan,
pengelompokan,
peringkasan
laporan,
penganalisisan data keuangan dari suatu organisasi (Yunus, 2001:5).
Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil atau prestasi belajar
siswa mengalami perkembangan dan peningkatan. Adapun yang dimaksud dengan
belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di
dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya (Dalyono, 2007:49). Sedangkan
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu‟u, 2004:75). Dalam pendidikan formal
selalu diikuti pengukuran dan penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan
belajar mengajar, dengan mengetahui hasil atau prestasi belajar dapat diketahui
kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Laporan hasil belajar siswa
dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode tertentu yaitu dalam
bentuk raport.
Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa dalam kegiatan belajar secara efektif di sekolah khususnya setelah siswa
atau individu mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru
akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran akuntansi. Prestasi belajar akuntansi
yang optimal merupakan hal yang paling didambakan oleh siswa yang sedang
belajar akuntansi, karena prestasi belajar merupakan pengukur keberhasilan
seseorang dalam belajar. Menurut Bloom dalam Usman (2005:30), jika guru
memahami persyaratan kognitif dan ciri sikap yang diperlukan untuk belajar
3
seperti minat dan konsep diri siswa-siswanya, yang diharapkan sebagian besar
siswa akan dapat mencapai taraf penguasaan sampai 75% dari yang diajarkan.
Dari observasi awal di SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas dapat diketahui
daftar siswa yang tuntas sebagai berikut :
Tabel 1.1 Ketuntasan Belajar Siswa
No.
Sekolah
1.
SMAN 1 Purwokerto
2.
SMAN 2 Purwokerto
3.
SMAN 3 Purwokerto
4.
5.
SMAN 4 Purwokerto
SMAN 5 Purwokerto
6.
SMAN Banyumas
7.
SMAN Sumpiuh
8.
SMAN Sokaraja
9.
SMAN Baturaden
10.
SMAN Patikraja
11.
SMAN Ajibarang
12.
13.
SMAN Wangon
SMAN Jatilawang
14.
SMAN Rawalo
Guru Akuntansi
Ketuntasan Siswa (%)
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G16
G17
G18
G19
G20
G21
G22
G23
G24
G25
G26
G27
G28
G29
G30
G31
G32
G33
G34
G35
G36
75%
80%
76%
74%
80%
60%
55%
78%
80%
75%
78%
75%
65%
76%
68%
56%
50%
65%
69%
69%
73%
69%
78%
64%
75%
69%
75%
75%
75%
50%
68%
72%
69%
79%
67%
76%
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011
4
Tabel 1.1 tentang ketuntasan belajar siswa terlihat bahwa kurang dari 75%
prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas tahun
ajaran 2010/2011 yang mencapai batas ketuntasan yaitu 7,5. Hal tersebut
menunjukan bahwa guru dalam menyampaikan materi belum dapat mencapai
batas ketuntasan belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Bloom.
Usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses
belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri
diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan perhatian, keadaan emosi
serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri
siswa diantaranya faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu faktor
yang mempengaruhi proses belajar mengajar di lingkungan sekolah adalah guru.
Guru merupakan faktor eksternal yang mempunyai peran sebagai penunjang
pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah
moralitas yang dimiliki oleh seorang guru dalam lingkungan sekolah dan
kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian
manusia secara sistematis agar siap manjalani kehidupan secara bertanggung
jawab. Menjalani kehidupan yang bertanggung jawab berarti berani mengambil
keputusan dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala
konsekuensi yang ditimbulkan. Agar dapat menjalani kehidupan secara
bertanggung jawab sudah semestinya manusia harus mempunyai pedoman untuk
5
dijadikan pegangan dalam menjalani roda kehidupan. Pedoman yang dijadikan
sebagai pegangan dalam hidup adalah sebuah aturan atau etika.
Pendidikan mengajarkan individu agar menjadi manusia yang beradab,
berakhlak, bertata krama dan beretika. Pendidikan sering kali berkaitan dengan
bagaimana manusia mempelajari hidup di lingkungan masyarakat dengan baik dan
benar. Di sekolah individu tidak hanya dididik supaya menjadi manusia yang
pandai secara intektual, tetapi juga dididik untuk bisa menjadi manusia yang
bermoral. Namun permasalahannya adalah banyak sekali perbuatan-perbuatan
yang tercela justru dilakukan oleh manusia yang berpendidikan. Hal ini sangat
bertolak belakang dengan tujuan pendidikan itu sendiri, yang salah satunya adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai manusia yang cerdas sudah seharusnya
dapat membedakan perbuatan yang baik dan yang buruk, mana yang yang
seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan.
Kontrol kehidupan manusia adalah keharusan manusia memiliki aturan atau
etika yang selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Etika mendasarkan
dirinya atas fakta pengalaman, yakni keputusan tentang hal yang benar dan salah,
keyakinan yang dimiliki manusia bahwa beberapa perbuatan adalah benar dan
sepantasnya dikerjakan, dan ada perbuatan yang salah dan sepantasnya tidak
dikerjakan. Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
(Salam, 2000:45). Apabila perbuatan seseorang melanggar nilai-nilai atau normanorma etis dalam masyarakat, dikatakan bahwa perbuatan itu tidak bermoral,
karena perbuatan tersebut membawa dampak buruk bagi kehidupan bersama.
6
Etika sangat perlu dipelajari oleh kalangan tertentu termasuk pendidik,
karena etika menunjuk pada dua hal, yaitu (1) disiplin ilmu yang mempelajari
nilai-nilai dan pembenarannya dan (2) pokok disiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilainilai hidup yang sesungguhnya dan hukum-hukum tingkah laku. Kedua hal
tersebut dalam kenyataannya bahwa manusia bertingkah laku sesuai dengan
hukum-hukum, adat, dan harapan-harapan yang kompleks dan terus berubah.
Akibatnya, manusia harus merenungkan tingkah laku dan sikap, membenarkannya
dan kadang-kadang memperbaikinya.
Etika sangat berkaitan erat dengan moral. Etika menurut Driyarkara S.J
dalam Daroeso (1986:22) dikatakan sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Moral atau kesusilaan
adalah nilai yang sebenarnya bagi manusia. Dengan kata lain “moral atau
kesusilaan” adalah kesempurnaan sebagai manusia atau kesusilaan adalah tuntutan
kodrat manusia.
Sumber ajaran moral ialah tradisi, adat-istiadat, ajaran agama dan ideologi
tertentu. Dari kata moral kita mengenal istilah moralitas. Moralitas adalah kualitas
dalam perbuatan manusia yang menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah,
baik atau buruk (Poespoprodjo, 1999:118). Moralitas dapat dikatakan sebagai alat
ukur perbuatan manusia. Setiap manusia harus memiliki moralitas yang baik jika
ingin memiliki kabahagiaan sempurna yaitu, kebahagiaan di dunia dan di akhirat
yang tidak bisa didapatkan dari siapapun kecuali Tuhan.
Moralitas sudah kita kenal jauh ketika kita mengenal pendidik. Meskipun di
dalam dunia pendidikan kita kenal jelas apa yang dinamakan pendidikan
7
moralitas, namun dalam kenyataannya banyak sekali kita temukan penyimpanganpenyimpangan moral di dalam dunia pendidikan itu sendiri. Dewasa ini banyak
sekali peristiwa-peristiwa atau tindakan-tindakan yang menyimpang dari moral
yang dilakukan oleh orang berpendidikan. Berbagai kasus tindakan menyimpang
yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya dan guru yang bertindak
sewenang-wenang terhadap anak didiknya. Hal semacam itu tidak sepantasnya
dilakukan oleh seorang pendidik (guru), karena akan membawa pengaruh negatif
bagi anak didiknya.
Peserta didik adalah kader penerus bangsa yang perlu menginternalisasi atau
menghayati nilai-nilai ilmu dan moral dengan bobot yang seimbang. Sehubungan
dengan hal tersebut, ada baiknya jika pendidik mengedepankan visi dasar
pendidikan manusia abad ke-21 yang diajukan oleh United Nations Educational
Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yaitu learning how to think
(belajar bagaimana berpikir), learning how to do (belajar dengan melakukan),
learning to be (belajar menjadi diri sendiri), learning how to learn (belajar untuk
belajar hidup), learning how to live together (belajar hidup bersama). Kelima visi
dasar tersebut perlu diperhatikan oleh pendidik, terutama dalam menghadapi
tantangan global dan munculnya persaingan di dunia internasional dengan segala
pergeseran atau perubahan tata nilai. Oleh karena itu, siswa perlu dibina agar
memiliki keyakinan yang kuat untuk terjun ke dunia luar bersama bangsa lain
secara tangguh dan tetap memiliki ucapan dan tindakan yang sesuai dengan aturan
yang berlaku.
8
Tugas dan tanggung jawab guru tidak hanya mentransformasikan ilmu
pengetahuan saja, namun lebih dari itu guru harus mampu menginternalisasikan
nilai-nilai moral yang bersumber pada nilai-nilai ajaran agama. Profesi guru
adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang mempunyai kekuasaan
dan tanggung jawab khusus. Agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan
kekuasaannya, profesi guru diikat oleh kode etik, yaitu serangkaian aturan atau
norma yang dijadikan pedoman perilaku dalam melayani orang lain.
Dalam melaksanakan tugasnya, orang yang memiliki profesi tertentu harus
melalui pendidikan khusus yang mempunyai tujuan utama memberikan layanan
sebaik-baiknya kepada anggota masyarakat yang memerlukannya. Di sisi lain,
profesi tidak semata-mata mencari keuntungan pribadi secara berlebihan, tidak
memandang kaya atau miskin, dan musuh atau teman. Seorang guru atau dosen
yang berpegang pada profesinya selalu cenderung membantu siswa atau
mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar meskipun di luar jam pelajaran
tanpa memungut imbalan jasa bagi kepentingan pribadinya. Hal ini dapat terjadi,
karena orang yang mempunyai profesi tersebut berpegang atau patuh pada
kesusilaan atau etika baku yang berisi ketentuan bahwa orang tersebut harus
menjaga dan menjamin mutu layanannya secara bertanggung jawab kepada
masyarakat. Apabila orang tersebut tidak patuh kepada etika baku yang telah
ditetapkan, akan mudah sekali terjadi penyalahgunaan wewenang dan tanggung
jawab profesi yang berakibat merugikan kepentingan anggota masyarakat.
Khusus dalam bidang pendidikan, uraian tentang makna moralitas dapat
dijadikan sebagai pemahaman untuk profesi guru atau dosen. Profesi ini
9
merupakan perpaduan antara keahlian dan kepribadian yang mewujud dalam
teknik atau cara khusus yang diperlukan untuk menjalankan tugas sesuai dengan
kematangan atau derajat kepatuhannya dengan etika yang dipegangnya. Hal inilah
yang menjadi karakteristik profesi yang membedakannya dengan pekerjaan lain.
Guru yang menjadi orang tua kedua di sekolah sudah selayaknya memberi contoh
dan teladan yang baik bagi anak didiknya. Perilaku yang ditunjukan oleh guru
secara tidak langsung akan dicontoh dan ditiru oleh anak didiknya.
Berbagai kasus tindakan guru yang telah menyimpang dari moral di
berbagai daerah, terutama dalam kasus kecurangan dalam UAN (Ujian Akhir
Nasional) di beberapa sekolah di Kabupaten Banyumas. Syachrun dalam
artikelnya yang berjudul “Berbagai Modus Kecurangan Ujian” yang dimuat dalam
blognya, modus kecurangan ujian tersebut diantaranya adalah (1) diminta
mengerjakan soal UN di tempat mengajar, (2) pembagian jawaban UN kepada
siswa, (3) amplop LJUN (Lembar Jawab Ujian Nasioanal) tidak disegel dan dilak,
(4) memperbaiki LJUN (Lembar Jawab Ujian Nasioanal) di sekolah, (5)
mengkominikasikan jawaban melalui sms di ruang ujian, (6) kunci jawaban di
papan ujian siswa, (7) pembocoran soal UN, (8) mengijinkan siswa bekerja sama
selama ujian berlangsung, (9) pembatalan SK (Surat Keputusan) guru yang
memiliki sikap tegas mengawas, (10) bekerjasama dengan bimbingan belajar
untuk menyediakan jawaban UN. Tindakan yang menurut pengakuan guru lebih
didasari karena tidak tega dan demi kepentingan para murid agar lulus. Jika
ditelusuri lebih jauh hal ini dilakukan demi membela kepentingan sendiri dan
lembaga.
10
Bila melihat berbagai fenomena yang terjadi, yang justru telah
memutarbalikan nilai dan makna pendidikan yang mestinya dijunjung tinggi,
pemerintah seharusnya memiliki sikap tegas dalam menyikapi permasalahan
pendidikan saat ini. Fenomena yang terjadi hanya mengacaukan nilai-nilai hidup
utama yang semestinya ditanamkan dan terus dipupuk dalam semangat dan
perilaku peserta didik. Tindakan yang seharusnya paling ditabukan menjadi sah
dilakukan karena ketakutan bahwa kalau tidak ikut curang akan celaka sendiri.
Sekolah yang mestinya mengajarkan kejujuran dan kepercayaan pada diri
sendiri sudah mengkhianati nilai yang semestinya ditumbuhkan dan dipertahankan
itu. Akibatnya, moralitas yang diajarkan juga tidak jelas, demi lulus dan mendapat
nilai bagus. Tidak peduli bahwa nilai itu didapat dengan menghalalkan segala cara
seperti menyontek, harus menyuap, atau membeli, merendahkan kemampuan
sendiri, tidak peduli lagi dengan apa yang dipelajari. Pada prinsipnya tidak peduli
lagi dengan nilai dan makna sekolah.
Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain moralitas guru
adalah kreativitas guru. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Menurut
Gutama dalam Nawarti (2011:9) pandai saja tidak cukup, tetapi guru harus cerdas
dalam mengembangkan keterampilan dan mencari bahan ajar yang betul-betul
sesuai dengan peserta didik. Sebenarnya pendidikan tidak hanya bergantung pada
buku atau bahan ajar dan alat peraga yang telah ada. Alam semesta sesungguhnya
merupakan sumber belajar yang tidak ada habisnya. Bagaimana memberdayakan
dan memanfaatkan alam semesta sebagai sumber belajar sangat tergantung pada
11
kreativitas guru dalam memotivasi dan memberikan teladan kepada para peserta
didik.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan menurut Wijaya
(1991:189) adalah menumbuhkan kreativitas guru. Kreativitas guru dalam proses
belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu hasil
belajar siswanya. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan
hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya
tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan
baru, yang menunjukan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir
(Munandar, 2009:168). Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang
bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar
baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari
berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru.
Kreativitas juga sangat diperlukan bagi guru dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan
dalam
pembelajaran
yang
bisa
menghambat
keberhasilan proses pembelajaran. Kreativitas juga sangat diperlukan bagi guru
agar mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, mampu membuat
siswa termotivasi untuk belajar. Penelitian terdahulu tentang kreativitas guru telah
dilakukan oleh Khotimah (2007). Hasil penelitiannya telah membuktikan bahwa
ada pengaruh secara parsial kreativitas guru dalam proses belajar mengajar
berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan
Administrasi Perkantoran tahun pelajaran 2005/2006 sebesar 13,84%.
12
Guru sebagai tonggak pendidikan bangsa jangan sampai terjebak pada
sistem dan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah. Memang sebagian guru
mengharapkan siswanya lulus ujian nasional agar bisa melanjutkan ke jenjang
berikutnya, tetapi jangan sampai melupakan pendidikan nilai untuk siswa. Guru
pada praktiknya tidak harus memiliki jam pelajaran khusus agar bisa menanamkan
nilai-nilai pada siswa. Nilai-nilai kejujuran, kepedulian, ketaatan, bisa diajarkan
oleh guru dalam berbagai kesempatan, tanpa harus bertatap muka di dalam kelas.
Guru harus menunjukan sikap jujur, hal ini dinilai sangat penting karena guru
sebagai model. Dalam diskusi juga ditekankan bagaimana siswa menghargai
pendapat orang lain dengan tidak terlalu awal melakukan penilaian terhadap
pendapat orang lain, dan yang lebih penting lagi bagi seorang guru dalam
melakukan pembelajaran harus reflektif, melihat kembali apa yang sudah
dilakukan oleh siswa tidak hanya kognitif saja tetapi juga afeksi.
Keberhasilan prestasi seorang siswa tidak akan bermakna ketika
keberhasilan itu mereka dapatkan dari hasil ketidakjujuran. Ketidakjujuran yang
dilakukan oleh siswa yang dijembatani oleh gurunya dan pihak sekolah yang
terkait. Bentuk ketidakjujuran itu adalah kecurangan yang dilakukan oleh guru
dalam membantu memberikan jawaban soal ujian nasional kepada siswa yang
tengah menghadapi ujian nasioanl. Tentu saja hal ini tidak selaras dengan profesi
dan tanggung jawab yang sudah diemban oleh seorang guru. Tidak semua guru
bertindak demikian. Dari sekian banyak tenaga pengajar yang telah berbaur di
dunia pendidikan masih banyak guru yang bisa mempertahankan janjinya atau
kode etik profesinya sebagai seorang guru.
13
Ujian nasional tahun 2010 dan sebelumnya telah diduga adanya kasus
bocoran kunci jawaban ujian akhir nasional dan berbagai usaha guru membantu
siswa dalam menjawab soal ujian. Namun, tidak semua siswa mempercayai
bahwa usaha yang dilakukan oleh gurunya itu adalah benar. Siswa yang pandai
dan cerdas secara akademik dan emosional lebih mempercayai usahanya sendiri
dalam mengerjakan soal ujian.
Pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi siswa telah banyak diteliti oleh
berbagai kalangan akademisi. Sedangkan teori yang berkaitan dengan pengaruh
moralitas guru terhadap prestasi siswa sangat terbatas. Oleh karena itu, akan
menjadi tantangan tersendiri dalam penelitian yang akan dilakukan di kabupaten
Banyumas, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di kabupaten
Banyumas.
Kabupaten Banyumas adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Di
kabupaten Banyumas selain objek wisatanya yang terkenal yaitu “Baturraden”,
namun tidak kalah pentingnya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang
pendidikan sekolah-sekolah di kabupaten Banyumas khususnya Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri sudah banyak yang dapat menunjukan prestasinya.
Contohnya, SMA Negeri 1 Purwokerto dapat meraih juara 1 tingkat provinsi Jawa
Tengah dalam Olimpiade Sains 2011, juara 3 tingkat provinsi Jawa Tengah dalam
Erlangga Speech Contest 2011. SMA Negeri 2 Purwokerto dapat meraih medali
emas tingkat internasional dalam lomba IESO (International Earth Science
Olympiade), menjuarai lomba lukis Global Youth Morals dengan judul Keep Your
Culture yang diselenggarakan oleh School Classroom program People to People
14
International yang bertempat di Kansas City USA, juara 1 inovasi pelajar tingkat
provinsi yang diselenggarakan di IPB Bogor, juara 1 tingkat provinsi dalam lomba
Pemrograman Pascal di UNISBANK Semarang. SMA Negeri 1 Ajibarang dapat
meraih juara 2 tingkat provinsi dalam lomba karate, juara 1 tingkat nasional dalam
lomba menembak dan lain sebagainya. Prestasi-prestasi yang telah diraih pastinya
tidak terlepas dari peranan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah tersebut.
Peristiwa kecurangan-kecurangan yang terkait dengan ujian nasional yang
terjadi di sekolah-sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di
kabupaten Banyumas menjadi sebuah fenomena yang perlu dikaji lebih dalam.
Maka dari itu, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas
Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri SeKabupaten Banyumas”.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah berdasarkan pada latar belakang di atas adalah sebagai
berikut :
1. Adakah pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa SMA Negeri se- kabupaten Banyumas baik secara
simultan maupun secara parsial?
2. Seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se- kabupaten Banyumas baik
secara simultan maupun secara parsial?
15
I.3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas adalah :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas
baik secara simultan maupun secara parsial.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru
akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten
Banyumas baik secara simultan maupun secara parsial.
I. 4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi guru agar tetap menjaga moralitas dan kreativitas sebagai tenaga pendidik
dan lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa
lebih baik dan memuaskan. Bagi para siswa diharapkan agar tetap belajar lebih
giat dan tetap waspada dengan lingkungan sekolah yang tidak sesuai dengan
aturan atau norma yang berlaku di sekolah. Serta dapat mengikuti perkembangan
teknologi agar bisa menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan dimasa
mendatang.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat membantu sekolah agar
tidak lagi mengedepankan keegoisan semata, tetapi harus lebih mengedepankan
masa depan peserta didiknya dengan cara yang baik dan tidak menyimpang dari
16
moral. Fasilitas sekolah juga perlu dilengkapi demi tercapainya pembelajaran
yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga akan lebih memudahkan guru dan siswa
dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolah. Tidak hanya itu, guru juga
harus dapat memanfatkan fasilitas sekolah yang sudah ada untuk proses
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif demi tercapainya prestasi belajar
yang optimal.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Prestasi Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Dalyono (2007:49) adalah suatu usaha atau
kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,
mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2010:2). Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
lebih luas dari pada itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan perubahan kelakuan. Banyak sekali definisi tentang
belajar yang diungkap oleh beberapa ahli, beberapa diantaranya yang tertulis
dalam bukunya Anni (2006:2) adalah sebagai berikut :
1. Gagne dan Barliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses
dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
2. Morgan et al. (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
3. Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu
yang disebabkan oleh pengalaman.
17
18
4. Gagne (1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi
atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan
perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Definisi belajar yang diungkapkan oleh beberapa ahli dalam bukunya
Dalyono (2007:211) adalah sebagi berikut :
1. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan : “Belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian”.
2. Morgan, dalam buku Introduktion to Psychology (1978) mengemukakan :
”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
3. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa:
”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi
siswa
sedemikian
rupa
sehingga
perbuatannya
(performancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke
waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.
4. Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975), mengemukakan:
“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan,
pengaruh obat dan sebagainya)”.
19
5. Menurut Lee J. Croubach : ” Learning is shown by change in behavior as
result of experience“, artinya belajar itu tampak oleh perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman.
Berdasarkan definisi tentang belajar yang dikemukakan beberapa tokoh,
maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman
atau latihan. Beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang
belajar menurut Dalyono (2007:212-213), yaitu bahwa :
1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui pengalaman atau
latihan, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan
atau kematangan tidak dianggap sebagi hasil belajar, seperti perubahanperubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus
merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama
periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan
itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung
berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus
mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang,
yang biasanya hanya berlangsung sementara.
20
4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut beberapa
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, ataupun sikap.
2.1.2 Tujuan Belajar
Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar.
Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat.
Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, dalam
masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus,
les privat, bimbingan studi dan sebagainya. Oleh karena itu, Dalyono (2007:35)
menyebutkan beberapa tujuan belajar sebagai berikut :
1. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah
laku, misalnya anak kecil yang tadinya sebelum memasuki sekolah bertingkah
laku manja, egois, cengeng, dan sebagainya, tetapi setelah beberapa bulan
masuk sekolah dasar, tingkah lakunya berubah menjadi anak yang baik, tidak
lagi cengeng dan sudah bisa bergaul dengan teman-temannya.
2. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik seperti
merokok, minum minuman yang beralkohol tinggi, bermalas-malasan dan
sebagainya. Kebiasaan buruk itu harus diubah menjadi kebiasaan yang baik.
Hal seperti ini sangat merugikan diri seseorang. Kebiasaan yang buruk adalah
penghambat atau perintang jalan menuju kebahagiaan, tetapi sebaliknya adalah
sebagai jalan menuju kemelaratan. Cara menghilangkannya adalah dengan
21
belajar melatih diri menjauhkan kebiasaan buruk dengan modal keyakinan dan
tekad bulat harus berhasil.
3. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak
hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan sebagainya. Misalnya
seoarang remaja yang tadinya selalu bersikap menentang orang tuanya, tetapi
setelah sering mendengar, mengikuti pengajian dan ceramah-ceramah agama,
sikapnya berubah menjadi anak yang patuh, cinta dan hormat kepada orang
tuanya.
4. Dengan belajar dapat mengubah keterampilan, misalnya olahraga, kesenian,
jasa, teknik, pertanian, perikanan, pelayaran, dan sebagainya. Seseorang yang
terampil bermain piano, gitar, bulu tangkis maupun yang lainnya adalah berkat
belajar dan latihan yang sungguh-sungguh, serius, rajin dan tekun.
5. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu,
misalnya tidak bisa membaca, menulis, berhitung, berbahasa Inggris menjadi
bisa semuanya. Ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa mengenal batas.
Karena itu, setiap orang diharuskan untuk belajar terus agar dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih.
2.1.3 Prinsip – Prinsip Belajar
Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan
selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai
hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain, melalui belajar dapat
memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang didambakan. Karena itu, tidak boleh
22
lalai, tidak boleh malas dan membuang waktu secara percuma, tetapi harus
memanfaatkannya dengan seefektif mungkin, agar tidak timbul penyesalan di
kemudian hari. Dalyono (2007:51) mengungkapkan beberapa prinsip belajar
sebagai berikut :
1. Kematangan Jasmani dan Rohani
Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani
dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani
yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup
kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Kematangan rohani artinya telah
memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar,
misalnya kemampuan berpikir, ingatan, fantasi dan sebagainya.
2. Memiliki Kesiapan
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki kesiapan
yaitu dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan
belajar. Kesiapan fisik berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan yang baik,
sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
melakukan kegiatan belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan
perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak memperoleh
hasil belajar yang baik.
3. Memahami Tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuannya, ke mana arah tujuan
itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh
seorang pelajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil.
23
Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan pada
orangnya, hilang kegairahan, tidak sistematis, atau asal ada saja. Dengan
mengetahui tujuan belajar akan dapat mengadakan persiapan yang diperlukan,
baik fisik maupun mental, sehingga proses belajar yang dilakukan dapat
berjalan lancar dan berhasil dengan memuaskan.
4. Memiliki Kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya.
Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
Selain itu akan banyak waktu dan tenaga yang terbuang percuma. Sebaliknya,
belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun akan memperoleh hasil yang
maksimal dan penggunaan waktu yang lebih efektif. Prinsip kesungguhan
sangat penting artinya. Biarpun seseorang sudah memiliki kematangan,
kesiapan serta memiliki tujuan yang konkret dalam melakukan kegiatan
belajarnya, tetapi kalau tidak bersungguh-sungguh, belajar asal ada saja,
bermalas-malas, akibatnya tidak memperoleh hasil yang memuaskan.
5. Ulangan dan Latihan
Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang
dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai
sepenuhnya dan sukar dilupakan. Bagaimanapun pintarnya seseorang harus
mengulang pelajarannya atau berlatih sendiri di rumah agar bahan-bahan yang
dipelajari tambah meresap dalam otak, sehingga tahan lama dalam ingatan.
Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu berfungsinya
ingatan.
24
2.1.4 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi
adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
tersebut (Tu‟u, 2004:75). Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu‟u, 2004:75).
Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia
karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada
orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di
sekolah. Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai
akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi
belajar dapat dinilai dengan cara:
1. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari
umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau yang
sudah dilaksanakan.
25
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap
bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa dalam kegiatan belajar secara efektif di sekolah khususnya setelah siswa
atau individu mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru
akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran akuntansi. Siswa dituntut untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran, untuk mengembangkan diri dalam
berbagai aspek baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiganya merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bahkan membentuk satu hierarki suatu
tujuan yang ingin dicapai. Sehingga proses belajar di dalam kelas dibuat seefektif
mungkin agar dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan didapat oleh siswa.
Pencapaian prestasi belajar akuntansi dalam mata pelajaran akuntansi
biasanya ditunjukan dengan angka yang dicerminkan seberapa besar siswa mampu
menguasai materi yang telah diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Prestasi
belajar akuntansi merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam pelajaran
akuntansi setelah evaluasi atau tes yang ditunjukan dengan nilai yang diberikan
oleh guru akuntansi. Prestasi belajar tersebut meliputi tiga aspek yaitu :
a. Aspek kognitif yaitu dengan belajar akuntansi siswa dapat mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis mengenai strategi yang dapat dilakukan
seorang pengusaha untuk dapat mengoptimalkan laba dan meminimalkan
kerugian.
26
b. Aspek afektif yaitu siswa dapat mempunyai sikap yang teliti, jujur, serta
bertanggng jawab atas semua yang dilakukan, karena sebagai akibat dari
adanya transaksi yang rumit dalam menyusunan siklus akuntansi.
c. Aspek psikomotorik yaitu dapat dilihat dari keterampilan siswa dalam
mengumpulkan bukti transaksi, mambuat jurnal, serta membuat laporan
keuangan.
Ketiga aspek tersebut harus dimiliki oleh setiap siswa. Karena dari ketiga
aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan yang sangat berpengaruh terhadap hasil prestasi siswa.
Dalam penelitian ini, indikator yang dipakai sebagai prestasi belajar akuntansi
adalah nilai rata-rata keseluruhan kelas yang diajar masing-masing guru yang
diambil dari nilai rata-rata mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun
ajaran 2010/2011.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa menurut Slameto (2003:54-72), dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Faktor intern (dalam), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
yang berasal dari dalam diri siswa yaitu :
a. Kondisi fisiologis, terdiri dari kondisi fisiologis secara umum (kesehatan)
dan kondisi panca indra (terutama penglihatan dan pendengaran).
b. Kondisi psikologis, antara lain kecerdasan, perhatian, bakat, minat,
motivasi, kematangan dan kesiapan.
27
c. Faktor kelelahan, antara lain lelah fisik karena telah banyak melakukan
aktivitas.
2. Faktor ekstern (luar), yaitu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
yang berasal dari luar diri siswa yaitu :
a. Faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, antara lain metode pengajaran, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan sebagainya.
c. Faktor masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.6 Faktor-faktor Penghambat Prestasi Belajar
Faktor penghambat dalam prestasi belajar menurut Tu‟u (2004:82) terdiri
dari :
1. Penghambat dari dalam, meliputi :
a. Faktor Kesehatan
Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan banyak waktunya
untuk beristirahat. Hal itu membuatnya tertinggal pelajaran, sehingga
menyebabkan prestasi siswa kemungkinan belum dapat optimal.
b. Faktor Kecerdasan
Siswa yang tingkat kecerdasannya rendah akan menyebabkan kemampuan
mengikuti kegiatan pembelajaran agak lambat. Hasil yang dicapainya pun
28
belum sampai optimal. Selain itu, kecerdasan sangat mempengaruhi cepat
lambatnya kemajuan belajar siswa.
c. Faktor Perhatian
Perhatian di sini terdiri dari perhatian dalam belajar di rumah dan di
sekolah. Perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang baik bagi
hasil pembelajaran.
d. Faktor Minat
Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Pembelajaran
yang dikembangkan oleh guru tidak menimbulkan minat atau siswa sendiri
tidak mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran, hal ini akan
membuat siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh sehingga hasil
belajar tidak optimal.
e. Faktor Bakat
Bakat adalah potensi-potensi yang dimiliki seseorang yang dibawa sejak
lahir. Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak sesuai dengan bakat yang
dimiliki, prestasi belajarnya tidak akan mencapai hasil yang tinggi.
2. Penghambat dari luar, meliputi :
a. Faktor Keluarga
Faktor ini dapat berupa faktor orang tua, faktor suasana rumah, dan faktor
ekonomi keluarga. Ketiga faktor tersebut kerap kali menjadi penghambat
bagi prestasi belajar siswa.
29
b. Faktor Sekolah
Faktor sekolah terdiri dari faktor metode pembelajaran, faktor hubungan
guru dengan siswa kurang dekat, faktor hubungan siswa dengan siswa,
faktor guru dan faktor sarana sekolah. Faktor-faktor tersebut harus berjalan
baik sehingga akan mendukung prestasi belajar siswa yang optimal.
c. Faktor Disiplin Sekolah
Bila disiplin sekolah kurang mendapat perhatian mempunyai pengaruh
tidak baik pada proses belajar siswa. Misalnya, guru atau siswa yang tidak
disiplin dibiarkan, guru atau siswa yang disiplin dibiarkan juga. Maka akan
timbul rasa ketidakadilan pada para siswa.
d. Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat terdiri dari faktor media massa, misalnya acara televisi,
radio, majalah, dapat mengganggu waktu belajar. Faktor teman bergaul
yang kurang baik, misalnya teman yang merokok, memakai obat-obat
tropika, terlalu banyak bermain akan menghambat prestasi belajar siswa.
e. Faktor Lingkungan Tetangga
Misalnya, banyak penganggur, berjudi, mencuri, minum-minum, cara
berbicara kurang sopan. Lingkungan seperti itu dapat berpengaruh pada
hasil prestasi siswa.
f. Faktor Aktivitas Organisasi
Bila siswa sangat potensial, banyak aktivitas organisasi, selain dapat
menunjang hasil belajar, dapat juga menggangu hasil belajar siswa apabila
siswa tidak mengatur waktu dengan baik.
30
2.2
Konsep Tentang Guru
2.2.1 Pengertian Guru
Secara etimologi (asal-usul kata), guru berasal dari bahasa India yang
artinya “orang yang mengajarkan tentang kelepasan dan kesengsaraan”. Dalam
Surat Edaran (SE) Mendikbud dan Kepala BAKN No. 57686/MPK/1989
menyatakan bahwa “guru adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pendidikan di sekolah”. Secara legal formal yang dimaksudkan guru adalah siapa
yang memperoleh Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah maupun swasta
untuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu ia memiliki hak dan kewajiban
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan sekolah.
Sedangkan menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 (Undang-Undang Tentang Guru
dan Dosen) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Hakikat seorang guru yaitu (1) guru merupakan agen pembaharuan, (2) guru
berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat, (3) guru
sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi subjek didik
untuk belajar, (4) guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subjek
didik, (5) pendidik tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam
pengelolaan proses belajar mengajar bagi calon guru yang menjadi subjek
31
didiknya, (6) guru bertanggung jawab secara professional untuk terus menerus
meningkatkan kemampuannya, (7) guru menjujung tinggi kode etik profesional.
Di dalam kode etik guru Indonesia dituliskan, bahwa guru Indonesia adalah
insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguh
pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri
handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia
ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki
kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
2.2.2 Kode Etik Profesi Keguruan.
Pengertian kode etik menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian pasal 28 menyatakan bahwa, ” Pegawai Negeri Sipil
mempunyai Kode Etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di
dalam dan di luar kedinasan”. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan, bahwa kode
32
etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam
melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari.
Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai ketua
umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan
moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan
panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat
Ketua Umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru
Indonesia terdapat dua unsur pokok yaitu, 1) sebagai landasan moral, dan 2)
sebagai pedoman tingkah laku.
Uraian tentang kode etik profesi keguruan terlihat jelas bahwa kode etik
suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di
masyarakat. Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilainilai atau norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik, sistematik dalam
suatu sistem yang utuh dan bulat. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah
sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam
menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar
sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian, maka
Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang sangat penting untuk
pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan.
Sebagaimana halnya dengan profesi lainnya, Kode Etik Guru Indonesia
ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan
Pengurus Daerah PGRI dari seluruh Indonesia, pertama dalam kongres ke XIII di
33
Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam kongres PGRI ke XVI
tahun 1989 di Jakarta. Adapun teks Kode Etik Guru Indonesia yang telah
disempurnakan tersebut dalam Soetjipto dan Kosasi (1994:30) adalah sebagai
berikut :
KODE ETIK GURU INDONESIA
Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta kemanusiaan
pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada
Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya
cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya
dengan memedomani dasar-dasar sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kujujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mngajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana penunjang dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang
pendidikan.
2.3
Konsep Tentang Moralitas
2.3.1 Pengertian Moral
Istilah moral menurut Daroeso (1986:22), berasal dari bahasa Latin. Bentuk
tunggal kata „moral‟ yaitu „mos’ sedangkan bentuk jamaknya yaitu „mores’ yang
masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu „kebiasaan, adat‟. Dalam arti
34
adat-istiadat atau kebijaksanaan, kata “moral” mempunyai arti yang sama dengan
kata Yunani “ethos”, yang menurunkan kata etika. Dalam bahasa Arab kata
“moral” berarti budi pekerti adalah sama dengan “akhlak”, sedangkan dalam
bahasa Indonesia, kata “moral” dikenal dengan arti “kesusilaan”. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, yang disusun oleh W.J.S Purwadarminta, kata “moral”
berarti ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak, kewajiban, dan
sebagainya).
Bila dibandingkan dengan arti kata „etika‟, maka secara etimologis, kata
‟etika‟ sama dengan kata „moral‟ karena kedua kata tersebut sama-sama
mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain, kalau arti kata ‟moral‟
sama dengan kata „etika‟, maka rumusan arti kata „moral‟ adalah nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya
saja yaitu „etika‟ dari bahasa Yunani dan „moral‟ dari bahasa Latin.
Beberapa jenis moral dalam artikel yang di tulis oleh Aridlowi yang
berjudul “Pendidikan dan Moralitas” antara lain: (1) moral realism (moral
berdasarkan kondisi yang nyata atau realitas), (2) moral luck (moral yang
dipengaruhi oleh faktor keberuntungan), (3) moral relativitism (moral yang
bersifat relatif), (4) moral rational (moral berdasarkan penggunaan akal sehat atau
prosedur rasional), (5) moral scepticism (moral yang menunjukkan sikap raguragu karena tidak memberikan penilaian berdasarkan pengetahun), dan (6) moral
personhood (moral yang ditentukan berdasarkan kesadaran, perasaan dan tindakan
pribadi atau merupakan bagian dari moral masyarakat.
35
Moral masyarakat menyangkut semua yang memerlukan pertimbangan
moral dalam hal hak dan kewajiban. Kata moral selalu mengacu pada baik
buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan
manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral
adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia
dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran
tertentu dan terbatas. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang dipakai
masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang. Maka dengan norma-norma
moral kita betul-betul dinilai. Itulah sebabnya penilaian moral selalu berbobot.
Seseorang dikatakan bermoral, jika orang tersebut bertingkah laku sesuai dengan
norma-norma yang terdapat dalam masyarakat, baik apakah itu norma agama,
norma hukum, dan sebagainya.
Pemahaman tentang moral menurut Wila Huky dalam Daroeso (1986:22)
dapat dipahami dengan 3 cara yaitu :
1. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan diri pada
kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna
dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan
tertentu.
3. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku yang baik berdasarkan pandangan
hidup atau agama tertentu.
36
Pada dasarnya anak lahir tanpa suatu bentuk kesadaran. Anak kecil dapat
dikatakan belum memiliki peranan moral. Ia belum dapat membedakan mana
yang baik, mana yang buruk, mana yang salah dan mana yang benar. Perasaan
moral yang dimiliki kemudian sebenarnya datang dari masyarakat dimulai dari
lingkungan keluarga sampai pada lingkungan yang luas. Perkembangan kesadaran
moral adalah bertahap. Tahapan perkembangan moral menurut Nouman J. Bull
dalam Daroeso (1986:29) menyimpulkan bahwa ada 4 tahapan yaitu :
1. Anomi (without law)
Dengan tahap anomi, anak belum memiliki perasaan moral dan belum ada
perasaan untuk menaati peraturan-peraturan.
2. Heteronami (law imposed by other)
Pada tahap ini moralitas terbentuk karena pengaruh luar (external morality).
Pada heteronomi ini peraturan dipaksakan oleh orang lain dengan pengawasan,
kekuatan atau paksaan, karena itulah peraturan tersebut di atas.
3. Sosionomi (law driving from society)
Tahap sosionomi merupakan suatu kenyataan adanya kerjasama antar individu,
menjadi individu sadar bahwa dirinya merupakan anggota kelompok.
4. Autonomi (law driving from self)
Tahap autonomi merupakan tahapan perkembangan pertimbangan moral yang
paling tinggi. Pembentukan moral dari individu bersumber pada diri individu
sendiri, termasuk di dalamnya pengawasan tingkah laku moral individu
tersebut.
37
Dengan demikian moral atau kesusilaan adalah keseluruhan norma yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat untuk melaksanakan perbuatanperbuatan yang baik dan benar. Perlu diingat dengan baik dan benar menurut
seseorang, tidak pasti baik dan benar untuk orang lain. Karena itulah, diperlukan
adanya prinsip-prinsip kesusilaan atau moral yang dapat berlaku umum dan diakui
kebaikan dan kebenarannya oleh semua orang. Dengan demikian moral dipakai
untuk memberikan penilaian atau predikat terhadap tingkah laku seseorang.
2.3.2 Pengertian Moralitas
Moralitas menurut Immanuel Kant dalam Suseno (1992:120) adalah hal
keyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari
luar, baik itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat. Selanjutnya
dikatakan bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaanya pada
hatinya sendiri. Moralitas merupakan pelaksanaan dari sebuah kewajiban karena
hormat terhadap hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia.
Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang dalam hati
disadari sebagai kewajiban mutlak.
Konsep Kant tersebut selanjutnya dikembangkan dan dikritisi oleh Hegel.
Hegel mengemukakan bahwa konsep moralitas yang dikemukakan oleh Kant
adalah abstrak karena tidak memperhatikan bahwa manusia dengan otonominya,
jadi suara hatinya selalu sudah bergerak dalam ruangan yang ditentukan oleh
struktur-struktur sosial yang mewadahi tuntutan-tuntutan moral juga. Dengan
demikian menurut Hegel kebebasan manusia bukan sekedar sikap otonomi batin,
38
melainkan merupakan hakekat seluruh kerangka sosial di dalam manusia
merealisasikan diri. Ini berarti bahwa kebebasan harus terungkap dalam tiga
lembaga yang satu sama lain berhubungan secara dialektis, yaitu (a) hukum, (b)
moralitas individu, dan (c) tatanan sosial moral (“Sittlichkeit”). Jadi perbedaan
pandangan antara Kant dengan Hegel tentang moral sebenarnya hanya relatif,
yaitu Hegel menganggap bahwa Kant berlebihan dan abstrak. Menurut Hegel
apabila kehidupan masyarakat didasarkan pada tatanan normatif yang rasional dan
menghormati kebebasan, seseorang tidak perlu lagi mengeluarkan begitu banyak
tenaga batin. Ia dapat mengandalkan tatanan normatif itu. Ia boleh mengikuti
pandangan serta tatanan moral masyarakat. Akan tetapi hanya tidak berseberangan
dengan suara hatinya. Apabila kesadaran moral seseorang meragukan tatanan
moral sosial itu, maka ia harus secara otonom mencari apa yang sebenarnya
menjadi kewajibannya, ia tidak boleh mengikuti apa yang diharapkan oleh
lingkungannya.
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk (Poespoprodjo 1999:118).
Moralitas mencakup pengertian tentang baik-buruknya perbuatan manusia.
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik dan buruk (Bartens, 2002:7). Moralitas juga berperan sebagai
pengatur dan petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan
sebagai manusia yang baik dan dapat menghindari perilaku yang buruk (Keraf,
1993: 20). Dengan demikian, manusia dapat dikatakan tidak bermoral jika ia tidak
sesuai dengan moralitas yang berlaku.
39
Kesimpulan dari pengertian moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk yang dilakukan
oleh seseorang. Jika pengertian moralitas tersebut dikaitkan dengan moralitas
seorang guru maka dapat didefinisikan moralitas guru adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk
yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang
guru.
2.3.3 Norma-Norma Moralitas
Norma menurut Poespoprodjo (1999:133) adalah aturan, standar, ukuran.
Norma adalah sesuatu yang sudah pasti dan dapat kita pakai untuk
membandingkan sesuatu yang lain yang kita ragukan hakikatnya, besar-kecilnya,
ukurannya, atau kualitasnya. Jadi, norma moralitas adalah aturan, standar, atau
ukuran yang dapat kita gunakan untuk mengukur kebaikan atau keburukan suatu
perbuatan. Sesuatu perbuatan yang secara positif sesuai ukurannya dapat disebut
moral baik. Apabila secara positif tidak sesuai ukurannya dapat disebut moral
buruk, dan disebut secara moral indiferen apabila netral terhadap ukuran tadi.
Poespoprodjo (1999:134) mengemukakan pendapatnya tentang norma,
bahwa suatu norma dapat dekat atau terakhir. Untuk mengerti berapa panjangnya
sesuatu, digunakan meteran sebagai alat ukur. Tetapi bagaimana pembuat ukuran
meteran menentukan bahwa sekian panjang itu satu meter. Dia mengukur
meterannya dengan ukuran yang resmi dipakai, dan di atas itu tidak terdapat
ketentuan lain. Pada umumnya suatu norma dekat adalah suatu norma yang secara
40
langsung dapat diterapkan pada benda yang harus diukur. Norma tersebut siap
dipakai. Norma asli atau norma terakhir adalah alasan terakhir mengapa norma
dekat itu seperti kenyataannya. Secara teoritis hal yang sama dapat dipakai untuk
memenuhi fungsi dari kedua norma, yakni norma dekat dan norma terakhir.
Pendapat dari Poespoprodjo tersebut menjelaskan bahwasanya harus
terdapat suatu norma moralitas. Tetapi ada beberapa perbuatan yang menurut
hakikatnya baik dan menurut hakikatnya buruk. Maka harus terdapat suatu hal
yang bisa digunakan untuk menentukan mengapa yang satu demikian dan yang
lainnya demikian pula. Norma tersebut haruslah norma dekat (proximate norm),
artinya norma tersebut dapat langsung diterapkan pada perbuatan konkret, satusatunya perbuatan yang sesungguhnya ada. Supaya norma dekat ini dapat terjamin
kebenarannya atau keabsahannya, harus terdapat norma terakhir (ultimate norm)
yang memberi jaminan yaitu hakikat Illahi.
2.3.4 Faktor-Faktor Penentu Moralitas
Faktor-faktor penentu moralitas menurut Poespoprodjo (1999:154) dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Perbuatan sendiri
Perbuatan sendiri adalah apa yang dikehendaki oleh individu, memandangnya
tidak dalam arti fisis, tetapi dalam arti moral. Manusia telah menunjukan
bahwa terdapat perbuatan-perbuatan yang menurut hakikatnya baik atau buruk,
dan menghendakinya akan menjadi baik atau buruk.
41
2. Motif
Motif atau intensi adalah apa yang ingin dicapai oleh pelaku secara pribadi
lewat perbuatan yang menyebabkan perbuatan tersebut menuju arah
hakikatnya. Motif, karena dikehendaki dengan sadar, memberi saham pada
moralitas dan perbuatan tersebut, bahkan kadang-kadang memberi jenis
moralitas lain.
3. Keadaan
Keadaan adalah segala yang terdapat atau terjadi pada suatu peristiwa atau
perbuatan. Sebagian keadaan tidak mempunyai akibat pada moralitas, sebagian
lainnya berakibat. Cara yang mudah untuk mendaftar keadaan adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti siapa, di mana, bagaimana, kepada
siapa, dengan cara apa dan lain-lain. Jadi, bukan menanyakan apa atau
mengapa,
karena
pertanyaan-pertanyaan
semacam
itu
menanyakan
perbuatannya sendiri dan motifnya.
Salah satu faktor yang melandasi akan pentingnya peran moralitas guru
dalam pembelajaran adalah motif. Dengan didasari oleh motif untuk mendidik
siswa agar memiliki kecerdasan intelektual dan emosional, maka guru harus bisa
membawa peserta didik untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Menurut Tu‟u
(2004:79) tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki oleh siswa sangat
menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi
lain sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada pada diri siswa
tersebut. Kecerdasan atau intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Jika seorang siswa memiliki kecerdasan intelektual dan emosional maka
42
secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil prestasinya. Dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil
daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah, dengan didampingi
oleh beberapa faktor lain yang mempengaruhinya.
Penelitian ini memfokuskan mengenai moralitas guru dalam pembelajaran,
dimana guru mempunyai tugas dan peran yang sangat penting dalam pencapaian
prestasi belajar siswa yang optimal. Dari berbagai definisi tentang makna
moralitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa
peran moralitas guru dalam pembelajaran sangat penting. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Thomas Lickona dalam Tilaar (1999:76-80) bahwa beberapa
tugas dan peran guru yang cukup berat dan perlu dilaksanakan dalam mendukung
pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah yang berkaitan dengan penerapan
moralitas guru di dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah antara lain 1)
kemampuan menjadi model sekaligus mentor bagi siswa, 2) kemampuan
menciptakan masyarakat yang bermoral, 3) kemampuan mempraktikan disiplin
moral, 4) kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, 5)
kemampuan mewujudkan nilai-nilai
melalui
kurikulum, 6) kemampuan
menciptakan budaya kerja sama, 7) kemampuan menumbuhkan kesadaran
berkarya, 8) kemampuan mengembangkan refleksi moral, 9) kemampuan
mengajarkan resolusi konflik. Tugas dan peran guru inilah yang akan diambil
sebagai indikator variabel moralitas guru dalam penelitian ini.
43
2.4
Konsep Kreativitas Guru
2.4.1 Pengertian Kreativitas
Pengertian Kreativitas menurut Clark Moustakis dalam Munandar (2009:18)
adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu
dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain. Rogers dalam Munandar (2009:18) menekankan bahwa
sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri,
mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang,
kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan
organisme. Kreativitas menurut Munandar (2009:45) adalah ungkapan (ekspresi)
dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkunganya. Kreativitas adalah
kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak
lazim, memadukan informasi
yang tampaknya tidak berhubungan dan
mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan baru, yang menunjukan
kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir (Munandar, 2009:168).
Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan
mengungkapkan dirinya secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbedabeda. Dalam pendidikan yang terpenting adalah bahwa bakat kreatif dapat dan
perlu
ditingkatkan
dan
dikembangkan.
Beberapa
pengertian
kreativitas
berdasarkan empat P (Pribadi, Proses, Produk, Press) menurut para pakar adalah
sebagai berikut :
44
1. Definisi Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan
lingkungan. Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide-ide baru dan
produk-produk yang inovatif. Menurut Hulbeck (1945) dalam Munandar
(2009:20) “Creative action is an imposing of one’s own whole personality on
the environment in an unique and characteristic way”. Tindakan kreatif
muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Definisi (teori) yang lebih baru tentang kreativitas diberikan dalam “threefacet model of creatifity” oleh Sternberg (1988), yaitu kreativitas merupakan
titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya
kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam
pikiran ini membantu memahami apa yang melatarbelakangi individu yang
kreatif.
Intelegensi meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, pengetahuan,
perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, representasi mental,
keterampilan pengambilan keputusan, dan keseimbangan serta integrasi
intelektual secara umum.
Gaya kognitif atau intektual dari pribadi yang kreatif menunjukan
kelonggaran dari keterikatan pada konvensi menciptakan aturan sendiri,
melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, menyukai masalah yang tidak
terlalu terstruktur, senang menulis, merancang, lebih tertarik pada jabatan
yang kreatif, seperti pengarang, saintis, artis atau arsitek.
45
Dimensi kepribadian atau motivasi meliputi ciri-ciri seperti fleksibilitas,
toleransi terhadap ke-dwiartian, dorongan untuk berprestasi dan mendapat
pengakuan, keuletan dalam menghadapi rintangan, dan pengambilan resiko
yang moderat.
2. Definisi Proses
Definisi proses yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) tentang
kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode
ilmiah, yaitu :
“….the process of 1) sensing difficulties, problems, gaps in information,
missing element, something ask; 2) making guesses and formulating
hypotheses about these deficienies; 3) evaluating and testing thes geusses
and hypotheses; 4) possibly revising and retesting them; and finally 5)
communicating the result”.
Definisi Torrance ini meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari
menemukan masalah sampai dengan menemukan hasil.
3. Definisi Produk
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan orisinalitas,
seperti definisi dari Barron (1969) yang menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu
pula menurut Haefele (1962) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Definisi Haefele
ini menunjukan bahwa tidak keseluruhan produk ini harus baru, tetapi
kombinasinya, serta suatu produk kreatif tidak hanya harus baru tetapi juga
diakui sebagai bermakna.
46
4. Definisi “Press”
Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas
menekankan faktor “press” atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri
sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara
kreatif) maupun dorongan secara eksternal dari lingkungan sosial dan
psikologis.
Definisi kreativitas sangat beragam, sebab pengertian kreativitas itu
tergantung pada cara kita mendefinisikannya. Tidak ada satupun definisi yang
dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam tentang kreativitas. Hal ini
disebabkan karena dua alasan, yaitu :
1. Kreativitas merupakan ranah psikologi yang kompleks dan multidimensional,
yang mengandung berbagai tafsiran yang beragam.
2. Definisi-definisi
kreativitas
memberikan
tekanan
yang
berbeda-beda,
tergantung dasar teori yang menjadi acuan pembuat definisi.
Supriadi dalam Nawarti (2011:4) menyimpulkan bahwa pada intinya
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang sudah
ada sebelumnya. Jadi, kunci dari kreativitas adalah sesuatu yang baru.
Berdasarkan uraian tentang kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan
sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
47
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Cece Wijaya dalam Khotimah (2007) kreativitas secara umum
kemunculannya dipengaruhi oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki,
sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni,
serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Tumbuhnya kreativitas di kalangan
guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan dalam melaksanakan tugas.
2. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi.
3. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang
bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Perbedaan status yang tidak terlalu tajam diantara personel sekolah sehingga
memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis.
5. Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diri dan
mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.
6. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam
melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas.
7. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam
merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam
merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan
48
di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
hasil belajar.
2.4.3 Ciri-ciri Guru Kreatif
Ciri-ciri guru yang kreatif menurut Andi Yudha dalam Nawarti (2011:11)
diungkapkan dalam kata “FOR CHILDREN” yaitu Fleksibel, Optimis, Respek,
Cekatan, Humoris, Inspiratif, Lembut, Disiplin, Responsif, Empatik, Ngefriend.
Selain ciri-ciri tersebut, sesungguhnya guru kreatif haruslah penuh semangat,
komunikatif, pemaaf, dan sanggup menjadi teladan.
1.
Fleksibel
Kecerdasan majemuk, keragaman gaya belajar, dan perbedaan karakter siswa
menuntut guru harus fleksibel. Guru harus luwes menghadapi segala
perbedaan ini agar mampu menumbuhkan segala potensi siswa.
2.
Optimis
Guru harus optimis bahwa setiap siswa memang memiliki potensi dan setiap
anak adalah pribadi yang unik. Keyakinan guru bahwa interaksi yang
menyenangkan dalam pembelajaran akan mampu memfasilitasi siswa
berubah menajadi lebih baik dan akan berdampak pada perkembangan
karakter siswa yang positif.
3.
Respek
Seorang guru tidak bisa meminta siswa berlaku hormat, tetapi guru tidak
memperlakukan siswa dengan hormat pula. Guru hendaknya senantiasa
menumbuhkan rasa hormat di depan siswa sehingga mampu memacu siswa
49
lebih mudah memahami materi pembelajaran sekaligus hal-hal lain yang
dipelajari.
4.
Cekatan
Guru yang cekatan adalah guru yang cepat tanggap dalam bertindak serta
dapat menemukan solusi secara cepat jika menemukan suatu masalah. Anakanak yang selalu aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan
dinamis, sehingga bisa muncul saling pemahaman yang kuat akan berdampak
positif bagi proses dan hasil pembelajaran.
5.
Humoris
Humor-humor yang dimunculkan guru disela-sela pembelajaran tentunya
akan menyegarkan suasana belajar yang membosankan. Dengan humorhumor yang segar akan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan.
6.
Inspiratif
Fasilitasilah setiap siswa agar mampu menemukan hal-hal baru yang
bermanfaat. Jadikanlah setiap siswa menajadi pribadi yang bermakna dengan
menemukan sesuatu yang positif untuk perkembangan kepribadiannya.
7.
Lembut
Kelembutan akan menumbuhkan cinta, dan cinta akan merekatkan hubungan
guru dengan para siswanya. Jika siswa merasakan kelembutan setiap kali
berinteraksi dengan guru maka hal ini akan membuat pembelajaran menjadi
lebih efektif.
50
8.
Disiplin
Ketika seorang guru membuat kebijakan kedisiplinan, maka ingatlah tujuan
awal yang diharapkan terhadap perubahan sikap siswa kearah yang lebih
positif. Disiplin tidak harus selalu identik dengan hukuman. Metode hukuman
mungkin dapat mengubah perilaku siswa sementara waktu, tetapi tidak
mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas perbutan mereka.
9.
Responsif
Guru hendaknya cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,
baik pada anak didik, sosial budaya, ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Misalnya ketika muncul demam facebook, maka guru harus kreatif
memanfaatkannya untuk mendukung pembelajaran.
10. Empatik
Guru yang empatik bisa memahami bahwa siswa yang beragam memiliki
kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Dengan empati guru harus
mampu membantu siswa yang mungkin kurang cepat dalam menerima
pembelajaran.
11. Nge-friend dengan siswa
Kedekatan menguatkan ikatan. Siswa jangan hanya dijadikan sebagai teman
dinas, tetapi jadikanlah siswa sebagai teman sejati baik di lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah. Hubungan yang nyaman antara guru
dengan siswa tentunya akan membuat anak lebih mudah menerima
pembelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
51
12. Penuh Semangat
Aneh rasanya ketika guru mengharapkan siswa belajar dengan aktif, tetapi
gurunya terlihat tidak semangat dan malas-malasan. Maka, sebelum
memotivasi siswa hendaknya guru pun memancarkan semangat saat
berinteraksi dengan siswa.
13. Komunikatif
Guru kreatif tentunya tidak sekedar menjalin komunikasi dengan siswa yang
hanya ada kaitannya dengan profesi, menegur masalah kedisiplinan, kerapian,
dan tugas-tugas. Sapalah siswa dengan bahan komunikasi yang ringan untuk
bisa memecah kebekuan dan semakin mendekatkan hubungan guru dan
siswa.
14. Pemaaf
Menghadapi siswa tidak selalu manis, terkadang banyak sekali ditemui siswa
yang bersikap menjengkelkan. Dalam situasi seperti ini, guru tidak boleh
hanyut dalm emosi negatif, apalagi sampai memberikan klaim negatif
terhadap siswa tertentu. Hal tersebut akan menyebabkan hubungan antara
guru dan murid menjadi tersekat, tidak netral, bahkan penuh dengan pra
konsepsi negatif. Untuk menghindari hal tersebut, guru harus menjadi sosok
yang pemaaf.
15. Sanggup Menjadi Teladan
Sudah menjadi suatu hal yang wajar bahwa guru sering diartikan sebagai
seseorang yang digugu dan ditiru. Tidak mudah mengharapkan siswa bisa
tepat waktu, tetapi guru tidak memberi contoh untuk tepat waktu. Guru
52
merupakan orang kedua setelah orang tua yang bisa manjadi contoh dan
panutan seorang anak. Tidak peduli betapa luar biasanya rencana seorang
guru, rencana itu tidak akan berjalan kalau guru tidak memberikan contohnya.
Menurut Budi Purwanto dalam Khatimah (2007), tahapan dalam kegiatan
belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru
dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru
dalam mengadakan evaluasi.
1. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar
Seorang guru di dalam merencanakan proses belajar mengajar
diharapkan mampu berkreasi dalam hal :
a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik
dalam perencanaan proses belajar mengajar, perumusan tujuan pembelajaran
merupakan unsur terpenting, sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam
menentukan tujuan-tujuan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebih
tinggi. Di bidang kognitif siswa diharapkan mampu memahami secara
analisa, sintesa, dan mampu mengadakan evaluasi tidak hanya sekedar
ingatan atau pemahaman saja. Di samping itu diharapkan dapat
mengembangkan
berpikir
kritis
yang
akhirnya
digunakan
untuk
mengembangkan kreativitas.
b. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang
benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum
yang berlaku. Untuk menentukan buku-buku pendamping di luar buku paket
53
yang diperuntukkan siswa menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedar
berorientasi kepada banyaknya buku yang harus dimiliki siswa, melainkan
buku yang digunakan benar-benar mempunyai bobot materi yang
menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu mengembangkan
wawasan bagi siswa dimasa yang akan datang.
c. Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan
materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada. Metode yang digunakan
guru dalam mengajar akan berpengaruh terhadap lancarnya proses belajar
mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan dengan baik. Untuk itu
diusahakan
dalam
memilih
metode
yang
menuntut
kreativitas
pengembangan nalar siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam
belajar. Suatu contoh penggunaan metode diskusi akan lebih efektif
dibanding dengan menggunakan metode ceramah, karena siswa akan
dituntut lebih aktif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar nantinya.
d. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa.
Penggunaan alat peraga atau media pendidikan akan memperlancar
tercapainya tujuan pembelajaran. Guru diusahakan untuk selalu kreatif
dalam menciptakan media pembelajaran sehingga akan lebih menarik
perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan
media atau alat peraga yang menarik akan membangkitkan motivasi belajar
siswa. Seorang guru diharuskan mampu menciptakan alat peraga sendiri
yang lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli dari toko
walaupun bentuknya lebih sederhana.
54
2. Cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah
bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi. Persepsi
yang baik akan membawa siswa memasuki materi pokok atau inti pembelajaran
dengan lancar dan jelas. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, bahasan
yang akan diajarkan dibahas dengan bermacam-macam metode dan teknik
mengajar. Guru yang kreatif akan memprioritaskan metode dan teknik yang
mendukung berkembangnya kreativitas. Dalam hal ini pula, keterampilan
bertanya sangat memegang peranan penting. Guru yang kreatif akan
mengutamakan pertanyaan divergen, pertanyaan ini akan membawa para siswa
dalam suasana belajar aktif. Dalam hal ini guru harus memperhatikan cara-cara
mengajarkan kreativitas seperti tidak langsung memberikan penilaian terhadap
jawaban siswa. Jadi guru melakukan teknik ”brainstorming”. Diskusi dalam
belajar kecil memegang peranan di dalam mengembangkan sikap kerjasama dan
kemampuan menganalisa jawaban-jawaban siswa, setelah dikelompokkan akan
didapatkan beberapa hipotesa terhadap masalah.
Selanjutnya guru boleh menggugah inisiatif siswa untuk melakukan
eksperimen. Dalam hal ini ide-ide dari para siswa tetap dihargai meskipun idenya
itu tidak tepat. Yang penting setiap anak diberi keberanian untuk mengemukakan
pendapatnya, termasuk di dalam hal ini daya imajinasinya. Seandainya tidak ada
satupun cara yang sesuai atau memadai yang dikemukakan oleh para siswa, maka
guru boleh membimbing cara-cara melaksanakan eksperimennya. Tentu saja guru
55
tersebut harus menguasai seluruh langkah-langkah pelaksanannya. Dianjurkan
supaya guru mengutamakan metode penemuan.
Pendayagunaan alat-alat sederhana atau barang bekas dalam kegiatan belajar
mengajar sangat dianjurkan, guru yang kreatif akan melakukannya, ia dapat
memodifikasi atau menciptakan alat sederhana untuk keperluan belajar mengajar,
sehingga pada prinsipnya guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
dituntut kreativitasnya dalam mengadakan apersepsi, penggunaan teknik dan
metode pembelajaran sampai pada pemberian teknik bertanya kepada siswa, agar
pelaksanaan proses belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi
Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan evaluasi.
Namun demikian, di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru yang kreatif
tidak akan cepat memberi penilaian terhadap ide-ide atau pertanyaan dan jawaban
anak didiknya meskipun kelihatan aneh atau tidak biasa. Hal ini sangat penting di
dalam pelaksanaan diskusi. Kalau dikatakan bahwa untuk mengembangkan
kreativitas, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan keterampilan
proses dalam arti pengembangan dan penguasaan konsep melalui bagaimana
belajar konsep. Maka, dengan sendirinya evaluasi harus ditujukan kepada
keterampilan proses yang dicapai siswa disamping evaluasi kemampuan
penguasaan materi pelajaran. Adapun kecenderungan melakukan penilaian hanya
menggunakan tes pilihan berganda, ataupun pertanyaan yang hanya menuntut satu
jawaban benar, merupakan tantangan atau hambatan bagi pengembangan,
sehingga perlu kiranya diperlukan penilaian seperti yang dikembangkan dalam
56
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yaitu penilaian dengan portofolio,
dimana mencakup penilaian dari segi kognitif, penilaian yang menyangkut
perilaku siswa (afektif), dan penilaian yang menyangkut keterampilan motorik
siswa (psikomotorik), sehingga guru mempunyai perangkat penilaian yang
lengkap dari masing-masing siswa yang nantinya akan dijadikan penentu akhir
dari keberhasilan siswa tersebut.
Berbagai definisi tentang kreativitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas guru adalah kemampuan
seorang guru untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan halhal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik
di sekolah demi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Penelitian ini
memfokuskan
kreativitas
guru
dalam
pembelajaran.
Sebagaimana
yang
diungkapkan oleh Purwanto (2004:36-41) bahwa tahapan dalam kegiatan belajar
mengajar mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas
guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan
PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan
evaluasi. Ketiga kreativitas guru dalam proses belajar mengajar inilah yang akan
diambil sebagai indikator variabel kreativitas guru dalam penelitian ini.
2.5
Kerangka Berpikir
Zainal Aqib dalam Zuriah (2008:110) mengatakan, bahwa guru pada
dasarnya merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan. Peranan guru
sebagai penentu keberhasilan dalam pendidikan, tentunya tidak terlepas dari
57
bagaimana cara guru dalam memerankan perannya sebagai pendidik di dalam
proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pendidikan tercapai jika guru
mampu mencetak generasi-generasi penerus bangsa yaitu siswa yang cerdas
secara inteletual dan emosional. Siswa yang cerdas adalah siswa yang berprestasi,
untuk mendapatkan prestasi tersebut maka siswa harus belajar. Agar siswa dapat
mencapai prestasi belajar yang baik maka harus didukung oleh beberapa faktorfaktor yang mempengaruhinya serta bebas dari berbagai hambatan yang
menghambat prestasi belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam
diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan
perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor
yang timbul dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, orang tua, fasilitas
belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor penghambat prestasi belajar siswa berasal
dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam
siswa meliputi faktor kesehatan, faktor kecerdasan, faktor perhatian, faktor minat,
dan faktor bakat. Faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah, faktor disiplin sekolah, faktor masyarakat, faktor lingkungan
tetangga, dan faktor aktivitas organisasi.
Guru adalah salah satu dari faktor eksternal yang sangat berpengaruh
terhadap hasil prestasi siswa. Orang tua adalah contoh langsung bagi seorang anak
dalam bersikap dan berperilaku di lingkungan keluarga. Sedangkan guru adalah
teladan bagi para peserta didiknya di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, guru
58
harus menampilkan sosok atau teladan yang baik bagi peserta didiknya agar
menjadi dorongan atau motivasi siswa untuk bisa meraih prestasi. Hal itu
sangatlah penting sebagaimana yang dikemukakan oleh Zainal Aqib dalam Zuriah
(2008:110) bahwa kepercayaan masyarakat terhadap guru sangat bergantung dari
persepsi yang berkenaan dengan status guru terutama yang berkaitan dengan
kualitas pribadi, kualitas kesejahteraan, penghargaan materiil, kualitas pendidikan,
dan standar profesi
Kualitas kepribadian yang dimiliki oleh guru dapat dilihat dari bagaimana
moralitas yang dimiliki oleh guru tersebut. Moralitas guru adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan tingkah laku baik dan buruk
yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang
guru. Moralitas guru mencakup bagaimana guru menjalankan fungsinya sebagai
seorang guru yang profesional. Sebagai guru yang menjunjung tinggi nilai moral
maka ia akan menjalankan fungsinya sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik
secara bertanggung jawab. Zainal Aqib dalam Zuriah (2008:110) berpendapat
bahwa di sisi lain seorang guru diharapkan dapat menunjukan kinerja atas dasar
moral dan profesional yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini, guru
mempunyai keterkaitan yang erat dengan kualitas dan hasil pendidikan. Selain itu,
Wulandari (2011) telah membuktikan bahwa ada pengaruh persepsi siswa
mengenai kepribadian guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
akuntansi
sebesar 4,9%. Hal serupa juga dibuktikan oleh Kurniawan (2008)
dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa variabel persepsi siswa mengenai
kepribadian guru memberikan sumbangan relatif sebesar 51,54% dan sumbangan
59
efektif sebesar 17,57% terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas X SMK
Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008.
Seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus mampu
memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya, baik itu dalam proses
belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Pemberian contoh yang
baik oleh guru kepada siswa merupakan tugas dan peran guru yang cukup berat
dalam pelaksanaan pendidikan, karena hal ini berkaitan dengan pelaksanaan
pendidikan budi pekerti di sekolah. Seorang guru yang bermoral baik akan
menghasilkan anak didik yang mampu menguasai pengetahuan dalam aspek
kognitif, afektif serta psikomotorik. Pelaksanaan program pengajaran dan evaluasi
dari hasil pembelajaran yang baik akan mampu mencapai tujuan pembelajaran.
Seorang guru dikatakan profesional apabila mampu menciptakan proses
belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik.
Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar
yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu
mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan
perbuatan. Secara garis besar yang menjadi indikator dari variabel moralitas guru
adalah 1) kemampuan menjadi model sekaligus mentor bagi siswa, 2) kemampuan
menciptakan masyarakat yang bermoral, 3) kemampuan mempraktikan disiplin
moral, 4) kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, 5)
kemampuan mewujudkan nilai-nilai
melalui
kurikulum,
6) kemampuan
menciptakan budaya kerja sama, 7) kemampuan menumbuhkan kesadaran
60
berkarya, 8) kemampuan mengembangkan refleksi moral, 9) kemampuan
mengajarkan resolusi konflik.
Berkaitan dengan materi dan isi dari nilai-nilai yang akan ditanamkan,
seorang guru yang sekaligus berperan sebagai pendidik dituntut untuk kreatif.
Sosok guru yang kreatif sangat didambakan oleh para siswa. Guru yang kreatif
akan selalu memiliki ide-ide yang kreatif dalam setiap pembelajaran di kelasnya.
Suasana yang hangat dan harmonis di dalam kelas akan membantu siswa
meningkatkan motivasi belajarnya, sehingga akan meningkatkan prestasi belajar
siswa. Amabie dalam Nawarti (2011:7) menyampaikan bahwa penentuan kriteria
kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu 1) dimensi proses, segala produk yang
dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif, 2) dimensi person,
sering dikatakan sebagi pribadi kreatif, 3) dimensi produk-produk kreatif,
menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk barang
atau gagasan. Jadi, di dalam proses pembelajaran guru dapat dikatakan kreatif jika
guru yang bersangkutan memiliki keseluruhan atau salah satu dari dimensi
tersebut.
Nawarti (2011:24) berpendapat mengenai kreativitas dalam pembelajaran,
bahwa mengajar adalah sesuatu yang kompleks. Tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi dari guru ke siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan
harus dilakukan, terutama jika ingin pembelajaran lebih baik untuk seluruh siswa.
Untuk itu, kreativitas guru dalam mengatur dan memfasilitasi pembelajaran
mutlak diperlukan.
61
Kehadiran guru yang kreatif tentunya akan berakibat positif terhadap
perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh
sebab itu, siswa akan antusias dengan apa yang disampaikan oleh guru yang
bertindak sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bila hal itu
terlaksana dengan baik, maka apa yang disampaikan oleh guru akan berpengaruh
terhadap kemampuan atau prestasi belajar siswa. Secara garis besar yang menjadi
indikator kreativitas guru adalah 1) cara guru dalam merencanakan PBM (Proses
Belajar Mengajar), 2) cara guru dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar
Mengajar), 3) cara guru dalam mengadakan evaluasi.
Tinggi rendahnya moralitas dan kreativitas yang dimiliki oleh guru sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika bakat moral dan kreatif yang
dimiliki oleh guru telah disalah gunakan, maka hal tersebut dapat dikatakan sudah
melanggar dari tatanan moralitas itu sendiri. Hal tersebut akan berdampak pada
menurunnya minat siswa untuk belajar lebih giat dan menurunnya prestasi belajar
siswa. Adanya kasus bocoran soal UAN serta adanya kerjasama guru dalam
proses UAN yang terjadi di sekolah-sekolah di Kabupaten Banyumas, hal tersebut
akan menimbulkan citra yang buruk bagi sekolah yang bersangkutan dan akan
berdampak tidak baik pada prestasi belajar siswa. Dampak buruk prestasi siswa
tidak hanya pada satu mata pelajaran saja, kemungkinan besar berdampak pada
semua mata pelajaran. Kreativitas guru dalam pembelajaran yang dinilai kurang
kreatif juga berdampak terhadap prestasi belajar siswa. Gaya pembelajaran
monoton yang disampaikan oleh guru di kelas membuat siswa tidak termotivasi
untuk secara cermat mengikuti alur pembelajaran yang disampaikan oleh guru
62
yang bersangkutan. Jika motivasi itu sudah tidak dimiliki oleh siswa, maka akan
berakibat menurunnya presasi siswa dalam pelajaran tersebut. Oleh karena itu,
penelitian tentang pengaruh moralitas dan kreativitas guru terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa khususnya di Kabupaten Banyumas perlu dilakukan.
Secara skematis kerangka berpikir penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Moralitas Guru (X1)
1. Kemampuan menjadi model sekaligus
mentor bagi siswa
2. Kemampuan menciptakan masyarakat
yang bermoral
3. Kemampuan
mempraktikan
disiplin
moral
4. Kemampuan
menciptakan
situasi
demokrasi di dalam kelas
5. Kemampuan mewujudkan nilai-nilai
melalui kurikulum
6. Kemampuan menciptakan budaya kerja
sama
7. Kemampuan menumbuhkan kesadaran
berkarya
8. Kemampuan mengembangkan refleksi
moral
9. Kemampuan
mengajarkan
resolusi
konflik.
Kreativitas
Guru (X2)
10. Bekerja
Sesuai Dengan
Norma
1.
Cara
Guru
Dalam
PBM
11. Menjunjung Kode Merencanakan
Etik Profesi Guru
(Proses
Belajar
Mengajar)
12. Menaati Peraturan
2.
GuruPerbuatan
Dalam dan
Pelaksanaan
PBM
13.Cara
Disiplin
Tingkah Laku.
(Proses
Belajar
Mengajar)
14. Mampu Menjadi Teladan Bagi Siswa
3.
Guru Dalam
15.Cara
Bersikap
danMengadakan
BertindakEvaluasi.
Secara
Konsisiten
16. Modifikasi Tingkah Laku
17.Gambar
Menunjukan
Sikap Tanggap
2.1 Skema
Kerangka Berpikir
18. Mengendalikan Diri
19. Menempatkan
Persoalan
Secara
Proporsional
Prestasi
Belajar
Akuntansi
Siswa (Y)
Nilai rata-rata
mata pelajaran
akuntansi
63
Keterangan :
= Pengaruh parsial
= Pengaruh simultan
2.6
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang masih
harus diuji secara empirik (Arikunto, 2002:64). Berdasarkan pengertian tersebut,
hipotesa ini dimaksudkan sebagai jawaban yang perlu diuji kebenarannya dan
masih bersifat sementara. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut :
H 1 : Ada pengaruh signifikan moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas
secara simultan.
H 2 : Ada pengaruh signifikan moralitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas secara parsial.
H 3 : Ada pengaruh signifikan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa SMA Negeri se-kabupaten Banyumas secara
parsial.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117). Populasi
dalam penelitian ini adalah guru yang mengampu mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas sebagai berikut :
Tabel 3.1 Daftar Penyebaran Anggota Populasi Guru Akuntansi SMA Negeri
se- Kabupaten Banyumas
No.
Nama Sekolah
Jumlah Guru
1. SMAN 1 Purwokerto
2 orang
2. SMAN 2 Purwokerto
2 orang
3. SMAN 3 Purwokerto
3 orang
4. SMAN 4 Purwokerto
1 orang
5. SMAN 5 Purwokerto
3 orang
6. SMAN Banyumas
3 orang
7. SMAN Sumpiuh
3 orang
8. SMAN Sokaraja
3 orang
9. SMAN Baturaden
3 orang
10. SMAN Patikraja
3 orang
11. SMAN Ajibarang
3 orang
12. SMAN Wangon
1 orang
13. SMAN Jatilawang
3 orang
14. SMAN Rawalo
3 orang
JUMLAH
36 orang
Sumber : Data penelitian tahun 2011
64
65
Menurut Arikunto (2006:130) jika jumlah subjek dalam populasi hanya
meliputi antara 100 hingga 150 orang dan dalam pengumpulan data menggunakan
angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Penelitian ini jumlah
populasi sebanyak 36 guru dan pengumpulan data menggunakan angket, oleh
karena itu penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi populasi yang ada
akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3.2
Variabel Penelitian
Secara teoritis pengertian variabel menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam
Sugiyono (2009:60) didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah :
3.2.1 Variabel Prestasi Belajar Akuntansi (Y)
Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2009:61). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
akuntansi siswa. Hasil prestasi belajar siawa dapat diperoleh dari nilai tugas, nilai
ulangan harian dan nilai ulangan umum. Penelitian ini mengasumsikan bahwa
prestasi siswa merupakan hasil belajar siswa dengan melihat nilai rata-rata
ulangan harian mata pelajaran akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran
2010/2011 dari keseluruhan kelas yang diajar oleh masing-masing guru akuntansi.
66
3.2.2 Variabel Moralitas Guru (X1)
Moralitas guru dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan indikator
dari konsep Thomas Lickona dalam Tilaar (1999:76-80) yaitu dapat dilihat dari
tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Definisi Operasional Indikator Variabel Moralitas Guru
Variabel
Moralitas
guru
Definisi
Indikator
Operasional
Moralitas guru 1. Kemampuan
dalam proses
menjadi model
pembelajaran
sekaligus
di kelas dapat
mentor bagi
diukur dengan
siswa
bagaimana
cara guru
melakasanaka
n tugas dan
2. Kemampuan
peran sebagai
menciptakan
seorang guru
masyarakat yang
dalam
bermoral.
menciptakan
pendidikan
budi pekerti di
sekolah.
3. Kemampuan
mempraktikan
disiplin moral.
4. Kemampuan
menciptakan
situasi
demokrasi di
dalam kelas.
Sub Indikator
a. Cara berpakaian
yang baik.
b. Bersikap dan dan
bertindak sesuai
norma.
c. Sering
berkomunikasi
dengan siswa.
a. Taat terhadap
peraturan
b. Berkomunikasi
dengan warga
dan masyarakat
sekitar dengan
baik.
a. Disiplin waktu
b. Disiplin sikap
c. Disiplin
perbiatan.
a. Melatih peserta
didik untuk
menyelesaikan
suatu
permasalahan
secara bersamasama
b. Pemberian sanksi
yang tepat pada
peserta didik.
Butir
Instrumen
1,2
Ket
Valid
4,5,6,7
Valid
8,10,11,12
Valid
13
Valid
15,16
Valid
17
18
19
Valid
Valid
Valid
20
Valid
21
Valid
67
5. Kemampuan
mewujudkan
nilai-nilai
melalui
kurikulum.
6. Kemampuan
menciptakan
budaya kerja
sama.
a. Pemberian tugas.
b. Pemberian
reword.
a. Pembentukan
kelompok belajar.
b. Pemberian materi
di luar jam
sekolah
c. Pemberian tugas
kelompok.
7. Kemampuan
a. Memodifikasi
menumbuhkan
tingkah laku
kesadaran
peserta didik.
berkarya
b. Mengadakan
praktek lapangan.
8. Kemampuan
a. Membawa
mengembangka
peserta didik
n refleksi moral.
meneliti
fenomena dunia
luar pendidikan.
b. Memberikan
keleluasaan
peserta didik
untuk
mengambangkan
materi sendiri.
9. Kemampuan
a. Penyelesaian
mengajarkan
masalah secara
resolusi konflik.
bersama-sama
23
25,26
Valid
Valid
27
Valid
28,29,30
Valid
31
Valid
32,33
Valid
34
Valid
36
Valid
37
Valid
38
Valid
3.2.3 Variabel Kreativitas Guru (X2)
Tahapan dalam kegiatan belajar mengajar menurut Purwanto (2004:36-41)
adalah mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru
dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM,
cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi.
68
Keterangan lebih lanjut mengenai indikator variabel kreativitas guru dapat di lihat
dari tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Definisi Operasional Indikator Variabel Kreativitas Guru
Variabel
Kreativitas
Guru
Definisi
Indikator
Operasional
Tahapan dalam 1. Cara guru
kegiatan belajar
dalam
mengajar pada
merencanakan
dasarnya
PBM (Proses
mencakup
Belajar
perencanaan,
Mengajar).
pelaksanaan,
dan evaluasi.
Pada kreativitas
guru dalam
proses belajar
mengajar
mencakup cara
guru dalam
Merencanakan
PBM, cara guru
dalam
pelaksanaan
PBM dan cara
2. Cara guru
guru dalam
dalam
mengadakan
pelaksanaan
evaluasi.
PBM (Proses
Belajar
Mengajar)
Sub Indikator
a. Merumuskan
tujuan
pembelajaran
atau tujuan
instruksional
dengan baik.
b. Memilih buku
pendamping bagi
siswa.
c. Memilih metode
mengajar yang
baik.
d. Menciptakan
media atau alat
peraga yang
sesuai dan
menarik minat
siswa.
a. Persepsi yang
baik akan
membawa siswa
memasuki materi
pokok atau inti
pembelajaran
b. metode dan
teknik mengajar.
c. keterampilan
bertanya.
d. Pendayagunaan
alat-alat
sederhana atau
barang bekas
dalam kegiatan
belajar.
Butir
Instrumen
39
Ket
40
Valid
41
Valid
42
Valid
45
Valid
46,47,49,
50,52
53
Valid
54,55
Valid
Valid
Valid
69
3. Cara guru
dalam
mengadakan
evaluasi.
3.3
a. Penilaian dari
segi kognitif.
b. Penilaian yang
menyangkut
perilaku siswa
(afektif).
c. Penilaian yang
menyangkut
keterampilan
motorik siswa
(psikomotorik)
56,57
Valid
58,59
Valid
60
Valid
Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002:146). Data
primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana moralitas
dan kreativitas guru akuntansi yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang
diajukan atau disebarkan kepada responden. Adapun angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tetutup.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro, 2002:147). Data sekunder
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data nilai rata-rata mata pelajaran
akuntansi siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011.
70
3.4
Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh suatu data dengan
melakukan suatu pencatatan pada sumber-sumber data yang ada pada lokasi
penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini metode dokumentasi digunakan
untuk mengambil data-data yang menyangkut tentang jumlah guru akuntansi di
SMA Negeri di kabupaten Banyumas, identitas guru akuntansi di SMA Negeri di
kabupaten Banyumas, dan nilai mata pelajaran akuntansi siswa yang diajar oleh
guru yang menjadi responden dalam penelitian ini.
3.4.2 Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butirbutir pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan variabel moralitas guru dan kreativitas guru. Dalam penelitian ini
menggunakan angket tertutup dan berskala, jawaban telah disediakan sehingga
responden tinggal mengisi dengan tanda checklist (√) pada kolom yang telah
disediakan. Adapun alternatif jawaban yang digunakan sebagai berikut :
Selalu (SL) dengan skor 5
Sering (SR) dengan skor 4
Kadang-kadang (KD) dengan skor 3
Jarang (JR) dengan skor 2
Tidak Pernah (TP) dengan skor 1
71
3.5
Analisis Tes Hasil Uji Coba Instrumen
3.5.1 Validitas
Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dapat
diukur melalui rumus Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2006:
170) sebagai berikut :
rxy 
N  XY -  X  Y 
N  X
2

  X  N  Y 2   Y 
2
2

Keterangan :
rxy
= Koefisien korelasi
X
= Skor butir
Y
= Skor total yang diperoleh
N
= Jumlah responden
ΣX2
= Jumlah kuadrat nilai X
ΣY2
= Jumlah kuadrat nilai Y
Cara untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan cara
mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi. Butir soal dikatakan valid
dan dapat digunakan untuk pengambilan data, jika harga rxy > rtabel. Butir soal
72
dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data jika
harga rxy < rtabel.
Hasil ujicoba instrumen yang terdiri dari 60 butir soal pada 15 responden
dengan variabel moralitas guru ada 6 butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu pada
butir pertanyaan nomer 3, 9, 14,22, 24 dan 35. Jadi, jumlah butir soal variabel
moralitas guru yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ada 32 butir
pertanyaan. Sedangkan untuk hasil uji validitas variabel kreativitas guru terdapat 4
butir pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir pertanyaan nomer 43,44,48 dan
51. Maka dari 60 butir pertanyaan terdapat 50 butir pertanyaan yang valid dan
dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian, sisanya 10 butir pertanyaan
yang tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Pengujian reliabiliitas
instrumen digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006: 196) sebagai berikut :
 k   b
r11  
1 
t 2
 k  1
2



Keterangan :
r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau soal
Σσb2
= Jumlah varians butir
σt2
= Varians total
73
Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan
harga r product moment pada taraf signifikasi 5 %. Jika harga r11 > rtabel maka
instrumen dapat dikatakan reliabel dan sebaliknya jika harga r11 < rtabel maka
dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas rumus Alpha diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket moralitas
guru sebesar 0,99 dan untuk kreativitas guru sebesar 0,98, karena nilai kedua
koefisien tersebut lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa
angket moralitas dan kreativitas guru tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk
penelitian.
Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi internal
indikator dari variabel yang dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach’s
alpha. Secara umum besarnya skor cronbach’s alpha yang direkomendasikan
adalah 60%. Artinya jika cronbach’s alpha > 60% berarti reliabel (Ghozali,
2007:41-42). Dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) maka dapat diperoleh reliabilitas instrumen sebagai berikut :
Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
.970
.972
N of Items
60
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution), diperoleh hasil dengan nilai cronbach’s
alpha 97,2% ini lebih besar dari nilai 60%. Jadi dapat dinyatakan bahwa
74
kuesioner untuk mengukur moralitas dan kreativitas guru yang digunakan dapat
menghasilkan data yang reliabel atau dapat dipercaya.
3.5.3 Uji Prasyarat (Uji Normalitas)
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dicari
dengan menggunakan rumus Kolmogrov-Sirnov dengan bantuan SPSS (Statistical
Product and Service Solution) dan dapat dilihat dengan menggunakan grafik
histogram (Ghozali, 2006:147).
3.5.4 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan
dengan
metode
regresi
berganda,
untuk
menghindari
pelanggran-pelanggaran asumsi klasik, maka model asumsi klasik harus diuji.
Model-model asumsi klasik tersebut adalah :
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen). Model yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (independen). Jika variabel
bebas saling berhubungan atau berkolerasi, maka variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama
variabel bebas sama dengan nol.
75
Multikolonieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factir (VIF). Nilai
cutoff yang umum dipakai adalah nilai toleransi 0,10 atau sama dengan nilai VIF
diatas 10. Jika VIF di atas 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
multikolonieritas antara variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2006:9596).
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut
heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu X
adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar dalam pengambilan keputusan
adalah :
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas maka titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka akan terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2006:125-126).
3.6
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang diambil untuk mengetahui
bagaimana hubungan atau pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi
terhadap prestasi mata pelajaran akuntasi siswa adalah sebagai berikut :
76
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis Deskriptif Persentase adalah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masing-masing variabel bebas yaitu moralitas dan kreativitas
guru. Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui
tingkat persentase skor jawaban dari masing-masing responden ditulis dengan
rumus sebagai berikut :
%=
Keterangan :
n
= Jumlah skor jawaban responden
N
= Jumlah skor jawaban ideal
%
= Tingkat persentase
Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh
dari masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif
persentase
kemudian
ditafsirkan
ke
dalam
kalimat.
Langkah-langkah
menggunakan rumus deskriptif adalah sebagai berikut :
1. Menghitung skor maksimum dengan cara mengalikan jumlah responden
dengan skor maksimum = 36 x 5 = 180
2. Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan
skor minimum = 36 x 1 = 36
Perhitungan untuk menentukan interval skor per variabel dapat digunakan dengan
rumus sebagai berikut :
Data maksimal
= Skot tertinggi x jumlah item per variabel x populasi
Data minimal
= Skor terendah x jumlah item per variabel x populasi
77
= Data maksimal – data minimal
Range
Panjang kelas interval =
Pembuatan tabel berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian.
Angket yang digunakan berjumlah 50 butir soal yang terbagi dalam 2 variabel,
yaitu variabel moralitas guru dengan jumlah 32 butir pertanyaan, variabel
kreativitas guru dengan jumlah 18 butir pertanyaan.
a.
Kelas kategori untuk variabel moralitas guru
Data maksimal
= 5 x 32 x 36 = 5760
Data minimal
= 1 x 32 x 36 = 1152
Range
= 5760 – 1152 = 4608
Panjang interval = 4608/5
= 921,6
Berdasarkan hasil perhitungan interval skor untuk variabel moralitas guru,
didapatkan interval skor untuk masing-masing kriteria moralitas guru sebagai
berikut :
Tabel 3.5 Kategori Variabel Moralitas Guru
No. Interval
Kriteria
1.
4838,5 – 5760
Sangat Tinggi
2.
3916,9 – 4838,4
Tinggi
3.
2995,3 – 3916,8
Sedang
4.
2073,3 – 2995,2
Rendah
5.
1152 – 2073,6
Sangat Rendah
Sumber : Data penelitian yang diolah 2011
Tabel 3.5 menunjukan interval skor kategori variabel moralitas guru dengan
skor tertinggi 5760 dan skor terendah 1152 dengan panjang interval 921,6.
78
b.
Kelas kategori untuk variabel kreativitas guru
Data maksimal
= 5 x 18 x 36
= 3240
Data minimal
= 1 x 18 x 36
= 648
Range
= 3240-648
= 2592
Panjang interval = 2592/5
= 518,4
Berdasarkan hasil perhitungan interval skor untuk variabel kreativitas guru,
didapatkan interval skor untuk masing-masing kriteria kreativitas guru
sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kategori Variabel Kreativitas Guru
No. Interval
Kriteria
1. 2721,7 – 3240
Sangat Tinggi
2. 2203,3 – 2721,6
Tinggi
3. 1684,9 – 2203,2
Sedang
4. 1166,5 – 1684,8
Rendah
5.
648 – 1166,4
Sangat Rendah
Sumber : Data penelitian yang diolah 2011
Tabel 3.6 menunjukan interval skor kategori variabel moralitas guru dengan
skor tertinggi 3240 dan skor terendah 648 dengan panjang interval 518,4.
c.
Pengukuran variabel prestasi belajar siswa dilakukan dengan memberikan
kriteria tuntas dan tidak tuntas dari hasil belajar siswa, kemudian
mengubahnya dalam bentuk persentase. Menurut Mulyasa (2007:257)
berpendapat bahwa proses pembentukan kompetensi dari segi hasil dapat
dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri
peserta didik seluruhnya atau setidaknya-tidaknya sebagian besar (75%)
sesuai dengan kompetensi dasar. Hal ini yang mendasari standar minimal
79
ketuntasan klasikal ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam penelitian
ini sebesar 75%, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
digunakan adalah sebesar 75,00.
Tabel 3.7 Kriteria Variabel Prestasi Belajar
No.
Interval Nilai
Kriteria
1.
86 – 100
Sangat Baik
2.
81 – 85
Baik
3.
71 – 80
Cukup Baik
4.
61 – 70
Kurang Baik
5.
≤ 60
Tidak Baik
Sumber : Data penelitian 2011
Tabel 3.7 menunjukan kriteria variabel prestasi belajar. Interval nilai 86-100
memiliki kriteria sangat baik, interval nilai 81-85 memiliki kriteria baik,
Interval nilai 71-80 memiliki kriteria cukup baik, Interval nilai 61-70
memiliki kriteria kurang baik, dan Interval nilai ≤ 60 memiliki kriteria tidak
baik.
3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat
menunjukkan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Karena
variabel bebas ini terdapat 2 prediktor yaitu moralitas guru akuntansi (X1) dan
kreativitas guru akuntansi (X2) yang berpengaruh terhadap hasil prestasi
akuntansi siswa (Y) maka hubungan kedua variabel tersebut merupakan garis
lurus (linier) sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
80
linier berganda (yaitu 2 prediktor). Bentuk umum regresi dengan dua variabel
bebas adalah:
Y = a+b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y
= Variabel dependen (Prestasi Belajar Akuntansi Siswa)
a
= Konstanta regresi berganda
b1
= Koefisien regresi 1
b2
= Koefisien regresi 2
X1
= Variabel independen (Moralitas Guru Akuntansi)
X2
= Variabel independen (Kreativitas Guru Akuntansi)
3.6.3 Uji Hipotesis Simultan (Uji F test)
Pembuktian kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui
sejauh mana moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi mampu
menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
Pembuktian kebenaran hipotesis digunakan uji F caranya dengan membandingkan
probabilitas dengan taraf signifikan 5% (0,05). Apabila dari perhitungan diperoleh
probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel moralitas guru akuntansi
dan kreativitas guru akuntansi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa secara simultan. Sebaliknya jika dari perhitungan
diperoleh probabilitas >0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel moralitas guru
akuntansi dan kreativitas guru akuntansi tidak mampu menjelaskan atau
berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa secara simultan. Nilai Fhitung
81
dapat dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution). Apabila nilai Fhitung > Ftabel, atau apabila nilai signifikansi hitung
< 0,05, maka hipotesis diterima. Apabila nilai Fhitung < Ftabel, atau apabila nilai
signifikansi hitung > 0,05, maka hipotesis ditolak.
3.6.4 Menentukan Koefisien Determinasi Ganda (R2)
Koefisien determinasi secara keseluruhan atau R2 digunakan untuk
mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh moralitas
guru akuntansi dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa secara simultan. Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas dan
variabel terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi (Adjusted R Square)
secara keseluruhan. Hasil perhitungan adjusted R2 secara keseluruhan digunakan
untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda.
Apabila adjusted R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model
tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan
sebaliknya apabila adjusted R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi
variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Penelitian ini dalam mencari
nilai adjusted R2 (Adjusted R Square) menggunakan bantuan SPSS (Statistical
Product and Service Solution).
3.6.5 Uji Hipotesis Parsial (Uji t test)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat, maka digunakan uji t dengan
82
taraf signifikan 5% (Ghozali : 2006). Apabila nilai thitung > ttabel, atau apabila nilai
signifikansi hitung < 0,05, maka hipotesis diterima. Apabila nilai thitung < ttabel, atau
apabila nilai signifikansi hitung > 0,05, maka hipotesis ditolak.
3.6.6 Menentukan Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien Determinasi Parsial (r2) masing-masing variabel digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Semakin besar nilai r2 maka semakin besar variasi
sumbangannya terhadap variabel terikatnya (Y). Penelitian ini dalam mencari nilai
adjusted r2 menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service
Solution).
83
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai gambaran umum objek
penelitian, deskripsi data masing-masing variabel penelitian dan pengaruh 2
variabel bebas yaitu variabel moralitas guru akuntansi (X1) dan variabel
kreativitas guru akuntansi (X2), dengan satu variabel dependen yaitu prestasi
belajar akuntansi siswa (Y).
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Kabupaten Banyumas dapat disebut sebagai Kota Pendidikan, salah satu
dasarnya adalah begitu banyaknya institusi pendidikan tinggi negeri maupun
swasta, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, dari yang sudah memiliki
sejarah panjang dari jaman sebelum kemerdekaan (penjajahan Belanda dan
Jepang) sampai yang baru belakangan berdiri. Jumlah sarana pendidikan formal
yang terdapat di Kabupaten Banyumas disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Data Sekolah di Kabupaten Banyumas
TK
SD
SMP SMA
Pendidikan
atau
atau
atau
atau
SMK
Formal
RA
MI
MTs
MA
Perguruan
Lain-
Tinggi
Lain
Negeri
3
965
106
22
9
1
1
Swasta
676
202
112
31
53
20
3
Total
679
1.167
218
62
62
21
4
Sumber : Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Banyumas
(2010/2011).
83
84
Tabel 4.1 menunjukan dari 22 SMA atau MA Negeri yang terdapat di
Kabupaten Banyumas 14 diantaranya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri. 14 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri tersebut dapat dilihat pada
lampiran 2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupoaten
Banyumas.
Upaya yang dilakukan oleh masing-masing sekolah bekerja sama dengan
dinas terkait dalam rangka peningkatan pendidikan di Kabupaten Banyumas terus
dilakukan. Sejauh ini telah terbentuk Sekolah Rintisan Berbasis Internasional
(RSBI) di beberapa sekolah di Kabupaten Banyumas, diantaranya adalah SMA
Negeri 1 Purwokerto, SMA Negeri 2 Purwokerto, SMA Negeri Banyumas dan
SMA Negeri Ajibarang. Upaya ini ini dilakukan demi terciptanya pendidikan
yang berkualitas dan dapat menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas yang
siap berperan dalam menghadapi arus globalisasi.
4.1.2 Deskriptif Persentase Variabel Moralitas Guru Akuntansi
Variabel moralitas guru akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas
berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terlihat dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Moralitas Guru Akuntansi
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
1
21
14
0
0
36
3%
58%
39%
0%
0%
100%
4130
Tinggi
4838,5 – 5760
Sangat Tinggi
3916,9 – 4838,4
Tinggi
2995,3 – 3916,8
Sedang
2073,3 – 2995,5
Rendah
1152 – 2073,6
Sangat Rendah
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
85
Tabel 4.2 menerangkan bahwa persentase moralitas guru akuntansi tertinggi
sebesar 58% dengan kriteria tinggi dan persentase terendah sebesar 3% yang
memiliki kriteria sangat tinggi, serta tidak terdapat guru yang memiliki kriteria
rendah dan sangat rendah. Rata-rata moralitas guru akuntansi dikategorikan tinggi
dengan skor rata-rata 4130 dan tingkat persentase sebesar 72%. Diagram batang
deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru akuntansi
adalah sebagai berikut :
Moralitas Guru Akuntansi
58%
60%
39%
40%
20%
3%
0%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tentang Distribusi Moralitas
Guru Akuntansi
Untuk lebih detailnya mengenai variabel moralitas guru akuntansi dapat
dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator tingkat moralitas berikut ini :
1. Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik
Pembuatan tabel indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi
peserta didik berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 10 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
86
moralitas guru indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta
didik adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 10 x 36 = 1800
Data minimal
= 1 x 10 x 36 = 360
Range
= 1800 – 360 = 1440
Panjang interval
= 1440/5
= 288
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik, jika
ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Kemampuan Menjadi Model dan Tentor Bagi
Peserta Didik
Interval skor
Kriteria
1513 – 1800 Sangat Tinggi
1224 – 1512
Tinggi
937 – 1224
Sedang
649 – 936
Rendah
360 – 648 Sangat Rendah
Jumlah
Frekuensi
Persentase
3
8
18
6
0
36
8%
22%
50%
17%
0%
100%
Skor
Rata-Rata
Kategori
1158
Sedang
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.3 menerangkan bahwa persentase tertinggi kemampuan menjadi
model dan tentor bagi peserta didik berada dalam kategori sedang sebesar 50%,
dan persentase terendah kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta
didik berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 8%, serta tidak terdapat guru
yang mempunyai kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik
berada dalam kategori sangat rendah. Secara keseluruhan guru akuntansi
87
mempunyai kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik berada
dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 64%, Diagram batang
deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator
kemampuan menjadi model dan tentor bagi peserta didik adalah sebagai
berikut :
Kemampuan Menjadi Model dan
Tentor Bagi Peserta Didik
50%
60%
40%
22%
17%
8%
20%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentase Dostribusi Kemampuan
Menjadi Model dan Tentor Bagi Peserta Didik
2. Kemampuan Menciptakan Masyarakat Yang Bermoral
Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang
bermoral berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral
adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 3 x 36 = 540
Data minimal
= 1 x 3 x 36 = 108
Range
= 540 – 108 = 432
88
Panjang interval
= 432/5
= 86,4
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral, jika ditinjau
dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Distribusi
Bermoral
Interval skor
Kemampuan
Kriteria
Sangat Tinggi
453,7 – 540
Tinggi
367,3 – 453,6
Sedang
280,9 – 367,2
Rendah
194,5 – 280,8
108 – 194,4 Sangat Rendah
Jumlah
Menciptakan
Frekuensi
Persentase
6
8
12
6
4
36
17%
22%
33%
17%
11%
100%
Masyarakat
yang
Skor
Rata-Rata
Kategori
347
Sedang
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
menciptakan masyarakat yang bermoral berada dalam kategori sedang sebesar
33%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan masyarakat yang
bermoral berada dalam kategori sangat rendah sebesar 11%. Secara
keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan menciptakan masyarakat
yang bermoral termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar
64%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel
moralitas guru indikator kemampuan menciptakan masyarakat yang bermoral
adalah sebagai berikut :
89
Kemampuan Menciptakan Masyarakat
yang Bermoral
33%
40%
30%
20%
17%
22%
17%
11%
10%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Menciptakan Masyarakat yang Bermoral
3. Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral
Pembuatan tabel indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral
berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang
digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral adalah
sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 3 x 36 = 540
Data minimal
= 1 x 3 x 36 = 108
Range
= 540 – 108 = 432
Panjang interval
= 432/5
= 86,4
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan mempraktikan disiplin moral, jika ditinjau dari jawaban
masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
90
Tabel 4.5 Distribusi Kemampuan Mempraktikan Disiplin Moral
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
4
7
6
9
10
36
11%
19%
17%
25%
28%
100%
293
Sedang
453,7 – 540
Sangat Tinggi
367,3 – 453,6
Tinggi
280,9 – 367,2
Sedang
194,5 – 280,8
Rendah
108 – 194,4 Sangat Rendah
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
mempraktikan disiplin moral berada dalam kategori sangat rendah sebesar
28%, dan persentase terendah kemampuan mempraktikan disiplin moral berada
dalam kategori sangat tinggi sebesar 11%. Secara keseluruhan guru akuntansi
mempunyai kemampuan mempraktikan disiplin moral berada dalam kategori
sedang dengan persentase sebesar 54%. Diagram batang deskriptif persentase
yang menggambarkan
variabel
moralitas
guru
indikator
kemampuan
mempraktikan disiplin moral adalah sebagai berikut :
Kemampuan Mempraktikan Disiplin
Moral
30%
20%
19%
17%
Tinggi
Sedang
11%
25%
28%
Rendah
Sangat
Rendah
10%
0%
Sangat
Tinggi
Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Mempraktikan Disiplin Moral.
91
4. Menciptakan Situasi Demokratis di Dalam Kelas
Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di
dalam kelas berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 2 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam
kelas adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 2 x 36 = 360
Data minimal
= 1 x 2 x 36 = 72
Range
= 360 – 72 = 288
Panjang interval
= 288/5
= 57,6
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas, jika
ditinjau dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.6 Distribusi Kemampuan Menciptakan Situasi Demokrasi di
Dalam Kelas
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
302,5 – 360
244,9 – 302,4
187,3 – 244,8
129,7 – 187,2
72 – 129,6
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
13
18
4
1
0
36%
50%
11%
3%
0%
289
Tinggi
36
100%
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.6 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori tinggi
92
sebesar 50%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan situasi
demokrasi di dalam kelas berada dalam kategori rendah sebesar 3%, serta tidak
terdapat guru yang mempunyai kemampuan menciptakan situasi demokrasi di
dalam kelas berada dalam kategori sangat rendah. Secara keseluruhan guru
akuntansi mempunyai kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam
kelas berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 80%. Diagram
batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menciptakan situasi demokrasi di dalam kelas adalah
sebagai berikut :
Kemampuan Menciptakan Situasi
Demokrasi di Dalam Kelas
60%
50%
36%
40%
11%
20%
3%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4. 5 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Menciptakan Situasi Demokrasi di Dalam Kelas.
5. Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum
Pembuatan tabel indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui
kurikulum berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
93
moralitas guru indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui
kurikulum adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 3 x 36 = 540
Data minimal
= 1 x 3 x 36 = 108
Range
= 540 – 108 = 432
Panjang interval
= 432/5
= 86,4
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum, jika ditinjau
dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui
Kurikulum
Interval skor
Kriteria
453,7 – 540
Sangat Tinggi
367,3 – 453,6
Tinggi
280,9 – 367,2
Sedang
194,5 – 280,8
Rendah
108 – 194,4
Sangat Rendah
Jumlah
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
12
9
13
2
0
36
33%
25%
36%
6%
0%
100%
409
Tinggi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori sedang
sebesar 36%, dan persentase terendah kemampuan mewujudkan nilai-nilai
melalui kurikulum berada dalam kategori rendah sebesar 6%, serta tidak
terdapat guru yang mempunyai kemampuan mewujudkan nilai-nilai melalui
kurikulum berada dalam kategori sangat rendah yaitu dengan persentase
sebesar 0%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai kemampuan
94
mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum berada dalam kategori tinggi dengan
persentase sebesar 76%. Diagram batang deskriptif persentase yang
menggambarkan variabel moralitas guru indikator kemampuan mewujudkan
nilai-nilai melalui kurikulum adalah sebagai berikut :
Kemampuan Mewujudkan Nilai-Nilai
Melalui Kurikulum
25%
6%
Sangat
Tinggi
Gambar 4.6
36%
33%
40%
30%
20%
10%
0%
Tinggi
Sedang
Rendah
0%
Sangat
Rendah
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Mewujudkan Nilai-Nilai Melalui Kurikulum
6. Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama
Pembuatan tabel indikator kemampuan menciptakan budaya kerja sama
berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang
digunakan berjumlah 5 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan menciptakan budaya kerja sama adalah
sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 5 x 36 = 900
Data minimal
= 1 x 5 x 36 = 180
Range
= 900 – 180 = 720
Panjang interval
= 720/5
= 144
95
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya, jika ditinjau dari
jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Distribusi Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja Sama
Interval skor
757 – 900
613 – 756
469 – 612
325 – 468
180 – 324
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
24
4
5
3
0
36
67%
11%
14%
8%
0%
100%
771
Sangat
Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori sangat tinggi dengan
persentase sebesar 67%, dan persentase terendah kemampuan menciptakan
budaya kerja sama berada dalam kategori rendah dengan persentase sebesar
8%, serta tidak terdapat guru yang mempunyai kemampuan menciptakan
budaya kerja sama berada dalam kategori sangat rendah yaitu dengan
persentase sebesar 0%. Secara keseluruhan guru akuntansi mempunyai
kemampuan menciptakan budaya kerja sama berada dalam kategori sangat
tinggi dengan persentase sebesar 86%. Diagram batang deskriptif persentase
yang menggambarkan
variabel
moralitas
guru
indikator
menciptakan budaya kerja sama adalah sebagai berikut :
kemampuan
96
Kemampuan Menumbuhkan Budaya
Kerja Sama
67%
80%
60%
40%
20%
11%
14%
Tinggi
Sedang
8%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tentang Distribusi
Kemampuan Menciptakan budaya Kerja Sama
7. Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya
Pembuatan tabel indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran
berkarya berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 3 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya adalah
sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 3 x 36 = 540
Data minimal
= 1 x 3 x 36 = 108
Range
= 540 – 108 = 432
Panjang interval
= 432/5
= 86,4
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya, jika ditinjau dari
jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
97
Tabel 4.9 Distribusi Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran Berkarya
Interval skor
Kriteria
453,7 – 540
Sangat Tinggi
367,3 – 453,6
Tinggi
280,9 – 367,2
Sedang
194,5 – 280,8
Rendah
108 – 194,4 Sangat Rendah
Jumlah
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
17
4
12
3
0
36
47%
11%
33%
8%
0%
100%
416
Tinggi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa persentase tertinggi
kemampuan
menumbuhkan kesadaran berkarya berada dalam kategori sangat tinggi sebesar
47%, dan persentase terendah kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya
berada dalam kategori rendah dengan persentase 8%. Secara keseluruhan guru
akuntansi mempunyai kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya berada
dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 77%. Diagram batang
deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator
kemampuan menumbuhkan kesadaran berkarya adalah sebagai berikut :
Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran
Berkarya
60%
47%
33%
40%
11%
20%
8%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Menumbuhkan Kesadaran Berkarya
98
8. Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral
Pembuatan tabel indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral
berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang
digunakan berjumlah 2 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral adalah
sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 2 x 36 = 360
Data minimal
= 1 x 2 x 36 = 72
Range
= 360 – 72 = 288
Panjang interval
= 288/5
= 57,6
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan mengembangkan refleksi moral, jika ditinjau dari
jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10 Distribusi Kemampuan Mengembangkan Refleksi Moral
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
302,5 – 360
244,9 – 302,4
187,3 – 244,8
129,7 – 187,2
72 – 129,6
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
12
17
3
2
2
33%
47%
8%
6%
6%
275
Tinggi
36
100%
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan
mengembangkan refleksi moral berada dalam kategori tinggi sebesar 47 dan
persentase terendah kemampuan mengembangkan refleksi moral berada dalam
99
kategori rendah dan sangat rendah dengan persentase masing-masing sebesar
6%.
Secara
keseluruhan
guru
akuntansi
mempunyai
kemampuan
mengembangkan refleksi moral berada dalam kategori tinggi dengan
persentase sebesar 76%. Diagram batang deskriptif persentase yang
menggambarkan
variabel
moralitas
guru
indikator
kemampuan
mengembangkan refleksi moral adalah sebagai berikut :
Kemampuan Mengembangkan Refleksi
Moral
47%
60%
33%
40%
8%
20%
6%
6%
0%
Sangat
Tinggi
Ganbar 4.9
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Mengembangkan Refleksi Moral.
9. Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik
Pembuatan tabel indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik
berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang
digunakan berjumlah 1 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
moralitas guru indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik adalah
sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 1 x 36 = 180
Data minimal
= 1 x 1 x 36 = 36
Range
= 180 – 36 = 144
100
Panjang interval = 144/5
= 28,8
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel moralitas guru
indikator kemampuan mengajarkan resolusi konflik, jika ditinjau dari
jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Mengajarkan Resolusi Konflik
Interval skor
Kriteria
151,3 – 180
Sangat Tinggi
122,5 – 151,2
Tinggi
93,7 – 122,4
Sedang
64,9 – 93,6
Rendah
36 – 64,8
Sangat Rendah
Jumlah
Frekuensi
Persentase
17
7
1
0
11
36
47%
19%
3%
0%
31%
100%
Skor
Rata-Rata
Kategori
127
Tinggi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.11 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kemampuan
mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori sangat tinggi sebesar
47%, dan persentase terendah kemampuan mengajarkan resolusi konflik
berada dalam kategori sedang sebesar 3%, serta tidak terdapat guru yang
mempunyai kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada dalam kategori
rendah yaitu dengan persentase sebesar 0%. Secara keseluruhan guru
akuntansi mempunyai kemampuan mengajarkan resolusi konflik berada
dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 71%. Diagram batang
deskriptif persentase yang menggambarkan variabel moralitas guru indikator
kemampuan mengajarkan resolusi konflik adalah sebagai berikut :
101
Kemampuan Mengajarkan Resolusi
Konflik
60%
47%
31%
40%
19%
20%
3%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Kemampuan
Mengajarkan Resolusi Konflik
4.1.3 Deskriptif Persentase Variabel Kreativitas Guru Akuntansi
Pada variabel deskriptif variabel kreativitas guru akuntansi penilaian
dilakukan dengan 3 indikator, yaitu 1) cara guru dalam merencanakan PBM
(Proses Belajar Mengajar), 2) cara guru dalam pelaksanaan PBM (Proses Belajar
Mengajar), 3) cara guru dalam mengadakan evaluasi. Variabel kreativitas guru
akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Banyumas berdasarkan hasil analisis
deskriptif persentase terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12 Distribusi Variabel Kreativitas Guru Akuntansi
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
2721,7 – 3240
Sangat Tinggi
2203,3 – 2721,6
Tinggi
1684,9 – 2203,2
Sedang
1166,5 – 1684,8
Rendah
648 – 1166,4 Sangat Rendah
11
14
11
0
0
31%
39%
31%
0%
0%
Jumlah
36
100%
Sumber : Data yang diolah tahun 2011.
Skor
Rata-Rata
2
4
4
3
Kategori
Tinggi
102
Tabel 4.12 menjelaskan bahwa persentase tertinggi kreativitas yang yang
dimiliki oleh guru berada dalam kategori tinggi sebesar 39%, dan persentase
terendah kreativitas guru dalam kriteria sangat tinggi dan sedang masing-masing
31%, tidak terdapat guru yang memiliki kreativitas dalam kategori rendah dan
sangat rendah yaitu dengan persentase 0%. Rata-rata kreativitas guru
dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata 2443 dan persentase sebesar 75%.
Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas
guru akuntansi adalah sebagai berikut :
Kreativitas Guru Akuntansi
39%
40%
30%
20%
10%
0%
31%
31%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
0%
Sangat
Rendah
Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentase Tingkat Kreativitas Guru
Akuntansi.
Untuk lebih detailnya mengenai variabel kreativitas guru akuntansi dapat
dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator tingkat kreativitas guru akuntansi berikut
ini :
1. Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar
Pembuatan tabel indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar
mengajar berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 4 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
103
kreativitas guru indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 4 x 36 = 720
Data minimal
= 1 x 4 x 36 = 144
Range
= 720 – 144 = 576
Panjang interval
= 576/5
= 115,2
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru
indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar, jika ditinjau
dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Distribusi Cara Guru dalam Merencanakan Proses Belajar
Mengajar
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
575,2 – 690
459,9 – 575,1
344,6 – 459,8
229,3 – 344,5
114 – 229,2
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
22
8
6
0
0
61%
22%
17%
0%
0%
36
100%
Jumlah
Skor
Rata-Rata
Kategori
602
Sangat
Tinggi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.13 menjelaskan bahwa persentase tertinggi perencanaan proses
belajar mengajar berada dalam kategori sangat tinggi sebesar 61%, dan
persentase terendah perencanaan proses belajar mengajar dalam kategori
sedang sebesar 17%, tidak terdapat guru yang mempunyai perencanaan proses
belajar mengajar dalam kategori rendah dan sangat rendah yaitu ditunjukan
dengan tingkat persentase 0% pada kategori rendah dan sangat rendah. Secara
104
keseluruhan kreativitas guru dalam merencanakan proses belajar mengajar
termasuk kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 84%. Diagram
batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel kreativitas guru
indikator cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
Cara Guru dalam Merencanakan Proses
Belajar Mengajar
80%
61%
60%
40%
22%
17%
20%
0%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.12 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar
2. Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Pembuatan tabel indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket
yang digunakan berjumlah 9 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
kreativitas guru indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut :
Data maksimal
= 5 x 9 x 36 = 1620
Data minimal
= 1 x 9 x 36 = 324
Range
= 720 – 144 = 1296
105
Panjang interval
= 1296/5
= 259,2
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru
indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, jika ditinjau
dari jawaban masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Distribusi Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar
Interval skor
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi
8
22%
1101,9 – 1361,1
Tinggi
13
36%
842,6 – 1101,8
Sedang
10
28%
583,3 – 842,5
Rendah
5
14%
Sangat Rendah
0
0%
36
100%
1361,2 – 1620
324 – 583,2
Jumlah
Skor
Rata-Rata
1143
Kategori
Tinggi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa persentase tertinggi pelaksanaan proses
belajar mengajar berada dalam kategori tinggi sebesar 36%, dan persentase
terendah pelaksanaan proses belajar mengajar dalam kategori rendah sebesar
14%, serta tidak terdapat pelaksanaan proses belajar mengajar dalam kriteria
sangat rendah. Secara keseluruhan kreativitas guru dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar
71%. Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel
kreativitas guru indikator cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut :
106
Cara Guru dalam Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar
36%
40%
28%
22%
30%
14%
20%
10%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.13 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
3. Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluasi.
Pembuatan tabel indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi
berdasarkan atas angket yang digunakan dalam penelitian. Angket yang
digunakan berjumlah 5 butir pertanyaan. Kelas kategori untuk variabel
kreativitas guru indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi adalah sebagai
berikut :
Data maksimal
= 5 x 5 x 36 = 900
Data minimal
= 1 x 5 x 36 = 180
Range
= 900 – 180 = 720
Panjang interval
= 900/5
= 144
Perhitungan analisis deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas guru
indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi, jika ditinjau dari jawaban
masing-masing guru diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
107
Tabel 4.15 Distribusi Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi
Interval
skor
757 – 900
613 – 756
470 – 612
325 – 468
180 – 324
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Skor
Rata-Rata
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
13
9
14
0
0
36
36%
25%
39%
0%
0%
100%
698
Tinggi
Sangat Rendah
Jumlah
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Tabel 4.15 menjelaskan bahwa persentase tertinggi dalam mengadakan
evaluasi termasuk kategori sedang sebesar 39%, dan persentase terendah dalam
mengadakan evaluasi termasuk kategori sedang sebesar 25%, serta tidak
terdapat guru yang memiliki kreativitas dalam mengadakan evaluasi dengan
kriteria rendah dan sangat rendah. Secara keseluruhan kreativitas guru dalam
mengadakan evaluasi termasuk kategori tinggi dengan persentase sebesar 78%.
Diagram batang deskriptif persentase yang menggambarkan variabel
kreativitas guru indikator cara guru dalam mengadakan evaluasi adalah sebagai
berikut :
Cara Guru dalam Mengadakan Evaluasi
40%
39%
36%
25%
30%
20%
10%
0%
0%
0%
Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah
Gambar 4.14 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Cara Guru
dalam Mengadakan Evaluasi.
108
4.1.4 Deskriptif Persentase Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Penilaian prestasi belajar akuntansi siswa di SMA Negeri se-Kabupaten
Banyumas ditunjukkan dengan nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi
siswa semeter genap tahun ajaran 2010/2011 yaitu nilai rata-rata dari keseluruhan
kelas dari masing-masing guru yang mengajar. Gambaran tentang prestasi belajar
akuntansi siswa berdasarkan analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Interval
Kriteria
Prestasi Belajar Akuntansi
Frekuensi
Persetase
86 – 100
Sangat Baik
3
8%
81 – 85
Baik
20
56%
71 – 80
Cukup Baik
13
36%
61 – 70
Kurang Baik
0
0%
Tidak Baik
0
0%
36
100%
≤ 60
Jumlah
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011
Tabel 4.16 menjelaskan bahwa persentase tertinggi prestasi belajar siswa
sebesar 56% termasuk dalam kategori baik, dan persentase terendah prestasi
belajar siswa sebesar 8% termasuk dalam kategori sangat baik, serta tidak terdapat
guru yang memiliki prestasi belajar siswa dengan kategori kurang baik dan tidak
baik. Sedangkan rata-rata prestasi belajar siswa adalah 82% yang termasuk dalam
kategori baik. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang
prestasi belajar akuntansi siswa :
109
Prestasi Belajar Akuntansi
56%
60%
50%
36%
40%
30%
20%
8%
10%
0%
0%
0%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Gambar 4.15 Diagram Batang Deskriptif Persentase Distribusi Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa.
4.1.5 Uji Normalitas Data
Menurut teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependen Y
yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan
bukan fungsi distribusi, jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari
pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :
Tabel 4.17 Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N
Normal Parametersa
Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2011
36
.0000000
4.52580822
.114
.114
-.090
.683
.739
110
Analisis data hasil Output :
Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria penerimaan H0 :
H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.
Tabel 4.17 menunjukan nilai sig = 0,739 = 74% > 5% , maka H0 diterima. Artinya
variabel prestasi belajar akuntansi siswa berdistribusi normal. Uji normalitas juga
dapat dilihat pada grafik Normal P-P Plot, apabila pada grafik histogram
memberikan pola distribusi tidak melenceng maka data tersebut dinyatakan
berdistribusi normal, dan apabila pada grafik Normal P-P Plot titik-titik
mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji
normalitas dengan menggunakan grafik Normal P-P Plot sebagai berikut :
Gambar 4.16 Normal P-P Plot
111
Pada grafik P-P Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel
dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
4.1.6 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat
nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance
> 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil
perhitungan menggunakan program SPSS 16 :
Tabel 4.18 Uji Multikolonieritas Data Penelitian
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
1 (Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
t
Sig.
Beta
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
30.222
8.365
3.613 .001
Moralitas Guru
Akuntansi
.226
.073
.403
3.086 .004
.877
1.140
Kreativitas
Guru Akuntansi
.317
.090
.463
3.545 .001
.877
1.140
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
112
Tabel 4.18 menunjukan besarnya VIF untuk X1 dan X2 sama-sama
mempunyai nilai sebesar 1,140 dengan nilai tolerance 0,877. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel moralitas guru dan variabel kreativitas guru tidak
mempunyai permasalahan multikolinieritas satu sama lain dikarenakan nilai
VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1.
2.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Heteroskedastisitas menunjukan penyebaran variabel bebas. Penyebaran
yang acak menunjukan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak
terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di
atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program
SPSS 16 :
Gambar 4.17 Grafik Scatterplot
113
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
4.1.7 Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Model
ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat yaitu antara moralitas guru akuntansi (X1), kreativitas guru
akuntansi (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y). Penentuan persamaan
regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda menggunakan
SPSS release 16 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
1 (Constant)
Moralitas Guru
Akuntansi
Std. Error
30.222
8.365
.226
.073
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Beta
Kreativitas Guru
.317
.090
Akuntansi
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
3.613
.001
.403
3.086
.004
.463
3.545
.001
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Model regresi untuk menyatakan pengaruh moralitas guru akuntansi (X1) dan
kreativitas guru akuntansi (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi siswa (Y)
adalah Y = 30,222+ 0,226X1 + 0,317X2.
114
4.1.8 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut
uji kelinieran persamaan regresi. Dalam penelitian ini uji F dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana moralitas guru akuntansi dan kreativitas guru
akuntansi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa.
Hipotesis :
H 0 :   0 (Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen).
H 1 :   0 (Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen).
Pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%.
H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%.
Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova berikut ini :
Tabel 4.20 Uji Hipotesis Simultan ( Uji F test)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
1 Regression
736.736
2
368.368
Residual
716.903
33
21.724
1453.639
35
Total
F
16.956
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi
b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
115
Pada tabel Anova 4.20 diperoleh nilai F = 16,956 > 3,276 (nilai F
tabel F(0,05;1;34) = 3,276) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel
independen moralitas guru dan kreativitas guru secara simultan benar-benar
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar
akuntansi siswa. Dengan kata lain variabel moralitas guru dan variabel
kreativitas guru mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi
belajar siswa.
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel
independen terhadap
variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model
summary berikut :
Tabel 4.21 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summary
Model
1
R
R Square
.712a
Adjusted R Square
.507
.477
Std. Error of the
Estimate
4.66094
a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Pada tabel 4.21 diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,477 = 47,7% ini berarti
variabel bebas moralitas guru dan kreativitas guru secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa sebesar
47,7%. Sedangkan untuk sisanya 52,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak masuk dalam penelitian ini.
116
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial)
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan
atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.22 Uji Hipotesis Parsial (t test)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
1 (Constant)
Moralitas Guru
Akuntansi
Std. Error
30.222
8.365
.226
.073
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Beta
.403
Kreativitas Guru
.317
.090
.463
Akuntansi
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
3.613
.001
3.086
.004
3.545
.001
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Hipotesis :
Ho : 3 = 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ha : 3  0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0,05. Derajat kebebasan
(df)= n-k-1 = 36-2-1 = 33, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05 =
2.035.
Ho diterima apabila Sig > Sig 0,05
Ho ditolak apabila Sig < Sig 0,05
117
Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel moralitas guru
(X1) diperoleh nilai thitung = 3,086 > 2,012 = ttabel, dan nilai probabilitas
signifikansi = 0,004 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel moralitas guru
secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi
belajar akuntansi siswa. Artinya jika variabel moralitas guru akuntansi
mengalami kenaikan satu satuan maka variabel prestasi belajar akuntansi
siswa akan mengalami kenaikan sebesar 0,226 dengan asumsi variabel lain
tetap.
Variabel kreativitas guru (X2) diperoleh nilai thitung = 3,545 > 2,012 =
ttabel, dan nilai probabilitas signifikansi = 0,001 < 5% jadi Ho ditolak. Ini
berarti variabel independen kreativitas guru secara statistik berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar akuntansi siswa.
Artinya jika variabel kreativitas guru akuntansi mengalami kenaikan satu
satuan maka variabel prestasi belajar akuntansi siswa akan mengalami
kenaikan sebesar 0,317 dengan asumsi variabel lain tetap.
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien
determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi
parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial
kontribusi moralitas dan kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa bisa dilihat pada tabel berikut ini :
118
Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Correlations
Zero-order
Partial
Part
1 (Constant)
Moralitas Guru
Akuntansi
.565
.473
Kreativitas Guru
.604
.525
Akuntansi
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
.377
.433
Sumber : Data yang diolah tahun 2011
Uji koefisien determinasi parsial tabel 4.23 diketahui besarnya r2
moralitas guru akuntasni adalah 22,3%, yang diperoleh dari koefisien
korelasi parsial untuk variabel moralitas guru dikuadratkan yaitu (0,473)2.
Hal ini berarti prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri di Kabupaten
banyumas sebesar 22,3% ditentukan oleh moralitas guru akuntansi,
sedangkan sisanya sebesar 77,7% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang
tidak dikaji dalam penelitian ini.
Besarnya pengaruh kreativitas guru akuntansi adalah 27,5%, yang
diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kreativitas guru
dikuadratkan yaitu (0,525)2. Hal ini berarti prestasi belajar akuntansi siswa
SMA Negeri di Kabupaten banyumas sebesar 27,5% ditentukan oleh
kreativitas guru akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 72,5% ditentukan oleh
faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
119
4.2 Pembahasan
Penelitian ini memfokuskan pada studi tentang pengaruh moralitas guru
akuntansi dan kreativitas guru akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh moralitas dan kreativitas guru akuntansi
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
prestasi siswa adalah hasil dari prestasi belajar siswa khususnya dalam mata
pelajaran akuntansi.
4.2.1 Pengaruh Moralitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa
Kemampuan guru dalam menciptakan budaya kerja sama sebagai indikator
dalam variabel moralitas guru yang mempunyai persentasi paling tinggi, artinya
tingginya prestasi belajar siswa melalui media guru dalam menanamkan nilai
moralitas sebagian besar telah dibuktikan dalam menciptakan budaya kerja sama.
Menciptakan budaya kerjasama dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
seperti
membentuk kelompok belajar bersama di dalam dan di luar kelas,
memberikan suatu permasalahan yang terkait dengan kompetensi dasar kepada
peserta didik untuk didiskusikan bersama dalam kelompok, memberikan soal
ulangan latihan pada saat akan menghadapi ujian, mengadakan les privat bagi
peserta didik yang masih kurang paham dalam pembelajaran di kelas, dan
mengadakan diskusi kelompok jika menemukan permasalah dalam pembelajaran
di kelas.
Budaya kerja sama ini yang terkadang disalah artikan dan disalah gunakan
oleh guru, khususnya dalam kasus ujian nasional yang telah dibahas pada latar
120
belakang penelitian ini. Sedangkan indikator yang paling sedikit tingkat
persentasenya adalah kemampuan mempraktikan disiplin moral. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah guru masih kurang
memperhatikan tata tertib sekolah, kurangnya ketegasan dan keteguhan guru
dalam melaksanakan peraturan, dan sanksi yang kurang tegas.
Moralitas adalah suatu hal yang abstrak, tidak mudah bagi setiap guru untuk
bisa menerapkan sikap dan perilaku moralitas di dalam proses pembelajaran di
kelas. Guru harus berhati-hati dalam bersikap dan bertindak terutama di dalam
lingkungan sekolah. Guru harus dapat mentransformasikan maksud yang
terkandung dalam sikap dan tingkah laku yang dilakukannya selama proses
pembelajaran agar para peserta didik tidak menyalahartikan sikap dan tingkah
laku yang dilakukan oleh guru serta siswa bisa memahami maksud dari sikap dan
tingkah laku tersebut.
Hasil prestasi yang dipengaruhi oleh moralitas guru tergantung bagaimana
siswa mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas yaitu bagaimana siswa
belajar dengan mengamati gurunya yang sedang mengajar dan bagaimana siswa
berinteraksi dengan gurunya. Uno (2008:195) mengungkapkan “belajar dengan
mengamati model memainkan peranan penting sebagai karakteristik dari teori
belajar kognitif sosial”, artinya segala perilaku dan perbuatan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran di kelas akan ditiru oleh siswa dalam mencapai
prestasi belajarnya.
Moralitas guru merupakan ciri dari kepribadian yang dimiliki oleh guru
merupakan alat transformasi dari disiplin sekolah. Bila disiplin sekolah kurang
121
mendapat perhatian mempunyai pengaruh tidak baik pada proses belajar dan
prestasi belajar anak. Sebagaimana dijelaskan oleh Tu‟u (2004:30) bahwa disiplin
sekolah ikut memberi pengaruh yang baik bagi perubahan perilaku dan prestasi
belajar siswa.
Penelitian ini telah membuktikan bahwa ada pengaruh moralitas guru
terhadap prestasi belajar siswa, sebagaimana telah dibuktikan dalam penelitian
lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut yaitu oleh Wulandari
(2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh persepsi siswa mengenai
kepribadian guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar
4,9%. Hal serupa juga dibuktikan oleh Kurniawan (2008) dalam penelitiannya
telah membuktikan bahwa variabel persepsi siswa mengenai kepribadian guru
memberikan sumbangan relatif sebesar 51,54% dan sumbangan efektif sebesar
17,57% terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas X SMK Negeri 1
Surakarta tahun pelajaran 2007/2008.
4.2.2 Pengaruh Kreativitas Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa
Hasil
penelitian
membuktikan
bahwa
dalam
perencanaan
proses
pembelajaran, sebagian besar guru sudah memiliki perencanaan yang baik yaitu
sebesar 84 % guru mempunyai kreativitas perencanaan proses pembelajaran yang
sangat tinggi. Tingginya prestasi belajar siswa dapat didukung oleh kreativitas
guru dalam merencanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, persiapan yang
dilakukan guru sebelum proses pembelajran berlangsung sangat penting sekali dan
122
harus dipersiapkan sematang mungkin. Persiapan itu meliputi penyusunan RPP
(Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum pelaksanaan pembelajaran, RPP
(Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat sesuai dengan silabus
pembelajaran akuntansi, membuat rencana pembelajaran yang lebih menarik
sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, mencari tambahan materi mata
pelajaran ekonomi/akuntansi dari sumber lain, dan sebelum memberikan materi
pelajaran terlabih dahulu membuat skenario pembelajaran.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang kurang baik akan
mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang optimal pula. Kreativitas guru
dalam proses belajar mengajar yang kurang baik misalnya, guru kurang persiapan
dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan
materinya tidak jelas. Kreatif tidak harus mahal, tetapi kreatif adalah bagaimana
cara guru memunculkan suatu ide atau gagasan baru dalam proses pembelajaran
yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa. Pembelajaran yang kreatif dan
inovatif sangat membantu terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan
membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang dipelajarinya untuk bisa
mendapatkan prestasi yang memuaskan.
Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan guru adalah orang yang berhubungan
langsung dengan siswa dalam proses belajar mengajar, dengan kreativitas guru
dalam proses belajar mengajar diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar
yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Wijaya (1991:189), guru yang
memiliki kreativitas dapat meningkatkan mutu hasil belajar siswanya. Slameto
123
(2003:54) juga berpendapat, bahwa faktor sekolah yang mempengaruhi hasil
belajar mencakup metode mengajar guru yaitu kreativitas guru dalam proses
belajar mengajar. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang
didalamnya mencakup cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar,
cara guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan cara guru dalam
mengadakan evaluasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Nawarti (2011:10)
mengungkapkan bahwa, seorang guru harus memiliki kreativitas agar mampu
menyajikan pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat siswa
untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa kreativitas guru mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Sesuai dengan penelitian
terdahulu yaitu oleh Khotimah (2007) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
secara parsial kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terhadap hasil
belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan Administrasi Perkantoran
tahun pelajaran 2005/2006.
124
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil temuan penelitian dan analisis data mengenai pengaruh moralitas dan
kreativitas guru akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri
se-Kabupaten Banyumas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Moralitas dan kreativitas guru akuntansi bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
2.
Moralitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa.
3.
Kreativitas guru akuntansi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa.
5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kemampuan guru mempraktikan disiplin moral adalah indikator yang
memiliki persentase terendah pada variabel moralitas guru yaitu sebesar 54%
dan termasuk dalam kriteria sedang. Oleh karena itu, disarankan pihak
sekolah atau pihak yang berwenang mampu memberikan sanksi moral yang
lebih tegas terhadap seluruh warga sekolah khususnya guru agar tercipta
disiplin sekolah yang baik.
124
125
2.
Cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas adalah
indikator yang memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan
cara guru dalam merencanakan proses pembelajaran dan dalam mengadakan
evaluasi. Oleh karena itu, disarankan guru harus meningkatkan kreativitasnya
dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang kreatif serta guru dapat
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dengan baik untuk
proses pembelajaran.
5.3 Keterbatasan
Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya adalah dalam
pengisian angket yang masih kurang mendukung dalam pengambilan data. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dalam pengisian angket tidak hanya guru saja
yang mengisi, tetapi kepala sekolah dan siswa sebaiknya juga berperan dalam
pengisian angket.
126
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang :UPT UNNES
Press.
Aprillin. 2010. Makna Moralitas Dan Lima Ciri Standar Moral.
http://www.aprilians.com/2010/..../makna-moralitas-dan-lima-ciristandar-moral.( 26 Januari 2011).
Aridlowi,
Ahmad.
2009.
Pendidikan
dan
Moralitas.
http://aridlowi.blogspot.com/2009/03/pendidikan-dan-moralitas.html.
(13 Februri 2011).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Daroeso, Bambang. 1986. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila.
Semarang : Aneka Ilmu.
Frans & Suseno, Magnis. 1987. Etika Dasar Maslah-masalah pokok
Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisus.
Ghozali, Imam. 2006. Apilikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik. Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta. Bumi Aksara.
- - - - - 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Bumi aksara.
Indriantoro, Nur, dkk. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogjakarta:
BPFE-Yogjakarta.
Khotimah, Khusnul. 2007. “Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Produktif Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomi UNNES.
Marna & Idris, M. 2009. Strategi Dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media.
127
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nawarti, Sri. 2011. Creative Learning (Kiat Menjadi Guru Kreatif dan
Favorit). Yogyakarta :Familia Pustaka Keluarga.
Poespoprodjo, W. 1999. Filsafat Moral. Bandung: CV. Pustaka Grafika.
Salam, H. Burhanudin. 2000. Etika Individu (Pola Dasar Filsafat Moral).
Jakarta : Rineka Cipta.
Shofiana, Dian Maya. 2008. Profesoianlisme Guru Dan Hubungannya
Dengan Prestasi Belajar Siswa Di MTS Al-Jamii’ah Tegallega
Cidolog
Sukabumi
(Skripsi).
http://www.idb4.wikispaces.com/.../rc15profesionalisme+guru+dan+h
ubungannya+dengan+prestasi+siswa+di+....-Mirip.( 26 Januari 2011).
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
Jakarta. Rineka Cipta.
Soetjipto, dan Kosasi, Raflis. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta : Depdikbud.
Solikhah, Badingatus. 2008/2009. Bahan Ajar Ekonometrika Jurusan
Akuntansi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Somali, Mohammad, A. 2005. Relativisme Etika- Analisis Prinsip_Prinsip
Moralitas. Terjemahan Zaimul Am. Jakarta : PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sungguh, As‟ad. 2004. Dua Puluh Lima Etika Profesi. Jakarta: Sinar
Grafika.
Syachrun, Budi, A.M. 2008. Berbagai Modus Kecurangan Ujian.
http://budiamsyachrun.blogspot.com/2008/12/berbagai-moduskecurangan-uan.html.(16 Februri 2011).
Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agen Reformasi Pendidikan nasional dalam
perspektif abad 21. Magelang : tera Indonesia.
Tu‟u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa.
Jakarta : PT Grasindo.
Uno, B Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
128
Wikipedia.
2011.
Kabupaten
Banyumas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Banyumas. (18 Juli 2011).
Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif
Perubahan. Jakarta : Bumi Aksara.
129
Lampiran 1
DAFTAR NAMA RESPONDEN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NAMA GURU
Muh.Syamsudin, S.Pd
Untung Suroso, S.Pd, M.Si
Agus Suyubi Hariyanto, S.Pd
Dra. Tri Rahayu
Dite Wagiyono, M.Pd.
Heltiana Mondesti, SE
Retno Yuni Hendrawati, S.Pd
Martati, S.Pd.
Suyadi, S.Pd
Dyah Tini Heriyati, S.Pd
Tri Purnamaningsih, S.Pd
Drs. Bambang Warsito
Tugiyono, S.Pd, M.Si
Endang Sri P, S.Pd
Satri Yulianti, SE
Siti Fatimah, S.Pd
Fitrianingsih, SE
Riyanto, S.Pd.
Setiyo Asih W, S.E.
Achmad Sobirin, S.E.
Catur Rini
Uji Suseiyatun, S.Pd
Puwa Mustikasari, SE
Yulianto Harsono, S.Pd
Drs. Tohirin
Dra. Wigar Tri Wiriastuti
Chusnul Umi Azizah, SE
Kriswinarto, SE
Wiwiet Aji Prihatin, S.Pd
Suhartadi, S.Pd.
Sigit Pramono, S.Pd
Joko Amin Tohari, S.Pd
Patriani Sintarsih, SE
Drs. Poedji Poerwadi
Catur Mei Irianto S
Sri Mulyati, S.Pd
NAMA SEKOLAH
SMAN 1 PURWOKERTO
SMAN 1 PURWOKERTO
SMAN 2 PURWOKERTO
SMAN 2 PURWOKERTO
SMAN 3 PURWOKERTO
SMAN 3 PURWOKERTO
SMAN 3 PURWOKERTO
SMAN 4 PURWOKERTO
SMAN 5 PURWOKERTO
SMAN 5 PURWOKERTO
SMAN 5 PURWOKERTO
SMAN AJIBARANG
SMAN AJIBARANG
SMAN AJIBARANG
SMAN BANYUMAS
SMAN BANYUMAS
SMAN BANYUMAS
SMAN BATURADEN
SMAN BATURADEN
SMAN BATURADEN
SMAN JATILAWANG
SMAN JATILAWANG
SMAN JATILAWANG
SMAN PATIKRAJA
SMAN PATIKRAJA
SMAN PATIKRAJA
SMAN RAWALO
SMAN RAWALO
SMAN RAWALO
SMAN SOKARAJA
SMAN SUMPIUH
SMAN SUMPIUH
SMAN SUMPIUH
SMAN WANGON
SMAN WANGON
SMAN WANGON
130
Lampiran 2
Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Banyumas
No.
NPSN
Nama Sekolah
Alamat
1.
20302172
SMA Negeri Baturaden
Jl. Raya Rempoah Timur
No. 786 Baturraden 53151
2.
20302183
SMA Negeri Jatilawang
Jl. Raya Jatilawang No. 376
Jatilawang
3.
20302181
SMA Negeri Patikraja
Jl. Adipura 3 Patikraja
4.
20302180
SMA Negeri Sumpiuh
Jl. Raya Sumpiuh Barat No.
95 Sumpiuh
5.
20302182
SMA Negeri 1 Purwokerto
Jl. Jendral Gatot Soebroto
No. 73 Purwokerto
6.
20302174
SMA Negeri 1 Rawalo
JL. Desa Pesawahan
7.
20302173
SMA Negeri 1 Sokaraja
Jl. Raya Sokaraja Timur
Sokaraja
8.
20302165
SMA Negeri 2 Purwokerto
JL. Jend. Soebroto 69
Purwokerto
9.
20302167
SMA Negeri 3 Purwokerto
JL. Kamandaka Barat
10.
20302168
SMA Negeri 4 Purwokerto
Jl. Letkol Isdiman No. 9
Purwokerto
11.
20302169
SMA Negeri 5 Purwokerto
JL. Gereja No. 20
12.
20302171
SMA Negeri Banyumas
JL. Ppamuka No. 13
13.
20302170
SMA Negeri Ajibarang
Jl. Raya Pancurendang
Ajibarang
14.
20302112
SMA Negeri Wangon
Jl. Penjarakan
131
Lampiran 3
KISI – KISI ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH
MORALITAS DAN KREATIFITAS GURU AKUNTANSI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI Se- KABUPATEN
BANYUMAS
NO.
1.
INDIKATOR
Moralitas Guru
a. Kemampuan Menjadi Model
Sekaligus Mentor Bagi Siswa
b. Kemampuan
Menciptakan
Masyarakat yang Bermoral
c. Kemampuan
Mempraktikan
Disiplin Moral
d. Kemampuan
Menciptakan
Situasi Demokrasi di Dalam
Kelas
e. Kemampuan Mewujudkan NilaiNilai Melalui Kurikulum
f. Kemampuan
Menciptakan
Budaya Kerja Sama
g. Kemampuan
Menumbuhkan
Kesadaran Berkarya
h. Kemampuan Mengembangkan
Refleksi Moral
i. Kemampuan
Mengajarkan
Resolusi Konflik
2
Kreativitas Guru
A.
. Cara Guru Dalam Merencanakan
PBM (Proses Belajar Mengajar)
B. Cara Guru Dalam Pelaksanaan
PBM (Proses Belajar Mengajar)
C. Cara Guru Dalam Mengadakan
Evaluasi
NO. ITEM
JUMLAH
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,
12
13,14,15,16
12
17,18,19
3
20,21,22
3
23,24,25,26
4
27,28,29,30,31
5
32,33,34
3
35,36,37
3
38
1
39,40,41,42,43
5
44,45,46,47,48,49,50,
51,52,53,54,55
56,57,58,59,60
12
4
5
132
Lampiran 4
PENGANTAR
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu Guru Ekonomi/Akuntansi
SMA Negeri Se-Kabupaten Banyumas
Di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi strata S1 di
Universitas Negeri Semarang, dengan judul “Pengaruh Moralitas dan Kreativitas
Guru Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri SeKabupaten Banyumas”, Saya mohon kepada Bapak/Ibu guru untuk mengisi
angket penelitian ini. Agar penelitian ini mencapai tujuan yang sebenarnya saya
mohon Bapak/Ibu guru dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan keadaan yang
sebenar-benarnya.
Jawaban yang Bapak/Ibu guru berikan tidak berpengaruh apapun terhadap
profesi Bapak/Ibu guru. Adapun kerahasiaan yang berkaitan dengan pengisian
angket akan saya jaga sepenuhnya. Jawaban Bapak/Ibu guru akan sangat
bermanfaat bagi saya dalam penyusunan skripsi ini.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu guru menjawab angket saya ini,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Ika Musliani
NIM. 7101407045
133
Lampiran 5
LEMBAR INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU AKUNTANSI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA NEGERI
SE-KABUPATEN BANYUMAS
I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Mohon Bapak/Ibu memberi tanda check list (√) pada salah satu alternatif
jawaban pertanyaan di bawah ini yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Keterangan :
SL
: Selalu
SR
: Sering
KD
: Kadang-kadang
JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah
II. IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
Sekolah
:
Jenis Kelamin
:
Pendidikan terakhir
:
134
PERTANYAAN
MORALITAS GURU (X1)
A. Kemampuan Menjadi Model Sekaligus
Mentor Bagi Siswa
1. Barpakaian rapi dan sopan sesuai ketentuan
yang berlaku di sekolah.
2. Memakai aksesoris yang tidak menyolok.
3. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin
dan hari-hari besar lainnya di sekolah.
4. Memberi salam kepada kepala sekolah, guru
dan karyawan pada awal dan akhir jam sekolah.
5. Menyapa warga sekolah jika berpapasan di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
6. Bersikap ramah kepada semua warga sekolah.
7. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
sekolah (misal:olah raga setiap hari jumat, jalan
sehat, perayaan hari-hari besar, dll)
8. Memberikan saran dan solusi kepada peserta
didik yang sedang mengalami masalah, baik
masalah dalam belajar dan masalah pribadi.
9. Mengendalikan tingkah laku peserta didik yang
keliru.
10. Memberikan kajian tentang kepribadian diselasela pembelajaran.
11. Menjadi tempat curhat bagi peserta didik.
12. Mengadakan diskusi dengan peserta didik
mengenai arah masa depan peserta didik yang
terkait dengan mata pelajaran.
SL
SR
KD
JR
TP
135
B. Kemampuan Menciptakan Masyarakat
yang Bermoral
13. Menaati peraturan atau tata tertib sekolah.
14. Memelihara hubungan baik dengan warga
sekolah, orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa
tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.
15. Melaksanakan tugas sebagai seorang guru
dengan penuh tanggung jawab.
16. Melaksanakan
segala
kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang pendidikan.
C. Kemampuan
Mempraktikan
Disiplin
Moral
17. Datang ke sekolah tepat waktu.
18. Memimpin doa sebelum dan sesudah pelajaran
berlangsung.
19. Memeriksa kebersihan dan kerapian kelas serta
memeriksa kesiapan peserta didik sebelum
pelajaran dimulai.
D. Kemampuan
Menciptakan
Situasi
Demokrasi di Dalam Kelas
20. Mengadakan
diskusi
kelompok
untuk
membahas masalah dalam pelajaran.
21. Melarang peserta didik agar tidak membawa
buku atau catatan berupa apapun setiap kali
akan mengadakan evaluasi atau ulangan.
22. Memberi hukuman kepada peserta didik jika
ada
yang
melakukan
kecurangan
pelaksanaan evaluasi atau ulangan.
dalam
136
E. Kemampuan
Mewujudkan
Nilai-Nilai
Melalui Kurikulum
23. Memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
24. Menyuruh salah satu peserta didik mengerjakan
tugas di depan kelas tanpa bantuan teman.
25. Memberikan penghargaan atau poin nilai bagi
peserta didik yang mampu mengerjakan tugas
dengan
baik
dan
aktif
dalam
proses
pembelajaran di kelas.
26. Menyuruh peserta didik untuk meneliti kembali
atau
mengulangi
pekerjaan/tugas
yang
diberikan oleh guru jika dalam pekerjaanya
masih ada yang keliru atau tidak sesuai dengan
jawaban yang benar.
F. Kemampuan Menciptakan Budaya Kerja
Sama
27. Membentuk kelompok belajar bersama di
dalam dan di luar kelas.
28. Mengadakan les privat bagi peserta didik yang
masih kurang paham dalam pembelajaran di
kelas.
29. Memberikan soal ulangan latihan pada saat
akan menghadapi ujian.
30. Memberikan suatu permasalahan yang terkait
dengan kompetensi dasar kepada peserta didik
untuk didiskusikan bersama dalam kelompok.
31. Mengadakan
diskusi
kelompok
jika
menemukan permasalah dalam pembelajaran di
kelas.
137
G. Kemampuan Menumbuhkan Kesadaran
Berkarya
32. Memberikan tugas tiap kompetensi dasar
setelah selesai pembelajaran.
33. Memodifikasi tingkah laku peserta didik yang
menghadapai
kesulitan
belajar
dengan
memberikan pengetahuan.
34. Mengadakan praktek lapangan pada beberapa
sub bab materi akuntansi yang diajarkan.
H. Kemampuan Mengembangkan Refleksi
Moral
35. Mencoba
membawa
peserta
didik
untuk
memahami dunia akuntansi yang sesungguhnya
dengan cara pemberian tugas penelitian di luar
lingkungan sekolah.
36. Mengkaitkan
permasalahan
yang
sedang
menjadi bahasan masyarakat dengan materi
akuntansi.
37. Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan sendiri materi yang di
terima di kelas.
I. Kemampuan
Mengajarkan
Resolusi
Konflik
38. Menyelesaikan permasalah yang ditemui di
dalam proses pembelajaran, di lingkungan
sekolah, dan di lingkungan masyarakat secara
bersama-sama.
138
PERTANYAAN
SL
KREATIVITAS GURU (X2)
A. Cara Guru Dalam Merencanakan PBM
(Proses Belajar Mengajar)
39. Menyusun
RPP
Pembelajaran)
(Rencara
sebelum
Pelaksanaan
pelaksanaan
pembelajaran.
40. RPP (Rencara Pelaksanaan Pembelajaran) yang
dibuat sesuai dengan silabus pembelajaran
akuntansi.
41. Membuat rencana pembelajaran yang lebih
menarik sebelum melaksanakan pembelajaran
di kelas.
42. Mencari tambahan materi mata pelajaran
ekonomi/akuntansi dari sumber lain.
43. Sebelum memberikan materi pelajaran, terlabih
dahulu membuat skenario pembelajaran untuk
mencapai tujuan.
B. Cara Guru Dalam Pelaksanaan PBM
(Proses Belajar Mengajar)
44. Terbuka dalam menerima saran, kritik dan
pendapat dari semua peserta didik.
45. Memberikan pengantar pelajaran yang baik,
sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti
materi berikutnya.
46. Mengadakan diskusi ilmiah di dalam kelas.
47. Mempunyai ide-ide yang menarik dalam proses
pembelajaran.
48. Mengadakan permainan yang berkaitan dengan
materi pelajaran di dalam atau di luar kelas.
SR
KD
JR
TP
139
49. Mengganti posisi tempat duduk peserta didik
setipa kali mata pelajaran saya.
50. Membuat model pembelajaran yang berbeda
disetiap pertemuan.
51. Menunjuk salah satu peserta didik untuk
menjawab pertanyaan.
52. Melakukan diskusi kelompok
53. Meminta
peserta
didik
menjawab
satu
pertanyaan secara begantian.
54. Menggunakan media yang disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan.
55. Menggunakan
metode
mengajar
secara
bervariasi sesuai dengan materi pelajaran
akuntansi.
C. Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluasi
56. Melaksanakan evaluasi diakhir pelaksanaan
proses pembelajaran.
57. Memberitahukan hasil evaluasi kepada peserta
didik.
58. Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya.
59. Dalam memberikan kesempatan bertanya saya
menyediakan waktu yang cukup untuk peserta
didik yang bertanya.
60 Dalam setiap materi pelajaran, terlebih dahulu
mengadakan pretest untuk menguji kesiapan
peserta didik.
Lampiran 6
140
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G1
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
Ainda Desy Luvitasari
Alfanur Resta Hastami
Ati'ul Aliyah
Avivtin Oktavi Indrayani
Bimantara Septian Wijaya
Chulafa Alfirdaus
Disela Krisma Devita
Dita Kurniawati
Dwi Anggun Yunita
Endriani Eka Setiyowati
Ernie Ulviatun
Fandhi Dhuga Prayoga
Ganang Haryadi
Ian Novianto
Inayah Iska Hamada
Irham Fathudin
Kursin Sahari
Laela Dwi Hapsari
Lintang Valendinta Diono Putri
Mely Fitriani
Mia Apriana
Muji Lestari
Nani Ismiati
Nunik Tri Lestari
Nur Khabriyaningrum
Nur Laela
Panji Sakti Eka Boedhyantoro
Putri Rosita Debriyanti
Rachmi Emilia Sayekti
Reshtie Fadillah
Rohmatun Solikhah
Teguh satyo Pambudi
Titah Aprilia
Ulfatul Khasanah
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
88
99
100
100
100
100
100
100
94
100
90
67
90
100
84
100
81
99
54
96
99
100
88
100
77
100
100
100
94
100
90
95
86
100
3171
93
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
Alviani Antya Nisita
Anggih Purwanto
Astimah
Bagus Herlambang
Beti Dwi Khalimatun
Cintya Siwi Nindhita
Clorintiami
Devi Wakhyuningtiyas
Devie Intan Irnanisati
Dini Puji Agustini
Eka Oktafiani
Elsa Ayu Putu Sarga
Esty Yuni Prastyas
Evi Nurngaeni
Fitria Permatasari
Hana Maulita Ciptaningtias
Iin Piani
Ika Nofita Nurhayati
Isna Yuliani
Lukman Syahrizal
Maya Winarni
Nita Sofiani
Novi Purwaningsih
Nurhikmah Isnaeni
Nurul Aifah
Riska Dwi Ramadani
Rismanto
Rizki Ramadani
Satwika Dira oktavian
Venti Rahmawati
Wahyu Dwi Utami
Wijil Sulistyono
Wisnu Wicaksono
Yandhi Jaya Ndanu
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G2
Nilai
75
78
90
65
100
60
70
100
50
60
80
65
95
100
80
80
78
100
100
84
80
80
60
70
78
100
86
100
88
80
90
88
86
84
2780
82
88
88
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Nama
ADI TRIANA
AGUNG PRASETYO
AJI SAMANTA KURNIADI N
ALFIYAH
ANGGIT AGUS PURWANTO
ARIS MAWANTO
DEKA MERDEKAWATI
DESI WULANDARI
DIAN RIZKY UTAMI
DWI IRWANTO
DWI RIYANI
EKO PRIYANTO
ELVI MARSELA SETYAWATI W
FATCHURROHMAH
FITA TRIANA SARI
FITRI AMALIAH
GILANG VIRANTO
HARUMSIH MURTIKA DEWI
IDIA LESTARI
IMAM MALIK
IRCHAM KAROMAH
ISNAENI
JUNITA KURNIATI
MOHAMMAD PRIFIAN
NABELLA INTAN PERTIWI
NILA YUSTINA
NOVIA WULANDARI
NOVITA RATNANINGTYAS
NUR ARISKA
NURUL RIFA YULIANI
PUTRA GIRI WAHYUDI
RIYAN TIKA SETIA ASIH
ROIS PATMAWATI
SEPTIAN TEGUH PAMUNGKAS
SOLIKHAH RAKHMAWATI
TRI WAHYUNI
TRI WAHYUNI
UMI ALFIATUN KHASANAH
UMI MARFUNGATUN M
WISNU ADE NUGROHO
WISNU WARDANA
WIWIK FITRIANI
YEKTI ANGGITA SARI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
70
100
65
100
75
50
50
50
100
100
100
65
10
65
65
65
65
95
65
65
65
65
65
65
65
100
86
90
98
86
75
76
87
65
60
80
100
84
75
80
90
95
3242
75
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Nama
ANGGI DIYANTI
ANGGUNIATI DWI UTARI
ANI MAKHBUBAH
ARIF MUNANDAR
DESTIKASARI
DEWI PUSPITA SARI M.
DIKA SAPTORI
EDI KUSMORO
EKO LUSWANTO
EKO PRADIPTO K.
EVA AGUSTINA
FENTI ENAWATI
GIGIH AMRULOH
GUSLIAN SARASATI
IMAM RAHMANTO
IRMAWATI
ISNA AMBARWATI
JUMENTIN
KUAT WALUYO
LUSI NUR SAFITRI
MIO SETIAWAN
MIRCHAYATUN
NAIF JILDAN
NIKEN TINON PRAJA HESTI
NINDI SEPTIKA MAULANI
NOVAN HANDRI L
NUR ALIFAH
NURUL FITRIANI
OCTIYANA ALYASARI
RATNANINGSIH
RIFKI TANTO SAPUTRA
SARASSATI PERTIWI
SEPTI INDRI ASTUTI
SETYANING RAHAYU
SITI ISKARIMAH
TEGUH SETYO PRATOMO
TEGUH SUNARYO
ULISTIANI
WINDI PRASTIANINGSIH
YENI KURNIASIH
YUDHA ADE SAPUTRA
YUNI HANIFA
YUNI KUSUMA NINGRUM
Nilai
50
100
92
100
93
98
92
100
71
100
93
81
89
95
82
98
67
84
39
70
78
100
80
100
89
94
100
100
97
98
77
80
81
100
86
90
98
86
75
76
87
85
75
3723
87
81
81
141
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA
YANG DIAJAR OLEH GURU G4
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G3
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
AFRISNA NUR ADILLAH
AGUSTIN RAHMAWATI P
ANGGIT FIKRIANTO
ANGGRAENY DWI LISTIANTI S
ANI MUFRIFAH
ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH
ARDIANSYAH
CAESAR ADHITYA SASONGKO
DIAH WIDIYANINGSIH
DIDI MURYANTO
DIMAS SURYO L
DONI NUR WIDIYANTO
DRAJAT LUHUR SETYAWAN
EKAH MEI LISTIANI
EMIARTI SETYANINGSIH
ESTI MUAMAROH
FAJAR FREDITAMA
FERRY ANGGA PRASETYO
GILANG KURNIA CANDRA
HERI SUSANTO
IMANIAR SEPTININGSIH YUSA
ITA MUSFIQOH
LATIFATUZ ZUHRO
LINDA PRASETYANA
MAHMUDAH ULFAHNIA
MA'RUF AZIZ
MILLATUL 'AMALIYAH
MINARTI
MUHAMAD ARIFIN
NIMAS AYU WULANDARI
RAKHMAN SABIQ JAUHARI
RIZKI FITRIA DWIANTI
RUSLI NUGROHO
SURYANI
TIA ANDANI
TRI AJI QOWIM MANSYUR
TRI YULIANA ANGGRAENI
UMI CHASANAH
WAGIYATI
YENI SETYARINI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
65
65
50
65
65
65
70
65
75
60
100
76
60
75
60
60
85
90
65
80
65
60
65
65
80
60
65
80
60
80
65
90
78
80
90
68
75
84
82
80
2868
72
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
AJI RIZKIKA HASMA N.
ANINDYA ISMI FAUZIA
APRI SRI MULYANI
ARGA PANDU RAHMAWATI
AYU DWIARTI JUNIANDINI
BAGUS YOGA WIDIYATMOKO
BERLI IRFANDO
BETRIS ARUM PANITI
BETY INDRAJAYANTI
DEDE WARDIYANTO
DESI ARUM LESTARI
DESI NELIYAHANI
DEWI RATNA SUMINAR
DWI WAHYU HANDAYANI
EKO AJI PRABOWO
HETI TRIANINGSIH
IDA NUR JANAH
MEGA PRAVITA DEWANTI
RIAN PRASETYO YUNIANTO
RIYAN HIDAYAT
RIZKI DIANTI
RIZKY EMELLI
ROHMAN IFANTO
ROSIANA DYAH KINASIH
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
SOLIKHAH
SUHEL JUNEDI
SUJARWOKO
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TEDI WIJAYANTO
TIANDTO HANGGA APIK N.
TIKA PRAMITASARI
TRI YULI PANGESTUTI
TRIA AGUSTINI
USWATUN KHASANAH
YOSI DESTRI PRIFINITA SARI
YRINE MEGAWATI
YULIANTI
YULLIA IFFAH NURHAYATI
Nilai
93
100
61
88
94
82
71
100
100
45
100
100
37
100
100
96
94
100
66
84
53
62
94
86
100
67
90
86
27
91
80
81
66
31
100
82
95
85
75
65
3223
81
76
76
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Nama
ADE SETIA IRMANDHY
ALVINA NIKEN PRABANDANI
AMEILIAWATI SIREGAR
ANDIKA ADITYA PUTRA
ANGGRAENI NURUL AFIDAH
ARI AGUSTIANI
ARIF FICAKSONO
AYU PUSPITASARI
CHAFIDIN AFANDI
DESI ARDI FATMASARI
DESI NORMAYASARI
DORIS AWAL ARDIANTO
DWI RACHMAWATI
EKA FEBRIANTI
GALUH NEGRAWATI
HANJAYA SASMITA
IKHSAN HONGGO H
ISTIQOMAH
KARINA ULFAH DAMAYANTI
KHURIYATUN KHASANAH
LUTFATUL LATIFAH
METAWATI
MUHAMMAD RASYID A
NAELI FITRIYAH
NIA APRIANI
NOR SAPIAH
NUGRAHENI NUR DEWI RARAS
NUR FAJRI ISTIQOMAH
PRIYONO
RIRIN DWI YUNIARTI
RISMA YULIANTO
RIYAN ANGGUN PERMANA
SITI KHOERIYAH
SITI ROBINGAH
TEGUH SANTOSO
TITI YUNIATI
TRI SULISTIOWATI
TRI UMI MAHARANI
USWATUN KHASANAH
WARIH PURYANTI
WILDAN PURNOMO
WISNU SETIAJI
YENRI FAJAR SUPHIYANTI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
50
100
92
100
93
98
92
100
71
100
93
81
89
95
82
98
67
84
39
70
78
100
80
100
89
94
100
100
97
98
77
80
81
100
89
94
100
100
97
98
77
80
78
3777
88
88
88
142
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G5
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nama
ADE PRATIWI YULIANI
AHMAD MAKHALI
ALVIAN PUTRANTO
ASTI ANDARTI
BARUNA ADITYA N
CATUR SETIAWATI
DEBY APRILIANI
DESI AGUSTINA
DESSY ALVIRA IRALITA
DESI TRI SETYANINGSIH
DIMAS SURYA ZAKADIEN
DIN HENDRI ASTUTI RIZKI
ENDAH SEPTIWAHDIYANI
FEBRIANI EKA LESTARI
FREDY RYAN SAPUTRA
HANDIKA ADIN PRIATTAMA
HARTIWI SETIA RAHAYU
IKA AYU SAPUTRI
IKA YULIARTI MARWIYANI
IMAN GALIH SETYAPUTRA
INDAH DWI PERWANI
ITSNAENI NURUL ISTIQOMAH
JANUAR MASPIKA
MARFUNGAH
MEGA YULIA RAIS
NAHRUL HAKIM
NI'MATUZ ZUHRIYAH
NUR CHALIMAH
NURUL RIZKI SETIYANI
OKTAVIA USWATUN KH
OKTIYAVANY AZMI
PAMUJI RIAN ANDRIANTO
RAHMAH HARISMAWATI
RATIH EKA AMBARITA
RIZKY OKTA HERMAWAN
SAPTO ADHI NUGROHO
SOFYAN REZA FERIANTO
TIA ANGGRAENI R
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
98
47
54
84
59
78
65
95
79
77
71
82
100
98
70
98
98
79
90
91
72
98
97
100
100
100
52
94
99
46
97
70
93
88
70
53
70
98
3104
82
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nama
AGUS SUTRISNO
ANDRIYANI
APRIS SETIANI
ATIN ANDRIYANI
CHANDRA MARGIATINING
CHANDYA ANITA D.
DEFI PURWANTI
DONY SETIAWAN
EKA RAHAYU
EKA RODIARNI
ENI PUJIATI
FEBRIYAN ADI RESIANTO
FIKA ELFIANI
FITA PRASETYOWATI
HADI NOORHIDAYAT
MEILAYATI EKA DIANTI
MIFTAHUL HUDA
MUHAMAD DINI
MUJIATI
MUTIATUN NISA
NENI CHALFITRI
NOFI RIAWAN
RAGIL PRIBADI
RIKI KUSDIYANTO
RINA MEIKA SARININGTYAS
RIYAN HIDAYAT
ROHMAN IFANTO
SOLIKHAH
SUHEL JUNEDI
SUJARWOKO
TEDI WIJAYANTO
TIKA PRAMITASARI
TRIA AGUSTINI
TIKA RUSTI DAMAYANTI
TRI MULYANI
TURYATI
UMI KHOMSIYATUN
YUSEF FREDDY SETIAWAN
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA YANG DIAJAR OLEH GURU G6
Nilai
63
99
88
99
74
89
81
100
90
96
95
81
79
64
0
53
100
84
75
54
89
100
66
80
90
77
85
98
74
47
88
100
79
98
79
90
91
72
3060
81
81
80
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
Afiati Laela
Ageng Tri Kuswanto
Elis Nurhayati
Eri Widyawati
Evi Puspita Karunia
Heri Andrian
Hernawan Singgih
Ichfa Aryyasa
Indra Setiawan
Juni Purwanto
Lili Setyaningsih
Lintang Baskoro P
Meliawati
Monica Dwi Maya
Nining Waryanti
Novita Dian Mustika
Putri Nur F
Resi Widi A
Rinangsih
Ryan Putra H
Ryan Vebri Ariesta
Solehan
Sugiyati
Vita Vebianti
Vivi Puspita Jayanti
Yosi Monika
Yuni Khusnul K
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
80
83
90
85
85
90
85
83
88
88
90
88
90
88
80
90
95
78
93
93
85
95
98
80
95
93
95
2378
88
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
Ainda Desy Luvitasari
Alfanur Resta Hastami
Ati'ul Aliyah
Avivtin Oktavi Indrayani
Bimantara Septian Wijaya
Chulafa Alfirdaus
Disela Krisma Devita
Dita Kurniawati
Dwi Anggun Yunita
Endriani Eka Setiyowati
Ernie Ulviatun
Fandhi Dhuga Prayoga
Ganang Haryadi
Ian Novianto
Inayah Iska Hamada
Irham Fathudin
Kursin Sahari
Laela Dwi Hapsari
Lintang Valendinta D.P.
Mely Fitriani
Mia Apriana
Muji Lestari
Nani Ismiati
Nunik Tri Lestari
Nur Khabriyaningrum
Nur Laela
Panji Sakti Eka Boedhyantoro
Nilai
93
100
61
88
94
82
71
100
100
45
100
100
37
100
100
96
94
100
66
84
53
62
94
86
100
67
90
2260
84
86
86
143
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA
YANG DIAJAR OLEH GURU G7
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
AISYAH FATRULLOH
ANGGA SAPTIAN
ANNASTAMI WIDIANINGSIH
BETI PUSPASARI
BURHANUDIN
DEDI SETIAWAN
DIDIN NURJAFAR
DWI JAYANTI AGUSTINA
DWI LUJENG RIZKY ARDI
DWI NOTOSUHINO
DYAN ANISA
EGNA NURTRIFIANA
ELA NURHUKMAH
JENI AMBARWATI
KAFISAN FATAH WIRAKAH
KUSDIANTO
MARTIA RAHMAWATI
MEI ERNA WATI
MEI SARAS WATI
MOHAMMAD SHOFFAN A.
NENENG SUPRAPTI R.
NOFI RIYANTI
NOPI FERIANTI
NOVITA DYAH PUWARINI
NURUL CHRIS TANTY
NURUL SA'BANI
NURUL TRIS T.
OKTAVIA ANGGUN P.
OKTAVIANI
PANCARINI WULANDARI
PRIYOGO
RANTO WIBOWO
RATNA NURHAYATI
RUMIYANTINGSIH
SAFITRI
SRI BINTANG PEMUNGKAS
WAHYU PUJIANTO
WINDAR LESTARI
YANI ISWATI
YENI PEBRUATI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
80
90
95
78
93
93
95
98
80
95
93
95
85
85
83
85
85
85
85
80
78
90
80
90
93
85
80
83
90
85
85
90
85
83
88
88
90
88
90
88
3480
87
87
87
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G8
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Nama
ADITYA RIKY NUGROHO
ADITYA PRATAMA NUGRAHA
AGUNG PAMBUDI
AMINUDIN
AYU ARDIANA
BANGKIT SUNU R.
DWIKY AGIL RAMADAN
FERANITA ADHAR RAMADHANI
FITO AKHMAD E.
HARGUNA YOGA SUGAMA
IKHTIAN NUR FADILA E.
MAHARANI CITRA AULIA
MARYAM SAFELLANI
MOHAMMAD SYAH FIBRIKA R.
NURUL DWI SETIANI
OSA SETYO HANDAYANI
PRISTIA WIJAKA
PUPUT RAHMI WIJAYANTI
RESYA NUR INTAN PUTRI
RETRIANTI PRASETYA
RINDA LUXY HERMAWATI
RISGIANTO
RIZKHA HARYANI
SELENA BAYAN UTAMI
SUCI RAMADHANI
SURYA SAPTO NUGROHO
TOPAN HERMAWAN
WENY OKTA DELLA NISA
YUSUF YANUAR RATUS
Nilai
70
80
80
80
70
80
80
70
70
80
80
80
80
80
80
70
80
75
70
80
70
80
80
80
80
80
75
70
80
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
2230
74
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
AJI WIBOWO
ANONA PUTRI USTIANI
ANISA INDAHNUARI
ANNISA SYA'BANURRAHMI
AYU FEBRINA KHARISMA
BAGUS APRILA TRI W.
BAYU WICAKSONO
DANIEL AWIT SAPUTRO
DIAN KUSWIJAYANTO
ELIS OKTRIANI
ENDRA ADHITYA FERIZA
FARIDATUL MAJIDAH ARYA P.
HENDRA SAPUTRA UTAMA
HILMY ILMAN NAFIAN
INTAN PRADITYA
KINANTHI DYAH ARUNTYAS S.S
LIA SETYARINI PAMUNGKAS
MUHAMMAD LUTFI AZIZ
NOVIAN ADITIAN
PAMUNGKAS TRI SETIONO
RATIH PUSPITARINI
RIDO ARYANDI WIJAYANTO
SEPTI RISNAWATI
SILMIAH
TIARA BUDI APRILIA
VINI TOFIKOH
YOSA EDIKA FEBRIYANTI
Nilai
65
65
60
73
65
55
65
60
70
70
78
70
70
65
65
65
65
63
63
80
73
65
60
63
68
75
63
1799
60
70
70
144
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G8
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
ADILLA NUR IZZA
ANNISA CAHYANINGRUM
ARINI NURANISA
ASRI RESPATI
AYU KUSUMANING DEWI
BAGUS TYAS ANDIKA
BANGKIT WAHYUNUGROHO
CAHYANINGTYAS PURWA ANDARI
DIAH AYU MAHARANI
DIAN LERANTI ANESA
DIANTINA PUSPALARASATI
DIAS ARDI RAMDHAN
EDI PRAYUGO
FAHMI ABDILAH HAKIM
FAISHAL NURFATHON W.
FAJAR RAHADIAN
GANANG NUGROHO AJI
GINANJAR AJI RAMADANI
HAEDAR ARFACHSYADZ
HENDIS MEI SETYAWAN
IVA RISTANTI
KRISTIAN KUKUH PRIBADI
MAILA KARIMA
MASSOLIHUL HUDA PRATAMA
MUHAMMAD PASCAL LISONI P.
NURULLITA RIZKY PANGESTIKA
RAKA TEGAR GUSTYAJI
RENANDA DEMAS SETYAWAN
SHAFIRA WINDA PURNOMO
SINTA HARSINI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
80
75
80
75
80
80
75
75
80
80
80
80
80
80
75
80
80
75
80
75
80
80
80
80
80
80
75
80
75
2345
78
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
ADHI DARMA KRISTINATO
ADI PURNOMO
ADITYA PRATAMA
BAGUS FAJAR SEPTIAN
BAGUS PRASETYA
BELLADONA WAHYUNINGTYAS
ELIZA INDAH PERMANA
FIRMAN WIDANA AJI NUGROHO
FRANSISCA ELIANI WIDYAWATI
HAFIID ADHI ATMA
HOOGY BIMA NUGRAHA
IBNU KHOZIN
INTAN PRAMIDA KUSUMA
LIVVO CHARTA ROLANDO
MARIA ULFAH
MOCHAMAD FAIZAL
MOHAMMAD ITMAM MAULANA
MUHAMMAD WISNU KRISNA ADI
NAUFAL IBNU TSANI
OKI TITIS PRASTIWI
PANDU PATRIA
PRAJNIDITA ZAENY RAHMALAH
PUPUT FAIZAL HARYANTO
SASKIA WIKAN JANUTAMI
SATRIA ADITYA PRADANA
SEKAR PRAWESTI W.
UNGKY NOFENTA PASERA
VERONIKA SETYOWATI
WIDYA WULANDARI
WINANDA GHONIY
Nilai
70
63
68
63
58
63
60
65
58
67
70
58
65
55
55
63
60
55
60
68
68
58
58
53
63
68
55
60
68
68
1863
62
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
ANDYANI LARASATI
ANJAR RIZKI FITRIANTO
ANDY SETYA
ABGUS DWI ANANDA
BAGUS KURNIAWAN
CITRA LESTARI PURIANA ASIH
DESI LASTRIANI
DWI FITRIYANI
EKA WIDIYASTUTI
ELVANUAR RAHADI
FEBRIANA WAHYUNINGTYAS
FLIDZAH NAFI KUSNA
HANI EKA NOVIANI
HARYO
IDMAM MULFAFA
ISTIQOMAH FACHMI
LUSIA NOVIKASARI
MILADI KADARUSMAN
NOVI FATIMAH
NUR SAFITRI
OKTARINA KUSUMANINGSIH
PANCAR SULI
PONCE FATMAWATI
RAHAYU BUDI ARTHANI
RETNO ARI LISTIANA
RISKI
SEPTIANA PUSPITA DEWI
SINGGIH PRIONO
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
Nilai
80
70
70
70
70
80
80
75
80
80
80
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
2335
78
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
AGNES AKBAR RAMADHANA
AGUSTIN SAFITRININGRUM
ALIQ NUR ROKHMAN
ANGGITA DHITA NUARFI
ANI BUDIARTI
AULIA RAHMAH HAYATI
AULIA TEGAR WIJAYA
AYU MARTININGTYAS DIAH S.
AYU PRISCALIANA M.
BELIA NANDA LAKSMITA
BINTANG RABBANI AJI
DELANITA ROSIANANDA S.T.
DESI AMIDA
DEVI WULANDARI
DIAH KANTI
DITA DESIANA SAPUTRI
DUDY DARMAWAN
DWI ENDAH WARDANI
GIAN TRI WIDODO
GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO
INDAH OCTAVIANI S.
JULI RIZKIANA
KEN LARASATI NING A.
KONDANG BAYU PRAKARSA
PANJI TINTO SARI
RIZKY SETYO NUGROHO
ROHMAT NUR IKHTIAR
SELFIANA MEI INDI ASTUTI
SETIONO
TOMI RIAN HIDAYAT
Nilai
80
65
63
65
78
55
65
55
68
78
68
63
65
53
55
73
43
70
85
65
68
53
58
53
55
55
70
85
65
68
1942
65
70
70
145
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA
YANG DIAJAR OLEH GURU G9
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
ADE INDAH PRATIWI
ADITYA PRASETYO WALUYO
ANGGI SUKMANTIAR W.
ANINDA AULIA WULANDARI
ANITA KUSUMA DEWI
AYU PUJIATI
BAGUS BAYU SAPUTRO
DEWI AYU ISMANTO PUTRI
DIAH RESTI ISTIGHFAR
FEBRIANI DWI PANGESTU
FIKA FINASIH CAHYANI
GALUH SATRIANI
HENDRAWAN KRISTIONO
HERDIN PERMANA
INTAN DESI WARMANINGRUM
JULI ARSIH PANGESTI
KRITONO ROGO
KURIA DWI SARISTA
LAELA ANTIKA WULANDARI
LUSI AYUWANINGSIH
MUGI RAHAYU
NANIF IRMA ONANORA
NAUFAN ABGHIS SALAM
NINDYA FINDIKLAT
NUR IDAH AYU LESTARI
REZA RAFII FADILAH
RIDHA ARIANTO SETYAWAN
ROLYN ANALIS
RYAN WAHYU BIMANTARA
SUPAR
TITIN KARTINI
TRIONO
VINA SAFITRI
WAWAN SETIAWAN
WIDO SETIANTO
WULAN SINFA SULISTYAN
YEKTI WIDODO
YOSIA PURI SAPUTRO
YUDHA DWI RAHMANTO
ZAHROTUL AZIZAH
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
76
76
80
88
80
76
68
76
88
76
84
88
76
76
76
68
80
76
76
76
76
88
68
76
80
76
80
68
76
68
76
88
76
88
84
80
80
84
76
88
3136
78
78
78
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G10
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
ADIGUNA CANDRA WICAKSONO
AGATHA FRINTYAS ADNAN
AL FAJAR PAMUNGKAS
BELLA NOVELIA
DEWI AYU WULANSARI
DIANTORO
DIAS DWI SURYANING PRAJA
DWIYANA PUSPITA CANDRA
EDDO WIRIANTINO
EKA LATIFAH OCTAVIANI
ELISA NOVITASARI
ETI OSRIYAH
HEMI RISWANTI
HIDAYAH AGUSTIN
LINGGAR PERMANA PUTRA
LISA ANDRIYANI NANGIN
LUKMAN KHAKIM
MONA MELINDA
NOFI SETIOWATI NINGSIH
NOPITASARI
NUR FATKHU ROHMAN
NUR NINGSIH
OGI KHISNA WIRAGAMA
OKI ERVANTO
RAHARDIAN PUTRA PRATAMA
RINA DWI SETYANINGSIH
SAFITRI WULANDARI
SUPAR
TITIN KARTINI
TRIONO
VINA SAFITRI
WAWAN SETIAWAN
WULAN SINFA SULISTYAN
ROSIANA DYAH KINASIH
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TIANDTO HANGGA APIK N.
TRI YULI PANGESTUTI
YIYIS PAKERTI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
76
84
76
88
84
84
76
76
76
84
88
76
84
80
76
80
76
76
76
88
80
84
76
80
68
84
76
84
84
80
84
84
80
88
76
76
80
84
80
80
3212
80
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
ADELINA DAMAYANTI
AFIACAL MUQONIAH
AGUNG KUAT PRASETIYO
AGUS SETIAWAN
ANDIKA DITA JANUARTI
DELINA VIRGIANA
DEVI TRISNAWATI DEWANI P.
DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA
DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P.
DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA
ELI SUSANTI
ELVAN CATUR SADEWA
FISKA FEBRIYANTI
HARTANTO
HIMAWAN SUSANTO
INDIRA FEBRYANTI
MUSTIKA IRAWATI
NOVI DWI ASTUTI
NUR LAELY FITRIYANI
NUR SUPRIYADI
NURFIQOH HIDAYATI
OKTAVIANA NUR IZATI
PRILI YOSHINTAN
PRITA WULANDARI
RESTY OKTAVIANA DEWI
RINDY DESTRIANA TITA
RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P.
SIGIT WAHYONO SAPUTRO
SONY WAHYUADI H.R.
SRI HANDAYANI
SRIYONO
STERINALITA COSTIANA
SULISMAWATI
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
TRI WAHYUNI
TRI WULANDARI
VIKI FIRMANSYAH
WARMOKO
YANUAR DIAH LAVETI
Nilai
80
90
95
78
93
93
95
98
80
95
93
95
85
85
83
85
85
85
85
80
78
90
80
90
93
85
80
83
90
85
85
90
85
83
88
88
90
88
90
88
3480
87
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AGNES AKBAR RAMADHANA
AGUSTIN SAFITRININGRUM
ALIQ NUR ROKHMAN
ANGGITA DHITA NUARFI
ANI BUDIARTI
AULIA RAHMAH HAYATI
AULIA TEGAR WIJAYA
AYU MARTININGTYAS DIAH S.
AYU PRISCALIANA M.
BELIA NANDA LAKSMITA
BINTANG RABBANI AJI
DELANITA ROSIANANDA S.T.
DESI AMIDA
DEVI WULANDARI
DIAH KANTI
DITA DESIANA SAPUTRI
DUDY DARMAWAN
DWI ENDAH WARDANI
GIAN TRI WIDODO
GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO
INDAH OCTAVIANI S.
JULI RIZKIANA
KEN LARASATI NING A.
KONDANG BAYU PRAKARSA
NANIF IRMA ONANORA
PANJI TINTO SARI
RIZKY SETYO NUGROHO
ROHMAT NUR IKHTIAR
SELFIANA MEI INDI ASTUTI
SETIONO
TOMI RIAN HIDAYAT
WENING DYAH HARUPI
YAYAN SULISTYONO
YOGI RIZKIADI
YUDHA DWI RAHMANTO
ZAHROTUL AZIZAH
Nilai
63
99
88
99
74
89
81
100
90
96
95
81
79
64
0
53
100
84
75
78
93
93
95
98
80
95
93
95
85
85
83
85
85
90
85
87
3009
84
84
84
146
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G11
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ANGGI SELVIANA
ASANTI
AZIZAH DHITA SAFITRI
DANANG TRILAKSONO
DEVITA RIANDIKA
DWI ARIANTI
EKA OKTA RIYANTI
FITRI MULYANI
GALIH ADE TRIANA
HADIDA DWI PAMULAHATI
HANDIKA NANDA PRATAMA
IRLAN BAHAR
ISNA DAYU FITRIANA
MICHAEL SIEBERS EFFENDI
MUHAMMAD FAUZAN M.
NILA NURLAELA
NINING DWI SETIANI
PANGKY HERLIYAWAN SYAH
PUPUT TRYAS S.
RANI DEWI OCTAVIANI
RENI DEWI PRAWESTI
REZA KURNIAWAN
RIA CAHYA PUSPITA
RIFQO AGUNG PAMBUDI
SEPTIANA PUSPITA DEWI
SETIA WIJAYANTI
SINGGIH PRIONO
SUCI WULAN SARI
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
TRI WULANDARI
VINA SOFIA ULFAH
WARMOKO
WENING ZUHROTUNNISA
YANUAR DIAH LAVETI
YOGA YANUAR PANCA P.
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
93
100
61
88
94
82
71
100
100
45
100
100
37
100
100
96
94
100
66
84
53
62
94
86
100
67
90
86
27
91
80
81
66
31
100
82
2903
81
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ARIEF ZAKARIA RAHMAN
CANDRA AJI SANTOSO
CHINTYA FERONICA
CLARA WAHYU SUCI RIYANTI
DANI WINDA NUGROHO
DANIEK KUSUMANING TYAS
DESI PRIMANITA
DEWI KARTIKA
DIANA WIJAYA
DONO ARIADI
IKHWANUDIN SISWANTO
KINANTI DIYAH PRATIWI
MARIA YUGA PUSPITASARI T.
MERY ROMANINGTYAS
MISWAHYUNINGSIH
NISA NUROHMAH
RATNA WIDYANINGRUM
REIZKA KEUMALASARI
RESTIAS HARSI MAIMUNA P.
RISTIANI PURWANTO
RIZAL DANI WIBOWO
RIZKY AGUNG BUDIMAN
RIZKY AMALYANTO
RIZKY YULIA SARI
ROSIANA DYAH KINASIH
SEPTI NINGSIH
SEPTIAJI FIRMAN ADZANI
SEPTIANI DIAN PUSPITASARI
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
STEPANUS AMANDU
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TIANDTO HANGGA APIK N.
WIDYA ASTUTI
WISNU DWI DARMAWAN
YOGINANJAR ANGGORO M.
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G12
Nilai
98
47
54
84
59
78
65
95
79
77
71
82
100
98
70
98
98
79
90
91
72
98
97
100
100
100
52
94
99
46
97
0
93
88
70
53
2866
80
80
80
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Aji Amirulloh Efendi
Anardho Triambudi
Andhika Putra Pratama
Anisa Fatmawati
Argatama Primastyandaru
Ari Rubiyanti Ulfah
Ave Siena Firdausia
Awalia Shinta Larasati
Bayu Saputra
Devi Mey Sari
Duryatmi Siswi
Dwi Ihda Nurhayati
Erna Susilowati
Himmah Isti'ana Ridani
Ika Nurhayati
Istiqomah
Julia Mukti Restiarini
Khuswatun Khasanah
Latifah Putri Wardani
Malikil Fahmi
Mirawati
Muntoha
Muslimah
Nicki Desnga Rakhmania
Nisa Istikomah
Novita Listari
Nurhikmah Hidayanti
Pipin Wita Sari
Pipit Dwi Wahyuningsih
Rahmah Safitri
Restiana
Ridlo Akbar Khumaedi
Rizki Umbarwati
Rosalita Septiani
Septihani Laelia Zistia
Siti Muhibah
Tedy Anggara
Titi Purwanti
Wahyu Dwi Antoro
Yunita Nurbaeti
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
64
76
60
80
76
60
88
80
80
76
76
76
76
80
80
76
76
76
80
92
84
76
76
80
84
64
80
76
76
76
80
76
76
76
76
76
76
68
76
76
3056
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Agus Tri Widodo
Anggi Nurtrianda Putri
Arif Fauzi
Bellatric Minico
Cahyo Prihatnolo
Desti Habibah Rachmawati
Dewi Irna Sari
Diah Apriliana
Dimas Andika P
Een Restiani Mahalina
Eka Ratna Sari
Eli Turniati
Elsa Erawati
Endah Prayogi
Eri Zulaikhah
Fani Lilis Triana
Geri Nur Alamsah
Gesti Catur Setiati
Gustin Wijayanti
Ifda Widiyani
Jaka Aliy Farissya
Laelatul Amaniyah
Lisa Lutfiana
Mardiyatun Mugi Rahayu
Meita Arofaturrokhmah
Nofiska Rizky Happy Fandani
Nunung Listiyani
Nur Afifah
Oki Silvia Tryadi
Probo Winasis
Rahmat Sayekti
Reni Arista Haryati
Rezha Lidyanto
Rizki Maulana
Siska Widyaningrum
Sri Wahyuni
Tegar Heri Kiswanto
Usnul Khotimah
Vicky Mabruroh
Wahyu Suswikawati
Nilai
84
76
84
88
76
76
76
80
80
76
84
76
80
84
84
80
84
80
64
84
76
76
84
80
76
84
80
84
76
84
84
84
76
80
76
80
80
80
80
80
3196
80
78
78
147
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G13
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
Alviana Listiyani
Andina Citra Nugraheni
Anita Yuni Lestari
Annis Martiana Hidayatullaeli
Apriliana Dwi Hidayati
Bayu febrianto
Doni Setyawan
Dwi Fajriyah Suci Anggraini
Dwinda Nur Pramesti
Dyah Tri Ambarwati
Eka Yuliyana
Elsa Yuliani
Febriana Putri Utami
Feni Lestari
Ifna Umirahmah
Iska Salamah
Leni Maryani
Lesiyanti
Lina Dwi Andari
Melia Kurniasih
Nandang Aji Pangesti
Nora Kresnawati
Novi Indah Hidayati
Nur Soviyati
Rahmawati Novi Andari
Riana Purwaningsih
Romadhoni Satria
Sari Rizky Utami
Sony Ibrahim
Sulistia Ningrum
Susilowati
Wahyu Ainurrofiq
Wahyu Dwi Juniastuti
Windy Hadistina
Yulia Ninung Yuswandari
Zulkhi Dalu Kurniawan
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
85
80
83
90
85
85
90
85
83
88
88
90
88
90
88
80
90
95
78
93
93
95
98
80
95
93
95
85
85
83
85
85
85
85
80
78
3128
87
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Annisa Septiani
Apri Nur Hidayati
Avelina Oktaviani Putri
Defi Solifah
Eindah Rismawati
Gotik Oktiviana
Hanalia Pertiwi
Irma Desti Nur'anei
Isny Nurhayati
Kukuh Setio Utomo
Leli Rizki Puspa Pembayun
Linda Winanti
Margi Rahayu
Mega Alfianto
Mega Yunita
Melani Rhesi Purwati
Mey Lanny Gesti Astarini
Muhammad Ali Ma'ruf
Mukhlisina Budiutami
Nanda Ayu Muktiningsih
Oktavia Kusumawardani Istanto
Pembayun Dyah Ayu Wulandari
Pravimatika Nur Alvi Kusuma Muliadi
Pria Purnama Aji
Queen Happy Mujiko
Ragil Ayu Pamikatsih
Rita Choerul
Titis Mayta Sari
Triya Utaminingsih
Wahyu Rakhmawati
Yuni Dewi Lestari
Zaky Mubarok
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G14
Nilai
80
90
95
78
93
93
95
98
80
95
93
95
85
85
83
85
85
85
85
80
78
90
80
90
93
85
80
83
90
85
85
90
2783
87
87
87
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Aditya Ginanjar P
Agung Satria
Agus Triyatno
Aliyatul Fitriyah
Anita Desty Amalia
Cita Purwasari A
Dayu Syifa Lafidah
Dea Singgih Prakoso
Derman Sihaloho
Dewi Ratnawati
Dyah Ayu Septiani
Dinan Fuad Neo Fitra
Diyah Cahyani
Dwi Prasetyo Aji
Isti Nurjanah
Kamalia Agustin
Keni Pradnya Paramita
Lina Vivanty
Mei Setiorini
Meiyana Eka Wahyuni
Mulyo Setiyowati
Mumfarida
Nadya Puspitasari
Nimas Linggar Panggraita
Nur laela
Pradina Anggi S
Puput Media Dwi Kartika
Rasyif Ismawan
Rita Rusno Saputriana
Rizky Arya
Sapta Junia aisyah
Sekar Arum Sari
Septi Nur Sangadah
Siti Nur Khikmah
Tomi Prasetio
Toni Susilo
Tri Widya Wisnu Wardani
Wahyu Indriyana
Whili Apriyani
Zakaria Al Ansori
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
76
84
76
88
84
84
76
76
76
84
88
76
84
80
76
80
76
76
76
88
80
84
76
80
68
84
76
84
84
80
84
84
80
88
76
76
80
84
80
80
3212
80
79
79
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Adita Agustina
Ady Prakasa
Agus Triyanto
Agustina Aditya
Aji Nugrahaning Widhi
Alvionita Suci Prahesti
Anggi Permani
Ani Andani
Anisa Maulida R
Ardhian Triantiko Fauzi
Arista Dwi Lestari
Arumsari Widiyaningsih
Bily Eka Pratama
Cahyaningtyas Tri Wiji Utami
Dani Aris Pranoto
Defi Fitriana
Desi Yola Sukma Widiya
Desna Rohma Plesniati
Devi Tri Mulyani
Eka Destaria
Enggar Yuliana Cahyaningsih
Fitria Sari
Friesca Aster Pratiwi
Gian Budi Aditomo
Hana Festian
Hendra Dwi Andika
Indon Tri Marsono
isna Nur Hidayah
Kipdiyanti
Naeni Fitriana
Nur Listiowati
Nurul Fauziah Aziz
Octora Bintang Pratama
Ragil Murdiyanti
Respati Bayu Adhi
Rily Tresna Oktaviani
Syafrian Jamludin Aziz
Unggul Prabawa
Wiwit Rakhmawati
Yuniati Nuraisah
Nilai
76
76
80
88
80
76
68
76
88
76
84
88
76
76
76
68
80
76
76
76
76
88
68
76
80
76
80
68
76
68
76
88
76
88
84
80
80
84
76
88
3136
78
148
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G15
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ANGGI DIYANTI
ANGGUNIATI DWI UTARI
ANI MAKHBUBAH
ARIF MUNANDAR
DESTIKASARI
DEWI PUSPITA SARI M.
DIKA SAPTORI
EDI KUSMORO
EKO LUSWANTO
EKO PRADIPTO K.
EVA AGUSTINA
FENTI ENAWATI
GIGIH AMRULOH
GUSLIAN SARASATI
IMAM RAHMANTO
IRMAWATI
JUMENTIN
KUAT WALUYO
LUSI NUR SAFITRI
MIO SETIAWAN
MIRCHAYATUN
NAIF JILDAN
NIKEN TINON PRAJA HESTI
NINDI SEPTIKA MAULANI
NOVAN HANDRI L
NUR ALIFAH
NURUL FITRIANI
OCTIYANA ALYASARI
RATNANINGSIH
RIFKI TANTO SAPUTRA
SARASSATI PERTIWI
SEPTI INDRI ASTUTI
SETYANING RAHAYU
SITI ISKARIMAH
TEGUH SETYO PRATOMO
TEGUH SUNARYO
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
85
75
75
70
72
90
78
74
72
70
70
70
74
74
74
70
70
80
70
70
80
80
70
84
80
70
76
80
88
72
86
70
78
76
94
70
2737
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AAN FAZERI
AGUS APRIANTO
AGUS TRI KUATNO
AHMAD SYAIFUL ANAM
AJI MUNAWAR
AL KHOLIK MANSUR SYAH
APRIS SETIANA
BUDIANTO
DIKA PRASNA PUTRA
EKA BUDI ANDRIYANTO
EKA PRASETYO GUSMAN
EKI RIALITA AGUSTIN
EVA OCTIANI
FAHMAWATI NUR FADHILAH
HENTRI AGSPUR GITA A.
HERU MUSANIP
ISTIKOMAH
JUNIATI
KRISTIANI
KUSNAN
NINA MAYASANTI
NUR ITSNA WIJAYANTI
NUR NOCHANI
NURMA FATMAWATI
NURUL FADILAH
PURWINDA
RATNA EKA CAHYANIGRUM
SINTA PRASETYO RINI
SUSI ENDRIYATI
SYAMSUL RIZAL
TUTI LESTARI
VERA VITANIATI
WAHYU NOFIYANI
WANDA DWI OKTAVIANI
WINDA OKTIASIH
WINDAR LESTARI
Nilai
80
74
80
70
70
90
70
72
74
70
70
72
80
75
72
70
70
70
70
70
84
84
74
74
70
74
72
85
90
85
80
70
70
80
90
76
2727
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AGUS SUTRISNO
ANDRIYANI
APRIS SETIANI
ATIN ANDRIYANI
CHANDRA MARGIATINING
CHANDYA ANITA D.
DEFI PURWANTI
DONY SETIAWAN
EKA RAHAYU
EKA RODIARNI
ENI PUJIATI
FEBRIYAN ADI RESIANTO
FIKA ELFIANI
FITA PRASETYOWATI
HADI NOORHIDAYAT
MEILAYATI EKA DIANTI
MIFTAHUL HUDA
MUHAMAD DINI
MUJIATI
MUTIATUN NISA
NENI CHALFITRI
NOFI RIAWAN
RAGIL PRIBADI
RIKI KUSDIYANTO
RINA MEIKA SARININGTYAS
RIYAN HIDAYAT
ROHMAN IFANTO
SOLIKHAH
SUHEL JUNEDI
SUJARWOKO
TEDI WIJAYANTO
TIKA PRAMITASARI
TRIA AGUSTINI
USWATUN KHASANAH
WIWIT NURLINDA R.
YUDI SUDRAJAT
Nilai
82
70
78
70
70
88
72
80
80
70
72
74
70
80
70
70
70
72
70
70
76
76
70
75
70
70
74
85
90
90
76
70
78
80
90
72
2720
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AISYAH FATRULLOH
ANGGA SAPTIAN
ANNASTAMI WIDIANINGSIH
BETI PUSPASARI
BURHANUDIN
DEDI SETIAWAN
DIDIN NURJAFAR
DWI JAYANTI AGUSTINA
DWI LUJENG RIZKY ARDI
DWI NOTOSUHINO
DYAN ANISA
EGNA NURTRIFIANA
ELA NURHUKMAH
JENI AMBARWATI
KUSDIANTO
MARTIA RAHMAWATI
MEI ERNA WATI
MEI SARAS WATI
MOHAMMAD SHOFFAN A.
NENENG SUPRAPTI R.
NOFI RIYANTI
NOPI FERIANTI
NOVITA DYAH PUWARINI
NURUL CHRIS TANTY
NURUL SA'BANI
OKTAVIA ANGGUN P.
OKTAVIANI
PANCARINI WULANDARI
PRIYOGO
RANTO WIBOWO
RATNA NURHAYATI
RUMIYANTINGSIH
SAFITRI
SRI BINTANG PEMUNGKAS
WAHYU PUJIANTO
YANI ISWATI
Nilai
80
70
76
70
74
90
72
76
70
70
74
72
72
76
70
70
70
72
70
70
80
84
72
72
75
74
74
82
90
80
80
70
80
76
86
70
2709
75
76
76
149
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G16
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ADE INDAH PRATIWI
ADITYA PRASETYO WALUYO
ANGGI SUKMANTIAR W.
ANINDA AULIA WULANDARI
ANITA KUSUMA DEWI
AYU PUJIATI
BAGUS BAYU SAPUTRO
DEWI AYU ISMANTO PUTRI
DIAH RESTI ISTIGHFAR
FEBRIANI DWI PANGESTU
FIKA FINASIH CAHYANI
GALUH SATRIANI
HENDRAWAN KRISTIONO
HERDIN PERMANA
INTAN DESI WARMANINGRUM
JULI ARSIH PANGESTI
KRITONO ROGO
KURIA DWI SARISTA
LAELA ANTIKA WULANDARI
LUSI AYUWANINGSIH
MUGI RAHAYU
NANIF IRMA ONANORA
NAUFAN ABGHIS SALAM
NINDYA FINDIKLAT
NUR IDAH AYU LESTARI
REZA RAFII FADILAH
RIDHA ARIANTO SETYAWAN
ROLYN ANALIS
RYAN WAHYU BIMANTARA
WAWAN SETIAWAN
WIDO SETIANTO
WULAN SINFA SULISTYAN
YEKTI WIDODO
YOSIA PURI SAPUTRO
YUDHA DWI RAHMANTO
ZAHROTUL AZIZAH
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
76
72
74
74
80
80
70
72
74
80
76
74
74
70
78
90
80
74
86
70
94
70
70
70
94
70
70
72
80
80
70
70
76
80
70
75
2735
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ADELINA DAMAYANTI
AFIACAL MUQONIAH
AGUNG KUAT PRASETIYO
AGUS SETIAWAN
ANDIKA DITA JANUARTI
DELINA VIRGIANA
DEVI TRISNAWATI DEWANI P.
DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA
DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P.
DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA
ELI SUSANTI
ELVAN CATUR SADEWA
FISKA FEBRIYANTI
HARTANTO
HIMAWAN SUSANTO
INDIRA FEBRYANTI
MUSTIKA IRAWATI
NOVI DWI ASTUTI
NUR LAELY FITRIYANI
NUR SUPRIYADI
NURFIQOH HIDAYATI
OKTAVIANA NUR IZATI
PRILI YOSHINTAN
PRITA WULANDARI
RESTY OKTAVIANA DEWI
RETNA RISMAWATI
RINDY DESTRIANA TITA
RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P.
SIGIT WAHYONO SAPUTRO
SONY WAHYUADI H.R.
SRI HANDAYANI
SRIYONO
STERINALITA COSTIANA
SULISMAWATI
TRI WAHYUNI
VIKI FIRMANSYAH
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G17
Nilai
78
72
70
70
82
80
80
76
72
76
70
80
80
70
72
90
86
85
90
70
84
70
70
74
88
70
70
76
70
80
78
78
70
70
70
80
2747
76
76
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
ADELINA DAMAYANTI
ADIGUNA CANDRA WICAKSONO
AGATHA FRINTYAS ADNAN
AL FAJAR PAMUNGKAS
BELLA NOVELIA
DEWI AYU WULANSARI
DIANTORO
DIAS DWI SURYANING PRAJA
DWIYANA PUSPITA CANDRA
EDDO WIRIANTINO
EKA LATIFAH OCTAVIANI
ELISA NOVITASARI
ETI OSRIYAH
HEMI RISWANTI
HIDAYAH AGUSTIN
LINGGAR PERMANA PUTRA
LISA ANDRIYANI NANGIN
LUKMAN KHAKIM
MONA MELINDA
NOFI SETIOWATI NINGSIH
NOPITASARI
NUR FATKHU ROHMAN
NUR NINGSIH
OGI KHISNA WIRAGAMA
OKI ERVANTO
RAHARDIAN PUTRA PRATAMA
RINA DWI SETYANINGSIH
SAFITRI WULANDARI
SUPAR
TITIN KARTINI
TRIONO
VINA SAFITRI
WAWAN SETIAWAN
WULAN SINFA SULISTYAN
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
90
70
85
76
90
72
74
76
72
90
72
70
90
70
70
90
84
70
95
70
90
70
70
74
95
74
78
80
70
90
80
74
80
76
2677
79
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
AGNES AKBAR RAMADHANA
AGUSTIN SAFITRININGRUM
ALIQ NUR ROKHMAN
ANGGITA DHITA NUARFI
ANI BUDIARTI
AULIA RAHMAH HAYATI
AULIA TEGAR WIJAYA
AYU MARTININGTYAS DIAH S.
AYU PRISCALIANA M.
BELIA NANDA LAKSMITA
BINTANG RABBANI AJI
DELANITA ROSIANANDA S.T.
DESI AMIDA
DEVI WULANDARI
DIAH KANTI
DITA DESIANA SAPUTRI
DUDY DARMAWAN
DWI ENDAH WARDANI
ELISA NOVITASARI
GIAN TRI WIDODO
GILANG RIZKIAWAN WICAKSONO
INDAH OCTAVIANI S.
JULI RIZKIANA
KEN LARASATI NING A.
KONDANG BAYU PRAKARSA
PANJI TINTO SARI
RIZKY SETYO NUGROHO
ROHMAT NUR IKHTIAR
SELFIANA MEI INDI ASTUTI
SETIONO
TOMI RIAN HIDAYAT
WENING DYAH HARUPI
YAYAN SULISTYONO
YOGI RIZKIADI
Nilai
76
72
76
74
84
80
70
78
70
82
70
72
74
70
74
88
78
72
90
70
90
70
70
70
92
76
76
74
74
84
80
70
72
70
2588
76
77
77
150
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G18
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AFID MUHAMAD PAMBUDHI
ALDY NOOR ARMADA
ANGGI PRASETYANTIKO A.M.
ANNISA BUDI UTAMI
ASTI NURDIANI RAHAYU
BENY SETIAJI KAMAJAYA
BRAMASTYA KHARESNA PAKSI
DENI PRATAMA
DIANATA SAPUTRA
DIANI SEPTIKASARI
DIYAH YULIANI
FADHILAH ASMARANI
GIZA ADHILAGA
HARYANTI
HARYANTO
HENDRAWAN KRISTIONO
ILHAM CAHAYA TIMUR
INDAH MEGA LESTARI
INEKA YULIANTI PRASETIYAWATI
KARTIKA DEWI SETIANINGSIH
LISNA BARLIAN
MUHAMMAD RAFI RAFSANJANI
NUR FIRANTI
PEGI YULIANNA
RATIH KUMIYATI
RETNA RISMAWATI
RIZA ALFIANA
RIZKY RAHMAWATI
SERLI EKA PERTIWI
TEFUR NUR ROHMAN
TIYAS LILIS SURYANI
TRI DAHRIATIN DAHLAN H. M.
ULFAH NUR AZIZAH
VIQLE ADI WIBOWO
WAHYU RAMADHAN
YIYIS PAKERTI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
76
70
74
70
74
70
80
72
70
80
70
92
70
70
80
70
70
80
88
94
80
80
72
74
76
70
74
88
80
70
70
76
70
80
70
2720
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AGUS DWI ANANDA
ANDY SETYA
ANDYANI LARASATI
ANJAR RIZKI FITRIANTO
BAGUS KURNIAWAN
CITRA LESTARI PURIANA ASIH
DESI LASTRIANI
DWI FITRIYANI
EKA WIDIYASTUTI
ELVANUAR RAHADI
FEBRIANA WAHYUNINGTYAS
FLIDZAH NAFI KUSNA
HANI EKA NOVIANI
HARYO
IDMAM MULFAFA
ISTIQOMAH FACHMI
LAELA ANTIKA WULANDARI
LUSI AYUWANINGSIH
LUSIA NOVIKASARI
MILADI KADARUSMAN
MUGI RAHAYU
NOVI FATIMAH
NUR SAFITRI
OKTARINA KUSUMANINGSIH
PANCAR SULI
PONCE FATMAWATI
RAHAYU BUDI ARTHANI
RETNO ARI LISTIANA
RISKI
SEPTIANA PUSPITA DEWI
SINGGIH PRIONO
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
TRI WULANDARI
WARMOKO
YANUAR DIAH LAVETI
Nilai
72
78
70
78
70
74
72
82
70
70
78
70
90
70
70
72
70
70
72
90
84
74
90
74
70
70
70
70
72
70
70
70
70
74
72
70
2658
74
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ADE SEPTI LESTARI
AJI BAGUS PANUNTUN
ANI RAKHMAWATI
APRIAN WASITO ADI
ARIF SUDARMANTO
ARSY WINDI ASTUTI
ATMAWATI WAHYU S.N.
BAYU YUNIANTO
CANDRA SURYA NUGRAHA
DEDY ANJAS SUSETYO
DENY MARDIANTO
DEWI RAKHMAWATI
DWI PUJI ASTUTI
DWI RETNO TRISNA ASIH
ETI OSRIYAH
FAIZAL CHANDRA PRATAMA
FATKHATUL KHOERIYAH
FEBRIANA VINDA SAPUTRI
HEMI RISWANTI
HIDAYAH AGUSTIN
INTAN PUPUT SUKMADEWI
ISROFIAH RATNA DEWI
IVAN SAGUH ULY MURTI
LELI AFITA
LINGGAR PERMANA PUTRA
NORMA YURISTYANA
OCTAVIA RISKI INDAH P.
OGI APRIYANTO
PIPIT ERI WINARNI
RENITA ULFA RAMADA
RIYAN SETIAWAN
TATAP TIAGA SASIAN
TRIANI YULIANTI
WANDHA ARDINA LARASATI
YUDHA ADE SAPUTRA
YUNI KUSUMA NINGRUM
Nilai
74
76
70
88
70
80
72
72
80
78
88
70
92
70
70
76
70
76
70
90
90
78
88
78
80
80
70
70
74
74
70
72
70
78
80
70
2754
77
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
AJI RIZKIKA HASMA N.
ANINDYA ISMI FAUZIA
APRI SRI MULYANI
ARGA PANDU RAHMAWATI
AYU DWIARTI JUNIANDINI
BAGUS YOGA WIDIYATMOKO
BERLI IRFANDO
BETRIS ARUM PANITI
BETY INDRAJAYANTI
DEDE WARDIYANTO
DESI ARUM LESTARI
DESI NELIYAHANI
DESI PRIMANITA
DEWI KARTIKA
DEWI RATNA SUMINAR
DIANA WIJAYA
DONO ARIADI
DWI WAHYU HANDAYANI
EKO AJI PRABOWO
HETI TRIANINGSIH
IDA NUR JANAH
IKHWANUDIN SISWANTO
KINANTI DIYAH PRATIWI
MEGA PRAVITA DEWANTI
OGI KHISNA WIRAGAMA
OKI ERVANTO
RAHARDIAN PUTRA PRATAMA
RIAN PRASETYO YUNIANTO
RIZKI DIANTI
RIZKY EMELLI
ROSIANA DYAH KINASIH
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TIANDTO HANGGA APIK N.
TRI YULI PANGESTUTI
Nilai
72
72
70
80
70
76
74
76
72
70
74
70
85
70
70
74
70
70
72
90
82
72
82
72
78
72
70
72
78
74
70
74
72
72
72
70
2659
74
75
75
151
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G19
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
AJI RIZKIKA HASMA N.
ANINDYA ISMI FAUZIA
APRI SRI MULYANI
ARGA PANDU RAHMAWATI
AYU DWIARTI JUNIANDINI
BAGUS YOGA WIDIYATMOKO
BERLI IRFANDO
BETRIS ARUM PANITI
BETY INDRAJAYANTI
DEDE WARDIYANTO
DESI ARUM LESTARI
DESI NELIYAHANI
DEWI RATNA SUMINAR
DWI WAHYU HANDAYANI
EKO AJI PRABOWO
HETI TRIANINGSIH
IDA NUR JANAH
MEGA PRAVITA DEWANTI
RIAN PRASETYO YUNIANTO
RIZKI DIANTI
RIZKY EMELLI
ROSIANA DYAH KINASIH
SEPTI NINGSIH
SEPTIAJI FIRMAN ADZANI
SEPTIANI DIAN PUSPITASARI
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
STEPANUS AMANDU
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TIANDTO HANGGA APIK N.
TRI YULI PANGESTUTI
WIDYA ASTUTI
WISNU DWI DARMAWAN
YOGINANJAR ANGGORO M.
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
85
76
70
72
72
74
78
80
76
74
70
80
78
80
88
80
74
70
78
80
80
70
72
72
78
70
90
74
72
72
70
76
74
2575
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
ADE SEPTI LESTARI
AJI BAGUS PANUNTUN
ANDY SETYA
ANI RAKHMAWATI
APRIAN WASITO ADI
ARIF SUDARMANTO
ARSY WINDI ASTUTI
ATMAWATI WAHYU S.N.
BAYU YUNIANTO
CANDRA SURYA NUGRAHA
DEDY ANJAS SUSETYO
DENY MARDIANTO
DEWI RAKHMAWATI
DWI PUJI ASTUTI
DWI RETNO TRISNA ASIH
FAIZAL CHANDRA PRATAMA
FATKHATUL KHOERIYAH
FEBRIANA VINDA SAPUTRI
INTAN PUPUT SUKMADEWI
ISROFIAH RATNA DEWI
IVAN SAGUH ULY MURTI
LELI AFITA
LELI YUNITA
NORMA YURISTYANA
OCTAVIA RISKI INDAH P.
OGI APRIYANTO
PIPIT ERI WINARNI
RENITA ULFA RAMADA
RIYAN SETIAWAN
TATAP TIAGA SASIAN
TRIANI YULIANTI
WANDHA ARDINA LARASATI
YUDHA ADE SAPUTRA
YUNI KUSUMA NINGRUM
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G20
Nilai
70
84
84
70
70
70
70
74
76
70
70
70
80
70
72
90
70
70
70
84
84
70
70
74
74
74
70
90
70
78
70
80
70
70
2528
74
75
75
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
AFIACAL MUQONIAH
AGUNG KUAT PRASETIYO
AGUS SETIAWAN
ANDIKA DITA JANUARTI
DELINA VIRGIANA
DEVI TRISNAWATI DEWANI P.
DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA
DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P.
DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA
ELI SUSANTI
ELVAN CATUR SADEWA
FISKA FEBRIYANTI
HARTANTO
HIMAWAN SUSANTO
INDIRA FEBRYANTI
MUSTIKA IRAWATI
NOVI DWI ASTUTI
NUR LAELY FITRIYANI
NUR SUPRIYADI
NURFIQOH HIDAYATI
OKTAVIANA NUR IZATI
PRILI YOSHINTAN
PRITA WULANDARI
RESTY OKTAVIANA DEWI
RINDY DESTRIANA TITA
RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P.
SIGIT WAHYONO SAPUTRO
SONY WAHYUADI H.R.
SRI HANDAYANI
SRIYONO
STERINALITA COSTIANA
SULISMAWATI
TRI WAHYUNI
VIKI FIRMANSYAH
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
90
74
70
80
70
80
70
90
72
72
70
90
70
70
90
90
72
70
78
88
72
70
70
80
80
70
88
74
80
72
78
72
80
2612
77
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
ADE INDAH PRATIWI
ADITYA PRASETYO WALUYO
ANGGI SUKMANTIAR W.
ANINDA AULIA WULANDARI
ANITA KUSUMA DEWI
AYU PUJIATI
BAGUS BAYU SAPUTRO
DEWI AYU ISMANTO PUTRI
DIAH RESTI ISTIGHFAR
FEBRIANI DWI PANGESTU
FIKA FINASIH CAHYANI
GALUH SATRIANI
HENDRAWAN KRISTIONO
HERDIN PERMANA
INTAN DESI WARMANINGRUM
JULI ARSIH PANGESTI
KRITONO ROGO
KURIA DWI SARISTA
LAELA ANTIKA WULANDARI
LUSI AYUWANINGSIH
MUGI RAHAYU
NANIF IRMA ONANORA
NAUFAN ABGHIS SALAM
NINDYA FINDIKLAT
NUR IDAH AYU LESTARI
REZA RAFII FADILAH
RIDHA ARIANTO SETYAWAN
ROLYN ANALIS
RYAN WAHYU BIMANTARA
WIDO SETIANTO
YEKTI WIDODO
YOSIA PURI SAPUTRO
YUDHA DWI RAHMANTO
ZAHROTUL AZIZAH
Nilai
70
82
78
70
70
70
78
70
74
74
74
70
80
80
78
90
80
70
70
78
76
76
70
72
78
70
70
90
70
74
74
76
70
74
2546
75
76
76
152
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G21
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ADI TRIANA
AGUNG PRASETYO
AJI SAMANTA KURNIADI N
ALFIYAH
ANGGIT AGUS PURWANTO
ARIS MAWANTO
DEKA MERDEKAWATI
DESI WULANDARI
DIAN RIZKY UTAMI
DWI IRWANTO
DWI RIYANI
EKO PRIYANTO
ELVI MARSELA SETYAWATI W
FATCHURROHMAH
FITA TRIANA SARI
FITRI AMALIAH
GILANG VIRANTO
HARUMSIH MURTIKA DEWI
IDIA LESTARI
IMAM MALIK
IRCHAM KAROMAH
ISNAENI
JUNITA KURNIATI
MOHAMMAD PRIFIAN
NABELLA INTAN PERTIWI
NILA YUSTINA
NOVIA WULANDARI
NOVITA RATNANINGTYAS
NUR ARISKA
NURUL RIFA YULIANI
PUTRA GIRI WAHYUDI
RIYAN TIKA SETIA ASIH
ROIS PATMAWATI
SEPTIAN TEGUH PAMUNGKAS
SOLIKHAH RAKHMAWATI
TRI WAHYUNI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
72
80
76
80
70
80
80
74
70
72
80
78
74
88
80
78
70
70
70
78
76
70
70
70
78
70
74
70
74
80
74
74
72
74
74
70
2690
75
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ANGGI DIYANTI
ANGGUNIATI DWI UTARI
ANI MAKHBUBAH
ARIF MUNANDAR
DESTIKASARI
DEWI PUSPITA SARI M.
DIKA SAPTORI
EDI KUSMORO
EKO LUSWANTO
EKO PRADIPTO K.
EVA AGUSTINA
FENTI ENAWATI
GIGIH AMRULOH
GUSLIAN SARASATI
IMAM RAHMANTO
IRMAWATI
ISNA AMBARWATI
JUMENTIN
KUAT WALUYO
LUSI NUR SAFITRI
MIO SETIAWAN
MIRCHAYATUN
NAIF JILDAN
NIKEN TINON PRAJA HESTI
NINDI SEPTIKA MAULANI
NOVAN HANDRI L
NUR ALIFAH
NURUL FITRIANI
OCTIYANA ALYASARI
RATNANINGSIH
RIFKI TANTO SAPUTRA
SARASSATI PERTIWI
SEPTI INDRI ASTUTI
SETYANING RAHAYU
SITI ISKARIMAH
TEGUH SETYO PRATOMO
Nilai
80
90
70
80
74
70
80
72
70
74
70
90
72
90
70
72
70
70
70
70
80
72
74
70
82
74
78
70
80
88
80
78
80
72
72
76
2730
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ANI MUFRIFAH
ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH
ARDIANSYAH
CAESAR ADHITYA SASONGKO
DIAH WIDIYANINGSIH
DIDI MURYANTO
DIMAS SURYO L
DONI NUR WIDIYANTO
DRAJAT LUHUR SETYAWAN
EKAH MEI LISTIANI
EMIARTI SETYANINGSIH
ESTI MUAMAROH
FAJAR FREDITAMA
FERRY ANGGA PRASETYO
GILANG KURNIA CANDRA
HERI SUSANTO
IMANIAR SEPTININGSIH YUSA
ITA MUSFIQOH
LATIFATUZ ZUHRO
LINDA PRASETYANA
MAHMUDAH ULFAHNIA
MA'RUF AZIZ
MILLATUL 'AMALIYAH
MINARTI
MUHAMAD ARIFIN
NIMAS AYU WULANDARI
RAKHMAN SABIQ JAUHARI
RIZKI FITRIA DWIANTI
RUSLI NUGROHO
SURYANI
TIA ANDANI
TRI AJI QOWIM MANSYUR
TRI YULIANA ANGGRAENI
UMI CHASANAH
WAGIYATI
YENI SETYARINI
Nilai
72
90
78
90
90
80
72
80
80
70
80
80
80
90
90
80
70
70
70
70
80
74
70
70
80
70
74
70
90
80
76
72
88
80
70
72
2798
78
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
ARGA PANDU RAHMAWATI
AYU DWIARTI JUNIANDINI
BAGUS YOGA WIDIYATMOKO
BERLI IRFANDO
BETRIS ARUM PANITI
BETY INDRAJAYANTI
DEDE WARDIYANTO
DESI ARUM LESTARI
DESI NELIYAHANI
DEWI RATNA SUMINAR
DWI WAHYU HANDAYANI
EKO AJI PRABOWO
HETI TRIANINGSIH
IDA NUR JANAH
MEGA PRAVITA DEWANTI
RIAN PRASETYO YUNIANTO
RIYAN HIDAYAT
RIZKI DIANTI
RIZKY EMELLI
ROHMAN IFANTO
ROSIANA DYAH KINASIH
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
SOLIKHAH
SUHEL JUNEDI
SUJARWOKO
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TEDI WIJAYANTO
TIANDTO HANGGA APIK N.
TIKA PRAMITASARI
TRI YULI PANGESTUTI
TRIA AGUSTINI
USWATUN KHASANAH
YOSI DESTRI PRIFINITA SARI
YRINE MEGAWATI
YULIANTI
Nilai
72
78
72
76
78
72
78
70
70
70
72
78
70
84
78
70
70
70
70
74
74
70
72
70
80
74
74
70
76
80
72
72
72
70
70
76
2644
73
75
75
153
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G22
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Nama
ANISA PUSPITASARI
ANISAWATI C
ANITA PUSPITASARI
ARI TURWANTO
AYU MIZANIATI
DEWI PRITAYANI
DWI RAHMAWATI
EGI SAPUTRA
EKA FATMA ROKHMAWATI
ELI KAROMAH
ERA ADEVIYANI
EZRANITA IGREY D
FIKA SUSILOWATI
FITRIATUN KHASANAH
GALIH WIJAYA
HABYB NUROHMAN
IBNU SETIYADI
IIP HARNOTO PRAYOGO
INDAH KHOERUN NISA
JUMIRAH
KUNI HANIAH
LITA AFRIANY
MAY VONY FLORENSIA
MEI NUR KHASANAH
MEI WAHYU HIDAYATI
MUKTININGTYAS DIAH
NIA KURNIATI
NUR FAJAR ASTI W
NUR INDAH R MAULA
NURMA LISNAWATI
PUTRI ALUYINDA
RAHMA TRI WARDHANI
SANJAY ALWIGHANI
SHINTA IFTI ADITIA
SUBANDI
SUCI ANGGIT FITRIANI
SUPRIYATUN
TITI WIJI RAHAYU
ULFA AFI SUSANTI
UMAYATUL HAORO
WAHYU ENDAH P
WENING WIGATI
YOGA WAHYU PRADANA
ZAHROTU H
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
70
72
70
76
66
74
70
74
66
60
82
74
52
66
60
62
74
72
70
66
68
68
70
64
68
62
74
70
66
68
66
78
58
64
72
70
60
60
54
54
86
66
72
66
2980
68
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Nama
ALIF SEPTIANI
APRILIA HARIANI L
ARIF NUR HIDAYAT
BRAHMANTYA WAHYU
CLARA WAHYU SUCI RIYANTI
DANI WINDA NUGROHO
DANIEK KUSUMANING TYAS
DESI PRIMANITA
DEWI KARTIKA
DHANANG ARIF BASKORO
DIANA FATKHUROHMAH
DIANA WIJAYA
DONO ARIADI
DWI PRIANASARI
DWI YANI RUNI Y
EKA RASYULIANI
EKO SAPUTRO
ENDAH RETNO HAPSARI
ENDAH SRI SUSILOWATI
FARIDA IRIANTI
FATWA AULIA NH
FERA SANDRA SULISTYA
GUNAWAN LAKSAMANA
HARYSTA KURNIA PW
IKHWANUDIN SISWANTO
INDAH FADLIYYAH R
ITA YUNIARSIH
KINANTI DIYAH PRATIWI
MARIA YUGA PUSPITASARI T.
MERY ROMANINGTYAS
MISWAHYUNINGSIH
NISA NUROHMAH
RATNA WIDYANINGRUM
REIZKA KEUMALASARI
RESTIAS HARSI MAIMUNA P.
RISTIANI PURWANTO
RIZAL DANI WIBOWO
RIZKY AGUNG BUDIMAN
RIZKY AMALYANTO
RIZKY YULIA SARI
SEPTI NINGSIH
SEPTIAJI FIRMAN ADZANI
SEPTIANI DIAN PUSPITASARI
STEPANUS AMANDU
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G23
Nilai
80
78
76
80
80
86
78
85
80
80
54
64
68
66
66
66
58
68
62
66
80
70
64
76
74
70
70
62
70
64
72
62
66
70
68
78
74
72
62
70
58
70
62
60
3085
70
69
69
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama
ANDY SETYA
ANDYANI LARASATI
ANI BUDIARTI
ANJAR RIZKI FITRIANTO
AULIA RAHMAH HAYATI
AULIA TEGAR WIJAYA
AYU MARTININGTYAS DIAH S.
AYU PRISCALIANA M.
BAGUS KURNIAWAN
BELIA NANDA LAKSMITA
BINTANG RABBANI AJI
CITRA LESTARI PURIANA ASIH
DELANITA ROSIANANDA S.T.
DESI AMIDA
DESI LASTRIANI
DWI ANANDA
DWI FITRIYANI
EKA WIDIYASTUTI
ELVANUAR RAHADI
FEBRIANA WAHYUNINGTYAS
FLIDZAH NAFI KUSNA
HANI EKA NOVIANI
HARYO
IDMAM MULFAFA
ISTIQOMAH FACHMI
LUSIA NOVIKASARI
MILADI KADARUSMAN
NOVI FATIMAH
NUR SAFITRI
OKTARINA KUSUMANINGSIH
PANCAR SULI
PONCE FATMAWATI
RAHAYU BUDI ARTHANI
RETNO ARI LISTIANA
RISKI
SEPTIANA PUSPITA DEWI
SINGGIH PRIONO
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
TRI WULANDARI
WARMOKO
YANUAR DIAH LAVETI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
78
76
74
82
70
76
74
76
74
76
80
80
72
66
76
70
68
76
74
72
76
74
74
80
76
76
78
78
72
66
64
86
70
82
76
74
74
78
72
74
72
72
3134
75
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama
ARIEF ZAKARIA RAHMAN
CANDRA AJI SANTOSO
CHINTYA FERONICA
CLARA WAHYU SUCI RIYANTI
DANI WINDA NUGROHO
DANIEK KUSUMANING TYAS
DESI PRIMANITA
DEVI WULANDARI
DEWI KARTIKA
DIAH KANTI
DIANA WIJAYA
DITA DESIANA SAPUTRI
DONO ARIADI
DUDY DARMAWAN
DWI ENDAH WARDANI
FITRI MULYANI
GIAN TRI WIDODO
HANDIKA NANDA PRATAMA
IKHWANUDIN SISWANTO
IRLAN BAHAR
ISNA DAYU FITRIANA
KINANTI DIYAH PRATIWI
MARIA YUGA PUSPITASARI T.
MERY ROMANINGTYAS
MISWAHYUNINGSIH
NISA NUROHMAH
RATNA WIDYANINGRUM
REIZKA KEUMALASARI
RESTIAS HARSI MAIMUNA P.
RISTIANI PURWANTO
RIZAL DANI WIBOWO
RIZKY AGUNG BUDIMAN
RIZKY AMALYANTO
RIZKY YULIA SARI
SEPTI NINGSIH
SEPTIAJI FIRMAN ADZANI
SEPTIANI DIAN PUSPITASARI
STEPANUS AMANDU
WIDYA ASTUTI
WISNU DWI DARMAWAN
YOGINANJAR ANGGORO M.
MICHAEL SIEBERS EFFENDI
Nilai
72
72
64
48
60
56
68
68
80
56
64
64
52
64
68
60
56
52
52
48
68
72
72
68
68
60
56
68
68
48
68
64
64
68
64
56
72
52
56
72
72
64
2644
63
69
69
154
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA
YANG DIAJAR OLEH GURU G24
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
Afianty
Agus Purnomo
Aji Pramata
Anggita Alifah Yuliana
Aziz Saifudin
Desi Nuryati
Dewi Riana
Dyah Arum Luvita Sari
Endah Rianingsih
Estri Yuliani
Falah Aditya Pradana
Fiji Lestari
Fitrian Adi Nogroho
Helga Guntari Indah A.
Hermawan Indra Iswara
Hidayat Dwi Purnomo
Iko Wahyu Prakoso
Laeli Latihah
Mohamad Budi Setyadi
Nofi Febriana
Noveri
Novia Ade Windari
Nureni
Pradini Wahyu Gustira
Reza Lolita
Rizki Gilang Januar
Rohana
Rusminah
Siti Ma`rifah Yulianti
Tria Erlina Dewi
Trias Pamungkas
Umi Tarwiah
Viska Arum Setiani
Yanuar Setian Cahyo S.
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
68
67
63
67
65
90
65
75
90
67
78
67
67
70
68
85
64
70
65
65
78
67
65
95
65
67
90
85
75
64
97
70
67
70
2471
73
73
73
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G25
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nama
Ade Novita P
Afria Nita Siska
Anas Afrizaldyn A
Annisa Dian Anindita
Ayu Enndi Septiyani
Dekawati
Dessy Rochniati H
Dimas Wahyu A
Erwin Budiono
Gunawan Sudiarto
Hendri Rahmanto
Heri Catur W
Ika Dian Widaryanto
Intan Pertiwi
Irena Ayu Purnamasari
Kodirin
Krisda Titis
Linda Logikasari
Mei Fistiani
Mohamad Eric W N
Nur Asri
Nurcahyani Mustika R
Panggih Nugroho A
Pradita Wulan A
Prima Ghozali
Ragil Pancawati
Rahadian Widyastono
Riastuti
Ririn Rianasari
Rizky Tria A
Shelly Nur Afifah
Siti Aisah
Subosito Anggoro A
Suyatno Yulianto
Thoriq Eka J
Wahyu Dwi Romiatun
Yayah Kurnia
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
62
75
60
60
60
70
75
90
60
60
70
60
60
60
60
60
60
62
70
60
60
60
60
60
60
60
60
60
70
60
70
95
60
60
60
60
60
2369
64
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nama
Aditya Yuliandi
Alinda Tri Vinanjar
Ana Puput Safitri
Angga Dwi Jayanto
Anjar Sugan
Bastiar Dwiharyatno
Dian Siebers Efendi
Ditya Anggara
Elok Desi Rosiana
Fajar Purwo H
Feni Liana
Handoko Setyo W
Hendri Nugroho
Ifan Trihadmadi
Iwan Adhie P
Kurniasih
Mernin Wahyu A
Nadya Tantri
Nur Jannah
Okvi Purwaningsih
Puguh Andoko
Resi Nurani
Restiana
Riana Yulita R
Riska Oktafiani
Risma Kartika
Saeful Rahim
Sika Ismoyo
Singgih Angga P
Suwarsih
Titi Sukaesih
Tri Astuti
Ungki Primandanu
Wahyutiningsih
Wiwit Mulyanti
Yanet Tri Kristiani
Yuni Kurni Astuti
Nilai
75
75
65
75
75
75
80
80
75
67
80
65
75
75
75
65
75
75
75
65
77
75
75
75
80
70
65
80
75
65
80
90
65
70
65
75
75
2724
74
69
69
155
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G26
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Amin Sapto S.
Anggi Aprillia
Anugrah Dwi P.
Apriliani Tri K.
Ardit Tri Handito
Ayu Herma A.
Bestavi S.
Charisma Nanda P.
Citita
Danu Rizki S.
Dea Vallana
Dhorif Nograoho
Dimas C.N.
Dita Pambudi
Dwi Purwanti
Edi Iman S.
Ika Kusuma W.
Inggit Mey R.
Khoerotun G
Luli Oktafian
Murni W.
Neni Juwanti
Nining Setya P.
Noviah
Nur Cahyati
Pandu Eko P.
Resa Yona
Ria Rohmiati
Rian Riza
Septiriana
Setyawan Ade P.
Taufik Sukma W.
Tiara Rizki A.P.
Titi Yuliantik
Tri Melina
Wahyu Septiasih
Wanti Lestari
Widi Wicaksono
Yeni Rafiani
Yessi A.
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
90
61
61
85
61
75
70
61
85
65
65
80
67
61
67
95
95
95
95
61
83
80
61
95
65
95
78
95
61
85
67
75
70
71
68
80
67
61
95
90
3037
76
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
Abdurrohim H.
Aditya Harian Saputra
Anwar Saputra
Ardyan P.F.
Ari Prasetyo
Arif W.
Aulia D.S.
Baha Was`ul H.
Cici Romanti
Dewi Utari
Diah Nujanah
Dian Suhestina
Dwi Alfiah
Dwi Antoro
Eti Yuniarti
Eva Puspitasari
Ferdian Ambri
Gayuh Dwi L.
Hendra S.
Laela Nur Fitria
Lana Desi Kusuma
Lusi S.N.
Mega Ukami
Meli S.
M Ridwan S.
Norma L.
Nurul Asiah
Oluy Insaini
Rafiqah Fatmasari
Rifki Rachmada P.
Rokhmayanti
Siti Soleha
Trias Eka N.
Tuti Trisnawati
Wahyu Ari W.
Windi Atmoko
Wiwit Widya
Yoga wibowo Aji
Yumelka Rani F.
Yunita V.
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G27
Nilai
85
80
75
85
70
85
75
70
85
70
80
85
80
70
75
85
85
85
90
75
85
85
80
85
75
90
85
85
70
85
70
70
80
78
80
85
80
70
85
85
3198
80
78
78
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama
Anggita Yulian M
Annisa Nindya
Cholifah
Dian Mareta Fitriani
Eighka Dwi Sariasih
Fajar Catur Riyadi
Feria Indriatun
Fitri Susanti
Gani Fandi Sambodo
Gita Lestari
Grizelda Irawati
Iqbal Alif F.
Kuat Sutrisno
Leni Astuti
Lesha Ludiyanti
Luber utomo
Mohammad Yugi G
Mutoharoh
Novita Dwi P.
Nur Indah W
Rifki Tulus
Sari Apriliani
Sinta Agustina
Suci Astuti
Suyanti
Tri Pamungkas
Nilai
70
75
55
60
60
40
55
65
65
60
85
55
50
65
45
70
50
55
45
75
90
95
80
95
85
65
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
1710
66
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama
Afiati Laela
Ageng Tri Kuswanto
Elis Nurhayati
Eri Widyawati
Evi Puspita Karunia
Heri Andrian
Hernawan Singgih
Ichfa Aryyasa
Indra Setiawan
Juni Purwanto
Lili Setyaningsih
Lintang Baskoro P
Meliawati
Monica Dwi Maya
Nining Waryanti
Novita Dian Mustika
Putri Nur F
Resi Widi A
Rinangsih
Ryan Putra H
Ryan Vebri Ariesta
Solehan
Sugiyati
Vita Vebianti
Vivi Puspita Jayanti
Yosi Monika
Yuni Khusnul K
Nilai
80
70
80
80
80
70
80
80
70
70
80
80
80
80
80
80
70
80
75
70
80
70
80
80
80
80
80
2085
77
71
71
156
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G28
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Nama
AHWAN ZEN AL HARSO
ANGGIT NUROHMAN
ANISA RETNO WULANDARI
APRI FILIASANTI
APRI WIJAYANTI
ARNI MINANTI RAHAYU
DITA RIZKI DANU P
EDI GUNTORO
EKA DEDE ANGGRAENI
ELIZAH RIYANTI
ENDAR ARYANTO
FETRICYA NAZELA JUNIFER
HILDA FEBRIYANI
ISNAENI
LUJENG TYAS TAMA
MERLA ADHI DARMA
MONDIA NOVA
MUHAMMAD FAITULLAH A.
NOVA KUSNO MIYADI
PIPIT ATIYAH ROMADHONI
RIZKY AUFIA
ROMADONY FEBRIAN TINTO
RONI ASTRIA VALUPI
SANTI UTAMI
SITI NGAISAH
SULIS FITRIANI
SUSANTI HERAWATI
SYAIFUL BAHRY
TRI WULANDARI
TUKINO
WIWIT RAHMAWATI
ZAENIFA M NISA
YUNITA DEWI SAPUTRI
Nilai
80
80
80
80
80
80
75
75
75
75
70
70
75
75
70
70
75
80
80
70
80
80
80
75
75
70
70
75
70
70
75
75
75
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
2485
75
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Nama
Nilai
75
ADITYA DONNY BAHAR
75
ARUN SARI
75
AZMI NUR RAHMAH
75
BAYU FAJAR AFANDI
75
BAYU PAMBUDI
80
CANDRA AJI PURNOMO
60
CATUR SATRIA AGIL NH
80
DADIQ SEPFI GINANJAR
75
DEFI NOFITASARI
80
DEWI CAHYANI
75
DIAN FEBRIANA
75
DIAN NOVITASARI
75
DIANA YUSMITHA
DINASTRI AYU MAHARANI 70
75
EKA REVIANA
70
FAJAR DWI APRIANTO
75
FELI FAUZI PUTRI
75
HESTI SETYAWATI
75
IIS SUPRIYATIN
75
INDRA DWI BARIYAN
INTAN SYETIANA PUNGKIY S 80
80
KIKO EROWATI
80
LINDA SAFITRI FEBRIANA
75
MARISA SEPTIANI
75
MUSOFA NUR DIANTORO
75
NENENG ERVININGSIH
75
NENSI AGUSTIN
75
NOOR RACHMAT FAUZY
75
REZA JULIANTO SADONA
80
RISKI ADINUGROHO
75
SRI UTAMI
75
WAHYUNINGSIH
75
WIKE KRISDIAN PRISKA
75
WINDA SAFITRI
2560
75
75
75
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G29
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Nilai
62
AJI ALI ARDANI
62
ANIATI RAHMAWATI ULFA
54
DEFI EMILIANI
60
DONI WIJAYA
72
DWI RAHMAWATI
EKA FATMA ROKHMAWATI 64
74
ENDAH RETNO HAPSARI
66
ENDAH SRI SUSILOWATI
66
FARIDA IRIANTI
65
HARUN AL RASID
60
HENDRA ARGADINATA
50
HERIN PRABA PALASARI
58
IDA AYU FAJRIAH
74
IHTIMAM MUJADDIDI A
42
LUCKY VIAN LIGASWORO
72
LUKMAN NUR AZIZ
74
M ABDUL AZIZ
60
MARETTA ADI SAPUTRI
60
NELI TRIANINGSIH
64
NOVA DWI RIYANA
46
NUR ERAWATI
66
NUR FAJAR ASTI W
52
NURMA LISNAWATI
70
PUTRI ALUYINDA
78
RAHMA TRI WARDHANI
65
SANJAY ALWIGHANI
74
SHINTA IFTI ADITIA
72
SUBANDI
60
ULFA AFI SUSANTI
55
UMAYATUL HAORO
72
WAHYU ENDAH P
76
WENING WIGATI
Jumlah Nilai
2045
Rata-Rata Kelas
64
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
AFI RAHAYU
ANISA PUSPITASARI
ANISAWATI C
ANITA PUSPITASARI
ARI TURWANTO
AYU MIZANIATI
DEWI PRITAYANI
EGI SAPUTRA
ELI KAROMAH
ERA ADEVIYANI
EZRANITA IGREY D
FIKA SUSILOWATI
FITRIATUN KHASANAH
GALIH WIJAYA
HABYB NUROHMAN
IBNU SETIYADI
IIP HARNOTO PRAYOGO
INDAH KHOERUN NISA
JUMIRAH
KUNI HANIAH
LITA AFRIANY
MAY VONY FLORENSIA
MEI NUR KHASANAH
MEI WAHYU HIDAYATI
MUKTININGTYAS DIAH
NIA KURNIATI
NUR INDAH R MAULA
SUCI ANGGIT FITRIANI
SUPRIYATUN
TITI WIJI RAHAYU
YOGA WAHYU PRADANA
ZAHROTU H
Nilai
82
80
88
64
74
70
60
70
68
70
70
78
78
80
80
78
82
60
78
80
80
75
86
76
65
70
65
58
80
72
75
66
2358
74
69
69
157
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G30
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
ANGGI DIYANTI
ANGGUNIATI DWI UTARI
ANI MAKHBUBAH
ARIF MUNANDAR
DESTIKASARI
DEWI PUSPITA SARI M.
DIKA SAPTORI
EDI KUSMORO
EKO LUSWANTO
EKO PRADIPTO K.
EVA AGUSTINA
FENTI ENAWATI
GIGIH AMRULOH
GUSLIAN SARASATI
IMAM RAHMANTO
IRMAWATI
JUMENTIN
KUAT WALUYO
LUSI NUR SAFITRI
MIO SETIAWAN
MIRCHAYATUN
NAIF JILDAN
NIKEN TINON PRAJA HESTI
NINDI SEPTIKA MAULANI
NUR ALIFAH
NURUL FITRIANI
OCTIYANA ALYASARI
RATNANINGSIH
RIFKI TANTO SAPUTRA
SARASSATI PERTIWI
SEPTI INDRI ASTUTI
SETYANING RAHAYU
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
61
65
53
79
61
71
69
45
66
66
89
61
50
60
54
67
67
65
71
66
58
79
77
60
61
65
50
75
67
68
89
66
2101
66
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
AHMAD SYAIFUL ANAM
AJI MUNAWAR
AL KHOLIK MANSUR SYAH
APRIS SETIANA
BUDIANTO
DIKA PRASNA PUTRA
EKA BUDI ANDRIYANTO
EKA PRASETYO GUSMAN
EVA OCTIANI
FAHMAWATI NUR FADHILAH
HENTRI AGSPUR GITA A.
HERU MUSANIP
ISTIKOMAH
JUNIATI
KRISTIANI
KUSNAN
NINA MAYASANTI
NUR ITSNA WIJAYANTI
NUR NOCHANI
NURMA FATMAWATI
NURUL FADILAH
PURWINDA
RATNA EKA CAHYANIGRUM
SINTA PRASETYO RINI
SUSI ENDRIYATI
SYAMSUL RIZAL
TUTI LESTARI
VERA VITANIATI
WAHYU NOFIYANI
WANDA DWI OKTAVIANI
WINDA OKTIASIH
WINDAR LESTARI
Nilai
74
69
59
73
79
71
75
75
79
71
71
81
67
56
72
69
75
57
83
55
62
77
73
65
60
65
61
65
72
71
66
69
2217
69
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
APRIS SETIANI
ATIN ANDRIYANI
CHANDRA MARGIATINING
CHANDYA ANITA D.
DEFI PURWANTI
DONY SETIAWAN
EKA RAHAYU
EKA RODIARNI
ENI PUJIATI
FEBRIYAN ADI RESIANTO
FIKA ELFIANI
FITA PRASETYOWATI
HADI NOORHIDAYAT
MEILAYATI EKA DIANTI
MIFTAHUL HUDA
MUHAMAD DINI
MUJIATI
MUTIATUN NISA
NENI CHALFITRI
NOFI RIAWAN
RAGIL PRIBADI
RIKI KUSDIYANTO
RINA MEIKA SARININGTYAS
RIYAN HIDAYAT
ROHMAN IFANTO
SOLIKHAH
SUHEL JUNEDI
SUJARWOKO
TEDI WIJAYANTO
TIKA PRAMITASARI
TRIA AGUSTINI
WIWIT NURLINDA R.
Nilai
69
69
64
69
53
73
70
58
61
76
61
50
67
89
57
50
79
57
60
59
64
76
54
57
64
64
65
61
57
61
60
67
2041
64
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
ANNASTAMI WIDIANINGSIH
BETI PUSPASARI
BURHANUDIN
DEDI SETIAWAN
DIDIN NURJAFAR
DWI JAYANTI AGUSTINA
DWI LUJENG RIZKY ARDI
DWI NOTOSUHINO
DYAN ANISA
EGNA NURTRIFIANA
ELA NURHUKMAH
JENI AMBARWATI
KUSDIANTO
MARTIA RAHMAWATI
MEI ERNA WATI
MEI SARAS WATI
MOHAMMAD SHOFFAN A.
NENENG SUPRAPTI R.
NOFI RIYANTI
NOPI FERIANTI
NOVITA DYAH PUWARINI
NURUL CHRIS TANTY
NURUL SA'BANI
OKTAVIA ANGGUN P.
OKTAVIANI
PANCARINI WULANDARI
PRIYOGO
RANTO WIBOWO
RATNA NURHAYATI
RUMIYANTINGSIH
SAFITRI
SRI BINTANG PEMUNGKAS
Nilai
70
62
73
73
83
68
81
73
66
62
79
69
77
85
79
74
77
83
71
68
58
55
71
73
70
77
79
62
66
59
60
68
2271
71
69
69
158
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G30
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
ANINDA AULIA WULANDARI
ANITA KUSUMA DEWI
AYU PUJIATI
BAGUS BAYU SAPUTRO
DEWI AYU ISMANTO PUTRI
DIAH RESTI ISTIGHFAR
FEBRIANI DWI PANGESTU
FIKA FINASIH CAHYANI
GALUH SATRIANI
HENDRAWAN KRISTIONO
HERDIN PERMANA
INTAN DESI WARMANINGRUM
JULI ARSIH PANGESTI
KRITONO ROGO
KURIA DWI SARISTA
LAELA ANTIKA WULANDARI
LUSI AYUWANINGSIH
MUGI RAHAYU
NAUFAN ABGHIS SALAM
NINDYA FINDIKLAT
NUR FATKHU ROHMAN
NUR IDAH AYU LESTARI
NUR NINGSIH
OGI KHISNA WIRAGAMA
OKI ERVANTO
REZA RAFII FADILAH
RIDHA ARIANTO SETYAWAN
ROLYN ANALIS
RYAN WAHYU BIMANTARA
WIDO SETIANTO
YEKTI WIDODO
YOSIA PURI SAPUTRO
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
71
63
62
75
80
71
73
78
73
59
62
69
67
60
64
68
67
62
60
71
57
63
71
71
63
73
72
68
77
75
59
77
2181
68
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
AGUS SETIAWAN
ANDIKA DITA JANUARTI
DELINA VIRGIANA
DEVI TRISNAWATI DEWANI P.
DHAMAR SUKMA PRAVIRATAMA
DIMAS WIRAYUDA ANGGAR P.
DWIKY PRIMADA KURNIA YOGA
ELI SUSANTI
ELVAN CATUR SADEWA
ELVAN CATUR SADEWA
FISKA FEBRIYANTI
HARTANTO
HIMAWAN SUSANTO
INDIRA FEBRYANTI
MUSTIKA IRAWATI
NOVI DWI ASTUTI
NUR LAELY FITRIYANI
NUR SUPRIYADI
NURFIQOH HIDAYATI
OKTAVIANA NUR IZATI
PRILI YOSHINTAN
PRITA WULANDARI
RESTY OKTAVIANA DEWI
RINDY DESTRIANA TITA
RIZKY FAJAR ZUNI PRATAMA P.
SIGIT WAHYONO SAPUTRO
SONY WAHYUADI H.R.
SRI HANDAYANI
SRIYONO
STERINALITA COSTIANA
SULISMAWATI
TRI WAHYUNI
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G31
Nilai
97
69
72
72
75
80
76
70
81
73
69
73
69
72
70
70
74
70
70
65
66
69
70
72
65
75
88
75
71
87
69
73
2347
73
69
69
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama
ACHMAD MAHBUB S
AFIQ ROSEMALIA SARI
AGNES PRIHANDINI
AGUSTINI SUHARYANTI
AIDA FEBIAN K
APRI YANI ERLIYA PW
APRILIA DWI R
CHANDRA MUGI RAHAYU
DEWA AWANG CP
DWI PARWATI
EKA AHMADI
EKO BAGOES H
EKO PAMBUDI
EKO SUBEKTI
ERNA FATMAWATI
EVI LISTIANI
FAIDATUNNISA ISNANIYAH
GALUH SETIAJI
GIAR INDRIAWATI T.A.
HANAFIANTO P
HERI TRI SUSANTI
IKA NUR IRANI INDRIATI
IMAM CHAMIDI
INDAH TRI WAHYUNI
ISMAUN NI'MAH
JENDRA BAGUS P
KHUSNU SAEAN S
LAELATUL KARUNIA R
NASHIHATUR RAHMAH
NINDYA BESTARI
NOFRI SURYANTI
NURHAYATI
NURRISA HATARI
NURUL HUDA AL MAKRUF
SINGGIH ADI NUR W
SULISTIYANI
TRI RESTU NOFIANTI
VINDA NOVITASARI
WACHIDA AROCHMAN PRATIWI
WULAN STYANINGSIH
YULIANTO ADHI DL
ZIYADATUN NURUL F
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
64
70
72
70
76
66
74
70
74
66
60
82
74
52
66
60
62
74
72
70
66
68
68
70
64
68
62
74
70
66
68
66
78
58
64
72
70
60
60
54
54
86
2840
68
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama
AFRIANDO HARYATIKO
ALIF FURY FURMOKO
ANGGA ARIESTA
ANI SAFITRI
APRILIA NUROCHMAH
AWAN SETIO BUDI
CATUR RIYARAKHMONO
DEWI RATNANINGSIH
DHINA PUSPITA NINGRUM
DIAH RATNASARI
DIAN ANGGORO W
DIDIK PURWADI
DWI LUGIANTI CHASANAH
DWI MARGIANTO
EDY CAHYONO
EKA FERYANTI
EKA PARSIATI
EKA YULIANI
ELI DWI RAHAYU
EVI RATNA WAHYUNI
FADLUN HARYADI
FITRI APRIANI
GALANG SADEWO
GIOVANNI YODA E
JAMA'AH MASRURIYAH
MIA MEILISA
MUSAROFAH
NAELATUL FADILAH
NANA MARTINA
NURUDIN FITRIYANTO
RETNO N
RETRI DWI ANDRIANI
REZA ARLY PRIYANGGA
RIZKA RESTU AMBAR W
SALAMAH
SETIAWAN ADI P
SILVINUS CHRISTIAN HS
TRI UDIANTI
TRI YULIATIN
WAKHID YUDHA RW
WANDA YULIAN HS
WIDHA PRIMA
Nilai
80
78
76
80
80
86
78
85
80
80
54
64
68
66
66
66
58
68
62
66
80
70
64
76
74
70
70
62
70
64
72
62
66
70
68
78
74
72
62
70
58
70
2963
71
69
69
159
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G32
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Nama
ADITYA GALUH SAPUTRA
AGUNG KURNIAWAN
AGUS PARYADI
ALIF SEPTIANI
APRILIA HARIANI L
ARIF NUR HIDAYAT
BRAHMANTYA WAHYU
DHANANG ARIF BASKORO
DIANA FATKHUROHMAH
DWI PRIANASARI
DWI YANI RUNI Y
EKA RASYULIANI
EKO SAPUTRO
FATWA AULIA NH
FERA SANDRA SULISTYA
GUNAWAN LAKSAMANA
HARYSTA KURNIA PW
INDAH FADLIYYAH R
IRMA WAHYUNINGSIH
ITA PURNAMASARI
ITA YUNIARSIH
KHOERUL HIDAYAT
KUAT BASUKI
MARETA FITRIYANI
MASITAH HARYANI
MAZIZATUL ASNGADAH
NURUL CHASANAH
NURUL ISTIANA SAPUTRI
OKKI NURDIANSAH
RAUF YODHA PERMANA
RETNO YULIANI PAMBAYUN
RIDHO SUDRAJAT
RINI NURHAINI
RIZKI WAHYUNI
RULY ADRIYANTO
SITI NUR CHIKMAH
TIKA MAHARSIWI
TOIFAH
VANUS FIRDAUS
WAHYU WIJAYANTI
WIWIN INDAR M
ZU'AMA HILMA ISMANI
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
80
78
76
80
80
86
78
85
80
80
54
64
68
66
66
66
58
68
62
66
80
70
64
76
74
70
70
62
70
64
72
62
66
70
68
78
74
72
62
70
58
70
2963
71
71
71
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G33
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Nama
ADI DWY SETIYANTO
ANGGIT AMELIA Y
ANISA MAYA ANGGRAENI
ASRI WINDARI
AZIZ AHMAD
BAYU LARASATI
DESI NATALIA
DINA NOFIANAI
DWI PRASETIA
ENDAH PUSPORINI
ENI PURWATI
ESTIKA WIDI UMAIROH
FATATI NURIANA
GITANIA NURUL RESTIA
GITA KLODI SEPTIAN
HANIATI NUR FAZARI
IIN MUTTOLINGAH
ILHAM MAULANA
JARIAH SULISTIANINGSIH
KURNIA DARA ASTRIANDANI
KURNIA RAKHMAWATI
MARLINA
MELIANI SULISTIANANINGRUM
MOCHAMMAD YASIR
NOVALIA DWI KURNIAWATI
NUNIK KUSUMANINGSIH
NUR FITRIANI
OKKY ANDHI RAPUTERA
PETER CHRISTIAN PANGKEY
PIJAR WIJAYANTO
PRATAMA ADI PRIYONO
PRICHATIN NINGSIH
RAMADAN DIMAS PURNAMA
RATIH PUSPITASARI
RIFKI ABDILAH
RISNA DIANTI
RIZKI AMALIAH
SETIANA WIDARYANTI
TUTI PUJI LESTARI
WAHYU PRASETYO AJI
WURI WIDAYANI
YOSEPH ADI SETYAWAN
YUNIARTI
YUNUS HENDARTO
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
78
76
74
82
70
76
74
76
74
76
80
80
72
66
76
70
68
76
74
72
76
74
74
80
76
76
78
78
72
66
64
86
70
82
76
74
74
78
72
74
72
72
62
74
3270
74
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Nama
ALEX TRICK SETIAWAN
ALIN ANGGINI
AMRI YUDA ADITYA
ANGESTI RAHAYU
APRILIA NURUL UTAMI
ARI MACHMUDHOH
BAGUS SANJAYA
CAHYA TRI AHADI
DHAIFINA FITRI HAJIDAH
DHANI FAJAR PAMBUDI
DIAH YULI PURWANISARI
DIAN CHANDRA UTAMI
DONA KURNIAWAN
DWI INDRIYATI
FAJAR AGUNG TRISNADI
FALAN KURNIAWAN
FAUZI HARIS PAMBUDI
FITRI NURHAYATI
GIYARTI
LINO HUGUN SAPUTRO
LITTA AYU AMARTIN
MAYA KARISMA
MUJIATUN
MUQIMAH SENIHARTATI
NESIA HAPSARI
NIKHAYATUL KHASANAH
NILA PRADANI
NUR ATIKAH PRATIWI
NURAENI AGUSTIKA
NURUL RAHMAWATI
OGI MAHINDRA CIPTA N
PRATAMI DEFIYANTI
PUTRI NUR INDAH SARI
QONI'ATUN NI'MAH
RAHMAT SUGIARTO
SARI MURFIQOH
SAUNDY BIDRUM NADA'A
SHELLIANA SHEREYEVA
SINTA DEWI SUSANTI
SISANA
SUTANTI
SYIHAB AL AHNAN
TRI WIDYA ASTUTI
YULIANTI
Nilai
68
66
70
68
74
66
68
78
62
80
64
58
70
74
66
60
70
74
58
64
66
64
76
72
74
58
74
76
68
76
60
70
78
64
70
74
72
68
58
62
76
78
72
72
3036
69
72
72
160
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G34
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nama
AFRISNA NUR ADILLAH
AGUSTIN RAHMAWATI P
ANGGIT FIKRIANTO
ANGGRAENY DWI LISTIANTI S
ANI MUFRIFAH
ANIK WAHIDATUN MA'RUFAH
ARDIANSYAH
CAESAR ADHITYA SASONGKO
DIAH WIDIYANINGSIH
DIDI MURYANTO
DIMAS SURYO L
DONI NUR WIDIYANTO
DRAJAT LUHUR SETYAWAN
EKAH MEI LISTIANI
EMIARTI SETYANINGSIH
ESTI MUAMAROH
FAJAR FREDITAMA
FERRY ANGGA PRASETYO
GILANG KURNIA CANDRA
HERI SUSANTO
IMANIAR SEPTININGSIH YUSA
ITA MUSFIQOH
LATIFATUZ ZUHRO
LINDA PRASETYANA
MAHMUDAH ULFAHNIA
MA'RUF AZIZ
MILLATUL 'AMALIYAH
MINARTI
MUHAMAD ARIFIN
NIMAS AYU WULANDARI
RAKHMAN SABIQ JAUHARI
RIZKI FITRIA DWIANTI
RUSLI NUGROHO
SURYANI
TIA ANDANI
TRI AJI QOWIM MANSYUR
TRI YULIANA ANGGRAENI
UMI CHASANAH
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
63
63
65
70
70
63
65
63
70
65
63
63
75
63
70
65
63
63
63
63
70
65
70
65
63
63
65
63
75
65
70
70
70
70
63
70
70
70
2525
66
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nama
ANNASTAMI WIDIANINGSIH
BETI PUSPASARI
BURHANUDIN
DEDI SETIAWAN
DIDIN NURJAFAR
DWI JAYANTI AGUSTINA
DWI LUJENG RIZKY ARDI
DWI NOTOSUHINO
DYAN ANISA
EGNA NURTRIFIANA
ELA NURHUKMAH
JENI AMBARWATI
KAFISAN FATAH WIRAKAH
KUSDIANTO
MARTIA RAHMAWATI
MEI ERNA WATI
MEI SARAS WATI
MOHAMMAD SHOFFAN A.
NENENG SUPRAPTI R.
NOFI RIYANTI
NOPI FERIANTI
NOVITA DYAH PUWARINI
NURUL CHRIS TANTY
NURUL SA'BANI
NURUL TRIS T.
OKTAVIA ANGGUN P.
OKTAVIANI
PANCARINI WULANDARI
PRIYOGO
RANTO WIBOWO
RATNA NURHAYATI
RUMIYANTINGSIH
SAFITRI
SRI BINTANG PEMUNGKAS
WAHYU PUJIANTO
WINDAR LESTARI
YANI ISWATI
YENI PEBRUATI
DAFTAR NILAI SISWA YANG DIAJAR OLEH G35
Nilai
70
63
80
85
80
70
75
80
80
80
80
80
63
63
70
63
63
63
63
80
70
63
80
63
75
63
70
70
70
80
63
63
63
75
75
63
63
63
2683
71
69
69
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nama
ASANTI
AZIZAH DHITA SAFITRI
DANANG TRILAKSONO
DEVITA RIANDIKA
DWI ARIANTI
EKA OKTA RIYANTI
FITRI MULYANI
GALIH ADE TRIANA
HADIDA DWI PAMULAHATI
HANDIKA NANDA PRATAMA
IRLAN BAHAR
ISNA DAYU FITRIANA
MICHAEL SIEBERS EFFENDI
MUHAMMAD FAUZAN M.
NILA NURLAELA
NINING DWI SETIANI
NURUL HUDA AL MAKRUF
PANGKY HERLIYAWAN SYAH
PUPUT TRYAS S.
RAHMA TRI WARDHANI
RANI DEWI OCTAVIANI
RENI DEWI PRAWESTI
REZA KURNIAWAN
RIA CAHYA PUSPITA
RIFQO AGUNG PAMBUDI
SANJAY ALWIGHANI
SEPTIANA PUSPITA DEWI
SETIA WIJAYANTI
SHINTA IFTI ADITIA
SINGGIH ADI NUR W
SINGGIH PRIONO
SUCI WULAN SARI
TANGKAS ANDITA
TREES YULIANTI
TRI WULANDARI
VINA SOFIA ULFAH
WARMOKO
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
63
70
75
63
70
70
63
75
85
85
85
63
70
63
63
80
63
63
85
85
80
70
75
63
63
70
70
75
70
63
70
63
63
80
63
70
63
2610
71
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Nama
AGATHA FRINTYAS ADNAN
AL FAJAR PAMUNGKAS
BELLA NOVELIA
DEWI AYU WULANSARI
DIANTORO
DIAS DWI SURYANING PRAJA
DWIYANA PUSPITA CANDRA
EDDO WIRIANTINO
EKA LATIFAH OCTAVIANI
ELISA NOVITASARI
ETI OSRIYAH
HEMI RISWANTI
HIDAYAH AGUSTIN
LINGGAR PERMANA PUTRA
LISA ANDRIYANI NANGIN
LUKMAN KHAKIM
MONA MELINDA
NOFI SETIOWATI NINGSIH
NOPITASARI
NUR FATKHU ROHMAN
NUR NINGSIH
OGI KHISNA WIRAGAMA
OKI ERVANTO
RAHARDIAN PUTRA PRATAMA
RINA DWI SETYANINGSIH
ROSIANA DYAH KINASIH
SAFITRI WULANDARI
SETIANI DWI JULIA ASRIFIDA
SHINTA DAMAYANTI
SUPAR
SURYAWAN RUDI SAPUTRA
TIANDTO HANGGA APIK N.
TITIN KARTINI
TRIONO
VINA SAFITRI
WAWAN SETIAWAN
WULAN SINFA SULISTYAN
Nilai
63
70
63
65
65
65
63
70
75
75
75
75
63
65
65
63
63
70
65
63
80
70
65
65
63
63
65
65
70
65
63
63
63
75
63
63
65
2467
67
69
69
161
DAFTAR NILAI RATA-RATA AKUNTANSI SISWA
YANG DIAJAR OLEH GURU G36
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Nama
Aditya Harian Saputra
Anwar Saputra
Ardyan P.F.
Ari Prasetyo
Arif W.
Aulia D.S.
Baha Was`ul H.
Cici Romanti
Dewi Utari
Diah Nujanah
Dian Suhestina
Dwi Alfiah
Dwi Antoro
Eti Yuniarti
Eva Puspitasari
Ferdian Ambri
Gayuh Dwi L.
Hendra S.
Laela Nur Fitria
Lana Desi Kusuma
Lusi S.N.
Mega Ukami
Meli S.
M Ridwan S.
Norma L.
Nurul Asiah
Oluy Insaini
Rafiqah Fatmasari
Rifki Rachmada P.
Rokhmayanti
Siti Soleha
Trias Eka N.
Tuti Trisnawati
Wahyu Ari W.
Windi Atmoko
Wiwit Widya
Yoga wibowo Aji
Yumelka Rani F.
Jumlah Nilai
Rata-Rata Kelas
Rata-Rata Keseluruhan
Nilai Guru
Nilai
63
70
70
65
63
63
63
63
70
65
63
63
70
70
63
63
63
63
63
70
63
65
63
70
75
70
70
65
75
70
75
70
65
63
75
70
75
75
2560
67
67
67
Lampiran 7
162
HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL MORALITAS DAN KREATIVITAS GURU AKUNTANSI
RES
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G16
G17
G18
G19
G20
G21
G22
G23
G24
G25
G26
G27
G28
G29
G30
G31
G32
G33
G34
G35
G36
1
5
5
3
1
5
5
5
3
2
5
3
5
3
4
4
3
4
3
3
5
2
1
3
4
1
2
2
2
2
5
2
2
2
4
2
3
2
1
5
3
5
3
3
3
3
3
5
2
2
3
4
3
3
2
1
2
4
1
1
4
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
3
5
5
1
5
5
4
3
4
1
4
4
4
5
1
1
4
5
1
1
5
1
1
2
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
4
1
4
1
1
4
3
1
4
1
3
1
3
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
2
2
1
3
2
1
2
1
2
1
2
I1
5 6
5 5
5 5
2 2
2 5
3 4
5 5
3 3
5 2
5 5
3 4
2 5
5 5
3 4
5 4
1 1
4 2
1 2
3 3
1 2
5 4
5 2
2 5
2 3
3 2
3 5
3 2
1 1
2 3
3 3
5 2
2 2
2 4
2 5
3 4
5 5
3 2
7
3
3
2
2
4
3
2
5
5
5
5
3
3
3
5
4
4
3
5
5
3
3
3
2
3
2
2
3
2
5
2
4
3
2
5
3
8
4
5
5
2
5
5
5
4
5
5
4
5
5
2
4
4
4
4
5
5
5
5
2
5
5
2
3
2
2
2
4
4
4
4
5
4
9
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
3
5
3
3
5
5
4
5
4
2
2
5
4
3
4
3
2
2
2
5
4
5
5
10
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
3
3
2
2
1
5
4
5
5
11
3
5
5
5
2
5
3
5
5
5
3
4
1
3
2
5
4
2
5
2
2
2
4
2
2
2
3
2
3
2
3
1
3
4
2
3
I2
12
5
4
2
5
2
5
3
2
5
4
3
5
3
4
2
2
2
3
4
4
2
2
3
3
2
2
2
3
4
2
2
2
5
4
5
2
13
5
5
3
1
4
5
5
5
5
5
2
3
1
5
4
5
4
1
5
4
1
1
5
5
2
4
2
1
3
3
4
1
1
4
3
2
14
5
5
3
1
5
5
5
3
2
5
3
5
3
4
4
3
4
3
3
5
2
1
3
4
1
2
2
2
2
5
2
2
2
4
2
3
I3
15
1
5
3
5
3
3
3
3
3
5
2
2
3
4
3
3
2
1
2
4
1
1
4
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
16
5
5
1
5
5
4
3
4
1
4
4
4
5
1
1
4
5
1
1
5
1
1
2
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
X1
I4
17 18
5 2
5 2
5 3
5 2
3 3
3 2
5 1
5 3
3 3
5 3
5 4
5 5
3 5
3 4
4 4
5 5
5 5
4 5
5 5
5 3
5 4
5 5
3 4
4 5
4 4
4 4
5 5
5 5
2 5
4 5
4 4
4 3
5 5
5 2
2 4
4 3
19
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
4
2
3
4
4
5
4
5
5
I5
20
5
5
5
5
5
3
2
3
3
5
2
5
1
1
1
1
2
1
1
3
1
1
2
1
1
4
1
5
2
3
5
5
5
1
5
5
21
5
2
2
5
5
2
5
2
2
5
2
5
2
2
1
5
3
5
5
3
5
2
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
3
5
4
22
3
2
3
3
5
5
5
4
4
4
4
5
5
1
4
4
4
3
3
3
3
5
3
3
5
4
4
2
1
4
4
2
3
4
3
3
23
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
2
3
5
5
5
4
2
2
2
5
5
4
5
5
I6
24
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
3
2
2
5
5
5
5
3
25
5
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
3
3
2
1
5
5
5
5
3
26
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
3
2
4
4
5
4
5
3
27
5
1
5
5
5
2
1
5
4
4
5
5
3
5
3
2
3
5
5
5
5
5
3
5
5
2
2
5
2
3
5
5
5
5
5
4
I7
28
4
2
5
5
5
3
2
5
2
4
4
5
2
3
2
3
3
1
3
5
5
5
2
2
5
2
2
5
2
2
5
5
5
5
5
5
29
5
3
3
2
5
4
5
3
4
2
4
2
5
3
3
3
4
4
5
5
3
5
4
4
4
3
2
5
5
4
5
5
5
5
5
4
I8
30 31
3 1
3 5
3 1
2 5
3 4
4 3
1 1
2 4
2 1
2 5
4 5
4 5
3 5
5 5
3 5
5 5
5 5
4 5
4 5
3 4
3 5
4 5
4 3
2 4
4 4
3 5
5 5
5 5
5 5
4 4
4 4
4 4
5 5
5 2
3 3
4 4
I9
32
1
1
1
1
1
1
1
4
4
1
1
1
5
5
4
5
5
5
5
3
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
1
4
5
33
4
5
4
5
5
5
2
4
4
5
2
5
5
5
4
5
4
4
5
4
3
5
5
4
4
5
4
5
4
2
5
5
4
4
3
5
I1
34 35
5 5
5 5
5 3
5 5
5 4
5 5
3 3
5 4
5 5
5 3
4 3
5 4
5 5
5 5
5 4
5 5
5 3
4 5
5 4
5 5
3 3
5 3
5 5
2 3
4 5
5 4
2 2
5 5
2 3
5 2
2 5
2 2
5 4
5 4
5 3
5 3
36
5
5
4
5
4
5
3
4
5
5
3
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
2
5
2
5
4
5
5
4
2
5
5
2
4
5
2
37
5
4
4
3
5
5
3
5
4
3
3
4
5
5
5
4
4
3
4
5
3
3
4
4
3
4
2
4
4
4
5
5
2
4
3
3
38
5
5
4
5
5
5
3
5
5
5
3
5
3
5
5
4
4
4
5
5
3
3
4
2
4
5
2
2
2
2
5
5
2
2
3
3
39
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
3
5
5
5
5
4
5
5
5
4
2
3
4
1
2
5
2
4
5
2
5
5
5
4
2
3
40
4
3
3
5
2
4
2
2
5
5
2
2
3
4
3
3
3
2
2
4
3
1
3
3
2
2
4
3
3
3
4
4
2
3
3
1
X2
I2
41 42
3 4
3 4
1 3
4 4
5 4
5 4
5 4
2 3
5 4
3 5
4 2
2 4
5 4
5 4
3 3
3 3
1 3
4 2
2 2
5 5
2 2
1 2
3 4
1 3
2 2
4 4
2 2
3 4
2 2
2 2
5 1
5 4
2 3
2 2
2 2
1 2
43
4
4
3
5
5
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
2
2
4
2
2
2
5
4
2
4
4
2
2
4
2
2
44
4
3
5
5
4
4
2
2
5
5
2
4
4
4
2
3
3
2
4
4
3
2
3
3
2
4
4
3
3
3
2
4
2
3
3
2
45
5
5
5
5
4
4
2
5
4
4
5
4
4
4
5
5
3
5
4
5
3
5
5
2
5
2
5
5
3
5
4
4
5
5
3
5
46
5
5
4
4
5
4
2
4
3
3
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
3
5
4
2
1
5
5
2
5
4
2
4
5
3
3
47
1
3
3
2
4
4
2
2
1
5
2
1
4
4
4
3
3
2
1
3
1
2
3
3
2
1
4
3
3
1
2
4
2
1
1
2
I3
48
5
5
5
4
5
5
2
5
5
5
4
3
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
2
5
5
2
5
5
5
5
49
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
5
5
5
3
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
50
4
5
5
3
2
5
3
4
3
5
3
2
5
5
4
5
3
3
2
5
3
3
5
5
3
2
4
5
5
3
5
5
4
3
3
3
163
Lampiran 8
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER VARIABEL
Kode
Moralitas Guru
Resp
Skor
%
Krit
1
G1
4608
80%
T
2
G2
4464
78%
T
3
G3
3816
66%
S
4
G4
4068
71%
T
5
G5
4716
82%
T
6
G6
4572
79%
T
7
G7
3924
68%
T
8
G8
4644
81%
T
9
G9
4428
77%
T
10
G10
4788
83%
T
11
G11
4284
74%
T
12
G12
4968
86%
ST
13
G13
4068
71%
T
14
G14
4032
70%
T
15
G15
3852
67%
S
16
G16
4248
74%
T
17
G17
4284
74%
T
18
G18
3816
66%
S
19
G19
4572
79%
T
20
G20
4680
81%
T
21
G21
3816
66%
S
22
G22
3924
68%
T
23
G23
3636
63%
S
24
G24
3744
65%
S
25
G25
4068
71%
T
26
G26
3888
68%
S
27
G27
3672
64%
S
28
G28
3852
67%
S
29
G29
3420
59%
S
30
G30
3456
60%
S
31
G31
3564
62%
S
32
G32
3744
65%
S
33
G33
4500
78%
T
34
G34
4068
71%
T
35
G35
4608
80%
T
36
G36
3888
68%
S
Rata-rata
4130
72%
T
Distribusi Jawaban Responden
Sangat Tinggi (ST)
1
Tinggi (T)
21
Sedang (S)
14
Rendah (R)
0
Sangat Rendah (SR)
0
Distribusi Persentase Jawaban Responden
No
Kreativitas Guru
Skor
%
2808
87%
2844
88%
2556
79%
2808
87%
2808
87%
2988
92%
1908
59%
2520
78%
2736
84%
2736
84%
2052
63%
2376
73%
2880
89%
2988
92%
2664
82%
2700
83%
2232
69%
2304
71%
2448
76%
2952
91%
1944
60%
1944
60%
2772
86%
1944
60%
2052
63%
2304
71%
2304
71%
2700
83%
2016
62%
2052
63%
2628
81%
2520
78%
2160
67%
2340
72%
2016
62%
1944
60%
2443
75%
Krit
ST
ST
T
ST
ST
ST
S
T
ST
ST
S
T
ST
ST
T
T
T
T
T
ST
S
S
ST
S
S
T
T
T
S
S
T
T
S
T
S
S
T
Skor
80
84
81
78
84
78
87
85
80
81
76
86
85
85
83
78
85
85
85
80
78
76
80
90
78
85
80
83
78
85
82
82
85
83
82
85
82
Prestasi Belajar
%
80%
84%
81%
78%
84%
78%
87%
85%
80%
81%
76%
86%
85%
85%
83%
78%
85%
85%
85%
80%
78%
76%
80%
90%
78%
85%
80%
83%
78%
85%
82%
82%
85%
83%
82%
85%
82%
Krit
CB
B
B
CB
B
CB
SB
B
CB
B
CB
SB
B
B
B
CB
B
B
B
CB
CB
CB
CB
SB
CB
B
CB
B
CB
B
B
B
B
B
B
B
B
ST
T
S
R
SR
11
14
11
0
0
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
3
20
13
0
0
Sangat Tinggi (ST)
Tinggi (T)
3%
58%
ST
T
31%
39%
Sangat Baik
Baik
8%
56%
Sedang (S)
Rendah (R)
Sangat Rendah (SR)
39%
0%
0%
S
R
SR
31%
0%
0%
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
36%
0%
0%
164
Lampiran 9
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR
RESPONDEN
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G16
G17
G18
G19
G20
G21
G22
G23
G24
G25
G26
G27
G28
G29
G30
G31
G32
G33
G34
G35
G36
Skor
1404
1692
1044
1116
1512
1548
1260
1404
1332
1584
1224
1512
1368
1152
1044
1152
1080
1044
1080
1512
1044
972
1044
936
1080
972
792
828
864
972
720
864
1080
1080
1296
1080
1158
I1
Persentase
78%
94%
58%
62%
84%
86%
70%
78%
74%
88%
68%
84%
76%
64%
58%
64%
60%
58%
60%
84%
58%
54%
58%
52%
60%
54%
44%
46%
48%
54%
40%
48%
60%
60%
72%
60%
64%
Kriteria
T
ST
S
S
T
ST
T
T
T
ST
S
T
T
S
S
S
S
S
S
T
S
S
S
R
S
S
R
R
R
S
R
R
S
S
T
S
S
Skor
468
504
360
396
288
540
396
432
540
504
288
432
180
432
288
432
360
216
504
360
180
180
432
360
216
288
252
216
360
252
324
144
324
432
360
252
347
I2
Persentase
87%
93%
67%
73%
53%
100%
73%
80%
100%
93%
53%
80%
33%
80%
53%
80%
67%
40%
93%
67%
33%
33%
80%
67%
40%
53%
47%
40%
67%
47%
60%
27%
60%
80%
67%
47%
64%
Sangat Tinggi (ST)
Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Sangat Rendah (SR)
3
8
18
6
0
ST
T
S
R
SR
6
8
12
6
4
Sangat Tinggi (ST)
Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Sangat Rendah (SR)
8%
22%
50%
17%
0%
ST
T
S
R
SR
17%
22%
33%
17%
11%
Kriteria
ST
ST
S
T
S
ST
T
T
ST
ST
S
T
SR
T
S
T
S
R
ST
S
SR
SR
T
S
R
S
R
R
S
R
S
SR
S
T
S
R
S
X1
I3
I4
Skor Persentase
Kriteria Skor Persentase
Kriteria
396
73%
T
252
70%
T
540
100%
ST
252
70%
T
252
47%
R
288
80%
T
396
73%
T
252
70%
T
468
87%
ST
216
60%
S
432
80%
T
180
50%
R
396
73%
T
216
60%
S
360
67%
S
288
80%
T
216
40%
R
216
60%
S
504
93%
ST
288
80%
T
324
60%
S
324
90%
ST
396
73%
T
360
100%
ST
396
73%
T
288
80%
T
324
60%
S
252
70%
T
288
53%
S
288
80%
T
360
67%
S
360
100%
ST
396
73%
T
360
100%
ST
180
33%
SR
324
90%
ST
216
40%
R
360
100%
ST
504
93%
ST
288
80%
T
144
27%
SR
324
90%
ST
108
20%
SR
360
100%
ST
324
60%
S
252
70%
T
252
47%
R
324
90%
ST
108
20%
SR
288
80%
T
252
47%
R
288
80%
T
216
40%
R
360
100%
ST
180
33%
SR
360
100%
ST
180
33%
SR
252
70%
T
252
47%
R
324
90%
ST
180
33%
SR
288
80%
T
180
33%
SR
252
70%
T
180
33%
SR
360
100%
ST
252
47%
R
252
70%
T
180
33%
SR
216
60%
S
216
40%
R
252
70%
T
293
54%
S
289
80%
T
Distribusi Jawaban Responden
ST
4
ST
13
T
7
T
18
S
6
S
4
R
9
R
1
SR
10
SR
0
Distribusi Persentase Jawaban Responden
ST
11%
ST
36%
T
19%
T
50%
S
17%
S
11%
R
25%
R
3%
SR
28%
SR
0%
Skor
540
396
432
540
540
360
432
360
360
540
324
540
288
252
252
360
324
396
396
360
396
288
288
396
396
504
396
504
324
360
504
504
540
288
540
504
409
I5
Persentase
100%
73%
80%
100%
100%
67%
80%
67%
67%
100%
60%
100%
53%
47%
47%
67%
60%
73%
73%
67%
73%
53%
53%
73%
73%
93%
73%
93%
60%
67%
93%
93%
100%
53%
100%
93%
76%
Kriteria
ST
T
T
ST
ST
S
T
S
S
ST
S
ST
S
R
R
S
S
T
T
S
T
S
S
T
T
ST
T
ST
S
S
ST
ST
ST
S
ST
ST
T
Skor
828
612
828
720
900
900
900
864
864
864
864
900
900
612
792
828
828
828
828
756
792
900
504
756
900
864
864
612
432
432
468
756
828
792
828
612
771
I6
Persentase
92%
68%
92%
80%
100%
100%
100%
96%
96%
96%
96%
100%
100%
68%
88%
92%
92%
92%
92%
84%
88%
100%
56%
84%
100%
96%
96%
68%
48%
48%
52%
84%
92%
88%
92%
68%
86%
ST
T
S
R
SR
12
9
13
2
0
ST
T
S
R
SR
24
4
5
3
0
ST
T
S
R
SR
33%
25%
36%
6%
0%
ST
T
S
R
SR
67%
11%
14%
8%
0%
Kriteria
ST
S
ST
T
ST
ST
ST
ST
ST
ST
ST
ST
ST
S
ST
ST
ST
ST
ST
T
ST
ST
S
T
ST
ST
ST
S
R
R
R
T
ST
ST
ST
S
ST
165
ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR
X1
RESPONDEN
Skor
504
216
468
432
540
324
288
468
360
360
468
432
360
396
288
288
360
360
468
540
468
540
324
396
504
252
216
540
324
324
540
540
540
540
540
468
416
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
G16
G17
G18
G19
G20
G21
G22
G23
G24
G25
G26
G27
G28
G29
G30
G31
G32
G33
G34
G35
G36
I7
Persentase
93%
40%
87%
80%
100%
60%
53%
87%
67%
67%
87%
80%
67%
73%
53%
53%
67%
67%
87%
100%
87%
100%
60%
73%
93%
47%
40%
100%
60%
60%
100%
100%
100%
100%
100%
87%
77%
Kriteria
ST
R
ST
T
ST
S
S
ST
S
S
ST
T
S
T
S
S
S
S
ST
ST
ST
ST
S
T
ST
R
R
ST
S
S
ST
ST
ST
ST
ST
ST
T
Skor
144
288
144
252
252
252
72
216
108
252
324
324
288
360
288
360
360
324
324
252
288
324
252
216
288
288
360
360
360
288
288
288
360
252
216
288
275
I8
Persentase
40%
80%
40%
70%
70%
70%
20%
60%
30%
70%
90%
90%
80%
100%
80%
100%
100%
90%
90%
70%
80%
90%
70%
60%
80%
80%
100%
100%
100%
80%
80%
80%
100%
70%
60%
80%
76%
I9
Persentase
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
80%
80%
20%
20%
20%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
100%
60%
100%
100%
80%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
20%
80%
100%
71%
Kriteria
SR
SR
SR
SR
SR
SR
SR
T
T
SR
SR
SR
ST
ST
T
ST
ST
ST
ST
S
ST
ST
T
T
ST
ST
ST
ST
ST
ST
ST
ST
T
SR
T
ST
T
Skor
684
720
576
720
648
720
396
612
684
648
432
648
720
720
612
720
576
648
648
648
504
540
720
396
648
648
468
720
468
396
612
504
540
612
576
540
602
ST
T
S
R
SR
17
4
12
3
0
ST
T
S
R
SR
12
17
3
2
2
17
7
1
0
11
ST
T
S
R
SR
ST
T
S
R
SR
47%
11%
33%
8%
0%
ST
T
S
R
SR
33%
47%
8%
6%
6%
47%
19%
3%
0%
31%
ST
T
S
R
SR
X2
12
Kriteria
Skor
Presentase Kriteria
ST
1404
87%
ST
ST
1296
80%
T
T
1188
73%
T
ST
1476
91%
ST
ST
1404
87%
ST
ST
1440
89%
ST
S
1008
62%
S
ST
1188
73%
T
ST
1440
89%
ST
ST
1296
80%
T
S
1008
62%
S
ST
1224
76%
T
ST
1332
82%
T
ST
1440
89%
ST
ST
1260
78%
T
ST
1152
71%
T
T
1044
64%
S
ST
1044
64%
S
ST
1152
71%
T
ST
1476
91%
ST
T
828
51%
R
T
792
49%
R
ST
1224
76%
T
S
756
47%
R
ST
864
53%
S
ST
1152
71%
T
S
1008
62%
S
ST
1152
71%
T
S
936
58%
S
S
972
60%
S
ST
1260
78%
T
T
1368
84%
ST
T
900
56%
S
ST
1044
64%
S
T
828
51%
R
T
792
49%
R
T
1143
71%
T
Distribusi Jawaban Responden
22
ST
8
8
T
13
6
S
10
0
R
5
0
SR
0
Distribusi Persentase Jawaban Responden
61%
ST
22%
22%
T
36%
17%
S
28%
0%
R
14%
0%
SR
0%
I1
Presentase
95%
100%
80%
100%
90%
100%
55%
85%
95%
90%
60%
90%
100%
100%
85%
100%
80%
90%
90%
90%
70%
75%
100%
55%
90%
90%
65%
100%
65%
55%
85%
70%
75%
85%
80%
75%
84%
Skor
720
828
792
612
756
828
504
720
612
792
612
504
828
828
792
828
612
612
648
828
612
612
828
792
540
504
828
828
612
684
756
648
720
684
612
612
698
13
Presentase
80%
92%
88%
68%
84%
92%
56%
80%
68%
88%
68%
56%
92%
92%
88%
92%
68%
68%
72%
92%
68%
68%
92%
88%
60%
56%
92%
92%
68%
76%
84%
72%
80%
76%
68%
68%
78%
ST
T
S
R
SR
13
9
14
0
0
ST
T
S
R
SR
36%
25%
39%
0%
0%
Kriteria
T
ST
ST
S
T
ST
S
T
S
ST
S
S
ST
ST
ST
ST
S
S
T
ST
S
S
ST
ST
S
S
ST
ST
S
T
T
T
T
T
S
S
T
Lampiran 10
166
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
NO
Kode resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
SX
SX2
SXY
rxy
rtabel
Kriteria
sb2
X1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
3
3
3
5
3
4
5
4
4
4
4
5
5
5
2
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
2
3
4
4
2
5
4
3
4
4
2
4
2
2
1
4
3
1
2
4
4
4
4
2
3
3
2
4
4
4
2
4
1
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
5
3
3
2
4
4
4
3
3
2
1
3
2
4
5
5
4
5
4
4
1
4
5
5
4
2
3
3
3
4
2
4
2
3
5
4
2
3
4
3
3
3
5
4
3
2
4
3
3
4
2
3
3
2
4
2
4
4
3
3
3
2
4
3
4
3
4
1
2
1
2
3
2
2
1
1
3
1
2
1
2
4
3
4
2
2
1
1
4
4
4
4
4
3
3
2
4
5
5
4
5
4
4
3
5
3
5
3
2
1
1
3
1
2
2
2
3
1
2
1
2
1
4
4
2
2
1
1
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
3
5
4
4
5
5
4
3
4
5
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
4
5
3
4
4
2
3
3
3
5
5
4
5
3
3
4
3
3
3
5
5
3
3
4
3
3
4
4
2
3
3
2
2
2
4
2
2
2
2
3
3
2
1
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
4
1
2
2
46
45
54
50
47
42
46
58
51
52
42
41
50
47
41
53
54
39
48
39
154 159 202 190 171 130 162 246 197 188 140 135 170 173 123 205 212 111
172
123
5952 5867 6912 6659 6262 5477 6080 7601 6682 6563 5651 5426 6387 6210 5392 6718 7075 5054 6244 5235
0.554 0.491 0.567 0.854 0.801 0.642 0.725 0.752 0.631 0.195 0.857 0.632 0.719 0.663 0.809 0.202 0.774 0.571 0.565 0.783
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
0.92 1.71 0.54 1.67 1.70 0.89 1.50 1.55 1.69 0.55 1.60 1.64 0.24 1.84 0.78 1.27 1.26 0.69
Valid
1.31
Valid
1.54
167
NO Kode resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
SX
2
SX
SXY
rxy
rtabel
Kriteria
2
sb
X1
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
4
4
3
4
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
4
5
2
5
3
4
3
4
3
2
3
3
2
4
4
2
4
2
3
2
2
3
1
4
3
3
3
2
2
3
1
2
2
2
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
2
1
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
2
4
4
4
5
2
3
4
3
2
2
2
4
3
3
1
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
1
3
1
3
1
1
2
3
3
1
2
2
2
1
2
2
1
2
3
5
3
3
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
3
3
3
4
1
3
5
1
3
1
1
3
2
2
2
2
2
1
3
3
1
3
5
4
2
4
2
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
1
3
3
4
4
4
3
4
5
5
2
3
4
3
4
4
4
5
5
2
2
3
4
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
4
2
5
3
5
2
5
2
2
3
3
5
2
2
2
1
3
2
2
2
2
1
2
2
1
3
2
1
2
1
1
1
2
2
3
49
51
48
52
45
39
44
48
47
41
41
45
45
38
47
42
41
50
169 191 180 188 163 117 150 174 165 121 133 147 149 110 161 140 135 170
6342 6721 6407 6677 5651 5145 5690 6348 6111 5292 5409 5838 5801 5012 6154 5651 5426 6387
0.716 0.827 0.799 0.619 0.033 0.686 0.409 0.774 0.556 0.549 0.623 0.609 0.461 0.709 0.752 0.857 0.632 0.719
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Valid
0.64
Valid
1.26
Valid
1.89
Valid Tidak Valid Tidak Valid
0.55 2.00 1.11 1.50 1.46
Valid
1.27
Valid
0.64
Valid
1.50
Valid Tidak Valid
0.86 1.00 0.98
Valid
0.98
Valid
1.60
Valid
1.64
Valid
0.24
168
NO
Kode
resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
G14
G15
SX
SX2
SXY
rxy
rtabel
Kriteria
2
sb
X2
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
5
3
3
5
4
2
5
4
3
4
4
3
5
4
4
4
2
3
4
4
5
5
4
3
5
5
2
4
4
3
3
5
4
4
4
5
4
5
3
2
5
4
3
5
1
2
3
2
4
2
3
3
3
2
2
1
2
4
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
1
5
2
3
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3
3
2
4
2
2
4
3
4
1
5
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
2
3
2
3
1
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
2
2
2
3
2
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
2
2
2
3
2
5
3
3
2
1
1
1
4
2
2
2
2
2
3
1
2
4
3
3
5
2
4
5
3
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
5
1
2
3
2
3
1
2
3
3
4
3
1
2
4
1
2
2
2
2
2
2
2
5
5
4
5
3
5
5
4
5
5
4
3
5
4
4
5
5
3
5
3
5
1
5
4
4
4
2
2
5
3
3
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
1
1
3
3
2
2
4
4
3
3
5
4
2
2
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
5
3
3
4
2
3
3
4
1
2
5
1
2
2
2
5
4
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
1
3
2
47
46
44
47
45
41
52
47
47
47
47
54
36
44
54
48
48
49
46
38
46
56
173 154 146 163 151 123 196 159 167 173 155 214 104 158 222 156 164 179 154 112 158 218
3446 3285 3196 3416 3171 2897 3751 3373 3438 3331 3331 3943 2496 3193 3905 3338 3396 3526 3299 2780 3363 3931
0.771 0.635 0.761 0.853 0.370 0.450 0.817 0.766 0.849 0.371 0.677 0.950 0.111 0.572 0.673 0.515 0.564 0.667 0.703 0.770 0.889 0.527
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Y
Y2
85
7225
86
7396
53
2809
63
3969
73
5329
50
2500
74
5476
49
2401
84
7056
49
2401
93
8649
78
6084
65
4225
74
5476
53
2809
1,029 73,805
Reliabel
k = 22
Σα²b = 15.25
α²t = 229.686
Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid r11 =
1.84 0.92 1.21 1.12 1.14 0.78 1.12 0.84 1.41 1.84 0.55 1.40 1.26 2.07 1.97 0.17 0.74 1.35 0.92 1.12 1.21 0.64
0.98
169
Lampiran 11
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstanda
rdized
Residual
N
Normal Parameters
36
a
Most Extreme
Differences
Mean
.0000000
Std. Deviation
4.525808
22
Absolute
.114
Positive
.114
Negative
-.090
Kolmogorov-Smirnov Z
.683
Asymp. Sig. (2-tailed)
.739
a. Test distribution is Normal.
170
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolenioeritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
1
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
30.222
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
8.365
3.613
.001
Moralitas Guru
Akuntansi
.226
.073 .403
3.086
.004
.877
1.140
Kreativitas Guru
Akuntansi
.317
.090 .463
3.545
.001
.877
1.140
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
b. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
1
VIF
(Constant)
Std. Error
-2.465
5.098
Moralitas Guru
Akuntansi
.050
.045
Kreativitas Guru
Akuntansi
.003
.055
a. Dependent Variable: Abs_res
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
-.483
.632
.204
1.123
.269
.011
.060
.952
171
3. Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
1 (Constant)
Std. Error
T
Sig.
Beta
30.222
8.365
.226
.073
Moralitas Guru
Akuntansi
Standardized
Coefficients
Kreativitas Guru
.317
.090
Akuntansi
b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
3.613
.001
.403
3.086
.004
.463
3.545
.001
4. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
1 Regression
736.736
2
368.368
Residual
716.903
33
21.724
1453.639
35
Total
F
16.956
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi
b. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
5. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
1 (Constant)
Moralitas Guru
Akuntansi
Std. Error
30.222
8.365
.226
.073
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Beta
.403
Kreativitas Guru
.317
.090
.463
Akuntansi
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
3.613
.001
3.086
.004
3.545
.001
172
6. Koefisien Determinasi Ganda (Uji R2)
Model Summary
Model
R
R Square
.712a
1
Adjusted R Square
.507
Std. Error of the
Estimate
.477
4.66094
a. Predictors: (Constant), Kreativitas Guru Akuntansi, Moralitas Guru Akuntansi
7. Koefisien Determinasi Parsial (Uji r2)
Model
Correlations
Zero-order
Partial
Part
1 (Constant)
Moralitas Guru
Akuntansi
.565
.473
Kreativitas Guru
.604
.525
Akuntansi
a. Dependent Variabel: Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
.377
.433
1
Download