AGAMA MORAL, ETIKA DAN AKHLAK AKHLAK Akhlaq merupakan bentuk jamak dari khulq artinya perangai, tabiat, pekerti. Sedang secara terminologi akhlak adalah kemampuan /kondisi jiwa yang merupakan sumber dari segala kegiatanmanusia yang dilakukan secara spontan tanpa pemikiran. Akhlaq terbentuk dari latihan dan praktek berulang (pembiasaan). Sehingga jika sudahmenjadi akhlaq tidak mudah dihapus Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama). Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak mulia. 1. Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13), 2. Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112), 3. Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58), 4. Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160), 5. Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4), 6. Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31). Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak: • Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. • Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. • Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. • Dilakukan dengan sungguh-sungguh. • Dilakukan dengan ikhlas Faktor-faktor pembentuk akhlak A. Instinct (naluri) 1. 2. 3. 4. 5. Nutritive instinct (auri maka sejak lahir) Sexual istinct (naluri berjodoh) Paternal instinct (naluri keibuan dan kebapakan) Combative instinct (naluriberjuang) Naluri bertuhan B. Keturunan 1. 2. 3. Memiliki keturunan pokok beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan. Misal badan, perasaan, akal pikiran dan perasaan. Menurunkan sifat-sifat manusia. Menurunkan fisik ‘Azam (kemauan keras). 1. Akhlak terhadap Allah 1. Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4) 2. Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13) 3. Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1) 4. Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 4144) 5. Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159) 2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri dengan sebaikbaiknya. Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil daripengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri. 3. Akhlak kepada keluarga Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : • Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut • Mentaati perintah • Meringankan beban, serta • Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha. 4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan, dan menghargainya. A. Akhlak terpuji (Mahmudah) 1) Husnuzan Berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). 2) Tawaduk Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. Al Isra/17:24), menjelaskan perintah tawaduk kepada kedua orang tua. 3) Tasamuh Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Allah berfirman, ”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku (Q.S.Alkafirun/109: 6), menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang diyakini. 4) Ta’awun Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengansesama manusia. Allah berfirman, ”...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”(Q.S. Al Maidah/5:2) B. Akhlak tercela (Mazmumah) 1) Hasad Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain beruntung. Allah berfirman, ”Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atassebagian yang lain.(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari mereka usahakan.Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya...” (Q.S. AnNisa/4:32) 2) Dendam Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan. Allah berfirman, ”Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik bagi orang yang sabar” (Q.S. An Nahl/16:126) 3) Gibah dan Fitnah Membicarakan kejelekan yang dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah. Allah berfirman, ”...dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik...” (Q.S. Al Hujurat/49:12). 4) Namimah Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah berfirman, ”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat/49:6). ETIKA Yunani ethos yang berarti: adat istiadat, Sebagai cabang dari filsafat, maka etika berangkat dari kesimpulan logis dan rasio guna untuk menetapkan ukuran yang sama dan disepakati mengenai sesuatu perbuatan, apakah perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah dan pantas atau tidak pantas untuk dikerjakan. Etika dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenal gerak-gerik fikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenal tujuannya yang dapat merupakan perbuatan Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab alakhlak yang merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti, tabiat atau watak yang tercantum dalam alqur’an sebagai konsideran. (Pertimbangan yg menjadi dasar penetapan keputusan,peraturan) “ Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung” Istilah etika dalam ajaran Islam tidak sama dengan apa yang diartikan oleh para ilmuan barat. Bila etika barat sifatnya ”antroposentrik” (berkisar sekitar manusia), maka etika islam bersipat ”teosentrik” (berkisar sekitar Tuhan). Dalam etika Islam suatu perbuatan selalu dihubungkan dengan amal saleh atau dosa dengan pahala atau siksa, dengan surga atau neraka (Musnamar, 1986: 88) etika berhubungan erat dengan empat hal: a) Dilihat dari obyek formal (pembahasannya), etika berupaya membahasperbuatan yang dilakukan manusia. Dan sebagai obyek materialnyaadalah manusia. b) Dilihat dari sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.Sebagai hasil pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut, danuniversa. Akan tetapi terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan,kelebihan, dan sebagainya. c) Dilihat dari fungsinya, etika berfungsi sebagi penilai, penentu danpenetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan manusia, yaituapakah perbuatan itu akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. dengan demikian etika lebih berperan sebagikonseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilakukan manusia. d) Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman. Butir-butir Etika Islam Butir-butir etika Islam yang dapat diidentifkasikan, antara lain: 1.Tuhan merupakan sumber hukum dan sumber moral. Kedua hal tersebut disampaikan berupa wahyu melalui para Nabi dan para Rasul, dikodifikasikan ke dalam kitab-kitab suci Allah. 2.Sesuatu perbuatan adalah baik apabila sesuai dengan perintah Allah, serta didasari atas niat baik. 3.Kebaikan adalah keindahan ahklak, sedangkan tanda-tanda dosa adalah perasaan tidak enak, serta merasa tidak senang apabila perbuatanya diketahui orang banyak. 4.Prikemanusiaan hendaknya berlaku bagi siapa saja, dimana saja, kapan saja, bahkan dalam perang . 5.Anak wajib berbakti kepada orang tuanya (Musnamar, 1986: 89-93). Etika Dibagi Atas Dua Macam 1. Etika deskriptif Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. 2. Etika Normatif Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari. Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan. Sementa etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu: 1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia 2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa 3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang. 4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya. 5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari 1. Etika bergaul dengan orang lain a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat. b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya. c) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan mematamatai mereka. d) Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka. 2. Etika bertamu a) Untuk orang yang mengundang: Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orang-orang fakir. Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan. b) Bagi tamu: Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya. Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu. 3. Etika di jalan Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur. Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga. Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. 4. Etika makan dan minum Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu. Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. 5. Etika berbicara Hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan.. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani). Tenang dalam berbicara dan tidak tergesagesa. Menghindari perkataan jorok (keji). Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. 6. Etika bertetangga Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka. Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka. Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka. Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita. 7. Etika menjenguk orang sakit a) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk): Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya. Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan. Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT. b) Untuk orang yang sakit: Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih. Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak mem-butuhkan ketaatannya. Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. 9. Etika Berbeda Pendapat menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu. Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang. Sedapat mungkin menghindari permasalahanpermasalahan khilafiyah dan fitnah. Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah membantah dan kasar menghadapi lawan. 10. Etika Berkomunikasi Lewat Telepon a) Hendaknya penelpon memulai pembicaraannya dengan ucapan Assalamu’alaikum, karena dia adalah orang yang datang, maka dari itu ia harus memulai pembicaraannya dengan salam dan juga menutupnya dengan salam. b) Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan, dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan dan bekerja. c) Jangan memperpanjang pembicaraan tanpa alasan, karena khawatir orang yang sedang dihubungi itu sedang mempunyai pekerjaan penting atau mempunyai janji dengan orang lain. Macam-macam Etika 1 Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. 2. Etika Normatif etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. 3. Etika metaetika Merupakan sebuah cabang dari etika yang membahas dan menyelidiki serta menetapkan arti dan makna istilah-istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan-pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Istilah-istilah normatif yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah, yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya. MORAL Secara bahasa moral berasal dari kata Latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga adat atau cara hidup. Moral dan etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dan atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. moral juga merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik. Moral Islam Lima Nilai Moral Islam dikenal pula sebagai Sepuluh Perintah Tuhan versi Islam. Perintah-perintah ini tercantum dalam AlQur'an (surat Al-An'aam 6:150-153) di mana Allah menyebutnya sebagai Jalan yang Lurus (Shirathal Mustaqim ): 1. Tauhid (Nilai Pembebasan) 2. Nikah (Nilai Keluarga) 3. Hayat (Nilai Kemanusiaan) 4. Adil (Nilai Keadilan) 5. Amanah (Nilai Kejujuran) Persamaan dan Perbedaan Antara Etika,Moral dan Akhlak Persamaan Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut: akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya. akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi. Perbedaan Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud: Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan alSunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya. Manfaat etika, moral dan akhlak dalam kehidupan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menjadikan insan yang lebih taqwa kepada Allah. Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Memperbaiki tingkah laku manusia untuk menjadi pribadi yang baik. Mengetahui dampak positif hidup rukun dalam kehidupan. Memahami pentingnya arti persatuan di dalam kehudipan. Menumbuhkan kesadaran pribadi untuk membentuk nuansa kebersamaan dalam kehidupan sosial. Dapat berperilaku mahmudah yaitu berakhlak terpuji dan mampu mennghindari akhlak madzmumah. THANK YOU