Matakuliah Tahun Versi : CB 142 / CHARACTER BUILDING IV : 2005 : 01/01 Pertemuan 1 : “ PENGANTAR ETIKA TERAPAN “ 1 Learning Outcomes Mahasiswa mampu menjelaskan faktorfaktor yang mendorong etika tampil dalam bentuk etika terapan beserta bidangbidang yang menjadi garapannya 2 Outline Materi • • • • • • Penjernihan Istilah Peranan Etika Dalam Dunia Modern Munculnya Etika Terapan Bidang Garapan Etika Terapan Pendekatan Etika Terapan Metode Etika Terapan 3 Penjernihan istilah • Etika dan Moral – – – Kata ’etika’ dan ‘moral’ memiliki arti etimologis yang sama, dan dapat diartikan sebagai sistem nilai yang merupakan pegangan atau pedoman tingkah laku baik dan buruk. ‘Moral’ lebih sebagai ajaran (ajaran moral); sedangkan ‘etika’ lebih sebagai ilmu (ilmu tentang moralitas) Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinankemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk), yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat – yang seringkali tanpa disadari – menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. (disini etika sama dengan filsafat moral) 4 • Etika dan Etiket Persamaan: – Sama-sama berkaitan dengan perilaku manusia – Sama-sama mengatur perilaku manusia secara normatif Perbedaan: – Etiket menyangkut cara, sedangkan etika menyangkut apakah suatu tindakan boleh atau tidak boleh dilakukan – Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, sedangkan etika tetap berlaku, dengan atau tanpa kehadiran orang lain – Etiket bersifat relatif, sedangkan etika lebih bersifat absolut – Etiket lebih penampilan lahiriah, sedangkan etika lebih penampilan batiniah. 5 • Amoral dan Immoral – Dua kata yang mirip, namun memiliki arti yang sangat berbeda. – Amoral = “netral dari sudut moral”, atau ”tidak mempunyai relevansi etis”, sesuatu yang tidak ada hubungan dengan masalah moral. – Immoral = ”bertentangan dengan moralitas yang baik”, ”secara moral buruk”, ”tidak etis”. 6 Peranan Etika dalam Dunia Modern • • • • • • Adanya pluralisme moral Timbulnya masalah-masalah etis baru Munculnya kepedulian etis yang semakin universal Datangnya hantaman gelombang modernisasi Adanya tawaran berbagai ideologi Sebuah tantangan bagi agamawan 7 Munculnnya Etika Terapan • Muncul dari kepedulian etis yang mendalam, yang dipicu oleh: – Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi. – Terciptanya semacam ”iklim moral” yang mengundang minat baru untuk etika : • • • • Munculnya perjuangan civil right. Adanya gerakan kuat yang menuntut persamaan hak antara pria dan wanita. Terjadi juga “revolusi” mahasiswa di beberapa negara Barat Dsb. 8 • Gambaran keseriusan perhatian pada etika terapan : – Di banyak tempat di seluruh dunia setiap tahun diadakan kongres dan seminar tentang masalahmasalah etis. – Telah didirikan cukup banyak institut, di dalam maupun di luar kalangan perguruan tinggi, yang khusus mempelajari persoalan-persoalan moral – Terutama di Amerika Serikat, etika dalam salah satu bentuk seringkali dimasukkan dalam kurikulum di perguruan tinggi – Terdapat suatu banjir publikasi tentang etika terapan yang tidak pernah terpikirkan beberapa dekade yang lalu – Pada dekade-dekade terakhir ini tidak jarang jasa ahli etika diminta untuk mempelajari masalah-masalah yang berimplikasi moral 9 • Kaitan etika terapan dengan etika umum – – – – – Etika terapan merupakan produk dari etika umum Perdebatan tentang masalah-masalah konkrit akhirnya akan memperjelas, menguji dan mempertajam juga prinsip-prinsip moral yang umum. Perjumpaan dengan praktek akan memberikan banyak masukan berharga yang dapat dimanfaatkan oleh refleksi etika teoretis. Sebaliknya, etika terapan sangat membutuhkan bantuan dari teori etika, sebagai pegangan dalam memasuki pergumulan dengan masalah-masalah praktis. Dengan demikian kualitas etika terapan turut ditentukan oleh kualitas teori etika yang dipergunakannya 10 Bidang Garapan Etika Terapan • Dua wilayah besar yang disoroti oleh etika terapan : – Wilayah profesi : Etika kedokteran, etika politik, etika bisnis, dan sebagainya, – Wilayah masalah : Penggunaan tenaga nuklir; pembuatan, pemilikan, dan penggunaan senjata nuklir; pencemaran lingkungan hidup; diskriminasi dalam segala bentuk (ras, agama, jenis kelamin, dll) • Pembagian kedalam makroetika dan mikroetika • Pembagian ke dalam etika individual dan etika sosial 11 Pendekatan Etika Terapan • Pendekatan multidisipliner – Pendekatan multidisipliner adalah usaha pembahasan tentang tema yang sama oleh pelbagai ilmu, sehingga semua ilmu itu memberikan sumbangannya yang satu di samping yang lain. Sebagai akibatnya: • • • Etika terapan sering dipraktekkan tanpa mengikutsertakan etikawan profesional. Etika semakin keluar dari keterasingannya, terpaksa harus melepaskan diri dari konteks akademis yang eksklusif, dan memasuki suatu kawasan yang lebih luas. Pentingnya pendekatan kasuistik – – Di satu pihak kasuistik mengandaikan secara implisit bahwa relativisme moral tidak bisa dipertahankan Tapi umum diterima juga bahwa prinsip-prinsip etis tidak bersifat absolut begitui saja, dan tidak peduli 12 dengan situasi konkret Metode Etika Terapan • • • • Sikap awal :Sikap awal merupakan sikap tertentu seseorang terhadap suatu hal atau masalah yang dihadapinya Informasi : Kita butuh informasi, yang tentu mempunyai kaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Norma-norma moral : Norma-norma moral yang relevan untuk topik atau bidang bersangkutan, yang sudah sedemikian mengakar di tengah-tengah masyarakat, dan bukan baru diciptakan untuk kesempatan ini saja Logika berpikir : Proses pembahasan suatu masalah yang sedang dihadapi harus mematuhi tuntutan berpikr logis-rasional. Ini diperlukan bagi setiap usaha pembahasan untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral 13 Kesimpulan • Etika Terapan muncul di tengah-tengah kepedulian etis yang mendalam, yang dipicu oleh perkembangan di berbagai bidang kehidupan. • Penerapan prinsip-prinsip etika dalam situasi nyata, harus tetap disertai oleh refleksi etis yang mendalam dari etika umum. 14