SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 HALAMAN: 154 - 272 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) LGBT DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA OLEH: MEILANNY BUDIARTI SANTOSO1 1 Staf Pengajar Departemen Kesejahteraan Sosial – Universitas Padjadjaran Email: [email protected] Abstrak Resolusi tentang pengakuan atas hak-hak LGBT adalah resolusi PBB yang pertama yang secara spesifik mengangkat isu pelanggaran HAM berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender. Resolusi tentang pengakuan atas hak-hak LGBT inilah yang dijadikan sebagai landasan tuntutan bagi kaum LGBT dalam menuntut hak-hak mereka dengan mengatasnamakan hak asasi manusia. Namun demikian, di Indonesia, tentunya berbicara mengenai penegakkan hak asasi manusia, khususnya yang diperjuangkan oleh komunitas LGBT, penegakkannya harus disesuaikan dengan aturan hukum dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara dan landasan falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara. Abstract The resolution of recognition for LGBT’s rights is the first resolution of the U.N. that specifically raise the issue of human rights’ violations which based on a sexual orientation and gender identity. This kind of resolution for LGBT’s recognition that used as the basic of their demands for the LGBTs in claiming their rights in the name of human rights. However, in Indonesia, definitely when we are talking about the enforcement of human rights, especially that had been fought by the community of LGBTs, the enforcement itself must be adjusted to the rule of law and also values of Pancasila as a fundamental of the state and philosophy as well, in our nation and state. Kata kunci: Hak Asasi Manusia, LGBT, Mental Health, kritik konsep HAM 220 SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 posisi stategis pemerintah dalam hal ini sangat 1. Pendahuluan Menurut survey CIA pada tahun 2015 diperlukan untuk menangani polemik LGBT yang dilansir di topikmalaysia.com jumlah secara langsung agar tak terjadi disintegrasi populasi LGBT di Indonesia adalah ke-5 bangsa. terbesar di dunia setelah China, India, Eropa Situasi yang terjadi di Indonesia terkait dan Amerika. Selain itu, beberapa lembaga fenomena LGBT tersebut, tentunya tidak dapat survey independen dalam maupun luar negeri dilepaskan dari gejolak fenomena LGBT yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 3% terjadi di tingkatan dunia internasional. Pada penduduk LGBT, ini berarti dari 250 juta tahun 2011, Dewan Hak Asasi Manusia PBB penduduk 7,5 jutanya adalah LBGT, atau lebih mengeluarkan sederhananya dari 100 orang yang berkumpul pengakuan atas hak-hak LGBT, yang diikuti di suatu tempat 3 diantaranya adalah LGBT. dengan laporan dari Komisi Hak Asasi Permasalahan LGBT di Indonesia Manusia resolusi PBB yang pertama tentang mendokumentasikan banyak menimbulkan pertentangan pendapat, pelanggaran hak-hak dari orang-orang LGBT, antara pihak pro dan kontra. Mereka yang pro termasuk kejahatan kebencian, kriminalisasi terhadap LGBT menyatakan, bahwa negara homoseksualitas, dan masyarakat harus mengkampanyekan Menindaklanjuti laporan tersebut, Komisi Hak prinsip Asasi Manusia PBB mendesak semua negara non diskriminasi antara lelaki, dan perempuan, trangender, pecinta lawan jenis untuk (heteroseksual) sejenis melindungi hak-hak LGBT. Dasar aturan yang LGBT digunakan oleh PBB adalah dalam perspektif menggunakan pemenuhan hak asasi manusia Universal Declaration of Human Rights sebagai (Deklarasi maupun (homoseksual). dasar pecinta Pendukung tuntutan mereka dengan memberlakukan diskriminasi. Universal hukum yang Hak-Hak Asasi menyatakan bahwa orientasi seksual adalah Manusia), Dewan Hak Asasi Manusia PBB hak asasi manusia bagi mereka. mensyahkan resolusi persamaan hak yang Sebaliknya, pihak-pihak yang kontra menyatakan bahwa setiap manusia dilahirkan terhadap LGBT, menilai bahwa LGBT sebagai bebas dan sederajat dan setiap orang berhak bentuk penyimpangan, dan tidak masuk dalam untuk memperoleh hak dan kebebasannya konsepsi HAM. Dalam hal ini, negara dan tanpa diskriminasi apapun. masyarakat harus berusaha semaksimal Resolusi tentang pengakuan atas hak- mungkin untuk melakukan upaya preventif hak LGBT adalah resolusi PBB yang pertama terhadap gejala muncul dan berkembangnya yang LGBT yang akan membahayakan generasi pelanggaran masa depan Indonesia. Oleh sebab itulah, seksual dan identitas gender. Resolusi tentang 221 secara spesifik HAM mengangkat berdasarkan isu orientasi SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 HALAMAN: 154 - 272 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) pengakuan atas hak-hak LGBT inilah yang untuk menjamin hak asasi manusia LGBT. dijadikan sebagai landasan tuntutan bagi kaum Hari ini, di bawah pimpinan Sekretaris LGBT dalam menuntut hak-hak mereka Jenderal Ban Ki-moon, tidak ada keraguan dengan mengatasnamakan hak asasi manusia. bagi PBB untuk membuat keputusan menuju Namun inklusi global mengenai pengakuan hak asasi demikian, tentunya berbicara mengenai hak asasi manusia, maka tidak akan manusia LGBT. terlepas dari hukum dan falsafah yang dianut Keberadaan LGBT di dunia sudah ada suatu Negara. Bagi negara Indonesia, yang sejak lama, berawal dari waktu terawal berlandaskan atas hukum dan Pancasila, maka fenomena tersebut ditemukan yaitu abad ke- negara akan menghargai hak-hak setiap warga 19an. Pada abad ke-19, American Psychiatric negara dan penegakkan HAM pun akan Assosiation disesuaikan dengan nilai-nilai dan falsafah homoseksualitas sebagai mental disorder. yang dianut bangsa Indonesia. Seperti pada perkembangan diagnosis para (APA) masih menganggap pskiater di Amerika beserta risetnya, pada 2. Pembahasan tahun 1952 diagnosis asli dan Statistik Manual 2.1. Tinjauan Mengenai LGBT of Mental Health (DSM) menetapkan bahwa Negara Amerika sangat fokus terhadap homoksesual adalah gangguan kepribadian isu hak asasi LGBT, karena menurut mereka dengan tidak adanya dan Seiring berjalannya waktu, komunitas kriminalisasi terhadap orang-orang LGBT, orang-orang LGBT mendapatkan diskriminasi maka kehidupan LGBT akan berjalan sama yang berat dari masyarakat. Mulai dari ‘normalnya’ orang-orang dikeluarkan dari pekerjaan, dianggap sebagai heteroseksual. PBB telah bekerja dengan orang gila, sebagai kriminal, dan isu-isu negara-negara menolak diskriminasi lainnya. Pada tahun 1951, Donald diskriminasi dan kriminalisasi berdasarkan Webster Cory menerbitkan The Homoseksual homofobia dan transphobia bagi LGBT. Hal di Amerika (Cory, 1951), yang menyatakan ini sebagai bentuk pengakuan hak asasi bahwa laki-laki gay dan lesbian adalah manusia bagi orang-orang LGBT dan hasilnya kelompok minoritas yang sah. Hingga tahun lebih dari 30 negara telah melegalkan 1950-1970an komunitas pendukung LGBT homoseksualitas dalam 20 tahun terakhir. memunculkan gerakan meminta ditiadakannya Untuk menghadapi resistensi dari LSM dan diskriminasi terhadap komunitas LGBT. dengan anggota diskriminasi sosiopat. untuk kelompok yang menentang atas ketentuan dari Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun PBB tersebut, maka PBB melalui perwakilan 1968 DSM menghapuskan homoseksual dari dari negara-negara anggota memerintahkan daftar sosiopat. Pada akhirnya karena terdapat 222 SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 efek politik di dalam tuntutan hak komunitas LGBT, tepatnya Psychiatric tahun 1973, Association ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 Fakanya, faktor penyebab mengapa American American Psychiatric Association menghapus menghapus pernyataannya pada kaum homoseksual homoseksualitas dari DSM dan menjelaskan sebagai “penyakit mental” adalah banyaknya bahwa homoseksualitas tidak lagi dianggap aktivis sebagai Homoseksual American Psychiatric Association di San dianggap sebagai perilaku biasa, namun Francisco. Kemudian American Psychiatric menjadi masalah ketika orang homoseks Association semakin tidak nyaman dengan tersebut sikap para kaum homoseksual. Lalu American penyakit mental. mengalami kerugian atau ketidaknyamanan hingga harus diterapi. Sejarah perkembangan gay Psychiatric yang memprotes Association konvensi memutuskan pandangan homoseksual adalah normal (bukan penyakit masyarakat terhadap LGBT berawal dari kejiwaan) dengan hasil voting anggotanya 13- perspektif menceritakan 0 dengan 2 abstain. Sekitar 55% dari anggota bagaimana sejarahnya LGBT di Amerika. American Psychiatric Association yang suka Charles W Socarides MD adalah seorang dengan keputusan tersebut. Jadi, American Psikiater dan Psikoanalisis di Amerika yang Psychiatric meneliti tentang kaum LGBT. Socarides homoseksual dari daftar penyakit mental tidak beranggapan bahwa gay itu bukan merupakan dipicu bawaan sejak lahir, dengan kata lain bukan melainkan karena keributan yang terjadi oleh merupakan genetik seperti yang kaum gay kaum homoseksual pada masa itu sehingga klaim pada masa itu. Menurut Socarides membuat suara mereka didengar masyarakat. mereka berubah menjadi gay karena wawasan American Psychiatric Association khawatir hal dan berpikir secara sadar. ini Socarides yang oleh Association beberapa menimbulkan menghapus terobosan peningkatan ilmiah perhatian Awalnya pada tahun 1952, Diagnostic masyarakat terhadap sifat palsu dari seluruh and Statistical Manual (DSM) menyatakan taksonomi mereka. Kemudian pada saat itu kaum terjadi pula ancaman-ancaman yang berpotensi homoseksual sebagai “gangguan kepribadian sosiopat”. Kemudian pada tahun menyebabkan tindak 1968 kaum homoseksual dinyatakan sebagai American Psychiatric Association menghapus “penyimpangan seksual”. Setelah itu, pada pernyataannya mengenai homoseksual. tahun 1973 homoseksual dinyatakan sebagai Charles W. kekerasan sehingga Socarides MD “penyakit mental”. Namun setelah tahun 1973 beranggapan bahwa gay itu bukan bawaan melalui American Psychiatric Association, sejak lahir atau genetik. Menurutnya mereka kaum berubah karena wawasan dan berpikir secara homoseksual dinyatakan “bukan penyakit mental”. sadar. Hal ini sejalan dengan apa yang 223 SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 dipaparkan sebelumnya mengenai beberapa karena sudah sejak lama adanya pencetusan faktor yang dapat mempengaruhi seseorang anggapan bahwa LGBT bukan lagi merupakan dapat berubah menjadi LGBT. Faktor biologis “penyakit mental” oleh American Psychiatric tidak begitu dominan dalam hal ini, karena Association. Padahal di sisi lain American nampaknya lebih ke arah psikososial atau masa Psychiatric Association mengubah ketentuan perkembangan yang dialami oleh seorang anak mengenai fenomena LGBT tersebut bukan sejak ia lahir. Namun ini bukan berarti seorang karena terbukti sepenuhnya secara ilmiah anak lahir dengan kelainan genetik dan melainkan karena adanya intimidasi dari kaum membuatnya orientasi LGBT pada masa itu sehingga membuat seksual sesama jenis seperti yang di klaim American Psychiatric Association merasa kebanyakan kaum LGBT saat ini. Terbukti terganggu dengan adanya faktor lingkungan yang juga dilakukan kaum LGBT pada lembaga tersebut. menjadi memiliki dengan berbagai terror yang dapat berpengaruh terhadap seseorang untuk menjadi Socarides seorang katakan LGBT. bahwa Seperti yang LGBT telah 2.2. Tinjauan Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) berkembang menjadi gaya hidup alternatif bagi Hak asasi manusia dalam Bahasa masyarakat. Artinya seseorang dapat menjadi Prancis disebut “Droit L’Homme”, yang LGBT dengan adanya informasi dan wawasan artinya hak-hak manusia dan dalam Bahasa yang membuat pola pikir seseorang berubah Inggris disebut “Human Rights”. Seiring dan secara tidak langsung dapat merubah dengan perkembangan ajaran Negara Hukum, orientasi seksualnya juga. Dengan demikian, di LGBT dapat ditangani dengan terapi untuk mempunyai hak-hak utama dan mendasar yang merubah pola pikir mereka. wajib dilindungi oleh Pemerintah, maka Socarides pun dulu sebagai pencetus mana muncul manusia istilah atau “Basic warga Rights” negara atau sebuah lembaga psikiater yang menangani “Fundamental Rights”. Bila diterjemahkan ke masalah LGBT pada masanya. Pada masa itu dalam Bahasa Indonesia adalah merupakan Socarides menangani kaum LGBT yang hak-hak dasar manusia atau lebih dikenal merasa tidak nyaman dengan kondisinya dan dengan ingin berubah. Socarides melakukan terapi Sedangkan Meriam Budiardjo, dalam bukunya penetralan dengan cara meredefinisi radikal Dasar-dasar Ilmu Politik menyatakan bahwa: mengenai homoseksual itu sendiri. Banyak “Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki dari klien Socarides yang sembuh dan menjadi manusia yang telah diperoleh dan dibawanya heteroseksual. Namun LGBT masa kini sudah bersamaan dengan kelahirannya di dalam tidak lagi menganggap dirinya bermasalah kehidupan 224 istilah “Hak masyarakat. asasi manusia”. Dianggap bahwa SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 beberapa hak itu dimilikinya tanpa perbedaan warga negara oleh negara, artinya ada atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin dan pembatasan-pembatasan arena itu bersifat universal. Dasar dari semua diberlakukan pada negara agar hak warga hak asasi ialah bahwa manusia memperoleh negara yang paling hakiki terlindungi dari kesempatan berkembang sesuai dengan harkat kesewenang-wenangan kekuasaan. Sedangkan dan cita-citanya. Mahfu MD (dalam Muladi 2005) mengartikan tertentu yang Kemudian Leach Levin seorang aktivis HAM sebagai hak yang melekat pada martabat hak asasi manusia Perserikatan Bangsa- manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan Bangsa mengemukakan bahwa konsep hak hak tersebut dibawa manusia sejak lahir di ke asasi manusia ada dua pengertian dasar, yaitu: muka bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri Pertama, ialah bahwa hak asasi manusia tidak (kodrati), bukan merupakan pemberian dari bisa dipisahkan dan dicabut adalah hak manusia atau negara. Sehingga dari dua manusia karena ia seorang manusia. Hak pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa adalah hak-hak moral yang berasal dari HAM adalah hak dasar yang melekat pada kemanusiaan setiap insan dan hak-hak itu setiap individu sejak dilahirkan kemuka bumi bertujuan untuk menjamin martabat setiap dan bukan merupakan pemberian manusia atau manusia (natural rights). Kedua, hak asasi negara yang wajib dilindungi oleh negara. manusia adalah hak-hak menurut hukum, yang Berdasarkan definisi diatas terliht dibuat melalui proses pembentukan hukum bagaimana posisi HAM dengan hukum yang dari masyarakat itu sendiri, baik secara dibuat nasional maupun secara internasional. Dasar mendahului hukum dengan kata lain bahwa dari hak-hak ini adalah persetujuan dari yang hak asasi manusia adalah hak dasar yang diperintah, yang melekat pada diri manusia sepanjang hidupnya diperintah, yaitu persetujuan dari para warga sebagai anugrah Tuhan, bersifat universal dan negara, yang tunduk kepada hak-hak itu dan harus dilindungi secara hukum atau HAM tidak diformalkan yaitu hanya tata persetujuan tertib dari alamiah yang merupakan dasar dari arti yang pertama. Hendarmin Ranadirekasa negara. kedalam Keberadaan seperangkat HAM aturan hukum yang ada. Dari posisi tersebut, hukum Terdapat berbagai batasan mengenai HAM, oleh menjadi condition sine qua non dalam (dalam penegakan HAM, lengkapnya instrumen Muladi 2005) memberikan definisi tentang hukum tentang HAM menjadi salah satu HAM pada hakekatnya adalah seperangkat sumber human right law yang menunggu ketentuan atau aturan untuk melindungi langkah politik pemimpin dunia dan pemimpin wargna negara dari kemungkinan penindasan, negara untuk menegakkannya. pemasungan dana tau pembatasan ruang gerak 225 SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 Isi dari pada hak asasi manusia hanya ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 2. Prinsip perbedaan (the difference dapat ditelusuri lewat penelusuran aturan principle). Inti dari prinsip ini adalah hukum dan moral yang berlaku dalam perbedaan sosial ekonomi harus diatur masyarakat. John Locke (1632-1704) yang agar memberikan kemanfaatan yang dikenal sebagai bapak hak asasi manusia, besar dalam bukunya yang berjudul “Two Treatises diuntungkan. bagi mereka yang kurang On Civil Government”, menyatakan tujuan 3. Prinsip persamaan yang adil atas negara adalah untuk melindungi hak asasi kesempatan (the principle of fair mansuia warga negaranya. Manusia sebelum equality of opportunity). Inti dari hidup bernegara atau dalam keadaan alamiah prinsip (status naturalis) telah hidup dengan damai ketidaksamaan sosial ekonomi harus dengan haknya masing-masing, yaitu hak diatur untuk hidup, hak atas kemerdekaan dan hak membuka jabatan dan kedudukan atas penghormatan terhadap harta miliknya, sosial bagis semua orang dibawah yang semua itu merupakan propertinya. kondisi persamaan kesempatan. ini adalah sedemikian rupa bahwa sehingga Dalam HAM terdapat dua pinsip Berdasarkan prinsip diatas dapat dilihat penting yang melatarbelakangi konsep HAM bahwa ketiga prinsip tersebut merupakan hal- itu sendiri yakni prinsip kebebasan dan hal pokok yang ada dalam HAM, dimana persamaan, tersebut HAM tidak melihat kedudukan ekonomi, merupakan dasar dari adanya sebuah keadilan. sosial dan budaya seseorang, serta tidak John Rawis, berpendapat bahwa terdapat tiga melihat bagaimana kedudukannya sabagai hal yang merupakan solusi bagi problem utama orang sipil maupun kedudukannya dalam hal keadilan yaitu: politik, semua orang memilki kebebasan dan 1. Prinsip dimana dua kebebasan hal yang sebesar- juga mempunyai kedudukan yang sama. besarnya bagi setiap orang (principle of Hak asasi manusia di Indonesia greatest equel liberty). Prinsip ini bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang mencakup kebebasan untuk berperan artinya hak asasi manusia mendapat jaminan serta politik, kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. kebebasan berbicara, kebebasan pers, Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa kebebadan memeluk agama, kebebasan pelakasanaan hak asasi manusia tersebut harus menjadi diri sendiri, kebebasan dari memperhatikan penangkapan dan penahanan yang ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. sewenang-wenang, dan hak untuk Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak mempertahankan milik pribadi. asasi manusia bukan berarti melaksanakan dalam kehidupan 226 garis-garis yang telah SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus dan keberadaan manusia sebagai makhluk memperhatikan yang Tuhan YME, dan merupakan anugrah Tuhan terkandung dalam pandangan hidup bangsa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan dilindungi tidak saja oleh negara namun juga pada dasarnya memang tidak ada hak yang oleh setiap orang, dan manusia tidak hanya dapat dilaksanakan secara mutlak tanpa memiliki HAM namun secara jelas disebutkan memperhatikan hak-hak orang lain. Setiap hak bahwa manusia juga memiliki kewajiban dasar yang dimiliki oleh seseorang akan dibatasi dimana oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanankan dilaksanakan maka tidak akan dimungkinkan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain, adanya pelaksanaan dan tegaknya HAM, hal maka yang terjadi adalah benturan hak atau itu sebagai penyeimbang keberlakuan HAM. benturan ketentuan-ketentuan kepentingan dalam hidup ketika kewajiban itu tidak LGBT adalah sebuah penyimpangan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dari kodrat dan fitrah manusia. Manusia Negara Republik Indonesia mengakui sejatinya diciptakan dalam dua jenis untuk dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan berpasangan, yaitu pria dan wanita. Konsepsi kebebasan dasar manusia sebagai hak yang itu jelas dianut oleh UU No. 1 Tahun 1974 secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari tentang Perkawinan. Perkawinan menurut manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan Pasal 1 undang-undang tersebut, hanya antara ditegakkan martabat pria dan wanita. Dengan begitu, perkawinan kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan sejenis bertentangan dengan hukum Indonesia. demi peningkatan kecerdasan serta keadilan. Di Prinsip-prinsip tentang HAM tersebut Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dapat dilihat dalam berbagai instrumen, dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut: diantaranya: 1. Hak pribadi (personal rights) yang 1. Undang-Undang Dasar 1945, Yang meliputi kebebasan menyatakan tertuang dalam Pasal 28I, Pasal 28J pendapat, kebebasan memeluk agama, UUD NRI Tahun 1945. dan kebebasan bergerak. 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2. Hak ekonomi (property rights) yang 1999 tentang Hak Asasi Manusia, meliputi hak untuk memiliki sesuatu, dalam Bab I tentang Ketentuan Umum hak untuk membeli dan menjual serta dan Bab II tentang Asas-asas dasar. memanfaatkannya. Dimana dalam dua instrumen diatas 3. Hak politik (political rights) yaitu hak dapat disimpulkan bahwa: HAM adalah untuk ikut serta dalam pemerintahan, seperangkat hak yang melekat pada hakikat hak pilih (dipilih dan memilih dalam 227 SHARE: SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) HALAMAN: 154 - 272 pemilu) dan hak untuk mendirikan “gangguan kepribadian sosiopat” sehingga partai politik. dimasukkan 4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum ke dalam Diagnostic and Statistical Manual (DSM). Kemudian pada dan tahun 1968 kaum homoseksual dinyatakan sebagai “penyimpangan seksual”. Setelah itu, pemerintahan. 5. Hak sosial dan kebudayaan (social and pada tahun 1973 homoseksual dinyatakan culture rights). Misalnya hak untuk sebagai “penyakit mental”. Namun karena memilh pendidikan dan hak untuk adanya ancaman-ancaman yang berpotensi mengembangkan kebudayaan. menyebabkan tindak kekerasan, setelah tahun 6. Hak asasi untuk 1973 kaum homoseksual dinyatakan “bukan mendapatkan penyakit mental”. perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan Misalnya (procedural peraturan penahanan, rights). dalam Tuntutan LGBT terhadap pemenuhan hal hak asasi manusia, tentunya harus disesuaikan penangkapan, dengan nilai-nilai dan aturan hukum yang penggeledahan, dan peradilan. Bagi dengan dengan pandangan Charles W. Socarides MD menjamin bahwa gay bukan bawaan sejak lahir (genetik). perlindungan dan pemenuhan HAM. Hukum Seseorang menjadi gay karena wawasan dan tak boleh lepas dari nilai-nilai keberadaban dan pikiran secara sadar, dengan kata lain menjadi senantiasa bersesuaian dengan akal sehat dan gay karena dipelajari secara sadar. Pengaruh fitrah manusia. Hukum ada untuk melindungi faktor biologis tidak begitu dominan, karena harkat dan martabat kemanusiaan. nampaknya faktor psikososial atau masa instrumen bangsa Indonesia, hukumnya, harus berlaku di Indonesia. Di sisi lain sejalan perkembangan yang dialami oleh seorang anak sejak ia lahir akan berpengaruh lebih besar 3. Simpulan Pergeseran pandangan masyarakat terhadap keberadaan gay. dunia terhadap komunitas LGBT sangat Perkembangan HAM secara dipengaruhi oleh pernyataan yang dikeluarkan kontemporer telah dibentuk oleh pemikiran oleh American Psychiatric Association sebagai Barat dan dalam hal ini, banyak konsep yang lembaga yang dipandang kompeten untuk sering digunakan dalam perdebatan politik, memberikan penilaian terhadap keberadaan seperti: komunitas LGBT. Pergeseran pandangan kesetaraan dan martabat manusia. Dengan American Psychiatric Association tampak demikian, sebagai upaya untuk menghentikan sebagai berikut: pada tahun 1952 kaum penggunaan kata-kata tersebut agar tidak homoseksual dinyatakan sebagai orang dengan secara otomatis diasosiasikan dengan konsep 228 demokrasi, keadilan, kebebasan, SHARE: SOCIAL WORK JURNAL HAM, maka tugas VOLUME: 6 NOMOR: 2 ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e) orang sebenarnya mereka hanya mengekspresikan Indonesia yang memiliki tata nilai dan tata egois sederhana “ingin”. Kritik ketiga, bahwa kelakuan yang berbeda dengan bangsa Barat klaim hak asasi manusia seseorang dapat adalah dengan melonggarkan konsep-konsep bertentangan dengan klaim atas hak asasi HAM dari belenggu modernitas Barat dan manusia orang yang lainnya. merekonstruksi kita sebagai HALAMAN: 154 - 272 konsep-konsep HAM berdasarkan pemikiran dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Daftar Pustaka Bila kita menilik istilah HAM yang menjunjung ide-ide dan Cory, D. W. 1951. The homosexual in America: A subjective approach. New York: Greenberg. Drescher, Jack. Hellman, Ronald. 2004. Handbook of LGBT Issues in Community Mental Health. New York: The Haworth Medical Press Friedman, Howard S. 2015. Encyclopedia of Mental Health. Academic Press. Ife, Jim. 2008. Human Rights And Social Work. New York: Cambridge University Press. Muladi. 2005. Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep dan Implikasinya Dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat, Bandung: Refika Aditama. Efendi, Masyur. & Sukmana, Taufani E. 2007. HAM: Dalam Dimensi / Dinamika Yuridis, Sosial, Politik, Bogor: Ghalia Indonesia. Meriam Budiardjo. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia. Naming, Ramblon. 1982. Gatra Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty. Subawa, I Made. 2008. Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya Menurut Perubahan UUD 1945. Jurnal Kertha Patrika vol. 33 no. 1, Januari 2008. nilai-nilai kemanusiaan serta berlaku secara universal, tampaknya dalam hal ini HAM beresonansi lintas budaya dan tradisi, sehingga HAM merupakan seruan penting bagi mereka yang mencari keadilan dan perdamaian di dunia secara berkelanjutan. Terhadap konsep HAM yang demikian, muncul beberapa kritik pemikiran. Kritik pertama, mengenai bias budaya. Sebagaimana kita ketahui, bahwa setiap manusia yang menempati tempat tertentu pada waktu tertentu memiliki budayanya masingmasing dan adakalanya satu budaya dengan budaya yang lainnya tidak sejalan dan bahkan saling bertentangan. Selain kritik terhadap bias budaya, dua kritik lainnya secara umum terkait dengan perspektif HAM itu sendiri. Kritik kedua, bahwa klaim HAM dinilai sembrono atau egois: orang akan mengklaim sesuatu sebagai “hak asasi manusia”-nya, padahal 229