“MERAYAKAN KEBERAGAMAN SEBAGAI

advertisement
“MERAYAKAN KEBERAGAMAN SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN IMAN”
KERANGKA ACUAN PEKAN LGBT STT JAKARTA
21-25 November 2011
Pengantar
Hingga saat ini, isu seksualitas sudah semakin terbuka diperbincangkan masyarakat
kita. Mulai dari perbincangan santai hingga diskusi serius yang dilaksanakan dalam bentuk
seminar, diskusi publik, dan lain-lain. Begitu juga halnya dengan wacana dan tulisan yang
semakin marak disajikan baik itu melalui internet, radio, koran, majalah dan buku-buku
dengan baragam perspektif. Dengan begitu, pemahaman tentang seksualitas masyarakat
dapat dikatakan semakin mudah dijangkau.
Seksualitas yang memiliki makna luas, mencakup pengetahuan, praktek seksual,
kenikmatan, keyakinan, harkat, sikap, dan prilaku individu sangat berkaitan erat dengan
banyak faktor seperti biologis, psikologis, ekonomi, budaya, nilai, dan agama merangsang
kita untuk bersama-sama menggali isu ini secara lebih mendalam dan dihubungkan dengan
kebutuhan konteks kita saat ini. Salah satu dimensi dari seksualitas yang cukup menarik
dibicarakan dan masih menjadi perdebatan adalah adanya keberagaman orientasi. Orientasi
seksual yang beragam ini muncul karena pilihan seseorang dan merupakan realitas yang
tidak bisa kita hindari dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di Indonesia dengan
konteks kehidupan yang majemuk.
Namun, realitas kehidupan kita saat ini, khususnya di Jakarta, menunjukkan bahwa
kekerasan terhadap mereka yang memiliki orientasi seksual sebagai lesbian, gay, biseksual
dan transgender (LGBT) serta pekerja seks terus terjadi baik secara fisik, psikis, ekonomi
maupun seksual. Kekerasan tersebut terjadi di lingkungan domestik seperti lingkungan
rumah yang seharusnya menjadi rumah aman bagi mereka, sekolah, kampus, tempat
bekerja bahkan di tempat-tempat ibadah.
Selain itu, perilaku kekerasan dan penolakan terhadap mereka juga tidak jarang
dilegalkan dengan argumen-argumen doktrin agama, tafsiran kitab suci, dan tradisi budaya
yang sering diungkapkan oleh masyarakat awam maupun para pemimpin agama. Kekerasan
yang cenderung mengeksklusi keberagaman orientasi seksual juga sangat mungkin terjadi
karena kurangnya kajian sosial dan teologis yang memiliki kapasitas untuk merangkul
mereka yang memilih orientasi seksual tertentu. Dalam hal ini tentu saja kita dapat melihat
bahwa para akademisi khususnya sekolah teologi serta pemimipin gereja juga memiliki
potensi untuk berperan dalam perilaku kekerasan terhadap mereka atau juga sebaliknya.
Dengan demikian, sebagai upaya edukasi kepada kalangan akademisi khususnya
mahasiswa teologi dan jemaat Kristen dalam mempromosikan hak-hak memilih orientasi
seksual tersebut, maka Sekolah Tinggi Teologia Jakarta (STTJ) bekerjasama dengan lembagalembaga yang peduli terhadap LGBT dan pekerja seks mengadakan kegiatan PEKAN LGBT.
Melalui kegiatan “MERAYAKAN KEBERAGAMAN SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN IMAN”
ini, selama sepekan para peserta akan mengenal dan membahas sejumlah isu yang
berhubungan dengan realitas kehidupan LGBT melalui seminar, diskusi, bedah buku. Selain
itu, pekan LGBT ini juga menjadi sebuah kegiatan merayakan hidup dalam keberagaman.
2
Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman peserta diskusi mengenai
keberagaman orientasi seksual (LGBT) dan isu-isu real yang mereka hadapi serta melihat
realitas ini secara teologis.
Pelaksana Kegiatan
STT Jakarta (Dewan Mahasiswa, Bengkel Pendidikan Kristiani dan P3M) bekerjasama dengan
lembaga Ardhanary Institute, Yayasan Inter-Medika (YIM), GWL INA dan lain-lain .
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal
: 21-25 November 2011
Tempat
: Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STT Jakarta)
Jl. Proklamasi 27, Jakarta Pusat
Peserta
Mahasiswa STT Jakarta dan para undangan usia pemuda dari gereja-gereja di Jakarta
JADWAL ACARA
Senin, 21 November 2011
Topik
: Pengenalan LGBT
Waktu
: 15.00-17.30
Kegiatan
: Seminar dan diskusi
Pembicara : Ardhanary Institute,Srikandi Sejati, YIM
Tujuan
:
- Peserta mendapatkan pengenalan mengenai apa dan siapa itu LGBT
- Isu-isu dan realitas kehidupan LGBT secara umum.
Selasa, 22 November 2011
Topik
: Kajian Kitab Suci dan Teologis LGBT (Islam dan Kristen)
Waktu
: 15.00-17.30
Kegiatan
: Seminar, diskusi
Pembicara : dosen STT Jakarta dan akademisi Islam
Tujuan
:
- Peserta memperoleh pemahaman tafsiran teks-teks Kitab Suci dan pemikiran
teologis Kristen maupun Islam dalam memandang isu keberagaman orientasi seksual
(LGBT).
Rabu, 23 November 2011
Topik
: Realitas Kekerasan terhadap LGBT
Waktu
: 15.00-17.30
Kegiatan
: Study Group dan Sharing
Pembicara : Ardhanary Institute, GWL INA dan YIM
Tujuan
:
- Membangun pemahaman peserta mengenai apa itu kekerasan berbasis gender dan
orientasi seksual khususnya pada LGBT serta bentuk-bentuknya.
- Memahami keragaman identitas gender dan seksual sebagai bagian dari HAM
Kamis, 24 November 2011
Topik
: Melihat LGBT dengan Mata Baru ( LGBT dari perspektif Pendidikan Kristiani)
Waktu
: 15.00-17.30
Kegiatan
: Seminar dan diskusi
Pembicara : Bengkel Pendidikan Kristiani STT Jakarta
3
Tujuan
:
- Membangun pemahaman LGBT melalui perspektif Pendidikan Kristiani.
Jumat, 25 November 2011
Topik
: 1. Kepedulian terhadap Realitas Kekerasan di Kampus dan Lembaga
Keagamaan.
2. Doa Bersama “Merayakan Keberagaman”
Kegiatan
: Diskusi dan Pemutaran Film : If This Wall could Talk 2
Pembicara : Tim Anti Kekerasan STT Jakarta (Puket 1, Pdt. Stephen Suleeman), Tim Ibadah
BLMG dan rekan-rekan dari pihak Islam
Waktu
: 14.00–17.30
Tujuan
:
- Peserta memahami pentingnya kepedulian terhadap kekerasan terhadap
keberagaman yang terjadi di kampus-kampus dan berbagai lembaga keagamaan.
- Peserta ikut dalam refleksi teologis tentang LGBT dan tindak kekerasan terhadap
kelompok-kelompok marginal di dalam masyarakat, terutama yang dilakukan atas
nama agama.
Biaya Kegiatan
Konsumsi (Snack )
Publikasi dan Humas
Acara:
Tempat dan Peralatan
: 200 orang x 5 hari x Rp 2.500
: spanduk, undangan, pamflet
: 5 fasilitator x Rp. 300.000 x 5 hari
: Peralatan Pendukung dan Kebersihan
Total biaya
2.500.000
500.000
7.500.000
2.000.000
Rp. 12.500.000
(dua belas juta lima ratus ribu rupiah)
Kami berharap dana ini sebagian akan didukung oleh rekan-rekan dari lembagalembaga yang peduli dengan isu-isu LGBT, sehingga pihak STT Jakarta tidak perlu
menanggung keseluruhan biaya ini. Demikian kerangka acuan yang kami ajukan. Kiranya
program ini mendapatkan sambutan dan dukungan dari pihak pimpinan STT Jakarta.
Jakarta, 3 November 2011
Koordinator
Mengetahui
(Yohan Frananta Tarigan)
(Stephen Suleeman)
Koordinator P3M
Download