PENTINGNYA PENYULUHAN PENDIDIKAN SEKS UNTUK REMAJA DI DUSUN BUNGASAN DESA KARANGTURI KECAMATAN GANTIWARNO, KLATEN*) Oleh: Kelompok 2313 **) A. PENDAHULUAN Era globalisasi ialah era yang ditandai dengan ajunya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, atau dikatakan sebagai era serba canggih dan modern. Majunya IPTEK berdampak pula pada masyarakat luas diseluruh penjuru dimana semua informasi dapat diterima dan diakses tanpa batas dan waktu. Oleh karena itu ini dengan kemajuan tersebut dan dibarengi semkin menyebarnya budaya barat maka sebagian besar remaja gaya hidupnya mengikuti gaya hidup orang barat bahkan hingga cara pandang tentang pendidikan seks, dengan kata lain bertolak belakang dengan budaya yang ada di Indonesia. Masalah pendidikan seksual yang diberikan sepatutnya berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan bagaimana melakukannya tanpa melanggar aturanaturan yang berlaku di masyarakat (Sarlito, 1994) Sekarang ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya. Sikap-sikap kaum remaja atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal dari pada orangtuanya, dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran, sampai melakukan hubungan seks, namun tanpa disadari tanpa bekal yang baik tentang pendidikan seks yang artinya dapat menyesaatkan atau salah pemahaman yang pada akhirnya banyak terjadi menikah sebelum waktunya, melahirkan tanpa seorang suami, dan melahirkan sebelum waktunya serta banyak terjadi prilaku kriminal lainnya yang merugikan para pemuda calon penerus bangsa. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual mereka sendiri (Handbook of adolescent psychology, 1980). Dengan kata lain pendidikan seks sangatlah penting untuk remaja pada umumnya dan khususnya untuk remaja di Dusun Bungasan Desa Karangturi. Maka pada kesempatan KKN ini kita *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 1 mengadakan penyuluhan tentang pendidikan seks agar kita dapat memahami bersamasama. B. PEMBAHASAN 1. Masalah Seksualitas Remaja Dari hasil observasi di Dusun Bungasan masalah seksualitas remaja banyak terjadi untuk remaja kisaran usia 15 tahun sampai 23 tahun ialah minimnya pemahaman tentang pendidikan seks di pedesaan. Dikatakan juga oleh Sinta Ratna Dewi, (2008) “Dari berbagai penelitian Sahabat Remaja dan data klien (I 987- sekarang) secara konsisten tampak bahwa masalah terbesar remaja adalah seksualitas. Mulai dari masalah pacaran, perilaku seks, kehamilan tidak diinginkan, orientasi seksual, body image, dan mitos-mitos seks. Di masa remaja ketika fungsi organ reproduksi dan sistem hormonal mulai bekerja, secara alamiah remaja menjadi sangat ingin tahu tentang seks. Keingin tahuan mereka biasanya disalurkan lewat perbincangan dengan teman sebaya, mencari informasi dari sumber-sumber pornografi, dan lalu mempraktekkan dengan diri sendiri, pacar, teman, atau orang lain. Jarang sekali remaja melibatkan orangtua untuk mendiskusikan masalah sekstialitas yang lebih dalam”. Diantaranya terdapat masalah remaja: a. Individu yang sedang mengalami peralihan perkembangan dari masa kanakkanak ke masa dewasa dengan ditandai adanya perubahan kognitif dan psikososial (pubertas). b. Dimasa ini akan ada peningkatan produksi hormon yang terkait dengan jenis kelamin. c. Masa remaja masa topan badai & stress (storm & stress) 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pada Remaja a. Faktor Internal 1) Tingkat Perkembangan Seksual adalah dimana perbedaan kematangan seksual, menghasilkan perilaku seksual yang berbeda-beda 2) Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi atau seks 3) Perilaku seksual seseorang memiliki tujuan memperoleh kesenangan, perasaan aman, atau untuk memperoleh uang. *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 2 4) Minimnya pergaulan serta kurangnya pemahaman terhadap pendidikan seks. b. Faktor External 1) Kurangnya komunikasi antara orang tua dengan remaja dapat memperkuat munculnya perilaku yang menyimpang. 2) Pergaulan diman pada masa pubertas/remaja pengaruh teman sebaya lebih besar dibandingkan orangtuanya atau keluarga. 3) Media massa mempengaruhi antaranya Menonton film kekerasan yang disertai adegan-adegan merangsang berkolerasi positif dengan indikator agresi seperti konflik dengan orang tua, berkelahi , dan perilaku lain sebagi manifestasi dari dorongan seksual yang ada. 3. Bahaya Seks Bebas Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern dan bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Bahaya-bahaya seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah: a. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya. b. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila seorang remajamasih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua akan sangat kesal. Dan remaja pun takut untuk jujur kepada orang tua dan pasangan, akhirnya diapun memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri. c. Apabila seorang anak menikah di usia muda, maka permasalahan yang belum siap dihadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak. d. Nama baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang dibuat apabila seorang remaja mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini. e. Apabila seorang remaja hamildiluar nikah dan pasangannya tidak mau bertanggung jawab, maka yang akandilakukan adalah banyak pikiran buruk *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 3 yang akan mengganggu,seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila. 4. Tujuan pendidikan seks di ajarkan yaitu sebagai berikut: a. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja. b. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab). c. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi. d. Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga. e. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual. f. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya. g. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan. h. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat. 5. Manfaat mempelajari pendidikan seks adalah: a. Mengerti dan memahami dengan peran jenis kelaminnya. Dengan diberikannya pendidikan seksualitas pada anak, seorang anak laki-laki diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi laki-laki seutuhnya, begitu pula dengan anak perempuan, diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi seorang perempuan seutuhnya.Sehingga tidak ada lagi yang merasa tidak nyaman dengan peran jenis kelamin yang dimilikinya. *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 4 b. Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya .Masa kanak-kanak adalah masa dimana seorang manusia sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis.Terutama saat mereka mulai memasuki masa pubertas, dimana perubahan fisik dan psikis mengalami tahap paling cepat dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya. Dengan diberikannya pendidikan seksualitas menjadikan anakanak mengerti dan paham tentang bagaimana mereka menyikapi perubahanperubahan tersebut, sehingga mereka tidak akan merasa asing, kaget, bingung, dan takut saat menghadapinya. c. Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat. Sebaiknya, orang-orang terdekat seperti orang tua dan guru bisa menjadi sosok yang menyenangkan bagi anak untuk bisa memenuhi rasa ingin tahunya yang menggebu tentang banyak hal termasuk tentang seksualitas. Ini dimaksudkan agar anak tidak memutuskan untuk mencari tahu jawaban akan pertanyaan-pertanyaannya melalui teman, komik, VCD, ataupun media lainnya yang tidak menjamin anak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya. d. Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab pada dirinya. Percaya diri akan timbul jika seorang anak sudah merasa nyaman dengan dirinya. Anak akan merasa nyaman pada dirinya jika telah mengetahui setiap bagian dari dirinya juga fungsi dari bagian-bagian tersebut. Sehingga, anak akan mengetahui apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Pada akhirnya, anak akan mulai belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. e. Mengerti dan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta. Seorang anak akan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta, setelah mempelajari pendidikan seks karena anak telah mengetahui bahwa tujuan diciptakannya organ reproduksi adalah untuk mendapatkan keturunan. C. PENUTUP 1. Kesimpulan Setelah melakukan penyuluhan di Dusun Bungasan Desa Karangturi dengan sasaran para pemuda didusun tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa: a. Para pemuda Dusun Bungasan sangat membutuhkan penyuluhan tersebut *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 5 b. Setelah penyuluhan tersebut dari pihak Puskesmas membuka Posyandu untuk remaja di Dusun tersebut tujuannya adala bila para pemuda Dusun Bungasan dapat berkonsultasi dengan mudah masalah remaja terkait kesehatan. c. Para pemuda sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut, terlihat banyak berbagai pertanyaan yang terkait pendidikan seks. d. Dari penyuluhan tersebut pihak pemerintah desa menghimbau bahwa perlu adanya penyuluhan tersebut tiap enam bulan satu kali. e. Peserta yang hadir merasa sangat membutuhkan penyuluhan tersebut 2. Saran a. Penyuluhan diadakan tiap per enam bulan satu kali b. Peserta penyuluhan tidak hanya remaja namun orangtuapun perlu diadakan penyuluhan karena agar dapat membimbing putra putrinya. *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 6 DAFTAR PUSTAKA Sarwono, Wirawan, Sarlito. (1982). Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan bintang. Sinta Ratna Dewi. (2008). Pendidikan Seks Untuk Remaja (Dari Teori Ke Praktek, Pengalaman Sahabat Remaja). Diambil tanggal 07 Agustus 2015 dari: https://youthcenter.wordpress.com/2008/09/08/pendidikan-seks-untuk-remaja-dariteori-ke-praktek-pengalaman-sahabat-remaja/ Anonim, (2010), Faktor-Faktor Permasalahan Seks Remaja, diambil tanggal 05 Agustus 2015 dari: http://www.duniapelajar.com/2010/11/21/faktor-faktor-permasalahanseksual-remaja/. Kamriantiramli, (2011), Pendidikan Seks Usia Remaja, diambil tanggal 05 Agustus 2015 dari: http://www.duniapelajar.com/2010/11/21/faktor-faktor-permasalahan-seksualremaja/. *) Artikel ditulis dalam rangka menyampaikan program unggulan yang ada dalam kelompok 2313 KKN UNY 2015 **) Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 2015 Universitas Negeri Yogyakarta 7