Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 1 AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK, FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN AIR BUAH PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT Ellin Febrina*, Dana Nasrullah, Anas Subarnas, Dika Pramita Destiani Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia Jl. Raya Jatinangor, KM 21 Jatinangor - Sumedang *Email: [email protected] ABSTRAK Tumbuhan pandan laut (Pandanus tectrorius) biasa digunakan oleh masyarakat secara tradisional sebagai pereda nyeri. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah pandan laut memiliki aktivitas analgesik pada mencit namun belum diketahui aktivitas analgesik dari fraksifraksinya. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas analgesik ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari buah pandan laut dengan metode geliat dengan penginduksi nyeri asam asetat 0,7%. Dosis yang digunakan untuk ekstrak dan ketiga fraksi itu adalah 125 mg/kg berat badan (BB) dan aspirin sebagai kontrol positif adalah 65 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi buah pandan laut memberikan aktivitas analgesik. Ekstrak etanol buah pandan laut memberikan efek analgesik paling tinggi dengan daya proteksi sebesar 70,05% diikuti dengan fraksi air (60,25%), fraksi n-heksan (32,14%), dan fraksi etil asetat (13,02%). Kata kunci: Analgesik, Pandanus tectorius, Fraksi, Metode Geliat ABSTRACT Screw pine fruit (P. tectorius) is usually used traditionally to relieve pain. The previous study showed that the ethanol extract of screw pine fruit has analgesic activity in mice. In this study, analgesic activity of ethanol extract, n-hexane, ethyl acetate, and water fractions of screw pine was examined in mice using a writhing method with 0.7% acetic acid as a pain-inducing agent. The dose of all fractions was 125 mg/kg body weight (BW) and for the positive control was 65 mg/kg BW. The results showed that each fraction reduced writhing in mice. The ethanol extract gave the highest analgesic effect with the percentage of protection of 70.05% followed by the water fraction (60.25%), the n-hexane fraction (32.14%), and the ethyl acetate fraction (13.02%). Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 2 Keywords: Analgesic, Pandanus tectorius, Fraction, Writhing Method PENDAHULUAN Nyeri dapat digambarkan sebagai mengalami nyeri setiap penelitian Chronic Pain harinya. Hasil Association of suatu pengalaman sensorik dan emosional Australia (2009) menunjukkan lebih dari 3,2 yang tidak menyenangkan dan berkaitan juta warga Australia menderita nyeri kronik. dengan kerusakan jaringan yang sudah atau Nyeri tersebut sebagian besar berasal dari nyeri berpotensi terjadi berdasarkan kerusakannya. sendi dan tulang belakang (Aritonang, 2010). Sensasi nyeri ditimbulkan oleh suatu cedera Sementara dalam penelitian multi-center di 14 atau rangsangan yang cukup kuat untuk rumah sakit di Indonesia yang dilakukan berpotensi mencederai (Price, et al, 2005). Perdossi (2002) diketahui bahwa sebanyak 25% Nyeri merupakan mekanisme protektif bagi dari total pasien atau sebanyak 4.456 pasien tubuh dan menyebabkan individu bereaksi menderita nyeri (Meliala, 2007). untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Guyton, et al, 2007). Untuk mengurangi atau menekan rasa nyeri dapat digunakan obat analgesik. Obat- Nyeri dapat dibagi atas dua bagian yaitu obat analgesik yang biasa digunakan oleh nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut masyarakat adalah golongan obat analgesik berlangsung singkat (kurang dari 6 bulan) dan nonopioid seperti aspirin, asam mefenamat, berkaitan dengan faktor penyebabnya (Price, et serta al, 2005) sedangkan nyeri kronik biasanya golongan nonopioid tidak bersifat adiktif menetap sekurang-kurangnya 6 bulan. seperti obat analgesik golongan opioid. Obat- Dari hasil lembaga survei Gallup obat parasetamol analgesik karena nonopioid obat analgesik memiliki efek (1999), sembilan dari sepuluh warga Amerika samping yang tidak diinginkan yaitu reaksi Serikat yang berusia 18 tahun dilaporkan hipersensitivitas, menderita nyeri dan 42% orang dewasa kerusakan ginjal, dan dapat menyebabkan gangguan lambung-usus, Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 kerusakan hati fatal 3 dalam dosis yang berlebihan (Tjay, 2007). Seychell (Badan Litbang Kehutanan, 1987). Golongan metabolit sekunder yang terkandung Melihat kenyataan tersebut maka perlu dalam buah pandan laut antara lain steroid, suatu usaha untuk mendapatkan alternatif obat terpenoid, glikosida, tanin, dan flavonoid baru yang memiliki efek samping seminimal (Londonkar, 2009) serta saponin dan polifenol mungkin. Salah satunya yaitu dengan mencari (Bunyapraphatsara, 2003). obat baru yang berasal dari sumber alam hayati Berdasarkan penelitian sebelumnya, dengan jalan mengembangkan penelitian dan ekstrak etanol buah pandan laut memiliki pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. khasiat Salah satu contoh tumbuhan yang berkhasiat sebagai pereda nyeri adalah sebagai analgesik yang aktivitas terbaiknya ditunjukkan pada dosis 125 mg/kg BB, dengan daya proteksi sebesar 73,70% dan tumbuhan pandan laut (P. tectorius). Tumbuhan efektivitas pandan laut dapat berkhasiat sebagai antialergi, asetosal (Nazmiah, 2010). antiinflamasi, dan 79,48% dibandingkan antitumor Pada penelitian ini dilakukan pengujian (Londnkar, 2009). Buah pandan laut juga aktivitas analgesik dari ekstrak, fraksi n-heksan, mempunyai khasiat untuk mengobati diare, etil asetat, dan air buah pandan laut (Pandanus diabetes, serta digunakan sebagai antipiretik, tectorius) pada mencit dengan metode geliat dan dan penginduksi asam asetat. analgesik antioksidan, sebesar (Bunyapraphatsara, 2003). Pandan laut tumbuh liar terutama di vegetasi di BAHAN, ALAT, DAN METODE habitat pesisir seminatural seluruh tropis dan Bahan Tanaman: Bahan tumbuhan yang subtropis pasifik dimana ia dapat menahan digunakan dalam penelitian ini adalah buah kekeringan, dan angin kencang. Tumbuhan ini pandan laut (P. tectorius) yang diambil dari dapat ditemukan pada ketinggian 3.300 m dari Pantai Utara, Kecamatan Labuan, Kabupaten permukaan laut. Penyebaran pandan laut Pandeglang, Propinsi Banten. terdapat di seluruh dunia dalam berbagai bentuk Hewan Percobaan: Hewan percobaan yang pohon ini terdapat di Polynesia, Asia Selatan, digunakan adalah mencit putih jantan galur Australia bagian tropis, kepulauan Maskar, dan Swiss Webster dengan berat badan 20-30 g dan Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 4 sehat. Mencit diperoleh dari Sekolah Ilmu dan kromatografi, pelat KLT silika gel GF 254, Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi lampu UV 254 nm dan 366 nm. Bandung. Metode Sebelum digunakan mencit diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium Pengumpulan (karantina) Hewan Tanaman: Bahan tanaman buah pandan laut dikatakan sehat apabila selama masa karantina yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh bobot badannya bertambah atau tetap. dari Bahan Kimia: Bahan kimia yang digunakan dideterminasi di Herbarium Laboratorium pada penelitian ini diantaranya yaitu etanol Taksonomi 96%, n-heksan, etil asetat, aquadest, tween 4%, FMIPA, Universitas Padjadjaran. asam asetil salisilat (aspirin), kloroform, Ekstraksi: Buah pandan laut yang telah metanol, pereaksi dragendorf, pereaksi mayer, dikeringkan pereaksi besi (III) klorida, pereaksi kalium diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan hidroksida, asam klorida encer, HCl 2N, gelatin maserator selama 3x24 jam dengan pelarut 1%, KOH 5%, iso amil alkohol, H2SO4, FeCl3 etanol 1%, asam asetat 0,7%. dipekatkan Alat evaporator pada suhu 40-50oC. Kemudian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini penguapan pelarut dilanjutkan di atas penangas adalah blender, timbangan mencit, timbangan air pada suhu 40-50oC hingga diperoleh ekstrak listrik, kental dengan bobot konstan. selama maserator, satu minggu. corong pisah, rotary Pantai dan Determinasi Utara Propinsi Tumbuhan, dan 96%. Banten Jurusan dihaluskan Hasil dengan Bahan Biologi, kemudian ekstraksi kemudian menggunakan Ekstrak rotary evaporator, penangas air, vial 20 ml, vial 100 Fraksinasi: ml, pipet, corong, labu ukur 10 ml, labu ukur menggunakan 100 ml, batang pengaduk, kapas, cawan dengan penguap, mortir dan stamper, alat suntik 1 ml, semipolar, hingga polar, yaitu n- heksan, etil sonde oral, bejana pengamatan mencit, tabung asetat, dan air. Fraksi n-heksan dan etil asetat reaksi, gelas ukur, beaker glass, bejana dipekatkan metode pelarut yang dengan kental dan difraksinasi ekstraksi cair-cair bersifat nonpolar, rotary evaporator Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 5 sementara fraksi air dipekatkan dengan alat menggunakan metode analisis variansi (anava). penangas air. Kebermaknaan Kromatografi Lapis Tipis: Kromatografi lapis secara statistik dengan menggunakan uji tipis dilakukan mengunakan lempeng silika gel rentang Newman-Keuls. GF 254, dengan pengembang kloroform: metanol (8,5 : 1,5). Pengujian Analgesik dengan Metode Geliat: Mencit dibagi menjadi enam perlakuan dianalisis HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Aktivitas antar Determinasi: Hasil determinasi tumbuhan menurut Backer dan Cronquist adalah sebagai berikut: kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, Kingdom : Plantae kelompok kontrol positif, kelompok ekstrak Divisi : Magnoliophyta etanol, kelompok uji fraksi n-heksan, kelompok Kelas : Liliopsida uji fraksi etil asetat, dan kelompok uji fraksi air. Ordo : Pandanales Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Familia : Pandanaceae Mencit dipuasakan selama kurang lebih 18 jam, Genus : Pandanus kelompok kontrol negatif diberi tween 4%, Spesies : Pandanus tectorius kelompok kontrol positif diberi aspirin dan 4 Parkinson ex Du Roi kelompok yang lain diberi ekstrak etanol, fraksi Hasil Ekstraksi: Ekstraksi buah pandan laut n-heksan, etil asetat, dan air dengan dosis tiap (334,27 g) secara maserasi dengan pelarut mencit sebesar 125 mg/kg BB. Semua sediaan etanol 96% menghasilkan ekstrak kental buah uji diberikan secara oral. Setelah 30 menit, pandan laut 70,2 (rendemen 21,0%). mencit diinjeksi dengan penginduksi nyeri Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak dan asam intraperitonial. Fraksi: Hasil penapisan fitokimia ekstrak dan Selanjutnya jumlah geliat yang terjadi diamati fraksi buah pandan laut dapat dilihat pada Tabel selama 60 menit dengan selang waktu 5 menit. 1. asetat 0,7% secara Analisis Data Secara Statistik: Data-data hasil pengujian disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kemudian data dianalisis dengan Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak dan Fraksi Buah Pandan Laut 6 Tabel 2. Hasil KLT Ekstrak Etanol Buah Pandan Laut Keterangan: - = tidak terdeteksi; + = terdeteksi Tabel 3. Hasil KLT Fraksi n-Heksan Buah Hasil Fraksinasi: Fraksinasi ekstrak etanol Pandan Laut buah pandan laut sebanyak 25 g dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut nheksan, etil asetat, dan air menghasilkan fraksi n-heksan sebanyak 1,95 g (rendemen 7,80%), fraksi etil asetat 2,32 g (rendemen 9,28%), dan fraksi air 21,67 (rendemen 86,69%). Hasil KLT: Kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan dengan menggunakan lempeng silika gel GF 254, dengan pengembang kloroform : metanol = 8,5 : 1,5. Hasil KLT dilihat pada sinar tampak, UV 254 nm, UV 366 nm, dan kemudian disemprot dengan penampak bercak H2SO4. Hasil KLT dapat dilihat pada Tabel 2 hingga Tabel 5. Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 7 Tabel 4. Hasil KLT Fraksi Etil Asetat Buah Tabel 6. Rata-rata Jumlah Geliat Mencit Pandan Laut Setiap 5 Menit Selama Pengamatan 60 Menit Kelompok Uji (Perlakuan) Waktu Kontrol Negatif Tabel 5. Hasil KLT Fraksi Air Buah Pandan Laut Fraksi Fraksi N- Etil heksan Asetat Kontrol Fraksi Positif Air 5' 2,4 0,8 1,2 3,4 0,6 10' 17,2 5,4 12,8 21 6,6 15' 22,4 4,2 17,8 20,6 4,8 20' 18,8 5,8 13 17,2 8,4 25' 19,4 7 15,4 12,8 8,2 30' 17,2 6,8 12 12 8,8 35' 15,6 4,4 8,2 10,6 5,8 40' 12,8 5,6 9,6 14,6 8,2 45' 11,8 4,6 8,4 8,8 5,4 50' 10,2 5 8 11,2 5,0 55' 12,6 3,2 7,2 11,2 3,2 60' 13,2 3,4 4,2 7,6 4,0 Setelah dilakukan pengamatan geliat pada masing-masing mencit, selanjutnya dihitung daya proteksinya berdasarkan persamaan: Hasil Uji Aktivitas Analgesik: Hasil pengujian aktivitas analgesik fraksi n-heksan, Jumlah geliat kel perlakuan 100% - {Jumlah geliat kel kontrol (−)} x 100% (Turner, 1965). etil asetat, dan air buah pandan laut pada mencit dengan metode geliat dapat dilihat pada Tabel 6. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui daya proteksi (%) dari setiap kelompok uji. Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 Tabel 7. Daya 8 Proteksi (%) Terhadap Rasa Dosis Kelompok Uji Nyeri untuk Setiap Kelompok Uji Efektivitas (mg/kg (Perlakuan) (Perlakuan) (%) BB) Dosis Daya Fraksi n-Heksan 125 47,53 (mg/kg Proteksi Fraksi Etil Asetat 125 19,25 BB) (%) Fraksi Air 125 89,10 Kontrol Positif 65 67,63 Fraksi n-Heksan 125 32,14 Hasil Analisis Statistik: Berdasarkan hasil Fraksi Etil Asetat 125 13,02 analisis variansi (Anava) dan uji lanjut Fraksi Air 125 60,25 Newman-Keuls dapat disimpulkan bahwa Kelompok Uji (Perlakuan) masing-masing perlakuan kelompok kontrol Setelah dilakukan perhitungan daya proteksi positif, kelompok uji fraksi n-heksan, etil asetat, maka dilakukan perhitungan efektivitas dari dan air memiliki perbedaan signifikan dengan kelompok uji fraksi-fraksi yang dibandingkan kontrol negatif, artinya setiap kelompok uji terhadap kelompok kontrol positif, berdasarkan mempunyai pengaruh terhadap penurunan persamaan: jumlah geliat dari mencit dibandingkan dengan % proteksi zat uji {% proteksi kontrol positif } x 100% (Turner, 1965). kontrol negatif. Kelompok uji fraksi berbeda signifikan dengan kontrol positif, artinya daya efektivitas untuk menurunkan jumlah geliat dari Dari hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui efektivitas analgesik dari setiap kelompok uji. Tabel 8. Efektivitas Analgesik Setiap Kelompok Uji Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol Positif mencit kelompok uji fraksi berbeda secara signifikan dengan kontrol positif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air buah pandan laut pada dosis 125 mg/kg BB memberikan efek analgesik pada mencit yang Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 9 diinduksi asam asetat 0,7%. Diantara ketiga Badan Litbang Kehutanan. 1987. fraksi tersebut, fraksi air memiliki efek yang Tumbuhan paling tinggi dengan daya proteksi sebesar Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. 60,25%, diikuti dengan fraksi Berguna Indonesia. n-heksan 32,14%, dan fraksi etil asetat 13,02%. Saran Bunyapraphatsara. N and R.H.M.J Lemmens. 2003. Plant Resources of Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut South East 12: Medical and untuk isolasi senyawa dan penentuan keamanan Poisonous Plants 3. Prosca fraksi-fraksi buah pandan laut serta penelitian lebih lanjut mengenai kandungan senyawa aktif Foundation. Bogor. P. 321-323. yang terdapat pada fraksi n-heksan dan fraksi air buah pandan laut yang berkhasiat sebagai Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification senyawa analgesik. of Flowering Plants. Columbia University Press: New York. DAFTAR PUSTAKA Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Aritonang, H.H. 2010. [Skripsi]: Hubungan Keyakinan Diri (Self Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Efficacy) dengan Perilaku Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Londonkar, R and A. Kamble. 2009. Evaluation of Free Radical Scavenging Activity of Pandanus odoratissimus. International Journal of Pharmacology. 5(6): 377-380. Backer, CA and Bakkuizen v/d Brink RC Jr. 1963. Flora of Java. Wolter-Noordhoff NV. Groningen. P: 102. Farmaka Vol. 14 No. 2 2016 Meliala, L. 10 2007. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Yogyakarta: Medikagama Press. Nazmiah, S. 2010. [Skripsi]: Aktivitas Analgesik Ekstrak Etanol Buah Pandan Laut (Pandanus tectorius) pada Mencit dengan Metode Geliat. Jatinangor: Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Price, S.A., Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Tjay, T.H., dan Rahardja K. 2007. Obatobat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya, Edisi Keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Turner, R.A. and Hebborn, P. 1965. Screening Methods in Pharmacology Vol I. New York and London: Academic Press. p 100-117.