PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT

advertisement
PRINSIP KERJA PROSEDUR
ANALISIS PROKSIMAT
ANALISIS FRAKSI AIR
• PRINSIP
MENGUAPKAN AIR YANG TERDAPAT DALAM
BAHAN DENGAN OVEN DENGAN SUHU 105oC
DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU (3 – 24
JAM) HINGGA SELURUH AIR YANG TERDAPAT
DALAM BAHAN MENGUAP ATAU
PENYUSUTAN BERAT BAHAN TIDAK BERUBAH
LAGI
Analisis AIR
• KELEMAHAN
1. TIDAK HANYA AIR YANG MENGUAP, TETAPI
TERDAPAT JUGA SENYAWA-SENYAWA ASAMBASA ORGANIK SEDERHANA (BM RENDAH)
YANG IKUT MENGUAP ( MIS: ASAM ASETAT,
BUTIRAT, PROPIONAT, ESTER ATSIRI, DLL)
SEHINGGA TERHITUNG SEBAGAI KOMPONEN
AIR.
2. AIR YANG TERIKAT DALAM SENYAWA SUKAR
UNTUK MENGUAP, SEHINGGA MENGURANGI
TOTAL AIR.
Analisis AIR
• KOMPONEN FRAKSI
AIR, ASAM DAN BASA ORGANIK YANG MUDAH
MENGUAP
Analisis AIR
• RUMUS
BERAT AWAL BAHAN
- BERAT AKHIR BAHAN
SEBELUM DIOVEN (gram)
SETELAH DIOVEN (gram)
AIR (%) = ------------------------------------------------------------------------------ X 100
BERAT AWAL BAHAN SEBELUM DIOVEN (gram)
Analisis AIR
ANALISIS FRAKSI ABU
• PRINSIP
MEMBAKAR BAHAN DALAM TANUR/TUNGKU
(FURNACE) DENGAN SUHU 600oC SELAMA
WAKTU TERTENTU (6 – 8 JAM) SEHINGGGA
SELURUH UNSUR UTAMA PEMBENTUK SENYAWA
ORGANIK (C, H, O, N) HABIS TERBAKAR DAN
BERUBAH MENJADI GAS. SISANYA ADALAH ABU
(BERWARNA DARI PUTIH SAMPAI ABU ABU) YANG
MERUPAKAN KUMPULAN DARI MINERALMINERAL . DENGAN PERKA-TAAN LAIN BAHWA
ABU ADALAH TOTAL MINERAL DALAM BAHAN
Analisis ABU
• KELEMAHAN
1. TIDAK SELURUHNYA UNSUR UTAMA
PEMBENTUK SENYAWA ORGANIK DAPAT
TERBAKAR DAN BERUBAH MENJADI GAS.
OKSIGEN ADA YANG MASIH TINGGAL DALAM
ABU SEBAGAI OKSIDA (MIS : CaO) DAN
KARBON SEBAGAI KARBONAT (CO3)
2. SEBAGIAN MINERAL TERTENTU MENGUAP
MENJADI GAS ( MIS : SULFUR SEBAGAI H2S)
Analisis ABU
• KOMPONEN FRAKSI
MINERAL (Ca,P, Fe, dll), OKSIDA, KARBONAT
Analisis ABU
• RUMUS
BERAT ABU (gram)
ABU (%) = ---------------------------------------------------------------------- X 100
BERAT AWAL BAHAN SEBELUM DIBAKAR (gram)
Analisis ABU
ANALISIS FRAKSI PROTEIN KASAR
• PRINSIP
PENETAPAN NILAI PROTEIN KASAR DILAKUKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG, KARENA ANALISIS
INI DIDASARKAN PADA PENENTUAN KANDUNGAN
NITROGEN YANG TERDAPAT DALAM BAHAN.
KANDUNGAN NITROGEN YANG DIPEROLEH
DIKALIKAN DENGAN 6,25 SEBAGAI ANGKA
KONVERSI NILAI NITROGEN MENJADI NILAI
PROTEIN. NILAI 6,25 DIPEROLEH DARI ASUMSI
BAHWA PROTEIN MENGANDUNG 16 % NITROGEN
( PERBANDINGAN PROTEIN:NITROGEN = 100:16 =
6,25:1)
Analisis PROTEIN KASAR
PENENTUAN NITROGEN MELALUI 3 TAHAPAN
ANALISIS KIMIA
1. DESTRUKSI/DIGESTI, YAITU TAHAP
PENGHANCURAN BAHAN MENJADI KOMPONEN
SEDERHANA, SEHINGGA NITROGEN DALAM
BAHAN TERPISAH DARI IKATAN ORGANIKNYA.
NITROGEN TERSEBUT KEMUDIAN DIIKAT OLEH
H2SO4 MENJADI (NH4)2SO4.
2. DESTILASI, YATU TAHAP PEMISAHAN.
PENGIKATAN KOMPONEN ORGANIK TIDAK
HANYA KEPADA NITROGEN SAJA JUGA
TERHADAP KOMPONEN LAIN, SEHINGGA
NITROGEN HARUS DIISOLASI / DIPISAHKAN.
Analisis PROTEIN KASAR
UNTUK MELEPASKAN NITROGEN DALAM
LARUTAN HASIL DESTRUKSI ADALAH
MERUBAH NITROGEN DALAM BENTUK
(NH4)2SO4 MENJADI GAS NH3 DENGAN
PEMBERIAN NaOH JENUH. AGAR PERUBAHAN
ITU SEMPURNA MAKA DILAKUKAN
PEMANASAN. GAS NH3 YANG TERBENTUK
SELANJUTNYA DIKONDENSASI DENGAN
KONDENSOR, SELANJUTNYA NH3 DIIKAT OLEH
H3BO3 MEMBENTUK (NH4)3BO3
3. TITRASI, YAITU TAHAP PENETAPAN NILAI
NITROGEN. NITROGEN DALAM (NH4)3BO3
DITENTUKAN JUMLAHNYA DENGAN CARA
DITITRASI DENGAN HCl.
Analisis PROTEIN KASAR
• KELEMAHAN
1. NITROGEN YANG TERDAPAT DALAM
BAHAN, SELAIN TERDAPAT DALAM
PROTEIN, JUGA TERDAPAT DALAM
SENYAWA ORGANIK LAIN, SEHINGGA
TERHITUNG SEBAGAI KOMPONEN
FRAKSI PROTEIN KASAR. SENYAWA
BUKAN PROTEIN YANG MENGANDUNG
NITROGEN DISEBUT SENYAWA NPN (NON
PROTEIN NITROGEN).
Analisis PROTEIN KASAR
2. NILAI 6,25 TIDAK SELALU TETAP,
TERGANTUNG BAHAN YANG DIANALISIS.
UMUMNYA PROTEIN NABATI KURANG
DARI 6,25 SEDANGKAN HEWANI LEBIH
DARI 6,25. BILAMANA ANDA MENDAPAT
DATA MENGENAI ANGKA KONVERSI
YANG TEPAT UNTUK BAHAN YANG ANDA
ANALISIS, MAKA PAKAILAH ANGKA
TERSEBUT.
Analisis PROTEIN KASAR
• KOMPONEN FRAKSI
PROTEIN, ASAM AMINO BEBAS, AMINE NITRAT,
GLIKOSIDA YANG MENGANDUNG N, VITAMIN B,
ASAM NUKLEAT, HCN, ALKALOID, UREA.
Analisis PROTEIN KASAR
• RUMUS
ml HCl X N HCl X 6,25 X 14 X 0,001
PROTEIN KASAR (%) = ------------------------------------------------------- X 100
BERAT AWAL BAHAN (gram)
ml HCl
N HCl
6,25
14
0,001
=
=
=
=
=
VOLUME HCl YANG DIGUNAKAN UNTUK TITRASI (ml)
NILAI NORMALITAS LARUTAN HCL YANG DIGUNAKAN TITRASI
ANGKA KONVERSI NITOGEN KE PROTEIN KASAR
BERAT ATOM NITROGEN
KONVERSI SATUAN ml KE LITER
Analisis PROTEIN KASAR
ANALISIS FRAKSI LEMAK KASAR
• PRINSIP
MELARUTKAN (EKSTRAKSI) LEMAK YANG
TERDAPAT DALAM BAHAN DENGAN PELARUT
LEMAK (ETHER) SELAMA BEBERAPA WAKTU (3-8
JAM). EKTRAKSI MENGGUNAKAN ALAT SOKHLET.
BEBERAPA PELARUT YANG DAPAT DIGUNAKAN
ADALAH KLOROFORM, PETROLEUM BENZEN,
HEKSANA, ASETON. LEMAK YANG TER
TEREKSTRAKSI DALAM (LARUT DALAM
PELARUT) AKAN TERAKUMULASI DALAM WADAH
PELARUT (LABU SOKHLET) KEMUDIAN
DIPISAHKAN DARI PELARUTNYA DENGAN CARA
DIPANASKAN DENGAN OVEN 105oC.
Analisis LEMAK KASAR
PELARUT AKAN MENGUAP SEDANGKAN
LEMAK TIDAK (TITIK DIDIH LEMAK LEBIH
TINGGI DARI 105oC), SEHINGGA TIDAK
MENGUAP DAN TINGGAL DALAM WADAH).
LEMAK DALAM WADAH DITENTUKAN
BERATNYA.
Analisis LEMAK KASAR
• KELEMAHAN
1. TIDAK HANYA LEMAK YANG DAPAT LARUT
DALAM PELARUT LEMAK, TETAPI TERDAPAT
PULA KOMPONEN SENYAWA ORGANIK LAIN
YANG BUKAN LEMAK LARUT DALAM PELARUT
LEMAK ( MIS : PIGMEN, ASAM ORGANIK,
KLOROFIL, STEROL, VITAMIN ADEK) SEHINGGA
TERHITUNG SEBAGAI KOMPONEN FRAKSI
LEMAK.
2. LEMAK DENGAN BOBOT MOLEKUL BESAR
SERTA KOMPLEKS (MIS : FOSFOLIPID,
LIPOPROTEIN) SULIT LARUT DALAM ETHER,
SEHINGGA BAHAN YANG DEMIKIAN (UMUMNYA
DARI HEWANI) HARUS DIDEKSTRUKSI DULU
AGAR BISA LARUT (MISALNYA DENGAN HCl).
Analisis LEMAK KASAR
• KOMPONEN FRAKSI
LEMAK, MINYAK, MALAM (LILIN), PIGMEN,
ASAM ORGANIK, KLOROFIL, STEROL, VITAMIN
ADEK, CURCUMIN, KAROTEN.
Analisis LEMAK KASAR
• RUMUS
BERAT LEMAK (gram)
LEMAK KASAR (%) = -------------------------------------------- X 100
BERAT AWAL BAHAN (gram)
Analisis LEMAK KASAR
ANALISIS FRAKSI SERAT KASAR
• PRINSIP
KOMPONEN DALAM SUATU BAHAN
YANGTIDAK LARUT DALAM PEMASAKAN
/PEREBUSAN (RESIDU) DENGAN ASAM
ENCER DAN BASA ENCER SELAMA 30 MENIT
ADALAH SERAT KASAR DAN ABU. UNTUK
MENDAPATKAN NILAI SERAT KASAR, MAKA
BAGIAN YANG TIDAK LARUT TERSEBUT
(RESIDU) DIBAKAR SESUAI PROSEDUR
ANALISIS ABU. SELISIH ANTARA RESIDU
DENGAN ABU ADALAH SERAT KASAR.
Analisis SERAT KASAR
• KELEMAHAN
TERDAPAT SEBAGIAN KECIL SENYAWA
ORGANIK YANG TERGOLONG FRAKSI
SERAT MASIH DAPAT LARUT DALAM
ASAM DAN BASA ENCER, SEHINGGA
MENGURANGI NILAI KANDUNGAN SERAT
(MIS : SELULOSA, HEMISELULOSA)
Analisis SERAT KASAR
• KOMPONEN FRAKSI
SELULOSA, HEMISELULOSA, LIGNIN
Analisis SERAT KASAR
• RUMUS
BERAT RESIDU (gram) – BERAT ABU (gram)
SERAT KASAR (%) = --------------------------------------------------------------- X 100
BERAT AWAL BAHAN (gram)
Analisis SERAT KASAR
Download