www.parlemen.net PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN ACEH ======================================================================== Disampaikan Pada Rapat Paripurna DPR RI, 11 Juli 2005 Oleh Juru Bicara F-PPP DPR-RI : Tgk. Muhammad Yus Anggota DPR-RI Nomor: A-13 ======================================================================== Assalamualikum Wr. Wb. Yang Terhormat Saudara Pimpinan Rapat, Yang Terhormat Saudara Menteri Dalam Negeri, Yang Terhormat Saudara Menteri Komunikas dan Informasi, Yang Terhormat Saudara Menteri Sekretaris Negara, Yang Terhormat Rekan-rekan Anggota Dewan, Serta hadirin sekalian yang berbahagia, Puji dan syukur kita panjatkan ke hadilat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehinga pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna untuk mendengarkan pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap RUU tentang Pemerintahan Aceh, dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan teladan umat manusia, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Semoga kita menjadi pengikutnya yang istiqomah dan mendapatkan syafaatnya. Paripurna Dewan yang terhormat, Adalah menjadi konsensus kita bersama sebagai bangsa yang cinta damai, bahwa perdamaian yang telah tercipta sekarang ini di bumi Nanggroe Aceh Darussalam harus tetap terjaga dan dipertahankan. Perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam juga harus berdampak signifikan pada kesejahteraan rakyat Aceh. Bagi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan syarat mutlak bagi kelanggengan perdamaian. Tanpa kesejahteraan, perdamaian akan menjadi tak berarti apa-apa dan rapuh. Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net www.parlemen.net Sudah 30 tahun rakyat Aceh lebih terjebak dalam konflik berdarah yang membuat demikian banyak orang menjadi korban. Sudah terlampau banyak darah dan air mata tumpah di bumi Serambi Mekkah. Tiba saatnya rakyat Aceh untuk menikmati hidup sejahtera, tenteram, dan damai. Terkait dengan itu, penyusunan dan pembahasan RUU tentang Pemerintahan Aceh merupakan ikhtiar kita sebagai bangsa untuk menjaga kelanggengan perdamaian dan membangun Aceh yang sejahtera. Dengan RUU ini, perdamaian di Aceh dibingkai kuat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Begitu pula dengan pembangunan di Aceh, memiliki fondasi yang semakin kokoh menuju Aceh sejahtera. Untuk membangun Aceh yang sejahtera, RUU Pemerintahan Aceh mengusulkan untuk dialokasikan sejumlah dana khusus kepada Aceh. Dengan dana khusus ini selain harus menjamin proses rekonstruksi dan rehabilitasi masyarakat Aceh paska tsunami 2004, juga menjadi modal dasar bagi pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Aceh. Dalam kaitan ini, Fraksi PPP berharap akselerasi pembangunan di Aceh akan semakin meningkat pesat. Selanjutnya, RUU ini juga harus bisa menjamin kelangsungan penerapan syariat Islam yang selama ini telah diimplementasikan di Aceh. Dengan penerapan syariat Islam yang rahmatan Iil alamin diharapkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Aceh akan bergerak ke arah yang lebih baik dan menjadi bukti nyata bahwa penerapan syariat Islam bukan merupakan hal yang kontra-produktif bagi kehidupan masyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya, RUU tentang Pemerintahan Aceh ini juga sejatinya merupakan implementasi dari amanat Pasal 18B ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan: "Negara mengakui dan merghormati satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang". Karenanya, dalam pandangan Fraksi PPP, keberadaan UU ini kelak bila telah diundangkan akan semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI yang damai dan sejahtera. Secara keseluruhan, RUU Pemerintahan Aceh kelak bila diundangkan harus dapat menjamin terciptanya kesejahteraan rakyat Aceh guna menjamin kelanggengan perdamaian dan memperkuat keutuhan NKRI. Namun demikian, Fraksi PPP sangat menyadari bahwa masalah Aceh tidak akan cukup diakhiri sebatas diundangkannya RUU tentang Pemerintahan Aceh yang kini akan kita tetapkan menjadi undang-undang. Diundangkannya Undang-undang Pemerintahan Aceh hanya merupakan langkah awal dari sebuah kerja besar untuk melanggengkan perdamaian dan membangun masyarakat Aceh. Karenanya, implementasi undang-undang ini kelak harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat Aceh yang diikat kuat oleh rasa saling percaya dan adanya ketulusan untuk benar-benar berdamai dan keinginan yang kuat untuk membangun diri. Dengan itu akan tumbuh keikhlasan melupakan semua dendam, semua ambisi dan kerakusan di bumi Aceh. Semangat persaudaraan untuk membangun Aceh pun akan semakin berkobar. Niscaya Aceh akan kembali berjaya dan sejahtera seperti sediakala, bahkan dengan Undangundang ini sejatinya kehidupan masyarakat Aceh harus Iebih baik dan lebih maju dari sebelumnya. Demikian juga halnya denga pelaksanaan syariat Islam. Saudara Pimpinan Rapat, Saudara Menteri Dalam Negeri, Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net www.parlemen.net Saudara Menteri Komunikasi dan Informasi, Saudara Menteri Sekretaris Negara, Dan Rekan-rekan Anggota Dewan yang. terhormat, Setelah melakukan pengkajian dan pembahasan ayat per ayat dan pasal per pasal secara marathon bersama dengan fraksi-fraksi lain, serta dengan dilandasi oleh ikhtiar untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republic Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dengan mengucap bismillahirahmanirrahim menyatakan dapat menyetujui RUU tentang Pemerintahan Aceh ini ditetapkan menjadi undang-undang. Sebelum mengakhiri Pendapat Akhir ini, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan meminta perhatian pemerintah untuk segera melakukan sosialisasi terhadap undang-undang tentang Pemerintahan Aceh ini. Dan terakhir, seiring dengan disahkannya undang-undang ini, Fraksi Partai ---------------- Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net