perancangan kendali automatic change over switch genset 2500 va

advertisement
PERANCANGAN KENDALI AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH
GENSET 2500 VA BERBASIS MIKROKONTROLER
(APLIKASI PLTA SINGKARAK)
Rachmadani Yasfira 1, NH Kresna2, Mirzazoni3
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
E-mail : [email protected]
2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
Abstract
Automatic Change Over Switch (ACOS) is an automatic switching system or device that can
move the main supply of emergency generators to supply emergency backup generator if the
supply of the second network system using its own network (PLN) is trauble and the main
generator can not generate electric power with good , ACOS can only be used at the power
station which has two generators as a backup supply emergency.like in Singkarak
hydropower plants which has two generators as an emergency supply in case of disturbances
in the system use their own network. But this time when generator I at the singkarak Hydro
power plants can not operate the generator II can only be operated manually in the control
panel of the generator. In this study designed a control system ACOS in 2500 Va backup
generator that will work to move the power supply to the generator II if there is a failure in
the generators first start in 3 seconds. Furthermore ACOS control system design will be
applied to the control circuit 700 KVA generators in singkarak hiydropowerplants
Key word
: Automatic Change Over Switch genset
Pendahuluan
Semakin besar beda ketinggian, maka energi
Latar Belakang
atau
PLTA
pembangkit
Singkarak
listrik
tenaga
merupakan
air
yang
mempunyai total daya mampu sebesar 175
MW yang dihasilkan dari empat buah
generator yang masing –masing berkapasitas
43,75 MW . Sumber energi listrik yang
dihasilkan berasal dari energi potensial air
danau singkarak . Energi potensial ini
diketahui
dari
beda
ketinggian
antara
permukaan air danau Singkarak dengan
ketinggian turbin sebesar 216,75 meter.
lebih
tepatnya
daya
listrik
yang
dihasilkan akan semakin besar pula.
Dalam hal proses produksi energi
listrik, ke empat unit PLTA Singkarak
mengunakan peralatan bantu seperti motormotor listrik yang digunakan pada sistem
pendingin, hidrolik, jack dan pelumasan serta
peralatan
kontrol
lainnya.
Setiap
unit
pembangkit mempunyai transformator servis
sendiri yang dipasok langsung oleh generator
dengan output tegangan sebesar 10,5 kV.
Tetapi pada saat unit di start rotor generator
itu diperlukan suatu ACOS (Automatic
belum
belum
Change Over Switch) dari genset I ke genset
menghasilkan tegangan, sedangkan pada saat
II. Pada penelitian ini akan dibuat ACOS
itu sudah diperlukan daya untuk menjalankan
pada genset cadangan 2500 VA yang akan
alat-alat bantu, maka daya terlebih dahulu
diaplikasikan untuk rangkaian kontrol pada
diambil dari transformator pemakaian sendiri
genset 700 KVA di PLTA Singkarak.
berputar
sehingga
(PS) 5 MVA yang diambil dari sistem 150
kV. Setelah rotor generator berputar dan
menghasilkan tegangan maka pasokan daya
alat-alat bantu berpindah ke genarator
Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
ο‚·
Apabila terjadi gangguan pada sistem
Merancang
atau
sebuah
alat
sistem
yang
dapat
150 kV maka pemakaian sendiri unit PLTA
memberikan suplai daya yang
Singkarak di suplai oleh genset
kontinyu
yang
untuk
kebutuhan
berkapasitas 700 kVA yang berjumlah dua
pemakaian sendiri di PLTA
buah. Dimana Genset ke dua berfungsi
Singkarak.
sebagai suplai cadangan apabila genset utama
ο‚·
Merancang sebuah alat yang
mengalami kegagalan start. Dalam keadaan
dapat
normal genset I akan start dalam waktu 22
petugas
detik sehingga apabila dalam waktu tersebut
switching suplai genset 1 ke
genset I tidak start maka petugas operator
suplai cadangan genset 2.
harus
menghidupkan
genset
II
mempermudah
disaat
kerja
melakukan
dan
memindahkan beban secara manual yang
mana untuk sementara waktu suplai daya
dipasok dari Uninteruptable Power Suply
Metodologi
Pada alat ini ada beberapa tahapan
perancangan yang dilakukan, yaitu :
(UPS) yang terdapat di control building
(gedung pusat kontrol) dan power hause
(gedung pusat pembangkit). Apabila genset
1. Tahap pemodelan sistem
Untuk
memulai perancangan
ini,
II tidak di start maka akan terjadi black out
maka terlebih dahulu dibuat pemodelan
(pemadaman) di sistem pemakaian sendiri
sistem dari alat tersebut dalam bentuk
PLTA Singkarak.
gambar blok diagram.
Untuk mengatasi supaya tidak terjadi
black out maka genset II harus dijamin dapat
beroperasi setelah genset I gagal start, untuk
2
ACOS.
Pada
wiring
ACOS
ini
kita
menggunakan kabel NYAF berukuran 1mm2
dan 1,5mm².
harus
Pada tahap wiring ini yang
diperhatikan
adalah
bagaimana
memilih jalur terpendek kabel agar dapat
menghemat pemakaian kabel. Selain itu
kabel – kabel juga akan lebih terlihat rapi.
Tahap wiring yang terlebih dahulu
Gambar 1 Blok diagram perancangan
dilakukan adalah wiring rangkaian kontrol
relai. Untuk jalur wiring relai dapat dilihat
pada gambar berikut:
2. Tahap perancangan cover panel.
Pada tahap ini menggunakan dua
lembar akrilik untuk sisi luar dan dalam,
yang dimana ukurannya adalah panjang 40
cm, lebar 30 cm dengan ketebalan 5 mm.
Sedangkan jarak sisi luar dengan sisi dalam
adalah 15 cm.
Gambar 4 Wiring diagram control relai ACOS
Kedua yang dilakukan adalah wiring
rangkaian kontrol pada kontaktor. Kabel
yang digunakan adalah NYAF berukuran 1,5
mm². Dimana jalur wiring rangkaian kontrol
kontaktor dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2 Rancangan ukuran cover panel
3.
Tahap Wiring (Pengkabelan)
Pada tahap ini yang akan dilakukan
Gambar 5 Wiring diagram kontrol kontaktor
ACOS
adalah memasang pengkabelan rangkaian
3
Ketiga
yang
dilakukan
adalah
pengkabelan pada mikro kontroler, kabel
nantinya akan dikontrol oleh ACOS melalui anak
kontak Rc3 dan Rc5
yang digunakan adalah kabel UTP yang
dihubungkan dari potensiometer ke input
port-port pada mikrokontroler sedangkan dari
output port-port pada mikrokontroler Atmega
8535 dihubungkan ke LCD sebagai indikasi
kerja rangakaian ACOS dan ke transistor
sebagai saklar kemudian ke koil relay-relay
kontrol yang sesuai dengan perancangan
yang
dibuat.
Jalur
wiring
Gambar 6 Wiring diagram terminal switch
kontak genset
pada
mikrokontroler dapat dilihat pada gambar
berikut :
4.
Tahap Perancangan Shoftware Pada
Mikrokontroler
Pada Rangkaian simulasi ACOS ini
menggunakan
Atmega8535
mikrokontroler
yang
perintah
IC
kerjanya
dirancang mengunakan program bascom
AVR yang kemudian di input ke IC
Atmega8535L
menggunakan
downloader
serial AVR ISP tipe K125 R seperti yang
terlihat pada gambar 3.9. Untuk perintah
kerja IC Atmega 8535 yang dirancang pada
program Bascom AVR seri 1.11.9.0 dapat
dilihat pada gambar
Gambar 6 Wiring diagram control
mikrokontroler ACOS
Selanjutnya adalah pengkabelan terminal
kontak genset. Pada tahap ini yang dilakukan
adalah memanipulasi switch kontak genset
sehingga menjadi beberapa terminal diantaranya
terminal off, start auto dan start manual yang
Gambar 7 Perintah kerja mikrokontroler
pada program Bascom AVR 1.11.9.0
4
5. Tahap Pemasangan Komponen
Pemasangan komponen dilakukan sesuai
beroperasi apabila tegangan dari phasa-phasa
PLN terbaca 198 Volt.
dengan gambar rancangan dan alur wirring
Menentukan Kapasitas kapasitor Pada
yang dilakukan. Berikut adalah komponen-
Rangkaian Penyearah
komponen yang dipakai untuk membuat ACOS
Pada perancangan kontrol simulasi ACOS ini
-
LCD
menggunakan tegangan DC sebagai sumber
-
Relay
sehingga
-
Selector Switch
penyearah arus AC menjadi DC sesuai
-
Rangkaian Penyearah
dengan gambar wiring 3.16. Terdapat dua
-
Push Button
sumber DC pada rangkaian kontrol ACOS ini
-
Magnetic kontakor
yaitu 12 Vdc untuk kontrol relai dan 5 Vdc
-
MCB Dan Fuse
untuk kontrol mikrokontroler Atmega 8535.
-
Mikrokontroler Atmega 8535
dirancang
sebuah
rangkaian
a. Perhitungan nilai kapasitas kapasitor
pada
rangkaian penyearah untuk
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Perancangan
keluaran trafo 7,5 V sebagai berikut:
Trafo Vin= 220 volt
Dalam penelitian ini, dirancang panel
simulasi ACOS untuk sistem 3 phasa dengan
Trafo Vout= 7,5 volt
batasan tegangan kerja under voltage 10%
I=2A
dibawah tegangan normal sumber PLN (Vs)
maka didapat perhitungan sebagai berikut:
Vi = Vs – (10%× π‘‰π‘ )
Tegangan
keluaran
pada
bridge
diode menurut persamaan berikut adalah
sebagai berikut
= 220 V- (10%× 220 𝑉)
Vdc= Vm - 2Φ
= 220 V- 22 V
Φ= 0,7 (untuk diode silicon)
Vdc= 7,5 - 1,4 = 6,1 Volt (maka
= 198 V
ic regulator yang dipakai 7805)
Dari perhitungan diatas maka didapat
Setelah didapatkan nilai Vdc= 6,1
tegangan kerja under voltage (Vi) sebesar
Volt
maka
Menurut
persamaan
3.3
198 V, maka genset 1 dan genset 2 akan
tegangan puncak adalah sebagai berikut
5
Rl.C≥ 0,01 .10
Vp = √2 × π‘‰π‘Ÿπ‘šπ‘ 
Rl.C≥ 0,1
Vp = √2 × 7,5
Selanjutnya
Setelah
nilai
R1.
C
didapat maka nilai tegangan ripel adalah
Vp = 10,60 volt
Kemudian setelah didapatkan nilai
sebagai berikut
Vp= 10,60 Volt, maka tegangan DC
Vr =
0,0024 ×𝑉𝑝
𝑅𝑙 ×𝐢
setelah melalui kapasitor dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut
Vdc =
Vr =
2𝑉𝑝
0,0024 ×10,60
0,01 ×10
πœ‹
Vr = 0,254 Volt
Vdc =
2 ×10,60
Dengan nilai tegangan ripel yang
3,14
didapat maka untuk menentukan faktor
ripel
Vdc = 6,75 Volt
Lalu setelah didapat nilai tegangan
DC yang melalui kapasitor maka untuk
dapat
digunakan
persamaan
sebagai berikut
r=
menentukan gelombang frekuensi hasil
π‘‰π‘Ÿ
𝑉𝑑𝑐
× 100%
penyearah selama satu periode dapat
dihitung dengan persamaan
sebagai
r=
berikut
T=
0,254
6,75
× 100%
r = 3,76 %
1
2𝐹
Maka menurut
nilai kapasitansi
kapasitor yang didapat pada rangkaian
T=
1
penyearah yang dibuat dengan tegangan
2×50
keluaran trafo 7,5 V adalah
T = 0,01
C=
Jika
diketahui
periode
dalam
gelombang bernilai 0,01 maka
impedansi
pada
sebagai berikut
kapasitor
1
0,00024
π‘Ÿ π‘₯ 𝑅1
, R1 =
𝑉𝑑𝑐
𝐼
, I= 2 A
nilai
adalah
R1 =
6,75 𝑉
2𝐴
= 3,375 Ω
6
C=
0,00024
3,76% ×3,375
Maka
= 1891,2 µF
kapasitor
yang
Vdc =
dipakai
Vdc =
2𝑉𝑝
πœ‹
2 ×16,97
3,14
2200 µF (tersedia dipasaran)
Vdc = 10,80 Volt
b.
Perhitungan nilai kapasitas kapasitor
pada
rangkaian penyearah untuk
keluaran trafo 12 V sebagai berikut :
Trafo Vin= 220 volt
Lalu setelah didapat nilai tegangan
DC yang melalui kapasitor maka untuk
menentukan gelombang frekuensi hasil
penyearah selama satu periode dapat
dihitung
I=2A
T=
keluaran
persamaan
sebagai
berikut
Trafo Vout= 12 volt
Tegangan
dengan
pada
bridge
T=
diode adalah sebagai berikut
Vdc= Vm - 2Φ
1
2𝐹
1
2×50
T = 0,01
Φ= 0,7 (untuk diode silicon)
Vdc= 12 - 1,4 = 10,6 Volt (maka
Jika
diketahui
periode
dalam
gelombang bernilai 0,01 maka
1
nilai
impedansi pada kapasitor adalah sebagai
ic regulator yang dipakai 7812)
berikut
Setelah didapatkan nilai Vdc= 10,6
Volt maka
tegangan
puncak
adalah
sebagai berikut
Vp = √2 × π‘‰π‘Ÿπ‘šπ‘ 
Vp = √2 × 12
Rl.C≥ 0,01 .10
Rl.C≥ 0,1
Selanjutnya
Vp= 16,97 Volt, maka tegangan DC
setelah melalui kapasitor dapat dihitung
sebagai berikut
nilai
R1.
C
didapat maka nilai tegangan adalah
sebagai berikut
Vp = 16,97 volt
Kemudian setelah didapatkan nilai
Setelah
Vr =
Vr =
0,0024 ×𝑉𝑝
𝑅𝑙 ×𝐢
0,0024 ×16,97
0,01 ×10
Vr = 0,407 Volt
7
Dengan nilai tegangan ripel yang
Pada
panel
simulasi
ACOS
ini
didapat maka untuk menentukan faktor
terdapat tiga buah kontaktor yang akan
ripel sebagai berikut
dipakai, yaitu C1 untuk sumber PLN, C2
r=
r=
π‘‰π‘Ÿ
x
𝑉𝑑𝑐
0,407
10,80
untuk sumber genset 1 dan C3 untuk sumber
100%
x
genset 2
Simulasi ACOS ini dicoba pada
100%
beban
r = 3,77 %
1
phasa
dengan
batasan
daya
maksimum 900 Va maka untuk menentukan
Maka nilai kapasitansi kapasitor
yang didapat pada rangkaian penyearah
rating kontaktor PLN, berpedoman pada
kapasitas MCB yang dipakai yaitu 4A.
yang dibuat dengan tegangan keluaran
Dengan menggunakan persamaan berikut
trafo 12 V adalah
maka rating kontaktor PLN diperoleh :
C=
0,00024
π‘Ÿ π‘₯ 𝑅1
R1 =
C=
, R1 =
10,80 𝑉
2𝐴
𝑉𝑑𝑐
𝐼
I MCB
80%
4A
=
80%
𝐼=
, I= 2 A
= 5,4 Ω
= 5A
0,00024
3,77% ×5,4
= 1178,9 µF
Maka kapasitor yang dipakai
adalah
2200
µF
(yang
tersedia
Untuk menentukan rating kontaktor
genset, terlebih dahulu ditentukan In genset
dipasaran)
VA genset
V
2500VA
=
220 V
𝐼𝑛 𝐺𝑒𝑛𝑠𝑒𝑑 =
Menentukan
Rating
Kontaktor
Pada
Panel Simulasi ACOS
Untuk
kapasitas
daya
Berdasarkan perhitungan diatas
menentukan
genset,
= 11,36 A
jenis
terlebih
dan
dahulu
ditentukan daya aktif genset yang didapat
In
genset 11,36 A,
maka
rating
kontaktor
genset
diperoleh :
melalui daya aktif yang digunakan pada
rumah.
𝐼=
In Genset
80%
8
=
11,36 A
80%
diharapkan.
rating
adalah
gambar
perngujian panel ACOS secara keseluruhan
= 14,20 A
Sesuai
Berikut
kontaktor
diperoleh maka kapasitas
yang
kontaktor PLN
tidak boleh kurang dari 5 A, sedangkan pada
kontaktor genset tidak boleh kurang dari
11,92 A. Dalam perancangan simulasi ACOS
ini, penulis menggunakan 3 buah kontaktor
yang sama untuk kontaktor PLN dan
kontaktor
genset
schneider tipe
1
&2
dengan
merk
LC1D09 dengan kapasitas
Gambar 8 Pengujian panel ACOS keseluruhan
kontaktor 20 A. Kapasitas kontaktor tidak
Pengujian operasi manual
kurang dari rating yang telah ditentukan.
Pada pengujian operasi manual ini
dilakukan
Spesifikasi pengujian
Pengujian
dilakukan
agar
dapat
mengetahui bagaimana respon panel ini
setelah proses perakitan dilakukan. Panel
ACOS ini dinyatakan dapat beroperasi
dengan baik bila kerja ACOS sesuai fungsi
yang telah direncanakan saat perancangan.
dengan
memposisikan
posisi
selector switch pada mode operasi manual
seperti pada gambar 9. Selanjutnya genset 2
dihidupkan melalui kunci kontak pada
genset.
Pengujian
ini
dilakukan
untuk
mengetahui proses kerja dari ACOS
ini
dalam operasi manual.
Pengujian secara keseluruhan panel
ACOS ini dilakukan pada dua jenis operasi,
yaitu operasi manual dan operasi otomatis.
Pengujian shoftware hanya dilakukan untuk
proses operasi otomatis yaitu dengan menguji
input
perintah ke
mikrokontroler
diprogram
menggunakan
1.11.9.0.
Pengujian
mengetahui
komponen
Bascom
dilakukan
yang
yang
AVR
untuk
digunakan
dalam kondisi baik dan peralatan yang dibuat
Gambar 9 Selector switch posisi manual
telah bekerja sesuai dengan hasil yang
9
Prosedur pengujian panel simulasi
Analisa pengujian operasi manual
ACOS dalam kondisi pengoperasian manual
adalah sebagai berikut:
Dari data hasil pengujian pada tabel
diatas dapat diketahui bahwa ACOS yang
1. Merangkai peralatan seperti gambar
4.7 pengujian ACOS.
dirakit telah berfungsi dengan baik pada
operasi manual. Komponen-komponen daya
2. Menghubungkan kabel power supply
panel ACOS ke sumber PLN.
maupun
kontrol
pada
ACOS
dapat
disimpulkan bahwa telah bekerja sesuai
3. Memposisikan selector switch di
dengan fungsinya masing-masing karena
panel ACOS pada posisi manual
hasil data menunjukkan lampu indikator
(keadaan ini telah mengindikasikan
menyala sesuai kondisi yang di inginkan
bahwa suplai utama PLN dan Genset
pada perencanaan. Dengan data diatas juga
1 gangguan).
dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
4. Mengstart genset 2 melalui kunci
kontak pada genset.
wiring (pengkabelan) dikerjakan telah sesuai
dengan gambar rancangan yang dibuat.
5. Mengamati lampu indikasi genset 2
On dan lampu pada beban On.
Sehingga ACOS dinyatakan siap untuk
dipasang pada sistem.
6. Mengubah selector kembali ke auto
Namun apabila pada saat prosedur
(mengindikasikan suplai utama PLN
pengujian manual diatas dilakukan,ACOS
kembali normal) sehingga genset
tidak bekerja sesuai dengan fungsi yang telah
akan mati sendirinya.
dirancang, maka prosedur akan dihentikan
untuk
Pengujian
ke
PLN
pengecekan
pada
komponen yang tidak bekerja sesuai harapan
Hasil pengujian operasi manual
Kondisi Lampu Indikator
melakukan
Genset 1
Genset
2
Posisi
kunci
kontak
1
Off
Off
Off
Off
2
Off
Off
On
Start
3
Off
Off
Off
Off
atau melakukan pengecekan pada rangkaian
(wirring).
Pengujian operasi otomatis
Pengujian
operasi
otomatis
ini
dilakukan untuk menguji proses pemindahan
beban dari suplai utama (PLN) ke suplai
cadangan genset1 dan genset 2 secara
otomatis dengan cara membuat suatu indikasi
gangguan pada phasa-phasa PLN dan genset
1 melalui potensio yang di atur sampai
10
menunjukan
tegangan
dibawah
normal.Apabila tegangan dari PLN dibawah
normal maka ACOS akan melakukan start
genset 1 (hanya indikasi start)
(keadaan ini telah mengindikasikan
bahwa PLN telah on load).
4. Menurunkan tegangan phasa-phasa
dan saat
PLN dengan cara mengatur besar
tegangan genset 1 dibawah normal maka
tahanan pada potensio phasa-phasa
ACOS akan melakukan starting genset 2 .
PLN ( mengindikasikan suplai PLN
Operasi
dengan
terjadi gangguan ). Jika 22 detik
memposisikan selector switch pada posisi
kemudian relai DC indikasi start
Auto seperti diperlihatkan pada gambar 10
genset 1 merespon maka ini adalah
dan mengatur potensio sampai menunjukan
tanda proses switching otomatis dari
tegangan dibawah normal. Pengujian ini
suplai utama PLN ke suplai cadangan
dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari
Genset
ACOS
diharapkan. Indikasi Genset akan
ini
ini
dilaksanakan
pada
pengoperasian
secara
otomatis.
1
bekerja
seperti
yang
dalam keadaan on load sehingga
lampu
indikasi
genset
1
akan
menyala.
5. Setelah didapatkan lampu indikasi
genset 1 menyala maka selanjutnya
adalah menurunkan tegangan pada
phasa-phasa genset 1 dengan cara
mengatur besar tahanan pada potensio
phasa-phasa
genset
1(mengindikasikan suplai Genset 1
terjadi
Gambar 10 Selector switch posisi otomatis
Prosedur
pengujian panel
gangguan)
Jika
3
detik
kemudian relai DC indikasi start
ACOS
genset 2 merespon maka ini adalah
dalam kondisi pengoperasian otomatis adalah
tanda proses switching otomatis dari
sebagai berikut:
suplai cadangan utama genset 1 ke
1. Merangkai peralatan seperti gambar
4.7 pengujian ACOS.
2. Menghubungkan kabel power supply
panel ACOS ke sumber PLN.
3. Memposisikan selector switch di
panel ACOS pada posisi otomatis
suplai cadangan kedua
Genset 2
bekerja seperti yang diharapkan. 3
detik setelah genset 2 start indikasi
Genset akan dalam keadaan on load
sehingga lampu indikasi genset 2
akan menyala.
11
6. Setelah didapatkan lampu indikasi
Hasil pengujian operasi otomatis
genset 2 menyala maka selanjutnya
adalah
menormalkan
kembali
tegangan dari sumber PLN dengan
cara mengatur besar tahanan pada
potensio phasa-phasa PLN sehingga
didapat tegangan normal diatas 198 V
(
mengindikasikan
kembali
normal)
suplai
Jika
5
PLN
detik
kemudian relai DC indikasi PLN On
load merespon dan kontaktor G2 on
load berubah off sehingga lampu
indikasi PLN menyala dan lampu
indikasi genset 2 mati
maka ini
adalah
switching
tanda
proses
otomatis dari suplai cadangan utama
genset 2 ke suplai cadangan utama
PLN bekerja seperti yang diharapkan.
10 detik setelah PLN On load maka
genset 2 akan stop.
genset 2 gagal start dengan cara
melepas fuse F3 seperti yang terlihat
pada gambar 4.10, sehingga relai start
2
tidak
dapat
(mengindikasikan genset
simulasi ACOS ini, seluruh komponen yang
terpasang dinyatakan dalam kondisi baik,
sehingga dalam melakukan pengujian dalam
operasi manual maupun operasi otomatis,
indikator bekerja sesuai fungsinya. Hal ini
menandakan bahwa wiring yang dikerjakan
telah sesuai seperti gambar rancangan yang
dibuat.
bekerja
2 gagal
start). Jika setelah proses start genset
2 berlangsung lebih dari 3 kali
sehingga alarm akan berbunyi ini
adalah tanda proses alarm jika genset
2 gagal start bekerja seperti yang
diharapkan. Untuk mematikan alarm
tekan tombol reset.
Di saat melakukan pengujian panel
panel dapat bekerja dengan baik, dan lampu
7. Percobaan yang terakhir adalah ketika
genset
Analisa pengujian otomatis
Pada saat tegangan PLN terjadi
gangguan yaitu dengan cara mengatur besar
tahanan pada potensio phasa-phasa PLN di
panel
ACOS
sampai
didapat
tegangan
dibawah 198 V, terdapat penundaan waktu
selama ± 22 detik sebelum indikasi genset1
on load menyala . dan apabila indikasi genset
1 on load padam yaitu dengan cara mengatur
besar tahanan pada potensio phasa-phasa
12
genset 1 di panel ACOS sampai didapat
A tersebut telah mencukupi untuk proses
tegangan dibawah 198 V, maka ± 3 detik
penyaluran ke beban terpakai sebesar 880
kemudian genset 2 akan start secara otomatis
VA untuk suplai PLN dan 2500 VA untuk
dan 3 detik kemdian akan menyuplai
suplai
beban,namun apabila genset 2 setelah di start
kontaktor-kontaktor tersebut digunakan 6
sebanyak tiga kali namun tetap tidak dapat
buah relai 12 Vdc merk omron yang
beroperasi maka alarm genset 2 fail akan
dioperasikan
menyala dan yang terakhir apabila saat
mikrokontroler Atmega 8535.
genset.Untuk
secara
mengatur
otomatis
kerja
oleh
genset 2 beroperasi tiba-tiba suplai PLN
Dalam penelitian ini hanya digunakan
normal kembali maka suplai dari genset 2
1 buah genset karena agar lebih terfokus
akan off dan 5 detik kemudian suplai dari
kepada masalah pokok yang dibahas pada
PLN akan on menggantikan suplai dari
penulisan skripsi ini yaitu ACOS pada genset
genset 2 lalu 10 detik kemudian genset 2
cadangan kedua sehingga indikasi genset 1
akan stop beroperasi. Hal ini bertujuan untuk
sudah dianggap gagal start
mengikuti sistem kontrol genset 700 kVA di
juga untuk penghematan biaya, genset yang
PLTA singkarak saat ini dan untuk menjaga
digunakan genset merk Yamakita Generator
komponen-komponen kontrol agar tidak
2500 VA. Dengan faktor daya 0,8, maka
rusak ketika PLN normal kembali.
beban maksimum genset tersebut adalah
dan selain itu
Pada panel ACOS ini terdapat tiga
2000 watt. Agar genset tidak kelebihan
buah kontaktor yang dipakai, yaitu C1 untuk
beban, maka pada keluaran ACOS sebelum
PLN
,C2 untuk genset 1 dan C3 untuk
ke beban sebaiknya dipasang MCB kapasitas
genset 2. Untuk menentukan rating kontaktor
9 A. Hal ini bertujuan agar menjaga
PLN, kita berpedoman pada kapasitas MCB
keamanan genset agar tidak rusak karena
yang dipakai 4 A, dan didapat rating
kelebihan beban.
kontaktor
PLN
minimal
5
A.
Untuk
menentukan rating kontaktor genset, terlebih
dahulu ditentukan In genset yaitu 11.36 A,
Kesimpulan
Dari
hasil
Pengujian
ACOS
berdasarkan In genset tersebut, maka rating
(Automatic Change Over Switch) genset
kontaktor genset diperoleh sebesar 13,06 A.
2500 Va berbasis mikrokontroler ini , dapat
Berdasarkan rating kontaktor PLN dan genset
diambil kesimpulan bahwa :
yang telah ditentukan, maka pada penelitian
ini dipakai kapasitas kontaktor PLN,genset 1
dan genset 2 sebesar 20 A. Dengan demikian
kapasitas kontaktor yang dipakai sebesar 20
1. Pada perancangan simulasi ACOS ini
digunakan 3 buah kontaktor merk
scheneider berkapasitas 20 A dan 6
13
buah relai 12 Vdc merk Omron dan
Hidayah Aprilawati, (2007), “Perancangan
untuk mengontrol peralatan tersebut
Unit Instalasi Genset Di Pt Aichi Tex
digunakan mikrokontroler Atmega
Indonesia”
8535 yang diprogram menggunakan
Politeknik Negeri Bandung.
Jurnal.
Bandung
:
bahasa Bascom AVR.
2. Pada penelitian ini, genset yang
dipakai
adalah
genset
merk
Indhana
Sudiharto,ST,MT,
dkk,
(2011),
YAMAKITA dengan kapasitas 2500
“Rancang Bangun Sistem Automatic
VA. Dengan faktor daya 0,8, maka
Transfer
beban maksimum genset tersebut
Automatic Main Failure (AMF) PLN
adalah 2000 watt.
- Genset Berbasis Plc Dilengkapi
3. Alat dapat bekerja dengan baik pada
proses
switching
secara
manual
Dengan
Switch
(ATS)
Monitoring”
dan
Jurnal.
Surabaya ; Jurusan Teknik Elektro
Industri PENS-ITS.
maupun secara otomatis.
4. Pada saat tegangan pada phasa PLN
dibawah normal, terdapat penundaan
(2005).
“Pembangkitan
waktu selama ± 22 detik sebelum
Marsudi,Djiteng.
indikasi genset 1 on load menyala
Energi Listrik” . jakarta: Erlangga
dan 3 detik sebelum genset 2 menyala
serta sistem kerja under voltage
Suyitno M, (2011). “Pembangkit Energi
disetting
Listrik” .Jakarta : Rineka Cipta
10%
dibawah tegangan
normal. Hal ini bertujuan untuk
menyesuaikan dengan kontrol genset
Syahril Abdussamad, (2008), “Study Power
700 KVa yang berada di PLTA
Sistem
Dalam
Mendukung
SIngkarak.
Perangkat BSS(Base Station Subsytem) di site Indosat kabupaten
Daftar Pustaka
Gorontalo”. Jurnal.
Gorontalo :
Universitas Negeri Gorontalo.
Elin-
spie
batagnolles.1995.
“DIESEL
BUILDING 700 kVA Emergency
Yulisman, (2002), “Rancangan Automatic
Generators Schematic Diagram &
Change Over Switch Catu Daya
Equipment”.PLN: Indonesia.
Cadangan Kedua Sebagai Upaya
Penanggulangan Kegagalan Phasa
Pada Power House V Bandara Sultan
14
Mahmud Badaruddin II Palembang”
Skripsi
Biodata Penulis
(tidak
Penulis
dipublikasikan).Tanggerang:
Sekolah
Tinggi
Palembang,
Penerbangan
lahir
di
31
maret
1990. Menempuh jalur
Indonesia.
pendidikan dasar di SD
405 Palembang, SLTPN
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567
14
Palembang
89/20194/4/Chapter%20II.pdf
SMAN
dan
06 Palembang serta bekerja di PT PLN
persero Sektor Pengendalian Bukittinggi Unit
http://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer
PLTA Singkarak sebagai JOP Control room.
Saat ini penulis telah menempuh pendidikan
S1 di Teknik Elektro Universitas Bung Hatta
http://komponenelektronika.biz/diodabridge.html
Padang.
Padang, 20 Agustus 2014
15
Download