PERANCANGAN KENDALI AUTOMATIC CHANGE OVER SWITCH GENSET 2500 VA BERBASIS MIKROKONTROLER (APLIKASI PLTA SINGKARAK) Rachmadani Yasfira 1, NH Kresna2, Mirzazoni3 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Abstract Automatic Change Over Switch (ACOS) is an automatic switching system or device that can move the main supply of emergency generators to supply emergency backup generator if the supply of the second network system using its own network (PLN) is trauble and the main generator can not generate electric power with good , ACOS can only be used at the power station which has two generators as a backup supply emergency.like in Singkarak hydropower plants which has two generators as an emergency supply in case of disturbances in the system use their own network. But this time when generator I at the singkarak Hydro power plants can not operate the generator II can only be operated manually in the control panel of the generator. In this study designed a control system ACOS in 2500 Va backup generator that will work to move the power supply to the generator II if there is a failure in the generators first start in 3 seconds. Furthermore ACOS control system design will be applied to the control circuit 700 KVA generators in singkarak hiydropowerplants Key word : Automatic Change Over Switch genset Pendahuluan Semakin besar beda ketinggian, maka energi Latar Belakang atau PLTA pembangkit Singkarak listrik tenaga merupakan air yang mempunyai total daya mampu sebesar 175 MW yang dihasilkan dari empat buah generator yang masing –masing berkapasitas 43,75 MW . Sumber energi listrik yang dihasilkan berasal dari energi potensial air danau singkarak . Energi potensial ini diketahui dari beda ketinggian antara permukaan air danau Singkarak dengan ketinggian turbin sebesar 216,75 meter. lebih tepatnya daya listrik yang dihasilkan akan semakin besar pula. Dalam hal proses produksi energi listrik, ke empat unit PLTA Singkarak mengunakan peralatan bantu seperti motormotor listrik yang digunakan pada sistem pendingin, hidrolik, jack dan pelumasan serta peralatan kontrol lainnya. Setiap unit pembangkit mempunyai transformator servis sendiri yang dipasok langsung oleh generator dengan output tegangan sebesar 10,5 kV. Tetapi pada saat unit di start rotor generator itu diperlukan suatu ACOS (Automatic belum belum Change Over Switch) dari genset I ke genset menghasilkan tegangan, sedangkan pada saat II. Pada penelitian ini akan dibuat ACOS itu sudah diperlukan daya untuk menjalankan pada genset cadangan 2500 VA yang akan alat-alat bantu, maka daya terlebih dahulu diaplikasikan untuk rangkaian kontrol pada diambil dari transformator pemakaian sendiri genset 700 KVA di PLTA Singkarak. berputar sehingga (PS) 5 MVA yang diambil dari sistem 150 kV. Setelah rotor generator berputar dan menghasilkan tegangan maka pasokan daya alat-alat bantu berpindah ke genarator Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : ο· Apabila terjadi gangguan pada sistem Merancang atau sebuah alat sistem yang dapat 150 kV maka pemakaian sendiri unit PLTA memberikan suplai daya yang Singkarak di suplai oleh genset kontinyu yang untuk kebutuhan berkapasitas 700 kVA yang berjumlah dua pemakaian sendiri di PLTA buah. Dimana Genset ke dua berfungsi Singkarak. sebagai suplai cadangan apabila genset utama ο· Merancang sebuah alat yang mengalami kegagalan start. Dalam keadaan dapat normal genset I akan start dalam waktu 22 petugas detik sehingga apabila dalam waktu tersebut switching suplai genset 1 ke genset I tidak start maka petugas operator suplai cadangan genset 2. harus menghidupkan genset II mempermudah disaat kerja melakukan dan memindahkan beban secara manual yang mana untuk sementara waktu suplai daya dipasok dari Uninteruptable Power Suply Metodologi Pada alat ini ada beberapa tahapan perancangan yang dilakukan, yaitu : (UPS) yang terdapat di control building (gedung pusat kontrol) dan power hause (gedung pusat pembangkit). Apabila genset 1. Tahap pemodelan sistem Untuk memulai perancangan ini, II tidak di start maka akan terjadi black out maka terlebih dahulu dibuat pemodelan (pemadaman) di sistem pemakaian sendiri sistem dari alat tersebut dalam bentuk PLTA Singkarak. gambar blok diagram. Untuk mengatasi supaya tidak terjadi black out maka genset II harus dijamin dapat beroperasi setelah genset I gagal start, untuk 2 ACOS. Pada wiring ACOS ini kita menggunakan kabel NYAF berukuran 1mm2 dan 1,5mm². harus Pada tahap wiring ini yang diperhatikan adalah bagaimana memilih jalur terpendek kabel agar dapat menghemat pemakaian kabel. Selain itu kabel – kabel juga akan lebih terlihat rapi. Tahap wiring yang terlebih dahulu Gambar 1 Blok diagram perancangan dilakukan adalah wiring rangkaian kontrol relai. Untuk jalur wiring relai dapat dilihat pada gambar berikut: 2. Tahap perancangan cover panel. Pada tahap ini menggunakan dua lembar akrilik untuk sisi luar dan dalam, yang dimana ukurannya adalah panjang 40 cm, lebar 30 cm dengan ketebalan 5 mm. Sedangkan jarak sisi luar dengan sisi dalam adalah 15 cm. Gambar 4 Wiring diagram control relai ACOS Kedua yang dilakukan adalah wiring rangkaian kontrol pada kontaktor. Kabel yang digunakan adalah NYAF berukuran 1,5 mm². Dimana jalur wiring rangkaian kontrol kontaktor dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2 Rancangan ukuran cover panel 3. Tahap Wiring (Pengkabelan) Pada tahap ini yang akan dilakukan Gambar 5 Wiring diagram kontrol kontaktor ACOS adalah memasang pengkabelan rangkaian 3 Ketiga yang dilakukan adalah pengkabelan pada mikro kontroler, kabel nantinya akan dikontrol oleh ACOS melalui anak kontak Rc3 dan Rc5 yang digunakan adalah kabel UTP yang dihubungkan dari potensiometer ke input port-port pada mikrokontroler sedangkan dari output port-port pada mikrokontroler Atmega 8535 dihubungkan ke LCD sebagai indikasi kerja rangakaian ACOS dan ke transistor sebagai saklar kemudian ke koil relay-relay kontrol yang sesuai dengan perancangan yang dibuat. Jalur wiring Gambar 6 Wiring diagram terminal switch kontak genset pada mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut : 4. Tahap Perancangan Shoftware Pada Mikrokontroler Pada Rangkaian simulasi ACOS ini menggunakan Atmega8535 mikrokontroler yang perintah IC kerjanya dirancang mengunakan program bascom AVR yang kemudian di input ke IC Atmega8535L menggunakan downloader serial AVR ISP tipe K125 R seperti yang terlihat pada gambar 3.9. Untuk perintah kerja IC Atmega 8535 yang dirancang pada program Bascom AVR seri 1.11.9.0 dapat dilihat pada gambar Gambar 6 Wiring diagram control mikrokontroler ACOS Selanjutnya adalah pengkabelan terminal kontak genset. Pada tahap ini yang dilakukan adalah memanipulasi switch kontak genset sehingga menjadi beberapa terminal diantaranya terminal off, start auto dan start manual yang Gambar 7 Perintah kerja mikrokontroler pada program Bascom AVR 1.11.9.0 4 5. Tahap Pemasangan Komponen Pemasangan komponen dilakukan sesuai beroperasi apabila tegangan dari phasa-phasa PLN terbaca 198 Volt. dengan gambar rancangan dan alur wirring Menentukan Kapasitas kapasitor Pada yang dilakukan. Berikut adalah komponen- Rangkaian Penyearah komponen yang dipakai untuk membuat ACOS Pada perancangan kontrol simulasi ACOS ini - LCD menggunakan tegangan DC sebagai sumber - Relay sehingga - Selector Switch penyearah arus AC menjadi DC sesuai - Rangkaian Penyearah dengan gambar wiring 3.16. Terdapat dua - Push Button sumber DC pada rangkaian kontrol ACOS ini - Magnetic kontakor yaitu 12 Vdc untuk kontrol relai dan 5 Vdc - MCB Dan Fuse untuk kontrol mikrokontroler Atmega 8535. - Mikrokontroler Atmega 8535 dirancang sebuah rangkaian a. Perhitungan nilai kapasitas kapasitor pada rangkaian penyearah untuk Hasil dan Pembahasan Deskripsi Perancangan keluaran trafo 7,5 V sebagai berikut: Trafo Vin= 220 volt Dalam penelitian ini, dirancang panel simulasi ACOS untuk sistem 3 phasa dengan Trafo Vout= 7,5 volt batasan tegangan kerja under voltage 10% I=2A dibawah tegangan normal sumber PLN (Vs) maka didapat perhitungan sebagai berikut: Vi = Vs – (10%× ππ ) Tegangan keluaran pada bridge diode menurut persamaan berikut adalah sebagai berikut = 220 V- (10%× 220 π) Vdc= Vm - 2Φ = 220 V- 22 V Φ= 0,7 (untuk diode silicon) Vdc= 7,5 - 1,4 = 6,1 Volt (maka = 198 V ic regulator yang dipakai 7805) Dari perhitungan diatas maka didapat Setelah didapatkan nilai Vdc= 6,1 tegangan kerja under voltage (Vi) sebesar Volt maka Menurut persamaan 3.3 198 V, maka genset 1 dan genset 2 akan tegangan puncak adalah sebagai berikut 5 Rl.C≥ 0,01 .10 Vp = √2 × ππππ Rl.C≥ 0,1 Vp = √2 × 7,5 Selanjutnya Setelah nilai R1. C didapat maka nilai tegangan ripel adalah Vp = 10,60 volt Kemudian setelah didapatkan nilai sebagai berikut Vp= 10,60 Volt, maka tegangan DC Vr = 0,0024 ×ππ π π ×πΆ setelah melalui kapasitor dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut Vdc = Vr = 2ππ 0,0024 ×10,60 0,01 ×10 π Vr = 0,254 Volt Vdc = 2 ×10,60 Dengan nilai tegangan ripel yang 3,14 didapat maka untuk menentukan faktor ripel Vdc = 6,75 Volt Lalu setelah didapat nilai tegangan DC yang melalui kapasitor maka untuk dapat digunakan persamaan sebagai berikut r= menentukan gelombang frekuensi hasil ππ πππ × 100% penyearah selama satu periode dapat dihitung dengan persamaan sebagai r= berikut T= 0,254 6,75 × 100% r = 3,76 % 1 2πΉ Maka menurut nilai kapasitansi kapasitor yang didapat pada rangkaian T= 1 penyearah yang dibuat dengan tegangan 2×50 keluaran trafo 7,5 V adalah T = 0,01 C= Jika diketahui periode dalam gelombang bernilai 0,01 maka impedansi pada sebagai berikut kapasitor 1 0,00024 π π₯ π 1 , R1 = πππ πΌ , I= 2 A nilai adalah R1 = 6,75 π 2π΄ = 3,375 β¦ 6 C= 0,00024 3,76% ×3,375 Maka = 1891,2 µF kapasitor yang Vdc = dipakai Vdc = 2ππ π 2 ×16,97 3,14 2200 µF (tersedia dipasaran) Vdc = 10,80 Volt b. Perhitungan nilai kapasitas kapasitor pada rangkaian penyearah untuk keluaran trafo 12 V sebagai berikut : Trafo Vin= 220 volt Lalu setelah didapat nilai tegangan DC yang melalui kapasitor maka untuk menentukan gelombang frekuensi hasil penyearah selama satu periode dapat dihitung I=2A T= keluaran persamaan sebagai berikut Trafo Vout= 12 volt Tegangan dengan pada bridge T= diode adalah sebagai berikut Vdc= Vm - 2Φ 1 2πΉ 1 2×50 T = 0,01 Φ= 0,7 (untuk diode silicon) Vdc= 12 - 1,4 = 10,6 Volt (maka Jika diketahui periode dalam gelombang bernilai 0,01 maka 1 nilai impedansi pada kapasitor adalah sebagai ic regulator yang dipakai 7812) berikut Setelah didapatkan nilai Vdc= 10,6 Volt maka tegangan puncak adalah sebagai berikut Vp = √2 × ππππ Vp = √2 × 12 Rl.C≥ 0,01 .10 Rl.C≥ 0,1 Selanjutnya Vp= 16,97 Volt, maka tegangan DC setelah melalui kapasitor dapat dihitung sebagai berikut nilai R1. C didapat maka nilai tegangan adalah sebagai berikut Vp = 16,97 volt Kemudian setelah didapatkan nilai Setelah Vr = Vr = 0,0024 ×ππ π π ×πΆ 0,0024 ×16,97 0,01 ×10 Vr = 0,407 Volt 7 Dengan nilai tegangan ripel yang Pada panel simulasi ACOS ini didapat maka untuk menentukan faktor terdapat tiga buah kontaktor yang akan ripel sebagai berikut dipakai, yaitu C1 untuk sumber PLN, C2 r= r= ππ x πππ 0,407 10,80 untuk sumber genset 1 dan C3 untuk sumber 100% x genset 2 Simulasi ACOS ini dicoba pada 100% beban r = 3,77 % 1 phasa dengan batasan daya maksimum 900 Va maka untuk menentukan Maka nilai kapasitansi kapasitor yang didapat pada rangkaian penyearah rating kontaktor PLN, berpedoman pada kapasitas MCB yang dipakai yaitu 4A. yang dibuat dengan tegangan keluaran Dengan menggunakan persamaan berikut trafo 12 V adalah maka rating kontaktor PLN diperoleh : C= 0,00024 π π₯ π 1 R1 = C= , R1 = 10,80 π 2π΄ πππ πΌ I MCB 80% 4A = 80% πΌ= , I= 2 A = 5,4 β¦ = 5A 0,00024 3,77% ×5,4 = 1178,9 µF Maka kapasitor yang dipakai adalah 2200 µF (yang tersedia Untuk menentukan rating kontaktor genset, terlebih dahulu ditentukan In genset dipasaran) VA genset V 2500VA = 220 V πΌπ πΊπππ ππ‘ = Menentukan Rating Kontaktor Pada Panel Simulasi ACOS Untuk kapasitas daya Berdasarkan perhitungan diatas menentukan genset, = 11,36 A jenis terlebih dan dahulu ditentukan daya aktif genset yang didapat In genset 11,36 A, maka rating kontaktor genset diperoleh : melalui daya aktif yang digunakan pada rumah. πΌ= In Genset 80% 8 = 11,36 A 80% diharapkan. rating adalah gambar perngujian panel ACOS secara keseluruhan = 14,20 A Sesuai Berikut kontaktor diperoleh maka kapasitas yang kontaktor PLN tidak boleh kurang dari 5 A, sedangkan pada kontaktor genset tidak boleh kurang dari 11,92 A. Dalam perancangan simulasi ACOS ini, penulis menggunakan 3 buah kontaktor yang sama untuk kontaktor PLN dan kontaktor genset schneider tipe 1 &2 dengan merk LC1D09 dengan kapasitas Gambar 8 Pengujian panel ACOS keseluruhan kontaktor 20 A. Kapasitas kontaktor tidak Pengujian operasi manual kurang dari rating yang telah ditentukan. Pada pengujian operasi manual ini dilakukan Spesifikasi pengujian Pengujian dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana respon panel ini setelah proses perakitan dilakukan. Panel ACOS ini dinyatakan dapat beroperasi dengan baik bila kerja ACOS sesuai fungsi yang telah direncanakan saat perancangan. dengan memposisikan posisi selector switch pada mode operasi manual seperti pada gambar 9. Selanjutnya genset 2 dihidupkan melalui kunci kontak pada genset. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari ACOS ini dalam operasi manual. Pengujian secara keseluruhan panel ACOS ini dilakukan pada dua jenis operasi, yaitu operasi manual dan operasi otomatis. Pengujian shoftware hanya dilakukan untuk proses operasi otomatis yaitu dengan menguji input perintah ke mikrokontroler diprogram menggunakan 1.11.9.0. Pengujian mengetahui komponen Bascom dilakukan yang yang AVR untuk digunakan dalam kondisi baik dan peralatan yang dibuat Gambar 9 Selector switch posisi manual telah bekerja sesuai dengan hasil yang 9 Prosedur pengujian panel simulasi Analisa pengujian operasi manual ACOS dalam kondisi pengoperasian manual adalah sebagai berikut: Dari data hasil pengujian pada tabel diatas dapat diketahui bahwa ACOS yang 1. Merangkai peralatan seperti gambar 4.7 pengujian ACOS. dirakit telah berfungsi dengan baik pada operasi manual. Komponen-komponen daya 2. Menghubungkan kabel power supply panel ACOS ke sumber PLN. maupun kontrol pada ACOS dapat disimpulkan bahwa telah bekerja sesuai 3. Memposisikan selector switch di dengan fungsinya masing-masing karena panel ACOS pada posisi manual hasil data menunjukkan lampu indikator (keadaan ini telah mengindikasikan menyala sesuai kondisi yang di inginkan bahwa suplai utama PLN dan Genset pada perencanaan. Dengan data diatas juga 1 gangguan). dapat disimpulkan bahwa pada saat proses 4. Mengstart genset 2 melalui kunci kontak pada genset. wiring (pengkabelan) dikerjakan telah sesuai dengan gambar rancangan yang dibuat. 5. Mengamati lampu indikasi genset 2 On dan lampu pada beban On. Sehingga ACOS dinyatakan siap untuk dipasang pada sistem. 6. Mengubah selector kembali ke auto Namun apabila pada saat prosedur (mengindikasikan suplai utama PLN pengujian manual diatas dilakukan,ACOS kembali normal) sehingga genset tidak bekerja sesuai dengan fungsi yang telah akan mati sendirinya. dirancang, maka prosedur akan dihentikan untuk Pengujian ke PLN pengecekan pada komponen yang tidak bekerja sesuai harapan Hasil pengujian operasi manual Kondisi Lampu Indikator melakukan Genset 1 Genset 2 Posisi kunci kontak 1 Off Off Off Off 2 Off Off On Start 3 Off Off Off Off atau melakukan pengecekan pada rangkaian (wirring). Pengujian operasi otomatis Pengujian operasi otomatis ini dilakukan untuk menguji proses pemindahan beban dari suplai utama (PLN) ke suplai cadangan genset1 dan genset 2 secara otomatis dengan cara membuat suatu indikasi gangguan pada phasa-phasa PLN dan genset 1 melalui potensio yang di atur sampai 10 menunjukan tegangan dibawah normal.Apabila tegangan dari PLN dibawah normal maka ACOS akan melakukan start genset 1 (hanya indikasi start) (keadaan ini telah mengindikasikan bahwa PLN telah on load). 4. Menurunkan tegangan phasa-phasa dan saat PLN dengan cara mengatur besar tegangan genset 1 dibawah normal maka tahanan pada potensio phasa-phasa ACOS akan melakukan starting genset 2 . PLN ( mengindikasikan suplai PLN Operasi dengan terjadi gangguan ). Jika 22 detik memposisikan selector switch pada posisi kemudian relai DC indikasi start Auto seperti diperlihatkan pada gambar 10 genset 1 merespon maka ini adalah dan mengatur potensio sampai menunjukan tanda proses switching otomatis dari tegangan dibawah normal. Pengujian ini suplai utama PLN ke suplai cadangan dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari Genset ACOS diharapkan. Indikasi Genset akan ini ini dilaksanakan pada pengoperasian secara otomatis. 1 bekerja seperti yang dalam keadaan on load sehingga lampu indikasi genset 1 akan menyala. 5. Setelah didapatkan lampu indikasi genset 1 menyala maka selanjutnya adalah menurunkan tegangan pada phasa-phasa genset 1 dengan cara mengatur besar tahanan pada potensio phasa-phasa genset 1(mengindikasikan suplai Genset 1 terjadi Gambar 10 Selector switch posisi otomatis Prosedur pengujian panel gangguan) Jika 3 detik kemudian relai DC indikasi start ACOS genset 2 merespon maka ini adalah dalam kondisi pengoperasian otomatis adalah tanda proses switching otomatis dari sebagai berikut: suplai cadangan utama genset 1 ke 1. Merangkai peralatan seperti gambar 4.7 pengujian ACOS. 2. Menghubungkan kabel power supply panel ACOS ke sumber PLN. 3. Memposisikan selector switch di panel ACOS pada posisi otomatis suplai cadangan kedua Genset 2 bekerja seperti yang diharapkan. 3 detik setelah genset 2 start indikasi Genset akan dalam keadaan on load sehingga lampu indikasi genset 2 akan menyala. 11 6. Setelah didapatkan lampu indikasi Hasil pengujian operasi otomatis genset 2 menyala maka selanjutnya adalah menormalkan kembali tegangan dari sumber PLN dengan cara mengatur besar tahanan pada potensio phasa-phasa PLN sehingga didapat tegangan normal diatas 198 V ( mengindikasikan kembali normal) suplai Jika 5 PLN detik kemudian relai DC indikasi PLN On load merespon dan kontaktor G2 on load berubah off sehingga lampu indikasi PLN menyala dan lampu indikasi genset 2 mati maka ini adalah switching tanda proses otomatis dari suplai cadangan utama genset 2 ke suplai cadangan utama PLN bekerja seperti yang diharapkan. 10 detik setelah PLN On load maka genset 2 akan stop. genset 2 gagal start dengan cara melepas fuse F3 seperti yang terlihat pada gambar 4.10, sehingga relai start 2 tidak dapat (mengindikasikan genset simulasi ACOS ini, seluruh komponen yang terpasang dinyatakan dalam kondisi baik, sehingga dalam melakukan pengujian dalam operasi manual maupun operasi otomatis, indikator bekerja sesuai fungsinya. Hal ini menandakan bahwa wiring yang dikerjakan telah sesuai seperti gambar rancangan yang dibuat. bekerja 2 gagal start). Jika setelah proses start genset 2 berlangsung lebih dari 3 kali sehingga alarm akan berbunyi ini adalah tanda proses alarm jika genset 2 gagal start bekerja seperti yang diharapkan. Untuk mematikan alarm tekan tombol reset. Di saat melakukan pengujian panel panel dapat bekerja dengan baik, dan lampu 7. Percobaan yang terakhir adalah ketika genset Analisa pengujian otomatis Pada saat tegangan PLN terjadi gangguan yaitu dengan cara mengatur besar tahanan pada potensio phasa-phasa PLN di panel ACOS sampai didapat tegangan dibawah 198 V, terdapat penundaan waktu selama ± 22 detik sebelum indikasi genset1 on load menyala . dan apabila indikasi genset 1 on load padam yaitu dengan cara mengatur besar tahanan pada potensio phasa-phasa 12 genset 1 di panel ACOS sampai didapat A tersebut telah mencukupi untuk proses tegangan dibawah 198 V, maka ± 3 detik penyaluran ke beban terpakai sebesar 880 kemudian genset 2 akan start secara otomatis VA untuk suplai PLN dan 2500 VA untuk dan 3 detik kemdian akan menyuplai suplai beban,namun apabila genset 2 setelah di start kontaktor-kontaktor tersebut digunakan 6 sebanyak tiga kali namun tetap tidak dapat buah relai 12 Vdc merk omron yang beroperasi maka alarm genset 2 fail akan dioperasikan menyala dan yang terakhir apabila saat mikrokontroler Atmega 8535. genset.Untuk secara mengatur otomatis kerja oleh genset 2 beroperasi tiba-tiba suplai PLN Dalam penelitian ini hanya digunakan normal kembali maka suplai dari genset 2 1 buah genset karena agar lebih terfokus akan off dan 5 detik kemudian suplai dari kepada masalah pokok yang dibahas pada PLN akan on menggantikan suplai dari penulisan skripsi ini yaitu ACOS pada genset genset 2 lalu 10 detik kemudian genset 2 cadangan kedua sehingga indikasi genset 1 akan stop beroperasi. Hal ini bertujuan untuk sudah dianggap gagal start mengikuti sistem kontrol genset 700 kVA di juga untuk penghematan biaya, genset yang PLTA singkarak saat ini dan untuk menjaga digunakan genset merk Yamakita Generator komponen-komponen kontrol agar tidak 2500 VA. Dengan faktor daya 0,8, maka rusak ketika PLN normal kembali. beban maksimum genset tersebut adalah dan selain itu Pada panel ACOS ini terdapat tiga 2000 watt. Agar genset tidak kelebihan buah kontaktor yang dipakai, yaitu C1 untuk beban, maka pada keluaran ACOS sebelum PLN ,C2 untuk genset 1 dan C3 untuk ke beban sebaiknya dipasang MCB kapasitas genset 2. Untuk menentukan rating kontaktor 9 A. Hal ini bertujuan agar menjaga PLN, kita berpedoman pada kapasitas MCB keamanan genset agar tidak rusak karena yang dipakai 4 A, dan didapat rating kelebihan beban. kontaktor PLN minimal 5 A. Untuk menentukan rating kontaktor genset, terlebih dahulu ditentukan In genset yaitu 11.36 A, Kesimpulan Dari hasil Pengujian ACOS berdasarkan In genset tersebut, maka rating (Automatic Change Over Switch) genset kontaktor genset diperoleh sebesar 13,06 A. 2500 Va berbasis mikrokontroler ini , dapat Berdasarkan rating kontaktor PLN dan genset diambil kesimpulan bahwa : yang telah ditentukan, maka pada penelitian ini dipakai kapasitas kontaktor PLN,genset 1 dan genset 2 sebesar 20 A. Dengan demikian kapasitas kontaktor yang dipakai sebesar 20 1. Pada perancangan simulasi ACOS ini digunakan 3 buah kontaktor merk scheneider berkapasitas 20 A dan 6 13 buah relai 12 Vdc merk Omron dan Hidayah Aprilawati, (2007), “Perancangan untuk mengontrol peralatan tersebut Unit Instalasi Genset Di Pt Aichi Tex digunakan mikrokontroler Atmega Indonesia” 8535 yang diprogram menggunakan Politeknik Negeri Bandung. Jurnal. Bandung : bahasa Bascom AVR. 2. Pada penelitian ini, genset yang dipakai adalah genset merk Indhana Sudiharto,ST,MT, dkk, (2011), YAMAKITA dengan kapasitas 2500 “Rancang Bangun Sistem Automatic VA. Dengan faktor daya 0,8, maka Transfer beban maksimum genset tersebut Automatic Main Failure (AMF) PLN adalah 2000 watt. - Genset Berbasis Plc Dilengkapi 3. Alat dapat bekerja dengan baik pada proses switching secara manual Dengan Switch (ATS) Monitoring” dan Jurnal. Surabaya ; Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS. maupun secara otomatis. 4. Pada saat tegangan pada phasa PLN dibawah normal, terdapat penundaan (2005). “Pembangkitan waktu selama ± 22 detik sebelum Marsudi,Djiteng. indikasi genset 1 on load menyala Energi Listrik” . jakarta: Erlangga dan 3 detik sebelum genset 2 menyala serta sistem kerja under voltage Suyitno M, (2011). “Pembangkit Energi disetting Listrik” .Jakarta : Rineka Cipta 10% dibawah tegangan normal. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kontrol genset Syahril Abdussamad, (2008), “Study Power 700 KVa yang berada di PLTA Sistem Dalam Mendukung SIngkarak. Perangkat BSS(Base Station Subsytem) di site Indosat kabupaten Daftar Pustaka Gorontalo”. Jurnal. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Elin- spie batagnolles.1995. “DIESEL BUILDING 700 kVA Emergency Yulisman, (2002), “Rancangan Automatic Generators Schematic Diagram & Change Over Switch Catu Daya Equipment”.PLN: Indonesia. Cadangan Kedua Sebagai Upaya Penanggulangan Kegagalan Phasa Pada Power House V Bandara Sultan 14 Mahmud Badaruddin II Palembang” Skripsi Biodata Penulis (tidak Penulis dipublikasikan).Tanggerang: Sekolah Tinggi Palembang, Penerbangan lahir di 31 maret 1990. Menempuh jalur Indonesia. pendidikan dasar di SD 405 Palembang, SLTPN http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567 14 Palembang 89/20194/4/Chapter%20II.pdf SMAN dan 06 Palembang serta bekerja di PT PLN persero Sektor Pengendalian Bukittinggi Unit http://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer PLTA Singkarak sebagai JOP Control room. Saat ini penulis telah menempuh pendidikan S1 di Teknik Elektro Universitas Bung Hatta http://komponenelektronika.biz/diodabridge.html Padang. Padang, 20 Agustus 2014 15