BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Kerangka pemecahan masalah atau biasa disebut dengan metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data baik melalui buku-buku, jurnal, web site (studi pustaka) maupun melakukan observasi langsung (studi lapangan), melakukan analisis sistem berdasarkan data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Pada bab ini diuraikan langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian yang harus diterapkan terlebih dahulu dengan harapan dalam melakukan pemecahan masalah nantinya dapat dilakukan dengan terarah dan sistematis serta mempermudah proses analisis permasalahan yang ada. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang ada pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut. 82 MULAI STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA PEMILIHAN JENIS PEMBANGKIT PERHITUNGAN KAPASITAS PEMBANGKIT PERHITUNGAN LOAD SHARING ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 83 3.1. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu dilakukan penelitian pendahuluan lebih dahulu. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai kondisi ketenaga listrikan di PT.AHM Plant III, masalah-masalah yang dihadapinya dan perkiraan alternatif solusinya. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung mengenai pemakaian daya listrik, sistem pembangkit dan distribusi listrik, serta mempelajari catatan kelistrikan perusahaan. Dari hasil penelitian pendahuluan inilah dapat didefinisikan masalah yang sedang dihadapi perusahaan. 3.2. Identifikasi Masalah Dari hasil penelitian pendahuluan, didapatkan bahwa PT.AHM Plant III dihadapkan pada mahalnya tarif pemakaian tenaga listrik yang dikenakan oleh PT.Cikarang Listrindo. Selain itu juga pernah terjadi beberapa kali gangguan berupa terputusnya suplai tenaga listrik dari PT. Cikarang Listrindo sehingga mengakibatkan berhentinya aktivitas produksi. Berdasarkan permasalahan diatas, maka manajemen memandang perlunya suatu sistem power plant yang independent, sehingga dapat mengurangi biaya pemakaian tenaga listrik dan meningkatkan kehandalan suplai listrik untuk menunjang proses produksi. 84 3.3. Studi Pustaka Studi pustaka diperlukan sebagai landasan berpikir sehingga dapat diperoleh informasi yang lengkap dan petunjuk tentang langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan dalam memecahkan masalah yang ada. Untuk membantu proses penelitian dan pemecahan masalah maka dilakukan studi pustaka dengan melihat literatur-literatur seperti buku, artikel / jurnal, catatan perusahaan, ataupun internet yang terkait dengan masalah kelistrikan, sistem dan jenis power plant untuk pabrik, operasi riset dan ekonomi teknik. 3.4. Tujuan Penelitian Penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menentukan jenis dan kapasitas Power Plant serta rasio pembagian beban listrik yang paling optimal ditinjau dari segi kebutuhan daya listrik. 2. Menurunkan biaya pemakaian tenaga listrik. 3. Mengetahui apakah PT.AHM Plant III layak membangun Power Plant sendiri atau tidak. 3.5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan sebelumnya merumuskan berbagai data yang dibutuhkan berdasarkan teori yang telah dibahas pada bab 2, kemudian data diambil dengan cara pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Selama pengamatan dan wawancara dilakukan record secara tertulis terhadap 85 data-data yang benar-benar dibutuhkan dalam analisa dan berbagai informasi yang digunakan dalam pembahasan.. Data-data yang penulis kumpulkan adalah sebagai berikut : 1. Data Sekunder : a. Gambaran umum perusahaan. b. Data spesifikasi power plant dan instalasi pendukungnya, termasuk perkiraan harganya. c. Data pemakaian energi listrik selama periode 2006 – 2007. d. Data pembayaran rekening listrik. e. Data besarnya inflasi dan suku bunga. 2. Data pengamatan langsung (Data primer) a. Kuosioner pemilihan jenis pembangkit listrik 3.6. Pemilihan Jenis Pembangkit Diantara beberapa jenis pembangkit (power plant) tenaga listrik yang sesuai untuk pemakaian di industri, maka perlu dilakukan pemilihan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam hal ini dipakai metode Analythical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan pilihan jenis pembangkit diantara alternative berikut : - Generator Gas Engine - Generator Diesel Engine - Turbin Uap dual fuel (diesel – natural gas) 86 Scoring pemilihan alternatif pembangkit yang menjadi input metode AHP diperoleh melalui kuosioner yang diberikan kepada tiga kelompok responden yang cukup mewakili proyek pembangunan power plant, yaitu : 1. Owner (pemilik proyek), dalam hal ini manajemen PT.Astra Honda Motor 2. Kontraktor di bidang Power, Mechanical and Electrical, selaku pelaksana proyek. 3. Konsultan, selaku pihak perencana, pengawas proyek serta representasi owner saat proyek berjalan. 3.7. Perhitungan Kapasitas Pembangkit Setelah jenis pembangkit ditentukan, maka selanjutnya harus direncanakan kapasitas dan jumlah pembangkit yang akan dibuat sehingga mendekati kebutuhan aktualnya dan cukup untuk mensuplai seluruh kebutuhan PT.AHM Plant III selama masa lifetime pembangkit. Disini dilakukan beberapa metode peramalan untuk memperoleh perkiraan konsumsi daya PT.AHM Plant III selama beberapa tahun ke depan (sesuai dengan lifetime mesin dan atau acuan dari manajemen perusahaan). Metode peramalan yang digunakan antara lain : - Single Moving Average (2, 4 dan 5 Periode). - Single Exponentional Smoothing (α = 0.1, α = 0.6 dan α = 0.95) - Regresi linier dengan deret waktu Adapun verifikasi hasil ramalan menggunakan : 87 - MAPE (Mean Absolute Percentage Error) - MSE (Mean Squared Error) - Tracking Signal (± 4) 3.8. Perhitungan Load Sharing Dari kapasitas pembangkit yang diperoleh kemudian harus ditentukan rasio/proporsi daya yang dipakai perusahaan, antara daya dari power plant dan daya dari PT.Cikarang Listrindo, agar dapat meminimasi biaya pemakaian, disini dipakai pendekatan linier programming dengan metode grafis, karena hanya terdapat dua variabel keputusan (daya dari power plant dan daya dari PT.CL). Fungsi tujuan : Zmin = a.X1 + b.X2 Dimana : a = Biaya berlangganan listrik dari PT.CL (Rp/kWh) b = Biaya bahan bakar genset (Rp/kWh) X1 = Besarnya daya diambil dari PT.CL (kWh) X2 = Besarnya daya diambil dari power plant (kWh) Z = Biaya pengadaan listrik total (Rp) 3.9. Analisis Kelayakan Berdasarkan rasio pemakaian daya, maka akan diketahui berapa besar benefit / keuntungan yang diperoleh perusahaan tiap tahunnya. Setelah dilakukan perhitungan biaya investasi, biaya operasional dan depresiasi maka akan didapat arus kas masuk 88 dan keluar yang selanjutnya dapat dilakukan analisis kelayakan dengan metode berikut : - Payback period (Pemulihan Investasi) - Net present value / NPV (Nilai bersih sekarang) - Internal rate of return / IRR (Tingkat pengembalian internal) - Profitability Index / PI (Indeks kemampulabaan) 3.10. Kesimpulan dan Saran Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai hasil penelitian. Beberapa saran juga penulis usulkan berdasarkan kesimpulan yang mungkin bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan.