Jenis Tugas: Individual SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen: DR. Ir. ARIEF IMAM SUROSO, M.Sc. PELAKSANAAN E-BUSINESS PADA PT. ASTRA HONDA MOTOR _______________________________________ TAKE HOME EXAM: UJIAN TENGAH TRIWULAN KELAS EXECUTIVE 37 Disampaikan oleh : NUR CHASANAH P056100883.37E MAGISTER BISNIS DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 BAB I. PENDAHULUAN Kehidupan manusia di zaman modern ini telah begitu tergantung pada sistem informasi. Saat menggunakan jasa perbankan, pemasaran, asuransi, telekomunikasi; sistem informasi merupakan tulang punggung dalam penyediaan jasa tersebut. Kemampuan sistem informasi telah banyak banyak dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan dalam memberikan pelayanannya kepada konsumennya. Sistem informasi yang digunakan juga terhubung ke dalam jaringan yang besar yaitu internet sehingga memudahkan organisasi dalam memperluas jangkauan maupun meningkatkan kualitas pelayanannya. Memang dari sudut pandang organisasi, pemanfaatan teknologi informasi sangat diperlukan. Tekanan-tekanan yang dialami oleh organisasi, memaksa mereka untuk melakukan perubahan untuk memperkuat posisi mereka dalam pasar. Kompetisi global membuat organisasi harus bersaing tidak hanya dalam kualitas dan harga, akan tetapi juga dalam hal pelayanan dan waktu. Sebaliknya kemajuan dalam pengembangan komputer dan komunikasi menyadarkan banyak pihak bahwa teknologi ini dapat digunakan agar organisasi mendapatkan keunggulan kompetitif, suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan organisasi itu sendiri. Hal inilah yang membuat teknologi informasi semakin banyak digunakan. Organisasi tidak lagi memandang teknologi komputer sebagai alat untuk otomatisasi proses. Teknologi komputer telah dipandang penting, sehingga menjadi faktor esensial dalam menetapkan strategi bisnis. Menggabungkan teknologi informasi dengan strategi bisnis untuk mendapatkan keunggulan kompetitif adalah hal sangat penting bagi organisasi dalam lingkungan bisnis modern, sehingga tanpa disadari, organisasi semakin hari akan semakin mengandalkan teknologi informasi. Sistem-sistem yang esensial dalam masyarakat juga telah mengandalkan teknologi informasi. Sistem telekomunikasi modern memanfaatkan teknologi komputer, demikian pula dengan sistem perbankan, distribusi tenaga listrik, keamanan, dan sebagainya. Tanpa keberadaan teknologi informasi, praktis semua sistem tersebut tak dapat berfungsi. Beberapa tahun yang lalu teknologi internet, komputer dan sarana komunikasi pendukungnya yang masih terbilang baru dan sederhana kini sudah berubah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Orang-orang yang tadinya berprilaku cenderung kaku dan tidak terbiasa dengan teknologi tersebut kini tidak lagi, mereka sudah mulai terbiasa dan nyaman menggunakannya 1 Tantangan perusahaan-perusahaan saat ini bertambah berat, selain tuntutan untuk mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan mereka, tingkat persaingannya pun semakin ketat. Munculnya banyak perusahaan baru dan terjadinya berbagai perubahan lingkungan bisnis dan berkembangnya teknologi informasi, telah memberikan dimensi baru yang lebih kompetitif bagi setiap perusahaan yang ingin mempertahankan reputasi mereka dalam dunia bisnis. Oleh karena itu tidak heran kalau perusahaan-perusahaan semakin dituntut untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan responsif terhadap berbagai perubahan lingkungan persaingannya. Hal itu semua, saat ini, hampir tak mungkin dilakukan tanpa memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi, termasuk Internet (Indrajit, 2005). PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerjasama antara Honda Motor Company Limited, Jepang dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor tidak terlepas dari peran sistem teknologi informasi yang dikembangkan untuk mampu menjawab kebutuhankebutuhan perusahaan dan pelanggan (www.astra-honda.com ) Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat sistem jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul. 2 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Teknologi Informasi terdiri dari hardware dan software. Hardware dapat berupa computer, laptop atau notebook dilengkapi dengan perangkat pendukungnya seperti printer, jaringan, infocus, modem, LAN dan lain-lain. Sementara software adalah aplikasi-aplikasi dan system yang digunakan. Jenis aplikasi misalnya Microsoft, Oracle, SAP. Jenis system misalnya Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris. kehidupan dan industri sudah Hampir semua bidang tersentuh oleh teknologi informasi, baik itu entertainment, kesehatan, pendidikan, asuransi, bank dan bahkan untuk pemerintahan pun teknologi informasi sudah banyak digunakan. Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah internet. Internet saat ini merupakan fenomena yang mempunyai pengaruh luar biasa terhadap perkembangan perusahaan. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Dengan penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage dalam industrinya. Teknologi Informasi semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin bersaing dan maju, Teknologi Informasi tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan. Teknologi Informasi tampaknya bukan hanya merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan alat utama. Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan. 2.2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Tujuan SIM, yaitu: 3 Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2005) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu : Mendukung proses bisnis dan operasional Mendukung pengambilan keputusan Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif Gambar 1. Komponen Sistem Informasi Konsep sistem informasi terdiri 6 komponen jika diterapkan ke dalam fungsi akuntansi akan menjadi Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. Jika konsep sistem yang sama diterapkan di fungsi keuangan, maka akan menjadi sistem informasi keuangan (financial information system). Sistem-sistem lainnya yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi adalah Sistem informasi pemasaran (marketing information system), Sistem informasi produksi (production information system) atau manfacturing information system dan sistem informasi sumberdaya manusia (human resource information 4 system). Sistem-sistem informasi tersebut dikenal dengan nama sistem informasi manajemen (management information system). 2.3. TIPE-TIPE SISTEM INFORMASI Menurut O’Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu: 1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System). Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat ini: a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) : Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi, memperbaharui database, dan memproduksi berbagai macam dokumen regristrasi mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini merubah sistem informasi manual ke bentuk electronic data processing system. Sistem ini mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam setiap transaksi bisnis seperti sales, pembelian dan perubahan jenis dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti misalnya, customer statements, nota pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll. b. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) : Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol proses secara fisik. Sistem informasi operasional juga meliputi pembuatan keputusan rutin untuk mengendalikan proses operasional. Sistem ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional rutin untuk pengendalian proses fisik dalam organisasi. c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System) : Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada prinsipnya sistim ini merupakan hasil transformasi elektronis dari metode tradisional perkantoran yang bersifat manual dan menggunakan media komunikasi dengan kertas. 2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System). Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian 5 dasar pengorganisasian sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut : a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) : Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya untuk manajemen. Produk informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin. b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) : Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan). Sistem ini menggunakan berbagai model keputusan (analytical modelling) dan basis data khusus dalam membantu proses pengambilan keputusan. c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) : Sistem ini memberikan informasi yang sifatnya kritis kepada jajaran manajemen puncak. Sistem ini merupakan alat bagi manajer puncak untuk menetapkan strategi pengembangan sistem yang lebih baik lagi. 2.4. INTERNETWORKING Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerja sama atau kemitraan untuk mendayagunakan teknologi informasi berbasis jaringan, baik intranet, ekstranet maupun internet. Internetworked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O’Brien dan Marakas 2005). 2.4.1. INTERNET “ Internet atau INTERCONNECTED NETWORK merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks.” Rosen (2000) mendefinisikan internet sebagai : Internet memberikan infrastruktur teknis agar dapat berhubungan secara online an memberikan kemudahan dalam mengakses world wide web. Internet memberikan kesempatan peluang bisnis sehingga mudah untuk mengakses informasi bagi usaha anda dan produk baik dari rumah maupun kantor. 6 Internet merupakan suatu jaringan global yang terbentuk dari jaringan kecil, berhubungan dengan jutaan computer di dunia dan terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi. Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC, jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses semua service atau layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan. Ada 3 komponen utama internet yakni; komputer, jaringan telpon dan modem. Dalam operasionalnya internet banyak menggunakan jaringan komunikasi yang biasa dikenal dengan jaringan telpon. Jaringan communication) dan fax. telpon biasanya Perkembangan diperuntukkan selanjutnya untuk metode berkomunikasi transfer data (voice banyak memanfaatkan fiberglass atau TV-Cable. Untuk dapat terkoneksi ke internet yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan ke internet service provider (ISP) sebagai penyedia jasa layanan internet. Tabel 1. Karakterisik Internet, Intranet dan Extranet TIPE JARINGAN Internet Intranet Extranet 2.4.2. PENGGUNA UTAMA AKSES TIPE INFORMASI Setiap individu yg Publik (tak General, publik dan Memiliki akses ke internet terbatas) advertorial Hanya karyawan yg Privat dan Spesifik, korporat dan Diberikan hak khusus terbatas kepemilikan Kelompok yg diotorisasi Privat dan mitra Informasi bersama dlm dari perusahaan luar yg kelompok kolaborator terotorisasi dan terotorisasi INTRANET Intranet (Internal Network) mulai didengung-dengungkan pada pertengahan tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang mengacu pada kebutuhan informasi dalam bentuk Web di dalam perusahaan. Intranet merupakan jaringan komputer dalam perusahaan yang 7 menggunakan komunikasi data standar seperti dalam Internet. Artinya, semua fasilitas Internet dapat digunakan untuk kebutuhan dalam perusahaan (atau dalam suatu organisasi). Dengan kata lain, Intranet dapat dikatakan ber-internet dalam lingkungan yang terbatas. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Secara umum, teknologi yang digunakan antara Internet dan Intranet adalah sama. Namun demikian terdapat perbedaan antara Internet dengan Intranet dilihat dari perspektif jangkauan dan penggunaannya, yakni: Lingkup akses dan jangkauan Cara teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi Tujuan dari terselenggaranya komunikasi Pada Internet, lingkupnya adalah global, komunikasi lewat saluran telekomunikasi publik, dan penggunanya bisa siapa saja tanpa membedakan posisi seseorang dalam kaitannya dengan isi informasi. Pada Intranet, cakupannya lebih terbatas, yakni di dalam organisasi; hubungannya antar kelompok kerja atau departemen di dalam perusahaan; penggunaannya oleh komunitas yang sudah ditentukan. Gambar 2. Aliran Hardware dalam Intranet 2.4.3. EKSTRANET Extranet adalah aplikasi jaringan, dimana perusahaan dapat menggunakan Internet untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan partner, supplier dan customer. Dengan Extranet Internal system suatu perusahaan dapat diakses oleh partner, supplier dan customer. Extranet 8 banyak dipakai oleh perusahaan di banyak negara industri untuk mengumpulkan dan mendistrbusikan informasi yang penting ke semua negara dan seluruh dunia. Gambar 3. Struktur Extranet Gambar 4. Internetworking 9 2.5. E-BUSINESS DAN E-COMMERCE Dalam tehnologi informasi, E-Business [ Electronic Business ], adalah ungkapan yang pernah disampaikan oleh Lou Gerstner salah seorang mantan CEO IBM adalah suatu kegiatan bisnis yang mempergunakan internet sebagai medianya. Dalam arti E-Business dapat memanfaatkan sistem pemrosesan data secara internal dan eksternal perusahaan secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business adalah memiliki aplikasi atau kegiatan yang mencakup berbagai aktivitas bisnis dalam arti luas yaitu : E-Commerce [ Perdagangan via Internet ] E-Purchasing [ Supply Chain via internet ] E-Banking [ Transaksi Perbankan via internet ] E-Marketing [ Pemasaran via internet ] E-Trading [ Perdagangan Saham via internet ] E-Recruitment [ Perekrutan pegawai via internet ] E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari ebisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, edagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan [1] . Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerjasama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. 10 E-Commerce berarti perdagangan elektronik yang menyangkut prose pembelian, proses penjualan, proses transfer produk, proses layanan dan proses informasi melalui jaringan internet.1 Didalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa E-Commerce merupakan jaringan internet yang penggunaannya spesifik terhadap akatifitas perdagangan secara khusus dari pembelian barang, penjualan, produksi, pemasaran, pengemasan, pemesanan, penagihan serta pembayaran. Secara harfiah dapat dikatakan bahwa E-Commerce adalah perdagangan menggunakan fasilitas elektronik yaitu INTERNET, EXTRANET maupun INTRANET. “E-Business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan “2 Sesuai pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa E-Business adalah aktifitas bisnis yang lebih luas dari E-Commerce, dimana seluruha aktifitas bisnis yang terintegrasi dikelola secara elektronik dengan internet dan jaringan sebagai tulang punggungnya. Perbedaan yang utama adalah E-Commerce berorientasi jangka pendek dalam bentuk PROFIT ORIENTED sedangkan E-Business mendasarkan kepada orientasi jangka panjang yaitu pertumbuhan dan perkembangan usaha. Gambar 5. E-Business dan E-Commerce . DENY ARNOS KWARY DKK, “ PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI “. Jakarta, Salemba Infotek, 2006. 1 2 11 . DENY ARNOS KWARY DKK, Ibid. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahankemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: a. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses. b. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu: Electronic Markets (EMs) EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak. Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. 12 Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. Jenis e-commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis eCommerce ini memiliki karakteristik yang berbeda. Business to Business eCommerce Bussinee to business memiliki karakteristik: Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust). Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis. 13 Business to Consumer eCommerce Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server. 2.6. PERAN SISTEM INORMASI DALAM BISNIS Sistem informasi, baik mulai pada tahap operasional (pemrosesan transaksi) hingga penggunaan internet (e-commerce/e-business) mempunyai tiga peran utama: Mendukung proses bisnis dan operasional Mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajemen Mendukung strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak nonmanajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Namun sebelum membicarakan sistem informasi seperti itu, berbagai level manajemen dalam suatu organisasi akan dibahas terlebih dulu. Di dalam organisasi tradisional umumnya terdapat 4 kelompok, yaitu manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat bawah, dan pegawai non-manajemen. Keempat kelompok tersebut sering digambarkan dalam bentuk piramida sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 6. 14 Gambar 6. Level Manajemen dan Organisasi Manajemen tingkat atas (atau sering disebut manajemen strategis) adalah manajemen pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan. Keputusan strategis melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi. Termasuk dalam hal ini yaitu penentuan sasaran organisasi dalam jangka panjang, pengevaluasian sumber-sumber daya keuangan di masa mendatang, dan perumusan tanggapan terhadap tindakan-tindakan para pesaing. Manajemen tingkat menengah atau disebut manajemen taktis adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis, yaitu keputusan-keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi. Manajemen tingkat bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama kejadian-kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Para pegawai non-manajemen adalah semua pegawai yang tidak termasuk dalam manajemen. Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan horisontal. Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Arus informasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi. 2.7. SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNTUNGAN STRATEGIS Untuk menanggapi penyebab utama adanya kompetisi, maka perusahaan pada saat menerapkan sistem informasi, perlu memahami strategi apa yang dapat dipakai untuk menjawab penyebab utama kompetisi tersebut. Menurut Porter et. al. (1985) ada lima 15 penyebab utama kompetisi, serta bentuk strategi yang dapat diambil untuk menjawabnya, masing-masing tergambarkan pada bagan berikut: Gambar 7. Pembagian Strategi Kompetitif Berdasarkan Penyebab Utama Kompetisi Sistem teknologi informasi dikatakan strategis jika aplikasi dari satu atau lebih sistem-sistem teknologi informasi tersebut mendukung dan melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau lebih strategi-strategi kompetisi sebagai berikut: Cost leadership (keunggulan biaya) Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat mencapai posisi sebagai produsen dengan biaya terendah di dalam industri. Product differentiation Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing-pesaing lainnya. Focus strategy Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu niche khusus di dalam organisasi Innovation strategy Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakukan oleh pesaing-pesaingnya. Alliance Strategy Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membuat hubungan kerja sama yang menguntungkan dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan dengan pesaing-pesaingnya 16 Growth Strategy Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantu mengembangkan dan mendiversifikasi pasar Quality Strategy Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantu meningkatkan kualitas dari produk dan jasa Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar berikut. Ancaman dari pendatang baru Kekuatan tawar-menawar dari pemasok Persaingan dari pesaing yang telah ada Kekuatan tawar-menawar dari konsumen Ancaman dari produk pengganti Gambar 8. Ancaman dalam Persaingan Perusahaan 17 BAB III. PENERAPAN E-BUSINESS DI PERUSAHAAN 3.1. Enterprise Collaborative System PT Astra Honda Motor merupakan satu contoh perusahaan yang telah memanfaatkan internetworking dalam sistem informasi. AHM sudah menerapkan database Oracle dengan system terintegrasi. Manfaat yang dirasakan oleh AHM melalui sistem ini dengan mengaplikasikan ERP (enterprise resources planing) setiap pertengahan bulan AHM sudah memperoleh informasi dari bagian pemasaran mengenai jumlah motor yang akan dijual bulan depan. Dengan kondisi seperti ini bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi termasuk jumlah komponen yang dibutuhkan dan menginformasikan kepada 120 perusahaan pemasok mengenai kebutuhan tersebut. Dalam mengaplikasikan ERP, AHM menggunakan e-mail sebagai media untuk mengetahui informasi yang diberikan oleh bagian pemasaran karena lokasi pabrik berada di Cikarang dan bagian pemasaran AHM berada di Jakarta. Ini merupakan bagian dari Enterprise Collaborative System. Dalam hubungan AHM dengan vendor ternyata masih ada yang dilakukan tanpa online. Dokumen pemesanan (purchasing order/PO) diberikan setiap kali vendor mengirimkan komponen ke pabrik. PO ini dilengkapi dengan BCT (Bar Code Text) yang pada saat bersamaan memberi instruksi untuk pengiriman berikutnya yang harus dipenuhi oleh vendor. Dalam BCT memuat nama vendor, nama suku cadang jumlah dan jam delivery-nya. Untuk menjaga hubungan komunikasi dengan vendor AHM masih menggunakan telepon dan faximile dan belum menggunakan internet (Firdanianty dan Susanto, 2004). 3.2. Internal Business system Dalam mengontrol proses pembuatan produk berbasis internal bussiness system semua bagian dihubungkan dengan jaringan ke masing-masing lini produksi. Proses dimulai penyiapan nomor rangka kendaraan berdasarkan database dan untuk mengecek produk tersebut jadi atau belum petugas tinggal memindai nomor rangka tersebut menggunakan ”scaner” diakhir line. Sistem secara otomatis akan menghitung jumlah suku cadang komponen yang digunakan dan secara otomatis juga menghitung persediaan (inventory) komponen suku cadang. Selanjutnya sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru melalui komputer yang terhubung dalam 18 jaringan intranet kepada divisi inventory untuk segera melakukan pemesanan. Keunggulan penggunaan sistem informasi ini karena mendukung perusahaan dalam menerapkan sistem ”Just In Time” (JIT). Sumber: www.google.co.id Gambar 9. Model Sistem Jaringan Terintegrasi Dengan menggunakan sistem informasi AHM mampu menekan biaya persediaan dan seefektif mungkin menggunakan waktu. Penerapan sistem informasi ini membuat AHM hanya membutuhkan waktu 13 menit untuk memproduksi 1 unit motor utuh. Sistem informasi berbasis web juga diterapkan untuk menghubungkan 4 (empat) lokasi pabrik yang saling berjauhan. Hubungan antara lokasi pabrik tersebut dalam bentuk virtual dengan jaringan komunikasi yang menggunakan gelombang microwave. Penerapan internal business system dalam pengelolaan karyawan sudah dilakukan dengan menggunakan kartu yang dibawa masing-masing karyawan. Sistem tersebut akan mencatat kehadiran karyawan secara otomatis dan sistem tersebut sudah langsung terhubung dengan komputer yang ada di bagian Human Resource Development. Untuk mengukur kinerja operasional di tiap-tiap bagian AHM mengaplikasikan Business intelegent, software dan cognos. Dalam penerapannya laporan masing-masing bagian berasal dari database dan sudah diolah. Ini memudahkan manajer untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja operasional dari bagiannya (Firdanianty dan Susanto, 2004). 19 3.3. Electronic Commerce System Dalam sistem penjualan AHM sudah menerapkan Sistem informasi terintegrasi menggunakan internetworking dengan main dealer di seluruh Indonesia terutama untuk suku cadang motor. Untuk melakukan pemesanan ketersediaan suku cadang dilakukan dengan cara log in dengan user ID lewat PC (personal computer) dengan Password yang sudah diberikan. Penggunaan internet ternyata hanya untuk pemesanan suku cadang saja belum kepada pemesanan unit motor yang hingga saat ini masih menggunakan cara manual melalui faksimile atau telepon. Untuk pemasaran yang berbasis web AHM sudah memiliki situs resmi untuk promosi dan penjualan. E-commerce system yang diterapkan oleh AHM ditujukan sebagai media promosi untuk menginformasikan produk dan juga keberadaan perusahaan kepada konsumen luas. Situs yang dimiliki oleh AHM beralamat di www.astra-honda.com Gambar 10. Situs dari Astra Honda Motor 20 Situs AHM berisi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, bentuk layanan pembelian (syarat, cara memperoleh produk), model produk motor yang dihasilkan, spesifikasi masingmasing motor (keunggulan produk), informasi lokasi dealer/cabang dealer, lokasi layanan service purna jual. Menurut AHM teknologi informasi bisa menjadi solusi untuk dapat beradaptasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Value atau nilai yang diciptakan dengan menggunakan teknologi informasi yang dirasakan oleh AHM terutama kaitannya dengan masalah efisiensi. Nilai investasi kebutuhan teknologi informasi AHM mencapai US$ 1-2 juta/tahun. Kebutuhan teknologi informasi dengan dana yang besar di AHM karena terkait dengan banyaknya jumlah pengambil keputusan dan tersebar di banyak lokasi. Disinilah peran teknologi informasi untuk menciptakan sinergi dalam perusahaan. Sistem yang dikembangkan di AHM merupakan piranti yang dianggap tepat dan mendukung operasional pabrik dan bisnis (Firdanianty dan Susanto, 2004). 21 BAB IV. DAFTAR PUSTAKA Anastasia Diana, SE, Akt. 2007. E-Business, Andi Publisher, Jakarta, 2007. Firdanianty dan Susanto, A. 2004. Astra Honda Motor: TI untuk Mendukung Just In Time. Sajian Utama. Majalah Swa/24/xx/25 November-8 Desember 2004. hal 38-39. Indrajit, R E . 2005. Rubrik Tanya Jawab. www.eBizzAsia.com. Laudon, Kenneth C & Carol Guercio Traver. 2003. E-Commerce : Business, Technology and Society. 2nd Edition, Pearson Addison Wesley, Boston, 2003. O’Brien JA, 2002. Management Information Systems : Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 5th Edition, Irwin Inc. Boston, 2002. Turban, Efraim, David King, Jae Lee and Dennis Viehland. 2004. Electronic Commerce : A Managerial Perspective, Pearson Prentice Hall. New Jersey, 2004. 22