Coffee Time ! Weekly Perspec,ve – W1 / August 2017 Market Review • Pada minggu keempat bulan Juli 2017, IHSG tercatat tumbuh posiQf 1,14% atau ditutup pada level 5.831,03. Pergerakan pasar diwarnai dengan penguatan harga komoditas dan senQmen rilis laporan keuangan emiten. Selama 1 minggu terakhir (24-­‐28 Juli 2017) sektor yang mengalami kenaikan adalah infrastruktur +2,88%, finance 2,73% dan mining dengan 2,33%. Sedangkan sektor agriculture mengalami penurunan terQnggi sebesar -­‐2,82% diikuQ penurunan pada sektor aneka industri –2,52% dan basic industry -­‐1,34%. Investor asing masih melanjutkan penjualan dengan foreign net sell sebesar Rp 2,1 triliun. • Sementara itu, pasar obligasi Indonesia ditutup flat dengan yield tenor 10 tahun bergerak di level 6,9%. Investor asing mencatatkan pembelian Qpis sebesar Rp 2,8 Triliun. Pergerakan yield SUN sejalan dengan pergerakan yield US Treasury yang cenderung bergerak flat sebesar 2,2%. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga dan rencana untuk menormalisasikan balance sheet, mendorong pelemahan Dollar Index. Namun disisi lain pelemahan Dollar Index Qdak diiringi dengan penguatan Rupiah terhadap USD. Mata uang Rupiah cenderung bergerak flat pada level Rp 13.324/USD seiring upaya BI menjaga volaQlitas pasar. Pertumbuhan Ekonomi AS Global • Selama musim semi, peningkatan daya beli masyarakat menunjukkan tren posiQf yang berdampak terhadap perekonomian AS secara nasional. Pertumbuhan ekonomi AS QQ2/2017 PDB meningkat 2.6% QoQ annualized pada QQ2/2017, dibandingkan periode sebelumnya 1,4% QoQ annualized. Kenaikan pertumbuhan ekonomi yang hampir dua kali lipat mengisyaratkan perlambatan yang terjadi pada awal tahun akibat kondisi cuaca yang buruk dan tax refund yang terlambat. • Selain itu akQvitas manufacturing AS yang ditunjukkan dari Purchasing Managers’ Index (PMI) terus menunjukkan penguatan di level 53,3. • Berbeda dengan AS, China belum mengalami recovery. Laporan China Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk bulan Juli 2017 mengalami penurunan dari level 51,7 menjadi 51,4. Hal ini sekaligus mencerminkan sedikit perlambatan pada akQvitas manufaktur di Cina. Sumber : US Federal Reserve Economic Data Market Expecta8on • P asar saham masih bergerak sideways dengan kecenderungan mengalami penurunan pada awal bulan Agustus 2017 ini. Rilis laporan keuangan emiten pada semester 1/2017 ini yang lebih bersifat mixed memberikan senQmen negaQf khususnya pada sektor konsumsi (staple). Selama 1-­‐2 minggu ke depan, pergerakan pasar masih dipengaruhi data domesQk khususnya menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi QQ2/2017 di awal minggu depan. Investor asing masih cenderung melakukan aksi jual bersih. • Namun di sisi lain, senQmen posiQf masih datang dari sektor komoditas. Dimana turunnya suplai batu bara dari China dan potensi meningkatnya permintaan di akhir tahun 2017, mengangkat harga batu bara menjadi US $ 91,8/MT naik dari rata-­‐rata sebelumnya USD 70-­‐80/MT. • Adapun pada pasar obligasi, data inflasi dan cadangan devisa yang akan dirilis masih memberikan support pada pergerakan pasar obligasi. Namun kekhawaQran dari sisi momentum perlambatan ekonomi dapat membatasi pergerakan harga. Namun view jangka panjang kami tetap Qdak berubah, bahwa recovery ekonomi masih akan berjalan, walaupun pemulihannya masih bertahap. PT Majoris Asset Management Sequis Center Building 4th floor. Jl. Jend. Sudirman No. 71 Jakarta, 12190 Indonesia T (+62 21) 522 3118 ; 252 6569 ; 252 6568 F (+62 21) 522 3119 investorrelaQons@majoris-­‐asset.com www.majoris-­‐asset.com Domes8c • Momentum recovery pemulihan ekonomi domesQk dikhawaQrkan mengalami perlambatan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator ekonomi dan akQvitas sektor riil. • Inflasi bulan Juli 2017 mengalami penurunan dengan laju tahunan 3,88% dibawah esQmasi konsensus Bloomberg 3,92% dan periode sebelumnya 4,37% yoy. Selain itu akQvitas manufacturing (PMI) juga menunjukkan penurunan dari sebelumnya 49,5 menjadi 48,6 di bulan Juli 2017. Penurunan ini memang sejalan dengan akQvitas puasa dan libur Lebaran, namun karena terjadi selama 2 bulan berturut-­‐turut maka mendorong kekhawaQran Pemerintah. • Rilis laporan keuangan emiten QQ2/2017 ini juga menunjukkan hasil yang mixed. Setelah mengalami pertumbuhan laba yang cukup Qnggi dalam 2 kuartal terakhir (QQ4/2016 dan QQ1/2017), pertumbuhan laba mulai mengalami perlambatan. Sejumlah emiten terutama dari sektor keuangan, konstruksi, dan komoditas merilis laporan keuangan dengan pertumbuhan earning yang Qnggi sepanjang semester pertama 2017. Sedangkan emiten di sektor konsumsi mencatatkan penurunan atau hanya tumbuh flat. • Perlambatan di sektor riil ini akhirnya semakin mendorong Pemerintah untuk mempercepat realisasi belanja dan merilis aturan yang dapat mendorong pergerakan sektor manufacturing. DISCLAIMER INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RESIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DEPAN. PT Majoris Asset Management (“Majoris”) telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatannya diawasi oleh OJK. Dokumen ini dibuat oleh Majoris hanya sebagai informasi singkat dan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan yang berlaku. Segala perhaQan telah diberikan secara seksama untuk menyakinkan bahwa informasi yang disajikan dalam dokumen ini Qdak menyesatkan. Namun demikian, Calon Pemodal Qdak disarankan untuk hanya mengandalkan keterangan dalam dokumen ini. Kerugian yang mungkin Qmbul karenanya Qdak akan ditanggung.